laporan inspeksi teknik bangunan gedung - bagian 2 (building technical inspection report - part 2)

8
© Yoppy Soleman, 2014 Deformasi Elastik akibat Peningkatan Beban Mati Lantai Komponen struktural bangunan mengalami deformasi elastik akibat beban mati dan beban hidup. Apabila sistem struktur balok-pelat lantai beton bertulang memiliki bentang yang relatif panjang (panel pelat tengah bangunan gedung Kantor PN Poso memiliki lebar 10.0 meter maka sistem struktur itu tentu saja akan menjadi lebih fleksibel terhadap peningkatan beban diatasnya, dengan kata lain struktur tersebut mudah melendut. Merujuk pasal 11.5.3 SNI-03-2847-2002 (lihat Tabel 1), bila tidak ada langkah pencegahan khusus, lendutan izin maksimum maks hanya sebesar L/480 = 10000/480 = 20.83 mm. Tabel 1. Lendutan Izin Maksimum menurut SNI-03-2847-2002 Sambungan Tabel 1. Perhitungan Defleksi Teoretis akibat Pembebanan Bangunan Defleksi maksimum pelat lantai beton bertulang sebelum pekerjaan pemasangan lantai dihitung dengan aplikasi SAFE v12 (lihat Gbr. 11.a) sebesar maks = 15.81 mm. Dalam pemodelan struktur dengan aplikasi SAP2000 v16, ETABS v13 dan SAFE v12 kekuatan karakteristik lantai beton bertulang direduksi dari fc’ = 18.6 MPa (K225) menjadi batas bawah kekuatan karakteristik yang berkisar fc’=12 MPa (K147) untuk menghindari over-estimasi kekuatan material. Rumus untuk menghitung defleksi lantai akibat pembebanan yang bekerja diberikan sebagai, Namun untuk ketepatan analisis pengelola teknis menggunakan program aplikasi ETABS v13 dan SAFE v12.

Upload: yoppy-soleman

Post on 28-Dec-2015

110 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Analisis Keretakan Dinding Bangunan, Defleksi Lantai

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung  - Bagian 2 (Building Technical Inspection Report - Part 2)

© Yoppy Soleman, 2014

Deformasi Elastik akibat Peningkatan Beban Mati LantaiKomponen struktural bangunan mengalami deformasi elastik akibat beban mati danbeban hidup. Apabila sistem struktur balok-pelat lantai beton bertulang memilikibentang yang relatif panjang (panel pelat tengah bangunan gedung Kantor PN Posomemiliki lebar 10.0 meter maka sistem struktur itu tentu saja akan menjadi lebihfleksibel terhadap peningkatan beban diatasnya, dengan kata lain struktur tersebutmudah melendut. Merujuk pasal 11.5.3 SNI-03-2847-2002 (lihat Tabel 1), bila tidak ada

langkah pencegahan khusus, lendutan izin maksimum maks hanya sebesar L/480 =10000/480 = 20.83 mm.

Tabel 1. Lendutan Izin Maksimum menurut SNI-03-2847-2002

Sambungan Tabel 1.

Perhitungan Defleksi Teoretis akibat Pembebanan BangunanDefleksi maksimum pelat lantai beton bertulang sebelum pekerjaan pemasangan lantaidihitung dengan aplikasi SAFE v12 (lihat Gbr. 11.a) sebesar maks = 15.81 mm. Dalampemodelan struktur dengan aplikasi SAP2000 v16, ETABS v13 dan SAFE v12 kekuatankarakteristik lantai beton bertulang direduksi dari fc’ = 18.6 MPa (≈ K225) menjadi batasbawah kekuatan karakteristik yang berkisar fc’=12 MPa (≈ K147) untuk menghindariover-estimasi kekuatan material. Rumus untuk menghitung defleksi lantai akibatpembebanan yang bekerja diberikan sebagai,

Namun untuk ketepatan analisis pengelola teknis menggunakan program aplikasiETABS v13 dan SAFE v12.

Page 2: Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung  - Bagian 2 (Building Technical Inspection Report - Part 2)

2

Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014

Sesudah pemasangan lantai keramik, terjadi peningkatan beban mati lantai beton dandefleksi maksimum lantai menjadi maks = 17.32 mm. Selanjutnya dicoba pulakombinasi pembebanan puncak lantai apabila beban hidup per satuan luas untukstandar ruangan kantor (wL = 250 kg/m2) dan beban mati tambahan wL = 50 kg/m2

bekerja secara penuh sesuai standar pembebanan ultimit dalam Standar NasionalIndonesia (SNI), wU = 1.2wD + 1.6wL.

Gbr. 11.a. Defleksi maksimum pelat lantai sebelum pemasangan lantai keramik yang terjadi padapanel tengah ruang Hakim sebesar 15.81 mm (ETABS v13 dan SAFE v12).

Gbr. 11.b. Defleksi maksimum pelat lantai sesudah pemasangan lantai keramik. maks = 17.32 mm(ETABS v13 dan SAFE v12)

Page 3: Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung  - Bagian 2 (Building Technical Inspection Report - Part 2)

3

Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014

Berdasarkan kombinasi pembebanan maksimum wU = 1.2wD + 1.6wL untuk jenisperuntukkan bangunan perkantoran (wLL = 250 kg/m2), defleksi maksimum pelat lantaibeton bertulang akan mencapai angka teoretis sebesar maks = 26.70 mm. Nilai inihanya merupakan defleksi yang disebabkan oleh bekerjanya beban mati dan bebanhidup bangunan, dan belum termasuk deformasi yang dipengaruhi oleh proses susut(shrinkage) dan mekanisme rangkak (creep).

Pengaruh Konfigurasi Pendetailan Tulangan dalam Peningkatan Fleksibilitas(Kelenturan) Pelat Lantai

Gbr. 11.c. Defleksi maksimum pelat lantai akibat kombinasi pembebanan ultimit menurut SNI. .

maks = 26.70 mm (ETABS v13 dan SAFE v12)

Gbr. 12. Gambar Potongan melintang bangunan gedung kantor PN Klas 1B Poso

Page 4: Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung  - Bagian 2 (Building Technical Inspection Report - Part 2)

4

Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014

Gbr. 13. Denah konfigurasi balok-balok struktural pada bangunan gedung kantor PN Klas 1BPoso

Page 5: Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung  - Bagian 2 (Building Technical Inspection Report - Part 2)

5

Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014

Spreadsheet Perhitungan Analisis Tulangan Pelat Panel Interior dengan 4 Sisitumpuan balok

Gbr. 14. Pekerjaan pemasangan/pendetailan tulangan balok dan pelat pada konstruksibangunan gedung kantor PN Klas 1B Poso, September 2013. Nampak dalam gambartersebut, jarak spasi lapis tulangan bawah secara umum sudah memenuhi yangdibutuhkan (sesuai perhitungan, smaks = 15 cm), namun jarak spasi lapis tulangan atasuntuk daerah momen tumpuan arah bentang pendek kurang memenuhi.

Page 6: Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung  - Bagian 2 (Building Technical Inspection Report - Part 2)

6

Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014

= 5.0 m

= 10.0 m

As perlu = ρ perlu . b . d

Arah Mu Mn Rn=Mn/bd2 r perlu cek r As perlu As ada As ada>Asperlu

kNm kNm N/mm2 > ρmin mm2 Ø (mm) s (mm)

x ( lap ) 5.16 6.4526875 0.807 0.00336 0.003361 336 10 200 393 ok

y ( lap ) 4.34 5.4202575 0.542 0.00226 0.0025 250 10 250 314 ok

x ( tump ) 12.18 15.2283425 1.523 0.00635 0.006345 635 10 110 714 ok

y ( tump ) 11.15 13.937805 1.394 0.00581 0.005807 581 10 125 628 ok

tul.pakai

Berdasarkan analisis pelat lantai dua arah (two-way slab) dengan menggunakanmetoda koeisien momen maka momen tumpuan arah bentang pendek Mtx (Lx = 5.00meter) menghasilkan nilai momen nominal Mn = 15.22 kNm. Dalam detail penulangandari konsultan perencana semua jarak spasi lapis tulangan bawah diberikan sebesarstul.b = 15 cm, dan semua jarak spasi lapis tulangan atas diberikan stul.a = 15/20 cm,padahal berdasarkan perhitungan, momen pelat maksimum yang terdapat pada lapistulangan atas di daerah tumpuan arah-X membutuhkan spasi sebesar stul.a = 10 cm.

Page 7: Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung  - Bagian 2 (Building Technical Inspection Report - Part 2)

7

Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014

Project Laporan Inspeksi Teknis Gedung Kantor PN Poso REINFORCED CONCRETE COUNCIL

Client Kantor PN Klas 1B Poso Made by Date Page

Location Lantai 2 - Panel Interior 10x5 m2 F to G: 1 to 2 Yoppy Soleman 29 Mei 2014 1

2-WAY SPANNING INSITU CONCRETE SLABS to BS 8110:1997 (Table 3.14) Checked Revision Job No

Originated from RCC94.xls on CD © 1999 BCA for RCC

DIMENSIONS MATERIALS STATUS

short span, lx m 5.00 fcu N/mm² 15 gc = 1.50 F Glong span, ly m 10.00 fy N/mm² 240 gs = 1.05

h mm 120 Density kN/m³ 23.6 1Top cover mm 15 (Normal weight concrete) Plan

Btm cover mm 15

LOADING characteristic EDGE CONDITIONS

Self weight kN/m² 2.83 Edge 1 C C = Continuous

Extra dead kN/m² 0.63 Edge 2 C D = Discontinuous Ly = 10 m

Total Dead, gk kN/m² 3.46 gf= 1.40 Edge 3 C

Imposed, qk kN/m² 2.50 gf= 1.60 Edge 4 C 2Design load, n kN/m² 8.85 See Figure 3.8 and clauses 3.5.3.5-6

SHORT LONG EDGE 1 EDGE 2 EDGE 3 EDGE 4 BS8110

MAIN STEEL SPAN SPAN Continuous Continuous Continuous Continuous Reference

ßs 0.048 0.024 0.063 0.032 0.063 0.032 Table 3.14

M kNm/m 10.5 5.3 14.0 7.1 14.0 7.1

d mm 100.0 90.0 100.0 90.0 100.0 90.0

k' 0.156 0.156 0.156 0.156 0.156 0.156

k 0.070 0.044 0.093 0.058 0.093 0.058

Z mm 91.5 85.4 88.2 83.7 88.2 83.7 3.4.4.4

As req mm²/m 503 272 695 370 695 370

As min mm²/m 288 288 288 288 288 288 Table 3.25

As deflection mm²/m 517 280 ~ ~ ~ ~

Ø mm 10 10 10 10 10 10

Layer B 1 B 2 T 1 T 2 T 1 T 2

@ mm 150 275 100 200 100 200

As prov mm²/m 524 286 785 393 785 393

= % 0.524 0.317 0.785 0.436 0.785 0.436 %

S max mm 310 280 310 280 310 280 Clause

Subclause (a) (a) (a) (a) (a) (a) 3.12.11.2.7

DEFLECTION

fs 154 152 142 151 142 151 Eqn 8

Mod factor 1.931 Eqn 7

Perm L/d 50.21 Actual L/d 50.00 As enhanced 2.9% for deflection control Table 3.10

TORSION STEEL BOTH EDGES DISCONTINUOUS ONE EDGE DISCONTINUOUS

Ø mm 10 X Y X Y

As req mm²/m 5000 377 288 3.5.3.5

As prov T mm²/m 5000 5000 5000

Additional As T req mm²/m 0 0 0 0

As prov B mm²/m 524 286 524 286

Bottom steel not curtailed in edge strips at free edges

SUPPORT REACTIONS (kN/m char uno) (See Figure 3.10) Sum ßvx = 1.000 Table 3.15

EDGE 1 EDGE 2 EDGE 3 EDGE 4 Sum ßvy = 0.667

1, F-G G, 2-1 2, F-G F, 2-1 equations

ßv 0.500 0.333 0.500 0.333 19 & 20

Dead kN/m 8.66 5.77 8.66 5.77

Imposed kN/m 6.25 4.17 6.25 4.17

Vs kN/m 22.1 14.7 22.1 14.7

OUTPUT/SUMMARYSHORT LONG EDGE 1 EDGE 2 EDGE 3 EDGE 4

PROVIDE SPAN SPAN 1, F-G G, 2-1 2, F-G F, 2-1

MAIN STEEL R10 @ 150 B1 R10 @ 275 B2 R10 @ 100 T1 R10 @ 200 T2 R10 @ 100 T1 R10 @ 200 T2

ADDITIONAL 0 CORNER 2 CORNER 3 CORNER 4

TORSION STEEL 0 G1 G2 F2

X direction 0 placed in edge strips

Y direction 0

CHECKS BAR Ø SINGLY MIN MAX GLOBAL

Lx > Ly < COVER REINFORCED SPACING SPACING DEFLECTION STATUS

OK OK OK OK OK OK

Lx

=5

m

YS

VALID DESIGN

VALID DESIGN

Edge 1

Edge 3

Ed

ge

4

Ed

ge

2

01/PT/V/20140

Page 8: Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung  - Bagian 2 (Building Technical Inspection Report - Part 2)

8

Laporan Inspeksi Teknik Bangunan Gedung KantorPN Klas 1B Poso, Mei 2014

Project Laporan Inspeksi Teknis Gedung Kantor PN Poso

Location Lantai 2 - Panel Interior 10x5 m2 F to G: 1 to 22-WAY SPANNING INSITU CONCRETE SLABS to BS 8110:1997 (Table 3.14) Made by Yoppy Soleman Job No 01/PT/V/2014

Originated from RCC94.xls on CD © 1999 BCA for RCC Date 29 Mei 2014

APPROXIMATE WEIGHT of REINFORCEMENT

SUPPORT WIDTHS GRIDLINE 1 G 2 F

(mm) WIDTH 300 300 300 300

TOP STEEL Type Dia Spacing No Length Unit wt Weight

Across grid 1 R 10 @ 100 97 1250 0.617 74.8

Across grid G R 10 @ 200 24 2500 0.617 37.0

Across grid 2 R 10 @ 100 97 1250 0.617 74.8

Across grid F R 10 @ 200 24 2500 0.617 37.0

Along grid 1 R 10 @ 250 5 #N/A 0.617 #N/A

Along grid G R 10 @ 250 10 #N/A 0.617 #N/A

Along grid 2 R 10 @ 250 5 #N/A 0.617 #N/A

Along grid F R 10 @ 250 10 #N/A 0.617 #N/A

Torsion bars R 10 0 0 0.617 0.0

BOTTOM STEEL

Short span - middle R 10 @ 150 50 4150 0.617 127.9

edges R 10 @ 150 16 5300 0.617 52.3

Long span - middle R 10 @ 275 14 8150 0.617 70.3

edges R 10 @ 275 4 10300 0.617 25.4

SUMMARY

Reinforcement density (kg/m³) #N/A Total reinforcement in bay (kg) #N/A