laporan hasil diskusi permasalahan pendidikan
DESCRIPTION
permasalahan pendidikanTRANSCRIPT
LAPORAN HASIL DISKUSI
PERMASALAHAN PENDIDIKAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
Yang dibina oleh Bapak Drs. Setiadi Cahyono Putro, M.Pd, M.T
Disusun Oleh:
1. Ardan Fajar Maulana (140533606215)2. Nurhariyanto (140533604394)3. Rifa’Atul Azizah (140533604345)
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
OKTOBER 2014
PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Permasahan pendidikan merupakan suatu kendala yang menghalangi tercapainya tujuan
pendidikan. Permasalahan pokok pendidikan di Indonesia di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Pemerataan Pendidikan
2. Mutu dan Relevansi Pendidikan
3. Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan
1. Masalah Pemerataan Pendidikan
Menurut fatamorghana.wordpress.com (2011) pemerataan pendidikan adalah:
pelaksanaan program pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-
luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan.
Pemerataan pendidikan atau biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah
satu sasaran dalam pelaksanaan pembangunan nasional dengan tujuan agar setiap orang
mempunyai kesempatan yang sama, kesempatan memperoleh pendidikan yang tidak
menurut jenis kelamin, status sosial, agama maupun letak lokasi geografis.
Contoh: di Indonesia seperti di daerah terluar dan terpencil masih sulit menemukan
sekolah dan banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan sehingga mereka
masih tertinggal dalam segi pendidikan maupun informasi. Masalah peledakan
penduduk juga mempengaruhi pemerataan pendidikan bisa dilihat masih banyak orang
yang memiliki anak / keturunan lebih dari 2 atau bahkan 5.
Solusi: sistem pendidikan di Indonesia mewajibkan tenaga pengajar/guru maupun calon
guru yang berada di wilayah kota-kota besar yang pendidikannya sudah sedikit lebih
maju untuk mengajar di wilayah terpencil & memberikan pengertian atau pengetahuan
tentang dampak pertumbuhan penduduk, setelah tenaga kepengajaran terpenuhi maka
fasilitas atau sarana pendidikan seperti sekolah SD, SMP dan SMA/SMK. Adanya
kontrol langsung dari Pemerintah pusat ke Pemerintah daerah khususnya untuk daerah
terpencil dalam mengawasi proses berjalannya pendidikan.
2. Masalah Mutu dan Relevansi Pendidikan
Menurut Umar tirtaraharja dan S.L.La Sulo (2005:4) mutu pendidikan di
permasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang di harapkan dan
pendidikan bisa dikatakan berhasil jika kualitas keluarannya sudah sesuai dengan yang
diharapkan artinya bisa menghasilkan tenga profesional sesuai dengan kebutuhan negara
dan bagsa saat ini. Relevan berarti berhubungan secara langsung atau bersangkut paut.
Contoh:
di Indonesia keberhasilan atau kegagalan dalam meningkatkan mutu pendidikan
bisa dilihat ketika proses penilaian hasil belajar atau UN, tanpa melihat proses
belajarnya, uji banding antara mutu pendidikan suatu daerah dengan daerah lain
belum dilakukan sesuai dengan harapan. Kurikulum sekolah yang belum mampu
menumbuhkan kekreatifitasan siswa.
Budaya jujur dalam mengerjakan soal ujian, di SD pun sekarang banyak di temui
budaya saling mencontek, hal ini akan mempengaruhi kualitas kemandirian
belajar siswa dan mempengaruhi sikap di kemudian hari artinya budaya
mencontek sudah menjadi kebiasaan hingga menginjak pada Pendidikan di
Perguruan Tinggi.
Rendahnya kualitas tenaga pengajar juga mempengaruhi mutu pedidikan,
Penilaian ini dapat dilihat dari kualifikasi belajar yang dapat dicapai oleh guru
dan dosen tersebut.
Solusi:
Sistem pendidikan membuat kebijakan yang tepat atau relevan mengenai
kurikulum sekolah yang sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi
sekarang yitu yang lebih mengembangkan potensi atau daya kreatifitas siswa,
sehingga guru dan dosen mampu mengelola pembelajaran lebih inovatif.
Kurikulum pendidikan karakter atau pendidikan agama lebih ditekankan dan
dapat dilihat secara nyata hasil dari pembelajaran tersebut bukan hanya ada
dalam kurikulum semata, yang dimulai dari Pendidikan Dasar agar
kebiasaan/karakter yang baik sudah tertanam sejak dini.
Kualitas dari tenaga pengajar juga merupakan hal yang mendasar, melihat
permasalahan tersebut maka dibutuhkan kerja sama antara lembaga masyarakat
pendidikan dengan berbagai organisasi masyarakat agar dapat melihat langsung
permasalahan pendidikan yang ada sehingga menimbulkan rasa kepekaan
terhadap masalah tersebut dan mampu mengajar secara maksimal dan tidak
hanya mengajar untuk sekedar menggugurkan kewajiban. Melakukan kerja sama
dengan lembaga penelitian atau industri maupun mengadakan seminar-seminar
pendidikan.
3. Masalah Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan
Menurut afidburhanuddin.wordpress.com (2013) Maksud efisiensi adalah apabila
sasaran dalam bidang pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya guna.
Artinya pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak
menghamburkan sumberdaya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga dan sebagainya
dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. Sedangkan efektif adalah
pelaksanaan pendidikan dimana hasil yang dicapai sesuai dengan rencana / program
yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika rencana belajar yang telah dibuat oleh dosen
dan guru tidak terlaksana dengan sempurna, maka pelaksanaan pendidikan tersebut
tidak efektif.
Contoh :
Di Indonesi 1 orang pengajar pada umumnya mengajar 40 siswa sehingga
tingkat pemahaman yang dialami siswa lebih lama atau mungkin yang paham
sebagian dari kelas tersebut.
Solusi:
Memanfaatkan sistem shift yaitu pagi dan siang sehingga pengajar lebih
mudah mengajar karena jumlah siswa dibagi menjadi 2 dan memanfaatkan
tutor sebaya artinya memanfaatkan siswa yang memiliki keunggulan dalam
belajar untuk membantu siswa yang masih kurang paham.
DAFTAR RUJUKAN
Tirtaraharja, Umar dan S.L.La Sulo.2005.Pengantar Pendidikan.Jakarta:Rineka CiptaFatamorghana.Permasalahan Pendidikan,(online),
(http://fatamorghana.wordpress.com/bab-vii-permasalahan-pendidikan/), diakses pada 27 Oktober 2014
Afidburhanudin.Permasalahan Pendidikan dan Penyelesaiannya,(online),(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/21/permasalahan-pendidikan-dan-penyelesaiannya), diakses pada 27 Oktober 2014