laporan kasus thalasemia editan
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. T
DENGAN THALASEMIA MAYOR DI POLI KLINIK THALASEMIARUMAH SAKIT HASAN SADIKIN
BANDUNG
DISUSUN OLEH :
NURHADIJAH 220112130028ROSELINA HUTABARAT 220112130017NELLA FARDILAH 220112130017DEVI NOPIANTY 220112130017AFINA SRI NISA 220112130017
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXVIFAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN2014
LAPORAN KASUS ILMU KEPERAWATAN ANAK
I. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : An. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 12 tahun
Tanggal Pengkajian : 22 Januari 2014
Alamat : Baleendah
Agama : Islam
Suku : Sunda
2. Identitas Penanggungjawab
Nama Ayah : Tn.A
Usia : 40 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alamat : Baleendah
Hubungan : Orangtua
3. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien datang ke poli thalasemia untuk transfusi darah, yang rutin dilakukan setiap 28
hari sekali.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dikaji klien tampak lemas dan malu- malu, klien tidak mengeluhkan apapun.
Sehari sebelumnya klien juga telah melakukan transfusi darah sebanyak satu labu,
hari ini dilakukan transfusi untuk labu yang kedua. Klien terdiagnosa mengalami
thalasemia sejak masih berusia 9 bulan, dan sejak saat itu rutin dilakukan pengecekan
Hb dan tranfusi darah pada klien.
5. Riwayat kesehatan dahulu
Selain thalasemia, klien tidak memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya kecuali
hanya influenza atau batuk seperti anak umumnya.
6. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama
dengan pasien dan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit kelainan darah jenis
lainnya.
7. Kebutuhan Dasar
a. Makan
Klien sulit sekali untuk makan, karena selalu merasa tidak nafsu makan dan
beralasan masih kenyang. Jika tidak diingatkan, klien biasanya tidak mau makan
dan lebih senang cemilan jajanan warung. Sehari-hari klien biasanya makan
dengan lauk seadanya seperti nasi dengan lauk pauk tahu, tempe dan petai.
b. Eliminasi
Klien tidak mengalami gangguan untuk BAB maupun BAK, biasanya dalam
sehari BAB hanya sekali sehari dengan BAK yang tidak terhitung frekuensinya.
c. Tidur
Klien tidak memiliki kebiasaan untuk tidur siang, biasanya klien hanya tidur di
malam hari sekitar 7-8 jam.
8. Pemeriksaan Fisik
a. TTV
HR : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 37 C
b. Antropometri
BB sekarang : 25 kg
TB : 122,5 cm
c. Kepala dan Leher
Kepala
Bentuk kepala simetris, penyebaran rambut merata dengan rambut berwarna
hitam lurus
Wajah
Bentuk wajah bulat, tulang pipi menonjol kiri dan kanan, tidak terlihat adanya
lesi pada wajah namun kulit wajah berwarna kuning kegelapan.
Mata
Konjungtiva anemis, sklera ikterik, pergerakan bola mata baik dan lapang
pandang pun masih sangat bagus.
Hidung
Tulang hidung seperti tidak ada sehingga hidung terkesan sangat pesek,
keluaran cairan atau perdarahan (-), pernafasan cuping hidung (-), Sianosis (-),
Mulut
Mukosa kemerahan, bibir kering, dan 4 gigi bagian depan terlihat maju serta
gigi kuning kehitaman seperti keropos.
Telinga
Bentuk simetris, discharge (-), serumen (-)
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-), Refleks menelan (+)
d. Dada
Inspeksi : pergerakan dada simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat jejas
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
Auskultasi : murmur (-), gallop (-), bunyi jantung normal, bunyi paru vesikuler
Perkusi : dullness disekitar dada kiri, di sekitar paru resonan
e. Abdomen
Abdomen membengkak dan keras
Retraksi epigastrium (-)
Turgor kulit baik
Distensi abdomen (+)
Hati : teraba
Limpa : teraba
f. Genitalia
Tidak terkaji
g. Ekstremitas
Tangan
Bentuk : Simetris
Refleks : bisep dan trisep baik
Kaki
Bentuk simetris refleks tonus otot baik. Akral teraba hangat
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Rontgen Thorax
Kesan: Tidak tampak TB paru
b. EKG
Kesan: Sinus ritme
c. Laboratorium darah
Hb : 7 gr/dL
Leukosit : 3700/mm3
Trombosit : 180.000/mm3
Feritin : 6031 ng/mL
II. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH1. DS: klien mengaku
lemas DO: Hb 7 gr/dL Kulit pucat Terlihat lemah
Pernikahan penderita thalasemia carier↓
Anak terlahir sebagai thalasemia mayor↓
Gangguan susunan rantai polipeptida↓
Hb terbentuk tidak normal↓
Usia eritrosit pendek↓
Jumlah Hb sedikit↓
Aliran O2 ke jaringan menurun↓
Perubahan perfusi jaringan
Perubahan perfusi jaringan
2. DS: Klien mengeluh
mudah lelah saat beraktivitas dan merasa lemas
DO: Nadi meningkat
setelah klien beraktivitas
Thalasemia↓
Suplai oksigen kurang dari kebutuhan↓
Tubuh kekurangan oksigen↓
Lemah dan mudah lelah↓
Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas
3. DS: Klien mengaku
tidak nafsu makan Abdomen terasa
selalu penuh
DO : Klien kurus (BB
tidak sesuai usia)
Thalasemia↓
Suplai O2 kurang dari kebutuhan↓
Terhambatnya produksi enzim pencernaan↓
Penurunan nafsu makan↓
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
4. DS:-DO: Kulit kering
bersisik Warna kulit gelap
Thalasemia ↓
Transfuse darah dilakukan tiap bulan↓
Penumpukan zat besi dibawah kulit↓
Kulit menjadi kering bersisik↓
Warna kulit gelap↓
Kerusakan integritas kulit
Kerusakan integritas kulit
5. DS: Keluarga
mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda klien tidak patuh minum obat
DO: sklera ikterik Kulit klien
tampak bersisik, kering, dan warna kulit tampak gelap
Kurang terpaparnya ibu dengan informasi
mengenai tanda-tanda kepatuhan kllien
minum obat
↓
Kurang pengetahuan ibu
Kurang pengetahuan
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan konsentrasi Hb sehingga
suplai O2 kurang dari kebutuhan ditandai dengan nilai Hb 7gr/dl, klien tampak pucat
dan lemah.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai O2 dengan
kebutuhan ditandai dengan klien mengaku mudah lelah dan lemas
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kegagalan tubuh
untuk mencerna makanan dengan maksimal ditandai dengan klien merasa selalu
kenyang.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penumpukan zat besi ditandai
dengan kulit klien mulai terlihat kering bersisik dan warna gelap
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya keluarga tentang
informasi mengenai tanda-tanda klien tidak patuh minum obat ditandai dengan
keluarga mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda klien tidak patuh minum obat
IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Perubahan perfusi
jaringan berhubungan
dengan penurunan
konsentrasi Hb
sehingga suplai O2
kurang dari kebutuhan
ditandai dengan nilai
Hb 7gr/dl, klien tampak
pucat dan lemah.
Tupan:Setelah dilakukan tindakan perawatan masalah perfusi jaringan dapat teratasiTupen: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, anak akan menunjukan perbaikan status perfusi jaringan, dengan kriteria hasil: Hb lebih dari 9 gr/dl Tidak terlihat pucat Tidak lagi ada keluhan lemas
1. Awasi tanda-tanda vital, warna kulit/ membran mukosa, dasar kuku.2.Kolaborasi pemeriksaan laboratorium, Hb, Hmt, AGD, dll.3.Kolaborasi dalam pemberian transfusi.4.Awasi ketat untuk terjadinya komplikasi transfusi.
1. Mewaspadai adanya perburukan keadaan klien
2.Guna memantau adanya perbaikan atau perburukan keadaan klien3.transfusi darah akan membantu menaikkan nilai Hb klien 4.pemberian transfuse darah tentu memiliki komplikasi yang dapat ditimbulkan sehingga butuh pengawasan untuk meminimalisir akibat yang ditimbulkan
2. Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
ketidakseimbangan
suplai O2 dengan
kebutuhan ditandai
dengan klien mengaku
mudah lelah dan lemas
Tupan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah intoleransi aktifitas dapat teratasiTupen:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam intoleransi aktifitas pada klien dapat diminimalisir dengan kriteria hasil:Klien tidak mengalami
peningkatan HR yang signifikan setelah beraktifitas
Klien tidak terlihat lemah
1. Awasi tanda-tanda vital selama dan
sesudah aktivitas
2. Pilih periode istirahat dengan periode
aktivitas.
3. Beri bantuan dalam beraktivitas bila
diperlukan.
1. Untuk mengamati adanya
peningkatan tanda vital
2. Menentukan periode isithat dan
aktivitas guna menghemat energi
yang terpakai
3. Bantuan untuk beraktivitas akan
membantu menghemat tenaga yang
digunakan
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL
3. Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan
kegagalan tubuh untuk
mencerna makanan
dengan maksimal
ditandai dengan klien
merasa selalu kenyang.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 gangguan nutrisi dapat teratasi dengan kriteria hasil:
- Nafsu makan meningkat - tidak lagi ada keluhan perut
penuh
1. Timbang BB tiap hari.2. Beri makanan sedikit tapi sering.
3. Observasi dan catat kejadian mual, muntah
4. Pertahankan higiene mulut yang baik.
5. Beritahukan pada keluarga untuk memberikan makanan tinggi kalori protein, rendah zat besi dan ditambah dengan suplai vitamin C
6. Berikan obat sesuai indikasi yaitu vitamin dan suplai mineral
1. Untuk mengetahui pertambahan BB2. Meminimalisir mual dan
meningkatkan asupan nutrisi yang masuk
3. Mual dan muntah yang terjadi dapat diatasi segera
4. Kebersihan mulut yang baik akan meningkatkan nafsu makan
5. Makanan sesuai anjuran tersebut baik bagi kebutuhan nutrisi anak dan mengurangi penumpukan zat besi pasca transfusi
6. Vitamin dan mineral akan meningkatkan kekuatan tubuh
4. Kerusakan integritas
kulit berhubungan
dengan penumpukan
zat besi ditandai
dengan kulit klien
mulai terlihat kering
bersisik dan warna
gelap
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 5x24 jam kerusakan integritas kulit dapat teratasi dengan kriteria hasil:
- Kulit lembab- Tidak ada sisik pada kulit
1. Anjurkan kepada klien untuk
menggunakan lotion
2. Anjurkan kepada klien untuk tetap
menjaga kulit tetap bersih
3. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat Desferioxamin
4. Berikan penkes pada keluarga tentang
pemantauan ketat kepatuhan klien
minum obat dan mengetahui tanda-
1. Penggunaan lotion untuk
melembabkan kulit
2. Untuk menghindari terjadinya iritasi
3.Untuk menghambat proses
hemosiderosis yaitu membantu
ekskresi Fe
4. Dukungan keluarga sangat diperlukan
dalam memantau kondisi pasien dan
mendukung kepatuhan minum obat
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAANTUJUAN INTERVENSI RASIONAL
tanda apabila klien tidak patuh minum
obat