laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip) · a. latar belakang penyusunan laporan kinerja...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) PENGADILAN AGAMA POLEWALI
2016
PENGADILAN AGAMA POLEWALI JL. BUDI UNTOMO NO 23. POLEWALI – SULAWESI BARAT
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
i
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah swt. dengan sebenar-benar pujian. Salam
sejahtera semoga tetap tercurah kepada sebaik-baik makhlukNya, Muhamad
Rasulullah saw.
Atas kerjasama semua pihak terkait, akhirnya Pengadilan Agama Polewali
dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Tahun 2016, PK Tahun 2017 dan RKT 2018 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun
2017 tepat waktu. Laporan ini kami susun dalam rangka menindaklanjuti surat Plt.
Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 323/SEK/OT.01.2/11/2016
tanggal 17 November 2016, Perihal Penyampaian Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) disajikan untuk memberikan
gambaran mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan yang dapat diukur
baik secara kualitatif maupun kuantitatif sebagai perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan
sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada
setiap Satker berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Laporan ini
meskipun jauh dari sempurna kiranya dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas
sebagai bentuk pertanggungjawaban capaian kinerja dan menjadi sumber
informasi yang dibutuhkan.
Kami berharap semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun
2016 ini dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja serta menjadi
umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Polewali, 13 Februari 2017
Ketua,
H.A. ZAHRI, S.H, M.HI. NIP. 19630510 198903 1 004
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
ii
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Tahun 2016
U R A I A N Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Struktur Organisasi 2
C. Tugas dan Fungsi 2
D. Isu-Isu Strategis 5
E. Sistematika Penyajian 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 8
A. Rencana Strategis 2015 - 2019 8
1. Visi dan Misi 9
2. Tujuan dan Sasaran Strategis 10
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok 11
B. Perjanjian Kinerja Tahunan 2016 14
C. Rencana Kinerja Tahun 2017 17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
iii
Kata Pengantar
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21
A. Capaian Kinerja tahun 2016 21
25
C. Akuntabilitas Keuangan 33
BAB IV PENUTUP 37
37
LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
2. Rencana Kinerja Tahun 2018
3. Matriks Rencana Strategis 2015 - 2019
4. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2016
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Kesimpulan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
1
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama
Polewali Tahun 2016 merupakan langkah lanjutan dalam menjalankan Rencana
Strategis (Renstra) lima tahunan (2015-2019) dan disusun berpedoman pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja Dan
Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan kinerja rnerupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas
dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan
kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure)
secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Adapun tujuan
pelaporan kinerja adalah:
1. Mernberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai.
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinarnbungan bagi instansi pernerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.
Laporan kinerja juga merupakan bagian dari implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah
lembaga yang baik (good governance). Untuk itu, Pengadilan Agama Polewali
berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan
menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan
kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Pengadilan Agama
Polewali dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
2
Kata Pengantar
tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja
yang dicapainya.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 07 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah pertama dengan Undang-
Undang Nomor 3 tahun 2006 dan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50
Tahun 2009 Jo Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan, maka struktur organisasi Pengadilan Agama
Polewali terdiri dari:
1. Ketua Pengadilan Agama
2. Wakil Ketua Pengadilan Agama (sementara kosong)
3. Hakim
4. Sekretaris
3.1. Kasubag Kepegawaian dan Ortala
3.2. Kasubag Umum dan Keuangan
3.3. Kasubag Perencanaan, TI, dan Pelaporan
3.4. Kelompok Fungsional (Pranata Komputer, Pustakawan dan Arsiparis)
5. Panitera
4.1. Panmud Permohonan
4.2. Panmud Gugatan
4.3. Panmud Hukum
4.4. Panitera Pengganti
4.5. Jurusita
4.6. Jurusita Pengganti dan
4.7. Pranata Peradilan
C. Tugas dan Fungsi
Berawal dari Undang-Undang No. 35 Tahun 1999 inilah kemudian konsep
Satu Atap dijabarkan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
3
Kata Pengantar
Kehakiman dan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Pada tanggal 23
Maret 2004 lahirlah Keputusan Presiden RI No. 21 Tahun 2004 tentang pengalihan
organisasi, administrasi dan finansial dan lingkungan Peradilan Umum dan Tata
Usaha Negara, Pengadilan Agama ke Mahkamah Agung, yang ditindaklanjuti
dengan :
1. Serah terima Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan
Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha Negara dari Departemen
Kehakiman dan HAM ke Mahkamah Agung pada tanggal 31 Maret 2004.
2. Serah terima Pengalihan organisasi, administrasi dan finansial lingkungan
Peradilan Agama dari Departemen Agama ke Mahkamah Agung yang
dilaksanakan tanggal 30 Juni 2004.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2004 tersebut, maka
Pengadilan Agama mempunyai Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja organisasinya di bawah Mahkamah Agung bersama peradilan
lainnya.
1. Kedudukan Pengadilan Agama Polewali
Sejak diberlakukannya Peraturan Presiden No. 21 Tahun 2004, maka
peradilan agama (termasuk Pengadilan Agama Polewali) bersama peradilan lainnya
telah satu atap di Mahkamah Agung RI, sehingga seluruh pembinaan teknis dan
non teknis dilakukan oleh Mahkamah Agung, termasuk pembinaan yang selama ini
dilakukan oleh Departemen Agama (sekarang, Kementrian Agama) dalam bidang
organisasi, administrasi dan finansial.
2. Tugas dan Fungsi
Kompetensi Peradilan Agama diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor
7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 3 Tahun 2006 menyebutkan bahwa pengadilan agama bertugas dan
berwenang memeriksa, memutus, dan meyelesaikan perkara antara orang-orang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
4
Kata Pengantar
yang beragma islam di bidang: (a) perkawinan; (b) kewarisan; (c) wasiat; (d) hibah;
(e) wakaf; (f) zakat; (g) infaq; (h) sadaqah dan; (i) ekonomi syariah.
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama melengkapi kompetensi Peradilan
Agama dengan menambahkan beberapa kewenangan hukum diantaranya:
1. Pengangkatan anak
2. Zakat, infaq
3. Ekonomi Syariah
Penjelasan Pasal 49 huruf (i) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
dikatakan bahwa yang dimaksud dengan ekonomi syariah adalah perbuatan atau
kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syariah antara lain meliputi:
a. Bank syariah
b. Lembaga Keuangan Mikro Syariah
c. Asuransi Syariah
d. Reasuransi Syariah
e. Reksa Dana Syariah
f. Obligasi Syariah dan Surat Berharga Berjangkau Menengah Syariah
g. Sekuritas Syariah
h. Pembiayaan Syariah
i. Pegadaian Syariah
j. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syariah
k. Bisnis Syariah
Penambahan kewenangan tersebut merupakan suatu kekuatan untuk
memberikan pelayanan hukum secara optimal kepada masyarakat Kabupaten
Polewali Mandar yang mayoritas beragama Islam.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
5
Kata Pengantar
Di samping itu, Pengadilan Agama Polewali dengan kekuatan yang dimiliki
tersebut dapat mewujudkan masyarakat yang taat akan hukum yang bermuara
pada cita-cita negara yakni Negara Hukum (rechtstaats).
D. Isu-isu Strategis
Dengan berkembangnya harapan masyarakat dunia terhadap tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) dan clean governance, bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme, maka isu-isu strategis yang dihadapi Pengadilan
Agama Polewali adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan yang terus
diupayakan dengan cara menjaga kualitas sistem pengendalian internal
sebagai tuntutan Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk
mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
2. Semakin kritisnya masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan atas
diberlakukannya transparansi sebagai implemetasi dari tuntutan masyarakat
terhadap penegakan hukum.
E. Sistematika Penyajian
Sesuai Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Anak Lampiran II/1 sistematika penyajian Laporan Kinerja Pengadilan Agama
Polewali Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan ulmum organisasi,
dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi
serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang
dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja.
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
6
Kata Pengantar
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi, Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja
organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi
sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capalan kinerja sebagai
berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi;
4. Mernbandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika
ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagal.an atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyata.an kinerja).
B. Realisasi Anggaran, Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang
digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi
sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
rneningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
7
Kata Pengantar
Lampiran:
1) Perjanjian Kinerja
2) Lain-lain yang dianggap perlu
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
8
Kata Pengantar
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015 – 2019.
Pengadilan Agama Polewali sebagai salah satu Pengadilan Tingkat Pertama
yang berada dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Makassar telah
berupaya pada tahun kelima dari Rencana Strategis (Renstra 2015-2019)
membuktikan dirinya benar-benar dapat berkiprah sebagai aparatur Mahkamah
Agung di daerah dalam memberikan pelayanan keadilan dan menjembatani
sengketa di tengah-tengah masyarakat atau berupaya sebagai fasilitator
kesepakatan antara pihak yang memerlukan mediasi pengadilan.
Dengan berjalannya waktu dan seiring perkembangan dinamika hukum dan
masyarakat yang semakin dinamis, kompleks dan didukung keterbukaan
komunikasi dan informasi, tantangan yang dihadapi Pengadilan Agama Polewali
untuk lebih berperan aktif dan menunjukkan peran dirinya di masyarakat serta
dituntut kepeloporan dalam perubahan-perubahan yang cerdas, inovatif serta
bermartabat.
Untuk menjawab tantangan tersebut dan pasca diberlakukannya Reformasi
Birokrasi jilid II Mahkamah Agung RI dengan cetak birunya (blue print) pada
Rakernas di Balikpapan, dan tindak lanjut Hasil Rakernas Mahkamah Agung di di
Jakarta (Tahun 2011), dan di Manado (Tahun 2012), diperlukan pandangan
visioner, didukung kemampuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis,
dimana langkah tersebut dikehendaki menjadi keyakinan bersama oleh semua
pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan menuju pencapaian visi Mahkamah
Agung Republik Indonesia 2010-2035.
Rencana Strategis 2015-2019 ini merupakan kelanjutan Rencana Strategis
sebelumnya dan merupakan upaya perbaikan secara kontinu sesuai dengan
dinamika perubahan yang terjadi. Renstra 2015-2019 ini merupakan pernyataan
komitmen bersama mengenai upaya yang terencana dan sistematis untuk
meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pembinaan, penataan,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
9
Kata Pengantar
perbaikan, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem dan kebijakan
bidang aparatur peradilan termasuk pembinaan terhadap akhlak dan perilaku
aparatur serta pengawasan dan pengendalian manajemen, agar tercapai
efektivitas, efisiensi dan produktivitas dalam pelaksanaan fungsi yudikatif.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pengadilan Agama Polewali dijiwai oleh
semangat dan komitmen untuk melakukan reformasi dirinya pada sektor yang
sangat berkait erat dengan pelayanan masyarakat dalam rangka mewujudkan
pembaharuan dan perbaikan terhadap kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
peradilan.
Reformasi birokrasi dan Keterbukaan Informasi serta pemanfaatan
Teknologi Informasi dalam menjalankan fungsi yudikatif pada hakekatnya
merupakan tindakan atau kegiatan pembaharuan secara konsepsional sistematis
dan berkelanjutan.
1. Visi Dan Misi
Visi Pengadilan Agama Polewali mengacu pada Visi Mahkamah Agung, Visi
Mahkamah Agung dirumuskan sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG”
(Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010 – 2035)
“Terwujudnya Pengadilan Agama Polewali yang Bersih, Bermartabat dan
Berwibawa Menuju Pengadilan Agama yang Agung ”.
(Visi Pengadilan Agama Polewali 2015 – 2019)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
10
Kata Pengantar
MISI:
2. TUJUAN dan SASARAN STRATEGIS
Tujuan
Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5
(lima) tahun. Seluruh aparatur Pengadilan Agama Polewali telah mengupayakan
agar seluruh langkah kinerja dalam rangka memenuhi visi misinya untuk kurun
waktu satu sampai lima tahun ke depan yang diformulasikannya dengan tujuan
strategis, tentu dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang
dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis juga diupayakan seluruh
aparatur Pengadilan Agama Polewali dapat mengukur sejauh mana visi misi
Misi Pengadilan Agama Polewali
2015 – 2019 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan
transparan 2. Meningkatkan sumber daya aparatur peradilan dalam rangka
peningkatan pelayanan masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang
efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
11
Kata Pengantar
lembaga yang telah dicapai mengingat tujuan strategis yang dirumuskan, merujuk
pada visi misi Mahkamah Agung secara bertahap.
Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai
tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki
indikator kinerja (performance indicator) yang terukur. Rumusan tujuan tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2) Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3) Publik percaya bahwa Pengadila Agama Polewali memenuhi butir 1 dan 2 di
atas.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun
2015 sampai dengan tahun 2019, Sasaran Strategis Pengadilan Agama Polewali
adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksesibilitas putusan hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan ( acces to justice )
5. Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan
6. Peningkatan kualitas pengawasan.
7. Peningkatan kualitas SDM
8. Perningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan Tupoksi
9. Peningkatan Sarana dan Prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi
Pengadilan Agama Polewali
3. PROGRAM UTAMA dan KEGIATAN POKOK
Program utama pembangunan peradilan khususnya Pengadilan Agama
Polewali 2015-2019 diupayakan fokus pada reformasi birokrasi yang mengacu pada
rancangan Cetak Biru (blue print) Mahkamah Agung Tahun 2010-2035.
Sembilan sasaran strategis yang telah diuraikan di atas, merupakan arah
bagi Pengadilan Agama Polewali untuk mewujudkan visi dan misi yang telah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
12
Kata Pengantar
ditetapkan dan memuat rincian program dan Kegiatan Pokok yang akan
dilaksanakan sebagai berikut :
1. Program Penyelesaian Perkara.
Tujuan : Terwujudnya implementasi Standar Operasional Prosedur dalam
Penyelesaian perkara secara konsisten.
Sasaran 1 : Meningkatnya kecepatan dan keakuratan penyelesaian perkara.
Sasaran 2: Meningkatnya kecepatan pembuatan Putusan Majelis
maksimal 7 hari setelah dibacakan putusan.
Sasaran 3 : Meningkatnya keberhasilan penyelesaian perkara melalui Mediasi.
Sasaran 4 : Meningkatnya tertib administrasi perkara.
Kegiatan Pokok : Menerima, mengadili dan menyelesaikan perkara
Kegiatan 1 : Menyelenggarakan persidangan
Kegiatan 2 : Melaksanakan administrasi persidangan dan minutasi
Kegiata 3 : Melaksanakan pembuatan produk hasil persidangan (Salinan
Putusan/ Penetapan, Akta Cerai) dan eksekusi
2. Program Pengelolaan dan Pengembangan Transparansi Informasi.
Tujuan : Meningkatkan transparansi dan informasi peradilan
Sasaran 1 : Terwujudnya transparansi dan informasi perkara bagi masyarakat
Sasaran 2 : Terselenggaranya pelayanan meja informasi dan pengaduan
Kegiatan Pokok : Menyelenggarakan Transparansi Informasi peradilan dan
Pengaduan Publik
Kegiatan 1 : Penginputan kondisi perkara yang diterima PA.Polewali
Kegiatan 2 : Uploding data perkara pada Website, Infoperkara.badilag dan
Direktori Putusan Kepaniteraan MA RI
Kegiatan 3 : Menyelenggarakan pelayanan meja informasi (Information Desk)
dan layanan pengaduan masyarakat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
13
Kata Pengantar
Kegiatan 4 : Penginputan data pengelolaan keuangan APBN, PNBP, profil
pegawai, data arsip perakara, asset BMN dan kegiatan pegawai
PA.Polewali pada WebSite
3. Optimalisasi Pelaksanaan Justice For All
Tujuan : Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menjangkau
pengadilan
Sasaran 1 : Terpenuhinya pelayanan bagi masyarakat yang tidak mampu
Sasaran 2 : Terpenuhinya pelayanan bagi masyarakat yang jauh dari akses
pengadilan.
Kegiatan Pokok : Menyelenggarakan pelayanan bagi masyarakat yang kurang
mampu atas pelayanan peradilan (Justice For All)
Kegiatan 1 : Pelayanan Perkara Prodeo
Kegiatan 2 : Pelaksanaan Sidang Keliling
4. Program Optimalisasi Anggaran Berbasis Kinerja
Tujuan : Mewujudkan pengelolaan anggaran berbasis kinerja
Sasaran 1 : Tercapainya tugas pokok aparatur peradilan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
Kegiatan Pokok : Pendistribusian kebutuhan belanja didasarkan pada sasasan
kinerja tahunan
Kegiatan 1 : Membuat dan menyusun perencanaan anggaran
Kegiatan 2 : Inventarisasi kebutuhan berdasarkan sasaran kinerja
Kegiatan 3 : Menyusun kebutuhan berdasarkan prioritas sasaran kinerja
Kegiatan 4 : Menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan anggaran berdasarkan
mekanisme yang telah ditetapkan
Kegiatan 5 : Mendistribusikan belanja APBN sesuai perencanaan dan program
prioritas utama perencanaan kinerja satker
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
14
Kata Pengantar
B. PERJANJIAN KINERJA 2016
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan
dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah
untuk rnelaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Meialui pejanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan
antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan
tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang
disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun
bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat
kegiatan tahun-tahun sebelurnnya. Dengan demikian target kinerja yang
diperjanjikan juga rnencakup outcome yarrg dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun
sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja antara lain adalah:
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pernberian penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Pengadilan Agama Polewali telah membuat perjanjian/penetapan kinerja
tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang
ada. Perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja
pada akhir tahun 2016.
Perjanjian kinerja Pengadilan Agama Polewali tahun 2016 disusun
berdasarkan pada Evaluasi Rencana Kinerja Tahun 2016 / LKjIP 2015 yang telah
ditetapkan sehingga secara substansial Perjanjian Kinerja Tahun 2016 tidak ada
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
15
Kata Pengantar
perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun 2016. Ringkasan Perjanjian/Penetapan
Kinerja Tahun 2016 selengkapnya sebagai berikut :
PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN 2016
PENGADILAN AGAMA POLEWALI
NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Peningkatan kinerja penyelesaian perkara
1. Persentase Mediasi yang berhasil damai
7%
2. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100%
3. Persentase perkara yang diselesaikan
99%
4. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 (lima) bulan
100%
5. Persentase minutasi perkara tepat waktu
100%
2. Peningkatan aksesibilitas putusan hakim
1. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
99% 100% 100%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
1. Persentase penyelesaian administrasi
perkara
100%
2. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara
100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
16
Kata Pengantar
3. Prosentase perkara yang disidangkan 100%
4. Persentase penyampaian salinan putusan pada KUA dan para pihak.
100%
5. Persentase akta cerai yang diterbitkan 100%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Pengadilan Agama Polewali (acces to justice)
1. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
2. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
100%
3. Persentase pelayanan meja informasi 100%
4. Persentase putusan yang dapat di unggah (Upload) di Website dan SIADPA
99%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara yang berkekuatan
hukum tetap dapat ditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal dapat ditindaklanjuti
100%
7. Peningkatan kualitas SDM
1. Persentase pembinaan teknis yustisial
100%
2.Persentase pembinaan teknis non
yustisial
100%
8. Peningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan tupoksi
1. Persentase realisasi pelaksanaan
anggaran dalam satu tahun anggaran
100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
17
Kata Pengantar
2. Persentase ketepatan laporan
keuangan
100%
4. Persentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan
100%
5. Persentase ketepatan penyelesaian
laporan BMN
100%
9. Peningkatan Sarana dan Prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Pengadilan Agama Polewali
Persentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran
100%
C. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2017
Rencana Strategi lima tahunan (2015 – 2019) Pengadilan Agama Polewali
sebagai Rencana Jangka Pembangunan Menengah (RJPM) yang telah ditetapkan
dan dijadikan sebagai pedoman perencanaan jangka pendek yang dibuat setiap
tahun anggaran.
Untuk merealisasikan tahapan perencanaan lima tahunan tersebut,
Pengadilan Agama Polewali telah menyusun Rencana Kinerja Tahunan 2017
sebagaimana dikehendaki Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
Penyusunan Rencana Kinerja (RKT) 2017 telah diupayakan seiring dan
sejalan pasca diberlakukannya Reformasi Birokrasi jilid II Mahkamah Agung RI
dengan cetak birunya (blue print) dan sesuai dengan Rencana Startegis 2015-2019
PA. Polewali.
Rencana Kinerja Tahunan 2017, sebagai kelanjutan Pengadilan Agama
Polewali dalam menancapkan pondasi-pondasinya dalam membangun sebuah
sistem pelayanan berbasis jaminan kepastian bagi masyarakat dengan penerapkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
18
Kata Pengantar
Standar Operasional Prosedur (SOP) serta Alur Kerja yang telah dibangun, hal ini
dioptimalkan dan sebagai upaya perbaikan secara kontinyu sesuai dengan
dinamika perubahan yang terjadi.
Adapun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 Pengadilan Agama
Polewali menjadi perjanjian Kinerja Tahun 2017, sebagai berikut:
PEJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
PENGADILAN AGAMA POLEWALI
NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Peningkatan kinerja penyelesaian perkara
6. Persentase Mediasi yang diselesaikan
8 %
7. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100%
8. Persentase perkara yang diselesaikan
97%
9. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 (lima) bulan
100%
10. Persentase minutasi perkara tepat waktu
100%
2. Peningkatan aksesibilitas putusan hakim
6. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
99% 99% 99%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
1. Persentase penyelesaian administrasi
perkara
100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
19
Kata Pengantar
7. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara
100%
8. Prosentase perkara yang disidangkan 100%
9. Persentase penyampaian salinan putusan para pihak dan kepada KUA
100%
10. Persentase akta cerai yang diterbitkan
100%
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Pengadilan Agama Polewali (acces to justice)
5. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
6. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
100%
7. Persentase pelayanan meja informasi
100%
8. Persentase putusan yang dapat di unggah (Upload) di Website dan SIADPA
99%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara yang berkekuatan
hukum tetap dapat ditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal dapat ditindaklanjuti
100%
7. Peningkatan kualitas SDM
1. Persentase pembinaan teknis yustisial
100%
2. Persentase pembinaan non teknis
yustisial
100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
20
Kata Pengantar
8. Peningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan tupoksi
1. Persentase realisasi pelaksanaan
anggaran dalam satu tahun anggaran
100%
2. Persentase ketepatan laporan
keuangan
100%
3. Persentase ketepatan pelayanan
administrasi kepegawaian yang
dilaksanakan
100%
4. Persentase ketepatan penyelesaian
laporan BMN
100%
9. Peningkatan Sarana dan Prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Pengadilan Agama Polewali
Persentase realisasi pelaksanaan anggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran
100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
21
Kata Pengantar
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2016
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Polewali Tahun 2016
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-
masing indikator kinerja sasaran. Rincian capaian kinerja masing-masing indikator
tersebut dapat digambarkan dalam tabel di bawah.
MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Peningkatan Kinerja
Penyelesaian Perkara
Persentase Mediasi yang diselesaikan (berhasil)
7% 7 dari 93
perkara 7,52 %
Persentase sisa perkara yang
diselesaikan 100%
76 dari 76
perkara 100 %
Persentase perkara yang
diselesaikan 99%
1513 dari 1579 perkara
95,82 %
Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 5 bulan
100% 1493 dari 1513
perkara 98,67 %
Persentase perkara yang
diminutasi tepat waktu 100%
1579 dari 1579
perkara 100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
22
Kata Pengantar
MENINGKATNYA AKSESIBILITAS PUTUSAN HAKIM
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Peningkatan
Aksesibilitas Putusan
Hakim
Persentase perkara yang
tidak Banding 99 %
1567 dari 1579
perkara 99,24 %
Persentase perkara yang
tidak Kasasi 100 %
1576 dari 1579
perkara 99,81 %
Persentase perkara yang
tidak Peninjauan Kembali 100 %
1578 dari
1579 perkara 99, 93 %
MENINGKATNYA EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Peningkatan Efektifitas
Pengelolaan Penyelesaian
Perkara
1. Persentase
penyelesaian
administrasi perkara
100 % 1498 dari
1498 berkas 100 %
2. Persentase penyelesaian administrasi putusan perkara
100 % 1579 dari
1579 perkara 100 %
3. Prosentase perkara
yang disidangkan 100%
1579 dari
1579 perkara 100 %
4. Persentase penyampaian
salinan putusan pada KUA
dan para pihak.
100% 1579 dari
1579 perkara 100 %
5. Persentase akta cerai
yang diterbitkan 100%
486 dari 486
Akta 100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
23
Kata Pengantar
PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN
(ACCES TO JUSTICE)
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan
(acces to justice)
9. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100 % 7 dari 7
perkara 100 %
10.Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
100 %
675 dar152 perkara
444 %
11. Persentase pelayanan
meja informasi 100 %
150 dari 150
layanan 100 %
12. Persentase putusan
yang dapat di unggah
(Upload) di Website
99 % 811 dari 1513
putusan 53,6 %
MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Peningkatan Kepatuhan
Terhadap Putusan
Pengadilan
Persentase permohonan
eksekusi atas putusan
perkara yang berkekuatan
hukum tetap dapat
ditindaklanjuti
100 % 4 dari 4
perkara 100 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
24
Kata Pengantar
PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Peningkatan kualitas pengawasan
1. Persentase
pengaduan yang
ditindak lanjuti
100% 0 0%
2. Persentase temuan
yang ditindak lanjuti
tepat waktu
95% 12 dari 12 100%
MENINGKATNYA KUALITAS SDM
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Peningkatan kualitas SDM
1. Persentase
pembinaan teknis
yudisial.
100% 6 dari 6
kegiatan 100 %
2. Persentase
pembinaan non
teknis yustisial
100% 13 dari 13
kegiatan 100%
MENINGKATNYA MANAJEMEN PELAKSANAAN TUPOKSI
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Meningkatnya
dukungan manajemen
Pelaksanaan Tupoksi
1. Persentase realisasi
pelaksanaan anggaran
dalam 1 tahun anggaran
100%
Rp.
3.597.288.949
dari Rp.
3.620.470.000
99,36%
2. Persentase ketetapan
penyelesaian laporan
keuangan
100% 18 dari 18
laporan 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
25
Kata Pengantar
3. Persentase ketetapan
pelayanan administrasi
kepegawaian
100% 26 dari 26
layanan 100%
4. Persentase ketepatan
penyelesaian laporan BMN 100%
2 dari 2
laporan 100%
MENINGKATNYA SARANA DAN PRASARANA
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1 2 3 4 5
Meningkatnya sarana
dan prasarana dalam
menunjang
pelaksanaan tupoksi
Persentase realisasi
pelaksanaan anggaran
pengadaan dalam 1 tahun 100%
2 dari 2
kegiatan 100%
B. Analisa Akuntabilitas Kinerja
Analisa akuntabilitas kinerja diperoleh dengan cara mengukur pencapaian
sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil
pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilaksanakan untuk mengukur berhasil
atau tidaknya pelaksanaan kegiatan berdasarkan program, sasaran yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pengadilan Agama Polewali.
Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja
sasaran strategis dan selanjutnya membandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya (2015-2016) untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan dalam
rangka mencapai Rencana Strategis lima tahunan (2015-2019).
Adapun sasaran strategis yang hendak dicapai pada Pengadilan Agama
Polewali pada 5 (lima) tahun mendatang dan progress report pada Tahun 2016
adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kinerja penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksesibilitas putusan hakim
3. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
26
Kata Pengantar
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Peningkatan Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
6. Peningkatan Kualitas Pengawasan
7. Meningkatnya kualitas SDM
8. Meningkatnya Manajemen Pelaksanaan Tupoksi
9. Meningkatnya Sarana dan Prasarana
Selanjutnya untuk memberi gambaran yang ditail pada tiap-tiap indikator
akan dianalisa dari beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan
hambatan-hambatan yang menyertainya, sebagai berikut:
1. Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Hasil evaluasi dari sasaran ini, dengan 6 (enam) indikator kinerja ada 4
(empat) indikator kinerja memenuhi target, bahkan pada sasaran persentase
mediasi yang diselesaikan dengan damai telah mencapai 7,52 % dari yang
ditargetkan 7 %, yakni 7 perkara berhasil damai dari 93 perkara yang mediasi
Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun
2008 yang diganti dengan Perma Nomor 1 tahun 2016 yang telah menjadi Program
Prioritas Peradilan, tidak terkecuali untuk Peradilan Agama Polewali. Pimpinan
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung dalam beberapa
pertemuannya selalu menggaungkan kata-kata “damai” sebagai program utama
penyelesaian perkara. Para pihak diajak untuk mencari solusi persoalan diantara
mereka hingga mencapai kata sepakat (win-win solution).
Disini diupayakan pemahaman penyelesaian sengketa melalui penelaahan
secara mendalam atas isi Perma No 1 Tahun 2016 dan aturan TataLaksannya atau
tujuan diharuskannya proses mediasi. Upaya telah dilakukan oleh Majelis Hakim
ataupun mediator untuk agar para pihak yang bersengketa merasa adanya
kepuasan diantara mereka manakala mediasi atau perdamaian dapat dilakukan,
baik melalui mediasi ataupun perdamaian dalam persidangan, dikarenakan hampir
dapat dipastikan ada salah satu pihak (terutama Tergugat/Termohon) menyatakan
rasa tidak puas, manakala putusan dijatuhkan oleh pengadilan (bersifat ajudikasi),
sehingga langkah mediasi harus menjadi prioritas kinerja peradilan. Adapun untuk
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
27
Kata Pengantar
Tahun 2015 mediasi yang dilakukan oleh hakim mediator dan berhasil 5 perkara,
sehingga ada peningkatan secara kuantitatib di tahun 2016 yang berhasil 7
perkara.
Sementara ada 2 (dua) indikator yang tidak memenuhi target, yaitu
penyelesaian perkara yang ditarget 99 % tercapai 95,82 % dan perkara yang
diselesaikan lebih dari 5 bulan ditarget 100 % tercapai 98,67 % . Hal pertama
karena kenaikan perkara di Pengadilan Agama Polewali sangat segnifikan, naik 100
% lebih dibanding Tahun 2015. Tahun 2015 memutus perkara = 736, sementara
tahun 2016 memutus = 1579 perkara dengan jumlah hakim yamg hampir sama.
Untuk hal kedua karena tenggang waktu penyelesaian perkara dipercepat yang
semula 6 bulan menjadi 5 bulan dan juga karena peningkatan perkara ghaib dan
waris yang pemeriksaannya relatif lebih lama.
2. PENINGKATAN AKSESIBILITAS PUTUSAN HAKIM
Persentase penerimaan putusan hakim oleh pencari keadilan dari tahun
ketahun, naik-turunnya tidak signifikan, baik banding, kasasi maupun PK,
tergantung perkara yang diperiksa dan diputus oleh Majelis Hakim. Yang banyak
melakukan upaya hukum adalah yang terkait masalah sengketa harta: harta
bersama, waris dan pembebanan uang/biaya akibat perceraian.
Untuk perkara yang tidak banding melampui target, target 99 % yang tidak
banding 99,24 %. Bila dilihat dari jumlah yang diputus tahun lalu dan tahun ini dan
angka banding tahun lalu 10 perkara tahun ini 12 perkara, meskipun angka jumlah
yang banding lebih besar, tapi dari persentasi tahun ini yang banding lebih
sedikit.
Disamping faktor jenis sengketa, upaya hukum juga dipengaruhi oleh
pengetahuan hukum pencari keadilan dan keterbukaan informasi publik. Semakin
cerdas masyarakat pencari keadilan upaya hukum tidak dapat dibendung, maka
target perkara yang tidak mengajukan kasasi dan PK 100% tidak relevan lagi.
Tahun lalu kasasi 2 dan tahun ini 4, tahun lalu tidak ada PK tahun ini 1 perkara.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
28
Kata Pengantar
3. PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA
Persentase berkas perkara yang disidangkan, diputus, diterbitkan salinan
putusannya dan akta cerainya tahun ini semua sesuai dengan target. Hal tersebut
dapat dimaklumi karena tahun ini proses persidangan dan penyelesaian
adminstrasi perkara sudah diberlakukan SIPP versi 3.1.5 dimana software ini
memiliki menu-menu yang semakin lengkap. SIPP disamping sebagai media
pengolah data juga memilki jaringan interkoneksi yang lebih kaya dibanding
aplikasi sebelumnya.
Yang sering menjadi kendala dalam proses penyelesaian perkara biasanya
karena para pihak tidak segera mengambil salinan putusan/penetapan atau akta
cerai di pengadilan, demikain pula untuk pengiriman ke KUA terkendala biaya
pengiriman, namun berkat kerja keras semua stakeholder hambatan-hambatan
tersebut bisa teratasi.
4. PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCES TO
JUSTICE)
Untuk layanan hukum bagi pihak yang tidak mampu dengan biaya DIPA yang
pada tahun 2016 tersedia 7 perkara telah terserap habis 100 % meskipun dengan
serapan yang agak lambat, artinya sampai akhir tahun. Hal demikian karena
pengadilan bersifat pasif tidak boleh mencari perkara dan proses perkara mulai
berjalan seiring dengan pendaftaran pihak yang tidak mampu tersebut.
Dibanding tahun lalu sidang keliling tahun 2016 mengalami kenaikan selaras
dengan kenaikan perkara isbat nikah. Isbat nikah tahun 2015 hanya 152 perkara
sementara tahun 2016 ada 843 perkara, jadi naik 554 %, suatu kenaikan yang luar
biasa. Jika ditarget 100 % sama dengan tahun lalu berarti 152 perkara, realisanya
menjadi 843 atau 554% dan 80% dari sidang isbat adalah sidang keliling sehingga
sidang keliling sekitar 675 perkara, yakni 444 %.
Untuk pelayanan meja informasi selalu aktif sesuai jam kerja. Telah
melayani berbagai kebutuhan informasi pencarai keadilan, baik lisan maupun
tertulis. Kegiatan yang direkam dan dilaporkan adalah pelayanan yang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
29
Kata Pengantar
terdokumen. Sementara untuk pengaduan tertulis, sepanjang tahun 2016 adalah
nihil. Hal tersebut terjadi sangat mungkin karena pencari keadilan merasa
terlayani dengan baik. Dalam hal pelayanan dan kepuasan pencari keadilan
Pengadilan Agama Polewali telah mengadakan surve kepuasan pencari keadilan
dalam rangka ISO 9001 2015 pada bulan November 2016. Dari 100 responden dan
9 unsur pelayanan yang ditanyakan memperoleh nilai B (baik).
Adapun indikator terakhir peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
pengadilan ditahun 2016 ini adalah persentase putusan pengadilan yang
dipublikasikan ke masyarakat melaui web Mahkamah Agung. Jika tahun 2015 yang
dapat dipublikasikan sebanyak 741 perkara, tahun ini ada 811 perkara. Dilihat
banyaknya yang dipublikasikan mengalami kenaikan, namun dilihat dari jumlah
perkara yang diputus mengalami penurunan. Kendalanya tenaga admin yang
terbatas dan terkadang jaringan tidak setabil. Upload putusan adalah bentuk
layanan keterbukaan informasi kepada publik sehingga masyarakat dapat
memperoleh informasi yang cepat dan akurat terhadap kebutuhan informasi
pengadilan.
5. PENINGKATAN KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN
Sebagai indikator utama dalam sasaran ini adalah tindak lanjut permohonan
eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap. Dari jumlah perkara
yang diputus bila dikaitkan dengan yang dimohonkan eksekusi tidak banyak,
pertahun sekitar empat perkara. Tahun 2015 permohonan eksekusi ada 4 perkara,
sisa tahun sebelumnya ada 3 perkara jumlah 7 perkara, berhasil diselesaikan tahun
2015 ada 3 perkara, sisa 4 perkara. Tahun 2016 permohonan eksekusi juga ada 4
perkara, ditambah tahun sebelumnya = 8 perkara dan diselesaikan 4 perkara, sisa
empat perkara.
Hambatan pelaksanaan eksekusi adalah pada faktor aparat keamanan
(kepolisian). Ketika Pengadilan Agama minta bantuan pengamanan eksekusi
kepada kepolisian dalam hal ini Polres Polewali, Polres selalu minta salinan
putusan. Kemudian setelah pihak Polres memegang salinan putusan mereka
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
30
Kata Pengantar
memanggil Pemohon eksekusi dan Termohon eksekusi untuk dimediasi dan
mediasi ini sering memakan waktu panjang karena berulang kali dan biaya yang
besar, pihak Polres menentukan sendiiri biaya mediasi dan eksekusi.
Pengadilan Agama Polewali berpendapat bahwa langkah Polres tersebut
sudah melebihi kewenangannya dan sudah beberapa kali menyatakan keberatan
kepada pihak Polres, namun pihak Polres berdalih langkah demikian atas petunjuk
Polda setelah terjadinya korban meninggal pada kasus eksekusi di Unasman
beberapa tahun yang lalu.
Pada rapat pembinaan di PTA Makassar sudah sering disampaikan oleh para
Ketua PA agar PTA berkoordinasi dengan Polda Susel mengenai tindakan kepolisian
terkait dengan eksekusi, bahkan pada akhir tahun 2015 ketika ada pembinaan PA
dan PN oleh Ketua Mahkamah Agung hal tersebut juga telah disampaikan, namun
sampai hari ini kebijakan pihak kepolisian tersebut belum ada perubahan. Dengan
demikian permohonan eksekusi yang masih belum tuntas ditindaklanjuti semua
faktor keamanan/non teknis.
6. PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN
Sasaran ini difokuskan pada peningkatan tindak lanjut dari hasil
pengawasan (temuan), khususnya pengawasan internal pada Pengadilan Agama
Polewali yang dilaksanakan oleh unsur pimpinan dan hakim pengawas bidang yang
telah ditetapkan dengan surat keputusan dan pengawasan yang dilakukan oleh
Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Agama Makassar.
Untuk sasaran ke enam ini, Pengadilan Agama Polewali menetapkan
dua indikator kinerja, yaitu :
1. Persentase pengaduan yang ditindak lanjuti
2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
31
Kata Pengantar
Tahun 2016 ini tidak ada pengaduan yang disampaikan kepada Pengadilan
Agama Polewali, baik lisan maupun tertulis. Meja pelayanan informasi dan
pengaduan selalu dibuka sesuai jam kerja, juga pengaduan melalui SMS maupun
melalui layanan online yang mudah diakses namun pengaduan tetap nihil. Yang
pernah diterima oleh Pengadilan Agama Polewali adalah tembusan surat
pengaduan yang langsung ditujukan kepada PTA atau Mahkakamah Agung, tapi
sampai laporan ini dibuat tidak ada tindak lanjutnya.
Hasil Pengawasan internal oleh hakim pengawas bidang yang dilakukan
setiap Triwulan semua hasil temuanya sudah ditindaklanjuti sesuai bidangnya
masing-masing, kecuali yang terkait dengan kebijakan PTA maupun Mahkamah
Agung, misalnya soal penambahan tenaga Juru Sita Pengganti, tenaga staf dll.
Demikian pula hasil temuan Hakim Tinggi Pengawas, maksimal sudah ditindak
lanjuti, kecuali yang mennyangkut anggaran yang belum tersedia atau tenaga yang
sangat kurang. Yang belum ditindak lanjuti karena anggaran antara lain pembelian
kipas angin di ruang tunggu dan akan diupayakan di tahun 2017, yang terkait
dengan tenaga adalah penataan perpustakaan yang yang memenuhi standar.
Perpustakaan sudah mulai dibenahi tapi belum maksimal karena tidak punya
tenaga yang cukup, apalagi tenaga profesional (pustakawan).
Pengadilan Agama Polewali tahun ini mengikuti program ISO 9001 2015
secara swadana, dimulai pembenahan manajemen sejak 4 Agustus 2016 di bawah
bimbingan konsultan Bpk Wawan Widiatmoko, S.T, M.Psi dan berakhir 4 November
2016 dengan rapat tinjauan manajemen, total waktu sekitar 4 bulan. Setelah
semua dokumen yang terkait dengan pelayanan pencari keadilan dibenahi dan
diaplikasikan dalam proses pelayanan, lalu di audit dan diperbaiki lagi sesuai
pendekatan proses PDCA (plan, do, check and act), maka pada tanggal 12 dan 13
Januari 2016 Pengadilan Agama Polewali kedatangan Tim Audit dari TCL
(Transpacific Certification Limited) yang berpusat di Austaralia, yakni Lead
Auditor Bpk. Muhamad Husen dan anggota tim Ibu Yanita. Hasil Audit pengadilan
Agama Polewali dinyatakan lulus memenuhi syarat menerima sertifikat ISO 9001
2015 dengan 3 temuan minor, yakni hasil audit internal dokumen verifikasi belum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
32
Kata Pengantar
lengkap, kartu kontrol perbaikan alat pengolah data dan mesin tidak ada dan
genset yang tidak memenuhi standar kantor. Temuan pertama dan kedua telah
ditindak lanjuti, sementara temuan ketiga tentang pengadaan genset karena
terkait kebijakan anggaran dari Mahkamah Agung maka bisa ditolerir untuk tindak
lanjutnya.
7. MENINGKATNYA KUALITAS SDM
Untuk meningkatkan kualitas SDM Pengadilan Agama Polewali semua
pelatihan teknis yang diadakan Mahkamah Agung dalam hal ini oleh Pusdiklat
Balitbangkumdil selalu dipenuhi oleh Pengadilan Agama Polewali, terakhir
Pengadilan Agama Polewali mengikut sertakan Wakil Ketua, H. A. Zahri, S.H, M.HI
Diklat Sertifikasi Hakim Ekonomi Syariah dan dinyatakan lulus dan berwenang
mengadili sengketa ekonomi syariah. Tidak hanya itu, bahkan Pengadilan Agama
Polewali mengadakan DDTK (diklat ditempat kerja) untuk para Panitera Pengganti
dan Juru Sita tentang pembuatan BAS (berita acara sidang) yang baik dan benar
dan tata cara pemanggilan dan pemberitahuan yang benar. Jadi 6 kali kegiatan
telah terpenuhi sesui target.
Diklat non teknis yang diikuti pegawai pengadilan Agama Polewali lebih
banyak, ada 13 kegiatan sesuai target. Diklat non teknis lebih sering diadakan,
tidak hanya oleh PTA dan Mahkamah Agung RI, tapi juga oleh lembaga terkait,
misalnya Kementerian Keuangan, Kementerian PAN dan RB dan lain-lain, masih
ditambah DDTK aplikasi SIPP kepada semua user oleh Tim SIPP Nasional MARI.
Dengan Diklat formal tersebut di atas ditambah motivasi dan pembinaan
dari MARI, PTA dan Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Agama Polewali kualiats SDM
semakin meningkat, terbukti telah mendapat apresiasi dari Ketua dan Wakil Ketua
PTA serta meraih sertifikat ISO 9001 2015.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
33
Kata Pengantar
8. MENINGKATNYA MANAJEMEN PELAKSANAAN TUPOKSI
Indikator pada bagian ini adalah terserapnya 100% anggaran keuangan yang
diharapkan mampu menunjang seluruh kegiatan pada pengadilan, baik berupa
penanganan perkara, administrasi dan laporan perkara, keuangan maupun BMN
yang tepat waktu dan bisa dipertanggung jawabkan. Seluruh indikator ini
terealisasikan 100% dari semua yang ditargetkan pada penetapan/perjanjian
kinerja tahun 2016.
9. MENINGKATNYA SARANA DAN PRASARANA
Pada sasaran ini ditetapkan indikator yang harus dilaksanakan yakni;
persentase realisasi pelaksanaan anggaran dalam bentuk pengadaan barang
sebanyak 2 kegiatan. Pada indikator ini telah terealisasi 100% atau sebanyak 2
kegiatan berupa penambahan alat prasarana kantor berupa meubelair, peralatan
mesin pengolah data dan beberapa pengadaan ruang informasi dan pengaduan.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pada tahun 2016 Pengadilan Agama Polewali mengelola anggaran yang
termuat dalam 2 (dua) DIPA. Untuk DIPA-005.01.2.307630/2016 besaran dananya
sebesar Rp.3.620.470.000,- yang bersumber dari Badan Urusan Administrasi
Mahkamah Agung. Sedang untuk DIPA-005.04.2.309091/2016 besaran dananya
sebesar Rp. 37.600.000,- yang bersumber dari Direktoran Jenderal Badan
Peradilan Agama, berikut adalah rincian dari tiap tiap anggaran tersebut.
Realisasi Belanja Negara Pengadilan Agama Polewali per 31 Desember TA
2016 adalah sebesar Rp. 3.597.288.949 setelah dikurangi pengembalian belanja,
atau sebesar 99,36% dari anggaran senilai Rp. 3.620.470.000. Rincian anggaran
dan realisasi belanja pada TA 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 31 Desember TA 2016 (dalam satuan Rupiah)
Uraian 31 Desember TA 2016
Pagu Realisasi %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
34
Kata Pengantar
Belanja Pegawai 2.802.118.000 2.784.804.210 99,38
Belanja Barang 625.352.000 619.564.739 99,07
Belanja Modal 193.000.000 192.920.000 99,95
Total Belanja Bruto 3.235.470.000 3.597.288.949 93,15
Pengembalian Belanja 0 0
Total Belanja Netto 3.620.470.000 3.597.288.949 93,15
Realisasi Belanja Negara mengalami kenaikan sebesar Rp.587.768.788, atau
sebesar (19,53) persen dari realisasi tahun lalu pada periode yang sama.
Penurunan tersebut disebabkan karena Jumlah Pagu yang lebih banyak dibanding
Pagu TA 2015 sehingga secara otomatis banyak kegiatan, target dan volume dari
output dari anggaran juga meningkat.
Perbandingan realisasi belanja TA 2016 dan 2015 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Perbandingan Realisasi Belanja per 31 Desember TA 2016 dan TA 2015
(dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2016 TA 2015 Naik (Turun)
Rp %
Belanja Pegawai 2.784.804.210 2.292.593.717 492.210.493 21,46
Belanja Barang 619.564.739 476.926.444 142.638.295 29,90
Belanja Modal 192.920.000 240.000.000 (47.080.000) (19,61)
Total Belanja 3.597.288.949 3.009.520.161 587.768.788 19,53
1. BELANJA PEGAWAI
Realisasi Belanja Pegawai Pengadilan Agama Polewali per 31
Desember TA 2016 dan TA 2015 adalah sebesar Rp. 2.784.804.210 dan Rp.
2.292.593.717.
Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 Semester II mengalami kenaikan
sebesar (21,46) persen dibandingkan Realisasi Belanja Pegawai TA 2015. Hal
ini disebabkan antara lain mutasi kerja dilingkungan Mahkamah Agung,
menambah jumlah pegawai di satuan kerja Pengadilan Agama Polewali yang
mengakibatkan berkurangnya penyerapan anggaran pada belanja pegawai.
Dimana pada Tahun anggaran 2016 jumlah pegawai sebanyak 26 jiwa,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
35
Kata Pengantar
sementara pada Tahun Anggaran 2015 pada semester yang sama jumlah
pegawai sebanyak 23 jiwa.
Rincian Belanja Pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah:
Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember TA 2016 dan TA 2015 (dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2016 TA 2015 Naik(Turun) %
Beban Gaji Pokok PNS 1.212.659.040 997.324.640 215.334.400 21,59
Beban Pembulatan Gaji PNS 19.090 19.795 (705) (3,56)
Beban Tunj. Suami/Istri PNS 75.462.510 68.437.600 7.024.910 10,26
Beban Tunj. Anak PNS 22.606.700 21.103.714 1.502.986 7,12
Beban Tunj. Struktural PNS 32.170.000 20.410.000 11.760.000 57,61
Beban Tunj. Fungsional PNS 1.032.295.000 842.440.000 189.855.000 22,53
Beban Tunj. PPh PNS 135.093.970 124.666.646 10.427.324 8,36
Beban Tunj. Beras PNS 57.680.300 52.322.500 5.357.800 10,23
Beban Uang Makan PNS 169.346.000 162.631.000 6.715.000 4,12
Beban Tunjangan Umum PNS 4.560.000 3.240.000 1.320.000 40,74
Beban Uang Lembur 42.911.600 0 42.911.600 0,00
Total Belanja Brutto 2.784.804.210 2.292.595.895 492.208.315 21,46
Pengembalian Belanja 0 (2.178) 2.178 (100,00)
Total Belanja Netto 2.784.804.210 2.292.593.717 492.210.493 21,46
2. BELANJA OPERASIONAL
Realisasi Belanja Barang Pengadilan Agama Polewali per 31 Desember
TA 2016 dan TA 2015 adalah sebesar Rp. 619.564.739 dan Rp. 476.926.444.
Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan sebesar (29,92)
persen dibandingkan Realisasi Belanja Barang TA 2015. Rincian Belanja
Barang dapat dilihat pada tabel berikut :
Perbandingan Belanja Barang per 31 Desember TA 2016 dan TA 2015 (dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2016 TA 2015 Perubahan
Realisasi Realisasi Rp %
Belanja Barang Operasional 213.400.600 149.001.404 64.399.196 43,22
Belanja Barang Non Operasional 31.237.000 28.979.500 2.257.500 7,78
Belanja Jasa 60.135.993 58.212.526 1.923.467 3,30
Belanja Pemeliharaan 184.443.403 104.536.614 79.906.789 76,43
Belanja Perjalanan Dinas 102.927.743 117.602.000 (14.674.257) (12,47)
Total Belanja Brutto 619.564.739 476.926.444 142.638.295 29,90
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 619.564.739 476.926.444 142.638.295 29,90
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
36
Kata Pengantar
3. BELANJA BARANG
Realisasi Belanja Modal Pengadilan Agama Polewali per 31 Desember
TA 2016 dan TA 2015 adalah sebesar Rp. 192.920.000 dan Rp. 240.000.000.
Anggaran Pagu Belanja Modal TA 2016 sebesar Rp. 193.000.000;
Anggaran Belanja Modal ini berupa Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi sebesar Rp. 86.000.000; Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
sebesar Rp. 57.000.000; dan Belanja penambahan nilai gedung dan
bangunan sebesar Rp. 50.000.000;
Belanja Modal per 31 Desember 2016 sudah terealisasi sebesar Rp.
192.920.000; Peralatan dan Fasilitas Perkantoran sesuai bukti SP2D nomor
: 160591302000006 tanggal 28 April 2016 terealisasi sebesar Rp. 57.000.000;
Yakni berupa pengadaan Tangki Air dengan dukukan/instalasi, AC dan
Gordyn.
Belanja penambahan nilai gedung dan bangunan sesuai bukti SP2D
nomor : 160591302000005 tanggal 13 April 2016 sebesar Rp. 49.920.000;
Yakni berupa pengadaan raling tangga di Kantor Pengadilan Agama
Polewali.
Belanja Modal pengolah data dan komunikasi sesuai bukti SP2D
nomor: 160591302000022 tanggal 29 Juli 2016 sebesar Rp. 86.000.000;
Yakni berupa pengadaan Laptop, PC, Scanner, Printer dan Router.
Rincian Belanja Modal dapat dilihat pada tabel di bawah :
Perbandingan Belanja Modal per 31 Desember TA 2016 dan TA 2015 (dalam satuan Rupiah)
Uraian TA 2016 TA 2015 Perubahan
Rp %
Belanja Modal Peralatan & Mesin 143.000.000 240.000.000 (97.000.000) 100,00
Belanja Modal Gedung & Bangunan 49.920.000 0 49.920.000 0,00
Total Belanja Brutto 192.920.000 240.000.000 (47.080.000) (19,61)
Pengembalian Belanja 0 0 0 0
Total Belanja Netto 192.920.000 240.000.000 (47.080.000) (19,61)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
37
Kata Pengantar
BAB IV
P E N U T U P
( Kesimpulan )
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Polewali
Tahun 2016 dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, di
bidang pelayanan publik yang menyangkut pelaksanaan kekuasaan kehakiman.
Laporan akuntabilitas ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas
Pengadilan Agama Polewali dalam melaksanakan kewenangan atau tugas pokok
dan fungsinya sebagai lembaga yudikatif. Sangat disadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan dalam menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas
seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang
berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil kinerja dan pelayanan
publik yang telah dilakukan oleh aparatur Pengadilan Agama Polewali tahun 2016.
Di masa mendatang Pengadilan Agama Polewali masih perlu melakukan
berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan pelaporan ini agar terwujud
transparansi dan akuntabilitas yang kita ingin wujudkan bersama.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka mewujudkan reformasi
birokrasi sebagai implementasi cetak biru Mahkamah Agung RI jilid II. Pengadilan
Agama Polewali sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman di daerah
telah berusaha dengan berbagai upaya agar terwujud lembaga peradilan yang
efektif, efisien, bersih serta berorientasi kepada rasa keadilan masyarakat menuju
Pengadilan Agama yang Agung. Salah satu prestasi yang membanggakan
Pengadilan Agama Polewali adalah memperoleh pengakuan internasional dalam
memberikan pelayanan kepada pencari keadilan dari TCL sebagai peraih ISO 9001
2016. Penghargaan ini meniscayakan komitmen semua warga pengadilan Agama
Polewali untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan di tahun-tahun
mendatang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 PENGADILAN AGAMA POLEWALI|
38
Kata Pengantar
Belum seluruh upaya tersebut mencapai hasil sesuai dengan harapan,
namun setidaknya upaya berkelanjutan tetap akan dilakukan oleh seluruh aparatur
Pengadilan Agama Polewali dalam mewujudkan reformasi birokrasi ini melalui
penyusunan birokrasi yang efektif, ketatalaksanaan yang efisien,
ketersediaan SDM aparatur yang profesional, peningkatan akuntabilitas,
penerapan sistem pengawasan yang integral, penerapan budaya kerja dan pada
akhirnya mampu mewujudkan pelayanan publik yang sesuai dengan harapan
masyarakat.
Dalam upaya tersebut, maka pada tahun mendatang Pengadilan Agama
Polewali akan melakukan berbagai langkah koordinasi dengan berbagai instansi
pemerintah terkait untuk mensinergikan dan mengharmoniskan berbagai kebijakan
yang terkait dengan Program Prioritas Peradilan Agama dalam pelaksanaan Justice
For All.
Kiranya LKjIP Tahun 2016 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan
sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna
peningkatan kinerja dan pula khususnya bagi Pimpinan dan seluruh komponen
organisasi Pengadilan Agama Polewali, LKjIP ini diharapkan dapat menjadi salah
satu sumbangan penting dalam penyusunan dan implementasi: Rencana Kerja
(Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran
(Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa-masa
mendatang menuju akhir Rencana Strategis pada Tahun 2019
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJAPENGADILAN AGAMA POLEWALI
PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,dan akuntabel yang berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : H. A. Zahri, SH., M.HI.
Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Polewali
Selanjtunya disebut Pihak Pertama :
Nama : H. Helmy Bakrii, SH. MH.
Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar
Selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuailampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kenerja jangka menengah sepertiyang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab kami.
Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukanevaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yangdiperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan saksi.
Polewali, 13 Februari 2017
Pihak Kedua Pihak Pertama
H. Helmy Bakrii, SH. MH. H. A. Zahri, SH. MHI.NIP. 195004231979031001 NIP. 196305101989031004
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
UNIT KERJA : PENGADILAN AGAMA POLEWALI
NO. SASARANPROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Peningkatan kinerjapenyelesaian perkara
1. Persentase Mediasi yang diselesaikan 8%
2. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan
100%
3. Persentase perkara yang diselesaikan 97%
4. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 5(bulan) bulan
99%
5. Persentase minutasi perkara tepatwaktu
100%
2. Peningkatan aksepbilitasputusan hakim
1. Persentase perkara yang tidakmengajukan upaya hukum :- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
99%99%99%
3. Peningkatan efektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara
1. Persentase penyelesaian administrasiperkara
100%
2. Persentase penyelesaian administrasiputusan perkara
100%
3. Prosentase perkara yang disidangkan 100%
4. Persentase penyampaian salinanputusan pada KUA dan para pihak.
100%
5. Persentase akta cerai yang diterbitkan 100%
4. Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadapPengadilan AgamaPolewali (acces tojustice)
1. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan
100%
2. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara sidangkeliling
100%
3. Persentase pelayanan meja informasi 100%
4. Persentase putusan yang dapat diunggah (Upload) di Website danSIADPA
99%
5. Meningkatnya kepatuhanterhadap putusanpengadilan
Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara yang berkekuatanhukum tetap dapat ditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitaspengawasan
1. Persentase pengaduan masyarakatyang ditindaklanjuti
100%
2. Persentase temuan hasil pemeriksaaneksternal dapat ditindaklanjuti
100%
7. Peningkatan kualitasSDM
1. Persentase pembinaan teknis yustisial 100%
2. Persentase pembinaan teknis nonyustisial
100%
8. Peningkatan dukunganmanajemen dalampelaksanaan tupoksi
1. Persentase realisasi pelaksanaananggaran dalam satu tahun anggaran
100%
2. Persentase ketepatan laporankeuangan
100%
3. Persentase ketepatan pelayananadministrasi kepegawaian yangdilaksanakan
100%
4. Persentase ketepatan penyelesaianlaporan BMN
100%
9. Peningkatan Sarana danPrasarana dalammenunjang pelaksanaantupoksi PengadilanAgama Polewali
Persentase realisasi pelaksanaananggaran pengadaan dalam satu tahunanggaran
100%
Kegiatan Anggaran
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Rp.3.628.257.000,-dan program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur MA-RI
2. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Rp 37.500.000,-
Polewali, 13 Februari 2017
Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar Ketua Pengadilan Agama Polewali
H. Helmy Bakri, SH. MH. H. A. Zahri, SH., M.H.I.
RENCANA KINERJA TAHUNANUNIT KERJA : PENGADILAN AGAMA POLEWALI
TAHUN ANGGARAN 2018
NO. SASARANPROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Peningkatan kinerjapenyelesaian perkara
1. Persentase Mediasi yangdiselesaikan
9 %
2. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan
100%
3. Persentase perkara yangdiselesaikan
99%
4. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktumaksimal 6 (enam) bulan
99%
5. Persentase minutasi perkara tepatwaktu
100%
2. Peningkatan aksepbilitasputusan hakim
1. Persentase perkara yang tidakmengajukan upaya hukum :- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
99%99%99%
3. Peningkatan efektifitaspengelolaan penyelesaianperkara
1. Persentase penyelesaian administrasiperkara
100%
2. Persentase penyelesaianadministrasi putusan perkara
100%
3. Prosentase perkara yangdisidangkan
100%
4. Persentase penyampaian salinanputusan pada KUA dan para pihak.
100%
5. Persentase akta cerai yangditerbitkan
100%
4. Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadapPengadilan AgamaPolewali (acces to justice)
1. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan
100%
2. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara sidangkeliling
100%
3. Persentase pelayanan meja informasi 100%
4. Persentase putusan yang dapat diunggah (Upload) di Website danSIADPA
99%
5. Meningkatnya kepatuhanterhadap putusanpengadilan
Persentase permohonan eksekusiatas putusan perkara yangberkekuatan hukum tetap dapatditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitaspengawasan
1. Persentase pengaduan masyarakatyang ditindaklanjuti
100%
2. Persentase temuan hasil pemeriksaaneksternal dapat ditindaklanjuti
100%
7. Peningkatan kualitas SDM 1. Persentase pembinaan teknis yustisial 100%
2. Persentase pembinaan teknis nonyustisial
100%
8. Peningkatan dukunganmanajemen dalampelaksanaan tupoksi
1. Persentase realisasi pelaksanaananggaran dalam satu tahun anggaran
100%
2. Persentase ketepatan laporankeuangan
100%
3. Persentase ketepatan pelayananadministrasi kepegawaian yangdilaksanakan
100%
4. Persentase ketepatan penyelesaianlaporan BMN
100%
9. Peningkatan Sarana danPrasarana dalammenunjang pelaksanaantupoksi Pengadilan AgamaPolewali
Persentase realisasi pelaksanaananggaran pengadaan dalam satu tahunanggaran 100%
Polewali, 13 Februari 2017
Pengadilan Agama Polewali
Ketua,
H. A. Zahri, S.H., M.H.I.NIP. 196305101989031004
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015 - 2019.Tujuan 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Polewali memenuhi butir 1 dan 2 di atas
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya penyelesaianperkara.
Peningkatan aksepbilitasputusan Hakim.
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
b. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan.
c. Persentase perkara yang diselesaikan.
d. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 6 bulan
e. Persentase minutasi perkara tepatwaktu
Persentase perkara yang tidakmengajukan upaya hukum:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali.
6%
100 %
99 %
99%
99%
99 %99 %99 %
7%
100 %
99 %
100 %
100%
99 %99 %99 %
8%
100 %
99 %
100 %
100%
99 %99 %99 %
9%
100 %
99 %
100 %
100%
99 %99 %99 %
10%
100 %
99 %
100 %
100%
99 %99 %99 %
Peningkatan efektifitaspengelolaan penyelesaianperkara.
Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces to justice)Peningkatan penyelesaianperkara.
a. Persentase penyelesaian administrasiperkara
b. Persentase penyelesaian administrasiputusan
c. Persentase perkara yang disidangkan
d. Persentase penyampaian salinanputusan pada KUA dan para pihak
e. Persentase akta cerai yang diterbitkan
a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan.
b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara sidangkeliling.
c. Persentase pelayanan meja informasi
d. Persentase putusan yang dapat diunggah (Upload) di website danSIADPA
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
99 %
100 %
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
99%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
99 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
99 %
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100%
99 %
Meningkatnya kepatuhanterhadap putusan pengadilan.
Meningkatnya kualitaspengawasan.
Peningkatan kualitas SDM
Peningkatan dukunganmanajemen dalampelaksanaan tupoksi
Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara yang berkekuatan hukumtetap yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pengaduan masyarakatyang ditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaaneksternal yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pembinaan teknis yustisial
b. Persentase pembinaan teknis nonyustisial
a. Persentase realisasi pelaksanaananggaran dalam satu tahun anggaran
b. Persentase ketepatan laporankeuangan
c. Persentase ketepatan pelayananadministrasi kepegawaian yangdilaksanakan
d. Persentase ketepatan penyelesaianlaporan BMN
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%