laporan kasus gasteritis erosiva
DESCRIPTION
llllTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS :SEORANG WANITA USIA 66 TAHUN DENGAN ANEMIA
MIKROSITIKHIPOKROMIK
et causa
HEMATEMESIS MELENA
et causa
SUSPECTTUKAK PEPTIK
Abstract
Telah dilaporkan seorang pasien wanita berusia 66 tahun datang ke IGD RSUD dengan
keluhan muntah darah sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah darah berwarna
hitam seperti kopi pekat rasa sakit pada daerah ulu hati,sakitnya terasa pedih. Pasien juga
mengeluhkan BAB berwarna hitam ter. Selainitu pasien mengeluhkan badannya terasa
lemas. Berdasarkan dari anamnesis, pemeriksaan
fisik yang dilakukan didapatkan diagnosis Anemia Mikrositik Hipokromik ec Hematemesis
Melena ec Suspect Tukak Peptikum. Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan terapi
transfusi PRC, dan tatalaksana farmakologis.
Keyword :
Anemia, Hematemesis, Melena, Tukak Peptik
2
Presentasi Kasus
Seorang pasien wanita berusia 66 tahun datang ke IGD RSUD dengankeluhan muntah darah
sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah darahberwarna hitam seperti kopi pekat,
dengan jumlah kurang lebih 4 gelas. Sekitarpagi hari sebelum masuk rumah
sakit, pasien merasa mual-mual terus menerusyang disertai rasa sakit pada daerah ulu hati,
sakitnya terasa pedih, dan setelahdiberi makan, keluhan sakitnya bertambah. Jumlah yang
dikeluarkan awalnyasekitar 4 gelas belimbing, berwarna seperti kopi pekat. Namun,
jeda beberapa jampasien kembali muntah darah dengan jumlah yang dikeluarkan semakin
banyak hingga sekitar 10 gelas belimbing, berwarna merah segar dan
mringkil-mringkil
.Setelah memuntahkan darah pasien menjadi lemah dan dibawa oleh keluarganyake rumah
sakit. Malamnya setelah masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan BABberwarna hitam ter.
Selain itu pasien mengeluhkan badannya terasa lemas yangmengakibatkan pasien tidak kuat
untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, pasien juga mengeluh pandangan berkunang-
kunang dan pusing cekot-cekot, nafsumakan menurun, BAB berwarna kehitaman, dan sulit
tidur. Pasien menyangkaladanya demam, batuk, dan nyeri dada.Sekitar 2 tahun yang lalu,
pasien pernah mondok di RSUD Karanganyardengan keluhan yang sama, namun keluhannya tidak
seberat sekarang. Pada saatitu pasien mendapatkan transfusi 3 kolf, dan menjalani rawat inap
selama 7 haridan pulang dengan kondisi membaik. Pasien mengakui bahwa sering kontrol
kedokter dekat tempat tinggal pasien.Pasien mengakui bahwa pasien memiliki riwayat
gastritis (saat masihmuda) dan hipertensi (sejak 3 bulan yang lalu), namun pasien rajin
kontrol kedokter di sekitar tempat tinggalnya. Pasien menyangkal bahwa pasien
memilikipenyakit Diabetes Melitus sebelumnya. Pada keluarga pasien pun juga
disangkaladanya riwayat Diabetes mellitus serta hipertensi dan penyakit serupa.Pada
pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak lemas, dengankesadaran compos mentis, kemudian
vital sign tinggi badan 155 cm, berat badan48 kg, status gizi cukup, tekanan darah 120/70
mmHg, nadi 82 x/menit,
respirasi
3
rate
18 x/menit dan suhu 36,5
0
C. Pada pemeriksaan kepala didapatkankonjungtiva anemis dextra dan sinistra, namun tidak
didapatkan sklera ikterik.Pada pemeriksaan leher tidak didapatkan distensi vena leher
maupun pembesarankelenjar getah bening. Pada pemeriksaan thoraks, dari inspeksi
didapatkan, pulmosimetris dextra dan sinistra, tidak didapatkan ketinggalan gerak, tidak
didapatkanretraksi intercostae. Dari perkusi, didapatkan suara sonor di seluruh lapanganparu,
dan pada auskultasi didapatkan suara dasar vesikuler dan tidak didapatkansuara tambahan
lainnya. Pada pemeriksaan cor, dari inspeksi ictus kordis tidak tampak, dan tidak kuat angkat,
pada palpasi didapatkan Ictus Cordis teraba di SICV Linea Midclavicularis Sinistra, pada
perkusi tidak didapatkan pembesaran cor,sedangkan pada auskultasi didapatkan suara jantung
1-2 reguler murni. Padapemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan di epigastric dan
umbilicus, suaraperistaltik dalam batas normal. Pemeriksaan ekstremitas tidak didapatkan
udema,akral hangat di keempat ekstremitas.Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan
adalah laboratoriumhematologi dan USG Abdomen. Pada hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkanhasil WBC :11,9 ribu/mmk, Hemoglobin 5,9 g/dL, HCT 17,7%, MCV 64,4
fl,MCH 21,5, MCHC 33,3%, angka trombosit 313, GDS 134 mg/dl, SGOT 21,5 U/l,SGPT
11,9 U/l. Pada hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjang kasus inididapatkan hasil
hemoglobin 5,9 g/dL, MCV 64,4 fl, MCH 21,5. Sedangkan padapemeriksaan USG abdomen
didapatkan hasil gastritis erosif dengan multipletukak.
Diagnosis
Anemia Mikrositik Hipokromik ec Hematemesis Melena ec suspect tukak peptik
Penatalaksanaan
Pada pasien ini telah diberikan terapi :
Tranfusi PRC 2 colf/hari
Inf. RL 16 tpm
Inj. Omeprazole 1A/12 jam
Inj. Mecobalamine 1A/12 jam
Antasyda Syrup 3x1
Sucralfate tab 2x1
Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonamAd Sanatiam : dubia ad bonamAd Fungsionam : dubia ad bonam
Setelah satu hari menjalani rawat inap di Bangsal Mawar 2, pasien masihmuntah darah,
namun tidak sebanyak sebelumnya, yakni ± sekitar ¼ gelas. Selainitu pasien juga mengeluh
perutnya sakit, tidak nafsu makan, pusing cekot-cekot,lemes. Pada pemeriksaan fisik,
keadaan umum pasien tampak lemas, dengankesadaran compos mentis, tekanan darah 120/70
mmHg, nadi 82 x/menit iramareguler,
respirasi rate
18 x/menit dan suhu 36,5
0
C. Pada pemeriksaan kepaladidapatkan konjungtiva anemis dextra dan sinistra, namun
tidak didapatkan skleraikterik. Pada pemeriksaan fisik thoraks, pulmo didapatkan suara dasar
vesikuler diseluruh lapang paru, tidak didapatkan suara tambahan, pada pemeriksaan
cor,didapatkan suara jantung 1-2 regular murni, tidak didapatkan suara tambahan.Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan di epigastric dan umbilicus,suara peristaltik
dalam batas normal. Pemeriksaan ekstremitas tidak didapatkanudema, akral hangat di
keempat ekstremitas. Pada pemeriksaan laboratoriumdidapatkan hasil :-
WBC : 11,9-
RBC : 2,75-
Hb : 5,9-
HCT : 17,7-
SGOT : 21,5