laporan dasgron sarana produksi

29
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGRONOMI PENGENALAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN OLEH KOKOS MUCHRIANDI 05121407031 AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Upload: gekursa39828522320

Post on 05-Dec-2014

643 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Laporan Dasgron Sarana Produksi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Dasgron Sarana Produksi

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR AGRONOMI

PENGENALAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN

OLEH

KOKOS MUCHRIANDI

05121407031

AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2013

Page 2: Laporan Dasgron Sarana Produksi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pertanian, Indonesia merupakan negara agraris yang sudah sejak

dahulu menjadikan sektor pertanian sebagai penopang perekonomian negara. Sampai

saat ini pun sektor pertanian masih tetap menyumbang devisa yang cukup besar bagi

perekonomian negara. Bahkan pada saat Indonesia dilanda krisis ekonomi yang

menghancurkan perekonomian negara, sektor pertanian melalui agribisnis dan

agroindustri justru dapat terus berkembang menjadi penyelamat perekonomian

negara.

Namun, dengan sumber daya yang melimpah, proses perkembangan dan

modernisasi sektor pertanian Indonesia berjalan sangat lambat. Salah satu

indikatornya yaitu produktivitas pertanian yang cenderung menurun dan petani

sebagai ujung tombaknya sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan .

Penyebabnya antara lain penerapan teknologi disektor pertanian yang masih rendah.

Teknologi dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan

dan menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian tanpa teknologi

ialah hal yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan saling mengikat .

Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda dalam segi

kepraktisan maupun hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi teknologi

dibandingkan ia memakai cara tradisional.Teknik pertanian meliputi usaha tani

(teknik penanaman, pemupukan, pengairan perlindungan tanaman secara terpadu )

dan pasca panen (pengolahan hasil pengenalan alat perontol yang dapat menekan

Page 3: Laporan Dasgron Sarana Produksi

kehilangan hasil, penyimpanan hasil pertanian yang dapat meningkatkan kualitas

produk pertanian ) dan teknologi yang digunakan dalam pertanian, seperti mesin –

mesin.

Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan

perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada

awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu

kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana,

kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek. Dengan

dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung

mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).

Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture

mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk

meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap

tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian

(Sukirno, 1999).

Perkembangan pembukaan lahan lebih banyak menonjolkan persoalan

kebutuhan akan tenaga. Di pulau Jawa, lebih dari 200 ribu keluarga di rencanakan

untuk pindah ke pulau di luar Jawa. Setiap keluarga akan diberi dua sampai lima

hektar tanah. Adalah hal yang tak mungkin untuk mengerjakan luasan tanah tersebut

hanya dengan tenaga manusia saja. Tambahan tenaga dibutuhkan, baik berasal dari

hewan, mesin, maupun sumber-sumber lainnya.

Dalam dunia pertanian sangat diperlukan mesin-mesin dan peralatan

pertanian. Mesin pertanian terbagi menjadi beberapa golongan, seperti layout tools,

Page 4: Laporan Dasgron Sarana Produksi

cutting tools, digging tools, turning tools, dan lain-lain. Di dalam pertanian terdapat

ruang lingkup mekanisasi pertanian meliputi 6 bidang yaitu:

1.      Bidang mesin- mesin budaya pertanian, yang meneelah persoalan-persoalan

penggunaan tenaga dan alat-alat untuk budidaya pertanian.

2.      Bidang teknik tanah dan air, yang meneelah persoalan-persoalan yang ada

kaitannya dengan keadaan teknik dan air

3.      Bidang bangunan pertanian, yang meneelah persoalan-persoalan gedung-gedung,

bangunan, dan perlengkapan pertanian.

4.      Bidang elektrifikasi pertanian, yang meneelah persoalan-persoalan pemakaian/

penggunaan listrik untuk pertanian.

5.      Bidang mesin-mesin pengolahan hasil pertanian, yang meneelah persoalan-

persoalan penggunaan mesin-mesin yang dipakai dalam usaha menyiapkan hasil

pertanian, baik untuk disimpan maupun untuk langsung digunakan.

6.      Bidang mesin-mesin pengolahan pangan, yang meneelah persoalan-persoalan

penggunaan alat serta syarat-syarat yang diperlukan bagi suatu pengolahan

pangan.

Mesin dan alat berat bidang pertanian biasanya digunakan baik dalam proses

awal pembukaan lahan, budidaya pertanian seperti pembajakan lahan, penggaruan

lahan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain, sampai dengan proses pemanenan dan

transportasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari penggunaan mesin

dan alat berat dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja

petani dan merubah pekerjaan berat menjadi lebih ringan dan menarik.

Page 5: Laporan Dasgron Sarana Produksi

Namun tidaklah hanya sampai disana, dalam kegiataan penanam juga

memiliki perkembangan terutama terkait dengan alat/mesinnya. Alat/mesin pertanian

selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya tingkat peradaban manusia.

Walaupun demikian, para petani diIndonesia belum mengetahui adanya alat/mesin

penanam. Petani Indonesia masihmemakai cara-cara tradisional dalam kegiatan

penanaman, cara-cara itu selain menghabiskan tenaga dan waktu, juga menghabiskan

biaya. Dengan demikiansudahlah menjadi kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa

teknik pertanian untuk memperkenalkan alat/mesin penanam yang modern tersebut

sehingga dengan penggunaan alat/mesin penanam diharapkan menghemat waktu  

dan tenaga.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum pengenalan alat dan mesin pertanian adalah untuk

mengetahui jenis-jenis alat penanam dan pemanen dan spesifikasi serta mekanisme

kerjanya.

Page 6: Laporan Dasgron Sarana Produksi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kemampuan suatu benih untuk tumbuh setelah ditanam bergantung pada

varietas benih, kondisi tanah dan air serta lingkungan hidupnya. Apabila tanah

ditanam dengan menggaunakan alat tanam, maka mekanisme kerja dan alat akan

mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah yaitu berpengaruh pada kedalama

tanaman, jumlah benih per lubang, jarak antar lubang dalam baris dan jarak antar

baris.  Disamping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran benih

dalam alat tanam. Hal ini tentu saja harus dihindari.Terdapat macam-macam jenis

tanaman yang berupa biji-bijian seperti kacang tanah, jagung, kedelai, kacanng hijau

dan lain-lain, yang masing-masing memiliki bentuk, ukuran dan kekuatan serta

kebutuhan agronmis yang berbeda –beda. Beragam sifat tersebut menyebabkan

dibuthakan alat tanam yang mempunyai kemampuan yang berbeda pula.Seiring

dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pertanian

sekarang ini telah dekembangkan berbagi jenis mesin penanam biji-bijian yang

dimaksudkan untuk membantu petani dalam memudahkan proses

penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif dan efisien dengan

keuntungan yang lebih besar pula (Ginting E, 2003).

Seeder

Alat tanam seeder merupakan alat yang digunakan untuk menanam biji

bijian sesuai dengan kedalaman dan jumlah yang dikehendaki. Ada beberapa metede

penanaman biji antara lain:\Broadcasting (disebar), Drill seeding (penanaman acak),

Precision drilling (jarak atur), Hill droping (penempatan sekelompok) dan Cheek row

Page 7: Laporan Dasgron Sarana Produksi

palting (penempatan seragam). Banyak sekali mesin tanam biji-bijian yang telah

dibuat untuk mempercepta proses penanaman untuk membantu petani diantaranya

adalah sebagai berikut: Mesin Tanam Sebar (Broadcast Seede)Centrifugal broadcast

seeder Pada alat ini benih penjatahan benih dari hoper melalui satu lubang variabel

(variable orifice) (Rahmiana A.A dkk, 2003).

 Suatu agitator ditempatkan diatas lubang variabel tersebut untuk menceaah

macet karena benih-benih saling mengunci (seed bridging), juga agar aliran benih

dapat kontinyu.Kadang-kadang suatau roda bercoak (fluted wheel) digunakan

sebagai penjatah benih. Benih hasil penjatahan ini kemudian dijatuhkan pada

piringan yang berputar, karena bentuk dari piringan ini, benih tersebut akan

dipercepat dan dilempar mendatar karena akanya gaya sentrifugal. Lebar sebaran

tergantung pada diamter piringan, bentuk penghalang,dan desitas dari benih. Dua

buah disk berputar dengan arah putaran yang berlawanan (counter disk spinning)

dapat dipergunakan agar jangkauan sebaran lebih lebar. Laju benih dikontrol dari

ukuran bukaan, kecepatan maju traktor, lebar sebaran. Centrifugal spreader

merupakan alat yang cukup fleksibel karena dapat dipergunakan untuk menyebar dan

material lain yang berupa butiran (Ginting E, 2003).

Planter

Secara umum ada dua jenis mesin tanam bibit atau planter, dibedakan

berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit.Yang pertama, yaitu mesin yang

memakai bibit yang ditanam/disemai di lahan (washed root seedling). Mesin ini

memiliki kelebihan yaitudapat dipergunakan tanpa harus mengubah cara persemaian

bibit yang biasa dilakukan secara tradisional sebelumnya. Namun demikian waktu

Page 8: Laporan Dasgron Sarana Produksi

yang dibutuhkan untuk mengambil bibit cukup lama, sehingga kapasitas kerja total

mesin menjadi kecil.Yang kedua adalah mesin tanamyang memakai bibit yang secara

khusus disemai pada kotak khusus. Mesin jenis ini mensyaratkan perubahan total

dalam pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian

bermedia tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga

pengaturan suhu. Persemaian dengan cara ini, di Jepang, banyak dilakukan oleh

pusat koperasi pertanian, sehingga petani tidak perlu repot mempersiapkan bibit padi

sendiri.

Penyemaian bibit dengan cara ini dapat memberikan keseragaman pada bibit

dan dapat diproduksi dalam jumlah besar.Mesin ini dapat bekerja lebih cepat, akurat

dan stabil.Bila dilhat dari jenis sumber tenagauntuk menggerakkan mesin, terdapat

tiga jenis mesin tanam bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan secara manual, mesin

tanam yang digerakkanoleh traktor dan mesin tanam yang memiliki sumber tenaga

atau enjin sendiri.Mesin yang diproduksi oleh IRRI atau beberapa produksi China

adalah tipe manual.Semua jenis mesin produksi Jepang dan beberapa produksi China

adalah memiliki sumber tenaga sendiri. Mesinyang digerakkan oleh traktor,

sebelumnya diproduksi di Jepang,tetapi belakangan ini sudah jarang dipergunakan.

Berdasarkan sistem pendukungnya, mesin ini dapat dibedakan menjadi yang

bergerak dengan roda, dan yang bergerak dengan roda dan dilengkapai dengan papan

pengapung. Jenis mesin yang manapun dipergunakan, permukaan lahan sawah harus

datar dan rata, kedalam air harus rata, demikian juga kekerasan tanah juga harus

sama, karena hal ini akan memberikan kestabilan operasi. Jika tidak, akan banyak

Page 9: Laporan Dasgron Sarana Produksi

terjadi kegagalan  penancapan bibit, sehinggaakan butuh waktu yang cukup lama

untuk penyulaman secara manual (Ginting E, 2003).

Alat pemanen

Penerapan dan pengembangan sarana alat pemanen dalam mendukung

pembangunan agroindustri mempunyai peranan penting dalam rangka meningkatkan

efisiensi, produktivitas dan perbaikan mutu hasil pertanian. Sarana alat mesin pasca

penen merupakan salah satu masukan teknologi           yang mendukung

pengembangan sistem dan usaha yang berdaya saing. Peranannya akan

meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan juga mutu hasil pertanian (Rahmiana

A.A dkk, 2003).

Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat.

Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit.  Mesin ini

sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan

menjatuhkan atau me-robohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper dan

ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi

ukuran besar.  Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row,

reaper 4 row dan reaper 5 row.  Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai

berikut :Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja 

dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur ke-cepatan,

tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga

merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari baja keras dengan jumlah gigi

dan diameter ber-macam-macam sesuaidengan tenaga dan kecepatan putar yang

diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat

Page 10: Laporan Dasgron Sarana Produksi

dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-macam, pisau

pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang panjangnya 120

cm, unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keranjang, motor

penggerak bensin 3 HP – 2200 RPMdan penggunaan reaper di-anjurkan pada

daerah yang kekurangan tenaga kerja dan dioperasikan di lahan pertaniandengan

kondisi baik ( Rahmiana A.A dkk, 2003).

Menurut Rahmiana A.A dkk, 2003 adapun cara pengoperasian mesin reaper

adalah sebagai berikut:

1. Sebelum mengoperasikan  mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi

dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m

sebagai tempat berputarnya mesin reaper.

2. Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan

dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.

3. Pemotongan dilakukan se-kaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan

terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.

4. Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.

Page 11: Laporan Dasgron Sarana Produksi

II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian ini dilaksanakan pada hari

Kamis,7 Maret 2013 pukul 10.00 – selesai bertempat di Ruang Kuliah Zona C ,

Program Studi Agroekoteknologi , Fakultas Pertanian , Universitas Sriwijaya ,

Palembang.

B. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum Pengenalan Alat Dan Mesin

Pertanian adalah Buku Panduan dan Alat Tulis.

C. Metode Praktikum / Cara Kerja

Metode praktikum/ cara kerja pada praktikum pengenalan alat dan mesin

pertanian yaitu sebagai berikut :

Siapkan alat tulis yang akan digunakan.

Dengarkan penjelasan materi dari para asisten.

Catatlah macam-macam alat dan mesin yang digunakan didalam

pertanian di modul praktikum beserta fungsi masing-masing.

Gambarlah alat dan mesin tersebut beserta bagian-bagiannya dengan

lengkap.

Page 12: Laporan Dasgron Sarana Produksi

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Alat Pertanian

Nama Alat Gambar Fungsi

1. Lesung digunakan sebagai tempat untuk menumbuk gabah hingga menjadi beras,tempat ini terbuat dari kayu.

2. Cangkul untuk menggarap lahan, yaitu untuk mencangkul tanah, menggali tanah, meratakan tanah, menghancurkan tanah, dan membersihkan rumput.

3. Parang berguna sekali untuk memotong kayu-kayu yang berukuran kecil, menebang bambu dan lain-lain.

4. Skop untuk memindah kan tanah, atau pun sampah.

5. Kapak menebang kayu yang berukuran besar.Dalam pembukaan lahan sangat berguna untuk menebang pohon.

Page 13: Laporan Dasgron Sarana Produksi

2. Mesin Pertanian

Nama Mesin Gambar Fungsi

1. Traktor Untuk membajak sawah. untuk meratakan tanah setelah dari proses penggemburan

2. Perontok padi Untuk mengupas gabah menjadi beras putih atau menggiling beras.

3. Penghancur biji kopi

Untuk menghancurkan biji kopi dan mengupas buah kopi.

4. Mesin rotari Untuk membersihkan jagung dari rumput atau gulma.

5. Perontok jagung

Untuk merontokkan biji jagung.

Page 14: Laporan Dasgron Sarana Produksi

B. Pembahasan

Mempergunakan alat – alat pertanian pada umumnya dan khususnya

mempunyai berbagai tujuan , misalnya : untuk mempercepat pekerjaan, untuk

mengurangi biaya pengolahan, serta untuk mencapai nilai kerja yang lebih tinggi

atau lebih cepat.

Alat dan mesin pertanian dalam perkembangannya dapat dikelompokan

dalam beberapa kelompok, diantaranya :

  Alat dan mesin pengolahan tanah

  Alat dan mesin penanaman

  Alat dan mesin pemeliharaan tanaman

  Alat dan mesin  panen

  Alat dan mesin pasca panen.

Namun menurut yang membutuhkan dan kebiasaan daerah dibagi menjadi :

  Alat tangan

  Alat yang ditarik dengan ternak

  Alat dengan tarikan mesin

Dalam menggunakan dan menyesuaikan mesin yang menpunyai efisiensi

tinggi, maka kita perlu menyesuaikan fungsi yang sesuai untuk digunakan di

lapangan. Dalam menggunakan mesin-mesin pertanian, pada umunya mesin-mesin

tersebut mempunyai berbagai tujuan dan fungsi. Misalnya Siphlenter digunakan

untuk menanam jagung, dan trealer digunakan untuk mengangkut hasil panen, dan

lain sebagainya.Alat-alat dan mesin pertanian merupakan bagian yang mutlak pada

Page 15: Laporan Dasgron Sarana Produksi

neghara-negara maju dikarenakan keterbatasan tenaga manusia serta pengefisienan

waktu serta tenaga. Penggunaan alat dan mesin pertanian di negara-negara maju telah

lama berkembang dan hasulya dapat dilihat pada berbagai aspek kehidupan dinegara-

negara tersebut. Pekerjaan-pekerjaan berat dan melelahkan di bidang pertanian dapat

dikurangi dan produktivitas kerja meningkat sehingga surplus dapat tercapai.

Dengan adanya alat dan mesin, pekerjaan-pekerjaan berat dan melelahkan di

bidang pertanian dapat dikurangi dan produktivitas kerja meningkat sehingga surplus

dapat tercapai. Jumlah penduduk yang semakin bertambah telah dan akan terus

membutuhkan bahan makanan yang semakin banyak, dan kenaikan produksi

pertanian yang terjadi juga telah didorong oleh kemajuan di bidang non-

enginering seperti penggunaan bibit unggul, pemupukan dan budidaya tanaman yang

lebih baik.

Melakukan pengolahan tanah tahap-tahapnya sesuai dengan rencana tanaman

yang akan kita tanam. Didalam melakukan pengolahan tanah kita memerlukan

beberapa alat pertanian yang menunjang proses kegiatan tersebut, misalnya bajak,

cangkul, traktor dan lain-lain. Selain itu juga memerlukan alat tanam, alat

penyiangan, alat penyemprotan dan alat panen yang menunjang kegiatan pertanian

agar dapat berjalan dengan baik. Dimana alat-alat tersebut termasuk kedalam alat

prapanen yang bertujuan untuk meningkatkan produksi maksimum bagi para petani.

Sedangkan alat pasca panen yang digunakan adalah alat pengeringan dan alat sortasi

yang bertujuan kualitas atau nilai tambah dari hasil panen atau hasil produksi.

Salah satu ruang lingkup mekanisme pertanian yaitu pada bidang mesin-

mesin budidaya pertanian. Ilmu yang mempelajari penguasaan dan pemanfaatan

Page 16: Laporan Dasgron Sarana Produksi

lahan dan tenaga alam untuk daya kerja manusia dalam bidang pertanian untuk

kesejahteraan umat manusia adalah ilmu mekanisme pertanian.

Prinsip kerja masing-masing alat dan mesin pertanian antara lain sebagai

berikut :

1. Alat Pertanian

Garu

Susunan paku yang mendapat gaya tarikan ke depan akan Menyebabkan paku

– paku tersebut menghancurkan bong kahan tanah yang habis di bajak.

Cangkul

Cangkul terbuat dari besi atau baja, bemata tajam, bergagang. Kayu yang

agak panjang.

Parang

Bagian besi yang tajam dikenakan dengan bagian yang akan dipotong dengan

mengayunnya agak kencang.

Skop

Mendorong gagang sekop kearah bawah dan mengangkatnya.

Kapak

Bagian yang tajam pada alat ini dikenakan pada bagian kayu akan dipotong.

2. Mesin Pertanian

Hand Traktor

Menggerakkan mesin di atas lahan yang akan di bajak atau digemburkan dan

mengendalikan dengan kedua tangan.

Page 17: Laporan Dasgron Sarana Produksi

Perontok padi

Memasukkan  gabah yang akan di kupas lalu mesin akan  Memutar dan

mengupas gabah tersebut.

Penghancur biji kopi

Buah kopi segar di masukkan melalui hopper lalu hasil  Kupasan ditampung

dilubang pengeluaran.

Mesin rotari

Dengan menggerakan mesin diatas lahan yang akan ditanami, Lalu mesin

akan mengeluarkan benih dari bawah dan memasukkanya kelubang.

Perontok jagung

Buah jagung di masukkan melalui hopper lalu hasil  rontokan ditampung

dilubang pengeluaran.

Page 18: Laporan Dasgron Sarana Produksi

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum kali ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penanaman dan pemanenan dengan mengunakan alat tanam lebih ekonomis

dan efisien.

2. Pengaturan alat tanam dan panen yang baik akan menghasilkan hasil tanam

dan hasil panen yang baik pula.

3. Perancangan alat tanam dan alat panen  yang baik adalah dengan melihat

kondisi lapangan dan medan tempat alat tanam dan panen tersebut akan

dioperasikan.

4. Untuk menghsilkan penanaman yang baik keceptan mesin penanam harus

disesuaikan dengan pengeluaran benih.  

B. Saran

Adapun saran yang ingin saya sampaikan  adalah: Pelaksanaan

praktek dilapangan sangat baik apabila bisa di coba langsung di lahan dengan

penanaman benihnya maupun proses pemanenanya, agar kami bisa melihat hasil

proses penanaman maupun pemanenan yang baik dan yang tidak baik.

Page 19: Laporan Dasgron Sarana Produksi

DAFTAR PUSTAKA

Haryono. 1982. Mekanisme Pertanian. Genap Jaya Baru. Jakarta.

Wijarto. 1994. Alat dan Mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Hardjosentono, M. 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara : Jakarta.

Soedsono. 1996. Alat Pengolahan Pertanian. Redijaya : Semarang.

Taib, G. 1987. Operasi Pada Pengolahan Pertanian.  Mediyatama Sarana Perkasa :

Jakarta.

Page 20: Laporan Dasgron Sarana Produksi

LAMPIRAN