laporan keamanan jaringan 4 - scanning probing.docx
TRANSCRIPT
LAPORAN RESMI KEAMANAN JARINGAN
Network Scanner & Network Probing
Kelas 3 D3 Teknik Informatika – A :
Reinanda Dipta Pratama (2103131010)
Khofi Annisa Arif (2103131018)
A. DASAR TEORI
Pada pemrograman berbasis socket, server adalah host yang menyediakan sebuah layanan
(service) dan client adalah host yang mengakses atau menggunakan layanan tersebut. Soket
sendiri adalah gabungan dari alamat IP dan nomor port, salah satu contohnya adalah layanan
mail di kampus menggunakan socket 202.9.85.49:25. Alamat IP dari layanan adalah
202.9.85.49 dengan nomor port 25 (layanan berbasis protocol SMTP). Atau dengan kata lain
host dengan IP 202.9.85.3 membuka port nomor 25 untuk menyediakan layanan SMTP.
Pada praktikum kali ini kita melakukan pemindaian terhadap port-port (port-scanning) yang
terbuka pada suatu host. Layanan jaringan dapat diserang dalam berbagai cara. Aplikasi
layanan sendiri mungkin mempunyai beberapa kelemahan seperti kesalahan pemrograman,
penggunaa autentikasi/password yang lemah, sensitive data tidak terenkripsi atau
mengijinkan koneksi dari berbagai alamat IP dan lain sebagainya. Kelemahan-kelemahan
tersebu memungkinkan host yang menyediakan layanan tersebut rentan terhadap serangan.
Oleh karena itu sebaiknya host hanya menyediakan layanan yang diperlukan saja, atau
dengan kata lain meminimalkan port yang terbuka.
Pemindaian Port sebagai langkah awal untuk meretas layanan jaringan
Port Scanner merupakan program yang didesain untuk menemukan layanan (service) apa
saja yang dijalankan pada host jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host, penyerang harus
mengetahui titik-titik kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila penyerang sudah
mengetahui bahwa host menjalankan proses SMTP server, ia dapat menggunakan
kelemahan-kelemahan yang ada pada SMTP server untuk mendapatkan akses. Dari bagian
ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar diperlukan
sebaiknya dihilangkan untuk memperkecil resiko keamanan yang mungkin terjadi.
Pemindaian dengan menggunakan aplikasi Nmap
Nmap (“Network Mapper”) adalah sebuah tool open source untuk eksplorasi dan audit
keamanan jaringan. Nmap menggunakan paket IP raw untuk mendeteksi host yang
terhubung dengan jaringan dilengkapi dengan layanan (nama aplikasi dan versi) yang
diberikan, sistem operasi (dan versi), apa jenis firewall/filter paket yang digunakan, dan
sejumlah karakteristik lainnya.
Output Nmap adalah sebuah daftar target host yang diperiksa dan informasi tambahan sesuai
dengan opsi yang digunakan. Berikut adalah beberapa informasi tambahan yang menarik
untuk ditelaah :
- nomor port
- nama layanan
- status port : terbuka (open), difilter (filtered), tertutup (closed), atau tidak difilter
(unfiltered).
- nama reverse DNS
- prakiraan sistem operasi
- jenis device, dan
- alamat MAC.
Tipe-tipe pemindaian dengan menggunakan Nmap
connect scan (-sT)
Jenis scan ini konek ke port sasaran dan menyelesaikan three-way handshake (SYN,
SYN/ACK, dan ACK). Scan jenis ini mudah terdeteksi oleh sistem sasaran.
-sS (TCP SYN scan)
Paling populer dan merupakan scan default nmap. SYN scan juga sukar terdeteksi, karena
tidak menggunakan 3 way handshake secara lengkap, yang disebut sebagai teknik half open
scanning. SYN scan juga efektif karena dapat membedakan 3 stat port, yaitu open, filterd
ataupun close. Teknik ini dikenal sebagai half-opening scanning karena suatu koneksi penuh
TCP tidak sampai terbentuk. Sebaliknya, suatu paket SYN dikirimkan ke port sasaran. Bila
SYN/ACK diterima dari port sasaran, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa port itu
berada dalam status LISTENING. Suatu RST/ACT akan dikirim oleh mesin yang
melakukan scanning sehingga koneksi penuh tidak akan terbentuk. Teknik ini bersifat
siluman dibandingkan TCP connect penuh, dan tidak aka tercatat pada log sistem sasaran.
TCP FIN scan (-sF)
Teknik ini mengirim suatu paket FIN ke port sasaran. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran
akan mengirim balik suatu RST untuk setiap port yang tertutup. Teknik ini hanya dapat
dipakai pada stack TCP/IP berbasis UNIX.
TCP Null scan (-sN)
Teknik ini membuat off semua flag. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengirim
balik suatu RST untuk semua port yang tertutup.
TCP Xmas Tree scan (-sX)
Teknik ini mengirimkan suatu paket FIN, URG, dan PUSH ke port sasaran. Berdasarkan
RFC 793, sistem sasaran akan mengembalikan suatu RST untuk semua port yang tertutup.
TCP ACK scan (-sA)
Teknik ini digunakan untuk memetakan set aturan firewall. Dapat membantu menentukan
apakah firewall itu merupakan suatu simple packet filter yang membolehkan hanya koneksi-
koneksi tertentu (koneksi dengan bit set ACK) atau suatu firewall yang menjalankan
advance packet filtering.
TCP Windows scan
Teknik ini dapat mendeteksi port-port terbuka maupun terfilter/tidak terfilter pada sistem
sistem tertentu (sebagai contoh, AIX dan FreeBSD) sehubungan dengan anomali dari ukuran
windows TCP yang dilaporkan.
TCP RPC scan
Teknik ini spesifik hanya pada system UNIX dan digunakan untuk mendeteksi dan
mengidentifikasi port RPC (Remote Procedure Call) dan program serta normor versi yang
berhubungan dengannya.
PERCOBAAN
Dalam percobaan ini pertama-tama kita melakukan pengecekan IP. Apakah IP kita sudah
berada dalam satu jaringan ip yang kita tuju. Dengan melakukan ping pada IP :
10.252.108.8
10.252.108.23
10.252.44.47
Jika semua sudah berada dalam satu jaringan, sekarang kita akan melakukan scanning
dengan menggunakan nmap ke 3 IP tersebut. Dan lihat aktivitasnya pada wireshark.
Nmap 10.252.108.8
Berdasarkan gambar diatas, setelah dilakukan scanning pada IP 10.252.108.8 , terlihat ada 9
port yang terbuka. Salah satunya adalah port 80 yang akan kita lihat aktivitasnya pada
wireshark dibawah ini.
Nmap 10.252.108.23
Berdasarkan gambar diatas, setelah dilakukan scanning pada IP 10.252.108.23 , terlihat ada
7 port yang terbuka. Salah satunya adalah port 80 yang akan kita lihat aktivitasnya pada
wireshark dibawah ini.
Nmap 10.252.44.47
Berdasarkan gambar diatas, setelah dilakukan scanning pada IP 10.252.44.47 , terlihat ada 3
port yang terbuka. Salah satunya adalah port 22 yang akan kita lihat aktivitasnya pada
wireshark dibawah ini.
Analisa :
1. Berdasarkan hasil scanning diatas, tiap IP yang discann memiliki jumlah port terbuka
yang berbeda. Tapi pada semua IP tersebut hanya terdapat 1 host yang beroperasi.
2. Port probing, berfungsi untuk “mengetuk” port-port pada target dengan mengirim paket
TCP SYN. Secara standar paket tersebut akan ditujukan pada well know port dan
registered port, yang merupakan port yang sering digunakan sistem operasi dan aplikasi.
3. Port Inventory, berfungsi untuk mencatat adanya port yang terbuka pada saat menerima
balasan dari target.
- Jika jawaban dari target berupa SYN+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan terbuka, sehingga akan disimpan untuk ditampilkan pada hasil
akhirnya
TCP FIN scan (-sF)
Teknik ini mengirim suatu paket FIN ke port sasaran. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran
akan mengirim balik suatu RST untuk setiap port yang tertutup. Teknik ini hanya dapat
dipakai pada stack TCP/IP berbasis UNIX.
Nmap –sF 10.252.108.8
Jika jawaban dari target berupa RST+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan tertutup
Nmap –sF 10.252.108.23
Jika jawaban dari target berupa SYN+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan terbuka.
Nmap –sF 10.252.44.47
Jika jawaban dari target berupa RST+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan tertutup
TCP Null scan (-sN)
Teknik ini membuat off semua flag. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengirim
balik suatu RST untuk semua port yang tertutup.
Nmap –sN 10.252.108.8
Jika jawaban dari target berupa RST+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan tertutup.
Nmap –sN 10.252.108.23
Jika jawaban dari target berupa SYN+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan terbuka.
Nmap –sN 10.252.44.47
Jika jawaban dari target berupa RST+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan tertutup.
TCP Xmas Tree scan (-sX)
Teknik ini mengirimkan suatu paket FIN, URG, dan PUSH ke port sasaran. Berdasarkan
RFC 793, sistem sasaran akan mengembalikan suatu RST untuk semua port yang tertutup.
Nmap –sX 10.252.108.8
Jika jawaban dari target berupa RST+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan tertutup.
Nmap –sX 10.252.108.23
Jika jawaban dari target berupa SYN+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan terbuka.
Nmap –sX 10.252.44.47
Jika jawaban dari target berupa RST+ACK, maka nmap akan menganggap port yang
bersangkutan tertutup.
Jalankan nmap dengan menggunakan option: -sL
a. Ada berapa host yang sedang dalam keadaan beroperasi?
- Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa tidak terdapat host yang sedang
beroperasi (0 hosts).
- Perintah nmap dengan diikuti tambahan –sL menampilkan list dari jaringan
10.252.108.8. Terdapat beberapa IP yang memiliki nama domain.
Jalankan nmap dengan menggunakan option : -sP
a. Ada berapa host yang sedang dalam keadaan beroperasi ?
- Dari gambar di atas, dapat diketaui bahwa terdapat 1 host yang sedang beroperasi
(1 hosts up) dalam waktu 0.02 seconds.
b. Adakah perbedaan hasil dengan menggunakan option –sL? Sebutkan
perbedaannya dan jelaskan maksud dari informasi tambahan yang muncul !
- Perbedaannya adalah, pada option –sL tidak dilakukan scanning pada host,
sehingga tidak ditemukan host yang sedang beroperasi. Sedangkan pada option –
sP mulai dilakukan scanning pada host, sehingga hasil yang didapatkan adalah
terdapat 1 host yang beroperasi.
- Selain itu, dalam opsi –sL tidak menampilkan detail informasi (mac address,
latency, dll) dari hardware yang telah di scan menggunakan nmap.
Percobaan Hping3
Hping3 -1 10.252.108.8
Hping3 -1 10.252.108.23
Hping3 -1 10.252.44.47
Analisa :
Pada percobaan Hping diatas menggunakan perintah hping3 -1 <IP> dengan IP
10.252.108.8 dan 10.252.108.23 dan 10.252.44.47 dan report di terminal mendapatkan
reply perintah hanya digunakn untuk mnegecek ICMP (Internet Control Message
Protocol) untuk proses di wireshark terlihat bahwa terjadi request dan reply protocol
ICMP.
Kesimpulan :
Pada percobaan diatas kita telah melakukan scanning dan probing pada suatu host.
Scanning ini merupakan salah satu langkah yang dasar dalam memetakan jaringan. untuk
menentukan apakah sistem tersebut masih hidup. Percobaan ini merupakan step kedua
yang dilakukan untuk melakukan hacking pada suatu host atau jaringan. Dan alat yang
digunakan untuk melakukan pemetaan tersebut adalah nmap. Untuk memantau proses
dari pemetaan diatas kita menggunakan wireshark. Nmap sendiri dapat melakukan scan
pada jaringan yang lebih besar dan mampu berjalan pada berbagai macam system.
Sementara hping3 digunakan untuk pengecekam kondisi komputer dan port-portnya,
paket yang dikirimkan berupa TCP, UDP atau ICMP dan ukurannya kecil sehingga
ringan dijalankan.