laporan hasil diskusi week 1
DESCRIPTION
laporan tugas inidikerjakan untuk memenuhi mata kuliah problem based learning blok komunitasTRANSCRIPT
LAPORAN HASIL DISKUSI
PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok Klinik
Skenario “Emosi Membawaku ke Rumah Sakit”
Minggu ke- 1
Tanggal 21 Februari sd 27 Februari 2014
Kelompok F
Anisah Hana N. 115070300111040
Rohanda Putragama 115070300111035
Anneke Wulansari 115070301111005
Resty Lindiawati 115070307111002
Anisah Djakfar 115070300111024
Raniah bin Abad 115070300111032
Sarah Edwina R 115070313111004
M. Ilham Gumilar 1150700307111006
Laily Ekawati C 115070301111024
Dear Asita 115070300111017
Siti Fatimah R 115070300111029
Ratih Indah S 115070300111006
Lani Aristia 115070301111001
Jurusan GIzi Fakultas Kedokteran
Univesitas Brawijaya
Malang
2013
DAFTAR ISI
I. KEGIATAN DISKUSI
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI…………………………………………………………………………………..... 3
B. SKRENARIO………………………………………………………………………………………………………………………….. 3
C. DAFTAR UNCLEAR TERM …………………………………………………………………………………………………….. 5
D. DAFTAR CUES………………………………………………...……………………………………………………………………. 5
E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE…………………………………………………………………………………………….. 7
F. HASIL BRAINSTORMING……………….……………………………………………………………………………………… 8
G. HIPOTESIS…………………………………………………………………………………………………………………………….. 12
H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE………………………………………………………………………………….. 13
II. KEGIATAN SKILL’S LABORATURIUM
A. WAKTU PELAKSANAAN
B. PENUGASAN
C. HASIL
D. HAMBATAN SAAT SKILL LAB
III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI…………………………………………………………………………………………… 25
IV. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….... 27
V. TIM PENYUSUN………………………………………………………………………………………………............................ 28
VI. LAMPIRAN
2
BAB I
ISI
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
CADE
CD 33 Mahasiswa mampu merancang dan melakukan asuhan gizi pada pasien
berdasarkan status gizi pasien
B. SKENARIO
“Emosi membawaku ke Rumah Sakit”
Ny. I (36 tahun), penjual nasi goreng, merupakan pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang kurang
terkontrol (sejak 5 tahun yang lalu), hipertensi, dan dislipidemia. Dengan adanya faktor resiko dan
faktor pencetus berupa emosi, saat ini Ny. I masuk rumah sakit dengan diagnose UAP (Unstable Angina
Pectoris). Kondisi Ny. I saat ini nyeri dada, lemah, nafsu makan yang rendah serta konstipasi. Dari data
anamnesa, didapatkan data BB: 45kg, TB: 155cm, Data biokimia (CPK 97, CKMB 29, kolesterol 285
mg/dl, HDL 41mg/dl, LDL 121 mg/dl, TG 272 mg/dl, asam urat 4,8 mg/dl, GDS 226 mg/dl, GD2JPP 236
mg/dl), Data fisik klinis (KU:CM, GCS 456, Tekanan darah 170/120 mmHg, nadi 96x/menit, RR
16x/menit). Obat yang didapatkan saat ini adalah Penitidibe 2x1 amp, Metalopramid 3x1 amp,
captopril 3x25 mg, clopidogrel 1x75 mg, acetylsalicylic acid 1x80 mg, Niazepam 3x5 mg, Laxadine 3x,
ISDN 4x10 mg, Insulatrad 0-0-12. Saat ini pasien mendapatkan makanan dalam bentuk bubur. Dari
makanan yang diberikan oleh rumah sakit, pasien hanya menghabiskan ¼ porsi saja. Kebiasaan makan
di rumah mengkonsumsi ikan asin hampir setiap hari, snack yang disukai adalah kerupuk, roti goreng,
dan gorengan, sayur bayam tidak pernah dikonsumsi dengan alasan tidak baik untuk pasien hipertensi.
Asuhan gizi yang tepat sangat diperlukan guna perbaikan kondisi Ny. I tersebut.
C. DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu untuk menyusun dan memberikan asuhan gizi yang tepat untuk memperbaiki kondisi pasien dengan diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia dan dengan diagnosis UAP (Unstable Angina Pectoris).
D. DAFTAR UNCLEAR TERM
Unclear Term Pengertian
UAP (unstable angina pectoris) ketidakstabilan pada dada yaitu nyeri dada parosixmal sering menyebar ke lengan terutama kiri biasanya akibat gangguan suplai O2 ke otot jantung dan dipercepat oleh rangsangan/usaha (Dorland, 2012)
CPK creatine kinase yaitu enzim yang mengkatalisis
3
proses fosforilasi keratin oleh ATP untuk
menghasilkan fosfokreatin. (Dorland, 2012)
Diabetes Melitus type 2 penyakit metabolic yang ditandai dengan
hiperglikemi yang terus menerus, tipe 2 disebabkan
oleh obesitas, tubuh dapat menghasilkan insulin
tapi sel-sel menolak insulin. Kelebihan berat badan
merupakan faktor resiko yang dapat dikontrol
dengan pengaturan berat badan dan olahraga
(Kamus gizi,2010)
Acetylsalicylic acid nama lain dari aspirin yaaitu suatu obat anti inflamasi nonsteroid yang memiliki sifat analgetik anti tiretic, anti inflamasi, anti rheumatic,juga merupakan penghambat agregasi trombosit. (Dorland,2013)
CKMB Creatinin fosfokinase pada fase MB sbg standar
emas diagnosa infark miokard akut mempunyai
keterbatasan yaitu tidak kardio spesifik, dapat
meningkatkan pada trauma otot dan tidak cukup
sensitive memprediksi IMA pada 0-4 jam setelah
nyeri dada dan tidak mendeteksi jelas pada pasien
dengan onset infark yg lama. (Sargowo,2007)
GCS Glascow coma scale yang merupakan instrument
standar yang digunakan untuk mengukur tingkat
kesadaran pasien trauma tingkat kepala (Dewanto,
2010)
KU : CM keadaan umum compus mentis. Keadaannya masih
baik atau sadar (Dorlan, 2012)
Metalopramid antagonis reseptor dopamine dan prokinetik yang
merangsang motilitas gaster digunakan dalam
bentuk garam hidroklorida sebagai antiemetic.
penggunaan jangka panjang atau dosis yg tinggi
dapat menyebabkan tardive dyskinesia. (Dorland,
2012)
Clopidogrel inhibitor agregrasi trombosit yang digunakan
sebagai anti trombotik untuk mencegah anti infark
miokardium mikro dan kematian akibat penyakit
vascular pada pasien-pasien aterosklerosis
4
digunakan dalam bentuk garam disulfat. (Dorland,
2012)
Insulatrad suspense dari isofan (NPH) insulin.
(Pharmaline,2007)
Laxadine obat pencahar yang tidak mengiritasi mukosa usus
bekerja dengan cara merangsang peristaltik usus
besar menghambat reabsorbsi air dan melincinkan
jalannya feses. (Deconcare,2014)
Diazepam benzodiazepine yang digunakan sebagai agen anti
ansietas, sedative, agen anti panic, agen anti
tremor, relaksan otot rangka, anti konfulsan dan
dalam penatalaksanaan gejala-gejala akibat
penghentian pemakaian alcohol. (Dorland,2008)
ISDN Kepanjangan dari isosorbit dinitrit, untuk
mengatasi angina pectoris. (david,
Emosi keadaan perasaan yang meluap dan berkembang
yang disebabkan rangsangan dari luar seperti rasa
sedih susah marah, dsb lalu surut dalam waktu
singkat (KBBI,2008)
Captopril merupakan suatu ace inhibitor yang digunakan
dalam pasien hipertensi gagal jantung kongestif
dan disfungsi ventrikel kiri pasca infark miokard.
(Dorland, 2012)
E. DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1. Bagaimana hubungan patofisiologis penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan
dislipidemia?
2. Apa saja faktor resiko pada penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?
3. Apa saja tanda dan gejala secara umum dari diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?
4. Bagaimanakah status gizi pasien tersebut? Berapa kebutuhan energinya?
5. Bagaimana ADIME yang tepat untuk pasien?
6. Bagaimana interaksi obat dengan makanan dan interaksi antar obat pada obat-obat yg dikonsumsi pasien?
7. Bagaimana preskripsi diet yang tepat?8. Apakah aktifitas fisik yang dapat dianjurkan untuk pasien setelah keluar dari RS?
5
F. HASIL BRAINSTORMING
1. Bagaimana hubungan patofisiologis penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan
dislipidemia?
Dari faktor resiko dari Diabetes Mellitus yaitu obesitas yang menyebabkan resistensi insulin sehingga
glukosa tidak bisa ke dalam sel dan bisa disebabkan karena adanya profil lipid yang abnormal sehingga
menyebabkan dislipidemia dan diperparah dengan adanya hipertensi. Dislipidemia tejadi akibat
penumpukan plak-plak pada dinding pembuluh darahnya. Hal ini menyebabkan UAP sehingga pasien
tersebut kesulitan untuk bernafas.
2. Apa saja faktor resiko pada penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?
Obesitas, Konsumsi makanan tinggi lemak, Konsumsi makanan tinggi natrium, Emosi, Genetic, Merokok, Aktifitas fisik yang kurang.
3. Apa saja tanda dan gejala secara umum dari diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?
Tanda: nyeri dada, tekanan darah tinggi, nyeri di bagian tengkuk leher, GDS dan GD2JPP diatas normal, HDL rendah, LDL dan TG tinggi.Gejala: nafsu makan rendah, konstipasi, pusing.
4. Bagaimanakah status gizi pasien tersebut? Berapa kebutuhan energinya?
Status gizi1. BBI = 90% x 155 – 100
= 49,5 kg2. IMT= 45/1,552
= 18,73 (normal)3. Kebutuhan energi = BBI X 25kkal
= 49,5 x 25= 1237,5 kkal
5. Bagaimana ADIME yang tepat untuk pasien?
Assessment Diagnosa Intervensi Monev
Data dasar Sintesa data
Umur 36 thBB 45kgTb 155cmIMT 18.75
Status gizi normal
Kekurangan intake makanan disebabkan oleh kurangnya nafsu makan ditandai dengan pasien hanya menghabiskan ¼ porsi yang diberikan.Perubahan nilai laboratorium terkait gizi disebabkan oleh penyakit pasien yaitu diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia ditandai dengan abnormalitas
Modifikasi diet dan bentuk makanan yang sesuaiTujuan: intake makanan meningkat, mempertahankan
Jumlah tipe dan kualitas makanan
Tujuan: intake makan pasien sesuai kebutuhan
Frek: setiap hari
6
nilai biokimia-Kesalahan pemilihan Bahan makanan disebabkan kurang pengetahuan ditandai dengan pasien sering mengkonsumsi ikan asin dan goreng-gorengan-
status gizi pasien.Edukasi: ke pasien langsung dan keluarganya.Target pasien: perubahan perilakuTaget keluarga: memberi support dan meningkatkan pengetahuanWaktu: MRS dan setelah pulang. Materi: makanan yg dianjurkan dan yg tidak. Bentuk: leaflet,foodmodel, posterTujuan: terjadi perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan.-kontrol asupan KH sederhanaKolaborasi dg perawat dan dokter terkait obat dan perawatan pasien.Tujuan: tidak ada miskomunikasi antar tim medis.
setelah makan
Target: pasien menghabiskan smua makaan yg diberikan
Target : BB dan IMT tetap dalam range normal
Frek: tiap 1 minggu sekali saat pertama masuk rs, dan saat akan keluar rs
Target: Nilai biokim tetap dalam keadaan normal.
Frek: tiap 1bulan sekali dan saat akan keluar rs.
BE1.2
Pengetahuan gizi meningkat.
-intake makanan sesuai dg kebutuhan.
Target: jumlah insulin sesuai dg KH yg dikonsumsi
Biokimia:DM:GDS 226GD2JPP 236Dislipid:Kolesterol 285HDL 41LDL 121mg/dl
tinggi
Tinggi
7
TG 272UAP:CPK 97 CKMB 29Asam urat 4,8
(n=200)NormalTinggiTingginormaltingginormal
Fisik klinisKU: CMGCS 456Hipertensi:Tek dara 170/120Nadi 96x/menitRR 16x/menitNyeri dadaLemahnafsu makan rendahkonstipasi
normalTinggi. HT stage 3
Normal
Normal
++++
DietarySering mengkonsumsi ikan asin, kerupuk, roti goring, gorenganTidak pernah mengkonsumsi sayur bayam
Tinggi konsumsi makanan sumber natrium dan lemak
EkologiObat-obatan yg digunakan:Penitidibe metalopramidCaptoprilClopidogrelAsetylsalicylic acidNiazepamLaxadineISDNInsulatrad
8
Riwayat penyakit: diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia
6. Bagaimana interaksi obat dengan makanan dan interaksi antar obat pada obat-obat yg dikonsumsi pasien?
Captopril dan ISDN menghindari konsumsi grapefruit juice. Metoclopromid: meningkatkan absorbsi parasetamol, tetrasiklin, levidopa di usus halus
7. Bagaimana preskripsi diet yang tepat? Prinsip diet: energi cukup protein cukup Karbohidrat rendah lemak rendah. Syarat: energi sebesar 1237kkal. KH diberikan sebesar 55% TEE. Protein diberikan sebesar 20% TEE. Lemak 25% TEE. Lemak yang diberikan PUFA MUFA SAFA . Kolesterol <200mg. Serat 25-30g. Vitamin A C E (antioksidan), B kompleks Pemesanan Diet: DIET DM. Tujuan diet: untuk mempertahankan BB, untuk menormalkan kembali nilai2 biokim, utk
memnuhi kebutuhan gizinya sesuai dg status gizinya. Makanan tidak dianjurkan: bahan makanan yang tinggi natrium, diolah dengan minyak
berlebih,makanan tinggi pengawet, makanan kaleng, diolah menggunakan santan, diolah dengan gula sederhana (contoh: manisan), bakery.
Makanan yang dianjurkan : makanan yg direbus,buah-buahan (kecuali: durian), snack: rendah kalori.
8. Apakah aktifitas fisik yang dapat dianjurkan untuk pasien setelah keluar dari RS?Jalan santai di pagi hari, lari2 kecil 15-30menit, bersepeda, renang, senam jantung sehat, yoga.
9
G. HIPOTESIS
10
PasienPatofisiologi
DM tipe 2 Hipertensi Dislipidemia
Diagnosa UAP
Faktor resiko
Tanda dan gejala
Asuhan Gizi Asuhan medis
Assessment
AntropometriUmur : 36 thBB : 45kgTB : 155cmIMT : 18.75Status Gizi : Normal
Biokimia:Diabetes MellitusGDS : 226 (tinggi) GD2JPP : 236 (tinggi)DislipidemiaKolesterol : 285 (tinggi)HDL : 41 (rendah)LDL : 121mg/dlTG : 272 (tinggi)UAPCPK : 97 CKMB : 29 (tinggi)(N: 7-25)Asam urat : 4,8(N: 2,4 – 5,7)
Fisik klinisHipertensiTek. darah 170/120 (tinggi. Hipertensi stage 3)KU: CMGCS 456Nadi 96x/menitRR 16x/menitNyeri dadaLemahNafsu makan rendahKonstipasi
Dietary Makanan pasien
dalam bentuk bubur Pasien hanya
menghabiskan ¼ porsi
Kebiasaan pasien dirumah Konsumsi ikan asin
hapir tiap hari Snack yg disukai
kerupuk, roti goreng dan gorengan
Tidak pernah mengkonsumsi sayur bayam (alasan tidak baik untuk pasien hipertensi)
EkologiObat - obatan yg digunakan: Penitidibe Metalopramid Captopril Clopidogrel Asetylsalicylic
acid Niazepam Laxadine ISDN Insulatrad
Riwayat penyakit: Diabetes Mellitus
tipe 2 Hipertensi Dislipidemia
Interaksi obat dengan obat Interaksi obat dengan makanan
11
NI-2.1 Ketidakcukupan intake oral disebabkan oleh kurangnya nafsu makan ditandai dg pasien hanya menghabiskan ¼ porsi yg diberikan
Diagnosa
RC-1 Kolaborasi
Intervensi NB-1.7 Kesalahan pemilihan Bahan Makanan disebabkan kurang pengetahuan ditandai dengan pasien sering mengkonsumsi ikan asin dan gorengan
NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi disebabkan oleh penyakit pasien yaitu diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia ditandai dengan GDS : 226, GD2JPP : 236, Kolesterol : 285, HDL : 41, TG : 272, CKMB : 29
Prinsip:-Energi cukup.-Karbohidrat sedang.-Protein tinggi.-Lemak rendah.-Vitamin dan mineral tinggi.-Kolesterol rendah.-Serat tinggi.
Tujuan:-Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.-Menormalkan nilai-nilai laboratorium.-Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui pemenuhan asupan gizi sesuai kebutuhan.-Mengurangi tanda dan gejala yang dirasakan pasien.-Meningkatkan asupan makan pasien.-Memonitoring glukosa darah agar tetap normal.
Preskripsi diet
Intervensi
Pemesanan dietDiet DM dengan energi 1608,75 kkal, bentuk makanan lunak
Syarat:-Energi diberikan cukup sebesar 1608,75 kkal.-KH diberikan sedang sebesar 55% TEE yaitu 221,2 gramkarena nyeri dada dan menderita DM tipe 2, diutamakan KH low GI.-Protein diberikan tinggi sebesar 20% TEE yaitu 80,44 gram untuk memenuhi kebutuhan energi dan memperbaiki jaringan tubuh.-Lemak diberikan rendan sebesar 20% TEE yaitu 44,69 gram karena menderita dislipidemia, diutamakan lemak omega 3, SAFA < 7% TEE, lemak trans < 1% TEE, PUFA >= 10% TEE, MUFA >= 20%, kolesterol > 200 mg/hari.-Serat diberikan tinggi sebesar 25-30 gram/hari, diutamakan serat larut air.-Vitamin dan mineral diberikan tinggi. Vitamin D 400 IU, kromium 25 IU, selenium 60-90 µg/hari, magnesium 320 mg/hari.-Cairan cukup.
12
S-1.1 Body Composition (BB dan IMT)
Target : BB dan IMT tetap dalam range normal
Frekuensi Monev : satu minggu sekali, saat pertama kali masuk RS dan saat akan keluar RS
FI-2.2 Food Intake (Jumlah, tipe, dan kualitas makanan pasien)
Intake makan pasien sesuai kebutuhan
Frekuensi Monev : setiap hari setelah makan
Target : pasien menghabiskan semua makanan yang diberikan
Monev
E-2.1 Edukasi GiziEdukasi diberikan kepada pasien dan keluarganya.Waktu: MRS dan setelah akan pulangMateri: makanan yg dianjurkan dan yg tidak, kontrol porsiMedia : leaflet dan foodmodelTujuan: terjadi perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan
ND-1 Meal and SnackModifikasi diet berupa bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi pasien berupa makanan lunakTujuan: Meningkatkan intake makanan pasien,
S-2.6 Lipid Profile (monitoring kadar LDL, HDL, TG pasien)
Target : Nilai biokim (GDS, GD2JPP, Kolesterol, HDL, TG, CKMB) normal
Frekuensi Monev : satu kali dalam sebulan dan saat akan keluar RS
BE-1.2 Pengetahuan akan gizi yang meningkat
Target : terjadi peningkatan pengetahuan dan diharapkan adanya perubahan perilaku
Frekuensi Monev : saat keluar RS
RC-1 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainKolaborasi dengan perawat dan dokter terkait obat dan perawatan pasien.Tujuan: Tidak adanya miskomunikasi antar tim medis.
H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1. Bagaimana hubungan patofisiologis penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan
dislipidemia?
13
Obesitas
Intake glukosa dan lemak tinggi
Disimpan menjadi glikogen
Peningkatan lemak visceral
FFA meningkat
TNF α dan IL6 meningkat
hiperglikemi
Resistensi insulin
DM tipe 2
hiperinsulinemia
dislipidemia
Penumpukan lipid di pemb darah
Pembentukan plak di pemb darah
(Harrison, 2005)
2. Apa saja faktor resiko pada penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?
Obesitas, konsumsi makanan tinggi lemak, konsumsi makanan tinggi natrium, emosi, genetic, merokok, aktifitas fisik yang kurang. (Almatsier, 2010)
3. Apa saja tanda dan gejala secara umum dari diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia?
Tanda: nyeri dada, tekanan darah tinggi, nyeri di bagian tengkuk leher, GDS dan GD2JPP diatas normal, HDL rendah, LDL dan TG tinggi.Gejala: nafsu makan rendah, konstipasi, pusing. (Almatsier, 2010)
4. Bagaimanakah status gizi pasien tersebut? Berapa kebutuhan energinya?
Status gizi1. BBI = 90% x 155 – 100
= 49,5 kg2. IMT= 45/1,552
= 18,73 (normal)3. Kebutuhan basal = BBI X 25kkal
= 49,5 x 25= 1237,5 kkal
Aktivitas fisik = 10% x 1237,5= 123,75 kkal
Faktor stres = 10% x 1237,5= 123,75 kkal
Koreksi Status gizi = 10% x 1237,5= 123,75 kkal
TEE = 1237,5 + 123,75 x 3= 1608,75 kkal
(PERKENI, 2013)
5. Bagaimana ADIME yang tepat untuk pasien?
14
rupturePemb darah mengecil
Aliran darah meningkat
aterosklerosis Inflamasi meningkat
IMA tidak menetap
UAP
6. Bagaimana interaksi obat dengan makanan dan interaksi antar obat pada obat-obat yg dikonsumsi pasien?Nama obat Interaksi antar obat Interaksi dg makanan Waktu pemberian
Captopril Dg obat diuretic dan obat anti hipertensi lain dpt menyebabkan hipotensi
Grapefruit juice 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan
Metoclopramid Dapat menghambat digoksin, simetidin, dan meningkatkan absorbs parasetamol dan tetrasiklin.
½ jam sebelum makan
Clopidogrel Obat warfarin aspirin, heparin dan trombolitik lain.
Dengan/tanpa makanan
ISDN Konsumsi dg alcohol akan menyebabkan ingesti akut dan hipotensi
2 jam sebelum makan
Laxadine Dg minyak dan mineral dpt mengganggu absorbs
15
dari vitamin larut lemak.Dg susu dan bahan2 yg mengandung vit D (karena bersifat laksatif)
Acetylsalicylic acid Berinteraksi dg obat anti koagulan, kortikosteroid, sulfonylurea, metotreksat
Insulatrad Obat hipogilkemik oral, ace inhibitor, salisilat, hormone tiroid
(MIMS,2010 ; CHC, 2002)
7. Bagaimana preskripsi diet yang tepat?PRESKRIPSI DIET
Tujuan:- Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.- Menormalkan nilai-nilai laboratorium.- Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui pemenuhan asupan gizi sesuai
kebutuhan.- Mengurangi tanda dan gejala yang dirasakan pasien.- Meningkatkan asupan makan pasien.- Memonitoring glukosa darah agar tetap normal.Prinsip:- Energi cukup.- Karbohidrat sedang.- Protein tinggi.- Lemak rendah.- Vitamin dan mineral tinggi.- Kolesterol rendah.- Serat tinggi.Syarat:- Energi diberikan cukup sebesar 1608,75 kkal.- KH diberikan sedang sebesar 55% TEE yaitu 221,2 gramkarena nyeri dada dan menderita DM tipe 2,
diutamakan KH low GI.- Protein diberikan tinggi sebesar 20% TEE yaitu 80,44 gram untuk memenuhi kebutuhan energi dan
memperbaiki jaringan tubuh.- Lemak diberikan rendan sebesar 20% TEE yaitu 44,69 gram karena menderita dislipidemia,
diutamakan lemak omega 3, SAFA < 7% TEE, lemak trans < 1% TEE, PUFA >= 10% TEE, MUFA >= 20%, kolesterol > 200 mg/hari.
- Serat diberikan tinggi sebesar 25-30 gram/hari, diutamakan serat larut air.- Vitamin dan mineral diberikan tinggi. Vitamin D 400 IU, kromium 25 IU, selenium 60-90 µg/hari,
magnesium 320 mg/hari.
16
- Cairan cukup.Pemesanan dietDiet DM dengan energi 1608,75 kkal, bentuk makanan lunak
(Almatsier, 2010 ; Mahan, 2008 ; O’connell, 2001)
8. Apakah aktifitas fisik yang dapat dianjurkan untuk pasien setelah keluar dari RS?Aktifitas fisik yang dianjurkan adalah melakukan aktifitas fisik dengan tingkat moderate 150 menit / minggu . jenis olah raga yang dianjurkan adalah berenang , bersepeda, mengayuh , latihan lengan , latihan fisik dengan kursi dan menghidari olahraga angkat beban .
( Mahan , 2008 ; ADA ,2004 )
17
Makanan yang tidak dianjurkan Makanan yang dianjurkan
Sumber KH
Cake, pie, pastries, biskuit, krakers berlemak, dan kue berlemak lainnya
Beras terutama beras merah, pasta, makaroni, atau kue buatan sendiri yang sedikit lemak tak jenuh
Sumber protein hewani
Daging kambing, sosis, jeroan, susu whole, susu kental manis, krim, yoghurt dari susu penuh, keju, dan es krim
Ikan, unggas tanpa kulit, putih telur, susu skim, yoghurt rendah lemak, dan keju rendah lemak
Sumber protein nabati
Dimasak dengan santan dan digoreng dengan minyak jenuh, seperti kelapa dan kelapa sawit
Tempe, tahu, dan kacang-kacangan
Sayuran
Dimasak dengan mentega, minyak kelapa atau kelapa sawit, dan santan kental
Semua sayur dalam bentuk rebus, segar, dikukus, ditumis dengan sedikit minyak, atau dimasak dengan santan encer
Buah
Buah yang diawetkan dengan gula, seperti buah kaleng dan buah kering
Semua buah dalam keadaan segar atau bentuk jus
Sumber lemak
Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, mentega, margarin, kelapa, santan, krim, bacon, cocoa mentega, mayonais, dan dressing yang dibuat dari telur
Minyak jagung, kedelai, kacang tanah, bunga matahari, dan wijen
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
1. Patofisiologis penyakit UAP, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, dan dislipidemia pertama
disebabkan oleh obesitas sehingga intake glukosa dan lemak tinggi yang akan disimpan menjadi
glikogen. Hal ini menyebabkan peningkatan lemak visceral yang juga menyebabkan FFA, TNF α dan
IL6 meningkat. Peningkatan inilah yang menyebabkan resistensi insulin sehingga memicu
terjadinya hiperglikemi dan terjadilah Diabetes Melitus tipe 2.
FFA yang meningkat menyebabkan hiperinsulinemia. Sehingga pasien mengalami dislipidemia.
Penumpukan lipid di pembuluh darah menyebabkan pembentukan plak. Plak-plak yang terbentuk
menyebabkan aterosklerosis sehingga pembuluh darah menjadi mengecil. Penyempitan pembuluh
darah ini menyebabkan aliran darah meningkat sehingga terjadilah hipertensi.
Pembentukan plak-plak di pembuluh darah menyebabkan inflamasi meningkat sehingga terjadi
rupture. Hal ini menyebabkan kejadian IMA yang tidak menetap dan akhirnya terjadi UAP.
2. Diagnosa pasien adalah sebagai berikut: - NI-2.1Ketidakcukupan intake oral disebabkan oleh kurangnya nafsu makan ditandai dg pasien hanya menghabiskan ¼ porsi yg diberikan - NC-2.2
18
Perubahan nilai laboratorium terkait gizi disebabkan oleh penyakit pasien yaitu diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia ditandai dengan GDS : 226, GD2JPP : 236, Kolesterol : 285, HDL : 41, TG : 272, CKMB : 29 - NB-1.7Kesalahan pemilihan Bahan Makanan disebabkan kurang pengetahuan ditandai dengan pasien sering mengkonsumsi ikan asin dan gorengan
3. Intervensi:
- ND-1 Meal and Snack
Modifikasi diet berupa bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi pasien berupa makanan lunakTujuan: Meningkatkan intake makanan pasien, Mempertahankan status gizi pasien- E-2.1 Edukasi GiziEdukasi diberikan kepada pasien dan keluarganya.Waktu: MRS dan setelah akan pulangMateri: makanan yg dianjurkan dan yg tidak, kontrol porsiMedia : leaflet dan foodmodelTujuan: terjadi perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan- RC-1 Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainKolaborasi dengan perawat dan dokter terkait obat dan perawatan pasien.Tujuan: Tidak adanya miskomunikasi antar tim medis.
4.Monitoring dan evaluasi yang tepat yaitu:
- FI-2.2 Food Intake (Jumlah, tipe, dan kualitas makanan pasien)
Intake makan pasien sesuai kebutuhan Frekuensi Monev : setiap hari setelah makan Target : pasien menghabiskan semua makanan yang diberikan
- S-1.1 Body Composition (BB dan IMT)
Target : BB dan IMT tetap dalam range normal Frekuensi Monev : satu minggu sekali, saat pertama kali masuk RS dan saat akan keluar RS
- BE-1.2 Pengetahuan akan gizi yang meningkat
Target : terjadi peningkatan pengetahuan dan diharapkan adanya perubahan perilaku Frekuensi Monev : saat keluar RS
- S-2.6 Lipid Profile (monitoring kadar LDL, HDL, TG pasien)
Target : Nilai biokim (GDS, GD2JPP, Kolesterol, HDL, TG, CKMB) normalFrekuensi Monev : satu kali dalam sebulan dan saat akan keluar RS
5.Tujuan Diet:
- Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal.- Menormalkan nilai-nilai laboratorium.- Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui pemenuhan asupan gizi sesuai kebutuhan.- Mengurangi tanda dan gejala yang dirasakan pasien.- Meningkatkan asupan makan pasien.
19
- Memonitoring glukosa darah agar tetap normal.6. Prinsip Diet :- Energi cukup.- Karbohidrat sedang.- Protein tinggi.- Lemak rendah.- Vitamin dan mineral tinggi.- Kolesterol rendah.- Serat tinggi.7. Syarat:- Energi diberikan cukup sebesar 1608,75 kkal.- KH diberikan sedang sebesar 55% TEE yaitu 221,2 gramkarena nyeri dada dan menderita DM tipe 2, diutamakan KH low GI.- Protein diberikan tinggi sebesar 20% TEE yaitu 80,44 gram untuk memenuhi kebutuhan energi dan memperbaiki jaringan tubuh.- Lemak diberikan rendan sebesar 20% TEE yaitu 44,69 gram karena menderita dislipidemia, diutamakan lemak omega 3, SAFA < 7% TEE, lemak trans < 1% TEE, PUFA >= 10% TEE, MUFA >= 20%, kolesterol > 200 mg/hari.- Serat diberikan tinggi sebesar 25-30 gram/hari, diutamakan serat larut air.- Vitamin dan mineral diberikan tinggi. Vitamin D 400 IU, kromium 25 IU, selenium 60-90 µg/hari, magnesium 320 mg/hari.- Cairan cukup.8. Pemesanan diet dengan Diet DM dengan energi 1608,75 kkal, bentuk makanan yaitu lunak.9. Daftar bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan:
20
21
Makanan yang tidak dianjurkan Makanan yang dianjurkan
Sumber KH
Cake, pie, pastries, biskuit, krakers berlemak, dan kue berlemak lainnya
Beras terutama beras merah, pasta, makaroni, atau kue buatan sendiri yang sedikit lemak tak jenuh
Sumber protein hewani
Daging kambing, sosis, jeroan, susu whole, susu kental manis, krim, yoghurt dari susu penuh, keju, dan es krim
Ikan, unggas tanpa kulit, putih telur, susu skim, yoghurt rendah lemak, dan keju rendah lemak
Sumber protein nabati
Dimasak dengan santan dan digoreng dengan minyak jenuh, seperti kelapa dan kelapa sawit
Tempe, tahu, dan kacang-kacangan
Sayuran
Dimasak dengan mentega, minyak kelapa atau kelapa sawit, dan santan kental
Semua sayur dalam bentuk rebus, segar, dikukus, ditumis dengan sedikit minyak, atau dimasak dengan santan encer
Buah
Buah yang diawetkan dengan gula, seperti buah kaleng dan buah kering
Semua buah dalam keadaan segar atau bentuk jus
Sumber lemak
Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, mentega, margarin, kelapa, santan, krim, bacon, cocoa mentega, mayonais, dan dressing yang dibuat dari telur
Minyak jagung, kedelai, kacang tanah, bunga matahari, dan wijen
B. REKOMENDASI
Dalam melakukan intervensi harus dimunculkan diagnosa gizi yang tepat dan sesuai dengan
kondisi pasien berdasarkan data assessment pasien. Tanpa adanya diagnosa yang tepat penegakan
intervensi dan monitoring evaluasi juga akan berdampak pada ketidak akuratan data. Dalam pemilihan
intervensi dan monitoring juga perlu adanya pemikiran pengaplikasian yang real dalam lapangan,
selain itu intervensi yang diberikan harus sesuai dengan kondisi dan keinginan dai pasen sehingga tidak
semata-mata hanya teori tetapi diharapkan juga dapat diaplikasikan secara nyata dalam praktek ke
pasin, sehingga dapat terwujudnya korelasi yang baik antara ahli gizi, staff rumah sakit, dan tenaga
medis lainny
DAFTAR PUSTAKA
ADA. 2008. IDNT. USA : ADA
Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
CHC. 2002. Drug/Food Interaction. http://www.aspiruslibrary.org/patient_ed/pdf/pharm/pe-pharm-007.pdf.
diakses tanggal 25 Februari 2014 pukul 10.11 WIB.
Harrison, 2005. Principles of Internal Medicine volume 1.
Mahan, Kathleen, Sylvia Escott-Stump. 2008. Krause’s Food and Nutrition Therapy. Edition 12: page 871.
22
MIMS, 2010. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
O’connell, Belinda S. 2001. Diabetes Spectrum. Vol 14, no 3.
PERKENI. 2013. www.perkeni.org.
TIM PENYUSUN
KETUA : Rohanda Putragama 115070300111035
SEKRETARIS : Anisah Hana N. 115070300111040
Raniah bin Abad 115070300111032
ANGGOTA : Anneke Wulansari 115070301111005
Resty Lindiawati 115070307111002
Anisah Djakfar 115070300111024
Sarah Edwina R 115070313111004
M. Ilham Gumilar 1150700307111006
Laily Ekawati C 115070301111024
23
Dear Asita 115070300111017
Siti Fatimah R 115070300111029
Ratih Indah S 115070300111006
Lani Aristia 115070301111001
FASILITATOR : Mb. Widi
A. PROSES DISKUSI
1. KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
Fasilitator sudah membantu jalannya proses PBL dengan mengarahkan mahasiswa apabila
dirasa jalannya diskusi mulai diluar jalur dan juga membantu mahasiswa untuk lebih
memahami skenario yang dibahas terutama dalam menentukan arah diagnosa dan intervensi
pada pasien terkait dengan kondisi pasien.
2. KOMPETENSI/HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
Kelompok kami sudah mampu merancang dan menerapkan pelayanan gizi yaitu asuhan gizi
sesuai dengan keadaan kesehatan pasien.
24