laporan kinerja 2018 - bimaskatolik.kemenag.go.id · pendidikan keagamaan katolik tingkat tinggi;...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
222000111888
DITJEN BIMAS KATOLIK
LAPORAN KINERJA
Kementerian Agama Republik Indonesia
Tahun 2018
ii
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
DDDaaaffftttaaarrr IIIsssiii
Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Daftar Tabel ....................................................................................................... iv
Daftar Grafik ...................................................................................................... vi
Ringkasan Eksekutif ........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Visi Misi .......................................................................................... 2
C. Tugas dan Fungsi ........................................................................ 3
D. Aspek Strategis ............................................................................ 4
E. Struktur Organisasi ...................................................................... 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................. 6
A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(2015-2019) ................................................................................... 6
B. Rencana Strategis ...................................................................... 8
C. Tujuan dan Sasaran .................................................................... 9
D. Indikator Kinerja Utama dan Program .................................... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................... 14
A. Capaian Kinerja Organisasi ..................................................... 15
iii
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2018 dan Perbandingan
dengan Tahun 2015, 2016 dan 2017......................................... 19
C. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka
Menengah Sesuai dengan Renstra Tahun 2015 – 2019 ........ 31
D. Perbandingan Capaian Kinerja Ditjen Bimas Katolik
dengan Ditjen Bimas Hindu Tahun 2016 dan 2017 ................ 46
E. Capaian Anggaran Organisasi ................................................ 48
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 52
A. Kesimpulan .................................................................................. 52
B. Kendala atau Hambatan .......................................................... 52
C. Upaya Tindak Lanjut .................................................................... 53
LAMPIRAN
1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
2. BAGAN ORGANISASI DITJEN BIMAS KATOLIK TAHUN 2018
iv
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
DDDaaaffftttaaarrr TTTaaabbbeeelll
Tabel 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Unit Direktorat Jenderal
Bimas Katolik ..................................................................................... 11
Tabel 2 Laporan Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Ditjen
Bimas Katolik .................................................................................... 18
Tabel 3 Trend Capaian Kinerja Jumlah Lembaga Keagamaan
Katolik Berbadan Hukum ............................................................... 23
Tabel 4 Trend Capaian Kinerja Rerata Nilai Ujian Nasional SMAK ........ 26
Tabel 5 Laporan Capaian Kinerja Tahun 2015, 2016 dan 2017
sesuai dengan Rentra Sebelum Revisi Ditjen Bimas Katolik
Tahun 2015 s.d 2019 ......................................................................... 32
Tabel 6 Laporan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2018 sesuai
dengan Rentra Ditjen Bimas Katolik Tahun 2015 s.d 2019
Keputusan Dirjen Bimas Katolik Nomor 756 Tahun 2018
tanggal 11 April 2018 ....................................................................... 33
Tabel 7 Perbandingan Capaian Kinerja Ditjen Bimas Katolik
dengan Ditjen Bimas Hindu Tahun 2017 ...................................... 47
Tabel 8 Perbandingan Capaian Kinerja Ditjen Bimas Katolik
dengan Ditjen Bimas Hindu Tahun 2018 ...................................... 47
v
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Tabel 9 Laporan Realisasi Belanja Per Kegiatan Program
Bimbingan Masyarakat Katolik per 31 Desember 2018 ........... 50
Tabel 10 Laporan Realisasi Belanja per Fungsi Program Bimbingan
Masyarakat Katolik per 31 Desember 2018 ............................... 51
Tabel 11 Laporan Realisasi per Belanja Program Bimbingan
Masyarakat Katolik per 31 Desember 2018 ............................... 51
Tabel 12 Laporan Realisasi Belanja per Sumber dana Program
Bimbingan Masyarakat Katolik per 31 Desember 2018 ........... 51
vi
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
DDDaaaffftttaaarrr GGGrrraaafffiiikkk
Grafik 1 Perbandingan Capaian Jumlah Lembaga Keagamaan
Katolik Berbadan Hukum pada Sasaran Strategis 3 Tahun
2017 dan 2018 dengan Target 5 Tahun sampai dengan
2019 .................................................................................................... 23
Grafik 2 Pagu Anggaran Program Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018 ...... 49
Grafik 3 Capaian Anggaran Tahun 2015 – 2018 Ditjen Bimas Katolik .... 52
vii
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
RRRiiinnngggkkkaaasssaaannn EEEkkkssseeekkkuuutttiiifff
Laporan Capaian Kinerja Ditjen Bimas Katolik merupakan media
perwujudan pertanggungjawaban atas pencapaian pelaksanaan visi dan
misi Kementerian Agama menuju good governance. Penyusunan Laporan
Kinerja juga merupakan sarana untuk melaporkan pertanggungjawaban
kinerja dan sarana informasi untuk melaksanakan perbaikan kinerja secara
berkelanjutan kepada Menteri Agama.
Dalam melaksanakan Rencana Strategis Bimas Katolik Tahun 2015 -
2019, Laporan Kinerja Tahun 2018 yang merupakan bagian dari informasi
pengukuran kinerja pelaksanaan program dan kegiatan oleh Direktorat
Jenderal Bimas Katolik dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
melalui visi, misi, sasaran strategis. Visi Ditjen Bimas Katolik adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Katolik yang Seratus Persen Pancasilais Dalam
Negara yang Ber-Bhineka Tunggal Ika”
Untuk mencapai visi telah dirumuskan misi Ditjen Bimas Katolik yaitu
Mengajak Masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan
dinamis dalam mencapai tujuan pembangunan bangsanya. Misi tersebut
yang dijabarkan dalam usaha: (a) Mengajak Masyarakat Katolik untuk
bersikap mengetahui, memahami, menghargai dan menghormati
keanekaan dan kemajemukan yang ada disekitarnya; (b) Mengajak
Masyarakat Katolik berkiprah di tengah pembangunan bangsanya
dengan semangat persaudaraan sejati; (c)..Mengajak Masyarakat Katolik
mengenggam paham kita dalam pola pikir dan perilakunya.
Arah kebijakan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik
Tahun 2015 – 2019 diarahkan pada program Bimbingan Masyarakat Katolik
yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal
viii
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Bimbingan Masyarakat Katolik. Berdasarkan Peraturan Menteri Agama
Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama (Pasal 551), Ditjen Bimas Katolik mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
bimbingan Masyarakat Katolik sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Sedangkan dalam melaksanakan tugasnya, Ditjen Bimas
Katolik menyelenggarakan fungsi : (a) Perumusan Kebijakan di bidang
urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Katolik; (b)
Pelaksanaan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama
dan keagamaan Katolik; (c)..Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan
urusan agama dan pendidikan agama, keagamaan Katolik; (d)
Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang urusan agama dan
pendidikan agama dan keagamaan Katolik; (e) Pelaksanaan
Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang urusan agama dan
pendidikan agama dan keagamaan Katolik; dan (f). Pelaksanaan
administrasi Direktorat Jenderal.
Ada 5 kegiatan Prioritas yang akan dilaksanakan untuk mencapai
hasil yang diharapkan yaitu: (1) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik,
dengan keluaran (output) yang hendak dihasilkan adalah: tersedianya
data informasi bidang agama dan pendidikan Katolik, terlaksananya
perencanaan kinerja dan perencanaan anggaran, terlaksananya
evaluasi, koordinasi dan monitoring, tersedianya belanja pegawai,
terlaksananya administrasi keuangan, terlaksananya pelayanan
administrasi organisasi dan tata laksana serta kepegawaian, terlaksananya
administrasi dan manajemen tugas umum; (2) Pengelolaan dan
Pembinaan Urusan Agama Katolik, dengan keluaran (output) yang
hendak dihasilkan dari kegiatan ini adalah: meningkatnya dukungan
manajemen administrasi urusan agama Katolik, meningkatnya fungsi dan
layanan bimbingan lembaga keagamaan Katolik, meningkatnya tugas
ix
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
bimbingan dan penyuluhan agama Katolik, meningkatnya pelayanan
pemberdayaan umat Katolik, meningkatnya Bimbingan dan Pembinaan
Keagamaan kepada Umat Katolik, meningkatnya harmoni sosial dan
kerukunan intern umat beragama Katolik; (3) Pengelolaan dan Pembinaan
Pendidikan Agama Katolik, dengan keluaran (output) yang hendak
dihasilkan dari kegiatan ini adalah: meningkatnya dukungan manajemen
dan pelaksanaan Pendidikan Katolik, terlaksananya pendidikan agama
dan pendidikan keagamaan Katolik tingkat dasar, terlaksananya
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan Katolik tingkat
menengah; (4) Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi
Pendidikan Tinggi Katolik dengan keluaran (output) yang hendak
dihasilkan dari kegiatan ini adalah: terlaksananya pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan Katolik tingkat tinggi; (5) Penyelenggaraan
Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Katolik dengan keluaran
(output) yang hendak dihasilkan dari kegiatan ini adalah: terlaksananya
administrasi perkantoran pendidikan Bimas Katolik.
Pada tahun 2018 Ditjen Bimas Katolik mengelola anggaran sebesar
Rp. 924.066.292.000 yang terdistribusi ke 348 Satker se-Indonesia, dengan
realisasi sebesar Rp. 853.598.276.092 atau sebesar 92,37%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2017 maka persentase capaian anggaran
Ditjen Bimas Katolik tahun 2018 lebih meningkat dibandingkan tahun 2017,
dimana tahun 2017 serapan anggaran sebesar 84,57%, terdapat
peningkatan sebesar 7,80%.
Berdasarkan data tahun 2018 capaian kinerja organisasi yang
tercantum dalam perjanjian kinerja Ditjen Bimas Katolik tahun 2018 sebesar
102,79% dengan predilkat sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tahun
2018 di dukung dengan enam Sasaran Strategis dan tiga belas indikator
kinerja. Selain itu Ditjen Bimas Katolik tahun 2018 berhasil melakukan
perbaikan tata kelola kelembagaan d melalui penambahan 3 (tiga)
struktur baru antara lain: 1) Sekolah Menengah Agama Katolik Tmomas
x
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Morus di Ende Nusa tenggara Timur; 2), SMAK di Samosir di Sumatera Utara;
dan 3) SMAK di Keerom di Papua. Hal tersebut dengan diterbitkannya
Keputusan Menteri Agama Nomor 689 Tahun 2018 tentang Penegerian
Sekolah Menengah Agama Katolik. Di samping kemajuan yang dihasilkan,
Ditjen Bimas Katolik masih menghadapi tantangan baru yaitu
mentransformasi rumusan kebijakan dari target nilai output menjadi
outcome dan terus berupaya melakukan pengembangan, pemanfaatan
teknologi informasi dalam rangka implementasi Reformasi Birokrasi dalam
mewujudkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Besih dan Melayani (WBBM).
1
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
erdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama,
Ditjen Bimas Katolik adalah unsur pelaksana yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Agama
yang berperan dalam merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standarisasi teknis di bidang bimbingan masyarakat Katolik. Ditjen
Bimas Katolik mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang Bimbingan Masyarakat
Katolik. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Ditjen Bimas Katolik telah
menetapkan berbagai kebijakan, program dan kegiatan sesuai
dengan Rencana Strategis (Renstra) periode 2015-2019, setiap tahun
dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kegiatan
dan Anggaran (RKA) sebagai dasar penetapan Perjanjian Kinerja (PK)
Tahunan. Tahun 2018 ini merupakan tahun keempat dalam
pelaksanaan Renstra periode 2015-2019.
Susunan Organisasi Ditjen Bimas Katolik terdiri dari: 1). Sekretariat
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas,
pelayanan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Ditjen Bimas Katolik; 2). Direktorat Urusan
Agama Katolik mempunyai tugas merumuskan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan, standarisasi, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang urusan agama Katolik dan 3). Direktorat Pendidikan Katolik
mempunyai tugas merumuskan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,
standarisasi, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
Pendidikan Agama Katolik.
2
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Sesuai dengan amanat: Keputusan Menteri Agama RI Nomor
702 Tahun 2016 Tentang Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Pada Kementerian Agama
dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah maka disusunlah Laporan Capaian Kinerja Tahun 2017
pada Ditjen Bimas Katolik.
B. Visi dan Misi
VISI
Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan dinamis dalam mencapai tujuan pembangunan bangsanya
MISI
Terwujudnya Masyarakat Indonesia Yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Dan SejahteraLahir Batin Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia YangBerdaulat, Mandiri dan Berkepribadian BerlandaskanGotong Royong
Mengajak masyarakat Katolik untukmengetahui, memahami, menghargai, dan menghormatikeanekaan dan kemajemukan yang ada disekitarnya. Misalnya adatistiadat, budaya, suku, etnis,kebiasaan, agama, asal-usul
Mengajak masyarakat Katolikberkiprah di tengahpembangunan bangsanyadengan semangat persaudaraansejati
Mengajak masyarakat Katolikmenggenggam paham kitadalam pola pikir dan perilakunya. Misalnya: ini bangsa kita, negarakita. Kota, hotel, dermaga, Mesjid, Gereja, Pura, Klenteng, dan lain-lain aset bangsa ini milikkita bersama. Semua ini haruskita jaga dan pelihara bersama.
3
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
C. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, Bagian kesatu
Tugas dan Fungsi Pasal 550;
1. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik adalah unsur
pelaksana yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Menteri Agama.
2. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dipimpin oleh
seorang Direktur Jenderal.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik mempunyai
tugas ”menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang bimbingan masyarakat Katolik” (Bab VIII, Pasal 551).
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 551, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik
menyelenggarakan fungsi (Pasal 552):
1. Perumusan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan
agama dan keagamaan Katolik;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan
agama dan keagamaan Katolik;
3. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan urusan agama dan
pendidikan agama dan keagamaan Katolik;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang urusan agama
dan pendidikan agama dan keagamaan Katolik;
5. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
urusan agama dan pendidikan agama dan keagamaan Katolik;
dan
6. Pelaksanaan administrasi direktorat jenderal.
4
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
D. Aspek Strategis
Sebagai Lembaga yang membantu Pemerintah, Ditjen Bimas
Katolik memiliki peran yang penting dalam mendukung Program
Kementerian Agama. Peran tersebut memiliki kontribusi yang signifikan
dalam terwujudnya program Kementerian Agama RI.
Sebagai pendukung dalam mewujudkan program
pembangunan tersebut, Ditjen Bimas Katolik mengemban tugas:
memantapkan fungsi, peran, dan kedudukan agama sebagai sebuah
institusi yang otonom, meningkatkan kualitas pendidikan agama dan
keagamaan Katolik, meningkatkan kualitas kerukunan, meningkatkan
kualitas peran, fungsi lembaga-lembaga, organisasi, perkumpulan dan
komunitas basis pada Gereja Katolik.
Dalam rangka mencapai visi, misi, tugas dan fungsi Ditjen Bimas
Katolik memerlukan sejumlah anggaran tertentu yang dituangkan
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Ditjen Bimas Katolik.
Dalam melaksanakan tugasnya, Ditjen Bimas Katolik menjalankan dua
fungsi, yaitu fungsi Pendidikan dan Fungsi Agama.
Ditinjau dari fungsi maka anggaran untuk fungsi pendidikan
jauh lebih besar dibandingkan dengan anggaran untuk fungsi agama,
hal ini sesuai dengan Amandemen Keempat UUD 1945 pasal 31 ayat 3,
bahwa Negara Memprioritaskan anggaran Pendidikan sekurang-
kurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) serta anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Isu
strategis yang dihadapi oleh Ditjen Bimas Katolik adalah meningkatkan
kualitas sekolah-sekolah agama Katolik baik tingkat dasar, menengah
dan Perguruan Tinggi serta Taman Seminari (sarana prasarana)
demikian juga peningkatan mutu pendidikan peserta didik, Guru dan
Dosennya.
5
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Sangat disayangkan pada tahun anggaran 2018 tidak ada
honor untuk guru Agama Katolik honorer atau Guru Agama Katolik
Tidak Tetap (GAKTT), padahal mereka yang mempersiapkan anak didik
menjadi berahlak mulia, cerdas dan bertanggung jawab untuk dirinya,
bangsa dan Negara. Beberapa tahun lalu pernah dialokasikan
anggaran untuk GAKTT, tapi kemudian menjadi temuan BPK, dengan
alasan belum ada dasar hukumnya. Hal ini perlu dicermati bersama
agar mendapatkan solusi terbaik terkait honor GAKTT ini.
Fungsi agama membutuhkan pula anggaran yang tidak sedikit
untuk peningkatan layanan baik dalam sarana prasarana dan
pembinaan umat Katolik. Total bantuan untuk penyuluh sangat kecil
dan kurang seimbang antara kebutuhan yang mereka keluarkan saat
memberi penyuluhan dalam kelompoknya yang tersebar dari satu
daerah ke daerah lain dibanding dengan yang mereka dapatkan dari
pemerintah.
E. Struktur Organisasi
DIREKTUR JENDERAL BIMAS KATOLIK
Drs. EUSABIUS BINSASI
DIREKTUR URUSAN AGAMA KATOLIK
FRANSISKUS ENDANG, SH, MM
DIREKTURPENDIDIKAN KATOLIKDRS. AGUSTINUS TUNGGA GEMPA, MM
SEKRETARIS DITJEN BIMAS KATOLIK
Dr. ALOMA SARUMAHA. MA., M.Si
Struktur Organisasi Ditjen Bimas Katolik berdasarkan Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2015 dan PMA Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama bagian kedua Pasal 553
6
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
erencanaan Kinerja dibuat pada awal tahun anggaran yang
merupakan kontrak kerja yang disebut Perjanjian Kinerja yaitu
merupakan penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program
yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra) mencakup
periode tahunan.
A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (2015-2019)
RPJMN 2015 – 2019 ditujukan untuk lebih memantapkan
penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk
pegembangan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing
perekonomian. Berkaitan dengan hal tersebut telah ditetapkan Visi
Pembangunan Nasional untuk tahun 2015 – 2019 adalah: Terwujudnya
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-Royong”
Visi Indonesia 2015 dijabarkan di dalam misi pembangunan
2015-2019, yang diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian yang berlandaskan gotong-
royong, yaitu :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan Negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
7
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Kemudian dalam mewujudkan visi, misi tersebut Pemerintah
Jokowi mengagendakan sembilan agenda pembangunan yang
disebut NAWACITA.
Sembilan agenda tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-
daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem
dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-
sektor strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
8
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
B. Rencana Strategis
Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 merupakan
perencanaan jangka menengah kementerian Agama, berisi tentang
gambaran sasaran dan kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun
lima tahun oleh Kementerian Agama beserta strategi yang akan
dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai tugas, fungsi, dan peran
yang diamanatkan Presiden kepada Kementerian Agama.
Penyusunan Renstra mengacu pada RPJMN Tahun 2015-2019 yang
telah ditetapkan pemerintah, khususnya terkait dengan prioritas
pembangunan bidang Keagamaan.
Bagian pokok rencana strategis kementerian menjabarkan arah
kebijakan dan strategi kementerian yang selanjutnya akan dijabarkan
dalam bentuk program jangka menengah yang hendak dicapai dan
indikator pencapaiannya (outcomes), kegiatan strategis, keluaran
(output); strategi implementasi dan pendanaan.
Rencana Strategis Ditjen Bimbingan Masyarakat Katolik 2015-
2019 disusun berdasarkan kerangka logis dan alur berpikir,
sebagaimana telah diuraikan tersebut. Proses penyusunan Rencana
Strategis tesebut telah dilakukan secara partisipatif antar unit-unit.
Pada Renstra yang lama awal tahun 2015 (sebelum revisi) terdapat 5
tujuan dan 3 sasaran, untuk menyesuaikan dengan Rencana Strategis
Kementerian Agama yang telah direvisi, maka Ditjen Bimas Katolik
melaksanakan Penyempurnaan Rencana Strategis sesuai dengan
Rencana Strategis Kementerian Agama dan dituangkan dalam
Keputusan Dirjen Bimas Katolik No. 756 tahun 2018 tanggal 11 April
2018. Penyempurnaan Rencana Strategis Ditjen Bimas Katolik dimaksud
untuk menyempurkan Indikator Kinerja Utama, Tujuan dan Sasaran
serta perubahan Target.
9
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
C. TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN
a. Memberikan pelayanan keagamaan sesuai dengan kebutuhan
dan aspirasi masyarakat Katolik serta tuntutan perkembangan
kehidupan;
b. Memberdayakan lembaga dan memperkuat sistem pelayanan
keagamaan kepada masyarakat Katolik;
c. Menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang
agama sesuai dengan nilai-nilai agama dan kemanusiaan
berdasarkan kerangka manajemen profesional;
d. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan agama dan
keagamaan yang mengembangkan kehidupan beragama;
e. Melaksanakan transformasi, transmisi dan sosialisasi nilai serta norma
keagamaan melalui peningkatan kualitas pendidikan agama dan
keagamaan serta berbagai saluran media lainnya;
f. Membangun umat beragama yang menjunjung tinggi moralitas
keagamaan, toleransi keagamaan, solidaritas serta tatanan hidup
yang harmonis.
SASARAN
a. Meningkatnya kualitas pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan ajaran agama katolik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga kualitas
masyarakat dari sisi rohani semakin baik;
b. Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi
seluruh lapisan masyarakat Katolik sehingga mereka dapat
memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk agamanya masing-
masing dan beribadat dengan baik khusuk dan nyaman;
c. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan bidang agama
dan pendidikan Katolik yang efisien, efektif, transparan dan
akuntabel;
10
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
d. Meningkatnya mutu pendidikan Katolik pada Pendidikan PAUD,
Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Tinggi;
e. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan Katolik
sehingga peserta didik Katolik dapat memperoleh pendidikan;
f. Menciptakan harmoni sosial dalam kehidupan intern umat Katolik
dan antar umat beragama yang toleran dan saling menghormati
dalam rangka menciptakan suasana yang aman, damai, dan
tenteram.
D. Indikator Kinerja Utama Dan Program
Untuk mengukur sejauh mana Ditjen Bimas Katolik telah
mencapai sasaran strategis, maka ditetapkan perjanjian kinerja sesuai
dengan indikator kinerja dan target kinerja yang harus dicapai pada
akhir tahun 2018, oleh karena itu disusunlah laporan kinerja ini.
Ditjen Bimas Katolik melaksanakan satu program yaitu program
Bimbingan Masyarakat Katolik, memiliki target outcome dan output
serta indikator yang menjadi ukuran kinerja dari kegiatan yang akan
dicapai dalam rentang lima tahun.
Indikator kinerja masing-masing sasaran tersebut merupakan
indikator kinerja utama Ditjen Bimas Katolik. Tahun 2018 sasaran
strategis ada 6 yang terdiri dari 13 indikator, yang dituangkan dalam
Rencana Kerja Tahunan akan dicapai melalui pelaksanaan program
dan kegiatan yang didukung oleh anggaran, yang bersumber dari
APBN murni sebesar Rp 924.066.292.000,- (sembilan ratus dua puluh
empat milyar enam puluh enam juta dua ratus sembilan puluh dua ribu
rupiah).
Sebagai wujud untuk merealisasikan anggaran dan
melaksanakan Indikator Kinerja Utama maka disusunlah Perjanjian
Kinerja Dirjen sebagai Perkin unit Eselon I sebagai berikut:
11
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Tabel 1
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Unit Direktorat Jenderal Bimas Katolik
Untuk mencapai sasaran strategis tersebut dilaksanakan kegiatan
sebagai berikut :
A. Direktorat Urusan Agama Katolik dalam rangka mencapai target
kinerja yang telah ditetapkan dalam perkin eselon I maka,
Indikatornya adalah
1. Indeks Kesalehan Sosial Umat Beragama Katolik, untuk
mencapai indikator ini didukung oleh kegiatan:
a. Keluarga Katolik yang mengikuti pembinaan keluarga
bahagia
b. Dialog kerukunan intern agama Katolik yang dilaksanakan di
berbagai daerah
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1
Meningkatnya Kualitas
Kehidupan Umat
Beragama Katolik
Indeks Kesalehan Sosial Umat
Beragama Katolik 65
2
Meningkatnya Harmoni
Sosial Dan Kerukunan Intern
Umat Beragama Katolik
Indeks Kerukunan Umat Beragama
Katolik 75,9
3
Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Keagamaan
Katolik
1. Indeks Layanan Keagamaan
Katolik 70
2. Jumlah Lembaga Keagamaan
Katolik Berbadan Hukum 800
4 Meningkatnya Akses
Layanan Pendidikan Katolik
1. APK SMAK 0,02%
2. APM SMAK 0,02%
3. APK PTA Katolik 0,02%
5
Meningkatnya Mutu
Pendidikan Agama Dan
Keagamaan Katolik
1. Rerata Nilai Ujian Nasional SMAK 55
2. Indeks Integritas Siswa 65
3. Persentase SMAK Yang
Terakreditasi Minimal B
23,33%
(7 dari 30)
4. Persentase Prodi PTA Katolik
Berakreditasi B
21,74%
(5 dari 23)
6
Meningkatnya Kualitas Tata
Kelola pada Ditjen Bimas
Katolik
1. Nilai Audit Kinerja Internal Ditjen
Bimas Katolik BB
2. Nilai Evaluasi Internal
ZI/WBK/WBBM Ditjen Bimas Katolik 75
12
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
2. Indeks Kerukunan Umat Beragama Katolik, untuk mencapai
indikator ini didukung oleh kegiatan:
a. Dialog kerukunan intern agama Katolik yang dilaksanakan di
berbagai daerah
b. Pembinaan Penyuluh Agama Katolik
3. Indeks Layanan Keagamaan Katolik, untuk mencapai indikator
ini didukung oleh kegiatan:
a. Pembinaan Umat Katolik
b. Memberikan bantuan atau tunjangan kepada penyuluh
c. Memberikan bantuan kepada umat Katolik, lembaga, dan
rumah ibadat.
d. Pengembangan budaya keagamaan Katolik
4. Jumlah Lembaga Keagamaan Katolik Berbadan Hukum, untuk
mencapai indikator ini didukung oleh kegiatan: Meregistrasi
lembaga keagamaan Katolik
B. Direktorat Pendidikan Katolik untuk meningkatkan kualitas
pelayanannya di bidang Pendidikan Katolik Indikatornya adalah :
1. Rerata Nilai Ujian Nasional SMAK, untuk mencapai indikator ini
didukung oleh kegiatan:
a. Ditjen Bimas Katolik menstandarkan USBN
b. Bimtek Penyusunan Kurikulum bagi semua guru SMAK
c. Memberikan bantuan buku perpustakaan untuk menambah
literasi
5. Persentase SMAK yang terakreditasi minimal B, untuk mencapai
indikator ini didukung oleh kegiatan:
a. Memberikan bantuan sarana, prasarana dan BOP kepada
SMAK
b. Memberikan bantuan untuk pendidikan SMAK
13
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
c. Memberikan bimbingan peningkatan Kompentensi guru
agama Katalik
C. Sekretariat Ditjen Bimas Katolik menetapkan sasaran strategis yaitu
meningkatnya kualitas tata kelola. Dalam rangka mencapai
sasaran strategis tersebut ditetapkanlah dua indikator kinerja.
Indikator kinerja merupakan hasil yang langsung diperoleh dari
suatu aktivitas/kegiatan dalam mengelola input. Indikator kinerja
Sekretariat Ditjen Bimas Katolik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nilai Audit Kinerja Internal Ditjen Bimas Katolik, adalah nilai atau
hasil audit dari eksternal dari BPK dan internal dari Inspektorat
Jenderal
2. Nilai Evaluasi Internal ZI/WBK/WBBM Ditjen Bimas Katolik, adalah
perolehan nilai PMPZI (Penilaian Mandiri Pelaksanaan Zona
Integritas yang dinilai sendiri oleh Bimas Katolik.
14
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas adalah kemampuan memberi jawaban kepada
otoritas yang lebih tinggi atas tindakan seseorang/sekelompok
orang terhadap masyarakat luas dalam suatu organisasi.
Akuntabilitas bisa juga diartikan sebagai evaluasi dan
pertanggungjawaban terhadap proses pelaksanaan kegiatan/kinerja
organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerjanya pada masa yang
akan datang.
Salah satu pilar Good Governance adalah akuntabilitas karena akan
menunjukkan sejauh mana instansi pemerintahan telah memenuhi tugas
dalam melayani masyarakat yang dampaknya dapat dirasakan langsung
oleh masyarakat, karena itu pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berjalan dengan baik.
Akuntabilitas Kinerja Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI
merupakan pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2018 yang
memuat data realisasi kinerja dan persentase capaian kinerja atas target
kinerja yang telah diperjanjikan dalam perjanjian kinerja yang telah
ditandatangani pada awal tahun 2018. Berdasarkan Keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia Nomor 702 Tahun 2016 tentang Pedoman
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja pada Kementerian Agama.
Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis suatu organisasi. Sasaran Strategis Ditjen Bimas
Katolik tahun 2018 ada 6, terdiri dari 13 Indikator Kinerja seperti telah
diuraikan diatas.
15
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
A. Capaian Kinerja Organisasi
Program Ditjen Bimas Katolik tahun 2018 yang dijabarkan pada
Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) sebagai wujud pelaksanaan,
di mana telah dibuat Perjanjian Kinerja sebagai kontrak kerja yang
harus dilaksanakan, maka Rencana Kerja Prioritas (RKP) yang sudah
direncanakan tersebut dibagi menjadi dua fungsi yaitu:
1. Fungsi Agama:
Kegiatan Urusan Agama Katolik.
a. Memberikan informasi tentang peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan kebijakan Pemerintah di bidang sosio
keagamaan kepada masyarakat Katolik agar mengetahui hak
dan kewajibannya, kemudian dapat mengatur dirinya dengan
sebaik-baiknya dalam kebersamaan dengan elemen bangsa
lainnya;
b. Meningkatkan kerukunan umat beragama Katolik dengan
mengadakan kegiatan dialog kerukunan umat beragama.
c. Meningkatkan pelayanan keagamaan Katolik dengan
mengadakan pembinaan dan memberikan bantuan kepada
Penyuluh Non PNS, dan masyarakat Katolik juga kepada Rumah
Ibadah dan Lembaga Keagamaan Katolik, juga Kitab Suci dan
alat peraga keagamaan.
d. Pemenuhan prosedur-prosedur hukum dan prosedur
administrasi dalam urusan yang berkaitan dengan keagamaan
Katolik, misalnya prosedur administratif pembangunan tempat
peribadatan, prosedur administrasi dan persyaratannya untuk
memperoleh bantuan dari Pemerintah;
e. Memberikan pelayanan administratif kepada masyarakat
Katolik berupa surat keterangan, rekomendasi, perijinan bahkan
surat keputusan untuk memenuhi persyaratan dan kebutuhan
sesuai dengan peraturan yang berlaku;
16
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
f. Membantu penyelesaian masalah-masalah atau kasus-kasus
kemasyarakatan yang erat hubungannya dengan keagamaan
Katolik, agar kehidupan dan kegiatan keagamaan Katolik
berjalan sebagaimana mestinya;
g. Memberikan bantuan penyuluhan kepada kelompok
masyarakat tertinggal, terdepan dan terluar, kelompok
kategorial, kelompok masyarakat khusus.
Mengunjungi gereja Santa Maria Surabaya pasca
Bom bulan 14 Mei 2018
Pertemuan Menteri Agama, Dirjen Bimas Katolik
dengan Uskup Agung Semarang dan Sultan
Hamengku Buwono bulan Februari tahun 2018
2. Fungsi Pendidikan:
RKP pada Fungsi Pendidikan Agama Katolik dan Pendidikan
Keagamaan Katolik adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan Agama Katolik (PAK)
1) Bekerja sama dengan Gereja Katolik Indonesia merancang
kurikulum Pendidikan Agama Katolik tingkat dasar sampai
perguruan tinggi.
2) Mengadakan pembinaan Guru Pendidikan Agama Katolik,
Pengawas Pendidikan Agama Katolik tingkat SD, SMP, dan
SMA.
3) Menyusun Juklak Pembinaan Guru Pendidikan Agama
Katolik dan Pengawas Pendidikan Agama Katolik.
17
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
4) Membantu pengadaan buku pendidikan agama katolik di
sekolah (SD, SMP, SMA).
5) Memberikan bantuan pembinaan keagamaan bagi siswa-
siswi Sekolah (SD, SMP, SMA).
6) Memberikan Bantuan Kartu Indonesia Pintar bagi siswa-siswa
SMAK dan Beasiswa Mahasiswa Miskin Berprestasi.
7) Bekerja sama dengan Gereja Katolik Indonesia menyusun
buku pegangan Guru Pendidikan Agama Katolik dan buku
pegangan siswa mata pelajaran Agama Katolik (SD, SMP,
dan SMA).
b. Pendidikan Keagamaan Katolik
1) Membantu Gereja Katolik dalam pemberian ijin
penyelenggaraan pendidikan keagamaan Katolik tingkat
menengah dan perguruan tinggi.
2) Menyusun Juklak Pembinaan Lembaga Pendidikan
Keagamaan Katolik.
3) Membantu pengadaan buku pendidikan keagamaan
Katolik di Peguruan Tinggi Agama Katolik.
Capaian kinerja menjadi dasar dalam menilai suatu organisasi
dapat berhasil atau tidak dalam melaksanakan suatu kegiatan yang
telah ditetapkan dalam mewujudkan Visi dan Misi Ditjen Bimas Katolik.
Diskusi Kelompok pada Kegiatan Bimbingan Teknis Laporan Penyusunan Kinerja
Ditjen Bimas Katolik di Surabaya, tanggal, 3 s.d. 7 Desember 2018
18
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Secara umum target kinerja Ditjen Bimas Katolik tahun 2018
telah tercapai, dengan persentase rerata capaian Kinerja sebesar
102,79%, sedangkan capaian realisasi anggaran adalah sebesar
92,37%.
Tabel 2
Laporan Capaian Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Realisasi
(%)
1 Meningkatnya Kualitas
Kehidupan Umat
Beragama Katolik
Indeks Kesalehan Sosial
Umat Beragama Katolik
65 77,10 118,62
2 Meningkatnya Harmoni
Sosial Dan Kerukunan
Intern Umat Beragama
Katolik
Indeks Kerukunan Umat
Beragama Katolik
75,9 72,47 95,48
3 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan
Keagamaan Katolik
1. Indeks Layanan
Keagamaan Katolik
70 64
(konversi
2,12 hasil
penelitian
litbang)
91,42
2. Jumlah Lembaga
Keagamaan Katolik
Berbadan Hukum
800 1.153 144,62
4 Meningkatnya Akses
Layanan Pendidikan
Katolik
1. APK SMAK 0,02% 0,015% 77
2. APM SMAK 0,02% 0,015% 77
3. APK PTA Katolik 0,02% 0,017% 85
5 Meningkatnya Mutu
Pendidikan Agama
Dan Keagamaan
Katolik
1. Rerata Nilai Ujian
Nasional SMAK
55 55 100
2. Indeks Integritas Siswa 65 69,41 124,62
3. Persentase SMAK Yang
Terakreditasi Minimal B
23,33% 7 100
(7 dari 30)
4. Persentase Prodi PTA
Katolik Berakreditasi B
21,74% 1 20
(5 dari 23)
6 Meningkatnya Kualitas
Tata Kelola pada Ditjen
Bimas Katolik
1. Nilai Audit Kinerja Internal
Ditjen Bimas Katolik
BB
(80)
A
(85,458)
106,82
2. Nilai Evaluasi Internal
ZI/WBK/WBBM Ditjen
Bimas Katolik
75 79,42 105,89
Nilai Rerata Capaian Kinerja 102,79%
19
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2018 dan perbandingan
dengan tahun 2015, 2016, dan 2017
Sasaran Strategis 1 (Meningkatnya Kualitas Kehidupan Beragama
Katolik)
Untuk mengukur capaian sasaran strategis ini, Kementerian
Agama telah menetapkan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama, yaitu Indeks
Kesalehan Sosial. Indeks Kesalehan Sosial pada Ditjen Bimas Katolik
dengan capaian sebesar 77,10 atau 118,62% dari target sebesar 65,00
dan mencapai kategori Sangat Baik.
Indeks ini menggambarkan tingkat kesalehan sosial umat
beragama yang merupakan refleksi kesalehan individu. Pada tahun
2014, Badan Litbang dan Diklat telah melakukan survei indeks ini
dengan konsep teori berdasarkan perspektif Islam, dan tekanan
instrumen pada kognisi. Pada tahun 2018, konsep teori yang dibangun
dari berbagai agama (enam agama), tekanannya pada habituasi.
Indeks ini dilakukan atas amanat Keputusan Menteri Agama Nomor 656
Tahun 2017 tentang Indikator Kinerja Kementerian Agama.
20
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Latar belakang indeks ini dalam rangka menjawab konsep
“taat” yang ada dalam visi Kementerian Agama dan juga sasaran
strategis peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
Kesenjangan dalam keberagamaan masyarakat yaitu, ada
kesenjangan antara nilai-nilai ajaran agama dan sikap keagamaan
para pemeluknya. Agama sebagai daya tangkal terhadap
kecenderungan manusia berperilaku menyimpang dan bersikap
antisosial belum cukup optimal. Pelaksanaan ibadat agama yang
bersifat sosial nampaknya belum maksimal sehingga agama belum
sepenuhnya berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Tujuan indeks ini adalah untuk mengukur indeks kesalehan sosial
masyarakat Indonesia saat ini yang diwakili oleh solidaritas sosial,
toleransi dan menjaga ketertiban umum. Hasil penelitian bahwa rerata
skor total Indeks Kesalehan Sosial 2018 secara real dari 844 responden.
Adapun indeks kesalehan sosial untuk Katolik sebesar 77,10. Hasil
analisis menunjukkan bahwa sebagian besar dari total 844 responden
yang tersebar di Indonesia merupakan masyarakat yang memiliki
tingkat kesalehan sosial pada kategori Kesalehan Tinggi.
Indikator Kinerja sasaran strategis 1 tahun 2018 adalah Indeks
kesalehan sosial umat beragama Katolik dengan target 65 dan realisasi
tahun 2018 sebesar 77,10 atau sebesar 118,62%. Indikator kinerja indeks
kesalehan sosial umat beragama Katolik pada sasaran strategis 1 tidak
dapat diperbandingkan dengan tahun 2015, 2016 dan 2017 karena
belum diperjanjikan sebagai kontrak kerja Dirjen bimas Katolik di tahun
anggaran tahun 2015, 2016 dan 2017.
Sasaran Strategis 2 (Meningkatnya Harmoni Sosial Dan Kerukunan Intern
Umat Beragama Katolik)
Untuk mengukur tercapainya sasaran strategis ini Kementerian
Agama telah menetapkan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama, yaitu Indeks
Kerukunan Umat Beragama. Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB)
21
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
diukur oleh tiga indikator utama, yaitu: 1) Toleransi, 2) Kesetaraan, dan
3) Kerjasama. Kondisi bangsa dan negara Indonesia yang sangat
variatif, baik dari suku, agama, dan ras (SARA). Maka memahami
kebhinekaan adalah bagian terpenting dalam mengelola kesatuan
NKRI. Pada prinsipnya bernegara haruslah mencapai peningkatan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
TOLERANSI, saling pengertian, saling menghormati, menghargai
KESETARAAN dalam pengamalan ajaran agamanya dan KERJASAMA
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
(Peraturan Bersama Menteri (PBM), Menteri Agama dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 9 Tahun 2006/ 8 Tahun 2006) tanggal 21 Maret 2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah dalam
Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum
Kerukunan Umat Beragama.
Indikator Kinerja sasaran strategis 2 tahun 2018 adalah Indeks
Kerukunan Umat Beragama sebesar 72,47 atau 95,48% dari target
sebesar 75,90. Indikator pada sasaran strategis 2 tidak dapat
diperbandingkan dengan dengan tahun 2015, 2016 dan 2017 karena
belum diperjanjikan sebagai kontrak kerja Dirjen Bimas Katolik di tahun
anggaran tahun 2015, 2016 dan 2017.
Sasaran Strategis 3 (Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keagamaan
Katolik)
Untuk mengukur tercapainya sasaran strategis ini, Ditjen Bimas
Katolik telah menetapkan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama, yaitu: (a)
Indeks Layanan Keagamaan Katolik dengan capaian sebesar 64 dari
konversi 2,12 hasil penelitian litbang atau sebesar 91,42% dari target
22
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
sebesar 70 (b) Jumlah Lembaga Keagamaan Katolik Berbadan Hukum
dengan capaian sasaran ini sebesar 1.153 lembaga atau sebesar
144,62% dari target sebesar 800.
a. Dalam penghitungan indeks Layanan Keagamaan Katolik terfokus
pada layanan kitab suci yang merupakan bagian penting dari
Renstra Kementerian Agama 2015-2019. Dalam konteks pengukuran
kualitas pelayanan publik, pemerintah menggunakan tingkat
kepuasan publik atau masyarakat sebagai parameter,
sebagaimana diatur dalam Permenpan-RB Nomor 14 tahun 2017.
Parameter yang digunakan untuk mengukur indeks layanan
keagamaan meliputi dua aspek pelayanan kitab suci, yaitu:
pengadaan (production) dan distribusi (distribution), maka
pengukuran kualitas pelayanan kitab suci adalah dengan
mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan
pengadaan dan pendistribusian kitab suci yang telah diberikan
(delivery).
Indikator kinerja indeks Layanan Keagamaan Katolik pada sasaran
strategis 3 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2015, 2016 dan
2017 karena belum diperjanjikan sebagai kontrak kerja Dirjen bimas
Katolik di tahun anggaran tahun 2015, 2016 dan 2017.
b. Indikator jumlah lembaga Keagamaan Katolik berbadan hukum
Indikator ini didukung melalui pemberian registrasi kepada
Keuskupan, Paroki, Stasi, Ordo, Kongregasi. Indikator jumlah
lembaga keagamaan Katolik berbadan hukum pada sasaran
strategis 3 baru diperjanjikan sebagai kontrak kerja Dirjen Bimas
Katolik pada 2017 dan 2018 sehingga tidak diperbandingkan
dengan tahun 2015 dan 2016. Dirjen Bimas Katolik telah
menerbitkan Keputusan tentang Lembaga Berbadan Hukum yang
jumlahnya sebanyak 1.153 lembaga. Lembaga Berbadan Hukum
Tahun Anggaran 2018 capaian melebihi target yang ditentukan
23
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
yaitu sebesar 144,62% dari target sebesar 800. Sedangkan pada
tahun 2017 target jumlah lembaga keagamaan Katolik yang
berbadan hukum sebesar 600 dengan realisasi tahun 2017 sebesar
2.258 atau capaian sebesar 376,33%, sehingga sampai dengan
tahun 2018 total keseluruhan telah mencapai 3.411 lembaga atau
sebesar 142,47% dari target 5 tahun sebesar 2.394 atau sebesar
16,86% dari perkiraan jumlah lembaga keagamaan Katolik di
Indonesia sebanyak 14.200 lembaga. Tingginya angka realisasi
pada tahun 2017 karena registrasi rumah ibadat baru mulai
diadakan akhir tahun 2016. Pada tahun 2018 registrasi Rumah
Ibadat tidak lagi sebesar tahun 2017.
Tabel 3
Trend Capaian Kinerja
Jumlah Lembaga Keagamaan Katolik Berbadan Hukum
Uraian Tahun Target 5
Tahun s.d.
2019 2017 2018
Target 600 800 2.394
Realisasi 2.258 1.153 3.411
Capaian (%) 376,33% 144,62% 142,47%
Grafik 1
Perbandingan Capaian Jumlah Lembaga Keagamaan Katolik
Berbadan Hukum pada Sasaran Strategis 3 Tahun 2017 dan 2018
dengan Target 5 Tahun sampai dengan 2019
0
2.000
4.000
2017 2018 Target 5 Tahuns.d. 2019
600 800
2.394
2.258
1.153
3.411
Capaian Jumlah Lembaga Keagamaan Katolik Berbadan Hukum
Target Realisasi
24
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Sasaran Strategis 4 (Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan Katolik)
Untuk mengukur tercapainya sasaran strategis ini, Ditjen Bimas
Katolik telah menetapkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama, yaitu: (a)
APK SMAK, (b) APM SMAK, (c) APK PTA Katolik. Angka Partisipasi Kasar
(APK), menunjukkan partisipasi penduduk yang sedang mengenyam
pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. APK merupakan
persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu
jenjang pendidikan.
APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program
pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka
memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam
pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk
mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang
pendidikan. Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi anak
yang bersekolah tepat waktu.
a. APK SMAK merupakan jumlah seluruh siswa SMAK yang berusia 16-
18 tahun dibagi dengan jumlah penduduk usia 16-18 tahun. Jumlah
Penduduk indonesia menurut kelompok umur (data dari Bappenas
tahun 2018) sebesar 22.242.900 jiwa, Siswa SMAK tahun 2018 sebesar
3.417 jiwa. Capaian APK untuk tingkat menengah SMAK sebesar
0,015% atau 77% dari target sebesar 0,02%.
b. APM SMAK merupakan jumlah seluruh siswa SMAK yang benar-
benar berusia 16-18 tahun dibagi dengan jumlah penduduk usia 16-
18 tahun. Jumlah Penduduk indonesia menurut kelompok umur
(data dari Bappenas tahun 2018) sebesar 22.242.900 jiwa, Siswa
SMAK tahun 2018 sebesar 3.417 jiwa. Capaian APM untuk tingkat
menengah SMAK sebesar 0,015% atau 77% dari target sebesar
0,02%.
25
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
c. APK PTA Katolik merupakan jumlah seluruh mahasiswa PTA Katolik
yang berusia 19-22 tahun dibagi dengan jumlah penduduk usia 19-
22 tahun.
Jumlah Penduduk indonesia menurut kelompok umur (data dari
Bappenas tahun 2018) sebesar 21.823.300 jiwa, Siswa SMAK tahun
2018 sebesar 3.721 jiwa. Capaian APK untuk tingkat menengah
SMAK sebesar 0,017% atau 85% dari target sebesar 0,02%.
Indikator pada sasaran strategis 4 tidak dapat diperbandingkan
dengan tahun 2015, 2016 dan 2017 karena belum diperjanjikan sebagai
kontrak kerja Dirjen bimas Katolik di tahun anggaran tahun 2015, 2016
dan 2017.
Persiapan Pengawasan Ujian Nasional SMAK tahun 2018
Sasaran Strategis 5 (Meningkatnya Mutu Pendidikan Agama Dan
Keagamaan Katolik)
Untuk mengukur tercapainya sasaran strategis ini, Ditjen Bimas
Katolik pada tahun 2018 telah menetapkan 3 (tiga) Indikator Kinerja
Utama, yaitu: (a) Rerata Nilai Ujian Nasional SMAK, (b) Indeks Integritas
Siswa, (c) Persentase SMAK Yang Terakreditasi Minimal B, (d) Persentase
Prodi PTA Katolik Berakreditasi B
26
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
a. Rerata Nilai Ujian Nasional SMAK
Rerata Nilai Ujian Nasional SMAK tahun 2018 dengan target 55
memperoleh realisasi sebesar 55 atau sebesar 100%.
Pada Tahun 2017 Nilai Ujian Nasional pada SMAK dengan
target sebesar 65 memperoleh realisasi tahun 2017 sebesar 50 atau
76,92%. Tetapi terjadi perubahan target Renstra pada tahun 2018
dari semula target rerata ujian nasional tahun 2017 sebesar 65
menjadi 55, sesuai dengan SK Dirjen Bimas Katolik No. 756 tahun
2018 tanggal 11 April 2018 tentang rencana strategis Direktorat
Jenderal Bimas Katolik tahun 2015 – 2019.
Pada tahun 2015, dan 2016 tidak dapat diperbandingkan
karena Indikator Rerata Nilai Ujian Nasional SMAK pada sasaran
strategis 5 baru diperjanjikan sebagai kontrak kerja Dirjen bimas
Katolik di tahun anggaran tahun 2017 dan 2018.
Tabel 4
Trend Capaian Kinerja
Rerata Nilai Ujian Nasional SMAK
Uraian Tahun Target 5 Tahun
s.d. 2019 2017 2018
Target 65 55 55
Realisasi 50 55 55
Capaian (%) 76,92% 100% 100%
b. Indeks Integritas Siswa
Kementerian agama khususnya Ditjen Bimas Katolik
bertugas sebagai pembina pendidikan yang memiliki peran dalam
mengembangkan watak dan karakter peserta didik, sekaligus
memiliki integritas tinggi dalam menjalankan proses pendidikan.
Pengukuran Indeks Integritas Siswa yang dilakukan oleh Badan
Litbang mempertimbangkan variasi dimensi dari tiga terminologi
27
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
integritas. Dalam penelitian ini dimensi integritas yang menjadi fokus
penelitian ini adalah kejujuran (honesty), tanggungjawab
(responsibility), tolerasi (tolerance) dan cinta tanah air. Indeks
Integritas Bimas Katolik dengan target 65 pada tahun 2018
memperoleh nilai realisasi sebesar 69,41 atau sebesar 124,62%.
Indikator Indeks Integritas Siswa pada sasaran strategis 5
tidak dapat diperbandingkan dengan tahun 2015, 2016 dan 2017
karena baru diperjanjikan sebagai kontrak kerja Dirjen bimas Katolik
di tahun anggaran tahun 2018.
c. Persentase Jumlah SMAK yang dipersiapkan terakreditasi minimal B.
Indikator ini didukung melalui pendampingan kepada
lembaga pendidikan sekolah SMAK baik berupa bantuan maupun
bimbingan atau pembinaan. Nama SMAK yang terakreditasi B
yaitu: SMAK Seminari Mario John Boen Pangkalpinang, SMAK St.
Thomas Rasul Samosir, SMAK Bhakti Luhur Malang, SMAK St. Thomas
Morus Ende, SMAK St. Dominikus Tambolaka Sumba Barat Daya,
SMAK St. Thomas Olilit Timur, SMAK St. Petrus Kewapante, sedangkan
yang terakreditasi C ada 4 antara lain: SMAK Sanggata, SMAK St.
Paulus Saumlaki, SMAK St. Ignatius Timika, dan SMAK St. Arnoldus
Janssen Keerom.
Indikator Persentase Jumlah SMAK yang dipersiapkan
terakreditasi minimal B pada sasaran strategis 5 tidak dapat
diperbandingkan dengan tahun 2015 dan 2016 karena baru
diperjanjikan sebagai kontrak kerja Dirjen bimas Katolik di tahun
anggaran tahun 2017.
Tahun 2017 jumlah lembaga yang diperjanjikan sebanyak 9
lembaga dan realisasi 2017 sebanyak 7 lembaga atau 77,78%.
Jumlah SMAK yang dipersiapkan terakreditasi minimal B tidak
tercapai karena sekolah SMAK yang diusulkan tersebut terkendala
saat pemenuhan berkas-berkas atau pemenuhan borang-borang
28
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
sebagai persyaratan untuk mendapatkan akreditasi B dan masuk
antrian di Badan Akreditasi Sekolah Madrasah.
Perubahan target Renstra pada tahun 2018 dari indikator
Jumlah SMAK yang dipersiapkan terakreditasi minimal B menjadi
indikator Persentase SMAK Yang Terakreditasi Minimal B. Jumlah
keseluruhan sebanyak 30 lembaga, target untuk 2018 sebesar
23,33% (7 dari 30 lembaga), sesuai dengan SK Dirjen Bimas Katolik
No. 756 tahun 2018 tanggal 11 April 2018 tentang rencana strategis
Direktorat Jenderal Bimas Katolik tahun 2015 – 2019.
Pada tahun 2018 indikator Persentase Jumlah SMAK yang
dipersiapkan terakreditasi minimal B pada sasaran strategis 5
dengan Target sebanyak 7 lembaga telah tercapai realisasi
sebanyak 7 lembaga atau sebesar 100%
Ditjen Bimas Katolik memfasilitasi pertemuan Pemerintah dengan Tokoh Agama Katolik
untuk menelaah lebih dalam Rancangan Undang-Undang (RUU)
tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan di Jakarta, tanggal, 15 s.d. 17 November 2018
d. Persentase Prodi PTA Katolik Berakreditasi B
Indikator ini pada sasaran strategis 5 didukung melalui
upaya pendampingan kepada lembaga pendidikan Perguruan
Tinggi Agama Katolik yang menjadi sasaran Target minimal
29
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Akreditasi B pada 5 lokasi yaitu (STFK Ledarelo, STP Dian Mandala
Nias, STP IPI Malang, STP St. Sirilus Ruteng, STK St. Yakobus Merauke).
Dari hasil pendampingan tersebut diperoleh pencapaian
persentase Prodi PTA Katolik Berakreditasi B yang sudah mendapat
nilai Akreditasi B adalah 1 PTA yaitu STFK Ledalero sehingga dari
target prosentase sebesar 21,74% (5 dari 23 PTA) tercapai realisasi
tahun 2018 sebesar 1 PTA atau sebesar 4,35%. Sedangkan 4 PTA
lainnya masih dalam tahap penilaian Assessment Kecukupan di
BAN PT.
Indikator Persentase Prodi PTK Katolik yang berakreditasi B
pada sasaran strategis 5 tidak dapat diperbandingkan dengan
tahun 2015 dan 2016 karena baru diperjanjikan sebagai kontrak
kerja Dirjen bimas Katolik di tahun anggaran tahun 2017
Kerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengenai Sertifikasi Dosen Perguruan Tinggi Agama Katolik
Capaian Kinerja tahun 2017 untuk indikator ini dari target 1
lembaga terealisasi sebanyak 1 lembaga atau 100%. Perubahan
target Renstra pada tahun 2018 dari indikator Jumlah PTA Katolik
yang dipersiapkan terakreditasi minimal B menjadi indikator
Persentase SMAK Yang Terakreditasi Minimal B. Jumlah keseluruhan
sebanyak 23 lembaga, target untuk 2018 sebesar 21,74% (5 dari 23
30
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
lembaga), sesuai dengan SK Dirjen Bimas Katolik No. 756 tahun 2018
tanggal 11 April 2018 tentang rencana strategis Direktorat Jenderal
Bimas Katolik tahun 2015 – 2019.
Sasaran Strategis 6 (Meningkatnya Kualitas Tata Kelola pada Ditjen
Bimas Katolik)
Untuk mengukur tercapainya sasaran strategis ini Bimas Katolik
telah menetapkan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama, yaitu: (a) Nilai Audit
Kinerja Internal Ditjen Bimas Katolik (b) Nilai Evaluasi Internal
ZI/WBK/WBBM Ditjen Bimas Katolik
a. Indikator Kinerja : Nilai Audit Kinerja Internal Ditjen Bimas Katolik
Tahun 2018 Bimas Katolik mendapatkan nilai 85,46 atas
Audit Kinerja Internal Ditjen Bimas katolik tahun 2018 atau setara
nilai A dan realisasi dan prosentase keberhasilan untuk indikator ini
sebesar 106,82%, sedangkan target yang ditetapkan untuk indikator
ini dengan nilai 80 atau setara dengan BB.
Indikator Nilai Audit Kinerja Internal Ditjen Bimas Katolik
pada sasaran strategis 6 tidak dapat diperbandingkan dengan
tahun 2015, 2016 dan 2017 karena baru diperjanjikan sebagai
kontrak kerja Dirjen bimas Katolik di tahun anggaran tahun 2018.
b. Indikator Kinerja: Nilai Evaluasi Internal ZI/WBK/WBBM Ditjen Bimas
Katolik.
Target nilai untuk indikator ini pada tahun 2018 ditetapkan
sebesar 75, sedangkan realisasi pada tahun 2018 Bimas Katolik
memperoleh nilai 79,42 atau sebesar 105,89%.
Indikator Nilai Evaluasi Internal ZI/WBK/WBBM Ditjen Bimas
Katolik pada sasaran strategis 6 tidak dapat diperbandingkan
dengan tahun 2015, 2016 dan 2017 karena baru diperjanjikan
sebagai kontrak kerja Dirjen bimas Katolik di tahun anggaran tahun
2018
31
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
C. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Jangka
Menengah Sesuai Dengan Renstra Tahun 2015-2019
Berdasarkan Rencana Strategis Ditjen Bimas Katolik
sebagaimana telah disempurnakan dalam Keputusan Dirjen Bimas
Katolik nomor 756 Tahun 2018 tanggal 11 April 2018. Fungsi Renstra
Ditjen Bimas Katolik adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan tujuan pembangunan agama, yang dilakukan melalui
peningkatan kualitas pembinaan kehidupan beragama,
peningkatan kualitas pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan, peningkatan kualitas pelayanan kehidupan
beragama, peningkatan tata kelola kepemerintahan yang bersih
dan berwibawa.
2. Renstra ini disusun menjadi alat untuk mengukur kinerja, tingkat
efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan, serta menyusun
langkah untuk mencapai tujuan pelayanan prima Ditjen Bimas
Katolik sebagaimana ditetapkan dalam visi dan misi Ditjen Bimas
Katolik. Karena itu Renstra ini mempunyai makna untuk
merencanakan perubahan, pengelolaan keberhasilan,
memberikan pelayanan prima, dan meningkatkan komunikasi
dalam pelayanan bimbingan kepada masyarakat Katolik.
3. Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Renstra
dalam naskah ini dimaksudkan sebagai uraian program utama
yang akan dicapai selama 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahunan. Dalam butir ke-3 dari Inpres tersebut dinyatakan, bahwa
Renstra harus mencakup uraian tentang visi, misi, strategi, dan
berbagai faktor kunci keberhasilan organisasi, uraian tentang
tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi, serta uraian tentang cara
mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Implikasinya adalah dalam
Rencana Kerja Tahunan (RKT), maka Renstra ini berfungsi sebagai
32
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
acuan penyusunan bagi penyusunan program pada Ditjen Bimas
Katolik dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat
Katolik sebagaimana diamanatkan dalam PMA Nomor 42 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama yang
salah satu amanatnya adalah tugas pokok Ditjen Bimas Katolik
dalam menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang bimbingan masyarakat Katolik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Tabel 5
Laporan Capaian Kinerja Tahun 2015, 2016 dan tahun 2017
Sesuai Dengan Renstra Lama Ditjen Bimas Katolik Tahun 2015 s.d. 2019
No Sasaran Program Indikator Kinerja
Target
sampai
2019
Realisasi
2015 -
2017
Realisasi
(%)
1 Meningkatnya kualitas dan ketersediaan bimbingan dan fasilitas keagamaan
Jumlah penyuluh keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam pembinaan dan pengembangan
21.000 orang
11.800 orang
56,19
Jumlah lembaga keagamaan Katolik yang difasilitasi dalam penguatan dan pemberdayaan
1.374 lembaga
506 lembaga
36,86
2 Meningkatnya Kualitas Kerukunan Intern Umat Beragama
Jumlah dialog kerukunan intern umat beragama yang diselenggarakan
161 lokasi
25 lokasi 21,55
3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kehidupan Beragama Katolik
Jumlah rumah Ibadah yang difasilitasi untuk ditingkatkan kualitas pelayanannya
961 lokasi
421 lokasi
43,81
4 Meningkatnya Akses Masyarakat Katolik tdk mampu terhadap Program Indonesia Pintar pada Pendidikan Menengah (SMAK)
Jumlah siswa SMAK yang menerima KIP
3.790 siswa
2.505 siswa
66,95
5 Meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan
Jumlah SMAK yang dipersiapkan terakreditasi minimal B
25 lembaga
7 lembaga
28,00
Jumlah Prodi PTA Katolik dipersiapkan terakreditasi minimal B
10 lembaga
1 lembaga
10,00
6 Meningkatnya proporsi pendidik yang kompeten dan profesional pada pendidikan umum berciri khas agama
Jumlah dosen berkualitas minimal S2
198 orang
131 orang
66,16
33
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Tabel 6
Laporan Capaian Kinerja Tahun 2017 dan 2018
Sesuai Dengan Renstra Ditjen Bimas Katolik Tahun 2015 s.d. 2019
Keputusan Dirjen Bimas Katolik No. 756 tahun 2018 tanggal 11 April 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
sampai
2019
Realisasi
sampai
2018
Realisasi
(%)
1 Meningkatnya Kualitas
Kehidupan Umat
Beragama Katolik
Indeks Kesalehan Sosial
Umat Beragama Katolik
65 77,10 118,62
2 Meningkatnya Harmoni
Sosial Dan Kerukunan
Intern Umat Beragama
Katolik
Indeks Kerukunan Umat
Beragama Katolik
75,09 72,47 96,51
3 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan
Keagamaan Katolik
1. Indeks Layanan
Keagamaan Katolik
70 64
(konversi 2,12
hasil
penelitian
litbang)
91,42
2. Jumlah Lembaga
Keagamaan Katolik
Berbadan Hukum
16,86%
(2.395 dari
14.200)
3.411
lembaga
142,42
4 Meningkatnya Akses
Layanan Pendidikan
Katolik
1. APK SMAK 0,02% 0,015% 77
2. APM SMAK 0,02% 0,015% 77
3. APK PTA Katolik 0,02% 0,017% 85
5 Meningkatnya Mutu
Pendidikan Agama
Dan Keagamaan
Katolik
1. Rerata Nilai Ujian
Nasional SMAK
55 55 100
2. Indeks Integritas
Siswa
67 69,41 103,60
3. Persentase SMAK
Yang Terakreditasi
Minimal B
40%
14 116,67 (12 dari 30)
4. Persentase Prodi PTA
Katolik Berakreditasi B
34,78% 2 25%
(8 dari 23)
6 Meningkatnya Kualitas
Tata Kelola pada Ditjen
Bimas Katolik
1. Nilai Audit Kinerja
Internal Ditjen Bimas
Katolik
A
(80)
A
(85,458)
100%
2. Nilai Evaluasi Internal
ZI/WBK/WBBM Ditjen
Bimas Katolik
80 79,42 99,28
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi adalah seperti data tabel di atas
dengan keterangan sebagai berikut:
34
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kualitas Kehidupan Umat Beragama
Katolik
Sasaran 1 dengan target indikator indeks Kesalehan Sosial Umat
Beragama Katolik sampai dengan 2019 adalah 65, sudah terealisasi
sampai dengan 2018 sebesar 77,10 (118,62). Dukungan kualitas
kehidupan umat beragama dilaksanakan melalui kegiatan:
1. Tenaga Pembina Keluarga Katolik yang memperoleh bimbingan
Keluarga Bahagia. Capaian outputnya sudah memenuhi kriteria
sesuai dengan target yang ditetapkan. Target Tahun 2016-2019
sebanyak 7.996 orang, terealisasi pada Tahun 2016-2018 sebanyak
4.996 orang.
2. Pengembangan Budaya Keagamaan Katolik yang dilaksanakan
melalui pendekatan beberapa kegiatan, diantaranya:
a) Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik Tingkat
Nasional yang telah dilaksanakan pertama kali di Ambon pada
bulan November 2018. Kegiatan ini melibatkan partisipasi
seluruh provinsi Indonesia. Bentuk partisipasi masyarakat dan
mitra kerja Bimas Katolik sangat baik untuk mendukung
pelaksanaan dan keberhasilan kegiatan ini. Capaian kegiatan
ini terlaksana dengan baik sesuai target. Target tahun 2018-2019
sebanyak 70 lembaga yang tersebar di 34 Provinsi dan seluruh
Keuskupan di Indonesia, terealisasi pada tahun 2018 sebanyak
35 lembaga.
b) Lokakarya musik liturgi yang dilaksanakan sebagai salah satu
bentuk tugas dari Ditjen Bimas katolik, memberikan fasilitasi atau
menjadi fasilitator terhadap kebutuhan masyarakat Katolik
dalam bidang musik liturgi. Tujuan kegiatan tersebut adalah
untuk melahirkan karya baru dibidang musik liturgi gereja,
menghasilkan teks-teks lagu liturgi yang akan menjadi referensi
35
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
bagi gereja Katolik dalam memperkaya musik liturgi. Kegiatan
ini terlaksana dengan baik, capaian sesuai target.
Pesparani Katolik Pertama diselenggarakan di Kota Ambon, Maluku
tanggal 27 Oktober 2018 sampai 1 November 2018
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Harmoni Sosial dan Kerukunan Intern
Umat Beragama Katolik
Sasaran 2 dengan target indikator indeks Kerukunan Umat
Beragama Katolik sampai dengan 2019 adalah 75,09 dan sudah
terealisasi sampai dengan 2018 sebesar 72,47 (96,51%). Untuk
meningkatkan Harmoni Sosial dan Kerukunan Intern Umat Beragam
Katolik dilakukan melalui kegiatan dialog kerukunan intern umat
beragama. Sejak tahun 2015 – 2018 telah dilaksanakan beberapa
kegiatan dialog dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh
masyarakat Katolik untuk membahas masalah-masalah yang
berhubungan dengan peningkatan kerukunan umat beragama. Target
Tahun 2015-2019 sebanyak 116 kegiatan, sudah direalisasikan pada
tahun 2015-2018 sebanyak 61 kegiatan.
Adapun materi yang disajikan dalam rangka mendukung
peningkatan kerukunan umat beragama antara lain:
1. Mengangkat isu-isu krusial intoleransi
2. Dialog cinta tanah air
3. Dialog wawasan kebangsaan dan bhinneka tunggal Ika
36
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
4. Tebarkan kedamaian
5. Upaya-upaya untuk menjadi duta-duta perdamaian
Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Keagamaan
Katolik
Sasaran 3 dengan indikator: 1) Indeks Layanan Keagamaan
Katolik, target sampai dengan 2019 sebesar 70 dan realisasi sampai
tahun 2018 adalah 64 (91,42%); 2) Jumlah Lembaga Keagamaan
Katolik, target sampai 2019 sebanyak 2.395 lembaga (16,86% dari
14.200 lembaga), realisasi sampai dengan tahun 2018 sebanyak 3.411
lembaga (142,42%). Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung
indikator ini adalah:
1. Penyuluh Agama Katolik Non PNS Penerima Tunjangan dari Tahun
2015-2019 targetnya 21.200 orang sampai dengan Tahun 2018
realisasinya 16.400 orang. Sehingga sampai dengan Tahun 2018
target tercapai. Salah satu faktor yang mendukung ketercapaian
target antara lain data penyuluh yang diajukan sesuai dengan
syarat yang diatur dalam petunjuk teknis.
2. Rumah Ibadah yang Difasilitasi, Target Tahun 2015-2019 sebanyak
961 lembaga, terealisasi pada Tahun 2015-2018 sebanyak 616
lembaga.
a. Lembaga Keagamaan Katolik yang menerima bantuan
Target Tahun 2015-2019 sebanyak 1.174 lembaga, terealisasi
pada Tahun 2015-2018 sebanyak 698 lembaga.
b. Jumlah tempat peribadatan yang menerima bantuan
Target Tahun 2019 sebanyak 25 lembaga, akan direalisasikan
pada tahun anggaran 2019.
37
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
c. Dukungan Layanan Keagamaan
- Pemberian bantuan Kitab Suci, Target Tahun 2015-2019
sebanyak 45.500 eksemplar, terealisasi pada Tahun 2015-
2018 sebanyak 35.500 eksemplar.
- Jumlah peralatan misa yang tersedia, Target Tahun 2015-
2019 sebanyak 385 set, terealisasi pada Tahun 2015-2018
sebanyak 360 set.
d. Pemberdayaan Kelompok Kategorial
Target Tahun 2018-2019 sebanyak 160 lembaga, terealisasi
pada Tahun 2018 sebanyak 37 lembaga.
e. Rumah Ibadat dan Tempat Peribadatan Yang Teregistrasi
Target Tahun 2015-2019 sebanyak 1.174 lembaga, terealisasi
pada Tahun 2015-2018 sebanyak 698 lembaga.
f. Lembaga Keagamaan Katolik Yang Berbadan Hukum
Target Tahun 2017-2019 sebanyak 2.600 lembaga, terealisasi
pada Tahun 2017-2018 sebanyak 3.270 lembaga.
Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Akses Layanan Pendidikan Katolik
Sasaran Strategis 4 dengan target sampai tahun 2019: Indikator
keberhasilan persentasi APK SMAK target 0,02% realisasi 0,015% atau
77%, sedangkan APM SMAK target 0,02% realisasi 0,015% atau 77%. Dan
APK PTA Katolik target 0,02% realisasi 0,017% atau 85%.
Suasana Hari Pertama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Ujian Nasional
Tahun 2018, SMAK St. Mikhael Solor NTT,
38
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung
indikator ini adalah:
1. Mahasiswa PTA Katolik Penerima Beasiswa Mahasiswa Miskin, target
Tahun 2015-2019 sebanyak 10.650 orang, terealisasi pada Tahun
2015-2018 sebanyak 8.487 orang.
2. Mahasiswa Penerima Bidik Misi, target Tahun 2018-2019 sebanyak 20
orang, terealisasi pada Tahun 2018 sebanyak 10 orang.
3. Penyediaan Sarana Prasarana pada PTAK, target Tahun 2015-2019
sebanyak 21 lembaga, terealisasi pada Tahun 2015-2018 sebanyak
21 lembaga.
4. PTAK Swasta Penerima Bantuan Operasional Pendidikan (BOP),
target Tahun 2015-2019 sebanyak 22 lembaga, terealisasi pada
Tahun 2015-2018 sebanyak 22 lembaga.
5. PTA Katolik Negeri Penerima BOPTN, target Tahun 2018-2019
sebanyak 656 orang, terealisasi pada Tahun 2018 sebanyak 310
orang.
6. Siswa SMAK Penerima Bantuan PIP, target Tahun 2015-2019
sebanyak 3.790 orang, terealisasi pada Tahun 2015-2018 sebanyak
2.851 orang. Pada tahun anggaran 2018, target pencairan PIP
sebanyak 600 orang, terealisasi 394 orang. Kendala
ketidaktercapaian pencairan PIP ini adalah:
a. Tidak sinkronnya data Basis Data Terpadu (BDT)
Kementerian Sosial dengan kondisi riil siswa penerima PIP
pada SMAK.
b. Status rekening penerima PIP seringkali menjadi kendala
(closed).
c. Sekolah-sekolah di daerah terkendala biaya, sinyal
maupun transportasi (daerah 2T maupun 3T) untuk
mengurus keperluan PIP siswa.
39
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
7. Siswa SMAK Penerima BOS. Pemberian bantuan BOS pada SMAK
Target Tahun 2015-2019 sebanyak 7500 orang, terealisasi pada
Tahun 2015-2018 sebanyak 4.758 orang.
8. Bantuan penunjang pelaksanaan pendidikan keagamaan SMAK,
target tahun 2017 sebanyak 27 lembaga, terealisasi pada tahun
2017 sebanyak 27 lembaga.
9. Tenaga Kependidikan pada Sekolah Keagamaan Katolik Yang
Meningkat Kompetensinya
10. Bantuan Operasional Pendidikan pada Taman Seminari, target
Tahun 2017-2019 sebanyak 27 lembaga, terealisasi pada Tahun
2017-2018 sebanyak 14 lembaga.
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya mutu dan Kualitas Lembaga
Pendidikan Keagamaan Katolik
Sasaran Strategis 5 dengan: 1) indikator Rerata Nilai Ujian
Nasional, target sampai dengan 2019 memperoleh nilai 55, realisasi
sampai dengan 2018 memperoleh nilai 55 (100%); 2) Indikator Indeks
Integritas Siswa, target sampai dengan 2019 sebesar 67, realisasi
sampai dengan 2018 sebesar 69,41 (103,60); Persentase SMAK yang
terakreditasi minimal B dengan target sampai 2019 sebesar 40% (12 dari
30 SMAK), realisasi sampai dengan 2018 sebanyak 14 SMAK (116,67%).
Kegiatan yang mendukung sasaran strategis ini adalah:
1. Jumlah SMAK yang dipersiapkan terakreditasi B: 30 lembaga,
terealisasi sampai dengan 2018: 14 lembaga.
2. Jumlah sarana dan prasarana pada SMAK yang tersedia. Target
Tahun 2015-2019: 32 bantuan, terealisasi pada Tahun 2015-2018: 33
bantuan.
3. Jumlah sarana dan prasarana pada PAUD yang tersedia, target
Tahun 2017-2019: 30 bantuan, terealisasi pada Tahun 2017-2018: 29
bantuan.
40
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
4. Jumlah PTAKS yang ditingkatkan mutunya, target Tahun 2015-2019:
23 lembaga.
Tahun 2015 target 23 lembaga, terealisasi 21 lembaga
Tahun 2016 target 23 lembaga, terealisasi 21 lembaga
Tahun 2017 target 23 lembaga, terealisasi 10 lembaga
Tahun 2018 target 22 lembaga, terealisasi 12 lembaga
5. Jumlah prodi PTAK yang dipersiapkan terakreditasi B sampai tahun
2019 terdapat 23 lembaga, realisasi terakreditasi B sampai dengan
2018: 2 lembaga.
6. Bantuan sarana prasarana pada PTAKS. Target Tahun 2015-2019: 20
lembaga, terealisasi sampai tahun 2018: 20 lembaga.
7. Penyediaan sarana prasarana PTAK Negeri. Target Tahun 2018: 1
lembaga, terealisasi 1 lembaga
8. Jumlah layanan pada Pendidikan Tinggi (pelaksanaan Pesta
Paduan Suara PTAK). Target Tahun 2018-2019: 2 layanan, terealisasi
pada Tahun 2018: 1 layanan.
9. Jumlah sarana dan prasarana pada SMAK yang tersedia. Target
Tahun 2017-2019: 32 lembaga, terealisasi pada Tahun 2017-2018: 30
lembaga
10. Jumlah sarana dan prasarana pada Taman Seminari yang tersedia.
Target tahun 2017-2019: 30 lembaga, terealisasi pada Tahun 2017-
2018: 29 lembaga.
11. Jumlah GPAK yang memenuhi standar kualifikasi (DMS-S1) target
seluruhnya 1000 orang, terealisasi: 675 orang.
12. Jumlah GPAK yang tersertifikasi target sampai tahun 2019: 2.049,
realisasi hanya pada tahun 2015: 793 guru, sedangkan 2016-2018
tidak terealisasi, hal ini disebabkan oleh regulasi yang membatasi
proses sertifikasi melalui PLPG hanya sampai tahun 2015. Mulai
tahun 2016 pelaksanaan Sertifikasi Guru melalui PPG, di mana
41
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
syarat LPTK untuk membuka Prodi PPG adalah terakreditasi minimal
B. PTA Katolik belum ada yang terakreditasi B.
13. Jumlah Guru Pendidikan Agama Katolik (GPAK) yang mengikuti
peningkatan kompetensi. Target tahun 2015-2019: 10.221 orang,
terealisasi sampai tahun 2018: 7.221 orang.
14. Jumlah pengawas PAK yang mengikuti peningkatan kompetensi.
Target tahun 2015-2019: 477 orang, terealisasi sampai tahun 2018:
360 orang.
15. Jumlah GPAK Non PNS yang menerima tunjangan profesi. Target
tahun 2015-2019: 5.666 orang, terealisasi sampai tahun 2018: 3.994
orang.
16. Jumlah GPAK yang menerima insentif. Target tahun 2015-2019: 3.263
orang, terealisasi sampai tahun 2018: 2.134 orang. Target tidak
tercapai karena adanya PP Nomor 19 Tahun 2017 yang menghapus
pasal pemberian tunjangan fungsional bagi guru yang belum
sertifikasi. Hal ini berdampak pada alokasi anggaran untuk
tunjangan fungsional guru diblokir dan diubah namanya dari
tunjangan fungsional menjadi insentif.
17. Jumlah pendidik sekolah keagamaan Katolik yang mengikuti
pembinaan. Target tahun 2015-2019: 1.090 orang, terealisasi sampai
tahun 2018: 540 orang
18. Jumlah tenaga kependidikan keagamaan Katolik yang mengikuti
pembinaan. Target tahun 2015-2019: 240 orang, terealisasi sampai
tahun 2018: 314 orang
19. Jumlah KKG/MGMP yang diberdayakan untuk meningkatkan
kompetensi guru. Target tahun 2015-2019: 269 lembaga, terealisasi
sampai tahun 2018: 363 lembaga.
20. Jumlah dukungan layanan pendidikan
- Target Tahun 2015-2019: 5 layanan, terealisasi pada Tahun 2015-
2018: 4 layanan.
42
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
- Pengadaan dan pengiriman Buku Taman Seminari/Alat Peraga,
target tahun 2018: 1410 eksemplar terealisasi: 1410 eksemplar.
- Pengadaan dan pengiriman Buku penunjang Bahan Ajar Mata
Pelajaran Keagamaan Tingkat SD dan SMP, target tahun 2017:
43.600 eksemplar terealisasi: 43.600 eksemplar.
- Pengadaan dan pengiriman Buku Bahan Ajar SMAK Mata
Pelajaran Umum, target tahun 2017: 7.539 eksemplar terealisasi:
7.539 eksemplar.
- Pengadaan dan pengiriman Buku Ibadat Harian SMAK, target
tahun 2017: 3.728 eksemplar terealisasi: 3.728 eksemplar.
- Pengadaan dan pengiriman Buku Penunjang Bahan Ajar SMAK
Mata Pelajaran Keagamaan, target tahun 2017: 8.162 eksemplar
terealisasi: 8.162 eksemplar.
21. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan pada PTAK dan Dosen
agama Katolik pada PTU yang mengikuti kompetensi. Target tahun
2015-2019: 600 orang, terealisasi sampai tahun 2018: 500 orang.
- Pembinaan dosen PTAKS. Target tahun 2015-2019: 256 orang,
terealisasi sampai tahun 2018: 159 orang.
- Pembinaan dosen PTA Negeri. Target tahun 2018-2019: 19 orang,
tidak terealisasi.
- Pembinaan tenaga kependidikan PTAKS. Target tahun 2015-2019:
125 orang, terealisasi sampai tahun 2018: 216 orang
- Pembinaan dosen agama Katolik di PTU. Target tahun 2015-2019:
200 orang, terealisasi sampai tahun 2018: 155 orang.
22. Jumlah Dosen PTAK yang mendapat bantuan kualifikasi S2/S3
- Bantuan kualifikasi S2 Dosen PTAKS. Target tahun 2015-2019: 64
orang, terealisasi sampai tahun 2018: 32 orang
- Bantuan kualifikasi S3 Dosen PTAKS. Target tahun 2015-2019: 125
orang, terealisasi sampai tahun 2018: 48 orang
43
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
- Bantuan kualifikasi S3 Dosen PTA Negeri. Target tahun 2018: 64
orang, tidak terealisasi.
23. Jumlah penelitian yang dilaksanakan oleh Dosen PTAK
- Bantuan penelitian dosen PTAKS. Target tahun 2015-2019: 101
orang, terealisasi sampai tahun 2018: 61 orang.
- Bantuan pelaksanaan penelitian Dosen PTAK Negeri. Target
tahun 2017-2019: 15 orang, tidak terealisasi.
24. Pelaksanaan sertifikasi dosen PTAK. Target tahun 2015-2019: 256
orang, terealisasi sampai tahun 2018: 83 orang. Yang tidak tercapai:
114 orang. Kendala tidak tercapainya sertifikasi dosen karena
seleksi administrasi dosen melalui sistem Forlap PT Dikti, dengan
aplikasi online. Hasil dari Forlap PT Dikti yang menentukan ikut
sertifikasi dosen.
25. Jumlah dosen PTAK yang mendapat tunjangan profesi
- Tunjangan profesi dosen non PNS PTAKS. Target tahun 2015-2019:
243 orang, terealisasi sampai tahun 2018: 186 orang.
- Tunjangan profesi dosen non PNS PTAK Negeri. Target tahun 2017:
13 orang, realisasi 0
26. Dukungan layanan pendidikan. Target tahun 2015-2019: 1 layanan,
terealisasi sampai tahun 2018: 1 layanan.
27. Jumlah SMAK yang mengikuti Ujian Nasional. Target tahun 2015-
2019: 30 lembaga, terealisasi sampai tahun 2018: 27 lembaga.
Penyerahan asset STAKatN Pontianak
44
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Sasaran 6: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola pada Ditjen Bimas Katolik
Sasaran Strategis 5 dengan: 1) Nilai Audit Kinerja Internal target
sampai tahun 2019 memperoleh nilai A, realisasi sampai dengan 2018
telah memperoleh nilai A (100%); 2) Nilai Evaluasi Internal ZI/WBK/WBBM
Ditjen Bimas Katolik, target sampai tahun 2019 memperoleh nilai 80 dan
realisasi sampai dengan tahun 2018 telah memperoleh nilai 79,42
(99,28%). Kegiatan yang mendukung sasaran 6 adalah berbagai
kendala yang dihadapi antara lain terkait dengan pelelangan yang
menyita banyak waktu khususnya menyangkut pelelangan
pengadaan fisik bangunan yang harus melakukan koordinasi dengan
Kementerian PUPR dan ULP. Selain hal tersebut adanya penundaan
kegiatan untuk beberapa waktu menyebabkan penjadwalan kegiatan
berlanjut sampai pada menjelang akhir tahun. Dengan jumlah SDM
yang terbatas menyebabkan kesulitan dalam pengaturan waktu
pelaksanaan kegiatan yang diharapkan dapat terlaksana dengan
cepat.
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola pada Ditjen Bimas Katolik,
indikator keberhasilan Nilai Audit Kinerja Internal Ditjen Bimas Katolik
target BB sedangkan realisasi sebesar 85,458 (106,82%).
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Bimas Katolik
1. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I. Target Volume sebanyak
1 layanan, Realisasi sebanyak 1 layanan
2. Layanan Internal (Overhead). Target Volume sebanyak 12 bulan
layanan, Realisasi sebanyak 8 bulan layanan
3. Layanan Perkantoran. Target Volume sebanyak 12 bulan layanan,
Realisasi sebanyak 12 bulan layanan
a. Jumlah layanan dukungan layanan manajemen eselon 1.
Target 1 dokumen layanan, terealisasi 1 dokumen layanan.
45
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
b. Jumlah pegawai mendapat gaji dan tunjangan. Target tahun
2015-2019 sebanyak 890 orang, terealisasi 819 orang karena
pegawai yang pensiun dan mutasi sebanyak 71 orang.
c. Jumlah sarana prasarana perkantoran. Target 1 dokumen
layanan, terealisasi 1 dokumen layanan.
Adapun beberapa kendala umum lain yang menghambat
pelaksanaan capaian kegiatan adalah:
1. Surat Edaran terkait Excersice Anggaran untuk Pemenuhan
Kebutuhan Tunjangan Kinerja 70%, yang memerintahkan untuk
menunda kegiatan selama satu bulan yaitu pada bulan Mei 2018.
2. Banyak waktu yang dipakai untuk berkoordinasi dengan pemohon
dalam rangka pemenuhan kelengkapan berkas bantuan.
3. Beberapa pelaksanaan program perlu berkoordinasi dengan pihak
terkait, misalnya:
4. Bantuan Sarpras PTAKS, Menunggu hasil kerja Konsultan Perencana
untuk proses lelang konstruksi;
5. Beban Kerja Dosen, Sertifikasi Dosen dan Pembayaran TPD, perlu
menyesuaikan dengan jadwal dari Pendis dan UIN Sunan Kalijaga
TREN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 – 2018 PENJELASAN TERMASUK KENDALA DAN SOLUSI ATAS PROGRAM YANG BELUM TERCAPAI
Umum : Secara umum capaian kinerja
sesuai dengan yang ditargetkan Terjadi peningkatan capaian target
kinerja sebesar 5,11% karena ada penambahan volume pada bantuan rumah ibadah dari 65 lokasi menjadi 76 lokasi, pembinaan penyuluh PNS dan non PNS dari 170 orang menjadi 369 orang
Kendala di 2015: Perubahan mekanisme
pelaksanaan bantuan pemerintah Perbedaan data suplier dari
penerima bantuan dengan yang terdaftar di KPPN
Solusi: Revisi Juknis Bantuan Pemerintah
Eselon I Perbaikan data suplier
Umum : Secara umum capaian kinerja sesuai
dengan yang ditargetkan Terjadi peningkatan capaian target
kinerja sebesar 18,59% karena peningkatan volume peserta didik yang mengikuti pendidikan keagamaan SMAK dari 1.592 siswa menjadi 2.323 siswa dan volume Dosen Perguruan Tinggi Agama Katolik yang berkualifikasi minimal S2 dari 91 orang menjadi 216 orang
Kendala di 2016: Satuan pendidikan yang
terakreditasi belum tercapai karena Pusat Penjamin Mutu belum berfungsi dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya
Solusi: Pendampingan akreditasi
Umum : Secara umum pelaksanaan program
Bimas Katolik berjalan sesuai dengan yang ditargetkan
Terjadi peningkatan capaian target kinerja sebesar 7,80% karena penambahan volume pada Lembaga Keagamaan Katolik dari 600 lembaga menjadi 2.258 lembaga
Kendala di 2017: Guru Pendidikan Agama Katolik
tidak bisa mengikuti sertifikasi karena belum ada program studi Pendidikan Keagamaan Katolik yang terakreditasi B
Solusi: Mendorong Perguruan Tinggi
Agama Katolik untuk meningkatkan nilai akreditasi Program Studi minimal B
Umum : Secara umum pelaksanaan program
Bimas Katolik berjalan sesuai dengan yang ditargetkan
Terjadi peningkatan capaian target kinerja sebesar 2,79% karena penambahan volume pada Lembaga Keagamaan Katolik dari 800 lembaga menjadi 1.153 lembaga
Kendala di 2018: Kurangnya minat dosen untuk studi
lanjut S3 sehingga penyerapan Bantuan kualifikasi untuk S3 tidak maksimal.
Terbatasnya dosen yang memenuhi syarat untuk studi lanjut, dan ketika harus melanjutkan studi maka proses belajar mengajar menjadi terganggu
Solusi: Membuat MoU dengan lembaga yang
dituju untuk studi lanjut dengan UIN Sunan Kalijaga, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang.
Mendorong PTA Katolik untuk menambah jumlah dosen tetap.
2018 2017 2016 2015
46
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
D. Perbandingan Capaian Kinerja Ditjen Bimas Katolik dengan
Ditjen Bimas Hindu Tahun 2016 dan 2017
Sehubungan dengan adanya perbedaan indikator antar
Satuan Kerja setiap tahunnya (tidak selalu sama) maka agak sulit untuk
membandingkannya. Data yang ada hanya data tahun 2017 dan 2016
hanya tujuh indikator.
Tabel 7 Perbandingan Capaian Kinerja Bimas Katolik Dengan Bimas Hindu Tahun 2017
No Indikator
Katolik Hindu
Target Realisasi
(%) Target
Realisasi
(%)
1
Jumlah penyuluh keagamaan
Katolik yang difasilitasi dalam
pembinaan dan pengembangan
7.450 103,95 1.500 186,53
2
Jumlahlembaga keagamaan Katolik
yang difasilitasi dalam penguatan
dan pemberdayaan
116 138,79 32,20 100,00
3
Jumlah dialog kerukunan intern
umat beragama yang
diselenggarakan
490 95,92 49 100,00
4
Jumlah rumah Ibadah yang
difasilitasi untuk ditingkat- kan
kualitas pelayanannya
133 96,99 124 111,29
5 Jumlah Prodi PTA Katolik
dipersiapkan terakreditasi minimal B 2 100,00 5 137,93
6 Jumlah dosen berkualitas minimal S2 91 238,10 30 100,00
7 Jumlah peserta didik yang mengikuti
pendidikan keagamaan pada SMAK 1.592 145,92 1.138 100,00
Rerata Capaian Kinerja 100,46% 117,99%
47
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Tabel 8 Perbandingan Capaian Kinerja Bimas Katolik Dengan Bimas Hindu Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Katolik Hindu
Target Realisasi
(%) Target
Realisasi
(%)
1 Meningkatnya
Kualitas Kehidupan
Umat Beragama
Katolik
Indeks Kesalehan
Sosial Umat
Beragama Katolik
65 118,62 70 110.64
2 Meningkatnya
Harmoni Sosial Dan
Kerukunan Intern
Umat Beragama
Katolik
Indeks Kerukunan
Umat Beragama
Katolik
75,9 95,48
3 Meningkatnya
Kualitas Pelayanan
Keagamaan Katolik
1. Indeks Layanan
Keagamaan
Katolik
70 91,42 70 97,14
2. Jumlah Lembaga
Keagamaan
Katolik Berbadan
Hukum
800 144,62
4 Meningkatnya Akses
Layanan Pendidikan
Katolik
1. APK SMAK 0,02% 77 0,016 195,16
2. APM SMAK 0,02% 77
3. APK PTA Katolik 0,02% 85 0,504 126,20
5 Meningkatnya Mutu
Pendidikan Agama
Dan Keagamaan
Katolik
1. Rerata Nilai Ujian
Nasional SMAK
55 100
2. Indeks Integritas
Siswa
65 124,62 75 95,17
3. Persentase SMAK
Yang Terakreditasi
Minimal B
23,33%
100 (7 dari 30)
4. Persentase Prodi
PTA Katolik
Berakreditasi B
21,74%
20 63,79 81,16 (5 dari 23)
6 Meningkatnya
Kualitas Tata Kelola
pada Ditjen Bimas
Katolik
1. Nilai Audit Kinerja
Internal Ditjen
Bimas Katolik
BB
(80)
106,82
2. Nilai Evaluasi
Internal
ZI/WBK/WBBM
Ditjen Bimas
Katolik
75 105,89
NILAI RERATA CAPAIAN KINERJA 102,79% 130,30%
Dari data di atas dapat dilihat bahwa capaian kinerja Ditjen
Bimas Hindu lebih tinggi untuk tahun 2017 sebesar 17,53%, dan tahun
2018 lebih tinggi 27,51%.
48
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
E. Capaian Anggaran Organisasi
Pagu Anggaran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Katolik berdasarkan tanggal 31 Desember 2018 berdasarkan Aplikasi
Online Monitoring SPAN sebesar Rp. 924.066.292.000, realisasi sampai
dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp. 853.598.276.092 atau sebesar
92.37%, penggunaan anggaran tersebut terdiri dari 34 wilayah Provinsi,
meliputi 348 Satker yang tersebar di seluruh Indonesia.
Grafik 2
Pagu Anggaran Program Bimas Katolik Tahun 2018
64.514.745.000110.506.556.000
74.921.442.000
127.356.787.000
546.766.762.000
PAGU ANGGARAN PROGRAM BIMAS KATOLIK TAHUN 2018
Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Tinggi Agama Katolik
Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Agama Katolik
Pengelolaan dan Pembinaan Urusan Agama Katolik
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Katolik
Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Pendidikan Bimas Katolik
59 %
14 %
8 %
12 % 7 %
49
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Realisasi anggaran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Katolik per 31 Desember 2018 seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 9
Laporan Realisasi Belanja per Kegiatan
Program Bimas Katolik per 31 Desember 2018
No Nama Kegiatan Pagu Realisasi Realisasi
(%) Sisa Dana
1 Peningkatan
Akses, Mutu,
Kesejahteraan
dan Subsidi
Pendidikan Tinggi
Agama Katolik
64.514.745.000 57.188.523.868 88,64 7.326.221.132
2 Pengelolaan dan
Pembinaan
Pendidikan
Agama Katolik
110.506.556.000 101.256.791.649 91,63 9.249.764.351
3 Pengelolaan dan
Pembinaan Urusan
Agama Katolik
74.921.442.000 73.507.670.322 98,11 1.413.771.678
4 Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya Bimas
Katolik
127.356.787.000 113.342.444.264 89,00 14.014.342.736
5 Penyelenggaraan
Administrasi
Perkantoran
Pendidikan Bimas
Katolik
546.766.762.000 508.302.845.989 92,97 38.463.916.011
Total 924.066.292.000 853.598.276.092 92,37 70.468.015.908
Capaian Anggaran Tahun 2018 untuk seluruh belanja per
kegiatan Ditjen Bimas Katolik sebesar 92,37% dengan realisasi tertinggi
pada kegiatan Pengelolaan Dan Pembinaan Urusan Agama Katolik
sebesar 98,11%.
50
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Tabel 10
Laporan Realisasi Belanja per Fungsi
Program Bimas Katolik per 31 Desember 2018
No Nama
Kegiatan Pagu Realisasi
Realisasi
(%) Sisa Dana
1 Fungsi
Pendidikan 721.788.063.000 666.748.161.506 92,375 55.039.901.494
2 Fungsi
Agama 202.278.229.000 186.850.114.586 92,373 15.428.114.414
Total 924.066.292.000 853.598.276.092 92,37% 70.468.015.908
Realisasi Anggaran Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
berdasarkan Fungsi dengan capaian realisasi tertinggi pada fungsi
Pendidikan sebesar 92,375%.
Tabel 11
Laporan Realisasi per Belanja
Program Bimas Katolik per 31 Desember 2018
No Nama
Kegiatan Pagu Realisasi
Realisasi
(%) Sisa Dana
1 Belanja
Pegawai 690.952.672.000 636.084.395.122 92,06 54.868.276.878
2 Belanja
Barang 202.162.845.000 188.203.922.030 93,10 13.958.922.970
3 Belanja Modal 25.230.775.000 23.888.458.940 94,68 1.342.316.060
4 Belanja
Bantuan Sosial 5.720.000.000 5.421.500.000 94,78 298.500.000
Total 924.066.292.000 853.598.276.092 92,37% 70.468.015.908
Realisasi Anggaran Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
berdasarkan belanja dengan capaian realisasi tertinggi pada Belanja
Bantuan Sosial Pendidikan sebesar 94,78%.
Tabel 12
Laporan Realisasi per Satker
Program Bimas Katolik per 31 Desember 2018
No Satuan Kerja Pagu Realisasi Realisasi
(%) Sisa Dana
1 Pusat 127.255.518.000 114.132.750.455 89,69 13.122.767.545
2 Daerah 796.810.774.000 739.465.525.637 92,80 57.345.248.363
924.066.292.000 853.598.276.092 92,37 70.468.015.908
Realisasi Anggaran Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
berdasarkan kelompok Satuan Kerja dengan capaian realisasi tertinggi
pada Satker Daerah sebesar 92,80%.
51
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
Grafik 3
Capaian Anggaran Tahun 2015 – 2018
Ditjen Bimas Katolik
Serapan Anggaran Program Bimbingan Masyarakat Katolik
pada tahun 2015-2018 belum mencapai target yang sudah
ditentukan/sepakati bersama yaitu 95%. Pada Tahun 2015 Serapan
Anggaran Program Bimas Katolik berada pada angka Rp 776.517.779
atau sebesar 84,89% dari pagu anggaran Rp 914.764.143.000.
Pada Tahun 2016, serapan anggaran Program Bimas Katolik
mengalami kenaikan yaitu sebesar 90,04%. Tahun 2017 serapan
anggaran Program Bimas Katolik mengalami penurunan lagi yaitu
dari pagu anggaran Rp 949.292.098 realisasi sebesar 802.776.127.1
atau sebesar 84,57%. Kenaikan anggaran tahun 2018 tidak diikuti
dengan kenaikan serapan anggaran. Tahun 2018 Program Bimas
Katolik serapan anggaran sebesar 92,05% dari pagu anggaran Rp
924.066.292.000 dengan realisasi sebesar 853.598.276.092
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Pagu 914.764.143.000 819.403.877.000 949.292.098.000 924.066.292.000
Realisasi 776.517.779.187 737.806.893.577 802.776.127.177 853.598.276.092
Trend Capaian Anggaran Tahun 2015 - 2018 Ditjen Bimas Katolik
84
,89
%
90
,04
%
84
,57
%
92
,37
%
52
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aporan Capaian Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan
dapat dipertanggungjawabkan sebagai alat ukur dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi berdasarkan peraturan yang
berlaku yaitu sebagiamana PMA 42 tahun 2016.
Secara umum hasil capaian kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun
2018 telah dapat memenuhi target sesuai rencana kerja yang telah
diperjanjikan, namun ada beberapa yang belum mencapai target
dan menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2019
B. Kendala atau Hambatan
Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh
satuan kerja, tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang
dapat menghambat proses pelaksanaannya.
Hal tersebut wajar apabila kendala atau hambatan tersebut dapat
langsung dicari jalan keluar atau solusinya. Kendala atau hambatan
yang ditemui Ditjen Bimas Katolik diantaranya:
- Pelaksanaan Sertifikasi Guru melalui Profesi Guru (PPG) tidak dapat
dilaksanakan, di mana syarat LPTK untuk membuka Prodi PPG
adalah terakreditasi minimal B. PTA Katolik belum ada yang
terakreditasi B.
- Kurangnya minatnya dosen untuk mengikuti studi lanjut S3 sehingga
penyerapan Bantuan kualifikasi untuk S3 tidak maksimal.
53
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
- Terbatasnya dosen yang memenuhi syarat untuk studi lanjut, dan
ketika harus melanjutkan studi, akan berdampak pada proses
belajar mengajar menjadi terganggu
- Pelaksanaan pemberian bantuan PIP tahun anggaran 2018
tidak mencapai target karena tidak sinkronnya data Basis Data
Terpadu (BDT) Kementerian Sosial dengan kondisi riil siswa
penerima PIP pada SMAK, status rekening penerima PIP
seringkali menjadi kendala (closed) dan sekolah-sekolah di
daerah terkendala biaya, sinyal maupun transportasi (daerah
2T maupun 3T) untuk mengurus keperluan PIP siswa.
- Ketepatan penyampaian berkas yang belum maksimal
sehingga menjadi kendala yang membutuhkan kebijakan
instansi lain (dispensasi).
- Komitmen pada aturan seringkali tidak tercapai karena
adanya beberapa alasan, contohnya berkas yang sudah
lewat jatuh tempo pembayarannya tetap kita mintakan
pembayarannya meskipun berkas pendukung lainnya menjadi
lebih banyak dan panjang.
C. UPAYA TINDAK LANJUT
- Pelaksanaan Sertifikasi GPAK melalui PPG, syarat yang harus dipenuhi
adalah PTA Katolik harus terakreditasi minimal B. Upaya yang dapat
dilakukan adalah memperkuat lembaga PTAK dan
monitoring/pendampingan bagi PTA Katolik.
- Membuat MoU dengan lembaga yang dituju untuk studi lanjut
dengan UIN Sunan Kalijaga, Universitas Negeri Semarang, Universitas
Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang.
- Mendorong PTA Katolik untuk menambah jumlah dosen tetap
- Memperkuat sinkronisasi data untuk menjaga data yang valid.
54
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
- Berkas bantuan yang sudah masuk tahun lalu agar diprioritaskan,
sebab selain berkas yang sudah ada dan tidak perlu menunggu
untuk datangnya berkas lain, objektivitas penggelontoran dana juga
menjadi perspektif tersendiri. Selain itu, memberikan kesan baik pada
stakeholder jika setiap proposal yang masuk pasti ditanggapi positif.
- Kelengkapan berkas pencairan diperlukan selain melatih disiplin dan
tertib administrasi.
Laporan Kinerja Ditjen Bimas Katolik Tahun 2018
LLLAAAMMMPPPIIIRRRAAANNN
1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
2. BAGAN ORGANISASI DITJEN BIMAS KATOLIK TAHUN 2018
Kepala Bagian
Perencanaan dan Sistem Informasi
Yohanes Dwimbo K,S.Sos,M.Si
NIP 196301131985031003
.Aloma Sarumaha, M.Si
SEKRETARIS
DIREKTORAT JENDERAL
Drs.Agustinus Tungga Gempa,MM
NIP. 196410181990031001
Kepala Bagian Organisasi,
Kepegawaian dan Hukum
Drs. Hari, M.Hum
NIP 196302261995031001
Kepala Subbagian
Perencanaan dan Anggaran
Yulita R . Pinilih Sudaryati, SE
NIP. 196202041992032001
Kapala Subbagian
Sistem Informasi dan Hubungan
Masyarakat
NIP.
Kepala Subbagian
Pelaporan dan Evaluasi Program
Sri Wahyuni, S. Sos., M.Si
NIP. 196411231985032003
Kepala Subbagian Pelaksanaan
Anggaran dan Perbendaharaan
Ermina Suyanti, S. Sos., M.Si
NIP 196810241991032002
Kepala Subbagian
Akutansi dan Pelaporan Keuangan
Dra. MB.Eni Rejeki
NIP. 196012041987032001
Kepala Subbagian
Verifikasi
Bidicoff L. Nainggolan, S.E
NIP. 19761216 200604 1 003
Kepala Subbagian
Organisasi dan Tata Laksana
Baidabah, SE., MM
NIP. 196208101984022001
Kepala Subbagian
Kepegawaian
A. Djoko Kurnianto, S.Pd,MM
NIP. 196502191985031005
Kepala Subbagian Hukum
Listyaningsih,SH
NIP. 197305151994032002
Kepala Subbagian
Tata Usaha
Marcelinus Masri, S.H., M.AP.
NIP. 19740604 200312 1 002
Kepala Subbagian
Rumah Tangga
Sumardiyono, S. Sos
NIP.196305021987031020
Kepala Subbagian
Perlengkapan dan BMN
H.C. Wartopo
NIP. 196307051987031005
DIREKTUR
URUSAN AGAMA KATOLIK
Dr. Aloma Sarumaha, M.A., M.Si
NIP . 19641208 199203 1 001
Kepala Subdirektorat
Penyuluhan
NIP.
Kepala Subdirektorat
Pemberdayaan Umat
Drs. Benediktus Haro, M.Pd
NIP. 19640515 199203 1003
Kepala Subdirektorat
Kelembagaan
Drs. FX. Rudy Andrianto, M.Pd
NIP. 196811161994031002
Drs. FX. Rudy Andrianto, M.Pd
Kepala Seksi
Penguatan Lembaga
Yustina Sardiyem, S.Pd.
NIP. 196312021988032005
Kepala Seksi Bina Lembaga
Dra. Ch. Listianawati
NIP. 196805081993032001
Kepala Seksi Pengembangan
Program Penyuluhan
Pormadi Simbolon,SS
NIP. 197508092003121005
Kepala Seksi
Bina Umat
Toni H. F. Pardosi, S. Ag
NIP. 197310112003121002
DIREKTUR
PENDIDIKAN KATOLIK
Fransiskus Endang, SH,MM
NIP . 196002221987031001
Kepala Subdirektorat
Pendidikan Menengah
Yustina Srini, SFK,MM
NIP. 196611101994032002
002
Kepala Subdirektorat Pendidikan
Tinggi
NIP.
Kepala Subbagian Tata Usaha
Yosaphat Sadsunu Bodro, S.Si
NIP. 19691114 200312 1 001
Kepala Seksi
Kurikulum dan Evaluasi
Barnabas Ola Baba, S. Ag
NIP. 197003272000031001
Kepala Seksi
Ketenagaan dan Kesiswaan
Dra. Elisabeth Sri Juniarti,MM
NIP. 196510181994032001
Sri Mardiyati, SFK
Kepala Seksi
Kurikulum dan Evaluasi
Drs. Daniel Mangu
NIP.196503212001121001.
Dra. Elisabeth Sri Juniarti,MM
Kepala Seksi
Ketenagaan dan Kesiswaan
Sri Mardiyati, SFK
NIP. 196502231998032001
Drs. Daniel Mangu
Kepala Seksi Pengembangan
Akademik dan Akreditasi
Nikolaus Nohos,S.Fil
NIP. 197501192003121001
Kepala Seksi Ketenagaan dan
Kemahasiswaan
Yuvensius Sepur, S.Fil
NIP. 19720618 200312 1 001
DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK Drs. Eusabius Binsasi
NIP. 195906141992031001
BAGAN ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK
KEMENTERIAN AGAMA RI
BERDASARKAN
PERATURAN MENTERI AGAMA
NOMOR : 42 Tahun 2016
TANGGAL : 2 Januari 2018
Kepala Subbagian Tata Usaha
Dra. M.Th. Eny Suharyanti
NIP. 196410141992032003
Kepala Subdirektorat
Pendidikan Dasar
NIP.
Yohanes Dwimbo K,S.Sos,M.Si
Kepala Seksi Pengembangan Program
Pemberdayaan Umat
Dra. Martha Istiyarti
NIP. 19620223 198603 2 002
Kepala Seksi
Bina Penyuluh
Maria Reinelda Tewu, S. Ag
NIP. 197308312000032001
Kepala Bagian
Umum dan Barang Milik Negara
E. Rifai Andayani,SE,M.Si
NIP. 196402241993032002
Kepala Bagian
Keuangan
Albertus Triyatmodjo, SS,M.Si
NIP. 197005051999031001
a.n. Direktur Jenderal
Sekretaris,
Drs.Agustinus Tungga Gempa,MM
NIP. 196410181990031001