laporan kb

14
Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Pencapaian Pelaksanaan Program dan Anggaran sampai dengan bulan Januari tahun 2013 telah selesai dilaksanakan. Laporan ini disusun untuk melihat tingkat pencapaian program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sampai dengan bulan Januari 2013 dengan menggunakan data rutin Rek.Kab.F/I/dal/10, Rek.Kab.F/II/KB/II, dan dari komponen terkait (Bidang KB/KR, Bidang KS/PK, Sekretariat, dan Bidang Latbang) yang mampu untuk menyiapkan data pendukung laporan kami selama satu bulan ini. Analisis dan evaluasi data dan keadaan lapangan adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan untuk melihat upaya yang telah dilakukan pada pelaksanaan Perkembangan Kependudukan dan Keluarga Berencana yang telah direncanakan. Selain itu analisis dan evaluasi juga dilakukan terhadap kinerja SKPD-KB Kabupaten dan Kota berdasarkan Kontrak Kinerja Program (KKP) 2013 yang telah disepakati. Laporan ini dimaksudkan juga sebagai informasi bagi semua pengelola program Kependudukan dan KB Nasional di tingkat provinsi dan acuan untuk menentukan kebijakan program yang akan dilakukan pada bulan-bulan berikutnya. Akhirnya pada kesempatan ini kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dan ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini. Palembang, 15 Februari 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP. 19670203 199103 2 002

Upload: nima-ulya-darajah

Post on 07-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KB

TRANSCRIPT

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Pencapaian Pelaksanaan Program dan Anggaran sampai dengan bulan Januari tahun 2013 telah selesai dilaksanakan. Laporan ini disusun untuk melihat tingkat pencapaian program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sampai dengan bulan Januari 2013 dengan menggunakan data rutin Rek.Kab.F/I/dal/10, Rek.Kab.F/II/KB/II, dan dari komponen terkait (Bidang KB/KR, Bidang KS/PK, Sekretariat, dan Bidang Latbang) yang mampu untuk menyiapkan data pendukung laporan kami selama satu bulan ini. Analisis dan evaluasi data dan keadaan lapangan adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan untuk melihat upaya yang telah dilakukan pada pelaksanaan Perkembangan Kependudukan dan Keluarga Berencana yang telah direncanakan. Selain itu analisis dan evaluasi juga dilakukan terhadap kinerja SKPD-KB Kabupaten dan Kota berdasarkan Kontrak Kinerja Program (KKP) 2013 yang telah disepakati. Laporan ini dimaksudkan juga sebagai informasi bagi semua pengelola program Kependudukan dan KB Nasional di tingkat provinsi dan acuan untuk menentukan kebijakan program yang akan dilakukan pada bulan-bulan berikutnya. Akhirnya pada kesempatan ini kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dan ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini.

    Palembang, 15 Februari 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi,

    Minarti, SE NIP. 19670203 199103 2 002

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Situasi dan kondisi kependudukan yang ada merupakan suatu permasalahan yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama, lebih sungguh-sungguh, dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang telah dan perlu terus dilakukan oleh pemerintah, bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat, adalah dengan pengendalian jumlah penduduk melalui peningkatan pelayanan keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi (KR) yang terjangkau, bermutu, dan efektif menuju terbentuknya keluarga kecil yang berkualitas.

    Program KKB mempunyai arti yang sangat penting dalam upaya mewujudkan manusia Indonesia yang sejahtera lahir dan batin. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera yang kemudian direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, serta mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas.

    Sebagai salah satu program pembangunan nasional, Program KKB yang telah dilaksanakan selama empat dasawarsa telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas. Hal ini bisa dilihat dari menurunnya angka kelahiran total, dari 5,6 per wanita usia subur pada awal 70-an menjadi 2,3 pada tahun 2007. Pada kurun waktu tersebut, Program KB juga telah berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu kebutuhan hidup masyarakat yang cukup penting, sehingga dalam pelaksanaannya program KB bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah saja tapi juga telah menjadi tanggung jawab masyarakat.

    Dalam rangka mencapai visi penduduk tumbuh seimbang 2015 berbagai upaya terus dilakukan pemerintah (BKKBN). Usaha menurunkan tingkat kelahiran dilaksanakan melalui penyebarluasan dan penyediaan sarana dan prasarana keluarga berencana.Sementara itu, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat/keluarga tentang keluarga berencana,promosi program KB (KIE-KB) gencar dilakukan melalui berbagai media.Termasuk juga adalah kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong masyarakat/keluarga untuk melaksanakan atau mempraktekkannorma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    Upaya lain yang dilakukan dalam rangka memperkuat dan meningkatkan pencapaian program KBnasional adalah dengan membangun kesepakatan antara Kepala BKKBN Provinsi dan Kepala BKKBN Pusat dalam bentuk Kontrak Kinerja pencapaian beberapa indikator program yang harus dicapai oleh BKKBN Provinsi. Untuk tahun 2013, sasaran Komitmen Kinerja Program (KKP) adalah seperti terlihat dalam Tabel 1.

    Untuk memonitor perkembangan pelaksanaan program di lapangan dan pencapaian KKP, telah diterapkan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKB yang secara berkala setiap bulan mampu mengumpulkan data dan informasi operasional dari tingkat di lini lapangan yang paling bawah. Dengan telah berlalunya bulan Januari 2013, maka perlu dilakukan analisis dan evaluasi untuk melihat sejauh mana upaya dan hasil pencapaian pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang telah dilakukan dibandingkan dengan kebijakan, sasaran, dan program/kegiatan yang telah direncanakan. Dari 18 indikator KKP, tidak semua indikator dianalisis dan evaluasi setiap bulan. Indikator Jumlah Kelompok BKB Paripurna, Jumlah Kelompok BKR Paripurna, dan BKL Paripurna Laporan DAK Bidang KB Kabupaten/Kota, dan Peserta pelatihan yang tercatat dalam sistem komputerisasi Diklat, dilakukan setiap triwulan. Indikator Barang Milik Negara masuk dalam SIMAK-BMN, Laporan Keuangan dan BMN tepat waktu dan sesuai dengan SAP dilakukan setiap semester.

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    Tabel 1 Sasaran KKP Tahun 2013

    NO INDIKATOR KONTRAK KINERJA KKP

    1 Jumlah Seluruh Peserta KB Aktif 959.360

    2 Jumlah Peseta KB Aktif MKJP 295.450

    - IUD 40.020

    - MOW 36.250

    - IMPLANT 214.520

    - MOP 4.660

    3 Jumlah Peserta KB Aktif Pria (MOP + Kondom) 47.320

    - Kondom 42.660

    4 Jumlah Seluruh Peserta KB Baru 378.429

    5 Jumlah Peserta KB Baru MKJP 50.679

    - IUD 10.710

    - MOW 1.064

    - IMPLANT 37.870

    - MOP 1.035

    6 Jumlah Peserta KB Baru Pria (MOP + Kondom) 36.300

    - Kondom 35.265

    7 Unmeetneed 4,10

    8 Jumlah Kelompok BKB Paripurna 409

    9 Jumlah Kelompok BKR Paripurna 266

    10 Jumlah Kelompok PIK Remaja 613

    - Tahap Tumbuh 438

    - Tahap Tegak 106

    - Tahap Tegar 69

    11 Jumlah Kelompok UPPKS 1.506

    12 Jml Keluarga Pra S & KS 1 Anggota Kelompok UPPKS

    yang menjadi peserta KB 11.410

    13 Jumlah Kelompok BKL Paripurna 324

    14 Jml PPKS (Pusat Pelay.Kelg.Sejahtera) di Kab/Kota 15

    15 Jumlah Profil dan Parameter Kependudukan di Provinsi 2

    16 Jumlah Kerjasama Pendidikan Kependudukan di Provinsi 3

    17 Persentase Remaja yang Kawin di bawah 20 tahun 257

    18 Persentase tindak lanjut temuan pengawasan intern dan ekstern 0

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    BAB II

    LAPORAN PENGENDALIAN PROGRAM KB NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

    BULAN JANUARI 2013

    A. CAKUPAN LAPORAN

    Memasuki bulan ke duabelas yaitu bulan Januari 2013 laporan rekapitulasi pelayanan kontrasepsi (Rek. F/II/KB/11) dan Pengendalian Lapangan (F/I/Kab-DAL/10 sebagai bahan monitoring dari hasil kegiatan di Kabupaten/ Kota yang masuk sebanyak 15 Kab/Kota atau 100% dari 15 Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Lebih rinci dapat dilihat jumlah sarana pelayanan, petugas lapangan, IMP dan Kelompok Kegiatan (Poktan) yang dilaporkan kegiatan sebagai berikut: 1. Laporan yang masuk dari Kecamatan sebanyak 223 atau 99,55 % dari 224

    Kecamatan yang ada. Apa bila dilihat dari laporan yang masuk rata rata seluruh Kab/Kota melapor dengan cakupan 100%, kecuali kota L. Linggau (88,89%).

    2. Laporan yang masuk dari Desa/Kelurahan sebanyak 3.164 atau 97,99% dari 3.229 Desa/Kelurahan yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk rata rata seluruh Kab/Kota melapor 100%, kecuali Kab. Muba (99,15%), Banyuasin (93,83%), dan OKU Timur (85,67%).

    3. Jumlah PPKBD yang melapor sebanyak 3.177 atau 99,91% dari 3.180 PPKBD

    yang ada. Apa bila dilihat dari laporan yang masuk rata rata Kab/Kota telah melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab. Muba (99,58%), Muara Enim (99,69%), dan L.Linggau (98,61%).

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    4. Jumlah Sub.PPKBD yang dilaporkan sebanyak 13.754 atau 98,75% dari 13.918 Sub PPKBD yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk, rata rata Kab/Kota melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab.Muba (96,13%), Muara Enim (98,23%), Mura (89,42%), Banyuasin (97,08%), dan L.Linggau (99,43%).

    5. Jumlah Klinik KB Pemerintah secara keseluruhan yang melapor sebanyak 905

    atau 95,77% dari 945 klinik yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk, rata-rata Kab/Kota melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab. OKI (99,13%), Mura (83,15%), Banyuasin (78,49%), Prabumulih (96,88%), L.Linggau (97,83%) dan Empat Lawang (92,00%).

    6. Jumlah klinik KB Swasta secara keseluruhan yang melapor sebanyak 334 atau 98,53% dari 339 klinik yang ada. Apa bila dilihat dari laporan yang masuk rata rata Kab/Kota melapor 100%, kecuali Kabupaten OKI (90,91%), sedangkan OKU Timur tidak memiliki Klinik KB Swasta.

    7. Laporan yang masuk dari Dokter Praktek Swasta (DPS) sebanyak 347 atau

    80,32% dari 432 DPS yang ada. Apa bila dilihat laporan yang masuk rata-rata 100% kecuali Kab. Muba (93,75%), OKI (93,75%), OKU (97,67%), Banyuasin (61,29%), Prabumulih (0,0%), L.Linggau (0,0%), Ogan Ilir (37,50%),OKUT (58,82%), dan Empat Lawang (0,0%).

    8. Laporan yang masuk dari Bidan Praktek Swasta (BPS) sebanyak 2.487 atau 92,98% dari 2.695 BPS yang ada. Apa bila dilihat dari laporan yang masuk, hanya terdapat 6 (lima) Kab/Kota yang melapor dengan cakupan 100% yaitu Muara Enim, Lahat, Musi Rawas, Palembang, Pagar Alam, dan OKU Selatan. Sedangkan 10 (sepuluh) Kab/Kota lainnya bervareasi antara 31,03% (Kota L.Linggau) sampai dengan 98,62% (OKU). Sedangkan Kab. Empat Lawang tidak memiliki Bidan Praktik Swasta.

    9. Jumlah kelompok BKB yang dilaporkan sebanyak 2.555 atau 93,31% dari 2.384

    kelompok BKB yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk rata-rata telah mencapai 100% kecuali, Kab/kota Muba (99,11%), Ogan Ilir (89,45%), OKU Timur (83,12%), dan Empat Lawang (42,31%) .

    10. Jumlah BKR yang melapor sebanyak 2.100 atau 91,03% dari 2.307 kelompok BKR yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk rata-rata Kab/Kota telah

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab/Kota Muba (97,25%), Banyuasin (97,25%), Ogan Ilir (84,44%), OKU Timur (79,18%), dan Empat Lawang (37,82%).

    11. Jumlah BKL yang dilaporkan sebanyak 2.306 atau 90,68% dari 2.543 kelompok BKL yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk, Kab/Kota telah melapor dengan cakupan 100%, kecuali Kab/Kota Muba (97,25%), M.Enim (89,0%), Banyuasin (96,77%), Ogan Ilir (84,14%), OKU Timur (71,69%), dan Empat Lawang (35,90%).

    12. Jumlah kelompok UPPKS yang dilaporkan sebanyak 2.076 atau 78,34% dari 2.650 kelompok UPPKS yang ada. Apabila dilihat dari laporan yang masuk, Kab/Kota telah melapor dengan cakupan 100%, kecuali Banyuasin (95,45%), Ogan Ilir (98,65%), OKU Timur (21,73%), dan Empat Lawang (47,47%).

    B. PENCAPAIAN PROGRAM

    1. PROGRAM KELUARGA BERENCANA.

    a. Peserta KB Baru.

    Pencapaian PB (Peserta KB Baru) sampai dengan bulan Januari 2013 pada tingkat Provinsi sebanyak 32.670 peserta atau 8,63% dari KKP yang tercantum pada kontrak kerja Kepala BKKBN Prop. Sumsel dan Kepala BKKBN Pusat terdiri dari KKP Tahun 2013 sebesar 378.429 peserta.

    Apabila dilihat pada tingkat Kab/Kota, ada 9 (Sembilan) Kab/ Kota yang pencapaiannya diatas rata- rata provinsi (8,63%) yaitu, Kab. Lahat (12,10%), Palembang (9,11%), Prabumulih (15,88%), Pagar Alam (11,54%), L.Linggau (8,78%), Ogan Ilir (8,89%), OKU Selatan (10,27%), OKU Timur (8,85%) dan Emapt Lawang (8,88%).. Sedangkan 6 (enam) Kab/Kota lainnya pencapaian masih dibawah rata-rata provinsi yaitu antara 6,51% (Musi Rawas) sampai dengan 8,24% (Banyuasin).

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    b. Peserta KB Baru (PB) menurut alat Kontrasepsi.

    Dari pencapaian PB sebanyak 32.670 atau 8,63% dari KKP 378.429 apabila dilihat menurut metode kontrasepsi per KKP masing masing kontrasepsi sebagai mana yang tercantum pada kontrak kerja Kepala BKKBN Provinsi Sumsel adalah sebagai berikut : - I U D : 1.083 atau 116,34% dr KKP 10.710 - MOP : 6 atau 95,90% dr KKP 1.035 - MOW : 201 atau 111,10% dr KKP 1.064 - Implant : 3.303 atau 101,87% dr KKP 37.870 - Suntikan : 15.436 atau 163,58% dr KKP 136.235 - PIL : 10.132 atau 103,98% dr KKP 156.250 - Kondom : 2.509 atau 107,25% dr KKP 35.265 Angka pencapaian tertinggi terdapat pada kontrasepsi Suntikan yaitu sebesar 15.436 peserta atau 47,25% dari total PB, tertinggi kedua terdapat pada kontrasepsi PIL sebesar 10.132 peserta atau 31,01% dari keseluruhan. Pencapaian PB per mix lainnya masih relatif rendah yaitu pencapain PB:

    - Kondom sebesar 2.509 peserta atau 7,68% dari total PB - Implant sebesar 3.303 peserta atau 10,11% dari total PB - MOW sebesar 201 peserta atau 0,62% dari total PB. - MOP sebesar 6 peserta atau 0,02% dari total PB. - IUD sebesar 1.083 peserta atau 3,31 % dari total PB.

    c. Peserta KB Baru Pria.

    Pencapain peserta KB Baru Pria sampai dengan bulan Januari 2013

    sebesar 2.515 peserta atau 6,9% dari KKP sebesar 36.300 dengan rincian MOP sebesar 6 peserta atau 0,6% dari KKP, dan Kondom sebesar 2.509 peserta atau 7,1% dari KKP.

    Apabila dilihat peserta KB Baru Pria kabupaten/kota dengan pencapaian

    diatas rata-rata provinsi (6,9%) terdapat 9 (sembilan) Kab/kota yaitu Kab. OKI (7,4%), Lahat (9,7%), Musi Rawas (9,1%), Banyuasin (8,2%), Prabumulih (18,9%), L.Linggau (8,1%), Ogan Ilir (13,5%), OKU Timur (9,5%) dan Empat Lawang (9,5%). Sedangkan kab/kota yang lainnya masih dibawah pencapaian

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    provinsi yaitu antara 3,0%% (OKU) sampai dengan 6,6%% (Muara Enim). Jika diperhatikan untuk partisipasi pria dalam ber KB relatif masih rendah, meskipun beberapa Kabupaten/Kota mengalami peningkatan bahkan pencapaiannya melampaui pencapaian rata-rata provinsi. Meskipun demikian tetap perlu adanya kegiatan peningkatan kuantitas dan kualitas melalui KIE, Konseling dan pelayanan KB yang mengarah pada peningkatan partisipasi KB pria.

    d. PB Menurut Sarana Pelayanan.

    Berdasarkan laporan yang masuk bulan Januari 2013 jumlah PB yang

    dilayani melalui jalur Pemerintah (Klinik KB Pemerintah), pada tingkat Provinsi sebesar 21.575 peserta atau 66,04% dari total Peserta KB Baru (32.670). Jika dilihat per Kab/Kota yang tertinggi ada Kab. Muara Enim (84,34%) dan yang terendah adalah Kabupaten Empat Lawang (44,79%).

    Sedangkan jumlah PB yang dilayani jalur swasta (Klinik KB Swasta, DPS dan BPS) pada tingkat Provinsi sebesar 11.095 peserta atau 33,96%. Jika dilihat per Kab/Kota pencapaian yang tertinggi ada di Kab. Empat Lawang (55,21%) dan yang terendah adalah Kab. Muara Enim (15,66%).

    e. Peserta KB Aktif.

    Secara Provinsi pembinaan peserta KB aktif pada bulan Januari 2013

    mencapai 1.244.944 peserta atau 73,76% dari total jumlah pasangan Usia Subur (PUS) sebesar 1.687.912. Secara provinsi jika dilihat per mix kontrasepsi maka proporsi terbesar pada penggunaan suntikan 505.511 atau 40,61% dari total PA, disusul kemudian dengan penggunaan PIL 326.180 atau 26,20%, sedangkan yang lainnya adalah sebagai berikut:

    - IUD sebesar 59.298 atau 4,76%, - Implant sebesar 233.105 atau 18,72%, - MOP sebesar 5.694 atau 0,46%, - MOW sebesar 42.349 atau 3,40% dan, - Kondom sebesar 72.807 atau 9,85%.

    Penggunaan alkon PIL dan Suntik masih tinggi, meskipun berangsur-angsur pengguna alkon yang lainnya khususnya MKJP sudah diminati oleh masyarakat misalnya Implant. Pembinaan peserta KB Aktif secara Kab/Kota bervariasi berkisar antara 61,22% (OKU Selatan) sampai dengan 81,09% (OKI).

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    f. Pembinaan KB Aktif Pria.

    Pembinaan peserta KB Aktif Pria (Kondom+MOP) pada bulan Januari 2013 mencapai 78.501 atau 6,31% dari total PA sebesar 1.224.944 dengan rincian MOP sebesar 5.694 atau 0,46 % dari total PA, dan Kondom sebesar 72.807 atau 5,85% dari total PA. Jika diperhatikan kondisi partisipasi pria dalam ber KB masih cukupn rendah, meskipun beberapa Kab/kota mengalami peningkatan capaian lebih tinggi dari pencapaian Provinsi, namun demikian perlu adanya peningkatan KIE, konseling dan pelayanan KB yang mengarah pada peningkatan partisipasi KB pria.

    g. UNMETNEED.

    Jumlah PUS yang tergolong unmetneed ( PUS IAT dan PUS TIAL)

    berdasarkan laporan Rek.Kab F/I/Dal/10 pada bulan Januari 2013 di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 249.178 atau 14,76% dari total PUS sebesar 1.687.912. Di tingkat Kab/Kota jumlah unmetneed bervariasi, tertinggi terdapat di Kab. OKU Selatan sebesar24,96 % (17.321) dan terendah Kota Lubuk Linggau 9,33% (3.662).

    h. Komplikasi Berat, Kegagalan dan Pencabutan Implant.

    Kegiatan pelayanan kasus komplikasi terhadap peserta KB dikategorikan

    ke dalam dua macam yaitu Komplikasi Berat dan Kegagalan. Komplikasi Berat pemakaian kontrasepsi dapat dipakai sebagai tolok ukur

    kualitas pelayanan KB dilapangan. Ada asumsi bila kualitas pelayanan semakin baik diharapkan akan semakin kecil komplikasi yang dialami demikian pula sebaliknya.

    Pada tingkat Provinsi untuk bulan Januari 2013 tidak terdapat kasus komplikasi berat. Sedangkan kasus kegagalan terjadi 1 (satu) kasus yaitu di Kab. Ogan Ilir 1 (satu) kasus Implant.

    Jumlah pencabutan Implant sampai dengan bulan Januari 2013 sebanyak 2.382 atau 6,13% dari total perkiraan pencabutan implant (38.830) yang akan dicabut tahun ini.

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    2. PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA

    a. Perkembangan jumlah kelompok.

    Jumlah kelompok UPPKS di Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Januari 2013 tercatat sebanyak 2.299 kelompok UPPKS. Keadaan kelompok UPPKS ini jika dilihat perbandingannya dengan jumlah desa yang ada di Provinsi Sumatera Selatan (3.230) sebanyak 0,72 berarti setiap satu desa terdapat 12 kelompok UPPKS. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian di tingkat Provinsi belum melampaui Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang KB/KS yang telah ditetapkan karena didalam SPM diharapkan minimal 78% dari desa yang mempunyai kelompok UPPKS. Jika dilihat Kab/Kota rata rata semua desa di Kab/Kota sudah mempunyai kelompok UPPKS kecuali, Kab. Muba, Lahat, OKU, Mura, Banyuasin, OKU Selatan, dan Muara Enim, yang belum semua desanya mempunyai kelompok UPPKS.

    b. Jumlah Anggota UPPKS yang Berusaha.

    Pada tabel 16, menunjukkan bahwa persentase jumlah anggota UPPKS

    yang berusaha pada bulan Januari 2013. Di tingkat Provinsi jumlah anggota UPPKS yang berusaha sebanyak 22.456 anggota atau 52,15% dari jumlah anggota kelompok UPPKS sebesar 43.058

    Anggota keluarga yang berada pada tahapan pra sejahtera dan sejahtera I sebesar 18.284 peserta. Apabila dilihat dari tingkat Kab/Kota pencapaian diatas rata rata Provinsi (81,42%) terdapat 9 (sembilan) Kab/kota yaitu Kab. Muba (93,33%), OKI (84,99%), M. Enim (87,01%), Lahat (84,50%), Palembang (95,47%), Banyuasin (84,81%), Prabumulih (82,67%), Pagar Alam (89,36%), dan Ogan Ilir (82,35%). Sedangkan kab/kota lainnya masih berada di bawah rata-rata provinsi yaitu antara 51,11% (OKU Timur) sampai dengan 79,98% (OKU Selatan).

    c. Jumlah Anggota UPPKS yang menggunakan Bantuan Modal.

    Sampai dengan bulan Januari 2013 jumlah anggota UPPKS yang

    menggunakan bantuan modal dari berbagai sumber sebanyak 29.479 keluarga atau 67,92% dari seluruh jumlah anggota kelompok UPPKS sebesar 43.402. Dari jumlah anggota kelompok UPPKS tersebut terdapat 24.993 anggota

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    (84,78%) adalah anggota kelompok yang barada pada tahapan Pra Sejahtera dan Sejahtera I.

    d. BKB, BKR dan BKL

    Sampai dengan bulan Januari 2013 jumlah kelompok tribina (BKB, BKR dan

    BKL) di Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut, BKB sebesar 2.555 dan yang dilaporkan sebanyak 2.384 atau 93,31%, BKR sebanyak 2.307 kelompok yang dilaporkan sebanyak 2.100 atau 92,79%, dan BKL sebanyak 2.377 yang dilaporkan sebanyak 2.220 kelompok atau 93,40% ( lih. Lamp. Tabel 3).

    Jika dibandingkan dengan jumlah Desa yang ada terlihat bahwa jumlah

    kelompok BKB dengan jumlah Desa sebesar 0,76 atau 76%, rata rata jumlah kelompok BKR dengan jumlah Desa 0,67 atau 67%, rata rata kelompok BKL dan jumlah Desa sebesar 0,60 atau 60%. Berdasarkan data tersebut dapat disampaikan bahwa SPM (Standar Pelayanan Minimal) Desa di Provinsi Sumatera Selatan sudah tercapai seluruhnya, karena SPMSPM tersebut ditetapkan berdasarkan persentase masing masing kelompok dengan ketentuan, jumlah kelompok terhadap jumlah desa sebesar 80% untuk kelompok BKB, 66% untuk kelompok BKR dan 60% untuk kelompok BKL.

    Di tingkat Kab/Kota untuk kelompok BKB sudah seluruh desa mempunyai

    kelompok BKB, kecuali Kab. Musirawas, OKU, Banyuasin. Demikian juga untuk kelompok BKR sudah semua desa di Kabupaten mempunyai kelompok BKR, kecuali Kab. OKU, Muara Enim, dan Banyuasin. Sedangkan untuk kelompok BKL belum semua desa di Kabupaten telah memiliki kelompok BKL, kecuali Kab.Empat Lawang.

    e. Jumlah Keluarga yang Menjadi Anggota Kelompok Tribina Hadir Dalam

    Pertemuan Penyuluhan.

    Jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKB Bulan Januari 2013 di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 124.979 keluarga dan yang hadir pada pertemuan penyuluhan kelompok BKB sebesar 105.548 anggota atau 84,45%. Dengan demikian anggota yang belum hadir dalam pertemuan penyuluhan sebanyak 19.431 atau 15,55%.

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    Apabila dilihat Kab/Kota persentase jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKB hadir dalam pertemuan penyuluhan diatas rata rata Provinsi (84,45%) terdapat 7 (tujuh) kab/kota yaitu Kab. Muba (92,98%), OKU (94,16%), Mura (100%), Palembang (98,20%), Prabumulih (93,62%), L.Linggau (86,68%) dan OKUT (99,56%). Sedangkan kab/kota yang lainnya antara 44,49% (Pagar Alam) sampai dengan 84,20% (Banyuasin).

    Jumlah keluarga yang mejadi anggota kelompok BKR s.d bulan Januari

    2013 di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 90.762 anggota, dan yang hadir pada pertemuan kelompok BKR sebanyak 77.749 anggota atau 85,66%. Dengan demikian anggota yang belum hadir dalam pertemuan penyuluhan sebanyak 13.013 atau 14,34%. Apabila dilihat di tingkat Kab/Kota persentase jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKR hadir dalam pertemuan penyuluhan diatas rata rata provinsi (86,70%) terdapat 7 (tujuh) yaitu Kab. OKU (98,59%), Muara Enim (99,32%), Mura (100%), Palembang (96,76%), Prabumulih (88,18%), Pagar Alam (91,69%), L.Linggau (97,93%), dan OKU Timur (96,61%). Sedangkan Kab/kota yang lainnya antara 56,30% (Empat Lawang) sampai dengan 77,41% (Muba).

    Jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKL bulan Januari

    2013 di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 66.218 anggota dan hadir dalam pertemuan penyuluhan kelompok BKL sebanyak 53.946 anggota atau 81,47%. Dengan demikian jumlah anggota yang belum hadir dalam pertemuan penyuluhan sebanyak 12.272 anggota atau 18,53%. Apa bila dilihat di tingkat Kab/Kota rata-rata seluruh Kab/Kota persentase jumlah keluarga yang menjadi anggota kelompok BKL hadir dalam pertemuan penyuluhan diatas rata rata Provinsi (81,47%) terdapat 7 (tujuh) Kab/kota yaitu Kab.Muba (82,25%), OKU (92,60%), Muara Enim (92,91%), Mura (100%), Palembang (93,51%), Prabumulih (87,02%), dan L.Linggau (91,74. Sedangkan Kab/kota yang lainnya antara 57,0% (OKUT) sampai dengan 74,65%% (Ogan Ilir).

    f. Persentase PUS Kelompok Pra S & KS I Pada Kelompok UPPKS Pra KS I yang

    menjadi peserta KB.

    Jumlah Kelompok UPPKS online yang tercatat dalam direktori databasis sampai dengan bulan Januari 2013 sebesar 1.469. Jumlah anggota kelompok

  • Narasi Radalgram Data Bulan Januari 2013

    UPPKS sampai dengan bulan Januari 2013 sebanyak 18.073 dengan jumlah PUS sebanyak 15.587. Jumlah anggota UPPKS yang menjadi peserta KB sebesar 13.875 atau 89,02% dari PUS. Untuk PUS anggota UPPKS yang terdiri dari Keluarga Pra S dan KS I sebesar 12.647 dan yang menjadi peserta KB sebesar 11.410 atau 90,03% dari total jumlah keluarga Pra S/KS I.

    3. PERSEDIAAN ALAT KONTRASEPSI

    Kondisi stok alat kontrasepsi di gudang Kabupaten/Kota dan Provinsi pada akhir bulan Januari 2013 berdasarkan laporan Rek.Kab.F/V/KB yang masuk sbb :

    - IUD : 4.499 each - PIL : 857.487 cycle - Kondom : 33.697 gross - Suntikan : 339.215 vial - Implant : 27.559 set

    Keterangan: Untuk IUD bulan ini sebesar 4.499 each masih mencukupi penggunaan alkon IUD untuk pemakaian perbulan 765, sedangkan kemampuan ketersediaan alkon 5,9 bulan.

    Pil sebesar 857.487 cycle, pemakaian ratarata per bulan 95.497 kemampuan kesediaan alkon 9,0 bulan.

    Kondom sebesar 400.680 lusin, kebutuhan penggunaan kondom ratarata per bulan 17.249 atau kemampuan 23,2 bulan.

    Suntikan sebesar 339.215 vial, kebutuhan penggunaan suntikan rata rata per bulan masih mencukupi sebesar 126.501 sedangkan kemampuan ketersediaan alkon suntikan selama 2,7 bulan. Implant sebesar 27.559 set, kebutuhan penggunaan implant ratarata perbulan sebesar 2.920 atau ketersedian/kemampuan alkon implant sebesar 9,4 bulan