laporan kerja praktek kegiatan proses produksi …
TRANSCRIPT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
KEGIATAN PROSES PRODUKSI BANDENG PADA
UD.MINA MAKMUR SEMARANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Studi Diploma III Manajemen Perusahan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang
Disusun oleh :
Nama : Andreas Ifan Adi
NIM : B.133.15.0155
Fakultas Ekonomi
PROGDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN 2018
NAMA MAHASISWA
NIM
FAKULTAS
PROGRAM STUDI
JUDULKP
TANDAPERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
: ANDREAS IF AN ADI B.
: B.133.15.0155
: EKONOMI
: D III MANAJEMEN PERUSAHAAN
: KEGIATAN PROSES PRODUKSI BANDENG
PADA UD.MINA MAKMUR SEMARANG
Semarang,. 7 Desember.2018
Dosen Pembimbing,
( s. Soedarmadi,M.M)
NIS '. 06557000504045
---
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
NAMA MAHASISW A
NIM
FAKULTAS
PROGRAM STUDI
JUDULKP
s. Soedannadi,M.M). NIS :06557000504045
: ANDREAS IF AN ADIB.
: B.133.15.0155
: EKONOMI
: D III MANAJEMEN PERUSAHAAN
: PROSES PROD UK SI BAND ENG P ADA
UD.MrNA MAKMUR SEMARANG
Disahkan:
Dosen Penguji II
(Yuli Budiati, SE, MSi.) NIS:06557000504/072
Semarang,,28 Januari.2019
Ketua Program,
najemen Perusahaan
' -
NIS : 06557000504081
iii
v
RINGKASAN
Laporan kerja praktek ini bertujuan untuk mengetahui Proses Produksi bandeng
pada UD. MINA MAKMUR, bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bahan baku,
kegiatan proses produksi, , kendala-kendala dan solusi.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan laporan ini adalah
metode wawancara dan metode observasi, jenis data yang didapatkan berupa data
primer dan data sekunder. Data bersumber dari narasumber UD. MINA MAKMUR
yaitu ibu Hartini selaku pemimpin. Personalia dan karyawan yang lainnya, data juga
dilengkapi dengan buku literatur perusahaan atau arsip-arsip perusahaan.
Pada UD. MINA MAKMUR dalam proses produksinya menghasilkan salah
satunya bandeng presto.Dalam proses produksi UD. MINA MAKMUR memiliki
tahap-tahap nya yaitu :
Pembeliaan bahan baku,suplai area produksi,sortasi,pemprosesan bandeng
presto,pengemasan,penjualan.
Kata kunci : Proses Produksi
vi
SUMMARY
This practical work report purpose to knowing about the milkfish production
process on UD. MINA MAKMUR,so we are able to knowing about the ingredients,th
production processes,the obstacles,and the solutions for every problem we’ll meet.
Our methods to gathering the datas for our report are interview method and
observation method,our result from those methods ae primer datas and sekunder
datas.Our data resourches are Mrs. Hartini as the leader HR Dept and the other
employess.Datas also completed by the company litelature book and company
archives,one of UD. MINA MAKMUR production result is presto milkfish and the
steps of production process are : the purchasing of raw materials, production are
supplying, sorting, presto milkfish processing, packing, presto milkfish selling.
Keywords : Production process
viii
DAFTAR ISI
Lembar Judul Laporan Kerja Praktek i
Lembar Persetujuan Laporan Kerja praktek ii
Lembar Pengesahan Laporan Kerja Praktek iii
Persyaratan Orisinalitas Laporan Kerja Praktek iv
Ringkasan v
Summary vi
Kata Pengantar vii
Daftar isi viii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
Daftar lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar belakang pemilihan bidang dan objek Kerja Praktek 2
1.2. Tujuan Laporan Kerja Praktek 4
1.3. Manfaat 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN 6
2.1. Landasan 6
2.2. Profil Perusahaan 18
2.2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan 18
2.2.2. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Pekerjaan 18
2.2.3. Bidang Kegiatan Perusahaan 22
ix
BAB III METODE PENULISAN LAPORAN 24
3.1. Sumber Data 24
3.2. Metode Pengumpulan Data 25
BAB IV PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK 27
4.1. Uraian Bidang Pekerjaan 27
4.2. Kendala-Kendala yang Dihadapi Perusahaan 34
4.3. Solusi yang Dilakukan Oleh Perusahaan 34
BAB V PENUTUP 35
Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktek,dan Saran-saran 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SURAT KETERANGAN KERJA PRAKTEK
NILAI KERJA PRAKTEK
DAFTAR PRESENSI MAGANG DAN KONSULTASI
x
DAFTAR TABEL
Gambar 2.1. Struktur organisasi UD.MINA MAKMUR SEMARANG
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2. Bahan baku ikan bandeng
Gambar 4.3. Sortasi bahan baku
Gambar 4.4. Pemberian bumbu pada bandeng
Gambar 4.5. Proses presto bandeng
Gambar 4.6. Proses pendinginan
Gambar 4.7. Proses pengemasan
Gambar 4.8. Bandeng yang dikemas
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Surat Keterangan Kuliah Kerja Praktek
Lampiran 3 Nilai Kuliah Kerja Praktek
Lampiran 4 Daftar Presensi Magang dan Kartu Konsultasi
1
BAB I
LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK
1.1. Latar belakang pemilihan bidang dan objek kerja praktek
Manajemen produksi merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi lain agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan (Handoko. 1998:8).
Fungsi terpenting dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan adalah
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan produksi.
Adapun yang dimaksud dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan produksi adalah penentuan dan penetapan kegiatan-kegiatan
produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, dan
mengawasi kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produksi, agar apa
yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Jadi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
produksi merupakan kegiatan pengkoordinasian dari bagian-bagian yang ada
dalam melakukan proses produksi (Sofyan Assauri, 1990:122).
UD.MINA MAKMUR merupakan usaha yang memproduksi bandeng di
semarang,sebenarnya makanan yang memakai bahan bandeng sudah ada
sejak 1980an merupakan makanan khas Indonesia berasal dari
Semarang,namun usaha ini membutuhkan ketekunan, ketelitian, kecermatan
dan kerja keras, bukan sekedar cara memasak saja namun harus diperhatikan
juga secara terus-menerus dengan semua bidang yang berkaitan. Pengadaan
2
peralatan, perlengkapan, bahan mentah, pengendalian, kualitas bahan,
pengolahan dengan proses dan resep yang standar, merupakan faktor yang
penting bagi keberhasilan usaha.
UD.MINA MAKMUR yang menyajikan berbagai menu seperti pepes
bandeng dan bandeng presto ini merupakan industri yang persaingannya
semakin kompetitif sehingga mengharuskan pengelolanya bekerja keras
memilih strategi yang tepat untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya,
terutama dalam proses produksi, mulai dari bahan baku yang diolah sampai
siap untuk dijual.Pemrosesan presto sendiri memakan waktu satu setengah
jam, setiap harinya memproduksi 100kg bandeng yang dipekerjakan oleh 8
orang karyawan. Perencanaan dan pengendalian produksi adalah aktivitas
bagaimana mengelola proses produksi tersebut. Produksi adalah suatu proses
pengubahan bahan baku menjadi produk jadi. Sistem produksi adalah
sekumpulan aktivitas untuk pembuatan suatu produk di mana dalam
pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, peralatan atau mesin,
energi, informasi, modal dan tindakan manajemen. Aktifitas dalam sistem
produksi dikelompokan kedalam dua kategori, yaitu proses produksi dan
perencanaan dan pengendalian produksi.
Kualitas merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses produksi
di UD.MINA MAKMUR.Perusahaan harus menghasilkan kualitas produk
yang sesuai dengan spesifikasi keinginan pelanggan dapat
tercapai.Pengawasan produk diimplementasikan sebagai jaminan pada
konsumen bahwa produk yang diterima konsumen memiliki mutu
3
baik.Sehingga UD.MINA MAKMUR menganut faktor produksi Sumber
Daya Manusia terdiri atas :
1. Tenaga Kerja Terdidik / Tenaga Ahli / Tenaga Mahir
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu
keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau
pendidikan formal dan non formal.
2. Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian
dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja.
Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang
dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-ulang sampai
bisa dan menguasai pekerjaan tersebut.
Kandungan yang ada didalam bandeng sendiri memiliki banyak manfaat
bagi kesehatan yaitu dapat meningkatkan fungsi otak,menghaluskan
kulit,menurunkan lemak trigiliseda.
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan, maka saya akan
mengambil sebuah Laporan Kuliah Kerja Praktek dengan judul
“KEGIATAN PROSES PRODUKSI BANDENG PADA UD.MINA
MAKMUR SEMARANG”.
4
1.2 TUJUAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Adapun tujuan dalam melaksanakan kuliah kerja praktek ini yaitu:
1.2.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui secara umum tentang produksi yang di terapkan pada
suatu usaha UD.MINA MAKMUR Semarang.
1.2.2 Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui jenis-jenis bahan baku yang di gunakan untuk proses
pembuatan bandeng pada UD.MINA MAKMUR Semarang.
b) Untuk mengetahui tentang proses produksi yang di lakukan pada
UD.MINA MAKMUR Semarang.
c) Untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi saat proses produksi
UD.MINA MAKMUR Semarang.
d) Untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan produksi pada UD.MINA MAKMUR Semarang.
1.3 MANFAAT KULIAH KERJA PRAKTEK
Adapun manfaat dalam melaksanakan kuliah kerja praktek ini yaitu:
1.3.1 Manfaat teoritis
a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembaca terutama di bidang kuliner.
b) Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang berminat untuk
melakukan penelitian yang sejenis.
5
1.3.2 Manfaat Praktis
a) Bagi Universitas penelitian ini dapat menambah koleksi bacaan sehingga
dapat digunakan sebagai sasaran acuan dalam meningkatkan dan
menambah wawasan.
b) Bagi masyarakat di tempat penelitian ini dapat memberikan informasi
yang terkait dengan UD.MINA MAKMUR yang berada di Kota
Semarang.
c) Bagi industri terkait penelitian ini diharapkan mampu memberikan
informasi mengenai manajemen produksi industri beserta
permasalahannya dan dapat dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan
kebijakan selanjutnya serta menjalin hubungan kerjasama antara pihak
perusahaan dengan pihak kampus.
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN
2.1. LANDASAN TEORI
2.1.1. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas yang terdiri dari
perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, efektif berarti
membuat keputusan yang tepat dan mengimplementasikannya dengan sukses.
Efisien adalah menggunakan berbagai sumber daya secara bijaksana dan dengan
cara yang hemat biaya (Ricky W. Griffin, 2004 : 7-8).
2.1.2. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan, saling
mempengaruhi dan merupakan suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Penggunaan fungsi-fungsi manajemen tersebut disesuaikan dengan
sistem manajemen itu sendiri. Semakin besar perusahaan maka semakin komplek
pula pengaturan sistem manajemennya, sehingga fungsi manajemen yang
digunakan semakin luas.
7
Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau
kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini
tergolong tipe keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas
meliputi penentuan desain dari produk yang akan dihasilkan, desain atau
lokasi dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang
diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas
organisasi perusahaan, dan desain atas job description dan job specification.
2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations).
Keputusan oprasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis,
dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja (Shift) dari
personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke
subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau
penyelesaian produk.
3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi.
Karena sifatnya berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan
tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang terakup di dalamnya pada pokoknya
meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran, keefektifan dan
keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan
sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode
penyelesaian atau pengerjaan produk.
8
2.1.3 Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah usaha-usaha pengelolaan secara optimal
penggunaan sumber daya (atau lebih sering disebut faktor produksi) tenaga kerja,
mesin-mesin, bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi bahan
mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa (Heizer & Render,
2011: 24).
2.1.4. Proses Produksi
proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia. Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi Menurut
Sofjan Assauri (2004 : 22) adalah :
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan masukan (input).
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode
tertentu.
4 Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
9
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input)
pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
2.1.5 Jenis proses produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditnjau dari berbagai
segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi,
proses perubahanbentuk, prosesassembling, proses transportasi dan proses
penciptaan jasa-jasa administrasi (Ahyari. 2002).
Jenis proses produksi dapat di bedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Proses produksi terus menerus
Proses produksi terus menerus terdapat pola atau urutan yang pasti dan tidak
berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan.
b. Proses produksi terputus-putus
Pelaksanaan produksi yang menggunakan proses produksi terputus-putus,
akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam
perusahaan. Adanya variasi produksi yang di hasilkan oleh perusahaan yang
menggunakan proses produksi terputus-putus akan menyebabakan
pengggunaan pola atau urutan pelaksanaan produksi yang berbagai macam.
Salah satu yang dilakukan dalam proses produksi ialah menambah nilai
guna suatu barang atau jasa.
10
Dalam kegiatan menambah nilai guna barang atau jasa ini, dikenal lima
jenis kegunaan, yaitu :
1. Guna bentuk
Yang dimaksud dengan guna bentuk yaitu, didalam melakukan proses produksi,
kegiatannya ialah merubah bentuk suatu barang sehingga barang tersebut
mempunyai nilai ekonomis. Contohnya: keramik.
2. Guna jasa
Guna jasa ialah kegiatan produksi yang memberikan pelayanan jasa. Contohnya:
tukang becak, buruh, dll.
3. Guna tempat
Guna tempat adalah kegiata produksi yang memanfaatkan tempat- tempat dimana
suatu barang memiliki nilai ekonomis. Contoh: pengangkutan pasir dari tempat
yang pasirnya melimpah ketempat dimana orang membutuhkan pasir tersebut.
4. Guna waktu
Guna waktu ialah kegiatan produksi yag memanfaatkan waktu- tertentu.
Misalnya: pembelian beras yang dilakukan oleh Bulog pada saat musim panen,
dan dijual kembali pada saat masyarakat membutuhkan.
5. Guna milik
Guna milik ialah, kegiatan produksi yang memanfaatkan modal yang dimiliki
untuk dikelola orang lain dan dari hasil tersebut ia mendapatkan keuntungan.
2.1.6. Perancanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan penentuan tujuan pokok (tujuan utama)
organisasi beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah
11
pokok perencanaan terdiri dari menetukan tujuan yang akan dicapai, menentukan
kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai,
menentukan faktor-faktor yang mendukung atau menghambat tercapainya tujuan
tersebut dan merumuskan kegiatan yang harus dilaksanakan. Kegiatan produksi
dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan yaitu; Pendekatan perkembangan
yang menguntungkan (Profitable Growth Approach), Pendekatan SWOT
(Strenghth, Weakness, Opportunity and Threathment) dan Pendekatan Sistem.
2.1.7. Pengendalian Produksi
Prinsip dalam perencanaan dan pengawasan produksi dalam berbagai
macam industri tidak banyak berbeda, demikian juga dengan tujuan yang akan
dicapainya. Walaupun dalam hal metode, organisasi maupun operasi masing-
masing perusahaan akan berbeda. Ada dua type proses produksi terdiri dari type
produksi untuk persediaan dan type produksi berdasarkan pesanan.
2.1.8. Peralatan Produksi
Pada umumnya peralatan produksi ditujukan bagi peningkatan
produktivitas buruh dalam rangka memperbanyak produk, baik dari segi
variasinya maupun jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Peralatan
produksi akan mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses produksi,
yang berupa mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan untuk
melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.
Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi terdiri
dari mesin yang bersifat umum atau mesin serba guna (General Purpose
Machines). Mesin serba guna ini yaitu mesin yang dibuat untuk mengerjakan
12
pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang produk atau bagian
produk. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines) yaitu mesin-
mesin yang direncanakan untuk mngerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan
yang sama.
Kriteria pemilihan alat produksi alasan diadakannya pembelian peralatan
antara lain: peralatan baru diperlukan untuk memproduksi produk dan jasa lebih
hanya volume penjualan yang terus meningkat, peralatan yang ada telah usang,
dan peralatan yang ada telah memasuki masa aus serta harus diganti. Untuk
memutuskan membeli peralatan baru maka perlu dilaksanakan survei terlebih
dahulu, yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu: pertama tahap pemakaian
(penyaringan teknologi) yang meliputi kapasitas, kedua perhitungan biaya atau
analisis ekonomi yang akan menentukan sejumlah alternatif teknis yang dipilih.
2.1.9. Faktor-faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat
digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi
yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga
kerja mansuia, modal dan kewirausahaan.
a) Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya
alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti : Tanah,
tumbuhan,hewan,udara,sinar matahari ,hujan ,bahan tambang, dan lain
sebagainya.
13
b) Sumberdaya Manusia
Sumber daya manusia atau tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan
manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang. Tenaga
kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang
terbagi atas :
1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
2. Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman. Contoh: montir, tukang kayu,
tukang ukir, sopir, teknisi.
3. Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour),
adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani.
c)Sumberdaya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi
yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang
membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang
modal, karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk
menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat
berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan. Modal dapat dibedakan
menurut:
14
1. Kegunaan dalam proses produksi.
a) Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-
kali dalam proses produksi. Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
b) Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam
proses produksi. Contoh: bahan baku, bahan pembantu.
2. Bentuk Modal
a) Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi. Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
b) Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi. Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
d) Sumberdaya Pengusaha
Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan
mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka
meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai pemicu proses produksi,
pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk
mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus
mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan
dan mengendalikan usaha.
2.1.10. Pemeliharaan Fasilitas (maintenance)
Fungsi pemeliharaan dan penanganan bahan merupakan dua fungsi
pelayanan yang sangat penting dalam kegiatan produksi. Pemeliharaan fasilitas
produksi jika dilaksanakan secara teratur akan beroperasi secara efektif. Tanggung
15
jawab pemeliharaan fasilitas biasanya ditugaskan kepada teknisi pabrik, yang
berada di bawah kepala teknisi. Jenis-jenis pemeliharaan yaitu pemeliharaan
preventif, perbaikan dan pemeliharaan kondisional. Tujuan diadakannya
maintenance adalah :
1. Memungkinkan tercapainya jumlah produk melalui operasi fasilitas
secara tepat.
2. Memaksimalkan umur ekonomis peralatan/fasilitas produksi.
3. Memaksimalkan kapasitas produksi dan peralatan.
4. Meminimalkan frekuensi kerusakan dan kegagalan proses operasi.
5. Menjaga keamanan peralatan.
Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan pemeliharaan adalah
sebagai berikut :
1. Agar mesin dan peralatan operasi dapat dipergunakan dalam waktu yang
relatif lebih panjang.
2. Agar pelaksanaan proses operasi dalam perusahaan berjalan dengan
lancer.
3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat sesuai dengan yang
direncanakan.
4. Menekan biaya pemeliharaan bagian mesin dan peralatan operasi.
5. Menjaga keselamatan para pekerja.
2.1.11. Peranan Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat
penting, karena memerlukan persediaaan karena pada suatu waktu perusahaan
16
akan dihadapkan kepada permintaan konsumen akan barang atau jasa uang
dihasilkannya. Jenis persediaan secara fisik terdiri dari persediaan bahan
baku/material, persediaan komponen, persediaan bahan pembantu, persediaan
barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Sedangkan jenis persediaan
berdasarkan fungsinya adalah Lot size inventory, fluctuation stock, dan
anticipation stock.
Istilah persediaan suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu atau
sumber daya organisasi yang disimpan dalam rangka mengantisipasi pemenuhan
permintaan. Jenis-jenis persediaan termasuk persediaan secara fisik dan
persediaan menurut fungsinya, sedangkan fungsi persediaan itu sendiri yaitu
fungsi decoupling, fungsi economic lot sizing dan fungsi antisipasi. Jenis biaya
yang dikeluarkan dalam persediaan terdiri dari biaya penyimpanan, biaya
pemesanan, biaya penyiapan dan biaya kekurangan bahan.
2.1.12. Pengawasan Persediaan
Untuk dapat mengatur tersedianya suatu tingkat persediaan yang optimum
yang dapat memenuhi kebutuhan bahan-bahan dalam jumlah, mutu dan pada
waktu yang tepat persyaratan diadakannya pengawasan persediaan yaitu untuk
menyediakan gudang yang cukup luas sentralisasi kekuasaan, sistem pencatatan,
pengawasan mutlak, pemeriksaan fisik, rencana penggantian, dan pengecekan
secara efektif. Tujuan dari pengawasan persediaan adalah menjaga kehabisan
persediaan, dan menjaga pembentukan persediaan, dan menjaga pembelian dalam
skala kecil.
17
2.1.13. Manajemen Bahan Produksi
Manajemen bahan produksi meliputi perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian alur bahan produksi. 5 bidang utama dalam manajemen bahan
produksi adalah:
1. Transportasi: mencakup alat-alat transportasi sumber daya ke perusahaan dan
barang jadi ke pembeli.
2. Pergudangan baik bahan mentah, bahan pendukung, bahan setengah jadi
maupun barang jadi.
3. Pembelian (purchasing) adalah perolehan seluruh bahan produksi dan jasa
yang diperlukan suatu perusahaan untuk memproduksi produk-produknya.
4. Seleksi Pemasok (supplier selection) yaitu menemukan dan menentukan
pemasok mana yang dipilih untuk membeli kebutuhan jasa dan bahan
produksi.
5. Pengendalian persediaan (inventory control) termasuk penerimaan,
penyimpanan, penanganan, serta penghitungan seluruh bahan mentah, barang
setengah jadi maupun barang jadi. Hal ini untuk memastikan bahwa
persediaan bahan produksi cukup tersedia untuk memenuhi jadwal produksi.
Salah satu caranya dengan menetapkan batas minimum persediaan dengan
memperhatikan minimum order dan jangka waktu pengiriman barang sampai
ke pabrik dari tanggal pemesanan.
18
2.2. Profil perusahaan
2.2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
UD.MINA MAKMUR adalah sebuah usaha yang dipimpin oleh Bu
Darmono bergerak dibidang produksi bandeng yang diolah dari bahan mentah
hingga bahan siap jadi (dikonsumsi). Arti ‘MINA MAKMUR’ yaitu Harapan dari
sebuah kelompok untuk bisa menghantarkan anggotanya hidup makmur serba
kecukupan dari hasil mengolah ikan. UD. MINA MAKMUR dirintis sejak 25
Desember 1980 yang berawal dari rasa prihatin.Karena banyak ibu-ibu yang
menganggur dan hanya mengandalkan penghasilan suami yaitu nelayan. Selain
bandeng, bu Darmono juga memproduksi pepes bandeng presto,otak-otak
bandeng,tahu bakso ikan. Untuk pemasaran sendiri awalnya door to door
kemudian bersama dengan anggota sering mengikuti lomba-lomba dan juga
pameran dan seiring berjalannya waktu pemasarannya sampai luar kota seperti
Magelang, Yogya, Purwodari, Propinsi Riau, Propinsi Jambi, Banjarmasin,
Kab.Demak, dan Kendal. Alamat usaha UD.MINA MAKMUR Jl Purwosari IV
No. 17 RT 5 RW 3 Kel. Tambakrejo Semarang-Jawa Tengah.
2.2.2. Struktur Organisasi dan Deskripsi pekerjaan
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan oprasional untuk mencapai tujuan.
Menurut Handoko (2012:169) struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Tujuan suatu
19
organisasi adalah untuk mecapai tujuan dimana individu-individu tidak dapat
mencapainya sendiri.
Menurut Murti Sumarni-Jhon Suprihanto (2010:179) ada beberapa bentuk
struktur organisasi yaitu :
1. Organisasi garis (lini organization)
Pada jenis organisasi ini adalah suatu bentuk organisasi dimana
pelimpahan wewenang langsung secara vertikal dan sepenuhnya dari
kepemimpinan terhadap bawahannya.
2. Organisasi lini dan staff (line-staff organization)
Organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang
luas daerah kerjanya serta memiliki bidang tugas yang kompleks.
3. Organisasi fungsional
Struktur ini merupakan bentuk organisasi yang susunannya berdasarkan
atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut, misalkan fungsi
produksi, keuangan, administrasi dan lain-lain.
20
BAGIAN PRODUKSI
Sedangkan struktur organisasi pada UD.MINA MAKMUR menggunakan
struktur organisasi garis, gambar struktur organisasinya dibawah ini :
Gambar 2.1. struktur organisasi UD.MINA MAKMUR
Sumber : UD.MINA MAKMUR
BAGIAN PENJUALAN
PIMPINAN
BAGIAN GUDANG
21
2.2.2.2. Deskripsi pekerjaan
Deskripsi pekerjaan adalah catatan yang sistematis dan teratur tentaang
tugas dan tanggung jawab suatu jabatan, yang di dasarkan pada kenyataan-
kenyataan, apa, bagaimana, mengapa, kapan dan bagaimana suatu pekerjaan di
laksanakan.
Berikut ini adalah bagian-bagian yang ada didalam UD.MINA
MAKMUR. Beserta tugas dan tanggung jawab nya masing-masing :
1. Pimpinan
a. Membuat rencana kerja dalam bidang tugas dan tanggung jawab yang
sesuai dengan kebijakan.
b. Mengkoordinir bagian-bagian yang berada dibawahnya dalam lingkungan
kerjanya.
c. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban.
2. Bagian penjualan
a. Melayani konsumen yang akan membeli barang.
b. Mencatat data order barang dari konsumen Administrasi Penjualan
Karyawan Pimpinan dan membuat faktur penjualan.
c. Menerima pembayaran langsung dari transaksi penjualan dan membuat
laporan penjualan.
3. Bagian gudang
a. Menjaga keadaan barang bertanggung jawab dan mencatat semua barang
yang masuk dan keluar dari gudang tiap hari juga setiap bulan stock
barang.
22
b. Order barang yang habis ke supplier dan meretur barang yang tidak
berlaku.
c. Memeriksa memo pengambilan barang dan memeriksa laporan persediaan
barang yang akan keluar mendekati batas minimal stock.
4. Bagian Produksi
Sebagai bagian produksi memiliki tugas yang sangat berat untuk
memeriksa semua produk yang dihasilkan.
Tugas dan tanggung jawabnya :
Bertanggung jawab atas semua jalannya produksi dari awal hingga
sampai akhir proses produksi.
Mengatur jalannya proses produksi dari bahan mentah hingga barang
jadi.
2.2.3. Bidang Kegiatan Perusahaan
UD.MINA MAKMUR adalah usaha yang bergerak dibidang produksi
bandeng yang berada di Semarang Jawa Tengah. Sebuah usaha yang
memproduksi bandeng dengan higienis dan menggunakan mesin modern.
Keuungulan bandeng ini adalah menggunakan bungkus daun pisang. Karena dapat
membuat rasa bandeng jauh lebih enak dan sehat jika dibandingkan menggunakan
pembungkus aluminium foil.
Produk olahan dari UD.Mina Makmur telah dipasarkan pada beberapa
outlet dan kios-kios serta memenuhi pesanan dari beberapa Kabupaten /kota
antara lain :
23
1 Pemasaran dalam kota Semarang : (RS. Kariadi, RS. Pantiwiloso, Koperasi
Serba Usaha Kota Semarag, KPRI Karper Semarang, Hotel Bahagia, dan
beberapa pengusaha catering)
2. Pemasaran luar kota : untuk memenuhi perminataan insidentil dari : Kabupaten
: Magelang, Yogya, Purwodari, Propinsi Riau, Propinsi Jambi, Banjarmasin,
Kab.Demak, dan Kendal.
UD.MINA MAKMUR usaha yang dijalankan Bersama dengan
kepemimpinan yang kuat, serta memiliki sifat pantang menyerah dalam
menjalankan bisnis ini. UD.MINA MAKMUR juga memperhatikan kesejahteraan
karyawan dan fasilitas yang menunjang kinerja karyawan agar maksimal.
24
BAB III
DATA DAN PENGUMPULAN DATA LAPORAN KKP
3.1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis dalam pengamatan ini adalah :
1. Data Primer
Menurut Anwar Sanusi (2014:104) mengemukakan bahwa “data primer adalah
data yang berasal dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan data yang
pertama kali dicatat dan di kumpulkan oleh penulis”.
Data ini diperoleh penulis melalui pengamatan langsung dari perusahaan melalui
wawancara secara langsung dengan kepala bagian produksi serta beberapa pekerja
yang bersangkutan data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung
dengan kepala produksi dan karyawan UD.MINA MAKMUR meliputi :
a. Jenis Bahan-bahan baku yang di gunakan di UD.MINA MAKMUR.
b. Kegiatan proses produksi pada UD.MINA MAKMUR.
c. Hasil barang yang sudah jadi pada UD.MINA MAKMUR.
d. Kendala dan mengatasi masalah yang ada di UD. MINA MAKMUR.
2. Data sekunder
Menurut Anwar Sanusi (2014:104) mengemukakan bahwa “data sekunder adalah
data yang sudah tersedia dan dikumpulkan pihak lain. Terkait dengan data
sekunder peneliti tinggal memanfaatkan data tersebut menurut kebutuhannya”.
Umumnya data ini berupa bukti, laporan historis yang tersusun dalam arsip. Data
ini ada yang di publikasikan dan ada juga yang tidak boleh dipublikasikan dalam
pembuatan laporan ini. Data sekunder ini berupa profil perusahaan dan data-data
25
yang berhubungan dengan proses produksi berasal dari internet diperoleh dari pihak
lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari hasil penelitiannya guna melengkapi
data primer, adapun data-data berupa :
1. Deskripsi pekerjaan pada UD.MINA MAKMUR..
2. Buku-buku literatur (profil perusahaan, strukur organisasi, sejarah perusahaan)
3. Website UD.MINA MAKMUR.
4. Buku pedoman studi pustaka lainya.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang diperlukan penulis dalam pembahasan ini yaitu :
1. Metode wawancara
Menurut Anwar Sanusi (2014:105) mengemukakan bahwa “metode
wawancara merupakan tehnik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan
secara lisan kepada subjek penelitian”.
Pengumpulan data dilakukan penulis dengan cara mengajukan pertanyaan langsung
pada kepala bagian produksi serta beberapa karyawan yang bersangkutan dengan
proses produksi pada UD.MINA MAKMUR.
2. Metode Observasi
Menurut Anwar Sanusi (2014:105) mengemukakan bahwa “metode observasi
merupakan cara pencatatan prilaku subjek, objek atau kejadian yang sistematis
tanpa adanya pertanyaan dan komunikasi dengan individu-individu yang diteliti”.
Pengumpulan data dilakukan penulis dengan cara melakukan pengamatan langsung
pada bagian produksi UD.MINA MAKMUR untuk mengetahui pelaksanaan proses
produksi bandeng yang sedang di jalankan.
26
3. Metode kepustakaan dan Dokumentasi
Menurut Anwar Sanusi (2014:114) mengemukakan bahwa “cara dokumentasi
biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik
secara pribadi maupun kelembagaan”. Metode ini dilakukan dengan menggunakan
literatur-literatur yang dapat mendukung data-data yang diperoleh secara
wawancara maupun observasi.
27
BAB IV
PEMBAHASAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
4.1. Uraian Bidang Pekerjaan
Didalam praktek kerja lapangan UD.MINA MAKMUR yang ditempatkan
dibagian pengemasan, disana saya juga melakukan tugas yaitu : mengamati proses
produksi dari awal hingga akhir, membantu mengolah bahan baku,serta
mengemas bandeng yang siap dijual yang dilakukan di UD.MINA MAKMUR.
Saat proses pengemasan saya sangat teliti dalam mengemas bandeng presto
dikarenakan ini bisa mempengaruhi kualitas terutama dalam hal tampilan. Selain
itu saya juga membantu dalam malayani customer untuk menjual bandeng presto.
1. Ikan Bandeng
Ikan bandeng segar yang sudah melewati proses pemilihan atau memenuhi
syarat UD.MINA MAKMUR. Syarat Ikan bandeng segar yaitu : insang
berwarna merah terang, daging ikan berwarna putih kemerah-merahan,
sisik utuh serta mengkilat,mata bersih mengkilat.
Gambar 4.1.2.
Sumber : UD.MINA MAKMUR Tahun 2018
4.1.1.Jenis-Jenis bahan baku yang di gunakan
28
Sortasi (Proses pembersihan)
Proses produksi bandeng presto (pembumbuan dan pengolahan)
Packing (pengemasan)
Penjualan (dalam kota dan luar
kota)
2. Bumbu Dapur
Bumbu-bumbu pilihan yang sudah dihaluskan guna memberi khas rasa
bandeng UD.MINA MAKMUR.
Alur produksi di UD. MINA MAKMUR memakai pola step by step
dengan penekanan hasil kuantitas dan kualitas pada setiap prosesnya.Berikut
adalah urutan proses dalam menghasilkan bandeng presto :
Gambar 4.1.3
Sumber : Proses Produksi UD.MINA MAKMUR TAHUN 2018
Pembelian bahan baku
Suplai ke area produksi
4.1.2. Proses produksi bandeng
29
Tahap-tahap proses produksi bandeng di UD.MINA MAKMUR adalah
sebagai berikut :
1. Pembelian bahan baku merupakan hal yang penting dalam suatu proses
produksi.Pembelian bahan baku dibeli dari supplier langganan
2. Bahan baku dikirim ke area produksi guna diproses lebih lanjut
3. Sortasi bahan baku
Proses dimana setelah pemilihan bandeng sesuai syarat UD.MINA
MAKMUR dibuang sisik dan isi perutnya.Jika tidak memenuhi
standart akan dikembalikan ke supplier dikarenakan sudah dilanggan
supplier memperbolehkan hal tersebut.
Gambar 4.1.4.
Sumber : UD.MINA MAKMUR Tahun 2018
30
4. Proses memberi bumbu
Proses ini memberikan cita rasa pada bandeng agar bandeng
UD.MINA MAKMUR memiliki rasa khas sendiri, tidak lupa dialasi
daun pisang karena rasa lebih enk dan sehat.
Gambar 4.1.5.
Sumber : UD.MINA MAKMUR Tahun 2018
5. Proses presto
Proses ini memakan waktu satu setengah jam untuk setiap panci presto
yang berisikan 25kg/panci. Karena jika lebih dari satu setengah jam
bandeng akan hancur.
Gambar 4.1.6.
Sumber : UD.MINA MAKMUR Tahun 2018
31
6. Proses pendinginan
Setelah bandeng dipresto kemudian didinginkan terlebih dahulu
sebelum dikemas.
Gambar 4.1.7.
Sumber : UD.MINA MAKMUR 2018
7. Proses pengemasan
Setelah bandeng didingankan kemudian bandeng dikemas dan siap
dijual.
Gmbar 4.1.8.
Sumber : UD.MINA MAKMUR 2018
32
Gambar 4.1.9. Bandeng yang dikemas
Sumber : UD.MINA MAKMUR 2018
Sesuai dengan bidangnya UD.MINA MAKMUR merupakan usaha yang
beroperasi dibidang makanan.Perusahaan ini merupakan tipe produksi terus-
menerus karena hampir setiap hari produk terjual sehingga terus memproduksi
dan tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Bagian yang penting salah satunya Quality Control ini guna menjaga
kualitas produk, oleh karena itu bahan baku sebelum masuk proses produksi
dipilih sesuai standard UD.MINA MAKMUR (Sortasi), jika sudah memenuhi
standard maka akan masuk ketahap proses produksi.
4.1.3. Produk
33
Dibawah contoh produk bandeng presto yang ada di UD.MINA MAKMUR :
NO Gambar NAMA
1.
Bandeng presto
4.2. Kendala-Kendala yang Dihadapi Perusahaan
Dalam menjalankan proses produksinya UD.MINA MAKMUR masih ada
kendala atau masalah diantara masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Terjadi kerusakan mesin secara mendadak. hal ini akan menyebabkan
kerugian yang amat besar, bukan hanya waktu tetapi juga biaya
perbaikannya relatif mahal.
2. Keterlambatan bahan baku karena kurangnya komunikasi sehingga
kekurangan bahan baku.
3. Terjadi keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen.
4. Adanya produk yang tidak sesuai standart, terkadang dalam proses
produksi produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standart yang
telah ditetapkan.
34
4.3. Solusi yang dilakukan perusahaan
Untuk masalah -masalah atau kendala-kendala yang serring terjadi tersebut
UD. MINA MAKMUR memiliki solusi adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi malah mesin,untuk saat ini perusahaan belum
mempunyai teknisi yang handal untuk menanganinya. Tetapi
perusahaan memiliki pekerja sarjana muda yang dapat dipercaya untuk
bisa menanganinya.
2. Untuk mengatasi masalah kekosongan stok bahan baku akibat
keterlambatan nya pengiriman dari suplier,perusahaan telah mencari
dan mengumpulkan data-data suplier lain sehingga prusahaan tidak
tergantug pada satu perusahaan suplier saja, serta memperbaiki
komunikasi dan sistem kerja antar perusahaan dengan suplier.
3. Untuk menghindari keterlambatan pengiriman kepada konsumen
bagian marketing harus memperbaiki komunikasinya dengan staff
logistik agar bisa di jaduwalkan sesuai dengan jadwal order marketing
kekonsumen sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.
4. Untuk mengatasi produk yang tidak standard,perusahaan harus lebih
teliti dalam proses sortasi agar memenuhi standard perusahaan
UD.MINA MAKMUR.
35
BAB V
PENUTUP
5.1 Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan KKP, dan Saran-Saran
Sebagai penutup dari pokok bahasan tentang proses produksi penulis akan
menyampaikan uraian yang telah di paparkan, kesimpulan dari uraian proses
produksi bandeng UD.MINA MAKMUR adalah :
1. Dalam melakukan kegiatan proses produksi bandeng UD.MINA
MAKMUR menganut proses produksi terus – menerus.
2. Dalam proses produksinya UD.MINA MAKMUR melalui beberapa tahap
yaitu : pembelian bahan baku, suplai ke area produksi, sortasi, proses
produksi, packing.
3. Selama proses produksi pada UD.MINA MAKMUR berlangsung terdapat
banyak kendala-kendala yaitu :
a. Keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen.
b. Kerusakan mesin secara mendadak.
c. Adanya produk yang tidak sesuai standart.
d. Terjadinya kesalahan pada proses pengiriman.
4. Akan tetapi perusahaan memiliki solusi untuk menyelesaikan masalah
atau kendala tersebut yaitu :
a. Memperbaiki komunikasi supplier dengan karyawan agar di
jadwalkan sesuai dengan jadwal.
b. perusahaan harus lebih teliti dalam proses sortasi agar memenuhi
standard perusahaan UD.MINA MAKMUR.
36
c. Memperbaiki sistem kerja dan komunikasi antar karyawan menjadi
solusi perusahaan untuk mengatasi masalah adanya jadwal
mendadak dan masalah pada proses pengiriman.
5.2 SARAN
Setelah melaksanakan praktek kerja dan mengetahui pelaksanaan kegiatan
produksi bandeng UD.MINA MAKMUR maka penulis dapat memberikan saran-
saran dan semoga diterima sebagai bahan masukan atau pertimbangan untuk dapat
meningkatkan profitabilitas perusahaan, adapun saran-saran tersebut diantaranya
sebagai berikut :
1. Perusahaan harus meningkatkan lingkungan internal nya yaitu berupa
menerapkan sistem kerja sift bagi semua karyawan produksinya agar lebih
cepat menyelesaikan pesanan dari konsumen.
2. Perusahaan harus menambah stock produksinya sehingga konsumen tidak
merasa kecewa saat membeli dikarenakan stock habis.
3. Perusahaan harus mempersiapkan strategi dengan produk bagus biaya yang
minim dalam menghadapi antar pesaing maupun di tengah kondisi pasar dan
perekonomian yang ada saat ini.
4. Perusahaan harus membuka cabang baru yang tempatnya ramai dan mudah
diketahui.
Daftar Pustaka
Agus Ahyari. 2002. Manajemen produksi perencanaan sistem produksi, Edisi
empat, yogyakarta, BPFE.
Anwar Sanusi. 2014. Metodologi penelitian bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Barry render, jay holzer. 2001. prinsip-prinsip manajeman operasi. Jakarta :
penerbit salemba empat.
http://mina-makmur.blogspot.com/
Murti Sumarni John Suprihanto. Januari 2014. Pengantar Bisnis.
Libertyyogyakarta.
Sanusi, Anwar. 2004. Metode penelitan Bisnis. Selemba empat. Jakarta.
Sofjan Assaury. 2001. Manajeman oprasi dan produksi. Edisi revisi.Jakarta
:Lembaga penerbit fakultas ekonomi universitas indonesia.
T. Hani Handoko, M.B.A. September 2013. manajemen. bpfe-yogyakarta.
ii
Daftar Absensi KKP Program Dill Manajemen Perosahaan
U niver ita Semarang pad a
PERI ODE
UD. MA
Oktober 2018
KETERANGAN
G
TTD
1 Oktob r 2018 P rmohonan ijin magang pada
OD.MINA KMUR Semarang,
2 Oktober 2018
3 s/d 11
30 Oktober
2018 1vamas•a• magang dan ..,� n :1wa karyawan.
Pemimpin DD.MINA MAKMUR
KARTU KONSULTASI LAPORAN KERJA PRAKTEK · ·
D III MANAJEMEN PERUSAHAAN
l ! t -1 I TIM , .seu P rnbi
I I l1ti f KP bing
: .. A�A !!l:�t . .\ h. A 4 ! . J? .. : ts: r� �.:�I:. 9. �� � . : .. Qfr �R�o..["ff)?...<:\.� .. J ••. � .. ..-M ." . : �.<ijt�J.�D. .f.r.<?1�J Q.��.v..�.t.1 l?.� �.O..: M.t.�'..A t<.�t.K4t
Baod� ................................................................ J , . .. ........................................................................................................................
------
.,.
Semarang, _ ..
I'
I 'I_
NO. TANGGAL
1. Setiap konsultasi kartu harap dibawa 2. Konsultasi pertama paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode kuliah belangsung 3. Batas akhir konsultasi 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan ujian