laporan kimia elektrolisis larutan nano3

4
UJIAN PRAKTIKUM KIMIA I. JUDUL : Elektrolisis Larutan NaNO 3 II. DASAR TEORI : Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda. Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan. Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di anoda dan sebaliknya pada elektrolisis larutan. III. ALAT dan BAHAN 1. Tabung U 2. Gelas Kimia 3. Statif / 5. Batu Baterai 6. Elektroda (Karbon) 7. Larutan NaNO 3

Upload: jeny-safitri

Post on 10-Aug-2015

668 views

Category:

Education


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3

UJIAN PRAKTIKUM KIMIAI. JUDUL : Elektrolisis Larutan NaNO3

II. DASAR TEORI :

Sel Elektrolisis adalah sel yang menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan digunakan secara luas di dalam masyarakat kita.Rangkaian sel elektrolisis hampir menyerupai sel volta. Yang membedakan sel elektrolisis dari sel volta adalah, pada sel elektrolisis, komponen voltmeter diganti dengan sumber arus (umumnya baterai). Larutan atau lelehan yang ingin dielektrolisis, ditempatkan dalam suatu wadah. Selanjutnya, elektroda dicelupkan ke dalam larutan maupun lelehan elektrolit yang ingin dielektrolisis. Elektroda yang digunakan umumnya merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au). Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda. Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya, katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan endapan logam di katoda dan gas di anoda.

Ada dua tipe elektrolisis, yaitu elektrolisis lelehan (leburan) dan elektrolisis larutan. Pada proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion pasti teroksidasi di anoda dan sebaliknya pada elektrolisis larutan.

III. ALAT dan BAHAN

IV. LANGKAH KERJA

1. Menuang larutan NaNO3 ke dalam gelas kimia ± 100 ml. 2. Menguji sifat (pH) larutan NaNO3 dengan menyelupkan kertas lakmus merah dan

kertas lakmus biru ke dalam gelas kimia yang berisi larutan NaNO3. Kemudian mencatat hasilnya.

3. Mengecek apakah batu baterai pada elektroda bisa menyala dengan baik. 4. Memasang pipa U pada klem 5. Memasukkan larutan NaNO3 ke dalam pipa U hingga sisa ± 1 cm dari mulut pipa U. 6. Menyelupkan kedua elektroda yang telah terpasang pada baterai pada pipa U yang

telah terisi larutan NaNO3 pada statif.

1. Tabung U

2. Gelas Kimia

3. Statif / Klem

4. Kabel

5. Batu Baterai

6. Elektroda (Karbon)

7. Larutan NaNO3

8. Kertas Lakmus

Page 2: Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3

7. Mengamati ada tidaknya gelembung pada anoda dan katoda. Kemudian mencatat hasilnya.

8. Menguji sifat (pH) larutan NaNO3 setelah dielektrolisis dengan menyelupkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam anoda dan katoda secara bergiliran. Kemudian mencatat hasilnya.

9. Menuliskan reaksi elektrolisis yang terjadi di anoda dan katoda. 10. Menghitung volume gas yang terjadi di anoda pada keadaan STP. 11. Membuat Laporan.

V. DATA PENGAMATAN a. Warna lakmus sebelum dielektrolisis

Di anoda : Merah – Merah, dan Biru – BiruDi katoda : Merah – Merah, dan Biru – Biru

b. Yang terjadi di elektrodaDi anoda : terjadi gelembungDi katoda : tidak terjadi gelembung

c. Perubahan warna lakmusDi anoda : Merah – Merah, dan Biru – BiruDi katoda : Merah – Merah, dan Biru – Biru.

VI. KESIMPULANa. Sebelum dielektrolisis larutan bersifat netral. b. Setelah di elektrolisis di anoda bersifat netral dan terjadi gas O2.c. Setelah di elektrolisis di katoda bersifat netral dan terjadi gas H2.

VII. PERTANYAAN a. Tulis reaksi elektrolisisnya ! b. Jika pada elektrolisi tersebut arus listriknya 10 A dalam waktu 193 detik, berapakah

volume gas yang terjadi di anoda pada keadaan STP?JAWABAN a. Reaksi Elektrolisis

NaNO3 Na+ + NO3

Katoda : 2 H2O(l) + 2 e H2(g) + 2 OH-(aq)

Anoda : 2 H2O(l) 4 H+(aq) + O2(g) + 4 e

b. Diketahui : I = 10 A Ditanya : Volume gas di anoda pada keadaan STP t = 193 s

Jawab : Anoda : 2 H2O(l) 4 H+

(aq) + O2(g) + 4 e

0,02 F

0,02 mol14

x 0,02 mol = 0,005 mol

F= I x t96500

=10x 19396500

¿0,02 F

F mol

V O2 = mol O2 x 22,4

= 0,005 x 22,4

= 0,112 cm3

Page 3: Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3

Colomadu, 18 Maret 2015

Guru Pembimbing Praktikan

Dwi Kastini Rahmawati, S.pd Jeny Noor Safitri

Page 4: Laporan Kimia Elektrolisis Larutan NaNO3

VII. LAMPIRAN