laporan hasil pengkajian ispa
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
1/34
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem yang menyusunnya, dimana salah
satunya yaitu sistem pernapasan. Sistem pernapasan mempunyai fungsi yang
sangat penting bagi manusia setelah sistem kardiovaskuler. Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan
nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi seara tiba!tiba,
menyerang hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian
dalam sampai ke paru!paru. "iasanya menyerang anak usia # bulan!$ tahun. ISPAbanyak diderita oleh anak! anak, baik di negara berkembang maupun di negara
maju dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya ukup
ga%at.Penyakit!penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak!anak dapat
pula memberi keaatan sampai pada masa de%asa.ISPA masih merupakan
masalah kesehatan yang penting dan ukup berbahaya karena menyebabkan
kematianbayidan balita yang ukup tinggi yaitu kira!kira & dari ' kematian yang
terjadi.
Salah satu esa yang ada di eamatan Sumberjambe abupaten *ember
yaitu esa +o%osari yang baru!baru ini terbaa di data bidan desa bah%a di
usun "arat sa%ah lumayan banyak masyarakat yang menderita ISPA khususnya
anak!anak dan balita namun tidak terpungkiri juga orang de%asa ataupun lansia
juga menderita penyakit tersebut akan tetapi belum diperiksakan karena dikatakan
hanya sakit biasa saja. ikalangan masyarakat biasa, penyakit ISPA ini disebut
Salesma atau ommon old, dan disebut juga influen-a.Influen-a tidak jarang
timbul sebagai epidemi bahkan pandemi.ara penularan virus influen-a ini
melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang
terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.Tiga hari setelah itu, bilamana
daya tahan tubuh menurun maka suhu badan naik (suhu badan dapat meningkat
dari /,$0 sampai '0,$0).Terasalah badan panas1demam dan bersin!
http://tahitiannonis.org/infeksi-kandung-kemih-sembuh-dengan-tahitian-noni/http://tahitiannonis.org/asma-saat-hamil-sembuh-dengan-tahitian-noni/http://tahitiannonis.org/asma-saat-hamil-sembuh-dengan-tahitian-noni/http://tahitiannonis.org/infeksi-kandung-kemih-sembuh-dengan-tahitian-noni/ -
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
2/34
bersin.2idung mengeluarkan airan (ingus), sakit tenggorokan, batuk!batuk
(mula!mula tidak berdahak tapi kemudian berdahak), pusing, badan terasa lemah,
mual, muntah, sakit perut, serta diare.
3leh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi masyarakat
untuk memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai
ISPA.Promosi kesehatan ataupun pendidikan kesehatan bagi masyarakat dapat
diberikan untuk mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan khususnya
mengenai penyakit ISPA agar ISPA bisa diegah ataupun diatasi. 4aka dari itu,
penulis melakukan pendidikan kesehatan kepada %arga esa +o%osari
khususnya di usun "arat Sa%ah melalui metode 44 & hingga 44 yaitudari mulai perkenalan hingga evaluasi dan juga terminasi kepada %arga untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat usun "arat Sa%ah esa +o%osari
eamatan Sumberjambe abupaten *ember.
1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan manajemen benana kera%anan penyakit ISPA yang
dilakukan oleh elompok & 4anajemen "enana meliputi5
a. 4asyarakat dapat memahami pengertian dan penyebab penyakit ispa6
b. 4asyarakat dapat menegah terjadinya penularan penyakit ispa6
. 4asyarakat dapat menanggulangi dampak yang dihasilkan oleh
penularanpenyakit ispa dengan benar6
d. Tenaga kesehatan dapat memenuhi pelayanan kesehatan bagi penderita ispa.
BAB 2. Tinjauan Teori
2.1 Konsep pengkajian resiko kerawanan benana
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
3/34
Pengkajian risiko benana merupakan sebuah pendekatan untuk
memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi
benana yang melanda.Potensi dampak negatif yang timbul dihitung berdasarkan
tingkat kerentanan dan kapasitas ka%asan tersebut.Potensi dampak negatif ini dilihat
dari potensi jumlah ji%a yang terpapar, kerugianharta benda, dan kerusakan
lingkungan.ajian risiko benana dapat dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan sebagai berikut 5
+isiko "enana 7 Anaman 8 erentanan
apasitas
Penting untuk diatat bah%a pendekatan ini tidak dapat disamakan dengan rumus
matematika. Pendekatan ini digunakan untuk memperlihatkan hubungan antara
anaman, kerentanan dan kapasitas yang membangun perspektif tingkat risiko
benana suatu ka%asan."erdasarkan pendekatan tersebut, terlihat bah%a tingkat
risiko benana amat bergantung pada 5
&) Tingkat anaman ka%asan6
#) Tngkat kerentanan ka%asan yang teranam6) Tingkat kapasitas ka%asan yang teranam.
9paya pengkajian risiko benana pada dasarnya adalah menentukan besaran
komponen risiko tersebut dan menyajikannya dalam bentuk spasial maupun non
spasial agar mudah dimengerti. Pengkajian risiko benana digunakan sebagai
landasan penyelenggaraan penanggulangan benana disuatu ka%asan.
Penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko benana.9paya
pengurangan risiko benana berupa 5
&) memperkeil anaman ka%asan6
#) mengurangi kerentanan ka%asan yang teranam6
) meningkatkankapasitas ka%asan yang teranam.
#.&.& Prinsip Pengkajian +isiko "enana
Pengkajian risiko benana memiliki iri khas yang menjadi prinsip pengkajian.
3leh karenanya pengkajian dilaksanakan berdasarkan 5
&) ata dan segala bentuk rekaman kejadian yang ada6
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
4/34
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
5/34
operasi, renana rehabilitasi dan rekonstruksi, dibutuhkan pengembangan
danpendalaman metode kajian.
#.&.' 2ubungan ajian abupaten1ota, Provinsi dan
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
6/34
rhinovirus, respiratory synytial virus, adenovirus, dll) dan influen-a (dipiu oleh
virus influen-a dengan berbagai tipe).Penyakit ini sering munul pada musim
panaroba akibat sirkulasi virus di udara yang meningkat.Selain itu, perubahan
udara dari panas ke dingin seringkali memperlemah daya tahan tubuh
anak.Akibatnya, mereka pun menjadi lebih rentan terhadap penyakit ini.+esiko
penyakit ISPA ini menimbulkan berbagai dampak untuk mengetahui dampak!
dampak yang ditimbulkan harus dikaji terlebih dahulu tentang resiko penyakit
ISPA.
Pengkajian risiko penyakit merupakan sebuah pendekatan untuk
memperlihatkan potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu
potensi benana yang melanda.Potensi dampak negatif yang timbul dihitung
berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas ka%asan tersebut.Potensi dampak
negatif ini dilihat dari potensi jumlah ji%a yang terpapar, kerugian harta benda,
dan kerusakan lingkungan. Pada pengkajian resiko penyakit dapat dilakukan
menggunakan pendekatan 5
Penting untuk diatat bah%a pendekatan ini tidak dapat disamakan dengan
rumus matematika.Pendekatan ini digunakan untuk memperlihatkan hubungan
antara anaman, kerentanan dan kapasitas yang membangun perspektif tingkat
risiko benana suatu ka%asan. "erdasarkan pendekatan tersebut, terlihat bah%a
tingkat risiko benana amat bergantung pada5
&. Tingkat anaman ka%asan6#. Tngkat kerentanan ka%asan yang teranam6
. Tingkat kapasitas ka%asan yang teranam.
9paya pengkajian risiko penyakit pada dasarnya adalah menentukan
besaran komponen risiko tersebut dan menyajikannya dalam bentuk spasial
maupun non spasial agar mudah dimengerti.Pengkajian risiko penyakit
digunakan sebagai landasan penyelenggaraan penanggulangan benana disuatu
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
7/34
ka%asan.Penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko benana.
9paya pengurangan risiko benana berupa 5
&. 4emperkeil anaman ka%asan6
#. 4engurangi kerentanan ka%asan yang teranam6
. 4eningkatkan kapasitas ka%asan yang teranam.
Pengkajian risiko benana memiliki iri khas yang menjadi prinsip
pengkajian. 3leh karenanya pengkajian dilaksanakan berdasarkan 5
&. ata dan segala bentuk rekaman kejadian yang ada6
#. Integrasi analisis probabilitas kejadian anaman dari para ahli dengan
kearifan lokal masyarakat6
. emampuan untuk menghitung potensi jumlah ji%a terpapar, kerugianharta benda dan kerusakan lingkungan6
'. emampuan untuk diterjemahkan menjadi kebijakan pengurangan risiko
benana.
2.# !eto"e peng$itungan in"eks resiko benana
2.#.1 %n"eks ana&an benana
Anaman "enana adalah suatu kondisi, seara alamiah maupun karena ulah
manusia, yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian dan kehilangan ji%a
manusia."ahaya berpotensi menimbulkan benana, tetapi tidak semua bahaya selalu
menjadi benana.
:aktor!faktor yang mempengaruhi anaman bahaya5
&. >eologi5 >empa bumi, tsunami, longsor, gerakan tanah
#. 2idro!meteorologi5 "anjir, topan, banjir bandang, kekeringan
. "iologi5 ?pidemi, penyakit tanaman, he%an
'. Teknologi5 eelakaan, transportasi, industri
$. ;ingkungan5 kebakaran, kebakaran hutan, penggundulan hutan
=. Sosial5 konflik, terorisme
Indeks Anaman "enana disusun berdasarkan dua komponen utama, yaitu
kemungkinan terjadi suatu anaman dan besaran dampak yang pernah teratat untuk
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
8/34
benana yang terjadi tersebut.apat dikatakan bah%a indeks ini disusun berdasarkan
data dan atatan sejarah kejadian yang pernah terjadi pada suatu daerah.alam
penyusunan peta risiko benana, komponen!komponen utama ini dipetakan dengan
menggunakan Perangkat >IS.Pemetaan baru dapat dilaksanakan setelah seluruh data
indikator pada setiap komponen diperoleh dari sumber data yang telah
ditentukan.ata yang diperoleh kemudian dibagi dalam kelas anaman, yaitu
rendah, sedang dan tinggi.omponen dan indikator untuk menghitung Indeks
Anaman "enana.
2A@A+
Identifikasi *enis Anaman (2a-ard)
9ntuk menentukan jumlah anaman yang ada pada suatu daerah (Provinsi dan
abupaten1otagunakan data dari dibi (http511dibi.bnpb.go.id).Sesuai dengan
jenisanaman yang di "uku +enana
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
9/34
PenyakitISPA
epadatan
Penduduk
"ahaya7(0,#$8ISPA)8;og(epadat
an penduduk10,0&1log (&0010,0&))
Panduan ementr
esehatSkor "ahaya 0,' 0,'!0,== D 0,=E
Indikator yang digunakan untuk peta bahaya epidemik dan %abah penyakit adalah
terjadinya kepadatan bahaya epidemi (ISPA) dikombinasikan dengan kepadatan
penduduk. 9ntuk mendapatkan skala bahaya, rata!rata terjadinya indeks kepadatan
dikalikan dengan logaritma kepadatan penduduk. Parameter konversi indeks dan
persamaannya ditunjukkan di ba%ah ini5
Para&eter Bobot )3+Kelas
*kor/en"a$ *e"ang Tinggi
:rekuensi kejadian
ISPA=0
F # 4 #!$C D $C
elas1
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
10/34
rasio jenis kelamin, rasio keiskinan, rasio orang aat dan rasio kelompok
umur). Sensitivitas hanya ditutupi seara tidak langsung melalui pembagian
faktor pembobotan.
Indeks kerentanan dapat digunakan dalam menganalisis penyebab
suatu penyakit, misal Infeksi Saluran
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
11/34
Sumber informasi yang digunakan dalam analisis kerentanan terutama
berasal dari laporan "PS (provinsi1kabupaten dalam angka, P3?S,
Susenan, PP;S dan P+" P3?S, Susenan, PP;S dan P+") dan
informasi peta dasar dari "akosyrtanal (penggunaan lahan, jaringan jalan
dan lokasi fasilitas umum.Informasi tabular dari "PS idealnya sampai
tingkat desa1 kelurahan. Sayangnya tidak ada sumber yang baik tersedia
untuk sampai level desa, sehingga akhirnya informasi desa dirangkum pada
level keamatan sebelum dapat disajikan dalam peta tematik. 9ntuk peta
batas administrasi sebaiknya menggunakan peta terbaru yang dikeluarkan
oleh "PS.
2.#.# %n"eks pen"u"uk terpapar
Penentuan indeks penduduk terpapar dihitung dari komponen sosial
budaya di ka%asan yang diperkirakan terlanda benana.omponen ini
diperoleh dari indikator kepadatan penduduk dan indikator kelompok
rentan pada suatu daerah bila terkena benana.Indeks ini baru bisa
diperoleh setelah peta anaman untuk setiap benana selesai disusun.ata
yang diperoleh untuk komponen sosial budaya kemudian dibagi dalam
kelas anaman, yaitu rendah, sedang dan tinggi.Selain dari nilai indeks
dalam bentuk kelas (rendah, sedang atau tinggi), komponen ini juga
menghasilkan jumlah ji%a penduduk yang terpapar anaman benana pada
suatu daerah.omponen dan indikator untuk menghitung indeks penduduk
terpapar yaitu kelompok rentan dibagi kepadatan penduduk dikali dengan
&00C.Indikator yang digunakan dalam laporan ini adalah indikator epidemi
dan %abah penyakit.2al ini dikarenakan penyakit ISPA merupakan kondisi
benana yang disebabkan oleh %abah penyakit.Indikator yang digunakan
untuk peta bahaya epidemi dan %abah penyakit adalah terjadinya
kepadatan bahaya epidemi khususnya ISPA, dikombinasikan dengan
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
12/34
kepadatan penduduk.9ntuk mendapatkan skala bahaya, rata!rata terjadinya
indeks kepadatan dikalikan dengan logaritma kepadatan penduduk.
2.#.4 %n"eks kerugian
Pengukuran indeks kerugian penyakit ISPA diperoleh dari komponen
ekonomi dan lingkungan. omponen ini dihitung berdasarkan indikator!
indikator yang berbeda tergantung pada jenis penyakit yang
menganam. Sama halnya dengan Indeks Penduduk Terpapar, Indeks
erugian baru dapat diperoleh setelah peta anaman untuk setiap benana
telah selesai disusun. ata yang diperoleh untuk seluruh komponen
kemudian dibagi dalam kelas anaman, yaitu rendah, sedang dantinggi. Selain dari ditentukannya kelas indeks, penghitungan
komponen!komponen ini juga akan menghasilkan potensi kerugian
daerah dalam satuan rupiah serta prosentase banyaknya penderita
penyekit ISPA.
2.#.5 %n"eks kapasitas
Indeks apasitas penyakit ISPA dihitung berdasarkan indikator
dalamHyogo Framework for Actions (erangka Aksi 2yogo!2:A). 2:Ayang disepakati oleh lebih dari &=0 negara di dunia terdiri dari $ Prioritas
program pengurangan risiko penyakit.Penapaian prioritas!prioritas
pengurangan risiko penyakit ISPA ini diukur dengan ## indikator
penapaian.
%n"ikator H6A
Prioritas program pengurangan risiko penyakit 2:A dan indikator
penapaiannya adalah 5
&. 4emastikan bah%a pengurangan risiko penyakit ISPA menjadi sebuah
prioritas nasional dan loal dengan dasar kelembagaan yang kuat untuk
pelaksanaannya, dengan indikator penapaian 5
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
13/34
a. erangka hukum dan kebijakan nasional1lokal untuk pengurangan
risiko penyakit ISPA telah ada dengan tanggungja%ab eksplisit
ditetapkan untuk semua jenjang pemerintahan
b. Tersedianya sumberdaya yang dialokasikan khusus untuk kegiatan
penguranganrisiko penyakit ISPA di semua tingkat pemerintahan
. Terjalinnya partisipasi dan desentralisasi komunitas melalui
pembagian ke%enangan dan sumber daya pada tingkat lokal
d. "erfungsinya forum1jaringan daerah khusus untuk pengurangan risiko
penyakit ISPA
#. Tersedianya ajian +isiko Penyakit ISPA aerah berdasarkan data bahaya
dan kerentanan untuk meliputi risiko untuk sektor!sektor utama daerah6
dengan indikator 5
a. Tersedianya ajian +isiko Penyakit ISPA aerah berdasarkan data
bahaya dan erentanan untuk meliputi risiko untuk sektor!sektor
utama daerah
b. Tersedianya sistem!sistem yang siap untuk memantau, mengarsip dan
menyebarluaskan data potensi benana dan kerentanan!kerentanan
utama
. Tersedianya sistem peringatan dini yang siap beroperasi untuk skala
besar dengan jangkauan yang luas ke seluruh lapisan masyarakat
d. ajian +isiko aerah 4empertimbangkan +isiko!+isiko ;intas "atas
>una 4enggalang erjasama Antar aerah 9ntuk Pengurangan
+isiko
. Ter%ujudnya penggunaan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk
membangun ketahanan dan budaya aman dari penyakit ISPA di semua
tingkat6 dengan indikator 5
a. Tersedianya informasi yang relevan mengenai penyakit ISPA dan dapat
diakses di semua tingkat oleh seluruh pemangku kepentingan (melalui
jejaring, pengembangan system untuk berbagi informasi, dst)
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
14/34
b. urikulum sekolah, materi pendidikan dan pelatihan yang relevan
menakup konsep konsep dan praktik!praktik mengenai pengurangan
risiko penyakit ISPA dan pemulihan
. Tersedianya metode riset untuk kajian risiko multi penyakit ISPA serta
analisis manfaat biaya (ost benefit analysist) yang selalu
dikembangkan berdasarkan kualitas hasil riset
d. iterapkannya strategi untuk membangun kesadaran seluruh komunitas
dalam melaksanakan praktik budaya tahan benana yang mampu
menjangkau masyarakat seara luas baik di perkotaan maupun
pedesaan.
'. 4engurangi faktor!faktor risiko dasar6 dengan indikator 5
a. Pengurangan risiko penyakit ISPA merupakan salah satu tujuan dari
kebijakan!kebijakan dan renana!renana yang berhubungan dengan
lingkungan hidup, termasuk untuk pengelolaan sumber daya alam, tata
guna lahan dan adaptasi terhadap perubahan iklim
b. +enana!renana dan kebijakan!kebijakan pembangunan sosial
dilaksanakan untuk mengurangi kerentanan penduduk yang paling
berisiko terkena dampak penyakit ISPA
. +enana!renana dan kebijakan!kebijakan sektoral di bidang ekonomi dan
produksi telah dilaksanakan untuk mengurangi kerentanan kegiatan!
kegiatan ekonomi
d.Perenanaan dan pengelolaan pemukiman manusia memuat unsur!unsur
pengurangan risiko pemyakit ISPA termasuk pemberlakuan syarat dan
i-in mendirikan bangunan untuk keselamatan dan kesehatan umum
(enforement of buildingodes)
e. ;angkah!langkah pengurangan risiko penyakit ISPA dipadukan ke dalam
proses!proses rehabilitasi dan pemulihan pasabenana
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
15/34
f. Siap sedianya prosedur!prosedur untuk menilai dampak!dampak risiko
penyakit ISPA atau proyek!proyek pembangunan besar, terutama
infrastruktur.
$. 4emperkuat kesiapsiagaan terhadap penyakit ISPA demi respon yang efektif
di semua tingkat, dengan indikator 5
a. Tersedianya kebijakan, kapasitas teknis kelembagaan serta mekanisme
penanganan darurat benana yang kuat dengan perspektif pengurangan
risiko penyakit ISPA dalam pelaksanaannya
b. Tersedianya renana kontinjensi penyakit ISPA yang berpotensi terjadi
yang siap di semua jenjang pemerintahan, latihan reguler diadakanuntuk menguji dan mengembangkan program!program tanggap darurat
benana
. Tersedianya adangan finansial dan logistik serta mekanisme antisipasi
yang siap untuk mendukung upaya penanganan darurat yang efektif dan
pemulihan pasa penyakit ISPA
d. Tersedianya prosedur yang relevan untuk melakukan tinjauan pasa
penyakit ISPA terhadap pertukaran informasi yang relevan selama masa
tanggap darurat
4etode Penghitungan apasitas
Indeks apasitas Penyakit ISPA diperoleh berdasarkan tingkat
ketahanan daerah pada suatu %aktu. Tingkat etahanan aerah bernilai
sama untuk seluruh ka%asan pada suatu kabupaten1kota yang merupakan
lingkup ka%asan terendah kajian kapasitas ini. 3leh karenanya penghitungan
Tingkat etahanan aerah dapat dilakukan bersamaan dengan penyusunan
Peta Anaman Penyakit ISPA pada daerah yang sama. 9ntuk perhitungan
Indeks apasitas dapat diunduh di %%%.bnpb.go.id. Indeks apasitas
diperoleh dengan melaksanakan diskusi terfokus kepada beberapa pelaku
penanggulangan penyakit ISPA pada suatu daerah. Panduan diskusi dan alat
bantu untuk memperoleh Tingkat etahanan aerah terlampir. "erdasarkan
http://www.bnpb.go.id/http://www.bnpb.go.id/ -
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
16/34
Tingkat etahanan aerah yang diperoleh dari diskusi terfokus, diperoleh
Indeks apasitas.
ejadian ISPA di usun "arat Sa%ah, esa +o%osari eamatan
Sumberjambe sering dialami oleh masyarakat. Setelah dilakukan pengkajian
oleh pera%at terkait pengetahuan %arga mengenai ara menangani kejadian
ISPA di dapat data bah%a %arga masih belum mengetahui bagaimana ara
menangani penyakit ISPA.
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
17/34
esiapsiag
aan pada
seluruh ini
Indikator yang digunakan untuk peta kapasitas "enana Puting "eliung adalah
indiator 2:A yang terdiri dari5 a) aturan dan kelembagaan penanggulangan
benana6 b) peringatan dini dan kajian risiko benana6 ) pendidikan
kebenanaan6 d) pengurangan fator risiko dasar6 dan e) pembangunan
kesiapsiagaan pada seluruh lini. Parameter konversi Indeks dan persamaanditunjukkan pada di ba%ah ini.
Parameter "obot
(C)
elas Skor
+endah Sedang Tinggi
Aturan dan
elembagaan
penanggulangan
benana
&00 F0, 0,!
0,==
D0,== elas1
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
18/34
Peta merupakan penggambaran fenomena geografikal. Peta tidak hanya
prinsip pegeilan suatu fenomena, tetapi petajuga menjadi alat bantu yang baik untuk
kepentingan melaporkan,memperagakan, menganalisis dan seara umum untuk
memahami suatu objek atau kenampakan di muka bumi jika di desain dengan baik.
Peta merupakan teknik komunikasi yang tergolong dalam ara grafis dan untuk
efisiensinya harusmempelajari atribut atau elemen!elemen dasarnya. Peta dapat
menggambarkan berbagai fenomena misal kondisi %ilayah yang terkena benana.2al
ini ditujukan sebagai upaya preventif a%al maupun susulan setelah terjadinya
benana.Salah satu ontoh peta yang sesuai dengan pengkajian diatas peta resiko
benana.
Peta +isiko "enana merupakan penyatuan antara Peta Anaman, Peta
erentanandan Peta apasitas.Peta!peta tersebut diperoleh dari berbagai indeks yang
dihitung dari data!data dan metode perhitungantersendiri.2al yang pening untuk
diingat adalah bah%asanya peta risiko benana dibuatuntuk setiap jenis anaman
benana yang ada pada suatu ka%asan. 4etode perhitungan dan data yang dibutuhkan
untuk menghitung berbagai indeks akan berbeda untuk setiap jenis anaman.
2.5 !eto"e pen(usunan kajian resiko benana
:aktor!faktor yang melatarbelakangi resiko terjadinya ISPA terdiri dari #faktor
yaitu faktor internal dan eksternal.
a. 6aktor %nternal
1. U&ur 2 bulan
ISPA dapat menyerang semua baik pria maupun %anita pada semua
tingkat usia, terutama pada usia F # bulan karena daya tahan tubuh
bayi F # bulan lebih rendah daripada orang de%asa sehingga mudah
terserang ISPA. 9mur diduga terkait dengan system kekebalan
tubuhnya."ayi dan balita merupakan kelompok umur yang kekebalan
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
19/34
tubuhnya belum sempurna, sehingga masih rentan terhadap penyakit
infeksi.
2. BBL/
"erat badan lahir menentukan pertumbuhan dan perkembangan fisik
dan mental pada masa balita. "ayi dengan berat badan lahir rendah
("";+) mempunyai resiko kematian yang lebih besar dibandingkan
dengan berat badan lahir normal, terutama pada bulan!bulan pertama
kelahiran karena pembentukan -at anti kekebalan kurang sempurna
sehingga lebih mudah terkena penyakit infeksi, terutama pneumonia
dan sakit saluran pernapasan lainnya.#. Laki7laki
;aki!laki merupakan salah satu faktor yang meningkatkan insiden dan
kematian akibat ISPA. "ila dihubungkan dengan status gi-i, sesuai
dengan status gi-i, sesuai dengan analisa data Susenas &//H yang
meyatakan bah%a seara umum status gi-i balita perempuan lebih baik
dibanding balita laki!laki. Perbedaan prevalensi tersebut belum dapat
dijelaskan seara pasti, apakah karena fator genetika, perbedaan
dalam hal pera%atan dan pemberian makanan atau yang
lainnya.Sehingga kekurangan gi-i dapat menurunkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi.
4. *tatus gi8i
Status gi-i adalah keadaan tubuh sebagai akibat kosumsi makanan dan
penggunaan -at!-at gi-i.ibedakan antara status gi-i buruk, kurang,
baik, dan lebih.4asukan -at!-at gi-i yang diperoleh pada tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh5 umur,
keadaan fisik, kondisi kesehatannnya, kesehatan fisiologis
penernaannya, tersedianya makanan dan aktifitas dari si anak itu
sendiri. Penilian status gi-i dapat dilakukan antara lain berdasarkan
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
20/34
antopometri 5 berat badan lahir, panjang badan, tinggi badan dan
lingkar lengan atas. eadaan gi-i buruk munul sebagai faktor yang
penting untuk terjadinya ISPA."eberapa penelitian telah membuktikan
tentang adanya hubungan antara gi-i buruk dan infeksi paru, sehingga
anak!anak yang bergi-i buruk sering mendapat pneumonia.isamping
itu adanya hubungan antara gi-i buruk dan terjadinya ampak dan
infeksi virus berat lainnya serta menurunnya daya tahan tubuh anak
terhadap infeksi. "alita dengan gi-i yang kurang akan lebih mudah
terserang ISPA di bandingkan balita dengan gi-i normal karena daya
tahan tubuh yang kurang. penyakit infeksi sendiri akan menyebabkan
balita tidak mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan
gi-i. Pada keadaan gi-i kurang balita lebih mudah terserang JISPA
beratK bahkan serangannya lebih lama.
5. De9isiensi :ita&in A
Sejak tahun &/H$ setiap enam bulan Posyandu memberikan kapsul
#00.000 I9 vitamin A pada balita dari umur satu sampai dengan empat
tahun. "alita yang mendapat vitamin A lebih dari = bulan sebelum
sakit maupun yang tidak pernah mendapatkannya adalah sebagai
resiko terjadinya suatu penyakit sebesar /=,=C pada kelompok kasus
dan /,$C pada kelompok kontrol. Pemberian vitamin A yang
dilakukan bersamaan dengan imunisasi akan menyebabkan
peningkatan titer antibodi yang spesifik dan tampaknya tetap berada
dalam nilai yang ukup tinggi. "ila antibodi yang ditujukan terhadap
bibit penyakit dan bukan sekedar antigen asing yang tidak berbahaya,
nisaya dapatlah diharapkan adanya perlindungan terhadap bibit
penyakit yang bersangkutan untuk jangka yang tidak terlalu singkat.
b. 6aktor Eksternal
1. Pe&berian A*% Eksklusi9
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
21/34
Asi eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah lahir
sampai bayi berumur = bulan tanpa pemberian makanan tambahan lain.
Setelah = bulan bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap
dimulai pada usia = bulan dan bukan ' bulan. Pertama komposisi ASI
ukup untuk perkembangan bayi sampai usia = bulan, kedua bayi pada
usia = bulan sistem penernaanya mulai matur, sehingga usus bayi
setelah berumur = bulan mampu menolak faktor alergi ataupun kuman
yang masuk.
2. %&unisasi
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan kepada bayi
dan anak dengan memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh
membuat -at anti untuk menegah terhadap penyakit
tertentu.Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang dipakai
untuk merangsang pembentukan -at anti yang dimasukkan kedalam
tubuh melalui suntikan seperti vaksinHepB, BCG, DPT, campakdan
melalui mulut seperti vaksinpolio.
#. Kebiasaan &erokok anggota keluarga
Perilaku merokok orang tua adalah bahaya utama lain bagi anak.
Anak tersebut lebih mungkin mengalami gejala bersin dan asma dari
pada anak yang tinggal dirumah orang tuanya yang tidak merokok
(4urray dkk, #00').alam sebuah studi, jika ibu merokok, anaknya #
kali lebih mungkin memiliki gangguan pernafasan.Asap rokok dengan
konsentrasi tinggi dapat merusak mekanisme pertahanan paru sehingga
akan memudahkan timbulnya ISPA.
4. Kepa"atan te&pat tinggal
epadatan hunian dalam rumah menurut keputusan menteri
kesehatan nomor H#/14?
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
22/34
HmM.engan kriteria tersebut diharapkan dapat menegah penularan
penyakit dan melanarkan aktivitas.
eadaan tempat tinggal yang padat dapat meningkatkan faktor polusi
dalam rumah yang telah ada.Penelitian menunjukkan ada hubungan
bermakna antara kepadatan dan kematian dari bronkopneumonia pada
bayi, tetapi disebutkan bah%a polusi udara, tingkat sosial.
5. ;entilasi kurang &e&a"ai
Lentilasi yaitu proses penyediaan udara atau pengerahan udara ke
atau dari ruangan baik seara alami maupun seara mekanis. :ungsi
dari ventilasi dapat dijabarkan sebagai berikut 5
a) 4ensuplai udara bersih yaitu udara yang mengandung kadar oksigen
yang optimum bagi pernapasan.
b) 4embebaskan udara ruangan dari bau!bauan, asap ataupun debu dan
-at!-at penemar lain dengan ara pengeneran udara.
) 4ensuplai panas agar hilangnya panas badan seimbang.
d) 4ensuplai panas akibat hilangnya panas ruangan dan bangunan.
e) 4engeluakan kelebihan udara panas yang disebabkan oleh radiasi
tubuh, kondisi, evaporasi ataupun keadaan eksternal.
f) 4endisfungsikan suhu udara seara merata
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
23/34
akan mendorong meningkatnya penyakit ISPA dan pnemonia pada
balita.
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
24/34
BAB #. Hasil Pengkajian
#.1 Hasil peng$itungan in"eks resiko benana
a. Indeks Anaman "enana
2asil pengkajian mengenai jumlah %abah penyakit ISPA pada usun "arat
Sa%ah, esa +o%osari, eamatan Sumberjambe dapat diperoleh dari beberapa
data yaitu5
DU*UN /' /T KK
0U!LAH
PENDUDUK 0!L %*PA
L P
"arat Sa%ah 00& 00 E0 H/ H& &E0 $E
"arat Sa%ah 00& 00$ E' H= /= &H# $
"arat Sa%ah 00# 00# EE // /0 &H/ $=
"arat Sa%ah 00# 00& =$ =# E& & $/
"arat Sa%ah 00# 00' =H E' H0 &$' =0
*umlah $' '&0 '&H H#H #H$
Sumber5 ata esa +o%osari #0&'
Sedangkan jumlah penduduk yang menderita ISPA kami peroleh dengan
survei seara aak (random sampling) dengan #$ responden dengan masing!masing
+T lima orang responden. Selain dari responden data juga diperoleh dari tokoh
masyarakat dan data desa. ikarenakan kami hanya berfokus pada penderita ISPA
maka perhitungan indeks anaman hanya berdasarkan epadatan Timbulnya ISPA
(TI).
Skor "ahaya7(&8 TI)8(;og(epadatan Penduduk10.0&)1;og (&0010.0&))
Skor "ahaya dibagi menjadi5
a. +endah F0,'
b. Sedang 0,'!0,==. Tinggi D0,=E
ari hasil pengkajian diperoleh5
a. *umlah epadatan Timbulnya ISPA (TI)7 $E1H#H7 0.'b. *umlah epadatan Penduduk "arat Sa%ah7 H#H orang
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
25/34
Sehingga dapat di hitung indeks anaman penyakit ISPA di usun "arat Sa%ah
dengan sebagai berikut5
Skor "ahaya7(&80.')8(;og(H#H10.0&)1;og (&0010.0&))
70.'8(',/&1')
70.'8&,##
70.'&
*adi, hasil pengkajian indeks anaman benana ISPA di usun "arat Sa%ah, esa
+o%osari termasuk pada anaman benana sedang.
b.Indeks erentanan "enana
"erdasarkan pengkajian yang dilakukan di dusun "arat Sa%ah pada tanggal &&
-
7/21/2019 Laporan Hasil Pengkajian ISPA
26/34
menangani sendiri sakit dan baru memanfaatkan pelayanan kesehatan jika sakit
yang diderita sudah parah dan tidak bisa sembuh %alaupun ditangani sendiri.
. erentanan ?kologi"erdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan terhadap lingkungan dusun "arat
Sa%ah diperoleh hasil bah%a lingkungan disekitar masyarakat berdebu, kurang
bersih, rumah!rumah terlalu berdempetan sehingga memperbesar resiko
penularan ISPA dari penderita ke masyarakat yang sehat. ondisi rumah yang
terlalu berdempetan juga dapat meningktakan faktor polusi dalam rumah yang
telah ada.Lentilasi rumah yang kurang dapat mengurangi suplai udara bersih.
. Indeks Penduduk TerpaparPenyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak!anak
(0!$ tahun) di usun "arat Sa%ah, esa +o%osari, eamatan
Sumberjambe.*umlah seluruh masyarakat usun "arat Sa%ah sejumlah H'
ji%a dan jumlah anak!anak di usun "arat Sa%ah yaitu sebanyak =0
anak.ari jumlah =0 anak tersebut rata!rata semua hampir terkena penyakit
ISPA.Penyakit ISPA menakup batuk, pilek, sesak nafas bahkan sampai suhu
panas tinggi.Penyakit ISPA yang terjadi di usun "arat Sa%ah kebanyakan
adalah sesak nafas.Anak!anak sering mengalami sesak nafas ketika musim
dingin.2al ini dikarenakan sistem imun pada anak!anak masih belum
terbentuk sempurna.Sosial budaya pada keluarga di usun "arat Sa%ah
ketika ada anak yang terjangkit penyakit ISPA ialah membeli obat!obatan di
%arung atau langsung memba%a anak tersebut ke pelayanan kesehatan seperti
puskesmas.
omponen indeks Penduduk Terpapar
.
4isnadiarly. #00H. Penyakit nfeksi !al"ran #apas Pne"minia. *akarta5 "uku Pustaka
3bor Populer.
Suryo, *oko. #0&0. Penyem$"%an Gangg"an !istem Pernapasan. ogyakarta. PT
"entang Pustaka
Tambayong, *an. &///. Patofisiologi "nt"k Keperawatan. *akarta5 Penerbit "uku
edokteran ?>.