laporan dogicil

60
0 PENINGKATAN PENGETAHUAN MELALUI PENGKADERAN DOKTER GIGI KECIL PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI DESA AMBULU KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ILMU KEDOKTERAN GIGI MASYARAKAT III Oleh : KELOMPOK I (TIM DOKGICIL) Koordinator : Maria Apriliana (091611101034) Anggota : Nastiti D.P. (091611101034) Vinandita N.K (091611101024) Yunda S.W (091611101035) Sufi Azzahro K. (091611101049) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Upload: nastiti-diwanti-putri

Post on 02-Jan-2016

83 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN DOGICIL

0

PENINGKATAN PENGETAHUAN MELALUI PENGKADERAN DOKTER GIGI KECIL PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI DESA AMBULU KECAMATAN

AMBULU KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ILMU KEDOKTERAN GIGI MASYARAKAT III

Oleh :

KELOMPOK I (TIM DOKGICIL)

Koordinator : Maria Apriliana (091611101034)

Anggota : Nastiti D.P. (091611101034)

Vinandita N.K (091611101024)

Yunda S.W (091611101035)

Sufi Azzahro K. (091611101049)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: LAPORAN DOGICIL

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa Ambulu Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember memiliki batas

wilayah sebelah utara dengan Desa Karanganyar, sebelah selatan dengan Desa

Sabrang dan Andongsari, sebelah timur dengan Desa Pontang dan Andongsari,

dan sebelah barat dengan Desa Tegalsari(Profil Desa Ambulu, 2010).

Sarana dan prasarana kesehatan terdiri dari 1 unit puskesmas umum, 1 unit

puskesmas pembantu, 5 unit apotek, 22 unit posyandu, 5 unit kantor praktek

dokter, 5 unit rumah bersalin, dan 1 unit balai kesehatan ibu dan anak. Untuk

tenaga medis terdiri dari 3 orang dokter umum, 3 orang dokter gigi, 6 orang bidan,

4 orang perawat/mantri kesehatan, 1 orang tenaga laboratorium kesehatan, dan 6

orang apoteker. Tenaga kesehatan terlatih terdiri dari 6 orang dukun bersalin, dan

110 kader kesehatan.Luas wilayah kerja puskesmas Ambulu : 1850,99 km2.

(Profil Desa Ambulu, 2010).

Wilayah kerja puskesmas Ambulu terletak di sebelah selatan Kab. Jember

dengan jarak 30 km dengan waktu tempuh ± 1 jam.

Wilayah kerja puskesmas Ambulu, meliputi tiga desa yaitu :

a. Desa Ambulu, terdiri dari 3 dusun

b. Desa Karang Anyar, terdiri dari 4 dusun

c. Desa Tegal Sari, terdiri dari 3 dusun

Adapun batas-batas wilayah kerja puskesmas Ambulu adalah sebagai

berikut :

a. Sebelah utara : Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah

b. Sebelah Selatan : Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu

c. Sebelah timur : Desa Andong Sari, Kecamatan Ambulu

d. Sebelah barat : Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan.

Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu hal yang penting, maka usaha

perawatan kesehatan gigi dan mulutperlu dibina sejak dini.Target atau sasaran

pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada

Page 3: LAPORAN DOGICIL

2

kelompokatau populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu

program kesehatan. Oleh karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan

kesehatan yang ditujukan bagi anak usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang

(Wijaya, 2008).

Kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu hal yang penting, maka usaha

perawatan kesehatan gigi dan mulutperlu dibina sejak dini.Untuk meningkatkan

program pencegahan penyakit gigi dan mulut anak, diperlukan serangkaian

program baik di sekolah, lingkungan sekitar maupun lingkungan keluarga yang

merupakan lingkup terkecil dari masyarakat. Salah satu rangkaian program

tersebut adalah usaha pembentukan kader-kader dokter gigi kecil yang merupakan

bagian dari usaha kesehatan gigi sekolah dimana keberadaannya perlu mendapat

perhatian secara maksimal (Houwink, dkk., 1993).

Hal yang mendasari pentingnya kegiatan pelatihan dokter gigi kecil adalah

golongan masyarakat usia sekolah (6-18tahun) yang merupakan bagian yang besar

dari penduduk Indonesia (+ 29%), diperkirakan 50% dari jumlah tersebut adalah

anak-anak sekolah, dimana anak-anak dalam taraf pertumbuhan dan

perkembangan sehingga masih mudah dibina dan dibimbing.Pendidikan kesehatan

melalui masyarakat sekolah ternyata paling efektif diantara usaha-usaha yang ada

untuk mencapai kebiasaan hidup sehat masyarakat pada umumnya, karena

masyarakat sekolah prosentasenya tinggi, terorganisir sehingga lebih mudah

dicapai, peka terhadap pendidikan dan pembaharuan, serta dapat menyebarkan

modernisasi (Entjang, 2000).

Berdasarkan survey yang kami lakukan, didapatkan prevalensi karies yang

tinggi dan sedangnya tingkat kebersihan rongga mulut masyarakat. Oleh karena

itu, kami ingin memberikan pelatihan dokter gigi kecil untuk usia sekolah dasar

yang memahami mengenai kesehatan gigi dan mulut. Dokter gigi kecil tersebut

diharapkan dapat menerapakan ilmu yang telah didapatnya serta dapat membagi

ilmunya kepada masyarakat di sekitarnya sehingga masyarakat tersebut

diharapkan akan lebih mengetahui dan sadar akan pentingnya kesehatan gigi dan

rongga mulut.

Page 4: LAPORAN DOGICIL

3

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan antara nilai pretest dan posttest kader dokter gigi

kecil siswa Sekolah Dasar desa Ambulu kecamatan Ambulu?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara nilai pretest dan posttest

kader dokter gigi kecil siswa Sekolah Dasar desa Ambulu kecamatan Ambulu.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pelatihan kader dokter gigi kecil

adalah :

a. Bagi Mahasiswa

1. Meningkatkan wawasan mahasiswa dalam hubungannya dengan

kesehatan masyarakat khususnya kesehatan gigi dan mulut

2. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah

b. Bagi Siswa

1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang pendidikan kesehatan gigi

2. Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut

3. Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatnya guna

meningkatkan kesehatan gigi dan mulut

4. Siswa dapat menginformasikan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan

mulut kepada orang lain

c. Bagi Universitas

1. Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dan aparat pemerintah

2. Peningkatan kualitas hidup sumber daya manusia.

3. Membantu pemerintah dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang

sehat.

Page 5: LAPORAN DOGICIL

4

BAB 2. MATERI KEGIATAN

2.1 Bagian, Jenis, dan Fungsi Gigi

Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain.

Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya,

sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Gigi memiliki tiga fungsi yaitu

berfungsi sebagai alat pengunyahan (mastikasi), proses pengucapan (fonetik), dan

berperan dalam penampilan (estetik).

Gigi geligi manusia dibagi ke dalam dua golongan :

1. Gigi sulung/ deciduous teeth

Gigi sulung adalah gigi pada anak-anak yang berjumlah 20 gigi,terletak

pada rahang atas dan rahang bawah. Pada setiap setengah rahang terdapat 5 buah

gigi, yaitu 2 gigi seri (insisivus), 1 taring (kaninus), dan 2 geraham kecil (molar).

Apabila gigi susu tanggal, maka akan digantikan gigi tetap.

Gambar 2.1 Susunan Gigi Sulung

2. Gigi Permanen / Tetap

Gigi permanen atau gigi tetap berjumlah 32, pada setiap setengah

rahang terdapat 8 buah gigi, yaitu 2 gigi seri, 1 taring, 2 premolar (gigi

geraham kecil) dan 3 buah geraham besar. Gigi premolar (geraham kecil)

menggantikan 2 gigi geraham kecil (Tarigan, 1995).

Page 6: LAPORAN DOGICIL

5

Gambar 2.2 Susunan Gigi Permanen

Struktur jaringan gigi terdiri dari enamel, dentin, pulpa, dan jaringan

penyangga.

1. Enamel

Enamel terbentuk dari sel ameloblast, yang memanjang hingga dentino

enamel junction. Menutupi mahkota gigi dengan ketebalan yang

berbeda yaitu menebal pada bagian insisal dan oklusal, dan menipis

berakhir pada cemento enamel junction. Enamel memiliki warna

keabu-abuan dan bersifat semi-translusen namun tergantung pada

enamel dan jumlah stain. Lapisan ini sangat keras sehingga mampu

menghancurkan makanan.

2. Dentin

Dentin merupakan struktur terbesar gigi yang terdiri dari 75% bahan

anorganik, 20% organik, dan 5% air. Dentin dapat tumbuh jika

mengalami kerusakan dengan menghasilkan sel odontoblast. Dentin

berasal dari jaringan mesoderm dan berfungsi menopang struktur gigi

secara keseluruhan.

3. Pulpa

Pulpa merupakan bagian dari gigi yang tedapat syaraf serta pembuluh

darah.

4. Sementum

Sementum adalah bagian yang menutupi akar gigi. Terbentuk dari sel-

sel sementoblast. Sementum mengandung 45% bahan anorganik, 55%

bahan organik, kolagen, dan polisakarida.

Page 7: LAPORAN DOGICIL

6

Gambar 2.3 Bagian-Bagian Gigi

Fungsi gigi berbeda-beda sesuai dengan dengan bentuknya.

a. Gigi insisivus, terletak pada bagian anterior rahang yang berfungsi

sebagai alat potong saat pengunyahan, estetik, dan fonetik.

Gambar 2.4 Gigi insisivus

b. Gigi Caninus, memiliki akar terpanjang dibandingkan dengan akar

gigi lainnya. Fungsi gigi caninus adalah untuk merobek makanan.

Page 8: LAPORAN DOGICIL

7

Gambar 2.6 Caninus

c. Gigi Premolar, terletak Gigi diantara gigi caninus dan molar. Pada

rahang atas memiliki dua tonjolan yang terletak pada bagian bukal

dan palatina. Pada premolar 1 rahang bawah memiliki satu tonjolan

sedangkan premolar dua rahang bawah memiliki tiga tonjolan

Gambar 2.7 Gigi Premolar

d. Gigi Molar, merupakan gigi yang paling besar diantara gigi

lainnya. Fungsi dari gigi molar adalah untuk menghancurkan dan

menghaluskan makanan.

Gambar 2.8 Gigi Molar

2.2 Macam-macam Penyakit Gigi

1. Karies gigi (gigi berlubang)

Gigi berlubang atau disebut juga karies gigi disebabkan oleh kuman yang

terdapat dalam sisa-sisa makanan.Sisa-sisa makanan tersebut nantinya akan

menjadi tempat bagi kuman dan bakteri untuk berkembang biak dan merusak gigi

sehingga dapat menyebabkan gigi berlubang dan sakit gigi. Proses terjadinya gigi

berlubang atau karies adalah :

Page 9: LAPORAN DOGICIL

8

Sisa makanan → dimakan bakteri → menghasilkan asam → melunakkan

bagian terkeras gigi (gigi menjadi berlubang) → sakit (Forrest, 1995).

2 Karang Gigi

Karang gigi adalah lapisan keras yang terbentuk pada gigi. Karang gigi

melekat pada daerah sekitar leher gigi, meluas ke arah akar bahkan sampai

menutup mahkota. Dapat menyebabkan radang pada gusi, gigi goyang dan bau

mulut.Karang gigi jarang ditemukan pada gigi susu dan tidak sering ditemukan

pada gigi permanen anak usia muda. Meskipun demikian, pada usia 9 tahun,

karang gigi sudah dapat ditemukan pada sebagian besar rongga mulut, dan pada

hampir seluruh rongga mulut orang dewasa.

Gambar 2.9. Karang Gigi

2.3 Pemeliharaan Kesehatan Gigi

Menjaga kesehatan gigi harus dimulai sejak dini. Usaha untuk menjaga

kesehatan antara lain adalah sikat gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur

malam, menggunakan dental floss atau benang gigi, serta periksa gigi rutin ke

dokter gigi 6 bulan sekali.

2.3.1 Menyikat Gigi

1. Semua permukaan gigi harus disikat, jadi bukan permukaan gigi yang

terlihat dari luar saja.

2. Permukaan gigi bagian luar dan dalam disikat dengan jalan menggerakkan

sikat gigi dari pangkal gigi (leher gigi) ke arah mahkota gigi.

Karang gigi

Page 10: LAPORAN DOGICIL

9

3. Permukaan pengunyahan disikat dengan memutar ditambah dengan

gerakan dari depan ke belakang serta gerakan ke kiri dan ke kanan.

4. Permukaan lidah sebaiknya juga disikat seperlunya.

5. Menggunakan pasta gigi akan mempercepat pembersihan gigi karena pasta

mengandung bahan yang mempunyai daya serap kotoran (Fedi. F. Peter, et

al, 2005)

Gambar 2.10 Cara menyikat gigi yang benar

2.3.2 Waktu yang Tepat Untuk Menggosok Gigi

Frekuensi menyikat gigi yang baik minimal 2x sehari, dengan waktu yang

tepat untuk menyikat gigi adalah pada saat pagi setelah sarapan, dan malam

sebelum tidur. Hal ini dikarenakan pada waktu 4 jam bakteri akan mulai

bercampur dengan sisa-sisa makanan dan akan membentuk plak, dan juga dapat

meningkatkan resiko peradangan gusi dan masalah mulut lainnya.

Menggosok gigi setidaknya 2-3 menit dengan gerakan yang tidak terlalu

keras.Karena menggosok gigi yang terlalu keras juga dapat menyebabkan

terkikisnya email pada gigi.

2.3.3 Pemilihan Sikat dan Pasta Gigi

Sikat gigi yang baik adalah sikat yang dapat menjangkau seluruh

permukaan gigi, dan tidak melukai gusi saat dipakai. Karena itu bulu sikat harus

terbuat dari bahan yang cukup lembut dan memiliki ujung yang meruncing

sehingga dapat dengan mudah menjangkau gigi-gigi sebelah belakang.

Page 11: LAPORAN DOGICIL

10

Gambar 2.11 Sikat gigi yang baik adalah sikat dengan bulu halus, kepala

sikat meruncing dan pegangan nyaman.

Pasta gigi mengandung senyawa yang umumnya adalah bahan abrasi yang

berfungsi untuk membersihkan gigi, detergen yang menyebabkan busa , serta

fluor. Fluor adalah zat yang harus ada pada pasta gigi yang berguna untuk

mencegah demineralisasi pada permukaan gigi serta mengurangi produksi asam

oleh bakteri rongga mulut.

Gambar 2.12 Pasta gigi harus mengandung fluor

2.3.4 Makanan yang buruk untuk gigi

Page 12: LAPORAN DOGICIL

11

Gambar 2.13 Makanan bergizi

Makanan yang dapat menyebabkan gigi berlubang atau karies disebut

makanan kariogenik.Semua makanan karbohidrat bisa menyebabkan kerusakan

gigi, terutama makanan yang mengandung gula.Contoh makanan yang

mengandung gula adalah permen, es krim, coklat dan aneka kue. Makanan ini

dapat menyebabkan gigi berlubang dikarenakan dalam makanan ini mengandung

kadar gula yang lebih tinggi di bandingkan makanan lainnya, karena gula

merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Di mana bakteri tersebut

akan menghasilkan asam sehingga dapat menyebabkan gigi berlubang

Meskipun makanan tersebut dapat menyebabkan gigi berlubang, namun

demikian kita tidak perlu takut untuk mengkonsumsinya, asalkan kita rajin

membersihkan dan merawat gigi kita dengan baik dan benar yaitu dengan cara

menyikat gigi atau berkumur-kumur setelah makan makanan tersebut.

2.2.5 Makanan yang baik untuk gigi

Page 13: LAPORAN DOGICIL

12

Untuk mencegah agar gigi tetap sehat dan tidak terjadi karies atau gigi

berlubang, maka kita harus memperhatikan pola makanan kita sehari-hari, yaitu

dengan mengurangi makan makanan kariogenik dan memperbanyak makanan

bergizi yang dapat mencegah karies dan berpengaruh terhadap kesehatan gigi.

Makanan tersebut seperti :

1. Sayur-sayuran

Gambar 2.14 Sayur-sayuran

Apabila kita makan banyak sayuran, maka bakteri penyebab gigi

berlubang sulituntuk menimbulkan kerusakan pada gigi.

2. Buah-buahan

Gambar 2.15 Sayur-sayuran

Buah mengandung banyak vitamin C dan kaya serat sehingga dapat

membantu menyehatkan gusi agar tidak mudah berdarah serta dapat membantu

membersihkan gigi.

Page 14: LAPORAN DOGICIL

13

3. Makanan yang mengandung protein

Protein dapat menghambat terjadinya proses gigi berlubang atau kerusakan

gigi oleh kuman dan asam. Adapun makanan yang kaya akan kandungan protein

antara lain : tahu, tempe, telur, ikan, daging, kacang-kacangan, susu, roti dan lain

sebagainya.

2.4 Pertolongan pertama pada saat sakit gigi

Gigi berlubang adalah kasus yang paling banyak terjadi pada anak-anak

dan dewasa. Bakteri yang ada dimulut akan berkembang dengan bantuan zat gula

dan zat tepung yang terdapat dalam sisa makanan yang tertinggal dimulut anda.

Bakteri-bakteri ini kemudian membentuk plak yang susah dilepaskan dari gigi.

Asam yang dihasilkan dari aktifitas metabisme bakteri di dalam plak akan

menembus lapisan luar gigi yaitu enamel yang akan memicu terbentuknya kavitas

atau lubang dari gigi. Tanda-tanda awal terjadinya gigi berlubang adalah rasa

ngilu, nyeri atau sakit ketika anda memakan atau meminum sesuatu yang manis,

dingin dan panas. Jika anda mengalami keadaan tersebut, pertolongan pertama

yang dilakukan sebelum memeriksakan ke dokter gigi yaitu:

1. Menyikat gigi pada seluruh permukaan gigi

Gambar 2.16 Menyikat seluruh permukaan gigi

2. Berkumur dengan air garam hangat

Page 15: LAPORAN DOGICIL

14

Campurkan 1 sendok makan garam dengan segelas air hangat kumur

selama 30 detik. Air garam ini berfungsi untuk membunuh kuman dan

meringankan rasa sakit.

Gambar 2.17 Berkumur air garam hangat

2.5 Alat Pemeriksaaan Gigi dan Mulut

Alat alat kedokteran gigi terbagi menjadi beberapa alat yaitu :

Gambar 2.18 Alat diagnostik kedokteran gigi

A. Kaca Mulut /Mouthmirror/Spiegel

Ciri-Ciri: :

Alat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya

terdapat kaca berbentuk bulat.

Page 16: LAPORAN DOGICIL

15

Macam permukaan kaca :

- datar

- cembung dengan diameter kaca ada beberapa macam mulai dari

nomor 3 sampai nomor 6.

Kegunaan

- Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung mata

- Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan

pipi, lidah dan, bibir.

- Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi.

- Melihat hasil preparasi, tumpatan.

- Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah, gusi, palatum.

Pemeliharaan :

- Setelah selesai dipakai, cuci bersih dan sterilkan.

- Disimpan/digunakan sesuai dengan fungsinya

- Bila kaca pecah/sdh buram kaca baru dpt diganti tanpa

mengganti handle baru.

B. Pinset (Dental Pinset)

Ciri-Ciri :

Alat penjepit dari stainless steel dengan ujung jepitan

melengkung/membentuk sudut.

Kegunaan :

Untuk menjepit kapas, kasa, tampon, cotton roll, cotton pellet, mata

bur gigi.

Pemeliharaan :

- Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.

- Disimpan

C. Sonde / Probe / Explorer

Ciri-Ciri :

- Alat dari stainless steel/logam dengan bagian ujung yang runcing.

- Ujung yang runcing hanya pada satu sisi ( single end atau di kedua

sisi ( double end).

Page 17: LAPORAN DOGICIL

16

Macam:

- Sonde bengkok/melengkung ½ lingkaran.

- Sonde lurus

Kegunaan :

- Mencari caries & mengukur kedalamannya

- Memeriksa adanya debris dan calculus.

- Memeriksa adanya ferforasi atap pulpa.

- Tankainya bisa untuk tes perkusi

- Mengetahui tumpatan atau tepi tumpatan sudah rata/belum.

- Pemeliharaan

- Setelah selesai dipakai dicuci bersih dan disterilkan.Disimpan

D. Excavator

Ciri-Ciri :

- Alat dari stainlees steel dengan bagian ujungnya menyerupai sendok

kecil.

- Bentuk ujungnya mempunyai berbagai ukuran, mulai dari nomor nol

s/d no. 6.

Kegunaan :

- Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran-

kotorannya atau sisa makanan -yang terdapat di dalam kavitas.

- Membongkaran tumpatan sementara.

- Mengambil kelebihan fletcher, cement, amalgam.

Page 18: LAPORAN DOGICIL

17

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Metode Kegiatan

Metode yang digunakan dalam program Dokter Gigi Kecil yang

dilaksanakan di SDNegeriAmbulu 1, SD Negeri Ambulu 4, danMIMA 31 Al-

HIKAMadalah:

3.1.1 Pretest

Sebelum dilakukan pelatihan dokter gigi kecil, para siswa diberikan

pretest sebanyak 15 soal selama 15 menit yang bertujuan untuk mengetahui

tingkat pengetahuan awal peserta dogicil tentang kesehatan gigi dan mulut

sebelum diberikan materi pelatihan dokter gigi kecil.

Kriteria penilaian pretest :

a. Pengetahuan baik : mempunyai nilai pengetahuan > 75%

b. Pengetahuan cukup : mempunyai nilai pengetahuan 60-75%

c. Pengetahuan kurang : mempunyai nilai pengetahuan < 60%

(Notoatmodjo, 2003)

3.1.2 Penyampaian Materi Pelatihan

Siswa diberi penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Metode

yang digunakan adalah ceramah dengan menggunakan alat bantu poster dan

phantom. Materi pelatihan yang diberikan :

a. Pengetahuan tentang gigi dan rongga mulut

1. Bentuk, jenis, dan fungsi gigi

2. Jaringan lunak rongga mulut

3. Macam-macam penyakit gigi (karies, radang gusi, dan karang gigi)

4. Pemeliharaan kesehatan gigi (cara menyikat gigi yang benar dan

penggunaan dental floss)

5. Pentingnya Fluoride untuk kesehatan gigi

Page 19: LAPORAN DOGICIL

18

b. Demonstrasi cara menyikat gigi yang dianjurkan yaitu dengan menggunakan

model phantom dan sikat gigi.

3.1.3 Posttest

Setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan dokter gigi kecil, para siswa

diberikan posttest sebanyak 15 soal selama 15 menit.Soal yang diberikan pada

posttest sama dengan soal pada pretest, karena pada posttest ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat pengetahuan peserta dokter gigi kecil setelah diberikan

penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut, serta pemahaman peserta terhadap

penyampaian materi dengan menggunakan soal yang sama.

3.2 Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan adalah siswa siswi kelas IV dan V SD Negeri Ambulu

1,SDNegeri Ambulu 4, dan MIMA 31 Al-HIKAM, yang berjumlah 15 siswa

untuk masing-masing sekolah. Pemilihan peserta dokter gigi kecil ini dilakukan

oleh guru masing-masing SD berdasarkan prestasi siswa. Dimana yang terpilih

adalah siswa yang paling berprestasi di setiap kelas.

3.3 Pelaksanaan Kegiatan

1. Hari, tanggal : Kamis, 22 Agustus 2013

Waktu : 09.00 - 11.00

Tempat : SDN Ambulu 1

Kelas : Siswa-siswi kelas IV dan V

Jumlah siswa : 15

2. Hari, tanggal : Kamis, 22 Agustus 2013

Waktu : 09.00 – 11.00

Tempat : SDN Ambulu 4

Kelas : Siswa-siswi kelasIV dan V

Jumlah siswa : 15

3. Hari, tanggal : Kamis, 22 Agustus 2013

Waktu : 09.00 – 11.00

Page 20: LAPORAN DOGICIL

19

Tempat : MIMA 31 AL-HIKAM Ambulu

Kelas : Siswa-siswi kelas IV dan V

Jumlah siswa : 15

3.4 Topik kegiatan

Pelatihan dokter gigi kecil mempunyai serangkaian kegiatan yang meliputi

kegiatan penyuluhan dan kaderisasi dokter gigi kecil. Kegiatan ini dilaksanakan di

tiga tempat. Pengkaderan dokter gigi kecil diikuti oleh siswa-siswi dari kelas IV

dan V dari masing-masing sekolah yang kemudian mendapatkan bimbingan dan

latihan secara khusus tentang upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut, cara pencegahan penyakit gigi dan

mulut sejak dini serta pengenalan alat-alat dasar kedokteran gigi. Dari kegiatan ini

diharapkan peserta dapat berperan sebagai mediator informasi tentang kesehatan

gigi dan mulut bagi lingkungannya.

3.5 Review

Evaluasi keberhasilan penguasaan materi dan pelatihan yang diberikan

dapat dilihat dari demo kader pelatihan dokgicil yang telah diberikan diantaranya

demo cara menyikat gigi yang benar, demo penyampaian materi-materi yang

diberikan, dan mampu mengenal nama alat kedokteran gigi dasar dan cara

pemakaianya.Pemilihan kader untuk melakukan review dilakukan secara random.

Penilaian terhadap review yang telah dilakukan dapat dilihat dari keberanian

kader dalam menyampaikan materi, cara komunikasi dan penggunaan bahasa,

bahasa tubuh dan kepercayaan diri dan komunikatif dengan audience.

Page 21: LAPORAN DOGICIL

20

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Peserta pelatihan dokter gigi kecil diambil dari siswa kelas IV dan V untuk

SDN 1 Ambulu, SDN 4 Ambulu, MIMA 31 Al-Hikam masing-masing sekolah

diambil perwakilan sebanyak 15 orang. Data tersebut dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.1. Jumlah peserta pengkaderan dokter gigi kecil

No Nama Sekolah Dasar Jumlah Peserta

1. SDN Ambulu 1 15 Peserta

2. SDN Ambulu 4 15 Peserta

3. MIMA 31 AL-HIKAM 15 Peserta

Dari tabel 4.1 diketahui bahwa jumlah peserta pelatihan dokter gigi kecil

yang diambil dari setiap sekolah adalah 15 orang. Peserta pelatihan ini diberikan

pretest, pelatihan dokter gigi kecil,setelah itu diberi postest.

Tabel4.2. Hasil Nilai

SD Negeri Ambulu 1 SD Negeri Ambulu 4 MIMA 31 Al-hikam

Pretest Postest Pretest Postest Pretest Postest

Rata-

rata

44,00 80,44 40,00 64,44 38,67 81,78

Min 33,33 46,67 20,00 40,00 26,67 53,33

Max 73,33 93,33 60,00 86,67 60,00 100

Page 22: LAPORAN DOGICIL

21

Pretest Postest

rata-rata 40 64,44

Min 20 40

Max 60 86,67

SD Negeri Ambulu 4

MIMA 31 Al-HIKAM

Pretest Postest

rata-rata 38,67 81,78

Min 26,67 53,33

Max 60 100

Tabel 4.3. Persentase Nilai Pretest

No Nama Sekolah PesertaNilai

Pretest Kategori % nilai

1 SD Negeri Ambulu 1 15 anak <60 Kurang 86,67%

60 – 75 Sedang 13,33%

>75 Baik 0%

SD Negeri Ambulu 1

Pretest Postest

rata-rata 44 80,44

Min 33,33 46,67

Max 73,33 93,33

Page 23: LAPORAN DOGICIL

22

Postest Kategori % nilai

<60 Kurang 13,33%

60 – 75 Cukup 20%

>75 Baik 66,67%

Persentase nilai Keterangan

Naik 100%

Tetap 0%

Turun -

no Nama Sekolah PesertaNilai

Pretest Kategori % nilai

1 SDNegeri Ambulu 4 15 anak <60 Kurang 86,67%

60 – 75 Cukup 13,33%

>75 Baik 0

Postest Kategori % nilai

<60 Kurang 13,33%

60 – 75 Cukup 20%

>75 Baik 66,67%

Prosentase nilai Keterangan

Naik 80 %

Tetap 20 %

Turun -

Page 24: LAPORAN DOGICIL

23

No Nama SekolahPeserta

Nilai

Pretest Kategori % nilai

1. MIMA 31 Al-HIKAM

15 anak <60 Kurang 86,67%

60 – 75 Cukup 13,33%

>75 Baik -

Postest Kategori % nilai

<60 Kurang 13,33%

60 – 75 Cukup 20,0%

>75 Baik 66,67%

Persentase nilai Keterangan

Naik 100 %

Tetap 0 %

Turun -

Tabel 4.4. Persentase Nilai Seluruh Peserta

Pretest Kategori % nilai

<60 Kurang 86,6%

60 – 75 Cukup 13,3%

>75 Baik 0 %

Postest Kategori % nilai

Page 25: LAPORAN DOGICIL

24

0 – 59 Kurang 20%

60 – 75 Cukup 22,2%

76 – 100 Baik 57,7%%

Prosentasi nilai Keterangan

Naik 93,3%

Tetap 6,7%

Turun -

Jumlah peserta terdiri dari :

a. Siswa-siswi kelas IV dan VSD Negeri Ambulu 1, SD Negeri Ambulu4,MIMA

31 Al-Hikam Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember dengan jumlah 45

siswa.

b. Tim pelaksana terdiri dari 2 orang mahasiswa FKG Universitas Jember

dimasing-masing sekolah.

Para peserta pelatihan sebelumnya diberikan soal-soal pretest dan posttest

untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan mereka tentang kebersihan dan

kesehatan gigi dan mulut. Para siswa yang terpilih antusias untuk menjadi kader

dokter gigi kecil di sekolah. Terbukti dari hasil penilaian pretest yang mengalami

kenaikan pada saat postest. Para peserta pelatihan diberikan soal-soal pretest dan

posttest serta materi tentang kesehatan gigi dan mulut.Materi-materi yang

diberikan dapat diterima dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil postest.

Page 26: LAPORAN DOGICIL

25

Tabel 4.5. Persentase Nilai Pretest SDN Ambulu 1

kriteria_pretest_ambulu1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 39.4 86.7 86.7

Sedang 2 6.1 13.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai kurang

pada saat pretest sebanyak 13 siswa dengan persentase 39,4%, 2 siswa

mendapatkan nilai sedang dengan persentase 6.1%.

Tabel 4.6 Persentase Nilai Postest SDN Ambulu 1

kriteria_postest_ambulu1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 15 45.5 100.0 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Setelah dilakukan postest 2 siswa mendapatkan nilai kurang dengan

persentase 13,3%, siswa yang mendapatkan niali sedang sebanyak 3 orang dengan

persentase 20%, siswa yang mendapatkan nilai baik sebanyak 10 orang dengan

persentase 66,6%.

Tabel 4.7 Persentase Nilai Pretest SDN Ambulu 4

kriteria_pretest_ambulu4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 13 39.4 86.7 86.7

Sedang 2 6.1 13.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Page 27: LAPORAN DOGICIL

26

Hasil pretest SDN Ambulu 4 menunjukkan 13 siswa mendapatkan nilai kurang

dengan persentase 39,4%, 2 siswa mendapatkan nilai sedang dengan persentase

6,1 %.

Tabel 4.8 Persentase Nilai Postest SDN Ambulu 4

kriteria_postest_ambulu4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 6 18.2 40.0 40.0

sedang 4 12.1 26.7 66.7

baik 5 15.2 33.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Berdasarkan hasil postest SDN Ambulu 4 menunjukkan 6 siswa mendapatkan

nilai kurang, 4 siswa mendapatkan nilai sedang dengan persentase 12,1 %, 5 siswa

mendapatkan nilai baik.

Tabel 4.9 Persentase Nilai Pretest MIMA 31 Ambulu

kriteria_pretest_mima31

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 13 39.4 86.7 86.7

sedang 2 6.1 13.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Berdasakan hasil pretest didapatkan hasil 13 siswa mendapatkan nilai kurang, 2

siswa mendapat nilai sedang dengan persentase 6,1 %.

Page 28: LAPORAN DOGICIL

27

Tabel 4.10 Persentase nilai postest MIMA 31 Ambulu

kriteria_postest_mima31

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid rendah 1 3.0 6.7 6.7

sedang 3 9.1 20.0 26.7

baik 11 33.3 73.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Berdasarkan hasil postest menunjukkan 1 siswa mendapatkan nilai kurang

dengan persentase 3%, 3 siswa mendapatkan nilai sedang dengan persentase

9,1%, 11 siswa mendapatkan nilai baik dengan persentase 45,5%.

Grafik 4.1 Nilai rata-rata SD Ambulu 1, SD Ambulu 4, MIMA 31 AL-HIKAM

44

80,44

40

64,44

38,6

81,78

Page 29: LAPORAN DOGICIL

28

Dari grafik 4.1 diatas dapat diketahui bahwa nilai pretest dari ketiga sekolah

tersebut mengalami peningkatan setelah diberikan materi tentang kedokteran gigi.

Nilai rata-rata tertinggi terdapat pada sekolah MIMA 31 Al-Hikam dan nilai rata-

rata terendah terdapat pada sekolah SD Negeri Ambulu 4.

4.2 Analisa Data

Analisa data yang dilakukan adalah membandingkan nilai pretest dan

postest, dilihat persentase perubahan nilainya.

4.3 Pembahasan

Pelatihan dokter gigi kecil dilakukan di 3 SD di desa Ambulu dusun

Ambulu yaitu di SD Negeri Ambulu 1, SD Negeri Ambulu 4 dan MIMA 31 Al-

Hikam dengan jumlah 45 siswa. Pelatihan dokter gigi kecil ini bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan gigi dan mulut dan

memberikan contoh bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan

baik dan benar.

Para peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah para siswa yang sudah

ditunjuk oleh guru mereka berdasarkan prestasidan dianggap mampu memberikan

contoh kepada teman-teman mereka yang tidak mengikuti pelatihan dokter gigi

kecil. Pelatihan ini terdiri dari pretest pada awal kegiatan yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa terhadap kesehatan gigi dan mulut

sebelum diberikan pelatihan. Setelah itu diadakan pelatihan dan pengetahuan

tentang gigi dan mulut dengan menggunakan alat bantu berupa buku panduan

dogicil, phantom, poster dan alat peraga, diadakan pula sesi tanya jawab dan

diakhiri dengan posttest untuk melihat apakah materi yang telah disampaikan

dapat diterima dengan baik.

Kegiatan pretest dan posttest bertujuan untuk mengukur tingkat

keberhasilan pelatihan dokter gigi kecil. Pretest dan posttest berisi 15 soal tentang

materi dasar-dasar kedokteran gigi kepada yang diharapkan dapat disampaikan

oleh peserta pelatihan dokter gigi kecil teman-teman di sekolahnya. Hasil rata-rata

Page 30: LAPORAN DOGICIL

29

Rata-rata nilai pretest pada masing-masing sekolah adalah: SD Negeri Ambulu 1

= 44; SD Negeri Ambulu 4 = 40; MIMA 31 Al-Hikam = 38,67; nilai pretest dan

posttest dikategorikan dalam 3 kelompok yaitu “kurang”, “sedang” dan “baik”.

Hasil pretest menunjukkan bahwa dari 45 siswa, 6 siswa mendapatkan nilai cukup

dan 39 siswa mendapat nilai kurang

Hasil rata-rata posttest pada masing-masing sekolah mengalami peningkatan

pada masing-masing sekolah yaitu: SD Negeri Ambulu 1= 80,44; SD Negeri

Ambulu 4 = 64,44; MIMA Al-Hikam = 81,78; Persentase nilai posttest dari

seluruh peserta adalah 13,33% “kurang”; 20% “sedang”; dan 66,67% “baik”. Nilai

rata-rata pretest dari 45 kader adalah 40,88. Rata-rata nilai postest sebesar 75,5,

sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan nilai rata-rata seluruh kader

dogicil naik sebesar 34,67.

Pada ketiga SD yang telah diberi pelatihan dokter gigi kecil masih terdapat

nilai “kurang”. SD Negeri Ambulu 4 masih ada nilai “kurang” sebanyak 6 siswa,

SDN Ambulu 1 sebanyak 2 siswa, dan MIMA 31 Al-Hikam sebanyak 1 setelah

posttest akan tetapi tidak sampai turun. Dari 45 kader yang mendapatkan nilai

kurang sebesar

Para siswa yang telah diberikan pelatihan dokter gigi kecil nampaknya

sudah dapat menguasai materi pelatihan dengan baik. Hasil ini sangat memuaskan

karena tidak terdapat siswa yang nilainya turun namun ada beberapa siswa yang

nilainya tetap. Berdasarkan hasil review pada pelatihan dokter gigi kecil terlihat

bahwa siswa telah memahami materi dengan baik yang dibuktikan dengan kader

dapat menjelaskan kembali di depan teman-temannya.

Dari data yang didapat menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan

berhasil meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut para peserta

pelatihan. Dengan meningkatnya pengetahuan para peserta pelatihan dokter gigi

kecil diharapkan dapat merubah perilaku sehat mereka menjadi lebih baik

terutama dalam kesehatan gigi dan mulut. Selain itu mereka dapat memberikan

informasi tentang kesehatan gigi dan mulut di lingkungan sekitar mereka.

Page 31: LAPORAN DOGICIL

30

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terdapat perbedaan pengetahuan peserta pelatihan dokter gigi kecil SD

Negeri Ambulu 1, SD Negeri Ambulu 4 dan MIMA 31 AL-HIKAM sebelum dan

setelah diberikan pelatihan kesehatan gigi dan mulut.

5.2 Saran

1. Pelaksanaan pelatihan dokter gigi

kecil kepada siswa-siswi lebih sering dilakukan agar pengetahuan mereka

tentang gigi dan mulut semakin meningkat.

2. Sebaiknya dilakukan lebih

banyak pelatihan dokter gigi kecil di kalangan siswa-siswi agar dapat

membagikan pengetahuan kepada orang-orang disekitar mereka.

Page 32: LAPORAN DOGICIL

31

DAFTAR PUSTAKA

Entjang, Indan. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Fedi, P, et al. 2005. Silabus Periodonti. Jakarta: EGC.

Forrest, J.O. 1995. Pencegahan Penyakit Mulut. Judul asli: Preventive Dentistry. Alih bahasa: Lilian Yuwono. Jakarta: Hipokrates.

Harshanur, Itjiningsih Wangidjaja. 2002. Anatomi Gigi. Jakarta: EGC.

Houwink, dkk., 1993. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Kidd, et. al. 1992. Dasar-Dasar Karies, Penyakit, dan Penanggulangannya. Judul asli: Essentials of Dental Caries The Diseases and It’s Management. Alih bahasa: Narlan Sumawinata Safrida Faruk. Jakart EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya

Tarigan, R. 1995. Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: EGC.

Wijaya, Ali Muliadi. 2008. Program Dokter Kecil. http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=article&id=55:kurikulum-pelatihan-dokter-kecil&catid=27:helath-programs&Itemid=28[13 Januari 2012].

Page 33: LAPORAN DOGICIL

32

Lampiran 1. Soal Pretes/Posttest

PRE-TEST DOKTER GIGI KECILNama : Sekolah/kelas:Umur : Tanggal :Jenis kelamin : Tanda tangan :

BERILAH TANDA SILANG ( X ) PADA SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR !1. Bagian gigi yang tertanam dalam rahang adalah.......

a. Mahkota gigib. Leher gigic. Akar gigi

2. Lapisan terluar yang meliputi mahkota gigi disebut…………..a. Email c. Pulpab. Dentin d. Sementum

3. Ada berapakah jumlah gigi sulung……….a. 32 c. 30b. 25 d. 20

4. Ada berapakah jumlah gigi permanen/tetap……….a. 32 c. 30b. 25 d. 20c.

5. Gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham masing berfungsi untuk a. Memotong, merobek, mengunyahb. Mengunyah, merobek, memotongc. Merobek, mengunyah, memotong

6. Kalkulus disebut juga dengan……….a. gigi berlubang c. sariawan b. karang gigi d. Gusi berdarah

7. Gigi berlubang disebut juga dengan…….a. Kalkulusb. Karies gigic. Gingivitisd. Pulpa gigi

8. Jika sakit gigi sebaiknya dibawa ke…………..a. bidan c. dokterb. perawat d. dokter gigi

Page 34: LAPORAN DOGICIL

33

9. Yang merupakan tindakan pertolongan pertama saat sakit gigi adalah........a. Kumur air garamb. Gosok gigic. Pergi ke dokter gigid. Semua jawaban benar

10. Zat makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan gigi dan tulang adalah.........a. Fluorb. Kalsiumc. Zat besid. Vitamin A

11. Berikut ini yang bukan merupakan alat dasar kedokteran gigi adalah…..a. Kaca Mulut c. Ekscavatorb. Sonde d. Stetoscope

12. Alat kedokteran gigi yang digunakan untuk membersihkan jaringan karies gigi adalah.........a. Nierbekenb. Kaca mulutc. Ekscavatord. Sonde

13. Fungsi dari kaca mulut adalah………a. Tempat alkoholb. Membantu dokter gigi melihat kondisi rongga mulutc. Untuk tempat alatd. Untuk membersihkan sisa-sisa makanan

14. Alat kedokteran gigi yang digunakan untuk mengecek kedalaman karies gigi maupun karang gigi adalah………….a. Pinsetb. Nierbekenc. Sonded. Ekscavator

15. Alat kedokteran gigi yang digunakan sebagai tempat dari alat-alat kedokteran gigi yaitu…………a. Dappen glass b. Nierbeken c. Sonde d.Kaca mulut

Page 35: LAPORAN DOGICIL

34

Lampiran 2. Nilai Pretest dan Posttest

TABEL NILAI PRETEST DAN POSTEST SDN AMBULU 1

No Nama Nilai Pretest Kategori Nilai Pos Test Kategori

1 Nia 33,33 Kurang 73,33 Cukup

2 Ralintang 46,67 Kurang 86,67 Baik

3 Livia 40,00 Kurang 93,33 Baik

4 Arli 73,33 Cukup 93,33 Baik

5 Khansa 33,33 Kurang 93,33 Baik

6 Putri 53,33 Kurang 93,33 Baik

7 Regina 40,00 Kurang 86,67 Baik

8 Elvina 46,67 Kurang 80,00 Baik

9 Ratih 33,33 Kurang 73,33 Cukup

10 Laluna 46,67 Kurang 46,67 Kurang

11 Berlin 40,00 Kurang 53,33 Kurang

12 Elsa 60,00 Cukup 73,33 Cukup

13 Firdaus 46,67 Kurang 93,33 Baik

14 Gilang 33,33 Kurang 86,67 Baik

15 Amanta 33,33 Kurang 80,00 Baik

Jumlah Nilai 660 1206,67

Rata-Rata 44,00 80,44

Page 36: LAPORAN DOGICIL

35

TABEL NILAI PRETEST DAN POSTEST SDN AMBULU 4

No Nama Nilai Pretest Kategori Nilai Pos Test Kategori

1 Riski W. E 40,00 Kurang 40,00 Kurang

2 Triska N.S 33,33 Kurang 46,67 Kurang

3 Devi M.A 20,00 Kurang 53,33 Kurang

4 Nadia N.A 33,33 Kurang 86,67 Baik

5 Nur Faizatur 60,00 Cukup 86,67 Baik

6 Emilia N.F 40,00 Kurang 40,00 Kurang

7 Garnis D.M 40,00 Kurang 80,00 Baik

8 Intan Suci 46,67 Kurang 80,00 Baik

9 Rendi P 40,00 Kurang 60,00 Cukup

10 Arini Y S 46,67 Kurang 46,67 Kurang

11 Okthi Riska 53,33 Kurang 73,33 Cukup

12 Dewi Ayu 60,00 Cukup 80,00 Baik

13 Hidayatul M 26,67 Kurang 73,33 Cukup

14 Melati A 40,00 Kurang 73,33 Cukup

15 Solihatul M 20,00 Kurang 46,67 Kurang

Jumlah Nilai 580 1226,67

Rata-Rata Nilai 40 64,44

Page 37: LAPORAN DOGICIL

36

TABEL NILAI PRETEST DAN POSTEST MIMA 31 Al HIKAM

No Nama Nilai Pretest Kategori Nilai Pos Test Kategori

1 Afi 33,33 Kurang 86,67 Baik

2 Dika 60,00 Cukup 80,00 Baik

3 Awang 33,33 Kurang 86,67 Baik

4 Wahyu 33,33 Kurang 100,00 Baik

5 Reza 40,00 Kurang 86,67 Baik

6 Kiki 33,33 Kurang 53,33 Kurang

7 Dicky 26,67 Kurang 86,67 Baik

8 Ikmal 40,00 Kurang 93,33 Baik

9 Alfan 33,33 Kurang 86,67 Baik

10 Aril 46,67 Kurang 86,67 Baik

11 Turatus 60,00 Cukup 86,67 Baik

12 Elsa 26,67 Kurang 86,67 Baik

13 Zulfatus 40,00 Kurang 60,00 Cukup

14 Faza 40,00 Kurang 73,33 Cukup

15 Yestin 33,33 Kurang 73,33 Cukup

  Jumlah Nilai 925   1510    Rata-Rata Nilai 42,045   68,636  

Page 38: LAPORAN DOGICIL

37

Lampiran 3 Foto Kegiatan

3.1 Suasana Pre Test Dokter Gigi Kecil

3.2 Pemberian Materi Pada Kader Dokter Gigi Kecil

Page 39: LAPORAN DOGICIL

38

3.3 Mengajarkan Cara Memeriksa Gigi pada Kader Dokter Gigi Kecil

3.4 Kader Dokter Gigi Kecil Memberikan Penjelasan Mengenai Cara Menggosok

Gigi Yang Benar di Depan Kader Lain

Page 40: LAPORAN DOGICIL

39

3.5 Kader Dokter Gigi Kecil Memberikan Contoh Cara Menggosok Gigi Yang

Benar di Depan Para Siswa Lainnya.

3.6 Pemberian Sertifikat Pada Dokter Gigi Kecil

Page 41: LAPORAN DOGICIL

40

Lampiran 4. Hasil Analisis Data1. Frekuensi Nilai Pretest dan Postest

pretest_sd_ambulu1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 33.3 5 15.2 33.3 33.3

40.0 3 9.1 20.0 53.3

46.7 4 12.1 26.7 80.0

53.3 1 3.0 6.7 86.7

60.0 1 3.0 6.7 93.3

73.3 1 3.0 6.7 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

pretest_sd_ambulu_4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20.0 2 6.1 13.3 13.3

26.7 1 3.0 6.7 20.0

33.3 2 6.1 13.3 33.3

40.0 5 15.2 33.3 66.7

46.7 2 6.1 13.3 80.0

53.3 1 3.0 6.7 86.7

60.0 2 6.1 13.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Page 42: LAPORAN DOGICIL

41

pretest_sd_mima31

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 26.67 2 6.1 13.3 13.3

33.33 6 18.2 40.0 53.3

40.00 4 12.1 26.7 80.0

46.67 1 3.0 6.7 86.7

60.00 2 6.1 13.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

postest_sd_ambulu1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 46.7 1 3.0 6.7 6.7

53.3 1 3.0 6.7 13.3

73.3 3 9.1 20.0 33.3

80.0 2 6.1 13.3 46.7

86.7 3 9.1 20.0 66.7

93.3 5 15.2 33.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Page 43: LAPORAN DOGICIL

42

postest_sd_ambulu4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40.0 2 6.1 13.3 13.3

46.7 3 9.1 20.0 33.3

53.3 1 3.0 6.7 40.0

60.0 1 3.0 6.7 46.7

73.3 3 9.1 20.0 66.7

80.0 3 9.1 20.0 86.7

86.7 2 6.1 13.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

postest_sd_mima31

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 53.3 1 3.0 6.7 6.7

60.0 1 3.0 6.7 13.3

73.3 2 6.1 13.3 26.7

80.0 1 3.0 6.7 33.3

86.7 8 24.2 53.3 86.7

93.3 1 3.0 6.7 93.3

100.0 1 3.0 6.7 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Page 44: LAPORAN DOGICIL

43

kriteria_pretest_ambulu1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 13 39.4 86.7 86.7

sedang 2 6.1 13.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

kriteria_pretest_ambulu4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 13 39.4 86.7 86.7

sedang 2 6.1 13.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

kriteria_pretest_mima31

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 13 39.4 86.7 86.7

sedang 2 6.1 13.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

kriteria_postest_ambulu1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 15 45.5 100.0 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

Page 45: LAPORAN DOGICIL

44

kriteria_postest_ambulu4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 6 18.2 40.0 40.0

Sedang 4 12.1 26.7 66.7

Baik 5 15.2 33.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

kriteria_postest_mima31

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 1 3.0 6.7 6.7

Sedang 3 9.1 20.0 26.7

Baik 11 33.3 73.3 100.0

Total 15 45.5 100.0

Missing System 18 54.5

Total 33 100.0

a. Lilliefors Significance Correction