laporan drawn texture yarn (dty)
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
1/17
JUDUL MATERI DTY
LAPORAN
PRAKTEK DRAWN TEXTURE YARN (DTY)
Oleh :
Ahmad Sugiri : 201303002
Mohamad Ragil Saputra : 201303006
Rinaldi Al Azmi : 201303013
Nurul Octavia : 201303016
Suci Octaviani : 201303026
Fahmi Aziz : 201303031
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA
2015
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
2/17
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTEK DRAWN TEXTURE YARN (DTY)
JUDUL MATERI DTY
Oleh :
Ahmad Sugiri : 201303002
Mohamad Ragil Saputra : 201303006Rinaldi Al Azmi : 201303013
Nurul Octavia : 201303016
Suci Octaviani : 201303026
Fahmi Aziz : 201303031
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK ENJINERING INDORAMA
2015
Laporan Praktek DTY ini telah diterima, disetujui dan disahkan
menjadi syarat menyelesaikan mata kuliah Praktek Drawn Texture Yarn (DTY)
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Berayan Munthe
NIDN 0426055402.
Pembimbing II
Didin Saripudin
NIDN.
Mengetahui,
Kepala Program Studi Teknik Listrik
Ir. Junaidy Burhan M.Sc.
NIDN.
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
3/17
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kita sekalian, khususnya kepada penulis sehingga Laporan
Praktek Drawn Texture Yarn dengan judul Belt Conveyor on DTY Material
Handling dapat terselesaikan dengan baik.
Didalam penyelesaiannya penulis banyak sekali dibantu oleh beberapa pihak, oleh
karenanya pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Ayah dan Ibu tercinta yang selalu ikhlas dan penuh dengan kesabaran
membesarkan dan mendidik penulis selama ini. Ayah Ibu semoga rahmat
Tuhan selalu menyertaimu.
2. Bapak Dr. Ir. Resdiansyah, ST, MT, sebagai Direktur Politeknik Enjinering
Indorama.
3.
Bapak Ir. Junaidy Burhan, MSc, sebagai Kepala Program Studi Teknik
Listrik.
4. Bapak Didin Saripudin, sebagai Koordinator DTY Vocational Training
Center.
5. Bapak Berayan Munthe, sebagai Dosen Pembimbing.
6. Bapak-bapak Dosen dan Staf Politeknik Enjinering Indorama.
7. Seluruh rekan-rekan yang turut membantu dalam pembuatan laporan Drawn
Texture Yarn.
Penulis yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada laporan
ini, baik dari segi penulisan maupun penyajiannya. Oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangatlah penulis harapkan. Sehingga kesalahan dan
kekurangan tersebut dapat diperbaiki pada penyusunan berikutnya.
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
4/17
iii
Akhir kata penulis harapkan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi penulis sendiri.
Purwakarta, 29 Juni 2015
Penulis
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
5/17
iv
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ......................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
Tujuan ....................................................................................................... 1
Manfaat ..................................................................................................... 1
Waktu Pelaksanaan ................................................................................... 2
Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN UMUM OBJEK PRAKTEK DTY ................................. 3
Pengenalan DTY ....................................................................................... 3
Kegiatan DTY ........................................................................................... 4Struktur Organisasi DTY .......................................................................... 4
BAB III Hasil Pelaksanaan Praktek DTY ........................................................ 5
Analisis Masalah ....................................................................................... 5
Pengenalan Jenis Sensor ........................................................................... 5
Sensor dalam DTY .................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 7
Kesimpulan ............................................................................................... 7
Saran .......................................................................................................... 7
Lampiran .......................................................................................................... 8
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
6/17
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Rumusan Masalah
1. Apakah DTY itu ?
2. Apakah tujuan dari diadakannya DTY ?
3. Apa yang mahasiswa dapatkan dari diadakannya DTY ?
4. Seberapa besar pengaruh DTY terhadap kemajuan mahasiswa ?
I.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengerti tatacara bekerja di lingkungan Industri.
2. Mahasiwa memiliki kemampuan baik dalam segi hard skill maupun soft
skill.
3. Mahasiswa dapat memahami tugas, kemampuan dan tanggung jawab dalam
bekerja.
4. Mahasiswa mempunyai kemampuan dalam mengoperasikan DTY dan
Packaging Machinery.
5. Mahasiswa mempunyai kemampuan untuk mengatur mahasiswa junior.
6. Mahasiswa dapat mengerjakan tugas keadministrasian.
7. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam membuat laporan terstruktur.
I.3 Manfaat
Diadakannya DTY ini diharapakan dapat memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Mengetahui atau memahami kebutuhan pekerjaan di tempat kerja praktek.
2. Menyesuaikan (menyiapkan) diri dalam menghadapi lingkungan kerja
setelah menyelesaikan studinya.
3. Mengetahui atau melihat secara langsung penggunaan atau peranan
teknologi terapan di tempat kerja praktek.
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
7/17
2
4. Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama kerja praktek dalam bentuk
laporan Praktek Drawn Texture Yarn.
5.
Diharapkan dapat menggunakan hasil atau data-data yang diperoleh pada
Praktek Kerja Lapangan untuk dapat dikembangkan menjadi tugas akhir.
I.4 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksaanaan kegiatan DTY ini adalah 3 (tiga) minggu untuk satu kali
praktek DTY.
I.5 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan pada saat praktek DTY adalah :
1. Briefing
Sebelum memulai pekerjaan, dilaksanakan briefing untuk
pengabsenan mahasiswa, pembagian tugas dan juga pembacaan doa agar
praktek DTY dapat dilaksanakan dengan lancar dan tanpa hambatan.
2.
Tahap Pelaksanaan
Setiap Mahasiswa dengan tugasnya masing-masing bekerja sesuaidengan posnya tersendiri, hal ini dilakukan agar pekerjaan dapat
diselesaikan dengan efisien.
3. Tahap Laporan
Setelah Mahasiswa melaksanakan tugasnya, setiap mahasiswa wajib
melaporkan situasi di setiap posnya untuk mencari tahu apakah ada
gangguan sekaligus mencatat data-data yang dihasilkan praktek pada saat
itu.
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
8/17
3
BAB II
TINJAUAN UMUM OBJEK PRAKTEK DTY
II.1. Pengenalan DTY
DTY merupakan salah satu hasil produk dari indorama yang awal mulanya
proses perubahan dari POY. Pembuatan DTY ini melalui beberapa proses yang
kuang lebih dilakukan dengan cara mekanik, tidak dengan perubahan kimia lagi.
DTY itu sendiri merpupakan kepanjangan dari Drawn Tetured Yarn.
II.2 Kegiatan DTY
Adapun kegiatan yang terdapat pada lingkungan kerja di DTY adalah :
1. Loading
Loading merupakan kegiatan memindahkan benang jenis POY dari
Troli / box ke creel. Sebelum POY di-Load ke creel, POY harus memenuhi
persyaratan seperti : tidak cacat, tidak kotor, sudah disuction, tidak kering
dan pada saat loading pun benang POY tidak boleh dipegang, hanya bagian
bobbin-nya saja.
2. Splicing
Splicing Merupakan Proses menyambungkan benang POY dengan
benang POY setelah diloading (posisi benang POY sudah ada di creel).
3.
Threading
Threading merupakan proses menjalankan benang POY sehingga
menjadi benang DTY. Proses ini melewati tahap-tahap seperti dibawah ini:
a. Cutterdalam keadaan ON
b.
POY harus melewatiguide sleadingc. POY melewatiHeater 1
d. Melewati Cooling Plate
e. MelewatiPositorpada jalur yang benar.
f. Dua kali lilitan padaNip Roll 2.
g.
MelewatiHeater 2diNip Roll 3.
h. LewatMet Oil, detector.
i. Lewat pipa bar danguide bar.
j.
Dan terakhir kepaper tube.
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
9/17
4
4.
Doffing
Doffing merupakan proses pengambilan benang yang ada padaBowl.
5.
Segregasi
Segregasi merupakan proses pemilihan benang sebelum dibungkus
plastic. Pada proses pemilihannya, benang harus tidak boleh kotor, tidak
boleh cacat dan gulungan benang harus baik.
6. Knitting
Knitting merupakan proses pembuatan kain untuk pengecekkan Dying
(pencelupan).
7.
WeightingProses penimbangan benang DTY untuk dimasukkan kedalam satu
kardus, sebagai tanda berat keseluruhan dalam satu kardus tersebut. Namun
sebelumnya tiap benang DTY pun ditimbang untuk menentukkan grade dari
DTY tersebut.
8. Packing
Proses pengepakkan benang DTY ke dalam kardus, yang siap
dipasarkan.
9.
LabelingUntuk memberi tanda pada setiap kardus agar pada saat terjadi sesuatu
dapat dilacak lokasi pembuatan dan waktunya juga, serta memberi identitas
pada kardus tersebut.
II.3 Struktur Organisasi DTY
Struktur organisasi dalam ruang lingkup DTY di Politeknik Enjinering
Indorama ini sebatas dari manajer dan langsung memberi komando kepada
operator. Dan DTY itu sendiri langsung berada di bawah yayasan Indorama dan
berkoordinasi dengan PEI. Struktur dapat dilihat secara terlampir (lampiran 1).
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
10/17
5
BAB III
Hasil Pelaksanaan Praktek DTY
III.1 Rumusan Masalah
Pada Proses pembuatan Drawn Textured Yarn atau biasa disebut DTY terdapat
beberapa bagian dalam mesin DTY tersebut, operator akan terus memantau setiap
bagian dari mesin tersebut dalam mencegah kemungkinan terdapatnya benang yang
putus. Namun, pasti akan ada kelalaian dari operator meskipun sedikit, maka
dilengkapilah mesin DTY tersebut dengan sensor yang berfungsi meminimalisirkesalahan operator. Pada laporan ini akan dijelaskan cara kerja dan jenis sensor
yang dipakai dalam proses tersebut.
III.2. Pengenalan Sensor
Terdapat beberapa jenis sensor yang biasanya dipakai di industri tekstil dalam
pembuatan Drawn Textured Yarn.
1. Sensor Kapasitif (MCL1)
Memonitor variasi ketegangan yang dihasilkan oleh benang dalam
gerakan linear. Prinsip kerja dari sensor ini adalah mengontrol geakan linear
dari setiap jenis benang tekstil, ketika terdapat benang yang putus atau
scrollingnya berhenti, MCL1 akan menginformasikan kepada pengguna
atau operator dengan cara LED berkedip di posisi dimana benang tersebut
putus, hal ini juga dapat mengaktifkan pemotong benang. Sensor MCL1
tidak sensitif terhadap debu ataupun getaran.
2.
Sensor Optik (MOS-E)
Sensor optik mengontrol benang dalam posisi linear maupun bolak-
balik, benang yang sedang dipantau tidak menyentuh sensor. Prinsip kerja
dari sensor ini adalah mengonrol adanya benang yang bergerak linear
maupun bolak balik, ketika terdapat benang yang putus atau benang tersebut
berhenti, sensor akan mengindikasikan situasi tersebut dengan cara
memberikan informasi kepada pengguna maupun opeator dengan sarana
LED, hal ini pun dapat mengaktifkan pemotong benang. Sensor ini tidak
sensitif terhadap cahaya dari luar.
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
11/17
6
3. Sensor Piezo-Electric (MPS)
Sensor piezo-electric menmberikan sinyal dengan frekuensiproporsional yang menjadikannya dapat mengontrol torsi di setiap
benangnya. Prinsip kerja dari sensor ini adalah ketika satu atau dua benang
terputus atau pada saat scrollingnya berhenti, MPS akan menginformasikan
kepada pengguna atau operator bahwa terjadi kondisi demikian yang juga
dapat mengaktifkan pemotong benang.
4. Sensor Elektromekanis (XC2-F)
Sensor ini merupakan sensor yang murah dan digunakan sebagai
detector benang yang putus. Ketika benang terputus, yang XC2-F akan
bertindak sebagai saklar off di sirkuit dan menghentikan posisi atau mesin.
Hal ini umumnya digunakan pada winders dan creels, karena ukuran dan
mudahnya penyimanan detektor kecil.
III.3. Sensor dalam DTY
Semua sensor diatas terintegrasi satu sama lain, untuk memberikan perintah
yang sama yaitu pada saat benang yang terputus, sensor akan memberikan output
untuk menghentikan posisi tersebut. Hal ini berfungsi untuk meminimalisir
kesalahan operator threading, karena pada prinsipnya sensor ini dapat melakukan
self-threading. Unit ini sendiri terdiri dari konstruksi kuat dan benar-benar disegel
untuk mencegah kerusakan akibat masuknya minyak, salju atau puing-puing
lainnya. Juga dilindungi terhadap kerusakan dari short-circuit.
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
12/17
7
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Pada dasarnya sensor yang digunakan pada DTY ini adalah untuk
meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi, semua jenis sensor yang digunakan
pun meskipun ditempatkan di posisi yang berbeda-beda namun tetap memiliki
output yang sama yaitu mengaktifkan pemotong benang.
Fungsi lain dari sensor ini adalah membantu pengguna ataupun operator dalam
melakukan threading, karena pada dasarnya sensor itu sendiri bisa dikatakan dapat
melakukan self-threading
IV.2 Saran
Untuk pengembangan yang lebih lanjut maka penyusun memberikan saran
yang sangat bermanfaat dan dapat membantu manajemen DTY untuk masa yangakan datang yaitu semoga pihak yang berkaitan dalam pelaksanaan praktek DTY
dapat lebih memperhatikan skill dari mahasiswa karena proses-proses diatas belum
dirasakan oleh mahasiswa yang melakukan praktek DTY, dengan harapan tujuan
dari diadakannya Voctional Training Center tersebut dapat dicapai dengan sebaik-
baiknya.
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
13/17
8
Lampiran 1. Struktur organisasi di DTY
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
14/17
9
Lampiran 2. Gambar sensor di DTY
Gambar 1. Sensor kapasitif
Gambar 2. Display Output dari sensor
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
15/17
10
Gambar 3. Sensor optik
Gambar 4. Sensor optik
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
16/17
11
Lampiran 3. Proses DTY
Gambar 5. Flow Chart dari proses DTY
-
7/24/2019 Laporan Drawn Texture Yarn (DTY)
17/17
12
Gambar 6. Posisi kerja operator DTY