laporan identifikasi senyawa organik

14
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS “ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK” Disusun oleh : 1. Filania S. Kanja (2443013133) 2. Ni Made Uthari (2443013195) 3. Angelina Ajeng (2443013268) 4. Desi Setyowati (2443013288) Kelompok : D

Upload: fhilla-kanja

Post on 07-Feb-2016

408 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Praktikum Kimia Analisis

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

“ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK”

Disusun oleh :

1. Filania S. Kanja (2443013133)

2. Ni Made Uthari (2443013195)

3. Angelina Ajeng (2443013268)

4. Desi Setyowati (2443013288)

Kelompok : D

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

TAHUN 2015

Page 2: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

I. TujuanDapat mengetahui reaksi khusus golongan senyawa organik, gugus fungsi, dan

identifikasi anion organik.

II. Dasar TeoriSenyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya

mengandung karbon,kecuali karbiad, karbonat, dan oksida karbon. Diantara beberapa

golongan senyawa organik adalah hidrokarbon aromaik, senyawa yang mengandung

paling tidak satu cincin benzene ; senyawa hidrosiklik yang mencakup atom- atom

non karbon dalam stuktur cincinnya ( Pudjaatmaka, 1982).

Ada dua cara yang relatif sederhana secara kualitatif dengan melihat apakah didalam

suatu senyawa terdapat nitrogen, belerang dan halogen yaitu dengan menggunakan

logam natrium, sehingga nitrogen, belerang, ataupun halogen berturut- turut dapat

diubah menjadi natium sianida, natrium sulfida, atau natrium halida (Parlan, 2003).

Analisa kualitatif merupakan suatu pemeriksaan atau analisis kimia yang bertujuan

untuk menyelidiki unsure-unsur ataupun ion-ion yang terdapat dalam suatu zat atau

campuran persenyawaan yang bertujuan untuk analisa. Analisa kualitatif mengaju

pada pangkal untuk memisahkan dan menguji adanya ion dalam larutan. Analisa

kualitatif dilakukan karena adanya jenis ion yang ada dalam suatu campuran.

(Achmadi, 1987)

III. Cara Kerjaa. Analisis Pendahuluan

1. Warna : senyawa organik / obat

2. Bau

3. Kelarutan dalam asam dan basa

4. Analisis unsur

Cara Middleton :

Dalam mortir kering gerus 25g Na2CO3 anhidrat dan 50g serbuk seng. Dalam

tabung reaksi kering, 100 mg sampel ditambah kira-kira 1g campuran

pereaksi diatas, campur homogen. Panaskan, mula-mula dengan api kecil

kemudian api dibesarkan sampai campuran merah membara. Segera tabung

masukkan mortir yang berisi 15 ml air. Kemudian gerus dan pindahkan ke

Page 3: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

erlenmeyer, didihkan selama 5 menit lalu disaring. Selanjutnya digunakan

untuk identifikasi adanya unsur-unsur. Pada pemanasan diatas terjadi reaksi

berikut :

N

S Zn + Na2CO3 NaCN + NaX + ZnS

X

ZnS berupa endapan, asamkan. H2S yang dibebaskan akan memberikan

endapan hitam dengan pereaksi Pb++

Unsur Nitrogen

Ambil 1 ml filtrat Middleton masukkan ke dalam tabung reaksi dan

tambahkan 2 tetes larutan jenuh FeSO4 (r.p). Didihkan campuran tersebut

selama 1 menit. Dinginkan dan asamkan dengan H2SO4 encer sambil

dikocok sampai terbentuk biru berlin.

Unsur Sulfur

Ambil endapan hasil filtrasi cara Middleton, masukkan ke dalam tabung

reaksi, tambahkan 1 ml HCl encer. Basahi kertas saring dengan Pb asetat,

tutup mulut tabung saat HCl encer ditambahkan lalu dikocok. Terjadi

warna kecoklatan pada kertas saring menunjukkan adanya sulfur.

Halogen

Asamkan 2 ml filtrat Middleton dengan HNO3 encer dan tambahkan

beberapa tetes larutan AgNO3 : terbentuk endapan putih atau kuning yang

menunjukkan adanya ion halogen.

Unsur Klor (Cl)

Ambillah lapisan air dari percobaan unsur Iodium lalu tambahkan

HNO3 encer dan beberapa tetes AgNO3, terbentuk endapan putih abu-

abu yang dapat larut dalam NH4OH yang menunjukkan adanya klor.

B. Reaksi Khusus Golongan Senyawa Organik

1. Senyawa mengandung Nitrogen

Nitrat, nitrit, nitro

Amin primer, sekunder, tersier

Amonium kuartener

Amin aromatik

Asam amida

Page 4: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

Asam amino, dll.

2. Senyawa pereduksi

Zat + campuran Fehling I + II 30˚ (wb) Cu2O

merah bata

R. Fehling I. CuSO4 7%

II. K Na Tartrat + NaOH

Percobaan dengan KmnO4

Dalam larutan netral atau asam

Larutan zat + KmnO4 0,1% warna hilang coklat (suhu kamar)

3. Reaksi iodoform

Zat + NaOH 3N + larutan Iod bau iodoform

C. Analisis Gugus Fungsi

Gugus alkohol (R-OH) :

- Uji Seri Amonium Nitrat

- Uji Kromat

- Uji Esterifikasi

- Uji Oksidasi

- Uji Lucas

Gugus fenol (Ar-OH)

- Uji Besi (III) Klorida

- Uji Lieberman

- Uji Ftalin

- Uji Penggabungan dengan Garam Diazo

Gugus karbonil (R-COH)

- Uji Pembentukkan Hidrazon

- Uji Schiff

- Uji Legal Rotera

- Uji Iodoform

Gugus karboksil (-COOH)

- Uji Kertas Lakmus

- Uji Bikarbonat

- Uji Esterifikasi

Gugus Ester (-COOR)

Page 5: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

- Uji Fenolftalein

- Uji Asam Hidroksamat

Gugus Amina (-NH2)

- Uji Diazotasi dan Penggabungan

- Uji p-DAB HCl

- Uji Korek Api

- Uji Karbilamin

Gugus Amida (CONH2)

- Uji Pelepasan NH3

- Uji Asam Hidroksamat

Gugus Nitro (NO2)

- Uji Besi (II) Hidroksida

- Uji Reduksi menjadi Amin

Senyawa Tak Jenuh

- Uji Adisi Brom

- Uji Baeyer

D. Identifikasi Anion Organik

1. Asetat

2. Oksalat

3. Tartrat

4. Benzoat

5. Sitrat

6. Laktat

7. Salisilat

IV. Data Pengamatan (Hasil Praktikum)

Page 6: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

Pemeriksaan Hasil Kesimpulan

Warna zat Putih kecoklatan

Bau Spesifik

Kelarutan dalam asam

Kelarutan dalam basa

Larut dalam H2SO4 pekat

warna kekuningan

Tidak larut (mengendap)

Klotimazol

Tidak larut dalam basa

Unsur Nitrogen Terbentuk warna biru

berlin

Adanya unsur Nitrogen

Unsur Halogen Terbentuk endapan putih Adanya unsur halogen

Unsur Klor

Unsur Brom

Terbentuk endapan putih

abu-abu

Kertas saring tetap

berwarna kuning,

seharusnya kertas saring

berubah menjadi merah

muda yang menunjukkan

adanya brom.

Adanya unsur Klor

Hal ini disebabkan karena

penguapan yang kurang.

Pemeriksaan senyawa amin

aromatis primer

Turunan Piridin

Terbentuk warna merah

jingga

Berbau piridin

Adanya amin aromatis

primer

Adanya turunan piridin

Senyawa pereduksi KmnO4

Senyawa pereduksi FeCl3

Warna hilang pada

pemanasan, terbentuk

warna coklat (suhu

kamar).

Tidak terbentuk warna

merah-ungu tetapi dalam

praktikum tidak terdapat

warna merah-ungu.

Adanya senyawa

pereduksi.

Ada kesalahan dalam

pengerjaan.

Page 7: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

Analisis gugus Karboksil

(Uji Kertas Lakmus)

Lakmus biru merah Adanya gugus karboksil

(-COOH)

Analisis gugus Amina (Uji

Diazotasi dan

Penggabungan)

Terbentuk warna merah

ungu, tetapi dalam

senyawa sampel pada

praktikum tidak terdapat

gugus amina.

Hal ini disebabkan karena

senyawa tsb telah bereaksi

dengan senyawa lain atau

ada kesalahan dalam

proses pengerjaan.

Analisis gugus Amida Lakmus biru jadi merah.

Tercium bau amoniak.

Adanya gugus amida

dalam sampel.

Analisis Gugus Fenol Tidak teridentifikasi oleh

praktikan.

-

Sitrat Terdapat endapan putih

tetapi dalam sampel

seharusnya tidak terdapat

sitrat.

Hal ini terjadi karena

senyawa sudah bereaksi

dengan senyawa lain.

Benzoat Tidak terdapat bau spesifik

tetapi di dalam sampel

seharusnya terdapat

benzoat ditandai dengan

bau spesifik.

Hal ini terjadi karena

senyawa sudah bereaksi

dengan senyawa lain.

V. Pembahasan Pada analisis pendahuluan, didapat warna sampel putih kecoklatan, berbau

spesifik, larut dalam asam H2SO4. Pada analisis unsur menggunakan filtrat Middleton

untuk mengetahui unsur yang terkandung dalam senyawa organik didapat unsur

Nitrogen dan unsur Halogen (Klor). Untuk unsur Sulfur menggunakan endapan

Middleton tetapi unsur Sulfur tidak ada dalam sampel. Pada senyawa sampel,

seharusnya terdapat unsur halogen yang lain yaitu Brom, namun pada praktikum tidak

ditemukan karena terjadi penguapan yang kurang atau pemanasan yang kurang

maksimal.

Untuk penetapan reaksi khusus golongan senyawa organik, didapatkan hasil

positif pada pemeriksaan senyawa amin aromatis primer dengan terbentuknya warna

Page 8: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

merah jingga dan pada pemeriksaan turunan piridin juga didapat hasil yang positif yaitu

terdapat bau piridin yang spesifik. Hal ini semakin memperkuat dugaan praktikan akan

keberadaan unsur Nitrogen pada sampel yang diamati. Selain itu percobaan dengan

KmnO4 menunjukkan warna coklat (suhu kamar) dan saat dipanaskan warna yang ada

menjadi hilang. Pada senyawa pereduksi, seharusnya FeCl3 terdapat dalam sampel

tetapi pada praktikum tidak ditemukan keberadaan FeCl3 karena ada kesalahan pada

proses pengerjaannya.

Dalam analisa gugus fungsi, ditemukan hasil positif melalui uji kertas lakmus

yang menandakan adanya gugus karboksil (-COOH) dengan berubahnya kertas lakmus

biru menjadi merah. Hasil positif pada uji Amida (-CONH2) dengan berubahnya kertas

lakmus merah menjadi biru dan tercium bau amonia.

Pada identifikasi anion organik, ditemukan anion sitrat melalui reaksi antara

sampel dengan Ca2+ yang menimbulkan endapan putih, tetati pada sampel seharusnya

tidak terdapat anion sitrat, hal ini terjadi karena senyawa sampel sudah bereaksi dengan

senyawa yang lain sehingga menimbulkan hasil positif pada anion sitrat. Anion yang

seharusnya terdapat pada sampel adalah anion benzoat, tetapi tidak ditemukan pada saat

praktikum.

VI. Kesimpulan

1. Unsur yang ditemukan praktikan yaitu unsur Nitrogen dan Klor, pada sampel

seharusnya juga terdapat unsur Brom.

2. Golongan senyawa organik yang ditemukan adalah Nitrat, Amin Aromatis Primer,

Turunan Piridin dan KMnO4, seharusnya tidak terdapat unsur Nitrat dalam sampel

tersebut. Unsur yang lain yang seharusnya ditemukan adalah FeCl3, tetapi pada

praktikum tidak teridentifikasi.

3. Gugus fungsi yang ditemukan adalah gugus Karboksil, dan gugus Amida.

Seharusnya juga ditemukan gugus Fenol pada sampel.

4. Anion organik yang ditemukan adalah Sitrat. Seharusnya yang terdapat di sampel

adalah Benzoat.

VII. Tugas

Cari struktur dari Nikotinamid, Tetrasiklin HCl, Dextro, Asam Benzoat.

Page 9: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

o Nikotinamid

o Tetrasiklin HCl

o Dextromertophan

o Asam Benzoat

Page 10: Laporan Identifikasi Senyawa Organik

VIII. Daftar Pustaka

Shevla, G. 1979. Vogel’s textbook of macro and semimicro qualitative inorganic

analysis fifth edition. London & New York : Longman Group Limited

Achmadi, Suminar,1987, Kimia Dasar, terjemahan dari General Chemistry,

oleh Petrucci, Erlangga, Jakarta.

Pudjaatmaka, 1982, Kimia Organik, terjemahan dari Organic Chemistry, oleh

Fessenden, Erlangga, Jakarta.

Parlan, 2003, Kimia Organik jilid 1, JICA, Bandung.