laporan cfhc pak suradi (kurang pendahuluan & pandangan)

6
Foto Nama : Raka Kurnia DPL DPF NIM : PRODI : Pendidikan Kelompok : 35 Kunjungan 1: Identifikasi perilaku berisiko A. PENDAHULUAN Akhir – akhir ini kita dapat melihat dan merasakan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan, dengan semakin nyatanya permasalahan dari berbagai faktor seperti perubahan iklim, globalisasi, keterbelakangan pendidikan, kemiskinan, dan masalah lingkungan. Hal-hal ini menuntut para tenaga kesehatan untuk memberikan performa pelayanan yang terbaik dengan profesionalisme yang tinggi. Kompetensi ini perlu dimiliki oleh setiap lulusan pendidikan kesehatan agar dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya dari berbagai profesi dalam satu tim. FK UGM yang memiliki 3 program pendidikan, yakni Pendidikan Dokter, Ilmu Keperawatan, dan Gizi Kesehatan memiliki tanggung jawab untuk menjalankan proses pendidikan untuk menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi seperti yang sudah dijelaskan di atas melalui program CFHC – IPE. Mata kuliah ini memberikan pengalaman mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dengan nyata, dengan berinteraksi

Upload: raka-kurnia-ramadhan

Post on 18-Nov-2015

40 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asdasd

TRANSCRIPT

Foto Nama : Raka Kurnia RamadhanDPLDPF

NIM : 13/348782/KU/15925

PRODI : Pendidikan Dokter

Kelompok : 35

Kunjungan 1: Identifikasi perilaku berisiko

A. PENDAHULUANAkhir akhir ini kita dapat melihat dan merasakan semakin kompleksnya permasalahan kesehatan, dengan semakin nyatanya permasalahan dari berbagai faktor seperti perubahan iklim, globalisasi, keterbelakangan pendidikan, kemiskinan, dan masalah lingkungan. Hal-hal ini menuntut para tenaga kesehatan untuk memberikan performa pelayanan yang terbaik dengan profesionalisme yang tinggi. Kompetensi ini perlu dimiliki oleh setiap lulusan pendidikan kesehatan agar dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya dari berbagai profesi dalam satu tim.

FK UGM yang memiliki 3 program pendidikan, yakni Pendidikan Dokter, Ilmu Keperawatan, dan Gizi Kesehatan memiliki tanggung jawab untuk menjalankan proses pendidikan untuk menghasilkan tenaga-tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi seperti yang sudah dijelaskan di atas melalui program CFHC IPE. Mata kuliah ini memberikan pengalaman mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dengan nyata, dengan berinteraksi langsung dengan keluarga binaan. Sekaligus juga melatih kerjasama dengan tenaga kesehatan dengan profesi yang berbeda.

Pada kunjungan CFHC IPE semester 4 yang pertama ini, mahasiswa diminta untuk melihat faktor risiko yang mungkin dapat menjadi pemicu dari masalah kesehatan di keluarga binaan. Faktor risiko dapat bersifat individu, keluarga, maupun lingkungan sekitar rumah.

B. TUJUANMenggali lebih mendalam berbagai faktor risiko yang kemungkinan dimiliki oleh anggota keluarga yang dibina

C. LAPORAN1. Sebutkan dan gambarkan faktor perilaku berisiko yang ada pada keluarga binaan!Pada keluarga Pak Suradi, untuk Pak Suradi beliau yang merupakan pensiunan pegawai yang saat ini bekerja sebagai petani di sawah. Seperti kebanyakan petani Indonesia, Pak Suradi tidak pernah menggunakan alas kaki seperti menggunakan sepatu boot saat bekerja di sawah. Hal ini cukup berisiko karena dikhawatirkan binatang-binatang seperti cacing dapat masuk ke dalam tubuh melalui kaki dan menginfeksi tubuh. Selain itu jika terdapat luka di kaki dan tidak diberi pelindung maka akan kuman-kuman akan masuk ke dalam tubuh melalui luka tersebut. Selain itu Pak Suradi juga memiliki kebiasaan merokok sejak beliau SMP dan sangat menyukai minum kopi. Di umurnya yang sudah tidak muda ini sangat beresiko untuk menimbulkan penyakit jantung dan paru yang pastinya jika tidak ditangani dengan baik akan berpotensi menimbulkan komplikasi penyakit sistemik seperti hipertensi, CAD, CHF,dll.

Untuk istri Pak Suradi, Bu Sumini ini ternyata memiliki riwayat penyakit batu ginjal dan pada saat itu dokter mewajibkan untuk melakukan operasi. Namun Bu Sumini saat itu memilih terapi alternatif dengan meminum semacam jamu yang nanti berefek memecahkan batu ginjal. Dan hasilnya penyakit batu ginjalnya membaik. Selain itu Bu Sumini memiliki asam urat tinggi, sehingga beliau sering mengalami gangguan dalam pergerakan seperti jari kaku, tangan nyeri, dll. Dan Bu Sumini tidak terlalu memperhatikan makanan yang beliau makan yang dapat berakibat meningkatnya jumlah asam urat dalam tubuh seperti memakan kacang-kacangan.

Dari segi lingkungan, di depan rumah keluarga Pak Suradi ini terdapat kandang kambing yang jaraknya kurang dari 5 meter. Selain itu kandang ini juga dekat dengan sumur dan berada di pemukiman penduduk yang cukup padat. Sehingga jika limbah kandang ini tidak dikelola dengan baik akan sangat beresiko untuk menimbulkan penyakit-penyakit menular.

2. Siapa saja kah yang melakukan faktor perilaku berisiko tersebut?Pak Suradi & Bu Sumini

3. Mengapa keluarga binaan melakukan perilaku berisiko tersebut?Untuk Pak Suradi, beliau memiliki kebiasaan merokok sejak SMP dan sangat menyukai kopi, dan kebiasaan itu sulit untuk dihentikan. Beliau mengatakan, pada saat tidak memiliki aktivitas beliau sangat susah untuk tidak merokok. Dan untuk pekerjaannya di sawah, Pak Suradi tidak menggunakan alas kaki karena beliau tidak memiliki sepatu boot. Sehingga beliau kerja di sawah dengan kaki telanjang.

Untuk Bu Sumini, beliau tidak bisa meninggalkan makanan kacang-kacangan karena beliau sangat menyukai makanan kacang.

4. Tuliskan kajian Anda tentang dukungan dan hambatan yang dimiliki keluarga binaan dalam merubah perilaku berisiko tersebut!a. DukunganPandangan dari profesi: kedokteranPak Suradi memiliki kebiasaan berpuasa senin kamis, sehingga pada saat beliau puasa, beliau tidak merokok juga. Hal ini bisa dimanfaatkan dalam mengedukasi Pak Suradi untuk berhenti merokok, setidaknya minimal untuk mengurangi frekuensi merokoknya. Dan dengan kebiasaan berpuasa, maka zat2 asing dan tidak bermanfaat di dalam tubuh juga dapat ter-recycle. Selain itu untuk mengurangi aktifitas merokoknya, bisa dengan mengisi aktivitas2 karena jika beliau mengatakan jika tidak memiliki aktifitas beliau sangat sulit untuk tidak merokok. Namun berat ringannya aktifitas juga dipertimbangkan dari segi usia yang sudah tidak muda lagi.

Pandangan dari profesi: keperawatanPak Suradi aktif di kegiatan organisasi kemasyarakatan. Lewat organisasi ini, bias dilakukan kegiatan sosialisasi kesehatan lingkungan, hal ini bias menjadi jalan agar Bp. Suradi lebih memerhatikan sanitasi lingkungan disekitar rumahnya.

Pandangan dari profesi: giziKeluarga bapak Suradi hidup dengan kesederhanaan, anak-anaknya juga ada yang sudah menikah. Hari-harinya banyak dihabiskan dengan berkumpul bersama anak dan cucu. Istrinya, ibu Sumini juga pandai dalam memasak bahkan terkadang beliau bersama masyrakat setempat memasak untuk acara buka bersama dengan anak yatim piatu.

b. HambatanPandangan dari profesi: kedokteranDari kebiasaan Bu Sumini yang kurang memperhatikan makanan yang beliau sukai yang beresiko meningkatkan asam urat, dan juga banyaknya kegiatan beliau sebagai ibu rumah tangga, cukup sulit untuk mengedukasinya juga. Selain itu untuk masalah kandang kambing, karena keterbatasan lahan yang dimiliki keluarga Pak Suradi,maka cukup sulit untuk memindahkan kandangnya dari tempat semula.

Pandangan dariprofesi:keperawatan Bu Sumini, istri Pak Suradi juga tidak kalah sibuk, beliau aktif di kegiatan pengajian maupun arisan. Menurut pengamatan Bu Sumini lebih banyak bekerja di dapur, missal memasak untuk keperluan buka bersama anak yatim, sehingga sanitasi lingkungan sekitar kurang diperhatikan. Puskesmas/ layanan kesehatan belum mendukung dalam terapi berhenti merokok. Di banyak wilayah, khususnya di Kalasan, pelayanan primer (puskesmas) dirasa belum mendukung dalam terapi berhenti merokok, pelayanan primer kesehatan masih berfokus pada pengobatan penyakit (kuratif) saja. Pandangan dari profesi: gizikondisi rumah bapak Suradi terutama untuk dapur masih dikategorikan kurang higienis karena rumah mereka berdekatan dengan kandang ternak yang bisa mencemari makanan yang dimasak.

5. Lampirkan lembar persiapan yang Anda gunakan ketika turun ke lapangan!