laporan ibu menyusui
TRANSCRIPT
Ibu Menyusui
Menyusui adalah sesuatu yang alami, dan segala sesuatu yang alami adalah yang terbaik
bagi semua orang. Namun, alami tidak selalu mudah. Keberhasilan menyusui membutuhkan
dukungan baik dari orang yang telah mengalaminya atau dari seseorang yang profesional
(Ramaiah, 2007).
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997 dan 2002, lebih
dari 95% ibu pernah menyusui bayinya, namun menyusui dalam 1 jam pertama setelah
melahirkan cenderung menurun 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002. Cakupan
ASI eksklusif 6 bulan juga menurun 42,4% pada tahun 1997 menjadi 39,5% pada tahun 2002
(AIMI, 2007).
Pengalaman dalam upaya meningkatkan penggunaan Air Susu Ibu (ASI) selama 15 tahun
menunjukkan bahwa hambatan utama penggunaan ASI adalah kurang sampainya pengetahuan
yang benar tentang ASI dan menyusui pada para ibu. ASI dan menyusui umumnya dianggap hal
yang biasa yang tidak perlu di pelajari, manajemen laktasi atau cara menyusui yang kurang tepat,
adanya mitos-mitos yang menyesatkan yang sering menghambat pemberian ASI (Roesli, 2000).
Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya
karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi
pada payudara ketika menyusui, hisapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih
banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya
dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah
orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau kerabat
atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan. Untuk mencapai
keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang benar
(Soetjiningsih, 1997).
Ada faktor–faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan menyusui yaitu pengetahuan
ibu tentang cara menyusui yang baik dan benar yang meliputi posisi badan ibu dan bayi, posisi
mulut bayi dan puting susu ibu(Kristiyansari, 2009). Teknik menyusui yang tidak benar dapat
mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusui (Soetjiningsih, 1997).
Menyusui – Mengawali dengan Benar
Menyusui adalah cara yang alami dan normal untuk memberikan nutrisi pada bayi dan
batita, dan ASI adalah susu yang dibuat khusus untuk bayi manusia. Mengawali dengan benar
membantu untuk memastikan bahwa menyusui merupakan pengalaman yang menyenangkan
untuk ibu dan bayi. Menyusui seharusnya mudah dan tidak sulit bagi kebanyakan ibu.
Kebanyakan ibu sangat mampu menyusui bayi mereka secara eksklusif selama 6 bulan.
Bahkan kenyataannya kebanyakan ibu memproduksi ASI lebih dari cukup. Sayangnya, kebijakan
dan kebiasaan yang sudah ketinggalan jaman di RS yang menggunakan susu botol masih sering
terjadi di sebagian besar institusi pelayanan kesehatan dan membuat kegiatan menyusui menjadi
sulit, bahkan tidak mungkin, untuk banyak ibu dan bayi. Seringkali juga, ibu-ibu tersebut
menyalahkan diri mereka sendiri. Agar menyusui dapat dilakukan dengan baik dan benar,
mengawali dengan cara terbaik sejak hari pertama dapat memberikan hasil yang sangat berbeda.
Tentu saja, bahkan dengan permulaan yang kurang baik, banyak ibu dan bayi yang berhasil
melakukannya. Dan ya, banyak ibu cukup meletakkan bayi ke payudaranya dapat langsung
berhasil menyusui.
Prinsip dasar dari menyusui adalah membuat bayi melekat dengan baik. Bayi yang
melekat dengan baik akan mendapatkan ASI dengan baik pula. Bayi yang tidak melekat dengan
baik akan lebih sulit mendapatkan ASI, terutama jika ASI sedikit. Produksi ASI di awal
kelahiran memang sedikit; ini hal yang normal dan alamiah, akan tetapi apabila bayi tidak
melekat dengan baik, bayi akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan ASI. Inilah sebabnya
mengapa banyak ibu “tidak memiliki cukup kolostrum”. Hampir semua ibu mempunyai cukup
kolostrum tetapi bayinya tidak mendapatkannya. Bayi tidak membutuhkan ASI yang banyak di
hari-hari pertama, tapi sesuai dengan kebutuhannya.
Bahkan bila produksi ASI seorang ibu banyak, mencoba menyusui bayi dengan pelekatan
yang kurang baik sama halnya dengan memberikan susu pada bayi dengan menggunakan botol
susu dengan lubang dot yang terlalu kecil – botolnya penuh dengan susu, tapi sang bayi tidak
memperoleh banyak susu atau mendapatkannya dengan sangat lambat – sehingga bayi dapat
menghisap payudara dengan waktu yang lama atau menjadi sering menyusu atau tidak menyukai
saat menyusu, hal-hal yang membuat ibu yakin bahwa ASInya sedikit, padahal sebenarnya tidak.
Jika pelakatan bayi tidak baik, ia juga dapat menyebabkan nyeri pada puting ibunya. Dan,
bila pada saat yang sama bayi tidak mendapatkan cukup ASI, bayi akan menyusu lama, sehingga
ibu semakin kesakitan. Seringkali ibu diberitahu bahwa bayinya sudah melekat dengan baik, tapi
memang mudah mengatakan bahwa bayi sudah melekat dengan baik bahkan pada saat
sebenarnya tidak. Para ibu juga mendapat banyak informasi yang membingungkan dan
bertolakbelakang dari buku, majalah, internet, keluarga dan petugas kesehatan. Banyak tenaga
kesehatan yang mendapatkan sedikit pelatihan tentang bagaimana mencegah masalah-masalah
menyusui dan bagaimana mengatasinya bila masalah tersebut terjadi. Berikut adalah beberapa
cara agar menyusui terasa lebih mudah:
Bayi seharusnya langsung mendapatkan kontak kulit dengan ibunya dan menyusu
segera setelah ia lahir. Mayoritas bayi yang baru lahir dapat kontak kulit dengan ibunya
dan diberi kesempatan menyusu dalam beberapa menit setelah dilahirkan. Bahkan,
penelitian membuktikan bahwa, bila diberi kesempatan, banyak bayi berusia beberapa
menit dapat merayap ke arah payudara dari perut si ibu, melekat¸ dan mulai menyusu
sendiri. Proses ini bisa hanya memerlukan waktu beberapa menit atau hingga satu jam
atau lebih, tapi ibu dan bayi sebaiknya diberikan waktu ini (setidaknya satu atau dua jam
pertama) berdua untuk mulai saling mengenal satu sama lain. Proses ini tidak
membutuhkan usaha apapun dari ibu, dan alasan yang menyatakan bahwa hal tersebut
tidak bisa dilakukan karena ibu terlalu lelah setelah melahirkan merupakan alasan yang
tidak masuk akal, polos dan sederhana.
Bayi sebaiknya tetap mendapatkan kontak kulit dengan ibunya sebanyak mungkin
segera setelah lahir dan pada minggu-minggu pertama dalam kehidupannya.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kontak kulit antara ibu dan bayi dapat
membuat bayi tetap hangat sebagaimana di dalam inkubator (lihat paragraph kontak kulit
di bawah ini, dan lembar informasi Pentingnya Kontak Kulit). Memang benar bahwa
mungkin saat ini banyak bayi secara umum tidak melekat dan menyusu, hal ini bukan
masalah, dan tidak ada ruginya menunggu bayi mulai menyusu. Kontak kulit merupakan
hal yang baik dan sangat penting untuk ibu dan bayi bahkan bila bayinya tidak
melakukan pelekatan.
Kontak kulit membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan barunya: pernapasan
dan detak jantung bayi lebih normal, oksigen dalam darah lebih banyak, suhu tubuh lebih
stabil dan kadar gula darah lebih tinggi. Lebih jauh, ada beberapa bukti yang bagus
bahwa bayi yang mendapatkan kontak kulit pada hari-hari dan minggu-minggu pertama
dalam hidupnya, (bukan hanya saat menyusu) perkembangan otaknya lebih baik. Saat ini
juga diketahui bahwa otak berkembang dengan cara tertentu hanya karena kontak kulit
ini, dan pertumbuhan penting ini terjadi lebih banyak pada 3-8 minggu pertama usia bayi.
Pelekatan yang benar sangat menentukan keberhasilan menyusui. Ini adalah kunci
keberhasilan menyusui. Sayangnya, kebanyakan ibu "dibantu" oleh orang yang tidak tahu
bagaimana pelekatan yang benar. Jika Anda diberitahu bahwa posisi pelekatan bayi Anda
yang berusia dua hari sudah benar walaupun puting Anda sangat lecet, Anda perlu ragu
dan minta bantuan orang lain. Sebelum Anda meninggalkan RS, sebaiknya Anda sudah
ditunjukkan bahwa bayi Anda telah melekat dengan benar dan benar-benar memperoleh
ASI dan Andatahu bagaimana mengetahui apakah ia mendapatkan ASI (mulut terbuka
lebar - jeda - menutup mulut). Lihat juga video bagaimana pelekatan bayi. Ada juga
beberapa video klip bayi-bayi berusia kurang dari 48 jam yang menyusu dan tidak hanya
menghisap. Jika Anda dan bayi meninggalkan RS tanpa mengetahui hal ini, segera cari
bantuan orang yang berpengalaman (lihat juga lembar informasi Ketika Melekat).
Taking the baby off the breast and latching him on again and again only multiplies the
pain and the damage and the mother’s and baby’s frustration.
Catatan: Para ibu seringkali diberitahu bahwa jika menyusui terasa menyakitkan, berarti bayi
tidak melekat dengan baik (yang biasanya benar), sehingga ibu harus melepaskan bayi dan
kemudian mencoba pelekatan lagi dan lagi dan lagi... Ini bukan cara yang tepat. Daripada
melepas dan mengulang pelekatan, sebaiknya perbaiki pelekatan sebisa mungkin dengan cara
mendorong pantat bayi ke tubuh Anda dengan lengan. Kepala bayi akan mendongak sehingga
hidungnya dalam ‘posisi mengendus’. Bila perlu, ibu dapat mencoba menarik lembut dagu bayi
sehingga sebagian besar payudara masuk ke mulut bayi. Bila cara tersebut tidak berhasil, jangan
lepaskan bayi dari payudara dan melekatkan berulang kali, karena biasanya, rasa sakit di puting
akan mereda. Pelekatan dapat diperbaiki di payudara satunya atau saat menyusui berikutnya.
Melepaskan bayi dari payudara lalu melekatkannya lagi dan lagi hanya akan menambah
rasa sakit dan luka, dan membuat ibu dan bayi makin frustrasi.
Ibu dan bayi sebaiknya bersama-sama dalam satu kamar (rawat gabung/room in). Sama
sekali tidak ada alasan medis bagi ibu dan bayi yang sehat untuk dipisahkan satu dengan
lainnya, bahkan untuk jangka waktu yang singkat, bahkan setelah operasi caesar. Fasilitas
kesehatan yang biasa memisahkan bayi dan ibu setelah kelahiran berarti tidak melakukan
hal yang benar kepada ibu dan bayi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rawat
gabung meningkatkan keberhasilan, bayi lebih tenang dan ibu lebih bahagia sebagaimana
pada tahun 1930-an. Seringkali, alasan-alasan yang tidak relevan diberikan agar bayi
dipisahkan. Salah satu contoh adalah bahwa bayi menelan mekonium sebelum lahir.
Seorang bayi yang menelan mekonium dan baik-baik saja beberapa menit setelah lahir,
akan baik-baik saja dan tidak perlu diletakkan dalam inkubator untuk "observasi" selama
beberapa jam.
Memisahkan ibu dan bayi agar ibu dapat beristirahat. Tidak ada bukti bahwa ibu yang
dipisahkan dari bayi mereka akan beristirahat dengan lebih baik. Kebalikannya, ibu akan
beristirahat lebih baik dan stres lebih ringan ketika bersama bayi. Ibu dan bayi belajar
bagaimana tidur dengan irama yang sama. Dengan demikian, saat bayi mulai bangun
untuk menyusu, maka ibu juga akan bangun dengan sendirinya. Ini tidak semelelahkan
seperti jika ibu terbangun dari tidur lelap, seperti yang sering terjadi jika bayi ada di
tempat lain saat ia terbangun. Jika ibu diajari bagaimana menyusui dengan posisi tidur
bersisian, maka ia akan dapat istirahat dengan lebih baik.
Tanda-tanda bayi akan menyusu. Bayi menunjukkan tanda-tanda lapar jauh sebelum
mulai menangis. Nafasnya mungkin berubah, misalnya. Atau ia mulai menggeliat.
Ibunya, yang tidur bersama bayi, akan terbangun, ASInya akan mulai mengalir dan bayi
dengan tenang akan menyusu sampai puas. Bayi yang terlanjur menangis untuk beberapa
saat sebelum didekatkan ke payudara mungkin akan menolak menyusu, walaupun ia
sudah kelaparan. Ibu dan bayi harus dianjurkan untuk tidur bersisian di RS. Ini cara yang
baik agar ibu dapat beristirahat sembari bayi menyusu. Menyusui seharusnya
menenangkan, bukan melelahkan.
Memandikan bayi. Tidak ada alasan untuk memandikan bayi segera setelah lahir dan
memandikan bayi dapat ditunda beberapa jam. Segera setelah lahir, bayi dapat
dikeringkan tetapi jangan membersihkan lapisan putih di kulit bayi (vernix) yang
melindungi kulit bayi yang halus. Sebaiknya menunggu sampai ibu dan bayi mendapat
kesempatan untuk memulai menyusu dengan baik, di mana bayi diletakkan di dada ibu
dan melekat dengan mudah. Lebih lanjut, memakaikan popok ke bayi sebelum bayi
menyusu tidak disarankan karena seringkali membuat bayi marah. Ibu kadang-kadang
diberitahu untuk memakaikan popok ke bayi akan membuat bayi tetap bangun. Tidak
perlu membangunkan bayi untuk menyusu. Bila bayi mendapat kontak kulit dengan
ibunya, bayi akan bangun saat siap dan mencari payudara. Seorang bayi yang menyusu
dengan baik akan memberitahu ibunya untuk menyusu. Menyusui dengan menggunakan
jadwal/ waktu sangatlah tidak masuk akal.
Dot/empeng sebaiknya tidak diberikan pada bayi. Nampaknya ada beberapa
kontroversi tentang apakah "bingung puting" ada. Dengan demikian, di hari-hari pertama
ketika ibu biasanya hanya memproduksi sedikit ASI (seperti seharusnya), dan bayi
diberikan susu dari botol (seperti seharusnya?) dimana ia mendapatkan aliran yang deras,
bayi kemudian akan cenderung lebih memilih metode dengan aliran yang deras. Bayi
lebih menyukai aliran yang deras. Anda tidak perlu menjadi orang yang sangat pintar
untuk mengerti hal tersebut dan bayi juga mengerti dengan sangat cepat. Sebenarnya,
yang bingung bukanlah bayi. Bingung puting melibatkan serangkaian masalah, termasuk
bayi tidak tidak dapat menyusu di payudara ibu dengan benar, sehingga ia tidak dapat
memperoleh ASI dengan baik dan/atau sang ibu mengalami luka pada puting. Hanya
karena bayi dapat "menerima keduanya" (menyusu dari payudara dan botol) bukan berarti
botol susu tidak memiliki dampak negatif. Karena sekarang banyak alternatif tersedia jika
bayi perlu diberikan asupan tambahan (lihat lembar informasi tentang Alat Bantu
Menyusui, dan Memberikan Minum dengan Jari dan Cangkir) mengapa harus
menggunakan dot? Menggunakan alat bantu menyusui, menggunakan jari atau cangkir
untuk memberi minum bayi ketika bayi tidak membutuhkan tambahan asupan hanya
sedikit lebih baik daripada memberikan tambahan asupan dengan menggunakan botol
dot.
Jangan batasi lama atau frekuensi menyusui. Bayi yang menyusu dengan benar tidak
akan menyusu selama berjam-jam (lihat video bayi yang masih kecil menyusu dengan
baik). Jika bayi menyusu dengan waktu yang sangat lama, biasanya karena bayi tidak
melekat dengan baik dan tidak memperoleh ASI yang tersedia. Mintalah bantuan untuk
memperbaiki pelekatan dan lakukan penekanan payudara agar bayi mendapat cukup ASI
(lihat lembar informasi Penekanan Payudara/Breast Compression). Penekanan payudara
bekerja sangat baik di hari-hari pertama menyusui agar kolostrum keluar dengan baik.
Inilah yang akan membantu, bukan empeng, bukan botol susu, bukan membawa bayi
ke ruang bayi. Bayi sering menyusu pada hari-hari pertama – hal ini normal dan hanya
sementara. Faktanya, bayi cenderung sering menyusu pada beberapa hari pertama
terutama pada sore dan malam hari. Hal ini normal dan membantu meningkatkan
produksi ASI dan membantu mengembalikan ukuran rahim ibu. Pelekatan yang baik,
sambil menekan payudara, dan mempertahankan kontak kulit antara ibu dan bayi
membantu masa tansisi ini berjalan lancar.
Pengganti ASI (tambahan air, air gula, atau susu formula) jarang sekali
dibutuhkan. Kebanyakan pengganti ASI dapat dihindari dengan memastikan bayi
menyusu dengan benar sehingga ia memperoleh ASI dengan baik. Jika ada yang
memberitahu Anda untuk memberikan tambahan asupan tanpa mengamati cara Anda
menyusui, minta bantuan pada seseorang yang lebih tahu. Tidak banyak indikasi untuk
memberikan pengganti ASI, namun seringkali disarankan untuk “kenyamanan” atau
berkaitan dengan kebijakan RS yang sudah lama. Kalaupun pengganti ASI dibutuhkan,
seharusnya diberikan menggunakan alat bantu menyusui yang ditempelkan di payudara
(lihat lembar informasi Alat Bantu Menyusui/Lactation Aid), bukan cangkir, jari,
suntikan, atau botol. Tambahan yang terbaik adalah kolostrum ibu. Kolostrum dapat
dicampur dengan 5% air gula untuk mendapat volume yang lebih banyak jika Anda tidak
dapat memerah banyak pada awalnya. Memang sulit memerah awalnya karena meskipun
produksi kolostrum cukup untuk bayi, memerah tidak selalu mudah bila ASI yang
diproduksi sedikit, sebagaimana diharapkan pada hari-hari pertama. Formula sangat
jarang dibutuhkan di beberapa hari pertama. (Lihat GamePlan for Protecting and
Supporting Breastfeeding in the First 24 hours di Life and Beyond, yang dapat dipesan
melalui nbci.ca).
Sampel gratis susu formula dan brosur dari perusahaan susu formula bukanlah
hadiah. Hanya ada satu tujuan dari "hadiah" ini, yaitu membuat Anda menggunakan susu
formula. Cara ini sangat efektif dan merupakan pemasaran yang tidak etis. Jika Anda
memperolehnya dari tenaga kesehatan, Anda sebaiknya mempertanyakan pengetahuan
serta komitmennya akan menyusui. "Tapi saya butuh susu formula karena si bayi tidak
mendapat cukup ASI!" Mungkin, tapi lebih mungkin, Anda tidak memperoleh bantuan
yang memadai dan bayi tidak memperoleh ASI yang tersedia. Bahkan jika Anda
membutuhkan susu formula, tak seorang pun seharusnya menyarankan merk tertentu dan
memberikan sampel gratis. Carilah bantuan yang benar. Sampel susu formula bukanlah
bantuan.
Pada kondisi tertentu, bisa jadi ibu tidak dapat menyusui di awal kelahiran bayi. Namun,
bagaimanapun juga, kebanyakan "alasan medis" (misalkan, obat pasca melahirkan)
BUKANLAH alasan utk menunda atau berhenti menyusui, dan berarti Anda mendapat informasi
yang salah. Lihat lembar informasi Pengobatan dan Menyusui dan juga Penyakit dan Menyusui).
Segera cari bantuan yang benar. Bayi prematur (lihat lembar informasi Bayi Prematur dan
Menyusui) seharusnya dapat menyusu sesegera mungkin, bahkan pada usia kurang dari 34
minggu yang sepertinya merupakan aturan di banyak fasilitas kesehatan. Beberapa penelitian
saat ini menunjukkan dengan jelas bahwa bayi prematur relatif tidak stres dengan menyusu pada
ibunya, dibandingkan menyusu dari botol. Sayangnya, terlalu banyak tenaga kesehatan yang
menangani bayi prematur tidak memahami hal ini (lihat lembar informasi Bayi Prematur dan
Menyusui).
Tidak melekat/Tidak menyusu? Bila karena beberapa alasan bayi tidak bisa menyusu, mulailah
memerah kolostrum dengan tangan (seringkali lebih efektif daripada dengan pompa RS)
sebaiknya dimulai sekitar 6 jam setelah melahirkan, atau segera setelah bayi diketahui tidak bisa
menyusu pada payudara. Lihat lembar informasi Bila Bayi Belum Dapat Melekat.
12 Makanan Wajib bagi Ibu Menyusui
Sebagai ibu menyusui, penting untuk mengetahui bahwa kualitas ASI
Anda tetap hampir sama tidak peduli apa yang Anda makan. Itu karena
jika Anda tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan
Anda, tubuh Anda akan mengambil nutrisi tersebut dari “simpanan”
Anda sendiri. Jadi untuk kesehatan Anda juga,
pastikan Anda mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan oleh bayi Anda dengan mengonsumsi makanan bergizi.
Berikut adalah 12 makanan wajib untuk ibu baru. Tubuh dan bayi anda
akan sangat berterimakasih bila anda rutin mengonsumsi makanan-
makanan ini:
1. Ikan salmon
Tidak ada satu jenis makanan yang sempurna. Tapi salmon paling mendekati. Salah satu
makanan terbaik untuk ibu menyusui, salmon, seperti ikan berlemak lainnya, sarat dengan jenis
lemak yang disebut DHA. DHA sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi Anda.
Semua ASI mengandung DHA, tetapi tingkat nutrisi penting ini lebih tinggi dalam ASI wanita
yang mendapatkan DHA tambahan dari makanan mereka.
DHA dalam ikan salmon juga dapat membantu mood Anda, sehingga mengurangi resiko terkena
baby blues.
2. Produk susu rendah lemak
Yoghurt, susu, atau keju, yang manapun anda sukai tidak masalah, produk susu adalah bagian
penting dari menyusui sehat. Selain menyediakan protein, vitamin B, dan vitamin D, produk susu
adalah salah satu sumber kalsium terbaik. Jika Anda menyusui, susu yang sarat dengan kalsium
untuk membantu tulang bayi Anda berkembang, sehingga penting bagi Anda untuk makan
kalsium yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Salah satu cara untuk
melakukannya adalah untuk menyertakan setidaknya tiga cangkir susu setiap hari sebagai bagian
dari menu makanan Anda.
3. Daging sapi tanpa lemak
Bila Anda sedang mencari makanan untuk meningkatkan energi Anda sebagai ibu baru, carilah
makanan kaya zat besi, seperti daging tanpa lemak. Kekurangan zat besi dapat menguras tingkat
energi Anda, sehingga sulit bagi Anda untuk bersaing dengan tuntutan bayi yang baru lahir.
Juga, ketika Anda menyusui, Anda perlu makan protein tambahan dan vitamin B-12. Daging sapi
tanpa lemak merupakan sumber yang sangat baik untuk keduanya.
4. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, terutama yang berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang merah, adalah
makanan untuk ibu menyusui yang sangat bermanfaat, terutama untuk vegetarian. Bukan saja
mereka kaya akan zat besi tapi juga kaya akan protein berkualitas non-hewani, dengan harga
yang tidak menguras kantong
5. Bluberi
Ibu menyusui harus mendapatkan dua atau lebih porsi buah atau jus setiap hari. Bluberi, kaya
akan antioksidan, adalah pilihan yang sangat baik untuk membantu Anda memenuhi kebutuhan
Anda. Buah ini kaya akan vitamin dan mineral dan karbohidrat dalam dosis yang sehat untuk
menjaga tingkat energi Anda.
6. Beras coklat atau beras merah
Jika Anda ingin segera menurunkan berat badan setelah melahirkan, anda pasti akan mengurangi
asupan karbohidrat Anda. Tapi kehilangan berat badan terlalu cepat menyebabkan Anda
menghasilkan lebih sedikit ASI dan membuat Anda merasa lesu. Makanlah jenis karbohidrat
yang sehat seperti beras coklat / beras merah atau roti gandum untuk menjaga tingkat energi
anda.
7. Jeruk
Mudah ditemukan dimana-mana dan bergizi, jeruk sangat penting karena ibu menyusui
membutuhkan vitamin C dosis tinggi, bahkan lebih banyak daripada ibu hamil. Tidak dapat
menemukan waktu untuk duduk untuk mengupas jeruk? Minum jus jeruk memberikan manfaat
yang sama. Beberapa jus jeruk yang dijual di supermarket sekarang bahkan telah diperkaya
dengan kalsium, sehingga anda dapat memperoleh manfaat ganda.
8. Telur
Kuning telur adalah salah satu sumber alami vitamin D – nutrisi penting untuk menjaga tulang
Anda kuat dan membantu tulang bayi Anda tumbuh. Selain itu telur adalah cara mudah untuk
memenuhi kebutuhan protein harian Anda. Siapkan telur dadar untuk sarapan dengan roti
gandum, atau tambahkan telur rebus pada soto anda saat makan siang.
9. Roti gandum (whole wheat bread)
Asam folat sangat penting untuk perkembangan bayi Anda pada tahap awal kehamilan. Selain
itu, asam folat juga penting bagi bayi. Pastikan dalam ASI Anda mengandung cukup asam folat.
Salah satu sumber terbaik dari asam folat adalah roti gandum, yang juga dapat menyumbangkan
kebutuhan serat dan zat besi Anda.
10. Sayuran berwarna hijau
Banyak manfaat sayuran berwarna hijau seperti bayam, kangkung dan brokoli. Mereka sangat
kaya dengan vitamin A, yang perlu bayi dapatkan dari ASI. Sayuran juga merupakan sumber
kalsium non susu, vitamin C, zat besi, antioksidan dan rendah kalori.
11. Sereal / bubur gandum
Sarapan sehat dengan sereal gandum mampu membantu memberikan energi yang dibutuhkan
setelah malam-malam panjang bergadang menjaga bayi. Tambahkan susu rendah lemak dan
buah-buahan ke dalam sereal anda untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian anda.
12. Air
Dehidrasi menurunkan tingkat energi seseorang secara drastic. Untuk menjaga tingkat energi
Anda dan produksi ASI, pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik. Variasikan pilihan Anda
dalam memenuhi kebutuhan cairan dengan minum jus dan susu, tapi hindari minuman berkafein
seperti kopi atau teh. Bila terpaksa, minum maksimum 2-3 cangkir saja. Kafein akan memasuki
ASI anda dan bayi anda akan menjadi sulit tidur.
Contoh Kasus:
Ny.Yani usia 31 tahun, umur bayinya 2 tahun. Waktu menyusui tidak terjadwal. Kebiasaan
makan teratur tiga kali sehari, dengan komposisi nasi, lauk, sayur, dan buah. Minum susu tiga
kali sehari. Tidak mempunyai alergi terhadap makanan dan tidak menderita penyakit apapun.
Mempunyai tinggi badan 155 cm dan berat badan 62 kg.
Pertanyaan:
a) Bagaimana status gizi Ny. Yani?
b) Berapa BBI-nya
c) Bagaimana pendapat Saudara tentang kebiasaan Ny EN?
d) Berapa kebutuhan energi dan zat gizi Ny EN?
e) Susunlah menu sehari untuk Ny. EN!
Jawaban :
a) IMT = BB
[TB (m )]2 =
62
(1,55)2 = 25,8 → Overweight
b) BBI = (TB-100) x 90% = (155−100 ) x 90100
=55 x9
10=49,5 kg → Ny. Yani kelebihan
berat badan = 62- 49,5 =12,5 Kg
c) Menurut kami Ny. Yani perlu diet untuk menurunkan berat badannya dan mengurangi
konsumsi susu.
d) BBI = 49,5
AMB = BBI x 1 x 24 jam = 49,5 x 1 x 24 = 1.188
KT = BBI x 0,1 x 7 jam = 49,5 x 0,1 x 7 = 34,65 _
1.153,35
AF = 30% x 1.153,35 = 346,005 _
1.499,355
SDA = 8-10% x 1.499,355= 10% x 1.499,355 = 149,9355 +
1.649,2905
TEE (Kebutuhan energi) = 1.649 + 300
= 1.949 kkal
Kebutuhan protein = 10-20% x total energi sehari
= (15% x 1.649)/4 = 247,35/4 = 61,8 gr/hr
Kebutuhan lemak = 20-30% x total energi sehari
= (25% x 1.649)/9 = 412,25/9 = 45,8 gr/hr
Kebutuhan karbohidrat = {Total energi sehari-(total energi dari protein+total energi
lemak)}/4
= {1.649 – (247,35 + 412,25)}/4
= (1.649 – 659,6)/4 = 247,35 gr/hr
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22339/6/Chapter%20I.pdf
http://www.breastfeedinginc.ca/content.php?pagename=doc-BF-indo
http://dokita.co/blog/12-makanan-wajib-bagi-ibu-menyusui/