laporan eolian

Upload: arif-rochman

Post on 01-Mar-2016

45 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IDASAR TEORI

1.1. PendahuluanBentang alam eolian merupakan bentang alam yang dibentuk karena aktivitas angin. Bentang alam ini banyak dijumpai pada daerah gurun pasir. Gurun pasir sendiri lebih diakibatkan adanya pengaruh iklim. Gurun pasir diartikan sebagai daerah yang mempunyai curah hujan rata-rata kurang dari 26 cm/tahun. Gurun pasir tropik terletak pada daerah antara 350 LU sampai 350 LS, yaitu pada daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi dengan udara sangat panas dan kering. Gurun pasir lintang rendah terdapat di tengah-tengah benua yang terletak jauh dari laut atau terlindung oleh gunung-gunung dari tiupan angin laut yang lembab sehingga udar yang melewati gunung dan sampai pada daerah tersebut adalah udara yang kering.

1.2. Proses-Poses Oleh AnginAngin meskipun bukan sebagai agen geomorfik yang sangat penting (topografi yang dibentuk oleh angin tidak banyak dijumpai), namun tetap tidak dapat diabaikan. Proses-proses yang disebabkan oleh angin meliputi erosi, transportasi dan deposisi.1.2.1. Erosi oleh anginErosi oleh angin dibedakan menjadi dua macam, yaitu deflasi dan abrasi/korasi. Deflasi adalah proses lepasnya tanah dan partikel-partikel kecil dari batuan yang diangkut dan dibawa oleh angin. Sedangkan abrasi merupakan proses penggerusan batuan dan permukaan lain oleh partikel-partikel yang terbawa oleh aliran angin.1.2.2. Transportasi oleh anginCara transportasi oleh angin pada dasarnya sama dengan transportasi oleh air yaitu secara melayang (suspension) dan menggeser di permukaan (traction). Secara umum partikel halus (debu) dibawa secara melayang dan yang berukuran pasir dibawa secara menggeser di permukaan (traction). Pengangkutan secara traction ini meliputi meloncat (saltation) dan menggelinding (rolling).1.2.3. Pengendapan oleh anginJika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan, maka material-material (pasir dan debu) tersebut akan diendapkan.

1. 1.1. 1.2. 1.3. Macam-Macam Bentang Alam EolianDilihat dari proses pembentukannya, bentang alam eolian dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu bentang alam akibat proses erosi oleh angin dan bentang alam akibat prose pengendapan oleh angin.1. 1.1. 1.2. 1.3.1 Bentang alam Eolian Akibat Proses ErosiProses erosi oleh angin dibedakan menjadi 2, yaitu deflasi dan abrasi. Bentang alam yang disebabkan oleh proses erosi ini juga dibedakan menjadi 2 yaitu bentang alam hasil proses deflasi dan bentang alam hasil proses abrasi.1. 1.1. 1.2. 1.3.2 Bentang Alam Hasil Proses DeflasiBentang alam hasil proses deflasi dibedakan menjadi 3 macam:a. Cekungan Deflasi (Deflation basin)Cekungan deflasi merupakan cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek. Cekungan tersebut akibat material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain.

Gambar 1.1 Cekungan Deflasi

b. Lag GravelDeflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan material yang kasar (gravel, bongkah dan fragmen yang besar), disebut lagstone. Akumulasi seperti itu dalam waktu yang lama bisa menjadi banyak dan menjadi lag gravel atau bahkan sebagai desert pavement, dimana sisa-sisa fragmennya berhubungan satu sama lain saling berdekatan.

Gambar 1.2 Lag Gravelc. Desert varnishBeberapa lagstone yang tipis, megkilat, berwarna hitam atau coklat dan permukaannya tertutup oleh oksida besi dikenal desert varnish.

Gambar 1.3 Desert varnish

1.3. 1.3.3 Bentang Alam Hasil Prose AbrasiBentang alam hasil proses abrasi atau korasi antara lain:a. VentifactBeberapa sisa batuan berukuran bongkah berangkal yang dihasilkan oleh abrasi angin yang mengandung pasir akan membentuk einkanter (single edge) atau dreikanter (three edge). Einkanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang mempunyai kedudukan tetap dengan arah angin yang tetap/konstan. Dreikanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang posisinya overturned akibat pengrusakan pada bagian bawah dengan arah angin yang tetap atau dapat juga disebabkan oleh arah angin yang berganti-ganti terhadap pebble yang mempunyai kedudukan tetap, sehingga membentuk bidang permukaan yang banyak.

Gambar 1.4 Ventifactb. PolishPolish ini terbentuk pada batuan yang mempunyai ukuran butir halus, digosok oleh angin yang mengandung pasir (sand blast) atau yang mengandung silt (silt blast)yang mempunyai kekuatan lemah, sehingga hasilnya akan lebih mengkilat, misalnya pada kwarsit akibat erosi secara abrasi akan lebih mengkilat.

Gambar 1.5 Polish

c. GroovesAngin yang mengadung pasir dapat juga menggosok dan menyapu permukaan batuan membentuk suatu alur yang dikenal sebagai grooves. Pada daerah kering, alur yang demikian itu sangat jelas. Alur-alur tersebut memperlihatkan kenampakan yang sejajar dengan sisi sangat jelas.

Gambar 1.6 Groovesd. Sculpturing (Penghiasan)Batu jamur (mushroom rock) yaitu batu yang tererosi oleh angin yang mengandung pasir sehingga bentuknya menyerupai jamur (mushroom).

Gambar 1.7 Mushroom rock.e. YardangPada batuan yang halus, abrasi oleh angin secara efektif memotong sepanjang alur rekahan membentuk bentukan sisa yang berdiri memanjang yang disebut yardang. Kehadiran rekahan-rekahan mempunyai pengaruh penting pada orientasi beberapa yardang. Material yang halus tertransport sedangkan lapisan yang resisten membentuk perlapisan dengan material lain yang kurang kompak.

Gambar 1.8 Yardang di Texas.

1.3.4 Bentang Alam Hasil Pengendapan AnginJika kekuatan angin yang membawa material berkurang atau jika turun hujan, maka material-material yang terbawa oleh angin akan diendapkan. Bentang alam hasil proses pengendapan oleh angin ini dibedakan menjadi 2 yaitu: dune dan LoessA. DuneDune adalah suatu timbunan pasir yang dapat bergerak atau berpindah, bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan. Berdasarkan ukurannya, hasil proses pengendapan material pasir, yaitu ripples, dunes dan megadunes. Ripples lebar berukuran 5 cm - 2m dan tinggi 0,1 5 cm

Gambar 1.9 Ripples Dunes lebar 3 600 m dan tinggi 0,1 15 m

Gambar 1.101 Dunes

Megadunes lebar 300 3 km dan tinggi 20 400 m

Gambar 1.11 Megadunes

Tipe-tipe dune ini menurut Hace (1941, dalam Thornbury, 1964) digolongkan menjadi 3, yaitu:a. Transversal DuneTransversal dune merupakan punggungan-punggungan pasir yang berbentuk memanjang tegak lurus dengan arah angin yang dominan. Bentuk ini tidak dipengaruhi oleh tumbuh-tumbuhan.

Gambar 1.12 Transversal Dune b. Parabolic DuneParabolic dune merupakan dune yang berbentuk sekop/sendok atau berbentuk parabola. Bentuk ini dipengaruhi oleh adanya tumbuh-tumbuhan.

Gambar 1.13. Sketsa Parabolic Dunes.c. Longitudinal DuneLongitudinal dune merupakan punggungan-pungungan pasir yang terbentuk memanjang sejajar dengan arah angin yang dominan. Material pasir diangkut secara cepat oleh angin yang relatif tetap

Gambar. 1.14. Sketsa Longitudinal Dune.

Klasifikasi menurut Emmons (1960) bentuk-bentuk dune dapat bermacam-macam, tergantung pada banyaknya pertambahan pasir, pengendapan di tanah, tumbuh-tumbuhan yang menghalangi dan juga arah angin yang tetap. Berdasrkan hal-hal tersebut, maka tipe-tipe dune digolongkan menjadi :a. Lee dune (Sand Drift)Lee dune/sand drift adalah dune yang berkembang memanjang, merupakan punggungan pasir yang sempit, berada di belakang batuan atau tumbuh-tumbuhan. Dune ini mempunyai kedudukan tetap, tetapi dengan adanya penambahan jumlah pasir yang banyak maka dapat juga menjadi jenis dune yang bergerak dari ujung sand drft.

Gambar 1.15 Sand Drift di Navajo Reservation.

b. Longitudinal duneLongitudinal dune mempunyai arah memanjang searah dengan arah angin yang efektif dan dominan. Terbentuk karena angin tertahan oleh rumput atau pohon-pohon kecil. Kadang-kadang berbentuk seperti lereng dari suatu lembah.c. BarchanBarchan terbentuk pada daerah yang terbuka, tak dibatasi oleh topografi/tumbuh-tumbuhan dimana arah angin selalu tetap dan penambahan pasir terbatas dan berada di atas batuan dasar yang padat. Barchan ini berbentuk koma dengan lereng yang landai pada bagian luar, serta mempunyai puncak dan sayap.

Gambar 1.16. Barchand. SeifSeif adalah longitudinal dune yang berbentuk barchan dengan salah satu lengannya jauh lebih panjang akibat kecepatan angin yang lebih kuat pada lengan yang panjang. Misalnya di Arabian Sword, seif berasosiasi dengan barchan dan berkebalikan antara barchan menjadi seif. Perubahan yang lain misalnya dari seif menjadi lee dune.

Gambar 1.17 Seif Dune di Sahara.e. Transversal duneTransversal dune terbentuk pada daerah dengan penambahan pasir yang banyak dan kering, angin bertiup secara tetap misalnya pada sepanjang pantai. Pasir yang banyak itu akan menjadi suatu timbunan pasir yang berupa punggungan atau deretan punggungan yang melintang terhadap arah angin.f. Complex duneComplex dune terbentuk pada daerah dengan air berubah-ubah, pasir dan vegetasi agak banyak. Barchan, seif dan transversal dune yang berada setempat-tempat akan berkembang sehingga menjadi penuh dan akan terjadi saling overlap sehingga akan kehilangan bentuk-bentuk aslinya dan akan mempunyai lereng yang bermacan-macam. Keadaan ini disebut sebagai complex dune. Menurut Emmons (1960, dalam Thornbury, 1969), dune ini biasanya mempunyai ketinggian antara 6 20 m, tetapi beberapa dune dapat mencapai ketinggian beberapa puluh meter. Sedangkan kecepatan bergerak atau berpindahnya berbeda-beda tergantung pada kondisi daerahnya. Biasanya tidak lebih dari beberapa meter per tahun, tetapi ada juga yang sampai 30 m per tahun.

Gambar 1.18. Complex Dune.

B. LoessDaerah yang luas tertutup material-material halus dan lepas disebut Loess. Beberapa endapan loess yang dijumpai di Cina barat mempunyai ketebalan sampai beberapa ratus meter. Sedangkan di tempat lain kebanyakan endapan loess tesebut hanya mencapai beberapa meter saja. Beberapa endapan loess menutupi daerah yang sangat subur. Penyelidikan secara mikroskopis memperlihatkan bahwa loess berkomposisi partikel-partikel angular dengan diameter kurang dari 0,5 mm terdiri dari kuarsa, feldspar, hornblende dan mika. Kebanyakan butiran-butiran tersebut dalam keadaan segar atau baru terkena pelapukan sedikit. Kenampakan itu menunjukkan bahwa loess tersebut merupakan hasil endapan dari debu dan lanau yang diangkut dan diendapkan oleh angin.

Gambar 1.19 Loss

BAB IIPEMBAHASAN

1. 2. 2.1. VentifactVentivfact berasal dari Beberapa sisa batuan berukuran bongkah berangkal yang dihasilkan oleh abrasi angin yang mengandung pasir akan membentuk einkanter (single edge) atau dreikanter (three edge). Einkanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang mempunyai kedudukan tetap dengan arah angin yang tetap/konstan. Dreikanter terbentuk dari perpotongan antara pebble yang posisinya overturned akibat pengrusakan pada bagian bawah dengan arah angin yang tetap atau dapat juga disebabkan oleh arah angin yang berganti-ganti terhadap pebble yang mempunyai kedudukan tetap, sehingga membentuk bidang permukaan yang banyak.

Gambar 2.1 ventifact pada Bolvia.Berdasarkan contoh Ventifacts diatas. Batuan ini telah terkelupas, diadu, tergores, beralur, atau dipoles oleh angin. Tipe eolian ini biasanya ditemukan di lingkungan kering di mana ada hanya sedikit tumbuhan yang mengganggu transportasi partikel Aeolian, di mana ada angin sering kuat, dan di mana ada pasokan stabil tapi tidak berlebihan pasir.Ventifacts ini terabrasi dan membentuk patung alam yang menarik. Dengan ukuran yang agak tinggi, singkapan batuannya terisolasi, pilar berbentuk jamur batu yang terbentuk sebagai singkapan yang terkikis oleh saltating butir pasir. Hal ini terjadi karena, bahkan dalam angin yang kuat, butiran pasir tidak dapat terus di udara. Sebaliknya, partikel-partikel memantul di tanah, tidak jarang mencapai lebih tinggi dari beberapa kaki di atas bumi. Seiring waktu, butiran pasir memantul dapat mengikis bagian bawah ventifact, sementara meninggalkan bagian atas kurang terkikis. Ventifact jenis ini, sering ditemukan dengan alur, permukaan yang tergore, di mana proses ini disebabkan oleh angin yang perlahan lahan membuat aus permukaannya.

2.2. Yardang

Gambar 2.2 Yardangs di Gurun Tsaidam, Provinsi Qinghai, China.

Pembentukan Yardang di Gurun pasir Tsaidam yaitu pada mulanya Permukaan batuan dasar telah banyak beralur, karena oleh erosi angin. Lalu batu ini kembali terkikis dengan arah angin yang bolak-balik atau datang dari dua arah yang berbeda, sehingga bentuknya sejajar dengan arah angin dominan.Yardangs dibentuk oleh erosi angin, biasanya dari permukaan datar awalnya terbentuk dari bidang bahan lebih keras dan lebih lembut. Bahan lembut terkikis dan dihapus oleh angin, dan bahan lebih keras tetap. Pola yang dihasilkan dari yardangs karena itu kombinasi dari distribusi batu asli, dan mekanika fluida dari aliran udara dan pola yang dihasilkan dari erosi.

2.3. Sculpturing (Penghiasan)

Gambar 2.3 Batu JamurBatu jamur (mushroom rock) yaitu batu yang tererosi oleh angin yang mengandung pasir sehingga bentuknya menyerupai jamur (mushroom). Dari proses pembentukannya batu jamur hampir sama dengan ventifact yaitu terbentuk sebagai singkapan yang terkikis oleh saltating butir pasir. Hal ini terjadi karena, bahkan dalam angin yang kuat, butiran pasir tidak dapat terus di udara. Sebaliknya, partikel-partikel memantul di tanah, tidak jarang mencapai lebih tinggi dari beberapa kaki di atas bumi. Seiring waktu, butiran pasir memantul dapat mengikis bagian bawah dan atas. Tapi bagian atas kurang terkikis karena litologi batuannya berbeda dari bagian pilar yang memiliki kekerasan lebih keras dan lebih kompak.Dari kenampakannya batu jamur memiliki dua litologi penusun yang berbeda, atau berupa perlapisan. Dengan lapisan atas yang tersusun oleh batuan yang lebih kompak dan keras. Sedangkan bagian bawah tersusun oleh batuan yang lebih lunak sehingga lebih cepat mengalami erosi dan abrasi. Perbedaan jenis batuan pada masing masing lapisan ini menimbulkan perbedaan waktu tererosi sehingga muncu kenampakan seperti jamur.

2.4. Barchan dune

Gambar 2.4 Barchan dune di Sossusvlei, Gurun Namib, Namibia, Africa

Pada proses pembentukannya Barchan pada daerah Gurun Namibia terbentuk pada daerah yang terbuka. Tidak dibatasi oleh topografi dan tidak ditemukannya tumbuhan yang hidup pada daerah ini, sehinga proses abrasi dan pengendapan leh angin dapat terjadi dengan lancar.Barchan dapat memilki bentuk seperti bulan sabit dikarenakan arah anginnya selalu tetap dan penambahan pasir terbatas dan berada di atas batuan dasar yang padat. Sehingg kenampakannya berbentuk koma dengan lereng yang landai pada bagian luar, serta mempunyai puncak dan sayap.

BAB IIIPENUTUP

3. 3.1. Kesimpulan Bentang alam ventivac pada daerah bolvia terjadi karena intensitas pengkikisan oleh angin pada bagian atas dan bawah yang tidak sama Yardam pada gurun Tsaidam arah angin yang bolak-balik atau datang dari dua arah yang berbeda. Batu jamur terbentuk karena kecepatan proses abrasi yang berbeda dibagian atas dan bawah, karena pengaruh litologi. Barchan dune di gurun namib terbentuk dkarenakan arah angin yang tetap dan penimbunan pasir3.2. Saran Diadakan praktikum lapangan eolian

DAFTAR PUSTAKA

http://aryadhani.blogspot.com/2009/05/bentang-alam-eolian.html(diakses pada tanggal 29 April 2012, jam 20:22)http://angga-on-blog.blogspot.com/2009/03/paper-praktikum-geologi-dasar.html(diakses pada tanggal 29 April 2012, jam 20:30)http://rovicky.wordpress.com/tag/eolian/(diakses pada tanggal 29 April 2012, jam 21:30)http://iwandahnial.wordpress.com/2010/03/29/batu-jamur-terbentuk-secara-alami/#more-18404(diakses pada tanggal 30 April 2012, jam 18 :00)

17