laporan kegiatan pengabdian pada masyarakatrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. dr. leonnard ong...

49
1 LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PENYULUHAN TENTANG “BISNIS TUMBUH SERTA BERKELANJUTAN MELALUI UNIQUE SERVICE PREPOSITION DAN DIGITAL SERVICESOleh: Dr. Leonnard, SE, MComm SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IPMI 2019

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

1

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG

“BISNIS TUMBUH SERTA BERKELANJUTAN MELALUI UNIQUE SERVICE PREPOSITION DAN DIGITAL SERVICES”

Oleh:

Dr. Leonnard, SE, MComm

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IPMI 2019

Page 2: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

2

HALAMAN PENGESAHAN USUL KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1. Judul Pengabdian : Penyuluhan tentang “Bisnis tumbuh serta berkelanjutan melalui unique service e preposition dan digital services” 2. Koordinator Pengabdian a. Nama Lengkap : Dr. Leonnard, SE, MComm b. Pangkat/Gol/NIK : Asisten Ahli/IIIA/F-17-03-13 c. Jabatan Sekarang/NIDN : Asisten Ahli/ 0305047102

d. Sedang melakukan Pengabdian

kepada Masyarakat : Tidak d. Fakultas/Departemen : Ilmu Manajemen e. Universitas : Sekolah Tinggi Manajemen, IPMI 3. Jumlah Tenaga Pengabdian : 1 (satu) orang 4. Lokasi Pengabdian : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI 5. Waktu Pelaksanaan Pengabdian : 1 (satu) hari 6. Biaya : Rp. 7.750.000 7. Sumber Dana : Dana Kerjasama dengan IPMI

Jakarta, 23 November 2019 Pelaksana,

Dr. Leonnard, SE, MComm NIDN. 0305047102 Mengetahui/Menyetujui: Wakil Ketua I, Bidang Akademik Ketua LPPM Ir. Yulita Fairina Susanti, MSc, PhD Dr. Wiwiek M. Daryanto, SE, Ak, MM NIDN. 0322076402 NIDN. 0306015601

Page 3: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

3

RINGKASAN

Penyuluhan tentang “Bisnis tumbuh serta berkelanjutan melalui

unique service preposition dan digital services”

Oleh: Dr. Leonnard, SE, MComm

Digitalisasi telah membawa perubahan besar pada sektor ekonomi dan bisnis meliputi

penyediaan barang dan jasa, distribusi, dan konsumsi. Perubahan tersebut telah memberikan

dampak positif sekaligus negatif. Beberapa di antara dampak positif yang dihasilkan seperti

inklusifitas dalam perekonomian, integrasi horizontal, dan membuka peluang kepada

masyarakat lintas sektor untuk turut ambil bagian melalui sharing economy dan e-commerce.

Namun, dampak negatif yang dirasakan adalah bisnis menjadi semakin kompetitif akibat

transaksi jual beli sekarang dilakukan melalui platform digital menyebabkan bisnis yang tidak

adaptif dan inovatif akan dengan mudah digeser oleh pesaing.

Untuk itu pelatihan ini perlu dilakukan untuk pengetahuan mengenai tren bisnis pada

era digital serta langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mempertahankan dan meraih

keunggulan bersaing di era ini. Peserta workshop adalah 91 karyawan dari PT Kimia Farma

Apotek. Metode penyampaian dilakukan dengan mini seminar, ceramah, dan tanya jawab.

Peserta dapat mengikuti kegiatan dengan interaktif dan responsif. Diharapkan adanya kegiatan

lanjutan mengenai materi baik secara teoritis maupun praktis

Page 4: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, bahwa proses yang berlangsung

untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat terselesaikan dengan

baik. Tulisan ini merupakan laporan pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yaitu

berupa workshop tentang “Bisnis tumbuh dan berkelanjutan melalui unique service preposition

dan digital services”. Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Ketua Sekolah Tinggi Manajemen IPMI, Prof. Aman

Wirakartakusumah, Wakil Ketua I Bidang Akademik IPMI, Ketua LPPM IPMI, dan CEO PT.

Kimia Farma, Bapak Imam Fathorrahman untuk kesempatan dan dukungan nya sehingga

terlaksananya kegiatan pengabdian ini. Laporan ini juga dapat memberikan perspective dan

insight namun kami dengan senang hati kami bersedia menerima saran yang membangun

untuk perbaikan pada kegiatan yang akan datang. Akhir kata semoga hasil karya ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 23 November 2019

Pelaksana,

Dr. Leonnard, SE, MComm

NIDN. 0305047102

Page 5: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

5

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii

RINGKASAN ............................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

DAFTAR ISI .............................................................................................................. v

I. Pendahuluan .................................................................................................... 1

II. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................ 2

2.1. Tujuan ...................................................................................................... 2

2.2. Manfaat .................................................................................................... 3

III. Kerangka Pemecahan Masalah ....................................................................... 4

IV. Hasil Kegiatan ................................................................................................. 5

V. Kesimpulan dan Saran .................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

LAMPIRAN

Lampiran 1, Surat Tugas Penyuluhan ........................................................................ 13

Lampiran 2, Surat Undangan Penyuluhan ................................................................. 14

Lampiran 3, Makalah Penyuluhan ............................................................................. 15

Lampiran 4, Power Point Penyuluhan ....................................................................... 20

Lampiran 5, Susunan Personalia dan Waktu Pelaksanaan ........................................ 37

Lampiran 6, Perincian Biaya ..................................................................................... 38

Lampiran 7, Absensi Penyuluhan .............................................................................. 39

Lampiran 8, Dokumentasi Penyuluhan ...................................................................... 42

Lampiran 9, Sertifikat ................................................................................................. 44

Page 6: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

6

PENYULUHAN TENTANG “BISNIS TUMBUH DAN BERKELANJUTAN

MELALUI UNIQUE SERVICE PREPOSITION DAN DIGITAL SERVICES”

I. PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi digital telah membawa peluang sekaligus tantangan bagi

perekonomian dunia. Perkembangan ini memberikan perubahan ke dalam banyak hal,

termasuk ke dalam penyediaan barang dan jasa, distribusi, dan konsumsi. Tren digitalisasi juga

terjadi di Indonesia yang tercatat sebagai pasar digital ketiga terbesar di Asia, setelah China

dan India (Kompas, 2019). Jumlah penduduk yang menggunakan internet pada tahun 2019

mencapai 54,68% dari total populasi atau setara dengan 143,26 juta jiwa pada tahun 2017.

Pertumbuhan pengguna internet ini semakin pesat sejak tahun 2000 dan didominasi oleh

penduduk berusia 19 sampai 34 tahun (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2017).

Kondisi ini semakin mendukung potensi pengembangan ekonomi digital di Indonesia, bahkan

pemerintah menargetkan pada tahun 2020 Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi digital

tertinggi di Asia Tenggara (Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2019). Hal ini bukan

tidak mungkin untuk dicapai mengingat pada tahun 2018, nilai bisnis ritel e-commerce di

Indonesia sudah mencapai US$ 10.92 miliar dengan kontribusi total ekonomi digital terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,5% atau setara dengan US$ 56,4 miliar.

Sektor ini juga menyumbang 5,7 juta lapangan kerja baru (INDEF, 2018).

Ekonomi digital telah menutup celah yang tidak mampu dilakukan oleh era

sebelumnya. Karakter ekonomi sebelum era ekonomi digital ditandai dengan ekslusifitas

peluang dan hanya mungkin dijangkau oleh kelompok-kelompok tertentu. Meskipun belum

sepenuhnya menjadi jawaban terhadap rezim kapitalisme, namun ekonomi digital telah

membawa gelombang baru yang inklusif, integrasi horizontal, dan membuka peluang yang

besar kepada masyarakat lintas sektor untuk turut ambil bagian dalam ekonomi melalui sharing

economy, e-commerce, internet of things, financial technology dan artificial intelligence.

Gelombang ini telah membawa perubahan yang signifikan dalam model bisnis yang ada.

Perubahan tersebut mencakup pada transaksi informasi, transaksi keuangan, dan transaksi

barang dan jasa. Namun, di samping berbagai kemudahan dan manfaat yang ditawarkan oleh

digitalisasi, persaingan bisnis menjadi semakin pesat menyebabkan bisnis yang tidak adaptif

dan inovatif akan dengan mudah digeser oleh pesaing.

Page 7: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

7

Digitalisasi telah mempermudah baik konsumen maupun produsen untuk mencari dan

menawarkan produk dan jasa di berbagai platform perdagangan elektronik. Hal ini dapat

dipandang sebagai peluang juga ancaman. Peluang, karena setiap orang dapat berpartisipasi

dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa, namun juga ancaman khususnya bagi pelaku

bisnis yang tidak mampu berinovasi dan memiliki nilai tambah yang lebih dibandingkan pelaku

bisnis lain. Hal ini dipandang sebagai ketimpangan bagi sebagian pihak, yaitu ketidakmampuan

mengadopsi perkembangan teknologi dan kondisi ini dapat juga disebabkan oleh ketiadaan

infrastruktur yang mendukung, dimana saat ini lebih dari 50% penduduk yang dapat mengakses

internet berada di Pulau Jawa. Selain itu, pengguna internet yang didominasi oleh penduduk

usia muda menyebabkan dominasi kelompok usia ini dalam e-commerce dan start-up (Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2017). Fakta ini tidak dapat dipisahkan dari semangat

dan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi dan jejaring sosial seperti Instagram,

Youtube, dan Facebook.

Selain itu, digitalisasi telah menyebabkan tren automasi pekerjaan di pasar tenaga kerja

Indonesia. Kondisi ini akan merugikan khususnya bagi tenaga kerja yang memiliki

keterampilan terbatas. Dampak ini jika tidak dikelola dengan baik akan meningkatkan jumlah

pengangguran dan ketimpangan pendapatan. Berbagai fakta di atas menunjukkan bahwa

kehadiran ekonomi digital seharusnya bukan hanya dipandang secara optimis, namun juga

dipersiapkan dengan baik khususnya bagi pelaku usaha. Sehingga dalam upaya memberikan

harapan tersebut, diperlukan sebuah penyuluhan tentang “Bisnis tumbuh dan berkelanjutan

melalui unique service preposition and digital services” yang bertujuan untuk

memperkenalkan konsep, peluang, dan tantangan ekonomi digital serta bagaimana

membangun inovasi pada era digitalisasi kepada para peserta pelatihan.

Page 8: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

8

II. TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan

Tujuan dari kegiatan penyuluhan ini adalah:

1. Menjelaskan tentang konsep, peluang, dan ancaman ekonomi digital.

2. Menjelaskan tentang perilaku, keahlian, dan pengetahuan yang dibutuhkan pada era

ekonomi digital.

3. Memberikan contoh dan inspirasi bisnis yang sukses pada era ekonomi digital.

B. Manfaat

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan

serta kesadaran akan kehadiran dan perkembangan ekonomi digital. Mengingat pada tahun

2019, Kimia Farma Group menetapkan target salah satu dari tiga perusahaan terbesar pada

industri farmasi nasional dan manajemen perusahaan berkomitmen untuk terus melakukan

peningkatan terhadap kualitas sumberdaya manusia yang berkualitas, digitalisasi, serta aliansi.

Sehingga pelatihan ini merupakan salah satu media dalam upaya peningkatan kualitas

sumberdaya manusia khususnya dalam menghadapi era digitalisasi. Penyuluhan ini diharapkan

memberikan pengetahuan, motivasi, serta inspirasi kepada manajemen dan karyawan PT

Kimia Farma Apotek dalam merespon perkembangan digitalisasi dalam hal pengetahuan,

perilaku, serta keahlian yang dibutuhkan agar mampu menangkap peluang digitalisasi,

meningkatkan keunggulan bersaing pada industri farmasi nasional, melakukan pembaharuan

pada nilai-nilai dan budaya perusahaan serta membangun keunikan pada produk dan

pelayanan.

Page 9: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

9

III. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, diperlukan sebuah kegiatan penyuluhan

tentang “ Bisnis tumbuh dan berkelanjutan melalui unique service preposition and digital

services” kepada manajemen dan karyawan PT Kimia Farma Apotek. Penyuluhan ini sebagai

bagian dari upaya mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan adaptif terhadap

perubahan di era digitalisasi ekonomi sehingga tetap mampu mempertahankan dan

meningkatkan keunggulan bersaing pada industri farmasi nasional. Penyuluhan ini juga

merupakan bagian dari implementasi salah satu dari tiga program prioritas PT Kimia Farma

apotek pada tahun 2013 untuk mencapai target posisi di tiga besar industri farmasi nasional.

Diharapkan melalui penyuluhan ini, akan dihasilkan peningkatan pengetahuan, penyesuaian

karakter, perilaku, etos kerja, serta budaya perusahaan yang lebih dinamis sesuai dengan

langkah strategis perusahaan. Era digitalisasi bukan hanya tentang teknologi dan sistem yang

semakin canggih, tetapi juga terkait dengan respon pengguna dan perilaku terhadap teknologi

dan sistem tersebut. Hasil dari penyuluhan ini diharapkan akan menghasilkan nilai-nilai budaya

baru yang sesuai dengan perkembangan ekonomi digital.

Metode yang dilakukan adalah seperti berikut:

1. Peserta diberikan pemaparan yang diisi dengan materi konsep ekonomi digital,

perkembangan, serta peluang dan ancamannya.

2. Peserta diberikan contoh berupa pemaparan dan pemutaran video mengenai nilai-nilai

positif yang baik dikembangkan serta perusahaan-perusahaan yang sukses di era

ekonomi digital

3. Mengadakan sesi tanya jawab yang diharapkan menjawab masalah praktis yang

dihadapi maupun konsep.

Page 10: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

10

IV. HASIL KEGIATAN

A. Realisasi Pemecahan Masalah

Realisasi pemecahan masalah pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada

hari Minggu, 21 Juli 2019 dengan mengadakan kegiatan berupa mini seminar, ceramah, tanya

jawab dan diskusi mengenai hal-hal sebagai berikut:

a. Konsep, peluang, dan ancaman ekonomi digital

b. Perilaku, keahlian, dan pengetahuan yang dibutuhkan pada era ekonomi digital

Ceramah disampaikan oleh Dr. Leonnard, SE, MComm membahas mengenai kedua hal di atas.

Pada sesi pertama dijelaskan mengenai fakta perekonomian dunia saat ini dan definisi ekonomi

digital. Ekonomi digital hadir sebagai respon terhadap digitalisasi yang meliputi blockchain,

data analytics, internet of things, artificial intelligence, 3D printing, automation and robotics,

serta cloud computing. Ekonomi digital juga bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan

pada tahun 2030 yang diharapkan mampu memberikan solusi atas banyak permasalahan yang

dihadapi dunia saat ini. Istilah ekonomi digital pertama kali muncul pada tahun 1990-an namun

pembahasan pada waktu itu terbatas pada adopsi internet dan dampak ekonomi yang

ditimbulkan. Sehingga istilah yang populer pada saat itu adalah internet economy (Brynjolfsson

& Hitt, 2005). Perkembangan internet yang semakin pesat juga membawa kepada

perkembangan internet economy sehingga pembahasan yang selanjutnya muncul adalah faktor-

faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan internet economy. Kemudian pembahasan

berlanjut pada perubahan produk, jasa, teknik, dan keahlian lintas sektor pada perekonomian

yang kemudian disebut dengan digitalisasi (Brennen & Kreiss, 2016). Perubahan ini bukan

hanya terjadi pada sektor teknologi informasi tetapi juga bergerak kepada sektor-sektor

tradisional seperti pertanian, pariwisata, dan transportasi. Bahkan dampak yang dirasakan pada

sektor-sektor tersebut lebih besar. Sehingga secara umum Knichrehm et al. (2016)

mendefinisikan ekonomi digital sebagai persentase output ekonomi yang dihasilkan dari

digitalisasi input, baik berupa alat-alat dan teknologi digital, keahlian digital, maupun produk

dan jasa digital.

Ekonomi digital dapat dikelompokkan menjadi tiga; 1) aspek utama yang berisi inovasi

(processor/semiconductor), teknologi (alat telekomunikasi/komputer), dan infrastruktur

(internet), 2) sektor teknologi informasi dan digital yang menghasilkan teknologi digital berupa

aplikasi, platform digital, dan jasa pembayaran, dan 3) sektor-sektor lain yang menggunakan

produk dari sektor teknologi informasi dan digital. Pengguna juga termasuk tenaga kerja tidak

terdidik, tidak terampil, konsumen dan produsen (UNCTAD, 2019). Ekonomi digital telah

Page 11: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

11

membawa perubahan pada perkembangan ekonomi, perdagangan, bisnis, dan kehidupan

masyarakat. Hal ini juga mengakibatkan perubahan pada struktur bisnis menjadi berbasis

platform (digital platforms). Melalui sistem ini, penyedia barang dan jasa dan konsumen dapat

masuk secara bebas ke dalam hubungan perdagangan. Sehingga peran perantara yang dulunya

lazim ditemui pada hubungan perdagangan tradisional mulai perlahan hilang pada ekonomi

digital. Selain itu barrier to entry ke dalam industri semakin lemah, sehingga era ekonomi ini

membuka equality yang besar kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perekonomian.

Dampak dari era ekonomi digital ini meliputi dampak positif berupa peluang dan

dampak negatif berupa ancaman. Dampak yang dihasilkan dapat berupa efek spillover dan

intangible seperti fleksibilitas perusahaan, manajemen dan meningkatnya produktivitas

(Barefoot, Curtis, Jolliff, Nicholson, & Omohundro, 2018). Selain itu, ekonomi digital

memperkenalkan kepada industri model just in time dan just for you yang secara signifikan

dapat mengurangi sampah dan kebutuhan inventori/pergudangan. Ditambah lagi e-commerce

memindahkan toko secara fisik ke platform digital sehingga ini diprediksi akan mengurangi

penggunaan lahan. Bahkan ekonomi digital juga diduga dapat mengurangi penggunaan energi

dan emisi gas rumah kaca yang berarti menjaga kelestarian alam dan lingkungan (Romm,

Rosenfeld, & Herrmann, 1999). Namun selain dampak positif tersebut di atas, dampak negatif

yang mungkin muncul adalah kesenjangan adopsi terhadap teknologi. Di dunia, 90%

kapitalisasi pasar untuk platform digital dikuasai oleh Amerika Serikat dan China sedangkan

setengah dari populasi dunia, khususnya di negara berkembang dan miskin masih jauh dari

digitalisasi (UNCTAD, 2019). Di Indonesia, lebih dari 50 % pengguna internet terkonsentrasi

di Pulau Jawa (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2017). Selain itu ekonomi

digital membuka ancaman persaingan yang semakin tinggi bagi bisnis. Bisnis harus mampu

mengadopsi, beradaptasi, berinovasi, dan menangkap peluang untuk dapat berkompetisi di era

digital. Selain didukung oleh teknologi dan infrastruktur teknologi informasi, bisnis juga harus

mempersiapkan sumberdaya manusia yang kompeten. Dalam upaya mempersiapkan

sumberdaya manusia tersebut terdapat tiga hal yang penting untuk dipersiapkan, yaitu perilaku

(attitude), keahlian (skill), dan pengetahuan (knowledge).

Pada sesi kedua dijelaskan mengenai perilaku, keahlian, dan pengetahuan yang perlu

dipersiapkan dalam menghadapi era ekonomi digital. Perilaku yang dibutuhkan adalah

psychological capital. Pada dasarnya terdapat tiga modal utama yang dimiliki oleh manusia,

yaitu modal manusia (human capital), modal sosial (social capital), dan modal psikologis

(psychological capital). Modal manusia terdiri dari latar belakang pendidikan, keahlian,

pengalaman hidup, dan pekerjaan. Modal sosial terdiri dari lingkungan, komunitas, dan

Page 12: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

12

pertemanan. Sedangkan modal psikologis terdiri dari hope, efficacy, resiliency, dan optimism.

Modal yang terakhir ini merupakan modal baru yang harus dibangun menghadapi ekonomi

digital. Menurut Luthans, Youssef, & Avolio (2007), modal psikologis adalah kondisi

perkembangan psikologis positif seseorang yang ditandai dengan: (1) memiliki kepercayaan

diri (self-efficacy) untuk menghadapi dan melakukan upaya yang diperlukan untuk berhasil

dalam tugas-tugas yang menantang, (2) memiliki persepsi positif (optimism) tentang

kesuksesan sekarang dan di masa depan, (3) mampu bertahan menuju tujuan (hope), dan (4)

mampu bertahan bahkan melampaui batas ketahanan (resiliency) ketika dilanda masalah dan

kesulitan untuk mencapai kesuksesan. Modal psikologis ini menjawab bagaimana sumberdaya

manusia di perusahaan berperilaku terhadap digitalisasi. Modal ini melampaui kebutuhan akan

apa yang anda ketahui dan siapa yang anda ketahui (Adler & Kwon, 2002), dan berfokus pada

siapa anda dan mau menjadi apa anda (Avolio & Luthans, 2008). Modal ini akan dipengaruhi

pengetahuan, keahlian, kemampuan teknis, serangkaian pengalaman, dukungan sosial dan

lingkungan.

Pada self-efficacy, terdapat lima hal yang menjelaskan mengenai dimensi ini. Pertama,

kepercayaan diri bersifat khusus pada satu domain yang spesifik. Dengan demikian,

kepercayaan yang dibangun sebelumnya pada satu domain tertentu, mungkin tidak mudah

ditransfer ke domain lain. Kedua, kepercayaan diri selalu muncul akibat praktek dan

pembiasaan berulang-ulang. Ketiga, kepercayaan diri selalu dapat ditingkatkan. Keempat,

kepercayaan diri dipengaruhi oleh orang lain. Kelima kepercayaan diri merupakan sebuah

variabel yang dipengaruhi banyak faktor. Beberapa faktor itu ada dalam kendali individu,

seperti mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dapat membantu

individu mencapai tujuan tertentu. Sedangkan faktor-faktor lain berada di luar kendali dan

dibutuhkan sebuah usaha untuk mencapai kepercayaan diri tanpa dibatasi faktor-faktor tersebut

Luthans, Youssef, & Avolio (2007). Pada era baru digitalisasi, di mana segala sesuatu dan

semua orang terhubung, self-efficacy diperlukan tetapi tidak lagi memadai. Kelompok atau tim

yang terintegrasi menjadi rujukan untuk kemajuan kolektif sehingga dibutuhkan collective

efficacy, yaitu sebuah keyakinan bersama suatu kelompok untuk mengatur dan melaksanakan

tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat pencapaian tertentu (Luthans, Youssef,

& Avolio, 2007).

Pada optimism, persepsi optimisme yang dimiliki individu haruslah realistis dan

fleksibel baik dalam mencapai kesuksesan maupun mengeksternalisasi kegagalan. Kebutuhan

akan optimisme dibutuhkan mulai dari level pimpinan sampai karyawan. Menurut Schneider

(2001) terdapat tiga perspektif yang dibutuhkan untuk mencapai optimisme individu, yaitu: 1)

Page 13: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

13

penerimaan masa lalu, 2) penghargaan untuk masa kini, dan 3) mencari peluang untuk masa

depan.

Pada hope, beberapa pendekatan yang telah terbukti sukses untuk membangun hope

pada level individu dan organisasi adalah: 1) goal-setting, yaitu kinerja yang tinggi dapat

dicapai ketika tujuan diinternalisasi dan berkomitmen untuk pencapaiannya, 2) stretch goals,

yaitu tujuan yang ingin dicapai haruslah spesifik, terukur, menantang, namun realistis, 3)

stepping, yaitu proses memecah tujuan besar menjadi tahapan-tahapan yang lebih kecil

sehingga lebih mudah dikelola dan dievaluasi, 4) involvement, yaitu penekanan pada

pengambilan keputusan dari bawah ke atas, keterlibatan, peluang untuk partisipasi,

pemberdayaan karyawan, delegasi, dan pemberian otoritas, 5) reward systems, yaitu sistem

pemberian penghargaan kepada karyawan yang berkontribusi pada tujuan yang tepat,

mengambil inisiatif penetapan tujuan yang efektif, menunjukkan kontrol yang diinternalisasi

dan perilaku inisiatif dan kreatif untuk mencapai tujuan, 6) resources, yaitu dukungan akses

terhadap sumberdaya material, serta dukungan dan komitmen manajerial bagi karyawan untuk

mencapai tujuan, 7) strategic alignment, yaitu alokasi yang tepat bukan hanya dari sumber daya

material untuk menghasilkan tingkat pengembalian tertinggi, tetapi juga penempatan dan

pengembangan yang tepat dari sumberdaya manusia dengan keahlian dan bakat masing-masing

mereka, dan 8) training, yaitu memberikan pelatihan yang interaktif dan partisipatif. Pada era

digitalisasi, seperangkat nilai-nilai organisasi harus dikomunikasikan dan ditekankan dengan

jelas, bersama dengan penyelarasan yang tepat antara tujuan dan sasaran individu, kelompok,

dan organisasi untuk mencapai tujuan yang tepat. Selain itu perlu diberikan sistem imbalan

yang adil yang mendukung kebutuhan dan hak berbagai pemangku kepentingan.

Pada resiliency, komponen utama pembentuk modal ini adalah sistem nilai dasar yang

memandu, membentuk, dan memberikan konsistensi dan makna pada kognisi, emosi, dan

tindakan seseorang. Pada era digitalisasi seperti sekarang, perusahaan membutuhkan orang-

orang berkinerja tinggi yang dapat berkembang dalam masalah dan kekacauan, secara proaktif

belajar dan tumbuh melalui kesulitan, dan unggul tidak peduli berapa banyak atau seberapa

intens masalah dan ketidakpastian yang dihadapi. Terdapat tiga strategi yang dapat digunakan

oleh perusahaan untuk membangun resiliency, yaitu: 1) Asset-focused strategies, yaitu strategi

yang berfokus pada peningkatan aset dan sumberdaya yang dapat meningkatkan pencapaian

positif perusahaan. Aset ini dapat mencakup human capital (pendidikan, pengalaman,

pengetahuan, keterampilan, kemampuan), social capital (lingkungan, jejaring), atau komponen

modal psikologis positif lainnya (self-efficacy, hope, optimism), 2) risk-focused strategies,

yaitu pelatihan, umpan balik konstruktif, dan inisiatif kewirausahaan.

Page 14: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

14

Selanjutnya keahlian yang dibutuhkan pada era digitalisasi ekonomi adalah self-

awareness. Self-awareness mengikuti model Johari Window yang menjelaskan informasi

tentang perasaan, pengalaman, pandangan, perilaku, keahlian, keinginan, dan motivasi

individu dalam hubungannya dengan tim atau orang lain yang dianalisis dari empat perspektif.

Keempat kuadran tersebut adalah: 1) open area, yaitu daerah yang diketahui oleh individu dan

orang lain, 2) blind area, yaitu daerah yang tidak diketahui oleh individu, tetapi diketahui orang

lain, 3) hidden area, yaitu daerah yang diketahui individu, tetapi tidak diketahui orang lain,

dan 4) unknown area, yaitu daerah yang tidak diketahui baik oleh individu maupun orang lain.

Untuk membangun tim yang efektif pada perusahaan, open area harus memiliki ukuran yang

luas. Cara memperluas area ini dengan mempersempit daerah blind area di antaranya dengan

menanyakan individu mengenai diri mereka dan menawarkan feedback. Selain itu bisa juga

dengan mempersempit daerah hidden area, yaitu dengan memberikan informasi yang tidak

diketahui tim. Terakhir, bisa dilakukan dengan mengurangi unknown area, yaitu dengan

mengandalkan observasi pihak lain di luar tim, self-discovery, atau proses pembentukan

pemahaman yang saling menguntungkan seperti diskusi grup atau membangun pengalaman

bersama. Dalam proses meningkatkan open area tersebut, peran pemimpin atau manajer sangat

dibutuhkan dalam memfasilitasi keterbukaan di antara anggota tim. Selain itu juga dalam

membangun budaya keterbukaan, kejujuran, komunikasi yang positif dan konstruktif, serta

berbagi pengetahuan di antara anggota tim (Chapman, 2003).

Terakhir, pengetahuan yang dibutuhkan pada era digitalisasi ekonomi adalah service

leadership. Model service leadership mengikuti model the service-profit chain oleh Heskett,

Jones, Loveman, Sasser, & Schlesinger (1994). Model ini menunjukkan hubungan antara

keuntungan, loyalitas konsumen, kepuasan karyawan, loyalitas, dan produktivitas. Hubungan

antara variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut, kualitas pelayanan di internal

perusahaan akan mempengaruhi kepuasan karyawan. Karyawan yang puas akan meningkatkan

loyalitas dan produktivitas karyawan. Karyawan yang loyal dan produktif akan meningkatkan

kualitas pelayanan eksternal dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Pada

akhirnya loyalitas konsumen akan meningkatkan keuntungan dan pertumbuhan perusahaan.

Peran pimpinan dan manajer sangat relevan dalam membangun model ini. Pemimpin yang

berhasil bukan hanya mereka yang berfokus pada konsumen, tetapi juga pada karyawan dan

mengalokasikan waktu untuk mendengarkan mereka untuk kemajuan bersama.

Page 15: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

15

B. Khalayak Sasaran

Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah s karyawan PT Kimia Farma Apotek pada

rapat kerja tahunan. Pada pelaksanaannya, kegiatan ini dihadiri oleh 91 orang peserta.

C. Metode yang digunakan

Metode yang digunakan pada kegiatan penyuluhan ini adalah sebagai berikut:

a. Cara melakukan kegiatan

Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengundang para karyawan PT Kimia Farma

Apotek, kemudian mendatangkan pembicara untuk memberikan materi yang diminta.

b. Metode kegiatan

Metode kegiatan yang digunakan pada kegiatan penyuluhan ini adalah mini seminar,

ceramah, tanya jawab dan diskusi dengan peserta.

c. Waktu pelaksanaan

Hari/Waktu Materi Pemateri

Minggu, 21 Juli 2019

Jam : 18.00 – 21.00 WIB

Bisnis tumbuh serta

berkelanjutan melalui

unique service preposition

dan digital services

Dr. Leonnard, SE, MComm

d. Lokasi pelaksanaan

Lokasi kegiatan penyuluhan adalah di Hotel Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.

Page 16: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

16

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa peserta

merasa senang dan puas dengan paparan materi yang diberikan. Para peserta mendapatkan

pengetahuan baru mengenai gambaran, situasi terkini perkembangan bisnis dan perilaku

konsumen pada era digitalisasi ekonomi. Selain itu, penyuluhan ini juga memberikan arahan

dan motivasi bagi para peserta untuk mengembangkan tiga aspek penting yang dibutuhkan

untuk bersaing di era ini, yaitu psychological capital, self-awareness, dan service value chain

model. Kegiatan penyampaian dilakukan dengan santai dan interaktif membuat para peserta

dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dengan sangat baik.

B. Saran

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dapat diajukan saran bahwa perlu dilakukan

penyuluhan lanjutan yang lebih intensif, lebih dalam dan dilaksanakan secara periodik agar

memberikan pengetahuan lanjutan dan mengevaluasi praktik-praktik yang telah dilakukan

sebagai tindak lanjut penyuluhan.

Page 17: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

17

DAFTAR PUSTAKA

Adler, P. S., & Kwon, S. W. (2002). Social capital: Prospects for a new concept. Academy of management review, 27(1), 17-40.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2017). Infografis Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Diakses dari https://cdn-report.dailysocial.id/Laporan_Survei_APJII_v1_3.pdf.

Avolio, B. J., & Luthans, F. (2008). The high impact leader. McGraw Hill Professional. Barefoot, K., Curtis, D., Jolliff, W., Nicholson, J. R., & Omohundro, R. (2018). Defining and

Measuring the Digital Economy. US Department of Commerce Bureau of Economic Analysis, Washington, DC, 15.

Brennen, J. S., & Kreiss, D. (2016). Digitalization. The international encyclopedia of communication theory and philosophy, 1-11.

Brynjolfsson, E., & Hitt, L. (2005). Intangible assets and the economic impact of computers. Transforming Enterprise: The Economic and Social Implications of Information Technology (Dutton, W., Kahin, B., O’Callaghan, R. and Wyckoff, A. Eds.) MIT Press, Boston, 27-48.

Chapman, A. (2003). Johari window. Diakses dari https://apps.cfli.wisc.edu/johari/support/JohariExplainChapman2003.pdf

Heskett, J. L., Jones, T. O., Loveman, G. W., Sasser, W. E., & Schlesinger, L. A. (1994). Putting the service-profit chain to work. Harvard business review, 72(2), 164-174.

INDEF. (2018). Ekonomi Digital yang Inklusif di Indonesia: Perspektif Gender, Regional, dan Sektoral. Diakses dari https://indef.or.id/research/detail/menuju-ekonomi-digital-yang-inklusif-perspektif-gender-regional-dan-sektoral.

Kementerian Komunikasi dan Informatika. (2019). Study Ekonomi Digital di Indonesia sebagai Pendorong Utama Pembentukan Industri Digital di Masa Depan. Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Kompas. (17 Juli 2019). Indonesia Jadi Pasar Menjanjikan untuk Ekonomi Digital. Diakses dari https://money.kompas.com/read/2019/07/17/163000726/indonesia-jadi-pasar-menjanjikan-untuk-ekonomi-digital.

Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (2007). Psychological capital: Developing the human competitive edge.

Romm, J., Rosenfeld, A., & Herrmann, S. (1999). The internet economy and global warming. The Center for Energy and Climate Solutions.

Schneider, S. L. (2001). In search of realistic optimism: Meaning, knowledge, and warm fuzziness. American Psychologist, 56(3), 250.

UNCTAD. (2019). Digital Economy Report 2019. Value Creation and Capture: Implications for Developing Countries. New York: United Nations Publications.

Page 18: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

18

Lampiran 1. Surat Tugas Penyuluhan

Page 19: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

19

Lampiran 2. Surat Undangan Penyuluhan

Page 20: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

20

Lampiran 3. Makalah Penyuluhan

MEMBANGUN KEUNGGULAN BERSAING PADA ERA DIGITAL

Oleh: Dr. Leonnard, SE, MComm

1. Pendahuluan

Ekonomi dunia saat ini telah bertransformasi sebagai respon akibat perkembangan

teknologi digital. Perkembangan tersebut telah membawa kepada era baru yang disebut era

digitalisasi yang mempengaruhi seluruh aspek baik ekonomi maupun sosial. Banyak pihak

yang optimis terhadap era baru ini. Beberapa dampak positif yangd apat dirangkum diantaranya

adalah meningkatnya konektivitas antar individu, antar wilayah, dan secara global yang secara

langsung berdampak terhadap pembangunan nasional. Selain itu tren ini juga telah membawa

kepada keterbukaan akses ekonomi bagi masyarakat. Tren yang terjadi pada teknologi digital

di antaranya teknologi blockchain, teknologi printing 3D, internet of things, 5G mobile

broadband, cloud computing, automation and robotics, serta artificial intelligence dan data

analytics (UNCTAD, 2019). Tren teknologi tersebut telah mempengaruhi bisnis, jenis produk

dan jasa yang diperdagangkan, hubungan produsen, distributor, dan konsumen, serta

persaingan bisnis. Faktor-faktor akses terhadap jaringan, kemampuan mengolah, mengontrol,

dan menganalisis data serta kepemilikan switching-cost yang tinggi akan sangat mempengaruhi

perusahaan untuk membangun dayasaing di era ini. Konsumen dan produsen tidak lagi bertemu

secara fisik, tetapi pada platform digital yang secara langsung mengurangi peran perantara pada

hubungan perdagangan tradisional. Selain itu, digitalisasi juga telah mempengaruhi masyarakat

dan individu, salah satu contohnya dalam pekerjaan. Meskipun belum ada bukti yang sangat

kuat yang menyatakan pengaruh digitalisasi dalam meningkatkan angka pengangguran, namun

era ini telah mengubah bagaimana pekerja mengerjakan pekerjaan mereka dan keahlian yang

dibutuhkan.

Namun disamping dampak positif tersebut di atas, era ini telah mengurangi periode

siklus hidup produk menyebabkan perusahaan harus selalu mengupdate inovasi yang mereka

tawarkan. Selain itu konektivitas juga telah mengurangi informasi asimetris di pasar yang

menyebabkan inovasi terhadap produk atau jasa menjadi sangat mudah ditiru oleh pesaing atau

bahkan pemain baru. Selain itu, dalam hubungan dengan konsumen yang terjadi adalah one-

to-one customer relationships melalui interaksi secara langsung yang menyebabkan pelayanan

Page 21: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

21

yang diberikan menjadi semakin unik dan spesifik. Selain sumberdaya teknologi informasi,

seluruh perubahan tersebut membutuhkan perubahan pada perilaku, keahlian, pengetahuan,

dan motivasi sumberdaya manusia agar dapat memanfaatkan teknologi untuk tujuan positif

kemajuan perusahaan. Terdapat 3 hal meliputi perilaku, pengetahuan, serta model

kepemimpinan yang dibutuhkan pada era ini, meliputi psychological capital, interpersonal

communication, dan the service value chain model of leadership.

2. Psychological capital

Model perilaku ini dikembangkan oleh Luthans, Youssef, & Avolio (2007) yaitu

kondisi psikologi positif individu dan organisasi yang ditandai dengan 4 hal, yaitu: 1) memiliki

kepercayaan diri (self-efficacy) untuk melakukan usaha atau menghadapi tantangan, 2) optimis

terhadap kesuksesan sekarang dan di masa depan (optimism), 3) Memiliki kegigihan untuk

mencapai tujuan (hope), dan 4) mampu bertahan pada saat sulit, bangkit, bahkan melampaui

kemampuan untuk mencapai kesuksesan (resiliency). Era digitalisasi telah menyebabkan

merekrut sumberdaya yang memiliki kemampuan di atas menjadi lebih sulit. Hal ini karena

aliran informasi yang terbuka di pasar tenaga kerja. Selain itu, tuntutan pekerjaan yang semakin

terspesialisasi menuntut penyesuaian dan kecocokan sumberdaya manusia dengan pekerjaan.

Ditambah terjadi pergeseran kebutuhan karyawan yang bukan lagi pada jaminan pekerjaan

seumur hidup, tetapi pekerjaan yang menyediakan kesempatan, sumber daya, dan fleksibilitas

bagi peserta untuk pertumbuhan, pembelajaran, dan pembangunan berkelanjutan. Keempat

karakteristik modal psikologisdi atas saling berhubungan. Modal ini berpotensi membawa

perusahaan kepada perkembangan berkelanjutan lintas waktu yang tidak mampu diberikan

hanya dengan human capital dan social capital.

3. Komunikasi interpersonal

Organisasi atau perusahaan terdiri dari sekumpulan orang dan lingkungan yang

memerlukan pemahaman saling menguntungkan dan hubungan interpersonal. Kedua hal ini

dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas individu yang pada akhirnya meningkatkan

kinerja perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Joe luft dan Harry Ingham

mengembangkan teori Johari window, yaitu sebuah teori revolusioner yang bertujuan untuk

membangun komunikasi interpersonal melalui self-awareness dan pemahaman satu sama lain

(Saxena, 2015). Self-awareness adalah kesadaran individu terhadap karakter, perasaan,

motivasi, dan keinginan. Dalam menjelaskan kesadaran individu tersebut, Joe luft dan Harry

Ingham mengembangkan model Johari window. Model ini terdiri dari 4 kuadran, yaitu 1)

Page 22: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

22

open/free area, 2) blind area, 3) hidden area, dan 4) unknown area. Model ini pada dasarnya

menjelaskan tentang informasi, perasaan, pengalaman, pandangan, perilaku, keahlian,

keinginan, dan motivasi individu dalam hubungannya dengan kelompoknya dilihat dari 4

perspektif atau kuadran di atas. Open atau free area merupakan wilayah yang diketahui oleh

individu dan orang lain. Blind area merupakan wilayah yang tidak diketahui oleh individu,

tetapi diketahui oleh orang lain. Hidden area adalah wilayah yang diketahui oleh individu,

tetapi tidak diketahui oleh orang lain dan terakhir unknown area adalah wilayah yang tidak

diketahui baik oleh individu maupun orang lain. Pada era digitalisasi, wilayah yang harus

dikembangkan dan diperluas adalah wilayah open area. Pada kondisi ini, tim dapat mencapai

komunikasi dan kerjasama yang efektif, bebas dari gangguan, ketidakpercayaan satu dengan

yang lain, konflik, kebingungan, serta kesalahpahaman (Luft & Ingham, 1961). Aliran

informasi harus mengalir secara transparan dan merata. Dalam hal ini peran pemimpin serta

anggota tim sangat dibutuhkan dalam memfasilitasi keterbukaan individu dan tim (Nair &

Naik, 2010).

3. The service value chain

The service value chain merupakan model kepemimpinan yang dibutuhkan pada era

digitalisasi. Model ini pada dasarnya merupakan rantai aktivitas yang saling berhubungan yang

dimulai dari membangun kualitas pelayanan internal untuk mencapai kepuasan karyawan

(Walker, Johnson, & Leonard, 2006). Kepuasan karyawan akan menghasilkan loyalitas dan

produktivitas tinggi yang akan mempengaruhi kualitas nilai dan pelayanan yang diberikan

kepada konsumen. Secara kumulatif, kondisi ini akan mempengaruhi kepuasan konsumen.

Konsumen yang puas akan menciptakan konsumen yang loyal terhadap produk maupun

perusahaan yang pada akhirnya akan membawa kepada pertumbuhan positif dan

keuntuntungan perusahaan (Heskett, Sasser, & Wheeler, 2008). Perubahan yang cepat telah

menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan untuk menghasilkan inovasi dan bersaing di

pasar yang semakin kompetitif. Adaptasi ini bukan hanya dalam hal kepemilikan dan akses

terhadap alat dan infrastruktur teknologi informasi, tetapi juga adaptasi terhadap sumberdaya

manusia yang berhadapan dengan teknologi tersebut. Sebagaimana dijelaskan di atas,

perubahan-perubahan tersebut menuntut modal manusia, modal sosial, modal psikologi, dan

modal komunikasi interpersonal. Dalam hal ini peran kepemimpinan dibutuhkan untuk

memfasilitasi rantai aktivitas pelayanan tersebut berjalan dengan baik. Pada kualitas pelayanan

internal, hal pertama yang penting adalah apakah karyawan mengetahui siapa konsumen

Page 23: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

23

mereka, apakah mereka mengetahu dampak dari pekerjaan mereka terhadap departemen lain

(Heskett & Sasser, 2010). Pada era digitalisasi, karyawan atau satu departemen tidak bisa

bekerja sendiri. Pada era ini yang dibutuhkan adalah kolaborasi dan kerjasama bukan hanya di

dalam tim, tetapi antar tim. Kemudian dalam hal penggunaan teknologi, apakah karyawan

merasa puas dengan teknologi yang mereka gunakan dalam pekerjaan dan apakah mereka

menerima dukungan personal dalam hal ini. Dukungan personal juga pemilihan karyawan yang

tepat, penempatan yang tepat di departemen, serta akses yang mencukupi terhadap teknologi

informasi dan infrastruktur teknologi. Sedangkan pada kualitas pelayanan eksternal, hal-hal

yang perlu diperhatikan adalah bagaimana informasi mengenai persepsi dan harapan konsumen

terhadap nilai-nilai perusahaan dibagikan kepada pihak di internal yang bertanggung jawab

terhadap desain dan produksi barang atau jasa, bagaimana perusahaan meminimalkan gap

antara harapan konsumen dengan kualitas barang dan jasa yang diberikan, serta apakah

perusahaan berkomitmen memberikan perbaikan terhadap kekurangan dan kesalahan pada

kualitas pelayanan di masa lalu. Pemimpin yang berhasil adalah yang mampu memprioritaskan

kepentingan kebutuhan baik karyawan dan konsumen secara bersamaan (Heskett, Jones,

Loveman, Sasser, & Schlesinger, 1994).

5. Penutup

Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat 3 hal penting yang harus dikembangkan untuk

dapat bersaing pada era digitalisasi ekonomi. Ketiga hal tersebut adalah perilaku modal

psikologis, kemampuan komunikasi interpersonal, dan model kepempinan yang

mengembangkan kualitas pelayanan internal dan eksternal. Ketiga hal tersebut saling

berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain dan kebutuhan ketiganya dibutuhkan pada

level individu dan tim untuk mencapai peningkatan kinerja dan keuntungan perusahaan.

Daftar pustaka

Heskett, J. L., Jones, T. O., Loveman, G. W., Sasser, W. E., & Schlesinger, L. A. (1994). Putting the service-profit chain to work. Harvard business review, 72(2), 164-174.

Page 24: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

24

Heskett, J. L., Sasser, W. E., & Wheeler, J. (2008). The Ownership Quotient: putting the service profit chain to work for unbeatable competitive advantage. Harvard Business Press.

Heskett, J. L., & Sasser, W. E. (2010). The service profit chain. In Handbook of service science (pp. 19-29). Springer, Boston, MA.

Luft, J., & Ingham, H. (1961). The johari window. Human relations training news, 5(1), 6-7. Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (2007). Psychological capital: Developing the

human competitive edge. Nair, S. K., & Naik, N. S. (2010). The Johari Window profile of executives of a public sector

undertaking. Management and Labour Studies, 35(2), 137-148. Saxena, P. (2015). Johari Window: An effective model for improving interpersonal

communication and managerial effectiveness. SIT Journal of Management, 5(2), 134-146. UNCTAD. (2019). Digital Economy Report 2019. Value Creation and Capture: Implications

for Developing Countries. New York: United Nations Publications. Walker, R. H., Johnson, L. W., & Leonard, S. (2006). Re-thinking the conceptualization of

customer value and service quality within the service-profit chain. Managing Service Quality: An International Journal, 16(1), 23-36.

Page 25: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

25

Lampiran 4. Power Point Penyuluhan

Page 26: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

26

Page 27: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

27

Page 28: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

28

Page 29: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

29

Page 30: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

30

Page 31: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

31

Page 32: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

32

Page 33: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

33

Page 34: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

34

Page 35: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

35

Page 36: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

36

Page 37: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

37

Page 38: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

38

Page 39: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

39

Page 40: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

40

Page 41: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

41

Page 42: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

42

Lampiran 5. Susunan Personalia dan Waktu Pelaksanaan SUSUNAN PERSONALIA

No

Nama

NIDN

Pangkat/ Gol.

Program

Studi

Jabatan dalam

Pengabdian 1 Dr. Leonnard, SE, M.Comm 0305047102 IIIA Ilmu

Manajemen Pelaksana

WAKTU PELAKSANAAN Pelatihan tentang ”Bisnis tumbuh serta berkelanjutan melalui unique service preposition dan

digital services” dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Minggu, 21 Juli 2019

Pukul : 18.00 – 21.00 WIB

Tempat : Hotel Rancamaya, Bogor, Jawa Barat

Page 43: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

43

Lampiran 6. Perincian Biaya PERINCIAN BIAYA

No. URAIAN BIAYA 1 Persiapan dan Penggandaan Materi Rp. 5.000.000.- 2 ATK Rp 500.000.- 3 Biaya perjalanan Rp. 500.000.- 4 Konsumsi Rp. 1.000.000.- 5 Pembuatan laporan dan Penggandaan Rp. 750.000.- JUMLAH

Terbilang : Lima Juta Rupiah Rp. 7.750.000.-

Jakarta, 23 November 2018

Pelaksana, Dr. Leonnard, SE, MComm

NIDN. 0305047102

Page 44: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

44

Lampiran 7. Absensi Penyuluhan

Page 45: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

45

Page 46: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

46

Page 47: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

47

Lampiran 8. Dokumentasi Penyuluhan

Page 48: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

48

Page 49: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKATrepository.ipmi.ac.id/593/1/4. Dr. Leonnard Ong Pengabdian Masyara… · untuk pengabdian pada masyarakat melalui public lecturing ini dapat

49