laporan kimia analisis i

25
LAPORAN KIMIA ANALISIS I PERCOBAAN I REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O, N OLEH : NAMA : CHICHI FAUZIYAH NIM : F1F1 12 028 KELOMPOK : 1 (SATU) KELAS : A ASISTEN : ASTRI WIDYASTUTI LABORATORIUM FARMASI JURUSAN FARMASI

Upload: muhammad-iqbal

Post on 23-Nov-2015

79 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Iya

TRANSCRIPT

LAPORAN KIMIA ANALISIS IPERCOBAAN IREAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O, N

OLEH :

NAMA: CHICHI FAUZIYAHNIM : F1F1 12 028KELOMPOK: 1 (SATU)KELAS: AASISTEN : ASTRI WIDYASTUTI

LABORATORIUM FARMASIJURUSAN FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI2013REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O, NA. TUJUANTujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui reaksi - reaksi khusus senyawa yang mengandung C, H, O, N.B. LANDASAN TEORISebagian besar senyawa organik yang ada di alam dihasilkan oleh organisme, dan molekul-molekul ini mewakili suatu keragaman dan kisaran kerumitan yang tidak tertandingi oleh senyawa anorganik. Karbon dan atom-atom yang paling sering menjadi pasangannya yaitu oksigen, hydrogen, dan nitrogen. Kita dapat menganggap valensi ini sebagai aturan kode pembangun yang mengatur arsitektur molekul organik (Reece, 2002).Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor dan belerang adalah unsur -unsur terpenting pembentuk senyawa-senyawa organik dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Untuk mengetahui senyawa-senyawa organik dapat dipelajari secara kwalitatif dan kwantitatif (Sutomo, 1989).Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Sebaliknya pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, interview mendalam, analisis isi, bola salju dan story (Musianto, 2002).Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan / atau senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel (Gandjar dan Rohman, 2007). Asetaminofen atau yang dikenal dengan parasetamol mempunyai daya kerja analgesik, antipiretik, tidak mempunyai daya kerja anti radang dan tidak menyebabkan iritasi serta peradangan lambung. Hal ini disebabkan parasetamol bekerja pada tempat yang tidak terdapat peroksid sedangkan pada tempat inflamasi terdapat lekosit yang melepaskan peroksid sehingga efek anti inflamasinya tidak bermakna. Parasetamol berguna untuk nyeri ringan sampai sedang, seperti nyeri kepala, mialgia, nyeri paska melahirkan dan keadaan lain (Gunawan, 2009).Salisilamida merupakan turunan salisilat sebagai obat analgetika dan antipiretika golongan salisilat yang efeknya lebih lemah dari salisilat itu sendiri. Pada pemberian oral salisilamida cepat di absorpsi dan segera di distribusikan. Selanjutnya salisilamida mengalami proses eliminasi lintas pertama di gastrointestinal dan diheparsebesar80%. Akibatnya obat yang tersedia di dalam darah menjadi sangat kecil, lebih lanjut akan mengurangi efek farmakologinya (Darmawan, 2003).

C. URAIAN BAHAN1. Parasetamol (Dirjen POM, 1979).Nama: Acetaminophenum Sinonim : Asetaminofen BM: 151,16RM: Kelarutan: Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan dalam 9 bagian propilenglikol P; larut dala larutan alkali hidroksida.Pemerian: Hablur atau serbuk hablur putih ; tidak berbau ; rasa pahit.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung cahaya.Kegunaan: Sebagai sampel dan pembanding.2. Salisilamida (Dirjen POM, 1979).Nama : SalicylamidumSinonim: SalamidaBM: 137,14RM: Kelarutan: Sukar larut dala air ; larut dalam etanol (95%) P dan dalam propilenglikol P; agak sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P; mudah larut dala larutan alkali.Pemerian: Serbuk hablur; putih; hampier tidak berbau.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.Kegunaan: Sebagai sampel.3. Aquades (Dirjen POM, 1979).Nama: Aqua destillataSinonim: Air sulingBM: 18,02RM: Pemerian: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai warnaPenyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan: Sebagai pelarut.4. Besi (III) Klorida (Dirjen POM, 1979).Nama: Besi (III) kloridaRM: FeKelarutan: Larut dalam air, larutan beropalesensi berwarna jingga.Pemerian: Hablur atau serbuk hablur; hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruh oleh garam kelembaban.Kegunaan: Sebagai penguji.5. Asam Nitrat (Dirjen POM, 1979).Nama: Asam nitratRM: Pemerian : Cairan berasap, jernih, tidak berwarna. Kegunaan: Sebagai penguji.

6. Natrium Hidroksida (Dirjen POM, 1979).Nama: Natrii hidroxydumBM: 40,00RM: NaOHKelarutan: Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) PPemerian: Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan susunan hablur; putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap karbondioksida.Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan : Sebagai penguji.

D. ALAT DAN BAHAN1. AlatAlat yang digunakan yaitu : Mortir dan alu Timbangan analitik Tabung reaksi Gelas kimia Batang pengaduk Botol semprot Gegep Pipet ukur Filler Pipet tetes Spatula2. BahanBahan yang digunakan yaitu : Parasetamol dalam sampel ( Paramex) Parasetamol murni Salisilamida dalam sampel ( Neozep Forte) Aquades Tisu

NaOH 3 N

E. PROSEDUR KERJA1. Turunan Salisilat

Salisilamida digerus sampai halus ditimbang sebanyak 1 mg dimasukkan ke dalam tabung reaksi dilarutkan dalam 10 ml aquades ditambahkan 1 tetes diamati perubahan warnanyaBerwarna ungu tua2. Turunan Anilin

Parasetamol murni

digerus sampai halus ditimbang sebanyak 10 mg dimasukkan ke dalam tabung reaksi dilarutkan dalam 10 ml aquades ditambahkan 1 tetes diamati perubahan warnanyaBerwarna ungu muda dan ada endapan putih

Parasetamol murni

digerus sampai halus ditimbang sebanyak 10 mg dimasukkan ke dalam tabung reaksi dilarutkan dalam 10 ml aquades ditambahkan 1 ml NaOH 3N ditambahkan 1 ml diamati perubahan warnanya

Bening

Parasetamol dalam sampel

digerus sampai halus ditimbang sebanyak 10 mg dimasukkan ke dalam tabung reaksi dilarutkan dalam 10 ml aquades ditambahkan 1 tetes diamati perubahan warnanyaKuning keruh

Parasetamol dalam sampel digerus sampai halus ditimbang sebanyak 10 mg dimasukkan ke dalam tabung reaksi dilarutkan dalam 10 ml aquades ditambahkan 1 ml NaOH 3N ditambahkan 1 ml diamati perubahan warnanyaBening

F. HASIL PENGAMATAN

No.PerlakuanHasil

1.

2. Turunan salisilatSalisilamida dalam sampel +

Turunan anilina. Parasetamol murni Ditambah

Ditambah NaOH 3 N +

b. Parasetamol dalam sampel Ditambah

Ditambah NaOH 3 N +

Berwarna ungu tua

Berwarna ungu muda dan ada endapan putih

Bening

Kuning keruh

Bening

G. PEMBAHASAN Analisis kualitatif adalah bidang kimia analitik yang membahas tentang identifikasi zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Parameter dalam analisis kualitatif adalah perubahan warna pada larutan, endapan, bau, serta warna endapan yang terbentuk.Pertama-tama pengujian dilakukan pada salisilamida dalam sampel sebanyak 1 mg. Sampel ini digerus sampai halus menggunakan mortir dan alu sehingga lebih mudah dilarutkan dengan aquades dan mempermudah proses identifikasi. Selanjutnya, ditambahkan 1 tetes . Penambahan ini dilakukan untuk menguji apakah di dalam sampel ini terdapat unsur C, H, O, N. Setelah diamati, ternyata terjadi reaksi yang mengakibatkan perubahan warna pada larutan menjadi ungu tua. Indikator terjadinya reaksi yaitu adanya perubahan warna zat, adanya pengendapan, adanya gelembung, adanya panas, dan lain-lain. Hal ini membuktikan bahwa unsur C, H, O, N terdapat pada salisilamida.Pengujian selanjutnya dilakukan pada parasetamol dalam sampel yaitu paramex. Setelah digerus dan dilarutkan sebanyak 10 mg dengan aquades, selanjutnya ditambah 1 tetes . Setelah diamati, terjadi perubahan warna menjadi kuning keruh. Sama seperti salisilamida, parasetamol ini membuktikan telah terjadi reaksi yang menunjukkan adanya unsur C, H, O, N pada parasetamol. Dengan sampel obat yang sama, parasetamol 10 mg yang telah dilarutkan dengan aquades kemudian ditambah NaOH dan sebanyak 1 ml. Setelah diamati, ternyata larutan tetap bening. Hal ini bukan berarti unsur C, H, O, N tidak terdapat pada parasetamol namun pengujian menggunakan NaOH dan tidak sespesifik saat dilakukan uji dengan . Buktinya terlihat pada perbedaan warna yang dihasilkan.Selanjutnya pengujian dilakukan pada parasetamol murni. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam sampel obat paramex tidak hanya mengandung parasetamol, namun juga mengandung senyawa lain yang memungkinkan berpengaruh terhadap hasil reaksi. Oleh karena itu, digunakan parasetamol murni sebagai pembanding. Sama seperti parasetamol dalam sampel, parasetamol murni 10 mg digerus lalu di larutkan dengan aquades. Selanjutnya di tambahkan 1 tetes. Setelah diamati, terjadi perubahan warna menjadi ungu muda dan terdapat endapan putih. Hal ini menunjukkan telah terjadi reaksi yang menandakan adanya unsur C, H, O, N pada parasetamol murni. Namun terdapat perbedaan warna dengan parasetamol dalam sampel dimana warnanya kuning keruh. Ini menunjukkan bahwa kandungan senyawa lain pada paramex mempengaruhi hasil reaksi terhadap uji unsur C, H, O, N pada parasetamol.Pengujian terakhir masih dilakukan dengan parasetamol murni. Parasetamol murni ditambahkan NaOH dan sebanyak 1 ml. Setelah diamati, ternyata larutan tetap bening. Hal ini membuktikan bahwa NaOH dan tidak bekerja sespesifik terhadap parasetamol dalam menentukan adanya unsur C, H, O, N.

H. KESIMPULANKesimpulan dari percobaan ini adalah reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa yang mengandung unsur C, H, O, N menunjukkan hasil berupa perubahan warna seperti ungu tua untuk salisilamida ditambah , kuning keruh untuk parasetamol dalam sampel ditambah , dan ungu muda dan endapan putih untuk parasetamol murni ditambah . Namun saat pengujian dilakukan pada parasetamol dalam sampel dan murni dengan penambahan NaOH dan , reaksi menunjukkan warna yang berbeda yaitu bening. Ini menunjukkan bahwa NaOH dan tidak bekerja sespesifik dalam menentukan ada tidaknya unsur C, H, O, N.

DAFTAR PUSTAKADarmawan, Endang, 2003, Pengaruh Pemberian Merica Putih (Piperis album, L) dan Piperin terhadap Ketersediaan Hayati Salisilamida pada Tikus, Logika, Volume 9 , No. 10, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. (Halaman 1)Gunawan, Aris, 2009, Perbandingan Efek Analgesik antara Parasetamol dengan Kombinasi Parasetamol dan Kafein pada Mencit, Jurnal Biomedika, Volume 1 , No. 1.Musianto, Lukas S., 2002, Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan Kualitatif dalam Metode Penelitian, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 4 , No. 2, Universitas Kristen Petra.Reece, Campbell dan Mitchell, 2002, Biologi, Erlangga, Jakarta. (Halaman 54)Sutomo, 1989, Pengukuran Aktivitas Respirasi Sistem Transpor Elektron pada Perairan Laut, Oseana Volume XIV , No. 2.