laporan hasil penelitianeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/laporan...laporan hasil penelitian...

63

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan
Page 2: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis

Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

Daya Saing Alumni STIE Indonesia Banjarmasin

Oleh:

Dra. Hj. HANIFAH, M.M

NIDN. 1110166202

RISWAN LUDFI SE, M.M

NIDN. 1114018302

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANJARMASIN

2019

Sumber Dana LP2M STIE Indonesia Banjarmasin 2019

Page 3: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan
Page 4: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT karena petunjuk

dan rahmat-Nya pulalah laporan hasil ini selesai dibuat.

Banyak perguruan tinggi seperti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Banjarmasin sampai saat ini baik melalui kelembagaan maupun penelitian dosen

perorangan belum melakukan peninjauan apakah kompetensi yang diharapkan

selama ini tercapai, apakah kompetensi yang dibuat sesuai dengan visi misinya

enterprenur dan dunia kerja, atau apakah pengguna mereka (user) telah puas

menggunakan lulusannya, bagaimana daya saingnya. Hal ini penting tidak hanya

bagi para pengguna untuk kelancaran organisasi mereka, atau alumni dalam

mengerjakan pekerjaannya, juga bagi perguruan tinggi apakah mereka telah

memenuhi harapan masyarakat dan tentunya kepercayaan serta ujung-ujungnya

survival dan kentungan lembaga.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada setingi-tingginya kepada ketua STIEI Banjarmasin, Kepala Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) STIEI Banjarmasin, dan seluruh

pihak yang hadir dalam kegiatan serta semua pihak yang membantu baik langsung

maupun tidak langsung sehingga kegiatan penelitian ini terlaksana seperti yang

diharapkan bersama.

Akhirnya kami berharap semoga kegiatan ini, menjadi suatu sumbangsih

bagi STIE Indonesia Banjarmasin dan para alumninya.

Banjarmasin, 25 Juni 2019

Tim Peneliti

Page 5: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

iii

ABSTRACT

Many universities such as the Banjarmasin School of Economics of Indonesia up to

now both through individual lecturer research have not yet assessed whether the

competencies are expected so far, are competencies made in accordance with the

vision and mission of the entrepreneur and the world of work, or have their users

(users) been satisfied using the competition, how competitive they are. This is

important not only for users for the smooth running of their organizations, or

alumni in doing their work, but also for universities whether they have fulfilled the

expectations of the community and helped the trust and ultimately the survival and

content of the institution.

This study aims to determine the relationship of competency based

interpreneurship, user satisfaction, and alumni competitiveness towards 40 users

from various organizations that run alumni. The results show that interpreneurship-

based competencies affect user satisfaction and competitiveness, and user

satisfaction affects competitiveness.

This shows that in order to improve the quality of graduates, STIE Indonesia

Banjarmasin must improve the learning system based on interpreneur, pay attention

to the desires of users, and maintain its quality must be better than its competitors.

Keywords: interpreneurship based competency, user satisfaction, and alumni

competitiveness

Page 6: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

iv

Page 7: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

v

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan. …………………………………………………………. .…

Ucapan Terimakasih………………………………………………………………

Abstract……………………………………………………………………………

Daftar Isi………… …………………………………………………………… -….

Daftar Tabel…………………………………………………………………….

Daftar Gambar…………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN… …….………………………………………….. …

1.1.Latar Belakang……….…………………………… ……………… …

1.2.Perumusan Masalah………………………………………… …… ....

1.3.Tujuan Penelitian ……………………………………………… ….

1.4.Manfaat Penelitian ………………………………………………….. .

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA… ……….………………………………….....

2.1. Tinjauan Teoritis………………………………………………………

2.1.1. Kompetensi .....................................................................................

2.1.2. Kompetensi Entrepreneur…………………………………………..

2.1.3. Kepuasan Pengguna ……………… ......................................................

2.1 4. Daya Saing ……………….. ………………………………………

2.1.5. Hubungan Antara Kompetensi Dengan Kepuasan Pengguna…..

2.1.6. Hubungan Antara Kompetensi Dengan Daya Saing…………….

2.1.7. Hubungan Antara Kepuasan Pengguna Dengan Daya Saing……

2.2. Penelitian Terdahulu………………………………………………….

2.3. Kerangka Pemikiran …………………………………………………

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN…………….………………………………

3.1. Desain Penelitian ……..…………………………………………... …

3.2 Lokasi Penelitian………………………………………………………..

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian...........................................................

3.4. Definisi Operasional…………………………………………………….

3.5. Jenis dan Sumber Data…………………………………………………

3.6. Proses Pengolahan Data ……………...………………………………..

3.7. Model Analisis Data ………………...................................................

3.8. Teknik Analisis…………………………………………………..........

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN………….………………………………

4.1. Gambaran Umum ……..…………………………………………... …

4.2 Hasil Penelitian ………………………………………………………..

4.2.1. Karakteristik Responden……………………………………………

4.2.2. Deskripsi Jawaban Responden……………………………………..

4.2.3. Uji Validitas dan Reabilitas………………………………………..

4.2.4. Uji Hipotesa………………………………………………………..

4.3. Pembahasan…………………………………………………………

i

ii

iii

iv

vi

vii

1

1

4

5

5

6

6

6

7

10

14

15

19

21

22

24

25

25

25

25

26

27

28

28

29

30

30

33

33

36

38

40

43

Page 8: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

vi

BAB 5 PENUTUP ……………………………….………………………………

5.1. Kesimpulan ……..………………………………………………….

5.2. Saran…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. ….

50

50

50

51

Page 9: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Instansi Alumni dan Responden……………………………….

Tabel 2 Jabatan Responden ……………………………………………

Tabel 3 Jurusan Alumni Yang Dilnilai…………………………………

Tabel 4 Pengalaman Alumni Yang Dilnilai ……………………………

Tabel 5 Keterkaitan Sifat Pekerjaan dengan Latar Belakang

Keilmuwan Alumni……………………………………………

Tabel 6 Descriptive Statistics Item Pertanyaan Karakter Interpreuner…

Tabel 7 Descriptive Statistics Item Pertanyaan Kepuasan Pengguna……

Tabel 8 Descriptive Statistics Item Pertanyaan Daya Saing Alumni…….

Tabel 9 Uji Korelasi Karakterstik Interpreuner ………………………….

Tabel 10 Uji Korelasi Kepuasan Pengguna………………………………

Tabel 11 Uji Korelasi Daya Saing Alumni………………………………...

Tabel 12 Hasil Uji Reliabilitas …………………………………………….

Tabel 13 Uji t pengaruh kompetensi lulusan berbasis interpreneur

terhadap kepuasan pengguna alumni…………………………….

Tabel 14 Uji t pengaruh kompetensi lulusan berpengaruh

berbasis interpreneur terhadap daya saing alumni………………

Tabel 15 Uji t pengaruh kepuasan pengguna alumni terhadap daya

saing lulusan………………………………………………………

33

34

34

35

35

36

37

38

39

39

40

40

41

42

43

Page 10: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran…………………………………………………24

Page 11: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar kerja antara angkatan kerja dengan kebutuhan pegawai

organisasi bisnis swasta maupun pemerintah tidak seimbang, dimana

jumlah angkatan kerja jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan

dunia

kerja. Maka perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya bersaing

memasuki dunia kerja dengan menawarkan kemampuan para lulusanya

untuk memenuhi kebutuhan organisasi baik bisnis maupun sosial seperti

pemerintahan.

Pesatnya persaingan di dunia bisnis menuntut dukungan kualitas

sumber daya manusia yang mampu memberikan layanan pekerjaan

terbaik pada organisasinya dan pihak-pihak yang berhubungan dengan

orgnisasinya agar lebih baik dari para pesaingnya. Begitu juga tuntutan

yang sama pada instansi pemerintah sangat mengharapkan pegawainya

melakukan pekerjaan terbaik melebihi tuntutan organisasi dan

masyarakat. Di Kalimantan Selatan sendiri tahun 2018 terdapat 41

perguruan tinggi. Sehingga dalam hal ini dunia kerja lebih banyak pilihan

dan selektif dalam mencari lulusan perguruan tinggi.

Kompetensi merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan

atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas

keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang

dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompetensi sangat penting dalam suatu

perusahaan. Dengan adanya kompetensi, perusahaan dapat menentukan

standar pengetahuan, keahlian, kemampuan kerja seseorang atas bidang

Page 12: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

2

tertentu, yang digunakan saat melakukan rekrutmen calon karyawan,

maupun saat melakukan seleksi untuk keperluan promosi karyawan.

Adanya kompetensi juga memudahkan perusahaan dalam

mendeskripsikan bagaimana kinerja seseorang dan melakukan pemetaan

karyawan. Dari kompetensi yang tampak inilah perusahaan jadi lebih

mengetahui bagaimana seorang bertanggung jawab, menyelesaikan

masalah, menyesuaikan perilakunya dengan prioritas dan tujuan

perusahaan, mengendalikan diri saat menghadapi masalah/tekanan, dsb.

Berdasarkan pengukuran pada kompetensi pula, dapat diketahui

kompetensi-kompetensi apa saja yang perlu dikembangkan pada masing-

masing karyawan sehingga kinerjanya dapat meningkat. Intinya,

kompetensi digunakan untuk merencanakan, membantu, dan

mengembangkan perilaku dan kinerja seseorang sehingga lebih

terarah,tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.

Kurikulum yang digunakan di STIE Indonesia Banjarmasin

dengan ikon Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banjarmasn

menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun 2013 yang

mulai diterapkan sejak Semester Gasal Tahun 2013. Orientasi pendidikan

bisnis STIE Indonesia Banjarmasin ditujukan agar lulusannya memiliki:

1. Wawasan bisnis global.

2. Jiwa kewirausahaan (entrepreunership).

3. Penanaman intellectual skill, communication skill, dan interpersonal

skill kepada mahasiswa.

4. Penguasaan ilmu dan teknologi yang relevan dengan dunia bisnis.

Page 13: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

3

5. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan beretika

tinggi

Kepuasan adalah salah satu hal sangat penting dalam meninjau

mutu dari sebuah perguruan tinggi maupun lembaga pendidikan lainnya.

Kepuasan dapat diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan

kelegaan seseorang dikarenakan telah mendapatkan apa yang diinginkan.

Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (dalam Londong, 2012) sejauh

mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli.

Bila kinerja produk lebih rendah ketimbang harapan pelanggan,

maka pembelinya merasa puas atau amat gembira. Semakin tingginya

harapan masyarakat akan pendidikan di negara ini terlihat dari

keantusiasan orang tua dalam menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah

yang berkompeten dan berkualitas. Hasil yang memuaskan adalah

pencapaian dari sebuah proses, proses belajar yang mumpuni serta

ditopang dengan sarana prasarana yang memadai akan menjadikan hasil

yang bisa diharapkan. Kepuasan sendiri merupakan hasil dari adanya

perbedaan perbedaan antara harapan dengan kinerja yang dirasakan

(Londong, 2012). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi dan

harapan ketika melakukan kegiatan baik akademik maupun non

akademik.

STIE Indinesia Banjarmasin sekolah bisnis namun tidak satu-

satunya sekolah bisnis baik di Banjarmasin, maupun di Kalimantan

Selatan apalagi di Indonesia. Para alumninya tentu saja bersaing dengan

para lulusan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya. Istilah

daya saing menunjukkan perbandingan antara lulusan STIE Indinesia

Page 14: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

4

Banjarmasin dengan lulusan perguruan tinggi lain, mana yang lebih baik

dimata pengguna atau penyedia lapangan kerja.

Banyak perguruan tinggi seperti Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Indonesia Banjarmasin sampai saat ini baik melalui kelembagaan maupun

penelitian dosen perorangan belum melakukan peninjauan apakah

kompetensi yang diharapkan selama ini tercapai, apakah kompetensi yang

dibuat sesuai dengan visi misinya enterprenur dan dunia kerja, atau

apakah pengguna mereka (user) telah puas menggunakan lulusannya,

bagaimana daya saingnya. Hal ini penting tidak hanya bagi para pengguna

untuk kelancaran organisasi mereka, atau alumni dalam mengerjakan

pekerjaannya, juga bagi perguruan tinggi apakah mereka telah memenuhi

harapan masyarakat dan tentunya kepercayaan serta ujung-ujungnya

survival dan kentungan lembaga.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian ini adalah :

a. Bagaimana deskripsi kompetensi lulusan berbasis interpreneur dan

kepuasan pengguna daya alumni STIE Indonesia Banjarmasin

b. Bagaimana pengaruh kompetensi lulusan berbasis interpreneur terhadap

kepuasan pengguna alumni STIE Indonesia Banjarmasin.

c. Bagaimana pengaruh kompetensi lulusan berbasis interpreneur terhadap

daya saing alumni STIE Indonesia Banjarmasin.

d. Bagaimana pengaruh kepuasan pengguna alumni terhadap daya saing

lulusan STIE Indonesia Banjarmasin

Page 15: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

5

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

. a. deskripsi kompetensi lulusan berbasis interpreneur dan kepuasan

pengguna daya alumni STIE Indonesia Banjarmasin

b. pengaruh kompetensi lulusan berbasis interpreneur terhadap kepuasan

pengguna alumni STIE Indonesia Banjarmasin.

c. pengaruh kompetensi lulusan berbasis interpreneur terhadap daya

saing alumni STIE Indonesia Banjarmasin.

d. pengaruh kepuasan pengguna alumni terhadap daya saing lulusan

STIE Indonesia Banjarmasin

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pikiran alternatif pemecahan masalah yang berkaitan pengembangan

sumber daya menusia dengan menyediakan kompetensi lulusan yang

sesuai dengan permintaan kerja

Untuk pengembangan ilmu, karena hasil penelitian ini bermanfaat

untuk memperoleh pengetahuan praktis bagi pengembangan disiplin ilmu

manajemen sumber daya manusia dan interpreunner serta dapat

digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Page 16: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.1. Kompotensi

Kata “Kompetensi” berasal dari bahasa Latin “Competencia”

(1585-1590an) yang berarti “sesuai” (Bueno & Tubbs, 2004). Adalah

Boyatzis, seorang Profesor dari Case Western Reserve University yang

pertama kali mempopulerkan istilah “kompetensi” dalam bukunya yang

berjudul “The Competent Manager” (1982), hasil dari penelitiannya

terhadap 2000 orang Manajer. Boyatzis mendefinisikan “kompetensi”

sebagai “karakteristik dasar dari seseorang yang menghasilkan

efektivitas dan atau kinerja yang superior (unggul) dalam bekerja”.

Sedangkan menurut Spencer, McClelland & Spencer (1994), kompetensi

diartikan sebagai karakter individu yang dapat diukur dan ditentukan

untuk menunjukkan perilaku dan performa kerja tertentu pada diri

seseorang.

Kompetensi merujuk pada dimensi-dimensi perilaku yang

terletak di balik kinerja yang kompeten. Dengan kata lain, “kompetensi”

adalah karakteristik, sikap dan perilaku dari orang-orang yang

menghasilkan ouput kerja yang unggul. Oleh karena itu cara untuk

mengukur kompetensi adalah melalui

pengamatan/observasi, Competency Based Interview/CBI (Wawancara

Berbasis Kompetensi), dan sebagainya. Pengamatan dilakukan untuk

melihat apakah indikator-indikator perilaku atau perilaku-perilaku kunci

dari suatu kompetensi telah ditunjukkan/dilakukan oleh seseorang.

Page 17: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

7

Apabila perilaku-perilaku tersebut telah ditunjukkan/dilakukan oleh

seseorang, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut telah memiliki

suatu kompetensi pada level tertentu, berdasarkan suatu pengukuran.

2.1.2. Kompetensi Entrepreneur

Kemampuan di luar kurikulum nasional yang saat ini sedang di

gencarkan oleh beberapa sekolah di Indonesia ini adalah pengetahuan

serta kemampuan entrepreneurial. Pengajar dituntut untuk paham serta

mengaplikasikan kemampuan entrepreneurial tersebut. Apa sih

sebenarnya yang dimaksud kemampuan entrepreneurial dan mengapa

saat ini hampir beberapa sekolah menggunakan kurikulum nasional yang

digabungkan dengan kurikulum berbasis entrepreneurship?

Sesungguhnya, apa sih kompetensi entrpreneurial dan apa sih yang

dimaksud dengan kurikulum berbasis entrepreneurship? dan seberapa

pentingnya bagi dunia pendidikan saat ini?

Menurut Purnomo (2009) Kompetensi Entrepreneurial adalah

suatu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terhubung satu dengan

yang lainnya, yang diperlukan oleh entrepreneur untuk dilatih dan

dikembangkan agar ia mampu menghasilkan kinerja terbaik dalam

mengelola usahanya. Yang berarti kompetensi entrepreneurial adalah

seperangkat kemampuan yang terdiri dari pengetahuan, sikap serta

keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang entrepreneur agar dapat

mengelola usahanya dengan baik. kompetensi entrepreneurial tersebut

tidak hanya dapat dimiliki oleh seorang entrepreneur, bagi seorang

pengajar pun dapat memiliki jiwa entrepreneurial.

Page 18: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

8

Tidak hanya sekedar mengetahui dan mengaplikasikan

kompetensi entrepreneurial saja, tetapi ada tambahan yang harus dapat

dilakukan oleh seorang pengajar yaitu, mengolaborasikan setiap

pelajaran yang ada di sekolah yang termasuk kurikulum nasional dengan

materi-materi entrepreneurship, dan jangan lupa menggunakan

kompetensi entrepreneurial yang sudah didapatkan sebelumnya.

Nilai-nilai entrepreneurship yang perlu diketahui dan dimengerti

yang bisa diinternalisasikan dalam diri peserta didik pada proses

pembelajaran di kelas. Nilai-nilai tersebut yaitu: mandiri, kreatif, berani

mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, kepemimpinan, kerja

keras, jujur, disiplin, inovatif, tanggung jawab, kerjasama, pantang

menyerah, komitmen, realistis, rasa ingin tahu, komunikatif, dan

motivasi kuat untuk sukses (Kemendiknas, 2010: 10-11). Nilai-nilai

tersebut memiliki definisi sebagai berikut:

1. Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

2. Kreatif adalah berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

cara atau hasil berbeda dari produk/jasa yang telah ada.

3. Berani mengambil resiko adalah kemampuan untuk menyukai

pekerjaan yang menantang, berani dan mampu mengambil risiko

kerja. 4. Berorientasi pada tindakan adalah mengambil inisiatif

untuk bertindak, dan bukan menunggu, sebelum sebuah kejadian

yang tidak dikehendaki terjadi.

Page 19: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

9

5. Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku yang selalu terbuka

terhadap saran dan kritik, mudah bergaul, bekerjasama, dan

mengarahkan orang lain.

6. Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-

sungguh dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai

hambatan. 7. Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

8. Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

9. Inovatif adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam

rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk

meningkatkan dan memperkaya kehidupan.

10. Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku yang mau dan mampu

melaksanakan tugas dan kewajibannya.

11. Kerjasama adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya mampu menjalin hubungan dengan orang lain dalam

melaksanakan tindakan dan pekerjaan.

12. Pantang menyerah adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah

menyerah untuk mencapai suatu tujuan dengan berbagai alternatif.

13. Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat

oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

14. Realistis adalah kemampuan menggunakan fakta/realita sebagai

landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan

keputusan maupun tindakan/perbuatannya.

Page 20: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

10

15. Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya

untuk mengetahui secara mendalam dan luas dari apa yang

dipelajari, dilihat, dan didengar.

16. Komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

17. Motivasi kuat untuk sukses adalah sikap dan tindakan selalu

mencari solusi terbia

2.1.3. Kepuasan Pengguna

Menurut Kotler kepuasan konsumen merupakan kepuasan atau

kekecewaan yang dirasakan oleh pelanggan setelah membandingkan

antara harapan dan kenyataan yang ada (Kotler, 1997). Pengertian lain

kepuasan pelanggan adalah pelbagai kriteria penting yang menentukan

kualitas nyata yang diterima oleh pelanggan (Kelsey, et.al, 2001).

Menurut Zeithaml, et. al., kepuasan pelanggan dalam jasa dapat diukur

dari perbedaan antara harapan dan persepsi pelanggan tentang jasa

layanan yang akan diterima (Zeithmal, et.al, 1990). Harapan pelanggan

mempunyai dua maksud. Pertama, apa yang pelanggan yakini akan

terjadi pada saat pelayanan diberikan. Kedua, apa yang diinginkan

pelanggan untuk terjadi (harapan).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelanggan merasakan

pelayanan sesuai atau melebihi harapannya. Pelanggan akan puas apabila

keinginan, harapan, dan kebutuhannya terpenuhi. Kepuasan Pengguna

Lulusan sebagai Konsumen Pendidikan Sistem pendidikan dapat dilihat

Page 21: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

11

sebagai sebuah sistem transformasi dengan input, proses dan output

(Sahney, et. al., 2004). Dalam dunia pendidikan terdapat pelbagai

pengertian mengenai kualitas. Termasuk di dalamnya kualitas input yaitu

pelajar, staf pendukung dan infrastruktur; kualitas proses yaitu proses

pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar; dan kualitas output adalah

alumni yang kompeten dan cemerlang masa depannya (Sahney, et. al.,

2004).

Pengguna lulusan adalah pihak eksternal yang merupakan

konsumen bagi output sebuah institusi pendidikan. Pihak-pihak eksternal

ini bisa berupa institusi Pemerintah, swasta maupun perorangan.

Pengguna lulusan, baik perseorangan maupun institusi akan menilai

kinerja lulusan universitas sebagai karyawannya.

Pengertian kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah

dicapai seorang karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode

tertentu (Bernadin dan Russell, 1993). Sedangkan Maier (dikutip dari

Peni, 2005) berpendapat bahwa kinerja karyawan merupakan

keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Penilaian

terhadap kinerja karyawan diperlukan bukan hanya untuk mengevaluasi

kerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan

memotivasi karyawan ke depannya (Simamora, 2001). Handoko (1994)

juga menekankan penilaian prestasi sebagai proses dimana organisasi-

organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan dengan

tujuan untuk memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan

memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja

mereka.

Page 22: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

12

Kualitas lulusan menurut borang akreditasi (BAN PT, 2010) ada 7

yaitu:

(1) Integritas (etika dan moral),

(2) Keahlian berdasarkan bidang ilmu (Profesionalisme),

(3) Bahasa Inggris,

(4) Penguasaan Teknologi Informasi,

(5) Komunikasi,

(6) Kerjasama tim, dan

(7) Pengembangan diri.

Menurut Spencer, et.al., (1993), karyawan yang diharapkan

dalam dunia kerja mesti memiliki beberapa hal di bawah ini:

1. Komitmen pada Organisasi

2. Keinginan berprestasi

3. Melayani

4. Kerjasama

5. Proaktif

6. Memimpin

Menurut survey NACE (National Association of Colleges and

Employers) tahun 2002, (dalam Putra dan Pratiwi, 2005) lulusan

universitas diharapkan oleh dunia kerja memiliki kompetensi berikut:

1. Kemampuan berorganisasi, \

2. Kejujuran,

3. Kemampuan bekerjasama,

4. Kemampuan interpersonal,

5. Etos kerja yang baik,

Page 23: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

13

6. Memiliki motivasi/berinisiatif,

7. Mampu beradaptasi,

8. Kemampuan analitikal,

9. Kemampuan computer,

10. Kemampuan organisasi,

11. Berorientasi pada detail,

12. Kemampuan memimpin,

13. Percaya diri,

14. Berkepribadian ramah,

15. Sopan,

16. Bijaksana,

17. IP ≥ 3,0,

18. Kreatif,

19. Humoris, dan

20. Kemampuan

Beberapa hal yang perlu dimiliki oleh mahasiswa (O‟Brien,

2002), meliputi:

1. Communication Skills, terdiri atas komunikasi lisan dan komunikasi

tulisan

2. Organizational Skills, meliputi manajemen waktu, meningkatkan

motivasi, dan menjaga kesehatan dan penampilan.

3. Leadership, dengan kepemimpinan efektif.

4. Logic, untuk menyelesaikan masalah dan berpikir kreatif.

5. Effort, meliputi ketahanan menghadapi tekanan, asertif, dan

kemampuan dan kemauan belajar

Page 24: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

14

6. Group skills, meliputi kerjasama tim dan meningkatkan kemampuan

interpersonal

7. Ethics

2.1.4. Daya Saing

Pengertian dari daya atau power dalam ruang lingkup ability

(kemampuan) merupakan natural skill atau kemampuan dalam

melakukan sesuatu]. Sedangkan pengertian saing atau compete yaitu

kompetisi atau usaha untuk lebih unggul akan seseorang maupun sesuatu

Daya saing atau power to compete adalah kemampuan untuk

berkompetisi atau kemampuan untuk menjadi unggul.

Forsyth (2015) mengatakan bahwa kompetisi adalah kerja

seseorang untuk melebihi orang lain sehingga keberhasilan seseorang

tergantung dari kegagalan individu yang lain. Dan dalam hal ini Porter

(1980) mengemukakan pendapatnya bahwa SDM mempengaruhi

keunggulan bersaing di berbagai organisasi dengan keterampilan,

motivasi pekerja serta pelatihan dan di beberapa industri merupakan

kunci menuju keunggulan bersaing. SDM yang berdaya saing tidak

pengaruhi oleh perbedaan jenis kelamin. Di dalam daya saing, seluruh

gender di anggap setara. Hal ini di kemukakan oleh Israel yang

berpendapat, daya saing atau persaingan kompetisi adalah sikap

pembawaan manusia atau kualitas dari manusia yang mendasari banyak

hal, bahkan perbedaan gender pun tidak kebal akan hal kompetisi,

banyak di temukan persaingan bentuk unik di karenakan oleh diri kita

Page 25: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

15

sendiri. Dan untuk bertahan adalah hal yang paling jelas dan utama

dalam bentuk kompetisi di manapun baik individual maupun kelompok.

2.1.5. Hubungan Antara Kompetensi Dengan Kepuasan Pengguna

Kinerja organisasi menunjukkan bahwa organisasi saat ini bekerja

dan apa yang harus diperbaiki. Dengan cara ini, pemahaman menyeluruh

tentang kinerja saat ini membantu organisasi untuk mencapai tujuannya.

Kepemimpinan bisnis dan pengembangan manajemen terutama

difokuskan pada kinerja yang menguntungkan oleh organisasi - dan

individu di dalamnya. Kerangka kerja kompetensi menyusun kompetensi

yang diperlukan untuk kinerja luar biasa, baik pada level organisasi dan

individu. (Cross 2010, 4). Pengetahuan dan kompetensi individu dalam

contoh aset tidak berwujud meningkatkan kinerja organisasi. Aset tidak

berwujud bisa dibagi menjadi tiga jenis: kompetensi karyawan, struktur

internal dan struktur eksternal. (Yeo 2003, 201).

Kompetensi karyawan berarti kemampuan dan kemampuan

individu untuk menciptakan aset berwujud dan tidak berwujud,

sedangkan struktur internal mencakup paten, konsep dan model, serta

sistem administrasi organisasi. Di sisi lain, struktur eksternal terdiri dari

hubungan dengan pemangku kepentingan dan pelanggan, dan reputasi

atau citra organisasi. (Yeo 2003, 201). Mereka terus bekerja dengan

beberapa pemangku kepentingan di lingkungan bisnis, seperti pesaing,

pemegang saham, pelanggan dan pemasok. Kinerja organisasi adalah

hasil dari tingkat kompetensi organisasi, atau dengan kata lain, posisi

relatif perusahaan dalam kelompok kompetensi. Dengan demikian

Page 26: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

16

keputusan manajemen strategis harus dibuat dengan mempertimbangkan

posisi dan kompetensi strategis organisasi. (Van Assen 2000, 146;

Huotari 2009, 47).

Kompetensi organisasi yang berbeda secara strategis adalah

kompetensi yang pada akhirnya menentukan posisi organisasi di antara

yang lain. Kompetensi organisasi yang berbeda secara strategis bukanlah

sesuatu yang dimiliki atau tidak dimiliki organisasi; kompetensi yang

perlu dicapai dengan terus meningkatkan dan memperbarui kemampuan

organisasi, kompetensi organisasi, kemampuan atau kompetensi

individu, dan kemampuan teknologi fungsional. (van Assen 2000, 147).

Kompetensi karyawan yang selaras dengan strategi penting atau

bahkan krusial untuk kinerja organisasi. Karyawan dapat dianggap

sebagai modal tidak berwujud organisasi yang menciptakan nilai tambah.

Manajemen berbasis kompetensi dan pengembangan kompetensi dapat

meningkatkan kinerja bahkan jika sumber daya ekonomi terbatas.

(Huotari 2009, 11.)

Kinerja organisasi dapat diamati dalam beberapa tingkatan.

Tingkat kinerja keuangan yang paling umum dan tradisional, diukur

misalnya dengan rasio, anggaran, aset, operasi, dan pasar. Namun, ada

tingkat kinerja lain, yang disebut tingkat organisasi informal atau non-

keuangan kinerja. Kompetensi individu merupakan salah satu dimensi

dari tingkat kinerja organisasi non-finansial. (Yeo 2003, 200-201).

ICBHRM (Integrated Competency Based Human Resource

Management) Konsep Integrated Competency Based Human Resource

Management pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Dr. David

Page 27: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

17

McClelland (Sahupala, 2009). Konsep CBHRM menawarkan metode

baru untuk merumuskan model kompetensi suatu organisasi yang

terintegrasi dengan visi dan strategi perusahaan untuk kemudian

diimplementasikan dalam berbagai sistem MSDM yang berlaku dalam

organisasi, antara lain seleksi, perencanaan karir, perencanaan suksesi,

penilaian kinerja, pendidikan serta pelatihan dan pengembangan

organisasi. Model sistem balas jasa berbasis kompetensi adalah

pendekatan mutakhir dalam manajemen SDM yang mengintegrasikan

strategi bisnis organisasi dengan sistem manajemen SDM.

Para praktisi HR yang telah menerapkan CBHRM mengemukakan

kunci sukses penerapan sistem ini. Yang pertama adalah peran

manajemen. Sebagaimana halnya investasi, kontribusi CBHRM ini tidak

dapat dilihat dalam waktu yang singkat, terutama karena melibatkan

seluruh sistem manajemen sebagaimana yang telah dikemukakan di atas.

Kompetensi terlebih dahulu harus dibudayakan hingga akhirnya

berdampak pada peningkatan kinerja yang berdampak pada peningkatan

keuntungan perusahaan. Dukungan manajemen sangat berperan penting

dalam hal ini. Manajemen yang memahami peran penting kompetensi

dalam peningkatan kinerja sangat disyukuri oleh para praktisi SDM

karena hal ini juga berarti adanya dukungan dalam investasi program

pembudayaan kompetensi.

Selanjutnya adalah peran manajemen SDM. Divisi SDM

adalah internal consultant bagi semua kolega di internal

perusahaan. Oleh karena itu, Divisi SDM berperan penting dalam

mendefinisikan dan mensosialisasikan konsep,

Page 28: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

18

metodologi, roadmap CBHRM perusahaan. Kunci sukses ketiga adalah

strategi implementasi CBHRM. Bila perusahaan telah memulai inisiatif

penerapan kompetensi dan berakhir dengan resistensi para stakeholder,

itu mungkin isyarat bahwa peta aplikasi CBHRM (application

roadmap) tidak sejalan dengan kebutuhan nyata perusahaan atau tidak

mendukung perencanaan strategik perusahaan. Bagaimanapun, CBHRM

bukanlah program yang berdiri sendiri. CBHRM mendapat tempat ketika

ia mendukung pencapaian misi, visi dan strategi perusahaan. CBHRM

menjadi populer ketika para direktur, general manager dan manajer

melihat bahwa CBHRM membantunya mendongkrak kinerja unit bisnis.

Tantangan paling mendasar pada sistem ini ialah membuat seluruh

perilaku kunci (key behavior) dapat diterjemahkan ke dalam aktifitas

pekerjaan (job activites) di berbagai fungsi dan level jabatan yang

berbeda. Hanya dengan cara ini maka seluruh perilaku kunci yang

bersifat transferable tersebut menjadi relevan, mudah dipahami, dan

muncul dalam perilaku sehari-hari pemegang jabatan.

Amat mudah tergoda untuk memandang program CBHRM itu

sendiri sebagai sebuah project. Sebuah project memiliki tanggal mulai

dan berakhir. Kenyataannya, CBHRM tidaklah seperti itu. Sebuah

perusahaan dapat memulai CBHRM sejak tahun 1996 dan hingga kini

masih berkutat dalam perbaikan berkelanjutan. Semuanya untuk

mendapatkan sistem yang semakin kokoh, buah manis implementasi,

yang memang diperoleh setelah disiplin tahunan. Mendapatkan profil

kompetensi bukanlah akhir CBHRM. CBHRM yang sesungguhnya

adalah sistem manajemen berbasis kompetensi yang telah dipraktekkan

Page 29: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

19

pada fungsi seleksi dan rekrutmen, pelatihan, pengembangan karyawan,

penilaian kinerja, asesmen, perencanaan karir dan kompensasi karyawan

sekaligus.

2.1.6. Hubungan Antara Kompetensi Dengan Daya Saing

Karyawan dapat mencapai hasil mereka dengan berbagai cara.

Karyawan memberikan angka penjualan yang lebih tinggi dengan secara

diam-diam menciptakan jutaan rekening bank dan kartu kredit tanpa izin

- jalur tidak etis menuju hasil yang memiliki biaya jangka panjang yang

sangat tinggi. Tetapi karyawan juga dapat mengungguli pesaing mereka

melalui inovasi. Jika karyawan bersaing dengan mencari peluang baru

untuk menyediakan layanan kepada klien atau merancang cara untuk

membawa produk baru ke pasar lebih cepat, maka persaingan internal

dapat diterjemahkan menjadi keunggulan kompetitif nyata bagi

organisasi.

Model pencocokan" (Boxall 1992) atau "perspektif perilaku"

(Wilson 1994) dari HRM strategis yang diadvokasi oleh Fomburn et al

1984. Dalam bentuknya yang paling sederhana, model pencocokan

menyatakan bahwa efektivitas organisasi tergantung pada 'ketat - pas'

antara strategi SDM dan strategi bisnis. Ide penting dari model ini adalah

bahwa praktik SDM harus disesuaikan dengan posisi kompetitif yang

diinginkan perusahaan. Ini terlihat membuat organisasi lebih efektif.

Dengan kata lain, manajemen harus mencari tahu apa „perilaku yang

diperlukan oleh pilihan posisi bisnis tertentu dan mengadopsi praktik-

praktik SDM tersebut, yang memperkuat mereka. Beberapa penulis

Page 30: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

20

berpendapat bahwa perusahaan harus memilih apakah mereka ingin

menjadi pemimpin biaya, atau pembeda atas dasar beberapa fitur non-

harga yang unggul seperti kualitas unggul, pengiriman atau layanan. Jika

misalnya, manajemen memilih strategi bisnis diferensiasi dari pesaing

berdasarkan tingkat inovasi produk yang lebih tinggi, ini akan

memerlukan perilaku kreatif, berorientasi risiko, dan bekerja sama.

Oleh karena itu praktik SDM akan mencakup (Schular dan

Johnson 1987 yang dikutip oleh Boxall, 1995, Bab 12): memilih individu

yang sangat terampil, memberi karyawan lebih banyak keleluasaan,

menggunakan kontrol minimal, membuat investasi lebih besar dalam

sumber daya manusia, menyediakan lebih banyak sumber daya untuk

eksperimen, memungkinkan dan bahkan menghargai kegagalan sesekali,

dan menilai kinerja untuk implikasinya jangka panjang. Di sisi lain, jika

manajemen ingin mengejar kepemimpinan biaya, ini memerlukan

perancangan pekerjaan yang berulang-ulang, pelatihan minimal,

memotong jumlah staf seminimal mungkin dan menghargai hasil tinggi

dan perilaku yang dapat diprediksi. Daya tarik model pencocokan jelas

terletak pada kesederhanaannya dan cara jika menawarkan dasar untuk

mengintegrasikan praktik SDM. Fungsi HRM yang berbeda disatukan di

sekitar tema umum, konsistensi perilaku dengan posisi kompetitif yang

dipilih sebelumnya. Jika kita berpikir dalam kerangka kerja konseptual

kita, ini adalah hasil yang diinginkan oleh manajemen. Model ini sangat

populer di kalangan konferensi dan konsultasi. Boxall 1995 telah

menunjukkan beberapa titik lemah dalam model ini seperti; apa itu

Page 31: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

21

strategi; masalah tipologis; masalah unitarisme; masalah pembuatan

strategi, dan masalah dinamika. Itu

2.1.7. Hubungan Antara Kepuasan Pengguna Dengan Daya Saing

Di tempat kerja, kehadiran setiap orang dimaksudkan untuk

memberikan kontribusi dengan kompetensi berkualitas dalam

peningkatan kinerja, Kompetisi yang sehat di dalam perusahaan

dipercaya dapat menghasilkan sesuatu yang positif buat perusahaan dan

perkembangan karir pekerja. Sejatinya, kompetisi dan persaingan akan

menghasilkan kualitas individu yang lebih baik. Tetapi, dibanyak kasus,

setelah mulai bersaing dan berkompetisi satu sama lain, ada orang yang

kadang-kadang mulai kehilangan akal untuk berkompetisi secara sehat.

Pada akhirnya, hal ini menjadi sesuatu yang merugikan perusahaan

dalam membangun kolaborasi kerja. Padahal, kolaborasi dalam

perusahaan adalah sesuatu yang wajib untuk meningkatkan kualitas dari

proses kerja, termasuk untuk meningkatkan kinerja dan prestasi.

Persaingan dalam dunia kerja bisa menjadi baik atau buruk untuk

Anda. Persaingan yang sehat akan mendorong Anda untuk menjadi lebih

baik dalam segala hal. Persaingan juga membuat bekerja lebih seru dan

menambah semangat. Anda akan terus terpacu untuk menampilkan

performa kerja terbaik, demi memenangkan persaingan. Sebaliknya,

persaingan yang tidak sehat akan membuat suasana kerja tidak

menyenangkan, mengganggu, bahkan memicu stres.

Jika organsasi puas dengan kinerja pegawainya maka mendorong

daya saing positif yang mengakibatkan persaingan sehat antar karyawan

Page 32: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

22

dan kalborasi antar karyawan ,sebaliknya jika organisasi tidak puas maka

menimbulkan ketakutan antar pegawai terutama yang lemah

kompetensinya. Yang menjadi masalah, jika kompetisi ini membuat

karyawan menjadi lupa diri. Mereka hanya ingin memenangkan

persaingan dengan segala cara, hingga melupakan usaha untuk

meningkatkan kemampuan diri.

Mulai dikatakan tidak sehat ketika persaingan mulai menyerang

lawan dengan menempuh cara-cara yang curang, melawan aturan, atau

dengan menyebar fitnah. Hal ini bisa terjadi karena, “Perasaan (kalah

dalam persaingan) ini tidak bisa Anda terima, Anda cenderung

menyangkalnya dengan cara yang bisa menyakiti diri dan orang lain,”

urai Dr. Lisa Firestone Ph.D, psikolog dan editor senior di laman

konsultasi priskologi PsychAlive.org.

Mengapa harus bersaing? Menurut Mary Ellen Slayter, penasehat

dan pakar karier di laman Monster, persaingan umumya tumbuh di

antara pekerja dengan kemampuan yang hampir sama dengan motivasi

kerja yang juga sama besarnya. Sementara itu perusahaan selalu mencari

pekerja terbaik. Demi tampil menjadi karyawan terbaik, segala upaya

dilakukan sehingga persaingan tak terelakkan.

2.2. Penelitian Terdahulu

Dari hasil penelitian Suhartin dan kawan-kawan (2010di UIN

Alauddin Makassar dapat disumpulkan bahwa pada item keahlian

manajerial pada variabel leadership yang memperoleh tingkat kepuasan

tertinggi, serta masih terdapat gap (kesenjangan) antara harapan

Page 33: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

23

stakeholder dan kenyataan (kinerja) yang diterima, Kesenjangan terdapat

pada kuadran A dan D pada diagram kartesius pada item prioritas dan

berlebihan, dan berdasarkan hasil uji wilcoxon terdapat perbedaan yang

signifikan antara harapan dan kinerja yang dirasakan.

Setyaningsih dan Abror mencoba untuk merinci atribut kualitas

lulusan berdasarkan tingkat kepuasan pengguna lulusan. Objek penelitian

adalah alumni dan juga pengguna alumni. Yang digunakan adalah

Keterampilan Komunikasi, Keterampilan Organisasi, Kepemimpinan,

Logika, Usaha, Etika, Kelompok, dan Keterampilan Lainnya. Atribut

lainnya adalah atribut dari bidang keahlian. Dari hasil yang diperoleh,

atribut yang perlu diperhatikan adalah keterampilan organisasi dan

kepemimpinan dengan gap tertinggi -0,82. Secara keseluruhan, pengguna

alumni tidak merasa puas, karena semua atribut negative

Hasil Wardani (2017) penelitian menunjukkan bahwa kurikulum

tidak ada hubungannya dengan tingkat kepemimpinan. Sementara itu,

tingkat kepemimpinan alumni sangat ditentukan oleh kreativitas.

Temuan ini sangat penting untuk aspek manajemen peningkatan kualitas

saja yang seharusnya dilakukan oleh dosen profesional. MMP FKIP

UKSW menyempurnakan kegiatan pembelajarannya pada kuliah

berbasis kreativitas yang akan membawa pengaruh positif pada tingkat

kepemimpinan.

Page 34: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

24

2.3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian/teori, tinjauan penelitian terdahulu dan latar

belakang permasalahan, maka kerangka pikir penelitian dapat dilihat

pada gambar berikut :

Gambar 1 : Kerangka Pemikiran

Pada gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut ; bahwa

komputensi alumni berbasis interpreneur berpengaruh terhadap

kepuasan pengguna dan daya saing alumni, disatu pihak kepuasan

pengguna mempegaruhi daya saing alumni.

Berdasarkan gambar kerangka pemikoran diatas maka dirumuskan

hipotesis

1. H1, kompetensi lulusan berbasis interpreneur berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pengguna alumni STIE Indonesia Banjarmasin.

2. H2, kompetensi lulusan berpengaruh berbasis interpreneur signifikan

terhadap daya saing alumni STIE Indonesia Banjarmasin.

3. H3, kepuasan pengguna alumni berpengaruh signifikan terhadap daya

saing lulusan STIE Indonesia Banjarmasin

Kepuasan

Pengguna

Kompetensi

Berbasis

Interpreneur Daya Saing

Lulusan

Page 35: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

25

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini berupa penelitian deskriptif ekplanatori yang

bersifat kausalitas melalui pengujian hipotesis untuk menganalisis pengaruh

kompotensi alumni sebagai variable terikat, dan kepuasan pengguna sebagai

variabel bebas namun berpengaruh pula variabel bebas lainnya yakni daya saing

lulusan. Adapun variabel yang mewakili masing-masing dimensi, untuk dimensi

kompetensi terdiri dari integritas, disiplin, penampilan, penguasaan bidang ilmu,

komunikasi, kemampuan mengendalikan diri, berjiwa sosial, kerjasama,

kepemimpinan, penguassan bahasa asing, penguasaan computer, dan

pengembangan kepribadian. Sedangkan dimensi kepuasan pengguna terdiri dari

inisiatif dalam bekerja, kreativitas dalam bekerja, masukan saran pada

Instansi/Perusahaan, penyesuaian diri terhadap pekerjaan, ketelitian/ketepatan

menyelesaikan pekerjaan, dan kecepatan dalam bekerja, terakhir dimensi daya

saing adalah persepsi pengguna terhadap perbandingan keseluruhan alumni dari

perguruan tinggi atau sekolah lain

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini meiliputi provinsi Kalimatan Selatan .

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Singarimbun dan Effendi (2008) mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya

akan diduga. Populasi penelitian adalah seluruh organisasi/instansi pengguna

Page 36: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

26

alumni STIE Indonesia Banjarmasin yang tidak diketahui jumlahnya.. Sampel

adalah bagian dari populasi atau bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki populasi apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan

diberlakukan sebagai populasi, untuk itu sampel harus representatif/mewakili

(Sugiyono, 2011)., sampel dalam penelitian ini yang diambil adalah minimal 40

organisasi/instansi yang memperkerjakan alumni baik swasta maupun

pemerintahan.

3.4. Definisi Operasional

Agar diperoleh gambaran yang jelas tentang istilah – istilah dalam

penelitian ini maka diambil pengertian – pengertian sebagai berikut ;

1. Kompetensi berbasis interpreuner adalah karakteristik, sikap dan perilaku

alumni STIE Indonesia Banjarmasin menurut penilaian pengguna

sebagaimana telah ditetapkan dalam kuesioner Bursa Kerja dan Pusat

Pengembangan Karir (BKPPK) STIE Indonesia Banjarmasin dengan

indikator :

- integritas,

- disiplin,

- penampilan,

- penguasaan bidang ilmu,

- komunikasi,

- kemampuan mengendalikan diri,

- berjiwa sosial,

- kerjasama,

- kepemimpinan,

Page 37: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

27

- penguassan bahasa asing,

- penguasaan computer, dan

- pengembangan kepribadian.

2. Kepuasan pengguna lulusan adalah karakteristik, sikap dan perilaku

alumni STIE Indonesia Banjarmasin menurut penilaian pengguna yang

dianggap membantu organisasi/instansi tempat alumni bekerjan

sebagaimana telah ditetapkan dalam kuesioner Bursa Kerja dan Pusat

Pengembangan Karir (BKPPK) STIE Indonesia Banjarmasin dengan

indikator :

- inisiatif dalam bekerja,

- kreativitas dalam bekerja,

- masukan saran pada Instansi/Perusahaan,

- penyesuaian diri terhadap pekerjaan,

- ketelitian/ketepatan menyelesaikan pekerjaan, dan

- kecepatan dalam bekerja

3. Daya saing adalah perbandingan kualitas alumni STIE Indonesia

Banjarmasin apakah lebh baik, sama saja atau kurang baik dibanding

alumni perguruan tinggi lain menurut pengguna sebagaimana telah

ditetapkan dalam kuesioner Bursa Kerja dan Pusat Pengembangan Karir

(BKPPK) STIE Indonesia Banjarmasin

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis data utama yang digunakan adalah data kuantitatif berupa data

sekunder, meliputi tentang komptensi, kepuasan pengguna, dan daya

saing alumni STIE Indonesia Banjarmasin yang akan dibagikan ke para

Page 38: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

28

pengguna di Kalimantan Selatan melalui Bursa Kerja dan Pusat

Pengembangan Karir (BKPPK) STIE Indonesia Banjarmasin) dengan

menggunakan google form.

3.6. Proses Pengolahan Data

Data-data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian, selanjutnya

diolah dengan melalui beberapa prosedur yaitu:

1. Pengolahan secara manual, yaitu dengan melakukan editing, koding, dan

tabulasi data sesuai dengan variabel yang diteliti serta kebutuhan analisis,

sehingga memudahkan proses pengolahan data pada tahap berikutnya.

2. Pengolahan data dengan sistem komputerisasi, yaitu mengolah data-data

berdasarkan model statistik menggunakan uji frekuensi dan regresi

korelasi

3.7. Model Analisis Data

Sesuai dengan jenis data yang ada, data penelitian ini merupakan

data ordinal yang diintervalkan, sehingga dalam analisisnya yang digunakan

untuk Rumus korelasi product moment adalah :

Rumus korelasi product moment adalah :

Untuk pengaruh kompetensi terhadap kepuasan pengguna di mana

r = koefisien korelasi

X = skor butir kompetensi

Y = skor total butir kepuasan pengguna

n = jumlah pengguna

r = nΣxy – (Σx) (Σy)

. √{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2

– (Σy)2

}

Page 39: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

29

Untuk pengaruh kepuasan pengguna terhadap daya saing di mana

r = koefisien korelasi

X = skor butir kepuasan pengguna

Y = skor total butir daya saing

n = jumlah pengguna

Untuk pengaruh kompetemsi terhadap daya saing di mana

r = koefisien korelasi

X = skor butir kompetensi

Y = skor total butir daya saing

n = jumlah pengguna

3.8. Teknik Analisis

Bila angka koefisien korelasi hitung (r) terhadap Y lebih besar dari

angka 0,6 maka item pernyataan tersebut dinyatakan berpengaruh, tetapi

apabila angka korelasi hitungnya lebih kecil dari angka 0,6, maka

pernyataan hubungan antar variabel dinyatakan tidak berpengaruh.

Page 40: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

30

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Dengan visi “ Menjadi Salah Satu Sekolah Tinggi Bisnis dan Pusat

Pengembangan Entrepreneurship Terkemuka di Indonesia Tahun 2020 “

berupaya menjaga komitmen untuk mempersiapkan, mengarahkan. melahirkan

dan mengembangkan mahasiswa dan alumni berwirausaha. Dimulai dengan

pembekalan berbagai pelatihan kewirausahaan bagi para dosen diberbagai

tempat, pemasukan mata kuliah kewirausahaan (dan kegiatan yang berhubungan

dengan kewirausahaan seperti studi kelayakan bisnis, manajemen keuangan,

manajamen operasional, manajamen keuangan dan manajemen SDM), pelatihan

kewiraushaan pelatihan bagi mahasiswa bekerjasama dengan pihak ketiga,

magang mahasiswa di UKM, penghimpunan wira usaha alumni melalui IKA

(Ikatan Alumni), Lembaga Pengembangan Enterpreuner dan Inkubator (LPEI),

Forum Komunikasi Kewirausahaan (FKK), dan Lembaga Keuangan Mikro

(LKM).

Berdasarkan data trouser (panjajakan alumni) terhadap mahasiswa STIE

Indonesia angkatan 2011 - 2012 yang telah lulus pada tahun 2016 dengan sampel

50 % diperoleh keterangan sebanyak 60 orang atau 15 % telah berwirausaha,

sebanyak 200 oarng atau 50 % telah bekerja dan sisanya 140 orang 35 % masih

belum memiliki usaha atau bekerja atau hanya bekerja sambilan atau tidak tetap.

Dari jumlah alumni yang telah berwirausaha tersebut jenis usaha terbesar ada

pada usaha bisnis rumah makan dan perhotelan (5,2 %), penjualan otomotif dan

elektronik (2,8 %), penjualan pakaian dan peralatan peralatan perlengkapan

rumah tangga masing-masing 1,5 %, disusul jasa keuangan, tanfsportasi, dan

Page 41: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

31

pertambangan perkebunan masing-masing 1,3 %, dan lain lain seperti hiburan,

percetakan , konsultan manajemen akuntansi dan perdagangan lainnya sebanyak

1,2 %. Dengan demikian usaha sebagain besar alumni bergerak di bidang industri

makanan.

Melalui lembaga Cooperative Academic Education Coop STIE

Indonesia Banjarmasin bekerjasama dengan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti)

telah berhasil memagangkan mahasiswa sebanyak 34 orang di berbagai UKM di

Banjarmasin pada tahun 2007-2019. Sedangkan mahasiswa lainnya melalui

Badan Pelaksana Magang Mahasiswa (BPMM) bekerjasama dengan program

studi menetapkan program magang mahasiswa di UKM yang wajib dtempuh

mahasiswa secara rutin persemester selama 3 bulan bagi dengan syarat yang telah

menempuh 100 SKS.

Seiain itu pada mata kuliah kewirausahaan pada pertengahan semester

mahasiwa wajib melakukan praktek bisnis seperti berjualan sebagai penentu

kelulusan. Sementara pihak akademik sendiri secara rutin mengadakan kerjasama

dengan pihak ketiga seperti Bank Mandiri, BI, Smart FM, HM,. Sampoerna, dan

lain lain untuk mengadakan pelatihan kewiraushaan yang dihadiri mahasiswa.

Kini STIE Indonesia Banjarmasin telah memiliki badang perkreditan usaha mikro

yang dapat dmanfaatkan mahasiswa atau alumni untuk menambah permodalan.

Selain itu STIE Indonesia Banjarmasin telah lama memiliki Forum Komunikasi

Kewirausahaan (FKK) untuk konsultasi usaha, memfasilitasi pinjaman, dan

memfasilitasi kerjasama antar UKM termasuk UKM milik mahasiswa dan

alumni. Kemudian setiap tahun bertepatan dengan pekan Dies Natalis selalu

diadakan pekan pasar murah dan pameran yang dapat dan selalu dimanfaatkan

Page 42: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

32

para mahasiswa yang tergabung dalam UKM Kewirausahaan dan ikatan alumni

(IKA) untuk memamerkan binis dan berjualan.

Upaya lainnya yang telah dilakukan untuk mengembangkan

kemampuan mahasiswa berwirausaha antara lain

1. Melaksanakan seminar dan pelatihan kewirausahaan oleh Lembaga

Pengembangan Enterpreuner Kewirausahaan dalam setiap semester dengan

menghadirkan praktisi bisnis dari berbagai kalangan yang ada di Kota

Banjarmasin.

2. Menghadirkan alumni yang sukses dalam berwirausaha dengan materi succes

story pada kegiatan Program Pengenalan Kegiatan Kampus ( PPKK )

3. Diikutsertakannya beberapa orang dosen dan mahasiswa dalam kegiatan

pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan Bank Mandiri, Depnakertrans,

Disperindag, maupun pihak swasta lainnya

Program kewirausahaan yang dilaksanakan STIE Indonesia Banjarmasin

sebagaimana dipaparkan sebelumnya merupakan upaya menumbuhkan dan

mengembangkan budaya kewirausahaan di kampus yang tidak hanya melibatkan

dosen dan mahasiswa, tetapi diharapkan agar semangat dan gairah

kewirausahaan bisa tumbuh dan menyebar pada seluruh sivitas akademika.

Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan para lulusan tidak hanya

mengandalkan mencari pekerjaan pada instansi pemerintah atau swasta semata,

tetapi dapat juga bekerja pada unit bisnis yang mereka rintis dan bisa

berwirausaha secara mandiri, karena pendidikan yang mereka terima tidak hanya

hard skill semata, tetapi juga soft skil. Berdasarkan hasil tracer study yang

dilakukan oleh STIE Indonesia Banjarmasin saat ini jumlah lulusan yang

bergerak dalam sektor wirausaha masih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan

Page 43: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

33

lulusan yang diterima pada instansi pemerintah atau swasta (1 : 15), dan sektor

wirausaha masih menjadi pilihan terakhir setelah sektor pekerjaan lain tidak bisa

dimasuki.

Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh STIE Indonesia

Banjarmasin selama ini dalam membangun semangat kewirausahaan bagi

mahasiswa ternyata masih belum berhasil secara optimal. Oleh karena itu, masih

perlu terus dilakukannya pengembangan program yang terkait dengan

kewirausahaan sehingga mind set ingin jadi pegawai negeri bagi lulusan dapat di

kurangi, dan jangka panjang akan muncul wirausahawan-wirausahawan baru dari

kalangan perguruan tinggi berbasis Ipteks dalam mengelola dan mengembangkan

usahanya.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden menggambarkan latar belakang profil responden

dibagi atas tempat responden bekerja dan alumni bekerja, jabatan responden,

jurusan alumni yang dinilai, pengalaman kerja alumni yang dinilai, dan

keterkaitan sifat pekerjaan dengan latar belakang keilmuan alumni.

Tabel 1

Instansi Alumni dan Responden

No Instansi Jumlah %

1 BUMD 5 12.5

2 BUMN 5 12.5

3 Pemerintah 15 37.5

4 Swasta 15 37.5

Jumlah 40 100

Sumber : Data ICT STIEI dan Data Primer, Dolah 2019

Page 44: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

34

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa instansi yang menjadi objek

penilaian terhadap alumni ditetapkan sebagian besar bekerja di pemerintahan dan

perusahaan swasta masing-masing 15 orang atau 37,5 ?%, dissusul di Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti perbankan, dan pelayanan masyarakat

lainnya, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti pelabuhan, PLN dan

sebagainya.

Tabel 2

Jabatan Responden

No Jabatan Jumlah %

1 Pemilik

2 Pimpinan Puncak 15 37.5

3 Wakil Pimpinan

4 Atasan Langsung 5 12.5

5 Lainnya 20 50

Jumlah 40 100

Sumber : Data ICT STIEI dan Data Primer, Dolah 2019

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar responden yang

menilai alumni adalah jabatan lainnya yakni sebagai rekan kerja dan atasan tidak

langsung sebanyak 20 orang atau 50 %, disusul pimpinan puncak sebanyak 15

orang atau 37,5 %, dan atasan langsung sebanyak 5 orang atau 12,5 %.

Tabel 3

Jurusan Alumni Yang Dilnilai

Sumber : Data ICT STIEI dan Data Primer, Dolah 2019

No Jurusan Alumni Jumlah %

1 Akuntansi 25 62.5

2 Manajemen 10 25

3 S2 MM 5 12.5

Jumlah 40 100

Page 45: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

35

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa program studi jurusan alumni yang

dinlai adalah jurusan S1 Akuntansi sebanyak 25 orang atau 62,5 %, disusul S1

Manajemen sebanyak 10 orang atau 25 %, dan terakhir S2 Manajemen (MM)

sebanyak 5 orang atau 12,5 %.

Tabel 4

Pengalaman Alumni Yang Dilnilai

No. Pengalaman Alumni Jumlah %

1 < 1 tahun 10 25

2 1 sampai 2 tahun 10 25

3 3 sampai 5 tahun 5 12.5

4 5 tahun lebih 15 37.5

Jumlah 40 100

Sumber : Data ICT STIEI dan Data Primer, Dolah 2019

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa pengalaman alumni bekerja yang

dinilai responden sebagian besar 5 tahun lebih atau 37,5 %, kemudian d bawah 1

tahun dan 1 sampai 2 tahun masing-masing 10 orang atau 25 %, dan 3 sampai 5

tahun sebanyak 5 orang atau 12,5 %.

Tabel 5

Keterkaitan Sifat Pekerjaan dengan Latar Belakang Keilmuwan Alumni

No Hubungan Pekerjaan Dengan Latar Belakang Ilmu Alumi

Jumlah %

1 Sangat berhubungan 20 50

2 Sebagian berhubungan 20 50

3 Tidak ada hubungannya

Jumlah 40 100

Sumber : Data ICT STIEI dan Data Primer, Dolah 2019

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa hubungan sifat pekerjaan dengan

latar belakang keilmuwan alumni 20 orang atau 50 % menytatakan sangat

Page 46: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

36

berhubungan, 20 orang atau 50 % sebagian berhubungan dimana kombinai antara

ilmu yang latar keilmuwan dan belajar sambil bekerja.

4.2.2. Deskripsi Jawaban Responden

Deksripsi jawaban responden menggambarkan jawaban responden

terhadap item-item pertanyaan yang membentuk variabel berdasarkan skala liket

dari 1 sampai 5.

Tabel 6

Descriptive Statistics Item Pertanyaan Karakter Interpreuner

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Integritas 40 3.00 5.00 4.3750 .70484

Disiplin 40 3.00 5.00 4.2500 .83972

Ilmu 40 4.00 5.00 4.3750 .49029

Penampilan 40 4.00 5.00 4.6250 .49029

Komunikasi 40 4.00 5.00 4.6250 .49029

PengendaianDiri 40 4.00 5.00 4.6250 .49029

Sosial 40 3.00 5.00 4.5000 .71611

Kerjasama 40 4.00 5.00 4.6250 .49029

Kepemimpinan 40 3.00 5.00 4.2500 .83972

BahasaAsing 40 3.00 5.00 3.5000 .87706

Komputer 40 3.00 5.00 4.3750 .70484

PengembanDiri 40 4.00 5.00 4.7500 .43853

INTERPREUNER 40 3.67 5.00 4.4075 .42721

Valid N (listwise) 40

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

Berdasarkan tabel 6 diketahui jawaban responden tentang karakteristik

interpreuner alumni rata-rata 4,4075, menunjukkan jiwa interpreuner alumni

sudah cukup baik, dimana skor tertinggi diperoleh dari kemampuan

pengembangan diri 4,7500, sedang terendah dari kemampuan berbahasa asing

3,5000. Hal ini menunjukkan karakter interpreuner alumni banyak ditentukan

dirinya sendiri bagaimana ia mengembangkan dirinya sendiri, sementara

penguasaan bahasa asing yang dimiliki masih rendah

Page 47: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

37

Berdasarkan tabel 7 diketahui jawaban responden tentang kepuasan

pengguna alumni rata-rata 4,3525, menunjukkan kepuasan pengguna alumni

sudah cukup baik, dimana skor tertinggi diperoleh dari kemampuan

menyesuaikan diri dengan skor rata-rata 4,6250, sedang terendah dari kreativitas

4,3750. Hal ini menunjukkan penggun alumni sangat puas jika alumni mampu

menyesuaikan diri dengan cepat terhadap pekerjaan dan hal-hal yang

berhubungan dengan pekerjaan. Sementara kreativitas malah diisyaratkan

pengguna tidak banyak karena alumni diminta mentaati pekerjaan sesuai dengan

instruksi pemberi kerja.

Tabel 7

Descriptive Statistics Item Pertanyaan Kepuasan Pengguna

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

Berdasarkan tabel 8 diketahui jawaban responden tentang daya saing

alumni dibanding lulusan alumni lain atau perguruan tinggi lain rata-rata 4,000,

menunjukkan daya saing alumni cukup baik namun tidak terlalu tinggi.

Page 48: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

38

Tabel 8

Descriptive Statistics Item Pertanyaan Daya Saing Alumni

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

SATISFACTION 40 3.83 4.83 4.3525 .44998

COMPETITIVINES 40 3.00 5.00 4.0000 1.01274

Valid N (listwise) 40

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

4.2.3. Uji Validitas dan Reabilitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur, dalam hal ini

alat yang digunakan adalah kuesioner untuk mengukur variabel. Berdasarkan

tabel 9 beberapa variabel memiliki skor diatas 0,6 yakni displin, penguasaan

ilmu, penampilan, jiwa sosial, kemampuan kerjasama, penguasaan bahasa asing,

penguasaan computer dan pengembangan diri cukup valid untuk mengukur jiwa

interpreneur. Sementara integritas, komunikasi, pengendalian diri, dan

kepemimpinan tidak valid karena angka korelasi dibawah 0,6, namun

perbandingan yang valid dan tidak valid lebih banyak valid, sehingga secara

keseluruhan data cukup valid.

Page 49: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

39

Tabel 9

Uji Korelasi Karakterstik Interpreuner

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

Berdasarkan tabel 10 hampir semua skor item pertanyaan diatas 0,6

kecuali kecepatan dibawah 0,6, sehingga secara keseluruahan seluruh pertanyaan

untuk membentuk variabel kepuasan pengguna cukup valid.

Tabel 10

Uji Korelasi Kepuasan Pengguna

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

Page 50: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

40

Berdasarkan tabel 11 skor item pertanyaan untuk daya saing alumni diatas

0,6 yakni 0,985 menunjukkan kuesioner daya saing alumni sangat valid.

Tabel 11

Uji Korelasi Daya Saing Alumni

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi pemahaman

responden terhadap butir kuesioner yang diajukan peneliti. Penelitian ini

menggunakan tiga variabel dengan dua puluh butir kuesioner. Berikut ini di

bawah ini adalah hasil pengujian reliabilitas variabel penelitian. Pada Tabel 12

nampak bahwa nilai reliabilitas Cronbach Alpha melebihi dari nilai cut off

sebesar 0,6. Hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang

mengukur variabel penelitian dinyatakan reliable.

Tabel 12

Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel penelitian Jumlah

kuesioner

Nilai

Cronbach

Alpha

Hasil

1 Jiwa Interpreuner 12 ,880 Reliabel

2 Kepuasan Pengguna 6 ,897 Reliabel

3 Daya Saing Alumni 2 1,000 Reliabel

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

4.2.4. Uji Hipotesa

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama menyatakan bahwa kompetensi lulusan berbasis

interpreneur berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna alumni

Page 51: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

41

STIE Indonesia Banjarmasin. Berdasarkan hasil analisis pada pengujian

hipotesis pertama disajikan pada Tabel 13

Tabel 13

Uji t pengaruh kompetensi lulusan berbasis interpreneur

terhadap kepuasan pengguna alumni

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

Tabel 13 menunjukkan bahwa variabel kompetensi lulusan berbasis

interpreneur terhadap kepuasan pengguna alumni sebesar 0,684 dengan

nilai probabilita sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, kompetensi lulusan

berbasis interpreneur berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pengguna alumni, yang berarti bahwa peningkatan kompetensi lulusan

berbasis interpreneur diikuti dengan peningkatan kepuasan pengguna

alumni, dengan demikian hipotesis pertama secara statistik terbukti

diterima.

b. Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua menyatakan bahwa kompetensi lulusan

berpengaruh berbasis interpreneur signifikan terhadap daya saing alumni

STIE Indonesia Banjarmasin. Berdasarkan hasil analisis pada pengujian

hipotesis kedua disajikan pada Tabel 14.

Page 52: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

42

Tabel 14

Uji t pengaruh kompetensi lulusan berpengaruh berbasis interpreneur

terhadap daya saing alumni

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

Tabel 14 menunjukkan bahwa variabel kompetensi lulusan berbasis

interpreneur terhadap daya saing alumni sebesar 0,616 dengan nilai

probabilita sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, kompetensi lulusan

berbasis interpreneur berpengaruh signifikan terhadap daya saing alumni,

yang berarti bahwa peningkatan kompetensi lulusan berbasis interpreneur

diikuti dengan peningkatan daya saing alumni, dengan demikian hipotesis

kedua secara statistik terbukti diterima.

c. Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa kepuasan pengguna alumni

berpengaruh signifikan terhadap daya saing lulusan STIE Indonesia

Banjarmasin. Berdasarkan hasil analisis pada pengujian hipotesis ketiga

disajikan pada Tabel 15.

Page 53: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

43

Tabel 15

Uji t pengaruh kepuasan pengguna alumni terhadap daya saing lulusan

Sumber : Pengolahan IBM SPSS Statistic 23

Tabel 15 menunjukkan bahwa variabel kepuasan pengguna alumni

terhadap daya saing lulusan sebesar 0,985 dengan nilai probabilita sebesar

0,000 lebih kecil dari 0,05, kepuasan pengguna alumni berpengaruh

signifikan terhadap daya saing alumni, yang berarti bahwa peningkatan

kepuasan pengguna alumni atau lulusan diikuti dengan peningkatan daya

saing alumni, dengan demikian hipotesis ketiga secara statistik terbukti

diterima.

4.3. Pembahasan

Salah satu indikator dalam kompetensi berbasis interpreuner adalah

disiplin yang berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, dimana pengguna akan

puas jika alumni STIE Indonesia yang bekerja disiplin dalam bekerja di

perusahaan atau instansi pengguna. Karena dengan disiplinnya pegawai

menunjukkan keteraturan yang telah diharapkan pengguna, seperti pekerjaan

dimulai, dilakukan dan diakhiri tepat waktu. Disiplin yang ada menunjukkan

lulusan STIE Indonesia Banjarmasin sudah cukup disiplin.

Pengusaan ilmu ekonomi seperti akuntansi atau manajemen sangat

diharapkan pengguna guna menjalan organisasi untuk menertibkan laporan

Page 54: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

44

keuangan, membantu mengatur manajemen pegawai, menertibkan operasional,

dan memasarkan produk. Lulusan perguruan tinggi seperti akuntansi atau

manajemen tidak menjamin alumni atau lulusan menguasai ilmu akuntansi atau

manajemen karena berbagai kemungkinan seperti ketidakpahaman atau

ketidakmampuan alumni pada saat kuliah, ilmu yang diperoleh sudah

ketinggalan, lulusan sudah lupa terhadap ilmu akuntansi atau manajemen yang

pernah diperolehnya. Tetapi dengan data yang ada menunjukkan penguasaan

ilmu yang cukup ditunjukkan alumni terhadap pengguna, namun perlu

ditingkatkan lagi.Hal ini sesuai dengan penelitian Yeo (2003)

Penampilan yang ditunjukkan kerapian berpakaian, wangi, kebersihan

cukup baik ditunjukkan lulusan STIE Indonesia Banjarmasin, mampu mengikat

hati pengguna sehingga mereka puas walaupun tidak terlalu memuaskan.

Sehingga hal ini perlu diingatkan kepada mahasiswa uang sedang kuliah sekarang

untuk membiasakan diri berpenampilan menarik dan rapi sejak kuliah, sehingga

diharapkan menjadi kebiasaan.

Sikap membantu orang lain menunjukkan jiwa sosial yang dimiliki

seseorang dan juga nilai pribadi seseorang. Sikap ini diperlukan pengguna

manakala mereka meminta bantuan kepada alumni atau dibantu alumni tanpa

tanpa pamrih. Sikap sosial yang ditunjukkan alumni STIE Indonesia Banjarmasin

membuat mereka di sukai pengguna, dan berpotensi mempertahankan mereka

ditempat kerja. Sehingga jiwa sosial ini perlu juga dibiasakan kepada mahasiswa

sekarang untuk melatih membiasakan berjia sosial seperti menolong bencana,

korban kebakaran, menolong orang tidak mampu.

Kemampuan kerjasama alumni diperlukan pengguna untuk bekerjasama

dengan pegawai mereka yang lain guna melaksanakan pekerjaan ditempat

Page 55: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

45

mereka. Kemampuan kerjasama untuk saling tolong menolong sesama pegawai

yang ditunjukkan alumni STIE Indonesia Banjarmasin cukup baik dan disukai

pengguna, karena mereka terbiasa bekerjasama dalam berorganisasi pada masa

kuliah.

Penguasaan bahasa asing diperlukan pengguna untuk membantu mereka

memahami bisnis atau perilaku asing dan tentu saja berkomunikasi dengan pihak

asing. Masih rendahnya penguasaan bahasa asing oleh lulusan menekan

kepuasan pengguna sehingga mereka tidak terlalu puas dengan kinerja alumni.

Hal ini menjadi evaluasi bagi STIE Indonesi Banjarmasin guna meningkatkan

kualitas lulusannya dengan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris

mahasiswanya.

Sulit menjalankan bisnis sekarang ini tanpa bantuan orang yang bisa

mengoperasikan computer, sehingga wajar jika pengguna mengisyaratkan

kepuasan mereka terhadap lulusan perguruan tinggi salah satunya adalah

penguasaan komputer. Pembekalan mata kuliah aplikasi komputer di STIE

Indonesia Banjarmasin membantu alumni menguasai dasar-dasar komputer,

sehingga mampu memberikan kepuasan pada pengguna. Hal ini sesuai dengan

penelitian Van (2000).

Pengembangan diri adalah suatu kegiatan meningkatkan kemampuan diri,

berdasarkan pemahaman tentang potensi diri yang positif dan mampu

mengangkat kepercayaan diri. Sehingga dapat merubah keadaan diri dari yang

sebelumnya hanya bermanfaat bagi sedikit orang menjadi bermanfaat bagi orang

banyak. Tingkat kepercayaan diri yang biasa diterapkan pada mahasiswa pada

saat mereka presentasi diskusi kelas di STIE Indonesia Banjarmasin membantu

alumni menguasai diri dan menumbukan kepercayaan diri, sehingga hal ini

Page 56: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

46

berdampak kepercayaan diri pada saat bekerja, dimana hal ini menurut pengguna

alumni STIEI Indonesia Banjarmasin cukup memiliki kepercayaan diri.

Kinerja disiplin kerja yang ditunjukkan lulusan STIE Indonesia

Banjarmasin hanya sedikit saja lebih baik dari lulusan PTS/PTN lain. Displin

tidak hanya menyangkut ketepatan hadir pada saat jam masuk kerja, tetapi juga

pada standar operasional pekerjaan, prosuder, yang dinilai pengguna termasuk

membandingkan antar alumni walaupun kadang hal ini dianggap persoalan

pribadi.

Pengusaan ilmu ekonomi seperti akuntansi atau manajemen alumni STIE

Indonesia Banjarmasin sedikit lebih baik dari PTS/PTN lain, memberi sinyal

untuk mewaspadai peningkatan kualitas mutu pendidikan STIE Indonesia

Banjarmasin agar alumninya jauh lebih baik dari PTS/PTN lain. Lulusan

perguruan tinggi seperti akuntansi atau manajemen, harusnya menjamin alumni

atau lulusan menguasai ilmu akuntansi atau manajemen tersebut. Dengan alasan

apapun keilmuwan lulusan harus diupgrade terus baik dilakukan secara pribadi

maupun kelembagaan STIE Indonesia Banjarmasin.

Penampilan alumni lulusan STIE Indonesia Banjarmasin yang

ditunjukkan kerapian berpakaian, wangi, kebersihan cukup sedikit lebih baik dari

penampilan PTS/PTN lain sedikit sulit dibedakan pengguna, walaupun sebagian

sudah puas namun sebagian lagi meragukannya. Sehingga hal ini perlu

diingatkan terus kepada mahasiswa yang sedang kuliah sekarang untuk wajib

membiasakan diri berpenampilan menarik dan rapi sejak kuliah, sehingga

diharapkan menjadi budaya kebiasaan.

Sikap membantu orang lain, tidak hanya ditunjukkan alumni STIE

Indonesia Banjarmasin, tetapi juga ditunjukkan alumni PTS/PTN lain dengan

Page 57: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

47

baik, karena merupakan bagian dari penilaian pengguna yang wajib dilaksanakan

pegawainya. Namun ciri khas yang membedakan adalah sikap siaga para pegawai

harus dilakukan secara ikhlas harus ditegaskan alumni dari mimic muka atau

karakter kuat untuk selalu siap membantu.

Kemampuan kerjasama alumni STIE Indonesia Banjarmasin sedikit lebih

baik PTS/PTN lain, dimana hal ini tergantung pada pemahaman pada pihak lain.

Jika alumni cepat paham terhadap pekerjaan dan pegawai lain, ditambah jiwa

sosial yang dimiliki, maka mereka jauh lebih baik. Namun jika kerjasama hanya

ditunjukkan semata mata karena melaksanakan perintah pekerjaan maka sulit

membedakan antar alumni pegawai.

Penguasaan bahasa asing, yang diperoleh alumni dari hanya pemberian

bekal 2 sks teori dan 2 sks praktik bahasa Inggris, belum terlalu mampu

membedakan jauh alumni STIE Indonesi Banjarmasin dengan alumni lain,

walaupun sedikit lebih baik. Kursus bahasa Inggris, diluar digunakan alumni

untuk menambah bekal kemampuan bahasa Inggrsnya, namun tidak setiap alumni

memanfaatkannya.. Hal ini menjadi evaluasi bagi guna meningkatkan kualitas

lulusannya dengan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswannya

melalui mata pelajaran lain selain bahasa Inggris.

Sedikitnya perbedaan alumni STIE Indonesia Banjarmasin dengan alumni

PTS lain dalam mengoperasikan komputer, karena computer bukan hal yang

asing lagi bagi siapa saja. Sementara yang tinggi tidak bisa atau cukup waktu

dipelajari dalam mata kuliah wajib, sehingga diperlukan waktu khusus,

penugasan khusus, dan kebiajakan yang memfasilitasi mahasiswa menggunakan

komputer, seperti menyediakan computer gratis, wifi lancar, banyak tempat

menggunakan komputer.

Page 58: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

48

Pengembangan diri lebih harus dilakukan secara formal jika STIE

Indonesia Banjarmasin memiliki mata kuliah khusus pengembangan diri guna

meningkatkan kemampuan diri, memahami potensi diri dan berpenampilan diri

yang menarik, sehingga para pengguna secara jelas dan tegas ciri khas masing-

masing perilaku pegawainya.

Kemampuan inisiatif dalam bekerja yang ditunjukkan alumni mampu

menarik perhatian pengguna terutama jika dibandingkan dengan lulusan PTS,

sementara jika dibandingkan dengan PTN menurut pengguna sama saja.

Sementara para lulusan STIE Indonesia Banjarmasin tidak hanya bersaing

dengan PTS saja tetapi juga dengan PTN, sehingga memerlukan memotivasi saat

perkuliahan untuk aktif membuat mahasiswa lebih aktif.

Saran atau masukan lulusan terhadap Instansi/Perusahaan tempatnya

bekerja selalu menjadi penilaian utama pengguna untuk membedakan pegawai

mana yang berkualitas, karena dalam memberikan saran diperlukan kecerdasan

dan keberanian serta kemampuan berkomunikasi dengan baik sehingga menarik

dan jelas bagi pegawai lainnya. Dalam perkuliahan mahasiswa harus dimotivasi

dalam memberikan masukan dan tidak boleh dilemahkan pendapatnya.

Banyak pegawai bekerja tidak mampu mengandalkan keilmuan atau

pengalamannya namun mereka sukses di tempat kerja karena memiliki

kemampuan penyesuaian diri terhadap pekerjaan dengan baik. Disini alumni

sejak mahasiswa harus dibiasakan menyesuaian diri dengan siapa dan apa saja.

Wadah berorganisasi salah satu jalan pembuka guna menyesuaikan diri dengan

anggota organisasi lain.

Ketelitian/ketepatan menyelesaikan pekerjaan, diperoleh dari kebiasan

menghitung dan menafsirkan data. Dimana mahasiswa harus banyak diberi kasus

Page 59: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

49

tidak hanya pada saat ujian tetapi setiap PR dan mendiskusikan kasus tersebut

termasuk mengadakan perbandingan antar jawaban. Sehingga dapat disimpulkan

guna menambah daya saing alumni, perlu pembakalan khusus tambahan.

Page 60: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

50

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan kompetensi lulusan

berbasis interpreneur dengan kepuasan pengguna, dan daya saing alumni

hipotesa ;

1. Hipotesa ertama bahwa kompetensi lulusan berbasis interpreneur

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna alumni STIE

Indonesia Banjarmasin, diterima dalam penelitian ini

2. Hipotesa kedua bahwa kompetensi lulusan berbasis interpreneur

berpengaruh signifikan terhadap daya saing alumni STIE Indonesia

Banjarmasin, diterima dalam penelitian ini.

3. Hipotesa ketiga bahwa kepuasan pengguna alumni berpengaruh signifikan

terhadap daya saing lulusan STIE Indonesia Banjarmasin diterima dalam

penelitian ini.

.

5.2. Saran

Hal ini menunjukkan untuk memperbaiki kualitas lulusan, STIE Indonesia

Banjarmasin harus harus memperbaiki sistem pembelajaran yang berbasis

interpreneur, memperhatikan keinginan pengguna, dan menjaga kualitasnya harus

lebih baik dari para pesaingnya.

Page 61: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

51

DAFTAR PUSTAKA

Ban -PT, Buku 5 -Pedoman Penialaiam Instrumen Akreditasi Sarjana). Jakarta,

2010.

-Boxall, P. 1992 “Strategic human resource management: beginnings of a new

theoretical sophisticated?” „ Human Resource management Journal, Vol.

2, No. 3, pp60-79. 5-

Boxall, P. 1995,”The challenge of HRM, Directions and Debates in New

Zealand”, Longman Paul 6

-Boxall, P. 1996, “The strategic Human Resource Management debate and the

resource-based view of the firm” Human Resource Management Journal,

Vol. 6, No.3, pp 59-75.

Bueno, C. M., & Tubbs, S. L. (2004). Identifying global leadership

competencies: An exploratory study. Journal of American Academy of

Business, 5(1 2), 80–87.

Cross, J. 2010. Engaging the paradox of competence: business and education

research develop a master of business competence model. Doctoral

Thesis. Capella University

Forsyth, John, & Boucher, Leah (2015). Why big data is not enough. Research

World, 2015(50): 26–27.

Handoko, T. Hani. 1994. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia.

Yogjakarta : BPFE yogjakarta

Huotari, P. 2009. Strateginen osaamisen johtaminen kuntien sosiaali- ja

terveystoimessa; neljän kunnan sosiaali- ja terveystoimen esimiesten

käsityksiä strategisesta osaamisen johtamisesta. Doctoral thesis. Tampere

University. Department of management sciences. Tampere.

Kelsey, J. M. (2003) The right place at the right time: assisting spatiotemporal

planning in construction Proceedings of 'Knowledge Construction' Joint

International Symposium of CIB Working Commissions: W55 (Building

Economics), W65 (Organisation and Management of Construction) &

W107 (Construction in Developing Countries) 21st - 24th October,

National University of Singapore

Lisa Firestone, Ph.D. , https://www.psychalive.org/lisa-firestone-ph-d/

MaryEllen.Slayter Human resources leader Michelle M. Smith reveals how

HR leaders today have a rare opportunity to think more strategically.,

https://blog.shrm.org/author/1108

Page 62: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

52

O‟Brien, Patricks. 2002. Making College Count: A Real World Look at How

To Succeed in College. Ten Speed Press

Porter, Michael E. Competitive Strategy; Techniques for Analyzing Industries

and Competitors. 1980. Free Press. Boston

Purnomo Margo, 2009,Kompetensi Entrepreneurial: Mata Rantai yang Hilang

untuk Menjadi Wirausaha Sukses, Makalah Jurusan Ilmu Administrasi

Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Putra S.Ichsan dan Pratiwi Ariyanti. (2005). Sukses dengan Soft Skill.

Bandung: ITB

Sahupala, Sandra dan Anonim. 2009. Competency Based Human Resources

Management. Model kompetensi

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta:

LP3ES, 2008

Suhartini Eka, Murtiadi Awaluddin, & Muh. Ikhsan Alif. S, 2010, ANALISIS

KESESUAIAN KOMPETENSI ALUMNI UIN ALAUDDIN

TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDER (Study kasus Lulusan

Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

angkatan 2006-2010) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar Jl. Muh. Yasin Limpo No.36, Samata-

Gowa [email protected]

Sahney, S., D. K. Banwet & S. Karunes (2004); Comceptualizing Total Quality

Management in Higher Education ; The TQM Magazine, Vol. 16, No. 2,

pp. 145-159.

Setyaningsih Ira dan Abrori Muchammad, 2013, ANALISIS KUALITAS

LULUSAN BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA

LULUSAN Program Studi Teknik Industri, Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adi Sutjipto No. 01, Yogyakarta e-mail :

[email protected]

Simamora Bilson,. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan

Profitabel. Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Spencer, David Clarence McClelland, Signe M. Spencer, Competency

assessment methods: history and state of the art, Hay/McBer Research

Press, 1994

Spencer, L.M. & S.M. Spencer, (1993). Competence at work: models for

superior performance. New York, John Wiley

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta

Page 63: LAPORAN HASIL PENELITIANeprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/1040/1/LAPORAN...LAPORAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Kompetensi Lulusan Berbasis Interpreneur Terhadap Kepuasan Pengguna dan

53

Van Assen, M. 2000. Agile-based competence management; the relation

between agile manufacturing and time-based competence management.

International Journal of Agile Management Systems Vol. 2 No. 2/2000,

142-155.

Wardani Krisma Widi, 2017, Pengaruh Kreativitas dalam Peningkatan

Kompetensi Kepemimpinan Alumni Magister Manajemen Pendidikan

Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kelola Jurnal Manajemen

Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Kristen

Satya Wacana [email protected] e-ISSN 2549-9661 Volume: 4,

No. 2, Juli-Desember 2017 Halaman: 220-230

Wilson, M.,1995, “Reward systems” ”,The Challenge of HRM Directions and

Debates in NZ” Edited by Peter Boxall, Chapter 7, p 178-202.

Yeo, R. 2003. The tangibles and intangibles of organisational performance.

Team Performance Management: An International Journal Vol. 9 No. 7-

8/2003, 199204

Zeithaml, Valerie A., Berry, Leonard L. & Parasuraman, A. (1996) “The

behavioral consequences of service quality,” Journal of Marketing, vol.

60(2), p.31-46