laporan jadi ukl-upl mitra sehat sm 1'13

58
LAPORAN PELAKSANAAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN ( UKL – UPL ) PERIODE : Bulan Januari – Juni 2013

Upload: nur-hikmah-setyawati

Post on 11-Jul-2016

124 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

de

TRANSCRIPT

LAPORAN PELAKSANAANUPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN

UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN ( UKL – UPL )

PERIODE : Bulan Januari – Juni 2013

RSU MITRA SEHAT

Jl. Wates Km. 9 Ngaran, Balecatur, Gamping, Sleman, D.I.YogyakartaTelp. (0274) 6498555, 6498556, 8383031

Fax. (0274) 6498555BAB I

PENDAHULUANA. Identitas PerusahaanNama Perusahaan RSU MITRA SEHATJenis Badan Hukum PTAlamat Perusahaan Jl. Wates Km. 9 Ngaran, Balecatur,

Gamping, Sleman, D.I.Yogyakarta No. Telpon dan Fax 0274 – 6498555, 0274 – 6498555Alamat e-mail [email protected] Permodalan SwastaBidang Usaha Rumah Sakit UmumSK UKL – UPL 660.2/940/2010 tanggal 7 Oktober 2010 Penanggung JawabNamaJabatan

Dr.Hj.Hera Nirwati,MKes

Ijin yang terkait dengan UKL – UPL - MOU Pengolahan Limbah Padat Medis dan Limbah Cair dg PT Arah Environmental Indonesia sejak 01 Mei 2012Dengan MOU NO 0125/PKS/RSMS/AEI-YGY/V/12, dilanjutkan dengan

- Perjanjian Kerja Sama Jasa Pengangkutan dan Pemusnahan Limbah B3 Medis NO:0125-1/PKS/RSMS/AEI-YGY/V/13 yang berlaku sampai tanggal 30 April 2015

B. Lokasi UsahaAlamat lengkapJalan Jl. Wates Km. 9Desa NgaranKecamatan BalecaturKabupaten/Kota SlemanProvinsi DIY

C. Deskripsi KegiatanLuas lahan ± 2.990 m2

Jenis Kegiatan Rumah Sakit UmumKapasitas 50 bedTahap Kegiatan OperasionalDampak yang perlu dikelola - Kualitas udara

- Kebisingan- Kuantitas air tanah- Kualitas air tanah- Transportasi- Rawan Kebakaran- Minyak Pelumas Genzet- Berkembangnya Vektor- Kesehatan dan Keselamatan

Kerja- Peluang Kerja dan Usaha- Infeksi Nosokomial- Radiasi- Menurunnya kesehatan

Masyarakat- Penurunan Sanitasi Lingkungan

akibat limbah paadaat dan cairDampak yang perlu dipantau - Kualitas udara

- Kebisingan- Kuantitas air tanah- Kualitas air tanah- Transportasi- Rawan Kebakaran- Minyak Pelumas Genzet- Berkembangnya Vektor- Kesehatan dan Keselamatan

Kerja- Peluang Kerja dan Usaha- Infeksi Nosokomial- Radiasi- Menurunnya kesehatan

Masyarakat- Penurunan Sanitasi Lingkungan

akibat limbah paadaat dan cair

D. Perkembangan Lingkungan Sekitar

Batas Dulu Sekarang Utara sawah sawah

Selatan Jalan Wates Jalan WatesBarat Pemukiman PemukimanTimur Pemukiman Pemukiman

BAB IIPELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN

Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilaksanakan

mengacu pada dokumen UKL – UPL yang telah disahkan oleh Kepala Kantor

Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman dengan Nomor 660.2/940/2010 tanggal 7

Oktober 2010.

Adapun ringkasan pengelolaan dan pemantauan sebagai berikut :

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Dampak Komponen Komponen Geofisik-Kimia1. Kegiatan pengelolaan terhadap Dampak Menurunnya Kualitas Udara adalah

dengan dengan penanaman pohon peneduh di sekitar lingkungan rumah sakit

dan peninggian cerobong genzet (foto terlampir).

2. Kegiatan Dampak Kebisingan yang bersumber dari genzet (kapasitas 2000

watt),kegiatan pelayanan dan lalu lintas depan rumah sakit antara lain dengan

menempatkan posisi genzet yang jauh dari kegiatan pelayanan,pemberian

dudukan genzet , serta pemeliharaan genzet dengan pengecekan dan

pemanasan genzet secara rutin seminggu sekali oleh staf teknik RS,serta

pemakaian pintu self closing door pintu depan rumah sakit yg berfungsi untuk

mencegah kebisingan ke lingkungan dalam rumah sakit.

3. Kegiatan Pengelolaan terhadap Dampak menurunnya Kuantitas Air Tanah

adalah dengan merencanakan membuat SPAH (Sumur Peresapan Air Hujan)

secara bertahap.

4. Kegiatan Pengelolaan terhadap Dampak menurunnya Kualitas Air Tanah

membuat saluran air limbah kedap air dan tertutup serta pemeliharaan saluran

air limbah,untuk sebagian limbah cair domestik dari wastafel kemudian sejak

mulai bulan Maret 2013 diolah di Unit Pengolahan Limbah (Aplikasi

Biofil) ,sedangkan untuk Limbah cair medis ( dari kegiataan laboratorium,

poliklinik,ugd dan kamar operasi ) dengan melakukan kerjasama dengan

PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan Surat kerjasaama NO

NO:0125-1/PKS/RSMS/AEI-YGY/V/13.

5. Pengelolaan Dampak Transpotasi antara lain dengan memasang lampu kedip

di depan Rumah Sakit tepi jalan Wates,pemasangan rambu dan marka jalan ,

mengatur dan mentapkan alur keluar masuk rumah sakit dengan

menempatkan petugas satpam dan parkir.

6. Pengelolaan Dampak Rawan Kebakaran dengan melakukkan pengecekan

secara berkala terhadap jaringan listrik serta menempatkan APAR di berbagai

titik di rumah sakit.

7. Pengelolaan Dampak Minyak Pelumas Genzet dengan menampung minyak

pelumas dan menempatkan di lokasi penampungan limbah sementara dan

untuk pengolahan selanjutnya diserahkan ke PT Arah Environmental

Indonesia.

Dampak Komponen Biotis1. Pengelolaan Dampak Berkembangnyya vektor Penyakit antara lain dengan

melakukan pemilahan sampah sesuai jenis,menyediakan tempat sampah

yang memenuhi syarat,melakukan pengangkutan dan pembersihan sampah

di dalam dan lingkungan luar rumah sakit setiap hari dan menempatkannya

di TPS serta melakukan pengangkutan sampah domestik secara rutin ke

TPA.

Dampak Komponen Sosial, Ekonomi, Budaya dan Kesehatan Masyarakat1. Pengelolaan Dampak Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain dengan

menyediakan kotak P3K dan Alat pelindung diri pada karyawan antara lain

masker ,sarung tangan, baju pelindung,sepatu booth serta memasukan

karyawan dalam program Jamsostek dengan Nomor Pendaftaran

Perusahaan (NPP) LL 033926 tanggal 02 Mei 2012

2. Pengelolaan Peluang Kerja dan Usaha antara lain dengan melakukkan

perekrutan tenaga kerja dari penduduk sekitar yaitu dari Dusun Ngaran dan

Pereng Dawe sebagai karyawan rumah sakit.

3. Pengelolaan Dampak Infeksi Nosokomial antara lain dengan Menerapkan

Sistem Pemakaian masker selektif,menerapkan prosedur cuci

tangan,pemakaian bahan dessinfektan untuk desinfeksi permukaan alat dan

pengepelan lantai,serta melakukan sterilisasi peralatan medis,melakukan

steriliisasi ruangan ruangan di kamar operasi dan unit pelayanan lain.

4. Pengelolaan Dampak Resiko Kontaminasi dilakukan sama seperti poin 3.

5. Pengelolaan Dampak Radiasi adalah dengan membuat konstruksi bangunan

yang mengacu pada Kep. Dirjen P2M dan PLP NO.HK00.06.44 tentang

Persyaratan Konstruksi Ruang di Rumah Sakit.

6. Pengelolaan Dampak menurunnya Derajat kesehatan Masyrakat penelolaan

dan pemeliharaan saluran limbah serta pengelolaan sampah medis dan

sampah domestik. Dengan melakukan kerjasama dengan pihak ke 3 seperti

uraian di atas.

7. Pengelolaan Dampak Penurunan Sanitasi lingkungan antara lain melakukan

pembersihan lingkungan dalam dan luar rumah sakit secara rutin 2 kali

sehari, menyediakan tempat sampah sesuai dengann jenisnya,melakukan

pemilahan, pengangkutan sampah ke TPS setiap hari, menyediakan TPS

limbah medis dan domestik serta melakukan kerjasama pengolahan limbah

padat domestik dengan Mandiri Pasti(Jasa angkut sampah dan barang,

alamat : Mancasan RT 01/35 Ambarketawang, Gamping, Sleman) sambil

menunggu realisasi permohonan pengangkutan limbah padat domestik

dengan Dinas PUESDM Kabupaten Sleman,sedangkan limbahB3 Medis

sejak bulan 01 Mei 2013 dilakukan kerjasama dengan PT. ARAH

ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan Surat kerjasaama NO

0125-1/PKS/RSMS/AEI-YGY/V/13 , berakhir pada tanggal 30 April 2013.

- Untuk saran masukan dari Tim Pembinaan Teknis Pelaksanaan UKL-UPL

Badan Lingkungan Hidup Prop. DI Yogyakarta ,maka akan dilakukan upaya Pengelolaan:

1. Pada semester 1 th 2013 telah dibuat SPAH telah dilakukan lagi pembuatan

2 buah SPAH , jadi total SPAH yang dimiliki sebanyak 10 buah sesuai

dokumen UKL-UPL

2.Telah dikirim surat permohonan Kerjasama Pengankutan limbah padat

domestik kepada Dinas PUESDM Kabupaten Sleman dengan NO: 46/ MS /

III / 2013 tanggal 04 Maret 2013 untuk memastikan pembuangan limbah padat

domestik ke TPS resmi milik pemerintah. Sambil menunggu persetujuan hal

tersebut Pengangkutan Limbah padat domestik masih bekerjasama dengan

CV. Mandiri Pasti

3.Telah dilakukan Pengolahan Limbah Cair dari bangsal Alam dengan Aplikasi

Biofil

4.Laporan dokumen UKL- UPL dilakukan setiap semester.

PEMANTAUAN LINGKUNGAN

- Pengolahan limbah padat medis dengan bukti manifest copy 7 terlampir.

- Pengolahan limbah cair medis sumber tertentu dengan bukti manifest copy 7

terlampir.

- Pengolahan limbah padat dengan kerjasama dengan bukti kuitansi

pengambilan terlampir dan surat permohonan Kerjasama Pengankutan

limbah padat domestik kepada Dinas PUESDM Kabupaten Sleman dengan

NO: 46/ MS / III / 2013 tanggal 04 Maret 2013 dengan surat terlampir.

- Pemantauan kualitas limbah cair domestik hasil pengolahan unit Pengolahan

Limbah yang sebelumnya setiap tiga bulan sekali,mulai bulan Maret 2013

telah dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan dikirim ke BBTKL DIY dengan

hasil terlampir.

- Pemantauan kualitas udara ambien setiap 6 bulan sekali di area parkir depan

RSU Mitra Sehat pada semester I dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2013

oleh petugas BBTKL DIY dengan hasil terlampir .

- Pemantauan kualitas air bersih parameter Kimia dan Bakteriologi dilakukan

setiap 3 bulan sekali yaitu semester I tahun 2013 dilakukan pada tanggal 13

Pebruari 2013 dan 27 Mei 2013 oleh petugas sanitasi dari Puskesmas

Gamping I, Sleman dengan hasil terlampir.

- Pemantauan angka kuman baik di kamar operasi, Ruang Bersalin semester I

2013 telah dilakukan oleh petugas Balai Laboratorium Kesehatan DIY pada

tanggal 11 Mei 2012 dengan hasil terlampir

- Untuk saran masukan dari Tim Pembinaan Teknis Pelaksanaan UKL-UPL Badan Lingkungan Hidup Prop. DI Yogyakarta sebagaimana terlampir, maka telah dilakukan upaya:

1. Pemantauan kualitas bersih telah dilakukan setiap 3 bulan sekali.

2. Uji mutu udara ambien telah dilakukkan secara rutin setiap semester

3. Telah dilakukan pemantauan kualitas limbah cair sesuai SK Gub. DIY

No.7 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Pelayanan

Kesehatan Kelas D dan RS Khusus.

4. Laporan dokumen UKL-UPL dilakukan setiap semester

Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan yang telah dilaksanakan tersebut kami tuangkan dalam matrik sebagai berikut :

MATRIK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANRUMAH SAKIT UMUM ”MITRA SEHAT”

Tahap Kegiatan

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Tindakan Pengelolaan

Instansi Pengelolaan Lingkungan Tahap Kegiatan

Komponen Kegiatan

Tolok Ukur Dampak

Lokasi Pengelolaa

n Lingkungan

Periode Pengelolaa

n Lingkungan

Pelaksana Pengelola

an

Pengawas Pengelolaan Lingkungan

Dampak Menurunnya Kualitas Udara

Aktivitas kendaraan karyawan, pengunjung yang menghasilkan polutan udara (bangkitan lalu lintas, pasien berpenyakit menular, dari genset )

- Debu, asap kendaraan baik pengunjung maupun kendaraan yang lewat di jalan

- Gas Polutan (SOx COx, NOx, dll)

- Angka kuman udara dalam ruang

- Penanaman tanaman yang bisa menyerap polutan udara

- Peninggian cerobong genzet

- Pembuatan dinding pada ruang genset dengan spesifikasi teknis 1 bata (+ 30 cm)

Membandingkan kualitas udara dengan baku mutu kualitas udara ambien di propinsi DIY yaitu Kep. Gub. DIY No. 153 tahun 2002 dan No. 176 tahun 2003 tentang Tingkat Getaran, Kebisingan dan Kebauan

Area parkir dan ruang genset

Setiap satu bulan sekali selama operasional

Pengelola rumah sakit ”Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Kesehatan

Dampak Kebisingan

Kendaraan baik dari karyawan atau pengunjung, suara gaduh, dari ruang genset

Meningkatnya kadar kebisingan yang di ukur dalam satuan dB (A)

- Pemberian “Silencer” pada cerobong asap

- Memberi papan peringatan tidak boleh membuat gaduh semisal “DILARANG RAMAI MENGGANGGU PASIEN”

Membandingkan derajat kebisingan dengan Kep. Gub. DIY No. 176 tahun 2003 tentang Tingkat Getaran, Kebisingan dan Kebauan

- Ruang genset

- Dilingkungan rumah sakit

Dilaksanakan selama tahap operasional

Pengelola rumah sakit ”mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Kesehatan

- Pemeliharaan genset secara periodik, misalnya 6 bulan sekali

Dampak Menurunnya Kuantitas Air Tanah

Pengambilan tanah untuk kebutuhan operasional rumah sakit ”Mitra Sehat”

Menurunnya Kuantitas Air Tanah

- Membuat secara bertahap unit SPAH (sumur Peresapan Air Hujan) dengan volume masing-masing 4 m3

- Pengambilan air tanah berdasarkan saran teknis dari instansi terkait

- Pembuatan sumur resapan di lokasi kegiatan

- Ukuran lubang peresapan air hujan diameter 80 cm dengan kedalaman 8 meter

- Tanaman yang ditanam mempunyai fungsi secara ekologis sistem perakarannya dapat menyimpan dan meloloskan air (Pohon tanjung, pohon Gayam)

Tapak lokasi (rumah sakit ”Mitra Sehat”)

Selama operasional (dua kali setahun pada musim kemarau dan musim penghujan)

Pengelola rumah sakit ”Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Pertambangan Sleman

Dampak Menurunnya Kualitas Air Tanah

Semua operasional klinik rawat inap medik dasar yang menghasilkan limbah cair domestik dan limbah cair medis

- Limbah cair domestik (limbah dari dapur, toilet, air bilasan pencucian alat medis)

- Limbah Cair medis (sisa sampel darah, air seni dan ciaran bekas reagent)

- Limbah cair domestik dari wastafel dialirkan ke bak kontrol kemudian diolah di Unit Pengolahan Limbah cair sebelum dialirkan ke sumur resapan

- Limbah cair dari aktivitas toilet dialirkan menuju septic tank

- Pembuatan septic tank harus sesuai dengan spesifikasi, yaitu mampu menampung limbah cair hingga proyeksi sepuluh tahun ke depan dan kedap air

- Pembuatan bak penampung limbah cair medis harus mengacu pada Permenkes No.

- Bak kontrol saluran pembuangan limbah cair domestik

- Laboratorium

Dilaksanakan selama tahap operasional

Pengelola rumah sakit “Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kab. Sleman, Dinas Kesehatan

kemudian diolah di Unit Pengolahan Limbah Cair

- Pemeliharaan saluran limbah cair secara rutin agar tidak merembes ke dalam tanah

- Limbah cair medis (sisa sampel darah, air seni dan ciaran bekas reagent) ditampung dalam wadah khusus (jerigen) yang berlabel limbah cair medis kemudian pada periode tertentu di kirim ke tempat pengolahan air limbah medis PT Arah

- Limbah cair medis ditampung dalam jerigen kemudian dikirim ke PT Arah

1204/Per/Menkes tahun 2004 tentang persyaratan teknis kesehatan lingkungan rumah sakit

Dampak Transportasi pada Tahap

Aktivitas keluar masuk kendaraan dari

Transportasi - Pengaturan kecepatan kendaraan ,

- Pengaturan lalulintas oleh petugas

Tapak lokasi kegiatan

Setiap hari selama operasional

Pengelola rumah sakit ”Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH)

Operasional pengunjung atau karyawan rumah sakit “Mitra Sehat”

seperti memasang lampu kedip di depan lokasi kegiatan, koordinasi dengan polisi sektor Kecamatan Gamping

- Melakukan pengaturan oleh petugas lalu lintas untuk keluar-masuknya kendaraan

- Penetapan pintu masuk dan pintu keluar kendaraan yang mudah pengaturannya

- Menyediakan areal parkir 389,2 m2

- Untuk meningkatkan sirkulasi di tempat parkir, perlu pengecatan marka atau pemasangan rambu pengarah

- Untuk menghindari terjadi kemacetan di depan rumah sakit ”Mitra Sehat”), perlu dipasang

khusus lalulintas, penetapan pintu keluar masuk dan pemasangan lampu rambu-rambu dan lampu peringatan disesuaikan dengan dokumen analisa dampak lalulintas

- untuk meningkatkan keselamatan siswa didik dan karyawan yang menyeberang jalan akan disediakan fasilitas penyeberangan berupa marka zebra cross

- Untuk mengurangi hambatan di pintu keluar masuk rumah sakit ”Mitra Sehat” maka radius tikungannya dibuat lebih lebar (menyesuaikan dengan standar dari Ditjen Perhubungan Darat)

(area parkir) dan di sekitar jalan Wates Km. 9

Sleman, Dinas Perhubungan Sleman

rambu larangan parkir, pemasangan rambu masuk dan keluar

Dampak Rawan Kebakaran

Aktifitas rumah sakit ”Mitra Sehat” menggunakan jaringan listrik, jaringan gas, genset atau api yang tidak dikelola dengan baik

Rawan Kebakaran

- Melakukan pengecekan jaringan listrik di seluruh ruang bangunan, untuk mendeteksi awal terjadinya konsleting

- Melakukan pengecekan rutin tabung gas dan jaringan gas

- Menempatkan APAR tiap lantai bangunan

- Menginventaris daftar nomor telepon penting seperti: Dinas Linmas dan penanggulangan Bahaya Kebakaran Sleman, Polsek Gamping atau Tripika Kecamatan

- Menyediakan PPPK di seluruh lantai bangunan

- Penyediaan APAR dengan kapasitas 3,5 kg sebanyak 2 buah di tiap lantai

- Secara berkala ikut mengadakan simulasi, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam hal penyelamatan dan penanggulangan bahaya kebakaran

Ditempat rawan terjadinya kebakaran (dapur, stop kontak, sambungan kabel)

Setiap bulan sekali selama operasional

Pengelola rumah sakit ”Mitra Sehat”.

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Kantor Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Sleman

Dampak Berkembangny - Limbah - Sampah - Menyediakan - Ruang Setiap hari Pengelola Kantor

Berkembangnya Vektor Penyakit

a vector penyakit dari buangan limbah padat aktivitas rumah sakit ”Mitra Sehat”

padat domestik dari kamar pasien, kantor, dapur, kantor, ruang rawat inap dan jalan, ruang UGD, laborat, Apotek

- Limbah Padat medis dari laborat (sisa sampel jaringan tubuh), bekas suntikan, wadah sampel untuk uji laborat.

infeksius, cito toksis, dan farmasi sesegera mungkin dikirim ke tempat pemusnahan limbah medis

- Dilakukan pemilahan dan memasukkan sampah ke tempat sampah sesuai dengan jenisnya (sampah kertas, plastic, logam, kaca, sampah daun, sisa makanan dan sampah yang mudah membusuk ke komposter), pengambilan sampah, pengumpulan sampah dan penjualan sampah atau dengan kata lain melakukan Reduse (mengurangi), Reuse (memanfaatkan sampah) dan Recycle (mendaur

kantong plastik berlabel khusus berwarna kuning untuk limbah padat medis

- Menyediakan tempat sampah, terpisah antara sampah organik dan an organik

- Pengendalian terhadap vektor penyakit akibat dari sampah padat dari kegiatan aktifitas rumah sakit

- Pengelolaan sampah dengan menyediakan tempat sampah di tempat tertentu dan kemudian dikumpulkan jadi satu untuk diangkut truk sampah dan juga menjaga nilai-nilai estetika dengan cara menjaga kebersihan

- Wadah/bak sampah terbuat dari bahan yang kuat, ringan, tahan

toilet, R. kitchen, R. Laundry, kantor, ruang rawat inap dan jalan, ruang UGD, Laborat, Apotek

- Di lokasi tempat/bak sampah dan TPS

sekali rumah sakit ”Mitra Sehat”

Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Kesehatan Sleman

ulang)- Tempat

sampah harus kuat, tahan karat, kedap air dengan penutup, dan kantong plastic dengan warna dan lambang sesuai dengan pedoman minimal 1 buah tiap kamar atau setiap radius 10 m dan 20 m pada ruang tunggu terbuka

- Tempat pengumpulan dan penampungan sampah sementara segera didesinfeksi setelah dikosongkan

- Secara rutin melakukan pembersihan lingkungan dan pengepelan lantai

- Setiap hari melakukan pembersihan sampah di halaman luar dan dalam (toilet, R.

karat/rusak, kedap air dan memiliki permukaan yang mudah dibersihkan pada bagian dalamnya misalnya fiberglass

kitchen, R. Laundry, kantor, ruang rawat inap dan jalan, ruang UGD, laborat, Apotek)

- Tidak menumpuk sampah hingga berhari-hari (pengangkutan ke TPS rutin pagi dan sore)

- Pengumpulan sampah dengan menempatkan bak/tempat sampah di lokasi-lokasi yang strategis dan mudah dijangkau di setiap ruangan

- Sampah umum dibuang ke TPA yang dikelola PEMDA

Dampak Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Operasional Rumah sakit ”Mitra Sehat”.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

- Disediakan kotak P3K dan peralatan K3 lainnya

- Adanya tunjangan kesehatan terhadap karyawan

- Semua karyawan dimasukan

Menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan Rumah sakit ”Mitra Sehat” dan sekitar serta melaksanakan ketentuan K3 yang berlaku dengan sungguh-sungguh serta

Tapak kegiatan (rumah sakit ”Mitra Sehat”)

Setiap hari sekali

Pengelola Rumah sakit ”Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Sosial, Tenaga Kerja Transmigrasi dan KB Sleman

dalam jaminan Jamsostek

- Uji kesehatan terhadap pekerja sekurang-kurangnya 1 X setahun

pemakaian Standard Operational Procedure (SOP) untuk menjalankan operasional Rumah sakit ”Mitra Sehat”

Dampak Peluang Kerja dan Usaha

Operasional rumah sakit ”Mitra Sehat”

Peluang Kerja dan Usaha

Pemanfaatan peluang kerja dan usaha bagi warga sekitar tapak kegiatan rumah sakit ”Mitra Sehat” untuk menambah penghasilan keluarga.

- Memberikan kesempatan kepada warga sekitar tapak kegiatan operasional rumah sakit untuk membuka usaha

- Dalam Perektrutan tenaga kerja akan melibatkan Dinas Nakersos Trans dan KB Kab. Sleman

- Merealisaikan penggunaan tenaga kerja lokal sebesar 30 % dari julah tenaga kerja yang diperlukan

Tapak lokasi (Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur) dan sekitarnya

Setiap bulan sekali

Pengelola rumah sakit ”Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Sosial, Tenaga Kerja Trans dan Sleman

Dampak Efek Nosokomial

Rendahnya hygiene sanitasi Rumah sakit ”Mitra Sehat”

Munculnya infeksi baru/penyakit pada seseorang (pasien, pengunjung, karyawan) di lingkungan Rumah sakit ”Mitra Sehat.

- Pemakaian masker, ventilasi, sterilisasi ruangan

- Karyawan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah masuk ke

- Mempertahankan peralatan medis benar-benar steril

- Perawat yang melakukan perawatan terhadap pasien secara langsung harus benar-benar menjaga kebersihanny

Semua unit kerja rumah sakit ”mitra Sehat”

Dilaksanakan selama tahap operasional atau tahap

Pengelola rumah sakit “Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) dan Dinas Kesehatan

ruang pasien

- Menjaga kebersihan

- Penggunaan alat dan perlengkapan untuk kebersihan rumah sakit ”Mitra Sehat”

- Penggunaan teknik septik dan anti septik dalam pengelolaan kebersihan lingkungan rumah sakit ”Mitra Sehat”

- Pemakaian Standard Operational Procedure (SOP) bagi tenaga medis dalam penanganan pasien

a sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

- Perawat dituntut terampil dalam melakukan setiap prosedur yang menjadi tanggung jawabnya

Dampak Resiko Kontaminasi

Aktivitas Ruang Operasi rumah sakit ”Mitra Sehat”

Terkontaminasinya tenaga medik di ruang operasi

- Pemakaian masker, ventilasi, sterilisasi ruangan

- Karyawan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah masuk ke ruang operasi

- Menjaga kebersihan

- Mempertahankan peralatan medis di ruang operasi benar-benar steril

- Perawat yang melakukan tindakan terhadap pasien secara langsung harus benar-benar menjaga kebersihannya sebelum dan sesudah

Ruang operasi rumah sakit ”mitra Sehat”.

Dilaksanakan selama tahap operasional atau tahap

Pengelola rumah sakit ”Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) dan Dinas Kesehatan

- Penggunaan alat dan perlengkapan untuk kebersihan ruang operasi

- Penggunaan teknik septic dan anti septic dalam pengelolaan kebersihan lingkungan rumag sakit

kontak dengan pasien

- Perawat dituntut terampil dalam melakukan setiap prosedur yang menjadi tanggung jawabnya

- Pemakaian Standard Operational Procedure (SOP) bagi tenaga medis

Dampak Radiasi Ruang Rontgen

Aktivitas Ruang Rontgen rumah sakit ”Mitra Sehat”.

Tenaga medik yang terkena radiasi di ruang rontgen.

- Untuk konstruksi bangunan mengacu pada Kep. Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman No. HK.00.06.44 tentang Persyaratan Kesehatan Konstruksi Ruang di Rumah Sakit.

- Pemeriksaan tenaga medis yang bekerja di ruang rontgen minimal 1x dalam setahun

Pemakaian Standard Operational Procedure (SOP) bagi tenaga medis yang bekerja di ruang rontgen

Ruang rontgen

Dilaksanakan selama tahap operasional

Pengelola rumah sakit ”Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) dan Dinas Kesehatan

Dampak Semua Tergangguny - Pemeliharaa - Pemakaian Lingkungan Dilaksanakan Pengelola Kantor

Menurunnya Kesehatan Masyarakat

operasional/aktivitas rumah sakit “Mitra Sehat” yang menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat sekitar tapak kegiatan

a kesehatan masyarakat.

n instalasi/saluran limbah sehingga tidak merembes ke tanah yang bisa menimbulkan sumber penyakit bagi masyarakat

- Menyediakan tuntutan ganti rugi kepada masyarakat apabila ada yang merasa dirugikan dengan adanya kegiatan rumah sakit “Mitra Sehat”

Standard Operasional Procedure (SOP) bagi kegiatan jasa pelayanan kesehatan

- Mengolah data sekunder jumlah penyakit yang terjadi di masyarakat sebagai akibat kegiatan rumah sakit ”Mitra Sehat”

rumah sakit ”Mitra Sehat” dan sekitarnya (Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur)

selama tahap operasional

rumah sakit “Mitra Sehat”

Lingkungan Hidup (KLH) dan Dinas Kesehatan

Dampak Penurunan Sanitasi Lingkungan

Operasional rumah sakit ”Mitra Sehat”

Penurunan Sanitasi Lingkungan

- Secara rutin (1 hari sekali) melakukan pembersihan lingkungan rumah sakit ”Mitra Sehat”

- Limbah Cair medis dan limbah padat medis di tampung atau ditempat pada wadah yang khusus

- Pengumpulan sampah dengan menempatk

- Melaksanakan sistem pola individual tidak langsung (door to door gerobak). Pola ini dilakukan dengan cara petugas kebersihan rumah sakit membawa menuju TPS yang nantinya secara kontinyu akan diangkut kembali ke TPA dengan dump truk (milik Pemerintah

Lingkungan rumah sakit

Setiap hari sekali

Pengelola rumah sakit ”Mitra Sehat”

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) dan Dinas Kesehatan

an bak/tempat sampah di lokasi-lokasi yang strategis dan mudah dijangkau di setiap ruangan

- Pengangkutan sampah keluar areal keluar rumah sakit dengan melibatkan petugas kebersihan rumah sakit menuju ke tempat TPA.

- Limbah cair dari kamar mandi dan toilet dialirkan dalam pengolahan limbah sederhana berupa septic tank dan peresapan sebelum dibuang ke lingkungan

Kab. Sleman)- Sistem

pengumpulan dengan memisahkan antara sampah dengan metode 3 R (Reuse, Reduce, Recycle)

- Pembuatan septic tank harus sesuai dengan spesifikasi, yaitu mampu menampung limbah cair hingga proyeksi sepuluh tahun ke depan

- Pemberian label khusus pada wadah limbah cair medis atau limbah padat medis

MATRIK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGANRUMAH SAKIT ”MITRA SEHAT”

Tahap Kegiatan

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Parameter yang pantau

Upaya Pemantauan Lingkungan Instansi Pemantau Lingkungan

Komponen Kegiatan

Lokasi Pemantaua

nLingkungan

Waktu & Frekuensi

Pemantauan

Cara Pemantauan Pengawas Pelaporan

Dampak Menurunnya Kualitas Udara

Aktivitas kendaraan karyawan, pengunjung yang menghasilkan polutan udara (bangkitan lalu lintas, pasien berpenyakit menular, dari genset )

- Debu,asap kendaraan baik pengunjung maupun kendaraan yang lewat di jalan

- Gas Polutan (SOx COx, NOx, dll)

- Angka kuman udara dalam ruang.

Kualitas udara ambien

Ruang genset, Lingkungan rumah sakit, dan area parkir

Selama operasional berlangsung (tiap 6 bulan sekali)

Melakukan pengukuran, kemudian dianalisa di laboratorium dan dibandingkan dengan BML menurut Keputusan Gub. DIY No. 153 Tahun 2002 tentang Baku Mutu Udara Ambien di Prop. DIY dan Gub. DIY No. 176 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Tingkat Getaran, Kebisingan, dan Kebauan di Prop. DIY

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Kesehatan Sleman

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Kebisingan

Kendaraan baik dari karyawan atau pengunjung, suara gaduh, dari ruang genset

Meningkatnya kadar kebisingan yang di ukur dalam satuan dB (A)

Tingkat kebisingan dalam satuan dB (A)

Ruang genset, Lingkungan rumah sakit, dan area parkir

Selama operasional berlangsung (tiap 6 bulan sekali)

Melakukan pengukuran, kemudian dianalisa di laboratorium dan dibandingkan dengan BML menurut Keputusan Gub. DIY No. 176 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Tingkat Getaran, Kebisingan, dan Kebauan di Prop. DIY

”Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Kesehatan Sleman

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Menurunnya Kuantitas Air

Pengambilan air tanah untukkebutuh

Menurunnya Kuantitas Air Tanah.

Penurunan muka air tanah

Sumur gali Selama operasional berlangsung

Membandingkan kedalaman sumur pada

Kantor Lingkungan Hidup (KLH)

Bupati Sleman Cq.Kepala

Tahap Kegiatan

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Parameter yang pantau

Upaya Pemantauan Lingkungan Instansi Pemantau Lingkungan

Komponen Kegiatan

Lokasi Pemantaua

nLingkungan

Waktu & Frekuensi

Pemantauan

Cara Pemantauan Pengawas Pelaporan

Tanah an operasional Rumah sakit “Mitra Sehat”

(tiap 6 bulan sekali) pada musin kemarau dan penghujan

musim kemarau dan penghujan

Sleman, Dinas Pertambangan Kab, Sleman

Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Menurunnya Kualitas Air Tanah

Semua operasional klinik rawat inap medik dasar yang menghasilkan limbah cair domestik dan limbah cair medis

- Limbah cair domestik (limbah dari dapur, toilet, air bilasan pencucian alat medis)

- Limbah Cair medis (sisa sampel darah, air seni dan ciaran bekas reagent)

- Kualitas air bersih (kimia dan biologi/bakteriologis)

- Jumlah limbah cair medis yang dihasilkan

- Bak kontrol saluran pembuangan limbah cair domestik

- Tempat penampungan limbah cair medis

Selama operasional berlangsung (tiap 3 bulan sekali)

- Melakukan pengukuran terhadap kualitas air bersih dengan mengambil sampel air di dalam areal Rumah sakit “Mitra Sehat”, kemudian dianalisa di laboratorium dan dibandingkan dengan Baku Mutu Lingkungan berdasarkan PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih

- Memastikan limbah cair cair medis sudah ditanggani sesuai dengan dengan prosedur yang berlaku

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Kesehatan”

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Tahap Kegiatan

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Parameter yang pantau

Upaya Pemantauan Lingkungan Instansi Pemantau Lingkungan

Komponen Kegiatan

Lokasi Pemantaua

nLingkungan

Waktu & Frekuensi

Pemantauan

Cara Pemantauan Pengawas Pelaporan

Dampak Transportasi

Aktivitas keluar masuk kendaraan dari pengunjung atau karyawan rumah sakit “Mitra Sehat”

Tansportasi. Volume kendaraan

Di pintu masuk dan keluar

Selama operasional berlangsung (tiap 6 bulan sekali)

Melakukan pengamatan untuk memperoleh data kapasitas jalan dan volume kendaraan yang keluar masuk melalui Jalan Wates Km. 9 Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Perhubungan Kab. Sleman

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Rawan Kebakaran

Aktifitas Rumah sakit “Mitra Sehat” menggunakan jaringan listrik, jaringan gas, genset atau api yang tidak dikelola dengan baik

Rawan Kebakaran

Tejadinya kebakaran

- Di seluruh stop contact/meteran PLN

- Di ruang dapur

Selama operasional berlangsung (tiap 1 bulan sekali)

- Melakukan pengecekan secara rutin terhadap jaringan instalasi listrik di seluruh lantai bangunan, sehingga dapat dideteksi sedini mungkin jika terjadi bahaya konsleting listrik

- Melakukan pengamatan secara rutin kelayakan alat-alat elektronik dan memasak yang menggunakan bahan bakar

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Kantor Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Kab. Sleman

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Tahap Kegiatan

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Parameter yang pantau

Upaya Pemantauan Lingkungan Instansi Pemantau Lingkungan

Komponen Kegiatan

Lokasi Pemantaua

nLingkungan

Waktu & Frekuensi

Pemantauan

Cara Pemantauan Pengawas Pelaporan

minyak/gas di ruang kitchen

Dampak Berkembangnya Vektor Penyakit

Berkembangnya vector penyakit dari buangan limbah padat aktivitas Rumah sakit “Mitra Sehat”

- Limbah padat domestik dari kamar pasien, kantor, dapur, kantor, ruang rawat inap dan jalan, ruang UGD, laborat, Apotek

- Limbah Padat medis dari laborat (sisa sampel jaringan tubuh), bekas suntikan, wadah sampel untuk uji laborat

Jumlah dan jenis vektor penyakit

- Di lokasi tempat/bak sampah

- Di tempat penampungan limbah padat medis

- Di lokasi TPS

Selama operasional berlangsung (tiap 1 bulan sekali)

Pengamatan di seluruh areal Rumah sakit “Mitra Sehat” khususnya pada tempat-tempat yang potensial bersarangnya vektor penyakit. Pengamatan menggunakan metode Landing trap yaitu dengan menempatkan perangkap (kecoa, lalat, dan tikus) di beberapa lokasi, kemudian dilakukan inventarisasi jumlah dan jenis vektor penyakitt tersebut

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Kesehatan Kab. Sleman

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Operasional Rumah sakit “Mitra Sehat”

Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan dan staff rumah sakit “Mitra Sehat”

Angka kecelakaan kerja dan kesehatan kerja

Lingkungan rumah sakit ”Mitra Sehat”.

Minimal sebulan sekali selama operasional

Melakukan pemantauan langsung dan Pengolahan data sekunder rumah sakit

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, dinas Kesehatan”

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Operasional Peluang Kesempatan Lingkungan Minimal Melakukan Kantor Bupati

Tahap Kegiatan

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Parameter yang pantau

Upaya Pemantauan Lingkungan Instansi Pemantau Lingkungan

Komponen Kegiatan

Lokasi Pemantaua

nLingkungan

Waktu & Frekuensi

Pemantauan

Cara Pemantauan Pengawas Pelaporan

Peluang Kerja dan Usaha

rumah sakit ”Mitra Sehat”

Kerja dan Usaha

memperoleh peluang usaha yang dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar rumah sakit “Mitra Sehat”.

rumah sakit ”mitra Sehat” dan sekitarnya (Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur)

sebulan sekali

pemantauan langsung

Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, Dinas Sosial, Tenaga Kerja Trans dan KB Sleman”

Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Efek Nosokomial

Rendahnya hygiene sanitasi rumah sakit ”Mitra Sehat”

Munculnya infeksi baru/penyakit pada seseorang (pasien, pengunjung, karyawan) di lingkungan rumah sakit ”Mitra Sehat”

Munculnya infeksi baru/penyakit pada seseorang (pasien, pengunjung, karyawan) di lingkungan rumah skit ”Mitra Sehat”

Lingkungan rumah sakit ”Mitra Sehat”

Selama operasional

- Pengamatan langsung terhadap munculnya penyakit baru/infeksi baru

- Penggunaan teknik septik dan anti septik dalam pengelolaan kebersihan lingkungan rumah sakit

- Pemakaian Standard Operational Procedure (SOP) bagi tenaga medis dalam penanganan pasien

- Pengumpulan data sekunder tentang jumlah penyakit yang disebabkan Nosokomial

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, dinas Kesehatan

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Resiko Kontaminasi

Aktivitas Ruang Operasi

Terkontaminasinya tenaga

Jumlah tenaga medis yang terkontaminasi

Ruang operasi

Minimal sebulan sekali selama

Pengamatan langsung dan pencatatan

Kantor Lingkungan Hidup (KLH)

Bupati Sleman Cq.Kepala

Tahap Kegiatan

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Parameter yang pantau

Upaya Pemantauan Lingkungan Instansi Pemantau Lingkungan

Komponen Kegiatan

Lokasi Pemantaua

nLingkungan

Waktu & Frekuensi

Pemantauan

Cara Pemantauan Pengawas Pelaporan

rumah sakit ”Mitra Sehat”

medis di ruang operasi

di ruang operasi operasional Sleman, dinas Kesehatan

Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Radiasi Ruang Rontgen

Aktivitas Ruang Rontgen rumah sakit ”Mitra Sehat”

Terkontaminasinya tenaga medis di ruang rontgen

Jumlah tenaga medis yang terkena radiasi ruang rontgen

Ruang rontgen

Minimal sebulan sekali selama operasional

Pengamatan langsung dan pencatatan

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, dinas Kesehatan”

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Dampak Menurunnya Kesehatan Masyarakat

Semua operasional/aktifitas klinik rawat inap medik dasar “Bakti Husada” yang menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat sekitar tapak kegiatan

Terganggunya kesehatan masyarakat

Terganggunya kesehatan masyarakat

Lingkungan rumah sakit dan sekitarnya (Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur)

Selama beroperasional

- Pemeliharaan instalasi/saluran limbah sehingga tidak merembes ke tanah yang bisa menimbulkan sumber penyakit bagi masyarakat

- Menyediakan tuntutan ganti rugi kepada masyarakat apabila ada yang merasa dirugikan dengan adanya kegiatan rumah sakit

- Pemakaian Standard Operational Procedure (SOP) bagi kegiatan jasa

Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sleman, dinas Kesehatan

Bupati Sleman Cq.Kepala Kantor Lingkungan (KLH) Sleman dan BLH Propinsi DIY

Tahap Kegiatan

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Parameter yang pantau

Upaya Pemantauan Lingkungan Instansi Pemantau Lingkungan

Komponen Kegiatan

Lokasi Pemantaua

nLingkungan

Waktu & Frekuensi

Pemantauan

Cara Pemantauan Pengawas Pelaporan

pelayanan medis

B. EVALUASISecara umum pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah

dilaksanakan selama 6 bulan yaitu Januari – Juni 2013 sudah dilaksanakan sesuai

perencanaan, masih terdapat beberapa kendala yaitu belum semua limbah cair terolah di

Unit Pengolahan Limbah Cair (APLIKASI BIOFIL) karena masih ada jaringan yang belum

tersambung.Sedangkan pelaksanaan pemantauan lingkungan khususnya pemeriksaan

kualitas limbah cair dan pemeriksaan kualitas air bersih serta pemantauan kualitas udara

ambient telah dilakukan secara rutin.

1.EVALUASI KECENDERUNGANa. Pengolahan Limbah Padat Medis

Tabel 1. Data Pengolahan Limbah Padat Medis Semester 1 2013Bulan Jumlah

LimbahKeterangan

Januari 80,75 Kg PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan No. Manifest WW0018402 dan WW0032876 (salinan 7 terlampir)

Pebruari 70,45 kg MOU dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan No. Manifest WW0033120 dan WW0033415 ( salinan 7 terlampir)

Maret 95,70 kg PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan No. Manifest WW0033591 dan WW0033981 ( salinan 7 terlampir)

April 81,40 kg MOU dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan No. Manifest WW0014763 dan WW0014952 ( salinan 7 terlampir)

Mei 75,70 kg PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan No. Manifest WW0038423 dan WW0048351 (salinan 7 terlampir)

Juni 63,40kg PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan No. Manifest WW0048427 dan WW0048779 (salinan 7 terlampir)

JUMLAH 469,4 kg

RATA-RATA 78,23 kg/bulan

Adapun grafik produk limbah padat medis yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan selam

semester 1 tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa terjadi sedikit fluktuasi volume limbah yang

dihasilkan, hal ini dapat dipengaruhi oleh jumlah kunjungan baik rawat inap maupun rawat

jalan.Rata-rata limbah padat domestik yang dihasilkan 78,28 kg/bulan mengalaami

kenaikan 26,5% dari semester II 2012 (57,5 kg/bulan). Pengolahan limbah padat dan cair

medis sudah dilaksanakan dengan Perjanjian Kerjasama dengan PT Arah Environmental

Indonesia. Adapun manifest copy 7 dan data kunjungan pasien dapat dilihat pada lampiran

(terlampir)

b. Pengolahan Limbah Cair MedisTabel 2. Data Pengolahan Limbah Cair Medis Semester 1 2013

Bulan Jumlah Limbah

Keterangan

Januari 0 liter PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA

Pebruari 22,45 ltr PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan No. Manifest WW0033414 (salinan 7 terlampir)

Maret 15,40 ltr PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan No. Manifest WW0033982 (salinan 7 terlampir)

April 0 ltr PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA

Mei 32,20 ltr PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA dengan No. Manifest WW0038424 (salinan 7 terlampir)

Juni 0 ltr PKS dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL

INDONESIA

JUMLAH 70,05 ltr

RATA-RATA 11,675 ltr /bulan

Adapun grafik produk limbah cair medis yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan selama

semester I tahun 2013 adalah sebagai berikut:

-Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata limbah yang dihasilkan sebanyak 11,675

ltr/bulan, hanya mengalami kenaikan 0,02% dibanding semester II Tahun 2012 (11,425

ltr/bulan).Volume limbah cair medis dari lab,OK dan Poli gigi yang diolah dengan kerjasama

PT. Arah Environmental sangat berfluktuasi tergantung dari banyaknya kegiatan di layanan.

c. Pengolahan Limbah Padat Domestik

Bulan Jumlah Limbah

Keterangan

Januari 382 kg

Kerjasama dengan MANDIRI PASTI Jasa Angkut Sampah & barang yang beralamat di Mancasan RT 01 / 35 Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta. Kerjasama dengan Dinas PUESDM menunggu realisasi

Pebruari 349 kg SDA

Maret 389 kg SDA

April 354 kg SDA

Mei 323 kg SDA

Juni 233 kg SDA

JUMLAH 2033 kg

RATA-RATA 338 kg

Adapun grafik produk limbah padat domestik yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan

selam semester 1 tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi limbah padat domestik yang

dihasilkan hal ini tergantung dari banyak sedikitnya kegiatan pelayanan. Rata-rata limbah

domestik yang dihasilkan sebesar 338 kg/bulan mengalami kenaikan drastis yaitu sebesar

42,9% dibanding semester II tahun 2012 ( 193,1 kg/bulan)

Pengolahan limbah padat domestik dilaksanakan dengan bekerjasama dengan UD Mandiri

Pasti, adapun bukti kuitansi pengambilan dilihat pada lampiran (terlampir ), sedangkan pada

tahun 2013 telah mengajukan permohonan pengangkutan limbah padat domestik kepada

Dinas PUESDM Kabupaten Sleman.

d. Kualitas Limbah Cair DomestikPemantauan sebelum bulan Maret 2013 dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan parameter

kimia-fisika dan bakteriologi, akan tetapi mulai bulan Maret 2013 dilakukan secara rutin

setiap bulan.Hasil pemantauan yang dilakukan oleh BBTKL-PPM Yogyakarta menunjukan

efektifitas IPLC relatif baik,hanya hasil pemeriksaan parameter PO4 saja pada bulan April di

atas baku mutu.

1) Hasil Pemeriksaaan Kualitas Limbah Cair RS. Mitra Sehat Parameter Fisika dan Kimia

Semester I Tahun 2013

No Parameter BakuMutu

Maret April Mei Juni %Mmnh syrt

1 Suhu 30 27,1 25,8 26,6 26,6 100 %2 BOD 75 mg/l 18,1 28,1 11,1 18,0 100 %3. COD 100 mg/l 20 48 24 40,9 100 %4 TSS 100 mg/l 19 22 22 38 100 %5 NH3 1 mg/l Ttd 0,1235 0,0386 0,1810 100 %6 PO4 3mg/l 1,440 3,5546 2,2760 2,1930 75 %7 Deterjen 10 mg/l 0,7145 0,2804 1,3506 0,1622 100 %8 Phenol 1 mg/l <0,021

50,2044 0,0742 0,1707 100 %

9 MinyakLemak 5 mg/l - - - - %10 PH 6-9 6,9 7,4 7,5 7,6 100 %11 Konduktivitas 1562,5

mhos/cm736 839 686 614 100 %

12 TDS 1000mg/l 491 394 334 338 100 %Catatan : Persyaratan Baku Mutu menurut SK Gub. DIY No. 7 Tahun 2010

Adapun Grafik Hasil Pemeriksaan Kualitas Limbah Cair RSU Mitra Sehat Parameter

Fisika Kimia Semester I Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a) Parameter Suhu

Dari table di atas diketahui untuk parameter suhu selama semester I tahun 2013 , hasilnya

baik dan 100 % memenuhi baku mutu sebesar sebesar 30 0C

b) Parameter BOD

Dari tabel dan grafik di atas diketahui untuk parameter BOD selama semester I tahun 2013,

hasilnya baik dan 100% memenuhi baku mutu sebesar 75 mg/l.

c) Parameter COD

Dari tabel dan grafik di atas diketahui untuk parameter COD selama semester II tahun

2010, hasilnya baik dan 100 % memenuhi baku mutu sebesar 100 mg/l.

d) Parameter TSS

Dari tabel dan grafik di atas diketahui untuk parameter TSS selama semester I tahun 2013,

hasilnya baik dan 100 % memenuhi baku mutu sebesar 100 mg/l

e) Parameter NH3

Dari tabel dan grafik di atas diketahui untuk parameter NH3 selama semester I tahun 2013,

hasilnya baik dan 100 % memenuhi baku mutu sebesar 1 mg/l.

f) ParameterPO4

Dari tabel dan grafik di atas diketahui untuk parameter PO4 pada bulan April sedikit

melebihi persyaratan baku mutu sebesar 3 mg/l. Hal ini kemungkinan disebabkan

adanya penggunaan bahan-bahan desinfektan maupun bahan kimia lain digunakan dalam

jumlah yang banyak pada saat kegiatan pelayanan.

g) Parameter Detergent

Dari tabel dan grafik di atas diketahui untuk parameter Deterjent selama semester I tahun

2013, hasilnya baik dan 100 % memenuhi baku mutu sebesar 10 mg/l.

h) Parameter Phenol

Dari tabel dan grafik di atas diketahui untuk parameter Phenol selama semester I tahun

2013, hasilnya baik dan memenuhi baku mutu sebesar 1 mg/l.

i) Parameter pHDari tabel di atas diketahui untuk parameter pH selama semester I tahun 2013, hasilnya

baik dan 100 % memenuhi baku mutu sebesar 6 – 9.

j) Parameter Konduktivitas

Dari tabel di atas diketahui untuk parameter Konduktivitas selama semester I tahun 2013,

hasilnya baik dan 100% memenuhi baku mutu sebesar 1562,5.

k) Parameter TDS

Dari tabel di atas diketahui untuk parameter TDS selama semester I tahun 2013, hasilnya

baik dan 100 % memenuhi baku mutu sebesar 1000 mg/L.

2) Hasil Pemeriksaaan Kualitas Limbah Cair RS. Mitra Sehat Parameter Bakteriologi

Semester I Tahun 2013

No ParameterKadar Maks Maret April Mei Juni

Prosentase (%)

1 Coliform 5000 <1,8.1

00

<1,8.1

00

<1,8.1

00

23.102 100 %

2 Salmonella sp. _ _ _ _ _ _

3 Shigella _ _ _ _ _ _

4 Vibrio Cholerae _ _ _ _ _ _

5 Streptococcus alfa haemoliticus

_ _ _ _ _ _

Adapun Grafik Hasil Pemeriksaan Kualitas Limbah Cair RSU Mitra Sehat Parameter

Bakteriologi Semester I Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Dari tabel dan grafik di atas diketahui untuk parameter Bakteriologi selama semester I tahun

2013, hasilnya baik dan 100 %memenuhi baku mutu sebesar 5000.

e. Kualitas Air Bersih

- Evaluasi hasil pemantauan kualitas Air Bersih dilakukan oleh Petugas Puskesmas Gamping

1 setiap 3 bulan sekali, dari hasil pemeriksaan kualitas Air Bersih dapat dilihat bahwa baik

parameter Fisika, Kimia maupun bakteriologis 100 % semuanya memenuhi persyaratan

sesuai PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Daftar Persyaratan

Kualitas Air Bersih ( terlampir ).

f. Kualitas Mkrobiologi Ruangan

NO Jenis Sampel Lokasi Hasil Baku Mutu1 Udara Ruang Ruang Operasi 3 cfu/m³ 10 cfu/m³2 Usap Lantai Ruang Operasi 0 – 1 cfu/m² 0 – 5 cfu/m²3 Udara Ruang Ruang Bersalin 6 cfu/m³ 200 cfu/m³4 Usap Lantai Ruang Bersalin 0 – 1 cfu/m² 5 – 10 cfu/m²

- Evaluasi hasil pemantauan angka kuman ruangan dilakukan di kamar operasi, ruang

bersalin dan ruang perawatan oleh petugas dari Balai Laboratorium Kesehatan Prop DIY

setiap 6 bulan sekali, dari hasil pemeriksaan dapat dilihat bahwa angka kuman udara dan

lantai semuanya memenuhi syarat sesuai Kepmenkes 1204 th 2004. (terlampir )

g. Kualitas Udara Ambien

Hasil Pemantauan Kualitas Udara ambein RSU. Mitra Sehat Semester I 2013 yang

dilaksanakan bulan Juli 2013 :

No Parameter Baku Mutu Area Parkir RS Mitra Sehat

I.Fisika

1 Suhu 0 C 29,0

2 Kelembaban % RH 79,0

3 Arah Angin 180 (dari selatan)

4 Kecepatan angin

Cuaca

Km/jam 5,30

cerah

5 Kebisingan( Leq) 45 dB 64,3

II. Kimia

4 SO2 900 µg/m3 13,48

5 CO 30000 µg/m3 4600

6 NO2 400 µg/m3 14,33

7 Ozon 235 µg/m3 10,03

7 Debu (TSP) - µg/m3 140,79

-Evaluasi hasil pemantauan terhadap kualitas udara dilaksanakan di Area parkir depan

rumah sakit (pinggir jalan utama Yogyakarta Wates) oleh BBTKL-PPM Yogyakarta, dari hasil

pemantauan diketahui bahwa hampir seluruh parameter yang diperiksa memenuhi syarat menurut Kep.Gub.DIY No.153 th. 2002 kecuali parameter kebisingan,hal ini disebabkan

karena area parkir depan rumah sakit merupakan jalur utama lalu lintas yang

menghubungkan Yogya-Jateng (Purworejo) dan pengambilan dilakukan pada siang hari

saat lalu lintas padat.

2. EVALUASI TINGKAT KRITISa. Pengolahan Limbah Padat Medis-Hasil pengolahan limbah padat medis yang dikirim ke PT Arah Environmental

Indonesia menunjukkan bahwa pada bulan Maret terjadi kenaikan jumlah limbah padat

medis yang diolah, hal ini disebabkan jumlah kunjungan pasien rawat jalan maupun

rawat inap pada bulan tersebut adalah yang tertinggi yaitu 3231 pasien/bulan dari rata-

rata pasien 2852 pasien/bulan .

b. Pengolahan Limbah Cair Medis- Hasil pengolahan limbah cair medis yang dikirim ke PT Arah Environmental

Indonesia menunjukkan bahwa selama 3 bulan yaitu pada bulan Januari, April, Juni tidak dikirim limbah cair medis disebabkan pengambilan limbah dilakukan setiap 2

bulan sekali.

c. Pengolahan Limbah Padat Domestik

- Limbah padat domestik yang dihasilkan terjadi fluktuasi. Pada bulan Maret merupakan

volume terbesar (389 kg) dari rata-rata 338 kg/bulan , hal ini disebabkan karena

jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap maupun pengunjung.Pengolahan

dilaksanakan dengan bekerjasama dengan UD Mandiri Pasti, sambil menunggu

kerjasama yang telah diajukan permohonan pengangkutan limbah padat domestik

kepada Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kabupaten Sleman.

d. Pemantauan Limbah Cair Domestik

- Hasil pemantauan yang dilakukan oleh BBTKL-PPM Yogyakarta semester I 2013

hampir seluruh parameter yang diperiksa memenuhi baku mutu mengacu menurut SK.

Gub. DIY No. 7 Th. 2010 tentang Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Pelayanan

Kesehatan Kelas D dan RS Khusus, hanya parameter PO4 bulan April tidak memenuhi syarat, hal ini kemungkinan pemakaian bahan kimia antara lain sabun

maupun bahan desinfektan lain yang mengandung phospat yang tinggi.

d. Pemantauan Kualitas Air Bersih

- Pemantauan kualitas air telah dilakukan tiap 3 bulan dengan hasil 100% memenuhi persyaratan baik parameter Fisika, Kimia maupun bakteriologis sesuai

PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air

Bersih, hal ini disebabkan telah dilakukan upaya desinfeksi air bersih secara kontinyu.

e. Pemantauan Mikrobia Ruang

- Pemantauan angka kuman ruangan dilakukan di kamar operasi, ruang bersalin dan

ruang perawatan oleh petugas dari Balai Laboratorium Kesehatan Prop DIY setiap 6

bulan sekali dengan hasil semuanya memenuhi persyaratan bahwa angka kuman

udara dan lantai 100% memenuhi persyaratan sesuai Kepmenkes 1204 th 2004 karena

telah dilakukan upaya pengelolaan ruangan baik pengelolaan limbah padat dan cair

baik medis maupun non medis, desinfeksi lantai dan permukaan , sterilisasi ruangan

e. Pemantauan Kualitas Udara ambien

- Pemantauan terhadap kualitas udara dilaksanakan mulai semester 2 2012 sesuaidi

Area parkir depan rumah sakit saran dari Tim Pembinaan Teknis Pelaksanaan UKL-

UPL Badan Lingkungan Hidup Prop. DI Yogyakarta, dari hasil pemantauan diketahui

bahwa hampir seluruh parameter yang diperiksa memenuhi syarat menurut

Kep.Gub.DIY No.153 th. 2002 kecuali parameter kebisingan, hal tersebut disebabkan

karena di area depan rumah sakit merupakan jalan raya antar propinsi yang

menghubungkan Propinsi DIY dan Jawa Tengah ( Purworejo ) sehingga lalu lintas

sangat padat selama 24 jam, apalagi pengambilan sampel dilakukan pada saat siang

hari saat lalu linttass sangat padat.Untuk mengantisipasi agar kebisingan tidak

mengganggu sampai ke ruang pelayanan antara lain dengan membuat pintu self

closing door sebagai barrier.

3. EVALUASI PENAATAN

Dalam pelaksanakan penaatan dokumen UKL-UPL telah dilakukan upaya-upaya sebagai

berikut :

a. Untuk Pengelolaan Lingkungan

1) Pengelolaan Limbah padat dan cair medis

2) Pengelolaan Limbah padat domestik

3) Pengolahan Limbah cair domestik

4) Pengolahan Air bersih ( desinfeksi )

5) Pengendalian mikrobia ruangan

6) Pengendalian pencemaran udara

7) Pembuatan sumur resapan

b. Untuk Pemantauan Lingkungan

1) Pemeriksaan kualitas limbah cair

2) Pemeriksaan kualitas air bersih

3) Pemeriksaan kualitas mikrobiologi ruangan

4) Pemeriksaan kualitas udara ambien

BAB III

KESIMPULAN

Dari hasil pengelolaan dan pemantauan semester I th 2013 secara garis besar kondisi

kualitas lingkungan di RS. Mitra Sehat adalah sebagai berikut :

1. Telah dilakukan upaya pengelolaaan limbah padat medis dengan bekerjasama dengan PT.

Arah Environmental Indonesia.

2. Telah dilakukan upaya pengelolaaan limbah cair medis dengan bekerjasama dengan PT.

Arah Environmental Indonesia.

3. Pengelolaan limbah padat domestik bekerjasama dengan CV. Mandiri Pasti, saat ini

sedang diproses pengajuan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahann Kabupaten

Sleman.

4. Telah dilakukan Pengolahan limbah Cair Domestik dengan Aplikasi Biofil

5. Kualitas Limbah Cair Domestik

Parameter Kimia Fisika 100% memenuhi syarat

Parameter : Coliform 100% memenuhi syarat

6. Kualitas Air Bersih

Parameter Kimia, Fisika 100 % memenuhi syarat

Parameter Bakteriologi 100% memenuhi syarat

7. Kualitas Mikrobiologi Ruang

Parameter Angka kuman lantai dan Angka kuman udara 100% memenuhi syarat

8. Kualitas Udara Ambien

Parameter : suhu, kelembaban memenuhi syarat

Parameter : kebisingan tidak memenuhi syarat

Parameter SO, CO, NO2, O3 dan TSP memenuhi syarat

Kegiatan pengelolaan lingkungan yang sudah berjalan ini akan ditingkatkan agar kualitas

terpenuhi dan kontinyuitasnya terjaga untuk memastikan bahwa dampak dari kegiatan rumah

sakit seminimal mungkin menimbulkan gangguan pada lingkungan.

Kendala yang dihadapi adalah belum mempunyai TPS B3 dan belum tersentralnya

jaringan perpipaan ke Unit Pengolahan Limbah Cair sebagai kewajiban pemenuhan semua

dokumen UKL-UPL dikarenakan biaya yang terbatas.

Upaya dan langkah yang telah dilakukan adalah secara bertahap rumah sakit akan

semaksimal mungkin melaksanakan dokumen tersebut secara bertahap.

Harapannya dengan melaksanakan dokumen UKL-UPL secra bertahap, kegiatan yang

dilaksanakan oleh rumah sakit seminimal mungkin menimbulkan dampak terhadap lingkungan.