laporan empiema

Upload: sujujjang

Post on 13-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LAPORAN PENDAHULUAN

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 Laporan Empiema

    1/3

    LAPORAN KMB I

    EMPIEMA

    Kelompok 4 dan 7

    Anelia Septia H

    Bellani Octadiary

    Dimas Rifky N

    Dwi AnggraeniEka Oktadini D

    Erika Maulani

    Puspa Pertiwi

    Sela Aristiawati

    Tingkat II A

    POLTEKKES KEMENKES REPUBLIK INDONESIA

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III

    2012

  • 5/23/2018 Laporan Empiema

    2/3

    1.1 Definisi

    Empiema adalah terkumpulnya cairan purulen (pus) di dalam rongga pleura. Awalnya

    rongga pleura adalah cairan encer dengan jumlah leukosit rendah, tetapi sering kali berlanjut

    menjadi yang kental. Hal ini dapat terjadi jika abses paru-paru meluas sampai rongga pleura.

    Empiema juga di artikan,akumulasi pus diantara paru dan membran yang menyelimutinya

    (ruang pleura) yang dapat terjadi bilamana suatu paru terinfeksi. Pus ini berisi sel sel darah

    putih yang berperan untuk melawan agen infeksi (sel sel polimorfonuklear) dan juga berisi

    protein darah yang berperan dalam pembekuan (fibrin). Ketika pus terkumpul dalam ruang

    pleura maka terjadi peningkatan tekanan pada paru sehingga pernapasan menjadi sulit dan

    terasa nyeri. Seiring dengan berlanjutnya perjalanan penyakit maka fibrin-fibrin tersebut akan

    memisahkan pleura menjadi kantong kantong (lokulasi). Pembentukan jaringan parut dapat

    membuat sebagian paru tertarik dan akhirnya mengakibatkan kerusakan yang permanen.

    Empiema biasanya merupakan komplikasi dari infeksi paru (pneumonia) atau kantong

    kantong pus yang terlokalisasi (abses) dalam paru.Meskipun empiema sering kali merupakan

    dari infeksi pulmonal, tetapi dapat juga terjadi jika pengobatan yang terlambat.

    2.2 Etiologi

    a) StapilococcusStaphylococcus adalah kelompok dari bakteri-bakteri, secara akrab dikenal sebagai Staph,

    yang dapat menyebabkan banyak penyakit-penyakit sebagai akibat dari infeksi beragam

    jaringan-jaringan tubuh. Bakteri-bakteri Staph dapat menyebabkan penyakit tidak hanya

    secara langsung oleh infeksi (seperti pada kulit), namun juga secara tidak langsung dengan

    menghasilkan racun-racun yang bertanggung jawab untuk keracunan makanan dan toxic

    shock syndrome.

    b) Pnemococcus

    Pneumococcus adalah salah satu jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius seperti

    radang paru-paru (pneumonia), meningitis (radang selaput otak) dan infeksi darah (sepsis).

    2.3 Patofisiologi

    Akibat invasi basil piogenik ke pleura, maka akan timbul peradangan akut yang diikuti

    dengan pembentukan eksudat serous. Dengan banyaknya sel polimorphonucleus (PMN) baik

    yang hidup maupun yang mati dan meningkatnya kadar protein, maka cairan menjadi keruh

    dan kental. Adanya endapan-endapan fibrin akan membentuk kantung-kantung yangmelokalisasi nanah tersebut. Apabila nanah menembus bronkus maka timbul fistel

  • 5/23/2018 Laporan Empiema

    3/3

    bronkopleura, atau apabila menembus dinding toraks dan keluar melalui kulit maka disebut

    empiema nessensiatis. Stadium ini masih disebut empiema akut yang lama kelamaan akan

    menjadi kronis.

    2.4 Manifestasi klinis

    Empiema dibagi menjadi dua stadium yaitu :

    1. Empiema AkutTerjadi sekunder akibat infeksi tempat lain, bukan primer dari pleura. Pada permulaan,

    gejala-gejalanya mirip dengan pneumonia, yaitu panas tinggi dan nyeri pada dada

    pleuritik.Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya tanda-tanda cairan dalam rongga pleura.

    Bila stadium ini dibiarkan sampai beberapa minggu maka akan timbul toksemia, anemia, dan

    clubbing finger. Jika nanah tidak segera dikeluarkan akan timbul fistel bronkopleura. Adanya

    fistel ditandai dengan batuk yang makin produktif, bercampur nanah dan darah masif, serta

    kadang-kadang bisa timbul sufokasi (mati lemas).

    Pada kasus empiema karena pneumotoraks pneumonia, timbulnya cairan adalah setelah

    keadaan pneumonianya membaik.Sebaliknya pada Streptococcus pneumonia, empiema

    timbul sewaktu masih akut.Pneumonia karena baksil gram negatif seperti E. coli atau

    Bakterioids sering kali menimbulkan empiema.

    2. Empiema KronisBatas yang tegas antara empiema akut dan kronis sukar ditentukan.Disebut kronis jika

    empiema berlangsung selama lebih dari tiga bulan.Penderita mengeluh badannya terasa

    lemas, kesehatan makin menurun, pucat, clubbing fingers, dada datar, dan adanya tanda-tanda

    cairan pleura. Bila terjadi fibrotoraks, trakea , dan jantung akan tertarik ke sisi yang sakit.

    Tanda-tanda empiema :

    1. Demam dan keluar keringat malam.

    2. Nyeri pleura.

    3. Dispnea.

    4. Anoreksia dan penurunan berat badan.

    5. Pada auskultasi dada ditemukan penurunan suara napas.

    6. Pada perkusi dada ditemukan suara flatness.

    7. Pada palpasi ditemukan penurunan fremitus.