laporan farmakologi

9
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KHEMOTERAPI PERCOBAAN I CARA PENANGANAN HEWAN PERCOBAAN Tanggal Praktikum : 1 September 2014 Disusun : Krisna Handian Purnama (31112140) PRODI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA

Upload: irma-nur-listiawati

Post on 09-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KHEMOTERAPIPERCOBAAN ICARA PENANGANAN HEWAN PERCOBAANTanggal Praktikum : 1 September 2014

Disusun :Krisna Handian Purnama (31112140)

PRODI S1 FARMASISEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANBAKTI TUNAS HUSADATASIKMALAYA2014I. TUJUAN PERCOBAAN Mengetahui cara penanganan hewan percobaan. Mengetahui jenis dan karakteristik hewan percobaan.

II. DASAR TEORIDalam bidang farmasi, farmakologi merupakan ilmu tentang interaksi antara senyawa kimia dengan sistem biologi, ilmu tentang kerja obat pada makhluk hidup dan pada organisme yang sehat ataupun sakit. Dalam percobaan farmakologi terhadap hewan percobaan yang harus diperlakukan dengan sebaik-baiknya, baik itu dalam penanganan ataupun pemberian. Untuk itu sifat-sifat khusus setiap jenis hewan percobaan perlu diketahui dan diperhatikan. Dalam praktikum farmakologi dengan cara penanganan hewan percobaan biasanya digunakan ; mencit, tikus, kelinci dan marmot. Setiap jenis hewan tersebut mempunyai sifat karakteristik masing-masing yang berbeda.Di dalam menilai efek farmakologis dari suatu senyawa bioaktif dengan hewan percobaan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor antara lain : Faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil percobaan meliputi variasi biologik (usia, jenis kelamin) pada usia hewan semakinmuda maka semakin cepat reaksi yang di timbulkan, ras dan sifat genetic, statuskesehatan dan nutrisi, bobot tubuh, luas permukaan tubuh. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil percobaan meliputi suplaioksigen, pemeliharaan lingkungan fisiologik (keadaan kandang, suasana asing atau baru, pengalaman hewan dalam penerimaan obat keadaan ruangan tempat hidup seperti suhu,kelembaban, ventilasi, cahaya, kebisingan serta penempatan hewan), pemeliharaankeutuhan struktur ketika menyiapkan jaringan atau organ untuk percobaan.Cara pemberian yang digunakan tentu tergantung pula pada bahan atau bentuk sediaan yang akan digunakan serta hewan percobaan yang akan digunakan pula.

III. ALAT DAN BAHAN

Alat :Bahan : Timbangan - Mencit Alat suntik 1 ml- Tikus Kandang mencit dan tikus Penutup kandang kasar (kawat) Sarung tangan Masker

IV. PROSEDUR

Mencit

Mencit diangkat dengan memegang ekornya dengan tangan kanan dan biarkan menjangkau kawat kandang dengan kaki depannya

Dengan tangan kiri, kulit ditengkukan dijepit diantara telunjuk dan ibu jari

Lalu ekornya dipindahkan dari tangan kanan ke antara jari manis dan kelingking tangan kiri hingga cukup erat dipegang, dan pemberian obat dapat dimulai

Tikus

Tikus diangkat dari kandangnya dan memegang tubuhnya, lalu diletakan diatas permukaan kasar

Tangan kiri diluncurkan dari belakang tubuhnya menuju kepala, ibu jari diselipkan kedepan dan kaki kanan depan dijepit diantara kedua jari tersebut

Kelinci

Kulit pada leher kelinci dipegang dengan tangan kiri, pantatnya diangkat dengan tangan kanan

Lalu didekap kedekat tubuh

V. DATA HASIL PENGAMATAN MENCIT TIKUS

VI. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini farmakologi khemoterapi tentang cara penanganan hewan percoban tikus dan mencit, yang bertujuan untuk mengetahui jenis dan karakteristik hewan percobaan (mencit dan tikus), disini perlu di perlakukan secara manusiawi, dan sebaik-baiknya. Hewan-hewan tersebut dapat digunakan sebagai hewan percobaan untuk praktikum farmakologi ini karena struktur dan sistem organ yang ada di dalam tubuhnya hampir mirip dengan struktur organ yang ada di dalam tubuh manusia. Sehingga hewan-hewan tersebut biasa digunakan untuk uji praklinis sebelum nantinya akan dilakukan uji klinis yang dilakukan langsung terhadap manusia. Mencit merupakan hewan laboraterium yang paling umum digunakan untuk bahan penelitian. Mencit merupakan hewan yang tidak mempunyai kelenjar keringat, jantung terdiri dari empat ruang dengan dinding atrium yang tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Mencit ini mudah dijumpai dirumah, dan dikenal sebagai pengganggu. Karena kebiasaannya menggigit barang-barang meubel dan barang kecil lainnya. Mencit sangat mudah menyesuaikan dengan perubahan yang dibuat manusia. Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani, takut akan cahaya dan sangan aktif pada malam hari. Dalam cara memegang mencit untuj uji coba harus benar-benar dan cukup erat. Jika masih bergerak dapat menyulitkan pemegang pada saat pemberian oral sulit umtuk memasukan obatnya. Tikus telah banyak digunakan dalam penelitian eksperimen, yang telah menambah pemahaman tentang genetika, penyakit dan pengaruh obat-obat. Tikus peliharaan berbeda dengan tikus liar dalam banyak cara, mereka lebih tenang dan cenderung tidak menggigit. Aktifitasnya tidak terganggu dengan adanya manusia disekitarnya, suhu tubuhnya 37,5 0C. Tikus relatif resisten terhadap infeksisangat cerdas tenang dan mudah ditangani , tidak seperti mencit yang takut cahaya, dan cenderung berkumpul sesamanya tidak begitu besar. Tikus bila diperlakukan kasar akan menjadi galak dan bias menyerang si pemegang. Sehingga perlu di perhatikan dengan benar cara pemegangannya, tujuannya supaya mempermudah dalam memberikan sedian uji .

VII. KESIMPULANBerdasarkan praktikum yang telah dilakukan dalam penanganan hewan percobaan (mencit dan tikus) dapat disimpulkan bahwa, Cara memegang hewan dari masing-masing jenis hewan berbeda-beda di tentukan oleh sifat hewannya itu sendiri, keadaan fisik (besar atau kecil). Tikus lebih tenang dibandingkan menit, tetapi tikus akan lebih kasar bila diperlakukan kasar oleh si pemegangnya dan tikus lebih kuat dalam menyerang dibandingkan dengan mencit.

VIII. DAFTAR PUSTAKAMalole, M. B. M. 1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan Di Laboratorium. Bogor.Sulaksono, M.E. 1992. Faktor Keturunan dan Lingkungan Menentukan Karakteristik Hewan Percobaan dan Hasil Suatu Percobaan Biomedis. Jakarta.Domer F.R. 1971. Animal Experiment In Pharmacological. USA : Springfield. Kadis, Sukati dan Kus Haryono. Penanganan Umum dan Cara Pemberian Senyawa Bioaktif pada Beberapa Hewan Percobaan. Surakarta.