laporan kasus bioetika kedokteran
TRANSCRIPT
UFUK STEVEN WIBOWO 10700188
LATAR BELAKANG Bioetika Menurut Samuel Gorovitz pada tahun 1995, bioetika atau
etika biologi didefinisikan sebagai penyelidikan kritis tentang dimensi-dimensi moral dari pengambilan keputusan dalam konteks berkaitan dengan kesehatan dan dalam konteks yang melibatkan ilmu-ilmu biologis. Bioetika menyelidiki dimensi etis dari masalah-masalah teknologi, ilmu kedokteran, dan biologi yang terkait dengan penerapannya dalam kehidupan. Bioetika juga diartikan sebagai studi tentang isu-isu etika dan membuat keputusan yang dihubungkan dengan kegunaan kehidupan makhluk hidup dan obat-obatan termasuk di dalamnya meliputi etika kedokteran dan etika lingkungan.
Dengan demikian bioetika terkait dengan kegiatan yang mencari jawab dan menawarkan pemecahan masalah dari konflik moral. Konflik moral yang dimaksud meliputi konflik yang timbul dari kemajuan pesat ilmu-ilmu pengetahuan hayati dan kedokteran, yang diikuti oleh penerapan teknologi yang terkait dengannya. (Taher, 2003)
Latar Belakang Pembelajaran Bioetika
Adapun latar belakang dan tujuan pembelajaran kaidah dasar bioetika antara lain: (Komalawati, 1989)
1. Memahami dan mengerti agar mampu menerapkan kaidah dasar bioetik sehingga membela diri dalam masalah hukum karena telah sesuai prosedur
2. Menghasilkan dokter yang beretika sopan santun3. Agar reputasi dokter tidak jatuh4. Agar pelayanan kesehatan meningkat
SKENARIOObat Habis,Diberikan obat lain yang tidak berhubungan
dengan penyakit pasien.Seorang pasien berobat ke poliklinik Penyakit Dalam
di Rumah sakit X. Pasien merupakan pasien yang rutin kontrol setiap 1 bulan sekali ke poliklinik tersebut. Pasien kontrol dengan menggunakan kartu berobat gratis. Pasien menderita penyakit kencing manis dan darah tinggi yang cukup lama. Setelah diperiksa dan diberikan resep untuk ditebus di apotek rumah sakit, pihak apoteker menelpon poli Penyakit Dalam untuk memberitahukan bahwa obat kencing manis semuanya habis, dan bertanya kepada dokter spesialis A yang memberikan untuk diberikan obat apa yang lain?
Kebetulan dokter spesialis A tersebut adalah kepala penanggung jawab di bagian Farmasi(obat). Dokter tersebut yang menjawab sendiri teleponya.
Setelah berdiskusi cukup lama, dokter tersebut akhirnya memutuskan untuk diganti dengan vitamin saja. Dan pasien diberitahu agar kembali ke poli 3 hari lagi.
Pasien yang menerima obat tidak sesuai seperti biasanya untuk penyakit kencing manis dan darah tingginya, bertanya kepada petugas obat. Kenapa tidak sesuai dengan yang di resep mbak? Dan jawaban petugas obat: “Maaf bu, obatnya sudah habis semua. Kalau ibu mau, bisa membeli sendiri obatnya di apotek luar. Atau kalau tidak, dapat kembali 3 hari lagi kontrol ke poli peny.dalam untuk mendapatkan obatnya”. Ibu tersebut merasa tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak mau mencari masalah akhirnya membeli obat sendiri di luar.
Kalimat / Kata KunciPasien menggunakan kartu berobat gratisPasien menderita penyakit kencing manis dan darah
tinggi. Petugas obat RS menyatakan semua obat kencing
manis habis.Dokter spesialis A yang memberikan resep merupakan
kepala penanggung jawab di bagian Farmasi(obat).Dokter spesialis A yang memberikan resep obat
akhirnya memutuskan untuk mengganti obat kencing manis dengan vitamin saja.
Dokter spesialis A memberikan saran untuk kembali kepoli 3 hari lagi untuk mendapatkan obat.
Pasien sadar,tidak mendapatkan obat yang sesuai dengan resep
Pasien merasa tidak dapat berbuat apa-apa dan membeli obatnya sendiri di luar.
PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING
1. Rumuskan beberapa dilema etik pada kasus di atas berdasarkan “4-box Method”??2. Dari dilema etik yang ada, cobalah anda analisis berdasarkan kaidah dasar bioetik, prima facia, (gunakan tabel kriteria KDB).
KDB: BENEFICENCENo KRITERIA ADA TIDAK ADA ANALISA
1. Mengutamakan altruism yaitu menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain.
√ Dokter memutuskan tidak berbuat apa-apa dan mengganti dg vit.
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.
- - Tidak disinggung dalam skenario
3. Memandang pasien / keluarga / sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter.
√ Dokter tidak memandang pasien ,yg seharusnya memerlukan minum obat tsb rutin setiap hari.
4. Mengusahakan agar kebaikan / manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukannya.
√ Tidak ada usaha dari dokter untuk mendapatkan obatnya
5. Paternalism bertanggung jawab / berkasih sayang
√ Tidak bertanggung jawab karena membiarkan pasien menerima obat yang tidak sesuai dg peny.
6. Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia.
√ Tidak menjamin keselamatan pasien
KDB: BENEFICENCENo KRITERIA ADA TIDAK ADA ANALISA
7. Pembatasan goal-based. √ Dokter menjalankan SPO dengan baik dan benar dalam hal memeriksa pasien.
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan / preferensi pasien.
√ Pasien merasa tidak puas.
9. Minimalisasi akibat buruk. √ Dokter tidak memberikan obat sesuai peny.
10. Kewajiban menolong pasien gawat-darurat.
- - Tidak disinggung dalam skenario
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan.
√ Pasien tidak mendapatkan haknya. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan medis, standar profesi dan SPO
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan.
√ Tarif sesuai dengan harga RS.
KDB: BENEFICENCENo KRITERIA ADA TIDAK ADA ANALISA
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
√
14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus.
- - Tidak disinggun dalam skenario.
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah
√ Dokter tidak memberikan obat sesuai peny.
16. menerapkan Golden Rule Principle.
- - Tidak disinggung dalam skenario
NON MALEFICENCEKRITERIA ADA TIDAK
ADA
Analisa
1) Menolong pasien emergensi. Tidak disinggung
scenario
2) Kondisi untuk menggambarkan criteria ini adalah : pasien dalam amat
berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting (gawat), dokter
sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut, tindakan kedokteran
tersebut terbukti efektif, manfaat bagi pasien kerugian dokter atau hanya
mengalami risiko minimal.
Tiidak disinggung
dalam skenario
3) Mengobati pasien yang luka. Tidak disinggung
dalam scenario
4) Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia). Tidak disinggung
dalam skenario
5) Tidak menghina/ mencaci maki, memanfaatkan pasien. Dokter menghargai
pasien sebagai
keluarga
6) Tidak memandang pasien hanya sebagai objek. Dokter melakukan
prosedur dengan benar
7) Mengobati secara tidak proporsional. Tidak disinggung
dalam skenario
8) Tidak mencegah pasien dari bahaya. Tidak disinggung
dalam skenario
9) Menghindari misrepresentasi dari pasien.
Dokter tidak
memberi penjelasan
10) Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian. Tidak disinggung
dalam scenario
11) Tidak memberikan semangat hidup Tidak disinggung
dalam scenario
12) Tidak melindungi dari seragam Tidak disinggung
dalam scenario
13) Tidak melakukan white collar, dalam bidang kesehatan / kerumah
sakit yang merugikan pihak pasien dan keluarganya
Tidak dijelaskan
langsung dalam
skenario
AUTONOMIKRITERIA ADA TIDAK
ADA
Analisa
1) Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat
pasien.
Tidak disinggung dalam
skenario
2) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan ( pada
kondisi elektif)
Tidak disinggung dalam
scenario
3) Berterus terang. Petugas memberitahu kalau
obat kencing manis habis
semua.
4) Menghargai privasi. Tidak disinggung dalam
skenario
5) Menjaga rahasia pasien. Tidak disinggungdalam
skenario
6) Menghargai rasionalitas pasien. Tidak disinggung dalam
skenario
7) Melaksanakan informed consent. Tidak disinggung dalam
skenario
8) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri.
Tidak disinggung dalam
skenario
9) Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien. Tidak disinggung dalam
skenario
10) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat
keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri.
Tidak disinggung dalam
skenario
11) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada
kasus non emergensi.
Tidak disinggung dalam
skenario
12) Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. Petugas menjelaskan ke
pasien bahwa obat habis
13) Menjaga hubungan ( kontrak ). Tidak disinggung dalam
skenario
JUSTICEKRITERIA ADA TIDAK
ADAAnalisa
1) Memberlakukan segala sesuatu secara
universal.
Tidak disinggung dalam scenario
2) Mengambil porsi terakhir dari proses membagi
yang telah ia lakukan.
Tidak disinggung dalam scenario
3) Memberi kesempatan yang sama terhadap
pribadi dalam posisi yang sama.
Tidak disinggung dalam scenario
4) Menghargai hak sehat pasien ( affordability,
equality, accessibility, and quality Tidak mendapatkan pelayanan yang
maksimal dan obat tidak sesuai
5) Menghargai hak hukum pasien. Tidak disinggung dalam scenario
6) Menghargai hak orang lain. Tidak disinggung dalam scenario
7) Menjaga kelompok yang rentan ( yang paling
dirugikan)
Tidak disinggung dalam scenario
8) Tidak melakukan penyalahgunaan. Dokter melaksanakan semua
prosedur dengan benar
9) Bijak dalam makro alokasi. Dokter memutuskan mengganti obat
dyang tidak sesuai dg penyakit
10) Memberikan kontribusi yang relative sama
dengan kebutuhan pasien.
Tidak disinggung dalam scenario
11) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan
kemampuannya.
Tidak disinggung dalam scenario
12) Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan
kerugian ( biaya, beban, dan sanksi ) secara adil.
Tidak disinggung dalam scenario
13) Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat
tepat dan kompeten.
Tidak disinggung dalam scenario
14) Tidak memberi beban berat secara tidak
merata tanpa alasan sah/ tepat.
Tidak disinggung dalam
scenario
15) Menghormati hak populasi yang sama-
sama rentan penyakit / gangguan
kesehatan.
Tidak disinggung dalam
scenario
16) Tidak membedakan pelayanan pasien
atas dasar SARA, status social, dan lain-
lain.
Tidak disinggung dalam
scenario
4 BOX METHOD
MEDICAL INDICATIONNo. PERTANYAAN ETIK ANALISA
1. Apakah masalah medis pasien? Riwayat? Diagnosis? Prognosis? Atas diagnosis dokter, pasien menderita penyakit
Kencing manis dan darah tinggi
2. Apakah masalah tersebut akut ? Kronik ? Kritis ? Gawat darurat ?
Masih dapat disembuhkan ?Penyakit tersebut tergolong dalam penyakit kronis
3. Apakah tujuan akhir pengobatannya ? Untuk menghambat agar tidak terjadi komplikasi
dan kerusakan organ lainnya yang lebih berat.
4 Berapa besar kemungkinan keberhasilannya ? Keberhasilan untuk menghambat penyakit juga
bergantung kepada pola makan, pola hidup, dan
menghindari faktor resiko.
5 Adakah rencana lain bila terapi gagal ? Konsultasi dengan bidang lain.
6 Sebagai tambahan, bagaimana pasien ini diuntungkan dengan
perawatan medis, dan bagaimana kerugian dari pengobatan dapat
dihindari ?
Pasien akan terkontrol penyakitnya serta mengurangi kerugian dari obatjika mematuhi perintah dari tenaga medis. Seperti minum obat teratur,olah raga,mengatur pola makan,dll
QUALITY OF LIFENo. Pertanyaan Etik Analisa1. Bagaimana prospek, dengan atau tanpa pengobatan
untuk kembali ke kehidupan normal?
Tanpa pengobatan, akan terjadi
komplikasi semakin cepat dan kondisi
semakin buruk.2. Apakah gangguan fisik, mental, social yang pasien
alami bila pengobatannya berhasil?
-
3. Apakah ada prasangka yang mungkin menimbulkan
kecurigaan terhadap evaluasi pemberi pelayanan
terhadap kualitas hidup pasien ?
-
4. Bagaimana kondisi pasien sekarang atau masa depan,
apakah kehidupan pasien selanjutnya dapat dinilai
seperti yang diharapakan ?
Tidak dapat dinilai. Diketahui
berdasarkan evaluasi perkembangan
penyakit dan kondisi pasien secara ruitn.
5. Apakah ada rencana alasan rasional untuk pengobatan
selanjutnya ?
Kontrol rutin karena merupakan
penyakit kronis.
6. Apakah ada rencana untuk kenyamanan dan perawatan
paliatif ?
-
PATIENT OF PREFERENCENo. Pertanyaan Etik Analisa
1. Apakah pasien secara mental mampu dan kompeten secara legal
? apakah ada keadaan yang menimbulkan ketidakmampuan ?
-
2. Bila berkompeten, apa yang pasien katakan mengenai pilihan
pengobatannya ?
-
3. Apakah pasien telah diinformasikan mengenai keuntungan dan risikonya,
mengerti atau tidak terhadap informasi yang diberikan dan memberikan
persetujuan?
Tidak ada penjelasan.
4. Bila tidak berkompeten, siapa yang pantas menggantikanya apakah orang
yang berkompeten tersebut menggunakan standar yang sesuai dalam
pengambilan keputusan ?
-
5. Apakah pasien tersebut telah menunjukkan sesuatu yang lebih disukainya ? -
6. Apakah pasien tidak berkeinginan / tidak mampu untuk bekerja sama
dengan pengobatan yang diberikan ? kalau iya, kenapa ?
Tidak. sebab pasien menerima obat tidak untuk
penyakitnya. Pasien merasa kecewa. Dan pasien harus
membeli sendiri7. Sebagai tambahan, apakah hak pasien untuk memilih untuk dihormati
tanpa memandang etnis dan agama?
Tidak. Karena pasien tidak mendapatkan haknya untuk
mendapatkan pelayanan medis yang bermutu di bidang
medis.
CONTEXTUAL FEATURESNo. Pertanyaan Etik Analisa
1.Apakah ada masalah keluarga yang mungkin pengambilan keputusan
pengobatan?-
2.Apakah ada masalah sumber data ( klinisi dan perawat ) yang
mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan?
-
3. Apakah ada masalah factor keuangan dan ekonomi? -
4. Apakah ada factor religious dan budaya?-
5. Apakah ada batasan kepercayaan?-
6. Apakah ada masalah alokasi sumber daya?-
7.
Bagaiamana hukum mempengaruhi pengambilan keputusan
pengobatan?
-
8. Apakah penelitian klinik atau pembelajaran terlibat?-
9.
Apakah konflik kepentingan didalam bagian pengambilan
keputusan didalam suatu institusi?
-