laporan kinerja bph migas tahun 2016...laporan kinerja bph migas tahun 2016 ii pengelolaan data...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
BPH MIGAS TAHUN 2016
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI (BPH MIGAS)
Gedung BPH Migas Jalan Kapten Piere Tendean No. 28, Jakarta 12710
Telp: 5255500, Fax: 5223210
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja BPH Migas disusun berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis, Pelaporan Kinerja dan reviu atas Laporan Kinerja, Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Laporan Kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis instansi. Laporan Kinerja ini dimaksudkan untuk bahan evaluasi
akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang
akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan
datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dalam
rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih
(Good Governance,) juga sebagai pertanggungjawaban BPH Migas kepada
stakeholders. Tujuan disusunnya Laporan Kinerja BPH Migas adalah untuk
meningkatkan kinerja BPH Migas dalam pengaturan dan pengawasan
terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan Gas Bumi
melalui pipa.
Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas tahun 2016 memiliki 5
Indikator Kinerja yaitu Pertama adalah Jumlah Peraturan/Juklak/Juknis/SOP
Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM dengan target sebanyak 3
Laporan dan realisasi sebanyak 3 Laporan atau 100%. Kedua adalah Jumlah
Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dengan
target sebanyak 3 Laporan dan realisasi sebanyak 3 Laporan atau 100%.
Ketiga adalah Jumlah Pelaksanaan Pengaturan dan Pengawasan atas
Penyediaan dan Pendistribusian BBM dengan target sebanyak 6 Laporan
dan realisasi sebanyak 6 Laporan atau 100%. Keempat adalah Jumlah
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 ii
Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan
Pendistribusian BBM dengan target sebanyak 4 Laporan dan realisasi
sebanyak 4 Laporan atau 100%. Kelima adalah Jumlah Pengelolaan
Dukungan Manajemen Bidang BBM dengan target sebanyak 2 Laporan dan
realisasi sebanyak 2 Laporan atau 100%. Total anggaran tahun 2016 pada
Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas adalah sebesar Rp.
28.066.794.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 20.411.207.331,-
atau 72,72%,. Realisasi anggaran sebesar 72,72% hal ini dikarenakan pada
kegiatan dengan kode mata anggaran kegiatan 1929.001 yaitu
Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM
terdapat alokasi anggaran yang diblokir (Self Blocking) sebesar Rp.
7.429.307.000,- yang merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor
8 Tahun 2016 Tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja
Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016 dengan DIPA BPH
Migas 2016 yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan pada tanggal 31
Oktober 2016. Jika dana self blocking tersebut tidak diperhitungkan pada
pagu anggaran, maka realisasi anggaran Direktorat BBM secara keseluruhan
adalah sebesar 98,90%.
Direktorat Gas Bumi memiliki 6 Indikator Kinerja yaitu :
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
TARGET PAGU
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
2 SK 2.818
2 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1 SK 1.963
3 Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi
12 Bulan Layanan
2.401
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 iii
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
TARGET PAGU
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
4 Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1 Tarif 1.392
5 Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
2 Harga Gas
0.753
6 Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa
1 Laporan 4.562
Adapun capaian kinerja tahun 2016 untuk Penetapan Hak Khusus
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa sebanyak 1 (satu) Badan Usaha yaitu
PT Mitra Energi Gas Sumatera di Sumatera Selatan dan Hak Khusus Niaga
Gas Bumi Melalui Pipa sebanyak 10 (sepuluh) Badan Usaha yaitu PT Bayu
Buana Gemilang, PT Mutiara Energy, PT Berkah Usaha Energy, PT
Gazcomm Energi, PT Pasundan Resources, PT Sinergi Patriot Bekasi, PT
Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk, PT Sadikun Niagamas Raya dan PT
Indogas Kriya Dwiguna. Untuk Pemanfaatan Bersama Fasilitas
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa terdapat 2 (dua) penetapan yaitu PT
Kalimantan Jawa Gas dan PT Rabana Gasindo Usama. Penetapan Tarif
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa sebanyak 1 (satu) Badan Usaha yaitu
PT Pertamina Gas dan untuk penyampaian laporan Akun Pengaturan Tahun
Buku 2015 yang telah diverifikasi sebanyak 9 (sembulan) Badan Usaha yaitu
PT Energasindo Heksa Karya, PT Pertamina Gas, PT PDPDE Gas, PT
Majuko Utama Indonesia, PT Kalimantan Jawa Gas, PT Transportasi Gas
Indonesia, PT Rabana Gasindo Usama, PT Gasindo Pratama Sejati dan PT
Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk. Sedangkan Jaringan Gas Kota
terdapat 13 (tiga belas) Kota/Kabupaten yang telah ditetapkan yaitu
Kabupaten Bekasi, Bulungan, Ogan Ilir, Sidoarjo, Subang, Sorong, Kota
Lhokseumawe, Pekanbaru, Sengkang, Lhoksukon, Prabumulih, Jambi dan
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 iv
Tarakan. Realisasi Volume penjualan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa tahun
2016 adalah 282.479.885,2803 MMBTU dan Realisasi Volume
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa tahun 2016 adalah
1.471.750.080,7641 MSCF. Pengawasan Badan Usaha dilakukan terhadap
26 (dua puluh enam) Badan Usaha Niaga dan 11 (sebelas) Badan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Sampai dengan 31 Desember 2016
total akumulasi panjang pipa dalam pembangunan dan terpasang adalah
sebesar 10.186,98 KM (akumulasi panjang pipa sampai dengan 31
Desember 2015 sebesar 9.169,49 KM). Untuk infrastruktur pipa transmisi
Gas Bumi, ruas pipa BELAWAN - KIM - KEK, ruas pipa Porong-Grati, ruas
pipa Muara Karang-Muara Tawar, ruas pipa Sungai Gelam (Jambi) telah
selesai 100%.
Pagu kegiatan Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan pada Kegiatan
Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa tahun 2016 adalah sebesar Rp.
15.778.331.000,- dengan realisasi anggaran dari tanggal 1 Januari 2016
sampai dengan 31 Desember 2016 adalah Rp. 11.538.417.724,- atau
75,40% (dengan self blocking) atau
Sekretariat BPH Migas memiliki 12 Indikator Kinerja yaitu Pertama, iuran
badan usaha ditargetkan sebanyak Rp 900 Miliyar dengan realisasi sebanyak
Rp 1.083 Miliyar atau 120,33%. Kedua, layanan perencanaan ditargetkan
sebanyak 12 bulan layanan dengan realisasi 100%. Ketiga, evaluasi kegiatan
ditargetkan sebanyak 3 laporan dengan realisasi 4 laporan atau 133%.
Keempat, laporan keuangan yang menargetkan 1 laporan dengan realisasi 4
laporan atau 400%. Kelima, regulasi bidang hilir migas ditargetkan 6 regulasi
realisasi 17 regulasi atau mencapai 283%. Keenam, layanan pertimbangan
hukum ditargetkan 12 bulan layanan dengan realisasi 100%. Ketujuh,
layanan kehumasan ditargetkan 12 bulan layanan realisasi 100%.
Kedelapan, Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan, dan
Kerumahtanggan dengan target 12 bulan layanan dan realisasi 100%.
Kesembilan, Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi yang menargetkan
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 vi
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………….. i
DAFTAR ISI .……………………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… viii
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Dasar Hukum BPH Migas.................................................... 1
1.2. Gambaran Umum Kegiatan Hilir Migas.........………………. 2
1.3. Fungsi dan Tugas Pokok........………………………………. 4
1.4. Struktur Organisasi .............………………………………….. 5
1.5. Sumber Daya BPH Migas ................................................... 10
1.6. Peran BPH Migas Sebagai Regulator ................................. 11
BAB II RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis ......……………………………………...... 12
2.1.1 Visi ............................................................................ 12
2.1.2 Misi............................................................................ 12
2.1.3 Tujuan........................................................................ 12
2.1.4 Sasaran...................................................................... 13
2.2 Perjanjian Kinerja................................................................ 13
2.2.1 Perjanjian Kinerja Eselon I........................................ 13
2.2.2 Perjanjian Kinerja Eselon II........................................ 14
2.3 Rencana Kinerja Tahunan.................................................. 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja……………………………...…………..... 18
3.2. Evaluasi Ketetapan Indikator Kinerja......……………........... 21
3.3. Hasil Pengukuran Kinerja dan Analisis Capaian Kinerja.…. 23
3.3.1 Direktorat Bahan Bakar Minyak.................................. 27
3.3.2 Direktorat Gas Bumi................................................... 96
3.3.3 Sekretariat.................................................................. 152
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………. 174
LAMPIRAN
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 vii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Struktur Sekretariat dan Direktorat pada Badan Pengatur
Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan
Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.
2. Gambar 2. Struktur Organisasi Sekretariat BPH Migas
3. Gambar 3. Struktur Organisasi Direktorat BBM BPH Migas
4. Gambar 4. Struktur Organisasi Direktorat Gas Bumi BPH Migas
5. Gambar 5. Fasilitas Penyimpanan BBM per Provinsi
6. Gambar 6. Peta Sebaran Terminal BBM di Indonesia
7. Gambar 7. Peta Sebaran Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di
Indonesia
8. Gambar 8. Peta SPBU di Indonesia
9. Gambar 9. Peta SPBKB di Indonesia
10. Gambar 10. Peta SPDN di Indonesia
11. Gambar 11. Peta SPBN di Indonesia
12. Gambar 12. Peta APMS di Indonesia
13. Gambar 13. Homepage SIMPADU
14. Gambar 14. Konten BBM pada Website BPH Migas
15. Gambar 15. Published Perhitungan Harga BBM
16. Gambar 16. Published Daftar Harga BBM
17. Gambar 17. Published Data Kuota BBM
18. Gambar 18. Published Konsumsi BBM Nasional JBT, JBKP dan JBU
dari Tahun 2006 - 2016
19. Gambar 19. Fasilitas Pengangkutan BBM
20. Gambar 20. Fasilitas Penyimpanan BBM
21. Gambar 21. Fasilitas Penyalur BBM
22. Gambar 22. Simulasi Cadangan BBM
23. Gambar 23. Daftar Badan Usaha BBM Pemilik NRU BPH Migas
24. Gambar 24. Daftar Merek Dagang Badan Usaha
25. Gambar 25. Skematik pipa (diagram alir city gas) untuk Jargas
Sidoarjo
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 viii
26. Gambar 26. Mekanisme pengaliran jaringan gas di Kabupaten Bekasi
27. Gambar 27. Rencana Jalur Pipa Gas Gresik - Semarang Area Timur
28. Gambar 28. Rencana Jalur Pipa Gas Gresik - Semarang Area Barat
29. Gambar 29. Peta Jalur Pipa Ruas Transmisi Gresik – Semarang
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan BPH Migas Tahun 2016
2. Tabel 2. Pengukuran Kinerja BPH Migas Tahun 2016
3. Tabel 3. Pengukuran Pencapaian Sasaran
4. Tabel 4. Fasilitas Penyimpanan PT Pertamina (Persero)
5. Tabel 5. Stok BBM PT Pertamina (Persero) per 31 Desember
6. Tabel 6. Penugasan Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Tertentu
tahun 2016
7. Tabel 7. Perbandingan penugasan Kuota Penugasan JBT Badan
Usaha tahun 2016
8. Tabel 8. Penugasan Badan Usaha Jenis BBM Tertentu tahun 2017
9. Tabel 9. Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan
tahun 2016
10. Tabel 10. Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan
tahun 2017
11. Tabel 11 Realisasi Vs Kuota JBKP 2016
12. Tabel 12. Komposisi Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2016
13. Tabel 13. Lima besar Badan Usaha Non PSO Non PT.Pertamina
(Persero)
14. Tabel 14. Realisasi Vs Kuota JBT 2016
15. Tabel 15. Kuota dan Realisasi Volume Rata-rata Penyaluran JBT
Tahun 2016
16. Tabel 16. Volume Impor BBM per Jenis BBM
17. Tabel 17. Jumlah Penyalur JBT PT.Pertamina (Persero) di Daerah
Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan untuk Tahun 2016
18. Tabel 18. Daftar Pemberian Keterangan Ahli Tahun 2008-2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 ix
19. Tabel 19. Rekapitulasi Jumlah Badan Usaha yang Mendapatkan NRU
20. Tabel 20. Daftar Badan Usaha yang mendapatkan NRU di tahun
2016
21. Tabel 21. Usulan Anggaran dan Kegiatan Output Cadangan
Direktorat Gas Bumi T.A. 2016
22. Tabel 22. Revisi Kegiatan Direktorat Gas Bumi T.A 2016
23. Tabel 23. Rincian Revisi Kegiatan Direktorat Gas Bumi T.A 2016
24. Tabel 24. Realisasi Direktorat Gas Bumi T.A. 2016
(1 Januari-31 Desember 2016)
25. Tabel 25. Data Panjang Pipa Transmisi dan Distribusi
26. Tabel 26. Ketetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
27. Tabel 27. Badan Usaha Yang Telah Dilakukan Verifikasi Akun
Pengaturan
28. Tabel 28. SK Pengaturan Akses (Access Arrangement) pada Ruas
Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi
29. Tabel 29. Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan
Kecil
30. Tabel 30. Volume Pengangkutan Gas Bumi Tahun 2016
31. Tabel 31. Volume Niaga Gas Bumi Tahun 2016
32. Tabel 32. Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
33. Tabel 33. Biaya O & M per bulan PT Pertagas Niaga
34. Tabel 34. Pagu dan Realisasi Belanja BPH Migas Tahun Anggaran
2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 x
DAFTAR GRAFIK
1. Grafik 1. Status Kepegawaian BPH Migas per 31 Desember 2016
2. Grafik 2. Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030
berdasarkan Usual Consumption Trend
3. Grafik 3. Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030
berdasarkan 20% Energy Mixed
4. Grafik 4. Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030
berdasarkan Skenario RDMP PT Pertamina
5. Grafik 5. Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030
berdasarkan Skenario Mandatory Reserve 30 days
6. Grafik 6. Persentase alokasi volume Jenis BBM Tertentu per
konsumen pengguna
7. Grafik 7. Jumlah Badan Usaha yang Memiliki Volume Penjualan
8. Grafik 8. Volume Penjualan BBM Non PSO
9. Grafik 9. Komposisi Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2013-
2016
10. Grafik 10. Volume Realisasi BBM Non PSO PT Pertamina (Persero)
Tahun 2013-2016
11. Grafik 11. Pie Chart Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2016
(Berdasarkan Jenis BBM)
12. Grafik 12. Realisasi Penyaluran Jenis BBM Tertentu Tahun 2016
13. Grafik 13. Rata-rata Harga Jual Eceran JBU Januari – September
2016
14. Grafik 14. Penyediaan BBM Impor Badan Usaha Non PSO Tahun
2016
15. Grafik 15. Badan Usaha yang Telah Mendapatkan NRU Tahun 2006-
2016
16. Grafik 16. Badan Usaha yang Melakukan Pendaftaran NRU Tahun
2016
17. Grafik 17. Badan Usaha yang Mendapatkan NRU Periode 2006-2016
(Berdasarkan Izin Usahanya)
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 xi
18. Grafik 18. Badan Usaha Pemilik NRU Per 31 Desember 2016
19. Grafik 19. Volume Pengangkutan Gas Bumi Tahun 2016
20. Grafik 20. Prosentase Volume Pengangkutan Gas Bumi Tahun 2016
21. Grafik 21. Volume Niaga Gas Bumi
22. Grafik 22. Prosentase Volume Niaga Gas Bumi Tahun 2016
23. Grafik 23. Prosentase Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 2016
24. Grafik 24. Prosentase Penjualan Gas Bumi Melalui Pipa 2016
25. Grafik 25. Rencana dan Realisasi Belanja BPH Migas Tahun
Anggaran 2016
26. Grafik 26. Rencana dan Realisasi Penerimaan Iuran PNBP Badan
Usaha Bidang BBM dan Gas Bumi tahun 2011 – 2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Dasar Hukum BPH Migas
1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur
Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4253);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir
Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4436)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Republik lndonesia Nomor 4996);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2006 tentang Besaran dan Penggunaan
Iuran Badan Usaha Dalam Kegiatan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan
Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4596);
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2002 tanggal 30
Desember 2002 tentang Pembentukan Badan Pengatur Penyediaan dan
Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 56/PMK.02/2007 tanggal 5 Juni 2007
tentang Penggunaan Iuran untuk Pembiayaan Pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Badan Pengatur;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 2
7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 60/KMK.02/2008
tanggal 25 Maret 2008 tentang Persetujuan Penggunaan Sebagai Dana
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari Iuran Badan Usaha
Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa pada Badan Pengatur.
8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya mineral Republik Indonesia Nomor
25 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dan Direktorat
pada Badan Pengatur Penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan
Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa.
1.2. Gambaran Umum Kegiatan Hilir Migas
Sektor energi dan sumber daya mineral memiliki peranan yang sangat penting
dalam pembangunan nasional terutama peranan minyak dan Gas Bumi. Kebutuhan
minyak dan Gas Bumi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dikarenakan
peningkatan laju pertumbuhan penduduk dan industrialisasi. Pada era perekonomian
yang relatif terbuka seperti saat ini, kondisi global turut berdampak terhadap
perkembangan nasional khususnya dalam bidang ekonomi. Beberapa
perkembangan lingkungan global yang telah mempengaruhi kondisi nasional, antara
lain: pergerakan harga minyak dunia, komoditi pangan dan tambang serta
pergerakan nilai tukar rupiah. Terkait pengelolaan subsektor minyak dan Gas Bumi,
pergerakan harga minyak dunia sangat dominan mempengaruhi kondisi nasional.
Reformasi regulasi di bidang minyak dan Gas Bumi baik di bidang hulu
maupun hilir migas, dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 2001
tentang Minyak dan Gas Bumi, di bidang hilir migas regulasi ini mengatur mengenai
kegiatan usaha yang bertumpu pada kegiatan usaha pengolahan, pengangkutan
dan/atau niaga. Pengolahan adalah kegiatan memurnikan, memperoleh bagian-
bagian, mempertinggi mutu dan mempertinggi nilai tambah minyak bumi dan/atau
Gas Bumi, tetapi tidak termasuk pengolahan lapangan. Pengangkutan adalah
kegiatan pemindahan minyak bumi, Gas Bumi dan/atau hasil olahannya dari wilayah
kerja atau dari tempat penampungan dan pengolahan termasuk pengangkutan Gas
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 3
Bumi melalui pipa transmisi dan distribusi. Penyimpanan adalah kegiatan
penerimaan, pengumpulan, penampungan dan pengeluaran minyak bumi dan/atau
Gas Bumi. Niaga adalah kegiatan pembelian, penjualan, ekspor, impor minyak bumi
dan/atau hasil olahannya termasuk niaga Gas Bumi melalui pipa.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan ketersediaan dan
pendistribusian BBM serta pengangkutan Gas Bumi melalui pipa sebagaimana
dimaksud dalam pasal 8 Undang-undang Nomor 22 tahun 2001, bahwa pemerintah
memberikan prioritas terhadap pemanfaatan Gas Bumi untuk kebutuhan dalam
negeri dan bertugas menyediakan strategis minyak bumi guna mendukung
penyediaan BBM dalam negeri yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan
pemerintah, pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran
pendistribusian BBM yang merupakan komoditas vital dan mengusai hajat hidup
orang banyak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan
pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yang menyangkut kepentingan umum,
pengusahaannya diatur agar pemanfaatannya terbuka bagi semua pemakai.
Badan Pengatur Hilir Migas yang selanjutnya disebut BPH Migas terdiri atas
Komite dan bidang, yang dimaksud bidang adalah Direktorat BBM, Direktorat Gas
Bumi dan Sekretariat, secara sinergi telah melakukan kegiatan pengaturan dan
pengawasan yang berupa penyiapan perangkat aturan pelaksanaan yang berupa
pedoman, juklak/juknis, perencanaan supply–demand BBM, monitoring serta
evaluasi atas kegiatan yang dilakukan oleh Badan Usaha, pembangunan sistem
penyediaan dan pendistribusian BBM dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa,
verifikasi volume penjualan Bahan Bakar Minyak bersubsidi, sosialisasi tentang
pendistribusian jenis Bahan Bakar Minyak tertentu dengan kartu kendali pada
daerah tertentu dan rapat koordinasi dengan instansi terkait.
Disamping itu BPH Migas melakukan kerjasama dengan TNI Angkatan Laut
untuk melakukan pengawasan, penindakan atas dugaan adanya penyalahgunaan
BBM bersubsidi di laut, sedangkan kerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia
(POLRI) untuk melakukan penindakan atas dugaan adanya penyalahgunaan BBM
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 4
bersubsidi melalui pengiriman saksi ahli sebagai pelaksanaan penegakan hukum
sesuai ketentuan Pasal 50 jo Pasal 55 Undang-undang Nomor 22 tahun 2001.
1.3. Fungsi dan Tugas BPH Migas
Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Undang Undang
Minyak dan Gas Bumi dan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang
fungsi dan tugas Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar
Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (BPH Migas),
adalah melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan
dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa,
dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi BBM yang ditetapkan
Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.
Sesuai dengan Pasal 46 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 BPH Migas
mempunyai tugas sebagai berikut :
- Ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak;
- Cadangan Bahan Bakar Minyak Nasional;
- Pemanfaatan fasilitas pengangkutan dan penyimpanan Bahan Bakar Minyak;
- Tarif pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;
- Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil;
- Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi.
Dari tugas sebagaimana tersebut diatas wewenang yang dimiliki oleh BPH
Migas dalam keputusannya yang meliputi :
a. Menetapkan kewajiban Badan Usaha yang akan atau telah melakukan
penyediaan dan distribusi BBM di Indonesia untuk melakukan operasi di daerah
yang mekanisme pasarnya belum berjalan dan daerah terpencil;
b. Menetapkan volume alokasi cadangan BBM dari masing-masing Badan Usaha
sesuai dengan Izin usaha untuk memenuhi cadangan nasional BBM yang
ditetapkan pemerintah;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 5
c. Menetapkan pemanfaatan bersama atas fasilitas pengangkutan dan
penyimpanan BBM serta fasilitas penunjangnnya milik Badan Usaha dalam
kondisi yang sangat diperlukan dan/atau untuk menunjang optimasi distribusi di
daerah terpencil;
d. Menetapkan tarif pengangkutan Gas Bumi melaui pipa sesuai dengan prinsip
tekno-ekonomi;
e. Menetapkan harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil dengan
mempertimbangkan kemampuan dan daya beli masyarakat;
f. Menetapkan dan memberlakukan Sistem Informasi pengusahaan dan akun
pengaturan pada Badan Usaha yang melakukan kegiatan usaha pengangkutan
Gas Bumi melalui pipa;
g. Menyelesaikan perselisihan yang timbul terhadap pemegang hak khusus
pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan/atau yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;
h. Mengusulkan kepada Menteri Keuangan mengenai besaran iuran Badan Usaha
yang mempunyai kegaiatan usaha di bidang penyediaan dan distribusi BBM
serta pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan menetapkan biaya hak khusus
pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;
i. Memberikan hak khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada ruas
tertentu dari transmisi Gas Bumi dan pada wilayah tertentu dari jaringan distribusi
Gas Bumi melalui lelang berdasarkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan
Distribusi Gas Bumi Nasional.
1.4. Struktur Organisasi BPH Migas
Struktur Organisasi BPH Migas mengacu Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat dan Direktorat pada Badan Pengatur Penyediaan dan
Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi
Melalui Pipa.
BPH Migas mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari :
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 6
A. Komite, terdiri dari 9 anggota dan 1 anggota merangkap sebagai Ketua
Komite/Kepala BPH Migas.
Berdasarkan Kepres Nomor 78/P Tahun 2011 disebutkan bahwa masa
jabatan keanggotaan Komite BPH Migas adalah dari tahun 2011 – 2015.
Namun karena proses rekrutmen calon komite baru belum selesai, maka masa
jabatan tersebut diperpanjang melalui surat nomor 9586/04/MEM.S/2016 tanggal
9 Desember 2016.
Gambar 1.
B. Sekretariat BPH Migas, terdiri dari :
- Bagian Perencanaan dan Keuangan;
- Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat;
- Bagian Umum dan Kepegawaian;
masing-masing Bagian membawahi 3 Sub Bagian;
- Kelompok Jabatan Fungsional.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 7
Sekretariat BPH Migas mempunyai tugas melaksanakan pemberian
dukungan administrasi kepada BPH Migas, serta koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan, dan pelayanan administrasi di lingkungan Sekretariat BPH Migas dan
Direktorat.
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat BPH Migas menyelenggarakan
fungsi:
a. Pemberian dukungan administrasi kepada BPH Migas;
b. Koordinasi pelaksanaan kegiatan Sekretariat BPH Migas dan Direktorat;
c. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, laporan,
akuntabilitas, dan evaluasi kinerja;
d. Pengelolaan administrasi perbendaharaan, iuran Badan Usaha, barang milik
Negara, dan urusan akuntansi;
e. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian
pertimbangan dan bantuan hukum, pengelolaan informasi dan dokumentasi
hukum, serta urusan hubungan masyarakat; dan
f. Pengelolaan urusan ketatausahaan, perlengkapan, rumah tangga, kearsipan,
keprotokolan, kepegawaian, organisasi dan tata laksana, serta pengelolaan
data dan informasi.
Gambar 2.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 8
C. Direktorat Bahan Bakar Minyak, terdiri dari :
- Subdirektorat Pengaturan Bahan Bakar Minyak;
- Subdirektorat Pengawasan Bahan Bakar Minyak;
- Subdirektorat Pemantauan Cadangan dan Pengelolaan Informasi Bahan
Bakar Minyak;
Masing-masing Subdirektorat terdiri dari 2 (dua) seksi;
- Kelompok Jabatan Fungsional.
Direktorat Bahan Bakar Minyak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pengaturan ketersediaan dan distribusi, dan pemantauan cadangan Bahan Bakar
Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah, serta pengelolaan informasi dan
pengawasan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak
yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Direktorat Bahan Bakar Minyak menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan pengaturan dan pedoman ketersediaan dan distribusi
Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah;
b. Pelaksanaan pengawasan, pemberian pertimbangan dan rekomendasi hasil
pengawasan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar
Minyak yang ditetapkan oleh Pemerintah;
c. Pelaksanaan pemantauan cadangan Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan
oleh Pemerintah; dan
d. Pengelolaan data dan informasi, registrasi Badan Usaha, serta penyelesaian
perselisihan kegiatan penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak
yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 9
Gambar 3.
D. Direktorat Gas Bumi, terdiri dari :
- Subdirektorat Pengaturan pemanfaatan fasilitas pengangkutan Gas Bumi
melalui pipa;
- Subdirektorat pengaturan akun, tariff dan harga Gas Bumi melalui pipa;
- Subdirektorat pengawasan dan pengelolaan informasi Gas Bumi melalui
pipa;
Masing-masing Subdirektorat terdiri dari 2 (dua) seksi;
- Kelompok Jabatan Fungsional.
Direktorat Gas Bumi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengaturan hak
khusus, pemanfaatan fasilitas pengangkutan, akun pengaturan, tariff, dan harga,
serta pengawasan dan pengelolaan informasi kegiatan pengangkutan Gas Bumi
melalui pipa dan niaga Gas Bumi yang memiliki jaringan distribusi.
Direktorat Gas Bumi menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan pengaturan hak khusus dan pemanfaatan fasilitas
pengangkutan pada kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga
Gas Bumi yang memiliki fasilitas jaringan distribusi;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 10
b. Penyiapan perumusan akun pengaturan dan tariff pengangkutan Gas Bumi
melalui pipa, dan pengaturan harga Gas Bumi melalui pipa untuk Rumah Tangga
dan Pelanggan Kecil;
c. Pelaksanaan pengawasan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan
niaga Gas Bumi yang yang memiliki fasilitas jaringan distribusi; dan
d. Pengelolaan informasi kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan niaga
Gas Bumi yang memiliki fasilitas jaringan distribusi.
Gambar 4.
1.5. Sumber Daya BPH Migas
Sumber daya BPH Migas terdiri dari 9 orang anggota Komite, salah satu anggota
komite merangkap Ketua Komite sekaligus sebagai Kepala BPH Migas serta dibantu
oleh tenaga operasional sebanyak 155 PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang
dipekerjakan dan PTT (Pegawai Tidak Tetap) sebanyak 135.
Kekuatan PNS yang dipekerjakan tersebar di masing-masing unit kerja di lingkungan
BPH Migas adalah sebagai berikut :
a. Unit Kerja Sekretariat berjumlah 45 orang;
b. Unit Kerja Direktorat BBM berjumlah 63 orang;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 11
c. Unit Kerja Direktorat Gas Bumi berjumlah 47 orang.
Grafik 1. Status Kepegawaian BPH Migas Per 31 Desember 2016
1.6. Peran BPH Migas Sebagai Regulator
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai pembuat kebijakan pada
bidang Hulu – Hilir Migas dan Direktorat Jenderal Migas sebagai perangkat
dibawahnya yang melaksanakan regulasi di bidang Hulu Migas dan sebagian Hilir
Migas yaitu untuk Bahan Bakar Lain (BBL) dan Gas Bumi Non pipa.
Sedangkan regulator di bidang Hilir Migas yang bertugas mengawasi pelaksanaan
penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi
melalui pipa dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas).
Sebagai regulator di bidang Hilir Migas, BPH Migas berperan sebagai:
Regulatory Body, membuat aturan main yang sehat, wajar dan transparan.
Supervisory Body, mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha hilir migas.
Dispute Resolution Body, menyelesaikan perselisihan yang timbul dalam kegiatan
hilir migas.
0
10
20
30
40
50
60
70
SLTA/D3 S1 S2 S3 Jumlah
1 Komite 0 1 5 3 9
2 Sekretariat 4 32 8 1 45
3 Direktorat BBM 0 48 15 0 63
4 Direktorat Gas Bumi 1 37 9 0 47
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 12
BAB II
RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
Rencana Strategis dalam sistem akuntabilitas kinerja BPH Migas merupakan
tahapan awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan
strategis lokal, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rencana strategis memuat visi,
misi, tujuan, dan sasaran strategis.
2.1.1. Visi
Terwujudnya penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meningkatnya
pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri melalui persaingan usaha yang wajar, sehat
dan transparan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2.1.2. Misi
Melakukan pengaturan dan pengawasan secara independen atas pelaksanaan
kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian BBM dan peningkatan pemanfaatan
Gas Bumi di dalam negeri.
2.1.3. Tujuan
1) Mewujudkan organisasi BPH Migas yang handal, kredibel, dan kuat dalam
melakukan pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian
BBM dan mengoptimalkan sistem pengaturan dan pengawasan kegiatan
usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa dalam rangka meningkatkan
pemanfaatan gas bumi dalam negeri.
2) Mewujudkan BPH Migas yang good governance dan terwujudnya citra BPH
Migas yang baik ditingkat nasional dan internasional.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 13
2.1.4. Sasaran
1) Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan
Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI;
2) Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi
Melalui Pipa (Terwujudnya bisnis hilir gas bumi yang efisien kompetitif,
transparan dan sehat; Peningkatan pengembangan infrastruktur gas bumi;
Peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri);
3) Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis BPH
Migas.
2.2. Perjanjian Kinerja
2.2.1. Perjanjian Kinerja Eselon I
Sasaran Strategis Uraian Satuan Output
Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI
Prosentase Pengendalian Kuota Volume Jenis BBM Tertentu Yang Ditugaskan Kepada Badan Usaha
Prosentase 100
Prosentase Peningkatan Volume Konsumsi BBM Non Subsidi Dalam Rangka Menuju Pasar Terbuka Yang Diatur
Prosentase 2
Jumlah Hari Ketahanan Cadangan BBM Nasional dari Masing-masing Badan Usaha
Hari 21
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Jumlah Peningkatan Pengembangan Infrastruktur Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa
Kilometer 10.296
Volume Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
MSCF 1.827.423.834
Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis BPH Migas
Indeks Kepuasan Pelayanan BPH Migas Kepada Badan Usaha Pembayar Iuran
Nilai Mutu Layanan
Puas
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 14
2.2.2. Perjanjian Kinerja Eselon II
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Tersedianya Pengaturan dan penetapan serta terlaksananya pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM di seluruh wilayah NKRI
Peraturan/ juklak/ juknis/ SOP bidang penyediaan dan pendistribusian BBM
3 Laporan
Perencanaan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM
3 Laporan
Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM
6 Laporan
Pengelolaan data informasi dan sistem pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM
4 Laporan
Pengelolaan dukungan manajemen bidang BBM
2 Laporan
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
2 SK
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1 SK
Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi 12 Bulan Layanan
Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1 Tarif
Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
2 Harga Gas
Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa
1 Laporan
Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas
Iuran Badan Usaha 900 Miliyar
Layanan Perencanaan 12 Bulan Layanan
Evaluasi Kegiatan 3 Laporan
Laporan Keuangan 1 Laporan
Regulasi bidang hilir migas 6 Regulasi
Layanan Pertimbangan Hukum 12 Bulan Layanan
Layanan Kehumasan 12 Bulan Layanan
Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan, dan Kerumahtanggan
12 Bulan Layanan
Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi 12 Bulan Layanan
Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 43 Unit
Gedung/ Bangunan 673,92 M2
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 15
2.3. Rencana Kinerja Tahunan BPH Migas Tahun 2016
Tabel 1. Rencana Kinerja Tahunan BPH Migas Tahun 2016
Sasaran
Strategis
(Outcome)
Indikator Kinerja Target
Alokasi
Anggaran*
(Miliyar
Rupiah)
Alokasi
Anggaran**
(Miliyar
Rupiah)
Tersedianya Pengaturan dan Penetapan serta Terlaksananya Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM di Seluruh Wilayah NKRI
Peraturan/ juklak/ juknis/ SOP bidang penyediaan dan pendistribusian BBM
3 Laporan 5,39 12,03
Perencanaan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM
3 Laporan 3,71 2,94
Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM
6 Laporan 10,06 9,75
Pengelolaan data informasi dan sistem pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM
4 Laporan 2,91 2,18
Pengelolaan dukungan manajemen bidang BBM
2 Laporan 2,93 1,16
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan Hak
Khusus
Pengangkutan dan
Niaga Gas Bumi
Melalui Pipa
2 SK 2,81 6,05
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 16
Sasaran
Strategis
(Outcome)
Indikator Kinerja Target
Alokasi
Anggaran*
(Miliyar
Rupiah)
Alokasi
Anggaran**
(Miliyar
Rupiah)
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Pemanfaatan
Bersama Fasilitas
Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa
1 SK 1,96 1,66
Layanan Manajemen
Direktorat Gas Bumi
12 Bulan
Layanan 2,40 1,96
Penetapan Tarif
Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa
dan Pelaporan Akun
Pengaturan
(Regulatory Account)
Kegiatan
Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa
1 Tarif 1,39 1,27
Ketetapan Harga Gas
Bumi Rumah Tangga
dan Pelanggan Kecil
2 Harga
Gas 0,75 0,59
Pengawasan
Pengusahaan
Transmisi dan
Distribusi Gas Bumi
Melalui Pipa
1 Laporan 4,56 3,77
Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan
Iuran Badan Usaha 900 Miliyar 4,77 4,31
Layanan Perencanaan
12 Bulan Layanan
1,14 0,75
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 17
Sasaran
Strategis
(Outcome)
Indikator Kinerja Target
Alokasi
Anggaran*
(Miliyar
Rupiah)
Alokasi
Anggaran**
(Miliyar
Rupiah)
Tugas Teknis BPH Migas Evaluasi Kegiatan 3 Laporan 0,70 0,45
Laporan Keuangan 1 Laporan 1,53 1,25
Regulasi bidang hilir migas
6 Regulasi 1,10 0,69
Layanan Pertimbangan Hukum
12 Bulan Layanan
2,79 1,73
Layanan Kehumasan 12 Bulan Layanan
1,73 1,00
Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan, dan Kerumahtanggan
12 Bulan Layanan
3,47 2,51
Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi
12 Bulan Layanan
1,16 0,89
Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan
59,20 58,55
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
43 Unit 0,26 0,08
Gedung/ Bangunan 673,92 M2 1,35 8,10
*) Berdasarkan petikan Dipa BPH Migas Nomor SP DIPA-020.14.1.986960/2016
DIPA Awal tanggal 7 Desember 2015 (Belum termasuk Output Cadangan)
** ) Berdasarkan petikan Dipa BPH Migas Nomor SP DIPA-020.14.1.986960/2016
Revisi ke 07 tanggal 8 Desember 2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)
tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja
dengan realisasi kinerja masing-masing indikator kinerja sasaran. Sesuai
dengan Rencana Kinerja BPH Migas tahun 2015 terdapat 1 program dan 3
kegiatan serta 3 Sasaran Strategis (Outcome). Secara ringkas sebagaian besar
Sasaran Strategis (Outcome) yang telah ditargetkan dapat dicapai, namun
demikian masih terdapat sebagian kecil Sasaran Strategis (Outcome) yang
tidak berhasil diwujudkan pada tahun 2015 ini. Terhadap sasaran maupun
target indikator kinerja yang tidak berhasil diwujudkan tersebut, BPH Migas
telah melakukan evaluasi agar terdapat perbaikan penanganan dimasa
mendatang.
Pada dasarnya proses monitoring, pengukuran dan evaluasi kinerja dilakukan
langsung oleh masing-masing unit kerja utama yang bertanggung jawab atas
pencapaian sasaran dan program/kegiatan. Selanjutnya informasi kinerja dari
unit-unit kerja tersebut disampaikan kepada Sekretariat BPH Migas untuk
dievaluasi lebih lanjut sebelum diteruskan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Sekretariat BPH Migas menghimpun data dan informasi kinerja dari Direktorat
BBM dan Direktorat Gas Bumi yang merupakan satu kesatuan sebagai bahan
utama untuk penyusunan Laporan Kinerja BPH Migas. Melalui proses ini
diharapkan adanya upaya-upaya perbaikan kinerja masing-masing unit Eselon
II di lingkungan BPH Migas, sehingga target kinerja dapat tercapai
sebagaimana yang diharapkan. Setiap akhir tahun anggaran BPH Migas
melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam
dokumen penetapan kinerja yang ditandatangani Kepala BPH Migas dan
Menteri Enegi dan Sumber Daya Mineral.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 19
Tabel 2. Pengukuran Kinerja BPH Migas Tahun 2016
Unit Organisasi : Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas)
Tahun Anggaran : 2016
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
% PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALI-SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedianya
Pengaturan dan
penetapan serta
terlaksananya
pengawasan
penyediaan dan
pendistribusian
BBM di seluruh
wilayah NKRI
Peraturan/
juklak/ juknis/
SOP bidang
penyediaan dan
pendistribusian
BBM
3
Laporan
3
Laporan 100%
Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
12.029,9 4.583,8 38%
Perencanaan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM
3 Laporan
3 Laporan
100% 2.942,9 2.908,7 98%
Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM
6 Laporan
6 Laporan
100% 9.750,4
9.693,9 99%
Pengelolaan data informasi dan sistem pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM
4 Laporan
4 Laporan
100%
2.182,5
2.139,5 98%
Pengelolaan dukungan manajemen bidang BBM
2 Laporan
2 Laporan
100%
1.160,8
1.141,6 98%
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Usaha
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Hak Khusus
Pengangkutan
dan Niaga Gas
Bumi Melalui
Pipa
2 SK 11 Laporan
550%
6.052,3
2.349,2 39%
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 20
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
% PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALI-SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Usaha
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1 SK 2
Laporan 200%
1.663,0
1.662,1 99%
Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi
12 Bulan Layanan
12 Layanan
100%
Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1.956,1
1.933,2 98%
Penetapan Tarif
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa dan
Pelaporan Akun
Pengaturan
(Regulatory
Account)
Kegiatan
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa
1 Tarif 1 Tarif 100%
1.271,8
1.270,9 99%
Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
2 Harga Gas
13 Laporan
650% 585,9 585,9 100%
Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa
1 Laporan
1 Laporan
100% 3.773,2 3.757,8 99%
Dukungan
manajemen dan
dukungan
pelaksanaan
tugas teknis BPH
Migas
Iuran Badan
Usaha
900
Miliyar 1.083,18 Miliyar
120% 4.313,4 4.272,6 99%
Layanan Perencanaan
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
100 753,2 723,7 96%
Evaluasi Kegiatan
3 Laporan
4 Laporan
133 454,1 441,4 97%
Laporan Keuangan
1 Laporan
4 Laporan
400 1.248,6 1.222,1 97%
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 21
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
% PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALI-SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen dan
dukungan
pelaksanaan
tugas teknis BPH
Migas
Regulasi bidang
hilir migas
6
Regulasi 17
Peraturan 283%
Pengaturan dan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
690,5 678,8 98%
Layanan Pertimbangan Hukum
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
100% 1.731,9 1.724,0 99%
Layanan Kehumasan
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
100% 1.002,6 1.000,1 99%
Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan, dan Kerumahtanggan
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
100% 2.513,6 2.429,3 96%
Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
100% 888,9 887,8 99%
Layanan Perkantoran
12 Bulan Layanan
12 Bulan Layanan
100% 58.552.,3 49.428,3 84%
Perangkat
Pengolah Data
dan Komunikasi
43 Unit 8 Unit 18,6
% 79,2 79,2 100%
Gedung/ Bangunan
673,92 M2
100% 8.104,4 38,8
0,48
%
Jumlah Anggaran Tahun 2016 : Rp. 123,70 Miliyar
Realisasi Pagu Anggaran Tahun 2016 : Rp. 95,45 Miliyar
3.2. Evaluasi Indikator Kinerja
BPH Migas secara keseluruhan terdapat 1 program dan 3 kegiatan serta 3
Sasaran Strategis (Outcome), beserta rangkaian Indikator Kinerja. Untuk
mendapatkan manfaat dari proses pengukuran dan evaluasi kinerja maka
terhadap ketepatan Indikator Kinerja telah dilakukan evaluasi sebagaimana
dapat dilihat pada tabel di bawah ini yang menunjukkan bahwa :
A. IKU telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 22
B. IKU telah cukup untuk mengukur kinerja;
C. Indikator kinerja yang digunakan (untuk mengukur pencapaian sasaran)
relevan dengan sasarannya.
Tabel 3. Pengukuran Pencapaian Sasaran
SASARAN
STRATEGIS
(OUTCOME)
INDIKATOR KINERJA
KRITERIA
RELEV
AN
MEASUR-
ABLE
ORIEN-
TASI
HASIL
Tersedianya Pengaturan dan penetapan serta terlaksananya pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM di seluruh wilayah NKRI
Peraturan/ juklak/ juknis/ SOP bidang penyediaan dan pendistribusian BBM
√ √ √
Perencanaan pelaksanaan penyediaan dan pendistribusian BBM
√ √ √
Pelaksanaan pengaturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM
√ √ √
Pengelolaan data informasi dan sistem pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM
√ √ √
Pengelolaan dukungan manajemen bidang BBM
√ √ √
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
√ √ √
Pengaturan, Penetapan dan
Pengawasan Pemanfaatan
Bersama Fasilitas Pengangkutan
Gas Bumi Melalui Pipa
√ √ √
Layanan Manajemen Direktorat
Gas Bumi √ √ √
Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
√ √ √
Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah
Tangga dan Pelanggan Kecil √ √ √
Pengawasan Pengusahaan
Transmisi dan Distribusi Gas Bumi
Melalui Pipa
√ √ √
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 23
SASARAN
STRATEGIS
(OUTCOME)
INDIKATOR KINERJA
KRITERIA
RELEV
AN
MEASUR-
ABLE
ORIEN-
TASI
HASIL
Dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan tugas teknis BPH Migas
Iuran Badan Usaha √ √ √
Layanan Perencanaan √ √ √
Evaluasi Kegiatan √ √ √
Laporan Keuangan √ √ √
Regulasi bidang hilir migas √ √ √
Layanan Pertimbangan Hukum √ √ √
Layanan Kehumasan √ √ √
Layanan Kepegawaian, Organisasi,
Ketatalaksanaan, dan
Kerumahtanggan
√ √ √
Layanan Pengelolaan Sistem Data
Informasi √ √ √
Layanan Perkantoran √ √ √
Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi √ √ √
Gedung/ Bangunan √ √ √
3.3. Hasil Pengukuran Kinerja dan Analisis Capaian Kinerja
Hasil pengukuran kinerja Direktorat BBM sangat berkaitan dengan fungsi BPH
Migas yaitu melakukan regulasi, supervisi dan dispute resolusi, regulasi di bidang
BBM yaitu :
a. Pelaksanaan dan pengawasan sistem pendistribusian tertutup jenis minyak
tanah bersubsidi untuk rumah tangga dan usaha kecil;
b. Pengaturan dan pengawasan atas pelaksanaan penyediaan dan
pendistribusian BBM penerbangan di Bandar Udara (Aviasi);
c. Pedoman penetapan wilayah distribusi niaga Jenis BBM Tertentu;
d. Penugasan Badan Usaha untuk penyediaan dan pendistribusian Jenis
BBM Tertentu;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 24
e. Kewajiban pendaftaran bagi Badan usaha yang melaksanakan kegiatan
usaha bahan bakar minyak;
f. Pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian BBM;
g. Pedoman pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan dan penyimpanan
BBM serta fasilitas penunjangnya milik Badan Usaha.
Dalam melakukan pengukuran kinerja Direktorat BBM telah melaksanakan pola
pengawasan, antara lain :
A. Pengawasan melalui Pengaturan, meliputi :
- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor
01/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Kuota Volume Jenis Bahan Bakar
Minyak Tertentu Per Propinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2016 sebagaimana
telah diubah 2 (dua) kali, terakhir dengan Surat Keputusan Kepala Badan
Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 30/P3JBT/BPH MIGAS
/KOM/2016;
- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
02/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Penyediaan dan Pendistribusian
Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Provinsi/Kabupaten/Kota oleh
PT Pertamina (Persero) Tahun 2016, sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
31/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016;
- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
03/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Penyediaan dan Pendistribusian
Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per Provinsi/Kabupaten/Kota oleh
PT AKR Corporindo Tbk Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
32/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016;
- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
35/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2015 tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan
Bakar Minyak Tertentu Untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tahun 2016
sebagaimana lampiran telah diubah melalui sidang Komite BPH Migas
tanggal 19 Desember 2016;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 25
- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
21/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Alokasi Volume Jenis Bahan
Bakar Minyak Tertentu Untuk Konsumen Pengguna Kapal Pelayaran Rakyat
Tahun 2016;
- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
05/PSO/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Alokasi Voume Jenis Bahan Bakar
Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk Konsumen Pengguna
Transportasi Angkutan Umum Berupa Kapal Berbendera Indonesia untuk
Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, sebagaimana lampiran telah
diubah melalui sidang Komite BPH Migas tanggal 19 Desember 2016;
- Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor Nomor
07/PSO/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Alokasi Volume Jenis Bahan Bakar
Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk PT Pelayaran Nasional
Indonesia (Persero) Tahun 2016 sebagaimana lampiran telah diubah melalui
sidang Komite BPH Migas tanggal 19 Desember 2016.
B. Pelaksanaan Pengawasan oleh BPH Migas, meliputi :
- Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM PSO (BBM
Bersubsidi) yang dilaksanakan oleh Badan Usaha Penugasan;
- Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Non PSO;
- Pengawasan supply-demand di rantai pasok BBM;
- Pengawasan supply-demand BBM pada hari besar;
- Pengawasan Terhadap Harga Jual Eceran BBM sesuai dengan Perpres
Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga
Jual Eceran BBM;
- Monitoring dan inventarisasi wilayah penyediaan dan pendistribusian
jenis BBM minyak tanah terkait dengan pelaksanaan program konversi
minyak tanah ke LPG 3 kg.
C. Kerjasama dengan pihak lain (Pemda/Polri/Kejaksaan/TNI-AL), meliputi :
- Pengawasan penyalahgunaan pendistribusian BBM;
- Pengawasan, penyelidikan, penyidikan dan keterangan ahli terhadap
tindak pidana penyalahgunaan BBM.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 26
Direktorat Gas Bumi mempunyai program strategis yaitu melaksanakan
pengaturan, penetapan dan pengawasan terhadap kegiatan pengangkutan Gas
Bumi melalui pipa dengan tujuan untuk meningkatkan pengembangan infrastruktur
jaringan pipa Gas Bumi dan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.
Dalam Penetapan Kinerja Direktorat Gas Bumi Tahun 2016 terdapat 1 (satu)
Sasaran Strategis yaitu Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa. Proses monitoring, pengukuran dan evaluasi
kinerja dilakukan langsung oleh masing-masing Subdirektorat di lingkungan
Direktorat Gas Bumi BPH Migas yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran
dan program/kegiatan
Salah satu tugas pokok dan fungsi Sekretariat BPH Migas adalah penarikan
iuran dari Badan Usaha, iuran ini merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP). Pada tahun anggaran 2016 penerimaan iuran dari Badan Usaha mengalami
kenaikan dengan nilai yang sangat baik mencapai 169% dari target yang
direncanakan. Rencana penerimaan iuran pada tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp.
900 miliyar dan realisasi penerimaan iuran tahun 2016 sebesar Rp. 1.083 Miliyar.
Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah Badan Usaha yang melaksanakan
kegiatan usaha hilir migas dan telah membayar iuran pada tahun 2016 serta hasil
rekonsiliasi final tahun sebelumnya yang dibayar oleh Badan Usaha.
Penjelasan mengenai pengukuran kinerja masing-masing Direktorat dan Sekretariat
yang ada di BPH Migas dijabarkan sebagai berikut:
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 27
3.3.1 Direktorat Bahan Bakar Minyak
Pencapaian kinerja Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas tahun 2016
dilakukan dengan cara membandingkan antara target kinerja dengan realisasi
kinerja masing-masing indikator kinerja. Sesuai dengan Rencana Kinerja Direktorat
Bahan Bakar Minyak BPH Migas tahun 2016 terdapat 1 (satu) program dan 1 (satu)
kegiatan serta 1 (satu) sasaran strategis. Secara umum sasaran strategis yang
dijabarkan dalam indikator kinerja dapat dicapai, namun demikian masih terdapat
beberapa hal yang perlu disempurnakan dari pencapaian target sasaran strategis ini.
Terhadap sasaran strategis dalam indikator kinerja yang perlu disempurnakan,
Direktorat Bahan Bakar Minyak BPH Migas akan melakukan evaluasi agar terdapat
perbaikan program di tahun berikutnya.
Pada dasarnya proses monitoring dan evaluasi kinerja dilakukan langsung
oleh masing-masing Subdirektorat di lingkungan Direktorat Bahan Bakar Minyak
BPH Migas yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dan
program/kegiatan. Melalui proses ini diharapkan adanya upaya-upaya perbaikan
kinerja masing-masing Subdirektorat di lingkungan Direktorat Bahan Bakar Minyak
BPH Migas, sehingga target kinerja dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan.
I. Jumlah Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan
Pendistribusian BBM
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM
ANGGARAN (Rp)
PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedianya
Pengaturan
dan
Penetapan
serta
Terlaksananya
Pengawasan
Penyediaan
dan
Pendistribusia
n BBM di
Seluruh
Wilayah NKRI
Jumlah
Peraturan/
Juklak/
Juknis/SOP
Bidang
Penyediaan
dan
Pendistribusi
an BBM
3
Laporan
3
Laporan 100 Pengaturan dan
Pengawasan
Penyediaan dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
12.029.953.000 4.547.851.565 37,80
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 28
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat terlihat bahwa realisasi laporan
kegiatan untuk penyusunan Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan
Pendistribusian BBM telah memenuhi target dan mencapai 100%.
Realisasi anggaran sebesar 37,80% dikarenakan pada kegiatan
Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM terdapat
alokasi anggaran yang diblokir (Self Blocking) sebesar Rp. 7.429.307.000,- yang
merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 Tentang
Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun
Anggaran 2016 dengan DIPA BPH Migas 2016 yang diterbitkan oleh Kemenkeu
pada tanggal 31 Oktober 2016. Jika dana self blocking tersebut tidak diperhitungkan
pada pagu anggaran, maka realisasi kegiatan ini sebesar 98,85% dan realisasi
Direktorat BBM secara keseluruhan adalah 98,90%.
Pencapaian untuk kegiatan ini didukung dengan pelaksanaan kegiatan :
a. Melakukan Penyusunan Peraturan yang terkait dengan Peraturan &
Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM, dan
b. Melakukan Evaluasi Peraturan/ Juklak/ Juknis/ SOP Bidang Penyediaan
dan Pendistribusian BBM
c. Melakukan Persiapan Penerapan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak
melalui Sub Penyalur
d. Melakukan Penyiapan Pengaturan, Pengelolaan dan Pengawasan
Cadangan BBM Nasional
e. Melakukan Monitoring Cadangan Operasional Badan Usaha dalam
Rangka Menjaga Ketahanan Stok BBM
Untuk kegiatan melakukan Penyusunan Peraturan yang terkait dengan
Peraturan & Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM maka telah
dilakukan penyusunan Laporan kegiatan dan evaluasi Peraturan/ Juklak/ Juknis/
SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM pada tahun 2016 dengan
ringkasan keluaran sebagai berikut :
1. Penyusunan Perubahan Peraturan BPH Migas No. 5 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penerbitan Surat Rekomendasi dari SKPD Untuk Pembelian
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 29
BBM Jenis Tertentu. Perubahan yang dilakukan terkait dengan perubahan
pemberlakuan jenis BBM yang memerlukan rekomendasi SKPD serta
pelimpahan wewenang penerbitan rekomendasi tersebut dari pemerintah
kabupaten/kota kepada pemerintah provinsi sebagaimana dimaksud UU
RI No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
2. Penyusunan perubahan Peraturan BPH Migas No. 6 Tahun 2015 Tentang
Penyaluran Jenis BBM tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan di
Wilayah Yang Belum Terdapat Penyalur (Sub Penyalur) dan Penyusunan
SOP pelaksanaannya.
Selain melakukan penyusunan Peraturan/ Juklak/ Juknis/SOP Bidang
Penyediaan dan Pendistribusian BBM, pada tahun 2016 telah dilakukan pula
Koordinasi Persiapan Penerapan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak melalui Sub
Penyalur. Kegiatan tersebut didasarkan pada Undang Undang 22 Tahun 2001
tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 46 ayat (2), Fungsi Badan Pengatur melakukan
pengaturan agar ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi
yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut BPH Migas telah mengeluarkan
Peraturan BPH Migas Nomor 06 Tahun 2015 tentang Penyaluran Jenis BBM
Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan pada Daerah yang belum
Terdapat Penyalur (sub penyalur). Latar belakang penyusunan peraturan ini berawal
dari tersebarnya masyarakat di daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan
sedangkan jarak dengan titik serah berupa Penyalur yang jumlahnya terbatas dan
sebagian besar berada di kota-kota besar (skala keekonomian) dan jaraknya cukup
jauh menjangkau masyarakat yang bermukim di daerah pedalaman/pelosok yang
juga memerlukan BBM untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Sehingga
diperlukan unit/entitas yang menjembatani distribusi BBM dari Penyalur ke
masyarakat di pedalaman tersebut. Ditengah kondisi tersebut, kegiatan penyaluran
BBM terutama Jenis BBM Tertentu (JBT) telah dilakukan oleh sebagian masyarakat
yang melakukan kegiatan jual-beli BBM sedangkan kegiatan tersebut tidak sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan. Sub penyalur merupakan perwakilan
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 30
konsumen sehingga dengan adanya perwakilan konsumen dapat membuat harga
BBM menjadi terjangkau.
Saat ini BPH Migas menjadikan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai
percontohan sub penyalur. Saat ini telah terbangun Sub Penyalur di Kabupaten
Kepulauan Selayar yang memenuhi baik syarat teknis maupun syarat safety. Sub
Penyalur yang menjadi percontohan ini telah diresmikan pada tanggal 24 Agustus
2016 dan dapat menjadi contoh Kabupaten/Kota yang ada di seluruh wilayah NKRI
apabila ingin melakukan penunjukan sub penyalur.
Dengan terbangunnya sub penyalur di Kabupaten Kepulauan Selayar,
membuat banyak Pemerintah Kabupaten/Kota juga menginginkan agar di daerahnya
terbangun sub penyalur dengan alasan masih sulit dan mahalnya BBM di wilayah
Kabupaten/Kota tersebut. Oleh karena itu pada tanggal 3 sd 4 November 2016 BPH
Migas mengundang Pemerintah Kabupaten/Kota di 15 Provinsi dengan tujuan
memberikan pemahaman mengenai sub penyalur agar penunjukan yang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah tidak menyimpang dari Peraturan yang berlaku.
Selain itu dalam rangka memenuhi kebutuhan BBM dan menekan harga BBM
di wilayah transmigrasi untuk konsumen pengguna usaha pertanian dan usaha
perikanan, maka BPH Migas bekerjasama dengan Kementerian Transmigrasi,
Kementerian Pertanian dan Kementerian Perikanan melalui implementasi sub
penyalur di wilayah transmigrasi pada tahun 2017. Pada tahap pertama, wilayah
transmigrasi yang akan menjadi percontohan adalah wilayah transmigrasi di
Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat dan wilayah transmigrasi di
Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Dengan adanya implementasi sub
penyalur di wilayah transmigrasi diharapkan dapat menjamin ketersediaan BBM di
wilayah transmigrasi dengan harga yang wajar sehingga mendorong perekonomian
di wilayah ini.
Selain penyusunan peraturan dan penerapan Sub Penyalur, pada tahun 2016
BPH Migas juga melakukan monitoring cadangan operasional Badan Usaha dalam
rangka menjaga ketahanan stok BBM. Untuk memudahkan Badan Pengatur dalam
memonitoring cadangan operasional Badan Usaha maka setiap Badan Usaha
pemegang izin usaha Penyimpanan dan pemegang izin usaha Niaga wajib
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 31
menyampaikan laporan kegiatannya kepada Badan Pengatur, hal ini sesuai dengan
Pasal 39 Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2004 Badan Usaha Pemegang Izin
Usaha Penyimpanan wajib menyampaikan laporan kepada Menteri mengenai
rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan usaha penyimpanan meliputi jenis,
jumlah dan/atau mutu komoditas yang disimpan setiap 3 (tiga) bulan sekali atau
sewaktu – waktu diperlukan dengan tembusan kepada Badan Pengatur dan Pasal
45 Badan Usaha pemegang izin usaha niaga wajib menyampaikan laporan kepada
Menteri mengenai pelaksanaan kegiatan usaha Niaga setiap bulan sekali atau
sewaktu – waktu apabila diperlukan dengan tembusan kepada Badan Pengatur.
Badan Pengatur melakukan pengaturan dan pengawasan atas pelaksanaan,
penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak salah satunya meliputi
menetapkan alokasi cadangan Bahan Bakar Minyak dari masing – masing Badan
Usaha sesuai dengan Izin Usaha untuk memenuhi cadangan Bahan Bakar Minyak
Nasional. Dalam rangka menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasannya, BPH
Migas belum memfokuskan pengawasan/monitoring mengenai cadangan
operasional Badan Usaha.
Kegiatan monitoring ini meliputi kegiatan inventarisasi data sekunder dan
pengecekan faslilitas di lapangan mengenai data lokasi, jumlah, jenis BBM dan
kapasitas penyimpanan secara sampling, dilakukan rapat koordinasi internal
dan/atau dengan stakeholder terkait. Kemudian dilakukan evaluasi dan analisa dari
terhadap ketahanan stock BBM Badan Usaha untuk dapat dijadikan informasi
sebagai masukan/bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan agar dapat
menjamin ketersediaan/ pasokan BBM apabila kondisi stok BBM dalam kondisi krisis
maupun kritis.
Output kegiatan selama periode pelaksanaan 1 Januari s.d 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 32
a. Monitoring fasilitas penyimpanan Badan Usaha
Tabel 4.
Fasilitas Penyimpanan PT Pertamina (Persero)
Kabupaten/Kota Jml. Tangki Kapasitas (Liter)
Sabang 17 26.096.124
Lhokseumawe 8 16.133.332
Simeuleu 4 2.159.443
Aceh Barat 6 11.499.532
Banda Aceh 3 291.000
Total 38 56.179.431
Medan 31 140.318.214
Pematang Siantar 4 2.447.573
Sibolga 9 23.684.072
Gunung Sitoli 7 6.384.496
Asahan 13 1.424.050
Deli Serdang 5 17.940.000
Total 69 192.198.405
Dumai 11 17.756.014
Indragiri Hilir 7 10.387.349
Siak 14 33.137.939
Pekanbaru 11 766.000
Total 43 62.047.302
Batam 17 98.583.848
Tanjung Pinang 10 25.504.436
Natuna 13 8.747.727
Bintan 18 192.983.438
Total 58 325.819.449
Batam 3 23.300.000
Padang 19 138.583.108
Total 19 138.583.108
Jambi 16 20.779.197
Total 16 20.779.197
Bengkulu 15 20.263.863
Total 15 20.263.863
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 33
Kabupaten/Kota Jml. Tangki Kapasitas (Liter)
Lubuk Linggau 7 4.013.445
Lahat 9 3.050.460
Palembang 15 51.064.132
Ogan Komering Ulu 6 3.117.543
Total 37 61.245.580
Pangkal Pinang 14 20.816.975
Belitung 12 4.677.029
Total 26 25.494.004
Bandar Lampung 14 85.336.513
Total 14 85.336.513
Bandar Lampung 8 15.500.000
Total 8 15.500.000
Cilegon 36 391.705.348
Tangerang 9 118.629.000
Total 45 510.334.348
Jakarta Utara 36 430.924.417
Jakarta Timur 4 8.550.000
Jakarta Selatan 4 400.000
Total 44 439.874.417
Karawang 10 88.147.896
Indramayu 31 601.049.633
Tasikmalaya 10 47.969.446
Bandung 24 157.183.849
Total 75 894.350.824
Cilacap 35 312.526.400
Tegal 10 6.508.403
Boyolali 9 100.357.181
Surakarta 4 399.000
Semarang 22 109.840.695
Total 80 529.631.679
Sleman 27 100.978.158
Total 27 100.978.158
Madiun 19 12.305.456
Surabaya 41 225.820.119
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 34
Kabupaten/Kota Jml. Tangki Kapasitas (Liter)
Pamekasan 5 25.608.359
Malang 8 6.020.977
Banyuwangi 14 62.578.552
Tuban 9 344.399.232
Total 96 676.732.695
Badung 16 44.121.371
Karangasem 21 167.250.179
Total 37 211.371.550
Manggarai 8 4.159.276
Bima 11 7.046.749
Sumbawa 7 7.634.825
Mataram 10 32.567.908
Lombok Tengah 5 667.000
Manggarai Barat 2 46.000
Total 43 52.121.758
Flores Timur 2 1.055.903
Alor 7 2.002.467
Sikka 9 19.358.333
Sumba Timur 5 5.191.226
Belu 8 2.586.824
Kupang 15 24.517.524
Ende 6 5.498.165
Total 52 60.210.442
Pontianak 26 41.382.218
Sanggau 7 9.114.387
Sintang 11 21.556.578
Ketapang 3 5.383.386
Total 47 77.436.569
Banjarmasin 25 39.366.992
Kotabaru 10 63.736.624
Total 35 103.103.616
Kotawaringin Barat 11 8.026.084
Pulang Pisau 9 13.304.252
Kotawaringin Timur 5 11.329.475
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 35
Kabupaten/Kota Jml. Tangki Kapasitas (Liter)
Palangkaraya 4 638.000
Total 29 33.297.811
Balikpapan 16 31.384.424
Berau 5 8.266.454
Samarinda 9 19.542.618
Total 30 59.193.496
Tarakan 16 23.182.550
Total 16 23.182.550
Makassar 25 99.530.995
Palopo 6 12.457.596
Pare-Pare 9 20.209.426
Total 40 132.198.017
Banggai 11 11.631.686
Donggala 8 15.766.607
Morowali 5 3.878.823
Parigi Moutong 5 3.883.868
Poso 4 5.284.338
Toli-Toli 10 6.449.387
Palu 4 409.000
Total 47 47.303.709
Baubau 11 123.047.043
Kendari 13 13.414.170
Kolaka 5 7.622.256
Muna 5 3.303.187
Total 34 147.386.656
Bitung 14 41.907.525
Kepulauan Sangihe 5 3.185.621
Manado 9 533.000
Total 28 45.626.146
Gorontalo 8 13.574.391
Total 8 13.574.391
Ambon 23 154.318.538
Seram Timur 8 2.647.108
Maluku Tengah 6 3.984.549
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 36
Kabupaten/Kota Jml. Tangki Kapasitas (Liter)
Buru 6 3.229.414
Maluku Tenggara Barat 5 3.829.751
Tual 11 20.446.479
Kepulauan Aru 4 3.247.138
Total 63 191.702.977
Halmahera Selatan 4 2.288.123
Ternate 12 14.053.598
Kepulauan Sula 3 1.512.691
Halmahera Utara 11 4.821.700
Total 30 22.676.112
Merauke 14 10.502.803
Jayapura 21 28.835.804
Nabire 8 4.458.022
Biak Numfor 19 31.779.668
Timika 14 7.981.667
Kepulauan Yapen 4 2.676.664
Total 80 86.234.628
Kaimana 6 3.375.599
Fak-Fak 4 3.193.814
Manokwari 12 8.047.251
Sorong 10 26.946.617
Total 32 41.563.281
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 37
b. Peta Sebaran Fasilitas Penyimpanan Badan Usaha
Gambar 5.
Fasilitas Penyimpanan BBM per Provinsi
c. Analisis Kondisi Stok
Kondisi Stok BBM PT Pertamina (persero) Pada tanggal 31
Desember 2016, kondisi normal (BBM jenis Premium: 19.52 hari;
Solar: 19.25 hari; Pertamax: 18.39 hari; Pertalite: 1.54 hari; Pertamina
Dex: 33.76 hari; Kerosene: 45.14 hari; Avtur 20.54 hari). Secara
Umum/Nasional proses penyaluran BBM berjalan normal. Untuk
secara lebih rinci stok BBM dapat disampaikan sebagai berikut :
Tabel 5.
Stok BBM PT Pertamina (Persero) per 31 Desember
NO PRODUK STOCK DOT COVERAGE DAYS
(KL) (KL) (HARI)
1 PREMIUM 1.076.846 55.153 19,52
2 SOLAR 1.316.297 68.382 19,25
3 PERTAMAX 615.511 33.472 18,39
4 PERTALITE 83.058 53.879 1,54
5 PERTAMAX TURBO 20.023 898 22,30
6 PERTAMINA DEX 30.083 891 33,76
7 KEROSENE 91.269 2.022 45,14
8 AVTUR 274.196 13.349 20,54
9 LPG *) 253.579 19.962 12,70
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 38
• Kondisi kritis menurut definisi PT Pertamina adalah coverage
days dibawah 2 hari.
• Pada table diatas untuk jenis BBM Pertalite meskipun CD nya
dibawah 2 hari, tidak termasuk ke dalam kondisi kritis
dikarenakan jenis BBM Pertalite dapat diperoleh dengan cara
blending antara Pertamax dan Premium sesuai kebutuhan.
Selanjutnya, dalam rangka mengkoordinasikan penyiapan pengaturan,
pengelolaan dan pengawasan Cadangan BBM Nasional, Direktorat BBM juga telah
membuat draft peraturan Cadangan BBM yang menjadi payung hukum pelaksanaan
penyediaan Cadangan BBM Nasional oleh Pemerintah dan Badan Usaha. Pokok-
pokok bab di dalam peraturan tersebut sebagai berikut:
BAB I Ketentuan Umum
Berisi tentang definisi dan arti umum yang terkandung dalam draft
Peraturan;
BAB II Jenis dan Jumlah Cadangan BBM Nasional
Berisi tentang pengaturan jumlah dan jenis cadangan BBM Nasional;
BAB III Penugasan Penyediaan Cadangan BBM Nasional
Berisi tentang pengaturan terhadap penyediaan Cadangan BBM
Nasional;
BAB IV Standar dan MUTU
Berisi tentang standar dan mutu BBM yang akan disediakan dan
adidistribusikan untuk keperluan CadanganBBM Nasional;
BAB V Penentuan Alokasi Cadangan BBM Nasional
Berisi tentang pengaturan terkait alokasi Cadangan BBM Nasional
kepada masing-masing Badan Usaha;
BAB VI Mekanisme Penugasan Badan Usaha Pelaksana Penyediaan
Cadangan BBM Nasional
Berisi tentang mekanisme penugasan terhadap masing-masing badan
usaha penyediaan cadangan BBM Nasional;
BAB VII Kelangkaan Bahan Bakar Minyak
Berisi kriteria tentang kelangkaan bahan bakar minyak dan uraian
terhadap indikasi terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 39
BAB VIII Penggunaan Cadangan BBM Nasional
Berisi tentang pengaturan penggunaan Cadangan BBM Nasional;
BAB IX Pembiayaan Cadangan BBM Nasional
Berisi tentang ketentuan biaya yang dikenakan terhadap penyediaan
cadangan BBM Nasional
BAB X Pelaporan dan pengawasan Cadangan BBM Nasional
Berisi tentang tata cara pelaporan dan pengawasan terhadap
wpenyediaan dan pendistribusian cadangan BBM Nasional
BAB XI Sanksi
Berisi sanksi Badan Usaha terkait pelanggaran terhadap penyediaan
dan pendistribusian Cadangan BBM Nasional.
Berikut adalah proyeksi kebutuhan Cadangan BBM Nasional.
1. Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM
Grafik 2
Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030 berdasarkan
Usual Consumption Trend
Dalam skenario perhitungan kebutuhan Cadangan BBM dalam negeri
berdasarkan trend pertumbuhan konsumsi BBM diperoleh informasi bahwa
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 40
kebutuhan konsumsi BBM (demand) sampai dengan tahun 2030 menunjukkan trend
kenaikan yang signifikan sedangkan kebutuhan pasokan BBM (supply) yang
merupakan produksi kilang dalam negeri relatif stabil/konstan sehingga permintaan
kebutuhan BBM dalam negeri lebih tinggi daripada produksi dalam negeri maka
terjadi selisih (GAP) yang cukup besar. Dengan asumsi tidak ada diversifikasi
sampai dengan tahun 2030 dan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 % per tahun maka
untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri masih harus dilakukan impor baik
dalam bentuk Crude Oil maupun BBM. Besarnya angka impor itu sendiri diakibatkan
oleh terbatasnya kapasitas kilang dalam negeri.
Grafik 3
Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030 berdasarkan 20%
Energy Mixed
Dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 dan diperbaharui Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional telah
dirumuskan mengenai bauran energi di tahun 2025 dan 2050 yang mengurangi
konsumsi energi fosil dan menggantinya dengan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dalam skenario perhitungan kebutuhan Cadangan BBM dalam negeri dengan
memperhatikan bauran energi final untuk sektor minyak bumi (BBM) ditargetkan
menurun sampai dengan 25 % di tahun 2025 dan menjadi kurang dari 20 % di tahun
2050.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 41
Grafik 4
Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030 berdasarkan
Skenario RDMP PT Pertamina
Perhitungan kebutuhan Cadangan BBM Nasional dengan mempertimbangkan
Refinery Development Master Plan (RDMP) PT Pertamina (Persero) ditargetkan
produksi kilang dalam negeri di tahun 2025 meningkat menjadi 1.52 MBPD sehingga
kebutuhan konsumsi BBM dalam negeri dapat tercukupi meskipun masih diperlukan
impor baik dalam bentuk Crude Oil maupun BBM untuk menutupi kekurangan
produksi dan permintaan kebutuhan konsumsi BBM dalam negeri.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 42
Grafik 5
Proyeksi Kebutuhan Cadangan BBM s.d Tahun 2030 berdasarkan
Skenario Mandatory Reserve 30 days
Apabila terdapat Skenario Mandatory Reserves selama 30 hari maka besaran
ini akan menambah total kebutuhan BBM. Melihat perkembangan tersebut,
Direktorat BBM BPH Migas melakukan analisis kebutuhan tangki penyimpanan BBM
di seluruh wilayah Indonesia dengan berdasarkan throughput yang ada di Badan
Usaha. Data yang dihimpun diantaranya Data Penyaluran Harian (DOT) untuk jenis
BBM Gasoline, Gas Oil, dan Avtur. Data kapasitas tangki diperoleh dari laporan
Badan Usaha sampai dengan tahun 2016.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 43
II. Jumlah Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian
BBM
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALI
SASI
% PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedianya
Pengaturan
dan
Penetapan
serta
Terlaksananya
Pengawasan
Penyediaan
dan
Pendistribusia
n BBM di
Seluruh
Wilayah NKRI
Jumlah
Perencanaan
Pelaksanaan
Penyediaan
dan
Pendistribusia
n BBM
3
Laporan
3
Laporan
100 Pengaturan
dan
Pengawasan
Penyediaan
dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa
2.942.916.000 2.908.759.000 98,84
Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa realisasi terhadap target kinerja adalah
sebesar 100 %, dimana kegiatan yang dilakukan terdiri dari:
1. Melakukan penunjukan Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Tertentu Alokasi
BBM per Provinsi Kabupaten/ Kota, yang telah dilaksanakan yaitu proses
penunjukan Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Tertentu;
Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan,
Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, dimana Badan
Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi diberikan wewenang untuk memberikan
Penugasan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) dan
Penugasan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis BBM Khusus Penugasan
(P3JBKP) kepada Badan Usaha melalui proses penunjukan langsung dan/atau
seleksi. Untuk menindaklanjuti kewenangan tersebut, BPH Migas menerbitkan
Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 09 tahun 2015
tentang Penugasan Badan Usaha untuk melaksanakan penyediaan dan
pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar
Minyak Khusus Penugasan.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 44
Dalam pelaksanaan proses seleksi Badan Usaha pelaksana Penugasan
Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu (P3JBT) tahun 2017, BPH
Migas telah melakukan jajak minat dan mengundang Badan Usaha sebanyak 29
(dua puluh sembilan) Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga Umum yang
memiliki Nomor Registrasi Usaha (NRU) dan memiliki fasilitas penyimpanan
(status kepemilikan fasilitas milik sendiri) untuk melakukan pendaftaran dan
pengambilan dokumen seleksi Badan Usaha P3JBT tahun 2017.
Setelah melalui serangkaian proses seleksi, dari 29 Badan Usaha yang
diundang untuk melakukan pendaftaran dan pengambilan Dokumen Seleksi
Calon Badan Usaha P3JBT Tahun 2017, terdapat 11 Badan Usaha yang
melakukan pendaftaran dan mengambil Dokumen Seleksi Penugasan, yaitu PT
Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo Tbk, PT Yavindo Sumber Persada, PT
Mega Green Technology, PT Barokah Bersaudara Perkasa, PT Astiku Sakti, PT
Multi Trading Pratama, PT Usaha Catur Mitra, PT Tri Wahana Universal, PT
Elnusa Petrofin, dan PT Petro Andalan Nusantara.
Dari 11 (sebelas) Badan Usaha yang mengambil Dokumen Seleksi hanya 3
(tiga) Badan Usaha memasukkan Dokumen Penawaran dalam proses seleksi
Calon Badan Usaha P3JBT Tahun 2017, yaitu PT Pertamina (Persero), PT AKR
Corporindo Tbk dan PT Tri Wahana Universal. Ketiga Badan Usaha tersebut
selanjutnya dievaluasi yang meliputi evaluasi administrasi, teknis serta finansial
– komersial dan selanjutnya BPH Migas melalui Sidang Komite menetapkan 2
(dua) Badan Usaha P3JBT Tahun 2017, yakni PT Pertamina (Persero), dan PT
AKR Corporindo Tbk. Sedangkan PT Tri Wahana Universal dinilai tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Penetapan tersebut dituangkan dalam
Surat Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 23/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016
tentang Penugasan Badan Usaha untuk melaksanakan Penyediaan dan
Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu tahun 2017.
Adapun total besaran kuota volume Jenis BBM Tertentu untuk Badan Usaha
pelaksana Penugasan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu
(P3JBT) tahun 2017 sebesar 16.610.000 Kiloliter, dengan rincian untuk tiap
Badan Usaha sebagai berikut :
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 45
1) PT Pertamina (Persero) sebesar 16.310.000 Kiloliter, yang terdiri
dari BBM jenis Minyak Tanah (kerosene) sebesar 610.000 Kiloliter
dan BBM jenis Minyak Solar (Gas Oil) sebesar 15.700.000 Kiloliter;
2) PT AKR Corporindo Tbk sebesar 300.000 Kiloliter untuk BBM jenis
Minyak Solar (Gas Oil).
Dalam melakukan Penugasan Penyediaan Dan Pendistribusian Jenis BBM
Tertentu (P3JBT) tahun 2017, PT Pertamina (Persero) dalam menyalurkan Jenis
BBM Tertentu tersebut melalui 7.203 penyalur dengan rincian 6.828 penyalur
eksisting dan 375 penyalur baru (on progress pembangunan). Sedangkan PT AKR
Corporindo Tbk menyalurkan Jenis BBM Tertentu melalui 142 penyalur dengan
rincian 137 penyalur eksisting dan 5 penyalur baru (on progress pembangunan).
Sehingga total penyalur yang akan mendistribusikan Jenis BBM Tertentu tahun 2017
sejumlah 7.345 penyalur.
Dengan berpedoman pada kedua peraturan tersebut diatas maka untuk tahun
2016 BPH Migas telah memberikan penugasan kepada PT. Pertamina (Persero) dan
PT. AKR Corporindo, Tbk sebagai Badan Usaha Pelaksana Penugasan Penyediaan
dan Pendistribusian JBT Tahun 2016 melalui Surat Keputusan Kepala BPH Migas
Nomor 30/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2015 sebagaimana telah diubah dengan Surat
Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 17/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016. Dalam
penugasan tersebut, BPH Migas menunjuk PT. Pertamina (Persero) untuk
menyalurkan Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar sebesar 15.213.000 KL dan
Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Tanah (Kerosene) sebesar 688.000 KL dan juga
menunjuk PT.AKR Corporindo, Tbk untuk menyalurkan Jenis BBM Tertentu Jenis
Minyak Solar sebesar 287.000 KL, sesuai dengan Kuota volume BBM Bersubsidi
dalam APBN-P tahun 2016. dengan rincian volume penugasan sebagai berikut :
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 46
Tabel 6.
Penugasan Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Tertentu tahun 2016
Jenis BBM Tertentu (JBT)
SK BPH Migas Penugasan JBT tahun 2016 Nomor 17/P3JBT/BPH Migas/KOM/2016
Kuota Volume PT. Pertamina
(Persero)
Kuota Volume PT. AKR Corporindo Tbk
(KL/Tahun) (KL/Tahun)
Minyak Tanah 688.000 -
Minyak Solar 15.213.000 287.000
TOTAL 15.901.000 287.000
Penugasan tersebut dilakukan dalam rangka agar ketersediaan dan distribusi
Bahan Bakar Minyak terutama Jenis BBM Tertentu yang disubsidi Pemerintah dapat
tersedia dan terdistribusi di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga ke
wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar. Adapun total volume Jenis BBM Tertentu
yang harus disalurkan oleh Badan Usaha Pelaksana Penugasan Penyediaan dan
Pendistribusian Jenis BBM Tertentu Tahun 2016 adalah sebanyak 16.188.000 KL,
dimana PT Pertamina (Persero) ditugaskan untuk menyalurkan Jenis BBM Tertentu
sebesar 15.901.000 atau sebesar 98,23% dari kuota nasional JBT APBN-P 2016
sedangkan PT AKR Corporindo Tbk ditugaskan volume sebesar 287.000 KL atau
sebesar 1.77% dari kuota nasional dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 7.
Perbandingan penugasan Kuota Penugasan JBT Badan Usaha tahun 2016
Jenis BBM Tertentu
(JBT)
SK BPH Migas Penugasan JBT tahun 2016 Nomor 17/P3JBT/BPH Migas/KOM/2016
Kuota Volume PT. Pertamina (Persero)
Kuota Volume PT. AKR Corporindo
Tbk
KUOTA VOLUME JBT NASIONAL
Kuota (KL) %kuota Kuota (KL)
%kuota Kuota Nasional (KL)
%kuota
Minyak Tanah 688.000 100% - 0% 688.000 100%
Minyak Solar 15.213.000 98,15% 287.000 1,85% 15.500.000 100%
TOTAL 15.901.000 98,23% 287.000 1,77% 16.188.000 100%
Sedangkan untuk penugasan Badan Usaha untuk melaksanakan penyediaan
dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu tahun 2017, maka dengan mengacu kepada
kedua peraturan tersebut, maka BPH Migas melakukan seleksi terhadap Badan
Usaha Pelaksana untuk melaksanakan Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian
Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu (JBT) untuk tahun Anggaran 2017. Proses
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 47
seleksi dimulai dengan jajak minat dan mengundang Badan Usaha untuk mengikuti
proses seleksi P3JBT Tahun 2017 yaitu sebanyak 29 (dua puluh sembilan) Badan
Usaha yang merupakan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Umum (BU
PIUNU) yang telah memiliki Nomor Registrasi Usaha (NRU) dan memiliki fasilitas
penyimpanan (status kepemilikan milik sendiri). Dari 29 (dua puluh sembilan) Badan
Usaha yang diundang terdapat 11 (sebelas) Badan Usaha yang mengambil
Dokumen Seleksi P3JBT Tahun 2017. Dari 11 (sebelas) Badan Usaha yang
mengambil Dokumen Seleksi P3JBT Tahun 2017 terdapat 3 (tiga) Badan Usaha
yang memasukkan Dokumen Penawaran yaitu PT. Pertamina (Persero), PT. AKR
Corporindo Tbk dan PT. Tri Wahana Universal. Setelah menjalankan serangkaian
proses penilaian, evaluasi, dan verifikasi terhadap tiga Badan Usaha yang
memasukkan Dokumen Penawaran P3JBT tersebut, maka melalui Sidang Komite
BPH Migas pada 27 Oktober 2016, akhirnya BPH Migas menetapkan PT Pertamina
(Persero) dan PT AKR Corporindo Tbk sebagai Pelaksana Penyediaan dan
Pendistribusian Jenis BBM Tertentu Tahun 2017, sedangkan PT Tri Wahana
Universal dinyatakan gugur karena belum memenuhi persyaratan.
Berdasarkan Surat Keputusan BPH Migas Nomor 23/P3JBT/BPH Migas/KOM/2016,
maka total besaran kuota penugasan pelaksana penyediaan dan pendistribusian
Jenis BBM Tertentu Tahun 2017 sebesar 16.610.000 KL, yang ditugaskan kepada 2
(dua) Badan Usaha yaitu kepada PT Pertamina (Persero) sebesar 16.310.000 KL
(98,19%), yang terdiri atas Minyak Tanah (kerosene) sebesar 610.000 KL dan
Minyak Solar (Gas Oil) sebesar 15.700.000 KL, serta kepada PT AKR Corporindo
Tbk total sebesar 300.000 KL (1,81%) BBM jenis Minyak Solar (Gas Oil).
Adapun rincian penugasan tahun 2017 sebagai berikut :
Tabel 8. Penugasan Badan Usaha Jenis BBM Tertentu tahun 2017
Jenis BBM Tertentu
(JBT)
SK BPH Migas Penugasan JBT tahun 2017 Nomor 23/P3JBT/BPH Migas/KOM/2016
Kuota Volume PT. Pertamina
(Persero)
Kuota Volume PT. AKR
Corporindo Tbk
KUOTA VOLUME JBT NASIONAL
Kuota (KL) %kuota Kuota (KL)
%kuota Kuota
Nasional (KL) %kuota
Minyak Tanah 610.000 100% - 0% 610.000 100%
Minyak Solar 15.700.000 98,13% 300.000 1,87% 16.000.000 100%
TOTAL 16.310.000 98,19% 300.000 1,81% 16.610.000 100%
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 48
Dalam mendistribusikan Jenis BBM Tertentu tersebut, PT Pertamina (Persero)
menyalurkan melalui 7.203 penyalur dengan rincian sebanyak 6.828 penyalur
eksisting (telah beroperasi) dan 375 penyalur baru (on progress pembangunan).
Sedangkan PT AKR Corporindo Tbk menyalurkan Jenis BBM Tertentu melalui 142
penyalur dengan rincian 137 penyalur eksisting dan 5 penyalur baru (on progress).
Sehingga total penyalur yang akan mendistribusikan Jenis BBM Tertentu tahun 2017
sejumlah 7.345 penyalur.
2. Melakukan penunjukan Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan
Alokasi BBM per Provinsi Kabupaten/ Kota, yang telah dilaksanakan yaitu proses
penunjukan Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan;
Pada tahun 2016 ini sesuai dengan peraturan presiden 191 tahun 2014 tentang
Penyediaan dan Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak,
dimana ditetapkan satu jenis BBM selain Jenis BBM Tertentu yaitu Jenis BBM
Khusus Penugasan. Adapun definisi Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan
yang selanjutnya disebut Jenis BBM Khusus Penugasan adalah bahan bakar yang
berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi dan/atau bahan bakar yang berasal
dan/atau diolah dari Minyak Bumi yang telah dicampurkan dengan Bahan Bakar
Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain dengan jenis, standar dan mutu
(spesifikasi) tertentu, yang didistribusikan di wilayah penugasan dan tidak diberikan
subsidi. Jenis BBM Khusus Penugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf
b merupakan BBM jenis Bensin (Gasoline) RON minimum 88 untuk didistribusikan di
wilayah penugasan. Wilayah penugasan JBKP meliputi seluruh Wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia kecuali di wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa
Timur, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Bali.
Penyediaan dan pendistribusian atas volume kebutuhan tahunan Jenis BBM Khusus
Penugasan dilaksanakan oleh Badan Usaha melalui penugasan oleh Badan
Pengatur.
Untuk tahun 2016, BPH Migas telah menugaskan PT Pertamina ( Persero )
untuk menyediakan dan mendistribusikan Jenis BBM Khusus Penugasan jenis
bensin premium ( Gasoline 88 ) pada wilayah penugasan yang ditetapkan melalui
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 49
Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 34/P3JBKP/BPH MIGAS/KOM/2015 Tentang
Penugasan PT. Pertamina (Persero) untuk Melaksanakan Penyediaan dan
Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan Tahun 2016.
BPH Migas menetapkan alokasi volume Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus
Penugasan (JBKP) pada tahun 2016 untuk PT. Pertamina (Persero) sebesar
13.000.000 KL
Tabel 9.
Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan tahun 2016
Jenis BBM Khusus
Penugasan (JBKP)
SK Penugasan BPH Migas Nomor 34/P3JBKP/BPH MIGAS/KOM/2015
Alokasi Volume PT. Pertamina (Persero) Tahun 2016
(KL/Tahun)
Bensin (Gasoline) RON minimum 88
13.000.000
Selanjutnya sesuai prosedur dalam Peraturan BPH Migas Nomor 9 tahun 2015
maka setelah melalui evaluasi kemampuan teknis, finansial dan komersial akhirnya
dipilih dan ditetapkan PT Pertamina (Persero) sebagai Badan Usaha pelaksana
Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus
Penugasan untuk tahun 2017 yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Nomor
22/P3JBKP/BPH MIGAS/KOM/2016 Tentang Penugasan PT. Pertamina (Persero)
untuk Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak
Khusus Penugasan Tahun 2017 dengan volume penugasan Bensin (Gasoline) RON
minimal 88 sebesar 12.500.000 KL (dua belas juta lima ratus ribu kiloliter).
Tabel 10.
Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Khusus Penugasan tahun 2017
Jenis BBM Khusus
Penugasan (JBKP)
SK Penugasan BPH Migas Nomor 22/P3JBKP/BPH MIGAS/KOM/2016
Alokasi Volume PT. Pertamina (Persero) tahun 2017
(KL/Tahun)
Bensin (Gasoline) RON minimum 88
12.500.000
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 50
3. Koordinasi Pengumpulan Bahan dan Data di Kabupaten/ Kota untuk perhitungan
BBM Nasional.
Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan,
Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, dimana Badan
Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi juga diberikan tugas dan wewenang untuk
menetapkan alokasi volume Jenis BBM Tertentu untuk setiap Kabupaten/Kota
diseluruh NKRI termasuk untuk konsumen pengguna dan konsumen pengguna
khusus.
Dalam rangka menetapkan kuota volume Jenis BBM Tertentu per
Kabupaten/Kota dan kuota volume JBT untuk tiap konsumen pengguna, telah
dilakukan rapat koordinasi membahas kebutuhan Jenis BBM Tertentu dengan
berbagai pihak terkait yaitu :
Kementerian Agama untuk Konsumen Pengguna Pelayanan Umum;
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil untuk Konsumen Pengguna
Usaha Mikro;
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian
Pertanian untuk Konsumen Pengguna Usaha Pertanian;
Direktorat Jenderal Kapal Perikanan dan Alat Tangkap Ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk Konsumen Pengguna
Usaha Perikanan;
Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Budidaya Kementerian
Kelautan dan Perikanan untuk Konsumen Pengguna Usaha Perikanan;
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
untuk Konsumen Pengguna Transportasi Angkutan Umum Berupa
Kapal Berbendera Indonesia Untuk Angkutan Sungai, Danau Dan
Penyeberangan;
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan
untuk Konsumen Pengguna Transportasi Kapal Pelayaran
Rakyat/Perintis dan Sarana Transportasi laut berupa kapal berbendera
Indonesia dengan trayek dalam negeri berupa angkutan umum
penumpang;
PT KAI (Persero) untuk Konsumen Pengguna Kereta Api;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 51
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk Konsumen Pengguna
Transportasi Angkutan Umum Berupa Kapal Berbendera Indonesia
Untuk Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan;
PT Pelni (Persero) Transportasi Kapal Perintis dan Sarana
Transportasi laut berupa kapal berbendera Indonesia dengan trayek
dalam negeri berupa angkutan umum penumpang;
PT Pertamina (Persero) selaku Badan Usaha Pelaksana Penyediaan
dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus
Penugasan;
PT AKR Corporindo Tbk. selaku Badan Usaha Pelaksana Penyediaan
dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu;
Organisasi Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan (Gapasdap) untuk Konsumen Pengguna Transportasi
Angkutan Umum Berupa Kapal Berbendera Indonesia Untuk Angkutan
Sungai, Danau Dan Penyeberangan.
Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan di beberapa wilayah antara lain yaitu
Kota Surabaya, Kota Kupang, Kota Cilegon, Kab. Banyuwangi, Kab. Karangasem,
Kab. Bulukumba, Kota Bau-bau, Kota Padang, Kota Batam, Kota Sorong, Kota
Pontianak, dan Kota Bandung. Dari hasil analisis dan verifikasi data didapatkan
volume kebutuhan Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan yang
selanjutnya ditetapkan dalam SK Kepala BPH Migas sebagai berikut :
1. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor
01/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Kuota Volume Jenis Bahan
Bakar Minyak Tertentu Per Propinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2016
sebagaimana telah diubah 2 (dua) kali, terakhir dengan Surat Keputusan
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor
30/P3JBT/BPH MIGAS /KOM/2016;
2. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
02/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Penyediaan dan
Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per
Provinsi/Kabupaten/Kota oleh PT Pertamina (Persero) Tahun 2016,
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 52
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengatur
Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 31/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016;
3. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
03/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Penyediaan dan
Pendistribusian Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Per
Provinsi/Kabupaten/Kota oleh PT AKR Corporindo Tbk Tahun 2016
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengatur
Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 32/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016;
4. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
35/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2015 tentang Penetapan Kuota Jenis
Bahan Bakar Minyak Tertentu Untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Tahun 2016 sebagaimana lampiran telah diubah melalui sidang Komite
BPH Migas tanggal 19 Desember 2016;
5. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
21/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Alokasi Volume Jenis Bahan
Bakar Minyak Tertentu Untuk Konsumen Pengguna Kapal Pelayaran
Rakyat Tahun 2016;
6. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
05/PSO/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Alokasi Voume Jenis Bahan
Bakar Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk Konsumen
Pengguna Transportasi Angkutan Umum Berupa Kapal Berbendera
Indonesia untuk Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan,
sebagaimana lampiran telah diubah melalui sidang Komite BPH Migas
tanggal 19 Desember 2016;
7. Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor
Nomor 07/PSO/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Alokasi Volume Jenis
Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk PT
Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Tahun 2016 sebagaimana
lampiran telah diubah melalui sidang Komite BPH Migas tanggal 19
Desember 2016;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 53
Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi
Nomor 01/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2016 tentang Kuota Volume Jenis Bahan Bakar
Minyak Tertentu Per Propinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2016 sebagaimana telah
diubah 2 (dua) kali, terakhir dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir
Minyak Dan Gas Bumi Nomor 30/P3JBT/BPH MIGAS /KOM/2016, total alokasi
volume Jenis BBM Tertentu secara nasional sebesar 16.188.000 KL (enam belas
juta seratus delapan puluh delapan ribu kilo liter) dengan rincian Minyak Tanah
sebesar 688.000 KL dan Minyak Solar sebesar 15.500.000 KL. Adapun rincian
alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu per konsumen pengguna untuk tahun
2016 sebagai berikut:
1) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Tanah untuk
konsumen Pengguna Rumah Tangga, Usaha Mikro dan Perikanan
sebesar 688.000 KL;
2) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk
konsumen Pengguna Pelayanan Umum sebesar 6.282 KL;
3) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk
konsumen Pengguna Usaha Mikro sebesar 19.772 KL;
4) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk
konsumen Pengguna Usaha Pertanian 1.086.859 KL;
5) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk
konsumen Pengguna Usaha Perikanan sebesar 2.579.900 KL;
6) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk
konsumen Pengguna Transportasi sebesar 11.807.187 KL
Persentasi alokasi volume Jenis BBM Tertentu per konsumen pengguna tahun
2016 dapat dilihat dalam Gambar di bawah ini.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 54
Grafik 6.
Persentase alokasi volume Jenis BBM Tertentu per konsumen pengguna
Selain menetapkan alokasi volume Jenis BBM Tertentu per Kabupaten/Kota
Tahun 2016 dan alokasi volume Jenis BBM Tertentu Konsumen pengguna sebagai
bagian dalam Kabupaten/Kota, BPH Migas juga menetapkan alokasi volume Jenis
BBM Tertentu untuk Konsumen Pengguna Khusus yang merupakan bagian dari
alokasi volume Konsumen Pengguna sesuai Peraturan Presiden nomor 191 tahun
2014. Adapun konsumen pengguna Khusus yang telah ditetapkan merupakan
bagian dari alokasi volume Jenis BBM Tertentu untuk konsumen pengguna
transportasi sebagai berikut:
1) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk
konsumen Pengguna Transportasi khusus PT. Kereta Api Indonesia
sebesar 279.335 KL;
2) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk
konsumen Pengguna Transportasi khusus PT. Pelayaran Nasional
Indonesia sebesar 296.500 KL;
3) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk
konsumen Pengguna Transportasi khusus Angkutan Umum berupa Kapal
Berbendera Indonesia untuk Angkutan Sungai, Danau, dan
Penyeberangan sebesar 179.400 KL dengan rincian kapal milik PT. ASDP
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 55
Indonesia Ferry (Persero) sebesar 161.000 KL dan kapal milik Badan
Usaha selain PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebesar 18.400 KL ;
4) Alokasi volume kuota Jenis BBM Tertentu Jenis Minyak Solar untuk
konsumen Pengguna Transportasi khusus Kapal Pelayaran Rakyat
sebesar 45.000 KL dan dialokasikan sebesar 15.000 KL sebagai
kontijensi.
III. Jumlah Pelaksanaan Pengaturan dan Pengawasan atas Penyediaan dan
Pendistribusian BBM
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALI
SASI
% PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALI-SASI %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedianya
Pengaturan
dan
Penetapan
serta
Terlaksananya
Pengawasan
Penyediaan
dan
Pendistribusia
n BBM di
Seluruh
Wilayah NKRI
Jumlah
Pelaksanaan
Pengaturan dan
Pengawasan
atas
Penyediaan
dan
Pendistribusian
BBM BBM Pendistribusian BBM
6
Laporan
6 Laporan 100 Pengaturan
dan
Pengawasan
Penyediaan
dan
Pendistribusi
an BBM dan
Pengangkuta
n Gas Bumi
Melalui Pipa
9.750.440.000 9.673.420.415 99,21
Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa realisasi terhadap target kinerja adalah
sebesar 100 %. Pencapaian untuk kegiatan ini didukung dengan pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Umum
dan Jenis BBM Khusus Penugasan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha
Niaga BBM
BPH Migas menugaskan PT Pertamina untuk melaksanakan
Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Khusus Penugasan (Jenis
Bensin RON 88) tahun 2016 dengan total kuota nasional tahun 2016
sebesar 13 juta KL. Kuota nasional Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP)
merupakan angka minimal yang harus didistribusikan selama tahun 2016.
Tabel berikut ini menjelaskan rincian realisasi penyaluran JBKP tahun 2016.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 56
Tabel 11. Realisasi Vs Kuota JBKP 2016
Premium (JBKP) Kuota Nasional
(KL) Realisasi s.d 31
Desember 2016*) % Real vs Kuota
Nasional
PT Pertamina 13.000.000 10.544.187 81,11%
TOTAL 13.000.000 10.544.187 81,11%
Keterangan *): Realisasi s/d Desember 2016 (Jan-Sep 2016 hasil verifikasi, Okt-Des 2016 laporan realisasi)
Berdasarkan Tabel di atas realisasi penyaluran Jenis BBM Khusus
Penugasan (JBKP) yang dilakukan oleh PT.Pertamina (Persero) tidak
mencapai angka 100% yaitu hanya 81,11% hal ini disebabkan karena
banyak masyarakat yang beralih dari jenis Bensin RON 88 ke jenis Bensin
RON 90 atau 92 dengan disparitas harga yang tidak berbeda signifikan.
Terlaksananya kegiatan pengawasan penyediaan dan pendistribusian
BBM selain JBT juga dilaksanakan terhadap BBM Non PSO di tahun 2016
berupa verifikasi realisasi volume penjualan BBM Non PSO meliputi
realisasi volume penjualan per Jenis BBM di wilayah pemasaran masing-
masing Badan Usaha pemegang Izin Usaha Niaga Umum, Niaga Terbatas
dan Pengolahan yang menghasilkan Bahan Bakar Minyak dan melakukan
kegiatan penyediaan dan pendistribusian BBM/atau niaga BBM sebagai
kelanjutan kegiatan usaha pengolahannya. Sumber data yang digunakan
adalah berkas/dokumen terkait dengan kegiatan pembelian dan penjualan
BBM yang dilakukan oleh Badan Usaha, rekapitulasi realisasi volume
penjualan BBM Non PSO dan total nilai penjualan per bulan, realisasi
volume penjualan BBM Non PSO per Kabupaten/Kota dan per sektor
pengguna per bulan, rekapitulasi penyediaan (pembelian) BBM Non PSO,
data sarana fasilitas yang dimiliki/dikuasai oleh Badan Usaha sesuai yang
tercantum dalam surat undangan verifikasi. Berdasarkan data yang dimiliki
oleh BPH Migas, pada tahun 2016 terdapat total sekitar 178 Badan Usaha
Pemegang Izin Usaha Niaga. Dari 178 Badan Usaha (termasuk PT.
Pertamina (Persero)) yang diundang untuk dilakukan verifikasi BBM Non
PSO, yang melaporkan kegiatan usahanya sekitar 101 Badan Usaha. Dari
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 57
101 Badan Usaha yang melaporkan kegiatan usahanya, sebanyak 94
Badan Usaha yang memiliki volume penjualan selama periode Triwulan I
s.d Triwulan III 2016.
(*) : Data bulan Januari-September 2016
Grafik 7.
Jumlah Badan Usaha yang Memiliki Volume Penjualan
Grafik diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2016 terdapat
penurunan jumlah Badan Usaha yang memiliki nilai penjualan sekitar 5%
dibandingkan jumlah Badan Usaha pemilik Izin Usaha Niaga yang memiliki
nilai penjualan pada tahun 2015. Penurunan jumlah Badan Usaha tersebut
diperkirakan hanya bersifat sementara karena data yang digunakan untuk
tahun 2016 hanya data penjualan periode Triwulan I (Januari, Februari,
Maret) – Triwulan III (Juli, Agustus, September) 2016. Berdasarkan tahun
sebelumnya, banyak Badan Usaha yang menghadiri verifikasi pada triwulan
terakhir (Oktober, November, Desember) sehingga memungkinkan jumlah
Badan Usaha yang memiliki nilai penjualan BBM akan bertambah. Selain
itu, biasanya terdapat tambahan Badan Usaha baru Pemiliki Izin Usaha
Niaga ataupun yang berjualan kembali pada akhir tahun.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 58
(*) :Data bulan Januari-September 2016
Grafik 8.
Volume Penjualan BBM Non PSO
Dari Grafik di atas terlihat bahwa realisasi volume penjualan BBM Non
PSO Badan Usaha termasuk PT Pertamina (Persero) tahun 2016 lebih kecil
dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan data
yang digunakan belum mencakup data realisasi triwulan IV 2016. Jika data
realisasi triwulan IV 2016 sudah terhitung, maka realisasi 2016 diperkirakan
akan mengalami peningkatan dibanding realisasi tahun 2016. Faktor utama
Peningkatan tersebut karena BBM Ron 88 telah menjadi bagian NPSO
untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali, sehingga akan menambah secara
signifikan dari total penjualan BBM NPSO. Penyebab lainnya yaitu terkait
disparitas harga selama tahun 2016 antara BBM PSO dengan BBM Non
PSO tidak berbeda signifikan. Realisasi penjualan BBM Non-PSO Januari-
September tahun 2016 mencapai 43,54 juta KL atau rata-rata sebesar 3,63
juta KL/bulan. Sebanyak ±85,66 % pendistribusian BBM Non-PSO
dilakukan oleh PT Pertamina (Persero), sedangkan sisanya dilakukan oleh
Badan Usaha lainnya, dengan komposisi sebagai berikut:
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 59
Tabel 12.
Komposisi Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2016
Data pada tabel diatas merupakan data yang telah diverifikasi namun
belum mencakup data realisasi Triwulan IV 2016. Pada Grafik di bawah ini,
dapat terlihat bahwa market share penjualan BBM Non Subsidi nasional
selama tahun 2013-2016 didominasi oleh PT Pertamina (Persero) dengan
rata-rata sebesar 77%.
(*) : Data bulan Januari - September 2016
Grafik 9.
Komposisi Realisasi Penjualan BBM Non PSO Tahun 2013-2016
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan
persentase penjualan untuk PT. Pertamina (Persero) sebanyak 4%
dibandingkan dengan tahun 2015 hal ini terjadi karena peralihan RON 88
menjadi BBM Non PSO untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali. Adapun
persentase penjualan untuk Badan Usaha selain PT.Pertamina (Persero)
mengalami penurunan sebanyak ± 4% dibandingkan dengan tahun 2015.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 60
Namun persentase penjualan tersebut dimungkinkan masih mengalami
perubahan mengingat data penjualan yang digunakan belum mencakup
data triwulan IV 2016.
BBM Non PSO PT Pertamina (Persero)
Volume penjualan BBM NPSO sebagian besar berasal dari PT.Pertamina
(Persero). Berikut adalah grafik volume realisasi penyaluran BBM Non PSO
oleh PT. Pertamina (Persero) periode tahun 2013 s.d tahun 2016.
(*) : Data Bulan Januari-September 2016
Grafik 10.
Volume Realisasi BBM Non PSO PT Pertamina (Persero)
Tahun 2013-2016
Berdasarkan grafik diatas, volume penjualan BBM Non PSO
PT.Pertamina (Persero) tahun 2015 mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan tahun 2014, hal ini dikarenakan terjadi peralihan RON
88 menjadi BBM Non PSO untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali. Adapun
data realisasi Tahun 2016 masih dapat meningkat dikarenakan data yang
digunakan belum mencakup data realisasi triwulan IV 2016.
PT.Pertamina (Persero); 2013;
18,96
PT.Pertamina (Persero); 2014;
18,45
PT.Pertamina (Persero); 2015;
46,67 PT.Pertamina (Persero); 2016*;
37,29
Realisasi NPSO PT.Pertamina(Persero) Tahun 2013 s.d Tahun 2016
(dalam Juta KL)
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 61
BBM Non PSO Badan Usaha (Non PT Pertamina (Persero))
Berdasarkan hasil verifikasi Triwulan I-III tahun 2016 diketahui
peringkat 5 Besar realisasi volume penjualan BBM Non PSO Badan Usaha
selain PT. Pertamina (Persero) adalah sebagai berikut :
Tabel 13. Lima besar Badan Usaha Non PSO Non PT.Pertamina (Persero)
No Badan Usaha Persentase
1 PT. Pertamina Patra Niaga 3,83%
2 PT. AKR Corporindo, Tbk 3,28%
3 PT. Petromine Energy trading 1,32%
4 PT. Shell Indonesia 1,25%
5 PT. Jasatama Petroindo 0,63%
Sementara untuk komposisi per jenis BBM berdasarkan realisasi
volume Penjualan BBM Non PSO Badan Usaha (Non PT Pertamina) adalah
sebagai berikut:
Grafik 11.
Pie Chart Realisasi Penjualan BBM Non PSO
Tahun 2016 (Berdasarkan Jenis BBM)
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa realisasi volume penjualan
BBM Non PSO (Non PT Pertamina) yang terbesar adalah jenis BBM Minyak
Solar sebesar 88 % diikuti oleh Minyak Bakar/MFO (4%) dan Bensin (4%).
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 62
Pada saat verifikasi BBM Non PSO Triwulan I-III Tahun 2016,
ditemukan hal-hal antara lain sebagai berikut :
a. Terdapat Badan usaha yang dapat dihubungi namun alamat yang
dicantumkan tidak sesuai.
b. Terdapatnya Badan Usaha yang tidak dapat di hubungi karena pindah
alamat atau kontak person yang berubah.
c. Terdapat Badan Usaha yang dapat dihubungi namun tidak dapat
menghadiri verifikasi.
d. Terdapatnya Laporan Badan Usaha yang masih harus diperbaiki.
e. Terdapat Badan Usaha yang belum melakukan kegiatan niaga.
f. Terdapat laporan Badan Usaha yang masih harus diperbaiki.
Terhadap pelaksanaan kegiatan Pengawasan Badan Usaha
Pemegang Izin Usaha Niaga Umum dan Izin Usaha Niaga Terbatas,
diusulkan hal-hal sebagai berikut :
a. Terkait ketidaksesuaian pelaporan penyediaan dan penjualan BBM Non
PSO antar Badan Usaha, diusulkan untuk dilakukan uji petik.
b. Pengawasan ke lapangan agar dilakukan lebih intensif sehingga data
yang didapat menjadi lebih akurat (termasuk update data fasilitas).
c. Terhadap Badan Usaha yang tidak hadir maka diusulkan untuk
diberikan surat peringatan.
d. Penyampaikan laporan realisasi volume penjualan BBM Badan Usaha
diusulkan dilakukan setiap bulan melalui surat (hardcopy) dan email
(softcopy).
e. Diusulkan perubahan metode verifikasi on desk dalam rangka efektifitas
pelaksanaan verifikasi.
2. Verifikasi Volume Jenis BBM Tertentu
a. Melakukan verifikasi volume Jenis BBM Tertentu
Dalam rangka pengawasan penyediaan dan pendistribusian Jenis
BBM Tertentu, BPH Migas melakukan kegiatan verifikasi volume Jenis BBM
Tertentu. Berikut adalah hasil kegiatan verifikasi volume Jenis BBM
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 63
Tertentu tahun 2016. Pada tahun 2016, realisasi penyaluran Jenis BBM
Tertentu (JBT) tidak melebihi kuota APBN-P 2016 dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 14. Realisasi Vs Kuota JBT 2016
Jenis BBM Kuota APBN-
P 2016 Realisasi Jan -
31 Des 2016
% Realisasi vs Kuota
APBN-P2016
Volume Under / Over
Kuota APBNP 2016
Under / Over Kuota
APBNP 2016
KL KL % KL %
Minyak Tanah 688.000,000 536.480,000 77,98% 151.520,000 22,02%
Minyak Solar 15.500.000,000 13.747.236,665 88,69% 1.752.763,335 11,31%
Total 16.188.000,000 14.283.716,665 88,24% 1.904.283,335 11,76%
Berikut grafik yang menunjukkan realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu
Tahun 2016 *).
Keterangan *): Jan-Des 2016 hasil verifikasi
Grafik 12.
Realisasi Penyaluran Jenis BBM Tertentu Tahun 2016*)
Dari grafik diatas, Realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu tahun
2016 sebesar 14,284 juta KL atau 88,24% dari kuota APBN-P sebesar
16,188 juta KL, yang dirincikan oleh tabel 3.4 menyatakan bahwa realisasi
penyaluran Jenis BBM Tertentu tahun 2016 untuk Kerosene (minyak tanah)
berada di bawah kuota APBN-P sebesar 22,02%, dan realisasi penyaluran
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 64
Jenis BBM Tertentu tahun 2016 untuk Solar berada di bawah kuota APBN-
P sebesar 11,31%.
BPH Migas menugaskan PT Pertamina dan PT AKR Corporindo Tbk
untuk melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu
(Minyak Tanah, dan Minyak Solar) tahun 2016. PT Pertamina masih
memegang peran terbesar dengan kuota sebesar 98,23% dari total kuota
nasional APBN tahun 2016 sebesar 16,188 juta KL.
Kuota volume Jenis BBM Tertentu sesuai dengan APBN-P Tahun 2016 dan
Realisasi penjualan Jenis BBM Tertentu Periode Januari s.d Desember
Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 15.
Kuota dan Realisasi Volume Rata-rata Penyaluran JBT Tahun 2016
Jenis BBM Tertentu
Volume Berdasarkan Realisasi Tahun 2016*)
Kuota APBN-P 2016 (Januari – Desember)*)
(Juta KL) Rata-Rata
(Juta KL/Bulan) (Juta KL)
Rata-Rata (Juta KL/Bulan)
Minyak Tanah 0,688 0,057 0,536 0,045
Minyak Solar 15,500 1,292 13,747 1,146
Total 16,188 1,349 14,284 1,190
Keterangan *): Realisasi Tahun 2016 (Jan-Des 2016 hasil verifikasi)
Berdasarkan di atas realisasi volume pendistribusian Jenis BBM
Tertentu rata-rata perbulan mulai Januari sampai dengan Desember 2016
yaitu sebesar ± 1,190 juta KL/Bulan. Jika dibandingkan dengan tahun 2015,
maka terdapat penurunan sebesar 4,01%.
Realisasi tahun 2016 tidak melewati kuota APBN-P 2016 yang ditetapkan
karena adanya penurunan harga minyak secara global pada awal tahun
2016 yang menyebabkan disparitas harga antara Jenis BBM tertentu
dengan Jenis BBM Umum tidak berbeda signifikan bahkan terdapat titik
dimana harga Jenis BBM Umum lebih tinggi dibandingkan harga Jenis BBM
Tertentu sehingga terdapat masyarakarat yang beralih ke Jenis BBM Umum
atau non subsidi. Penyebab lainnya yaitu pelaksanaan Penyediaan dan
Pendistribusian Jenis BBM Khusus Penugasan (Jenis Bensin RON 88)
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 65
Sesuai dengan Perpres 191 Tahun 2015 tentang Penyediaan dan
Pendistribusian BBM dan Harga Eceran.
b. Melakukan verifikasi volume Jenis BBM Tertentu Oleh Verifikator
Independen
Pada tahun 2016 kegiatan uji petik untuk kegiatan verifikasi tersebut
dilakukan oleh verifikator Independen. Pelaksanaan verifikasi volume yang
dilakukan oleh verifikasi independen ini didasarkan pada Pasal 5 ayat (3)
Peraturan BPH Migas Nomor 07/P/BPH MIGAS/IX/2005 yang menyebutkan
bahwa dalam melaksanakan verifikasi terhadap laporan yang disampaikan
oleh Badan Usaha, Badan Pengatur berwenang untuk menunjuk dan
menggunakan jasa profesional auditor atau tenaga ahli lainnya.
Verifikasi volume Jenis BBM Tertentu dilakukan oleh lembaga independen
pihak ketiga, yaitu Verifikasi Independen dalam rangka untuk menegakkan
kebijakan pemerintah tentang kuota Jenis BBM Tertentu agar lebih
transparan dan akuntabilitas. Kegiatan verifikasi volume Jenis BBM
Tertentu untuk memastikan kuantitas volume yang didistribusikan melalui
Penyalur kepada konsumen pengguna tertentu telah memenuhi ketentuan
yang ditetapkan Perpres Nomor 191 tahun 2014 melalui verifikasi
kesesuaian dokumen dan transaksi penyaluran/penjualan.
Kegiatan verifikasi volume Jenis BBM Tertentu oleh Verifikasi Independen
meliputi :
1) Verifikasi dalam bentuk uji petik lapangan di penyalur Jenis BBM
Tertentu milik PT. Pertamina (Persero) dan Badan Usaha pendamping
P3JBT oleh verifikasi independen di 16 (enam belas) Kabupaten/ Kota
dengan total 60 penyalur setiap bulannya;
2) Pengolahan dan analisa data atas hasil tiap-tiap verifikasi dalam
bentuk uji petik lapangan di penyalur untuk mendapat fakta/kondisi dan
informasi dari penyaluran dan konsumsi pengguna Jenis BBM Tertentu
oleh verifikasi independen;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 66
3) Penyusunan Laporan verifikasi yang terdiri dari laporan pendahuluan
sebagai perencanaan (plan) pelaksanan verifkasi, laporan bulanan
hasil verifikasi tiap-tiap bulan;
4) Penyampaian dan pembahasan hasil uji petik lapangan di penyalur
Jenis BBM Tertentu milik PT. Pertamina (Persero) dan Badan Usaha
pendamping P3JBT oleh verifikasi independen kepada tim verifikasi
BPH Migas di kantor BPH Migas;
5) Verifikasi independen menyampaikan hasil verifikasi sesuai
pembahasan dengan tim verifikasi BPH Migas kepada PPK Direktorat
BBM dalam rangka pembayaran bulanan;
6) Verifikasi independen menyampaikan laporan akhir dan ringkasan
eksekutif hasil verifikasi keseluruhan oleh verifikasi independen.
Hasil kegiatan verifikasi volume Jenis BBM Tertentu oleh Verifikasi
Independen adalah tersedianya laporan hasil verifikasi data/informasi
volume Jenis BBM Tertentu untuk menjaga kebijakan Pemerintah dan
memastikan transparansi serta menjamin akuntabilitas atas penyediaan dan
pendistribusian Jenis BBM Tertentu untuk pertimbangan Badan Pengatur
dalam penetapan, pengaturan dan pengawasan serta rekomendasi kepada
Kemenkeu dan KESDM.
3. Mengkoordinasikan dan pengawasan terhadap penyediaan, pendistribusian
dan harga jual eceran jenis tertentu, BBM khusus penugasan dan Jenis
BBM Umum di seluruh wilayah NKRI.
Grafik berikut diperoleh dari laporan Badan usaha yang telah mengikuti
verifikasi pada saat periode TW I sampai TW III 2016 yang menjelaskan
bahwa rata-rata harga jual eceran untuk Jenis BBM Umum secara
keseluruhan dengan berbagai produk berkisaran pada harga Rp 5.000/liter
– Rp 11.000/liter. Harga jual eceran yang paling tinggi selama periode
tersebut terdapat di Provinsi Bangka belitung sebesar Rp. 10.869/liter
kemudian Provinsi Lampung sebesar Rp. 10.072/liter dan paling rendah
terdapat di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Rp.5.380/liter.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 67
Grafik 13.
Rata-rata Harga Jual Eceran JBU Januari – September 2016
4. Mengkoordinasikan pemantauan dan klarifikasi terhadap laporan kegiatan
Badan Usaha dalam penyediaan BBM dari produk impor dan kilang dalam
negeri
Untuk memenuhi permintaan BBM dalam Negeri yang setiap tahunnya
mengalami kenaikan, penyediaan Kilang dalam Negeri tidak cukup
memenuhi permintaan tersebut sehingga Badan Usaha melakukan
penyediaan Impor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penyediaan impor
diperoleh Badan Usaha dari Singapura, China, Korea dan lain-lain. Berikut
data penyediaan Impor BBM Non PSO yang diperoleh dari hasil verifikasi
Non PSO dari Triwulan I tahun 2016 hingga Triwulan III tahun 2016:
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 68
No Jenis BBM Volume (KL)
1 Gasoline Ron 88 9.943.987,31
2 HSD 3.454.546,71
3 Gasoline Ron 92 2.704.603,76
4 Avtur 866.218,67
5 MFO 253.710,76
6 Gasoline Ron 95 152.486,00
7 MGO 54.203,58
8 IDO 21.029,19
9 Avgas 2.060,02
Grafik 14.
Penyediaan BBM Impor Badan Usaha Non PSO Tahun 2016
Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa Penyediaan Impor BBM jenis
Gasoline Ron 88 lebih dominan dibandingkan jenis BBM lainnya dengan
presentase 57% atau sebesar 9.943.987,31 KL. Rincian volume impor BBM
sebagai berikut :
Tabel 16.
Volume Impor BBM per Jenis BBM
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 69
5. Mengkoordinasikan dan Pengawasan terhadap kegiatan penyediaan dan
pendistribusian BBM JBT dan BBM Khusus Penugasan pada daerah
tertinggal, terluar dan perbatasan.
Berikut adalah jumlah penyalur JBT PT.Pertamina (Persero) di daerah
tertinggal, terluar, dan perbatasan untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut
:
Tabel 17.
Jumlah Penyalur JBT PT.Pertamina (Persero) di Daerah Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan untuk Tahun 2016
No Provinsi Kabupaten Total
1 Banten Lebak 15
2 Banten Pandeglang 16
3 Bengkulu Seluma 3
4 Gorontalo Boalemo 2
5 Gorontalo Kab. Gorontalo Utara 4
6 Gorontalo Kab. Pohuwato 3
7 Jawa Timur Bangkalan 12
8 Jawa Timur Bondowoso 7
9 Jawa Timur Sampang 11
10 Jawa Timur Situbondo 14
11 Kalimantan Barat Bengkayang 7
12 Kalimantan Barat Kapuas Hulu 11
13 Kalimantan Barat Kayong Utara 3
14 Kalimantan Barat Ketapang 19
15 Kalimantan Barat Landak 6
16 Kalimantan Barat Melawi 6
17 Kalimantan Barat Sambas 12
18 Kalimantan Barat Sintang 16
19 Kalimantan Selatan Hulu Sungai Utara 10
20 Kalimantan Tengah Seruyan 6
21 Kalimantan Timur Mahakam Ulu 3
22 Kalimantan Utara Nunukan 11
23 Lampung Lampung Barat 2
24 Lampung Pesisir Barat 3
25 Maluku KAB. BURU SELATAN 5
26 Maluku KAB. MALUKU BARAT DY 4
27 Maluku KAB. MALUKU TENGAH 36
28 Maluku Kab. Maluku Tenggara Barat
9
29 Maluku KAB.BURU 11
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 70
No Provinsi Kabupaten Total
30 Maluku KAB.KEPULAUAN ARU 7
31 Maluku KAB.SERAM BAGIAN BAR 8
32 Maluku KAB.SERAM BAGIAN TIM 4
33 Maluku Utara Kab. Halmahera Selatan 8
34 Maluku Utara Kab. Pulau Talibu 2
35 Maluku Utara KAB.HALMAHERA BARAT 6
36 Maluku Utara KAB.HALMAHERA SELATA 8
37 Maluku Utara KAB.HALMAHERA TIMUR 9
38 Maluku Utara KAB.KEPULAUAN SILA 4
39 Maluku Utara KOTA MOROTAI 3
40 Nanggroe Aceh Darussalam
Aceh Singkil 4
41 Nusa Tenggara Barat Kab. Bima 6
42 Nusa Tenggara Barat Kab. Dompu 6
43 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Tengah 10
44 Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Timur 13
45 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa Barat 3
46 Nusa Tenggara Barat Lombok Barat 10
47 Nusa Tenggara Barat Lombok Utara 2
48 Nusa Tenggara Barat Sumbawa 15
49 Nusa Tenggara Timur Kab Sumba Barat Daya 3
50 Nusa Tenggara Timur Kab. Alor 5
51 Nusa Tenggara Timur Kab. Belu 14
52 Nusa Tenggara Timur Kab. Ende 8
53 Nusa Tenggara Timur Kab. Kupang 8
54 Nusa Tenggara Timur Kab. Lembata 2
55 Nusa Tenggara Timur Kab. Malaka 8
56 Nusa Tenggara Timur Kab. Manggarai 8
57 Nusa Tenggara Timur Kab. Manggarai Barat 8
58 Nusa Tenggara Timur Kab. Manggarai Timur 4
59 Nusa Tenggara Timur Kab. Nagekeo 5
60 Nusa Tenggara Timur Kab. Ngada 5
61 Nusa Tenggara Timur Kab. Rote Ndao 3
62 Nusa Tenggara Timur Kab. Sabu Raijua 2
63 Nusa Tenggara Timur Kab. Sikka 9
64 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Barat 4
65 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Tengah 2
66 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Timur 8
67 Nusa Tenggara Timur Kab. Tim Tgh Selatan 11
68 Nusa Tenggara Timur Kab. Tim Tgh Utara 6
69 Papua Biak Numfor 5
70 Papua KAB. JAYAWIJAYA 6
71 Papua KAB. DEIYAI 2
72 Papua KAB. DOGIYAI 3
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 71
No Provinsi Kabupaten Total
73 Papua KAB. INTAN JAYA 1
74 Papua KAB. LANNY JAYA 1
75 Papua KAB. MAMBERAMO RAYA 1
76 Papua KAB. NABIRE 18
77 Papua KAB. SUPIORI 2
78 Papua KAB.ASMAT 12
79 Papua KAB.BIAK NUMFOR 5
80 Papua KAB.BOVEN DIGOEL 8
81 Papua KAB.KEEROM 3
82 Papua KAB.MAPPI 13
83 Papua KAB.MERAUKE 23
84 Papua KAB.PANIAI 3
85 Papua KAB.PEG. BINTANG 2
86 Papua KAB.PUNCAK JAYA 3
87 Papua KAB.SARMI 3
88 Papua KAB.WAROPEN 2
89 Papua KAB.YAHUKIMO 3
90 Papua Kepulauan Yapen 7
91 Papua Puncak Jaya 3
92 Papua Barat KAB. MAYBRAT 2
93 Papua Barat KAB.RAJA AMPAT 4
94 Papua Barat KAB.SORONG 12
95 Papua Barat KAB.SORONG SELATAN 4
96 Papua Barat KAB.TAMBRAUW 2
97 Papua Barat KAB.TELUK BINTUNI 6
98 Papua Barat KAB.TELUK WONDAMA 3
99 Sulawesi Barat Kab. Mamuju Tengah 4
100 Sulawesi Barat Kab. Polewali 6
101 Sulawesi Selatan Jeneponto 9
102 Sulawesi Tengah Banggai Kepulauan 7
103 Sulawesi Tengah Banggai Laut 5
104 Sulawesi Tengah Buol 4
105 Sulawesi Tengah Donggala 15
106 Sulawesi Tengah Morowali Utara 4
107 Sulawesi Tengah Parigi Moutong 17
108 Sulawesi Tengah Sigi 4
109 Sulawesi Tengah Tojo Una Una 6
110 Sulawesi Tengah Toli-Toli 11
111 Sulawesi Tenggara Kab. Bombana 15
112 Sulawesi Tenggara Kab. Konawe 15
113 Sulawesi Tenggara Kab.Konawe Kepulauan 7
114 Sumatera Barat Kepulauan Mentawai 4
115 Sumatera Barat Pasaman Barat 14
116 Sumatera Barat Solok Selatan 4
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 72
No Provinsi Kabupaten Total
117 Sumatera Selatan Musi Rawas 5
118 Sumatera Selatan Musi Rawas Utara 2
119 Sumatera Utara Kab. Nias 1
120 Sumatera Utara Kab. Nias Barat 2
121 Sumatera Utara Kab. Nias Selatan 4
122 Sumatera Utara Kab. Nias Utara 3
Grand Total 848
6. Mengkoordinasikan dan memberikan rekomendasi hasil penyelidikan dan
keterangan ahli pada kegiatan penanggulangan penyalahgunaan
penyediaan dan pendistribusian BBM.
Dalam rangka pengawasan penyalahgunaan pendistribusian Jenis
BBM Tertentu, Direktorat Bahan Bakar Minyak telah melakukan pengiriman
saksi ahli sebagai pelaksanaan penegakan hukum sesuai ketentuan Pasal
53,54 dan Pasal 55 Undang-undang Nomor 22 tahun 2001. Pada periode
Januari – Desember tahun 2016 telah memberikan keterangan ahli (Saksi
Ahli) sebanyak 381 Kasus dengan rincian Tahap penyidikan 0 (nol) kasus,
Tahap Penuntutan 0 (nol) kasus dan Tahap Persidangan 0 (nol) kasus.
Barang bukti yang disita untuk Negara dalam bentuk volume sebesar
2.306,3 Kilo Liter seperti pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
Tabel 18. Daftar Pemberian Keterangan Ahli Tahun 2008-2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 73
IV. Jumlah Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan
Penyediaan dan Pendistribusian BBM
Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa realisasi terhadap target kinerja adalah
sebesar 100 %. Pencapaian untuk kegiatan ini didukung dengan pelaksanaan
kegiatan:
1. Melakukan monitoring dan updating data dan infrastruktur penyediaan dan
pendistribusian BBM berbasis IT
Direktorat BBM telah melakukan monitoring dan updating data penyediaan
dan pendistribusian BBM berbasis IT. Monitoring dan updating data
penyediaan dan pendistribusian BBM Jenis Tertentu dilakukan
menggunakan Sistem Pelaporan Penyaluran Badan Usaha penyalur Jenis
BBM Tertentu. Sistem tersebut wajib disediakan oleh Badan Usaha
penyalur Jenis BBM Tertentu berdasarkan Keputusan Kepala BPH Migas
terkait penugasan Badan Usaha dalam melaksanakan penyediaan dan
pendistribusian Jenis BBM Tertentu (BBM Bersubsidi) tahun 2016, bahwa
Badan Usaha wajib memberikan akses data on-line tentang tingkat
persediaan dan realisasi penjualan Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu
kepada Badan Pengatur untuk keperluan pengawasan terhadap
penyediaan dan pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedianya
Pengaturan
dan
Penetapan
serta
Terlaksananya
Pengawasan
Penyediaan
dan
Pendistribusia
n BBM di
Seluruh
Wilayah NKRI
Jumlah
Pengelolaan
Data Informasi
dan Sistem
Pengawasan
Penyediaan
dan
Pendistribusia
n BBM
4 Laporan 4 Laporan 100 Pengaturan dan
Pengawasan
Penyediaan dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
2.182.592.000 2.139.534.600 98,03
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 74
Adapun sistem pelaporan penyaluran Badan Usaha penyalur Jenis BBM
Tertentu yang digunakan pada tahun 2016 adalah :
a. MySAP PT. Pertamina (Persero)
Melalui sistem yang bernama MySAP, PT Pertamina (Persero)
melaporkan realisasi penyaluran yang keluar dari Depot/TBBM ke
penyalur. Sistem tersebut dapat diakses melalui jaringan VPN (Virtual
Private Network) milik PT.Pertamina (Persero) menggunakan
username dan password yang diberikan oleh PT.Pertamina (Persero).
b. M-Files PT.AKR Corporindo, TBK
PT AKR Corporindo Tbk telah menyiapkan sistem informasi pelaporan
penyaluran BBM Jenis Tertentu dari penyalur ke konsumen akhir.
Sistem informasi tersebut dapat diakses melalui jaringan internet
menggunakan username dan password yang diberikan oleh PT.AKR
Corporindo Tbk.
Selanjutnya, kegiatan monitoring dan updating juga dilakukan terhadap
infrastruktur penyimpanan BBM dengan cara melakukan rekapitulasi
laporan yang diterima dari Badan Usaha serta data yang diperoleh dari
kunjungan lapangan. Hasil update data tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam sistem GIS BPH Migas yang dapat diakses di
http://map.bphmigas.go.id//map/ dengan hasil infrastruktur BBM di setiap
kategori infrastruktur sebagai berikut (Detil data dapat dilihat pada
Lampiran 1)
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 75
a. Peta Infrastruktur Penyimpanan BBM Berbasis IT
Gambar 6.
Peta Sebaran Terminal BBM di Indonesia
Gambar. 7.
Peta Sebaran Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Indonesia
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 76
b. Peta Infrastruktur Penyalur BBM Berbasis IT
- Peta SPBU di Indonesia
Gambar 8.
Peta SPBU di Indonesia
Gambar 9.
Peta SPBKB di Indonesia
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 77
Gambar 10.
Peta SPDN di Indonesia
Gambar 11.
Peta SPBN di Indonesia
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 78
Gambar 12.
Peta APMS di Indonesia
2. Mengembangkan Sistem Pengawasan dan Pengaturan BBM
Pengembangan sistem pengawasan dan pengaturan BBM bertujuan
mempermudah BPH Migas dalam kegiatan monitoring BBM sehingga
dapat dilakukan dengan cepat dan tepat berdasarkan data - data yang
diolah dengan cepat, dan bisa langsung ditampilkan dalam Dashboard
SAP Business Object (BI) WAR ROOM BPH Migas.
Fitur-fitur Sistem pengawasan dan pengaturan BBM antara lain memiliki
Data Warehouse yang memuat Data penyaluran BBM dari tahun ke tahun
serta data penyediaan BBM.
3. Mengembangkan Sistem Informasi Terpadu Pelaporan Badan Usaha Non
PSO secara Online
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 Pasal 45,
Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan kegiatan usaha niaga kepada Menteri dan BPH Migas.
Selanjutnya setiap 3 bulan BPH Migas akan melakukan verifikasi atas
laporan penjualan BBM Non PSO Badan Usaha. Selama ini kegiatan
verifikasi tersebut dilakukan secara manual sehingga dibutuhkan waktu
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 79
dan sumber daya manusia (SDM) yang cukup banyak untuk melaksanakan
kegiatan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan aplikasi untuk
mempermudah Badan Usaha dalam menyampaikan laporan dan
membantu BPH Migas dalam melakukan verifikasi karena dilakukan secara
online dan terpadu. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah
terbangunnya Sistem Informasi Pelaporan BBM Non PSO secara terpadu.
Pada saat laporan ini dibuat pembangunan Sistem Informasi Pelaporan
BBM Non PSO secara Terpadu telah selesai dan sedang tahap uji coba
dengan tampilan homepage sebagai berikut :
Gambar 13.
Homepage SIMPADU
4. Melakukan pemberian Nomor Registrasi Usaha dan Nomor Registrasi
Penyalur BBM Bersubsidi (NRPB) serta monitoring atas perselisihan
Badan Usaha
Kegiatan lain yang telah dilaksanakan adalah pelayanan registrasi
Nomor Registrasi Usaha (NRU) secara Online dan pengawasan kegiatan
Badan Usaha pemilik NRU. Pelaksanaan kegiatan registrasi NRU ini
didasarkan pada Peraturan BPH Migas No. 08/P/BPH Migas/X/2005
tanggal 10 Oktober 2005 tentang kewajiban pendaftaran bagi Badan
Usaha yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Bahan Bakar Minyak.
Berdasarkan peraturan tersebut, setiap Badan Usaha yang akan
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 80
melakukan kegiatan di bidang usaha hilir minyak dan gas bumi memiliki
kewajiban mendaftarkan NRU kepada BPH Migas.
Pengajuan pembuatan NRU oleh Badan Usaha sudah mulai dilaksanakan
mulai tahun 2006. Pada tahun tersebut terdapat tujuh Badan Usaha yang
mengajukan pembuatan NRU. Pada awalnya, pengurusan pembuatan
NRU masih dilakukan secara manual dikarenakan belum tersedia sistem
registrasi secara Online. Registrasi NRU dapat dilakukan secara Online
setelah sistem registrasi berhasil dibuat pada tahun 2009.
Setelah adanya sistem registrasi NRU secara Online, pengajuan
registrasi NRU dapat dilakukan secara Online melalui alamat
http://nruOnline.bphmigas.go.id atau dengan terlebih dahulu mengakses
web site BPH Migas dengan alamat http://www.bphmigas.go.id, kemudian
pada bagian homepage web site tersebut akan ada link ke web site NRU.
Sistem ini memiliki 3 fungsi utama, yaitu pendaftaran badan usaha untuk
mendapatkan NRU, monitoring pendaftaran NRU dan pelaporan Badan
Usaha. Sistem registrasi NRU yang dibangun sudah cukup baik karena
dapat menghasilkan data dan informasi yang diperlukan oleh BPH Migas
dalam melakukan pengaturan dan pengawasan.
Berikut adalah grafik jumlah Badan Usaha yang telah mendapatkan
NRU selama periode 2006 s.d 2016.
Grafik 15. Badan Usaha yang Telah Mendapatkan NRU Tahun 2006-2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 81
Seperti dapat dilihat pada grafik diatas, pada tahun 2016 terdapat 62
Badan Usaha yang mendapatkan NRU. Jika dibandingkan dengan tahun
2015, jumlah Badan Usaha yang mendapatkan NRU pada tahun 2016
mengalami kenaikan sebesar 77,14%. Hal ini dapat disebabkan upaya
sosialisasi NRU yang dilakukan oleh Direktorat Bahan Bakar Minyak
berjalan optimal, dimana sosialisasi yang dilakukan berupa Surat
Pemberitahuan kepada Badan Usaha untuk melakukan pendaftaran NRU
dan juga undangan rapat sosialisasi bagi Badan Usaha yang belum
melakukan pendaftaran NRU. Selain itu, hal ini menunjukkan semakin
meningkatnya kesadaran Badan Usaha untuk melaksanakan salah satu
kewajibannya setelah mendapatkan ijin untuk melakukan usaha di sektor
hilir migas, yaitu mendaftarkan Badan Usahanya kepada BPH Migas untuk
kemudian memperoleh NRU sehingga memudahkan BPH Migas dalam
melakukan pengawasan terhadap Badan Usaha tersebut. Adapun rincian
jumlah Badan Usaha yang melakukan pendaftaran pada tahun 2016 dapat
dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik 16.
Badan Usaha yang Melakukan Pendaftaran NRU Tahun 2016
Selain 62 Badan Usaha yang baru mendapatkan NRU, pada tahun
2016 terdapat pula 18 Badan Usaha yang melakukan perpanjangan/
perubahan data NRU. Berikut adalah rekapitulasi jumlah Badan Usaha
yang mendapatkan NRU pada tahun 2016:
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 82
Tabel 19.
Rekapitulasi Jumlah Badan Usaha yang Mendapatkan NRU
Jenis NRU
Jumlah NRU yang diterbitkan
BARU PERPANJANGAN/
PERUBAHAN
Pengolahan 0 0
Penyimpanan 5 0
Pengangkutan 22 5
Niaga Terbatas 2 0
Niaga Umum 33 13
TOTAL 62 18
Sistem aplikasi registrasi NRU yang ada saat ini dapat dimanfaatkan
tidak hanya sebagai sarana pendaftaran Online namun fitur yang ada di
dalamnya diupayakan untuk dapat dimanfaatkan dengan baik meskipun
terdapat perubahan mekanisme pemberian NRU. Review terhadap sistem
yang ada saat ini telah dilakukan agar sistem dapat menyesuaikan dengan
mekanisme pemberian NRU yang baru sehingga proses pemberian NRU
dan penyusunan database Badan Usaha dapat berjalan lebih tertib, efektif
dan efisien.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 83
Grafik 17.
Badan Usaha yang Mendapatkan NRU Periode 2006-2016 (Berdasarkan
Izin Usahanya)
Tabel 20.
Daftar Badan Usaha yang mendapatkan NRU di tahun 2016
NO NAMA BADAN USAHA JENIS NRU NO. NRU TANGGAL NRU
1 PT. Alwaled Jaya Perkasa
Niaga Umum 230/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
20 Januari 2016
2 PT. Bahtera Selayar Rizky
Pengangkutan 231/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
20 Januari 2016
3 PT. Arnov Energi Niaga Umum 232/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
26 Januari 2016
4 PT. Energi Coal Prima Niaga Umum 233/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
26 Januari 2016
5 PT. Kemitraan Energi Industri
Niaga Umum 234/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
26 Januari 2016
6 PT. Ekatama Raya Pengangkutan 235/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
29 Januari 2016
7 PT. Bayu Sinergi Niaga Umum 236/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
29 Januari 2016
8 PT. Best Oil Resources Niaga Umum 237/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
29 Januari 2016
9 PT. Energi Nusantara Prima
Niaga Umum 238/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
16 Februari 2016
10 PT. Intim Putera Perkasa
Niaga Umum 239/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
16 Februari 2016
11 PT. Niaga Bumi Energi Niaga Umum 240/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
23 Maret 2016
12 PT. Duta Bahari Menara Line
Pengangkutan 241/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
13 PT. Mandiri Sukses Pengangkutan 242/PG-BBM-IU/BPH 31 Maret 2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 84
NO NAMA BADAN USAHA JENIS NRU NO. NRU TANGGAL NRU
Sentosa MIGAS/2016
14 PT. Selaras Makmur Mandiri
Pengangkutan 243/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
15 PT. Petro Artha Indo Pengangkutan 244/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
16 PT. Mandiri Jaya Perkasa Utama
Pengangkutan 245/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
17 PT. Pelita Berkah Makmur
Pengangkutan 246/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
18 PT. Harapan Bahtera Internusa
Pengangkutan 247/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
19 PT. Barokah Gemilang Perkasa
Pengangkutan 248/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
20 PT. Cahaya Segara Madu
Pengangkutan 249/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
21 PT. Pelayaran Nasional Belitung Jaya Line
Pengangkutan 250/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
22 PT. Indah Tiga Saudara Pengangkutan 251/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
23 PT. Anggun Adi Sentosa
Pengangkutan 252/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
24 PT. Taruna Bina Sarana Pengangkutan 253/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
25 PT. Bintang Agrino Sari Pengangkutan 254/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
26 PT. Adisentra Naksatra Pengangkutan 255/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
27 PT. Petro Artha Indo Penyimpanan 256/PN-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
28 PT. Taruna Bina Sarana Penyimpanan 257/PN-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
29 PT. Jakarta Tank Terminal
Penyimpanan 258/PN-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
30 PT. Nusa Yasa Abadi Penyimpanan 259/PN-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
31 PT. Abeta Cahaya Gemilang
Niaga Umum 260/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
32 PT. Yosindo Jaya Raya Niaga Umum 261/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
33 PT. Yosindo Jaya Raya Pengangkutan 262/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
31 Maret 2016
34 PT. Patra Buana Putra Niaga Umum 263/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
30 Maret 2016
35 PT. Mecorin Olindo Raya
Niaga Terbatas
264/NT-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
25 April 2016
36 PT. ExxonMobil Lubricants Indonesia
Niaga Umum 265/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
20 Mei 2016
37 PT. Sahassa Prima Niaga
Niaga Umum 266/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
20 Mei 2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 85
NO NAMA BADAN USAHA JENIS NRU NO. NRU TANGGAL NRU
38 PT. Jagad Nusantara Energi
Niaga Umum 267/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
20 Mei 2016
39 PT. Nusantara Energy Plant Indonesia
Niaga Umum 268/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
20 Mei 2016
40 PT. Fajar Putra Galunggung
Pengangkutan 269/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
20 Mei 2016
41 PT. Bayu Sinergi Pengangkutan 270/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
29 Juni 2016
42 PT. Fajar Bintang Mandiri
Niaga Umum 271/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/201
30 Juni 2016
43 PT. Rizky Jaya Utama Pengangkutan 272/PG-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
30 Juni 2016
44 PT. Teleindo Prakarsa Niaga Umum 273/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
15 Juli 2016
45 PT. Intim Perkasa Niaga Umum 274/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
15 Juli 2016
46 PT. Bahana Multi Teknik
Niaga Umum 275/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
15 Juli 2016
47 PT. Senjo Energi Indonesia
Niaga Umum 276/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
21 Juli 2016
48 PT. Utama Alam Energi Niaga Umum 277/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
21 Juli 2016
49 PT. Andika Pradana Jaya
Niaga Umum 278/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
29 Juli 2016
50 PT. Dwi Andalan Nusantara
Niaga Terbatas
279/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
04 Agustus 2016
51 PT. Penco Energi Indonesia
Niaga Umum 280/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
04 Agustus 2016
52 PT. Wisan Petro Energi Niaga Umum 281/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
09 September 2016
53 PT. Nusantara Prima Sinergi
Niaga Umum 282/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
09 September 2016
54 PT. Petro Perkasa Indonesia
Niaga Umum 283/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
23 September 2016
55 PT. Petro Perkasa Indonesia
Penyimpanan 284/PN-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
23 September 2016
56 PT. Indo Lautan Energi Niaga Umum 285/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
26 Oktober 2016
57 PT. Berkah Prabu Energi
Niaga Umum 286/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
11 November 2016
58 PT. Laros Petroleum Niaga Umum 287/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
11 November 2016
59 PT. Laros Petroleum Pengangkutan 288/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
11 November 2016
60 PT. Patra Andalas Sukses
Niaga Umum 289/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
23 November 2016
61 PT. Mitra Utama Energi Niaga Umum 290/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
27 Desember 2017
62 PT. Cahaya Ujung Belingkar
Niaga Umum 291/NU-BBM-IU/BPH MIGAS/2016
27 Desember 2017
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 86
Dengan demikian, total Badan Usaha yang mendapatkan Nomor Registrasi
Usaha (NRU) periode Tahun 2006 – 2016 adalah sebanyak 292 Badan
Usaha.
Grafik 18.
Badan Usaha Pemilik NRU Per 31 Desember 2016
5. Publikasi Data BBM Melalui Website BPH Migas
Data dan Informasi BBM dipublikasikan melalui website BPH Migas.
Hal ini dilakukan dalam mempermudah Stakeholders dan Masyarakat
dalam mendapatkan informasi yang up to date mengenai data dan
informasi BBM khususnya dalam Bidang Hilir yang menjadi Tugas Pokok
dan Fungsi BPH Migas. Untuk Mengakses data BBM pada website BPH
Migas melalui alamat www.bphmigas.go.id.
Adapun data-data yang dapat dipublikasi pada website BPH Migas adalah
sebagai berikut :
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 87
Gambar 14.
Konten BBM pada Website BPH Migas
Gambar 15.
Published Perhitungan Harga BBM
D A T A
B BM
BERITA
APLIKASI
POLA DISTRIBUSI BBM
HARGA BBM
STATISTIK BBM
SARANA DAN FASILITAS BBM KOMODITAS BBM
CADANGAN BBM
PEMBAGIAN WILAYAH
SKEMA ALOKASI
PENGAWASAN BBM
DAFTAR BADAN USAHA PEMILIK NRU
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 88
Gambar 16.
Published Daftar Harga BBM
Gambar 17.
Published Data Kuota BBM
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 89
Gambar 18.
Published Konsumsi BBM Nasional JBT, JBKP dan JBU dari Tahun
2006 - 2016
Gambar 19.
Fasilitas Pengangkutan BBM
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 90
Gambar 20.
Fasilitas Penyimpanan BBM
Gambar 21.
Fasilitas Penyalur BBM
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 91
Gambar 22.
Simulasi Cadangan BBM
Gambar 23.
Daftar Badan Usaha BBM Pemilik NRU BPH Migas
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 92
Gambar 24.
Daftar Merek Dagang Badan Usaha BBM
V. Jumlah Pengelolaan Dukungan Manajemen Bidang BBM
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALI
SASI
% PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALISASI %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tersedianya
Pengaturan
dan
Penetapan
serta
Terlaksananya
Pengawasan
Penyediaan
dan
Pendistribusia
n BBM di
Seluruh
Wilayah NKRI
Jumlah
Pengelolaan
Dukungan
Manajemen
Bidang BBM
2
Laporan
2
Laporan
100 Pengaturan dan
Pengawasan
Penyediaan
dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa
1.160.893.000 1.141.641.751 98,34
Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa realisasi terhadap target kinerja
adalah sebesar 100 %. Pencapaian untuk kegiatan ini didukung dengan
pelaksanaan kegiatan :
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 93
1. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam rangka evaluasi
penyediaan dan pendistribusian BBM
Dalam kegiatan ini BPH Migas melakukan rapat koordinasi dengan
Pemda, stakeholders dan beberapa instansi terkait dalam rangka evaluasi
penyediaan dan pendistribusian BBM. Dalam rapat koordinasi tersebut
diperoleh hasil, antara lain:
a) bahwa BBM dikecualikan pengelolaannya pada peraturan Pemerintah
No 74 Tahun 2001 tentang pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) (Pasal 3). Sehingga Pemda melalui Dinas terkait dapat
melakukan pengecualian terhadap limbah yang dihasilkan oleh BBM.
b) Dengan adanya pengecualian B3 terhadap BBM maka Pemda melalui
dinas terkait tidak perlu mengeluarkan surat rekomendasi untuk izin
pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
c) Dalam rangka menjamin Peyediaan dan Pendistribusian BBM
diperlukan Izin Angkutan Barang Khusus untuk kendaraan yang dimiliki
dan/atau dikuasai oleh Badan Usaha yang memiliki Izin Usaha
Pengangkutan BBM (komersial).
2. Membuat skema pengembangan pembentukan pengaturan dan
pelaksanaan pengawasan BPH Migas dengan komparasi dari Badan
Pengatur/Kementerian Hilir Minyak dan Gas Bumi di negara lain
Kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2016 terkait skema
pengembangan pembentukan pengaturan dan pelaksanaan pengawasan
BPH Migas dengan komparasi dari Badan Pengatur/Kementerian Hilir
Minyak dan Gas Bumi di negara lain antara lain pengumpulan informasi
terkait penyusunan jadwal training untuk tahun 2016, pembahasan dan
penyusunan dan jadwal training/diklat/kunjungan luar negeri dan
penyusunan laporan triwulan I-IV TA 2016.
3. Melakukan Dukungan Manajemen kegiatan Direktorat BBM
Telah dilakukan dukungan manajemen kegiatan Direktorat BBM Dalam
rangka melaksanakan kegiatan Layanan Dukungan Manajemen Bidang
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 94
BBM, pada Tahun 2016 Direktotat BBM telah melakukan dukungan
manajemen kegiatan direktorat BBM dengan melakukan satu kali
konsinyering luar kota di Bogor dan pengawasan serta uji petik lapangan di
beberapa Kabupaten/Kota.
Realisasi Anggaran
Anggaran kegiatan Direktorat Bahan Bakar Minyak tahun 2016 pagu awal
adalah sebesar Rp. 25.000.000.000,- selanjutnya pada Bulan Desember Tahun
2016 terdapat Anggaran Belanja Tambahan menjadi sebesar
Rp.28.066.794.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 20.411.207.331,-
atau 72,72%. Realisasi anggaran sebesar 72,72%, hal ini dikarenakan pada
kegiatan dengan kode mata anggaran kegiatan 1929.001 yaitu
Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM
terdapat alokasi anggaran yang diblokir (Self Blocking) sebesar
Rp. 7.429.307.000,- yang merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden
Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja
Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016 dengan DIPA BPH
Migas 2016 yang diterbitkan oleh Kemenkeu pada tanggal 31 Oktober 2016.
Jika dana self blocking tersebut tidak diperhitungkan pada pagu anggaran,
maka realisasi anggaran pada kegiatan dengan kode MAK 1929.001 sebesar
98,85% dan realisasi anggaran Direktorat BBM secara keseluruhan adalah
sebesar 98,90%. Penjelasan lebih rinci sebagai berikut :
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA %
1929 Pengaturan, Penetapan dan Pelaksanaan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Bbm
28.066.794.000 20.411.207.331 7.655.586.669 72,72
1929.001 Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM
12.029.953.000 4.547.851.565 7.482.101.435 37,80
1929.001.001 Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM
12.029.953.000 4.547.851.565 7.482.101.435 37,80
051 Melakukan Penyusunan Peraturan Yang Terkait Dengan Peraturan & Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM
8.600.280.000 1.169.815.920 7.430.464.080 13,60
052 Melakukan Evaluasi Peraturan/Juklak/Juknis/SOP Bidang penyediaan dan Pendistribusian BBM
053 Melakukan Koordinasi persiapan penerapan pendistribusian Bahan Bakar Minyak melalui Sub Penyalur
1.674.761.000 1.637.740.448 37.020.552 97,79
054 Melakukan Koordinasi penyiapan pengaturan, pengelolaan dan pengawasan Cadangan BBM nasional
984.331.000 969.714.830 14.616.170 98,52
055 Melakukan monitoring Cadangan Operasional Badan usaha dalam rangka menjaka ketahanan Stok BBM
770.581.000 770.580.367 633 100,00
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 95
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA %
1929.002 Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM
2.942.916.000 2.908.759.000 34.157.000 98,84
1929.002.001 Laporan Perencanaan Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM
2.942.916.000 2.908.759.000 34.157.000 98,84
054 Melakukan Penunjukan Badan Usaha Pelaksana Jenis BBM Tertentu dan BBM Khusus Penugasan Alokasi BBM Per Propinsi Kabupaten/Kota
1.178.248.000 1.155.190.200 23.057.800 98,04
055 Koordinasi Pengumpulan Bahan dan Data di Kabupaten/Kota untuk Perhitungan BBM Nasional
1.764.668.000 1.753.568.800 11.099.200 99,37
1929.003 Pengaturan dan Pengawasan Atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM
9.750.440.000 9.673.420.415 77.019.585 99,21
1929.003.001 Laporan Pelaksanaan Pengaturan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM
9.750.440.000 9.673.420.415 77.019.585 99,21
058 Melakukan koordinasi & memberikan rekomendasi hasil penyelidikan dan keterangan ahli pada kegiatan penanggulangan penyalahgunaan penyediaan dan pendistribusian BBM
949.954.000 907.046.954 42.907.046 95,48
059 Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran jenis tertentu, BBM Khusus penugasan dan jenis BBM Umum di Seluruh wilayah NKRI
1.561.089.000 1.559.907.677 1.181.323 99,92
060 Melakukan koordinasi pemantauan dan klarifikasi terhadap laporan kegiatan badan usaha dalam penyediaan BBM dari produk impor dan kilang Dalam Negeri
1.363.244.000 1.362.241.680 1.002.320 99,93
061 Melakukan Koordinasi dan Pengawasan Terhadap Kegiatan Penyediaan dan Pendistribusian BBM JBT dan BBM Khusus Penugasan pada Daerah Tertinggal, Terluar dan Perbatasan
1.568.339.000 1.567.587.671 751 99,95
062 Melakukan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Umum dan Jenis BBM Khusus Penugasan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga BBM
980.923.000 954.449.433 26.473.567 97,30
063 Melakukan Verifikasi Volume Jenis BBM Tertentu oleh Verifikator Independen
2.011.197.000 2.011.197.000 0 100,00
064 Melakukan Monitoring Pelaksanaan Penyediaan dan Pendistribusian BBM Dalam Rangka Mengamankan Pasokan BBM Menghadapi Natal dan Tahun Baru
1.315.694.000 1.310.990.000 4.704.000 99,64
1929.004 Layanan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM
2.182.592.000 2.139.534.600 43.057.400 98,03
1929.004.001 Pengelolaan Data Informasi dan Sistem Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM
2.182.592.000 2.139.534.600 43.057.400 98,03
064 Melakukan monitoring dan updating data dan infrastruktur penyediaan dan pendistribusian BBM berbasis IT
595.689.000 595.688.600 400 100,00
065 Mengembangkan sistem pengawasan dan pengaturan BBM
723.384.000 723.384.000 0 100,00
066 Mengembangkan sistem informasi terpadu pelaporan Badan Usaha Non PSO secara On line
155.375.000 155.375.000 0 100,00
067 Melakukan pemberian Nomor Registrasi Usaha dan Nomor Registrasi Penyalur BBM Bersubsidi (NRPNB) serta monitoring atas perselisihan Antar Badan Usaha
708.144.000 665.087.000 43.057.000 93,92
1929.005 Layanan Dukungan Manajemen Bidang BBM 1.160.893.000 1.141.641.751 19.251.249 98,34 1929.005.001 Pengelolaan Dukungan Manajemen Bidang BBM 1.160.893.000 1.141.641.751 19.251.249 98,34
068 Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam rangka evaluasi penyediaan dan pendistribusian BBM
376.296.000 374.295.265 2.000.735 99,47
069 Membuat skema pengembangan pembentukan pengaturan dan pelaksanaan pengawasan BPH Migas dengan komparasi dari Badan Pengatur/Kementerian Hilir Minyak dan Gas Bumi di negara lain
5.360.000 5.360.000 0 100,00
070 Melakukan Dukungan Manajemen kegiatan Direktorat BBM
679.237.000 679.233.136 4 100,00
071 Buffer Anggaran Operasional 4 Bulan Paska Pemotongan Anggaran pada Direktorat BBM
100.000.000 82.753.350 17.246.650 82,75
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 96
3.3.2 Direktorat Gas Bumi
Pengukuran kinerja Direktorat Gas Bumi Badan Pengatur Hilir Minyak
dan Gas Bumi (BPH Migas) tahun 2016 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja masing-masing
indikator kinerja sasaran. Sesuai dengan Rencana Kinerja Direktorat Gas
Bumi BPH Migas tahun 2016 terdapat 1 program dan 1 kegiatan 1 sasaran
strategis. Secara ringkas sebagaian besar sasaran strategis yang telah
ditargetkan dapat dicapai, namun demikian masih terdapat sebagian kecil
sasaran strategis yang tidak berhasil diwujudkan pada tahun 2016 ini.
Terhadap sasaran maupun target indikator kinerja yang tidak berhasil
diwujudkan tersebut, Direktorat Gas Bumi BPH Migas telah melakukan
evaluasi agar terdapat perbaikan penanganan dimasa mendatang.
Pada dasarnya proses monitoring, pengukuran dan evaluasi kinerja
dilakukan langsung oleh masing-masing Subdirektorat di lingkungan
Direktorat Gas Bumi BPH Migas yang bertanggung jawab atas pencapaian
sasaran dan program/kegiatan. Melalui proses ini diharapkan adanya upaya-
upaya perbaikan kinerja masing-masing Subdirektorat di lingkungan
Direktorat Gas Bumi BPH Migas, sehingga target kinerja dapat tercapai
sebagaimana yang diharapkan.
Secara umum pengukuran capaian kinerja Direktorat Gas Bumi BPH
Migas Tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
kinerja dengan realisasi kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja.
Namun untuk beberapa indikator kinerja sasaran dan kegiatan juga dilakukan
perbandingan dengan realisasi capaian kinerja tahun sebelumnya.
Sebagian besar sasaran strategis yang ditargetkan dapat dicapai,
namun terdapat beberapa sasaran strategis yang melebihi target pada tahun
2016 ini.
Sebagaimana disebutkan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa
Direktorat Gas Bumi mempunyai tugas dan wewenang antara lain :
a. Melaksanakan pengaturan dan penetapan pengusahaan transmisi dan
distribusi Gas Bumi;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 97
b. Melaksanakan pengaturan dan penetapan Tarif pengangkutan Gas Bumi
melalui pipa;
c. Melaksanakan evaluasi dan penetapan Harga Gas Bumi untuk rumah
tangga dan pelanggan kecil;
d. Melaksanakan penetapan dan pemberlakuan Sistem Informasi
Pengusahaan dan Akun Pengaturan pada Badan Usaha yang
melakukan kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;
e. Menyelesaikan perselisihan yang timbul terhadap pemegang Hak
Khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dan/atau yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa;
f. Memberikan Hak Khusus pengangkutan Gas Bumi melalui pipa pada
ruas tertentu dari transmisi Gas Bumi dan pada wilayah tertentu dari
jaringan distribusi Gas Bumi melalui lelang, berdasarkan Rencana Induk
Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional;
g. Pengawasan pada Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa.
Dalam Penetapan Kinerja Direktorat Gas Bumi Tahun 2016 terdapat 1
Sasaran Strategis yaitu Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.
I. Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan
dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALI-
SASI % PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALI -
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Usaha
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa.
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Hak Khusus
Pengangkutan
dan Niaga Gas
Bumi Melalui
Pipa
2 SK 11 SK 550 Pengaturan dan
Pengawasan
Penyediaan dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
6.052.37
9.000
2.349.23
5.380
38,
82
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 98
Catatan :
Dalam kegiatan Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus
Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa terdapat Output Cadangan
sebesar Rp.3.683.032.000 sesuai surat Sekjen KESDM nomor
6949/82/SJN.K/2016 tanggal 7 September 2016 Hal ususlan Revisi Anggaran
Penghematan Belanja Kementerian ESDM Dalam APBN-P TA 2016 Melalui
Mekanisme Self Blocking. Apabila Output Cadangan terealisasi maka
realisasi akan mencapai Rp.6.032.267.380 atau 99.67%.
Dibandingkan dengan target realisasi tahun 2015 yaitu 900% (9 SK)
dari target 1 SK terjadi penurunan pada tahun 2016 secara persentasi tapi
ada peningkatan secara SK (ada 11 SK).
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan
dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu :
A. Pemberian Hak Khusus Pengangkutan dan/atau Niaga Gas Bumi Melalui
Pipa.
Kegiatan pemberian Hak Khusus Pengangkutan dan/atau Niaga Gas Bumi
Melalui Pipa telah mencapai target 550%. Tahun 2016, BPH Migas telah
memberikan 10 (sepuluh) Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa sebagai
berikut :
Nomor Tanggal
I PT. Surya Cipta Internusa
1Jaringan Distribusi Gresik, Kabupaten Gresik,
Provinsi Jawa Timur
Kabupaten Gresik, Jawa
Timur08/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 8 Juni 2016
I I PT. Bayu Buana Gemilang
2Jaringan Distribusi Cikarang dan Cibitung,
Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat
Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat09/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 8 Juni 2016
I I I PT. Mutiara Energy
3
SKG PT Mutiara Energy di Pondok Tengah sampai
dengan MS PT Mulia Keramik Indah Raya, Kab
Bekasi, Prov Jabar
Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat10/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 8 Juni 2016
No Badan Usaha Wilayah AdministrasiHak Khusus
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 99
Nomor Tanggal
I PT Mitra Energi Gas Sumatera
1GN. Megang - Singa Station, Kabupaten Muara Enim,
Sumatera Selatan
Kabupaten Muara Enim,
Sumatera Selatan25/KT/BPH MIGAS/KOM/2016 15 Desember 2016
No Badan Usaha Wilayah AdministrasiHak Khusus
Sedangkan untuk Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, BPH
Migas telah menerbitkan 1 (satu) surat keputusan yaitu :
Realisasi Anggaran
a. Anggaran kegiatan menetapkan hak khusus pengangkutan dan/atau niaga
gas bumi melalui pipa adalah sebesar Rp 977.957.000,- (Sembilan Ratus
Tujuh Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Tujuh Ribu Rupiah);
b. Realisasi kegiatan menetapkan hak khusus pengangkutan dan/atau niaga
gas bumi melalui pipa adalah sebesar 92.93 % atau sebesar Rp
908.808.192 (Sembilan Ratus Delapan Juta Delapan Ratus Delapan Ribu
Seratus Sembilan Puluh Dua Rupiah)
IV PT. Berkah Usaha Energy
4
SKG PTPertamina Gas Bitung sampai dengan MS
PT Berkah Usaha Energy, Kec Bitung, Kab
Tangerang, Prov Banten
Kabupaten Tangerang,
Banten11/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 8 Juni 2016
V PT. Gazcomm Energi
5
MS PT Berkah Usaha Energy sampai dengan MRS
PT Gazcomm Energi di Kawasan PT Torabika Eka
Semesta, Kec Bitung, Kab Tangerang, Prov Banten
Kabupaten Tangerang,
Banten12/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 8 Juni 2016
VI PT. Pasundan Resources
6
MS PT Sinergi Patriot Bekasi di Stasiun Kompresor
Kel Jati Raden, Kec Jati Sampurna, Kota Bekasi
sampai dengan MS PT Pasundan Resources di KP-
0 Kel Jati Karya, Kec Jati Sampurna, Kota Bekasi,
Jabar
Kota Bekasi, Jawa Barat 13/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 8 Juni 2016
VII PT. Sinergi Patriot Bekasi
7
Stasiun Pengumpul Jatinegara KecJati Sampurna,
Kota Bekasi sampai dengan MS PT Sinergi Patriot
Bekasi di Stasiun Kompresor Kel Jati Raden, Kec
Jati Sampurna, Kota Bekasi, Jabar
Kota Bekasi, Jawa Barat 14/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 8 Juni 2016
VIII PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk
8 Jaringan Distribusi Lampung, Provinsi Lampung Provinsi Lampung 15/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 8 Juni 2016
IX PT. Sadikun Niagamas Raya
9
GRE PT Pertamina Gas sampai demgan MRS PT
Java Energi Semesta, Kabupaten Gresik, Provinsi
Jatim
Kabupaten Gresik, Jawa
Timur16/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 8 Juni 2016
X PT. Indogas Kriya Dwiguna
10TA#3 Lapindo Brantas Inc, Kalidawer ke Mother
Station PT Baskara Asri Ghas, Gebang
Kabupaten Sidoarjo, Provinsi
Jawa Timur20/KD/BPH MIGAS/KOM/2016 5-Sep-16
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 100
B. Melaksanakan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan dan/atau Niaga
Gas Bumi Melalui Pipa.
BPH Migas dalam rangka melaksanakan pengawasan pelaksanaan
Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Pada Ruas Transmisi
dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi berpedoman pada Peraturan BPH Migas
Nomor 19/P/BPH Migas/XI/2010 tentang Pemberian Hak Khusus
Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa.
Hasil dari pengawasan pelaksanaan Hak Khusus Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa Pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi
akan dijadikan bahan rekomendasi bagi BPH Migas dalam hal pemberian
sanksi kepada Badan Usaha yang tidak mematuhi ketentuan dari peraturan
yang berlaku. Sanksi yang akan diberikan dapat berupa teguran, denda,
pencabutan Hak Khusus dan pengusulan pencabutan Izin Usaha kepada
Pemerintah.
Realisasi Anggaran
a. Anggaran kegiatan melaksanakan pengawasan hak khusus kegiatan
usaha pengangkutan dan/atau niaga gas bumi melalui pipa adalah
sebesar Rp 783.160.000,- (Tujuh Ratus Delapan Puluh Tiga Juta Seratus
Enam Puluh Ribu Rupiah);
b. Realisasi kegiatan melaksanakan pengawasan hak khusus kegiatan
usaha pengangkutan dan/atau niaga gas bumi melalui pipa adalah
sebesar 95.73 % atau sebesar Rp 749.723.188 (Tujuh Ratus Empat
Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Seratus Delapan
Puluh Delapan Rupiah).
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 101
C. Strategi Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi dengan Badan
Regulator Gas Bumi di Luar Negeri
Sampai dengan TW IV kegiatan belum dapat dilaksanakan terkait
dengan instruksi penghematan anggaran APBN 2016 yang berdasarkan hasil
rapat para Pimpinan Kementerian ESDM di Hotel 101 Suryakencana Bogor
tanggal 30 Agustus 2016 dan menindaklanjuti Penghematan Anggaran
Kementerian ESDM sesuai Inpres Nomor 8 Tahun 2016 serta surat Sekjen
KESDM nomor 6949/82/SJN.K/2016 tanggal 7 September 2016 Hal usulan
Revisi Anggaran Penghematan Belanja Kementerian ESDM Dalam APBN-P
TA 2016 Melalui Mekanisme Self Blocking sehingga anggaran kegiatan ini
menjadi salah satu kegiatan yang dihapuskan untuk dilakukan penghematan
tahap ketiga.
Realisasi Anggaran
Anggaran kegiatan Menyusun Strategi Pengembangan Infrastruktur
Gas Bumi dengan Badan Regulator Gas Bumi di Luar Negeri setelah
dilakukan pemotongan dan penghematan adalah sebesar Rp. 340.630.000
(Tiga Ratus Empat Puluh Juta Enam Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah) yang
merupakan anggaran untuk pembayaran honor selama sepuluh bulan.
II. Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama
Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALI-
SASI % PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALI -
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Usaha
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa.
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Pemanfaatan
Bersama
Fasilitas
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa
1 SK 2 SK 200 Pengaturan dan
Pengawasan
Penyediaan dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
1.663.07
7.000
1.662.13
6.98
99,
94
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 102
Dibandingkan dengan target realisasi tahun 2015 yaitu 100% (1 SK)
dari target 1 SK terjadi peningkatan pada tahun 2016 menjadi 200% (
realisasi 2 SK).
Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama
Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa terdiri dari 3 (tiga) kegiatan
yaitu :
A. Menetapkan Pengaturan Akses (Access Arranngement) pada Ruas
Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Milik Badan
Usaha
Badan Usaha yang telah mendapatkan Hak Khusus dari BPH Migas
mempunyai kewajiban untuk menerapkan “open access” terhadap fasilitas
pengangkutan Gas Bumi yang dimilikinya dengan tujuan agar penggunaan
fasilitas tersebut menjadi lebih optimal dengan memberikan “spare capacity”
fasilitas yang belum dipakai sepenuhnya kepada pihak ketiga.
Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
atau yang dikenal dengan Pengaturan Akses adalah suatu aturan yang
memuat tentang hak dan kewajiban transporter dan penggunaan pipa. Dalam
Pengaturan Akses tersebut juga menerangkan aturan yang menyangkut
mekanisme bagaimana pihak ketiga dapat mengakses fasilitas perpipaan
milik transporter dan aturan-aturan lainnya seperti aturan yang berkaitan
dengan aspek teknis maupun legal. Mengingat bahwa fasilitas pengangkutan
adalah milik Badan Usaha Transporter, maka Pengaturan Akses pada
dasarnya dibuat oleh Badan Usaha Transporter, namun demikian agar suatu
Pengaturan Akses memiliki jiwa etika bisnis yang wajar, sehat dan
transparan, maka BPH Migas berwenang untuk memberikan masukan-
masukan terhadap Pengaturan Akses yang dibuat oleh Badan Usaha
Transporter. Secara ringkas dinyatakan bahwa Pengaturan Akses adalah
aturan yang dibuat oleh Badan Usaha Transporter yang mana dalam
mekanisme pembuatannya mengacu kepada petunjuk pelaksanaan
pembuatan Pengaturan Akses yang dikeluarkan oleh BPH Migas. Suatu
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 103
Pengaturan Akses secara legal dapat digunakan apabila Pengaturan Akses
tersebut telah disetujui dan ditetapkan oleh BPH Migas.
A.1. Penetapan Access Arrangement PT Kalimantan Jawa Gas (KJG)
untuk ruas transmisi Kepodang – Tambak Lorok
1) Proses Penetapan Access Arrangement PT KJG untuk ruas transmisi
Kepodang – Tambak Lorok telah dilakukan sejak 2015. Pada tahun
2016 dilakukan finalisasi draft Access Arrangement dan Rapat Komite
serta Sidang Komite dalam rangka penetapan Access Arrangement
tersebut.
2) Sidang Komite Penetapan Access Arrangement PT KJG dilaksanakan
pada tanggal 7 Maret 2016, dengan hasil ditetapkannya Surat
Keputusan Kepala BPH Migas Nomor : 04/AA/BPH Migas/KOM/2016
tentang Persetujuan Access Arrangement PT Kalimantan Jawa Gas
Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Kalimantan Jawa Tahap 1 (Kepodang
– Tambak Lorok).
A.2. Penyampaian Access Arrangement PT Transportasi Gas Indonesia
Ruas Transmisi Grissik - Duri
Sehubungan belum diterimanya penyempurnaan Draft Access
Arrangement (AA) ruas transmisi gas bumi Grissik-Duri, BPH Migas
telah mengirimkan surat kembali kepada PT Transportasi Gas Indonesia
(PT TGI) Nomor 02/07/DGB/BPH/2016 pada tanggal 4 Januari
2016terkait dengan dengan permintaaan draft pengaturan akses ruas
transmisi gas bumi Grissik-Duri tersebut. Surat tersebut telah ditanggapi
PT TGI melalui surat Nomor 008/EXT/TGI/PD/01.16 pada tanggal 29
Januari dengan Draft AA ruas transmisi gas bumi Grissik-Duri sebagai
lampiran.
Kemudian surat ditindaklanjuti dengan mengadakan Kick Off
Meeting Pembahasan Draft AA ruas transmisi gas bumi Grissik-Duri
pada tanggal 11 Februari 2016 di BPH Migas. BPH Migas akan
melakukan evaluasi Draft AA tersebut lebih lanjut dengan Transporter.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 104
A.3. Penetapan Access Arrangement PT Rabana Gasindo Usama Ruas
Transmisi SGK Tegalgede – SG Citeureup
Telah dilaksanakan Sidang Komite pada tanggal 15 Desember 2016.
Sidang menetapkan Access Arrangement PT Rabana Gasindo Usama
Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi SKG Tegal Gede – SKG Citeureup dan
melalui SK Nomor 24/AA/BPH MIGAS/KOM/2016 tanggal 15 Desember
2016.
Kegiatan Penetapan Pengaturan Akses Kepada Badan Usaha oleh
BPH Migas telah mencapai target 200% (dua ratus persen). Pada tahun
2016, BPH Migas telah menetapkan Pengaturan Akses Kepada Badan
Usaha melalui pipa yaitu :
B. Melaksanakan Pengaturan terhadap Pemanfaatan Bersama Fasilitas
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.
B.1. Pemanfaatan Pipa Jaringan Gas Kota dan SPBG untuk Niaga Gas
Industri.
B.2. Pemanfaatan Pipa Dedicated Hilir PT Perusahaan Gas Negara untuk
Pengaliran Gas Petrochina International Jabung Ltd.
B.3. Pemanfaatan Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Belawan-Hamparan
Perak-Paya Pasir oleh PT PLN (Persero).
B.4. Kemungkinan Penurunan Biaya Regasifikasi dan Toll Fee akibat
Naiknya volume Pengaliran Gas pada Pipa Ruas Transmisi Arun –
Belawan
B.5. Pemanfaatan Gas Bumi untuk Commissioning Plant Ammonia Urea II PT
Petrokimia Gresik
Latar belakang permasalahan adalah adanya kemungkinan
pengaliran gas dari HCML untuk commissioning Plant Ammonia Urea
NO BADAN USAHA SK ACCESS ARRANGEMENT TANGGAL RUAS TRANSMISI/AREA
1 PT Kalimantan Jawa Gas 04/AA/BPH MIGAS/KOM/2016 7 Maret 2016Kalimantan Jawa Tahap I (Kepodang -
Tambak Lorok)
2 PT Rabana Gasindo Usama 24/AA/BPH MIGAS/KOM/2016 15 Desember 2016 SKG Tegalgede - Stasiun Gas Citeureup
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 105
II PT Petrokimia Gresik yang mengalami keterlambatan hingga Mei
2018, untuk itu dilakukan rapat koordinasi pada tanggal 8 Maret 2016
dengan para stakeholder (notulen terlampir). PT Petrokimia Gresik
menyampaikan bahwa kebutuhan commissioning Plant Ammonia
Urea II adalah sebagai berikut:
Mei-Juni 2017 (10 MMSCFD)
Juli – Agustus 2017 (14 MMSCFD)
September – November 2017 (71 MMSCFD)
Desember 2017 (81 MMSCFD) untuk performance test dengan
rate 100%
Januari – April 2018 (71 MMSCFD untuk operasi pada rate 85%)
Mei 2018 dimulai pengaliran dari HCML
Untuk pemanfaatan gas bumi untuk keperluan commissioning plant
dilakukan inventarisasi kemungkinan pasokan dan alokasi gas, yaitu:
Terdapat potensi gas make-up dari lapangan TSB (KEIL) yang
belum terambil. PT Pertagas Niaga mengusulkan kepada KEIL
untuk rencana penggunaan potensi untaken gas sebesar 30 BSCF.
Terkait dengan pengambilan potensi untaken gas, KEIL menyetujui
dengan mempertimbangkan kemampuan produksi lapangan serta
persetujuan SKK Migas untuk amandemen jumlah kontrak harian.
Untuk hal tersebut agar KEIL berkoordinasi dengan SKK Migas
PT PLN (Persero) menyampaikan terdapat potensi surplus
pasokan gas untuk Pusat Listrik Gresik sebesar 35-45 BBTUD
dengan catatan (a) Pasokan Gas dari PJU on stream pada tahun
2016, dan (b) Pasokan gas dari Santos sebesar 25 BBTUD belum
dipindahkan ke Pusat Listrik Grati yang masih menunggu
penyelesaian pembngunan pipa Pertagas Porong-Grati. Dimana
pipa Porong-Grati sendiri target on-stream di Juni 2016, sedangkan
sesuai dengan PPG dengan PT Petrokimia Gresik pipa looping
Gresik-PKG selesai di Juli 2017.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 106
Dalam upaya pemenuhan kebutuhan gas untuk commissioning
plant Ammonia Urea II PT Petrokimia Gresik, agar PT Petrokimia
Gresik dapat menyampaikan permohonan alokasi dan
pemanfaatan gas kepada Menteri ESDM.
B.6. Koordinasi Pembahasan Amandement GTA (Gas Transportation
Agreement) Ruas Pipa Arun-Belawan dan GTA Belawan – Paya Pasir.
B.7. Koordinasi Penanganan Glycol pada pipa Ruas Transmisi Gas Bumi
Kepodang – Tambak Lorok
C. Melaksanakan Pengawasan terhadap Pemanfaatan Bersama Fasilitas
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
C.1. Rapat Penyusunan Perpres Tata Kelola Gas Bumi
Terdapat 4 opsi mekanisme Badan Penyangga :
1. hanya ada satu Badan Penyangga Gas Bumi yang lingkupnya
menyeluruh meliputi pasokan, transmisi dan distribusi, yang dapat
disebutkan sebagai Badan Usaha Penyangga Pasokan, Transmisi
dan Distribusi Gas Bumi (BUPPTDGB)
2. Terdapat dua Badan Penyangga yaitu Badan Usaha Penyangga
pasokan dan Transmisi Gas Bumi (BUPPTGB) dan Badan Usaha
Penyangga Distribusi Gas Bumi (BUPDGB)
3. Terdapat satu BUPPTDGB dan beberapa BUPDGB berdasarkan
provinsi atau sejumlah provinsi.
4. Terdapat beberapa BUPPTDGB pada setiap provinsi atau sejumlah
provinsi.
C.2.Pengawasan Penerapan Pengaturan Akses (Access Arrangement) PT
Kalimantan Jawa Gas Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Kalimantan Jawa
Tahap 1 (Kepodang - Tambak Lorok).
Pengaturan Akses (Access Arrangement) PT Kalimantan Jawa Gas Ruas
Pipa Transmisi Gas Bumi Kalimantan Jawa Tahap 1 (Kepodang - Tambak
Lorok) telah disetujui dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Kepala
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 04/AA/BPH
MIGAS/KOM/2016 pada tanggal 7 Maret 2016. Pengawasan Penerapan
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 107
Pengaturan Akses untuk ruas tersebut dilakukan untuk memperoleh
informasi terkait penerapan Access Arrangement dan kemajuan proses
pengangkutan gas bumi yang telah dilaksanakan.
C.3.Pelaksanaan Koordinasi dan Pengawasan terkait Penambahan Titik
Serah (Delivery Point) pada ruas Pipa Arun-Belawan milik PT Pertamina
Gas untuk penyaluran gas PT Pertagas Niaga kepada PT PGN (Persero)
Tbk.
C.4.Pembahasan Pengawasan Pipa Open Access Sumatera Utara Milik PT
PGN (Persero)
C.5.Rapat Koordinasi Penyusunan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola
Gas Bumi dan revisi Peraturan Menteri No. 19 Tahun 2009.
Tujuan Kegiatan ini adalah untuk melakukan penyusunan konsep
Peraturan Presiden RI tentang Sistem Tata Kelola Migas bidang Gas
Bumi dan membahas masukan revisi Permen ESDM Nomor 19 Tahun
2009. poin-poin penting dari kegiatan ini adalah :
BPH Migas menyampaikan paparan mengenai Pembentukan Distribusi
System Operator (DSO) dan Transmision System Operator (TSO)
dalam rangka penyeragaman harga gas
Perusahaan Distribution System Operator (DSO) ditentukan
berdasarkan perusahaan yang memiliki fasilitas yang paling besar atau
BUMN Distribusi.
Terkait Harga Gas Bumi, Pemerintah harus mengatur harga jual gas
bumi di konsumen akhir, sehingga tercipta harga gas bumi yang
seragam di konsumen akhir (perlu ada peraturan tentang harga gas
bumi di hilir)
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 108
III. Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALI-
SASI % PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALI -
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Usaha
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa.
Layanan
Manajemen
Direktorat Gas
Bumi
12 Bulan
Layanan
12 Bulan
Layanan
100 Pengaturan dan
Pengawasan
Penyediaan dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
1.956.11
4.000
1.933.21
7.565
98,
83
Dibandingkan dengan target realisasi tahun 2015 yaitu 100% (7
Laporan) dengan 7 kegiatan dan pada tahun 2016 menjadi 100% ( 12 Bulan
Layanan) dengan 2 kegiatan.
Sesuai dengan Undang Undang Nomor 22 Tahun 2001, BPH Migas
diberi amanat untuk meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri.
Untuk menunjang pelaksanaaan tugas, tanggung Jawab dan wewenang
dalam bidang Gas Bumi tersebut, maka Direktorat Gas Bumi BPH Migas
memerlukan beberapa kegiatan yang mendukung Layanan Manajemen
Direktorat Gas Bumi yaitu :
A. Menyusun Perencanaan dan Mengevaluasi Kegiatan Direktorat Gas Bumi,
instansi yang dilibatkan dalam kegiatan ini yaitu Unit Eselon I Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral;
B. Penyusunan Data dan Informasi Pengusahaan Hilir Gas Bumi, instansi
yang dilibatkan dalam kegiatan ini yaitu Badan Pusat Statistik dan
Bappenas.
C. Buffer Anggaran Operasional 4 (empat) Bulan Paska Pemotongan
Anggaran pada Direktorat Gas Bumi, Penghematan berdasarkan surat
Sekjen KESDM Nomor 6949/82/SJN.K/2016 tanggal 7 September 2016.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 109
A. Menyusun Perencanaan dan Mengevaluasi Kegiatan Direktorat Gas
Bumi
Perencanaan dan Mengevaluasi Kegiatan Direktorat Gas Bumi yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut :
A.1. Anggaran dan Kegiatan Output Cadangan T.A. 2016
Direktorat Gas Bumi telah mengusulkan kegiatan output cadangan
T.A 2016 sebesar Rp. 14.279.498.000,- dari total output cadangan
BPH Migas sebesar 52 Milyar, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 21. Usulan Anggaran dan Kegiatan Output Cadangan
Direktorat Gas Bumi T.A. 2016
Telah dilakukan revisi dalam rangka optimalisasi kegiatan
Direktorat Gas Bumi tahun anggaran 2016, yaitu dengan
menambah Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
mak 524119 tanpa merubah pagu masing-masing output,
dengan rincian sebagai berikut :
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 110
Tabel 22. Revisi Kegiatan Direktorat Gas Bumi T.A 2016
KODE URAIAN SEMULA MENJADI KETERA
NGAN
1930 Pengaturan, Penetapan Dan Pengawasan pada Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
28.168.359.000 28.168.359.000 Tetap
1930.012 Pengaturan, Penetapan Dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan Dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
7.465.150.000 7.465.150.000 Tetap
1930.012.001 SK HAK KHUSUS PENGANGKUTAN DAN NIAGA GAS BUMI
7.465.150.000 7.465.150.000 Tetap
74 Menetapkan Hak Khusus Pengangkutan Dan/Atau Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
3.567.533.000 3.567.533.000 Tetap
75 Melaksanakan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan Dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
3.224.787.000 3.224.787.000 Tetap
524111 Belanja Perjalanan Biasa 391.630.000 469.330.000 Berubah
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 4.500.000 6.000.000 Berubah
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 79.200.000 - Berubah
76 Menyusun Strategi Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Dengan Badan Regulator Gas Bumi Di Luar Negeri
672.830.000 672.830.000 Tetap
1930.013 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkuutan Gas Bumi Melalui Pipa
3.606.995.000 3.606.995.000 Tetap
1930.013.002 SK Persetujuan Pengaturan Akses 3.606.995.000 3.606.995.000 Tetap
78 Menetapkan Pengaturan Akses (Access Arrangement) Pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Milik Badan Usaha
498.157.000 566.897.000 Berubah
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar kota 68.740.000 Berubah
79 Melaksanakan Pengaturan terhadap Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
2.609.702.000 2.599.052.000 Berubah
521211 Belanja Bahan 1.666.302.000 1.666.452.000 Berubah
522151 Belanja Jasa Profesi 8.000.000 9.800.000 Berubah
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (Rapat di Luar Jam Kantor)
31.200.000 16.500.000 Berubah
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 2.100.000 Berubah
80 Melaksanakan Pengawasan terhadap Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
499.136.000 441.046.000 Berubah
524111 Belanja Perjalanan Biasa 484.973.000 426.883.000 Berubah
1930.014 Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi 4.673.800.000 4.673.800.000 Tetap
1930.014.003 Laporan Layanan Manajemen 4.673.800.000 4.673.800.000 Tetap
81 Menyusun Perencanaan dan Mengevaluasi Kegiatan Direktorat Gas Bumi
969.177.000 969.177.000 Tetap
524111 Belanja perjalanan biasa 231.112.000 383.512.000 Berubah
524113 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 3.600.000 1.200.000 Berubah
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 180.000.000 30.000.000 Berubah
83 Penyusunan Data dan Informasi Pengusahaan Hilir Gas Bumi
3.704.623.000 3.704.623.000 Tetap
524111 Belanja perjalanan biasa 212.796.000 361.596.000 Berubah
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 180.000.000 31.200.000 Berubah
1930.015 Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
3.392.212.000 3.392.212.000 Tetap
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 111
KODE URAIAN SEMULA MENJADI KETERA
NGAN
1930.015.004 Evaluasi Tarif 3.392.212.000 3.392.212.000 Tetap
84 Melaksanakan Analisa Perhitungan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa untuk Badan Usaha yang telah Memiliki Hak Khusus
2.751.122.000 2.798.018.000
Berubah
524111 Belanja perjalanan biasa 197.988.000 250.164.000 Berubah
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 78.600.000 73.320.000 Berubah
85 Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Laporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Usaha Pengangkutan
641.090.000 594.194.000
Berubah
524111 Belanja perjalanan biasa 117.376.000 116.290.000 Berubah
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 78.600.000 32.790.000 Berubah
1930.016 Ketetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
2.752.735.000 2.752.735.000 Tetap
1930.016.005 Evaluasi Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
2.752.735.000 2.752.735.000 Tetap
86 Mempersiapkan Penetapn Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada Jaringan Kota Gas
2.752.735.000 2.752.735.000 Tetap
1930.017 Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa
6.277.467.000 6.277.467.000 Tetap
1930.017.006 Pengawasan Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi 6.277.467.000 6.277.467.000 Tetap
87 Melaksanakan Verifikasi Volume dan Uji Petik Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa pada Badan Usaha
1.473.190.000 1.515.608.000
Berubah
524111 Belanja Perjalanan Biasa 471.104.000 242.614.000 Berubah
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 46.800.000 31.200.000 Berubah
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 286.508.000 Berubah
88 Melaksanakan Verifikasi dan Evaluasi Pembangunan Ruas Tranmisi Gas Bumi
1.548.428.000 1.548.450.000 Tetap
524111 Belanja perjalanan biasa 466.097.000 373.538.000 Berubah
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 78.000.000 31.800.000 Berubah
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 138.781.000 Berubah
89 Melaksanakan Pengawasan Kegiatan Usaha Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
3.255.849.000 3.213.409.000
Berubah
524111 Belanja Perjalanan Biasa 499.924.000 510.284.000 Berubah
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 84.000.000 31.200.000 Berubah
Telah dilakukan revisi anggaran Direktorat Gas Bumi dalam
rangka penghematan anggaran TA 2016 sebesar Rp.
3.683.032.000,- melalui mekanisme selfblocking APBN-P sesuai
dengan nota dinas Sekretaris BPH Migas nomor:
619/ND/Ses/BPH/2016 tanggal 16 September 2016.
Selanjutnya, Direktorat Gas Bumi mendapat alokasi anggaran
buffer 4 bulan untuk perjalanan Dinas Pimpinan sebesar Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah). Berikut merupakan rincian
penghematan anggaran Direktorat Gas Bumi:
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 112
Tabel 23. Rincian Revisi Kegiatan Direktorat Gas Bumi T.A 2016
KODE URAIAN SEMULA MENJADI
1930 Pengaturan, Penetapan Dan Pengawasan pada Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
13.888.861.000 13.941.890.000
1930.012 Pengaturan, Penetapan Dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan Dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
2.817.568.000 5.784.779.000
1930.012.001 SK Hak Khusus Pengangkutan Dan Niaga Gas Bumi 2.817.568.000 5.784.779.000
074 Menetapkan Hak Khusus Pengangkutan Dan/Atau Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
1.206.947.000 4.660.989.000
521211 Belanja Bahan 51.635.000 18.607.000
521213 Honor Output Kegiatan 811.200.000 662.500.000
522151 Belanja Jasa Profesi 7.300.000 6.200.000
524111 Belanja Perjalanan Biasa* 252.812.000 3.918.032.000
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 4.800.000 3.150.000
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 79.200.000 52.500.000
075 Melaksanakan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan Dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
937.791.000 783.160.000
521211 Belanja Bahan 38.761.000 3.860.000
521213 Honor Output Kegiatan 416.400.000 333.500.000
522151 Belanja Jasa Profesi 7.300.000 6.400.000
524111 Belanja Perjalanan Biasa 469.330.000 439.100.000
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 6.000.000 300.000
076 Menyusun Strategi Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi Dengan Badan Regulator Gas Bumi Di Luar Negeri
672.830.000 340.630.000
521211 Belanja Bahan 27.245.000 130.000
521213 Belanja Honorarium 416.400.000 340.500.000
524211 Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri 229.185.000 -
1.930.013 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkuutan Gas Bumi Melalui Pipa
1.963.495.000 1.452.377.000
1930.013.002 SK Persetujuan Pengaturan Akses 1.963.495.000 1.452.377.000
078 Menetapkan Pengaturan Akses (Access Arrangement) Pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Milik Badan Usaha
566.897.000 357.913.000
521211 Belanja Bahan 22.747.000 1.945.000
521213 Belanja Honorarium 416.400.000 339.000.000
522151 Belanja Jasa Profesi 8.000.000 8.000.000
524111 Belanja Perjalanan Biasa
51.010.000 8.968.000
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar kota
68.740.000 -
079 Melaksanakan Pengaturan terhadap Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
955.552.000 763.800.000
521211 Belanja Bahan 22.952.000 11.650.000
521213 Belanja Honorarium 904.200.000 744.250.000
522151 Belanja Jasa Profesi 9.800.000 7.900.000
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota (Rapat di Luar Jam Kantor)
16.500.000 -
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 113
KODE URAIAN SEMULA MENJADI
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 2.100.000 -
080 Melaksanakan Pengawasan terhadap Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
441.046.000 330.664.000
521211 Belanja Bahan 9.663.000 660.000
522151 Belanja Jasa Profesi 4.500.000 -
524111 Belanja Perjalanan Biasa 426.883.000 330.004.000
1930.014 Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi 2.400.823.000 1.725.014.000
1930.014.003 Laporan Layanan Manajemen 2.400.823.000 1.725.014.000
081 Menyusun Perencanaan dan Mengevaluasi Kegiatan Direktorat Gas Bumi
969.177.000 636.421.000
521211 Belanja Bahan 42.450.000 3.521.000
521213 Belanja Honorarium 416.400.000 340.000.000
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 88.315.000 -
522151 Belanja Jasa Profesi 7.300.000 -
524111 Belanja perjalanan biasa 383.512.000 279.100.000
524113 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 1.200.000 -
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 30.000.000 13.800.000
083 Penyusunan Data dan Informasi Pengusahaan Hilir Gas Bumi
1.431.646.000 988.593.000
521211 Belanja Bahan 72.450.000 6.943.000
521213 Honor Output Kegiatan 958.200.000 782.500.000
522151 Belanja Jasa Profesi 7.300.000 -
524111 Belanja perjalanan biasa 361.596.000 199.150.000
524113 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 900.000 -
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31.200.000 -
084 Buffer Anggaran Operasional 4 Bulan Paska Pemotongan Anggaran pada Direktorat Gas Bumi
- 100.000.000
1930.015
Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1.392.212.000 1.139.968.000
1930.015.004 Evaluasi Tarif 1.392.212.000 1.139.968.000
084 Melaksanakan Analisa Perhitungan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa untuk Badan Usaha yang telah Memiliki Hak Khusus
798.018.000 665.212.000
521211 Belanja Bahan 40.774.000 19.910.000
521213 Belanja Honorarium 410.400.000 336.000.000
522151 Belanja Jasa Profesi 21.600.000 19.600.000
524111 Belanja perjalanan biasa 250.164.000 243.502.000
524113 Perjalanan Dinas Transport Dalam Kota 1.760.000 -
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 73.320.000 46.200.000
085 Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Laporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Usaha Pengangkutan
594.194.000 474.756.000
521211 Belanja Bahan 21.274.000 3.238.000
521213 Belanja Honorarium 410.400.000 337.500.000
522151 Belanja Jasa Profesi 10.800.000 4.400.000
524111 Belanja perjalanan biasa 116.290.000 114.248.000
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 114
KODE URAIAN SEMULA MENJADI
524113 Perjalanan Dinas Transport Dalam Kota 2.640.000 1.870.000
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 32.790.000 13.500.000
1930.016 Ketetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
752.735.000 526.874.000
1930.016.005 Evaluasi Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
752.735.000 526.874.000
086 Mempersiapkan Penetapn Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada Jaringan Kota Gas
752.735.000 526.874.000
521211 Belanja Bahan 51.075.000 15.343.000
521213 Belanja Honorarium 374.400.000 305.500.000
522151 Belanja Jasa Profesi 7.300.000 181.731.000
524111 Belanja Perjalanan Biasa 185.860.000 -
524113 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 1.800.000 -
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 132.300.000 24.300.000
1930.017 Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa
4.562.028.000 3.312.878.000
1930.017.006 Pengawasan Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi 4.562.028.000 3.312.878.000
087 Melaksanakan Verifikasi Volume dan Uji Petik Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa pada Badan Usaha
1.515.608.000 1.222.968.000
521211 Belanja Bahan 17.986.000 7.103.000
521213 Belanja Honorarium 928.200.000 768.250.000
522151 Belanja Jasa Profesi 7.300.000 1.800.000
524111 Belanja Perjalanan Biasa 242.614.000 189.159.000
524113 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 1.800.000 -
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31.200.000 -
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 286.508.000 256.656.000
088 Melaksanakan Verifikasi dan Evaluasi Pembangunan Ruas Tranmisi Gas Bumi
1.548.450.000 1.070.934.000
521211 Belanja Bahan 21.331.000 9.384.000
521213 Belanja Honorarium 973.200.000 803.500.000
522151 Belanja Jasa Profesi 8.000.000 -
524111 Belanja perjalanan biasa 373.538.000 243.050.000
524113 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 1.800.000 -
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31.800.000 15.000.000
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 138.781.000 -
089 Melaksanakan Pengawasan Kegiatan Usaha Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
1.497.970.000 1.018.976.000
521211 Belanja Bahan 18.036.000 2.981.000
521213 Belanja Honorarium 928.200.000 768.250.000
522151 Belanja Jasa Profesi 8.000.000 6.300.000
524111 Belanja Perjalanan Biasa 510.284.000 241.445.000
524113 Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota 2.250.000 -
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 31.200.000 -
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 115
A.3. Rencana Anggaran dan Kegiatan T.A. 2017
Direktorat Gas Bumi telah mengusulkan Kegiatan T.A. 2017
dengan total anggaran sebesar Rp. 27.746.430.000,- lebih besar
dari anggaran Tahun 2016 yang sebesar Rp. 13.888.861.000,-.
Kenaikan anggaran ini dikarenakan pada tahun anggaran 2017
terdapat 5 (lima) tambahan kegiatan, 2 (dua) diantaranya
termasuk dalam prioritas nasional.
Pada Triwulan II dilakukan revisi dengan pemotongan anggaran
sebesar Rp. 7.062.494.000,- sehingga pagu Sementara
Direktorat Gas Bumi menjadi Rp. 20.683.936.000,-
Pada Triwulan III dilakukan revisi pemotongan anggaran
perjalanan dinas (MAK 524) sesuai dengan surat Irjen KESDM
Nomor 235/07.02/IJN/2016 tanggal 20 September 2016. Direktur
Gas Bumi telah menyampaikan nota dinas revisi TOR dan RAB
hasil penghematan anggaran nomor : 764/ND/DGB/BPH/2016
tanggal 30 September 2016. Pagu Direktorat Gas Bumi menjadi
Rp. 17.120.333.500,-
Pada Triwulan IV dilakukan revisi anggaran Direktorat Gas Bumi
sehingga pagu akhir menjadi Rp. 15.778.331.000,-
A.4 Rencana Anggaran dan Kegiatan T.A. 2018
Menindaklanjuti Surat Kepala Biro Perencanaan Nomor :
09310/04/SJR/2016 tanggal 30 September 2016 perihal permintaan
usulan awal RKP TA 2018, Direktur Gas Bumi telah menyampaikan
Renja-K/L TA 2018 s/d 2019 pada tanggal 9 Desember 2016.
Rencana Anggaran TA 2018 adalah sebesar Rp. 21.141.138.800,-.
A.5.Evaluasi Kegiatan Direktorat Gas Bumi T.A. 2016
Evaluasi kegiatan Direktorat Gas Bumi TA 2016 telah diinput dalam
Aplikasi e-Monev Bappenas dengan target capaian kinerja untuk
tahun 2016 sebesar 100,00% dan target capaian anggaran sebesar
100,00%. Pada akhir 2016 status capaian kinerja Direktorat Gas Bumi
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 116
baik (berwarna hijau) dengan realisasi kinerja mencapai 283.33%
(melebihi target), sedangkan untuk realisasi anggaran status capaian
kinerjanya hati-hati (berwarna kuning) dengan realisasi anggaran
mencapai 75.40% dengan output cadangan sebesar
Rp.3,683,032,000 apabila terealisasi output cadangan maka realisasi
anggaran menjadi 99,47%
A.6 Realisasi Anggaran Direktorat Gas Bumi T.A. 2016
Pagu kegiatan Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan pada
Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa tahun 2016
adalah sebesar Rp. 15.778.331.000,- dengan realisasi anggaran dari
tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 adalah
Rp. 11.538.417.724,- atau 75,40 %; dengan rincian realisasi sebagai
berikut :
Tabel 24. Realisasi Direktorat Gas Bumi T.A. 2016 (1 Januari-31 Desember 2016)
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA %
1930 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan pada Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
15.302.540.000 11.538.417.724 3.764.122.276 75,40
1930.012 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
6.052.379.000 2.349.235.380 3.703.143.620 38,82
1930.012.001 SK Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi
6.052.379.000 2.349.235.380 3.703.143.620 38,82
074 Menetapkan Hak Khusus Pengangkutan dan/ atau Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
4.802.189.000 1.104.132.692 3.698.056.308 22,99
075 Melaksanakan Pengawasan Hak Khusus Kegiatan Usaha Pengangkutan dan/atau Niaga Gas Bumi Melalui Pipa
843.560.000 843.473.188 87 99,99
076 Menyusun Strategi Pengembangan Infrastruktur Gas Bumi dengan Badan Regulator Gas Bumi di Luar Negeri
406.630.000 401.629.500 5.000.500 98,77
1930.013 Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1.663.077.000 1.662.136.098 941 99,94
1930.013.002 SK Persetujuan Pengaturan Akses 1.663.077.000 1.662.136.098 941 99,94
078 Menetapkan Pengaturan Akses (Access Arrengement) pada ruas transmisi dan/atau wilayah jaringan distribusi Gas Bumi milik Badan Usaha
422.913.000 422.913.000 0 100,00
079 Melaksanakan Pengaturan terhadap Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Mealui Pipa
909.500.000 908.559.400 941 99,90
080 Melaksanakan Pengawasan terhadap Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
330.664.000 330.663.698 302 100,00
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 117
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI SISA DANA %
1930.014 Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi 1.956.114.000 1.933.217.565 22.896.435 98,83
1930.014.003 Laporan Layanan Manajemen 1.956.114.000 1.933.217.565 22.896.435 98,83
081 Menyusun Perencanaan dan mengevaluasi Kegiatan Direktorat Gas Bumi
702.321.000 702.259.599 61 99,99
083 Menyusun Data dan Informasi Pengusahaan Hilir Gas Bumi
1.153.793.000 1.131.192.472 22.600.528 98,04
084 Buffer Anggaran Operasional 4 Bulan Paska Pemotongan Anggaran pada Direktorat Gas Bumi
100.000.000 99.765.494 235 99,77
1930.015 Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
1.271.868.000 1.251.333.566 20.534.434 98,39
1930.015.004 Evaluasi Tarif 1.271.868.000 1.251.333.566 20.534.434 98,39
084 Melaksanakan Analisa Perhitungan Tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa untuk Badan Usaha yang telah memiliki Hak Khusus
731.712.000 711.177.566 20.534.434 97,19
085 Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi Laporan akun pengaturan (Regulatory Account) kegiatan usaha pengangkutan
540.156.000 540.156.000 0 100,00
1930.016 Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
585.874.000 585.873.218 782 100,00
1930.016.005 Evaluasi harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
585.874.000 585.873.218 782 100,00
086 Mempersiapkan Penetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada Jaringan Kota Gas
585.874.000 585.873.218 782 100,00
1930.017 Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Melalui Pipa
3.773.228.000 3.756.621.897 16.606.103 99,56
1930.017.006 Pengawasan Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi
3.773.228.000 3.756.621.897 16.606.103 99,56
087 Melaksanakan verifikasi Volume dan Uji Petik Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi melalui Pipa pada Badan Usaha
1.373.168.000 1.366.292.340 6.875.660 99,50
088 Melaksanakan verifikasi dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi Gas Bumi
1.230.884.000 1.221.904.899 8.979.101 99,27
089 Melaksanakan Pengawasan kegiatan usaha Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi melalui Pipa
1.169.176.000 1.168.424.658 751 99,94
B. Penyusunan data Dan Informasi Pengusahaan Hilir
Hasil kegiatan penyusunan data dan informasi pengusahaan Gas Bumi
melalui pipa adalah pelaksanaan rapat koordinasi serta rekapitulasi dan
pengolahan data dan informasi dari kegiatan Direktorat Gas Bumi yaitu Hak
Khusus Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Hak Khusus Niaga Gas
Bumi Melalui Pipa Dedicated Hilir, Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui
Pipa, Penetapan Akun Pengaturan, Pemanfaatan Bersama Fasilitas
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa, Harga Gas Bumi untuk Rumah
Tangga dan Pelanggan Kecil, Verifikasi Volume Pengaliran dan
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa selama tahun 2016.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 118
B.1. Rapat Koordinasi, antara lain:
Rapat Pemutakhiran Data Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi
dengan mengundang PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT
Pertamina, dan PT Pertagas Niaga yang dilaksanakan di Kantor BPH
Migas pada tanggal 29-30 Agustus 2016.
- PT PGN menyampaikan bahwa pada Tahun 2016 tidak ada
penambahan panjang pipa transmisi sedangkan untuk pipa
distribusi s.d Juli 2016 realisasinya sepanjang 4.242,60 Km. Tahun
2017, PT PGN akan membangun pipa transmisi sepanjang 82 Km
dan pipa distribusi sepanjang 62,8 Km.
- PT Pertamina menyampaikan bahwa pada tahun 2016 tidak ada
pembangunan pipa distribusi.
- PT Pertagas Niaga menyampaiakan bahwa data panjang pipa
distribusi eksisting sepanjang 5,72 Km.
Rapat Pemutakhiran Data Pipa Transmisi dan Distribusi Gas Bumi
dengan mengundang Badan Usaha yang dilaksanakan di Kantor BPH
Migas pada tanggal 14 November 2016. Sesuai dengan Surat DGB
Nomor 841/ND/DGB/BPH/2016 Hal Rekapitulasi Pipa Transmisi dan
Distribusi, berikut adalah hasil rekapitulasi:
Tabel 25. Data Panjang Pipa Transmisi dan Distribusi
No Jenis Pipa
Panjang Pipa (km)
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020
1 Transmisi 4.789,13 4.991,10 5.699,05 6.128,50 6.128,50 6.242,50
2 Distribusi 4.380,36 4.578,52 6.898,82* 7.864,39** 7.864,39** 7.864,39**
Total 9.169,49 9.569,62 12.597,87 13.992,89 13.992,89 14.106,89
* termasuk 515,6 km pipa jargas dan SPBG
** belum termasuk pipa jargas dan SPBG
B.2.Hak Khusus
Hak Khusus adalah hak yang diberikan Badan Pengatur kepada Badan
Usaha untuk mengoperasikan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 119
pada Ruas Transmisi dan/atau pada Wilayah Jaringan Distribusi
berdasarkan lelang (Pasal 1 butir 14 PP No. 36/2004).
Kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa dilaksanakan oleh
Badan Usaha setelah mendapat Hak Khusus dari Badan Pengatur (Pasal
27 PP No. 36/2004).
Badan Usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha Niaga Gas Bumi
Melalui Pipa Dedicated Hilir wajib mendapatkan Hak Khusus dari Badan
Pengatur (Pasal 11 butir 5 Permen ESDM No. 19/2009)
Pada tahun 2016, ada 11 (sebelas) pemberian Hak Khusus dari BPH
Migas untuk Badan Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa sebanyak 10
(sepuluh) dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa sebanyak 1 (satu)
Hak Khusus Niaga Gas Bumi Melalui Pipa:
B.3.Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Pengaturan, penetapan dan pengawasan Tarif dilakukan oleh Badan
Pengatur dengan mempertimbangkan perhitungan keekonomian dari
Badan Usaha, kepentingan pemakai dan konsumen (Pasal 34 PP No.
36/2004).
Pada dasarnya Tarif dihitung berdasarkan metoda Cost of Service
(COS), yaitu Tarif dihitung berdasarkan jumlah pendapatan yang harus
diterima oleh pemilik jaringan pipa gas bumi (transporter) dari Tarif yang
dibayarkan oleh para pengguna pipa (shippers), agar pendapatan
tersebut dapat mengembalikan semua biaya yang telah dikeluarkan oleh
transporter dalam rangka menjalankan kegiatan usaha pengangkutan gas
bumi melalui pipa serta dapat memberikan keuntungan yang wajar dari
investasi yang telah dikeluarkan. Keuntungan yang wajar ditetapkan oleh
Badan Pengatur (BPH Migas) dengan ketentuan IRR sama dengan
WACC (Weighted Average Cost of Capital).
Dengan adanya Tarif pada ruas pipa transmisi dan jaringan distribusi
gas bumi, maka ruas pipa transmisi dan jaringan distribusi tersebut dapat
dimanfaatkan secara bersama oleh pihak ketiga (open access).
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 120
Pada Tahun 2016, terdapat 1 (satu) penetapan tarif pengangkutan
Gas Bumi melalui pipa oleh BPH Migas untuk Badan Usaha yang telah
memiliki Hak Khusus, yaitu :
Tabel 26. Ketetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
B.4. Akun Pengaturan
Badan Pengatur menetapkan dan memberlakukan sistem informasi
pengusahaan dan Akun Pengaturan pada Badan Usaha yang melakukan
kegiatan usaha pengangkutan Gas Bumi melalui pipa. (Pasal 9 huruf (e),
PP No. 36/2004). Tujuan utama adanya regulasi Akun Pengaturan,
adalah untuk memisahkan pembukuan (Accounting Unbundling) antara
kegiatan pengangkutan dengan kegiatan niaga gas bumi. Dengan
terpisahnya pembukuan kegiatan pengangkutan dari kegiatan niaga gas
bumi, maka data pembukuan kegiatan pengangkutan tersebut dapat
dijadikan sebagai dasar perhitungan/evaluasi Tarif pada kegiatan
pengangkutan Gas Bumi melalui pipa.
Informasi/data pembukuan kegiatan pengangkutan Gas bumi melalui
pipa yang disampaikan kepada Badan Pengatur oleh Badan Usaha
sebagimana diatur di dalam pedoman Akun Pengaturan, bertujuan agar
Badan Pengatur dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
NO BADAN USAHA SK TARIF TANGGAL RUAS TRANSMISI TARIF
KM 53 - SKG Bontang (16") USD 0,11 per MSCF
KM 53 - SKG Bontang (20") USD 0,05 per MSCF
Tj. Santan - SKG Bontang USD 0,15 per MSCF
KHT - Cilamaya - Citarik - Dawuan USD 0,36 per MSCF
Cilamaya ORF - Dawuan USD 0,08 per MSCF
Cilamaya - Citarik - Tegal Gede - Nagrak -
Bitung - CilegonUSD 0,30 per MSCF
Rambutan - Betung - Prabumulih -
Cambai - Simpang Y - Pulau Layang -
PUSRI
USD 0,72 per MSCF
Limau Timur - Prabumulih - Cambai -
Simpang Y - Pulau Layang - PUSRIUSD 0,54 per MSCF
Point B - PIM USD 0,04 per MSCF
Pagerungan - Porong - Gresik - PKG USD 0,50 per MSCF
1 PT Pertamina Gas33/Tarif/BPH
Migas/KOM/2016
19 Desember
2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 121
memastikan bahwa pemisahan dan pengalokasian terhadap
pendapatan dan pembiayaan antara kegiatan usaha pengangkutan gas
bumi melalui pipa transmisi dan kegiatan usaha yang tidak terkait
dengan pengangkutan gas bumi melalui pipa transmisi, dilakukan
dengan tepat dan benar;
sebagai bahan informasi yang dibutuhkan oleh Badan Pengatur
khususnya untuk menetapkan dan meninjau kembali Tarif
pengangkutan gas bumi melaui pipa, dan untuk melakukan penetapan-
penetapan dan/atau keputusan-keputusan lainnya yang terkait dengan
tugas dan fungsi Badan Pengatur;
mengawasi biaya-biaya yang telah disetujui oleh Badan Pengatur pada
penetapan Tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa sebelumnya;
meningkatkan tingkat transparansi didalam proses pengaturan dan
pengambilan keputusan oleh Badan Pengatur, melaui laporan kinerja
Badan Usaha dalam bentuk laporan informasi akuntansi, yang dapat
diperbandingkan diantara para Badan Usaha yang melakukan kegiatan
usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa;
secara umum merupakan implementasi dari Undang Undang Nomor 22
Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 36 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas
Bumi.
Pedoman Akun Pengaturan telah ditetapkan oleh BPH Migas dalam
Peraturan No. 21/2011 tentang Akun Pengaturan Kegiatan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi.
Pada tahun 2016, Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
yang telah menyampaikan Laporan Akun Pengaturan dan telah
diverifikasi oleh BPH Migas adalah :
Tabel 27. Badan Usaha Yang Telah Dilakukan Verifikasi Akun Pengaturan
No Badan Usaha Tanggal Verifikasi
1 Energasindo Hekasa Karya 25 Juli 2016
2 Pertamina Gas 6 September 2016
3 PDPDE Gas 6 September 2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 122
No Badan Usaha Tanggal Verifikasi
4 Majuko Utama Indoenesia 8 September 2016
5 Kalimantan Jawa Gas 8 September 2016
6 Transportasi Gas Indonesia 14 September 2016
7 Rabana Gasindo Usaha 14 September 2016
8 Gasindo Pratama Sejati 14 September 2016
9 PGN (Persero) 21 September 2016
B.5. Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Access Arrangement adalah dokumen acuan bagi pihak-pihak terkait
dalam pelaksanaan pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas
bumi melalui pipa (open access). Access Arrangement merupakan
implementasi dari Peraturan BPH Migas No. 15/2008, yang mewajibkan
transporter untuk membuat Access Arrangement guna mengatur
mekanisme open acces pada jaringan pipa transmisi dan distribusi gas
bumi yang dimiliki atau dikuasainya.
Access Arrangement memuat tentang hak dan kewajiban transporter dan
shipper, serta menerangkan aturan yang menyangkut mekanisme
bagaimana pihak ketiga dapat mengakses fasilitas perpipaan milik
transporter yang mencakup aspek teknis, aspek komersial dan aspek
legal.
Pada tahun 2016, BPH Migas telah menetapkan 2 (dua) Pengaturan
Akses (Access Arrangement) pada ruas transmisi dan/atau wilayah
jaringan distribusi gas bumi melalui pipa milik badan usaha, yaitu:
Tabel 28. SK Pengaturan Akses (Access Arrangement) pada Ruas Transmisi dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi
No Nama Badan
Usaha
Ruas Transmisi Surat Keputusan
1 PT Kalimantan
Jawa Gas
Kalimantan Jawa
Tahap I (Kepodang-
Tambak Lorok)
04/AA/BPH MIGAS/KOM/2016
tanggal 7 Maret 2015
2. PT. Rabana
Gasindo Usama
Tegal Gede - Cikarang
Listrindo
22/AA/BPHMIGAS/KOM/2016
tanggal 15 Desember 2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 123
B.6. Harga Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
Harga Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil diatur dan
ditetapkan oleh Badan Pengatur dengan mempertimbangkan aspek teknis
dan ekonomis atas penyediaan Gas Bumi serta sesuai dengan kebijakan
harga yang ditetapkan Pemerintah (Pasal 72 ayat (2) PP No. 36/2004).
Penetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
diatur dalam Peraturan BPH Migas No. 22 Tahun 2011.
Pada tahun 2016, BPH Migas telah menetapkan 13 (tiga belas) dan
sedang memproses 2 (dua) Harga Gas Bumi untuk rumah tangga dan
pelanggan kecil pada jargas kota.
Tabel 29. Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
No Badan Usaha
Kota Peraturan BPH Migas
Tanggal Ket
1 PT Pertamina Gas Niaga
Kab Bekasi No 01 Tahun 2016 4 April 2016
Kab Bulungan No 02 Tahun 2016 4 April 2016
Kota Lhokseumawe No 03 Tahun 2016 4 April 2016
Kab Ogan Ilir No 04 Tahun 2016 4 April 2016
Kab Sidoarjo No 05 Tahun 2016 4 April 2016
Kab Subang No 06 Tahun 2016 4 April 2016
Kota Pekanbaru No 07 Tahun 2016 4 April 2016
Kota Sengkang No 08 Tahun 2016 4 April 2016
Kota Lhoksukon No 09 Tahun 2016 4 April 2016
Kota Prabumulih No 10 Tahun 2016 4 April 2016
Kota Jambi No 11 Tahun 2016 4 April 2016
2 PT Perusahaan Gas Negara
Kota Tarakan No 12 Tahun 2016 4 April 2016
Kab Sorong No 13 Tahun 2016 4 April 2016
3 PT. Pertagas Niaga
Kota Balikpapan No 16 Tahun 2016 19 Desember 2016
Dalam Proses
Kota Cilegon No 17 Tahun 2016 19 Desember 2016
Dalam Proses
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 124
B.7.Realisasi Volume Pengangkutan Gas Bumi Pada Badan Usaha
pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Pada tahun 2016, jumlah Badan Usaha pengangkutan Gas Bumi melalui
pipa adalah 11 (sebelas) Badan Usaha yang terdiri dari :
1. PT. Pertamina Gas
2. PT. PGN (Persero) Tbk
3. PT.Transportasi Gas Indonesia
4. PT. Energasindo Heksa Karya
5. PT. Majuko Utama Indonesia
6. PT. Rabana Gasindo Usama
7. PT. Rabana Gasindo Utama
8. PT. Gasindo Pratama Sejati
9. PT. PDPDE Gas
10. PT. Kalimantan Jawa Gas
11. PT. Mitra Energi Gas Sumatera
Hasil verifikasi realisasi volume Triwulan I-III dan proyeksi volume
Triwulan IV (berdasarkan hasil proyeksi dari rata - rata volume
pengangkutan Triwulan I, II dan III) pengangkutan Badan Usaha
Pemegang Hak Khusus pada Ruas Transmisi pada tahun 2016 adalah
sebesar 1.455.954.153,81 MSCF dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 30. Volume Pengangkutan Gas Bumi Tahun 2016
No Badan Usaha Realisasi
Volume TW I
(MSCF)
Realisasi
Volume TW II
(MSCF)
Realisasi
Volume TW III
(MSCF)
Proyeksi
Volume TW IV
(MSCF)
Total
(MSCF)
1 PT Pertamina
Gas 290.706.889,80 274.425.080,13 288.665.562,25 284.599.177,39 1.138.396.709,57
2 PT Transportasi
Gas Indonesia 64.557.335,50 61.841.444,20 62.556.645,50 62.985.141,73 251.940.566,93
3 PT Kalimantan
Jawa Gas 9.564.998,40 8.814.796,20 7.559.161,60 8.646.318,73 34.585.274,93
4 PT Gasindo
Pratama Sejati 5.299.208,46 5.100.087,63 4.800.681,72 5.066.659,27 20.266.637,08
5 PT PGN
(Persero) Tbk 1.850.661,39 759.560,04 1.132.337,24 1.247.519,55 4.990.078,22
6 PT Rabana 694.929,11 641.662,34 532.295,51 622.962,32 2.491.849,28
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 125
No Badan Usaha Realisasi
Volume TW I
(MSCF)
Realisasi
Volume TW II
(MSCF)
Realisasi
Volume TW III
(MSCF)
Proyeksi
Volume TW IV
(MSCF)
Total
(MSCF)
Gasindo Usama
7 PT Majuko
Utama Indonesia 509.633,50 391.096,97 485.253,83 461.994,76 1.847.979,06
8 PT Rabana
Gasindo Utama 126.357,62 141.647,60 136.408,02 134.804,41 539.217,65
9 PT Energasindo
Heksa Karya 1.349,00 34.916,00 345.412,00 127.225,67 508.902,67
10 PT PDPDE Gas 94.456,85 97.418,46 98.328,51 96.734,60 386.938,42
Total 373.405.819,63 352.247.709,57 366.312.086,18 363.988.538,43 1.455.954.153,81
Dibawah ini merupakan grafik verifikasi realisasi volume Triwulan I-III
dan proyeksi volume Triwulan IV (berdasarkan hasil proyeksi dari
rata - rata volume pengangkutan Triwulan I, II dan III) pengangkutan
Badan Usaha Pemegang Hak Khusus pada Ruas Transmisi pada
tahun 2016.
* berdasarkan hasil proyeksi dari rata - rata volume pengangkutan Triwulan I, II dan III
Grafik 19.
Volume Pengangkutan Gas Bumi Tahun 2016
-
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
300.000.000
Realisasi Volume Pengangkutan
TW I TW II TW III TW IV*
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 126
Grafik 20.
Prosentase Volume Pengangkutan Gas Bumi Tahun 2016
Grafik diatas merupakan prosentase volume pengangkutan Gas Bumi
melalui pipa per Badan Usaha. Badan Usaha terbesar yang melakukan
kegiatan Pengaliran Gas Bumi melalui pipa adalah PT Pertamina Gas
sebesar 78.19%, kedua tersebar adalah PT Transportasi Gas Indonesia
sebesar 17.30% dan ketiga terbesar adalah PT Kalimantan Jawa Gas
sebesar 2.38%.
B.8.Realisasi Volume Niaga Gas Bumi Pada Badan Usaha pengangkutan
Gas Bumi Melalui Pipa
Untuk triwulan III tahun 2016, jumlah Badan Usaha niaga Gas Bumi
melalui pipa dedicated hilir adalah 26 (dua puluh enam) Badan Usaha
yang terdiri dari:
a) PT Bayu Buana Gemilang
b) PT Odira Energy Persada
c) PT Mitra Energi Buana
d) PT Pelangi Cakrawala Losarang
78,19%
0,34%
17,30%
0,03% 0,13%
0,17%
0,04% 1,39%
0,03%
2,38%
Prosentase Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Tahun 2016
PT PERTAMINA GAS
PT PGN (Persero) Tbk
PT TRANSPORTASI GAS INDONESIA
PT ENERGASINDO HEKSA KARYA
PT MAJUKO UTAMA INDONESIA
PT RABANA GASINDO USAMA
PT RABANA GASINDO UTAMA
PT GASINDO PRATAMA SEJATI
PT PDPDE GAS
PT KALIMANTAN JAWA GAS
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 127
e) PT Krakatau Daya Listrik
f) PT Banten Inti Gasindo
g) PT Sadikun Niagamas Raya
h) PT Energasindo Heksa Karya
i) PT Pertamina Gas (untuk kegiatan niaga)
j) PT PGN (Persero) Tbk.
k) PT PDPDE Gas
l) PT Indogas Kriya Dwiguna
m) PT Gagas Energi
n) PT Surya Cipta Internusa
o) PT Intermega Sebaku Indonesia
p) PT Mutiara Energy
q) PT Inti Data Latu Prima
r) PT Berkah Usaha Energy
s) PT Gazcomm Energi
t) PT Sarana Cepu Energy
u) PT Pertagas Niaga
v) PT Sumber Petrindo Perkasa
w) PT Igas Utama
x) PT PDPDE Sumsel
y) PT Pasundan Resource
z) PT Sinergi Patriot Bekasi
Hasil verifikasi realisasi volume (Triwulan I-III) dan proyeksi volume
(Triwulan IV) penjualan Badan Usaha Pemegang Hak Khusus pada
Wilayah Jaringan Distribusi pada tahun 2016 adalah sebesar
345.991.716,96 MMBTU dengan rincian sebagai berikut :
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 128
Tabel 31. Volume Niaga Gas Bumi Tahun 2016
N
o
Badan Usaha Realisasi
Volume TW I
(MMBTU)
Realisasi
Volume TW II
(MMBTU)
Realisasi
Volume TW
III (MMBTU)
Proyeksi
Volume TW
IV (MMBTU)
Total
(MSCF)
1 PT Perusahaan
Gas Negara
(Persero) Tbk
68.678.403,06 67.968.542,99 68.008.876,86 68.218.607,64 272.874.430,55
2 PT Sumber
Petrindo Perkasa
3.106.091,10 3.971.438,80 4.009.794,80 3.695.774,90 14.783.099,60
3 PT Bayu Buana
Gemilang
3.216.613,61 2.841.355,24 2.974.860,17 3.010.943,01 12.043.772,03
4 PT Energasindo
Heksa Karya
465.755,80 3.753.958,33 4.026.350,35 2.748.688,16 10.994.752,64
5 PT Surya Cipta
Indonesia
2.503.368,29 2.279.963,62 2.135.294,90 2.306.208,93 9.224.835,74
6 PT Gagas Energi 1.634.487,62 1.705.191,38 1.763.285,90 1.700.988,30 6.803.953,20
7 PDPDE Gas 709.113,10 685.666,40 658.452,10 684.410,53 2.737.642,13
8 PT Inti Data Latu
Prima
631.253,22 574.720,87 776.531,43 660.835,17 2.643.340,69
9 PT Pertamina
Gas
360.475,79 665.084,06 629.648,71 551.736,19 2.206.944,76
10 PT Krakatau
Daya Listrik
331.221,85 433.409,67 355.155,74 373.262,42 1.493.049,69
11 PT Pelangi
Cakrawala
Losarang
362.544,88 358.219,65 310.259,40 343.674,64 1.374.698,57
12 PT Sadikun
Niagamas Raya
375.467,63 345.258,78 273.549,80 331.425,41 1.325.701,63
13 PT Pertagas
Niaga
327.828,23 336.119,37 279.037,56 314.328,39 1.257.313,56
14 PT Mitra Energi
Buana
308.870,24 292.614,21 307.820,44 303.101,63 1.212.406,53
15 PDPDE Sumsel 261.360,60 260.497,27 279.535,67 267.131,17 1.068.524,70
16 PT Odira Energi
Persada *)
485.758,20 249.618,24 - - 735.376,44
17 PT Banten Inti
Gasindo
192.311,25 212.378,85 307.479,32 237.389,81 949.559,23
18 PT Indogas Kriya
Dwiguna
131.359,26 131.649,43 137.845,54 133.618,07 534.472,29
19 PT Gazcomm
Energi *)
142.718,53 140.623,58 32.544,68 - 315.886,80
20 PT Sinergi
Patriot Bekasi
- 91.729,59 221.182,68 156.456,14 469.368,42
21 PT Berkah
Usaha Energy *)
131.182,87 128.900,50 29.990,15 - 290.073,52
22 PT Pasundan
Resources
- 79.580,32 209.513,25 144.546,78 433.640,35
23 PT Mutiara
Energy
79.726,34 66.142,93 2.847,32 49.572,19 198.288,79
24 PT Igas Utama 5.065,12 5.619,64 4.754,08 5.146,28 20.585,12
25 PT Intermega
Sebaku
Indonesia *)
- - - - -
26 PT Sarana Cepu - - - - -
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 129
N
o
Badan Usaha Realisasi
Volume TW I
(MMBTU)
Realisasi
Volume TW II
(MMBTU)
Realisasi
Volume TW
III (MMBTU)
Proyeksi
Volume TW
IV (MMBTU)
Total
(MSCF)
Energi *)
Total 84.440.976,62 87.578.283,73 87.734.610,86 86.237.845,76 345.991.716,96
*) Terdapat 5 (lima) Badan Usaha yang tidak lagi mengalirkan Gas Bumi yaitu PT Odira Energi
Persada, PT. Gazcomm Energi, PT Intermega Sebaku Indonesia, PT Berkas Usaha Energi dan PT
Sarana Cepu Energi.
Dibawah ini merupakan grafik verifikasi realisasi volume (Triwulan
I-III) dan proyeksi volume (Triwulan IV) penjualan Badan Usaha
Pemegang Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi pada tahun
2016 adalah sebagai berikut.
Grafik 21.
Volume Niaga Gas Bumi
Pada tahun 2016, penjualan Gas Bumi 5 (lima) terbesar adalah
PT PGN (Persero) Tbk. sebesar 78,87% dari total, diikuti oleh PT PT
Sumber Petrindo Perkasa sebesar 4,27% dari total. Ketiga terbesar
adalah PT Bayu Buana Gemilang sebesar 3,48%, keempat adalah PT
-
10.000.000
20.000.000
30.000.000
40.000.000
50.000.000
60.000.000
70.000.000
PT
PER
USA
HA
AN
GA
S N
EGA
RA
…
PT
SUM
BER
PET
RIN
DO
PER
KA
SA
PT
BA
YU B
UA
NA
GEM
ILA
NG
PT
ENER
GA
SIN
DO
HEK
SA K
AR
YA
PT
SUR
YA C
IPTA
IND
ON
ESIA
PT
GA
GA
S EN
ERG
I
PT
PD
PD
E G
AS
PT
INTI
DA
TA L
ATU
PR
IMA
PT
PER
TAM
INA
GA
S
PT
KR
AK
ATA
U D
AYA
LIS
TRIK
PT
PEL
AN
GI C
AK
RA
WA
LA…
PT
SAD
IKU
N N
IAG
AM
AS
RA
YA
PT
PER
TAG
AS
NIA
GA
PT
MIT
RA
EN
ERG
I BU
AN
A
PT
PD
PD
E Su
mse
l
PT
OD
IRA
EN
ERG
I PER
SAD
A
PT
BA
NTE
N IN
TI G
ASI
ND
O
PT
IND
OG
AS
KR
IYA
DW
IGU
NA
PT
GA
ZCO
MM
EN
ERG
I
PT
SIN
ERG
I PA
TRIO
T B
EKA
SI
PT
BER
KA
H U
SAH
A E
NER
GY
PT
PA
SUN
DA
N R
ESO
UR
CES
PT
MU
TIA
RA
EN
ERG
Y
PT
IGA
S U
TAM
A
PT
INTE
RM
EGA
SEB
AK
U…
PT
SAR
AN
A C
EPU
EN
ERG
I
Realisasi Volume Niaga
TW I TW II TW III TW IV*
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 130
Energasindo Heksa Karya sebesar 3,18% dan terbesar kelima adalah
PT Surya Cipta Indonesia 2,67%.
Grafik 22.
Prosentase Volume Niaga Gas Bumi Tahun 2016
C. Realisasi Anggaran
Anggaran untuk kegiatan Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi
adalah Rp 1.956.114.000,- (satu milyar sembilan ratus lima puluh enam juta
seratus empat belas ribu rupiah) dan realisasi anggaran yang telah
digunakan sebesar Rp. 1.933.217.565,- (satu milyar sembilan ratus tiga
puluh tiga juta dua ratus tujuh belas ribu lima ratus enam puluh lima rupiah)
dengan persentasi sebesar 98,83%.
78,87%
3,18%
3,48%
2,67%
1,97% 0,76% 0,79%
0,38% 0,64% 0,21%
0,40% 0,35%
0,06%
0,27%
0,43%
0,36% 0,15% 0,09% 0,00% 0,08% 0,00%
4,27%
0,01%
0,31% 0,13%
0,14%
Prosentase Penjualan Gas Bumi Melalui Pipa Tahun 2016 PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk
PT ENERGASINDO HEKSA KARYA
PT BAYU BUANA GEMILANG
PT SURYA CIPTA INDONESIA
PT GAGAS ENERGI
PT INTI DATA LATU PRIMA
PT PDPDE Gas
PT SADIKUN NIAGAMAS RAYA
PT PERTAMINA GAS
PT ODIRA ENERGI PERSADA
PT PELANGI CAKRAWALA LOSARANG
PT MITRA ENERGI BUANA
PT MUTIARA ENERGY
PT BANTEN INTI GASINDO
PT KRAKATAU DAYA LISTRIK
PT PERTAGAS NIAGA
PT INDOGAS KRIYA DWIGUNA
PT GAZCOMM ENERGI
PT INTERMEGA SEBAKU INDONESIA
PT BERKAH USAHA ENERGY
PT SARANA CEPU ENERGI
PT SUMBER PETRINDO PERKASA
PT IGAS UTAMA
PT PDPDE SUMSEL
PT PASUNDAN RESOURCES
PT SINERGI PATRIOT BEKASI
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 131
IV. Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan
Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALI-
SASI % PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALI -
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengaturan,
Penetapan
dan
Pengawasan
Usaha
Pengangkuta
n Gas Bumi
Melalui Pipa
Penetapan Tarif
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa
dan Pelaporan
Akun
Pengaturan
(Regulatory
Account)
Kegiatan
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa
1 Tarif 1 Tarif 100 Pengaturan dan
Pengawasan
Penyediaan dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
1.271.86
8.000
1.251.33
3.566
98,
39
Pada tahun 2016 telah diterbitkan 1 SK Penetapan tarif sehingga realisasi
terhadap target adalah 100% (target 1 SK).
Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Pelaporan Akun
Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui
Pipa terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu :
A. Melaksanakan Analisa Perhitungan Tarif Pengangkutan Gas Bumi
melalui Pipa untuk Badan Usaha yang telah memiliki Hak Khusus.
Keluaran dari kegiatan Analisis Perhitungan Tarif Pengangkutan Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Badan Usaha yang telah memiliki Hak Khusus adalah:
- Terlaksananya Analisis, Evaluasi Perhitungan dan Penetapan tarif
pengangkutan Gas Bumi melalui pipa milik Badan Usaha yang telah
mendapatkan Hak Khusus dari BPH Migas.
- Laporan Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa dan Hasil
Dengar Pendapat (Public Hearing) BPH Migas dan Pihak-Pihak Terkait
dalam Rangka Penetapan Regulasi dan Keputusan BPH Migas.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 132
Berdasarkan Tabel dibawah, kegiatan Penetapan Tarif Pengangkutan Gas
Bumi melalui Pipa telah mencapai target 100% (seratus persen) sesuai target
yang direncanakan pada tahun 2016. BPH Migas telah menetapkan Tarif
Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa yaitu :
Tabel 32. Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Realisasi Anggaran Kegiatan
Pagu Anggaran Tim Melaksanakan Analisa Perhitungan Tarif Pengangkutan
Gas Bumi Melalui Pipa Untuk Badan Usaha Yang Telah Memiliki Hak Khusus
untuk Tahun 2016 sebesar Rp 731.712.000,00. dengan realisasi sebesar
Rp.711.177.566,00. Atau sama dengan 97,19%
B. Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi Laporan akun pengaturan
(Regulatory Account) kegiatan usaha pengangkutan.
Monitoring dan Evaluasi Pelaporan akun Pengaturan (Regulatory
Account) Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa di perlukan
untuk memastikan bahwa pemisahan dan pengalokasian pendapatan serta
pembiayaan antara kegiatan pengangkutan Gas Bumi dan kegiatan usaha
yang tidak terkait dengan pengangkutan Gas Bumi dilakukan secara tepat.
BPH Migas sesuai ketentuan Pasal 5, huruf (f), Peraturan Pemerintah Nomor
67 Tahun 2002 dan Pasal 9, huruf (e), Peraturan Pemerintah Nomor 36
Tahun 2004 mempunyai wewenang menetapkan dan memberlakukan sistem
informasi pengusahaan dan Akun Pengaturan pada Badan Usaha yang
melakukan kegiatan usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa.
NO BADAN USAHA SK TARIF TANGGAL RUAS TRANSMISI TARIF
KM 53 - SKG Bontang (16") USD 0,11 per MSCF
KM 53 - SKG Bontang (20") USD 0,05 per MSCF
Tj. Santan - SKG Bontang USD 0,15 per MSCF
KHT - Cilamaya - Citarik - Dawuan USD 0,36 per MSCF
Cilamaya ORF - Dawuan USD 0,08 per MSCF
Cilamaya - Citarik - Tegal Gede - Nagrak -
Bitung - CilegonUSD 0,30 per MSCF
Rambutan - Betung - Prabumulih -
Cambai - Simpang Y - Pulau Layang -
PUSRI
USD 0,72 per MSCF
Limau Timur - Prabumulih - Cambai -
Simpang Y - Pulau Layang - PUSRIUSD 0,54 per MSCF
Point B - PIM USD 0,04 per MSCF
Pagerungan - Porong - Gresik - PKG USD 0,50 per MSCF
1 PT Pertamina Gas33/Tarif/BPH
Migas/KOM/2016
19 Desember
2016
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 133
Akun Pengaturan (Regulatory Account) pada kegiatan pengangkutan
gas bumi melalui pipa, didasari atas adanya kebijakan unbundling pada
kegiatan usaha gas melalui pipa. Kebijakan unbundling mengatur pemisahan
antara kegiatan usaha infrastruktur gas (pengangkutan gas melalui pipa)
dengan kegiatan usaha komoditas gas (niaga gas melalui pipa). Di Indonesia,
pemisahan tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 19
Tahun 2009. Melalui penerapan Akun Pengaturan (Regulatory Accounts).
Keluaran dari kegiatan monitoring dan evaluasi Laporan Akun Pengaturan
(Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa adalah:
- Data dan informasi yang terkait pendapatan, pembiayaan dan investasi
kegiatan pengangkutan Gas Bumi melalui pipa transporter yang disusun
dalam Laporan Akun Pengaturan Badan Usaha Pengangkutan Gas Bumi;
- Laporan pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi laporan Akun
Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Pengangkutan Gas Bumi
Melalui Pipa.
Hasil Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi Laporan akun
pengaturan (Regulatory Account) kegiatan usaha pengangkutan :
B.1. Pemberitahuan Penyampaian Laporan Akun Pengaturan
B.2. Sosialisasi Penyampaian Laporan Akun Pengaturan
B.3. Monitoring Penyampaian Laporan Akun Pengaturan
Monitoring penyampaian Laporan Akun Pengaturan dilakukan oleh BPH
Migas untuk memastikan bahwa Badan Usaha menyampaikan Laporan
Akun Pengaturan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan
pada Peraturan BPH Migas Nomor 21/P/BPH MIGAS/III/2011.
B.4. Penyampaian Laporan Akun Pengaturan
Setelah dilakukan pemberitahuan, sosialisasi dan monitoring
penyampaian Laporan Akun Pengaturan Badan Usaha pengangkutan
gas bumi melalui pipa, seluruh badan usaha telah menyampaikan
Laporan Akun Pengaturan dengan waktu penyampaian sebagai berikut:
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 134
Badan Usaha
Terbit Laporan
Keuangan Tahun
Buku 2015
Penyampaian
Laporan Akun
Pengaturan tahun
buku 2015
Pertamina Gas 27-Feb-16 09-Mei-16
PGN (Persero) 11-Mar-16 26-Jul-16
Transportasi Gas Indonesia 13-Mei-16 18-Jul-16
Energasindo Heksa Karya 29-Jan-16 26-Mei-16
Majuko Utama Indonesia 28-Apr-16 20-Jun-16
Rabana Gasindo Usama 18-Apr-16 08-Agu-16
Gasindo Pratama Sejati 22-Apr-16 12-Agu-16
PDPDE Gas 29-Jan-16 08-Agu-16
Kalimantan Jawa Gas 28-Mar-16 21-Jul-16
B.5. Verifikasi Laporan Akun Pengaturan
Setelah Badan Usaha menyampaikan laporan Akun Pengaturan,
dilakukan verifikasi kebenaran dan kesesuaian Laporan Pengaturan
dengan sumber data.
B.6. Analisis Laporan Akun Pengaturan
Analisa Laporan Akun Pengaturan telah diakukan terhadap 9 Badan
Usaha.
B.7. Identifikasi Komponen Biaya Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa
Identifikasi komponen biaya kegiatan usaha pengangkutan gas bumi
melalui pipa dilakukan sebagai bagian dari kegiatan evaluasi Laporan
Akun Pengaturan. Identifikasi ini meliputi biaya aset dan biaya
operasional dan pemeliharaan Badan Usaha.
B.8. Realisasi Anggaran Kegiatan
Pagu Anggaran Tim Melaksanakan Monitoring Dan Mengevaluasi
Laporan Akun Pengaturan (Regulatory Account) Kegiatan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa untuk Tahun 2016 sebesar
Rp 540.156.000,00. Dengan realisasi sebesar Rp.540.156.000,00 atau
sama dengan 100%
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 135
V. Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET
REALI -
SASI % PROGRAM
ANGGARAN (Juta Rp)
PAGU REALI-
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Usaha
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa
Ketetapan
Harga Gas
Bumi Rumah
Tangga dan
Pelanggan
Kecil
2 Harga
Gas
13 Harga
Gas
650 Pengaturan dan
Pengawasan
Penyediaan dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
585.87
4.000
585.873.
218
100
Dibandingkan dengan target realisasi tahun 2015 yaitu 300% (3 SK)
dari target 1 SK terjadi peningkatan pada tahun 2016 menjadi 650% (13 SK
Harga Gas) dari target 2 SK Harga Gas. Dan 2 kota dalam proses
perhitungan yaitu Kota Balikpapan dan Kota Cilegon untuk Badan Usaha PT
Pertagas Niaga.
Undang-Undang No. 22 Tahun 2001, Pasal 46 ayat (3) menyebutkan
bahwa Badan Pengatur melaksanakan pengaturan dan Mempersiapkan
Penetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang kegiatan usaha
hilir minyak dan gas bumi, Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa Harga Gas
Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil diatur dan ditetapkan oleh
Badan Pengatur dengan mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomis.
Selanjutnya dalam pelaksanaan penetapannya maka dikeluarkan
Peraturan BPH Migas No. 22/P/BPH Migas/VII/2011 tanggal 18 Juli 2011
tentang Mempersiapkan Penetapan Harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga
dan Pelanggan Kecil. Harga Gas Bumi merupakan salah satu faktor penting
bagi pengembangan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri, oleh karena itu
perlu diatur agar tercipta harga yang adil, baik bagi badan usaha (badan
pengelola) maupun konsumen.
Hasil Laporan Mempersiapkan Penetapan Harga Gas Bumi untuk
Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada Jaringan Kota Gas :
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 136
A. Kunjungan Lapangan Dalam Rangka Penyesuaian Harga Gas untuk
Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil Pada Jaringan Gas Kabupaten
Sidoarjo
Gambar 25. Skematik pipa (diagram alir city gas) untuk Jargas Sidoarjo
B. Kunjungan Lapangan Dalam Rangka Penyesuaian Harga Gas untuk
Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil Pada Jaringan Gas Kabupaten
Bekasi
Pada jaringan distibusi gas di Kabupaten Bekasi memiliki 1 (satu) unit
MRS dan 11 (sebelas) unit RS yang digunakan untuk mengaliri 3.949 SR.
Sumber gas untuk wilayah jaringan gas Kabupaten Bekasi berasal dari PT
Pertamina EP sebesar 0,2 MMSCFD. Mekanisme pengaliran jaringan gas
di Kabupaten Bekasi terlihat pada gambar berikut:
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 137
Gambar 26. Mekanisme pengaliran jaringan gas di Kabupaten Bekasi
Berikut rincian biaya O&M per bulan PT Pertagas Niaga untuk jargas
Kabupaten Bekasi:
Tabel 33. Biaya O & M per bulan PT Pertagas Niaga
BIAYA OPERASIONAL 74,762,888
a. Biaya Tenaga Kerja 59,097,888
b.
Biaya Utilitas (Listrik & Air termasuk
MRS) 2,000,000
c. Biaya Telekomunikasi 1,000,000
d. Biaya Sewa Kantor 4,000,000
e. Biaya Transportasi 6,665,000
f. Biaya Perlengkapan HSE 1,000,000
g. Biaya Alat Tulis Kantor 1,000,000
BIAYA MAINTENANCE 29,602,833
a. Biaya Material Maintenance 5,000,000
b.
Biaya Pemeliharaan & Perbaikkan MRS,
RS, MRT 8,004,167
c.
Biaya Pemeliharaan & Perbaikkan
Jaringan 5,000,000
d. Biaya Analisa Gas 5,500,000
e. Biaya Kalibrasi 6,098,667
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 138
BIAYA OPERASIONAL 74,762,888
BIAYA ASURANSI 3RD PARTY
LIABILITIES 4,054,167
FACILITIES COST SHARING/
INVESTMENT
-
Total Biaya O&M + Asuransi 3rdPL +
Facilities Cost Sharing/ Investment 108,419,888
C. Realisasi Anggaran
Biaya kegiatan Mempersiapkan Penetapan Harga Gas Bumi untuk
Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada Jaringan Kota Gas adalah
sebesar Rp. 526.874.000,- (Lima Ratus Dua Puluh Enam Juta Delapan
Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah), berasal dari DIPA BPH Migas
tahun 2016.
Sedangkan realisasi penggunaan anggaran kegiatan sampai Triwulan
IV adalah sebesar Rp. 526.874.000,- (Lima Ratus Dua Puluh Enam Juta
Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah) atau 100%.
VI. Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi
Melalui Pipa
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM
ANGGARAN (Miliyar
Rupiah)
PAGU REALI-
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengaturan,
Penetapan dan
Pengawasan
Usaha
Pengangkutan
Gas Bumi
Melalui Pipa
Pengawasan
Pengusahaan
Transmisi
dan Ditribusi
Gas Bumi
Melalui Pipa
1 (satui)
Laporan
1 (satui)
Laporan
100 Pengaturan dan
Pengawasan
Penyediaan dan
Pendistribusian
BBM dan
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
6.235.22
8.000
3.756.
621.89
7
99,56
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 139
Dibandingkan dengan target realisasi tahun 2015 yaitu 100% (15
Laporan) dengan 15 kegiatan pada tahun 2016 menjadi 100% (1 Laporan)
dengan 3 kegiatan.
Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi terdiri dari 3 (tiga)
kegiatan yaitu :
A. Melaksanakan verifikasi Volume dan Uji Petik Pengangkutan dan Niaga
Gas Bumi melalui Pipa pada Badan Usaha
A.1 Verifikasi Volume Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi
Pada tahun 2016 BPH Migas telah melaksanakan verifikasi volume
pengangkutan dan niaga gas bumi melalui pipa dengan mengundang
Badan Usaha pemegang Hak Khusus sebanyak 4 (empat) triwulan
dimana pada triwulan IV dilakukan dengan cara menghitung proyeksi.
Badan Usaha pemegang Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi pada
Ruas Transmisi Gas Bumi Tahun 2016 adalah sebanyak 11 (sebelas)
Badan Usaha.
Sedangkan Badan Usaha pemegang Izin Usaha dan Hak Khusus pada
Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Tahun 2016 adalah sebanyak 26
Badan Usaha.
Hasil verifikasi realisasi volume pengangkutan Badan Usaha
Pemegang Hak Khusus pada Ruas Transmisi pada Tahun 2016 dengan
proyeksi triwulan IV adalah sebesar 1,471,005,741.46 MSCF.
Dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar 1,498,999,078.97
MSCF terdapat penurunan yang dikarenakan penurunan sumber pasokan.
1 PT PERTAMINA GAS 1,138,396,709.56
2 PT PGN (Persero) Tbk 4,990,078.22
3 PT TRANSPORTASI GAS INDONESIA 251,940,566.93
4 PT ENERGASINDO HEKSA KARYA 508,902.67
5 PT MAJUKO UTAMA INDONESIA 1,847,979.07
6 PT RABANA GASINDO USAMA 2,491,849.28
7 PT RABANA GASINDO UTAMA 539,217.65
8 PT GASINDO PRATAMA SEJATI 20,266,637.07
9 PT PDPDE GAS 386,938.44
10 PT KALIMANTAN JAWA GAS 34,585,274.93
11 PT MITRA ENERGI GAS SUMATERA 15,051,587.64
TOTAL 1,471,005,741.46
NO Badan Usaha TOTAL
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 140
Grafik 23. Prosentase Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa 2016
Badan Usaha yang mengangkut gas bumi melalui pipa dengan
persentase terbesar yaitu PT Pertamina Gas (78,53%), PT Transportasi
Gas Indonesia (17,11%), dan PT Kalimantan Jawa Gas (2,35%).
Hasil verifikasi realisasi volume niaga Badan Usaha Pemegang Hak
Khusus Niaga gas bumi melalui pipa pada wilayah jaringan distribusi pada
Tahun 2016 dengan proyeksi triwulan IV adalah sebesar 348.710.550,76
MMBTU.
Dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 sebesar 360,761,801.57
MMBTU terdapat penurunan yang dikarenakan penurunan sumber
pasokan.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 141
1 PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk 272,705,057.58
2 PT ENERGASINDO HEKSA KARYA 12,564,571.96
3 PT BAYU BUANA GEMILANG 12,147,467.03
4 PT SURYA CIPTA INDONESIA 8,918,432.53
5 PT GAGAS ENERGI 6,926,324.56
6 PT INTI DATA LATU PRIMA 3,031,712.34
7 PT PDPDE Gas 2,685,549.54
8 PT SADIKUN NIAGAMAS RAYA 1,211,010.73
9 PT PERTAMINA GAS 2,251,309.91
10 PT ODIRA ENERGI PERSADA 735,376.44
11 PT PELANGI CAKRAWALA LOSARANG 1,299,744.24
12 PT MITRA ENERGI BUANA 1,233,121.79
13 PT MUTIARA ENERGY 148,839.17
14 PT BANTEN INTI GASINDO 1,157,333.94
15 PT KRAKATAU DAYA LISTRIK 1,410,818.16
16 PT PERTAGAS NIAGA 1,174,634.89
17 PT INDOGAS KRIYA DWIGUNA 545,187.50
18 PT GAZCOMM ENERGI 323,418.65
19 PT INTERMEGA SEBAKU INDONESIA -
20 PT BERKAH USAHA ENERGY 297,051.07
21 PT SARANA CEPU ENERGI -
22 PT SUMBER PETRINDO PERKASA 15,135,845.94
23 PT IGAS UTAMA 19,460.67
24 PT PDPDE SUMSEL 1,101,359.02
25 PT PASUNDAN RESOURCES 840,684.79
26 PT SINERGI PATRIOT BEKASI 846,238.31
TOTAL 348,710,550.76
NO Badan Usaha TOTAL
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 142
Grafik 24. Prosentase Penjualan Gas Bumi Melalui Pipa 2016
Badan Usaha Niaga Gas Bumi melalui pipa dengan persentase terbesar
yaitu PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (78,20%), PT Sumber
Petrindo Perkasa (4,27%), dan PT Bayu Buana Gemilang (3,48%).
Untuk PT Intermega Sebaku Indonesia dan PT Sarana Cepu Energi
belum melaksankan verifikasi volume pada tahun 2016, sedangkan
PT Gazcomm Energi, PT Berkah Usaha Energy, dan PT Odira Energy
Persada tidak melakukan kegiatan niaga gas bumi pada Triwulan IV 2016.
A.2 Uji Petik Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi
Badan Usaha yang telah dilakukan uji petik antara lain: PT PDPDE
Sumsel, PT Sarana Cepu Energi (SCE), PT. KDL, PT. Sadikun
Niagamas Raya, PT. PT Inti Daya Latu Prima, dan PT Gagas Energi
Indonesia.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 143
B. Melaksanakan verifikasi dan Evaluasi Pembangunan Ruas Transmisi
Gas Bumi
B.1 Status Proyek Pembangunan Pipa Ruas Transmisi Gas Bumi Belawan –
KIM – KEK
- Pipa ruas Belawan – KIM – KEK merupakan pengembangan lanjutan
pipa ruas Arun – Belawan yang dibangun PT Pertagas untuk suplai
gas di Sumatera Utara selain kepada PLN Belawan, ruas pipa ini akan
menyalurkan gas untuk kawasan industri di Medan dan Kawasan
Ekonomi Khusus di Sei Mangke Kabupaten Simalungun Provinsi
Sumatera Utara.
- Berdasarkan laporan PT Pertagas status 26 September 2016,
progress fisik proyek pembangunan pipa Ruas Transmisi Belawan –
KIM – KEK sudah mencapai 100% dan pipa sudah terisi initial gas
linepack.
- Gas in ke fasilitas Unilever masih terkendala amandemen PJBG.
- Dinas PU meminta PT Pertagas untuk merelokasi 5 (lima) crossing
pipa dengan jalur Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, dan
membuat proteksi box culvert untuk 5 crossing lainnya.
Data Spesifikasi Pipa Ruas Transmisi Belawan - KIM - KEK
Belawan - KIM KIM-KEK
Panjang Pipa 11,8 km 125 km
Ukuran Pipa 16 inch 12 inch
Kapasitas 89 MMSCFD 40 MMSCFD
Tekanan Desain 680 psig
Sumber Gas Regasifikasi Arun (PT Perta Arun Gas)
Status Pipa Open Access
B.2 Status Proyek Pembangunan Pipa Open Access Porong - Grati
- Proyek pembangunan pipa open access Porong - Grati oleh PT
Pertamina Gas dibagi menjadi 3 (tiga) segmen ruas, yaitu:
i) Segmen I, melintasi kecamatan Beji, Rembang, Kraton, Bangil
sampai Pohjentrek
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 144
ii) Segmen II, melintasi kecamatan Pohjentrek sampai kawasan
Puslatpur Marinir di Grati
iii) Segmen III, dari kawasan Puslatpur Marinir di Grati sampai
Indonesia Power di Grati
- Proyek pembangunan pipa open access Porong - Grati yang
pembangunannya dimulai Juni 2014 semula ditargetkan selesai pada
bulan Desember 2015, namun karena beberapa permasalahan di
lapangan, maka diperkirakan selesai pada bulan Juli 2016.
- Berdasarkan laporan dari PT Pertamina Gas actual cumulative
progress pipa Porong - Grati per 18 September 2016 sebesar 96,28%
dari rencana 100,00%.
- Target gas-in mundur menjadi akhir September 2016 karena terkait
perizinan pada pekerjaan konstruksi di Desa Kedungringin - Beji serta
kurangnya tenaga kerja dan peralatan untuk pekerjaan pre-
commissioning.
Data Spesifikasi Pipa Pipa Open Acess Porong - Grati
Panjang Pipa 57 km
Spesifikasi Pipa 18" OD API 5L X65 PSL 2, 0.469 inch WT, 3LPE
outer 2 mm
Kapasitas Alir 100 MMSCFD
Tekanan Desain 740 psig
Tekanan Operasi 600 psig
Tekanan di Grati 400 psig
Starting Point –
End Point ORF Porong – PLTG Grati
Gas-In Juli 2016
Sumber Gas PT Santos, PT KEI, PT Husky
Status Pipa Open Access
B.3 Status Proyek Pembangunan Ruas Transmisi Muara Karang - Muara
Tawar
- Proyek pembangunan pipa Ruas Transmisi Muara Karang - Muara
Tawar merupakan fase I dari proyek pembangunan pipa Ruas
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 145
Transmisi Muara Karang - Muara Tawar - Tegalgede yang
direncanakan memiliki total panjang pipa 75,5 km. Pipa dari Muara
Karang - Muara Tawar direncanakan sepanjang 31 km.
- Saat tim BPH Migas berkunjung ke lapangan pada tanggal 7 April
2016, telah terpasang pipa sepanjang 20,818 km dari 30 km total
panjang pipa Ruas Transmisi Muara Karang - Muara Tawar,
sedangkan lahan yang belum bebas sepanjang ± 8 km yang
dikarenakan pembebasan lahan masih dalam tahap negosiasi dengan
pihak terkait (4 KM terkait lahan CMNP, 2 KM terkait lahan Ancol),
sisanya sedang dalam proses konstruksi.
- Proyek pembangunan pipa Ruas Transmisi Muara Karang - Muara
Tawar ditargetkan selesai pada Juli 2016.
- Berdasarkan laporan PT Pertagas actual cumulative progress per 18
September 2016 untuk pembangunan pipa sebesar 91,74% dari
rencana 100,00%, sedangkan untuk pembangunan stasiun metering
sebesar 90,35% dari rencana 100,00%.
- Pada pembangunan pipa masih terdapat sisa pekerjaan pre
commissioning untuk mainline, konstruksi SBV dan FC, serta
pekerjaan hot tapping di Muara Tawar.
- Pada pembangunan stasiun metering masih terdapat sisa pekerjaan
SAT metering (dynamic test).
Data Spesifikasi Pipa Ruas Transmisi Muara Karang - Muara Tawar
Panjang Pipa 31 km
Spesifikasi Pipa 24" OD API 5L X52 0.5 inch WT, 3LPE outer 2 mm
Kapasitas Alir 270 MMSCFD
Tekanan Desain 550 psig
Tekanan Operasi 500 psig
Starting Point –
End Point Muara Karang – Muara Tawar
Gas-In Juli 2016
Sumber Gas FSRU Nusantara Regas
Status Pipa Open Access
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 146
B.4 Status Proyek Pembangunan Ruas Transmisi Gresik - Semarang
- Pengerjaan pembangunan pipa Ruas Transmisi Gresik - Semarang
dibagi menjadi 2 (dua) area, yaitu area barat (area kerja ORF
Semarang - Cepu) dan area timur ( area kerja Cepu - Gresik).
- Pembangunan pipa sepanjang 267 km ini melewati 7 kota/kabupaten
yaitu Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Blora, Grobogan, Demak, dan
Semarang.
- Saat tim BPH Migas berkunjung ke lapangan pada tanggal 15 Agustus
2016, progress keseluruhan proyek pembangunan pipa Ruas
Transmisi Gresik - Semarang telah mencapai 73,4627%. Pengerjaan
pembangunan pipa di SegmenTimur yang telah tertanam baru di
section 3 yang mencapai 9 km, sedangkan sisanya di Segmen Barat
di section 8 sepanjang 7,5 km dan section 9 sepanjang 17,5 km,
sehingga total panjang pipa tertanam hingga 15 Juli 2016 adalah
sepanjang 34 km.
- Kendala yang dihadapi dalam pembangunan pipa Ruas Transmisi
Gresik - Semarang adalah masalah pembebasan lahan milik warga,
khususnya pada segmen timur.
- Proyek Pembangunan pipa Ruas Transmisi Gresik - Semarang
ditargetkan selesai pada Mei 2017. Berdasarkan laporan dari
PT Pertamina Gas, actual cumulative progress per 18 September
2016 sebesar 75,12% terlambat -0,63% dari rencana 75,75%.
Data Spesifikasi Pipa Ruas Transmisi Gresik - Semarang
Panjang Pipa 267 km
Spesifikasi Pipa 28"
Kapasitas Alir 400 MMSCFD
Tekanan Desain 680 psig
Tekanan Operasi 600 psig
Starting Point –
End Point Gresik – Semarang
Gas-In Mei 2017
Sumber Gas Pertamina EP Cepu
Status Pipa Open Access
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 147
Gambar 27. Rencana Jalur Pipa Gas Gresik - Semarang Area Timur
Gambar 28. Rencana Jalur Pipa Gas Gresik - Semarang Area Barat
B.5 Status Proyek Pembangunan Ruas Distribusi Muara Bekasi - Muara
Karang
- Panjang pipa rencana awal adalah 45 km, namun sejak bulan
Desember 2015 managemen PT. PGN (Persero) Tbk. merubah
rencana untuk tidak membangunsampai ke Muara Karang mulai dari
KP0 sampai KP2 tidak dikonstruksi karena PT. PGN (Persero) Tbk.
tidak mendapat alokasi gas dari sumber FSRU PT Nusantara Regas
yang berada di Teluk Jakarta.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 148
- Saat tim BPH Migas berkunjung ke lapangan pada tanggal 9-10 Juni
2016, telah terpasang pipa sepanjang 39,84 km dari 42,4 km total
panjang pipa Ruas Transmisi Muara Bekasi - Muara Karang, dengan
rincian wilayah DKI Jakarta telah terpasang pipa sepanjang ± 22,62
KM, sedangkan wilayah Bekasi telah terpasang pipa sepanjang ±
17,22 KM.
- Kendala yang disampaikan oleh PT. PGN (Persero) dalam Proyek
Pembangunan Pipa Muara Bekasi - Muara Karang ini antara lain
kendala penolakan warga dan LSM Bekasi.
- Proyek Pembangunan pipa Ruas Distribusi Muara Bekasi - Muara
Karang ditargetkan selesai pada bulan Oktober 2016. Berdasarkan
laporan dari PT PGN Persero (Tbk), panjang pipa yang sudah
terpasang sampai dengan tanggal 10 September 2016 sepanjang
42,216 km.
Data Spesifikasi Pipa Ruas Distribusi Muara Bekasi - Muara Karang
Panjang Pipa 42,4 km
Diameter Pipa 24"
Spesifikasi Pipa Carbon Steel APL 5L X-65 with 3LPE coating
Kapasitas Alir 200 MMSCFD
Tekanan Desain 720 psig
Tekanan Operasi 536,64 psig
Kapasitas Pipa Up to 150 MMscfd
Gas-In Oktober 2016
B.6 Koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro dan
Kabupaten Blora dalam Rangka Pembangunan Pipa Gas Gresik -
Semarang
- Proyek Pembangunan Pipa Gas Bumi RuasTransmisi Gresik -
Semarang dilakukan oleh PT Pertamina Gas dengan total panjang
pipa dari 267 km. Proyek pembangunan pipa ini ditargetkan gas in
pada bulan Mei 2017.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 149
- Pengerjaan pembangunan pipa Ruas Transmisi Gresik - Semarang
dibagi menjadi 2 (dua) area, yaitu area barat (area kerja ORF
Semarang - Cepu) dan area timur ( area kerja Cepu - Gresik).
- Data teknis pipa adalah sebagai berikut:
Diameteri Pipa : 28"
Kapasitas Alir : 500 MMSCFD
Tekanan Operasi : 600 psig
Tekanan Desain : 680 psig
Status Pipa : Open Access
- Pasokan Gas berasal dari Pertamina EP Cepu;
- Tujuan dari Proyek Pembangunan Pipa Gas Bumi Ruas Transmisi
Gresik - Semarang adalah untuk menghubungkan infrastruktur gas
dari barat ke timur Pulau Jawa, sehingga menjadi energy hub yang
dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dan
mendistribusikan gas secara merata;
- Peta Jalur Pipa Ruas Transmisi Gresik – Semarang
Gambar 29. Peta Jalur Pipa Ruas Transmisi Gresik – Semarang
- Kabupaten Bojonegoro di Jawa Timur merupakan salah satu
kabupaten yang dilewati Pipa Ruas Transmisi Gresik - Semarang.
Dengan adanya pipa ini diharapkan kepastian energi di Kabupaten
Bojonegoro terjamin, sehingga menarik minat investor untuk
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 150
mengembangkan industri di Kabupaten Bojonegoro. Saat ini di
Kabupaten Bojonegoro terdapat 8 (delapan) zona kawasan industri.
Dari hasil koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
diperoleh hasil industri yang berpotensi untuk menggunakan gas bumi
sebagai sumber energinya antara lain industri petrokimia (PT Pupuk
Kujang), industri makanan dan minuman (PT Realfood Winta Asia),
industri rokok, dan industri pengeringan tembakau.
- Pembangunan Pipa Ruas Transmisi Gresik - Semarang berjarak
± 36 KM dari Kabupaten Blora di Jawa Tengah. Hal ini menyebabkan
industri-industri di Blora juga berpotensi untuk dapat menggunakan
gas bumi dari pipa ruas transmisi Gresik - Semarang. Dari hasil
koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Blora diperoleh hasil
industri yang berpotensi untuk menggunakan gas bumi sebagai
sumber energinya antara lain industri semen. Untuk mengembangkan
industri yang ada di Blora, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Kabupaten Blora mengajukan kerjasama dengan PT Pertagas Niaga,
sebagai perusahaan niaga dan distribusi gas pada Ruas Transmisi
Gresik Semarang, untuk menjual gas kepada BUMD Kabupaten Blora
sebesar 5 MMSCFD.
B.7 Realisasi Pembangunan Panjang Pipa Gas Bumi.
Sampai dengan 31 Desember 2016 total akumulasi panjang pipa
dalam pembangunan dan terpasang adalah sebesar 10.186,98 KM dari
target 10.295,99 KM (akumulasi panjang pipa sampai dengan 31
Desember 2015 sebesar 9.169,49 KM). Dengan tidak tercapainya
realisasi pembangunan pipa disebabkan antara lain reroute
pembangunan pipa dan batalnya perjanjian kontrak jual beli gas dengan
konsumen. Penambahan panjang pipa selama tahun 2016 terdiri dari
realisasi pipa transmisi sebesar 54,76 KM, realisasi pipa jaringan
distribusi (pipa dedicated hilir) sebesar 540,83 KM dan realisasi jaringan
pipa Gas Bumi (Jargas) sebesar 421,9 KM. Untuk infrastruktur pipa
transmisi Gas Bumi, ruas pipa BELAWAN - KIM - KEK, ruas pipa Porong-
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 151
Grati, ruas pipa Muara Karang-Muara Tawar, ruas pipa Sungai Gelam
(Jambi) telah selesai 100%. Adapun pembangunan infrastruktur pipa
transmisi Gas Bumi yang masih dalam proses penyelesaian adalah
sebagai berikut Gresik – Semarang 78,19%; Muara Bekasi – Muara
Karang 96,10% dan ORF Semare (Jawa Timur) 70%. Dibawah ini
disajikan akumulasi realisasi panjang pipa gas bumi:
Tahun Transmisi Distribusi TOTAL
2015 4,789.13 4,380.36 9,169.49
2016 4,843.89 5,343.09 10,186.98
- Rincian realisasi panjang pipa per Badan Usaha sepanjang tahun 2016 :
C. Melaksanakan Pengawasan kegiatan usaha Pengangkutan dan Niaga
Gas Bumi melalui Pipa
C.1 Klarifikasi kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa oleh PT
Rabana Gasindo Usama pada ruas pipa transmisi Tegalgede- Citereup,
Bogor.
NO BADAN USAHA PANJANG PIPA (Km)
Transmisi
1 PT Pertamina Gas 67.231
2 PT Pertamina Gas 7.000
3 PT Energasindo Heksa Karya 12.500
4 PT MEGS 17.500
Reroute Pembangunan Pipa -49.460
Distribusi
1 PT PGN (Persero) Tbk 785.307
2 PT SCI 14.331
3 PT BBG 6.282
4 PT ME 36.200
5 PT Pasundan Resources 6.000
6 PT Sinergi Patriot Bekasi 0.200
7 PT PGN (WJD Lampung) 96.503
8 PT Sadikun Niagamas Raya 17.905
9 PT Gazcomm Energi 0.001
TOTAL 1,017.499
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 152
C.2 Undangan PPNS
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menghadiri rapat pembahasan
rancangan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang
Organisasi dan Tata Laksana Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Bogor
yang dihadiri oleh Kepala Bagian Penelaahan Hukum, Biro Hukum
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
3.3.3 Sekretariat BPH Migas
Salah satu tugas pokok dan fungsi Sekretariat BPH Migas adalah penarikan
iuran dari Badan Usaha, iuran ini merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP). Pada tahun anggaran 2016 penerimaan iuran dari Badan Usaha
mengalami kenaikan seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
I. Iuran Badan Usaha
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Jumlah
penarikan
iuran dari
Badan Usaha
900
Miliyar
1.083,18
Miliyar
120,35 1. Rekonsiliasi Iuran
Triwulan dan
Tahunan Kepada
Badan Usaha
2.611,41
2.599,88 99,56
2. Melaksanakan
Tugas
Optimalisasi
Penerimaan
Negara (OPN)
Sektor Hilir Migas
1.340,39 1.335,97 99,67
3. Melaksanakan
Verifikasi dan
Rekonsiliasi Iuran
Triwulanan dan
Tahunan Lanjutan
dan Uji Petik
Volume dan
Penjualan BBM
dan Niaga/
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa
361,67 336,79 93,12
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 153
Anggaran BPH Migas sesuai DIPA Petikan T.A. 2016 Nomor SP.DIPA-
020.14.1.986860/2016 Tanggal 7 Desember 2015 adalah sebesar Rp 170,7 Miliar
dimana terdapat output cadangan sebesar Rp 52,7 Miliar sehingga anggaran efektif
menjadi Rp 118 Miliar, namun adanya Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2015 maka
BPH Migas melakukan penghematan anggaran sebesar Rp 27,7 Miliar yang
merupakan anggaran self blocking. Pada akhir tahun 2016, dengan terealisasinya
capaian target penerimaan iuran PNBP dari Badan Usaha, maka Pemerintah melalui
Kementerian Keuangan memberikan apresiasi dengan menerbitkan Anggaran
Belanja Tambahan (ABT) kepada BPH Migas sebesar Rp 5,7 Miliar sehingga
anggaran final BPH Migas yang dapat digunakan di tahun 2016 menjadi Rp 96
Miliyar dari total anggaran sebesar Rp 123,6 Miliar dengan realisasi sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 94,9 Miliyar atau mencapai 76,76%.
Adapun rincian pejelasan mengenai realisasi anggaran pada tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai
Dana yang dialokasikan dalam belanja pegawai sebesar Rp 35.337.338.000
termasuk didalamnya dana blokir sebesar Rp 2.759.998.000 dan realisasi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 32.466.263.903 atau
91,88% (termasuk blokir) atau 99,66% (tanpa blokir)
b. Belanja Barang
Dana yang dialokasikan dalam belanja barang sebesar Rp 86.759.826.000
termasuk didalamnya dana blokir sebesar Rp 12.318.085.000 dan realisasi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 62.368.913.064 atau
71,89% (termasuk blokir) atau 83,78% (tanpa blokir).
c. Belanja Modal
Dana yang dialokasikan dalam belanja modal sebesar Rp 1.605.000.000 dan
termasuk didalamnya dana blokir sebesar Rp 1.486.930.000 dan realisasi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 118.070.000 atau 7,36%
(termasuk blokir) atau 100% (tanpa blokir).
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 154
Tabel 34. Pagu dan Realisasi Belanja BPH Migas Tahun Anggaran 2016
(Dalam Rupiah)
No BELANJA PAGU DANA BLOKIR REALISASI SISA PAGU %
a. Belanja Pegawai 35.337.338.000 2.759.998.000 32.466.263.903 2.871.074.097 91,88%
b. Belanja Barang 86.759.826.000 12.318.085.000 62.368.913.064 24.390.912.936 71,89%
c. Belanja Modal 1.605.000.000 1.486.930.000 118.070.000 1.486.930.000 7,36%
Total 123.702.164.000 9.986.411.000 94.953.246.967 28.748.917.033 76,76%
Grafik 25. Rencana dan Realisasi Belanja BPH Migas
Tahun Anggaran 2016
Jumlah Iuran dari Badan Usaha yang disetorkan ke Kas Negara sama
dengan jumlah penarikan Iuran dari Badan Usaha sebesar Rp 900 miliyar,
sedangkan realisasi penerimaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.083,1 Miliar
atau sebesar 120,35%. BPH Migas telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan
baik yaitu mengatur dan mengawasi setiap iuran yang diberikan oleh Badan Usaha
sehingga realisasi penerimaan iuran yang masuk di tahun 2016 seluruhnya telah
disetorkan ke Kas Negara.
Penerimaan iuran dari Badan Usaha Bahan Bakar Minyak maupun Gas Bumi,
maka target penerimaan iuran telah tercapai bahkan melampaui rencana. Hal ini
disebabkan oleh bertambahnya jumlah Badan Usaha yang melaksanakan kegiatan
-
10.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
40.000.000.000
50.000.000.000
60.000.000.000
70.000.000.000
80.000.000.000
90.000.000.000
BelanjaPegawai
Belanja Barang Belanja Modal
Pagu
Blokir
Realisasi
Sisa Pagu
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 155
BBM; 758,5
5
GAS BUMI; 324,6
4
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
2011 2012 2013 2014 2015 2016*)
436,25 437,50
600,00 600,00
750,00
900,00
783,45
990,12 902,82
1.012,47
1.248,12
1.083,19
TARGET PNBP
REALISASI PNBP
usaha hilir migas dan telah membayar iuran pada tahun 2016 serta hasil rekonsiliasi
final tahun sebelumnya yang dibayar oleh Badan Usaha, namun BPH Migas harus
tetap meningkatkan kinerja melalui para pelaksana maupun melakukan koordinasi
dengan Badan Usaha secara intensif agar prestasi yang dicapai pada masa yang
akan datang dapat lebih baik lagi.
(Miliyar Rupiah)
Grafik. 26
Rencana dan Realisasi Penerimaan Iuran PNBP Badan Usaha Bidang BBM dan Gas Bumi tahun 2011 – 2016
Dari grafik diatas, realisasi penerimaan iuran Badan Usaha Bahan Bakar
Minyak untuk tahun 2016 adalah Rp 758,55 miliyar dari rencana penerimaan iuran
sebesar Rp 701,34 miliyar atau meningkat 108,16 %, sedangkan realisasi
penerimaan iuran Badan Usaha Gas Bumi untuk tahun 2016 adalah Rp 324,64
miliyar dari rencana penerimaan iuran sebesar Rp 198,66 miliyar atau meningkat
163,42%.
Realisasi iuran PNBP per 31 Desember 2016 telah melebihi target sebesar 20,35 %
TARGET REALISASI PERSENTASE
BBM 701.340.038.528 758.547.771.068 108,16%
GAS BUMI 198.659.961.472 324.640.433.872 163,42%
TOTAL 900.000.000.000 1.083.188.204.940 120,35%
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 156
II. Layanan Perencanaan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Layanan
Perencanaan
12 Bulan
Layanan
12 Bulan
Layanan
100 1. Melaksanakan
Koordinasi
Dalam Rangka
Penyusunan
Renja KL dan
RKA-K/L
639,71 601,26 93,99%
2. Melaksanakan
Koordinasi
Dalam Rangka
Penyusunan
Revisi
Anggaran
113,53 112,14 98,78%
Pelaksanaan layanan perencanaan dapat dilakukan secara optimal dengan
menghasilkan 3 dokumen yaitu Renja KL, Daftar Isian Penggunaan Anggaran
(DIPA), dan RKA K/L. Dengan dokumen yang dihasilkan selama tahun 2016
tersebut menunjukkan percapain target mencapai 100%. Akan tetapi relisasi
anggaran hanya 96% dikarenakan masih adanya belanja jasa profesi yang tidak
tercairkan tetapi kegiatan telah terselenggara (narasumber usulan anggaran biaya
tambahan/ ABT).
III. Evaluasi Kegiatan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Evaluasi
Kegiatan
3 Laporan 4 Laporan 133,33 1. Menyusun Laporan
Evaluasi Kinerja
Kegiatan BPH Migas
182,24 159,77 87,67
2. Menyusun Bahan
Paparan/Laporan Untuk
Pimpinan
271,85 264,78 97,40
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 157
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat dalam pelaksanaan jumlah
layanan perencanaan dapat dilakukan secara optimal dengan menghasilkan antara
lain:
1) Laporan Kinerja BPH Migas Tahun Anggaran 2016;
2) Laporan Kegiatan BPH Migas kepada Presiden RI untuk Periode 1 Juli
s.d 31 Desember 2015 dan 1 Januari s,d 30 Juni 2016;
3) Laporan Tahunan (Triwulan I, Triwulan II, Triwulan III, dan Triwulan IV);
4) Bahan Paparan/ Laporan Rapat Dengar Pendapat dengan DPR Komisi
VII dan DPR Komisi VI membahas tentang Evaluasi Fungsi Pengawasan
dan Evaluasi Anggaran.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan penyusunan Laporan Triwulanan
Sesuai PP 39 tahun 2006 yang berkaitan dengan program dan kegiatan BPH Migas
Tahun 2016 dilaksanakan dengan baik dan pada akhir kegiatan hasil yang dicapai
adalah terinputnya aplikasi e-monev Bappenas sesuai PP 39 Tahun 2006 untuk
BPH Migas dengan dasar data Renja K/L BPH Migas yang diusulkan kepada
Kementerian ESDM
IV. Laporan Keuangan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Jumlah
laporan
keuangan
1
Laporan
3
Laporan
300
1. Melaksanakan
Tugas Sistem
Pengendalian Intern
Sektor Hilir Migas
1.243,61 1.217,91 97,93
2. Melaksanankan
Evaluasi atas
kegiatan Sistem
Pengendalian Intern
4,940 4,131 83,64
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat terlihat bahwa realisasi laporan
keuangan telah melebihi target mencapai 400%. Adapun laporan yang dihasilkan
selama tahun 2016 adalah, antara lain :
1. Laporan Keuangan membahas tentang Penjelasan Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 158
2. Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK dan Inspektorat Jenderal
KESDM tentang temuan dan tindak lanjut temuan BPK dan Itjen KESDM;
3. Laporan Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) membahas tentang aset-
aset yang terdapat pada BPH Migas;
V. Regulasi Bidang Hilir Migas
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Jumlah
regulasi
bidang hillir
migas
6
Regulasi
17
Peraturan
283,33 Penyusunan
Regulasi
Bidang Hilir
Minyak dan
Gas Bumi
690,51
678,81 98,31
Berdasarkan tabel tersebut diatas, Jumlah regulasi yang dikeluarkan telah
mencapai target sebanyak 6 regulasi, dengan realisasi 17 peraturan atau 283% dari
target yang telah ditetapkan sebelumnya. 17 peraturan yang dihasilkan yaitu :
1. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 01 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 649 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kabupaten Bekasi.
2. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 02 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 650 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kabupaten Bulungan.
3. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 03 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 651 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kota Lhokseumawe.
4. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 04 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 652 tentang Harga Jual Gas Bumi
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 159
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kabupaten Ogan Hilir.
5. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 05 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 653 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kabupaten Sidoarjo.
6. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 06 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 654 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kabupaten Subang.
7. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 07 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 655 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kota Pekanbaru.
8. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 08 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 656 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kota Sengkang.
9. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 09 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 657 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kota Lhoksukon.
10. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 10 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 658 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kota Prabumulih.
11. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 11 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 659 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kota Jambi.
12. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 12 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 660 tentang Harga Jual Gas Bumi
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 160
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kota Tarakan.
13. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 13 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 661 tentang Harga Jual Gas Bumi
Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil pada
Jaringan Pipa Distribusi Kabupaten Sorong.
14. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 14 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 1032 Perubahan atas Peraturan BPH
Migas Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penetapan Tarif Pengangkutan Gas
Bumi melalui Pipa.
15. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 15 Tahun 2016,
Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 1667 Tentang Lelang Ruas Transmisi
dan/atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi dalam Rangka Pemberian
Hak Khusus.
16. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 16 Tahun 2016
Tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga
dan Pelanggan Kecil pada jaringan Pipa Distribusi Kota Balikpapan (saat ini
dalam proses pengundangan Kemenkumham).
17. Peraturan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Nomor 17 Tahun 2016
Tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui Pipa untuk Konsumen Rumah Tangga
dan Pelanggan Kecil pada jaringan Pipa Distribusi Kota Balikpapan (saat ini
dalam proses pengundangan Kemenkumham).
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 161
6. Layanan Pertimbangan Hukum
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Layanan
Pertimbangan
Hukum
12 Bulan
Layanan
12 Bulan
Layanan
100 1. Melaksanakan
Pengelolaan
Jaringan
Dokumentasi
Informasi Hukum
12,070 12,069 99,99
2. Melaksanakan
Asistensi Hukum
Untuk Masalah
Litigasi Atau Non
Litigas
278,81 278,66 99,95
3. Menindaklanjuti
Pengaduan
Masyarakat
Terhadap Distribusi
BBM dan
Pengangkutan Gas
Bumi Melalui Pipa
500,77 500,24 99,89
4. Koordinasi
Pengawasan
Pendistribusian
BBM &
Pengangkutan Gas
Bumi melalui Pipa
dengan Instansi
terkait dan Pemda
940,30 933,07 99,23
Layanan perimbangan hukum telah dilakukan selama 12 bulan layanan, telah
mencapai target 100%. Penyelesaian Hukum Melalui Pengadilan (Litigasi) dan
Tindak-lanjut Pengaduan Masyarakat yang dilakukan selama tahun 2016 antara lain:
1. Permohonan Judicial Review oleh PT. Gresik Migas terhadap Pasal 2
ayat (3) dan Pasal 3 ayat (2) UU No. 20 Tahun 1997 tentang PNBP
dan Pasal 48 ayat (2) dan Pasal 49 UU No. 22 Tahun 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi di Mahkamah Konstitusi telah menghasilkan
putusan dimana Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi menolak
Permohonan Judicial Review dari pemohon secara keseluruhan;
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 162
2. Menindaklanjuti pengaduan oleh masyarakat yang masuk baik melalui
aplikasi lapor yang dikelola oleh Kantor Staf Kepresidenan (KSP),
Pusat Komunikasi Publik KESDM maupun email pengaduan BPH
Migas dimana telah dilakukan tindak lanjut dari pengaduan tersebut
baik jawaban secara tertulis maupun langsung turun ke lapangan
mendatangi lokasi pengaduan tersebut. Sejumlah 6 (enam) lokasi telah
di kunjungi sampai dengan Semester I tahun 2016 antara lain:
Yogyakarta
Bekasi
Bandung
Bali
Pontianak, dan
Sumatera Utara
Sedangkan untuk Semester II tahun 2016 (periode 1 Juli – 31
Desember 2016), pelaksanaan tindaklanjut pengaduan oleh
masyarakat yang masuk baik melalui aplikasi Lapor! Yang dikelola oleh
Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Pusat Komunikasi Publik KESDM
maupun email pengaduan BPH Migas dilakukan secara tertulis
mengingat adanya penghematan anggaran yang dilaksanakan oleh
seluruh instansi Pemerintah sehingga kunjungan langsung terhadap
lokasi pengaduan tidak dapat dilakukan;
3. Untuk Semester III dan IV Menindaklanjuti pengaduan oleh masyarakat
yang masuk baik melalui aplikasi lapor yang dikelola oleh Kantor Staf
Kepresidenan (KSP), Pusat Komunikasi Publik KESDM maupun email
pengaduan BPH Migas dimana telah dilakukan tindak lanjut dari
pengaduan tersebut baik jawaban secara tertulis maupun langsung
turun ke lapangan mendatangi lokasi pengaduan sepanjang tahun
2016 antara lain:
Jawa Barat
Sulawesi Selatan
Bali
Kalimantan Barat
Jogjakarta, dan
Sumatera Utara.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 163
7. Layanan Kehumasan
BPH Migas mengadakan kegiatan sosialisasi yang bekerja sama dengan
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Badan Usaha, Pengusaha SPBU,
Hiswana Migas serta asosiasi lainnya. Kegiatan Sosialisasi Pengawasan
Pendistribusian BBM Bersubsidi kepada Stakeholder dan Pemerintah Daerah ini
diadakan sehubungan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014
tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak,
Peraturan Menteri ESDM No. 16 Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan
Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2012 tentang Kegiatan Penyaluran Bahan
Bakar Minyak dan Peraturan Menteri ESDM No. 34 Tahun 2014 tentang Harga Jual
Eceran dan Konsumen Jenis BBM,. Sosialisasi yang diselenggarakan di Kota
Palembang, Sumatera Selatan pada tanggal 22 sampai dengan 24 April 2016
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Layanan
Kehumasan
12 Bulan
Layanan
12 Bulan
Layanan
100 1. Sosialisasi
Pelaksanaan
Pengawasan
Pendistribusian
BBM & Kegiatan
Usaha
Pengangkutan
Gas Bumi Melalui
Pipa Kepada
Stakeholder &
Pemda
267.64 267.64 100%
2. Koordinasi
Penguatan Citra
Hubungan
Kelembagaan
dan Hubungan
Masyarakat pada
Stakeholder Hilir
Migas
479,97 479.97 100%
3. Melaksanakan
kegiatan
Kehumasan dan
Pameran
158,00 157.50 99,68%
4. Menyusun dan
melaksanakan
Pencetakan
Majalah Hilir
Migas
96,95 94.994 97,98%
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 164
bertempat di Hotel Aston ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang
sama terhadap kebijakan pendistribusian BBM bersubsidi sehingga tidak terjadi
kesalahan/penyimpangan dalam implementasi di lapangan. Hal ini dipandang perlu
dilaksanakan untuk menyamakan pendapat antara BPH Migas dengan Stakeholders
baik Pemerintah Daerah, TNI dan POLRI, BUMN dan BUMD maupun Masyarakat
lainnya, sehingga pelaksanaan kebijakan Pemerintah dalam pengendalian Bahan
Bakar Minyak dapat tepat sasaran, tepat volume dan tepat penggunaannya. Selain
itu, kegiatan Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan informasi yang benar
seluruh rencana dan sasaran program serta kondisi penyediaan dan pendistribusian
BBM Bersubsidi kepada seluruh elemen Masyarakat dan Pemerintah Daerah
khususnya yang berada di wilayah target pengendalian BBM Bersubsidi secara
bertahap dan juga memberdayakan berbagai kelompok masyarakat untuk
mendukung pelaksanaan program pengendalian BBM Bersubsidi serta
meningkatkan kesadaran Masyarakat untuk berperan aktif dalam pengawasan
distribusi BBM Bersusidi di wilayahnya masing-masing.
8. Layanan Kepegawaian Organisasi, Ketatalaksanaan, dan Kerumahtanggaan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Layanan
kepegawaian,
organisasi
dan
ketatalaksana
an
12 Bulan
Layanan
12 Bulan
Layanan
100 1. Mengelola Barang
Milik Negara
213,76
204,61 95,72
2. Mengelola Rumah
Tangga dan
Perlengkapan
711,94 711,94 100,00
3. Meningkatkan
Kompetensi
Pegawai BPH
Migas
409,43 369,43 90,23
4. Mendukung
Reformasi Birokrasi
BPH Migas
213,01 212,71 99,86
5. Mengelola dan
Membina
Administrasi
Kepegawaian
287,40 287,39 100,00
6. Penyelenggaraan
Recruitment 45,171 12,166 26,93
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 165
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
Anggota Komite
BPH Migas Tahun
2016
7. Mengelola
Dukungan
Manajemen BPH
Migas
310,65 308,90 99,44
8. Mengelola
Protokoler Pimpinan
BPH Migas
322,16 322,16 100,00
Berdasarkan tabel diatas Layanan kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan
dan organisasi menargetkan 12 layanan dengan realisasi 100 %. Kegiatan-kegiatan
tersebut meliputi:
a. Sosialisasi permen ESDM no 35 tahun 2015 dan identifikasi wajib lapor
LHKPN tahun 2016;
b. Penyusunan SKP Pegawai BPH Migas dan Sosialisasi Konsep SOP di
Lingkungan BPH Migas;
c. Implementasi penetapan status penggunaan (PSP Barang milik negara di
lingkungan ESDM.
Adapun Pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan sumber daya
pegawai BPH Migas diantaranya:
a. Diklat Purna Bakhti Cipanas, Jawa Barat;
b. Change Leadership Program Bekasi;
c. Diklatpim Tk. III Cepu;
d. Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan bagi Para Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Solo;
e. Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan bagi para Pejabat Penanda
Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) Jogjakarta;
f. Diklat Analis Kepegawaian Tingkat Ahli Bandung;
g. Bimtek Pengadaan Barang dan Jasa Yogyakarta;
h. Executive Training on Extractive Industries and Sustainable Development
Columbia University, New York, Amerika Serikat.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 166
9. Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
T
ARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Layanan
Pengelolaan
Sistem Data
Informasi
12 Bulan
Layanan
12 Bulan
Layanan
100 1. Mengelola dan
Mengolah
Cloud Storage
dalam
Penyimpanan
Data dan
Informasi BPH
Migas
420,75 420,07 99,84
2. Mengelola War
Room BPH
Migas
468,19 467,69 99,89
Berdasarkan tabel diatas Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi
menargetkan 12 layanan dengan realisasi 100 %. Pengelolaan Cloud Storage
dalam Penyimpanan Data dan Informasi BPH Migas guna keperluan penyimpanan
dan laporan data dengan hasil penyajian data bahan bakar minyak (BBM)
dilapangan dan keamanan mobilisasi akses data. Seperti Hak akses Account Cloud
Storage secara defoult per strukrural. Selanjutnya dalam pengelolaan War Room
BPH Migas sebagai inventarisasi data sekunder meliputi, inventarisasi data
penyimpanan badan usaha, hasil verifikasi dan realisasi. Sehingga dalam
pelaksanaan kegiatannya mencapai target 12 Bulan layanan.
10. Layanan Perkantoran
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Layanan
Perkantoran
12 Bulan
Layanan
12 Bulan
Layanan
100 1. Gaji dan
Tunjangan 35.337,33 32.475.50 91,90
2.Penyelenggaraa
n Operasional
Satker 23.214,97 16.962,11 73,07
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 167
Berdasarkan tabel diatas Layanan Perkantoran Menargetkan 12 layanan
dengan realisasi 100 %. Layanan perkantoran untuk menunjang belanja gaji dan
tunjangan PNS dan Non PNS dan penyelenggaraan operasional satker, seperti
perawatan gedung kantor berupa kegiatan jasa konsultan dan pemeliharaan gedung
dan bangunan, perawatan peralatan kantor berupa barang persediaan dan ATK,
perawatan kendaraan bermotor berupa servis rutin kendaraan operasional, biaya
sewa kendaraan pejabat Komite BPH Migas, Eselon II, Eselon III dan Eselon IV,
perawatan sarana gedung berupa pemeliharaan alat dan mesing gedung BPH
MIgas, langganan daya dan jasa, serta jasa keamanan dan kebersihan.
11. Perangkat Pengelolaan Data dan Komunikasi
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Perangkat
Pengelolaan
Data dan
Komunikasi Perangkat Pengelolaan Data dan Komunikasi Perangkat Pengelolaan Data dan Komunikasi
43 Unit 8 Unit 18,60 Pengadaan IT 79, 200
79,200 100
Pada awal tahun perangkat pengelolaan data dan komunikasi ditargetkan
sebanyak 43 unit (sesuai PK Eselon II) dikarenaan adanya efisiensi, anggaran yang
dapat direalisasikan hanya untuk pembelian 8 unit Printer.
12. Gedung/ Bangunan
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALI
SASI
% KEGIATAN
ANGGARAN (Juta Rupiah)
PAGU REALI
SASI
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dukungan
manajemen
dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya BPH
Migas
Gedung dan
Bangunan
12 Bulan
Layanan
12 Bulan
Layanan
100 Renovasi
Gedung dan
Bangunan
38,87
38,87 100,00
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 168
Berdasarkan tabel diatas Layanan Gedung dan Bangunan Menargetkan 12
Bulan layanan dengan realisasi 100 %. Karena adanya penghematan anggaran
sesuai dengan instruksi Presiden No. 8 tahun 2016, maka rencana pelaksanaan
renovasi gedung dan bangunan yang telah dilakukan ialah tahapan awal berupa
kegiatan jasa konsultan, semula direncanakan renovasi gedung BPH Migas Lantai 1
akan tetapi rencana tersebut batal direalisasikan dan dianggarkan pada tahun
anggaran selanjutnya (2017). Pada tahun anggaran 2017 juga dianggarkan jasa
konsultasi perencanaan renovasi lantai 1 untuk 20% sisa kontrak yang belum
dibayarkan pada tahun anggaran 2016.
Realisasi Anggaran
Anggaran kegiatan Sekretariat BPH Migas tahun 2016 adalah sebesar Rp
80.332.830.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp 62.926.396.992,- atau
78,33%, penjelasan lebih rinci sebagai berikut :
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI %
1931 Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Tekhnis BPH Migas
80.332.830.000 62.926.396.992 78,33
1931.014 Iuran Badan Usaha 4.313.473.000 4.272.637.552 99,05
1931.014.001 Dokumen Iuran 4.313.473.000 4.272.637.552 99,05
092 Melaksanakan Rekonsiliasi Iuran Triwulanan dan Tahunan Kepada Badan Usaha
2.611.413.000 2.599.878.652 99,56
A Rekonsiliasi Iuran Triwulanan dan Tahunan Kepada Badan Usaha 2.611.413.000 2.599.878.652 99,56
521211 Belanja Bahan 6.221.000 5.493.000 88,30
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 49.369.000 49.256.250 99,77
524111 Belanja perjalanan biasa 510.551.000 510.199.102 99,93
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 15.540.000 7.620.000 49,03
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 2.029.732.000 2.027.310.300 99,88
095 Melaksanakan Tugas Optimalisasi Penerimaan Negara (OPN) Sektor Hilir Migas
1.340.390.000 1.335.968.400 99,67
A tanpa sub komponen 1.340.390.000 1.335.968.400 99,67
521213 Honor Output Kegiatan 1.224.450.000 1.220.450.000 99,67
522151 Belanja Jasa Profesi 19.800.000 19.800.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 42.140.000 42.073.400 99,84
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 54.000.000 53.645.000 99,34
096 Melaksanakan Verifikasi dan Rekonsiliasi Iuran Triwulanan dan Tahunan Lanjutan dan Uji Petik Volume dan Penjualan BBM dan Niaga/Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa
361.670.000 336.790.500 93,12
A tanpa sub komponen 361.670.000 336.790.500 93,12
521211 Belanja Bahan 10.240.000 1.320.000 12,89
522151 Belanja Jasa Profesi 20.400.000 8.100.000 39,71
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 169
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI %
524111 Belanja perjalanan biasa 307.030.000 306.670.500 99,88
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 24.000.000 20.700.000 86,25
1931.015 Layanan Perencanaan 753.248.000 723.719.157 96,08
1931.015.002 Dokumen Perencanaan 753.248.000 723.719.157 96,08
097 Melaksanakan Koordinasi Dalam Rangka Penyusunan Renja KL dan RKA-K/L
639.718.000 610.611.602 95,45
A Koordinasi Penyusunan Anggaran 639.718.000 610.611.602 95,45
521211 Belanja Bahan 11.490.000 11.193.902 97,42
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 1.320.000 998 75,61
522131 Belanja Jasa Konsultan
522151 Belanja Jasa Profesi 114.500.000 95.700.000 83,58
524111 Belanja perjalanan biasa 85.546.000 84.976.400 99,33
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 8.250.000 7.500.000 90,91
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 167.298.000 158.930.000 95,00
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 251.314.000 251.313.300 100,00
098 Melaksanakan Koordinasi Dalam Rangka Penyusunan Revisi Anggaran
113.530.000 113.107.555 99,63
A Penyusunan Revisi Anggaran 113.530.000 113.107.555 99,63
521211 Belanja Bahan 25.110.000 25.094.155 99,94
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 1.320.000 959 72,68
522151 Belanja Jasa Profesi 40.900.000 40.900.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 45.000.000 44.954.000 99,90
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 1.200.000 1.200.000 100,00
1931.016 Evaluasi Kegiatan 454.092.000 441.444.945 97,21
1931.016.003 Laporan Evaluasi 454.092.000 441.444.945 97,21
098 Menyusun Laporan Evaluasi Kinerja Kegiatan BPH Migas 182.242.000 175.863.530 96,50
A Menyusun Laporan Evaluasi Kinerja Kegiatan BPH Migas (Inventarisasi dan Koordinasi)
182.242.000 175.863.530 96,50
521211 Belanja Bahan 83.500.000 79.500.780 95,21
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 1.320.000 725 54,92
524111 Belanja perjalanan biasa 97.422.000 95.637.750 98,17
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
099 Menyusun Bahan Paparan/Laporan Untuk Pimpinan 271.850.000 265.581.415 97,69
A Menyusun Bahan Paparan/Laporan Untuk Pimpinan 271.850.000 265.581.415 97,69
521211 Belanja Bahan 90.000.000 83.867.380 93,19
524111 Belanja perjalanan biasa 127.550.000 127.508.035 99,97
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 54.300.000 54.206.000 99,83
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
1931.017 Laporan Keuangan 1.248.553.000 1.222.051.329 97,88
1931.017.004 Laporan Keuangan 1.248.553.000 1.222.051.329 97,88
100 Melaksanakan Tugas Sistem Pengendalian Intern Sektor Hilir Migas
1.243.613.000 1.217.919.429 97,93
A Inventarisasi Data Unsur Pengendalian Intern 24.200.000 21.753.529 89,89
521211 Belanja Bahan 24.200.000 21.753.529 89,89
B Pemetaan Lingkungan Pengendalian 32.400.000 12.600.000 38,89
522151 Belanja Jasa Profesi 32.400.000 12.600.000 38,89
D Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengendalian 25.009.000 25.008.500 100,00
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 170
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI %
524111 Belanja perjalanan biasa 25.009.000 25.008.500 100,00
F Pelaksanaan Pemantauan Pengendalian Internal 1.162.004.000 1.158.557.400 99,70
521213 Honor Output Kegiatan 1.123.950.000 1.122.950.000 99,91
524111 Belanja perjalanan biasa 38.054.000 35.607.400 93,57
101 Melaksanakan Evaluasi atas kegiatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
4.940.000 4.131.900 83,64
G Evaluasi Pelaksanaan SPIP 4.940.000 4.131.900 83,64
521211 Belanja Bahan 4.940.000 4.131.900 83,64
1931.018 Regulasi Bidang Hilir Migas 690.512.000 678.810.300 98,31
1931.018.005 Penyusunan Regulasi Bidang Hilir Minyak dan Gas Bumi 690.512.000 678.810.300 98,31
101 Melaksanakan pembentukan Peraturan Perundang-undangan Bidang Hilir Minyak dan Gas Bumi
690.512.000 678.810.300 98,31
A Tahap Perencanaan Proleg BPH Migas 320.360.000 320.360.000 100,00
521213 Honor Output Kegiatan 299.900.000 299.900.000 100,00
522151 Belanja Jasa Profesi 5.300.000 5.300.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 15.160.000 15.160.000 100,00
B Tahapan Pengumpulan dan Penyusunan Rancangan Peraturan/Keputusan
32.908.000 21.207.800 64,45
524111 Belanja perjalanan biasa 21.208.000 21.207.800 100,00
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 11.700.000 0,00
C Tahap Pembahasan dan Pengesahan Peraturan/Keputusan 22.290.000 22.290.000 100,00
522151 Belanja Jasa Profesi 6.000.000 6.000.000 100,00
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 4.590.000 4.590.000 100,00
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 11.700.000 11.700.000 100,00
D Tahap Penyebarluasan 314.954.000 314.952.500 100,00
521211 Belanja Bahan 1.113.000 1.112.500 99,96
522151 Belanja Jasa Profesi 15.100.000 15.100.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 27.908.000 27.907.100 100,00
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 6.900.000 6.900.000 100,00
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 263.933.000 263.932.900 100,00
1931.019 Layanan Pertimbanagan Hukum 1.731.972.000 1.724.065.439 99,54
1931.019.006 Layanan Pertimbangan Hukum 1.731.972.000 1.724.065.439 99,54
103 Melaksanakan Pengelolaan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum
12.070.000 12.069.100 99,99
A Persiapan dan Administrasi
522131 Belanja Jasa Konsultan
B Inventarisasi dan Identifikasi 12.070.000 12.069.100 99,99
524111 Belanja perjalanan biasa 11.620.000 11.619.100 99,99
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 450 450 100,00
105 Melaksanakan Asistensi Hukum Untuk Masalah Litigasi Atau Non Litigas
278.819.000 278.668.118 99,95
B Koordinasi dengan instansi pusat/daerah/stakeholder 103.291.000 103.140.118 99,85
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 600 600 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 101.491.000 101.490.118 100,00
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 1.200.000 1.050.000 87,50
C Seminar/Rapat Konsinyering Asistensi Hukum 175.528.000 175.528.000 100,00
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 500 500 100,00
522151 Belanja Jasa Profesi 11.000.000 11.000.000 100,00
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 171
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI %
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 164.028.000 164.028.000 100,00
106 Menindaklanjuti Pengaduan Masyarakat Terhadap Distribusi BBM dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
500.777.000 500.249.933 99,89
A Administrasi dan Inventarisasi data dan informasi 339.917.000 339.416.733 99,85
521211 Belanja Bahan 2.317.000 2.316.733 99,99
521213 Honor Output Kegiatan 328.900.000 328.400.000 99,85
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 8.700.000 8.700.000 100,00
C Kunjungan ke Lapangan dalam Menindaklanjuti Pengaduan Masyarakat
160.860.000 160.833.200 99,98
524111 Belanja perjalanan biasa 160.860.000 160.833.200 99,98
107 Koordinasi Pengawasan Pendistribusian BBM & Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa dengan Instansi terkait dan Pemda
940.306.000 933.078.288 99,23
B Pembentukan Tim 743.700.000 739.200.000 99,39
521213 Honor Output Kegiatan 743.700.000 739.200.000 99,39
E Peninjauan lokasi lapangan Pemerintah Daerah dan Instansi Terkait
196.606.000 193.878.288 98,61
524111 Belanja perjalanan biasa 196.606.000 193.878.288 98,61
1931.020 Layanan Kehumasan 1.002.570.000 1.000.113.420 99,75
1931.020.007 Layanan Kehumasan 1.002.570.000 1.000.113.420 99,75
108 Sosialisasi Pelaksanaan Pengawasan Pendistribusian BBM & Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Kepada Stakeholder & Pemda
267.643.000 267.642.920 100,00
A Sosialisasi Pelaksanaan Pengawasan Pendistribusian BBM & Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa Kepada Stakeholder Dan Pemda
267.643.000 267.642.920 100,00
521211 Belanja Bahan 52.820.000 52.820.000 100,00
522151 Belanja Jasa Profesi 15.800.000 15.800.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 32.343.000 32.342.920 100,00
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 166.680.000 166.680.000 100,00
111 Koordinasi Penguatan Citra Hubungan Kelembagaan dan Hubungan Masyarakat pada Stakeholder Hilir Migas
479.977.000 479.976.300 100,00
A Forum Dialog Stakeholder 479.977.000 479.976.300 100,00
521211 Belanja Bahan 32.177.000 32.176.500 100,00
521213 Honor Output Kegiatan 329.900.000 329.900.000 100,00
522151 Belanja Jasa Profesi 6.900.000 6.900.000 100,00
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 16.800.000 16.800.000 100,00
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 94.200.000 94.199.800 100,00
112 Melaksanakan kegiatan Kehumasan dan Pameran 158.000.000 157.500.000 99,68
A Kehumasan dan Pameran 158.000.000 157.500.000 99,68
521213 Honor Output Kegiatan 158.000.000 157.500.000 99,68
114 Menyusun dan melaksanakan Pencetakan Majalah Hilir Migas 96.950.000 94.994.200 97,98
A Penyusunan dan Pencetakan Majalah Hilir Migas 96.950.000 94.994.200 97,98
521211 Belanja Bahan 20.000.000 18.045.000 90,23
522191 Belanja Jasa Lainnya 40.100.000 40.100.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 36.850.000 36.849.200 100,00
1931.021 Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan dan Kerumahtanggaan
2.513.550.000 2.429.342.343 96,65
1931.021.008 Layanan Kepegawaian, Organisasi, Ketatalaksanaan, dan Kerumahtanggaan
1.880.733.000 1.798.275.750 95,62
115 Mengelola Barang Milik Negara 213.765.000 204.615.800 95,72
A Mengelola Barang Milik Negara 213.765.000 204.615.800 95,72
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 172
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI %
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 8.400.000 8.400.000 100,00
522151 Belanja Jasa Profesi 43.900.000 39.000.000 88,84
524111 Belanja perjalanan biasa 56.465.000 55.568.000 98,41
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 105.000.000 101.647.800 96,81
118 Mengelola Rumah Tangga dan Perlengkapan 711.946.000 711.946.000 100,00
A Mengelola Rumah Tangga dan Perlengkapan 711.946.000 711.946.000 100,00
521213 Honor Output Kegiatan 580.000.000 580.000.000 100,00
522151 Belanja Jasa Profesi 1.800.000 1.800.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 130.146.000 130.146.000 100,00
119 Meningkatkan Kompetensi Pegawai BPH Migas 409.433.000 369.431.850 90,23
B Meningkatkan Kompetensi Pegawai BPH Migas 409.433.000 369.431.850 90,23
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 269.883.000 229.882.250 85,18
524111 Belanja perjalanan biasa 139.550.000 139.549.600 100,00
120 Mendukung Reformasi Birokrasi BPH Migas 213.014.000 212.717.500 99,86
A Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi BPH Migas
213.014.000 212.717.500 99,86
522151 Belanja Jasa Profesi 16.200.000 16.200.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 2.060.000 2.060.000 100,00
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 194.754.000 194.457.500 99,85
121 Mengelola dan Membina Administrasi Kepegawaian 287.404.000 287.398.600 100,00
A Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian 287.404.000 287.398.600 100,00
522151 Belanja Jasa Profesi 5.400.000 5.400.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 97.908.000 97.902.600 99,99
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 184.096.000 184.096.000 100,00
122 Penyelenggaraan Recruitment Anggota Komite BPH Migas Tahun 2016
45.171.000 12.166.000 26,93
A Penyelenggaraan Recruitment Anggota Komite BPH Migas Tahun 2016
45.171.000 12.166.000 26,93
521211 Belanja Bahan 26.000.000 0,00
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 19.171.000 12.166.000 63,46
1931.021.009 Layanan Tata Usaha Pimpinan 632.817.000 631.066.593 99,72
122 Mengelola Dukungan Manajemen BPH Migas 310.655.000 308.904.693 99,44
A Dukungan Manajemen BPH Migas 310.655.000 308.904.693 99,44
521211 Belanja Bahan 6.548.000 6.548.000 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 300.867.000 299.116.693 99,42
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 3.240.000 3.240.000 100,00
123 Mengelola Protokoler Pimpinan BPH Migas 322.162.000 322.161.900 100,00
A Mengelola Protokoler dalam Pendampingan Pimpinan BPH Migas 322.162.000 322.161.900 100,00
524111 Belanja perjalanan biasa 322.162.000 322.161.900 100,00
1931.022 Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi 888.949.000 887.764.141 99,87
1931.022.010 Layanan Pengelolaan Sistem Data Informasi 888.949.000 887.764.141 99,87
124 Mengelola dan Mengolah Cloud Storage dalam Penyimpanan Data dan Informasi BPH Migas
420.758.000 420.073.800 99,84
A Mengelola dan Mengolah Cloud Storage dalam Penyimpanan Data dan Informasi BPH Migas
420.758.000 420.073.800 99,84
521213 Honor Output Kegiatan 392.500.000 392.000.000 99,87
524111 Belanja perjalanan biasa 14.758.000 14.573.800 98,75
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 13.500.000 13.500.000 100,00
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 173
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI %
125 Mengelola War Room BPH Migas 468.191.000 467.690.341 99,89
A Mengelola War Room BPH Migas 468.191.000 467.690.341 99,89
521213 Honor Output Kegiatan 455.000.000 454.500.000 99,89
524111 Belanja perjalanan biasa 13.191.000 13.190.341 100,00
1931.994 Layanan Perkantoran 58.552.309.000 49.428.378.366 84,42
1931.994.001 Gaji dan Tunjangan 35.337.338.000 32.466.263.903 91,88
001 Gaji dan Tunjangan 35.337.338.000 32.466.263.903 91,88
A Belanja Gaji Pegawai Non PNS 32.080.048.000 31.986.890.800 99,71
511511 Belanja Gaji Pokok Pegawai Non PNS 4.871.400.000 4.871.400.000 100,00
512111 Belanja Uang Honor Tetap 5.178.934.000 5.159.194.000 99,62
512411 Belanja pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) 22.029.714.000 21.956.296.800 99,67
B Uang Lembur 28.380.000 10.489.100 36,96
512211 Belanja uang lembur 28.380.000 10.489.100 36,96
C Uang Makan 468.912.000 468.884.003 99,99
511129 Belanja Uang Makan PNS 468.912.000 468.884.003 99,99
D Self Blocking sesuai dengan Inpres No.8 tahun 2016 2.759.998.000 0,00
512411 Belanja pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) 2.759.998.000 0,00
1931.994.002 Penyelenggaraan Operasional Satker 23.214.971.000 16.962.114.463 73,07
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 14.055.145.000 13.604.014.506 96,79
A Poliklinik/ Obat-obatan 284.750.000 258.420.000 90,75
521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 284.750.000 258.420.000 90,75
C Perawatan Gedung Kantor 277.683.000 198.514.802 71,49
523111 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 277.683.000 198.514.802 71,49
D Perawatan Peralatan Kantor 1.081.094.000 1.081.094.000 100,00
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 1.081.094.000 1.081.094.000 100,00
E Perawatan Kendaraan Bermotor 747.838.000 655.918.542 87,71
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 747.838.000 655.918.542 87,71
F Sewa Peralatan Kantor 460.800.000 438.456.381 95,15
522141 Belanja Sewa 460.800.000 438.456.381 95,15
G Sewa Kendaraan Bermotor 4.248.504.000 4.248.495.483 100,00
522141 Belanja Sewa 4.248.504.000 4.248.495.483 100,00
H Perawatan Sarana Gedung 1.627.935.000 1.457.936.928 89,56
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 1.627.935.000 1.457.936.928 89,56
I Langganan Daya dan Jasa 1.441.940.000 1.406.424.523 97,54
522111 Belanja Langganan Listrik 1.273.521.000 1.260.242.241 98,96
522112 Belanja Langganan Telepon 94.407.000 91.443.485 96,86
522113 Belanja Langganan Air 13.193.000 4.455.410 33,77
522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 60.819.000 50.283.387 82,68
J Jasa Keamanan dan Kebersihan 2.188.610.000 2.187.805.184 99,96
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 2.188.610.000 2.187.805.184 99,96
K Jasa Pos dan Giro/Sertifikat 80.694.000 55.831.725 69,19
522121 Belanja Jasa Pos dan Giro 80.694.000 55.831.725 69,19
L Rapat Koordinasi 504.365.000 504.185.738 99,96
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 504.365.000 504.185.738 99,96
N Sewa Jaringan/Leased Line 1.110.932.000 1.110.931.200 100,00
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 174
KODE PROGRAM / KEGIATAN / SUB KEGIATAN PAGU REALISASI %
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 1.110.932.000 1.110.931.200 100,00
079 Pengelolaan Pelaksanaan Anggaran 670.390.000 661.513.529 98,68
A Pengelolaan Pelaksanaan Anggaran 371.070.000 368.120.000 99,21
521115 Honor Operasional Satuan Kerja 371.070.000 368.120.000 99,21
B Pengelola PNBP 217.320.000 214.950.000 98,91
521115 Honor Operasional Satuan Kerja 217.320.000 214.950.000 98,91
C Pengelola SAI dan BMN 21.200.000 19.550.000 92,22
521115 Honor Operasional Satuan Kerja 21.200.000 19.550.000 92,22
D Pengelola Website 60.800.000 58.893.529 96,86
521115 Honor Operasional Satuan Kerja 60.800.000 58.893.529 96,86
081 Monitoring dan Pengawasan Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2.749.953.000 2.696.586.428 98,06
A Dalam Negeri 1.700.000.000 1.698.864.686 99,93
524111 Belanja perjalanan biasa 1.700.000.000 1.698.864.686 99,93
B Luar Negeri 640.971.000 640.477.673 99,92
524211 Belanja perjalanan biasa - luar negeri 640.971.000 640.477.673 99,92
C Buffer Anggaran Operasional 4 Bulan Paska Pemotongan Anggaran pada Sekretariat BPH Migas
408.982.000 357.244.069 87,35
521211 Belanja Bahan 143.000.000 101.644.787 71,08
524111 Belanja perjalanan biasa 265.982.000 255.599.282 96,10
088 Self Blocking sesuai dengan Inpres No. 8 tahun 2016 5.739.483.000 0,00
A tanpa sub komponen 5.739.483.000 0,00
524111 Belanja perjalanan biasa 5.739.483.000 0,00
1931.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 79.200.000 79.200.000 100,00
1931.996.001 tanpa sub output 79.200.000 79.200.000 100,00
011 Pengadaan Peralatan IT 79.200.000 79.200.000 100,00
A tanpa sub komponen 79.200.000 79.200.000 100,00
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 79.200.000 79.200.000 100,00
1931.998 Gedung/Bangunan 8.104.402.000 38.870.000 0,48
1931.998.015 Gedung/Bangunan 8.104.402.000 38.870.000 0,48
008 Gedung dan Bangunan 38.870.000 38.870.000 100,00
A Renovasi Gedung dan Bangunan 38.870.000 38.870.000 100,00
533115 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan
38.870.000 38.870.000 100,00
051 Self Blocking sesuai dengan Inpres No. 8 tahun 2016 8.065.532.000 0,00
A tanpa sub komponen 8.065.532.000 0,00
524111 Belanja perjalanan biasa 6.578.602.000 0,00
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 175.800.000 0,00
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.311.130.000 0,00
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 175
BAB VI
P E N U T U P
Laporan Kinerja Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) Tahun 2016
merupakan penilaian terhadap keberhasilan dan atau kegagalan atas
pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan yang telah dilakukan tahun
2016 berdasarkan tugas, pokok dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dan Direktorat pada Badan
Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan
Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.
Dari hasil penilaian Laporan Kinerja BPH Migas tahun 2016, dapat
disimpulkan secara umum Sasaran Strategis (Outcome) yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kinerja Tahun 2016 dapat dicapai oleh BPH Migas, hal ini
ditunjukan dengan tercapainya 1 program dengan 3 kegiatan dan 3 Sasaran
Strategis (Outcome) yang ditetapkan.
Diharapkan Laporan Kinerja ini dapat memberikan informasi bagi
manajemen dalam rangka monitoring dan evaluasi kinerja BPH Migas pada
tahun 2016 disamping itu juga dapat sebagai acuan kegiatan dan rencana
kinerja dimasa mendatang, yaitu untuk :
1. Meningkatkan evaluasi kinerja dalam penilaian kinerja tahun berikutnya;
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pegawai;
3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan sumber daya manusia,
dana yang tersedia untuk mencapai tujuan dan Sasaran Strategis
(Outcome) yang ditetapkan;
4. Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral, Kementerian Keuangan dan Instansi terkait lainnya.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 176
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 diharapkan dapat memberikan
gambaran mengenai capaian kinerja, sasaran, program dan kegiatan yang
menjadi tugas dan fungsi BPH Migas. Laporan ini merupakan akuntabilitas
BPH Migas dalam melaksanakan berbagai macam tugas dan kewajiban.
Laporan Kinerja BPH Migas Tahun 2016 ini belum sepenuhnya
sempurna seperti yang diharapkan, oleh karena itu diharapkan perlu adanya
penyempurnaan dalam penyusunan laporan ini agar terwujud transparansi,
obyektif, jujur dan akuntabel.