laporan fisika
DESCRIPTION
kadek ayu landeTRANSCRIPT
![Page 1: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fisika (bahasa Yunani: (fysikós), "alamiah", dan (fýsis), "alam") adalah sains
atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam
yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau
ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat
beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi
(fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan
kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam
semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini
sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling
mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain)
mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya,
kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu
zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat
dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan
elektromagnetika.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari ditulisnya laporan akhir ini adalah untuk merangkum seluruh
ilmu yang didapat selama praktikum pada satu semester ini.
Adapun tujuannya adalah untuk
1. Melampirkan seluruh hasil kegiatan praktikum
2. Memberikan ringkasan materi praktikum
3. Memenuhi tugas akhir praktikum Fisika I
1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu kegiatan praktikum in dilaksanakan pada hari kamis dimulai dari
pukul 14.00 sampai selesai, Tempat kegiatan pembelajaran praktikum
dilakukan dalam ruang Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Kutai
Kartanegara Tenggarong.
1
![Page 2: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Density
Density adalah selain memiliki massa, zat juga memiliki massa jenis. Massa
jenis atau disebut juga dengan istilah rapat massa pebandingan antara massa suatu
zat dengan volumenya. Massa jenis merupakan ciri khas setiap zat. Oleh karena
itu yang berbeda jenisnya pasti meiliki massa jenis yang berbeda pula. Massa jenis
zat tidak dipengaruhi oleh bentuk volume. Jadi, asalkan dibuat dari bahan yang
sama, suatu benda akan memiliki massa jenis yang sama.
2.2. Usaha dan Pegas
2.2.1. Usaha
Dalam fisika pengertian usaha tidak dapat dipisahkan dengan gaya dan
perpindahan. Dalam fisika usaha adalah hasil kali perpindahan dengan gaya
yang menyebabkannya. Gaya yang dimaksud adalah gaya yang searah dan
segaris dengan perpindahan. Usaha merupakan perkalian skalar gaya (F)
dengan perpindahan (s).
2.2.2 EnergiI Potensial Pegas
Energi potensial tergantung tinggi benda dari permukaan bumi. Bila
jarak benda jauh lebih kecil dari jari-jari bumi, maka permukaan bumi
sebagai acuan pengukuran. Bila jarak benda jauh lebih besar atau sama
dengan jari-jari bumi, make pusat bumi sebagai acuan. Sebutan "energi
potensial" pertama kali dikemukakan oleh seorang teknik dan fisikawan
berkebangsaan Skotlandia, William Rankine.
2.3. Listrik
2.3.1. Kuat Arus Listrik
Telah diketahui arus listrik adalah muatan-muatan positif. Makin
banyak muatan positif yang mengalir melalui suatu penghantar, makin besar
arus listriknya. Besaran yang menyatakan kuantitas arus listrik disebut kuat
arus llistrik (I). kuat arus lisrik banyaknya muatan listrik yang mengalir pada
suatu rangkaian tiap sekon (detik). Penemu listrik pertama dunia, namanya
2
![Page 3: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/3.jpg)
adalah Michael Faraday yang merupakan ilmuan kelahiran inggris pada
tanggal 22 September 1971,di Newington Butts Inggris.
Secara matematis kuat arus listrik dirumuskan sebagai berikut:
I= Q/t atau Q= I . t
Keterangan:
I = kuat arus listrik, dengan satuan ampere(A)
Q= banyak muatan listrik yang mengalir, dengan satuan (C)
T= lama muatan lilstrik mengalir melalui penampung, dengan satuan sekon
2.3.2.Hukum I Kirchhoff
Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang
menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup
adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus
listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus
listrik yang ke luar percabangan itu.
Hukum II Kirchhoff dirumuskan sebagai:
I =I 1 = I 2 = I 3
2.3.3.Hukum II Kirchhoff
Hukum II Kirchhoff berbunyi : “Di dalam sebuah rangkaian tertutup,
jumlah aljabar gaya gerak listrik (є) dengan penurunan tegangan (I.R) sama
dengan nol. Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah
tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti
semua energi listrik bisa digunakan atau diserap.
Hukum II Kirchhoff dirumuskan sebagai:
ΣE +ΣIR = 0
3
![Page 4: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. DENSITY
Massa jenis zat dapat diukur secara sistematis, massa jenis dapat dinyatakan
dengan rumus sebagai berikut:
P=m/V atau m=PxV atau V=m/P
Dengan,
P=massa jenis zat (kg/m3 atau g/cm3)
m= massa benda (kg atau g)
V= volume benda (m3 atau cm3)
Alat dan Bahan:
1. Gelas kimia
2. Timbangan
3. Batubara
4. Kuarsa
5. Air
Cara Kerja:
1. Bersihkan batubara sebelum ditimbang
2. Timbang batubara untuk mengetahui berapa beratnya
3. Isi gelas ukur dengan air
4. Masukkan batubara kedalam gelas ukur yang berisi air
5. Catat berapa pertambahan airnya setelah batubara dimasukkan
6. Lakukan langkah 1 dan 2 tetapi dengan memasukkan kuarsa
4
![Page 5: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/5.jpg)
Hasil Kerja Percobaan I
Percobaan Sampel V1 V2Massa Jenis
(density)Keterangan
1 Batu Bara 350 450
m=142gr
V=V2-V1
450-350=100ml
ρ = m/V=142/100
=1,42gr/ml
=0,000000142dm3
Volume awal
air bertambah
setelah
batubara
dimasukkan ke
air
2Kuarsa
400 490
m=223gr
V= V2-V1
490-400=90ml
ρ = m/V=223/90
=2,478gr/ml
=0,00000248dm3
Volume awal
air bertambah
setelah kuarsa
dimasukkan ke
air
Tabel 2.1. Percobaan density
Pertanyaan
a. Dalam kondisi yang bagaimanakah sebaiknya sampel batuan tersebut
dilakukan percobaan dan mengapa?
b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan diatas?
Jawaban:
a. Sebaiknya sampel batuan yang akan di teliti harus bersih agar jika
ditimbang berat/massa samplenya tidak dipengaruhi pengotor lain.
b. Kesimpulannya adalah vol.yang mula-mula tetap setelah dimasukkan
sample volume airnyabertambah.
5
![Page 6: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/6.jpg)
3.2. Usaha Dan Pegas
Rumus :
Pegas: F=C.X / C=F.X
Usaha: W=1/2.C.X2
X=X1-X2
Keterangan:
C=Konstanta pegas
F=gaya pada pegas
X=pertambahan panjang pegas
Alat dan Bahan :
1. Batubata 3Kg
2. Timbangan
3. Pegas
4. Penggaris
Cara Kerja :
1. Rangkaian pegas disusun secara sejajar/seri
2. Panjang awal pegas diukur,catat nilainya
3. Massa beban ditimbang, nilainya dicatat
4. Beban pada pegas dicantolkan/dipasang
5. Selisih panjang awal pegas dan akhir dihitung untuk mengetahui
pertambahan panjang pegas
6. Nilai konstanta pegas dan usaha pegas dihitung
Gambar 3.2.Proses percobaan Usaha dan Pegas
6
![Page 7: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/7.jpg)
Hasil Kerja Percobaan II
PercobaanBeban (Kg
F)X1 X2
Δ (X2 -
X1)C dan W
1 1kg 20 20,3
20,3-20
= 0,3cm
C = m.g/X
= 10.0,3=3 kg F/cm
W=1/2.C.X2
=1/2.3.0,3.0,3=0,135 Joule
2 2kg 20 24,3
24,3-20
= 4,3cm
C = m.g/X
= 20.4,3=86 kg F/cm
W=1/2.C.X2
=1/2.86.4,3.4,3=795,07
Joule
3 3kg 19,8 26,2
26,2-19,8
= 6,4
C = m.g/X
= 30.6,4=192 kg F/cm
W=1/2.C.X2
=1/2.192.6,4.6,4=3932,16
Joule
Tabel 3 .2. Percobaan Usaha dan Pegas
Pertanyaan:
a. Dalam kondisi bagaimanakah pegas yang besar pertambahan panjangnya?
b. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan diatas?
Jawaban:
a. Dalam Kondisi beban yang besar, pegas akan semakin memanjang
b. Pada 3 kali percobaan dengan beban yang berbeda-beda setelah itu saya
menyimpulkan bahwa beban yang sangat mempengaruhi tetapan konstanta
pegas dan usaha yang dihasilkan.
7
![Page 8: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/8.jpg)
3.3. Listrik
3.3.1 Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen
listrik disusun secara berderet sehingga arus yang mengalir pada tiap
komponen sama. Dalam hal ini, arus lisrik yang mengalir melallui hambatan
Yang satu mengalir melalui hambatan yang satu mengalir pula melalui
hambatan berikutnya. Atau suatu rangkaian hambatan R1,R2,R3,R4,…..,Rn
yang terhubung seeri dan dipasang pada sumber tegangan atau GGI E yang
hambatanya dalam R. dalam rangkaian seri hanya terdapat hanya satu harga
kuat arus listrik sedangkan pada setiap hambatan yang seri terdapat pembagian
tegangan listrik yang besarnya tergantung nilai hambatanya.
Dalam rangkaian seri berlaku hal-hal berikut:
1. Besar hambatan pengganti rangkaian seri (Rs) merupakan jumlah dari tisp-tiap
hambtan penyusun rangkaian tersebut:
Rs = R1 + R2 + R3 +…..+Rn
2. Tegangan pada hambatan pengganti seri (V) sama dengan jumah tegangan pada
tiap-tiap komponen:
V=V1+V2+V3+…..+Vn
Alat dan Bahan:
1. LED
2. Saklar
3. Multitester
4. kabel
Cara merangkai rangkaian seri:
1. Siapkan alat-alat yang akan di gunakan
2. Pasangkan bahan-bahan yang akan di rangkaikan
3. Sumber energi dipasangkan secara seri
4. Posisi kedua LED dipasangkan sesuai dengan kutubnya masing-masing
5. Setelah semua bahan di rangkaikan, tes rangkaian yang kita buat dengan
menggunakan multimeter / multitester / avometer.
8
![Page 9: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/9.jpg)
Hasil Percobaan III
Gambar 3 .3 .1 . Foto Rangkaian Seri
9
![Page 10: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/10.jpg)
3.4. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel adalah ragkaian listrik dimana komponen-komponen
listrik disusun secara sejajar sehingga tegangan pada tiap komponen sama.
Dalam keadaan ini arus yang datang pada sebuah titik cabang terbagi dan
mengalir melalui tiap-tiap cabang, sedangkan beda potensial antara ujung-
ujusng hambatan adalah sama besar. Dalam rangkaian paralel terdapat
pembagian kuat arus listrik pada setiap hambatan yang besarnya tergantung
nilai hambatan. Bagi hambatan listrik yang nilainya besar, arus yang mengallir
kecil, dan sebaliknya pada hambatan istrik kecil mengalir arus listrik yang
besar. Pada ragkaian hambatan paralel, semua hambatan luar memperoleh beda
potensial yang sama besar.
Dalam rangkaian paralel berlaku prinsip-prinsip berikut:
1. Kebalikan hambatan penggati rangkaian paralel (Rp) sama dengan
jumlah dari kebalikan tiap-tiap hambatan penyusun:
2.
1/ Rp= 1/R1 + 1/ R2 + 1/ R3 +…..+ 1/Rn
3. Tegangan pada tiap-tiap hambtan sama besar, dan sama dengan tegangan
pada hambatan pengganti paralel(V):
V = V 2 = V 3 = V n = V
4. Kuat arus yang melalui hambatan penggati paralel (I) sama dengan
jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan:
I = I 1 + I 2 + I 3 +…..+
Cara Merangkai Rangkaian Paralel
1. Siapkan alat-alat yang akan di gunakan
2. Pasangkan bahan-bahan yang akan di rangkaikan
3. Sumber energi dipasangkan secara paralel
4. Posisi kedua kutub LED dipasangkan secara paralel
5. Setelah semua bahan di rangkaikan, tes rangkaian yang kita buat dengan
menggunakan multimeter / multitester / avometer
10
![Page 11: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/11.jpg)
Gambar 2.4. Foto Rangkaian Parale l
11
![Page 12: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/12.jpg)
BAB III
PENUTUP3.1. Kesimpulan
Density selain memiliki massa, zat juga memiliki massa jenis.
Massa jenis atau disebut juga dengan istilah rapat massa pebandingan
antara massa suatu zat dengan volumenya. Hubungannya dengan
pertambangan dapat digunakan untuk menghitung jumlah sumber daya
batubara dalam satuan berat.
Rangkaian seri rangkaian listrik dimana komponen-komponen listrik
disusun secara berderet sehingga arus yang mengalir pada tiap komponen sama.
Dalam hal ini, arus lisrik yang mengalir melallui hambatan Yang satu mengalir
melalui hambatan yang satu mengalir pula melalui hambatan berikutnya.
Sambungan ujung kaki satu sama lain dengan yang lainnya disatukan Rs=R1 +
R2 +…...+ Rn
Rangkaian paralel ragkaian listrik dimana komponen-komponen listrik
disusun secara sejajar sehingga tegangan pada tiap komponen sama. Dalam
keadaan ini arus yang datang pada sebuah titik cabang terbagi dan mengalir
melalui tiap-tiap cabang, sedangkan beda potensial antara ujung-ujung hambatan
adalah sama besar. Rangakain paralel adalah sambungan ujung kaki satu sama
dengan yang lainnya 1/Rp=1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +……+ 1/Rn
Usaha dan Pegas, Usaha adalah hasil kali (dot product) antara
gaya den jarak yang ditempuh, kita bisa mengenal macam-macam energi,
diantarnya yaitu energy kinetic, energy potensial, energy mekanik, dan
energy potensial pegas. Serta bisa mengetahui rumus-rumus yg ada, dan
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
12
![Page 13: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/13.jpg)
3.2. Saran
Untuk mengikuti berikutnya sebaiknya para asisten mendampingi praktikan
agar praktikan tidak kebingunan. Untuk selanjutnya praktikan harus lebih teliti
dalam pengguanaan alat-alat agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Selama mengikuti PRAKTIKUM FISIKA I ini, kami telah banyak memperoleh
banyak pengetahuan yang sangat berguna.
a. Disiplin adalah kunci keberhasilan dalam melaksanakan tugas
b. Ketelitian yang merupakan bagian dari etos kerja agar mendapatkan hasil
yang lebih sempurna.
Sebagai penutup penulis ucapakan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dengan baik.
13
![Page 14: laporan fisika](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072109/5695d2801a28ab9b029aae58/html5/thumbnails/14.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
Purwanto,Budi.2006 ‘dasar-dasar fisika kejuruan”. Jakarta
http://www.wikipedia.com
Grancoli, 1984, general physics. Prentice hall.new.jerscy
hakkin, 2010 “dasar-dasar rangkaian listrik”.Surabaya
Hassan,E.1990.Fisika,Bandung,Ganeca exact
14