laporan kerja praktekrepository.dinamika.ac.id/id/eprint/4594/1/085101600107... · 2020. 5. 4. ·...
TRANSCRIPT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
KAMERAMAN PROGRAM ACARA HIBURAN PADA PT. OXCY MEDIA TELEVISI
Oleh:
Nama : YURIZKO SEPTIRYAN
NIM : 08.51016.0107
Program Studi : DIV Komputer Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012
KAMERAMAN PROGRAM ACARA HIBURAN PADA
PT.OXCY MEDIA TELEVISI SURABAYA
KERJA PRAKTEK
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan mata kuliah
Kerja Praktek
Oleh:
Nama
Yurizko Septiryan
NIM
08.51016.0107
Program Studi
DIV Multimedia
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2012
LEMBAR PENGESAHAN
KAMERAMAN PROGRAM ACARA HIBURAN PADA
PT.OXCY MEDIA TELEVISI SURABAYA
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Mata Kuliah Kerja Praktek, yang telah diuji dan disetujui
Surabaya, 30 Maret 2012
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Penanggung Jawab
Achmad Yanu Aliffianto Santika Saraswati
NIDN 0711086702 Manager Produksi
Mengetahui,
Kepala Program Studi DIV Komputer Multimedia
Abdul Aziz, S.Sn., M.Med.Kom.
NIDN 0714117101
iv
ABSTRAK
Kerja praktek ini mengambil topik tentang tugas kameramen dalam
produksi salah satu program hiburan acara televisi di stasiun televisi lokal BCTV.
Saat ini media televisi menjadi menarik karena mampu menjadi media
komunikasi visual yang bisa melengkapi kebutuhan masyarakat masa kini. Ragam
acara yang disajikan oleh media ini sebagai sarana hiburan, pendidikan juga
sumber informasi bagi masyarakat.
Media komunikasi searah yang mampu menyampaikan berbagai macam
informasi hanya melalui visualisasi menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Tak hanya masyarakat golongan menengah atas, melainkan hamper seluruh
lapisan masyarakat menggemari media ini. Mulai dari anak-anak hingga orang tua
bergantung pada informasi yang disajikan oleh televisi. Keragaman acara seakan
memberikan tambahan ilmu bagi semua khalayak. Perubahan jaman, gaya hidup
dan aktifitas manusia menjadikan peran televisi menyampaikan berbagai
informasi menjadi sangat penting. Ketergantungan masyarakat terhadap televisi
bisa dilihat dari banyaknya waktu yang mereka luangkan untuk melihat acara-
acara di televisi tersebut.
BCTV (Bussiness Channel Television) adalah salah satu televisi lokal di
Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul
08:00-24:00 WIB setiap hari pada saluran 40 UHF. Jangkauan siarannya bertahap
akan meliputi kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Pasuruan, Kamal,
Bangkalan. Stasiun televisi ini merupakan jaringan dari Kompas TV.
Kata kunci: Kameramen produksi program hiburan di BCTV
v
iii
KATA PENGANTAR
Pertama penulis mengucapkan puji syukur terhadap rahmat dan
hidayah yang diberikan oleh Allah SWT yang senantiasa memberikan
kesehatan dan pola pikir yang jernih yang diberikan kepada penulis,
sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan hasil kerja praktek yang
telah dilakukan selama satu bulan penuh. Penulis sangat bersyukur dengan
semua yang diberikan oleh Allah SWT, tanpa-Nya apapun yang dikerjakan
oleh penulis tidak akan pernah rampung hingga kini.
Selain itu penulis juga berterima kasih terhadap:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan bantuan dalam bentuk
apapun kepada penulis dalam keadaan suka dan duka
2. Penulis juga berterima kasih kepada teman terbaik dari penulis yang
selalu mendukung dalam segala hal
3. Rasa terima kasih juga diberikan kepada Bpk. Achmad Yanu Alif
Afianto selaku dosen pembimbing dan Bpk. Karsam Kalijaga dosen
wali dari penulis
4. Rasa terima kasih juga diberikan kepada Ibu. Santika Saraswati yang
telah membantu prosedur dari pelaksanaan kerja praktek ini
5. Terima kasih pun diberikan kepada Bpk. Abdul Aziz selaku kepala
prodi dari DIV Multimedia
6. Para dosen dari DIV Multimedia
iv
7. Teman-teman dan lingkungan sekitar yang telah membantu
Dengan terbuatnya laporan kerja praktek ini, penulis mengharap
hasilnya dapat di manfaatkan oleh banyak orang. Sehingga ilmu yang
disampaikan oleh penulis melalui makalah ini dapat tersampaikan dengan
baik oleh pembaca.
Surabaya, Maret 2012
Penulis
v
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 3
1.4 Tujuan ...................................................................................... 3
1.5 Manfaat .................................................................................... 4
1.6 Metode Penelitian .................................................................... 4
1.7 Kontribusi ................................................................................ 4
1.8 Sisematika Laporan ................................................................. 4
BAB II PROFILE PERUSAHAAN
2.1 Sejarah ..................................................................................... 6
2.2 Struktur Organisasi .................................................................. 7
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Video ..................................................................................... 14
3.2 Broadcasting .......................................................................... 18
BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI
KARYA
4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek ..................................... 29
vi
4.2 implementasi Karya................................................................ 30
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................. 35
5.2 Saran-saran............................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja praktek ini mengambil topik tentang tugas kameramen dalam
produksi salah satu program hiburan acara televisi. Saat ini media televisi
menjadi menarik karena mampu menjadi media komunikasi visual yang bisa
melengkapi kebutuhan masyarakat masa kini. Ragam acara yang disajikan
oleh media ini sebagai sarana hiburan, pendidikan juga sumber informasi
bagi masyarakat.
Media komunikasi searah yang mampu menyampaikan berbagai
macam informasi hanya melalui visualisasi menjadi daya tarik tersendiri
bagi masyarakat. Tak hanya masyarakat golongan menengah atas, melainkan
hampir seluruh lapisan masyarakat menggemari media ini. Mulai dari anak-
anak hingga orang tua “bergantung” pada informasi yang disajikan oleh
televisi. Keragaman acara seakan memberikan tambahan ilmu bagi semua
khalayak. Perubahan jaman, gaya hidup dan aktifitas manusia menjadikan
peran televisi menyampaikan berbagai informasi menjadi sangat penting.
Ketergantungan masyarakat terhadap televisi bisa dilihat dari banyaknya
waktu yang mereka luangkan untuk melihat acara-acara di televisi tersebut.
Dalam media televisi segala bentuk informasi dan hiburan dapat
ditemukan. Mulai dari keragaman acara seperti, berita utama, acara hiburan
juga pendidikan untuk segmentasi yang berbeda. Program Hiburan, adalah
segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk
2
musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang temasuk dalam ketegori
hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game). Program ini dimiliki
oleh hampir semua stasiun televisi. Program hiburan mencangkup semua
elemen dan segmentasi secara umum. Misi dari program hiburan seluruh
stasiun televisi bisa dibilang sama yaitu, bagaimana mereka mampu
memberikan sajian hiburan secara menarik dan mendidik kepada
audiencenya.
Suatu program hiburan televisi selalu mempertimbangkan agar
program acara tersebut itu digemari atau dapat diterima oleh audience.
Berikut ini empat hal yang terkait dalam kerkteristik suatu program televisi :
a. Product, artinya materi program yang dipilih haruslah yang bagus dan
diharapkan akan disukai audience yang dituju.
b. Price, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau
membeli program sekaligus menentukan tarif bagi pemasang iklan
yang berminat memasang iklan pada program bersangkutan.
c. Place, artinya kapan waktu siaran yang tepat program itu. Pemilihan
waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu
keberhasilan program bersangkutan.
d. Promotion, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian
menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor
Selain itu dalam pembuatan program hiburan di stasiun televisi
kameraman mempunyai andil yang besar dalam pengambilan serta
pengemasan gambar secara baik dan bagus. Sehingga audience yang melihat
bisa tertarik dan menikmati tayangan acara secara menyeluruh. Kualitas
3
gambar yang dihadirkan dari suatu program hiburan juga menentukan
kualitas acara dari stasiun televisi tersebut.
Pada hal ini penulis selaku kameraman harus bisa mengambil gambar
dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang ada. Program hiburan tersebut
ada di salah satu televisi lokal di Surabaya yaitu, PT. Oxcy Media Televisi
atau yang lebih dikenal dengan sebutan BCTV. Penulis akan bertindak
sebagai kameramen dalam beberapa tayangan program hiburan di stasiun
televisi BCTV.
1.2 Perumusan Masalah
Didalam jobdisk sebagai kameraman pada program hiburan penulis
merumuskan masalah utama yaitu bagaimana seorang kameraman dapat
mengambil gambar dengan baik sesuai tata cara yang berlaku dalam
produksi di PT.Oxcy Media Televisi?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalahnya ialah bagaimana seorang kameraman dapat
mengambil gambar dengan baik sesuai tata cara yang berlaku dalam
produksi di PT.Oxcy Media Televisi.
1.4 Tujuan
Tujuan utama secara umum program hiburan televisi ialah untuk
menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan.
Program yang temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan
permainan (game).
Tujuan secara pribadi dalam proses KP ini ialah mampu
4
memaksimalkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan dan mampu
menerapkan pada/dalam kehidupan nyata.
1.5 Manfaat
Beberapa manfaat yang diperoleh penulis dalam proses kerja praktek
adalah:
1. Sebagai pelatihan langsung peran multimedia di dunia kerja
2. Mampu menjadi kameraman yang handal dalam stasiun televisi lokal
1.6 Metode Penelitian
Konsep yang diterapkan pada penggarapannya yaitu bagaimana
seorang kameraman dapat mengambil gambar dengan baik dan benar sesuai
tata cara yang berlaku dalam produksi di PT.Oxcy Media Televisi sehingga
dapat memberikan visual yang menarik bagi audience yang menonton
acaranya.
1.7 Kontribusi
Dalam program hiburan di PT.Oxcy Media Televisi kameraman
bertugas mengambil gambar sesuai tata cara yang berlaku dalam produksi
yang sudah ditetapkan, maupun acara live dalam studio atau luar seperti road
show ataupun event kecil dan besar.
1.8 Sistematika Laporan
Laporan kerja praktek ini terdiri dari beberapa bab dimana masing-
masing bab terdiri dari berbagai sub-sub bab yang bertujuan untuk
menjelaskan pokok-pokok bahasan dalam penyusunan laporan ini. Adapun
sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
5
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan masalah, metodologi, dan sistematika
penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi,
misi, domisili perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.
BAB III LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas berbagai teori dasar tentang dunia
pertelevisian atau brodcasting. selain itu elemen-elemen apa saja yang
mendukung dalam dunia boardcasting itu sendiri.
BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI
KARYA
Dalam bab ini menjelaskan metode-metode kerja selama melakukan
kerja praktek. Dan jobdisk sebagai kameramen. Dimana nantinya metode-
metode ini dapat digunakan dalam proses pembuatan karya atau proyek
multimedia selama kerja praktek di PT.Oxcy Media Televisi.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran dari kerja
praktek.
6
BAB II
PROFILE PERUSAHAAN
2.1 Sejarah
BCTV (Bussiness Channel Television)
adalah salah satu televisi lokal di Surabaya, Indonesia. Memulai siarannya
pada tanggal 7 Juli 2009 mulai pukul 08.00 – 24.00 WIB setiap hari pada
saluran 40 UHF. Jangkauan siarannya bertahap akan meliputi kota
Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Pasuruan, Kamal, Bangkalan.
Stasiun televisi ini merupakan jaringan dari Kompas TV.
Diluncurkan 7 July 2009
Jaringan Kompas TV
Pemilik PT. Oxcy Media Televisi
Format gambar PAL
Slogan "Maju Bersama"
Negara Indonesia
Bahasa Indonesia
Wilayah siaran Free To Air (Local Surabaya and surrounding areas)
Kantor pusat Jl. Raya Dukuh Kupang Barat 109/129
Surabaya 60225 Jawa Timur
Telp: +62315689752
Fax: +625689041
Situs web www.bctv.co.id
Surabaya Channel 40 UHF
7
2.2 Struktur Organisasi BCTV
Gambar 2.1 Struktur Organisasi BCTV
Dalam struktur organisasi tersebut menggambarkan tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
a. Komisaris
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya
pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.
b. Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
8
Memberikan arah kebijakan perusahaan, mengawasi dan mengontrol
jalannya perusahaan agar sesuai dengan yang telah digariskan.
c. Finance/Keuangan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Membantu tugas direktur mengendalikan proses keuangan mulai dari
investasi sampai dengan operasional harian perusahaan.
d. General Manager
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Membantu direktur menjalankan perusahaan secara teknis
operasional seperti yang telah digariskan oleh direktur, dengan cara
mengorganisasikan seluruh komponen perusahaan yang terbagi
dalam departemen-departemen masing-masing.
e. Departemen Teknik
Pada departemen Tehnik adalah sebagai pengatur seluruh peralatan
teknis yang terkait dengan proses perusahaan. Karena itu, departemen lain
yang bermaksud menggunakan peralatan teknis tersebut dianggap sewa
kepada departemen ini. Departemen ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Manager teknik
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini, dengan
tujuan memaksimalkan, mengefisienkan, dan menjaga kelangsungan
fungsi alat-alat yang digunakan dalam proses perusahaan.
Divisi Informatika (Hardware dan software)
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Bertugas memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga
kelangsungan fungsi alat-alat computer, jaringan, dan perlengkapan
digital lainnya, mulai dari fungsi hardware sampai ke software.
9
Divisi Studio dan Trasmisi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Bertugas memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga
kelangsungan fungsi alat-alat studio, seperti kamera dan
perlengkapan lainnya, mulai dari fungsi administratif sampai pada
perawatannya.
f. Departemen Produksi
Departemen ini berfungsi merencanakan dan membuat program-
program in house sepanjang waktu yang akan ditayangkan oleh
BCTV.Tugasnya mulai merencanakan, menyusun run down,
memproduksi, sampai pada melakukan evaluasi program yang sudah
ditayangkan. Departemen ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Kepala Produksi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Bertanggung jawab atas jalannya seluruh proses produksi dari mulai
perencanaan, pelaksanaan, paska produksi termasuk mengevaluasi
setiap program yang telah diproduksi. Mengkoordinir semua divisi
yang berada di bawah Departemen Produksi, yaitu : Divisi Produser,
Divisi Fasilitas Produksi, Divisi Operasional Studio dan Divisi Post
Produksi.
Divisi Produser
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Bertugas membantu Kepala Produksi dalam hal memproduksi
program-program yang akan dibuat secara in house, mulai dari
proses kreatif, administrative, sampai pada mengawal jalannya
produksi acara tersebut sampai selesai/siap tayang. Divisi ini terdiri
atas Eksekutif Produser, Produser dan Asisten Produksi.
Divisi Fasilitas Produksi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Membantu Kepala Produksi dalam menyiapkan kru yang akan
memproduksi program-program in house yang telah direncakan oleh
10
produser. Menjalankan arahan yang diberikan oleh produser agar
hasil produksi dapat sesuai dengan konsep awal dari produser. Divisi
ini terdiri atas Kameramen, Audioman, Lightingman, Artistik, Make
up dan Wardrobe.
Divisi Operasional Studio
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Membantu Kepala Produksi dalam proses produksi terutama yang
dilakukan di studio. Divisi ini terdiri atas Sutradara, Subcontrol.
Divisi Post Production
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Melakukan editing dan finishing touch atas hasil produksi.
Melakukan combining antara program hasil produksi dengan
animasi grafis bumper yang diperlukan,termasuk didalamnya editing
audio.
g. Departemen Pemberitaan
Departemen ini berfungsi untuk merencanakan dan menciptakan
program-program berita. Menentukan isu tema berita kemudian
menyajikannya kepada pemirsa. Departemen ini terdiri atas : Pemimpin
Redaksi, Produser, Reporter, Kameramen, Presenter, dan Editor.
Pemimpin Redaksi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Menentukan tema berita dalam segala bentuknya, termasuk
mengkoordinasi perencanaan, liputan, postpro, sampai penetrasinya.
Produser
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Membantu Pemimpin Redaksi dalam menentukan tema berita dalam
segala bentuknya, termasuk mengkoordinasi perencanaan.
Reporter
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
11
Melakukan liputan untuk mensuplai kebutuhan berita dalam setiap
program berita yang ada. Liputan dapat dilakukan sesuai instruksi
dari Koordinator liputan atau atas dasar inisiatif sendiri dai reporter
yang bersangkutan.
Kameramen
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Bersama-sama reporter atau presenter melakukan liputan dengan
tugas khusus yaitu pengambilan gambar di lapangan sesuai arahan
reporter, produser atau berdasarkan inisiatif sendiri.
Presenter
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Menjadi pembaca berita (pembawa acara) dalam setiap program
berita yang diproduksi di BCTV.
Editor
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Melakukan penataan gambar yang diambil oleh kameramen sesuai
dengan narasi beritanya sehingga enak ditonton.
h. Departemen Program
Departemen ini berfungsi menyiapkan program-program sepanjang
waktu yang akan ditayangkan oleh BCTV .Tugasnya mulai dari observasi
karakter masyarakat pemirsa, membuat program, menyusun jadwal,
mengontrol kualitas, sampai pada melakukan evaluasi program yang sudah
ditayangkan. Departemen ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:
Manager Program
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini, dengan
tujuan Memperlancar dan memaksimalkan penyajian program-
program BCTV yang akan ditayangkan.
Divisi Quality Control
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
12
Bertugas memberikan advise dan pertimbangan (diminta atau tidak)
kepada manager program dengan tujuan menjaga kualitas semua
program yang akan ditayangkan maupun program ulang yang akan
diproduksi secara in house.
Divisi Library
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Bertugas mengendalikan lalu lintas kaset kosong maupun yang
sudah terisi, melakukan filling atas jumlah dan content dalam rangka
membantu kelancaran produksi maupun keperluan persiapan tayang.
Divisi Administrasi Program
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Membantu manager program secara administratif operasional untuk
melakukan penjadwalan, quality control, akuisisi program, dan
mengendalikan traffic antara program dengan materi komersial.
Divisi on Air
Tugas dan tanggungjawabnya adalah :
Bertugas memaksimalkan, mengefisiensikan, dan menjaga
kelangsungan fungsi alat-alat on air, seperti VTR, switcher, monitor,
dan perlengkapan lainnya, mulai dari fungsi administratif sampai
perawatannya
i. Departemen Kreatif
Divisi Tim Kreatif
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Bekerjasama dengan Produser memberikan sentuhan kreatif pada
program-program in house agar tetap menarik untuk ditonton dan
dinikmati pemirsa.
Divisi Animasi Grafis
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Membuat grafis khas untuk BCTV dan berbagai keperluan presentasi
maupun icon BCTV lokal Surabaya.
13
Divisi Promo
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Memaksimalkan fungsi dan peralatan Virtual Studio untuk program-
program BCTV. Divisi ini juga bertugas untuk membuat berbagai
alir promo program-program BCTV.
j. Departemen Pemasaran
Departemen ini bertugas memasarkan dan menjual seluruh potensi
program acara dan potensi BCTV kepada klien melalui strategi jangka
panjang maupun jangka pendeknya.Departemen ini terdiri dari beberapa
bagian, yaitu :
Manager Marketing
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Mengorganisasikan seluruh elemen dalam departemen ini dengan
tujuan memperlancar dan memaksimalkan penjualan seluruh potensi
BCTV lewat biro-biro iklan maupun direct selling
Divisi Sales
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Melakukan riset dan eksplorasi pasar dalam rangka membentuk
budaya baru beriklan di BCTV : bahwa beriklan di BCTV efektif
dan tidak mahal
Divisi Off Air
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Membangun dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai event
organizer local maupun Jakarta dalam rangka menggelar acara off
air sesering mungkin
Administrasi Marketing dan Customer Service
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Mem-back up administrasi marketing seluas-luasnya dalam rangka
menyelamatkan omset penjualan yang dilakukan oleh departemen
marketing. Divisi ini juga mengendalikan mekanisme Customer
Service.
14
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Video
Menurut http://jurnaltusirku.blogspot.com, video adalah teknologi
untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata
ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal
elektronik, atau media digital. Berkaitan dengan “penglihatan dan
pendengaran”
Aplikasi video pada multimedia mencakup banyak aplikasi
Entertainment: broadcast TV, VCR/DVD recording
Interpersonal: video telephony, video conferencing
Interactive: windows
Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja
menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal
representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian
didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu
alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah
camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video dan
audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera dan recorder.
Macam-macam camcorder: miniDV, DVD camcorder, dan digital8.
Camcorder terdiri dari 3 komponen:
Lensa : untuk mengatur banyak cahaya, zoom, dan
kecepatan shutter
15
Imager : untuk melakukan konversi cahaya ke sinyal
electronic video
Recorder : untuk menulis sinyal video ke media penyimpanan
(seperti magnetic videotape)
A. Digitalization
Dalam aplikasi multimedia sinyal video harus diubah ke dalam
bentuk digital agar dapat disimpan dalam memory komputer dan dapat
dilakukan pengeditan. Sampling rate: mencari nilai resolusi horisontal,
vertikal, frame rate untuk disample. Quantization: melakukan pengubahan
sampling sinyal analog ke digital. Digitalisasi warna video: semakin banyak
warna yang diwakilkan, maka semakin baik resolusi warnanya dan ukuran
kapasitasnya juga makin besar. Dalam sistem TV digital proses digitasi
ketiga komponen warna dilakukan sebelum ditransmisikan. proses
pengeditan dan operasi lain dapat dilakukan dengan cepat dibutuhkan
resolusi yang sama untuk ketiga sinyal Beberapa jenis VGA untuk video
digital:
CGA (Color Graphics Array):
Menampung 4 colors dengan resolusi 320 pixels x 200
pixels.
EGA (Enhanced Graphics Array)
Menampung 16 colors dengan resolusi 640 pixels x 350
pixels.
16
VGA (Video Graphics Array)
Menampung 256 colors dengan resolusi 640 pixels x
480 pixels.
XGA (Extended Graphics Array)
Menampung 65000 colors dengan resolusi 640 x 480
Menampung 256 colors dengan resolusi 1024 x 768
SVGA (Super VGA)
Menampung 16 juta warna dengan resolusi 1024 x 768
B. Format Video
Digital Video Compressed
a. CCIR-601 untuk broadcast tv.
b. MPEG-4 untuk video online
c. MPEG-2 untuk DVD dan SVCD
d. MPEG-1 untuk VCD
Analog / Tapes Video
a. Betacam: format untuk broadcast dengan kualitas tertinggi.
b. DV dan miniDV untuk camcorder
c. Digital8 dibuat oleh Sony tahun 1990-an, mampu menyimpan
video selama 60 -90 menit.
d. Hitachi Digital8 Camcorder
ASF (Advanced System Format)
Dibuat oleh Microsoft sebagai standar audio/video streaming
format Bagian dari Windows Media framework Format ini tidak
menspesifikasikan bagaimana video atau audio harus di encode,
17
tetapi sebagai gantinya menspesifikasikan struktur video/audio
stream. Berarti ASF dapat diencode dengan codec apapun.
a. Dapat memainkan audio/video dari streaming media server,
HTTP server, maupun lokal.
b. Beberapa contoh format ASF lain adalah WMA dan WMV dari
Microsoft.
c. Dapat berisi metadata seperti layaknya ID3 pada MP3
d. ASF memiliki MIME “type application/vnd.ms-asf” atau
“video/x-ms-asf”.
e. Software : Windows Media Player
MOV (Quick Time)
a. Dibuat oleh Apple
b. Bersifat lintas platform.
c. Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet.
d. Software: QuickTime
e. Memiliki beberapa track yang terdiri dari auido, video, images,
dan text sehingga masing-masing track dapat terdiri dari file-file
yang terpisah.
MPEG (Motion Picture Expert Group)
a. Merupakan file terkompresi lossy.
b. MPEG-1 untuk format VCD dengan audio berformat MP3.
c. MPEG-1 terdiri dari beberapa bagian:
Synchronization and multiplexing of video and audio.
Compression codec for non-interlaced video signals.
18
Compression codec for perceptual coding of audio signals.
d. MPEG-1 beresoluasi 352x240.
e. MPEG-1 hanya mensupport progressive scan video.
f. MPEG-2 digunakan untuk broadcast, siaran untuk direct-satelit
dan cable tv.
g. MPEG-2 support interlaced format.
h. MPEG-2 digunakan dalam/pada HDTV dan DVD video disc.
MPEG-4 digunakan untuk streaming, CD distribution,
videophone dan broadcast television.
MPEG-4 mendukung digital rights management.
DivX
Salah satu video codec yang diciptakan oleh DivX Inc.
Terkenal dengan ukuran filenya yang kecil karena menggunakan
MPEG4 Part 2 compression. Versi pertamanya yaitu versi 3.11
diberi nama “DivX ;-)”. DivX bersifat closed source sedangkan
untuk versi open sourcenya adalah XviD yang mampu berjalan juga
di Linux.
Windows Media Video (WMV)
Codec milik Microsoft yang berbasis pada MPEG4 part 2
Software: Windows Media Player, Mplayer, FFmpeg. MV
merupakan gabungan dari AVI dan WMA yang terkompres, dapat
berekstensi wmv, avi, atau asf. Software: QuickTime, Windows
Media Player, ZoomPlayer, DivXPro, RealOne Player, Xing Mpeg
Player, PowerDVD.
19
3.2 BROADCASTING
Menurut buku “Teknik Broadcasting Televisi” milik Fakultas
Teknik Informatika Universitas, atau penyiaran radio dan televisi adalah
media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak.
Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan
transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan
Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat
sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu
broadcasting.
Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan
sebuah stasiun radio apalagi televisi. Beberapa profesi yang sangat popular
adalah penyiar radio, presenter televisi dan produser. Selebihnya mungkin
masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya
mendekatkan diri ke berbagai bisnis. Radio dan, khususnya televisi sangat
membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif.
A. Jenis-jenis media
Seperti kita ketahui, media adalah suatu ‘alat’ yang menghubungkan
kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang
terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media
adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.
Media dapat digolongkan menjadi tiga menurut jenisnya, yaitu
media cetak yang terdiri dari koran, majalah, dll, media elektronik terdiri
dari televisi dan radio, dan yang masih tidak jelas statusnya yaitu media
online dengan perangkat internet.
20
Media online juga sering disebut ‘media banci’ karena fungsinya
sama-sama dapat digolongkan ke dalam dua media sebelumnya, cetak dan
elektronik.
Tiga jenis media tadi juga mempunyai kekurangan dan kelebihannya
berdasarkan kecepatan, biaya produksi, ketajaman berita, dll. Kelebihan
serta kekurangan ketiga media tersebut adalah:
a. Media Cetak
Kelebihan:
Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau
mengklipingnya. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar
mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat
membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
Kekurangan:
Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena
media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi
kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering
kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu
saja tidak dapat didengar. Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat
memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus
mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
21
b. Media Elektronik
Kelebihan:
Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam
menyebarkan berita ke masyarakat luas. Ada audio visual, media
elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya
untuk memahami berita.(khusus televisi) Terjangkau luas, media
elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
Kekurangan:
Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang
apa yang sudah ditayangkan.
c. Media Online
Kelebihan:
Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam
menyampaikan beritanya. Audio Visual, media online juga mempunyai
audio visual dengan melakukan streaming. Praktis dan Fleksibel, media
online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.
Kekurangan:
Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang
dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya. Tidak
terjangkau luas. Belum semua lapisan masyarakat bias menikmati
layanan media online.
Melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki ketiga media di
atas, media online mempunyai keunggulan dalam segi kecepatan. Kecepatan
tersebut dapat mengalahkan kedua media lainnya karena audiens sekarang
22
lebih mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses
informasi, dan hal itu dimiliki oleh media online.
Melihat hal ini, prospek media online akan sangat unggul dan dapat
mengalahkan kedua jenis media lainnya. Apalagi jika seluruh dunia dapat
mengakses internet dengan mudah, otomatis media online akan lebih sering
digunakan audiens dibanding kedua jenis media lainnya. Permasalahan yang
dihadapi adalah, saat ini media online belum bisa menjangkau semua
lapisan masyarakat. Hanya beberapa kalangan tertentu yang bisa mengakses
informasi melalui media online ini. Mungkin sekarang sudah lebih maju
karena masyarakat lapisan bawah yang selama ini menjadi masyarakat
minoritas pengakses media online, jumlahnya sudah meningkat. Namun
masih ada kendala lain, yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia mereka,
yang hanya bisa mengakses beberapa informasi kecil atau hanya sekedar
chatting dan membuka situs jejaring sosial.
B. Proses Produksi Dalam Stasiun Televisi
Televisi sebagai media elektronik merupakan media yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain
karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual, televisi bisa
menayangkan informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat
menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan
televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak.
Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung
respon dari masyarakat. Agar sebuah program televisi dapat mencapai
sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan
23
produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program televisi. Untuk
melakukan produksi di satsiun televisi terdiri dari 9 tahap, kesembilan tahap
tersebut adalah:
a. Membuat tujuan dari produksi
bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus
membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan
tersebut maka tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika
tujuan tersebut tidak tercapai, maka kita dapat mengevaluasi
bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat diproduksi
dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan
lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program
adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi
sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.
b. Menganalisa target penonton
sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan
adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis,
demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi
“salah alamat” dalam membuat suatu program. Program yang
ditargetkan untuk orang tua, kemaslah program tersebut agar
menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah anak-anak
yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan
pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom
Televisi”.
24
c. Evaluasi acara
Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya,
Dalam memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang
apakah program sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya.
Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah
program baru. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program
sebelumnya akan membuat program baru ini berbeda karena semua
sudah dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut
konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.
d. Membuat proposal program
Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-
konsep yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas
kertas. Dalam menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang
harus dilewati. Yang pertama adalah membuat treatment dan
jelaskan detail maksud dari dibuatnya program tersebut. Setelah
bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan
program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program,
yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.
e. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule
Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa
perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui
sehingga tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun
televisi. Yang mengatur itu semua dilakukan di satu departemen
25
yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan
tercakup
i. Orientasi Program
ii. Kebijakan Program
iii. Strategi Program
iv. Sumber Acara
v. Pola Acara
vi. Kriteria Acara
vii. Pengembangan Program
f. Memilih lokasi
Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus
memutuskan lokasi di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei
dan mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau location
manager.
g. Memilih pemeran dan peralatannya
Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan
tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan
kepada orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal
ini juga dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa
digunakan sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal
kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia bertugas melihat
naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya
dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer
26
dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi
tersebut membutuhkan sentuhan computer.
h. Memulai latihan dan shooting
Tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau
disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum
pengambilan gambar. Produksi acara yang menggunakan sistem live
on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan
khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa
di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa
mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi
editing.
i. Pasca Produksi
Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya
menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki
rating. Di dalam lembaga televisi, acara akan dievaluasi, diuji
coba/ditanggapi oleh para informer.
C. Program Hiburan
Program Hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audience dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan.
Program yang temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan
permainan(game).
27
1) Drama, adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita
mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang
(tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik
dan emosi.
2) Sinetron merupakan drama yang menyajika cerita dari berbagai
tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita
mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu
kesimpulan.
3) Film, televisi menjadi media paling akhir yang dapat
manayangkan film sebagai salah satu programnya karena pada
awalnya tujuan dibuatnya film untuk layar lebar.Kemudian film itu
sendiri didistribusikan menjadi VCD atau DVD setelah itu film baru
dapat ditayangkan di televisi.
4) Permainan atau game show, adalah suatu bentuk program yang
melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang
saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
5) Musik, Program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan
kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di
studio ataupun di luar studio. Program musik di televisi sangat
ditentukan artis menarik audience. Tidak saja dari kualitas suara
namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar
menjadi lebih menarik.
28
6) Pertunjukan, merupakan program yang menampilkan kemampuan
seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio
ataupun di luar studio .
29
BAB IV
METODE KERJA PRAKTEK
DAN IMPLEMENTASI KARYA
4.1 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek
Prosedur dalam pelaksanaan kerja praktek adalah sesuai dengan
prosedur pelaksanaan kerja praktek yang ditetapkan oleh STIKOM
Surabaya. Yaitu dengan beberapa tahapan – tahapan penting yang harus
dilalui sebagai berikut :
a. Survei lapangan atau observasi, kegiatan ini ditujukan untuk
mengamati proses pembuatan produksi multimedia.
b. Studi Kepustakaan, dilakukan untuk mendapatkan landasan teori
yang sesuai dengan permasalahan dan dapat menjadi referensi untuk
pelaksanaan rencana pengembangan sistem.
c. Analisa Permasalahan, penganalisaan permasalahan ditujukan untuk
menetapkan kebutuhan klien atau kebutuhan instalasi dan
menentukan bagaimana solusi terbaik yang akan diterapkan dalam
intalasi.
d. Pembuatan produk multimedia, pada pembuatan produk sendiri
terdapat beberapa tahap, antara lain :
i. Pendahuluan, identifikasi permasalahan yang ada, evaluasi,
alternatif, solusi dan prioritas pengembangan.
ii. Tahap analisa ruang lingkup permasalahan, ruang lingkup dan
sasaran yang akan dikembangkan, identifikasi area permasalahan
30
yang lebih terinci, evaluasi, perumusan dan penyusunan untuk
menunjang perancangan desain.
iii. Tahap analisa kebutuhan pengguna, mendefinisikan kebutuhan
fungsional dan non-fungsional untuk menunjang informasi yang
akurat.
iv. Tahap spesifikasi media, dilakukan untuk melakukan spesifikasi
fungsional, konfigurasi hardware atau software yang support
dengan komputer klien.
v. Revisi Produk, melakukan perbaikan dan pemantauan baik untuk
CD-Rom Sinetron setelah dilakukan percobaan oleh klien.
vi. Pembuatan laporan, semua dokumentasi dalam pembuatan produk
multimedia tersebut, sebagai hasil dari proyek disusun dalam
sebuah laporan.
4.2 Implementasi Karya
Dalam kerja praktek penulis terlibat langsung dalam kegiatan
produksi program acara hiburan di BCTV yang bertemakan ramadhan
antara lain:
1. Korma (Komedi Ramadhan)
2. Filler Ramadhan BCTV
1. Korma (Komedi Ramadhan)
Korma (Komedi Ramadhan) adalah sebuah acara hiburan berjenis
Talk show yang dikemas dengan komedi beserta lantunan musik dari band
31
yang bernuansa timur tengah. Program ini ditayangkan secara live dengan
durasi sekitar 1 jam.
1.2 Proses pengerjaan acara Korma (Komedi Ramadhan)
Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam
tiga jenis tahap yaitu :
a) Pra Produksi
Pembuatan Naskah
Naskah digunakan untuk memandu host (pengisi acara) agar mereka
tahu apa saja yang harus dilakukan selama acara berlangsung.
Set Kamera
Settingan pada kamera meliputi pengaturan posisi kamera untuk
mengambil gambar sesuai urutannya, pengaturan white
ballance,iris,gain. Pemasangan perangkat audio berupa headset agar
kameramen dapat berinteraksi dengan ruang control juga antara
kameramen satu dengan yang lainnya.
Set Audio
Settingan audio meliputi pengaturan suara dalam interaksi antara
kameramen,ruang control, host beserta audio saat penayangan
acaranya di TV.
b) Produksi
Selama acara berlangsung kameramen bertugas mengambil gambar
sesuai panduan dari program director yang ada di dalam ruang
control.
32
PROSES PRODUKSI KORMA
Cuplikan Gambar
Gambar 4.3 Band perform saat opening acara
Gambar 4.3 Pembahasan materi oleh host dan narasumber
33
Gambar 4.3 Sesi tanya jawab dengan audien
Gambar di atas menunjukaan beberapa cuplikan tayangan program
acara KORMA yang berlangsung sekitar 1 jam.
2. Filler Ramadhan BCTV
Filler Ramadhan adalah tayangan berupa film pendek yang disajikan
pada selingan program acara hiburan yang mengangkat tentang tema
ramadhan atau menyambut bulan ramadhan beserta idul fitri.
2.1 Proses pengerjaan Filler Ramadhan
Ruang lingkup dari penyusunan kerja dapat dikelompokkan dalam
tiga jenis tahap yaitu :
a) Pra Produksi
Hunting lokasi, pencarian talent, pembuatan treatment dan scenario
b) Produksi
Shoting
34
PROSES PRODUKSI FILLER RAMADHAN BCTV
Cuplikan Gambar
Gambar 4.4 Scene 1 Berdoa
Gambar 4.4 Scene 4 Mengaji
Gambar 4.4 Bumper out
Gambar diatas menunjukkan beberapa gambar potongan scene dari
filler ramadhan BCTV
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan implementasi diatas, maka penulis dapat
menyimpulkan:
a. Masyarakat sebagai audien diberikan visual gambar yang bagus dan
semenarik mungkin.
b. Masyarakat sebagai audien diberikan tayangan hiburan yang
menarik,fresh serta mendidik.
c. .Masyarakat sebagai audien disuguhi acara dalam bentuk tayangan
live maupun on air.
5.2 Saran-saran
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan
penulisan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai kameramen, penulis tidak merasa apa yang telah dibuat
ialah sudah benar, tetapi penulis masih mengharap kritik dan saran
dari siapa saja atas hasil yang sudah dicapai dalam proses
pembelajaran sebagai kameramen.
b. Apabila dalam pengambilan gambar tidak sesuai dari yang
diharapkan pihak produksi, perlu diulang dari penulis untuk
keperluannya yang sama, atau diretake agar lebih baik.
38
DAFTAR PUSTAKA
Rujukan Buku:
a. Fakultas Teknik Informatika ( 2005). Teknik Broadcast Televisi.
Surabaya:
Rujukan Website:
a. Albarda (2004). Pengetahuan tentang video dan pertelevisian. From
http://jurnaltusirku.blogspot.com
b. Edoz(2010). Belajar broardcast Televisi.From:
http://belajarbroadcast.blogspot.com/2010/07/belajar-broadcast-
televisi.html