laporan kerja praktek di pt. jkw jakarta - core.ac.uk · kantor pusat pt. jkw, sunter 3 gambar 2.2....

50
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. JKW JAKARTA Oleh: Cesarius Yediko Korengkeng NPM : 14 06 07708 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017

Upload: ngodat

Post on 15-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI PT. JKW – JAKARTA

Oleh:

Cesarius Yediko Korengkeng

NPM : 14 06 07708

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017

iv

KATA PENGANTAR

Pujian Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan kerja praktek di PT. JKW dengan baik dan lancar. Kerja praktek

merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa

Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya

Yogyakarta. Pelaksanaan kerja praktek ini kemudian disampaikan dalam bentuk

sebuah laporan sebagai pertanggungjawaban kepada pihak perusahaan dan

jurusan.

Melalui kerja praktek ini penulis mendapatkan banyak pengalaman dan

pembelajaran yang melengkapi ilmu-ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan.

Kerja praktek memberi kesempatan bagi penulis untuk mengenal secara nyata

dunia kerja yang sesungguhnya. Dalam kesempatan ini, penulis melaksanakan

kerja praktek di PT. JKW selama 30 hari kerja yaitu selama periode Juli – Agustus

2017. Dalam laporan kali ini penulis akan menjabarkan kegiatan proses assembly

unit dari pembuatan komponen hingga pada proses perakitan produk.

Selama proses pelaksanaan kerja praktek maupun penulisan laporan tentunya

tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan terima kasih atas bimbingan dan dukungan kepada:

a. Kepala Departemen Produksi PT. JKW Plant I Sunter.

b. Kepala Seksi Assembly Unit PT. JKW Plant I Sunter.

c. Foreman Line B Assembly Unit PT. JKW Plant I Sunter.

d. QCL Line B Assembly Unit PT. JKW Plant I Sunter.

e. MTC Assembly Unit PT. JKW Plant I Sunter.

f. Checkman Line B Assembly unit PT. JKW Plant 1 Sunter dan seluruh staff

Line B Assembly Unit.

g. Bapak Dr. A. Teguh Siswantoro, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknologi

Industri.

h. Bapak V. Ariyono, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Industri.

i. Ibu Deny Ratna Yuniartha, S.T., M.T., selaku koordinator Kerja Praktek Teknik

Industri.

j. Bapak The Jin Ai, S.T., M.T., Dr. Eng, selaku Dosen Pembimbing Akademik

Kerja Praktek penulis.

v

k. Marcelina, Ardi, James, Aisha, Kevin dan Dimas, selaku rekan kerja praktek

penulis selama 30 hari kerja di PT. JKW.

Sebagai penutup, penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini tidak luput

dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf dan

menerima kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini

kerja praktek ini. Akhir kata, semoga kerja praktek dan laporan yang telah

diselesaikan bermanfaat bagi semua pihak dan dapat dipergunakan semestinya.

Jakarta, 13 November 2017

Penulis

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i

LEMBAR KETERANGAN PELKASANAAN KP...................................................iii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................iv

DAFTAR ISI.......................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ix

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2. Tujuan ........................................................................................................ 1

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksaan Kerja Praktek .............................................. 2

BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ....................................................... 3

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................................... 3

2.2. Struktur Organisasi ..................................................................................... 3

2.3. Manajemen Perusahaan ............................................................................. 4

BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN ...................................................... 7

3.1. Proses Bisnis Perusahaan .......................................................................... 7

3.2. Produk yang Dihasilkan .............................................................................. 7

3.3. Proses Produksi ......................................................................................... 7

3.4. Seksi Assembly Unit ................................................................................... 7

BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA .............................................. 28

4.1. Lingkup Pekerjaan .................................................................................... 28

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan ................................. 28

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan .......................................................... 29

4.4. Hasil Pekerjaan ........................................................................................ 29

BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 36

5.1. Keimpulan ................................................................................................ 36

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kantor Pusat PT. JKW, Sunter 3

Gambar 2.2. Tagline PT. JKW 3

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Perusahaan 3

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Plant 1 Division 3

Gambar 2.5. Struktur Organisasi Assembly Unit 4

Gambar 3.1. Proses Bisnis Perusahaan 7

Gambar 3.2. Produk X 7

Gambar 3.3. Produk Y 7

Gambar 3.4. Bagian-bagian Produk yang dihasilkan 7

Gambar 3.5. Flow Process Perusahaan 7

Gambar 3.6. Peta Proses Operasi Departemen Produksi 7

Gambar 3.7. Diagram SIPOC 9

Gambar 3.8. Layout Assembly Unit 11

Gambar 3.9. Check Sheet R1-R3 23

Gambar 3.10. Check Sheet L1-L3 23

Gambar 3.11. Mesin Numbering 23

Gambar 3.12. Mesin Press 24

Gambar 3.13. Mesin Lifter Engine 24

Gambar 3.14. Impulse UL 40 SD 24

Gambar 3.15. Impulse UL 50 24

Gambar 3.16. Impulse UL 90 25

Gambar 3.17. Impulse UL 60 25

Gambar 3.18. Impulse UL 40 D 25

Gambar 3.19. Impulse UL 100 25

Gambar 3.20. Impulse UL 50 D 25

Gambar 3.21. Impulse SC025-L2200 26

Gambar 3.22. Sarung Tangan Katun 26

Gambar 3.23. Penutup Telinga (Ear Plug) 26

Gambar 3.24. Helm 26

Gambar 3.25. Masker 27

Gambar 3.26. Topi Kerja 27

Gambar 4.1. Section Profile Assembly Unit 30

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Assembly Unit 30

viii

Gambar 4.3. Beberapa Tugas dan Wewenang pada Bagian Assembly Unit 30

Gambar 4.4. Layout Assembly Unit 30

Gambar 4.5. Unit yang diproduksi 31

Gambar 4.6. Bagian-Bagian Produk 31

Gambar 4.7. SIPOC Diagram 31

Gambar 4.8. Global Process 32

Gambar 4.9. Contoh Operating System (OS) 32

Gambar 4.10. Beberapa Bagian Critical Point Quality (1) 32

Gambar 4.11. Beberapa Bagian Critical Point Quality (2) 32

Gambar 4.12. Beberapa Bagian Critical Point Quality (3) 33

Gambar 4.13. Beberapa Bagian Critical Point Quality (4) 33

Gambar 4.14. Alat Pelindung Diri (1) 33

Gambar 4.15. Alat Pelindung Diri (2) 33

Gambar 4.16. Alat Pengukuran (1) 33

Gambar 4.17. Alat Pengukuran (2) 34

Gambar 4.18. Beberapa Bagian Tool dan Equipment (1) 34

Gambar 4.19. Beberapa Bagian Tool dan Equipment (2) 34

Gambar 4.20. Beberapa Bagian Flow Process Pada Sub Frame 34

Gambar 4.21. Beberapa Bagian Flow Process Pada Main Line (1) 35

Gambar 4.22. Beberapa Bagian Flow Process Pada Main Line (2) 35

Gambar 4.23. Beberapa Bagian Flow Process Pada Main Line (3) 35

Gambar 4.24. Contoh Quality Gate Pada Main Line 35

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kapasitas Produksi dan Jumlah Man Power 8

Tabel 3.2. Flow Process Produksi 12

Tabel 3.3. Operation Standard Quality Gate 19

Tabel 3.4. Critical Point 23

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan

kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang

kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali

suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan

etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik

Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek

mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini

mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan

pemecahan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang

dilakukan oleh mahasiswa adalah:

1. Mengenali ruang lingkup perusahaan.

2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu.

3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor

atau pembimbing lapangan.

4. Mengamati perilaku sistem.

5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis.

6. Melaksanakan ujian kerja praktek.

1.2. Tujuan

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:

1. Melatih kedisiplinan.

2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan

dalam perusahaan.

3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan

menjalankan bisnis.

5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di

perusahaan.

2

6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksaan Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan di PT. JKW yang berlokasi di Jl. Laksda Yos Sudarso

Sunter I, Jakarta Utara, DKI Jakarta. Penulis melaksanakan kerja praktek pada

tanggal 3 juli 2017 – 18 Agustus 2017. Perusahaan menempatkan penulis di

departemen produksi, seksi assembly unit line B

3

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1. Sejarah Perusahaan

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 2.1. Kantor Pusat PT. JKW, Sunter

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

2.1.2. Identitas Umum Perusahaan

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 2.2. Tagline PT. JKW

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

2.2. Struktur Organisasi

Dalam menunjang segala aktivitas yang terdapat pada suatu perusahaan,

diperlukan sebuah struktur yang terdiri dari bagian-bagian sesuai dengan job desk

masing-masing, sehingga perusahaan dapat berjalan untuk mencapai tujuan yang

ingin di capai.

2.2.1. Struktur Organisasi Perusahaan

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Perusahaan

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

2.2.2. Struktur Organisasi Plant 1 Division

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Plant 1 Division

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

4

2.2.3. Struktur Organisasi Assembly Unit

Pada seksi assembly unit dikepalai oleh kepala seksi, yang membawahi Foreman

dan Quality Control Line (QCL). Foreman membawahi Repairman, Checkman dan

Material, Tools and Consumable (MTC). Sedanghkan Checkman membawahi

operator yang bertanggung jawab mengawasi pekerjaan-pekerjaan operator

selama produksi. Struktur organisasi assembly unit ditunjukkan pada Gambar 2.5.

Sec Head

QCL Planner

MTC

Foreman

Checkman

Repairman

OP 1

Gambar 2.5. Struktur Organisasi Assembly Unit

2.3. Manajemen Perusahaan

2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

5

2.3.2. Sistem Pengupahan dan Penerimaan

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

2.3.3. Fasilitas Perusahaan

Berikut adalah beberapa fasilitas yang disediakan pada PT. JKW bagi semua

karyawan:

a. Poliklinik

Fasilitas yang diberikan oleh pabrik untuk menjamin kesehatan para karyawan PT.

JKW.

b. Mushola

Fasilitas berupa mushola agar karyawan dapat menjalankan ibadah dengan

lancar.

c. Koperasi

Fasilitas yang bertujuan untuk membatu meningkatkan kesejahteraan karyawan.

d. Kantin

Menyediakan fasilitas makan siang gratis pada seluruh karyawan sehingga

karyawan tidak perlu keluar perusahaan untuk mencari makan.

e. Ruang Serba Guna

Fasilitas untuk tempat diadakannya seminar-seminar yang juga bertujuan untuk

meningkatkan kinerja karyawan.

f. Perpustakaan

Fasilitas ini digunakan untuk menambah pengetahuan karyawan mengenai bidang

yang ditekuninya melalui buku-buku yang tersedia di perpustakaan.

g. Asuransi

Asuransi kerja yang disediakan oleh perusahaan yaitu asuransi JAMSOSTEK,

asuransi kecelakaan kerja, dan asuransi kematian.

h. Tunjangan

Tunjangan diberikan kepada karyawan untuk meningkat semangat kerja bagi

karyawan.

i. Cuti

Cuti merupakan kebijakan perusahaan dan hak karyawan. Cuti yang diberikan

perusahaan yaitu berupa cuti hamil, cuti bersalin, cuti sakit, maupun cuti khusus.

j. Seragam

Seragam diberikan apabila karyawan telah diterima bekerja di PT. JKW dan wajib

dipakai saat berada di lingkungan perusahaan.

6

2.3.4. Strategi Pemasaran

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

2.3.5. Peraturan Perusahaan

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

2.3.6. Jadwal Kerja

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

2.3.7. Kebijakan Mutu

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

2.3.8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan hal yang wajib untuk dijaga dan

dilakukan dengan baik untuk menghindari adanya kecelakaan. Banyak faktor yang

dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Faktor-faktor tersebut antara

lain:

a. Faktor fisik, seperti cahaya, temperatur, kelembaban, dan lain-lain.

b. Faktor kimia, seperti gas, uap, debu, dan lain-lain.

c. Faktor biologi (baik golongan hewan maupun tumbuhan).

d. Faktor fisiologis, seperti konstruksi mesin (sikap dan cara kerja).

e. Faktor mental psikologis, seperti hubungan antara pekerja dan pengusaha,

dan lain-lain.

Secara umum kondisi lingkungan kerja sudah cukup baik, seperti cahaya,

temperatur, dan kelembaban. Selain itu di setiap seksi lantai produksi juga

disediakan kotak P3K dan APAR.

2.3.9. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

2.3.10. SMK3

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

7

BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1. Proses Bisnis Perusahaan

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 3.1. Proses Bisnis Perusahaan

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

3.2. Produk yang Dihasilkan

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 3.2. Produk X

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 3.3. Produk Y

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 3.4. Bagian-bagian dari Produk yang dihasilkan

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

3.3. Proses Produksi

(Sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 3.5. Flow Process Perusahaan

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 3.6. Peta Proses Operasi Departemen Produksi

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

3.4. Seksi Assembly Unit

3.4.1. Profil Seksi Assembly Unit

Assembly line merupakan proses manufaktur dimana setiap bagian disusun

berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat. Dalam

metode assembly line pergerakan pekerja di minimalisir sehingga pekerjaan lebih

efektif, dalam assembly line komponen diletakkan di atas konveyor dan berjalan

sesuai dengan urutan proses produk tersebut. Pekerja dapat memasang

8

komponen terus menerus tanpa menunggu sampai proses akhir, setiap pekerja

mempunyai tanggung jawab memasang urutan sesuai komponennya.

Metode ini juga yang digunakan pada seksi assembly unit di PT. JKW, yaitu

merakit komponen-komponen produk seperti frame body, engine, fuel tank, wheel

dan cover-cover menjadi produk yang utuh.

Tabel 3.1. Kapasitas Produksi dan Jumlah Man Power

Shift Kapasitas Jumlah Man Power

Cub Matic Cub Matic

Shift 1 - 1200 - 106

Shift 2 - 1000 - 105

Shift 3 - - - -

Total - 2200 - 211

Tabel 3.1. menunjukkan jumlah produksi produk yang dihasilkan oleh seksi

assembly unit adalah 2200 produk yang terdiri dari 1200 unit pada shift pertama

dan 1000 produk pada shift yang kedua dan pada assembly unit terdapat total 106

MP pada shift 1 dan 105 MP pada shift 2 dibagi kedalam 2 klasifikasi MP yaitu

direct dan indirect. MP Direct terdiri dari 75 operator dan 6 Q gate. Sedangkan MP

indirect terdiri dari 7 Checkman, 3 Quality Control Line (QCL), 3 Foreman dan 9

Repairman.

3.4.2. Material yang Digunakan di Line Produksi

Material yang digunakan pada perakitan produk di assembly unit meliputi bagian

yang harus ada, material tersebut antara lain:

a. Material pada assembling line

i. Besi

1. Frame body

2. Shock breaker

3. Kick starter

4. Muffler

5. Velg

6. Fuel tank

ii. Plastik

1. Cover body

9

2. Box luggage

3. Step floor

4. Fender rear

iii. Rubber

a. Ban

3.4.3. SIPOC Diagram

Proses produksi pada seksi assembly unit sebenarnya dilakukan oleh seksi lain,

karena seksi assembly unit hanya melakukan proses perakitan komponen-

komponen yang berasal dari seksi lain maupun dari supplier resmi PT. JKW

yangmemasok berbagai part seperti part cover Inner lower assembly, light

assembly rear comb, cover under, dll.

Gambar 3.7. Diagram SIPOC

Gambar 3.7. menunjukkan diagram SIPOC dari seksi assembly unit bahwa proses

produksi pada seksi assembly unit dimulai dari berbagai supplier seperti sub con,

assembly engine, assembly wheel, painting steel, dan painting plastic. Pada

assembly engine membuat sebuah mesin yang sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan, Assembly wheel merupakan tempat merakit velg dan ban yang kedua

part juga berasal dari supplier. Paintig steel menghasilkan frame body dan fuel

tank assembly yang telah di painting. Plastic Injetion menghasilkan berupa part

plastic yaitu seperti cover body dan cover inner upper.

Setelah semua part nya telah berada pada assembly unit, maka akan diproses

yang terdiri dari beberapa perakitan pada setiap stasiun kerja seperti sub frame,

sub line, dan main line. Setelah menjadi sebuah produk, kemudian menuju ke final

10

inspection dan tahap yang terakhir adalah shipping dan produk siap untuk

dipasarkan ke konsumen.

3.4.4. Royal Straight Pass

Royal Straight Pass (RSP) merupakan rasio kemampuan assembly line dan

supporting line untuk menghasilkan produk tanpa melalui proses repair dan

langsung bisa delivery ke shipping dalam periode shift.

Royal Straight Pass =𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑃𝑎𝑠𝑠 𝐴𝑠𝑠𝑦

𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐿𝑖𝑛𝑒 𝑥 100 % (3.1)

3.4.5. Final Straight Pass

Final Straight Pass merupakan kemampuan dari assembly line untuk

menghasilkan produk pada periode harian. Tujuan FSP adalah untuk mengukur

kinerja assembly Line untuk menghasilkan produk dalam periode harian.

Final Straight Pass =𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑔ℎ𝑡 𝑃𝑎𝑠𝑠 𝐹𝑖𝑛𝑎𝑙

Actual Produksi Line 𝑥 100 % (3.2)

11

3.4.6. Layout Produksi

Gambar 3.8. Layout Assembly Unit

S U BF R A M E

Num

b 1

Nu

mb

2

60

06

00

601602603

703704

465

M A IN L IN E

901

800801802804806807

903905906907908909910911912913915916917918919920921

461

926927928929931932933934

809810811812813814815816817818819820821822823824826827828829830831832833834

set

key set

803Q

Gate R1

Q Gate R2

QGate R3

QGate

L1914923

QGateL2

930Q

GateL3

936LAYOUT PRODUKSI

LINE 1B

12

Gambar 3.8. menunjukkan layout pada assembly unit yaitu terdiri dari sub frame

dan main line. Pada main line terdapat 6 quality gate yang terbagi atas 3 quality

gate pada stasiun kiri (L) dan 3 quality gate di stasiun kanan (R).

3.4.7. Proses Produksi

Seperti yang terlihat seperti Tabel 3.2. terdapat urutan proses produksi produk dari

satu stasiun ke stasiun selanjutnya yang saling berkaitan dan mempunyai job

desciption yang berbeda-beda. Proses produksi dimulai dari proses numbering

pada sub frame sampai dengan scan produk yang telah dirakit dengan sempurna

dan masuk pada tahap selanjutnya.

Tabel 3.2. Flow Process Produksi

KODE (L) AKTIVITAS (L) AKTIVITAS (R) KODE (R)

Sub Frame

Numbering 600

Press cone race 601

Memasang steel ball

under 602

465 Memasang set key pada

cover seat lock

703 Meindahkan seat lock ke

rear fender Memasang rear fender 603

704 Pasang key set dan rear

cushion

Main Line

Torsi bolt muffler 800

901 Menyatukan body comp

frame dengan engine

Membantu memasang

body comp frame pada

engine

801

Merapikan harness

wire 802

903 Memasang side stand,

spring, rear brake arm

Mengaitkan harness

wire sesuai routing 803

13

Tabel 3.2. Lanjutan

KODE (L) AKTIVITAS (L) AKTIVITAS (R) KODE (R)

905

Memasang steel ball

atas, mengencangkan

bolt rear cushion

bawah

Memasang seat comp ke

frame body 804

Q Gate L1

906 Memasang hose fuel

feed, torsi klik

Memasang fuel tank

pada frame body 806

910

Memasang steering

handle, mengaitkan

kabel pada frame body

Mengaitkan harness

wire, memasang bolt

flange dan collar

810

911

Memasang collar, nut,

clamper pada rear

brake cable,

memindahkan keyset

pada seat comp

Mengambil front wheel,

connect coupler putih,

mengaitkan kabel throttle

811

912

Memasang axle dan

collar front wheel, torsi

klik, memindahkan tag

frame ke AC

Connect coupler hitam,

mengaitkan klip, torsi klik 812

913

Memasang dan

kencangkan bolt torx,

memasang switch side

stand dengan bolt

Mengaitkan kabel

throttle, connect kabel

key set, torsi

813

Q Gate R1

914

Memasang bolt flange,

clamper, torsi nut

steering, mengaitkan

kabel rear brake ke

lubang engine

Connect coupler switch

dan kabel horn 814

14

Tabel 3.2. Lanjutan

KODE (L) AKTIVITAS (L) AKTIVITAS (R) KODE (R)

916

Torsi bolt calliper,

connect cable coil,

memasang bolt clamper

fuel feed

Memasang nut front

axle, bolt wash,

selang AC ke engine,

bolt wash ke rear

fender dan setting

dengan hand jig

816

917

Memasang spanner front

axle, duct seat, torsi klik

rear cushion under

Connect cup

assembly noise pada

engine, connect hose

fuel feed+plat+ pin A

817

918

Memasang spring A,

step bar kiri, membantu

memasang step floor

Memasang step floor 818

919

Membantu memasang

cover front lower,

memasang screw pada

cover inner dan step

floor

Membantu memasang

cover front lower,

memasang step bar

kanan

819

920

Memasang bolt spesial

pada step floor dan

frame body, memasang

bolt flange pada clamper

rear brake cable dan

engine assembly

Torsi nut u lock,

connect coupler ECU

coklat pasang pin split

pada pillion step

820

921

Memasang screw

tapping pada front lower,

memasang pin split pada

step kiri dan tekuk kedua

ujung

Kaitkan clip harness

pada frame body,

connect coupler putih

ACG pasang bolt

flange

821

15

Tabel 3.2. Lanjutan

KODE (L) AKTIVITAS (L) AKTIVITAS (R) KODE (R)

Pasang screw tapping

pada front lower + step

floor, pasang screw

tapping pada step floor

dan frame body. Connect

coupler ACG starter

822

Pasang box luggage +

seat comp double

dengan pin seat hinge

468

923

Memasang bolt flange

pada clamper A brake

hose, memasang bolt

flange pada ECU dan

kencangkan,

memasang nut flange

di belakang ECU

Pasang box assembly

luggage set dengan bolt

wash ke frame body

823

Q Gate L2 Q Gate R2

Clip sub harness battery

pada box luggage,

rapikan kabel ACG

824

461

Memasang cover body

R dan L pada light

assembly dengan

screw tapping

926

Memasang cover body

assembly ke frame

body, membuka dan

melepas cap fuel tank

Connect coupler light

assembly ke wire

harness, pasang screw

ke frame body

826

16

Tabel 3.2. Lanjutan

KODE (L) AKTIVITAS (L) AKTIVITAS (R) KODE (R)

927

Memasang cover under

pada cover body L dan

fender inner dengan rivet

push

Kaitkan cover under ke

guide frame body

depan dan tengah.

Pasang rivet push dan

tekan ke cover body R

dan fender inner

827

928

Memasang bolt flange

pada cover under dan

front body, isi bensin,

pasang tube drain pada

joint breather

Pasang dan

kencangkan screw

tapping pada front

lower dan cover inner

assembly dari depan.

Pasang bolt flange

pada cover under dan

frame body. Pasang

dan kencangkan screw

tapping pada cover

under dan step floor

belakang

828

929

Memasang screw

tapping pada cover inner

assembly dan cover front

lower, memasang screw

tapping pada cover body

L dan box luggage,

memasang screw

tapping pada cover

under belakang, setting

nut B brake adjust

Pasang screw tapping

pada cover body R

(tengah) dan box

assembly luggage set

dari arah atas. Pasang

cover assembly fuel

tank ke tank assembly

fuel dan cover body RL.

Pasang dan tekan rivet

push pada cover fuel

tank

829

17

Tabel 3.2. Lanjutan

KODE (L) AKTIVITAS (L) AKTIVITAS (R) KODE (R)

931

Memasang screw

tapping pada cover

inner dan cover front

dari tengah dan dari

depan. Pasang screw

tapping pada cover

assembly fuel tank

dan cover body.

Pasang bolt flange pada

cover front Assembly dan

stay front top Assembly.

Pasang screw tapping

pada cover inner

assembly atas dan cover

front assembly. Pasang

screw tapping pada

assembly fuel tank dan

cover body belakang

kanan

831

932

Pasang screw

tapping pada cover

front lower, letakkan

lid battery dan screw

pan pada box

luggage. Tempel

label AKU pada box

luggage

Pasang rivet push pada

cover front assembly

depan dan cover front

lower. Pasang rear grab

rail ke frame body.

Pasang bolt flange pada

rear grab rail dan frame

body

832

933

Pasang rivet push

pada cover front

assembly dan cover

front lower. Pasang

cover center. Pasang

screw tapping pada

cover assembly

center dan step floor.

Pasang screw

tapping pada rear

grab rail dan cover

body L

Pasang cover front top

terhadap cover front

assembly. Pasang screw

tapping pada cover

center dan set step floor

kanan. Pasang screw

tapping pada cover

center dan cover R body.

Pasang screw tapping

pada rear grab rail dan

cover body R dari atas.

Pasang screw tapping

pada cover front low

833

18

Tabel 3.2. Lanjutan

KODE (L) AKTIVITAS (L) AKTIVITAS (R) KODE (R)

934

Pasang screw tapping

pada cover rear center,

cover front assembly

dan pada cover center.

Pasang cover rear

comb

Pasang screw tapping

pada cover inner

assembly atas dan cover

front top. Pasang screw

tapping pada cover inner

assembly bawah dan

cover front assembly,

pasang screw tapping

pada cover rear center

atas ke light assembly

rear comb.

834

Q Gate L3 Q Gate R3

937

Scan nomor frame

body, scan warna, scan

nomor engine,

menurunkan produk

dari conveyor

19

3.4.8. Quality Gate

Pada line produksi terdapat beberapa quality gate yang berguna untuk melakukan

pengecekan terhadap part yang telah dirakit. Tabel 3.3. menunjukkan line produksi

terdapat 6 quality gate yang terdiri dari 3 gate di R (Right) dan 3 gate di L (left).

Setiap quality gate mempunyai operation standard masing-masing.

Tabel 3.3. Operation Standard Quality Gate

STATION NO AKTIVITAS

QG L1 1 Cek dan marking Clip Wire Harness pada:

a. Clip putih dan main harness ke cover engine

b. Clip coil IGN hitam pada cover engine

2 Cek dan marking:

a. Connect coupler injection cord

b. Connect coupler Engine Control Unit hitam (depan)

3 Cek dan marking fungsi lock pada key set (pin harus

dapat bergerak sliding)

4. Cek pemasangan steel ball 6 pada head pipe under,

kemudian beri marking

5 Cek dan marking pemasangan scoon coil (2)

6 Cek dan marking coupler TO

7

Cek dan pastikan bolt hex 6x20 mm pada coil IGN dan

cap noise suppressor assy terhadap frame body dan

beri marking

QG L2 1 Cek, marking, dan pastikan connecting tidak lepas dan

terconnect sempurna pada:

a. Pemasangan Clip hitam Hose comp fuel feed pada

frame body

b. Cek koneksi hose comp fuel feed pada fuel unit

pump

2 Cek, marking, dan pastikan bolt pada clamper

terpasang pada:

a. clamper dari hose comp, fuel feed ke frame body

(bolt flange 6x12)

20

Tabel 3.3. Lanjutan

STATION NO AKTIVITAS

a. Routing throttle FR brake, cable A, throttle cable B,

rear brake cable pada guide atas Q: terdapat white tape

pada cable throttle A

b. Pemasangan joint B brake arm dan nut B adjust

pada bagian ujung rear brake cable.

4

Cek marking dan pastikan pada bar comp side stand

dan frame body:

spring A side stand pada guide frame body (sisi spring

yang panjang berada di atas dan menghadap ke

belakang)

QG L3 1

Cek dan pastikan pemasangan bar pillion step, pin a

pillion step, washer 6 mm, dan pin split, 1,6x15 mm

pada bar pillion step terhadap frame body

2 Cek, marking, dan pastikan ok secara visual (stripe

tidak gelembung dan tidak gores) pada:

a. Stripe cover front assy pada bagian sisi kiri

b. Stripe cover body sisi kiri

3 Cek ulang freeplay rear brake lever handle L dan

pastikan lever parking brake terlepas kemudian marking

4 Cek dan marking cover fuel tank

5 Cek fungsi seat lock terhadap double seat

QG R1 1 Cek pemasangan clip putih wire harness, kemudian

beri marking dengan pencil marker:

a. Cek clip putih ke stay pada patch, R floor pipe

b. Clip putih pada stay hook luggage

2 Cek routing main harness ke guide pada stay horn

3 Cek routing main harness pada guide step floor

4 Check routing main harness pada guide main pipe

5 Cek dan marking pemasangan cap noise

6 Cek clip hitam ke stay engine pada harness ACG

7 Cek marking nut U 10 pada link engine hanger

21

Tabel 3.3. Lanjutan

STATION NO AKTIVITAS

8 Cek nut hex cap 6 mm pada muffler terhadap bolt stud

engine

9 Cek pemasangan bolt flange 10x40 mm (2) pada

muffler terhadap cover R engine

QG R2

1

Cek connecting coupler, clip, dan scoon berikut,

kemudian beri marking dengan pencil marker:

a. Clip sub harness battery pada box luggage sisi

depan kanan

b. Scoon horni

c. Coupler key set terhadap harness wire

d. Clip putih harness wire pada frame body tengah

(ECU)

e. Clip putih harness wire dan sub harness engine pada

frame body

f. Clip fuel pump cord pada box luggage sisi belakang

g. Coupler socket comp steering handle (hitam dan

putih) ke harness wire

2 Cek pemasangan bolt berikut, kemudian beri marking

dengan pencil marker:

a. Cek nut U 12 mm pada front wheel

b. Cek screw 4x12 mm pada cover front lower terhadap

step floor

c. Cek screw 4x12 mm pada cover floor lower terhadap

cover inner lower

d. Cek hasil torsi nut U 10 mm link engine hanger

terhadap frame body

3 Cek routing berikut, kemudian beri marking dengan

pencil marker:

a. Routing kabel throttle A dan B

4

Cek connecting tube engine breather dari air cleaner ke

joint engine heat depan, kemudian beri marking dengan

pencil marker:

22

Tabel 3.3. Lanjutan

STATION NO AKTIVITAS

6 Cek pemasangan (tekukan) pin, split 1.6x15 pada bar R

pillion step, kemudian beri marking

7 Cek marking hasil torsi nut throttle cabel A dan B,

kemudian beri marking

8 Cek marking hasil torsi bolt flange 10x40 pada muffler

assy exhaust, kemudian beri marking

QG R3

1

Cek cover body dan cover front berikut, kemudian beri

marking dengan pencil marker:

a. Stripe cover front assy pada bagian sisi kanan

b. Stripe cover body sisi kanan

2 Cek ulang free play throttle cable dengan memutar grip

handle R dengan throttle freeplay checker

3 Putar selector switch ke posisi on pada panel mesin

(area luar)

4 Connect jepitan ACCU positif (merah) pada kabel positif

step floor

5 Connect jepitan ACCU negatif (hitam) pada kabel

negatif step floor

6 Posisikan on pada shutter key

7 Cek lampu indikator pada speedometer

8 Cek lampu pos lamp front pada cover front assy

9 Cek lampu pos lamp rear pada light assy rear comb

Lakukan proses pengecekan winker R/L dengan cara

menggeser

10 SW winker (fungsi winker R/L front & rear)

Lakukan proses pengecekan horn dengan cara

menekan

11 SW horn

Lakukan proses pengecekan rear stop lamp dengan

cara menarik

12 Lever L brake

Lakukan proses pengecekan rear stop lamp

23

Dari operation standard di atas, item-item yang harus dicek oleh masing-masing

operator Quality Gate dibuat ke dalam checksheet yang berisi point check yang

harus dikerjakan oleh operator seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.9. dan

Gambar 3.10. Check sheet harus diisi dan kemudian diselipkan di produk yang

sudah dicek. Checksheet tersebut akan berlanjut sampai akhir assembly line

sebagai bahan perameter untuk repair.

Gambar 3.9. Check Sheet R1-R3

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 3.10. Check Sheet L1-L3

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

3.4.9. Critical Point

Critical Point adalah titik-titik yang akan dilakukan pengendalian kualitas (quality

control) terhadap output yang keluar dari station yang bersangkutan yang

ditunjukan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Critical Point

3.4.10. Mesin yang digunakan pada Assembly Unit

a. Mesin Numbering

Mesin numbering ditunjukan pada Gambar 3.11. merupakan mesin digunakan

pada proses sub frame body, mesin ini digunakan untuk pencetakan nomor rangka

pada body bagian belakang, yang digunakan untuk nomor seri produk.

Gambar 3.11. Mesin Numbering

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

No. Item Check Station Point Quality

1 Hasil Numbering

603 Cek Kualitas Hasil Numbering digit 15-17

605 Cek Kualitas Hasil Numbering digit 12-14

804 Cek Kualitas Hasil Numbering digit 10-11

905 Cek Kualitas Hasil Numbering digit 7-9

806 Cek Kualitas Hasil Numbering digit 4-6

907 Cek Kualitas Hasil Numbering digit 1-3

24

b. Mesin Press

Gambar 3.12. menunjukkan mesin press yang digunakan untuk melakukan

penekanan terhadap race sterring botom ball dan race sterring upper ball pada

cone race agar head pipe pada frame body lebih presisi

Gambar 3.12. Mesin Press

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

c. Impact Tools

Impact Tools adalah alat yang digunakan untuk melakukan penekanan terhadap

baut agar benda dapat terhubung dengan kencang

d. Mesin Lifter Engine

Gambar 3.13. menunjukkan mesin lifter engine yang berfungsi sebagai

pengangkut atau mesin pemindah untuk mengangkut komponen sub frame ke

main line untuk digabungkan dengan shooter engine

Gambar 3.13. Mesin Lifter Engine

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

e. Mesin Konveyor

Mesin konveyor digunakan untuk mentransfer barang. Mesin konveyor sangat

berguna untuk meminimasi gerakan yang dilakukan oleh operator.

3.4.11. Tool and Equipment

a. Impulse UL 40 SD

Gambar 3.14. menunjukkan Tool Impulse 40 SD yang digunakan pada proses

assembly unit bagian Sub Frame dan Main Line (R)

Gambar 3.14. Impulse UL 40 SD

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

b. Impulse UL 50

Gambar 3.15. menunjukkan Tool Impulse UL 50 yang digunakan pada proses

assembly unit bagian Sub Frame dan Main Line (R)

Gambar 3.15. Impulse UL 50

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

25

c. Impulse UL 90

Gambar 3.16. menunjukkan Tool Impulse UL 90 yang digunakan pada proses

assembly unit bagian Sub Frame dan Main Line (R)

Gambar 3.16. Impulse UL 90

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

d. Impulse UL 60

Gambar 3.17. menunjukkan Tool Impulse UL 60 yang digunakan pada proses

assembly unit bagian Sub Frame dan Main Line (R)

Gambar 3.17. Impulse UL 60

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

e. Impulse UL 40 D

Gambar 3.18. menunjukkan Tool Impulse UL 40 D yang digunakan pada proses

assembly unit bagian Sub Frame dan Main Line (R)

Gambar 3.18. Impulse UL 40 D

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

f. Impulse UL 100

Gambar 3.19. menunjukkan Tool Impulse UL 100 yang digunakan pada proses

assembly unit bagian Sub Frame dan Main Line (R)

Gambar 3.19. Impulse UL 100

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

g. Impulse UL 50 D

Gambar 3.20. menunjukkan Tool Impulse UL 50 D yang digunakan pada proses

assembly unit bagian Sub Frame dan Main Line (R)

Gambar 3.20. Impulse UL 50 D

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

26

h. Impulse SC025-L2200

Gambar 3.21. menunjukkan Tool Impulse SC025-L2200 yang digunakan pada

proses assembly unit bagian Sub Frame dan Main Line (R)

Gambar 3.21. Impulse SC025-L2200

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

3.4.12. Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri (APD) berguna untuk melindungi operator ataupun pekerja dari

berbagai kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. APD yang digunakan pada seksi

assembly unit adalah sebagai berikut:

a. Sarung Tangan Katun

Gambar 3.22. menunjukkan sarung tangan katun yang digunakan untuk

melindungi tangan dari goresan-goresan yang mungkin terjadi selama proses

pengerjaan atau perakitan part.

Gambar 3.22. Sarung Tangan Katun

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

b. Penutup Telinga (Ear Plug)

Gambar 3.23. menunjukkan penutup telinga yang digunakan untuk melindungi

telinga dari kebisingan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada telinga yang

berakibat tuli.

Gambar 3.23. Penutup Telinga (Ear Plug)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

c. Helm

Gambar 3.24 menunjukkan helm yang digunakan untuk melindungi kepala dari

adanya benturan akan benda keras yang mungkin dapat terjadi ketika melakukan

proses perakitan.

Gambar 3.24. Helm

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

27

d. Masker

Gambar 3.25 menunjukkan masker yang digunakan untuk mencegah partikel debu

yang terdapat pada lingkungan kerja masuk ke saluran pernafasaan.

Gambar 3.25. Masker

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

e. Topi Kerja

Gambar 3.26. menunjukkan topi kerja yang digunakan untuk menjaga rambut

dari kotoran dan debu.

Gambar 3.26. Topi Kerja

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

3.4.13. Prosedur Reject

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

3.4.14. Cara Repair Produk yang Reject

(Sub sub bab sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan).

28

BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan

Kerja praktek di PT. JKW dimulai pada tanggal 3 Juli 2017- 18 Agustus 2017.

Selama kerja praktek di PT. JKW perusahaan memberikan kebebasan untuk

mahasiswa yang melakukan kerja praktek untuk belajar secara langsung, melihat

dan mengamati segala proses pada bagian produksi yang terdapat di PT. JKW.

4.1.1. Nama Departemen

Selama melakukan kerja praktek di PT. JKW mahasiswa belajar tentang proses

produksi dari produk yang dihasilkan dari bahan baku, perakitan, sampai menjadi

sebuah produk jadi. Penulis di tempatkan di departemen produksi yang langsung

berkaitan dengan proses produksi produk yang dihasilkan. Pada PT. JKW,

departemen produksi dibagi menjadi 5 sub departemen yang terdiri dari 15 seksi.

Dimulai dari seksi LPDC sampai dengan assembly unit. Pada kerja praktek penulis

ditempatkan pada seksi assembly unit. Pada seksi assembly unit dilakukan

perakitan part-part yang telah dibuat pada seksi lainnya ataupun part-part yang

berasal dari supplier untuk menghasilkan sebuah produk jadi.

4.1.2. Rekan Kerja

Rekan kerja yang membantu selama melakukan tugas yang diberikan adalah

Mercelina Novianti yang berasal dari Universitas Kristen Maranatha Bandung,

serta Kevin dan Dimas yang berasal dari Universitas Pancasila Jakarta.

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan

Saat melakukan kerja praktek selama 30 hari kerja, penulis dibimbing oleh mentor

yang sekaligus kepala seksi assembly unit. Selama melakukan kerja praktek

penulis juga mendapat tugas yaitu membuat modul training untuk perekrutan man

power baru dalam bentuk power point dan memetakan proses produksi yang

terdapat pada seksi assembly unit.

Dalam pembuatan modul training untuk para man power, penulis dibimbing

langsung oleh mentor lapangan yang memberikan masukan dan saran terhadap

modul yang dibuat. Pembuatan modul berdasarkan Operating System (OS) yang

diterapkan di perusahaan. Modul yang dibuat mencakup struktur oaserganisasi

perusahaan, wewenang dan tugas dari masing-masing bagian, pengetahuan akan

29

produk yang diproduksi dan proses produksi yang terdapat pada seksi assembly

unit, seperti critical point, Alat Pelindung Diri (APD) ataupun alat-alat yang

digunakan pada saat perakitan produk. Penulis diberikan wewenang untuk

mengetahui segala proses yang terdapat di seksi assembly unit. Modul yang telah

dibuat akan diserahkan kepada manajer dari seksi assembly unit yang merupakan

atasan dari kepala seksi assembly unit.

Setelah menyelesaikan modul yang telah diberikan oleh mentor lapangan. Tugas

selanjutnya yang diberikan adalah memetakan seksi assembly unit. Dalam

memetakan seksi assembly unit, output yang dihasilkan berupa laporan yang akan

dikumpul pada saat menyelesaikan kerja praktek. Dalam melakukan pemetaan

akan dijelaskan tentang seluruh proses yang terdapat pada seksi assembly unit.

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Selama penyelesaian pekerjaan yang diberikan oleh mentor, penulis melakukan

berbagai cara untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan:

a. Bertanya langsung kepada mentor lapangan

b. Bertanya kepada operator yang berada pada line produksi

c. Berkeliling pada seksi lain yang termasuk pada departemen produksi

d. Mengamati secara langsung

4.4. Hasil Pekerjaan

Dalam pelaksanaan kerja praktek mahasiswa di tempatkan pada departemen

produksi tepatnya pada seksi assembly unit. Hasil pekerjaan yang dihasilkan

selama melakukan kerja praktek di PT. JKW antara lain yaitu berupa power point

yang berisi modul training dalam perekrutan man power dan pemetaan seksi

assembly unit yang berisi segala sesuatu tantang assembly unit. Berikut

merupakan hal-hal yang terdapat dalam modul training.

4.4.1. Section Profile

Pada section profile berisi tentang profil seksi assembly unit seperti tentang produk

yang dihasilkan, kapasitas produksi, jumlah man power, struktur organisasi dan

tugas dan kewajiban pada setiap bagian assembly unit.

Seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 4.1. section profile assembly unit berisi

tentang produk yang dihasilkan, jumlah man power dan kapasitas produksi.

30

Gambar 4.1. Section Profile Assembly Unit

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 4.2. menunjukkan struktur organisasi dari seksi assembly unit yang

dikepalai oleh seorang kepala seksi dan membawahi QCL, MTC dan Foreman.

Foreman membawahi checkman, repairman dan operator

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Assembly Unit

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 4.3. menunjukkan tugas dan wewenang dari setiap bagian yang terdapat

pada seksi assembly unit.

Gambar 4.3. Beberapa Tugas dan Wewenang pada Bagian Assembly Unit

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Pada seksi assembly unit terdapat dua line produksi yaitu line A dan line B seperti

terlihat pada Gambar 4.4. Tetapi pada saat penulis melakukan kerja praktek di PT.

JKW line A tidak sedang melakukan aktivitas produksi.

Gambar 4.4. Layout Assembly Unit

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

31

4.4.2. Product Knowledge

Pada bagian product knowledge berisi tentang pengetahuan tentang produk yang

dihasilkan dalam hal ini adalah produk X dan produk Y. Dalam memperoleh data

yang berhubungan dengan product knowledge, penulis melakukan pengambilan

foto pada produk yang dihasilkan dan bertanya kepada operator dan MTC tentang

part pada produk. Penulis juga melakukan diskusi dan pengecekan mengenai

kebenaran part kepada kepala seksi assembly unit.

Gambar 4.5. menunjukkan produk yang diproduksi pada seksi assembly unit.

Gambar 4.5. Unit yang diproduksi

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 4.6. menunjukkan bagian-bagian dari produk yang diproduksi seperti

wheel, mufler, cover body, pedal assy, engine assy, front fork, streering handle,

double seat, light rear comb, rear fender dan rear cushion.

Gambar 4.6. Bagian-Bagian Produk

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

4.4.3. Process Knowledge

Pada bagian process knowledge berisi tentang pengetahuan akan produk

diproduksi. Seperti SIPOC, Global Process, dan peralatan yang digunakan dalam

perakitan produk. Penulis mendapatkan segala data yang berhubungan dengan

process knowledge dengan cara bertanya langsung dengan operator di lapangan

dan berkonsultasi dengan kepala seksi.

Gambar 4.7. menunjukkan SIPOC diagram yang berisi tentang supplier, input,

process, output dan customer yang berkaitan pada seksi ssembly unit.

Gambar 4.7. SIPOC Diagram

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Pada Gambar 4.8. menunjukkan global procces pada seksi assembly unit yaitu

dimulai pada proses sub frame kemudian berpindah ke bagian main line. Setelah

itu dilakukan final inspection, jika sudah sesuai spesifikasi yang ditetapkan maka

akan diteruskan ke proses pengiriman.

32

Gambar 4.8. Global Process

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

4.4.4. Quality

Pada bagian quality berisi tentang standar kualitas produk, seperti critical point

quality, reject dan tool inspection dan Alat Pelindung Diri (APD). Penulis

memperloleh data yang dibutuhkan dengan cara melihat Opearting System (OS).

seperti pada Gambar 4.9. dan bertanya kepada operator di lapangan dan

berdiskusi dengan ketua seksi.

Gambar 4.9. Contoh Operating System (OS)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Critical Point adalah titik-titik yang akan dilakukan pengendalian kualitas (quality

control) terhadap output yang keluar dari station yang bersangkutan. Penulis

mendapatkan critical point quality pada standard operation. Penulis juga

berkonsultasi dengan operator line dan dengan kepala seksi.

Pada Gambar 4.10. menunjukkan salah satu bagian critical point yaitu dalam hal

numbering yang harus memperhatikan 17 digit yang terdapat pada rangka body

dan pada saat press cone race.

Gambar 4.10. Beberapa Bagian Critical Point Quality (1)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Pada Gambar 4.11. menunjukkan salah satu bagian critical point yaitu dalam hal

pemasangan ball steel yang harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

dan dalam hal pemasangan key set harus sesuai dengan yang ditetapkan.

Gambar 4.11. Beberapa Bagian Critical Point Quality (2)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Pada Gambar 4.12. menunjukkan salah satu bagian critical point yaitu

pemasangan rear cushion dan link engine hanger yang harus sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan.

33

Gambar 4.12. Beberapa Bagian Critical Point Quality (3)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Pada Gambar 4.13. menunjukkan salah satu bagian dari critical point pada saat

pemasangan baut pada muffler dan saat pemasangan bar comp side stand.

Gambar 4.13. Beberapa Bagian Critical Point Quality (4)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Alat Pelindung Diri (APD) berguna untuk melindungi operator ataupun pekerja dari

berbagai kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Penulis mendapatkan data yang

berhubungan APD dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dan

bertanya kepada operator

Pada Gambar 4.14. menujukkan beberapa Alat Pelindung Diri (APD) yang

terdapat di PT. JKW seperti ear plug, trimbelt, sarung tangan nylon, sarung tangan

katun dan kacamata.

Gambar 4.14. Alat Pelindung Diri (1)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Pada Gambar 4.15. menujukkan beberapa Alat Pelindung Diri (APD) yang

terdapat di PT. JKW seperti topi, sepatu safety, safety helmet dan masker.

Gambar 4.15. Alat Pelindung Diri (2)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Alat pengukuran merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengecekan

terhadap alat perakitan produk agar pada saat perakitan mempunyai standar yang

sama. Alat pengukuran sebelumnya sudah dikalibrasi terlebih dahulu agar standar

yang berikan selalu sama. Penulis mendapatkan data yang diperlukan dengan

cara melakukan pengamatan secara langsung dan bertanya kepada operator.

Pada Gambar 4.16. menunjukkan salah satu alat yang digunakan sebagai

pengukuran yaitu torsi meter yang berfungsi sebagai pengecekan tekanan suatu

komponen.

Gambar 4.16. Alat Pengukuran (1)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

34

Pada Gambar 4.17. menunjukkan salah satu alat yang digunakan sebagai

pengukuran yaitu torsi click yang berfungsi sebagai pengecekan tekanan suatu

komponen.

Gambar 4.17. Alat Pengukuran (2)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Tool and Equipment merupakan alat-alat yang digunakan dalam merakit produk

pada line produksi.

Gambar 4.18. menunjukkan beberapa tool and equipment yang digunakan dalam

merakit produk yaitu Impulse 40 SD dan Impulse UL 50

Gambar 4.18. Beberapa Bagian Tool dan Equipment (1)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 4.19. menunjukkan beberapa tool and equipment yang digunakan dalam

merakit produk yaitu Impulse UL 90 dan Impulse UL 60

Gambar 4.19. Beberapa Bagian Tool dan Equipment (2)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Flow process produksi merupakan urutan aliran produksi dari suatu stasiun kerja

ke stasiun kerja sesudahnya sampai produk selesai diproduksi. Pada PT. JKW

terdapat 2 line produksI yaitu sub frame dan main line. Setelah perakitan pada sub

frame selesai perakitan berpindah ke main line. Pada main line terdapat 70 line

prakitan yang terdiri dari 35 stasiun R (right) dan 35 L (left) dan 6 stasiun Quality

Gate. Setiap pekerjaan yang terdapat pada stasiun tertuang dalam Operating

System (OS). Penulis mendapatkan data yang digunakan pada flow process dari

OS, mengambil data secara langsung melalui foto dan video serta berdiskusi

kepada MTC dan kepala seksi.

Pada Gambar 4.20. menunjukkan flow process yang terdapat pada bagian sub

frame yaitu stasiun 600 dan stasiun 601 dan juga terdapat APD yang harus

dikenakan pada stasiun tersebut.

Gambar 4.20. Beberapa Bagian Flow Process Pada Sub Frame

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

35

Gada Gambar 4.21. menunjukkan flow process yang terdapat pada bagian main

line yaitu stasiun 800 dan juga terdapat APD yang harus dikenakan pada stasiun

tersebut.

Gambar 4.21. Beberapa Bagian Flow Process Pada Main Line (1)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 4.22. menunjukkan flow process yang terdapat pada bagian main line

yaitu stasiun 804 dan stasiun 905 dan juga terdapat APD yang harus dikenakan

pada stasiun tersebut.

Gambar 4.22. Beberapa Bagian Flow Process Pada Main Line (2)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Gambar 4.23. menunjukkan flow process yang terdapat pada bagian main line

yaitu stasiun 936 yang melakukan scan terhadap frame body, scan warna dan

scan nomor engine dan juga terdapat APD yang harus dikenakan pada stasiun

tersebut.

Gambar 4.23. Beberapa Bagian Flow Process Pada Main Line (3)

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

Pada line produksi terdapat beberapa quality gate yang berguna untuk melakukan

pengecekan terhadap part yang telah dirakit. Pada line produksi trdapat 6 quality

gate yang terdiri dari 3 gate di R (Right) dan 3 gate di L (left). Setiap quality gate

mempunyai operation standard masing-masing, seperti pada Gambar 4.24. yang

menunjukkan salah satu pengecekan pada Quality Gate pada Q Gate L2.

Gambar 4.24. Contoh Quality Gate Pada Main Line

(Gambar sengaja dihilangkan untuk kepentingan perusahaan)

36

BAB 5

PENUTUP

5.1. Keimpulan

a. Dalam pembuatan modul training penulis membutuhkan masukan dari kepala

seksi maupun yang bekerja pada line produksi.

b. Dalam pembuatan modul training, penulis berpedoman pada Operating

System (OS) perusahaan.

c. Terdapat beberapa bagian dalam modul training yaitu section profile, product

knowledge, process knowledge dan yang berhubungan dengan quality.

d. Setiap stasiun kerja mempunyai instruksi kerja yang berbeda pula.

e. Terdapat 6 buah Quality Gate pada line produksi.

f. Critical Point Quality meruapakan titik pengendalian kualitas produksi

terhadap output yang keluar pada stasiun kerja.

37

DAFTAR PUSTAKA

Teknik Industri. 2017. Buku Pedoman Pelaksanaan dan Penulisan Laporan Kerja

Praktek/Magang. Yogyakarta. Universitas Atma Jaya Yogyakart

LAMPIRAN