laporan kinerja bptp maluku tahun...
TRANSCRIPT
-
P a g e | i
LAPORAN KINERJA BPTP MALUKU TAHUN 2017
BADAN LITBANG PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2017
-
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberi rahmat dan karunia-Nya, sehingga Laporan Kinerja (Lakin) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku 2017 dapat diselesaikan.
Penyusunan Laporan ini dimaksudkan untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi dan penganggaran berbasis kinerja yang dijalankan selama satu
tahun anggaran 2017.
Dalam laporan Lakin ini dipaparkan pencapaian kinerja BPTP Maluku T.A
2017 sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam
perjanjian kinerja (PK), Rencana operasional BPTP Maluku 2015-2019 dan
Rencana Kerja Tahunan (Renja) serta Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (RAK-KL) tahun 2017. Lakin ini juga merupakan suatu bentuk
transparansi dan akuntabilitas BPTP Maluku kepada masyarakat dalam
penggunaan APBN tahun 2017.
Penyusunan laporan Lakin merupakan amanah dari Peraturan Presiden RI
No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.
53 tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Kami mengajak semua pegawai BPTP Maluku untuk lebih giat lagi
bekerja, cerdas, jujur dan ikhlas dengan semangat yang tinggi dalam
melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. Akhirnya ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses perencanaan sampai
pada pelaporan akhir kegiatan. Besar harapan kami, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi yang memerlukan.
Ambon, Januari 2018
Kepala BPTP Maluku
Dr. Ir. Yusuf. MP NIP. 196412311991031015
-
[ii]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
DAFTAR ISI
Hal Kata Pengantar ……………………………………………………… I
Daftar Isi ……………………………………………………… Ii
Daftar Tabel ……………………………………………………… Iii Daftar Gambar ……………………………………………………… Iv Ringkasan Eksekutif ……………………………………………………… Vi
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1 1.1. Latar Belakang ……………………………………………………… 1 1.2. Kedudukan,
Tugas dan Fungsi ……………………………………………………… 2
1.3. Susunan Organisasi dan Tata kerja BPTP Maluku
……………………………………………………… 3
1.4. Sumber Daya Manusia BPTP Maluku
……………………………………………………… 6
1.5. Dukungan Anggaran BPTP Maluku
……………………………………………………… 8
II. PERENCANAAN KINERJA BPTP MALUKU
……………………………………………………… 11
2.1. Rencana Strategis 2015 – 2019
……………………………………………………… 11
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
……………………………………………………… 15
III. AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………………… 18 3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan
……………………………………………………… 18
3.2. Pencapaian Kinerja Tahun 2017
……………………………………………………… 20
3.3. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
……………………………………………………… 22
3.4. Akuntabilitas Keuangan
……………………………………………………… 32
IV. PENUTUP ……………………………………………………… 35 Lampiran
-
[iii]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
DAFTAR TABEL
Hal
1 Jumlah pegawai BPTP Maluku berdasarkan pangkat/golongan dan pendidikan per Desember 2017
………………………………………… 6
2 Jumlah Pegawai BPTP Maluku berdasarkan jenjang fungsional per Desember 2017
………………………………………… 7
3 Jumlah Pegawai BPTP Maluku berdasarkan jabatan fungsional dengan keahlian
………………………………………… 7
4 Jumlah Pegawai BPTP n Maluku menurut Usia dan yang akan pensiun Tahun 2017
………………………………………… 8
5 Besaran Pagu APBN BPTP Maluku (2012-2017)
..................................... 9
6 Realisasi APBN BPTP Maluku (2017) ………………………………………… 9
7 Target Indikator Kinerja BPTP Maluku ...................................... 15
8 Target IKK Renstra dan Realisasi IKK Perjanjian Kinerja Tahun 2017
………………………………………… 16
9 Rincian Anggaran TA.2016 ( setelah direvisi III)
………………………………………… 19
10 Perkembangan Anggaran BPTP Tahun 2017
………………………………………… 34
11 Perkembangan Realisasi Anggaran per 31 Desember 2017
………………………………………… 34
-
[iv]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
DAFTAR GAMBAR
Hal
1 Struktur Organisasi BPTP Maluku
………………………………………… 4
2 Grafik perkembangan anggaran APBN BPTP Maluku selama 5 tahun terakhir
………………………………………… 9
3 Otput kegiatan in house (1) Kajian Teknologi Peningkatan Produktivitas Ternak kambing Melalui Pemberian SuplemenHerbal di Provinsi Maluku
………………………………………… 23
4 Output kegiatan in house (2) Teknologi Usaha Tani Hotong (Setaria italica L) Sebagai Pangan Alternatif di Provinsi Maluku
………………………………………… 24
5 Output Kegiatan KP4S : Pola Uasahatani Berbasis Padi Gogo Pada Agroekosistem Lahan Kering
………………………………………… 24
6 Output kegiatan komoditas strategis : Teknologi Kawasan Hortikultura (Teknologi Bawang Merah, Teknologi Cabai dan Teknologi Jeruk Manis
………………………………………… 25
7 Output kegiatan komoditas strategis Teknologi HPT, Inseminasi Buatan dan Pengendalian Penyakit pada kawasan Peternakan di Kab. Maluku Tengah
………………………………………… 26
8 Output kegiatan komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna: Teknologi Pendampingan Pada Kegiatan Kawasan Perkebunan
………………………………………… 26
9 Output kegiatan komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna: Teknologi tanaman Pangan berupa Tek. Pagi, tek. Jagungh dan Teknologi Kedelai
………………………………………… 27
10 Output kegiatan komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna :
tekn Teknologi diseminasi ke Pengguna seperti Teknologi Taman Agro Inovasi di BPTP Maluku
………………………………………… 27
11 Output kegiatan komoditas strategis yang terdesiminasi ke pengguna : teknologi Diseminasi berupa kegiatan Komunikasi dan Koordinasi Penyuluh, Penyuluhan Hortikultura, Tanaman Pangan di Kab. Maluku Tengah, Kab. Seram Bagian Barat dan Kab. Seram
………………………………………… 28
-
[v]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Bagian Timur
12 Kegiatan Model pengembangan inovasi teknologi Bioindustri: Teknologi Diseminasi Kegiatan PameranMerayakan Hari Pers Nasional Kota Ambon
………………………………………… 28
13 Kegiatan pendampingan Pengembangan Inovasi Teknologi Bio Industri Berbasis Kelapa, kakao dan Sapi di Kab. Maluku Tengah
………………………………………… 29
14 Kegiatan pendampingan Pengembangan Inovasi Teknologi Bio Industri Integrasi Padi dengan Ternak sapi di Desa Grandeng. Kab. Buru
………………………………………… 30
15 Pengembangan dan Koleksi Plasma Nutfah Sumber Daya Genetik
...................................... 30
16 Kegiatan Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) di sawah di Maluku
31
17 Grafik Perkembangan Anggran berdasarkan Belanja
33
-
[vi]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Balai terhadap Perjanjian Kinerja
(PK) yang telah ditandatangani, diperlukan laporan tertulis yang baik, transparan,
dan akuntabel. Untuk itu, disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (Lakin) BPTP
Balitbangtan Maluku tahun 2017. Lakin BPTP Balitbangtan Maluku tahun 2016 ini
juga disususun sebagai bentuk kepatuhan terhadap Peraturan Presiden RI Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Lakin ini
berisi laporan pencapaian kinerja, baik keberhasilan yang diraih maupun
kekurangan yang perlu ditingkatkan, dalam meningkatkan kinerja BPTP
Balitbangtan Maluku untuk mewujudkan Pemerintahan yang bersih dan
akuntabilitas.
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja BPTP
Balitbangtan Maluku tahun 2017, secara umum hasil pengukuran terhadap 7
(tujuh) sasaran program dengan …… indikator kinerja kegiatan (IKK)
memperlihatkan bahwa sasaran kinerja yang dikerjakan berhasil. IKK tersebut
terdiri atas kegiatan spesifik lokasi komoditas lainnya ada 2 kegiatan; kegiatan
strategis yang terdiseminasi ke pengguna ada 6 kegiatan; dan kegiatan
permodelan bioindustri ada 2 kegiatan, ditambah dengan kegiatan rekomendasi
kebijakan ada 1 kegiatan. Sementara menyangkut dengan unit pengembangan
benih sumber ada 1 kegiatan dan dukungan terhadap manajemen pengkajian
dan percepatan diseminasi teknologi selama 12 bulan, berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaan kegiatan, BPTP Balitbangtan Maluku juga menghadapi
berbagai permasalahan, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Permasalahan internal yang dihadapi oleh BPTP Balitbangtan Maluku terutama
berkaitan dengan terbatasnya jumlah dan kualitas SDM yang dimiliki, baik dari
sisi kualifikasi pendidikan maupun bidang keahlian. Selain itu, perimbangan
komposisi peneliti dengan penyuluh belum sesuai rasio kebutuhan yang optimal.
Sedangkan permasalahan eksternal yang dihadapi BPTP Balitbangtan Maluku
berkaitan dengan terbatasnya sumber pendanaan yang masih harus diupayakan
baik dari APBN, APBD maupun pihak ketiga lainnya.
-
[vii]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala diatas, adalah
dengan melimpahkan tugas dan tanggung jawab kegiatan kepada peneliti
maupun penyuluh yang memiliki kompetensi dan mampu melaksanakan kegiatan
lapangan, serta dapat merangkul tim pelaksana kegiatan secara menyeluruh.
Mengenai anggaran yang dananya bersumber dari APBN, akan dilakukan
konsultasi atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat meningkatkan anggaran
untuk tahun berikutnya.
Tahun 2017 BPTP Balitbangtan Maluku mengelola APBN sebesar RP.
14.675.740.000.- dalam perjalanan waktu telah terjadi revisi anggaran sebanyak
3 (tiga) kali, oleh karena berbagai pertimbangan sehingga anggaran dipotong
hingga menjadi Rp. 13.700.153.000.- Realisasi penyerapan anggaran sampai
dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp. 12.960.252.150,- (94.60%).
Kedepannya, keberhasilan yang telah dicapai akan dipertahankan dan bahkan
akan ditingkatkan.
-
[1]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar dan utama manusia yang
pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi setiap rakyat Indonesia.
Pangan senantiasa harus tersedia secara cukup, aman, bermutu, bergizi dan
beragam dengan harga yang terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan dan budaya masyarakat. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
telah meningkatkan permintaan akan pangan, perumahan dan kebutuhan
ekonomi lainnya, yang berakibat meningkatnya tekanan terhadap sumber daya
pertanian seperti lahan, air, dan ruang; dan tentunya mempunyai implikasi
terhadap pembangunan pertanian.
Pada bagian lain pelaksanaan otonomi daerah telah membawa perubahan
besar dalam pola pembangunan, termasuk pembangunan pertanian. Otanomi
telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab pada
daerah yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian dan pemanfaatan
sumber daya nasional, perimbangan keuangan pusat dan daerah serta potensi
dan keanekaragaman daerah. Dalam pelaksanaan otonomi daerah ini, aspek
penting yang menjadi jebakan dan tantangan dalam pembangunan pertanian
adalah ditetapkannya status pilihan sector pertanian dari pembangunan daerah
(pasal 7 ayat 4 (PP 38/2007 tentang pembangian urusan pemerintahan daerah
kabupaten/kota). Dengan status sebagai sektor pilihan, akan sangat
mempengaruhi kemajuan pembangunan pertanian daerah terutama berkaitan
dengan prioritas kebijakan dan pengganggaran sector pertanian serta
hubungannya dengan institusi kemeterian lingkup bidang pertanian.
Untuk mencapai target terdapat 4 (empat) arah pelaksanaan program
Kementrian Pertanian antara lain: (1) swasembada padi, jagung dan kedelai,
serta peningkatan produksi daging dan gula; (2) peningkatan diversifikasi
pangan; (3) peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam
memenuhi pasar ekspor dan subtitusi impor; dan (4) peningkatan pendapatan
petani.
Untuk mencapai 4 (empat) target tersebut diatas terdapat kendala.
Tantangan dan kendala yang dimaksud adalah: perubahan iklim, kondisi
perekonomian global yang melemah, gejolak harga pangan global, bencana
-
[2]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
alam, peningkatan jumlah penduduk, distribusi pangan yang belum bisa merata
dan laju urbanisasi yang tinggi. Sementara itu, permasalahan pokok yang
dihadapi mencakup: lahan, infrastruktur (jalan, jaringan irigasi, pasar), sarana
produksi (benih, pupuk, alsintan), regulasi/kelembagaan, sumber daya manusia,
dan permodalan. Kementrian Pertanian dan lebih khusus lagi Badan Litbang
Pertanian memandang bahwa tantangan dan permasalahan tersebut menjadi
focus perhatian yang harus segera disikapi dan ditindak lanjuti dengan berbagai
upaya perbaikan. Selanjutnya, untuk mengahadapi tantangan dan permasalahan,
maka dilakukan upaya perbaikan. Upaya yang dilakukan meliputi aspek
kebijakan, infrastruktur, on-farm dan pasca panen, serta pasar.
Buku ini merupakan laporan hasil kinerja yang telah dilaksanakan oleh
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku berdasarkan Perjanjian
Kinerja yang telah disepakati dan ditetapkan di Tahun 2017.
1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
BPTP Maluku adalah sebuah lembaga penelitian, pengkaji dan lembaga
diseminasi, eselon III yang berada dibawah lingkup Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, merupakan ujung tombak dalam percepatan
pembangunan pertanian pedesaan berbasis keunggulan spesifik lokasi. Oleh
karena itu BPTP Maluku mempunyai peran penting dalam menghasilkan inovasi
untuk mendorong percepatan pencapaian program-program pembangunan
pertanian. Dalam upaya mempercepat realisasi dukungan terhadap program-
program pembangunan pertanian yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
BPTP Maluku yang dibentuk sesuai peraturan Menteri Pertanian No.
16/Permentan/OT.140/3/2006 tanggal 1 Maret 2006, menjelaskan bahwa BPTP
merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat dibidang Penelitian dan
Pengembangan Pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Badan Litbang Pertanian, dan dalam pelaksanan tugas sehari-hari
dikoordinasikan dengan Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian.
Posisi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan)
adalah sebagai leading institution dalam pembangunan pertanian di Indonesia
menuju Modern Agriculture yang ditandai dengan pengembangan inovasi
pertanian yang responsive terhadap dinamika iklim berbasis biosains,
-
[3]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
bioenjinering dan aplikasi IT dengan memanfaatkan advance technology
(teknologi nano, bioteknologi, iradiasi, bioinformatika, dan bioprosesing).
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)
sebagai institusi yang diberi mandat untuk melaksanakan tugas pengkajian dan
pengembangan teknologi pertanian memiliki ruang yang besar untuk berkiprah
dalam mendukung pengembangan pertanian. Inovasi pertanian merupakan
komponen kunci dalam pembangunan pertanian, terutama dalam menghadapi
kondisi sumberdaya yang semakin terbatas serta perubahan iklim global.
Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian No. 301/Kpts/OT.140/7/2005
tentang organisasi dan Tata Kerja BBP2TP, tugas utama BBP2TP adalah
melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian. BPTP selaku
organisasi yang ada di bawah BBP2TP secara terinci, tugas pokok dan fungsi
BPTP adalah:
(a) Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi;
(b) Pelaksanaan kerja sama dan pendayagunaan hasil pengkajian dan
pengembangan teknologi pertanian;
(c) Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian dan
standar metodologi pengkajian dan pengembangan teknologi
pertanian;
(d) Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan paket teknologi
unggulan
(e) Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan model teknologi
pertanian regional dan nasional dan;
(f) Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Balai.
1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja BPTP Maluku
Susunan organisasi BPTP sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan
Kepala Badan Litbang Pertanian Nomor 31/Kpts/OT.160/J/2/07, tanggal
20/02/2007, terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Kerjasama dan Pelayanan
Pengkajian, Koordinator Program dan Kelompok Fungsional, disajikan pada
(Gambar1)
-
[4]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Maluku
Kepala Balai mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengarahkan
kegiatan penelitian, pengujian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna
spesifik wilayah, penyempurnaan program penelitian pertanian, penyampaian
paket teknologi sebagai bahan materi penyuluhan pertanian, pelayanan sarana
teknik dan administrasi tata usaha balai, melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan, mengelola manajemen keuangan Balai, pembinaan SDM
Balai, menghadiri rapat-rapat koordinasi di wilayah dan di pusat, menerima
tamu-tamu kantor.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, dan kearsipan, serta
rumah tangga. Sementara Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan terencana, program,
anggaran, pemantauan, dan evaluasi serta laporan, dan penyiapan bahan
kerjasama, informasi, dokumentasi, dan penyebarluasan dan pendayagunaan
Kepala
BPTP Maluku
Seksi Kerjasama dan
Pelayanan Pengkajian
Sub Bagian
Tata Usaha
Kelji Sumber Daya
Koordinator
Program
Kelji Sosek
Inovasi
Pertanian
Kelji Sistem
Usaha Pertanian
Kelompok jabatan
Fungsional
-
[5]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
hasil, serta pelayanan sarana pengkajian, perakitan, dan pengembangan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
Kelompok Fungsional, jabatan fungsional di Maluku terdiri atas Peneliti
dan Penyuluh, dimana masing-masing jabatan fungsional tersebut memiliki
koordinator guna menghimpun dan mengkoordinir tugas dan tanggung jawab
fungsional. Dalam rangka mengkoordinir kepakaran dri jabatan fungsional
tersebut dibentuk Kelompok Pengkaji (Kelji) Yang bertugas dalam bidang
kepakaran (disiplin Ilmu) tang terdiri atas Kelji Bidang Sumber Daya terdiri dari
8 orang; kelji Sistem Usaha Pertanian terdiri atas 12 orang dan kelji Sosek
Inovasi Pertanian terdiri atas 8 orang. Kelompok pengkaji ini memiliki bidang
kepakaran atau disiplin Ilmu terdiri dari Bidang Sumberdaya Lahan, Bidang Budi
Daya (Tanaman dan Ternak), Bidang Hama dan Penyakit Tanaman, Bidang Pasca
Panen, Pengolahan Hasil, Bidang Penyuluhan dan Komunikasi, serta Bidang
Sosial Ekonomi Pertanian.
Wilayah kerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Maluku, dengan
luas wilayah 92.04% laut dan sisanya 7.96% daratan. Kondisi seperti ini
mengharuskan kehadiran peneliti dan penyuluh untuk senantiasa dapat bekerja
pada wilayah-wilayah yang menjadi sentra pembangunan pertanian di Maluku. Di
dalam pola dasar pembangunan Maluku, wilayah tersebut dibagi dalam 12 gugus
pulau dengan kondisi agroekosistem dan sosial budaya penduduk dari masing-
masing gugus pulau sangat beragam sehingga memerlukan dukungan teknologi
spesifik untuk menjamin keberhasilan pembangunan pertanian di wilayah ini. Ke
dua belas (12) gugus pulau tersebut adalah gugus pulau I: Kabupaten Buru dan
Buru Selatan, gugus pulau II: Kabupaten Seram Bagian Barat, gugus pulau III:
Seram Utara, gugus pulau IV: Seram Bagian Timur, gugus pulau V: Amahai dan
Tehoru, gugus pulau VI : Banda, gugus pulau VII: P. Ambon lease, gugus pulau
VII: kepulauan Kei, gugus pulau IX: Kepulauan Aru, gugus pulau X: kepulauan
Tanimbar, gugus pulau XI: Kepulauan Barbar dan gugus pulau XII: kepulauan
terselatan. Keadaan ini menuntut dilakukannya perencanaan pengembangan
komoditas unggulan nasional, dan komoditas daerah.
Agroekosistem lahan basah di Maluku terdapat di dua (2) pulau besar yaitu
P. Seram dan Buru, kedua pulau ini dijadikan sentral pengembangan padi.
-
[6]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Sementara pulau-pulau lain seperti Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat
merupakan agrokesistem lahan kering iklim kering.
Maluku memiliki banyak plasma nutfah spesifik lokasi baik dari segi
peternakan, tanaman pangan maupun perkebunan. Penelitian dan
pendampingan dari BPTP Maluku sangatlah penting untuk mendukung kelestrian
plasma nutfah sebagai kekayaan sumber genetik.
1.4. Sumber Daya Manusia BPTP Maluku
Sumberdaya manusia sebagai salah satu input dalam indikator kinerja
yang memegang peranan penting dan strategis dalam mendukung kinerja BPTP
Maluku menunju institusi yang akuntabel. Keberhasilan pengembangan SDM
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja pelaksanaan pengkajian dan
diseminasi, serta manajemen institusi. Distribusi pegawai yang bekerja di BPTP
Maluku berdasarkan pangkat/golongan sampai dengan tahun 2017 (Tabel 1).
Tabel 1. Jumlah pegawai BPTP Maluku berdasarkan pangkat/ golongan dan
pendidikan per Desember 2017
No Pangkat/ Golongan
Pendidikan Jumlah
S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
1 IV 2 3 3 - - - - 8
2 III 2 6 19 1 14 - -- 42
3 II - - - 1 20 2 - 23
4 I - - - - - - 1 1
Jumlah PNS 4 9 22 2 34 2 1 74
5 Magang - - 4 2 17 - - 23
Total 4 9 26 4 51 2 1 97
Tenaga peneliti dan penyuluh berjumlah tiga puluh satu (31) orang terdiri
dari dua puluh (20) orang yang memiliki jenjang fungsional peneliti dan sepuluh
(10) orang yang memiliki jenjang fungsional penyuluh ditambah satu (1) orang
fungsional perpustakaan (pustakawan) (Tabel 2).
-
[7]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Tabel 2. Jumlah pegawai BPTP Maluku berdasarkan jenjang jabatan fungsional per Desember 2017
NO FUNGSIONAL JUMLAH
1 Peneliti Utama 0 2 Peneliti Madya 6
3 Peneliti Muda 6
4 Peneliti Pertama 6 5 Calon Peneliti 2
6 Pustakawan 1 7 Penyuluh Pertanian Utama 0
8 Penyuluh Pertanian Madya 4
9 Penyuluh Pertanian Muda 2 10 Penyuluh Pertanian Pertama 0
11 Calon Penyuluh 2
JUMLAH 29
SDM yang menyandang Jabatan fungsional peneliti, penyuluh maupun
pustakawan pada dasarnya memiliki bidang keahlian masing-masing. Keragaman
bidang keahlian yang ada dibutuhkan di BPTP Maluku terutama dalam
pengembangan inovasi teknologi yang dibutuhkan stakeholder, sekaligus
bersinergi dalam melakukan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian.
Keberadaan peneliti, penyuluh dan pustakawan sesuai Bidang keahlian yang
dimiliki oleh BPTP Maluku tersaji (Tabel 3).
Tabel 3. Jumlah pegawai BPTP Maluku berdasarkan jabatan fungsional dengan bidang keahlian per Desember 2017. NO BIDANG KEAHLIAN PENELITI PENYULUH PUSTAKAWAN JUMLAH
1 Agronomi 2 - - 3 2 Teknologi Pasca Panen 2 - - 2 3 Budidaya Pertanian 4 2 - 6 4 Ilmu Pertanian 3 1 - 4 5 Teknologi Pangan - - - -
6 Pengelola Hasil - 1 - 1 7 Sosek Pertanian 3 - - 3 8 Teknologi Benih 1 - - 1 9 Hama Penyakit - - - 10 Budidaya Tanaman 2 - - 2 11 Penyuluh - 4 - 4 12 Ilmu Ternak - - - - 13 Produksi Ternak 2 - - 2 14 Nutrisi dan Makanan
Ternak 1 - - 1
15 Ekonomi Ternak - - - 1 16 Ilmu Perpustakaan - - 1 1
TOTAL 20 8 1 29
-
[8]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Keragaman jabatan fungsional yang ada diharapkan dapat meningkatkan
peran dan tupoksi jabatannya masing-masing dalam mendukung visi, misi dan
kinerja BPTP.
BPTP Maluku dalam menjalankan tugas, dan fungsi, dibutuhkan
ketersediaan tenaga kerja yang sesuai atau sebanding dengan kebutuhan.
Pegawai merupakan pengerak dan pelaksana terhadap berbagai program BPTP.
Demi kelancaran kinerja BPTP, harus secara deskriptif dapat diramalkan
diketahui pegawai akan memasuki masa purna tugas (Tabel 4).
Tabel 4. Jumlah Pegawai BPTP Maluku menurut Usia dan yang akan pensiun Tahun 2017 No. USIA S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Jumlah
1. 26 - 30
2 1
3
2. 31 - 35
3
1
4
3. 36 - 40
1 5
3
9
4. 41 - 45 1 1 4
9 1
16
5. 46 - 50 1 4 3 1 2
11
6. 51 - 55 1 2 3
9 1 1 17
7. 56 - 60
3 4
10
1 18 8. > 60 1
1
TOTAL 4 11 24 2 34 2 2 79
Pensiun 2017
1 1
4
1 7
SISA 4 10 23 2 30 2 1 72
1.5. Dukungan Anggaran BPTP Maluku
Dalam rangka pengembangan organisasi BPTP Maluku kedepan,
dukungan anggaran terkait dengan tupoksi BPTP Maluku dalam lima (5) tahun
terakhir mengalami penurunan (Gambar 1). Belanja gaji masih menduduki
persentase terbesar (43%), diikuti belanja kegiatan diseminasi (16%), modal
(13%), belanja operasional (11%), belanja manajemen (8%), dan terakhir
adalah belanja kegiatan penelitian/pengkajian (8%). Rincian pagu dan realisasi
APBN BPTP Maluku tahun 2017 (Tabel 5).
Pagu awal APBN BPTP Maluku tahun 2017 Rp. 11. 749.526.000,- setelah
mengalami revisi sebanyak tiga (3) kali, karena penghematan anggaran di bulan
Maret dan bulan Mei, akan tetapi memasuki bulan Agustus ada penambahan
-
[9]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
anggaran melalui APBN-P untuk membiayai kegiatan perbenihan, sehingga pagu
akhir BPTP Maluku berubah menjadi Rp. 12.912.566.000,-
Tabel 5. Besaran Pagu APBN BPTP Maluku (2012-2017)
JENIS BELANJA
Anggaran (Rp.000)
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Gaji 5.269.300 5.870.865 5.965.599 6.245.970 6.205.670 5.585.026 Operasional 6.124.151 915.356 1.034.080 1.242.019 1.391.320 1.477.300
Modal 336.446 1.068.365 562.880 1.493.250 790.720 1.678.540 Penelitian/
Pengkajian
962.550 1.030.000 938.467 860.239 492.578 1.048.936
Diseminasi 2.422.470 2.458.876 2.336.000 3.188.240 3.244.409 2.036.630 Manajemen 1.275.757 1.277.067 1.153.485 1.027.336 1.575.456 1.086.134
TOTAL 16.387.647 12.620.529 11.990.511 14.057.054 13.700.153 12.912.566
Tabel 6. Realisasi anggaran BPTP Maluku tahun 2017
No Jenis Belanja
Pagu Revisi III Realisasi (Rp)
1 Pegawai 5.585.026.000 5.585.026.000 5.215.036.888 2 Operasional 1.505.000.000 1.477.300.000 1.431.714.451 3 Non
Operasional 4.409.500.000 4.171.700.000 4.144.772.124
4 Modal 250.000 1.678.540.000 1.663.735.720 Jumlah 11.749.526.000 12.912.566.000 12.455.259.183
Realisasi anggaran merupakan salah satu penilaian atau tolak ukur
keberhasilan suatu institusi atas penggunaan anggaran yang diberikan untuk
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Anggaran (Rp) 16,387,64 12,620,52 11,990,51 14,057,05 13,700,15 12,912,56
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
16,000,000
18,000,000
Gambar 1. Grafik perkembangan anggaran BPTP Maluku dari
Tahun 2012-2016
-
[10]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan 10ublic bagi masyarakat, melalui
kegiatan Strategis Kementerian, Litbang Pertanian, dan Balai sendiri.
BPTP Maluku secara administrasi sudah dapat menyelesaikan penggunaan
anggaran sebesar 96.5%, termasuk salah satu BPTP yang sangat baik responnya
terhadap komitmen serta anjuran ka Badan Litbang Pertanian dimana targetnya
harus diatas 95%, dan BPTP Maluku berhasil melampauinya.
-
[11]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
II. PERENCANAAN KINERJA BPTP MALUKU
2.1. Rencana Strategis 2015-2019
Untuk melanjutkan kontribusi dalam membangun sektor pertanian yang
berperan strategis dalam perekonomian nasional, maka BPTP Maluku merupakan
salah satu unit pelaksana teknis dari BBP2TP, yang secara hirarkis merupakan
functional Unit Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian).
Berdasarkan hierarchical strattegic plan, maka BBP2TP menyusun Rencana Aksi
dari Visi, Misi, Kebijakan, dan Program Balitbangtan, yang selanjutnya pada
tataran rencana strategis BPTP/UPT dituangkan menjadi Rencana Operasional.
Oleh karena itu, visi, misi, kebijakan, strategis, dan program Balitbangtan 2015-
2019 mengacu pada visi dan misi Kementerian Pertanian, yang selanjutnya akan
menjadi visi, misi, kebijakan, strategis, dan program seluruh satuan kerja
Balitbangtan, termasuk BBP2TP dan BPTP. Berdasarkan hierarchical strategic
plan dan Rencana Aksi BBP2TP, maka visi dan misi BPTP Maluku adalah:
A. Visi dan Misi
Visi
Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terkemuka
di dunia dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri tropika
berkelanjutan pada 12 gugus pulau di Maluku.
Misi
1. Merakit, menguji dan mengembangkan inovasi pertanian tropika
unggul berdaya saing mendukung pertanian bio-industri pada 12
gugus pulau di Maluku.
2. Mendiseminasikan inovasi pertanian tropika unggul dalam rangka
peningkatan scientific recognition dan impack recognition pada 12
gugus pulau di Maluku.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan
1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian tropika unggul
berdaya saing mendukung pertanian bio-indudtri berbasis advanced
-
[12]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
technology dan bioscience, aplikasi IT, dan adaptif terhadap dinamika
iklim pada 12 gugus pulau di Maluku.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian tropika unggul untuk
mendukung pengembangan iptek dan pembangunan pertanian
nasional pada 12 gugus pulau di Maluku.
Sasaran
Sasaran pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian spesifik
lokasi BPTP Maluku yang akan dicapai pada periode 2015-2019, mengacu
pada arah kebijakan dan sasaran pengembangan pengkajian dan
diseminasi inovasi teknologi pertanian BBP2TP, sebagai berikut:
1. Tersedianya inovasi pertanian unggul spesifik lokasi pada 12 gugus
pulau di Maluku.
2. Terdiseminasinya inovasi pertanian spesifik lokasi yang unggul serta
terhimpunnya umpan balik dari implementasi program dan inovasi
pertanian unggul spesifik lokasi pada 12 gugus pulau di Maluku.
3. Tersedianya model-model pengembangan inovasi pertanian bioindustri
berbasis sumberdaya lokal pada 12 gugus pulau di Maluku.
4. Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan mendukung percepatan
pembanguan pertanian wilayah berbasis inovasi pertanian spesifik
lokasi pada 12 gugus pulau di Maluku.
5. Terbangunnya sinergi operasional serta terciptanya manajemen
pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggulan
mendukung pertanian bioindustri spesifik lokasi
6. Meningkatnya kerjasama daerah, nasional dan internasional (di bidang
pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian).
C. Tata Nilai
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPTP menganut beberapa
tata nilai yang menjadi pedoman dalam pola kerja dan mengikat seluruh
komponen yang ada di Balitbangtan. Tata nilai tersebut antara lain:
1. Badan Litbang Pertanian adalah lembaga yang terus berkembang dan
merupakan Fast Learning Organization
-
[13]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
2. Dalam melaksanakan pekerjaan selalu mengedepankan prinsip efisiensi
dan efektivitas kerja
3. Menjunjung tinggi integritas lembaga dan personal sebagai bagian dari
upaya mewujudkan corporate management yang baik
4. Selalu bekerja secara cerdas, keras, ikhlas, tuntas dan mawas.
D. Dinamika Lingstra dalam Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Mengacu pada kebijakan umum penelitian dan pengembangan pertanian
yang telah dirumuskan dalam Renstra Badan Litbang Pertanian dan Balai
Besar Pengkajian 2015 – 2019, maka BPTP Maluku menetapkan pencapaian
tujuan dan sasaran pengkajian teknologi pertanian, sebagai berikut:
1. Meningkatkan inovasi teknologi pertanian unggulan spesifik lokasi yang
dibutuhkan pengguna berdasarkan pada potensi sumberdaya wilayah
yang diinginkan.
2. Meningkatkan kuantitas/kualitas informasi, media diseminasi spesifik
lokasi yang unggul serta terhimpunya umpan balik dari implementasi
program yang dilaksanakan.
3. Meningkatkan pengembangan model-model inovasi teknologi pertanian
berbasis integrasi tanaman ternak dalam kegiatan bioindustri yang
berkelanjutan.
4. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan pendampingan inovasi teknologi
pertanian mendukung program strategis badan litbang pertanian maupun
kementan RI.
5. Menghasilkan suatu rekomendasi kebijakan mendukung percepatan
pembangunan swasembada Pajale, daging sapi, gula, bawang merah,
cabe dan jeruk.
6. Terbangunnya sinergi operasional serta terciptanya manajemen
pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian unggulan
spesifik lokasi.
7. Meningkatkan ketersediaan benih padi varietas unggul untuk menunjang
penyebaran produksi benih sumber, benih sebar guna mendukung
swasembada padi.
-
[14]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Dalam menjabarkan tugas pokok dan fungsinya, dari program utama
Badan Litbang Pertanian serta Balai Besar Pengkajian, maka BPTP Maluku dalam
kurun waktu 2015 – 2019 terdapat beberapa kegiatan utama dan indikatornya,
sebagai berikut :
1. Pengkajian inovasi pertanian unggulan spesifik lokasi pada 12 gugus pulau,
dengan indikator utama jumlah paket inovasi teknologi pertanian yang
dihasilkan.
2. Penyediaan dan penyebarluasan inovasi pertanian pada 12 gugus pulau,
dengan indikator utama jumlah jenis materi inovasi yang dihasilkan dan
terdiseminasikan.
3. Model pengembangan inovasi pertanian bio-industri berbasis sumber daya
lokal pada 12 gugus pulau dengan indikator utama jumlah model
pengembangan inovasi pertanian bio-industri.
4. Analisis kebijakan mendukung percepatan pembangunan pertanian di
wilayah berbasis inovasi pertanian spesifik lokasi pada 12 gugus pulau
dengan indikator utamanya jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan
pertanian, minimal 1 rekomendasi/tahun.
5. Pendampingan program strategis pembangunan pertanian pada 12 gugus
pulau dengan indikator utamanya adalah jumlah laporan yang di laporkan.
6. Penguatan manajemen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi
institusi indikator utamanya jumlah dokumen, kegiatan tersebut meliputi:
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan Balai.
b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan
balai.
c. Peningkatan pengelolaan administrasi, kepegawaian, keuangan dan rumah
tangga balai.
d. Pengelolaan, perawatan dan pengembangan sarana/prasarana balai
peningkatan pengelolaan instalasi pengkajian
7. Peningkatan pengelolaan instalasi pengkajian dengan kegiatan utamannya
berupa :
a) Peningkatan pengelolaan kebun percobaan dengan indikator utamanya
adalah jumlah penerimaan PNBP, minimal 10%/tahun
-
[15]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
b) Peningkatan pengelolaan laboratorium dengan indikator utamanya
penerimaan PNBP minimal 10%/tahun
c) Peningkatan pengelolaan perpustakaan dengan indikator utamanya
ada jumlah judul buku per tahun, minimal 30 judul buku/tahun
d) Peningkatan pengelolaan website dengan indikator utamanya adalah
jumlah updateing web site, minimal 12 kali per tahun
e) Peningkatan kapasitas instalasi UPBS dengan indikator utamannya
adalah jumlah benih yang dihasilkan minimal 5 ton/ha klas FS
8. Pengembangan kompetensi SDM dengan indikator utamanya jumlah SDM
yang meningkat kompetensinya, minimal dua (2) orang/tahun
9. Pengembangan kerjasama nasional dan internasional dalam pengkajian dan
pendayagunaan inovasi pertanian, dengan indikator utama jumlah MoU
yang terimplementasi.
Berdasarkan Rencana Strategis Badan Litbang Pertanian 2015-2019 dan
Rencana Aksi BBP2TP 2015-2019, maka BPTP Maluku melalui Rencana
Operasional menyusun target kinerja tahun 2015-2019 yang dituangkan dalam
indikator kinerja utama (IKU), seperti tersaji pada (Tabel 7).
Tabel 7. Taget Indikator Kinerja BPTP Maluku 2015 - 2019
No Indikator Kinerja Target Indikator Kinerja
2015-2019
1 Jumlah inovasi teknologi spesifik lokasi 12 Teknologi
2 Jumlah Teknologi yang didiseminasikan ke pengguna
25 Teknologi
3 Jumlah model pengembangan inovasi pertanian bioindustri
3 Model
4 Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian wilayah
5 dokumen
5 Jumlah laporan kerja sama pengkajian,
pengembangan dan pemanfaatan inovasi pertanian
5 dokumen
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Komitmen BPTP Maluku untuk melaksanakan pembangunan pertanian di
tahun 2017 lebih difokuskan untuk kegiatan strategis Nasional dalam hal ini
program strategis kementerian pertanian (Upsus Pajale, Upsus Siwab, Kawasan
hortikultura, kawasan peternakan dan kawasan perkebunan), program strategis
-
[16]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Badan Litbang (bioindustri berkelanjutan, UPBS dan perbenihan), program
strategis daerah dan analisis kebijakan Balai. Semuanya tertuang dalam
perjanjian kinerja BPTP Maluku tahun 2017. Sesuai dengan peraturan Presiden
No. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) dan peraturan menteri pendayagunaan aparatur Negara dan reformasi
birokrasi No. 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kenerja,
pelaporan kinerja dan tata cara riviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.
Perjanjian Kinerja (PK) adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja. Melalui PK terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan
antara penerima dan pemberi amanah atas kerja terukur tertentu berdasarkan
tugas, fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia. Dengan demikian
target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari
kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambunagn kinerja
setiap tahunnya. Sesuai dengan kedua peraturan yaitu Perpres No 29/2014 dan
Permen PAN dan RB 53/2014 tersebut, perjanjian kinerja BPTP Maluku tahun
2017 berisikan indikator kinerja utama beserta targetnya, dimana indikator
kinerja tersebut memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan, yaitu spesifik
(specific), dapat diukur (measurable), dapat dicapai (attainable), berjangka
waktu tertentu (time bound), dan dapat dipantau dan dikumpulkan. Pada (Tabel
6) . menjelaskan tentang perjanjian kinerja yang disepakati kepala Balai dengan
Kepala Balai Besar Tahun 2017 berdasarkan target capaian kinerja pada Renstra
dan realisasi indikator kinerja berdasarkan PK (Tabel 8).
Tabel 8. Target IKK Renstra dan Realisasi IKK Perjanjian Kinerja Tahun 2017
No Sasaran
Pogram
Idikator Kinerja
Kegiatan
Capaian Kinerja
2017
Target IKK
Renstra
Realisasi IKK PK
Capaian IKK PK
terhadap Renstra
1 Tersedianya
Teknologi Spesifik
Lokasi komoditas
Jumlah Teknologi Spesifik Lokasi Usaha Tani Hotong
(Setaria italica L) sebagai pangan alternatif
1 1 100 %
-
[17]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
lainnya Jumlah Teknologi
Pemeliharaan Kambing Mendukung Swasembada
Daging
1 1 100%
2 Terdesiminasinya
Teknologi ke
Pengguna
Jumlah Teknologi Pendampingan Kawasan
Hortikultura
1 1 100%
Jumlah Teknologi
Pendampingan Perkebunan
1 1 100%
Jumlah Teknologi
Pendampingan Kawasan Peternakan
1 1 100%
Jumlah Teknologi
Tanaman Pangan
1 2 200%
Jumlah Teknologi
Disemenasi yang didistribusikan ke
pengguna mendukung komoditas lainnya.
1 1 100%
3 Dihasilkannya
Bahan Rekomendasi
Kebijakan
Pembangunan
Pertanian
Jumlah Bahan
Rekomendasi Kebijakan
Pembangunan Pertanian
1 1 100%
4 Tersedia Model
Pengembangan Inovasi Pertanian
Bioindustri Spesifik
Lokasi
Jumlah Model
Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri
Berbasis Padi – Sapi
1 1 100%
Jumlah Model Pengembangan Inovasi
Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Berbasis
integrasi Tanaman
Kelapa- kakao- Sapi
(Cocabeef)
1 1 100%
5 Benih Sumber Padi, Jagung dan Kedelai
Jumlah Benih Sumber Padi
5 ton 10 ton 200%
6 Terkonservasi dan
Terdokumentasinya SDG
Jumlah SDG yang
Terkonservasi dan Terdokumentasi
3 Aksesi 5 Aksesi
7 Terlaksanya Dukungan
Pengkajian dan Percepatan
Diseminasi Inovasi
Teknologi Pertanian (Layanan Internal
dan Layanan Perkantoran )
Jumlah Layanan Internal
dan Layanan Perkantoran
12
Bulan
12
Bulan
100%
-
[18]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
III. AKUNTABIITAS KINERJA
3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan
Gambaran kinerja BPTP Maluku tahun 2017 dapat diketahui dari hasil
pengukuran kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) yaitu dengan
membandingkan antara realisasi dengan target yang ditentukan di awal tahun.
Untuk mengukur tingkat capaian kinerja tahun 2017 maka digunakan metode
scoring yang mengelompokkan capaian ke dalam empat (4) kategori kinerja
yaitu : (1) sangat berhasil (capaian>100%); (2) berhasil (capaian 80-100%); (3)
cukupberhasil (capaian 60-80%); dan (4) kurang berhasil (capaian 60%)
terhadap sasaran yang telah ditetapkan.
Pada Tahun Anggaran 2017, BPTP Maluku telah menetapkan tujuh (7)
sasaran program yang akan dicapai. Ketujuh sasaran tersebut selanjutnya
dijabarkan lagi ke dalam indikator kinerja, yang dicapai melalui indikator kinerja
kegiatan (IKK). IKK tersebut, terdiri atas :
1. Jumlah teknologi spesifik lokasi komoditas strategis/komoditas lainnya
didalamnya memuat 2 kegiatan;
2. Jumlah teknologi yang terdiseminasi ke pengguna untuk komoditas
strategis memuat 4 kegiatan dan untuk komoditas lainnya ada 1
kegiatan;
3. Jumlah bahan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian ada 1
kegiatan yang dilaksanakan;
4. Tersedianya model pengembangan inovasi pertanian bioindustri
spesifik lokasi memuat 2 kegiatan;
5. Tersedianya benih sumber mendukung sistem perbenihan
mengakomudir 1 kegiatan;
6. Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terdokumentasi ada 1
kegiatan;
7. Jumlah layanan pengkajian dan percepatan diseminasi teknologi
selama 12 bulan.
Anggaran yang digunakan untuk melaksanakan 17 kegiatan utama
berasal dari DIPA Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2017
dengan anggaran sebesar (revisi III) Rp. 12.912.566.000- (Tabel 9).
-
[19]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Tabel 9. Rincian Anggaran TA. 2017 (setelah direvisi III)
Kode Program/Kegiatan/Output Pagu Revisi
1801.201 Teknologi Spesifik Lokasi 284.166.000
Pengkajiam In House 284.166.000 Kajian Perbaikan Teknologi Usaha Hotong
(Setaria italic L) Sebagai Pangan Alternatif di
Provinsi Maluku
154.000.000
Perbaikan Teknologi Pemeiharaan Kambing
Mendukung Swasembada Daging di Maluku
130.166.000
1801.202 Teknologi Komoditas Strategis Yang
Terdesiminasi ke Pengguna
2.036.630.000
Desiminasi Inovasi Teknologi Pertanian 2.036.630.000
Dukungan Inovasi Pertanian Untuk Peningkatan
Indeks Pertanaman Pajale Lahan Kering dan Sawah Tadah Hujan
356.000.000
Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK Serta Cabai
Komoditas Utama Kemtan di Provinsi Maluku
471.980.000
Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional Hortikultura (Cabai, Bawang Merah dan
Jeruk)
317.000.000
Pameran/Penas 46.000.000
Media Cetak 25.000.000
Siaran Radio/ TV Lokal 57.000.000 Peningkatan Komunikasi, Koordinasi dan Diseminasi
Iovasi Pertanian di Provinsi Maluku
174.925.000
Taman Agroinovasi 115.000.000
Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional Perkebunan (Pala dan Cengkeh)
146.000.000
Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian
Nasional Peternakan (Sapi)
62.000.000
Pengembangan Teknologi Peningkatan
Produktivitas Padi Ladang Pada Wilayah Perbatasan Provinsi Maluku
96.300.000
Pengembangan Teknologi Peningkatan
Produktivitas Padi Ladang Pada Wilayah Perbatasan Provinsi Maluku
96.450.000
Pengembangan Teknologi Peningkatan Produktivitas Ternak Domba pada Wilayah
Perbatasan Provinsi Maluku
2.900.000
Pengembangan Pola Tanam Tanaman Pangan di
Provinsi Maluku
70.075.000
1801.203 Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian
70.000.000
Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian 70.000.000 1801.204 Model Pengembangan Inovasi Pertanian
Bioindustri Spesifik Lokasi
195.050.000
Pengembangan Pertanian Bio-Industri Berbasisi Padi-Sapi
95.050.000
Pengembangan Pertanian Bio Indusri Berkelanjutan Berbasis Integrasi Tanaman Kelapa-Kakao-Sapi
(Cocabeef)
100.000.000
1801.206 Produksi Benih Sumber padi 119.300.000
-
[20]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Produksi Benih Sumber Padi Kelas ES 119.300.000
1801.209 Sumbere Daya Genetik Terkonservasi dan Terdokumentasi
70.920.000
Pengembangan Sumberdaya Genetik Tanaman Spesifik di Maluku
70.920.000
1801.306.001 Produksi Benih Kelapa Dalam 57.500.000
052 Produksi Benih Sumber Dukungan Perbenihan Komoditas Kelapa (5000
Butir Kelapa Dalam)
57.500.000
1801.307.003 Produksi Benih Cengkeh 54.000.000
052 Produksi Benih Sebar Dukungan Perbenihan Komoditas Cengkeh (5000
pohon)
54.000.000
1801.307.004 Produksi Benih Pala 198.000.000 052 Produksi Benih Sebar
Dukungan Perbenihan Komoditas Pala (22.000 pohon)
198.000.000
1801.951 Layanan Internal 2.764.674.000
052. Pengadaan Perangkat Pengolahan Data dan Komunikasi
21.040.000
053. Pengadaan Peralatan dan Fasiltas Kantor
523.960.000
054. Pembangunan dan RenovasiGedung dan
Bangunan
1.133.540.000
056. Dukungan Manajemen Pengkajian dan
Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian
1.086.134.000
Pengelolaan Manajemen Satker 301.034.000 UAPPA/B-W Kementerian Pertanian 396.000.000
Perencanaan Penganggaran dan Program
Teknis Kegiatan
178.000.000
Monitoring, Evaluasi dan Palaporan 106.100.000
Koordinasi Satker 65.000.000 Pengelolaan Kebun Percobaan Makariki 40.000.000
1801.994 001 Layanan Perkantoran 5.585.026.000
002 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 1.477.300.000
TOTAL KESELURUHAN 12.912.566.000
3.2 Pencapaian Kinerja Tahun 2017
BPTP Maluku telah menetapkan standar kinerja Balai pada awal tahun
2017 yang merupakan penjabaran dari Rencana Operasional tahun 2015-2019.
Standar kinerja tersebut dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kinerja (PK) Kepala
Balai yang telah ditandatangani pada bulan Januari Tahun 2017 dan dalam
perjalanan waktu, BPTP Maluku sudah melakukan revisi Perjanjian Kinerja (PK) di
Tahun 2017 dengan adanya revisi anggaran sudah sebanyak 4 (empat) kali. PK
tersebut berisi sasaran strategis, Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) serta
target kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2017.
-
[21]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Evaluasi kinerja BPTP Maluku tidak hanya menganalisis perbandingan
antara target dan realisasi kinerja, namun secara sistematis juga mencari akar
permasalahan atas pencapaian kinerja yang belum memenuhi harapan,
mengaitkan satu pencapaian kinerja dengan pencapaian kinerja lainnya (cross-
section) serta membandingkan pencapaian kinerja tahun 2016 dengan kinerja
beberapa tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya perbaikan
kinerja BPTP Maluku sehingga peningkatan kinerja secara berkesinambungan
(continuous improvement) dapat terwujud.
Berdasarkan pengukuran kinerja, pencapaian kinerja BPTP Maluku dapat
dikatakan berhasil. Hal ini disebabkan oleh komitmen pimpinan serta tanggung
jawab segenap penyelenggara kegiatan dan pegawai BPTP Maluku dalam
peningkatan kinerja baik secara administrasi maupun di lapangan.
Berdasarkan indikator kinerja beberapa sasaran strategis walaupun tidak
terlihat dalam realisasi capaian kinerja, mengalami peningkatan di tahun 2017,
yaitu :
1. Teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan dari target output dua (2)
menjadi tiga (3) output, hal ini diperoleh dari kegiatan KKP4S dimana
BPTP Maluku mendapat satu (1) kegiatan, dengan anggaran yang berasal
dari Smart-d.
2. Teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna berupa
(1). teknologi padi, jagung dan kedelai (PJK) yang lebih dikenal dengan
nama UPSUS Pajale dikembangkan di beberapa kabupaten di Maluku
antara lain: Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat (SBB), Seram
Bagian Timur (SBT), dan Pulau Buru realisasi capaian kinerja 100%; (2).
Teknologi pengembangan kawasan hortikultura tiga komoditas (cabe,
bawang merah dan jeruk) realisasi capaian kinerja 100%, kegiatan ini
dilaksanakan pada Kabupaten SBB, SBT, Maluku Tengah, Maluku
Tenggara dan Kota Ambon; 3). Untuk komoditas lainnya berupa kegiatan
peningkatan produktivitas pertanian wilayah perbatasan, peningkatan
indeks pertanaman padi dan kegiatan taman agro, peningkatan
komunikasi, pameran serta media cetak ditargetkan output kegiatannya
satu, namun realisasi capai kinerja dapat mencapai 400%;
-
[22]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
3. Sebagai bahan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian BPTP
Maluku dapat menghasilkan satu output kegiatan , dengan realisasi
mencapai 100%;
4. Untuk kegiatan model pengembangan inovasi pertanian bioindustri
berkelanjutan, ada dua kegiatan yang dilakukan antara lain bioindustri
padi sawah dan ternak sapi berlokasi di Kabupaten Buru dimana target
capaian kinerja di tahun 2017 sebanyak satu sama halnya dengan
kegiatan bioindustri integrasi kelapa, kakao dan ternak sapi di Kabupaten
Maluku Tengah juga satu. Hasil realisasi/capaian Indikator kinerja yang
didapatkan mencapai 100%.
5. BPTP Maluku saat ini merupakan mitra tani dalam penyediaan benih
sumber. Penyediaan stok VUB padi sawah tahun 2017 sebanyak 10 ton
kelas ES untuk persediaan kegiatan Upsus Pajale tahun berikutnya.
Kegiatan ini dilakukan pada penangkar benih yang ada di Kabupaten
Maluku Tengah, target capai kinerja yang sudah disepakai sebanyak 10
ton dapat terealisasi 100%.
6. Kegiatan teknologi spesifik lokasi komoditas startegis berupa
pengembangan dan koleksi plasma nutfah sumber daya genetic dengan
target output lima aksesi dan realisasi capaian kinerja (100%) berupa
aksesi kentang local buru, pala local buru, ubi minor, kacang-kacangan
lokal dan padi lokal.
7. Dari segi pelayanan untuk mendukung manajemen pengkajian dan
percepatan diseminasi teknologi dapat dilaksanakan dalam kurun waktu
12 bulan dengan baik atau 100%.
3.3 Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja BPTP Maluku tahun 2017 dapat
dijelaskan sebagai berikut :
No Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Tersedianya teknologi spesifik lokasi komoditas lainnya
Jumlah teknologi spesifik lokasi
2 3 150
-
[23]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Berdasarkan Rencana Kerja Tahunan 2017 Program Sasaran Strategis
kegiatan In-House berdasarkan PK, dicapai melalui 2 kegiatan yang dibiayai dari
anggaran APBN, tetapi ada peningkatan capaian teknologi yang dihasilkan
melalui kegiatan KKP4S sebanyak satu (1) kegiatan yang didanai oleh SMART-D,
maka jika dilihat dari output yang dihasilkan, semula dua (2) teknologi meningkat
menjadi tiga (3) teknologi atau (150%) dan dapat dikatakan sangat berhasil.
Output kegiatan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
➢ Pada kegiatan In-House tahun 2017 diharapkan akan terealisasi 2 paket
teknologi yaitu: 1 paket teknologi perbaikan teknologi pakan melalui
suplemen herbal pada ternak kambing dan 1 paket teknologi tanaman hotong
di Kab. Buru. Sedangkan penambahan 1 paket teknologi lagi, berasal dari
kegiatan KKP4S yang dananya bersumber dari Smart-d yaitu: 1 paket
teknologi padi gogo pada lahan sub optimal, Lahan Kering Iklim kering.
Gambar 3. Kegiatan In-House 1: Kajian Teknologi peningkatan prodkstivitas Ternak kambing melalui pemberian suplemen herbal di Provinsi Maluku.
-
[24]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Gambar 4. Kegiatan In-House 2: Teknologi usahatani hotong (setaria italica l.) sebagai pangan alternatif di provinsi Maluku
Gambar 5. Kegiatan KP4S : Pola usahatani berbasis padi gogo pada
agroekosistem lahan kering
Untuk kegiatan diseminasi komoditas strategis yang terdesiminasi ke
pengguna pada tahun 2017 berdasarkan Perjanjian Kinerja (PK), ditargetkan
sebanyak 5 output teknologi, namun hasil realisasi capaian kinerja bisa
melampaui yang diharapkan yakni sebanyak 6 output teknologi atau sebesar
120% dan dapat dikatakan berhasil dengan sangat baik. Hal ini karena sudah
banyak Inovasi Teknologi yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian yang bersifat
praktis dan teknis serta dapat langsung dipraktekan, oleh karenanya harus di
diseminasi ke stakeholder/pengguna melalui kegiatan-kegiatan strategis guna
mendukung keberhasilan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
-
[25]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
2. Tersedia teknologi
komoditas strategis yang terdesiminasi ke
pengguna
Jumlah teknologi
Komoditas Strategis yang terdiseminasi ke pengguna 5 6 120
Jumlah teknologi komoditas strategis yang terdiseminasi ke pengguna
antara lain :
(1) Teknologi pendampingan kawasan hortikultura (teknologi bawang merah,
teknologi cabai, dan teknologi jeruk manis). Umumnya penggunaan
teknologi cabai dan bawang merah secara tidak langsung dapat
dipraktekkan/digunakan petani melalui kegiatan pendampingan dan
demplot dilahan petani. Selama pengolahan lahan, penanaman,
pemeliharaan sampai pasca panen tetap dikawal oleh BPTP dan
membuktikan bahwa teknologi yang dilakukan dapat meningkatkan hasil
produksi tanaman cabai dan bawang merah. Lokasi pendampingan bawang
merah ada di Kota Ambon, Maluku Tengah dan Maluku Tenggara,
sedangkan cabai ada di Kota Ambon, Maluku Tengah, Maluku Tenggara
dan Seram Bagian Timur. Untuk kawasan pendampingan jeruk manis,
belum bisa menunjukkan hasil produksi karena tanamannya masih dalam
pertumbuhan, sedangkan teknologi yang diterapkan berupa pemangkasan,
dan pemupukan. Lokasi pendampingan jeruk manis ada di Kabupaten
Maluku Tengah.
Gambar 6. Teknologi Pemangkasan pada Jeruk Manis, teknologi Mulsa plastic pada Bawang Merah dan teknologi Varietas unggul pada cabai
-
[26]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
(2) Teknologi pendampingan kawasan peternakan, pada ternak sapi Bali
berupa teknologi pengelolaan Hijauan Pakan Ternak, teknologi IB, dan
teknologi pengendalian penyakit. Kegiatan pendampingan kawasan
peternakan dilakukan di Kab. Maluku Tangah tepatnya di Kebun
Percobaan (KP) Makariki, dengan menggunakan ternak sapi bali sebanyak
50 ekor yang berasal dari masyarakat sekitar dan milik KP Makariki.
(3). Teknologi pendampingan pada kegiatan kawasan perkebunan, pala dan
cengkeh adalah berupa teknologi pengendalian hama penggerek batang
“batocera Hercules” dan kangker batang “Pytopthora palmivora” serta
melakukan inovasi teknologi pemupukan. Teknologi ini sangat bermanfaat
dalam meningkatkan produksi pala dan cengkeh, di masyarakat.
(4). Teknologi tanaman pangan berupa teknologi padi, teknologi jagung dan
teknologi kedelai. Keberhasilan tiga komoditas strategis ini di lapangan
berkat teknologi yang diterapkan selama kegiatan berlangsung berupa
teknologi padi yakni teknologi PTT padi, teknologi jarwo super, teknologi
Gambar 7. Teknologi HPT, Inseminasi Buatan dan Pengendalian Penyakit pada kegiatan kawasan peternakan di Kab. Maluku Tengah
Gambar 8. Teknologi pengendalian kanker batang, Batucera hercules dan pemupukan, pada kegiatan kawasan perkebunan di Maluku
-
[27]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
haston, dan sistem tanam jajar legowo, untuk tanaman jagung berupa
teknologi PTT jagung dan untuk kedelai berupa teknologi PTT kedelai.
Dalam kegiatan pendampingan padi BPTP Maluku menggunakan varietas
Inpari 30 dan Inpari 32. Untuk jagung menggunakan varietas Sukmaraga
dan URI sementara kedelai belum dilakukan, karena ketersediaan lahan
yang terbatas.
(5). Teknologi Diseminasi yang didistribusi ke pengguna mendukung
komoditas lainnya seperti : Kegiatan Taman agro inovasi, peningkatan
komunikasi dan koordinasi, pameran, Siaran TV dan media cetak.
Indikator kinerja kegiatan (IKK) diharapkan menghasilkan 1 teknologi
yakni teknologi diseminasi dan hal ini terbukti berhasil 100% didalam
implementasi ke pengguna. Taman agro inovasi di harapkan dapat
menjadi tempat pembelajaran atau media praktek bagi stakeholder di
sekitarnya.
Gambar 10. Teknologi Diseminasi ke pengguna seperti Teknologi Taman Agro Inovasi Di BPTP Maluku
Gambar 9. Teknologi Jarwo, Jarwo super dan Haston kegiatan Upsus
Pajale dan panen padi di Kab. SBB, SBT dan Maluku Tengah
-
[28]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
3. Dihasilkannya Rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian
Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian
1 1 100
Indikator kinerja kegiatan Kebijakan adalah menghasilkan satu
rekomendasi kebijakan untuk pembangunan pertanian di provinsi Maluku.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk menjawab permasalahan yang ada di Provinsi
Maluku berupa Sistem Produksi dan Pemasaran Komoditas Pangan (padi/Beras )
di Maluku. Rekomendasi kebijakan yang di hasilkan ini akan menjadi pegangan
atau pedoman bagi pengambil kebijakan untuk dapat mempertimbangkan sistem
produksi dan pemasaran padi/beras yang baik bagi daerah Provinsi Maluku.
Gambar 11. Teknologi Diseminasi , kegiatan Komunikasi dan koordinasi penyuluh, penyuluhan hortikultura, tanaman pangan di Kab.
Maluku Tengah, SBB dan SBT.
Gambar 12. Teknologi Diseminasi, Kegiatan Pameran merayakan hari Pers Nasional di Kota Ambon.
-
[29]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
4. Tersedia Model pengembangan inovasi
pertanian Bioindustri
spesifik lokasi
Jumlah model pengembangan inovasi
Teknologi Bioindustri
berbasis sapi dan padi serta kelapa, kakao dan
sapi
2 2 100
(1) Model pengembangan inovasi teknologi Bio-industri dilaksanakan di 2
Kabupaten yakni Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Buru.
Metoda Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri menjadi
terobosan Badan Litbang Pertanian dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya. Kegiatan ini diharapkan menjadi model yang akan
direplikasi ke desa-desa lain dengan memanfaatkan sumber energi asal
ternak melalui penggunaan Biogas dan pemanfaatan limbah tanaman
seperti padi (jerami), kelapa (bungkil kelapa, tempurung, sabut kelapa
dll) dan kakao (cangkang kakao) sebagai sumber pakan ternak dan
peningkatan produksi padi (beras super), kelapa (kopra putih, minyak
kelapa sehat) dan kakao (biji kakao fermentasi) untuk peningkatan nilai
jual hasil. Selain itu penggunaan pupuk organik padat (feses) dan pupuk
cair (urin) asal ternak untuk tanaman yang diusahakan, selain ada juga
teknologi lain yang dilakukan pada masing-masing model. Untuk tahun
2017 yang merupakan tahun ke tiga, sudah mulai terlihat model
integrasi tanaman dan ternak karena pembangunan unit-unit kegiatan
yang nantinya akan menopang suatu model yang parmanen dan utuh,
telah berfungsi dan berjalan dengan baik.
Gambar 13. Model Pertanian Bioindustri berbasis kelapa, kakao
dan sapi di Kab. Maluku Tengah.
-
[30]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Gambar 14. Model pengembangan inovasi teknologi Bioindustri : integrasi padi dengan ternak sapi didesa Grandeng Kab. Buru.
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
5. Terkonservasi dan Terdokumentasinya SDG
Jumlah SDG yang Terkonservasi dan Terdokumentasi
5 9 180
BPTP Maluku juga melaksanakan satu kegiatan yang masuk dalam
pengembangan dan koleksi plasma nutfah Sumber Daya Genetic (SDG) yang
sudah berjalan selama 4 tahun. Sasaran programnya adalah terkonservasi dan
terdokumentasinya SDG spesifik lokasi di Maluku, dengan Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) adalah berupa jumlah SDG yang terkonservasi dan
terdokumantasi (Output) yang dihasilkan adalah lima aksesi tanaman spesiffik
lokasi di Maluku, namun realisasinya dapat melebihi dari target yakni 9 aksesi
(180%), dan dapat dikatakan berhasil. Aksesi yang dikonservasi dan
dokumentasi di kebun SDG berupa tanaman cengkeh tuni, sanzibar, durian
atong, sukun kapas, kelapa Australia dll.
Gambar 15. Beberapa Aksesi tanaman yang dikoleksi di Kebun SDG
-
[31]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
NO Sasaran startegis
Indikator Kinerja Target Realisasi %
6 Tersedia produksi benih sumber padi
Jumlah Produksi benih sumber kelas ES 10 ton 10 ton 100%
Kegiatan UPBS BPTP Maluku tahun 2017 fokus pada komoditas padi
sawah yang dilaksanakan di kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Seram Utara
Timur Seti, Desa Wailoping dan Loping Mulyo). Tercapainya target produksi
benih ES (benih sumber) 10 ton dikarenakan kondisi alam dan perairan yang
mendukung.
Gambar 16. Kegiatan Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) padi sawah di Maluku
NO Sasaran startegis Indikator Kinerja Target Realisasi %
7. Terlaksana dukungan Manajemen pengkajian dan percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian
Jumlah layanan Internal dan layanan perkantor
12 bulan 12 bulan 100
-
[32]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Sasaran strategis yang ingin dicapai yakni dukungan manajemen
pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian melalui
pengelolaan manajemen yang baik selama 12 bulan. Manajemen pelayanan
public merupakan salah satu indikator keberhasilan Balai dalam menjalankan
tugas dan fungsi di masyarakat. Manajemen pelayanan yang selama ini dilakukan
ke masyarakat melalui pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Indikator kinerja dan nilai kualitas pelayanan publik yang diukur merupakan
indikator terhadap tingkat kepuasan masyarakat atas layanan yang diberikan
Balai. IKM diukur melalui survey menggunakan kuisioner yang dilakukan secara
sistematis 2 kali dalam setahun. IKM BPTP Maluku tahun 2017 sebesar 84.72,
nilainya lebih baik dari tahun sebelumnya (2016) yakni sebesar 78.36 dengan
mutu pelayanan Baik (B). Selain itu, dukungan manajemen terhadap kegiatan
adalah berupa penyelesaian administrasi yang cepat, tepat waktu dan akuntabel,
misalnya pertanggungjawaban keuangan yang dikelola penanggung jawab
maupun pelaksanaan kegiatan di lapangan, harus sesuai dengan perencanaan
(ROPP/RODHP). Selama pelaksanaan kegiatan di lapangan telah dilakukan
monitoring dan evaluasi (monev) untuk melihat kondisi pelaksanaan kegiatan
apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau ada hal-hal lain diluar
perencanaan yang direncanakan. Selain itu juga setiap bulannya harus
memasukkan laporan bulanan bahkan setiap triwulan dalam setahun di lakukan
rapat untuk mengevaluasi respons kegiatan yang berjalan, baik kegiatan
lapangan maupun manajemen keuangan, sampai pada tahap pembuatan laporan
akhir yang merupakan dokumen penting dalam pertanggungan jawaban atas
penggunaan anggaran yang digunakan.
3.4 Akuntabilitas Keuangan
Berdasarkan anggaran dana APBN yang tertera dalam DIPA BPTP Maluku
tahun 2017, pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan pada umumnya
tercapai dengan baik (tabel 10) sedangkan pada (Gambar 17), menerangkan
tentang persentase anggaran berdasarkan belanja terhadap total anggaran yang
diberikan. Jika dirinci, maka Belanja barang non operasional menduduki
persentase terbesar sekitar 53%, setelah itu Belanja Modal menduduki
-
[33]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
persentase kedua, selanjutnya belanja operasional dan yang terakhir adalah
belanja pegawai.
Gambar 15. Persentase Anggaran BPTP Maluku Tahun 2016
Untuk melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian tahun 2017, BPTP
Maluku melalui program penciptaan teknologi dan inovasi Bio-Industri
berkelanjutan memperoleh alokasi anggaran dalam pagu APBN (awal tahun)
senilai Rp. 11.749.526.000,- yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan
belanja pegawai, barang operasional, barang non operasional dan belanja modal.
Dalam perjalanan waktu telah terjadi revisi sebanyak 3 kali dan mempengaruhi
kondisi realisasi keuangan Balai. Revisi 1 terjadi pengurangan anggaran sebesar
Rp. 288.460.000,- sehingga anggaran berubah menjadi Rp. 11.461.066.000.
Revisi ke 2 terjadi penambahan anggaran sebesar Rp. 200.000.000, sehingga
jumlah Anggaran dalam DIPA berubah menjadi Rp. 11.661.066.000,-
penambahan ini diperuntukan untuk renovasi gedung kantor KP Makariki. Revisi
3 terjadi penambahan anggaran sebesar Rp. 1.431.500.000,- berupa dana APBN-
P untuk kegiatan perbenihan kelapa, pala dan cengkeh. Namun disamping itu
juga terjadi penghematan anggaran sebesar Rp. 180.000.000,- untuk kegiatan
lainnya dalam Anggaran DIPA Balai. Pada Tabel 9 memperlihatkan
perkembangan anggaran Balai, setelah mengalami revisi sebanyak 3 kali, dan
7%
19%
53%
21%
Pegawai Brg.Operasional Brg. Non Operasional Modal
Gambar 17. Grafik perkembangan anggaran berdasarkan belanja
-
[34]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
pada Tabel 11, memperlihatkan perkembangan realisasi anggaran per 31
Desember 2017.
Tabel 10. Perkembangan Anggaran BPTP Maluku Tahun 2017 No Uraian Pagu DIPA
(000)
Jumlah besaran
(000)
Keterangan
1 Pagu Awal 11.749.526 - -
2 Revisi 1 11.461.066 (Rp. 288.460) ➢ Kegiatan perbatasan
3 Revisi 2 11.661.066 200.000 ➢ Renovasi kantor KP Makariki
4 Revisi 3 12.912.566 1.431.500 (180.000)
➢ Perbenihan (APBNP) ➢ Kegiatan lainnya
Akibat revisi selama 3 kali maka total anggaran sampai dengan akhir
tahun 2017 menjadi Rp. 12.912.566.000,-. Memasuki akhir tahun terhitung
tanggal 31 Desember 2017, realisasi anggaran APBN yang dapat di capai BPTP
Maluku sebesar Rp. 12.455.259.183 (96.5%), Persentase realisasi anggaran
tahun 2017 lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yang sebesar 94.60%. Dalam
pelaksanaan serapan anggaran masih terdapat beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian untuk perbaikan ke depan seperti : adanya kebijakan penambahan
anggaran yang membutuhkan waktu proses revisi yang cukup lama sehingga
berdampak terhadap realisasi anggaran.
Tabel 11. Perkembangan Realisasi anggaran per 31 Desember 2017 Uraian Realisasi (Rp)
(000)
(%)
Belanja Pegawai 5.215.036.888 93,4 Belanja Operasional 1.431.714.451 96,9
Belanja Non Operasional 4.144.772.124 99,4
Belanja Modal 1.663.735.720 99,1 Total 12.455.259.183 96,5
-
[35]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
IV. PENUTUP
Peningkatan sistem akuntabilitas kinerja BPTP Maluku merupakan salah
satu upaya yang dilakukan dalam rangka mendorong terwujudnya penguatan
akuntabilitas dan peningkatan kinerja seperti yang diamanatkan dalam Peraturan
Presiden No. 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 53 tahun
2014. Tahun 2017 adalah merupakan tahun ke ketiga dari pelaksanaan RPJM
dan RENSTRA BPTP Maluku tahun 2015-2019. Berdasarkan hasil pengukuran
kinerja dari 7 (tujuh) sasaran kegiatan dengan 12 (dua belas) indikator kinerja
kegiatan (IKK) dapat dikatakan berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja
berdasarkan target dalam renstra melebihi 100%, khususnya pada kegiatan
spesifik lokasi (in-House) dalam target 2, tetapi dapat direalisasi 3 teknologi
(150%), begitu pula pada kegiatan strategis yang terdiseminasi ke pengguna
dalam PK targetnya 5 namun dapat direalisasi menjadi 6 (120%) dan itu berhasil
sangat baik, serta pada kegiatan Sumber Daya Genetik (SDG) dalam PK tertera 5
aksesi komoditas yang terkonservasi dan terdokumentasi, dapat melampaui
menjadi 9 aksesi (180%) dari target.
Meskipun demikian, ke depan masih diperlukan upaya peningkatan
kinerja, yang dapat dilakukan, salah satunya melalui peningkatan kualitas
sumber daya manusia serta kerjasama yang baik dengan instansi terkait,
sehingga kualitas kegiatan yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan pengguna, baik bagi pengambil kebijakan maupun petani sebagai
pengguna akhir paket teknologi yang dihasilkan selama ini.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, BPTP juga menghadapi berbagai
hambatan dan kendala baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hambatan
internal yang dihadapi oleh BPTP terutama berkaitan dengan terbatasnya jumlah
dan kualitas SDM yang dimiliki, baik dari sisi kualifikasi maupun bidang keahlian.
Selain itu, perimbangan komposisi peneliti dengan penyuluh belum sesuai
kebutuhan. Sedangkan hambatan/kendala eksternal yang dihadapi BPTP
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dilapangan yakni prediksi musim dan
iklim yang tidak sesuai lagi dengan Kalender Tanam, selain itu terbatasnya
sumber pendanaan yang masih harus diupayakan baik dari APBN, APBD maupun
pihak ketiga lainnya.
-
[36]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
LAMPIRAN
-
[37]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Lampiran 1. Hasil Capaian Indikator Kinerja Utama TA. 2017
KEGIATAN
Rencana Tingkat Capaian (Target)
(000)
Realisasi (000)
Persentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
No Uraian Indikator Kinerja Satuan
1 2 3 4 5 6 7
1
Perbaikan Teknologi
Pemeliharaan Kambing Mendukung Swasembada Daging di Maluku
Masukan
- dana Rp
130,166
124,655 95.77
out put
- Teknologi Pakan ternak kambing berbahan daun kelor dan daun gamal yang
dibuat dalam bentuk mineral blok
Teknologi 1
1 100.00
2
Kajian Perbaikan Teknologi Usahatani Hotong (Setaria italica L.) Sebagai Pangan Alternatif di Provinsi Maluku Masukan
- dana Rp.
154000 153725 99.82
Output
Teknologi Pola Tanam berbasis Hotong dengan Model PTT di Lahan kering
Teknologi 1 1 100.00
1
Inovasi Pertanian untuk Peningkatan Indeks Pertanaman Padi Lahan Kering dan Sawah
Tadah Hujan
Masukan
- Dana Rp 356000 355,852 99.96
out put
-
[38]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
- Teknologi PTT Jagung di musim kemarau dan musim hujan, dalam peningkatan IP palawija dan produktivitas palawija dan Teknologi PTT padi gogo atau padi sawah tadah hujan di musim kemarau dalam peningkatan IP padi dan produktivitas padi
Teknologi 1
2 200.00
2
Identifikasi calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan teknologi UPSUS PJK serta Cabai Komoditas Utama
Kementan di Provinsi Maluku
Masukan
- Dana Rp
471,980
468,508 99.26
output
- Teknologi VUB di lahan Basah untuk Padi sawah : PTT, Jarwo Super dan Hazton
Data 1
1 100.00
3
Pendampingan Pengembangan
kawasan pertanian Nasional Hortikultura
Masukan
- Dana Rp
317,000
315,233 99.44
out put
- Teknologi Budidaya dan peningkatan produkstivitas tanaman Hortikultura Cabai, Bawang
Merah dan Jeruk
teknologi 1
3
300.00
-
[39]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
4
Pendampingan Kawasan Perkebunan pala di Kabupaten Maluku Tengah Masukan
-
Dana Rp.
146,000
145,782 99.85
out put
Teknologi Budidaya dan peningkatan
produktivitas Komoditas Perkebunan Tanaman Cengkih dan Pala melaui sistem Tugal dan infus akar serta pengendalian Hama Penggerek Batang (POPT)
1
2
200.00
5
Pendampingan Kawasan Peternakan Sapi di Kabupaten
Maluku Tengah Masukan
-
Dana Rp.
62,000
60,502 97.58
out put teknologi
1
1
100.00
Teknologi budidaya pembibitan Sapi semi intensif
6
Pengembangan teknologi peningkatkan produktivitas padi ladang pada wilayah perbatasan Provinsi Maluku Kab. Kepulauan Aru, MTB dan MBD
Masukan
-
Dana Rp.
195,650
195,602 99.98
out put
-
[40]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Tersedia Teknologi PTT, Pupuk Organik, pestisida organik, VUB Inpago untuk peningkatan Produkstivitas Padi Ladang di lahan kering
teknologi 1
1
100
7
Taman Agroinovasi dan Agrimart BPTP Maluku Masukan
-
Dana Rp.
115,000
114,867
99.88
out put
Display teknologi budidaya komoditas horti dan tanaman pangan
teknologi 2
2
100
8
Pengembangan Pola Tanam Jagung dan Kedelai berdasarkan informasi Katam
Terpadu dalam meningkatkan produktivitas jagung dan kedelai di kabupaten seram bagian barat
Masukan
-
Dana Rp.
70,075
69,998 99.89
out put
Pengembangan pola tanam berdasarkan informasi katam terpadu.
teknologi 1
1
100
9 Pameran/PENAS
Masukan
-
Dana Rp.
46,000
45,980 99.96
out put
Diseminasi Teknologi Pertanian hasil litkaji melalui kegiatan Pameran
Diseminasi 1
1
100
10 Media cetak
Masukan
- Dana Rp
25,000
24,970 99.88
-
[41]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
out put
-
Diseminasi Teknologi Pertanian hasil litkaji melalui Media Cetak
Diseminasi 1
1 100
11 Siaran TV Lokal Masukan
- Dana Rp.
57,000
56,950 99.91
out put
-
Diseminasi Teknologi Pertanian hasil litkaji melalui media Audio siaran TV
Diseminasi 1
1 100
12
Peningkatan komunikasi dan koordinasi inovasi teknologi pertanian Masukan
- dana
Rp. 174925
174,040 99.49
out put
-
Diseminasi Teknologi Pertanian hasil litkaji melalui Pembinaan, media dan Sinkronisasi
Diseminasi 1
1 100
13
Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian Masukan
-
Dana Rp.
70,000
69,839 99.77
out put
Tersedia rekomendasi analisis kebijakan pembangunan pertanian
Rekomendasi
1
1
100.00
14
Pengembangan Pertanian Bio-Industri Berbasis Padi- Sapi
Masukan
-
Dana Rp. 95050
94,301 99.21
Out put
-
[42]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Model Pengembangan Inovasi teknologi Pertanian Bioindustri berbasis tanaman pangan (Padi-Sapi)
Model 1
1 100.00
15
Pengembangan Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan Berbasis Integrasi
Tanaman Kelapa-Kakao- Sapi (Cocabeef)
Masukan
-
Dana
Rp. 100000
99,890 99.89
Out put
Model pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri berbasis Agroekosistem integrasi Kelapa-Kakao-Sapi
Model 1
1 100.00
16
Produksi Benih Sumber Padi kelas ES
Masukan
-
Dana Rp.
119,300
109,394
91.70
Output
produksi benih bersertifikat Kelas ES
Ton 10
11 110.20
17
Pengembangan Sumberdaya Genetik Tanaman Spesifik di Maluku
Masukan
-
Dana Rp.
70,920
70,868
99.93
Output
Terkoleksi dan Inventarisasi Aksesi tanaman
Aksesi 5
5 100.00
18
Dukungan perbenihan Komoditas Kelapa
Masukan
-
Dana Rp.
57,500
55,938
97.28
-
[43]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Output
produksi benih kelapa bersertifikat
Butir 5000
5,000 100.00
19
Dukungan perbenihan Komoditas Cengkih
Masukan
-
Dana Rp.
54,000
52,401
97.04
Output
produksi benih cengkih bersertifikat
Pohon 5000
5,000 100.00
20
Dukungan perbenihan Komoditas Pala
Masukan
-
Dana Rp.
198,000
191,400
96.67
Output
produksi benih Pala bersertifikat
Pohon 22000
22,000 100.00
21
Pengelolaaan Administrasi keuangan
Masukan
- Dana Rp
45,000
44,983 99.96
out put
-
Pelaporan Administrasi Keuangan
Laporan 1
1 100.00
22
Rumah tangga, kepegawaian dan Pengembangan SDM
Masukan
- Dana Rp
73,050
72,916 99.82
out put
-
Pelaporan Rumah tangga satker, Urusan Pegawai dan kepegawaian serta Pengembangan SDM
Laporan 1 0.00
23
Pengelolaan Laporan Keuangan (SAI) Masukan
-
Dana Rp.
50,000
49,979
99.96
-
[44]
Laporan Kinerja BPTP Balitbangtan Maluku 2017
Output
pelaporan keuangan Satker
Laporan 1
0.00
24 SPI/WBK
Masukan
- Dana Rp
15,000
14,863 99.09
out put
-
Pelaporan Pengendalian Internal Satker
Laporan 1 0.00
25
Pengelolaan Website Masukan
-
Dana Rp.
25,000
24,830
99.32
Output
Pelaporan Pengelolaan Website Satker
Laporan 1
0.00
26
Pengelolaan kepustakaan Masukan
-
Dana Rp.
72,984