laporan generator sinkron 3 fasa

12
Generator Sinkron 3 Fasa I. Tujuan Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan: 1. Merangkai Generator Sinkron Dengan Penggerak. 2. Menjalankan Generator Sinkron Sehingga Mendapatkan : a. Karakteristik Tanpa Beban. b. Karakteristik Hubung Singkat. c. Karakteristik Berbeban. II. Data Generator 1. Papan Nama Generator Sinkron 3 Fasa : Sinkron Generator 1,2 KVA x 0,8 Sinkron Motor 1,0 KW 1500 r/min 50 HZ Kopling 220 V ; 3,5 A Kopling 127 V ; 6,1 A Magn Max 220 V ; 1,4 A 30 Min kont IEC 34 IP 23. 2. Tahanan per Fasa Dari Generator Sinkron : U – X = 1,5 Ohm V – Y = 1,5 Ohm W – Z = 1,5 Ohm Rata-rata Tahanan Per Fasa = 1,5 Ohm. Praktikum Mesin Listrik Page 1

Upload: mahmud-koswara

Post on 20-Jan-2016

364 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

I. Tujuan

Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan:

1. Merangkai Generator Sinkron Dengan Penggerak.

2. Menjalankan Generator Sinkron Sehingga Mendapatkan :

a. Karakteristik Tanpa Beban.

b. Karakteristik Hubung Singkat.

c. Karakteristik Berbeban.

II. Data Generator

1. Papan Nama Generator Sinkron 3 Fasa :

Sinkron Generator 1,2 KVA x 0,8

Sinkron Motor 1,0 KW

1500 r/min 50 HZ

Kopling 220 V ; 3,5 A

Kopling 127 V ; 6,1 A

Magn Max 220 V ; 1,4 A

30 Min kont

IEC 34 IP 23.

2. Tahanan per Fasa Dari Generator Sinkron :

U – X = 1,5 Ohm

V – Y = 1,5 Ohm

W – Z = 1,5 Ohm

Rata-rata Tahanan Per Fasa = 1,5 Ohm.

Praktikum Mesin Listrik Page 1

Page 2: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

III. Hasil Percobaan

3.1 Percobaan Tanpa Beban

Tabel C 1 ( Kecepatan = 1500 Rpm ; 50 HZ )

If

( A

)

VLL

(volt

)

VLN

(volt)Keterangan

0.1 - - VLL & VLN Belum Terukur

0.2 80 46.18

0.3 100 57.73

0.4 140 80.82

0.5 170 98.14

0.6 200115.4

7

0.7 210121.2

4

0.8 220 127

0.9 240138.5

6

1 250144.3

3

Tabel C 2 ( Kecepatan = 1700 Rpm ; 56 HZ )

If

( A

)

VLL

(volt

)

VLN

(volt)Keterangan

0.1 - - VLL & VLN Belum Terukur

0.2 90 51.96

0.3 120 69.28

0.4 140 80.82

0.5 190 109.6

Praktikum Mesin Listrik 2

Page 3: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

9

0.6 210121.2

4

0.7 230132.7

9

0.8 250144.3

3

0.9 270155.8

8

1 280161.6

5

3.2 Percobaan Hubung Singkat

Tabel D 1 ( Kecepatan = 1500 Rpm ; 50 HZ )

If

( A

)

IL

( A )Keterangan

0.2

50.5

0.3 1

0.4 2

0.5 2.5

0.6 3

0.6

53.5

0.7 -

Tabel D 2 ( Kecepatan = 1700 Rpm ; 56 HZ )

If

( A

)

IL

( A )Keterangan

Praktikum Mesin Listrik 3

Page 4: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

0.1 -

0.2 1.1

0.3 1.6

0.4 2.1

0.5 2.6

0.6 3.1

0.7 3.5

Praktikum Mesin Listrik 4

Page 5: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

III.3 Percobaan BerbebanBeban Resistif ( R )

If

(A)

VLL

(V)

VLN

(V)

IL

(A)

T

(Nm

)

f

(Hz

)

Pout

(W)

Pin

(W)

Rugi-

rugi

(%)Cos

VAR

(%)Sin

Ke

t

0.8 220 127 0 - - - - - - - - -

0.8210 121.2

4

0.52.8

50 370 439.

6

69.6 84.1

6

0.9

4

0.3

5

0.3

4

0.8200 115.4

7

13.4

50 420 533.

8

113.

8

78.6

8

0.8

9

0.9 0.4

5

0.8200 115.4

7

1.54.2

50 580 659.

4

79.4 87.9

5

0.7

3

2.0

4

0.6

8

If

(A)

VLL

(V)

VLN

(V)

IL

(A)

T

(Nm

)

f

(Hz

)

Pout

(W)

Pin

(W)

Rugi-

rugi

(%)Cos

VAR

(%)Sin

Ke

t

0.8 220 127 0 - - - - - - - - -

0.8210 121.2

4

0.52.8

50 370 439.

6

69.6 84.1

6

0.9

4

0.3

5

0.3

4

0.8200 115.4

7

13.4

50 420 533.

8

113.

8

86.4

8

0.8

9

0.9 0.4

5

0.8200 115.4

7

1.54.2

50 580 659.

4

79.4 87.9

5

0.7

3

2.0

4

0.6

8

0.8190 109.6

9

25

50 700 785 85 89.1

7

0.6

8

2.7

7

0.7

3

0.8180 103.9

2

2.55.8

50 800 910.

6

110.

6

87.8

5

0.6

7

3.3

3

0.7

4

0.8160 92.37 3

650 820 942 122 87.0

4

0.6

6

3.6 0.7

5

0.8140 80.8 3.5

6.250 840 973.

4

133.

4

86.2

9

0.6

6

3.6

7

0.7

5

Praktikum Mesin Listrik 5

Page 6: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

Praktikum Mesin Listrik 6

Page 7: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

Beban Induktif ( L )

If

(A)

VLL

(V)

VLN

(V)

IL

(A)

T

(Nm

)

f

(Hz

)

Pout

(W)

Pin

(W)

Rugi-

rugi

(%)Cos

VAR

(%)Sin

Ke

t

0.8220 127 0

0.850 119.

8

125.

6

5.8 95.3 - - -

0.8200 115.4

7

0.50.8

50 119.

8

125.

6

5.8 95.3 0.7

2

0.6

9

0.6

9

0.8190 109.6

9

10.8

50 115.

2

125.

6

10.4 91.7 0.8

1

1.7

4

0.9

2

0.8170 98.14 1.5

0.950 129.

4

141.

3

11.9 91.5 0.7

6

2.3

9

0.9

4

Praktikum Mesin Listrik 7

Page 8: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

Beban Kapasitif ( C )

If

(A)

VLL

(V)

VLN

(V)

IL

(A)

T

(Nm

)

f

(H

z)

Pout

(W)

Pin

(W)

Rugi-

rugi

(%)Cos

VAR

(%)Sin

Ke

t

0.8 220 127 0 - - - - - - - - -

0.8230 132.7 0.2

50.8

50 112.

8

125.

6

12.8 89.8 0.8

2

0.3

2

0.5

7

0.8260 150.1 1

0.950 122.

4

141.

3

18.9 86.6 0.7

8

1.6

1

0.6

2

0.8270 155.8 1.5

150 138 157 19 87.8 0.7

4

2.2

0

0.6

7

0.8280 161.6

5

21.2

50 164 188.

4

24.4 87 0.7

2

3.8

6

0.6

9

Tugas Dan Pertanyaan

1. Gambar Grafik Karakteristik Magnitisasi E = f(If)

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 10

50

100

150

200

250

300

E = f (IF)

Tabel 1Tabel 2

IF (A)

E (V

)

Analisis :

Dari grafik 1 dapat disimpulkan bahwa IF tegak lurus terhadap E. Dimana

saat IF naik maka E pun akan naik.

Praktikum Mesin Listrik 8

Page 9: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

2. Gambar Grafik Karakteristik Hubung Singkat Ihs= f(if)

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.70

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Ihs = f(IF)

Tabel 3Tabel 4

IF (A)

Ihs (

A)

Analisis :

Dari grafik 2 dapat disimpulkan bahwa IF tegak lurus terhadap Ihs. Dimana

saat IF naik maka Ihs pun akan naik.

Praktikum Mesin Listrik 9

Page 10: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

3. Grafik 3 Karakteristik Beban ( R, L ,C ) V = f(IL)

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.50

50

100

150

200

250

300

V = f (IL)

Beban RBeban LBeban C

IL (A)

V

Analisis :

Dari Grafik di atas dapat di analisa bahwa pada saat beban R, V

turun disaat IL naik. Pada saat beban L juga, V turun disaat IL naik. Dan

pada saat beban C, V naik di saat IL juga naik. Dari grafik tidak terlihat

dikarenakan hanya di catat 1 kali percobaan. Namun, pada percobaan

beban C, terlihat bahwa V naik di saat IL juga naik.

4. Perhitungan perbandingan arus hubung singkat dengan arus

nominal pada saat IF tanpa beban V = 220 Volt.

Ihs¿

= 3,51

= 3.5 : 1

5. Perhitungan reaktansi sinkron / fasa (Xs) dimana Rs / fasa diukur.

Zs=VlnIhs

Xs=√Zs2−Ra2 = √41,22−1,52

Zs=144.333,5

=

Zs=41,2Ω = 41,17 Ω

6. Komentar mengenai langkah percobaan berbeban (R,L,C):

Praktikum Mesin Listrik 10

Page 11: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

pada saat beban R, V turun disaat IL naik. Pada saat beban L

juga, V turun disaat IL naik. Dan pada saat beban C, V naik di saat IL

juga naik. Dari grafik tidak terlihat dikarenakan hanya di catat 1 kali

percobaan. Namun, pada percobaan beban C, terlihat bahwa V naik

di saat IL juga naik.

Grafik (%) = f ( P out )

370 420 580 700 800 820 84081

82

83

84

85

86

87

88

89

90

84.16

86.48

87.95

89.17

87.8587.04

86.29

Ƞ% = f(Pout)

Pout

Ƞ%

Analisis :

Dari grafik 4 dapat disimpulkan bahwa Pout kuadratis dengan efisiensi.

Efisiensi maximal terjadi pada Pout = 700 W sehingga menyebabkan

kurva nya membentuk parabola.

Kesimpulan

1. Karakteristik berbeban adalah pada saat beban R, V turun disaat IL

naik. Pada saat beban L juga, V turun disaat IL naik. Dan pada saat

beban C, V naik di saat IL juga naik.

2. Karakteristik tanpa beban adalah IF tegak lurus terhadap E. Dimana

saat IF naik maka E pun akan naik.

3. Karakteristik tanpa beban adalah IF tegak lurus terhadap Ihs. Dimana

saat IF naik maka Ihs pun akan naik.

Praktikum Mesin Listrik 11

Page 12: Laporan Generator Sinkron 3 Fasa

Generator Sinkron 3 Fasa

Praktikum Mesin Listrik 12