laporan buku i hasil verifikasi legalitas kayu

64
SGS INDONESIA (Associated Documents) Number: LVL_Ia Version Date: 1 July 2015 Page: 1 of 64 PT SGS INDONESIA, Cilandak Commercial Estate # 108 C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia, CONTACT PERSON: Fourry Meilano - Tel: +62 21 781 81 11 - Fax: +62 21 780 79 14 www.sgs.co.id LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU No Project : ID/JKT-2953 Nama Pemegang Izin : PT. Indo Furnitama Raya Alamat : Desa Gerongan, Kecamatan Keraton Kabupaten Pasuruan, Prov. Jawa Timur, Indonesia No. Sertifikat : SGS-ID-LKI-0001 Tipe Sertifikasi: VLK Pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas >6000 M3/Tahun dan IUI Dengan Nilai Investasi >500 Juta Tanggal Terbit : 16 Desember 2014 Berlaku sampai dengan tanggal: 15 Desember 2017 Kapasitas Produksi : Industri Penggergajian Kapasitas Produksi 18.000 m3/tahun, Industri Kayu Lapis Kapasitas Produksi 180.000 m3/tahun, Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan dengan Kapasitas Produksi: Kayu Lantai: 10.000 m3/tahun, Block Parket: 5.000 m3/tahun, Sirap dan Setle: 2.500 m3/tahun, Atap Kayu: 2.500 m3, Penutup Konstruksi Beton: 3.500 m3/tahun dan Pengerjaan Kayu untuk Bahan Bangunan lainnya: 11.000 m3/tahun Ruang Lingkup : Pembelian kayu bulat, kayu gergajian dan veneer untuk produksi dan penjualan kayu lapis, moulding dan komponen bahan bangunan sesuai dengan IUIPHHK No. SK. 198/Menhut- II/2011 dengan Kapasitas Produksi Kayu Gergajian 18.000 m3/tahun, Kapasitas Produksi Kayu Lapis 180.000 m3/tahun dan IUI Lanjutan No. 530/45/Kpts/102.04/XII/2008 dengan Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan dengan Kapasitas Produksi: Kayu Lantai: 10.000 m3/tahun, Block Parket: 5.000 m3/tahun, Sirap dan Setle: 2.500 m3/tahun, Atap Kayu: 2.500 m3, Penutup Konstruksi Beton: 3.500 m3/tahun dan Pengerjaan Kayu untuk Bahan Bangunan lainnya: 11.000 m3/tahun berlokasi di Desa Gerongan, Kec Keraton Kab Pasuruan, Prov Jawa Timur Kontak Informasi Pemegang Izin : Dhirgo Cahyono Alamat : Desa Gerongan, Keraton Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia Telp : 0343-424470, 413100 Fax : 0343-426833 Email : Indo Furnitama [email protected] , website : www.Indo Furnitama Raya.com Website : www.ifura.com Tanggal Verifikasi: Sertifikasi 15 – 18 September 2014 Surveillance 1 08-10 September 2015 Surveillance 2 - Resertifikasi -

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA (Associated Documents)

Number: LVL_Ia

Version Date: 1 July 2015

Page: 1 of 64

PT SGS INDONESIA, Cilandak Commercial Estate # 108 C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia, CONTACT PERSON: Fourry Meilano - Tel: +62 21 781 81 11 - Fax: +62 21 780 79 14

www.sgs.co.id

LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

No Project : ID/JKT-2953

Nama Pemegang Izin : PT. Indo Furnitama Raya

Alamat : Desa Gerongan, Kecamatan Keraton Kabupaten Pasuruan, Prov. Jawa Timur, Indonesia

No. Sertifikat : SGS-ID-LKI-0001

Tipe Sertifikasi: VLK Pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas >6000 M3/Tahun dan IUI Dengan Nilai Investasi >500 Juta

Tanggal Terbit : 16 Desember 2014 Berlaku sampai dengan tanggal:

15 Desember 2017

Kapasitas Produksi : Industri Penggergajian Kapasitas Produksi 18.000 m3/tahun, Industri Kayu Lapis Kapasitas Produksi 180.000 m3/tahun, Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan dengan Kapasitas Produksi: Kayu Lantai: 10.000 m3/tahun, Block Parket: 5.000 m3/tahun, Sirap dan Setle: 2.500 m3/tahun, Atap Kayu: 2.500 m3, Penutup Konstruksi Beton: 3.500 m3/tahun dan Pengerjaan Kayu untuk Bahan Bangunan lainnya: 11.000 m3/tahun

Ruang Lingkup : Pembelian kayu bulat, kayu gergajian dan veneer untuk produksi dan penjualan kayu lapis, moulding dan komponen bahan bangunan sesuai dengan IUIPHHK No. SK. 198/Menhut-II/2011 dengan Kapasitas Produksi Kayu Gergajian 18.000 m3/tahun, Kapasitas Produksi Kayu Lapis 180.000 m3/tahun dan IUI Lanjutan No. 530/45/Kpts/102.04/XII/2008 dengan Industri Moulding dan Komponen Bahan Bangunan dengan Kapasitas Produksi: Kayu Lantai: 10.000 m3/tahun, Block Parket: 5.000 m3/tahun, Sirap dan Setle: 2.500 m3/tahun, Atap Kayu: 2.500 m3, Penutup Konstruksi Beton: 3.500 m3/tahun dan Pengerjaan Kayu untuk Bahan Bangunan lainnya: 11.000 m3/tahun berlokasi di Desa Gerongan, Kec Keraton Kab Pasuruan, Prov Jawa Timur

Kontak Informasi Pemegang Izin :

Dhirgo Cahyono

Alamat : Desa Gerongan, Keraton Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia

Telp : 0343-424470, 413100

Fax : 0343-426833

Email : Indo Furnitama [email protected], website : www.Indo Furnitama Raya.com

Website : www.ifura.com

Tanggal Verifikasi:

Sertifikasi 15 – 18 September 2014

Surveillance 1 08-10 September 2015

Surveillance 2 -

Resertifikasi -

Page 2: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 2 of 64

LEMBAR PERSETUJUAN

VERIFIKASI PERTAMA

Tanggal Penyampaian Laporan :

N/A

Lead Assessor : Heru Puryanto

Auditor : Gunung Wijanarko

Pengambil Keputusan : Fourry Meilano Tgl: 9 Desember 2014

Persetujuan Sertifikasi : Shashibusan Jogani Tgl: 9 Desember 2014

Database disimpan oleh: SSC Administration Tgl: 9 Desember 2014

SURVEILLANCE 1

Tanggal Penyampaian Laporan:

7-9-2015

Lead Assessor : Heru Pramono

Auditor : Heru Puryanto

Pengambil Keputusan: Gunung Wijanarko Tgl:

Database disimpan oleh: SSC Administration Tgl:

SURVEILLANCE 2

Tanggal Penyampaian Laporan :

-

Lead Assessor : -

Auditor : -

Pengambil Keputusan: - Tgl:

Database disimpan oleh: - Tgl:

RESERTIFIKASI

Tanggal Penyampaian Laporan :

-

Lead Assessor : -

Auditor : -

Pengambil Keputusan : - Tgl:

Persetujuan Sertifikasi : - Tgl:

Database disimpan oleh: - Tgl:

Page 3: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 3 of 64

KATA PENGANTAR

Laporan ini disusun berdasarkan hasil verifikasi lapangan dan masukan dari Pengambil

Keputusan. Laporan ini terdiri dari 2 (dua) buku, Buku I memuat tentang latar belakang dan tujuan,

identitas auditee dan lembaga verifikasi legalitas kayu (LV-LK), gambaran umum pemegang izin

yang dinilai, situasi umum, metode verifikasi, rincian hasil penilaian lapangan setiap verifier,

kesimpulan dan rekomendasi. Sedangkan Buku II merupakan lampiran yang memuat hal-hal yang

mendukung atau melengkapi hasil penilaian.

Penyusunan laporan ini mengacu kepada Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian kinerja

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada lampiran yang relefan

serta prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh PT. SGS Indonesia.

Demikian kami sampaikan Laporan Hasil Verifikasi Legalitas Kayu lupa kami mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan penilaian ini.

Jakarta, September 2015

PT. SGS Indonesia

Page 4: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 4 of 64

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................................................... 2

1. PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 7

2. IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN DAN LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ........ 12

2.3 PENANGANAN KOMPLAIN ............................................................................................................ 15

3. METODOLOGI VERIFIKASI ............................................................................................................ 16

4. HASIL VERIFIKASI DAN ANALISA ................................................................................................. 18

5. KESIMPULAN.................................................................................................................................. 56

Akhir Laporan ........................................................................................................................................64

Page 5: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 5 of 64

DAFTAR TABEL

Tabel Uraian Halaman

Page 6: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA (Associated Documents)

Number: LVL_Ia

Version Date: 1 July 2015

Page: 6 of 64

PT SGS INDONESIA, Cilandak Commercial Estate # 108 C, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia, CONTACT PERSON: Fourry Meilano - Tel: +62 21 781 81 11 - Fax: +62 21 780 79 14

www.sgs.co.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar Uraian Halaman

Page 7: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 7 of 64

1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan pasar (market) saat ini menghendaki supply kayu legal dan transparansi dalam

proses-proses sertifikasinya. Beberapa negara telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait

dengan produk-produk kehutanannya, seperti di Uni Eropa dengan Due Dilligence dan Voluntary

Partnership Agreement (VPA), di USA dengan Amandemen Lacey Act dan di Jepang dengan

GOHO Wood. Dengan demikian, diperlukan suatu upaya yang dapat membuktikan kepada pasar

bahwa produk kayu yang dipasok telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku baik dalam

pengelolaan hutan maupun industri kehutanannya.

Beberapa upaya yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan

untuk merespon issue-issue tersebut di atas yaitu dengan melaksanakan tata kelola kehutanan

(forest governance), penegakan hukum (law enforcement) dan promosi perdagangan kayu legal

(trade) melalui Sistem Jaminan Legalitas Kayu (Timber Legality Assurance System/TLAS) yang

disebut Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Sistem ini dikembangkan dengan melibatkan

para pihak (stakeholder) baik dalam penyusunan standar verifikasi legalitas kayu maupun

kelembagaannya dengan memperhatikan prinsip-prinsip: akuntabilitas/transparansi (melalui good

governance), kredibilitas (menggunakan pihak ketiga yang independen) dan representativeness

(keterwakilan seluruh kelompok).

Perkembangan bersejarah yaitu penandatangan kayu dari sumber yang legal antara Menteri

Kehutanan Republik Indonesia, Komisioner Eropa Bidang Lingkungan, dan Menteri Lingkungan

Hidup yang merupakan Presidensi Uni Eropa, menandatangani Persetujuan Kerjasama antara

Indonesia dan Uni Eropa (UE) dalam Penegakan Hukum, Tata Kelola, serta Perdagangan Bidang

Kehutanan atau Voluntary Partnership Agreement on Forest Law Enforcement Governance and

Trade (FLEGT–VPA) pada tanggal 30 September 2013 di Brussel (Belgia).

Persetujuan ini mencakup sistem lisensi atas produk kayu yang diekspor dari Indonesia ke negara

mana pun yang merupakan 28 negara anggota Uni Eropa, berdasarkan Sistem Verifikasi Legalitas

Kayu (SVLK) yang merupakan sistem penjaminan legalitas kayu Indonesia dan merupakan yang

pertama di dunia yang pelaksanaannya sejalan dengan asas-asas dalam FLEGT. Begitu FLEGT-

VPA berjalan secara penuh dan diterbitkannya lisensi FLEGT, maka produk kayu Indonesia akan

dinyatakan sudah memenuhi ketentuan Peraturan Kayu UE atau EU Timber Regulation (EUTR)

Nomor 995/2010 yang melarang penempatan maupun peredaran produk kayu ilegal di pasar UE.

Para pelaku usaha di Uni Eropa pun tidak perlu melakukan proses uji tuntas atau due diligence

terhadap produk kayu yang telah berlisensi FLEGT.(sumber : www.dephut.go.id).

Page 8: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 8 of 64

Beberapa peraturan telah diterbitkan oleh Kementerian Kehutanan berdasarkan hasil proses

pembahasan dengan para pihak (stakeholder) yang mana terakhir ditetapkan Peraturan Menteri

Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada

Hutan Hak jo P.95/Menhut-II/2014, dan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor

P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK).

SVLK merupakan alat dan mekanisme untuk menilai atas keabsahan kayu yang diperdagangkan

atau dipindahtangankan berdasarkan pemenuhan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penilaian keabsahan kayu dilakukan dari lokasi penebangan, pengangkutan sampai perdagangan.

SVLK bertujuan untuk mendukung pemberantasan illegal logging yang cukup marak dan

mewujudkan tata kelola kehutanan yang baik. SVLK merupakan pedoman dan standar untuk

penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Legalitas Kayu (LK).

Pelaksanaan verifikasi legalitas kayu kepada pemegang ijin dilakukan oleh Lembaga Verifikasi

Legalitas Kayu (LV-LK). Lembaga ini merupakan lembaga independen yang telah diakreditasi oleh

Komite Akreditasi Nasional (KAN) sesuai ISO/IEC Guide 65 : 1996 dan ditunjuk oleh Direktur

Jenderal a.n. Menteri Kehutanan.

1.2. MAKSUD, TUJUAN, STANDAR DAN SASARAN VERIFIKASI

1.2.1. Maksud

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan proses sertifikasi legalitas kayu pada pemegang ijin

melalui kegiatan verifikasi legalitas kayu yang diperdagangkan atau dipindahtangankan

berdasarkan prinsip, kriteria dan indikator yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Direktur

Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman

Pelaksanaan Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu

pada lampiran yang relefan.

1.2.2. Tujuan

Tujuan kegiatan verifikasi legalitas kayu adalah untuk mengevaluasi kinerja pemegang izin

terhadap standar legalitas kayu sesuai prinsip, kriteria dan indikator yang telah ditetapkan sesuai

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar

dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi

Legalitas Kayu pada lampiran yang relefan

1.2.3. Standar

Standard dan peraturan yang digunakan dalam kegiatan penilaian ini adalah sebagai berikut:

Page 9: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 9 of 64

Peraturan/Standard Tandai yang

Relefan dengan “x”

Lampiran 2.1.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan.

Lampiran 2.2.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Hutan Negara yang Dikelola oleh Masyarakat (HTR, HKm, HD, HTHR)

Lampiran 2.3.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Hutan Hak

Lampiran 2.4.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Pemegang Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK)

Lampiran 2.5.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas > 6000 m3/tahun dan IUI dengan Nilai Investasi lebih dari Rp.500.000.000,-

X

Lampiran 2.6.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas ≤ 6.000 m3/tahun dan IUI dengan Nilai Investasi sampai dengan Rp.500.000.000,-

Lampiran 2.7.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada pemegang TDI

Lampiran 2.8.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Industri Rumah Tangga/Pengrajin

Lampiran 2.9.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Tempat Penampungan Terdaftar (TPT)

Lampiran 2.10.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada ETPIK Non Produses

Lampiran 3.9 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan DKP Hutan Hak, TPT, Industri Rumah Tangga/Pengrajin, dan Impor Kayu dan Produk Kayu

X

Lampiran 3.10 X

Page 10: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 10 of 64

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengecekan DKP sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Penggunaan Tanda V-Legal

X

Lampiran 7. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Penerbitan Dokumen V-Legal

X

Lampiran 8. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Pedoman Penerbitan Deklarasi Ekspor

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 78/M-DAG/PER/I0/2014 Jo Nomor 07/M-DAG/PER/I/2015 tentang ketentuan Import Produk Kehutanan.

X

Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 64/M-DAG/PER/10/2012 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan jo Permendag 81/M-DAG/PER/12/2013.

X

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.18/Menhut-II/2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V – Legal.

X

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.21/MenLHK-II/2015 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal Dari Hutan Hak.

X

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 641/KPTS-II/2011 tentang Penetapan Tanda V-Legal.

X

1.2.4. Sasaran Verifikasi

Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan

verifikasi legalitas kayu meliputi kegiatan persiapan penilaian (pengumpulan data dan informasi

dalam rangka tinjauan dokumen dan keperluan penyusunan rencana kerja), kegiatan pelaksanaan

verifikasi lapangan dan kegiatan penyusunan laporan hasil verifikasi lapangan serta pengambilan

keputusan.

1.2.5. Ruang Lingkup

DAFTAR BAHAN BAKU YANG DIBELI DAN DIGUNAKAN UNTUK PROSES PRODUKSI

Jenis Bahan Baku Nama dagang dan Nama botani dari jenis kayu

Kode HS Asal Lokasi Tebangan

Rata-rata konsumsi per tahun (m3)

Kayu Bulat Merbau ( Intsia bijuga)

Sengon

(Paraserianthes falcataria)

N/A Papua

Jawa Timur

9000

30.000

Page 11: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 11 of 64

Kayu Gergajian Merbau ( Intsia bijuga)

Sengon

(Paraserianthes falcataria)

N/A Papua

Jawa Timur

500

18.000

DAFTAR PRODUK YANG DIPRODUKSI DAN DIJUAL

Jenis Produk Nama dagang dan Nama botani dari jenis kayu

Kode HS Kapasitas Produksi Sesuai Ijin (m3/tahun)

Penggunaan V-Legal

Kayu Lapis Sengon

(Paraserianthes falcataria)

4412.31.00.00 180.000

Bahan Bangunan Merbau ( Intsia bijuga) N/A 11.000

Kayu Lantai Merbau ( Intsia bijuga)

4412.94.00.00

4409.29.00.00

4412.99.00.10

10.000 ya

Block Parket Merbau ( Intsia bijuga) N/A 5000

Sirap Merbau ( Intsia bijuga) N/A 2.500

Atap Kayu Merbau ( Intsia bijuga) N/A 2.500

Kontruksi Merbau ( Intsia bijuga) N/A 3.500

Verifikasi dilakukan pada dokumen dan data periode bulan 01 Septermber 2014 sampai

dengan bulan 31 Agustus 2015.

1.2.6. Perubahan Ruang Lingkup, Sistem Manajemen, Standard Penilaian

Perubahan standard yang digunakan yaitu :

Lampiran 2.5.

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) pada Pemegang IUIPHHK Kapasitas > 6000 m3/tahun

X

Page 12: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 12 of 64

dan IUI dengan Nilai Investasi lebih dari Rp.500.000.000,-

1.2.7. Waktu Pelaksanaan

Proses audit Sistem Verifikasi Legalitas Kayu dilakukan pada tanggal 02 sampai dengan tanggal

04 September 2015 sesuai dengan itinerary sebagai berikut.

Tanggal Waktu Penilai Area/Departemen/Proses/Indikator PIC

02 September 2015

05.00-08.30 Semua Auditor Travelling Jakarta - Pasuruan

08.30 Semua Auditor Rapat Pembukaan & Penandatanganan Berita Acara

09.00

Ketua Tim Audit

Konfirmasi Ruang Lingkup Sertifikasi & Penyusunan Kerangka Laporan Audit

Tim Audit Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Dasar Organisasi (Prinsip 1.)

12.00 Semua Tim Istirahat

13.00

Ketua Tim Audit

Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Pembelian dan Penerimaan Bahan Baku (Prinsip 2.)

Tim Audit Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Penjualan dan Pengiriman Produk (Prinsip 3.)

16.30 Seluruh TIm Penyampaian hasil audit hari pertama kepada auditee

03 September 2015

08.30

Ketua Tim audit

Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Produksi dan Mutasi (Prinsip 2.)

Tim Audit Verifikasi dan Penilaian Dokumen dan Data Ketenagakerjaan (Prinsip 4.)

12.00 Seluruh Tim Istirahat

13.00

Ketua Tim audit

Kunjungan lapangan meliputi seluruh proses produksi dan gudang bahan baku (Prinsip 2 dan Prinsip 3)

Tim audit Uji Petik Bahan Baku di gudang bahan baku (Prinsip 2) dan Verifikasi ketenagakerjaan di lapangan (Prinsip 4)

16.30 Seluruh TIm Penyampaian hasil audit hari kedua kepada auditee

04 September 2015

08.30

Ketua Tim audit

Kunjungan lapangan ke lokasi produksi penyedia jasa pihak ketiga – jika ada (Prinsip 2.)

Tim Audit Penyusunan dan compiling laporan audit

10.00 Seluruh Tim Rapat tim auditor

11.00 Seluruh TIm Rapat Penutupan & Penandatangan Berita Acara

2. IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN DAN LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

2.1 IDENTITAS PEMEGANG IZIN/HAK PENGELOLAAN.

Nama Auditee : PT. Indo Furnitama Raya

Page 13: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 13 of 64

Lokasi : Desa Gerongan, Kecamatan Keraton Kabupaten Pasuruan, Prov.

Jawa Timur, Indonesia

Akta Pendirian : Nomor 59 tanggal 11 Maret 1996

Perubahan Akta Terakhir : Tidak ada

Susunan Pengurus Perusahaan :

Susunan Dewan Komisaris

Komisaris : Idrus Alwi Bone

Direktur : Abdurachman Assegaf

Ijin :

IUIPHHK#198/Menhut-II/2011 kapasitas produksi kayu gergajian 18.000 m3/tahun, kayu

lapis 180.000 m3/tahun

IUI #530/45/Kpts/102.04/XII/ kapasitas produksiKayu Lantai: 10.000 m3/tahun, Block

Parket: 5.000 m3/tahun, Sirap dan Setle: 2.500 m3/tahun, Atap Kayu: 2.500 m3, Penutup

Konstruksi Beton: 3.500 m3/tahun dan Pengerjaan Kayu untuk Bahan Bangunan lainnya:

11.000 m3/tahun

2.2 IDENTITAS LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT SGS Indonesia merupakan bagian dari SGS (Société Générale de Surveillance) Group

yang berkantor pusat di Geneva, Swiss dan bergerak dibidang Verifikasi, Testing dan Sertifikasi.

PT SGS Indonesia adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh SGS Société Générale

de Surveillance Holding SA, perusahaan induk dari kelompok perusahaan-perusahaan SGS.

Kelompok SGS didirikan pada tahun 1878, di seluruh dunia SGS telah memberikan layanan di

lebih dari 140 negara dan sampai saat ini memiliki karyawan sebanyak lebih dari 75.000 orang,

11.000 kantor cabang dan laboratorium.

PT SGS Indonesia berkedudukan di Cilandak Commercial Estate #108 C, Jalan Raya Cilandak

KKO, Jakarta 12560, Indonesia dengan nomor telepon: +62 21 7818111, Nomor fax: +62 21 780

7914, website: www.sgs.co.id

Susunan pengurus PT SGS Indonesia adalah sebagai berikut:

• Presiden Direktur : Guy Francois Marie Escarfail

• Direktur : Edgar Garra Durian

Page 14: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 14 of 64

2.2.1 Sistem dan Jasa Sertifikasi PT. SGS Indonesia, sejak tahun 1995 pada Divisi Sistem dan Jasa Sertifikasi melayani Sertifikasi

Sistem Manajemen sebagai Lembaga Sertifikasi terbesar dan pertama di Indonesia yang

berkomitmen dalam penerapan praktis dari beberapa standard publik manajemen seperti :

• ISO 9001

• ISO 14001

• ISO 22000

• ISO 20000

• ISO 27001

• TS 16949

• HACCP (Hazard Analysis and Citical Control Points)

• OHSAS 18001 (The Occupational Health and Safety Advisory Services)

• BRC (British Retail Consortium)

• IFS (International Food Standard)

• ACC (Aqua Culture Certification)

• GMP (Good Manufacturing Practice)

• Hygiene Conscious Establishment-HCE

• SA 8000 (Social Accountability)

• WRAP

• CSR (Corporate Social Responsibility)

• Customized Audit Solution

PT SGS Indonesia pada sektor kehutanan dan perkebunan telah memberikan layanan sertifikasi dan

verifikasi sesuai standar berikut :

• FSC (Forest Stewardship Council) – meliputi program sertifikasi pengelolaan hutan dan chain of

custody (CoC)

• PEFC (Program for the Endorsement of Forest Certification) – meliputi program sertifikasi chain

of custody (CoC)

• RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil)

• ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)

• ISCC (Internaional Sustainability and Carbon Certification)

• SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu)

Page 15: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 15 of 64

Dalam kaitan Sistem verifikasi dan legalitas kayu, PT SGS Indonesia telah mendapatkan akreditasi

sebagai badan sertifikasi mandatory SVLK dari KAN dengan Nomor LVLK-008-IDN tanggal 18

Agustus 2011.

2.2.2 Pengambil Keputusan dan Tim Auditor

No. Nama Kualifikasi

1. Gunung Wijanarko Pengambil Keputusan

2. Heru Pramono Lead Auditor

3. Heru Puryanto Auditor

4. - Trainee Auditor

5. - Observer

2.3 PENANGANAN KOMPLAIN

Masalah Tanggapan

RE-SERTIFIKASI

Selama proses sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu baik sebelum audit (14 hari sebelum pelaksanaan audit lapangan) sampai dengan proses closing meeting tidak terdapat komplain dari pihak-pihak terkait baik secara tertulis maupun verbal.

-

PENILIKAN 1

Selama proses sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu baik sebelum audit (14 hari sebelum pelaksanaan audit lapangan) sampai dengan proses closing meeting tidak terdapat komplain dari pihak-pihak terkait baik secara tertulis maupun verbal.

-

PENILIKAN 2

- -

Page 16: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 16 of 64

3. METODOLOGI VERIFIKASI

3.1 METODE VERIFIKASI

Metode verifikasi yang digunakan adalah verifikasi/pemeriksaan dokumen, observasi lapangan

dan wawancara, dengan uraian sebagai berikut:

1. Verifikasi/pemeriksaan dokumen, merupakan kegiatan untuk menghimpun, mempelajari,

menganalisis data dan dokumen agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Dokumen yang diverifikasi adalah dokumen asli 1 (satu) tahun terakhir. Hasil verifikasi

dokumen akan dianalisa dengan menggunakan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

dan Verifikasi Legalitas Kayu

2. Observasi lapangan, merupakan kegiatan pengamatan, pencatatan, uji petik dan

penelusuran untuk menguji kebenaran data. Hasil pengamatan lapangan akan dianalisa

dengan menggunakan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan untuk dapat melihat

pemenuhannya.

3. Wawancara, merupakan kegiatan penggalian data dan informasi dari pihak perusahaan

guna mendapatkan data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat

relevan dengan pemenuhan verifier tertentu yang tercakup dalam standard verifikasi

legalitas kayu yang menjadi acuan verifikasi.

4. Uji petik, merupakan kegiatan verifikasi lapangan dengan cara mengambil sampel sesuai

dengan peraturan perundangan yang ditetapkan.

5. Pengisian checklist, merupakan kegiatan pencatatan bukti-bukti audit yang diperoleh dari

hasil verifikasi dokumen, wawancara dan observasi lapangan. Format checklist mengacu

pada verifier sesuai standar Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor:

P.14/VI-BPPHH/2014 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian kinerja

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.

3.2 KRITERIA DAN INDIKATOR

Kriteria dan indikator yang digunakan pada Sistem Verifikasi Legalitas Kayu ini adalah sesuai

standar Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan

Verifikasi Legalitas Kayu pada bagian 1.2.3 diatas.

Page 17: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 17 of 64

3.3 TAHAPAN VERIFIKASI

3.3.1 Kajian Dokumen Pemegang Izin

Tahap awal kegiatan verifikasi di lapangan adalah mengkaji dokumen pemegang izin (tinjauan

dokumen). Tinjauan dokumen ini bertujuan untuk mengetahui lingkup kegiatan usaha dan proses

produksi yang dijalankan pemegang izin serta penilaian kesiapan pemegang ijin dalam proses

verifikasi di lapangan. Hasil pengkajian dokumen dapat dilihat pada laporan pengajian dokumen

tahap pertama (S1R) yang terpisah dari laporan ini.

3.3.2 Persiapan dan Perencanaan Verifikasi

Berdasarkan hasil tinjauan dokumen pemegang izin, dilakukan persiapan dan perencanaan

verifikasi meliputi: kesiapan tim auditor dan peralatan serta rencana verifikasi. Rencana verifikasi

yang dibuat antara lain meliputi; waktu pelaksanaan, tim auditor, sasaran audit, standar acuan,

ruang lingkup audit dan jadwal/tata waktu pelaksanaan audit.

3.3.3 Pengumuman Pelaksanaan Verifikasi

Dalam rangka memperoleh data dan informasi mengenai pemegang izin dari pihak lain

sehubungan sertifikasi legalitas kayu yang akan dilakukan, serta untuk memenuhi azas

transparansi dilakukan pengumuman publik sebelum pelaksanaan verifikasi sebagaimana diatur

dalam Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 pada

Lampiran yang relefan.

Pengumuman publik telah disampaikan melalui website PT SGS Indonesia (www.sgs.co.id)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (www.dephut.go.id) 14 hari sebelum pelaksanaan

verifikasi. Masukan dari pihak terkait dan pembahasannya dapat dilihat pada bagian 2.3 diatas.

3.3.4 Pelaksanaan Verifikasi

Pelaksanaan verifikasi telah dilakukan tanggal 02 September sampai dengan tanggal 04

September 2015 dengan itinerary seperti yang disajikan pada bagian 1.2.7 diatas.

Page 18: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 18 of 64

4. HASIL VERIFIKASI DAN ANALISIS

4.1. Verifier Yang Tidak Diverifikasi

Verifier yang tidak diverifikasi disebabkan hal-hal yang terkait verifier tersebut secara aturan

memang pemegang izin tidak harus menerapkan. Verifier yang tidak diverifikasi berjumlah 21

verifier sebagai berikut:

a. Verifier 1.2.2. Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji

tuntas (due diligence) importer.

b. Verifier 1.3.1. Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok.

c. Verifier 2.1.1.e. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari Petugas Kehutanan

Kabupaten / Kota atau Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk

kayu bekas / hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

d. Verifier 2.1.1.f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.

e. Verifier 2.1.2.a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

f. Verifier 2.1.2.b. Bill of Lading (B/L).

g. Verifier 2.1.2.c. Packing List (P/L).

h. Verifier 2.1.2.d. Invoice.

i. Verifier 2.1.2.e. Deklarasi impor.

j. Verifier 2.1.2.f. Rekomendasi Impor.

k. Verifier 2.1.2.g. Bukti pembayaran bea masuk bila terkena bea masuk.

l. Verifier 2.1.2.h. Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang

dibatasi perdagangannya.

m. Verifier 2.1.2.i. Bukti penggunaan kayu impor.

n. Verifier 2.1.3.d. Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan.

o. Verifier 2.1.4.a. Dokumen S-LK atau DKP.

p. Verifier 2.1.4.b. Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia

jasa (pihak lain).

q. Verifier 2.1.4.c. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan.

r. Verifier 2.1.4.d. Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa.

s. Verifier 2.1.4.e. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi, dan ekspor

apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa.

t. Verifier 3.2.1.h. Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.

u. Verifier 3.2.1.i. Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi

perdagangannya.

Page 19: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 19 of 64

4.2. Verifier Yang Diverifikasi

PRINSIP 1. PEMEGANG IZIN USAHA MENDUKUNG TERSELENGGARANYA PERDAGANGAN KAYU YANG SAH.

Kriteria 1.1 Unit usaha dalam bentuk:

a. Industri pengolahan memiliki izin yang sah, dan

b. Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah

Indikator 1.1.1 Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah

Verifier 1.1.1.a Metode Verifikasi :

1. Periksa keabsahan, kelengkapan, kesesuaian pengurus dalam akta terakhir dan ruang lingkup usahanya.

2. Periksa pendaftaran dan/atau pengesahan dari instansi yang berwenang.

Norma Penilaian :

Memenuhi: Tersedia akta pendirian perusahaan dan/atau perubahan terakhir yang telah disahkan (khusus PT) atau didaftarkan ke instansi yang berwenang sesuai dengan bentuk badan hukumnya.

Akte pendirian perusahaan dan / atau perubahan terakhir

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Tersedia akta pendirian perusahaan yaitu akta nomor 59 tanggal 11 Maret 1996 yang diterbitkan oleh Notaris B.R.AY. Mahyastoeti Notonagoro, S.H. Selama setahun tidak ada perubahan akta perubahan terakhir. Akta tersebut telah didaftarkan ke Menteri Kehakiman Republik Indonesia tertanggal 03 Oktober 1996 nomor 02-9312..HT.01.01.TH.96 sesuai dengan dokumen lainnya seperti IUI, TDP,NPWP, ETPIK.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 1.1.1.b Metode Verifikasi :

Periksa Izin Usaha Perdagangan yang diberikan serta masa berlaku usahanya

Norma Penilaian :

Memenuhi: Tersedia Izin Usaha Perdagangan yang masih berlaku sesuai dengan kegiatan usahanya atau Tersedia bukti pengurusan perpanjangan tersedia dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau

b. tanda terima

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam izin industri.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif :

Tersedia Izin Usaha Perdagangan sesuai dengan Surat 517/619/424.077/2013 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Pasuruan. Ijin usaha tersebut masih berlaku sampai dengan tanggal 23 Oktober 2018 dan sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu mebel kayu

Page 20: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 20 of 64

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 1.1.1.c Metode Verifikasi :

Periksa keberadaan HO dan ruang lingkup usahanya

Norma Penilaian :

Memenuhi: Untuk verifikasi awal: Tersedia izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri) yang masih berlaku sesuai dengan ruang lingkup usahanya atau 1. Tersedia bukti pengurusan dari instansi yang berwenang berupa:

a. surat keterangan; atau b. tanda terima. 2. Tersedia surat pernyataan tidak keberatan dari masyarakat sekitar

lokasi usaha Untuk penilikan: Tersedia izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri) yang masih berlaku sesuai dengan ruang lingkup usahanya atau Tersedia bukti pengurusan perubahan/perpanjangan/daftar ulang dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau

b. tanda terima.

Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri).

SA2015

Observasi/Bukti Objektif

Tersedia izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri) yang diterbitkan oleh Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Pasuruan nomor 108/424.077/2014 . Ijin ini masih berlaku sampai dengan 18 Maret 2017. Ruang lingkup usaha yang tertuang dalam ijin HO tersebut adalah pengolahan kayu dan furniture. Hal ini telah sesuai dengan kondisi sebenarnya. Berdasarkan hasil verifikasi, organisais telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 1.1.1.d Metode Verifikasi:

Periksa Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang diberikan serta masa berlaku usahanya

Norma Penilaian :

Memenuhi:

Untuk verifikasi awal: Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang sah masih berlaku sesuai dengan kegiatan usahanya Atau Tersedia bukti pengurusan perpanjangan dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau b. tanda terima. Untuk penilikan: Tersedia TDP masih berlaku sesuai dengan ruang lingkup usahanya. atau Tersedia bukti pengurusan perubahan/perpanjangan daftar ulang dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau

b. tanda terima.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

SA2015 Observasi/Bukti Objektif

Page 21: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 21 of 64

Tersedia Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan dengan nomor 13.26.1.16.00.533. TDP ini sah masih berlaku sampai dengan 24 Desember 2019. Berdasarkan TDP kegiatan usaha dari organisasi ini adalah Industri Penggergajian dan Kayu, Kayu lapis, mebel kayu. Hal ini telah sesuai dengan kondisi sebenarnya. Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 1.1.1.e Metode Verifikasi:

1. Periksa dokumen NPWP, Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dan/atau Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP).

2. Periksa informasi yang terdapat di dokumen NPWP, SKT dan SPPKP dan kesesuiannya dengan dokumen lain

Norma Penilaian :

Memenuhi: NPWP (9 digit awal), SKT dan/atau SPPKP unit usaha tersedia dan sesuai dengan dokumen lainnya

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

SA2015

Observasi/Bukti Objektif

Tersedia NPWP dengan nomor 01.718.402.9-651.000 tanggal 22 Maret 199 diterbitkan oleh Kepala Seksi Pelayanan DepKeu RI, Dirjen Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Timur. NPWP ini juga dilengkapi dengan SKT dan/atau SPPKP yang diterbitkan oleh Kepala Seksi Pelayanan DepKeu RI, Dirjen Pajak Kantor Wilayah DJP Jawa Timur tanggal 09 April 200 dokumen ini telah sesuai dengan dokumen lainnya seperti IUI, ETPIK Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 1.1.1.f Metode Verifikasi :

1. Periksa keabsahan dankelengkapan dokumen lingkungan hidup (AMDAL/UKLUPL/ SPPL/ DPLH/SIL/DELH) dan catatan temuan penting,termasuk dokumen perubahannya.

2. Periksa kesesuaian laporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan kondisi di lapangan merujuk pada rekomendasi perubahan RKL terakhir.

Norma Penilaian :

Memenuhi: Untuk Verifikasi awal : 1. Tersedia dokumen lingkungan hidup yang lengkap dan sah sesuai

dengan kegiatan usahanya (untuk SPPL diperlukan bukti penyerahan ke instansi terkait) atau Tersedia bukti pengurusan dokumen lingkungan hidup dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau b. tanda terima.

2.Tersedia laporan/catatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai/merujuk pada catatan temuan penting (tidak berlaku untuk SPPL).

Untuk penilikan : 1. Tersedia dokumen lingkungan hidup yang lengkap dan sah sesuai

dengan kegiatan usahanya (untuk SPPL diperlukan bukti penyerahan ke instansi terkait).

2. Tersedia laporan/catatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai/merujuk pada catatan temuan penting (tidak berlaku untuk SPPL).

Dokumen lingkungan hidup (AMDAL/UKL – UPL/SPPL/ DPLH/SIL/DELH/dokumen lingkungan hidup lain yang setara).

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Page 22: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 22 of 64

Organisasi telah memiliki dokumen lingkungan berupa Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH No. 667/1705/424.076. Dokumen lingkungan tersebut telah disahkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan pada tanggal 13 Desember 2010. Berdasarkan dokumen lingkungan, aspek lingkungan penting yang harus diperhatikan untuk dikelola dan dipantau oleh organisasi adalah sebagai berikut: 1. Dampak terhadap lingkungan kualitas dan kuantitas air

2. Dampak terhadap lingkungan kualitas udara dan kebisingan pada kegiatan produksi

3. Dampak terhadap lingkungan limbah padat/sampah dari sisa potongan kayu dan serbuk kayu

4. Dampak terhadap lingkungan bahan bahaya kebakaran dan insiden kebakaran

Berdasarkan kunjungan lapangan, organisasi telah melakukan pengendalian terhadap aspek-aspek lingkungan tersebut melalui : 1. Organisasi melakukan pengukuran baku mutu air bersih lingkungan perusahaan, uji laborat

air#3201/S/LKA/MLG/VII/2015 oleh PT. Jasa Tirta,penanman pohon areal pabrik

2. Karyawan menggunakan alat pelindung diri dari kebisingan, pengukuran tingkat kebisingan, uji laborat

udara dan dust partikel#3198/SU/LKA-MLG/VII/2015 oleh Jasa Tirta

3. Menjaga kebersihan lingkungan pabrik, pengolahan limbah kayu bakar, pemberdayakan masyarakat

terhadap limbah produksi. Berita acara dana kompensasi lingkungan pada sekitar industri tanggal 03

Juni2013.

4. Pemasangan APAR pada areal produksi, simulasi bahaya kebakaran tanggal 05 Maret 2015, terdapat

petugas tanggap darurat yang ditunjuk Bp.Agus M Fuad (P2K3-566/2526/424.053/2014)

Disamping itu organisasi secara rutin melakukan pemantauan lingkungan terhadap aspek-aspek lingkungan penting tersebut dan melaporkannya kepada instansi terkait. Laporan pemantauan lingkungan yang diverifikasi selama kegiatan penilaian adalah:

- Laporan Semesteran Periode II/2014 lembar persetujuan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan tertanggal 05 Maret 2015

- Laporan semesteran periode I/2015 lembar persetujuan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan tertanggal 30 Juni 2015

Bukti penyerahan laporan pemantauan lingkungan kepada instansi terkait tersedia seperti laporan semesteran II tahun 2014, laporan semesteran I tahun 2015 kepada Badan Lingkungan Hidup dan terdapat tanda terima dari Dinas terkait tersebut.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 1.1.1.g Metode Verifikasi :

1. Periksa informasi yang terdapat di dokumen IUIPHHK, IUI atau

IUT dan kesesuaiannya dengan dokumen terkait lainnya serta

aktifitas unit usaha; 2. Periksa dokumen perubahan IUIPHHK, IUI atau IUT, jika

mengalami Perluasan/ pengurangan kapasitas.

Norma Penilaian :

1. Terdapat dokumen IUIPHHK, IUI atau IUT yang diterbitkan oleh

instansi yang berwenang dan sesuai dengan dokumen terkait

lainnya.

2. Jenis usaha yang dijalankan sesuai dengan IUIPHHK, IUI

atau IUT.

3. Terdapat bukti pengurusan perpanjangan izin atau

perluasan/pengurangan kapasitas dari instansi yang berwenang

dalam bentuk Surat Keterangan/Tanda Terima apabila Izin Industri

sedang dalam proses perpanjangan atau perluasan/ pengurangan

IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT).

Page 23: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 23 of 64

kapasitas.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Terdapat dokumen ijin industri berupa ijin usaha industri primer hasil hutan kayu SK. 198/MENHUT-II/2011

yang diterbitkan oleh Menteri Kehutanan Republik tanggal 6 April 2011.

Berdasarkan ijin tersebut, jenis usaha yang diijinkan adalah industri primer hasil hutan dengan kapasitas kayu

gergajian 18.000 m3/tahun dan kayu lapis 180.000 m3/tahun. Ijin ini telah sesuai dengan dokumen dokumen

lainnya seperti NPWP, TDP, ETPIK

Terdapat dokumen ijin industri berupa ijin usaha industri lanjutan 530/Kpts/102.04/XII/2008 tanggal 22

Desember 208 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur

dengan masa berlaku selama perusahaan menjalankan usahanya.

Berdasarkan ijin tersebut, jenis usaha yang diijinkan adalah - Kayu Lantai

- Block parket

- Sirap dan Setle

- Atap kayu

- Penutup konstruksi beton

- Pengerjaan kayu untuk bahan bangunan lainnya

: 10.000 m3

: 5.000 m3

: 2.500 m3

: 2.500 m3

: 3.500 m3

: 11.000 m3

Ijin ini telah sesuai dengan dokumen – dokumen lainnya seperti :NPWP,TDP,ETPIK

Selama kegiatan penilaian secara jelas teramati bahwa jenis usaha yang dijalankan oleh organisasi telah

sesuai dengan ijin tersebut.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 1.1.1.h Metode Verifikasi :

Periksa kelengkapan dan kesesuaian dokumen RPBBI yang dilaporkan ke instansi yang berwenang dengan realisasi pemenuhan bahan baku

Norma Penilaian :

Memenuhi: 1. RPBBI terakhir (tahun berjalan) telah dilaporkan ke instansi yang

berwenang. 2. Realisasi pemenuhan bahan baku sesuai dengan RPBBI terakhir

(tahun berjalan) yang telah dilaporkan

Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Terdapat doumen Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) yang terakhir disahkan pada tanggal 05 tiap bulanya secara online oleh instansi Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Jakarta . Realisasi pemenuhan RPBBI juga telah dilaporkan secara berkala kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Jakarta misalnya pelaporan RPBBI untuk periode tanggal 05 Mei 2015 Nomor laporan 012/IFR-Log/2015 telah diverifikasi pada saat penilaian, sebagai berikut:

- Status laporan realisasi 5 tahun 2015 tanggal pengiriman 05/06/2015 dengan status kirim ke online kementrian kehutanan

- Sumber bahan baku antara lain PT.Asco Prima Nusantara (asal Papua Barat rencana 13.000 m3, realisasi 3,299,37 m3, kelompok jenis kayu bulat meranti), PT. Multi Wahana Wijaya (asal papua barat, rencana 8.000 m3,realisasi 0 m3), Hutan Rakyat (rencana kabupaten banyuwangi 4000 m3, realisasi 1.350 m3), PT.Kayan (asal Surabaya, rencana 2000 m3, realisasi 0 m3, kayu gergajian).

Berdasarkan data dan informasi yang dijelaskan pada kriteria 2 dibawah, realisasi pemenuhan bahan baku

Page 24: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 24 of 64

telah sesuai dengan RPBBI terakhir (tahun Mei 2015) yang telah dilaporkan

Berdasarkan hasil verifikasi, maka organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Indikator 1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen.

Verifier 1.1.2 Metode Verifikasi :

1. Periksa keabsahan, kelengkapan dan kesesuaian informasi yang terdapat di ETPIK dengan dokumen lainnya.

2. Periksa kesesuaian kelompok industri/produk yang terdapat di ETPIK dengan realisasi ekspornya

.

Norma Penilaian :

Memenuhi:

1. Tersedia dokumen ETPIK yang sah dan informasinya sesuai dengan dokumen lainnya.

2. Realisasi ekspor sesuai dengan kelompok industri/produk yang terdapat di ETPIK.

3. Dalam hal ETPIK sedang dalam proses revisi, tersedia bukti pengurusan revisi ETPIK dari instansi yang berwenang berupa:

a. surat keterangan; atau

b. tanda terima

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

SA2015

Observasi/Bukti Objektif

Tersedia dokumen ETPIK yang sah yaitu nomor 02.ET-01.13.0711 tangga l13 Juni 2013 berlaku sampai dengan 13 Juni 2018. Informasi yang tertuang dalam dokumen ETPIK adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan : PT. Indo Furnitama Raya Alamat Kantor : Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan

Jawa Timur Alamat Pabrik : Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan

Jawa Timur Nomor Izin Usaha Industri dari Perindustrian : 1) 198/Menhut-II/2011, tgl 6 Apr 2011

2). 530/45/Kpts/102.04/XII/2008, tgl. 22 Desember 2008. 3). 66/13/IKAH-H/V/2000, tgl. 6 Juni 2000

Nomor Tanda Daftar Perusahaan : 132615200533, tgl. 17 Desember 2009 Informasi tersebut telah sesuai dengan dokumen lainnya seperti dokumen IUI, NPWP,TDP . Realisasi ekspor seperti yang tersaji pada kriteria 3 dibawah adalah telah sesuai dengan kelompok jenis industri/produk yang terdapat di ETPIK.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Kriteria 1.2 Importir kayu dan produk kayu

Indikator 1.2.1 Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah

Verifier 1.2.1 Metode Verifikasi :

1. Periksa keabsahan dan masa berlaku dokumen pengakuan / pengenal sebagai importir.

2. Periksa kelengkapan dan kesesuaian informasi yang terdapat di dokumen pengakuan / pengenal sebagai importir dengan dokumen

Dokumen pengakuan / pengenal sebagai importir

Page 25: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 25 of 64

lainnya. 3. Periksa kesesuaian kelompok industri/produk yang terdapat di

dokumen pengakuan / sebagai importir dengan realisasi importnya

Norma Penilaian :

Memenuhi: 1. Tersedia dokumen pengakuan /pengenal importir yang sah. 2. Tersedia informasinya sesuai dokumen legalitas lainnya, seperti: akta

pendirian perusahaan, IUIPHHK, IUI, TDP, NPWP, API-P, NIK. 3. Dalam hal dokumen pengakuan / pengenal importir sedang dalam

proses revisi, tersedia bukti pengurusan revisi dokumen dari instansi yang berwenang berupa: a. surat keterangan; atau b. tanda terima.

4. Realisasi impor sesuai dengan kelompok industri/produk yang terdapat di dokumen pengakuan/ pengenal sebagai importir

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Telah tersedia dokumen pengakuan /pengenal importir yang sah yaitu nomor 131402094-P/P017509 yang diterbitkan oleh UPT Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Timur Kementrian Perdagangan pada tanggal 16 Juli 2013 dan masa berlaku sampai dengan 15 Juli 2018. Informasi yang tertuang didalam dokumen ini telah sesuai dengan informasi yang tertuang dalam dokumen legalitas lainnya, seperti: akta pendirian perusahaan, IUIPHHK, IUI, TDP, NPWP, API-P, NIK.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Indikator 1.2.2 Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)

Verifier 1.2.2 Metode Verifikasi :

1. Periksa ketersediaan panduan/pedoman/ prosedur pelaksanaan uji tuntas.

2. Periksa bukti pelaksanaan keberadaan sistem uji tuntas (due diligence) importir.

Norma Penilaian :

Memenuhi: 1. Tersedia panduan/pedoman/ prosedur pelaksanaan uji tuntas. 2. Tersedia bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence) importer

Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence) importir

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena pemegang izin tidak wajib menerapkan pada 01 Januari 2016

Kriteria 1.3 Unit usaha dalam bentuk kelompok

Indikator 1.3.1 Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok

Verifier 1.3.1 Metode Verifikasi : Periksa keberadaan akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok yang sah (diantaranya berita acara/ surat pernyataan/surat keputusan)

Norma penilaian :

Memenuhi: Tersedia akte pembentukan kelompok atau Tersedia dokumen pembentukan kelompok di atas kertas bermaterai.

Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Veriifer ini tidak dinilai karena pemegang izin bukan unit usaha dalam bentuk kelompok.

Page 26: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 26 of 64

PRINSIP 2. UNIT USAHA MEMPUNYAI DAN MENERAPKAN SISTEM PENELUSURAN KAYU YANG MENJAMIN KETERLACAKAN KAYU DARI ASALNYA.

Kriteria 2.1 Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya.

Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.

Verifier 2.1.1.a Metode Verifikasi :

Periksa kelengkapan dokumen kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli.

Norma Penilaian:

Seluruh penerimaan bahan baku kayu dilengkapi dengan dokumen kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli.

Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Seluruh bahan baku kayu yang diterima oleh organisasi adalah berasal dari sumber/pemasok berikut:

1. PT Asco Prima Nusantara (S-LK No: 059.SVLK.010-IDN.12.14, masa berlaku 30-12-2014 sd 29-12-

2017)

2. CV Wana Gemilang Raya (S-LK No: VLK.00283, masa berlaku 11-4-2012 sd 10-42016)

3. UD Rochim

4. Abdul Qodim

5. UD Nurul Huda

6. UD Timur Jaya

7. CV Wana Gemilang Raya

8. CV Amida Nusantara (S-LK No: 824 303 150022, masa berlaku 31-3-2015 sd 30-3-2018)

9. CV Kayu Rimba (S-LK No:VLK 00034, masa berlaku 12-5-2014 sd 11-5-2017)

10. PT Dwi Rimba Agung (S-LK No: VLK00588, masa berlaku 27-4-2015 sd 26-4-2018)

11. PT Achmadi Pasca Perintis (S-LK:LVLK-003/MUTU/LK-011, masa berlaku 4-1-2014 sd 3-1-2017)

12. PT Alam Lestari Jaya

13. PT Tunas Rimba Utama

14. PT Inti Prospek Sentosa

15. PT Hutan Lestari Multi Perkasa

16. PT Multi Wahana Wijaya

Pembelian bahan baku terhadap supplier tersebut dilakukan berdasarkan kontrak suplai bahan baku/perjanjian jual beli kayu.

Contoh dokumen kontrak supply/ Purchase Order yang diperiksa pada saat audit adalah sebagai berikut:

No kontrak/PO Tanggal Supplier Jenis Barang Jumlah

004/APN/IFR/VIII/2014

4-8-2014 PT Asco Prima Nusantara

Kayu bulat Merbau 10000 M3

09/IFR-WGR-I/2014

21-1-2014 CV Wana Gemilang Raya

Kayu bulat Merbau 1000 M3

18/IFR/RHM/I/2014

15-1-2014 UD Rohim Kayu bulat Sengon 2500 M3

33/IFR/RHM/I/2014

15-1-2014 Abdul Qodim Kayu bulat Sengon 2500 M3

24/IFR/NH/I/20 15-1-2014 UD Nurul Huda Kayu bulat Sengon 2500 M3

Page 27: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 27 of 64

14

27/IFR//TMJ/I/2014

16-1-2014 UD Timur Jaya Kayu gergajian Sengon 2500 M3

01/IFR/AMD/I/2014

16-1-2014 CV Amida Nusantara

Kayu bulat Sengon 5000 M3

01/IFR/KR/I/2014

11-1-2014 CV Kayu Rimba

Kayu bulat Sengon 2500 M3

03/IFR/DRA/I/2014

10-1-2014 PT Dwi Rimba Agung

Kayu bulat Merbau 5000 M3

02/IFR/APP/I/2014

8-1-2014 PT Achmadi Pasca Perintis

Kayu bulat Merbau 1000 M3

15/IFR/ALJS/I/2014

15-1-2014 PT Alam Lestari Jaya

Kayu bulat Merbau 2000 M3

21/IFR/TRU/I/2014

15-1-2014 PT Tunas Rimba Utama

Kayu bulat Sengon 2500 M3

18/IFR/IPS/I/2014

15-1-2014 PT Inti Prospek Sentosa

Kayu bulat Merbau 2000 M3

05/IFR-HL-I/2014

20-1-2014 PT Hutan Lestari Multi Perkasa

Kayu bulat Merbau 2500 M3

01/MWW-IFR/II/2014

17-2-2014 PT Multi Wahana Wijaya

Kayu bulat Merbau 8000 M3

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 2.1.1.b Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan, kelengkapan, dan kesesuaian dokumen Berita Acara Pemeriksaan dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

Norma Penilaian:

Seluruh kayu bulat dari hutan negara dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan yang ditanda tangani oleh petugas kehutanan yang berwenang dan sesuai dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Berita Acara Pemeriksaan yang ditanda tangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Seluruh kayu bulat yang berasal dari hutan negara telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan yang ditanda tangani oleh petugas kehutanan yang berwenang dan sesuai dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah menerima 11569,62 M3 kayu bulat yang berasal dari hutan negara. Sample berita acara penerimaan kayu bulat dan dokumen angkutan hasil hutan yang diverivikasi saat penilaian lapangan adalah sebagai berikut:

No. dan tanggal

dokumen angkutan kayu

No. dan tanggal Berita

Acara Penerimaan Kayu Bulat

Pejabat yang berwenang dan nomor

registrasinya

Jenis Kayu Bulat Jumlah

DG1653352

8-1-2015

BAP

30-3-2015

Antok Bintang Nugroho, SHut (00356-08/WAS-PKB-R/XVI/2008

Cucu Adi Cahaya

Kayu bulat Merbau 591 batang

3229,37 M3

Page 28: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 28 of 64

(00113-08/WAS-PKB-R/XVI/2012)

Jose Maria DA CF, SHut (00245-08/WAS-PKB-R/XVI/2012)

Santosa (00118-08/WAS-PKB-R/XVI/2012))

HMp.3.15.022181

3-11-2014

522.21/3822/117.06.01.05/2014

19-11-2014

Antok Bintang Nugroho, SHut (026/15/1514/Abn/P3KB)

Cucu Adi Cahaya (027/15/1514/Cac/P3KB)

Jose Maria Da CF, SHut (028/15/1514/Jmd/P3KB)

Santosa (029/15/1514/Sts/P3KB)

Kayu bulat Merbau i.

21,08 M3

WGR.4.15.A.007486

1-7-2015

522.21/1443/117.06.01.05/2015

3-7-2015

Antok Bintang Nugroho, SHut (00356-08/WAS-PKB-R/XVI/2008

Cucu Adi Cahaya (00113-08/WAS-PKB-R/XVI/2012)

Jose Maria DA CF, SHut (00245-08/WAS-PKB-R/XVI/2012)

Santosa (00118-08/WAS-PKB-R/XVI/2012))

Kayu bulat Merbau 9 batang

38,45 M3

DG.1653202

27-10-2014

522.21/ /117.06.01.05/2014

27-10-2014

Antok Bintang Nugroho, SHut (026/15/1514/Abn/P3KB)

Cucu Adi Cahaya (027/15/1514/Cac/P3KB)

Jose Maria Da CF, SHut (028/15/1514/Jmd/P3KB)

Santosa (029/15/1514/Sts/P3KB)

Kayu bulat Merbau 513 batang

3566,27 M3

Page 29: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 29 of 64

IFR.A.004666

28-8-2014

522.21/ /117.06.01.05/2014

28-8-2014

Antok Bintang Nugroho, SHut (026/15/1514/Abn/P3KB)

Cucu Adi Cahaya (027/15/1514/Cac/P3KB)

Jose Maria Da CF, SHut (028/15/1514/Jmd/P3KB)

Santosa (029/15/1514/Sts/P3KB)

Kayu bulat Merbau 7 batang

32,48 M3

ALJS.3.15.A.000453

8-10-14

522.21/3310/117.06.01.05/2014

9-10-2014

Antok Bintang Nugroho, SHut (026/15/1514/Abn/P3KB)

Cucu Adi Cahaya (027/15/1514/Cac/P3KB)

Jose Maria Da CF, SHut (028/15/1514/Jmd/P3KB)

Santosa (029/15/1514/Sts/P3KB)

Kayu bulat Merbau 12 batang

43,58 M3

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 2.1.1.c Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan dan dokumen berita acara serah terima kayu dan / atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Norma Penilaian:

Seluruh penerimaan kayu selain kayu bulat dari hutan negara dilengkapi dengan berita acara serah terima kayu dan / atau bukti serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Berita acara serah terima kayu dan / atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Seluruh penerimaan kayu selain kayu bulat dari hutan negara dilengkapi dengan berita acara serah terima kayu dan / atau bukti serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah menerima 41143,66 M3 kayu bulat Sengon rakyat, 324,53 M3 kayu gergajian Merbau, 16787,43 kayu gergajian Sengon; (kayu bulat yang berasal dari selain kayu bulat hutan negara). Sample berita acara penerimaan kayu bulat dan dokumen angkutan hasil hutan yang diverifikasi saat penilaian lapangan adalah sebagai berikut:

No. dan tanggal

dokumen angkutan kayu

No. dan tanggal Bukti Serah Terima Kayu

Jenis Kayu Jumlah

FAKO: UD.TJ.1533.A.

Serah terima tgl 1-10-2014 Kayu gergajian Sengon 3706 kpg

Page 30: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 30 of 64

0000242

30-9-2014

24,927 M3

Nota: 0005

5-4-2015

DKP: 00005

Serah terima tgl 13-4-2015 Kayu bulat Sengon rakyat 282 batang

13,1963 M3

Nota: 000007

17-2-15

DKP: 000007

Serah terima tgl 24-2-2015 Kayu bulat Sengon rakyat 405 batang

24,7795 M3

FAKO: KRB.1.1.15.14.A.000046

12-2-15

Serah terima tgl 12-2-2015 Kayu gergajian Sengon 3182 btg

22,5896 M3

FAKO AMN.1.1.15.14.A.010993

20-3-15

Serah terima tgl 20-3-2015 Kayu gergajian Sengon 2737 btg

25,5210 M3

FAKO: APP.1.1.15.01.A.006306

2-7-2015

Serah terima tgl 2-7-2015 Kayu gergajian Merbau 16076 kpg

28,6796 M3

FAKO: DRA.1.1.15.30.A.005717

26-5-2015

Serah terima tgl 26-5-2015 Kayu gergajian Merbau (papan list)

9434 kpg

17,4296 M3

Nota: 011/0070.0

1-1-15

DKP:01

Serah terima tgl 16-1-2015 Kayu bulat Sengon rakyat 246 btg

10,0609 M3

FAKO: PT.TRU.1514.A.004037

1-9-14

Serah terima tgl 2-9-2014 Kayu gergajian Sengon 2808 btg

21,3151 M3

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 2.1.1.d Metode Verifikasi :

1. Periksa keabsahan dokumen angkutan hasil hutan yang sah yang mencakup tanda-tanda legalitas meliputi nomor seri, penerbit, P3KB, tanda-tanda sekuritas dokumen (SKSKB) dan specimen tandatangan untuk seluruh kayu yang diterima oleh unit usaha.

2. Periksa kesesuaian jumlah batang/keping dan volume di dalam

dokumen angkutan hasil hutan yang sah dengan stok / LMKB/LMKO pada periode yang sama.

3. Untuk stok bahan baku yang masih terdapat di logpond/logyard/gudang, perlu dilakukan pemeriksaan kesesuaian jumlah batang / keeping dan volume kayu dengan catatan / laporan mutasi (metode sampling merujuk pada peraturan yang berlaku).

4. Periksa dokumen angkutan hasil hutan yang sah dengan fisik di lapangan secara sampling.

5. Periksa keabsahan dokumen Surat Angkutan Lelang (SAL) atau

FAKB/FAKO lanjutan hasil lelang dan Risalah Lelang

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Page 31: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 31 of 64

Norma Penilaian: Memenuhi: 1. Seluruh penerimaan bahan baku kayu didukung dengan dokumen

angkutan hasil hutan yang sah. 2. Hasil uji petik stok bahan baku di lapangan harus sesuai antara fisik

kayu (jenis dan ukuran) dengan dokumen 3. Jumlah batang/keping dan volume di dalam dokumen angkutan hasil

hutan yang sah sesuai dengan stok/ LMKB/ LMKO pada periode yang sama.

4. Kartu tenaga teknis masih berlaku dan sesuai dengan SK lokasi penempatan.

5. Seluruh kayu lelang dilengkapi dengan dokumen SAL atauFAKB/FAKO lanjutan hasil lelang, dengan disertai Risalah Lelang.

6. Unit usaha melakukan pemisahan terhadap bahan baku yang menggunakan dokumen Surat Angkutan Lelang (SAL)

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Seluruh penerimaan bahan baku kayu telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah menerima 11569,62 M3 kayu bulat Merbau, 41143,66 M3 kayu bulat Sengon, 324,53 M3 kayu gergajian Merbau dan 16787,43 M3 kayu gergajian Sengon, bahan baku dari berbagai supplier yang sah. Contoh dokumen angkutan hasil hutan yang sah yang diverifikasi pada saat penilaian adalah tersaji pada verifier 2.1.1.c di atas.

Pada saat penilaian (tanggal 2-9-2015), tercatat stock bahan baku per 31-7-2015 adalah sebagai berikut:

No Jenis bahan baku Jumlah stok

1 Kayu bulat Merbau 209 btg; 1411 M3

2 Kayu bulat Sengon 9953 btg; 398 M3

3 Kayu gergajian Merbau -

4 Kayu gergajian Sengon 819670 btg, 4732 M3

Auditor telah melakukan uji petik terhadap stok bahan baku tersebut di lapangan sesuai dengan peraturan P.4/VI-BIKPHH/2014. Hasil uji petik ini diperoleh informasi sebagai berikut:

No Jenis bahan baku Jumlah stok Sample taking Sesuai /tidak sesuai

1 Kayu bulat Merbau 209 btg; 1411 M3 21 sample Sesuai

2 Kayu bulat Sengon 9953 btg; 398 M3 995 sample Sesuai

3 Kayu gergajian Merbau - - -

4 Kayu gergajian Sengon 819670 btg, 4732 M3

40983 sample Sesuai

Hasil uji petik ini telah dibandingkan dengan dokumen yang tertuang dalam LMKB dan/atau LMKO periode Agustus 2015 dan auditor memastikan bahwa jumlah yang tertera dalam catatan stok adalah telah sesuai dengan fisik di lapangan baik dari sisi jumlah, volume dan jenis kayu.

Hasil pemeriksaan auditor, Organisasi telah memiliki tenaga teknis yaitu :

Nama No Kartu tenaga teknis

Masa berlaku Lokasi penempatan

Agus Suwandono 02232-08/PKL/XVI/2014

30-12-2014 sd 29-12-2017

PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan

Page 32: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 32 of 64

SK.1050/VI-BPPHP.VIII/2014

Bambang Susilo 00076-08/PKB-R/XVI/2013

23-1-2013 sd 22-1-2016

PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan

SK.42/VI-BPPHP.VIII/2013

Abd Rahman 00045-08/PKG-R/XVI/2013

23-1-2013 sd 22-1-2016

PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan

SK.39/VI-BPPHP.VIII/2013

Abd Rochim 02231-08/PKL/XVI/2014

30-12-2014 sd 29-12-2017

PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan

SK.1049/VI-BPPHP.VIII/2014

Moch Ansori 02310-08/PKG-R/XVI/2014

10-10-2014 sd 9-10-2017

PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan

SK.1151/VI-BPPHP.VIII/2014

Mukhamad Khusen 02313-08/PKB-R/XVI/2014

10-10-2014 sd 9-10-2017

PT Indo Furnitama Raya; Ds Gerongaan Kec Kraton Kab Pasuruan

SK.1154/VI-BPPHP.VIII/2014

Petugas ini telah diwawancara oleh auditor dan diketahui bahwa yang bersangkutan memegang kartu tenaga telah sesuai dengan lokasi penempatan. Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 diketahui bahwa organisasi tidak menerima bahan baku kayu lelang.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 2.1.1.e Metode Verifikasi :

1. Periksa dokumen angkutan kayu yang sah yang dilengkapi dengan dokumen keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/ Kota atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang menjelaskan asal usul kayu dimaksud dan DKP.

2. Cek kesesuaian jumlah batang/ keping & volume di dalam dokumen angkutan kayu yang sah

Norma penilaian: Memenuhi : Seluruh kayu bekas/hasil bongkaran dilengkapi dengan Nota dan dokumen/ Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/Kota atau dari Aparat Desa/Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul kayu dan DKP dimaksud.

Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari Petugas Kehutanan Kabupaten / Kota atau Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas / hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena organisasi telah menerima kayu bekas/hasil bongkaran.

Page 33: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 33 of 64

Verifier 2.1.1.f Metode verifikasi :

Periksa kebenaran dan kesesuaian dokumen Nota kayu limbah industri dengan fisik di lapangan.

Norma Penilaian:

Seluruh kayu limbah industri dilengkapi dengan dokumen Nota

Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena organisasi telah menerima kayu limbah industri.

Verifier 2.1.1.g. Metode verifikasi :

1. Periksa keberadaan S-LK/S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok.

2. Periksa ketersediaan prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP

3. Periksa ketersediaan personel yang bertanggung jawab untuk pemeriksaan terhadap dokumenDKP yang diterima dari pemasok

4. Periksa ketersediaan laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP

Norma Penilaian :

Memenuhi : 1. Seluruh pemasok memiliki S-LK dan/atau menerbitkan DKP. 2. Tersedia prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang

menerbitkan DKP 3. Tersedia personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam

pemeriksaan terhadap dokumen DKP yang diterima dari pemasok (beserta bukti surat penunjukan).

4. Tersedia laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP

Dokumen sertifikasi Legalitas kayu / Sertifikat PHPL yang dimiliki pemasok dan / atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sebagian bahan baku kayu yang diterima oleh organisasi sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 adalah berasal dari sumber yang telah memiliki sertifikat legalitas kayu (S-LK) berikut ini:

Nama supplier No Sertifikat L-K Masa berlaku sertifikat

Ruang lingkup sertifikat

PT Asco Prima Nusantara

059.SVLK.010-IDN.12.14

30-12-2014 sd 29-12-2017

Hutan produksi luas 171270 Ha

CV Wana Gemilang Raya

VLK.00283 11-4-2012 sd 10-4-2016

Industri Primer Hasil Hutan Kayu dan IUI Lanjutan ,

produk : kayu gergajian, moulding

CV Amida Nusantara 824 303 150022 31-3-2015 sd 30-3-2018

Penggergajian kayu

CV Kayu Rimba VLK 00034 27-4-2015 sd 26-4-2018

Industri Primer Hasil Hutan Kayu dan IUI Lanjutan , produk : kayu gergajian, moulding

PT Dwi Rimba Agung VLK00588 27-4-2015 sd 26-4-2018

Industri Primer Hasil Hutan Kayu dan IUI Lanjutan , produk : kayu gergajian, moulding

Page 34: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 34 of 64

PT Achmadi Pasca Perintis

LVLK-003/MUTU/LK-011

4-1-2014 sd 3-1-2017

Industri Primer Hasil Hutan Kayu dan IUI Lanjutan ,

produk : kayu gergajian, moulding, komponen bangunan kayu, dry kiln

Sebagian bahan baku lainnya berasal dari beberapa pemasuk yang belum memiliki sertifikat legalitas kayu namun diperkenankan untuk menerbitkan Deklarasi Kesesuaian Pemasok (DKP) untuk setiap pengiriman atau penjualan bahan baku. Pemasok tersebut adalah:

1. Nurul Huda

2. UD Rochim

3. UD Edi Purnomo

4. Daniel

5. UD Suroso

6. UD H Syaiful

7. UD Helmi

8. UD Ahmad

9. UD Abdul Qodim

10. UD Sucip

11. UD Miftahul Ulum

Bagi para pemasok yang tidak memiliki S-LK, organisasi menerapkan prosedur pemeriksaan terhadap pemasok dengan menggunakan prosedur Instruksi Kerja Pemeriksaan dan Pengecekan DKP Nomor: IK-LOG-008-009 tanggal 1-6-2015. Sesuai dengan prosedur tersebut, personel yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan DKP adalah Ali Zainal Abidin ; Abdurrohman ; F Rohman ; Husni ; Nasech ; dan Ali Mustofa (sesuai surat keputusan nomor: 001/IFURA/VI/2015 tanggal 1-6-2015) .

Pada saat penilaian, Organisasi belum menyampaikan laporan pemeriksaan pemasok yang menerbitkan DKP.

Rekomendasi: paling lambat bulan Desember 2015 organisasi harus menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pemasok yang menerbitkan dokumen DKP (sesuai standar P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 “Dalam hal penerimanya adalah IUIPHHK atau TPT hutan hak dan pemasoknya adalah pemilik hutan hak, pengecekan lapangan dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun sejak menerima hasil hutan hak dan/atau kayu olahan hutan hak yang dilengkapi DKP terhadap akar pangkat dua (√) dari total jumlah pemasok, untuk hasil hutan hak dan/atau kayu olahan hutan hak yang dalam pengangkutannya menggunakan dokumen NOTA/SKAU’).

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi dengan syarat norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 2.1.1.h Metode Verifikasi :

Periksa kelengkapan dokumen sumber bahan baku di dalam RPBBI

Norma Penilaian :

Memenuhi

RPBBI terakhir (tahun berjalan) yang telah dilaporkan didukung dokumen sumber bahan baku yang lengkap sesuai dengan sumber bahan baku

Dokumen pendukung RPBBI.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Dokumen RPBBI yang diverifikasi saat kegiatan penilaian adalah dokumen RPBBI untuk periode September 2014, Oktober 2014, Nopember 2014, Desember 2014, Januari 2015, Februari 2015, Maret 2015, April 2015, Mei 2015, Juni 2015 , Juli 2015, Agustus 2015 (in progress). RPBBI ini telah dilaporkan kepada instansi terkait yaitu Direktorat Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan (secara online http://rpbbi.dephut.go.id), Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur , BP2HP Wilayah VIII Surabaya, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pasuruan. Pelaporan RPBBI

Page 35: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 35 of 64

didukung oleh dokumen sumber bahan baku yang lengkap sesuai dengan sumber bahan bakunya, diantaranya:

1. PT Asco Prima Nusantara

2. PT Multi Wahana Wijaya

3. Hutan Rakyat dari Kabupaten Banyuwangi, Kab Blitar, Kab Jember, Kab Lumajang, Kab Malang, Kab

Pasuruan, Kab Probolinggo,)

4. CV Wana Raya Gemilang

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Indikator 2.1.2 Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah

Verifier 2.1.2.a Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen PIB

Norma Penilaian :

Memenuhi : Dokumen PIB sesuai dengan dokumen impor lainnya

Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.

Verifier 2.1.2.b Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen Bill of Lading (B/L)

Norma Penilaian :

Memenuhi : Dokumen B/L sesuai dengan dokumen impor lainnya

Bill of Lading (B/L)

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.

Verifier 2.1.2.c Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen Packing List (P/L)

Norma Penilaian :

Memenuhi : Dokumen Packing List sesuai dengan dokumen impor lainnya

Packing List (P/L)

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.

Verifier 2.1.2.d Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen Invoice

Norma Penilaian :

Memenuhi : Dokumen Invoice sesuai dengan dokumen impor lainnya

Invoice

RA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.

Verifier 2.1.2.e Metode Verifikasi :

1. Periksa kelengkapan dokumen Deklarasi Impor dan masa berlakunya 2. Periksa penerapan uji tuntas (due diligence)

Norma Penilaian :

Memenuhi: Dokumen Deklarasi Impor sesuai dengan hasil uji tuntas (due diligence), termasuk masa berlakunya

Deklarasi Impor

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.

Page 36: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 36 of 64

Verifier 2.1.2.f Metode Verifikasi :

1. Periksa keberadaan dokumen Rekomendasi Impor dan masa berlakunya

2. Periksa kesesuaian informasi dengan dokumen Deklarasi Impor

Norma Penilaian :

Memenuhi: Tersedia dokumen Rekomendasi Impor yang sesuai dengan dokumen Deklarasi Impor, termasuk masa berlakunya

Rekomendasi Impor

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.

Verifier 2.1.2.g Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen bukti pembayaran bea masuk.

Norma Penilaian :

Memenuhi: Tersedia bukti pembayaran bea masuk yang absah dan lengkap untuk impor kayu yang dikenakan bea masuk.

Bukti pembayaran bea masuk bila terkena bea masuk

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.

Verifier 2.1.2.h Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES)

Norma Penilaian :

Memenuhi: Tersedia dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) yang absah dan lengkap untuk jenis dan produk kayu yang dibatasi perdagangannya

Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya.

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.

Verifier 2.1.2.i Metode Verifikasi :

Periksa penggunaan kayu impor

Norma Penilaian :

Memenuhi: Terdapat bukti penggunaan kayu impor

Bukti penggunaan kayu impor

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor.

Indikator 2.1.3 Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu

Verifier 2.1.3.a Metode Verifikasi :

1. Periksa keberadaan tally sheet/rekaman/laporan produksi, dan

2. Periksa ketelusuran tally sheet/rekaman/laporan awal produksi terhadap asal usul bahan baku.

Norma Penilaian :

a. Tersedia tally sheet/rekaman/laporan produksi,

b. Tally sheet/rekaman/laporan awal produksi dapat memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku

Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah mengkonsumsi bahan baku

Page 37: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 37 of 64

untuk proses produksinya sebagai berikut.

Jenis bahan baku Jumlah

Log Merbau 14289.53 M3

Log Sengon 44967.60 M3

Kayu gergajian Merbau 324.44 M3

Kayu gergajian Sengon 16787.43 M3

Catatan penggunaan bahan baku tersebut dicatat pada laporan Produksi. Contoh laporan produksi yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:

Woodworking:

Nomor dan tanggal laporan

Jenis bahan baku Quantity No SPK Produksi

Laporan produksi bulan September 2014

Kayu bulat Merbau, Sawntimber Merbau

658.9967 M3 I/O ; total I/O 19

I/O: instruction order

Laporan produksi bulan Januari 2015

Kayu bulat Merbau, Sawntimber Merbau

655,7988 M3 I/O ; total I/O 24

Laporan produksi bulan Mei 2015

Kayu bulat Merbau, Sawntimber Merbau

625,4802 M3 I/O ; total I/O 24

Laporan produksi bulan Juli 2015

Kayu bulat Merbau, Sawntimber Merbau

232,4608 M3 I/O ; total I/O 13

Plywood:

Nomor dan tanggal laporan

Jenis bahan baku Quantity No SPK Produksi

Laporan produksi bulan Mei 2015

Kayu bulat Sengon

Sawntimber Sengon

2510 M3 Schedule produksi plywood, Mei 2015

Laporan produksi bulan Juli 2015

Kayu bulat Sengon

Sawntimber Sengon

1755 M3 Schedule produksi plywood, Juli 2015

Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi juga telah memproduksi produk dengan rincian sebagai berikut.

Jenis produk Jumlah

Olahan Merbau 4616,0811 M3

Plywood 32507,3233 M3

Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi juga telah memproduksi produk dengan rincian sebagai berikut.

Jenis produk Jumlah

Kayu gergajian Merbau 6356,17765 M3

Kayu gergajian Sengon 10191,1141 M3

Catatan produksi tersebut dicatat pada laporan produksi. Contoh laporan produksi yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:

Page 38: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 38 of 64

Nomor dan tanggal laporan

Jenis produk Quantity No SPK Produksi

06/LMKO/1514INDO0101/2015

Juni 2015

Plywood 1717,6106 M3 Schedule plywood bulan Juni 2015

Kayu gergajian 387,8455 M3

Blockboard 488,9173 M3

Barecore 1115,9956 M3

Woodworking 568,6683 M3

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 2.1.3.b Metode Verifikasi :

1. Periksa kesesuaian hasil produksi dengan LMHHOK. 2. Hitung rendemen dari laporan produksi. 3. Bandingkan perhitungan rendemen dengan standar rendemen

industri. 4. Pengecekan rendemen apabila terjadi penyimpangan dari standar. Norma Penilaian : 1. Laporan hasil produksi sesuai dengan LMHHOK 2. Terdapat hubungan yang logis antara input output dan rendemen

Laporan produksi hasil olahan.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi juga telah memproduksi produk dengan rincian sebagai berikut.

Jenis produk Jumlah

Olahan Merbau 4616,0811 M3

Plywood 32507,3233 M3

Organisasi juga memiliki dokumen Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) yang dilaporkan secara periodic kepada instansi yang berwenang. Pada saat penilaian auditor telah memverifikasi contoh laporan LMHHOK pada periode Desember 2014, Januari 2015, Juli 2015 dengan laporan produksi pada periode Desember 2014, Januari 2015, Juli 2015 sebagai berikut:

Periode LMHHOK Periode produksi Produksi sesuai LMHHOK

Aktual produksi

LMHHOK 07/IFR/KG/VII/2015

Juli 2015

Produksi Juli 2015 Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK

Woodworking: 233,8258 M3

Plywood: 578,0460 M3

LMHHOK 01/IFR/KG/I/2015

Januari 2015

Produksi Januari 2015

Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK

Woodworking: 678,8117 M3

Plywood: 1421,7832 M3

LMHHOK 12/IFR/KG/XII/2014

Desember 2014

Produksi Desember 2015

Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK

Woodworking: 742,7354 M3

Plywood: 1782,6781 M3

Page 39: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 39 of 64

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa laporan hasil produksi telah sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen LMHHOK.

Auditor juga melakukan verifikasi terhadap hubungan input output dan rendemen pada beberapa laporan produksi sebagai berikut:

No SPK Jumlah input Jumlah output Rendemen Remark

Januari 2015 1623,30 966,5762 59,54 Merbau: dari log ke kayu gergajian

2795,26 984,5101 35,22 Sengon: dari log ke kayu gergajian

1236,3105 742,7354 60,08 Gergajian Merbau

3178,4560 5296,9730 60,01 Gergajian Sengon

Desember 2014 1927,40 1156,9179 60,02 Merbau: dari log ke kayu gergajian

3385,66 1185,2893 35,01 Sengon: dari log ke kayu gergajian

1236,3105 724,7354 60,08 Gergajian Merbau

5296,9730 3178,4560 60,01 Gergajian Sengon

Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa rendemen telah sesuai dengan referensi yang ditetapkan oleh Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan No: P.12/VI-BPPHH/2014.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 2.1.3.c Metode Verifikasi :

1. Periksa kesesuaian jenis produk dengan izin usaha industry auditee

2. Periksa dan bandingkan realisasi produksi dengan kapasitas produksi yang diizinkan

Norma Penilaian :

a. Jenis produk sesuai dengan izin usaha industri auditee

b. Realisasi produksi sendiri dan hasil penjelasan tidak melebihi kapasitas produksi auditee yang diizinkan

Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 , organisasi juga telah memproduksi produk dengan rincian sebagai berikut.

Jenis produk Jumlah

Olahan Merbau 4616,0811 M3

Plywood 32507,3233 M3

Berdasarkan ijin usaha industri primer No: K.198/Menhut-II/2011 industri diijinkan untuk memproduksi Kayu Gergajian ; Plywood ; dan berdasarkan ijin lanjutan nomor: 530/Kpts/102.04/XII/2008 industri diijinkan untuk memproduksi : Industri moulding dan komponen bahan bangunan, dengan kapasitas per tahun adalah sebagai berikut:

Jenis produk Jumlah sesuai ijin Dispensasi 30% Aktual produksi

Olahan Merbau 34.500 M3/tahun 44.850 M3 4616,0811 M3

Page 40: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 40 of 64

Plywood 180.000 M3/tahun 234.000 M3 32507,3233 M3

Kayu gergajian 18.000 M3/tahun 23.400 M3 16.547,29 M3

Berdasarkan kedua data tersebut diatas menunjukkan bahwa jenis produk telah sesuai dengan izin usaha industri dan realisasi produksi tidak melebihi kapasitas yang diijinkannya.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 2.1.3.d Metode Verifikasi :

1. Periksa prosedur dan laporan pemisahan hasil produksi kayu lelang

2. Periksa pemisahan hasil produksi kayu lelang

3. Periksa pembubuhan tanda V-Legal pada hasil produksi kayu lelang

Norma Penilaian :

a. Tersedia prosedur dan laporan pemisahan hasil produksi kayu lelang

b. Terdapat pemisahan hasil produksi yang berasal dari hasil lelang

c. Tidak terdapat tanda V-Legal pada hasil produksi kayu lelang

Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena Organisasi tidak menggunakan kayu lelang untuk proses produksi.

Verifier 2.1.3.e Metoda Verifikasi :

Periksa kebenaran dan kesesuaian dokumen LMKB / LMKBK dan LMHHOK dengan dokumen pendukung lainnya.

Norma Penilaian :

Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK sesuai dengan dokumen pendukung

Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Organisasi memiliki dokumen Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu (LMHHOK) yang dilaporkan secara periodic kepada instansi yang berwenang. Pada saat penilaian auditor telah memverifikasi contoh laporan LMHHOK pada periode Juli 2015, Januari 2015, Desember 2014 dengan laporan produksi pada periode Juli 2015, Januari 2015, Desember 2014 sebagai berikut:

Periode LMHHOK Periode produksi Produksi sesuai LMHHOK

Aktual produksi

LMHHOK 07/IFR/KG/VII/2015

Juli 2015

Produksi Juli 2015 Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK

Woodworking: 233,8258 M3

Plywood: 578,0460 M3

LMHHOK 01/IFR/KG/I/2015

Januari 2015

Produksi Januari 2015

Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK

Woodworking: 678,8117 M3

Plywood: 1421,7832 M3

LMHHOK 12/IFR/KG/XII/2014

Desember 2014

Produksi Desember 2015

Laporan produksi sesuai dengan LMHHOK

Woodworking: 742,7354 M3

Plywood: 1782,6781 M3

Organisasi juga memiliki dokumen Laporan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) yang dilaporkan secara periodik kepada instansi yang berwenang. Pada saat penilaian auditor telah memverifikasi contoh laporan LMKB pada periode Juli 2015, Maret 2015, Januari 2015 dengan laporan pembelian pada periode Juli 2015, Maret 2015, Januari 2015 sebagai berikut:

Page 41: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 41 of 64

Periode LMKB Periode pembelian Penerimaan sesuai LMKB

Aktual pembelian

Juli 2015

07/LMKB/1514INDO0101/2015

Juli 2015 Penerimaan sesuai dengan LMKB

534,48 M3 Log Merbau

2766,340 M3 log Sengon

Maret 2015

03/LMKB/1514INDO0101/2015

Maret 2015 Penerimaan sesuai dengan LMKB

3299,37 M3 Log Merbau

1861,0150 M3 log Sengon

Januari 2015

01/LMKB/1514INDO0101/2015

Januari 2015 Penerimaan sesuai dengan LMKB

3457,7950 M3 log Sengon

Berdasarkan data tersebut diatas, menunjukkan bahwa Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK telah sesuai dengan dokumen pendukung.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Indikator 2.1.4 Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga)

Verifier 2.1.4.a Metode Verifikasi :

Periksa kepemilikan S-LK atau DKP yang dimiliki penyedia jasa (pihak lain).

Norma Penilaian :

Memenuhi : Auditee dapat menunjukan salinan S-LK yang dimiliki penyedia jasa (pihak lain) atau Dalam hal penyedia jasa adalah IRT/Pengrajin, auditee dapat menunjukan DKP yang diterbitkan penyedia jasa (pihak lain)

Dokumen S-LK atau DKP

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

Verifier 2.1.4.b Metode Verifikasi :

Periksa kontrak jasa yang dibuat di atas kertas bermaterai

Norma Penilaian :

Auditee dapat menunjukan surat kontrak jasa yang dibuat di atas kertas bermaterai.

Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

Verifier 2.1.4.c Metode Verfikasi :

Periksa dokumen berita acara serah terima kayu yang dijasakan antara auditee dengan penyedia jasa

Norma Penilaian :

Memenuhi: Seluruh bahan baku yang dijasakan dilengkapi dengan berita acara serah terima antara auditee dengan penyedia jasa

Berita acara serah terima kayu yang dijasakan

Page 42: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 42 of 64

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

Verifier 2.1.4.d Metode Verifikasi :

Periksa penerapan pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa.

Norma Penilaian :

Memenuhi : 1. Perusahaan penyedia jasa menerapkan pemisahan terhadap produk

auditee yang dijasakan. 2. Perusahaan penyedia jasa mendokumentasikan catatan pemisahan.

Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

Verifier 2.1.4.e Metode Verifikasi :

1. Periksa pendokumentasian bahan baku serta pendokumentasian proses produksi produk auditee yang dijasakan.

2. Periksa pendokumentasian ekspor produk auditee (hasil penjasaan apabila ekspor dilakukan ditempat industri penyedia jasa

Norma Penilaian :

Memenuhi: 1. Tersedia dokumentasi bahan baku serta pendokumentasian proses

produksi produk auditee yang dijasakan 2. Dalam hal ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa:

a. Tersedia dokumen invoice auditee untuk ekspor produk auditee (hasil penjasaan); dan

b. Tersedia dokumen ekspor auditee (seperti Dokumen VLegal) untuk produk auditee (hasil penjasaan)

Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi, dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

PRINSIP 3. KEABSAHAN PERDAGANGAN ATAU PEMINDAHTANGANAN HASIL PRODUKSI

Kriteria 3.1 Perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik

Indikator 3.1.1 Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Verifier 3.1.1 Metode Verifikasi :

Periksa dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindah-tanganan hasil produksi. Norma Penilaian : Memenuhi

Seluruh perdagangan atau pemindah-tanganan produk dengan tujuan domestik didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode 01 September 2014 sampai dengan 31 Agustus 2015, organisasi telah menjual produknya secara domestik dengan rincian sebagai berikut:

Nama Pelanggan Domestik Jenis Produk Jumlah

PT.Geo Given Visi Mandiri Plywood T3 Falcata 4050 sheet

Page 43: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 43 of 64

CV.Bayu Dinamika Plywood T2 Falcata 4200 sheet

PT. Surya Citra Samudra Plywood T3 Falcata 4725 sheet

CV. Ora Et Labora Plywood T3 Falcata 3980 sheet

UD.Sari Mulya Plywood T2-T7 Falcata 330 sheet

Seluruh penjualan kepada pelanggan domestik tersebut selalu dilengkapi dengan bukti dokumen angkutan hasil hutan yang sah dan diterbitkan oleh organisasi. Contoh dokumen angkutan yang diverifikasi pada saat penilaian lapangan adalah sebagai berikut:

Nomor&Tanggal Dok. Angkutan

Jenis Produk Jumlah Tujuan Pelanggan

PJ2015080016, FAKO#IFR.1.2.15.33.A.000.418,DKO#12/DKO/IFR/VIII/2015/

04.08.2015

Plywood T3 Falcata

4050 sheet Sidoarjo PT.Geo Given Visi Mandiri

PJ20150700092,FAKO#IFR.1.2.15.33.A.004775,DKO004/DKO/IFR/VII/2015/03.07.2015

Plywood T2 Falcata

4200 sheet Sidoarjo CV.Bayu Dinamika

PJ20150800409,FAKO#IFR.1.2.15.33.A.004826-DKO19/DKO/IFR/VIII/2015/11.08.2015

Plywood T3 Falcata

4725 sheet Surabaya PT. Surya Citra Samudra

PJ20141101330-1533.A.004365/DKO63/DKO/IFR/XI/2014.29.11.2014

Plywood T3 Falcata

3980 sheet Pasuruan CV. Ora Et Labora

PJ20150100105,FAKO#IFR.1.2.15.33.A.004430-DKO02/DKO/IFR/I/2015-05.01.2015

Plywood T2-T7 Falcata

330 sheet Mojokerto UD.Sari Mulya

Pemegang izin telah melakukan penjualan lokal sebanyak 13.367 m3 atau1.064.887 sheet.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini

Kriteria 3.2 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor.

Indikator 3.2.1 Pengapalan hasil olahan kayu untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Verifier 3.2.1.a Metode Verifikasi :

Periksa kesesuaian antara input bahan baku dengan laporan hasil produksi (laporan hasil produksi sendiri dan / atau hasil produksi melalui jasa subkontrak) dan laporan pemasaran ekspor

Norma Penilaian :

Produk hasil olahan kayu yang diekspor dapat dipastikan merupakan hasil produksi sendiri, kecuali untuk produk yang diekspor melalui jasa subkontrak.

Produk hasil olahan kayu yang diekspor

SA2015 Observasi/Butkti Objektif:

Produk hasil olahan kayu yang diekspor adalah merupakan hasil produksi sendiri.

Page 44: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 44 of 64

Hal ini dapat dibuktikan seperti yang dijelaskan pada indikator 2.1 diatas. Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 3.2.1.b Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen PEB.

Norma Penilaian :

Kesesuain dokumen PEB dengan dokumen ekspor lainnya

PEB (Pemberitahuan Ekspor barang)

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode 01 September 2014 sampai dengan31 Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity . 25.821,78 m3

Setiap ekspor produk selalu dilengkapi dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB). Contoh dokumen PEB yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:

No & Tanggal PEB Jenis Barang Jumlah

Tujuan Pembeli

186598/14.11.2014 Merbau FJL Board 26x600x1800

18 pallet=

684 pcs = 19,20 m3

Australia Bunning Group Lmt

016749/02.02.2015 Merbau Decking 19x140/90x1800-5700

16 pallet =

5305 pcs = 39,32 m3

Australia PHD Timber Importer

203286/12.12.2014 Albasia Barecore 13x1260x2440

190 pallet=

15.000 pcs = 580,47 m3 (10 kontainer)

China Jiashan Guangda International

203687/13.12.2014 Merbau E4E 19x14x7-16

38 pallet =

6405 pcs = 55,76 m3

Perancis Ets PHenry Et Fils

040237/14.03.2015 Merbau Decking19x140x18000-5700

36 pallet=

6260 pcs = 58,63 m3

Australia SWPI Trading Pte Ltd

126359/18.08.2015 Merbau FJL Multi 42x68x5400

38 pallet=

781 pcs = 27,48 m3

Australia ITIQLD Pty Ltd

164532/09.10.2014 Falcata Plywood

8x1220x2440

76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)

Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD

No&Tanggal PEB

No&Tanggal Invoice

No&Tanggal Packing LIst

No&Tanggal Bill of Lading

No&Tanggal V-Legal Sesuai/Tidak

Sesuai

186598/

14.11.2014

IN004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014

PL004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014

SUB000004841/

20.11.2014

14.00619.00001.008-ID-AU/12.11.2014

Sesuai

016749/

02.02.2015

IN015/FL/FR/I/2015-21.01.2015

PL015/FL/FR/I/2015-21.01.2015

COSU6103471490/

07.02.2015

15.00681.0001.0008-ID-AU/21.01.2015

Sesuai

203286/

12.12.2014

IN001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014

PL001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014

MCPU920408859/

18.12.2014

14.00639-0001.008-ID-CN/10.12.2014

Sesuai

203687/ IN004,005/FL// PL004,005/FL//XI IDSUB40745 14,00640-00001.008- Sesuai

Page 45: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 45 of 64

13.12.2014 XII/2014-10.12.2014

I/2014-10.12.2014

1/

19.12.2014

ID-FR/10.12.2014

040237/

14.03.2015

IN006-008/FL/IFR/III/2015/12.03.2015

PL006-008/FL/IFR/III/2015/12.03.2015

SUBMEL150300009/

19.03.2015

15.00730.0001.008-ID-AU/12.03.2015

Sesuai

126359/

18.08.2015

IN004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015

PL004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015

SUBE001508-15BNE/

20.08.2015

15.00877-00001-008-ID-AU/14.08.2015

Sesuai

164532/09.10.2014

IN001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014

PL001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014

MCPU920397184/22.10.2014

14.00594-0001.008-ID-MY/08.10.2014

Sesuai

Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen PEB telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya yaitu Invoice, Packing List, Bill of Lading dan V-Legal.

Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 3.2.1.c Metode Verifikasi :

Periksa keberadaan dan kelengkapan Packing List (P/L).

Norma Penilaian :

Kesesuaian dokumen P/L sesuai dengan dokumen Dokumen FEB

Packing list (P/L)

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode 01 September 2014 sampai dengan 31 Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity 25.821,78 m3

Setiap ekspor produk selalu dilengkapi dengan dokumen Packing List (P/L). Contoh dokumen Packing List yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:

No&Tanggal P/L Jenis Barang Jumlah Tujuan Pembeli

PL004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014

Merbau FJL Board 26x600x1800

18 Pallet=

684 pcs = 19,20m 3

Australia Bunning Group Lmt

PL015/FL/FR/I/2015-21.01.2015

Merbau Decking 19x140/90x1800-5700

16 Pallet=

5305 pcs =39,32m 3

Australia PHD Timber Importer

PL001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014

Albasia Barecore 13x1260x2440

190 pallet=

15.000pcs=580,47m 3

(10 kontainer)

China Jiashan Guangda International

PL004,005/FL//XII/2014-10.12.2014

Merbau E4E

19x14x7-16

38 pallet=

6405 pcs=55,76 m 3

Perancis Ets PHenry Et Fils

PL006-008/FL/IFR/III/2015/

12.03.2015

Merbau Decking 19x140x18000-5700

36 pallet=6260 pcs =58,63 m 3

Australia SWPI Trading Pte Ltd

PL004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015

Merbau FJL Multi 42x68x5400

38 Pallet=

781 pcs = 27,48 m 3

Australia ITIQLDPty Ltd

PL001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014

Falcata Plywood

8x1220x2440

76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)

Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD

Page 46: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 46 of 64

No&Tanggal PEB No&Tanggal Packing LIst Sesuai/Tidak Sesuai

186598/14.11.2014 PL004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014 Sesuai

016749/02.02.2015 PL015/FL/FR/I/2015-21.01.2015 Sesuai

203286/12.12.2014 PL001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014 Sesuai

203687/13.12.2014 PL004,005/FL//XII/2014-10.12.2014 Sesuai

040237/14.03.2015 PL006-008/FL/IFR/III/2015/12.03.2015 Sesuai

126359/18.08.2015 PL004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015 Sesuai

164532/09.10.2014 PL001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014 Sesuai

Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen Packing List telah sesuai dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB).

Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 3.2.1.d Metode Verifikasi :

Periksa keberadaan dan kelengkapan dokumen Invoice

Norma Penilaian :

Kesesuaian dokumen invoice dengan dokumen PEB

Invoice

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode September sampai dengan Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity 25.821,78 m3

Setiap ekspor produk selalu dilengkapi dengan dokumen Invoice. Contoh dokumen Invoice yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:

No&Tanggal Invoice Jenis Barang Jumlah Tujuan Pembeli

IN004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014

Merbau FJL Board 26x600x1800

18 pallet =

684 pcs = 19,20 m 3

Australia Bunning Group Lmt

IN015/FL/FR/I/2015-21.01.2015

Merbau Decking 19x140/90x1800-5700

16 pallet =

5305 pcs = 39,3 m 3

Australia PHD Timber Importer

IN001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014

Albasia Barecore 13x1260x2440

190 pallet =

15.000 pcs=580,47 m3 (10 kontainer)

China Jiashan Guangda International

IN004,005/FL//XII/2014-10.12.2014

Merbau E4E 19x14x7-16

38 pallet =

6405 pcs=55,76 m 3

Perancis Ets PHenry Et Fils

IN006-008/FL/IFR/III/2015/

12.03.2015

Merbau Decking19x140x18000-5700

36 pallet = 6260 pcs = 58,63 m3

Australia SWPI Trading Pte Ltd

004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015

Merbau FJL Multi 42x68x5400

38 pallet=

781pc s= 27,48 m3

Australia ITIQLDPty Ltd

001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014

Falcata Plywood

8x1220x2440

76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)

Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD

Page 47: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 47 of 64

No&Tanggal PEB No&Tanggal Invoice Sesuai/Tidak Sesuai

186598/14.11.2014 IN004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014 Sesuai

016749/02.02.2015 IN015/FL/FR/I/2015-21.01.2015 Sesuai

203286/12.12.2014 IN001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014 Sesuai

203687/13.12.2014 IN004,005/FL//XII/2014-10.12.2014 Sesuai

040237/14.03.2015 IN006-008/FL/IFR/III/2015/12.03.2015 Sesuai

126359/18.08.2015 004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015 Sesuai

164532/09.10.2014 001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014 Sesuai

Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen Invoice telah sesuai dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB).

Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 3.2.1.e Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan Bill of Lading (B/L).

Norma Penilaian :

Dokumen Bill of Lading (B/L) sesuai dengan dokumen FEB

Bill of Lading (B/L)

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode September sampai dengan Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity 25.821,78 m3

Setiap ekspor produk selalu dilengkapi dengan dokumen Bill of Lading (B/L). Contoh dokumen Bill of Lading yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:

No&Tanggal B/L Jenis Barang Jumlah Tujuan Pembeli

SUB000004841/20.11.2014

Merbau FJL Board

18 pallet =

684 pcs = 19,20 m 3

Australia Bunning Group Lmt

COSU6103471490/07.02.2015

Merbau Decking 19x140/90x1800-5700

16 pallet =

5305 pcs =39,3 m3

Australia PHD Timber Importer

MCPU920408859/18.12.2014

Albasia Barecore 13x1260x2440

190 pallet =

15.000 pcs= 580,47 m3 (10 kontainer)

China Jiashan Guangda International

IDSUB407451/19.12.2014

Merbau E4E 19x14x7-16

38 pallet = 6405 pcs=55,76 m3

Perancis Ets PHenry Et Fils

SUBMEL150300009/19.03.2015

Merbau Decking19x140x18000-5700

36 pallet = 6260 pcs = 58,63 m3

Australia SWPI Trading Pte Ltd

SUBE001508-15BNE/20.08.2015

Merbau FJL Multi 42x68x5400

38 pallet=

781pc s= 27,48 m3

Australia ITIQLDPty Ltd

MCPU920397184/22.10.2014

Falcata Plywood

8x1220x2440

76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)

Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD

Page 48: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 48 of 64

No&Tanggal PEB No&Tanggal Bill of Lading Sesuai/Tidak Sesuai

186598/14.11.2014 SUB000004841/20.11.2014 Sesuai

016749/02.02.2015 COSU6103471490/07.02.2015 Sesuai

203286/12.12.2014 MCPU920408859/18.12.2014 Sesuai

203687/13.12.2014 IDSUB407451/19.12.2014 Sesuai

040237/14.03.2015 SUBMEL150300009/19.03.2015 Sesuai

126359/18.08.2015 SUBE001508-15BNE/20.08.2015 Sesuai

164532/09.10.2014 MCPU920397184/22.10.2014 Sesuai

Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen Bill of Lading telah sesuai dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB).

Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 3.2.1.f Metode Verifikasi :

1. Periksa keabsahan dan kelengkapan Dokumen V-Legal untuk produk

yang wajib dilengkapi dengan Dokumen VLegal. 2. Periksa kesesuaian Dokumen VLegal dengan dokumen PEB dan

dokumen invoice. 3. Periksa Dokumen V-Legal terkait dengan hasil produksi dari bahan

baku kayu lelang. 4. Periksa lokasi stuffing produk yang diekspor Norma Penilaian : Memenuhi: 1. Tersedia Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi

dengan Dokumen V-Legal. 2. Dokumen V-Legal sesuai dengan dokumen PEB dan dokumen

invoice. 3. Tidak ada Dokumen V-Legal yang disalahgunakan untuk

mengekspor hasil produksi dari bahan baku kayu lelang. 4. Seluruh stuffing produk yang diekspor dilakukan di lokasi industri

auditee dan/atau industri penyedia jasa. 5. Dalam hal stuffing produk yang diekspor tidak dilakukan di lokasi industri auditee dan/atau industri penyedia jasa, maka tersedia

dokumen relevan yang membuktikan bahwa produk yang diekspor adalah barang milik auditee.

Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal.

RA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode September sampai dengan Agustus 2015, organisasi telah melakukan ekspor produk-produknya dengan total quantity 25.821,78 m3 . Adapun produk yang diekspor dan wajib dilengkapi dengan V-Legal adalah produk berikut:

1. Kayu Lantai (Fingerjoin Laminated Board, Barecore, Decking Floor, Fingerjoint Floor)

2. Barecore

3. Bahan Bangunan (Komponen)

Sesuai dengan data yang tersedia di SGS Indonesia, total V-Legal yang telah diterbitkan untuk organisasi ini pada periode September sampai dengan Agustus 2015 adalah sejumlah 423 lembar . Adapun sejumlah 7 lembar dibatalkan. Data ini telah sesuai dengan data yang tersedia di organisasi. Auditor telah menghitung seluruh dokumen V-Legal ini pada saat penilaian.

Adapun contoh dokumen V-Legal yang diverifikasi pada saat penilaian adalah sebagai berikut:

No&Tanggal V-Legal Jenis Barang Jumlah Tujuan Pembeli

14.00619.00001.008- Merbau FJL Board 18 pallet = Australia Bunning Group

Page 49: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 49 of 64

ID-AU/12.11.2014 26x600x1800 684 pcs = 19,20 m3 Lmt

15.00681.0001.0008-ID-AU/21.01.2015

Merbau Decking 19x140/90x1800-5700

16 pallet =

5305 pcs =39,3 m3

Australia PHD Timber Importer

14.00639-0001.008-ID-CN/10.12.2014

Albasia Barecore 13x1260x2440

190 pallet =

15.000 pcs=

580,47 m3

(10 kontainer)

China Jiashan Guangda International

14,00640-00001.008-ID-FR/10.12.2014

Merbau E4E

19x14x7-16

38 pallet =

6405 pcs=55,76 m3

Perancis Ets PHenry Et Fils

15.00730.0001.008-ID-AU

Merbau Decking

19x140x18000-5700

36 pallet =

6260 pcs= 58,63 m3

Australia SWPI Trading Pte Ltd

15.00877-00001-008-ID-AU/14.08.2015

Merbau FJL Multi 42x68x5400

38 pallet=

781pc s= 27,48 m3

Australia ITIQLDPty Ltd

14.00594-0001.008-ID-MY/08.10.2014

Falcata Plywood

8x1220x2440

76 pallet=7694 sheet=237 (kontainer)

Malaysia Es Eng SoonTrading Sdn BHD

No&Tanggal V-Legal No&Tanggal PEB No&Tanggal Invoice Sesuai/Tidak Sesuai

14.00619.00001.008-ID-AU/

12.11.2014

186598/14.11.2014 IN004/FL/FR/XI/2014-12.11.2014

Sesuai

15.00681.0001.0008-IDAU/

21.01.2015

016749/02.02.2015 IN015/FL/FR/I/2015

21.01.2015

Sesuai

14.00639-0001.008-ID-CN/10.12.2014

203286/12.12.2014 IN001-010/BC/IFR/XII/2014-10.12.2014

Sesuai

14,00640-00001.008-IDFR/

10.12.2014

203687/13.12.2014 IN004,005/FL//XII/2014-10.12.2014

Sesuai

15.00730.0001.008-ID-AU/

12.03.2015

040237/14.03.2015 IN006008/FL/IFR/III/2015/

12.03.2015

Sesuai

15.00877-00001-008-IDAU/

4.08.2015

126359/18.08.2015 004/FL/IFR/VIII/2015-14.08.2015

Sesuai

14.00594-0001.008-ID-MY/08.10.2014

164532/09.10.2014 001-004/BLB/IFR/X/2014-08.10.2014

Sesuai

Berdasarkan sample dokumen yang diverifikasi diatas, dokumen V-Legal telah sesuai dengan dokumen Permintaan Ekspor Barang (PEB) dan Invoice. Seluruh stuffing produk yang diekspor dilakukan di lokasi organisasi

Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 3.2.1.g Metode Verifikasi :

1. Periksa realisasi ekspor dengan ketentuan pengaturan jenis produk yang diatur ekspornya.

2. Periksa lokasi verifikasi teknis oleh surveyor

Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis

Page 50: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 50 of 64

Norma Penilaian : Memenuhi: 1. Realisasi ekspor sesuai dengan pengaturan jenis produk yang

diatur ekspornya. 2. Seluruh pemeriksaan verifikasi teknis oleh surveyor dilakukan di

lokasi industri auditee dan/atau industri penyedia jasa.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Jenis produk dari organisasi yang ditetapkan sebagai wajib ekspor adalah sebagai berikut :

1. Fingerjoint Laminated Board

2. Decking Reeded

3. Barcore

4. Kayu Lapis

Realisasi ekspor untuk periode 01 September 2014 sampai dengan 31 Agustus 2015 untuk produk tersebut adalah sebagai berikut:

Produk Jumlah Ekspor

Fingerjoint Laminated Board 1.487,04 m3

Decking Reeded 3367,56 m3

Barcore 10634,75 m3

Kayu Lapis 10332,44 m3

Jumlah tersebut telah sesuai dengan ketentuan pengaturan jenis produk yang diatur ekspornya sesuai dengan keputusan nomor 97/M-DAG/PER/2014 yang menetapkan produk industri kehutanan yang dibatasi ekspornya.

Pemeriksaan teknis untuk setiap ekspor dilakukan oleh PT.Sucofindo di lokasi organisasi. Contoh laporan verifikasi teknis yang diperiksa pada saat audit adalah sebagai berikut:

Nomor & Tangal Lap Verifikasi Teknis

No & Tanggal PEB Quantity

23.1.14.16808/13.11.2014 186598/14.11.2014 18 pallet =684 pcs = 19,20 m3

23.1.15.01183/31.01.2015 016749/02.02.2015 16 pallet =5305 pcs =39,3 m3

23.1.14.18231/11.12.2014 203286/12.12.2014 190 pallet =15.000 pcs=580,47 m3

(10 kontainer)

23.1.14.18315/12.12.2014 203687/13.12.2014 38 pallet = 6405 pcs=55,76 m3

23.1.15.03046/13.03.2015 040237/14.03.2015 36 pallet = 6260 pcs = 58,63 m3

23.1.15.10107/14.08.2015 126359/18.08.2015 38 pallet=781pc s= 27,48 m3

Berdasarkan hasil verifikasi, Organisasi telah Memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 3.2.1.h Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan bukti pembayaran bea keluar. Norma Penilaian :

Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.

Page 51: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 51 of 64

Memenuhi: Terdapat bukti pembayaran bea keluar untuk produk kayu yang dikenakan bea keluar.

SA2015 Observasi/Bukti Objektif:

Verifier ini tidak dinilai karena organisasi tidak terkena bea keluar

Verifier 3.2.1.i Metode Verifikasi :

Periksa keabsahan dan kelengkapan dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya. Norma Penilaian : Memenuhi: Terdapat dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) yang absah dan lengkap untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya

Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sejak periode September sampai dengan Agustus 2015 , organisasi telah melakukan penjualan produk sejumlah total 25.821,78 m3 untuk eksport

Jenis kayu yang dijual tersebut adalah berasal dari jenis sebagai berikut:

Nama Dagang Naman Botani

Merbau Intsia Bijuga

Sengon Paraserianthes falcate

Tidak terdapat jenis kayu yang dibatasi perdagangannya dan oleh karenanya tidak diperlukan dokumen CITES pendukung untuk setiap pengiriman kayu tersebut.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal Indikator 3.3.1 Implementasi Tanda V-Legal

Verifier 3.3.1 Metode Verifikasi :

1. Periksa keberadaan Tanda V-Legal pada produk hasil olahan atau pada dokumen/lampiran dokumen atau pada kemasan.

2. Periksa keberadaan pembubuhan Tanda V-Legal pada produk kayu lelang (sitaan, temuan, rampasan).

Norma Penilaian : Memenuhi: 1. Tanda V-Legal telah dibubuhkan pada produk atau kemasan atau

dokumen/lampiran dokumen angkutan hasil olahan sesuai ketentuan. 2. Tanda V-Legal tidak dibubuhkan pada produk kayu lelang (sitaan,

temuan, rampasan)

Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif: Organisasi telah membubuhkan tanda V-Legal pada produk dan/atau kemasan dan/atau dokumen/lampiran dokumen angkutan hasil olahan. Pada saat penilaian melakukan pemeriksaan terhadap tanda V-Legal ini yaitu:

1. Pallet Nomor 028768 tanda V-Legal 001-LVLK-0080IDN

2. Pallet Nomor 028767 tanda V-Legal 001-LVLK-0080IDN

3. Pallet Nomor 028764 tanda V-Legal 001-LVLK-0080IDN

Auditor memastikan bahwa tanda V Legal tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu seperti

Page 52: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 52 of 64

yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 641/KPTS-II/2011 Tentang Penetapan Tanda V-Legal. Organisasi memiliki dokumen perjanjian penggunaan tanda V-Legal tertanggal 16 April 2013 telah berakhir masa berlakunya yaitu 16 Desember 2011 sampai dengan 15 Desember 2014. Namun organisasi telah melakukan pengurusan dengan nomor surat dokumen #020177655765. Pada pasal 6 P 14/VI-BPPHH/ Klausal D tentang penggunaan tanda V-Legal menyatakan LPPHPL atau LVLK memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda VLegal kepada Pemegang Izin, Pemegang Hak Pengelolaan atau Pemilik Hutan Hak atau ETPIK Non Produsen melalui ”perjanjian penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak LPPHPL atau LVLK serta kewajiban dan hak Pemegang Izin, Pemegang Hak Pengelolaan, atau Pemilik Hutan Hak. Dasar Verifikasi : Lampiran 3.4 pada P 14/VI-BPPHH/2014 Klausal 4. Tata cara verifikasi point –n- menyatakan “Dalam hal pada saat dilakukan verifikasi masih terdapat verifier (yang tidak terkait dengan bahan baku) yang sedang dalam proses pengurusan, maka norma penilaian terhadap verifier tersebut untuk verifikasi pertama kalinya adalah “Memenuhi” dan tim audit memberikan catatan dan penjelasan untuk diverifikasi kembali pada saat penilikan. Berdasarkan hal tersebut di atas maka Diterbitkan : PTK 01 Kategori : Minor

Batas Penyelesaian : 1 (satu) tahun sejak dicatat

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi dengan syarat norma penilaian untuk verifier ini.

PRINSIP 4. PEMENUHAN TERHADAP PERATURAN KETENAGA KERJAAN BAGI INDUSTRI PENGOLAHAN

Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan (K3)

Indikator 4.1.1 Pedoman /Prosedur dan implementasi K3

Verifier 4.1.1.a Metode Verifikasi :

1. Periksa ketersediaan dokumen pedoman/prosedur K3.

2. Periksa ketersediaan personel yang ditunjuk untuk

bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3.

Norma Penilaian :

Memenuhi :

Tersedia pedoman/prosedur K3 dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3 (beserta surat penunjukannya).

Pedoman/Prosedur K3

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Organisasi telah menetapkan dan mendokumentasikan pedoman/prosedur K3 yaitu sebagai berikut:

1. Prosedur Kedaruratan Di Pabrik , prosedur ditetapkan tanggal 26-9-2014

Personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3 adalah Agus A Fuad. Surat penunjukan telah tersedia yaitu surat penunjukan nomor: 566/2526/424.053/2014 tanggal 8 Agustus 2014.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 4.1.1.b Metode Verifikasi :

1. Periksa ketersediaan dan peralatan K3 seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), peralatan P3K dan Alat Pelindung Diri (APD) yang berfungsi dengan baik

Implementasi K3

Page 53: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 53 of 64

2. Periksa ketersediaan tanda/jalur evakuasi. Norma Penilaian : Memenuhi : 1. Tersedia peralatan K3 sesuai pedoman dan berfungsi baik

(diantaranya belum kadaluarsa). 2. Tersedia tanda/jalur evakuasi

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Organisasi telah menyediakan peralatan K3 sesuai pedoman peraturan yang berlaku yaitu sebagai berikut :

Jenis peralatan K3 Jumlah Berfungsi/tidak

APAR 47 tabung APAR Berfungsi

Kotak P3K 8 unit Berfungsi

Hidran 17 unit Berfungsi

Jenis peralatan APD Jumlah Berfungsi/tidak

Masker kain 2600 pcs Berfungsi

Sarung tangan kain 311 set Berfungsi

Sarung tangan karet 50 set Berfungsi

Ear plug 9 set Berfungsi

Pada saat kunjungan lapangan, auditor melakukan pemeriksaan terhadap fungsi dari beberapa peralatan K3 tersebut diatas yaitu:

Nomor alat K3 Lokasi penempatan Berfungsi/tidak

APAR#1 Ruang personalia Berfungsi

Kotak P3K Ruang personalia Berfungsi

APAR#2 Ruang plywood Berfungsi

APAR#3 Ruang gudang raw sawntimber

Berfungsi

APAR#4 Ruang maintenance Berfungsi

APAR#5 Ruang produksi Berfungsi

APAR#6 Ruang produksi/gedung B

Berfungsi

Hidran#1 Ruang gedung A Berfungsi

Hidran#2 Ruang gedung B/samping personalia

Berfungsi

Lokasi pabrik juga dilengkapi dengan jalur – jalur evakuasi yang memadai yang mengarahkan seluruh pekerja ke lokasi tempat berkumpul yang aman saat evakuasi keadaan darurat terjadi.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Verifier 4.1.1.c Metode Verifikasi :

Periksa ketersediaan catatan kecelakaan kerja dan upaya penanganannya. Norma Penilaian :

Memenuhi :

Catatan kecelakaan kerja.

Page 54: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 54 of 64

Tersedia catatan kecelakaan kerja untuk setiap kejadian kecelakaan kerja dan upaya penanganannya

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Organisasi telah melakukan pencatatan kecelakaan kerja terhadap setiap kejadian kecelakaan kerja. Berdasarkan data kecelakaan kerja untuk periode September 2014 sampai dengan Agustus 2015 diketahui jumlah kecelakaan kerja adalah sebagai berikut:

1. Kecelakaan Fatal (kematian) = 0 kasus

2. Kecelakaan berat = 0 kasus

3. Kecelakaan sedang = 7 kasus

4. Kecelakaan ringan = 4 kasus

5. Hampir Celaka (nearmiss) = 0 kasus

Setiap terjadi kecelakaan, organisasi melakukan upaya penanganannya misalnya:

Kasus kecelakaan Waktu kejadian Upaya penanganan yang dilakukan

Sutarman, Bag Hotpres, telunjuk tangan kanan terjepit mesin hotpres

31-10-2014 Perawatan luka dan kompres luka (tindakan internal oleh tim medis perusahaan), biaya perawatan dan pengobatan ditanggung oleh perusahaan

Ninik Ikawati, Bag Barecore, tangan kanan luka terkena pisau mesin gergaji saat mengambil kayu pengganjal stoper

28-8-2015 Perawatan dibawa ke Klinik kemudian dirujuk ke Puskesmas Kraton, Pasuruan, pengobatan ditanggung oleh perusahaan

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Kriteria 4.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

Indikator 4.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja

Verifier 4.2.1 Metode Verifikasi :

1. Periksa keberadaan organisasi serikat pekerja atau periksa keberadaan dokumen/pernyataan tertulis mengenai kebijakan kebebasan berserikat.

2. Wawancara dengan karyawan dan manajemen terkait kebebasan berserikat bagi pekerja.

Norma Penilaian : Memenuhi : 1. Terdapat serikat pekerja atau terdapat pernyataan tertulis mengenai

kebijakan perusahaan yang membolehkan karyawan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

2. Hasil wawancara dapat menyimpulkan bahwa terdapat kebebasan berserikat bagi pekerja.

Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Organisasi telah memiliki Lembaga Kerjasama Bipartit (sesuai Nomor Bukti Pencatatan : 560/37/424.053/2014, diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Pasuruan , tanggal 17-9-2014. Ketua Lembaga Kerjasama Bipartit adalah Agus A Fuad. Pada saat kegiatan penilaian auditor telah melakukan wawancara dengan pengurus bipartit yaitu Agus A Fuad dan diketahui informasi bahwa organisasi telah memberikan kebebasan berserikat bagi pekerja.

Page 55: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 55 of 64

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Indikator 4.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker-jakan karyawan > 10 orang.

Verifier 4.2.2 Metode Verifikasi :

Periksa keberadaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang Norma Penilaian : Memenuhi : Tersedia dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang

Ketersediaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja.

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Organisasi telah memiliki dokumen peraturan perusahaan (PP) ditetapkan tanggal 4 September 2014 yang berlaku sampai dengan 3 September 2016. PP tersebut ditandatangani oleh pimpinan perusahaan yaitu Idrus Alwi Bone. Dokumen PP tersebut berisi tentang hal-hal yang mengatur hak-hak pekerja (Bab III pasal 4 sampai dengan pasal 12 ;Bab IV pasal 13 sampai dengan pasal 23; BabV pasal 24 sampai dengan pasal 26, Bab VI pasal 27 sampai dengan pasal 29) serta telah didaftarkan ke instansi yang berwenang tanggal 4 September 2015 oleh instansi Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Pasuruan (pengesahan nomor: 568/2477/424.053/2014).

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)

Verifier 4.2.3 Metode Verifikasi :

1. Periksa dokumen daftar karyawan. 2. Wawancara (uji petik) dengan karyawan terkait pekerja yang masih di

bawah umur Norma Penilaian : Memenuhi : Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur. atau Ditemukan pekerja di bawah umur tetapi telah memenuhi ketentuan

Pekerja yang masih di bawah umur

SA2015

Observasi/Bukti Objektif:

Sesuai dengan daftar karyawan per tanggal 2-9-2015 diketahui karyawan termuda adalah sebagai berikut:

Nama karyawan Tanggal lahir Tanggal mulai bekerja Umur saat mulai bekerja

Uswatul Mustoharoh

Accounting

23-10-1992 31-3-2012 19 tahun 5 bulan 8 hari

Jumlah karyawan per tanggal 2-9-2015 adalah 546 karyawan.

Berdasarkan hasil verifikasi, organisasi telah memenuhi norma penilaian untuk verifier ini.

4.3 Penggunaaan Logo dan Sertifikat SVLK.

Page 56: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 56 of 64

Tim audit telah melaksanakan audit berbasis pendekatan proses pada aspek-aspek yang

signifikan/ resiko/ tujuan dari organisasi. Metode audit yang digunakan adalah wawancara,

observasi pada aktivitas dan review dokumen-dokumen dan catatan.

Penggunaan sertifikat sesuai dengan ketentuan/panduan SGS N/A Ya Tidak

5. KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil verifikasi legalitas kayu, maka kesimpulan pemenuhan untuk setiap standar

verifikasi sebagaimana disajikan dalam Tabel 5.1

Tabel 5.1. Kesimpulan Pemenuhan untuk setiap Standar Verifikasi

Indikator Uraian Pemenuhan Kesimpulan Pemenuhan

1.1.1. Unit Usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah

a. Akta Pendirian Perusahaan dan /atau perubahan terakhir

Organisasi telah memiliki Akta Pendirian Perusahaan dan Akta perubahan terakhir. Akte Pendirian Perusahaan telah sesuai dengan ruang lingkup usahanya.

Memenuhi

b.Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)

Organisasi telah memiliki Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI yang masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usahanya.

Memenuhi

c.Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar Industri)

Organisasi telah memiliki Izin Gangguan (HO) yang diterbitkan sebagai kelengkapan pengajuan izin industri.

Memenuhi

d.Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Organisasi telah memiliki Tanda Daftar Perusahaan yang sah dan diterbitkan Pejabat yang berwenang.

Memenuhi

e. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Organisasi telah memiliki NPWP dan sesuai dengan dokumen lainnya.

Memenuhi

f. AMDAL / Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) - Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) / Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) /Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)/Surat Izin Lingkungan

Organisasi telah memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan yang telah disahkan pejabat yang berwenang. sesuai dengan ruang lingkup usahanya.

Memenuhi

Page 57: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 57 of 64

(SIL)/Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH)

g. IUIPHHK,Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT)

Organisasi telah memiliki Izin Usaha Industri diterbitkan oleh instansi berwenang dan telah sesuai jenis usaha yang dijalankan perusahaan. Memenuhi

h. Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK

Organisasi telah memiliki dokumen Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan dan dilaporkan kepada Dinas Terkait Memenuhi

1.1.2. Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen

a. Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

Organisasi telah memiliki ETPIK terbaru dan sesuai dengan produk yang diekspor.

Memenuhi

1.2.1. Importir adalah importer yang memiliki izin yang sah.

Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir

Organisais telah memiliki dokumen pengakuan /pengenal importir yang sah dan informasinya sesuai dokumen legalitas lainnya, seperti: akta pendirian perusahaan, IUIPHHK, IUI, TDP, NPWP, API-P, NIK.

Realisasi impor telah sesuai dengan kelompok industri/produk yang terdapat di dokumen pengakuan/ pengenal sebagai importer

Memenuhi

1.2.2 Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence)

Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (duediligence) importir

Organisais belum wajib memiliki dokumen panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas,

Tidak Dinilai

2.1.1. Unit Usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.

a. Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli.

Organisasi telah menerima bahan baku kayu bulat untuk proses produksi dilengkapi dengan kontrak jual beli dan dokumen angkutan yang sah.

Memenuhi

b. Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan

Seluruh penerimaan kayu bulat dari hutan negara dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang dan sesuai dengan dokumen

Memenuhi

Page 58: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 58 of 64

negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

angkutan hasil hutan yang sah.

c. Berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

Seluruh penerimaan kayu selain kayu bulat dari hutan negara telah dilengkapi dengan serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Memenuhi

d. Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

Seluruh penerimaan bahan baku kayu telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

Hasil uji petik stock bahan baku di lapangan menunjukkan telah sesuai antara fisik kayu (jenis dan ukuran) dengan dokumen.

Jumlah batang/keping dan volume di dalam dokumen angkutan hasil hutan yang sah telah sesuai dengan stock/ LMKB/ LMKO pada periode yang sama.

Kartu tenaga teknis masih berlaku dan sesuai dengan SK lokasi penempatan.

Memenuhi

e. Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari Petugas Kehutanan Kabupaten / Kota atau Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas / hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena organisasi telah menerima kayu bekas/hasil bongkaran.

Tidak Dinilai

f. Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri

Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena organisasi telah menerima kayu limbah industri.

Tidak Dinilai

g. Dokumen sertifikasi Legalitas kayu / Sertifikat PHPL yang dimiliki pemasok dan / atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok

Seluruh pemasok kayu telah memiliki S-LK dan/atau menerbitkan DKP.

Organisasi telah menetapkan dan menerapkan prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan DKP.

Telah tersedia personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam pemeriksaan terhadap dokumen DKP yang diterima dari pemasok (beserta bukti surat penunjukannya).

Memenuhi Dengan Syarat

h. Dokumen LMKB/LMKBK/LMHHOK Organisasi telah menyusun Laporan Mutasi Kayu Bulat and Laporan Mutasi Hasil Hutan Olahan Kayu sebagai balance proses produksi dan sesuai dengan dokumen pendukung produksi.

Memenuhi

i. Dokumen pendukung RPBBI RPBBI terakhir telah dilaporkan kepada instansi berwenang dan didukung dengan dokumen sumber bahan baku yang lengkap sesuai

Memenuhi

Page 59: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 59 of 64

dengan sumber bahan baku.

2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah.

a.PIB Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor

Tidak Dinilai

b.B/L Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor

Tidak Dinilai

c.Packing list Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor

Tidak Dinilai

d.Invoice Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor

Tidak Dinilai

e.Dokumen DKP untuk kayu impor Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor

Tidak Dinilai

f.Rekomendasi Impor Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor

Tidak Dinilai

g. Bukti pembayaran bea masuk bila

terkena bea masik

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor

Tidak Dinilai

h. Dokumen lain yang relevan (diantaranya

CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi

perdagangannya

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor

Tidak Dinilai

i. Bukti penggunaan kayu impor Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan penerimaana dan pembelian kayu impor

Tidak Dinilai

2.1.3. Unit Usaha menerapkan sistem penelusuran kayu

a. Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi

Organisasi telah memiliki tally sheet penggunaan bahan baku mulai dari penerimaan bahan baku sampai barang jadi. Berdasarkan verifikasi lapangan sudah di lakukan rekaman proses produksi dan memberikan ketelusuran bahan baku.

Memenuhi

Page 60: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 60 of 64

b. Laporan produksi hasil olahan Organisasi telah memiliki Laporan Mutasi Kayu Bulat dan laporan Mutasi Hasil Olahan Kayu , laporan produksi telah sesuai dengan LMHHOK serta proses logis produksi antara input dan output produksi. Perhitungan rendeman sesuai standard yang ada.

Memenuhi

c. Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan

Jenis produk sesuai dengan izin usaha industri auditee.

Realisasi produksi sendiri dan hasil penjelasan tidak melebihi kapasitas produksi auditee yang diizinkan.

Memenuhi

d.Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

Verifier ini tidak relefan untuk dinilai karena Organisasi tidak menggunakan kayu lelang untuk proses produksi.

Tidak Dinilai

e.Dokumen LMKB/LMKBK/LMHHOK Dokumen LMKB/LMKBK dan LMHHOK sesuai dengan dokumen pendukung.

Memenuhi

2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga)

a. Dokumen S-LK dan/atau DKP Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

Tidak Dinilai

b. Dokumen kontrak kerjasama atau kontrak jasa pengolahan produk dengan pihak lain

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

Tidak Dinilai

c. Berita acara serah terima kayu yang dijasakan

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

Tidak Dinilai

d. Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

Tidak Dinilai

e. Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa.

Verifier ini tidak dinilai karena Organisasi tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga.

Tidak Dinilai

3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau

Page 61: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 61 of 64

pemindah tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah Seluruh perdagangan atau pemindah-tanganan produk dengan tujuan domestik telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

Memenuhi

3.2.1. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

a.Produk hasil olahan kayu yang diekspor Produk hasil olahan kayu yang dieskpor dapat dipastikan merupakan hasil produksi sendiri.

Memenuhi

b.Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Organisasi melakukan ekspor yang dilengkapi dengan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya

Memenuhi

c.Packing list Organisasi telah melakukan ekspor yang dilengkapi dokumen Packing List yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya

Memenuhi

d.Invoice Organisasi telah melakukan ekspor yang dilengkapi dokumen Invoice yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya

Memenuhi

e.Bill of lading (B/L) Organisasi telah melakukan ekspor yang dilengkapi dokumen Bill of Lading yang sudah sesuai dengan dokumen pendukung ekspor lainnya

Memenuhi

f.Dokumen V legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan dokumen V legal

Terdapat Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal.

Dokumen V-Legal telah sesuai dengan dokumen PEB

Memenuhi dengan syarat

g.Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis

Realisasi ekspor telah sesuai dengan pengaturan jenis produk yang diatur ekspornya.

Seluruh pemeriksaan verifikasi teknis telah dilakukan oleh surveyor dilakukan di lokasi industri organisasi dan/atau industri penyedia jasa.

Memenuhi

h.Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.

Tidak relefan untuk dinilai terhadap organisasi karena organisasi tidak terkena bea keluar

Tidak Dinilai

Page 62: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 62 of 64

i.Dokumen lain yang relevan (diantaranya: CITES) untuk jenis kayu dibatasi perdagangannya

Terdapat dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) yang absah dan lengkap untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya

Memenuhi

4.1.1. Prosedur dan implementasi K3

a. Implementasi prosedur K3. Organisasi memiliki pedoman/prosedur K3 dan personel yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam implementasi pedoman/prosedur K3 (beserta surat penunjukannya).

Memenuhi

b. Ketersediaan jalur evakuasi dan peralatan K3 seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), peralatan P3K dan Alat Pelindung Diri (APD)

Organisasi telah memiliki peralatan K3 yang memadai dan tersedia Jalur Evakuasi maupun Titik Berkumpul Darurat yang sesuai. Peralatan K3 tersebut telah sesuai dengan ketentuan dan berfungsi dengan baik.

Memenuhi

c. Catatan kecelakaan kerja Organisasi telah memiliki catatan kecelakaan kerja serta tersedia upaya penanganan kecelakaan kerja.

Memenuhi

4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja

Organisasi terdapat serikat pekerja.

Hasil wawancara dapat menyimpulkan bahwa terdapat kebebasan berserikat bagi pekerja.

Memenuhi

4.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) untuk IUIPHHK dan IUI yang mempekerjakan karyawan > 10 orang.

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP Organisasi telah memiliki Peraturan Perusahaan yang telah didaftarkan ke instansi berwenang.

Memenuhi

4.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur

Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur

Organisasi tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur.

Memenuhi

Berdasarkan hasil verifikasi legalitas kayu diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

• Verifier yang memenuhi norma penilaian berjumlah 35 verifier.

• Verifier yang tidak memenuhi norma penilaian berjumlah 0 verifier

• Verifier yang tidak dilakukan penilaian karena tidak applikatif untuk organisasi ini adalah

berjumlah 21 verifier.

Page 63: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 63 of 64

Dengan demikian PT. INDO FURNITAMA RAYA dinyatakan”Memenuhi” persyaratan legalitas

kayu sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan oleh karenanya tim audit

“merekomendasikan” untuk mendapatkan KELANJUTAN atas “SERTIFIKAT LEGALITAS

KAYU”.

Laporan audit ini telah dikaji oleh pengambil keputusan sertifikasi SVLK PT SGS Indonesia dan

memutuskan keputusan sertifikasi yang “sama/berbeda”[coret yang tidak sesuai] dengan

rekomendasi dari auditor.

5.2. Rekomendasi

Rekomendasi adalah bukan suatu ketidaksesuaian terhadap persyaratan standard namun

berpotensi menjadi ketidaksesuaian. Dari hasil uaidt ini, auditor merekomendasikan hal-hal

sebagai berikut:

No Rek. Verifier Rincian Permintaan Tindakan Koreksi

Tanggal Diterbitkan dd – mmm - yyyy Tanggal Penutupan dd – mmm - yyyy

Rekomendasi:

-

Bukti Penutupan :

5.3. Permintaan Tindakan Koreksi (PTK)

No PTK

Nomor Indikator

Rincian Permintaan Tindakan Koreksi

01 3.3.1 Tanggal PTK dicatat

04.09.2015 Tanggal Penyelesaian

03.09.2016 Tanggal Penutupan

Potensi Ketidaksesuaian:

Tanda V-Legal telah dibubuhkan pada produk atau kemasan atau dokumen/lampiran dokumen angkutan hasil olahan tidak sesuai ketentuan

Bukti objektif :

Page 64: LAPORAN BUKU I HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

SGS INDONESIA Page 64 of 64

No PTK

Nomor Indikator

Rincian Permintaan Tindakan Koreksi

Berdasarkan wawancara organisasi telah menggunakan tandaV-Legal Januari 2015-Agustus 2015 dan organisasi memiliki dokumen perjanjian penggunaan tanda V-Legal tertanggal 16 April 2013 telah berakhir masa berlakunya yaitu 16 Desember 2011 sampai dengan 15 Desember 2014 Namun organisasi telah melakukan pengurusan penggunaan tanda V-legal dengan LVLK PT.SGS Indonesia dengan nomor surat dokumen #020177655765. Pada pasal 6 P 14/VI-BPPHH/ Klausal D tentang penggunaan tanda V-Legal menyatakan LPPHPL atau LVLK memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda VLegal kepada Pemegang Izin, Pemegang Hak Pengelolaan atau Pemilik Hutan Hak atau ETPIK Non Produsen melalui ”perjanjian penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak LPPHPL atau LVLK serta kewajiban dan hak Pemegang Izin, Pemegang Hak Pengelolaan, atau Pemilik Hutan Hak. Dasar Verifikasi : Lampiran 3.4 pada P 14/VI-BPPHH/2014 Klausal 4. Tata cara verifikasi point –n- menyatakan “Dalam hal pada saat dilakukan verifikasi masih terdapat verifier (yang tidak terkait dengan bahan baku) yang sedang dalam proses pengurusan, maka norma penilaian terhadap verifier tersebut untuk verifikasi pertama kalinya adalah “Memenuhi” dan tim audit memberikan catatan dan penjelasan untuk diverifikasi kembali pada saat penilikan Berdasarkan hal tersebut di atas maka Diterbitkan : PTK 01 Kategori : Minor

Batas Penyelesaian : 1 (satu) tahun sejak dicatat

Bukti Penutupan / Tidak Penutupan :

Tanggal PTK dicatat

Tanggal Penyelesaian

Tanggal Penutupan

Potensi Ketidaksesuaian:

Bukti objektif :

Bukti Penutupan / Tidak Penutupan :

Akhir Laporan