laporan hiperkolesterol 0
TRANSCRIPT
BAB I
GAMBARAN UMUM KASUS
A. IDENTITAS KASUS
Nama :Tn. YMUmur : 40 thAlamat :Status Pendidikan :Status Pekerjaan : Status Perkawinan :
Diagnosa : Hiperkolesterolemia
B. KEADAAN UMUM PASIEN UMUM
Pasien penderita hiperkolesterolemia merasa tegang pada bagian punggung dan kuduk
serta tangannya, sering pusing seperti gejala masuk angin, mual, muntah. Yellow
xantoma pada cicatric kiri dan kanan.
C. DATA LABORATORIUM
Tabel 1. Data Laboratorium
HASIL
LABORATORIUM
AMBANG BATAS
NORMAL
KATEGORI
GDA : 178 mg/dl 200 mg/dl Normal
GDP: 108 mg/dl 70-110mg/dl Normal
Hb : 13 gr/dl 13-16mg/dl Normal
GD2jpp : 134 mg/dl <145 mg/dl Normal
Total Kolesterol: 432
mg/dl
<200 mg/dl Tinggi
HDL 32 mg/dl 35 – 55 mg/dl Rendah
LDL : 400 mg/dl <130 mg/dl Tinggi
TG: 157 mg/dl 40 – 155 mg/dl Tinggi
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 1
D. DATA FISIK DAN KLINIS
- DATA KLINIS
yellow xantoma cocatric kiri dan kanan
- DATA FISIK
Tabel 2. Data Fisik
DATA FISIK AMBANG BATAS KATEGORI
T = 140/95 mmHg 140/90 mmHg Tinggi
N = 78x/menit 60 – 80 x / menit Normal
t = 370 c 36,50 – 370 c Normal
E. DATA PEMERIKSAAN PENUNJANG
F. DATA ANTROPOMETRI DAN STATUS GIZI
Umur = 40 th
Jenis Kelamin = laki - laki
BB = 87 kg
TB = 166 cm
IMT = 31,6 (Gemuk Tingkat Berat)
LP = 112cm
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 2
BAB II
INTERVENSI
A. JENIS DIET : Diet hiperkolesterolemia dengan bentuk makanan lunak.
B. TUJUAN DIET
Memberikan makanan secara perlahan.
Memberikan makanan yang dapat meningkatkan selera makan pasien.
Memberikan makanan yang dapat menurunkan kadar gula darah dan
kolesterol.
Memberikan makanan yang dapat menurunkan BB menjadi BB yang
optimal
C. PRINSIP DIET
Rendah Energi
Cukup Lemak
Cukup Protein
Cukup Karbohidrat
Rendah Natrium
Tinggi Serat
D. SYARAT DIET
Kalori diberikan 1505,5 kkal
Lemak diberikan cukup 25% dari total kebutuhan energi yaitu 41,8 gr
Protein diberikan15% dari total kebutuhan energi yaitu 56,4 gr
Karbohidrat diberikan 60% dari total kebutuhan energi yaitu225,8 gr
Diberikan porsi kecil tapi sering 8x/hr Makanan diberikann dalam bentuk lunak.
Membatasi makanan yang mengandung gula sederhana.
Memberikan makanan yang rendah natrium yaitu 400 – 600 mg/hr
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 3
E. PERHITUNGAN KEBUTUHAN GIZI
RME wanita:
= 66,0 + 13,7 (BB) + 5 (TB) – 6,8 (u)
= 66,0 + 9,6 (87) + 1,7 (166) – 6,8 (40)
= 66,0 + 1191,9 +830 - 272
= 1815,9 kal
AEE :
= 1,2 x 1815,9 x 1,5
=2505,9 kal
Penurunan kal/hr: 2505,9 – 1000 = 1505,9 kal
Jadi total energi 1505,9 kal
E = 1505,9 kal
P = 15% x 1505,9 kal
= 225,8/4 = 56,4 gr
L = 25/100 x 1505,9
= 376,4/ 9 = 41,8 gr
SFA = 5 % X 1505,9
9
=8,36 gr
PUFA = 10 % X 1505,9
9
= 16,7 gr
MUFA= 10 % X 1505,9
9
= 16,7 gr
KH = 60% x 1505,9
= 903,54/4
= 225,8 gr
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 4
Tabel 3. Distribusi Zat Gizi
Waktu % Energi Protein Lemak Karbohidrat
06.00 15 225,8 8,46 6,27 33,87
08.00 10 150,5 5,64 4,18 22,5
10.00 15 225,8 8,46 6,27 33,87
12.00 10 150,5 5,64 4,18 22,5
14.00 15 225,8 8,46 6,27 33,87
16.00 10 150,5 5,64 4,18 22,5
18.00 15 225,8 8,46 6,27 33,87
20.00 10 150,5 5,64 4,18 22,5
F. PEMBERIAN MAKANAN SEHARI
Tabel 4. Pemberian makanan sehari
Waktu Menu
06.00 Nasi tim
Sup Ayam Sayuran
Buah Pepaya
09.00 Susu Hangat
11.00 Nasi tim
Pepes Ikan Kembung + tempe
Sayur Bening Bayam
13.00 Jus Jambu
15.00 Nasi Tim
Bakso Udang Kuah Tahu
17.00 Pisang Kukus
19.00 Nasi Tim
Ayam Lemon Kacang Polong
21.00 Sandwich jam
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 5
BAB III
TNJAUAN PUSTAKA
Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
(dislipidemia) di mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol “Low Density Lipoprotein”
(LDL) di dalam darah. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan
kolesterol “High Density Lipoprotein” (HDL).
Kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah mempunyai peran penting dalam proses
aterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler. Dari banyak
penelitian kohort menunjukkan bahwa makin tinggi kadar kolesterol darah, makin tinggi
angka kejadian kelainan kardiovaskuler. Begitu juga sebaliknya, di mana makin rendah
kadar kolesterol maka makin rendah kejadian penyakit kardiovaskuler baik untuk pencegahan
primer maupun pencegahan sekunder. Setiap penurunan kadar kolesterol total 1 %
menghasilkan penurunan risiko mortalitas kardiovaskuler sebesar 1,5 %. Begitu juga dengan
besarnya kadar kolesterol LDL dan HDL. Penurunan Kolesterol LDL sebesar 1 mg/dL
menurunkan risiko kejadian kardiovaskuler sebesar 1 % dan peningkatan kadar kolesterol
HDL menurunkan risiko kejadian kardiovaskuler sebesar 2-3 %.
Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia penelitian “Multinational
Monitoring of Trends and Determinants In Cardiovascular Disease I” (MONICA) tahun 1988
sebesar 13,4 % untuk wanita dan 11,4 % untuk pria. Pada MONICA II tahun 1994
didapatkan meningkat menjadi 16,2 % untuk wanita dan 14 % pria. Prevalensi
hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan, mencapai 200-248 mg/dL atau mencapai 10,9 %
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 6
dari total populasi pada tahun 2004. Penderita pada generasi muda, yakni usia 25-34 tahun,
mencapai 9,3 %. Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5
%, atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki.
Penyebab Hiperkolesterolemia
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Bisa disebabkan
oleh faktor genetik seperti pada hiperkolesterolemia familial dan hiperkolesterolemia
poligenik, juga bisa disebabkan faktor sekunder akibat dari penyakit lain seperti diabetes
melitus, sindroma nefrotik serta faktor kebiasaan diet lemak jenuh (“saturated fat”),
kegemukan dan kurang olahraga.
Hiperkolesterolemia Poligenik
Tipe ini merupakan hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan,
merupakan interaksi antara kelainan genetik yang multiple, nutrisi dan faktor
lingkungan lainnya serta memiliki lebih dari satu dasar metabolik. Penyakit ini
biasanya tidak disertai dengan xantoma.
Hiperkolesterolemia Familial
Penyakit yang diturunkan ini terjadi akibat adanya defek gen pada reseptor
LDL permukaan membran sel tubuh. Ketidakadaan reseptor ini menyebabkan hati
tidak bisa mengabsorpsi LDL. Karena mengganggap LDL tidak ada, hati kemudian
memproduksi VLDL yang banyak ke dalam plasma. Pada pasien dengan
Hiperkolesterolemia familial ditemukan kadar kolesterol total mencapai 600 sampai
1000 mg/dL atau 4 sampai 6 kali dari orang normal. Banyak pasien ini meninggal
sebelum berumur 20 tahun akibat infark miokard.
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 7
Indikator klasifikasi berdasarkan total kolesterol dan HDL kolesterol
Level Klasifikasi
Total kolestrerol < 200 mg/dl Kolesterol darah normal
200 – 239 mg/dl Batas atas normal kolesterol
darah
≥ 240 mg/dl Kolesterol darah tinggi
HDL < 35 mg/dl HDL kolesterol darah rendah
DIAGNOSIS
Anamnesa meliputi karakteristik umum, kebiasaan diet, perilaku aktifitas fisik, merokok,
peminum alcohol dan riwayat penyakit sebelumnya serta riwayat sakit pada keluarga.
Pemeriksaan fisik yang akan dilakukan adalah antropometri, frekuensi denyut nadi, tekanan
darah, auskultasi irama jantung, serta EKG. Pemeriksaan laboratorium darah yaitu kadar
kolesterol total, kolesterol LDL, Trigliserida dan kolesterol HDL dalam plasma.
B. PENYEBAB/ FAKTOR RISIKO
Beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang beresiko tinggi menderita
hiperkolesterolemia antara lain:
Ø obesitas atau kegemukan
Ø makanan tinggi asam lemak dan lemak jenuh, biasanya makanan yg digoreng
Ø makanan rendah serat
Ø kurang beraktifitas fisik
Ø stres
Ø merokok
Ø tinggal di area dengan tingkat polusi tinggi (industri, kota yg padat kendaraan bermotor)
C. PENATALAKSANAAN DIET
Diet tinggi lemak merupakan salah satu penyebab hiperkolesterolemia. Makan makanan yang
banyak mengandung trans fat dan saturated fat seperti margarine/mentega, es krim, minyak
kelapa dan lemak hewan dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan koleterol HDL.
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 8
Maka harus dikurangi sebanyak 7% perhari. Saturated fat dapat digantikan dengan
unsaturated fat yang relatif kurang meningkatkan kadar LDL. Unsaturated dibagi dua antara
lain Multi Unsaturated Fatty Acid (MUFA) contohnya minyak zaitun, alpokat dan Poli
Unsaturated Fatty Acid (PUFA) contoh ikan. Dengan perubahan pola makan, mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah sebesar 10-15% . Makan ikan yang banyak
mengandung omega 3 dapat menurunkan kadar LDL. Begitu juga dengan mengkonsumsi
protein kedelai. Diet tinggi serat yang larut dalam air seperti oat dan buah/sayuran 20-30
gram sehari dapat menurunkan 5-15% kadar kolesterol total dan LDL.
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 9
BAB IV
RENCANA PRAKTEK
A. RESEP
SUP AYAM SAYURAN
Bahan:
1. Daging ayam 25 gr
2. Wortel 15 gr, potong bulat
3. Kapri 10 gr
4. Kol 15 gr
5. Minyak ikan 5 gr
6. Bawang putih 10 gr
7. Daun bawang 10 gr
8. Sledri 10 gr
9. Lada 2 gr
10. Pala 1 gr
11. Garam secukupnya
Cara membuat:
1. Rebus daging ayam didalam air mendidih hingga empuk. Tiriskan. Potong kotak –
kotak.
2. Tumis bawang putih hingga harum, masukkan tumis an ke dalam air rebusan
ayam,aduk. Bumbui dangan lada, pala, garam.
3. Masukkan wortel, kapri, kol, aduk rata. Masak hingga matang, masukkan daun
bawang dan seledri, masak sebentar.
Oleh: johana
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 10
PEPES IKAN KEMBUNG TEMPE
Bahan:
1. Ikan kembung 100 gr, lumuri dengan jeruk nipis, cuci
2. Tempe 50 gr
3. Tomat 30 gr
4. Daun pisang + semat
5. Daun kemangi secukupnya
Bumbu:
1. Bawang merah 60 gr
2. Bawang putih 30 gr
3. Cabe merah 60 gr
4. Cabe rawit 30 gr
5. Ketumbar 5 gr
6. Kemiri 5 gr
7. Gula pasir secukupnya
8. Garam secukupnya
9. Daun salam 2 lbr
Cara membuat:
1. Haluskan semua bumbu. Campur dengan potongan tomat, ikan,aduk rata.
2. Bungkus adonan pepes dengan daun pisang, semat dengan lidi.
3. Kukus pepes hingga matang.
Oleh»mytipssuksesdiResepMasakan
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 11
BENING BAYAM
Bahan:
1. Bayam 100 gr
2. Labu siam 50 gr, potong – potong
3. Bawang merah 40 gr, iris tipis
4. Kunci 2 rj
5. Gula pasir 20 gr
6. Garam secukupnya
Cara Membuat:
1. Rebus air hingga mendidih, masukkan kunci dan bawang merah.
2. Masukkan labusiam dan gula, masak hingga setengah matang.
3. Tambahkan garam, aduk rata. Masukkan bayam, masak hingga matang, angkat.
4. Sajikan .
Oleh Johana
AYAM LEMON KACANG POLONG
Bahan:
1. Daging ayam 100 gr
2. Kacang polong 50 gr
3. Minyak ikan 20 gr
4. Terigu 50 gr
5. Lemon 1 bh
6. Bawang putih 20 gr, memarkan
7. Garam secukupnya
8. Merica secukupnya
Cara membuat:
1. Tumis bawang putih dengan kacang polong, aduk rata. Masukkan air, masak hingga
matang, bumbui lada, garam, angkat.
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 12
2. Lumuri ayam dengan terigu, goreng dengan sedikit minyak hingga kuning keemasan,
tambahkan lada, garam.
3. Masukkan perasan air lemon, beri sedikit air, masak hingga matang.
4. Angakat, sajikan bersama dengan kacang polong.
Oleh: http://id.she.yahoo.com/mamma-mia-resep-ayam-lemon-kacang-polong-chef-
matteo-meacci-090609562.html
BAKSO UDANG KUAH
Bahan:
1. Udang cincang 50 gr
2. Tepung tapioka 20 gr
3. Bawang putih 10 gr
4. Merica secukupnya
5. Garam secukupnya
6. Tahu 30 gr
7. Sawi 25 gr
Cara Membuat:
1. Campur udang dengan tepung tapioka, beri lada dan garam, aduk rata
2. Bentuk bulat – bulat bakso, rebus bakso hingga matang, angkat, tiriskan.
3. Rebus air hingga mendidih.
4. Tumis bawang putih hingga harum, masukkan ke dalam rebusan. Bumbui lada dan
garam.
5. Masukkan sawi dan tahu, masak hingga matang, angkat.
6. Sajikan dengan bakso udang.
Oleh : Tabloid Nova bulan juni2011
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 13
B. RENCANA ALAT
Tabel 5. ALAT MASAK
NO Nama Alat Jumlah
1 Baskom 3
2 Piring plastik 3
3 Mangkok plastik 2
4 Blender 1
5 Panci 2
6 Wajan 2
7 Irus 1
8 Sotil 1
9 Pisau 2
Tabel 6. ALAT HIDANG
NO Nama Alat Jumlah
1 Plato 4
2 Mangkok sup 2
3 B&Bplate 2
4 Gelas Jus 1
5 Sendok Makan 4
6 Garpu 4
7 Gelas Blimbing 1
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 14
Tabel 7. DAFTAR BELANJA
NO BAHAN BERAT KOTOR BERAT BERSIH HARGA
SATUAN
TOTAL
HARGAGR URT GR URT
1 Beras 100 100 Rp 9800/kg Rp 1000
2 Daging ayam 100 65 Rp 30000/kg Rp3000
3 Wortel 50 45 Rp 7000/kg Rp500
4 Kapri 50 50 Rp 11500/kg Rp500
5 Kol 50 50 Rp 7000/kg Rp500
6 Minyak ikan 50 50 Rp 25000/btl Rp1500
7 Pepaya 100 90 Rp 6000/kg Rp1500
8 Tp susu skim 25 25 Rp 80000/kg Rp2000
9 Gula pasir 100 100 Rp 14000/kg Rp1500
10 Ikan
kembung
100 85 Rp 25000/kg Rp2500
11 Tempe 50 50 Rp 200/bh Rp500
12 Tomat 50 50 Rp 7000/kg Rp500
13 Bayam 100 75 Rp 1500/ikat Rp1500
14 Udang 50 45 Rp 66000/kg Rp6000
15 Tapioka 50 50 Rp 10000/kg Rp500
16 Labu siam 50 45 Rp 6500/kg Rp500
17 Jambu biji 100 75 Rp 12000/kg Rp1500
18 Sawi 100 75 Rp 1500/ikat Rp1500
19 Tahu 50 50 Rp 1000/bh Rp1500
20 Kacang
polong
20 20 Rp 10500/kg Rp500
21 Pisang kepok 150 100 Rp 12000/ckh Rp1500
22 Terigu 50 50 Rp 8950/kg Rp500
23 Roti tawar 40 40 Rp 10000/bks Rp1000
24 Selai 10 10 Rp 5000/bks Rp500
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 15
25 b. merah 60 55 Rp 24000/kg Rp500
26 b. putih 80 75 Rp 20000/kg Rp500
27 Merica 10 10 Rp 500/sct Rp500
28 Garam Rp 1600/bks Rp 500
29 Tumbar 5 5 Rp 40000/kg Rp100
30 Kemangi 5 5 Rp 500/ikat Rp500
31 Daun pisang Rp 1000/tkp Rp1000
32 Empon2 Rp 500 Rp500
33 Cabai merah 50 45 Rp 35000/kg Rp1000
34 Cabe rawit 40 35 Rp 30000/kg Rp500
TOTAL Rp37100
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 16
Tabel 8. RENCANA KERJA
Waktu Hendika Johana10.30-10.45 -Menginventaris alat -Menginventaris bahan
makanan yang akan di masak10.45-11.05 - Mencuci beras sambil
merebus air untuk mencuci nasi- Memasukkan beras ke dalam air rebusan-Memanaskan dandang untuk mengukus nasi
- Mencuci ikan kembung untuk pepes- Menghaluskan bumbu untuk pepes ikan kembung+tempe- Mencampur bumbu ikan dengan bumbu, membungkus seperti pepes
11.05-11.10 - Memasukkan nasi ke dalam dandang
- Mengurus ikan hingga matang
11.10-11.20 - Memetik bayam untuk sayur bening- Merebus sayur untuk sayur bening bayam- Mengupas dan memotong labu siam untuk sayur bening bayam
- Membersihkan udang untuk bakso- Memotong tahu untuk pelengkap bakso-Memotong dan mencuci sawi untuk pelengkap baksoMengangkat nasi tim
11.20-11.50 - Memasak bening bayam- Menumis ayam untuk ayam lemon- Merebus kacang polong untuk pelengkap ayam
-Merebus bakso, memasukkan tahu, sawi- Memblender jambu biji untuk jus
11.50-12.00 - Merebus air untuk susu- Menyeduh susu
- Membuat roti selai untuk kudapan
12.00- selesei - Menata makanan di piring saji
- Membersihkan alat memasak
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 17
BAB V
HASIL EVALUASI
Tabel 9. Evaluasi Praktek
Waktu Menu Hasil Evaluasi Perbaikan Foto
Pagi 1 Nasi Tim Nasi tim
kurang lemas
Menambahkan
air saat merebus
beras
Sup Ayam
Sayuran
Sup terlalu asin Mengurangi
penambahan
garam atau
tidak diberi
garam krn ada
pembatasan
garam pada
diitnya
Selingan Susu hangat Terlalu manis Mengurangi
pemberian gula
Siang 1 Pepes ikan
kembung
tempe
Pepes kurang
bumbu, agr
kemangi
warnany tetap
hijau
Menambahkan
bumbu agar
rasanya enak
meskipun
garam dikurangi
Sayur bening
bayam
Sayur bening
terlalu asin
untuk diit ini
karena ada
pembatasan
garam
Lebih baik tidak
diberi garam
Selingan Jus Jambu Gula terlalu
banyak unt diit
Gula dikurangi
krn ada
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 18
ini pembatasan
gula sederhana
Siang 2 Bakso udang
kuah tahu
Terlalu asin Garam
dikurangi atau
tidak diberi
garam sama
sekali
Selingan Pisang kukus
Malam Ayam Lemon
kacang polong
Ayam digoreng
terlalu kering,
Lebih baik
ditumis sebentar
Selingan Sandwich Jam Selai tidak
boleh
digunakan krn
mengandung
tinggi gula dan
natrium
Lebih baik
menu ini diganti
dengan selingan
lain
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 19
BAB VI
PEMBAHASAN
Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
(dislipidemia) di mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol “Low Density
Lipoprotein” (LDL) di dalam darah. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid
yang ditandai peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai
normal serta penurunan kolesterol “High Density Lipoprotein” (HDL).
Pasien masuk Rumah Sakit dengan kondisi tegang pada bagian punggung dan
kuduk serta tangannya, sering pusing seperti; gejala masuk angin, mual dan muntah,
serta nafsu makan rendah. Ada yellow xantoma pada cicatric kiri dan kanan. Dokter
mendiagnosa hyperkolesterolemia. Didukung oleh hasil laboratorium yang dilakukan
4 tahun yang lalu yaitu GDA 178 mg/dl(normal), GDP 108 mg/dl (normal),Hb 13gr/dl
(normal), GD2jpp 134 mg/dl (normal), Total Kolesterol 432 mg/dl, (tinggi)HDL 32
mg/dl (rendah), LDL 400 mg/dl(tinggi), TG157 mg/dl(tinggi).
Pasien Hiperkolesterolemia diberikan makanan lunak, karena bentuk makanan
ini aman di semua kondisi, rendah energi yaitu 1505,5 kalori untuk karbohidrat cukup
yaitu 225,8 gr, lemak yaitu 41,8 gr, dan protein 56,4 gr. Cukup karbohidrat 225,8 gr.
Pembatasan karbohidrat sederhana, Jenis lemak yang paling banyak diberikan adalah
lemak yang tidak jenuh, untuk menormalkan kadar total kolesterol dan LDL yang
tinggi serta meningkatkan HDL. Makanan diberikan porsi kecil tapi sering agar
asupan makanan yang diberikan tetap terjaga dan tidak banyak waste karena pasien
megalami penurunan nafsu makan. Pasien ini mengalami hipertensi sehingga pasien
diberikan diit rendah garam 1 dimana ada pembatasan natriumnya sejumlah 200 – 300
mg/hr dalam makanan dan penambahan garamnya 1 gr / hr. Dalam menu utama kami
yang pertama beberapa koreksi seperti nasi tim yang teksturnya kurang lunak karena
dalam perebusannya diperlukan banyak air. Pada sup ayam sayuran rasanya terlalu
asin, karena pasien hipertensi sebaiknya tidak perlu menggunakan garam, hanya
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 20
bumbu yang ditambahakan agar rasanya tetap enak. Menu selingan yang kami berikan
adalah susu hangat, rasanya terlalu manis. Dan seratnya diberikan cukup.
Menu utama kami yang ke dua pepes ikan kurang bumbu sehingga warna dan
penampilan kurang menarik dan rasanya kurang enak. Sayur bening bayamnya terlalu
asin, lebih baik penggunaan garam sangat dikurangi karena kondisi pasien yang
hipertensi. Menu selingannya jus jambu rasanya sudah enak namun gula agak
dikurangi.
Menu utama ke tiga kami yaitu bakso udang kuah tahu kurang memenuhi
syarat karena laun nabati, hewani, dan sayuran dijadikan satu masakan, sebaiknya
diolah menjadi masakan yang berbeda. Menu selingan kami pisang kukus, sudah
lumayan baik.
Untuk menu utama yang ke empat ayam lemon kacang polong kurang
memenuhi syarat karena terlalu kering. Selain itu menu ini harusnya diberikan lauk
sebagai pendampingnya. Sedangkan selingannya sandwich jam kurang memenuhi
syarat karena menggunakan selai yang kandungan gula dan natiunnya tinggi,
sebaiknya diganti selingan lain yang lebih cocok.
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 21
BAB VII
KESIMPULAN
Pasien masuk Rumah Sakit dengan kondisi tegang pada bagian punggung dan
kuduk serta tangannya, sering pusing seperti; gejala masuk angin, mual dan muntah,
serta nafsu makan rendah. Ada yellow xantoma pada cicatric kiri dan kanan. Dokter
mendiagnosa hyperkolesterolemia. Didukung oleh hasil laboratorium yang dilakukan
4 tahun yang lalu.
Menu yang kami sajikan untuk pasien hiperkolesterolemia ada beberapa yang
kurang cocok seperti ayam lemon kacang polong yang terlalu kering, sandwich jam
yang menggunakan selai. Dan masih perlu diperbaiki. Dan ada menu yang sudah
sesuai dengan syarat dan prinsipnya.
.
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 22
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier Sunita, M. Sc, 2011, Penuntun Diet, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kumar V, Cotran RZ,.Gastroenterologi. Robbins SL, editor. Buku ajar patologi. robbins. Edisi 7. Vol.2.
Jakarta;. 2007. Hal 504 – 508.
http://artikelgizikesehatan.blogspot.com/2011/11/tips-diet-penderita-kolesterol.html
http://fitriana31.wordpress.com/2012/01/08/diet-dislipidemia/
http://www.scribd.com/doc/149293095/Tata-Laksana-Gizi-Penyakit-
Kardiovascular
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 23
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 24
LAPORAN HIPERKOLESTEROLEMIA Page 25