laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip)...reformasi birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang...
TRANSCRIPT
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LKjIP)
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLORADINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN BLORATAHUN 2019
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan Karunia-Nya,Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan KetahananPangan Tahun 2019 telah terselesaikan. Laporan Kinerja merupakan bentukkomitmen Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalammengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(SAKIP) sebagai mana diamanatkan dalam Peraturan Menteri PAN danReformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk TeknisPerjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas LaporanKinerja Instansi Pemerintah.
LKjIP merupakan wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepadamasyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahunanggaran. Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah diukur,dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk Laporan Kinerja.
Tujuan penyusunan LKjIP adalah untuk menggambarkan penerapanRencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsiorganisasi di masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaiansasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kulitas capaiankinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunanLKjIP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip goodgovernance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitasdi lingukungan pemerintah.
Demikian LKjIP ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai bahanbagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan kinerjadi masa mendatang.
Blora, Januari 2020
KEPALA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA
Ir. RENI MIHARTI, M.Agr. BusPembina Utama Muda
NIP.19620316 198903 2 004
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .........................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................
A. Gambaran Umum Organisasi .....................................................
B. Susunan Organisasi....................................................................
C. Fungsi Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan .........
D. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan...............................................................
BAB II. PERENCANAAN KINERJAA. Perencanaan Kinerja ...................................................................
B. Perjanjian Kinerja.....................................................................
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2018A. Capaian Kinerja Organisasi.........................................................
B. Realisasi Anggaran ..................................................................
BAB IV. PENUTUPA. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan .....................................................................
B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja Di Masa Datang ................
LAMPIRAN .......................................................................................
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
BAB I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Organisasi
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora sesuaiUndang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerahsebagai Perangkat Daerah yang membantu dan bertanggung jawabkepada Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan danberdasarkan pada Peraturan Bupati Blora Nomor 16 Tahun 2016mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerahberdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidangpertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
Mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerjadan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora sebagai instansipemerintah diwajibkan menetapkan target kinerja dan melakukanpengukuran kinerja yang telah dicapai serta menyampaikan LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
Penyusunan LKjIP Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Tahun 2019 dimaksudkan sebagai bentukpertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dansasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2019,serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja Dinas Pertanian danKetahanan Pangan Kabupaten Blora pada tahun mendatang. Pelaporankinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikanpencapaian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan KabupatenBlora dalam satu anggaran kepada masyarakat dan pemangkukepentingan lainnya.
Target kinerja yang harus dicapai Dinas Pertanian dan KetahananPangan Kabupaten Blora Tahun 2019, merupakan penjabaran dari visi,misi dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra)Tahun 2017-2021 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019. Pengukuranpencapaian kinerja bertujuan untuk mendorong Instansi Pemerintahdalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan efektifitas darikebijakan dan program serta dapat menjadi masukan dan umpan balikbagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kinerjainstansi pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LKjIPdidasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja pada DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
B. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Kedudukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora dan
Peraturan Bupati Nomor 59 tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora.
b. Tugas Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yaitu
melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam kebijakan teknis di
bidang pertanian dan ketahanan pangan.
c. Fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
adalah :
- perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
- pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
- pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
- pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
- pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati
terkait dengan tugas dan fungsinya.
C. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
Adapun rincian susunan organisasi pada Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahkan:
- Subbagian Program;
- Subbagian Keuangan; dan
- Subbagian Umum Dan Kepegawaian.
c. Bidang Tanaman Pangan, membawahkan:
- Seksi Produksi Tanaman Pangan;
- Seksi Sarana Prasarana Tanaman Pangan; dan
- Seksi Perlindungan Dan Usaha Tanaman Pangan.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
d. Bidang Hortikultura, membawahkan:
- Seksi Produksi Hortikultura;
- Seksi Sarana Prasarana Hortikultura; dan
- Seksi Perlindungan Dan Usaha Hortikultura.
e. Bidang Perkebunan, membawahkan:
- Seksi Produksi Dan Perlindungan Perkebunan; dan
- Seksi Usaha Dan Sarana Prasarana Perkebunan.
f. Bidang Ketahanan Pangan, membawahkan:
- Seksi Ketersediaan Pangan;
- Seksi Distribusi Pangan; dan
- Seksi Penganekaragaman Pangan Dan Konsumsi.
g. Bidang Penyuluhan dan Sumber Daya Manusia, membawahkan:
- Seksi Kelembagaan Penyuluhan Dan Sumber Daya Manusia; dan
- Seksi Penyelenggaraan Penyuluhan.
h. UPTD Balai Benih Pertanian.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Gambar I.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Dan KetahananPangan Kabupaten Blora
UPTD BalaiBenih
Pertanian
SEKRETARISDINAS
D. Sumberdaya1. Susunan Kepegawaian
Jumlah Pegawai di Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora sebanyak : 157 orang. Pembagian klasifikasi dibagimenjadi beberapa sebagaimana tersaji dalam tabel dan bagan berikut :
Tabel I.1 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Golongan Tahun 2019
NO GOLONGAN JUMLAH (ORANG)1 IV.c 1
2 IV.b 9
3 IV.a 22
4 III.d 22
5 III.c 17
6 III.b 6
7 III.a 13
8 II.d 1
9 II.c 3
10 II.b 1
11 II.a 1
12 I.d 0
13 I.c 2
14 I.b 0
15 I.a 0
16 Tenaga Honorer 59
Jumlah 157
Gambar I.2. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Pangan KabupatenBlora Berdasarkan Golongan Tahun 2019
0 0 2 0 1 1 3 1
13
6
17
22 22
9
1 0
59
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Tabel I.2 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Esselonering Tahun 2019
No Eselon Jumlah(orang)
1 II.b 12 III.a 13 III.b 54 IV.a 175 IV.b 16 Fungsional (Penyuluh) 577 Fungsional Umum (Staf) 16
Jumlah (orang) 98
Gambar I.3. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Esselonering Tahun 2019
Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Jenjang Pendidikan Formal Tahun 2019
JENJANG PENDIDIKAN FORMAL JUMLAH PEGAWAI
Sekolah Dasar 1SLTP 1SLTA 10Diploma III/Sarjana Muda 6Diploma IV 2Sarjana/S1 68Pasca Sarjana/S2 10
JUMLAH 98
1 1
5
17
1
57
16
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Gambar I.4. Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganKabupaten Blora Berdasarkan Jenjang Pendidikan Formal Tahun 2019
2. Aset/Modal Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Blora
Dalam upaya mendukung tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora perlu ada asset/modal yang
dimiliki, diantaranya : asset lahan/tanah, peralatan dan mesin,
gedung/bangunan dan lain-lain.
Tabel I.4. Rekapitulasi Inventarisasi Aset Tahun 2019
No Nama /Jenis Barang Jumlah
1 Gedung Bangunan (Kantor) 69 Buah
2 Mobil 8 Unit
3 Sepeda Motor 110 Unit
4 Meja (Kerja , Lab dll) 279 Buah
5 Kursi (Kerja, Rapat dll) 607 Buah
6 Komputer PC, CPU 41 Unit
7 Monitor Komputer 6 Unit
8 LCD Proyektor 14 Buah
11 Almari 57 Buah
12 Rak 32 Buah
13 Tracktor 4 Buah
14 TV 10 Buah
15 AC 32 Buah
1 1
106
2
68
10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
SD SMP SMA D3 D4 S1 S2
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
No Nama /Jenis Barang Jumlah
16 Kipas 13 Buah
17 Lemari Es 9 Buah
18 Printer 63 Buah
19 Alat Ukur 6 Buah
20 Mesin bantu (ketik, pertanian) 126 Unit
21 GPS 27 Buah
22 Wireless 22 Buah
23 Troli/ loader 2 Buah
24 Pompa air 1 Buah
25 Video Tron 1 Buah
26 AC Standing 10 Buah
27 Finger Spot 2 Buah
28 Generator Genset 1 Buah
29 Sound (upacara, musholla) 2 Buah
30 Penyekat ruang 1 Buah
E. Fungsi Strategis Dinas Pertanian dan Ketahanan PanganBerdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan dimaksud, maka Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan secara umum memiliki fungsi strategis (sesuai dengan misi ke-2)
yaitu : “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatanmasyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya daerahyang ramah lingkungan dan berkesinambungan”.
1. Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
adalah :
A. Visi :Mewujudkan Pertanian yang Berdaya Saing, BerorientasiAgribisnis Menuju Kemandirian Pangan.
B. Misi :1. Mengembangkan dan memantapkan ketersediaan, distribusi
pangan, cadangan pangan masyarakat berbasis kemandirianuntuk peningkatan akses pangan dan mengantisipasikerawanan pangan.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
2. Mengembangkan penganekaragaman konsumsi pangan,peningkatan mutu dan keamanan pangan berbasis sumberdaya lokal.
3. Meningkatkan produksi dan produktivitas serta kualitasproduk bidang tanaman pangan, hortikultura, aneka tanaman,dan ketahanan pangan yang berdaya saing.
Secara singkat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memiliki
mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya penggunaan
sumber daya, yaitu :
1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan
indikator kinerja yaitu : meningkatnya produksi pertanian tanaman
pangan dan hortikultura dan perkebunan.
2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan, dengan indikator kinerja yaitu : meningkatnya jumlah
promosi produk unggulan pertanian/ perkebunan.
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan,
dengan indikator kinerja yaitu : meningkatnya kelompok tani yang
menerapkan teknologi pertanian/perkebunan (intensifikasi dan
mekanisasi pertanian).
4. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan,
dengan indikator kinerjanya adalah : meningkatnya persentase tenaga
penyuluh pertanian/perkebunan yang telah mengikuti pelatihan.
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan indikator kinerja
yaitu : meningkatnya cakupan bina kelompok tani.
6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan indikator kinerja
yaitu: ketersediaan pangan utama dan pangan alternatif.
Selain program dan kegiatan daerah yang didanai oleh Pemerintah
daerah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora juga
melaksanakan program dan kegiatan nasional yang di danai dari
pemerintah pusat antara lain :
1. Peningkatan Produksi, Produktivitas, Dan Mutu Tanaman Pangan
Untuk Mencapai Swasembada & Swasembada Berkelanjutan, dengan
kegiatan antara lain:
a. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
b. Pengelolaan Produksi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-
umbian.
c. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan.
d. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan dari Gangguan OPT dan
Dampak Perubahan Iklim (DPI).
e. Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan
f. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan.
2. Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk Tanaman
hortikultura berkelanjutan, dengan kegiatan antara lain :
a. Peningkatan Produksi, Produktivitas, Mutu Produk Tanaman Buah.
b. Peningkatan Produksi, Produktivitas, Mutu Produk Tanaman
Sayuran dan Tanaman Obat Berkelanjutan.
c. Pengembangan Sistem Perlindungan Tanaman Hortikultura.
d. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Direktorat Jenderal
Hortikultura.
3. Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian,
dengan kegiatan antara lain :
a. Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian
b. Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin
Pertanian
c. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian
d. Fasilitasi Pupuk dan Pestisida
e. Fasilitasi Pembiayaan Pertanian
Permasalahan Utama yang DihadapiAdapun permasalahan utama Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan yang harus diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan di
bidang pertanian di Kabupaten Blora, secara singkat dapat di rinci
sebagai berikut :
1. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan petani.
2. Masih rendahnya tingkat penerimaan petani terhadap teknologi
baru.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
3. Kelembagaan petani belum berfungsi secara optimal.
4. Serangan OPT yang sporadis.
5. Lemahnya permodalan usaha pertanian serta masih tingginya bunga
bank untuk usaha tani.
6. Pola distribusi pupuk yang masih belum optimal.
7. Tidak stabilnya harga produksi pertanian dan rendahnya nilai tukar
produk pertanian.
8. Belum optimalnya pengelolaan hasil-hasil produksi pertanian,
perkebunan.
9. Rendahnya cadangan pangan daerah.
10. Masih rendahnya harga gabah di tingkat petani pada saat panen
raya.
11. Belum optimalnya pengembangan cadangan pangan dan distribusi
pangan di masyarakat.
12. Belum optimalnya pengembangan penganekaragaman konsumsi
pangan.
13. Belum optimalnya pembinaan pengawasan keamanan dan mutu
pangan.
14. Belum adanya tenaga fungsional di bidang ketahanan pangan yang
diperlukan.
15. Belum optimalnya penyediaan sarana prasarana kegiatan
penyuluhan yang representatif, termasuk kurangnya fasilitasi
pelatihan.
16. Belum optimalnya pengembangan kelembagaan kelompok tani.
17. Belum semua petani mempunyai pola pikir adaptif, inovatif, dan kreatif.
18. Belum semua Pos Penyuluhan Desa terfasilitasi sarana prasarana
penunjang kegiatan penyuluhan.
19. Belum semua penyuluh pertanian terfasilitasi kendaraan dinas.
20. Sebagian besar petani sudah berumur tua.
21. Media penyuluhan pertanian publik (radio tani) belum berfungsi secara
optimal.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
1. VisiVisi pembangunan jangka menengah Kabupaten Blora adalah
“Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera danBermartabat”.
Visi tersebut merupakan kelanjutan dari visi sebelumnya dengan
melanjutkan misi dan program yang belum tercapai secara optimal.
Berdasarkan visi tersebut, diharapkan seluruh elemen masyarakat Blora
(termasuk didalamnya unsur pemerintah daerah) lebih mengoptimalkan
seluruh kapasitas yang dimilikinya untuk mewujudkan masyarakat
Blora yang sejahtera dan bermartabat. Penjelasan Visi tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Masyarakat yang sejahtera, mengandung maksud bahwa seluruh
masyarakat Kabupaten Blora telah mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya meliputi sandang, pangan, papan, pendidikan dan
kesehatan secara layak dan berkeadilan. Kondisi ini ditandai
tingginya pendapatan per Kapita penduduk, pemerataan
pendidikan bagi masyarakat, tingginya derajat kesehatan
masyarakat, menurunnya jumlah penduduk miskin, terciptanya
iklim investasi, meningkatnya jumlah lapangan kerja di berbagai
sektor usaha, ketersediaan infrastruktur dasar dan terciptanya
kelestarian lingkungan hidup.
2. Bermartabat mengandung maksud bahwa masyarakat Blora
memiliki harga diri yang tercermin melalui akhlak mulia dan
berbudaya. Berakhlak mulia dalam arti memperoleh kemajuan
pada dimensi mental-spiritual, keagamaan dan kebudayaan yang
ditandai dengan terbentuknya masyarakat yang bermoral dan
berkarakter, sebagai wujud kesejahteraan masyarakat secara lahir
dan batin. Berbudaya dalam arti menjujung tinggi nilai-nilai
kebudayaan termasuk didalamnya hukum kearifan lokal sebagai
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
cerminan harkat dan martabat manusia. Berbudaya merupakan
aktifitas terus-menerus dalam menumbuhkembangkan kualitas
yang ditandai dengan terwujudnya budaya profesionalisme, daya
saing, etos kerja dan menghormati hukum. Kebudayaan sebagai
sebuah bidang kehidupan menjadi elemen penting menuju
masyarakat yang sejahtera.
Berdasarkan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih periode Tahun 2016-2021 tersebut diatas, maka Dinas Pertanian
Perkebunan Peternakan dan Perikanan sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah memiliki fungsi strategis karena mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian tanaman pangan,
hortikultura dan perkebunan.
2. MisiMengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora dengan Dokumen RPJMD 2016-
2021, maka dalam penyusunannya harus menjadikan Dokumen
Perencanaan Jangka Menengah tersebut sebagai acuan. Berdasarkan
urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka pencapaian Visi-
Misi Pemerintah Kabupaten Blora, Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Blora berkontribusi untuk mewujudkan Misi
Keempat dalam RPJMD.
Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora dimaksud, maka Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora secara umum memiliki Fungsi
strategis dalam pencapaian Misi kedua Bupati yaitu : Meningkatkanpertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat danmemaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramahlingkungan dan berkesinambungan.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora memiliki
mandat yang harus dipertanggung jawabkan dalam kaitannya
pengembangan bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan
perkebunan, yaitu:
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerahdibidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
c. Pembinaan dan pelaksanaan bidang pertanian tanaman pangan,hortikultura, perkebunan;
d. Pengembangan tanaman pangan dan hortikultura ;e. Pengembangan perkebunan ;f. Pengembangan penyuluhan dan informasi ;g. Pemberian rekomendasi perijinan di bidang pertanian dan
perkebunan;h. Pengendalian dan pengawasan perijinan dibidang pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan;i. Pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporanpenyelenggaraan
di bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan, distribusipangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi dankeamanan pangan, pemantauan dan evaluasi di bidang pertanian.
3. Tujuan dan Sasaran1. Tujuan
Mendukung peningkatan produksi tanaman pertanian(komoditi padi, jagung, ubi kayu, bawang merah, cabe, tebu, kelapa,dan tembakau). Peningkatan produksi difokuskan kepada basiskawasan-kawasan unggulan sehingga terjadi peningkatan dayasaing hasil produksi pertanian secara berkelanjutan dengandidukung oleh kelembagaan petani yang kuat dan mandiri melalui :
a) Penyediaan sarana prasarana pertanian
b) Peningkatan produksi dan mutu produksi pertanian
c) Mengembangkan profesionalisme sumberdaya manusia pertanian.
2. SasaranSasaran yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan antara lain :a) Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian (tanaman
pangan dan hortikultura), perkebunan.
b) Meningkatnya pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
c) Meningkatnya pengetahuan, sikap, keterampilan petugas dan
petani.
d) Terpenuhinya ketersediaan pangan utama.
e) Menurunnya jumlah desa rentan pangan.
f) Tersedianya informasi pasokan, harga dan akses pangan di
daerah dan stabilnya harga.
g) Meningkatnya Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
h) Meningkatnya jumlah bahan pangan aman yang beredar di
masyarakat.
Tabel II.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan DinasPertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora
Langkah 1 : Memantapkan produksi pertanianTujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkanproduksi hasilpertanian(tanamanpangan,hortikulturadanperkebunan)danPeningkatanSDMPertanian
1. Peningkatanproduksitanamanpangan utama
2. Peningkatanproduksihortikulturautama
3. Peningkatanproduksiperkebunanutama
Meningkatkanproduksipertanianmelaluiintensifikasi,ekstensifikasi,pengembangandan rehabilitasidenganmenerapkanrekayasa danadopsiteknologi
- Perluasan areal (ekstensifikasi)dan intensifikasi pertanian,perkebunan, peternakan danperikanan
- Penumbuhan danpengembangan kawasankomoditas unggulan
- Peningkatan produksi danmutu benih, bibit dan indukankomoditas pertanian,perkebunan, peternakan danperikanan
- Bantuan pupuk bagi petani- Pemberian insentif untuk
perlindungan lahan panganberkelanjutan
- Pengembangan usahaagribisnis dengan prioritaskomoditas spesifik lokal yangbernilai ekonomi tinggi baik onfarm maupun off farm.
- Meningkatkan nilai tambahproduk pertanian di tingkatpetani melalui penangananpasca panen sampai padapengolahan hasil, danpemasarannya.
Langkah 2 : Meningkatnya Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Sumber DayaPertanian
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
MeningkatnyaPengetahuan,Sikap danKeterampilan
1. Cakupan Binakelompok tani
2. Prosentasepeningkatankompetensi
Membangundanmengembangkan sumberdayamanusia
- Sosialisasi dan adopsiteknologi pertanian yangramah lingkungan
- Brigade OPT/HPI
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Sumber DayaPertanian
tenagapenyuluhpertanian
pertanianmenjadisumberdayamanusiaagribisnismelalui transferpengetahuan
- Meningkatkan profesionalismeaparat pertanian mulai daritenaga admisnistrasi sampaidengan tenaga teknis melaluipendidikan dan latihan.
- Melaksanakan pendidikan,pelatihan dan penyuluhanyang intensif untukmeningkatkan pengetahuan,keterampilan dan sikap parapetani dan masyarakatpertanian lainnya
- Pengumpulan dan pengolahandata pertanian
- Menekan tingkat kehilanganhasil komoditas pertanian
Langkah 3 : Meningkatnya ketersediaan cadangan pangan daerahTujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Peningkatancadanganpangandaerah
1.Ketersediaanpangan utama
2.Ketersediaanpanganaltenatif
RevitalisasiPertanian yangmengarahuntukmeningkatkanpengelolaanpotensipertaniansecara optimaldalam upayapeningkatanketahananpangan,pendapatan,dankesejahteraanmasyarakatyangberkeadilan
- Meningkatkan ketersediaanpangan baik hewani maupunnabati.
- Mengembangkan diversifikasipangan yang bergizi untukmenurunkan ketergantunganpada sumber karbohidrat dariberas.
- Mengembangkan systemantisipasi dini terhadapkerawanan pangan
Tabel II.2.
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yangberisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepadapimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakanprogram/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.Melaluiperjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dankesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukurtertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber dayayang tersedia.Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yangdihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja(outcome) yang seharusnyaterwujud akibat kegiatan tahun-tahunsebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan jugamencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahunsebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah
untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dankinerja Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerjaaparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuandan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dansanksi.
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerjapenerima amanah.
5. Sebagai dasar dalam Perjanjian sasaran kinerja pegawai.Perjanjian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora Tahun 2019 dijabarkan pada Rencana Kinerja Tahun
2019 meliputi kegiatan-kegiatan guna mencapai sasaran sesuai dengan
program kegiatandan indikator keberhasilan pencapaiannya dalam
rangka mewujudkan managamen pemerintahan yang efektif, transparan,
akuntabel dan berorientasi kepada hasil. Adapun Perjanjian Kinerja dari
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora yang
merupakan ikhtisar rencana kinerja yang akan dicapai sebagai tolok ukur
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dan evaluasi
akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2019 dijabarkan pada
lampiran Perjanjian Kinerja setelah APBD Perubahan yang tercantum
pada Lampiran 1.
Tabel II.3. Program Pendukung Kinerja Dinas Pertanian dan KetahananPangan Kabupaten Blora Tahun 2019
NO. PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN
1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Rp 2.095.650.000 APBD
2 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp 756,100,000 APBD
3 Program Pemasaran Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan
Rp 613.790.000 APBD
4 Program Peningkatan Penerapan TeknologiPertanian/Perkebunan
Rp 10.606.384.000 APBD
5 Program Peningkatan ProduksiPertanian/Perkebunan
Rp 730.660.000 APBD
6 Program Pemberdayaan PenyuluhPertanian/Perkebunan Lapangan
Rp 1.207.100.000 APBD
7 Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana danPrasarana Pertanian
Rp 3.334.921.000 APBN (TP)
JUMLAH Rp 19.344.605.000
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019
A. Capaian Kinerja Organisasi
Sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata
cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap instansi
pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang melaporkan progres
kinerja atas mandat dan sumber daya yang digunakannya.
Capaian kinerja didapatkan dengan membandingkan tingkat
kinerja yang dicapai dengan target yang ditetapkan dalam penetapan
kinerja yang telah disepakati antara pimpinan SKPD dengan Kepala
Daerah. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian
setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tingkat
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada
perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran
sebagai berikut :
Tabel III.1. Skala Pengukuran Kinerja LKjIP
No. Skala Capaian Kinerja Kategori
(1) (2) (3)
1 Lebih dari 100% Sangat Baik
2 75 – 100% Baik
3 55 – 74 % Cukup
4 Kurang dari 55 % Kurang
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Pada tahun 2019, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan
yang menjadi tanggung jawabnya. Pengukuran kinerja dilakukan
melalui 3 sasaran dengan penjabaran indicator kinerja seperti tersaji
dalam tabel berikut :
Tabel III.2. Indikator Kinerja dan Target Kinerja Dinas Pertanian danKetahanan Pangan Kabupaten Blora Tahun 2019
No Sasaran Indikator Sasaran Satuan Target1. Jumlah Produksi
KomoditasUnggulanTanaman Pangan,Hortikultura danPerkebunan
Peningkatan produksi tanaman pangan utama
a. Produksi padi sawah Ton 417.373b. Produksi padi ladang Ton 36.264c. Produksi jagung Ton 273.966d. Produksi kedelai Ton 11.189e. Produksi ubi kayu Ton 55.149Peningkatan produksi hortikultura utama
a. Produksi cabai merah Ton 5.598b. Produksi cabai rawit Ton 1.418c. Produksi bawang merah Ton 1.257d. Produksi jeruk siam Ton 1.156Peningkatan produksi perkebunan utama
a. Produksi tebu Ton 1.450b. Produksi tembakau Ton 18.550c. Produksi mete Ton 90d. Produksi kelapa Ton 219
2. MeningkatnyaPengetahuan,Sikap DanKetrampilanSumber DayaPertanian
a. Cakupan bina kelompoktani
% 86
b. Persentase peningkatankompetensi tenagapenyuluh pertanian
% 100
3. MeningkatnyaKetersediaanCadangan PanganDaerah
Terpenuhinya ketersediaan pangan utama
a. Ketersediaan panganutama
Ton 289.526,62
b. Penguatan cadanganpangan
Ton 20
c. Ketersedian energi perkapita
Kkal/kapita/hari
3.194
d. Ketersedian energi perkapita
Gr/kapita/hari
78,05
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
No Sasaran Indikator Sasaran Satuan TargetMenurunnya jumlah desa rentan pangan
a. Penanganan desa rentanpangan
Desa 4
Tersedianya informasi pasokan, harga dan akses pangan didaerah dan stabilnya harga
a.Ketersediaan informasipasokan, harga dan aksespangan di daerah
% 78
b. Stabilitas harga danpasokan pangan
% 92
Sasaran 1 : Jumlah Produksi Komoditas Unggulan Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 1, maka dilakukan
pengukuran kinerja sebagai berikut :
Tabel III.3. Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Jumlah ProduksiKomoditas Unggulan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian% Capaian
TahunSebelumnya
% CapaianTerhadap
Target AkhirRenstra
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah Produksikomoditas unggulantanaman pangan,hortikultura danperkebunan
Jumlah Produksi Pertanian Tanaman Pangan Utama
- Produksi padi sawah (ton) 417.373 521.162 124,87 131,70 124,00
- Produksi padi ladang (ton) 36.264 98.066 270,42 257,61 269,61
- Produksi jagung (ton) 273.966 336.539 336,54 145,47 121,62
- Produksi kedelai 11.189 2.369 21,17 46,98 20,96
- Produksi Ubi kayu 55.149 27.089 49,12 64,14 46,78
Jumah Produksi Pertanian Tanaman Hortikultura Utama
- Produksi cabai merah (ton) 5.598 33.570 599,68 208,72 593,74
- Produksi cabai rawit (ton) 1.418 9.279 654,37 212,75 674,35
- Produksi bawang merah (ton) 1.257 16.297 1.296,50 168,36 1.398,88
- Produksi jeruk siam (ton) 1.156 64.360 5.567,47 240,90 5.071,71
Jumlah Populasi Produksi Komoditas Perkebunan Utama
- Tembakau (ton) 1.450 2.012,22 138,77 77,80 136,42
- Kelapa (ton) 90 92,64 102,93 79,39 102,93
- Tebu rakyat (ton) 18.550 20.220,76 109,01 107,70 108,71
- Mete (ton) 219 437,34 199,70 77,79 198,79
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Pada tabel diatas, pada jumlah produksi pertanian tanaman
pangan utama, ada tiga komoditas tanaman pangan yang produksinya
melebihi target yaitu padi sawah sebesar 124,87%; padi ladang sebesar
270,42% dan jagung sebesar 122,84%. Kedelai dan ubi kayu tidak
mencapai target dengan persentase sebesar 21,17% dan 49,12%.
Produksi padi baik sawah maupun ladang selama empat tahun terakhir
mengalami kenaikan produksi dibandingkan dengan komoditas
tanaman pangan lainnya yang cenderung fluktuatif produksinya. Jika
dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, komoditas padi
ladang dan jagung yang mengalami kenaikan sedangkan yang lain
menurun. Perbandingan terhadap target akhir Renstra diketahui bahwa
ada tiga komoditas yang sudah melebihi 100% yaitu komoditas padi
sawah, padi lading dan jagung. Sedangkan kedelai dan ubi kayu masih
dibawah 100%.
Gambar III.1. Grafik Produksi Komoditas Tanaman Pangan Tahun2016 – 2019
Pada grafik diatas, terlihat bahwa komoditas padi terus mengalami
kenaikan selama empat tahun terakhir sedangkan jagung berfluktuasi
dan mengalami penurunan produksi pada tahun 2019 sebesar 4,49%
dari 362.125 ton menjadi 345.865 ton. Produksi kedelai dari tahun 2016
sampai 2019 juga mengalami fluktuasi dengan penurunan paling
474.886504.711
541.782 556.438
57.86995.608 97.066 102.937
353.866 350.905 362.125 345.865
10.418 2.682 7.376 3.23051.712 44.554
20.708 20.7450
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
2016 2017 2018 2019
Padi Sawah Padi Ladang Jagung Kedelai Ubi Kayu
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
banyak terjadi pada tahun 2017 sebesar 74,26% dan naik lagi di tahun
2018 kemudian turun lagi pada tahun 2019 sebesar 56,21% dari 7.376
ton menjadi 3.230 ton. Untuk komoditas ubi kayu, terus mengalami
penurunan dari tahun 2016 hingga 2018 kemudian naik kembali pada
tahun 2019 sebesar 0,18% dari 20.708 ton menjadi 20.745 ton.
Capaian produksi komoditas tanaman pangan yang sebagian
besar melebihi target dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi
pada awal MT 2018/2019 terutama pada Bulan Desember. Curah hujan
yang tinggi ini berpengaruh terhadap kecukupan dan ketersediaan air
pada saaat musim tanam tiba. Curah hujan selama tiga MT jika
dibandingkan maka curah hujan MT 2018/2019 paling rendah.
Perkembangan curah hujan tiga Musim Tanam terakhir terlihat pada
tabel berikut :
Tabel III.4. Perkembangan Curah Hujan Musim Tanam (MT) 2017-2019 di Kabupaten Blora
MT Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
2016/2017 165 303 185 285 236 274 143 79 76 34 2 34
2017/2018 209 253 195 154 240 238 68 44 55 0 1 23
2018/2019 23 166 254 199 184 201 179 33 5 0 18 8
Gambar III.2. Grafik Perkembangan Curah Hujan MT 2016/2017,MT 2017/2018 dan MT 2018/2019 Kabupaten Blora
0
50
100
150
200
250
300
350
OKT NOP DES JAN PEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEPT
2016/2017 2017/2018 2018/2019
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Pada komoditas hortikultura, semua komoditas memiliki capaian
melebihi 100% yang berarti bahwa capaian sudah melebihi target yang
telah ditetapkan. Capaian tertinggi pada komoditi jeruk siam sebesar
5.567,47% diikuti oleh komoditas bawang merah dengan persentase
capaian sebesar 1.296,50%. Jika dibandingkan dengan persentase
capaian tahun sebelumnya terlihat bahwa capaian semua komoditas
sudah melebihi dari persentase capaian di tahun 2018. Dengan
membandingkan dengan tahun terakhir Renstra, juga terlihat bahwa
semua komoditas sudah melebihi 100% dari target di akhir tahun
Renstra dengan persentase capaian tertinggi di komoitas jeruk siam
sebesar 5.071,71% disusul dengan bawang merah dengan persentase
sebesar 1.398,88%. Perkembangan produksi komoditas hortikultura
tersaji pada grafik berikut :
Gambar III.3. Grafik Produksi Komoditas Hortikultura diKabupaten Blora Tahun 2016 – 2019
Komoditas hortikultura yang produksinya tidak terlalu
berfluktuasi adalah bawang merah sedangkan yang sangat fluktuatif
adalah jeruk siam dan cabai merah. Komoditas cabai merah dan rawit
mengalami kenaikan dengan masing-masing persentase sebesar 34,24%
dan 1,98%. Sedangkan bawang merah dan jeruk siam mengalami
penurunan dengan persentase masing-masing sebesar 13,61% dan
56,28%. Naiknya produksi cabai dipengaruhi oleh faktor harga jual cabai
64.174
113.398
25.00733.570
18.07628.423
9.099 9.27916.359 19.008 18.864 16.2976.582
26.988
147.209
64.360
0
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
2016 2017 2018 2019
Cabai Merah Cabai Rawit Bawang Merah Jeruk Siam
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
yang cukup bagus sehingga menyebabkan minat petani untuk menanam
cukup tinggi. Turunnya produksi bawang merah dan jeruk siam
disebabkan curah hujan sepanjang tahun 2019 terus turun hingga akhir
tahun. Ketersediaan air yang kurang mencukupi menyebabkan
pertumbuhan tanaman kurang maksimal.
Kegiatan yang mendukung komoditas bawang merah adalah
dengan adanya bantuan pupuk (granule, NPK dan POC) sebanyak
15.200 Kg dan bantuan fungisida insektisida sebanyak 60 Kg. Tahun
2019 tersalurkan juga bantuan bibit jeruk siam sebanyak 1.000 batang.
Beberapa kejadian yang mempengaruhi kinerja sektor Pertanian
subsektor tanaman pangan dan hortikultura selama tahun 2019, antara
lain :
1. Harga bawang merah masih mengalami fluktuasi harga yang sangat
tinggi di sepanjang tahun 2019 terutama pada saat menjelang hari
raya menyebabkan minat petani untuk menanam bawang merah
cukup tinggi.
2. Mekanisme pasar sangat mempengaruhi perubahan pola tanam
tanaman pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Perubahan /
alih komoditi pertanian ke komoditi lainnya semakin sering dan cepat
terjadi. Kenaikan tanaman padi, cabe, tebu diikuti penurunan luas
tanam komoditi, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau merupakan
indikasi yang sangat nyata bagaimana permintaan dan harga pasar
menjadi penentu utama penurunan dan kenaikan produksi komoditi
pertanian.
3. Semakin sulitnya mendapatkan tenaga kerja di sektor pertanian,
generasi muda lebih suka mendapatkan pekerjaan di luar sektor
pertanian karena tidak seberat bekerja disektor pertanian dan
mendapatkan hasil yang besar. Beberapa upaya dari pemerintah
adalah meningkatkan penggunaan alsintan dari awal budidaya
hingga pasca panen. Upaya dari pemerintah salah satu dengan
memberikan bantuan handtraktor dan pompa air yang cukup
banyak sebagai usaha meningkatkan dan memberi insentif
penanaman padi.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
4. Keikutsertaan TNI AD khususnya Kodim Blora, dimana TNI AD
bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan
jajaran dalam mengawal pertambahan penanaman padi. TNI AD yang
terlibat adalah Komandan Kodim hingga Babinsa yang ada di desa-
desa Kabupaten Blora. Kodim terlibat sebagai komitmen dalam
mengawal peningkatan produksi padi sebagai upaya swasembada
pangan.
Persentase capaian pada komoditas perkebunan sangat baik dengan
semua komoditas yang memiliki persentase capaian lebih dari 100% yaitu
tembakau, kelapa, tebu dan mete dengan masing-masing capaian sebesar
138,77%; 102,93%; 109,01% dan 199,70%. Jika dibandingkan dengan
persentase capaian tahun sebelumnya maka hasil dari capaian tahun 2019
meningkat cukup banyak. Begitupun jika membandingkan capaian 109
dengan target akhir Renstra maka didapat hasil persentase capaian sudah
berada diangka diatas 100%, melebihi target yang ditetapkan.
Gambar III.4. Grafik Produksi Komoditas Tembakau, Kelapa danMete di Kabupaten Blora Tahun 2016 – 2019
Berdasarkan grafik diatas, tiga komoditas perkebunan selama
tahun 2016 hingga 2019 mengalami kenaikan dengan kenaikan tertinggi
adalah komoditas tembakau dengan kenaikan sebesar 64,56% diikuti
mete dengan kenaikan sebesar 135,34% dan kelapa sebesar 25,12%.
193,69
432,61
1.222,75
2.012,22
66,18 71,44 74,04 92,64167,87 172,26 185,79
437,34
0,00
500,00
1.000,00
1.500,00
2.000,00
2.500,00
2016 2017 2018 2019Tembakau Kelapa Mete
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Komoditas tebu juga mengalami kenaikan pada tahun 2019 sebesar
1,76% dari 19.869,81 ton menjadi 20.220,76 ton. Perkembangan
produksi tebu tersaji pada grafik berikut :
Gambar III.5. Grafik Produksi Komoditas Tebu di Kabupaten BloraTahun 2016 – 2019
Tahun 2019, kegiatan yang mendukung kinerja subsektor
perkebunan antara lain adanya pelatihan kepada petani tebu dan
bantuan pupuk NPK sebanyak 4.ooo Kg serta rawat ratoon seluas 40 Ha.
Sedangkan untuk komoditas mete diadakan pelatihan pasca panen dan
pemberian bantuan alat pasca panen berupa kacip mete sebanyak 40
unit. Untuk tanaman kelapa, diadakan pelatihan budidaya kelapa
kepada sebanyak 180 orang dan pemberian bantuan bibit kelapa
sebanyak 3.900 batang.
Faktor penyebab kenaikan produksi komoditas perkebunan
antara lain :
1. Terjalinnya kemitraan dengan PT. Sadhana Arifnusa dan kemitraan
antara pabrik gula dengan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) yang
menumbuhkan minat petani untuk menanam tembakau dan tebu
karena ada jaminan harga dan pasar.
2. Iklim yg baik ditunjang dengan teknik budidaya yang baik
mendukung peningkatan produksi tanaman tembakau, tebu, kelapa
dan mete.
16.740,7615.281,07
19.869,81 20.220,76
0,00
5.000,00
10.000,00
15.000,00
20.000,00
25.000,00
2016 2017 2018 2019
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
3. Budidaya yang baik ditunjang dengan cuaca yang mendukung
menyebabkan hasil rendemen tebu cukup bagus yaitu pada angka
8,70% bahkan di tahun 2018 mencapai rendemen tertinggi (hasil PG
GMM Bulog) dengan hasil sebesar 9,15%.
Upaya yang dilakukan untuk mendorong peningkatan produksi
komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan antara lain :
1. Tersedianya sarana dan prasarana (infrastruktur) pertanian dan
perkebunan yang mencukupi sehingga membantu pada saat proses
produksi hingga pasca panen.
2. Ketersediaan sarana produksi pertanian dan perkebunan berupa
benih/bibit unggul dan tahan hama penyakit menyebabkan hasil
produksi meningkat.
3. Peran Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam memberikan
dukungan untuk petani dengan memberikan bantuan hibah barang
maupun keuangan kepada petani sehingga terpenuhinya kebutuhan
akan sarpras dan saprodi.
4. Terkendalinya OPT (organisme penggangu tanaman) dan maksimalnya
peran petani yang didampingi penyuluh dan petugas pengamat hama
(POPT).
Untuk mendukung capaian pada sasaran 1 didukung oleh
program dan kegiatan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
seperti yang tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel III.5. Program dan Kegiatan yang Mendukung SasaranJumlah Produksi Komoditas Unggulan Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan
Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %
Program PeningkatanPemasaran Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan
613.790.000 608.384.443 5.405.557 99,12%
Promosi Atas Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan UnggulDaerah
275.000.000 273.335.000 1.665.000 99,39%
Perencanaan dan PengawasanPeptisida
100.000.000 99.138.700 861.300 99,14%
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %
Promosi Hasil Produksi danPerlindungan TanamanHortikultura
238.790.000 235.910.743 2.879.257 98,79%
Program PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan
10.606.384.000 10.480.031.887 126.352.113 98,81%
Penelitian dan PengembanganTeknologi Pertanian/PerkebunanTepat Guna
45.000.000 37.070.000 7.930.000 82,38%
Pengadaan Sarana dan PrasaranaTeknologi Pertanian/PerkebunanTepat Guna
9.019.184.000 8.938.011.023 81.172.977 99,10%
Penyuluhan Penerapan TeknologiPertanian/Perkebunan TepatGuna
47.000.000 44.940.031 2.059.969 95,62%
Monitoring, Evaluasi danPelaporan
114.650.000 108.490.000 6.160.000 94,63%
Pelatihan dan BimbinganPengoperasian TeknologiPerkebunan Tepat Guna
1.140.550.000 1.111.671.111 28.878.889 97,47%
Penelitian dan PengembanganTeknologi Perkebunan TepatGuna
90.000.000 89.999.722 278 100,00%
Penguatan Kelembagaan danPengelolaan Pasca PanenPerkebunan
150.000.000 149.850.000 150.000 99,90%
Program Peningkatan ProduksiPertanian/Perkebunan
730.660.000 716.637.425 14.022.575 98,08%
Pengembangan Bibit UnggulPerkebunan
287.600.000 287.590.000 10.000 100,00%
Pengembangan Bibit UnggulHortikultura
220.020.000 209.997.591 10.022.409 95,44%
Penyediaan Sarana ProduksiHortikultura
223.040.000 219.049.834 3.990.166 98,21%
Program Penyediaan danPengembangan Prasarana danSarana Pertanian
3.334.921.000 3.216.358.698 118.562.302 96,44%
Pengelolaan Air Irigasi UntukPertanian
672.000.000 671.191.001 808.999 99,88%
Pengelolaan Sistem Penyediaandan Pengawasan Alat MesinPertanian
898.988.000 787.059.550 111.928.450 87,55%
Dukungan Managemen danDukungan Teknis Lainnya DitjenPrasarana dan Sarana Pertanian
1.464.243.000 1.461.568.147 2.674.853 99,82%
Fasilitasi Pupuk dan Pestisida 202.600.000 202.600.000 0 100,00%
Fasilitasi Pembiayaan Pertanian 97.090.000 93.940.000 3.150.000 96,80%
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Upaya yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
untuk menjaga dan mendorong agar indikator kinerja diatas dapat
tercapai seluruhnya adalah :
1. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani dalam budidaya
pertanian melalui kegiatan GPPTT, SL Iklim, SL PHT, Demplot dan
Demfarm.
2. Melakukan percepatan tanam (peningkatan LTT) untuk meningkatkan
luas tanam yang diharapkan akan meningkatkan produksi hasil
pertanian.
3. Peningkatan kualitas insfrastruktur pertanian (JUT, pembangunan
embung, sumur lapang, irigasi air permukaan, sumur resapan, dll) yang
mendukung kegiatan on-farm ataupun off-farm pertanian.
4. Pemberian bantuan benih dan bibit unggul serta sarana produksi
pertanian, perkebunan dan hortikultura.
5. Pelatihan agribisnis pertanian, perkebunan maupun peternakan kepada
kelompok tani.
6. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
meningkatnya produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan peternakan utama yang terdapat pada program dan
kegiatan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar Rp.15.285.755.000,00 atau 79,02% dari total pagu sebesar Rp.19.344.605.000,00. Dari total pagu tersebut anggaran program dan
kegiatan yang mendukung kegiatan peningkatan produksi pada sasaran
strategis 1 sampai dengan akhir tahun anggaran terserap Rp.
15.021.412.453,00 (98,27%)
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Sasaran 2 : Meningkatnya Pengetahuan, Sikap dan KeterampilanSumber Daya Pertanian
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 2, maka dilakukan
pengukuran kinerja sebagai berikut :
Tabel III.6. Target, Realisasi dan Capaian Sasaran MeningkatnyaPengetahuan, Sikap dan Ketrampilan Sumber Daya Pertanian
SasaranStrategis
Indikator Kinerja Target Satuan Realisasi %Capaian
%CapaianTahun
Seblmnya
%Capaian
TerhadapTarget Akhir
Renstra(2021)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
MeningkatnyaPengetahuan,Sikap danKeterampilanSumber DayaPertanian
Prosentase kelompoktani yang di bina
86 % 86 100 100 100
Prosentasepeningkatankompetensi tenagapenyuluh
100 % 100 100 100 100
Dari tabel terlihat bahwa persentase capaian untuk dua indicator pada
sasaran ini sebesar 100% dengan angka realisasi sama dengan targetnya.
Indikator cakupan kelompok tani yang dibina diperoleh dengan
mebandingkan jumlah kelompok tani yang mendapatkan pelatihan dengan
jumlah keseluruhan kelompok tani. Pelatihan yang diberikan bisa berupa
pelatihan budidaya, pelatihan penerapan teknologi terbarukan dan pelatihan
manajerial. Indikator ini didukung oleh kegiatan peningkatan kemampuan
lembaga petani dan pelatihan petani dan pelaku agribisnis.
Kegiatan peningkatan kemampuan lembaga petani dilakukan dengan
mengadakan sarasehan KTNA tingkat kabupaten, sarasehan tingkat
kecamatan, pelatihan pengurus kelompok tani dan pelatihan pengurus
Gapoktan. Dengan adanya pelatihan dan diadakannya sarasehan diharapkan
akan semakin menambah ketrampilan, wawasan dan kemampuan kelompok
tani. Sedangkan di kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis
mengadakan study banding tentang budidaya tanaman buah seperti alpukat,
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
kelengkeng, jambu kristal dan durian. Disamping itu, diadakan pula kegiatan
bagi pemuda tani dengan pemberian pelatihan budidaya bawang merah.
Indikator persentase peningkatan kompetensi tenaga penyuluh
didapatkan hasil sebesar 100% yang berarti bahwa semua tenaga penyuluhan
sudah pernah melaksanakan pelatihan baik yang diadakan di lingkup
kabupaten, propinsi maupun nasional. Indikator ini didukung oleh kegiatan
peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/ perkebunan, penyuluhan
dan pendampingan bagi pertanian/ perkebunan dan bantuan operasional pos
penyuluh desa. Kegiatan-kegiatan tersebut berisi pekerjaan pelaksanaan
lomba bagi PPL, THL dan PPS berprestasi juga lomba untuk kelompok tani
dan Gapoktan berprestasi.
Upaya yang dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk
menjaga dan mendorong agar indikator kinerja diatas adalah :
1. Memantapkan koordinasi antara dinas dan kelompok tani baik secara
vertikal maupun horizontal
2. Transfer teknologi terbarukan bagi para tenaga penyuluh dan kelompok
tani.
3. Fasilitasi sarana dan prasarana penunjang kegiatan penyuluhan di tingkat
kabupaten maupun kecamatan.
4. Menjadikan alumni peserta pelatihan sebagai agen difusi inovasi pertanian
di wilayahnya.
Untuk mendukung capaian pada sasaran 2 didukung oleh program dan
kegiatan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan seperti yang tersaji
pada tabel berikut ini :
Tabel III.7. Program dan Kegiatan yang Mendukung Sasaran MeningkatnyaPengetahuan, Sikap dan Ketrampilan Sumber Daya Pertanian
Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %
Program PeningkatanKesejahteraan Petani
223.600.000 216.385.860 7.214.140 96,77%
Pelatihan Petani dan PelakuAgribisnis
100.000.000 97.002.458 2.997.542 97,00%
Peningkatan KemampuanLembaga Petani
123.600.000 119.383.402 4.216.598 96,59%
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %
Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/PerkebunanLapangan
1.207.100.000 1.166.520.378 40.579.622 96,64%
Peningkatan kapasitas tenagapenyuluh pertanian/perkebunan
839.900.000 823.587.478 16.312.522 98,06%
Penyuluhan dan pendampinganbagi pertanian /perkebunan
305.200.000 286.542.900 18.657.100 93,89%
Pembinaan pengembangan pospenyuluhan desa (POSLUHDES)
62.000.000 56.390.000 5.610.000 90,95%
Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan Sumberdaya Manusia
Pertanian menjadi agenda yang penting dilakukan agar pengelolaan sumberdaya
alam menjadi lebih optimal sehingga mampu mendorong pencapaian tujuan
pembangunan pertanian di Kabupaten Blora. Peningkatan kemampuan dan
keterampilan sumberdaya manusia dilakukan, diantaranya melalui pendidikan
dan pelatihan, bimbingan dan pembinaan. Kelompok sasaran dari agenda
peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan sumberdaya manusia ini
adalah para pelaku pembangunan pertanian yang terdiri dari petugas dan
petani/kelompok tani.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
strategis meningkatkan kualitas SDM pertanian yang terdapat pada program
dan kegiatan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah sebesar Rp.1.430.700.000,00 atau 7,39% dari total pagu sebesar Rp.19.344.605.000,00 dan terserap Rp 1.382.906.238,00.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Sasaran 3 : Meningkatnya Ketersediaan Cadangan Pangan Daerah
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 3, maka dilakukan
pengukuran kinerja sebagai berikut :
Tabel III.8. Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Meningkatnya KetersediaanCadangan Pangan Daerah
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Satuan Realisasi %Capaian
%CapaianTahun
Seblmnya
%Capaian
TerhadapTarget Akhir
Renstra(2021)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Terpenuhinyaketersediaan panganutama
Ketersediaan panganutama
315.832,20 Ton 377.023 119,37 113,29 128,93
Penguatan cadanganpangan
20 Ton 25 125 100 95,96
Ketersediaan energiperkapita
3.184 Kkal/ kap/hari
3.169 99,53 96,76 98,94
Ketersediaan proteinperkapita
78,29 Gr/ kap/hari
127,26 162,55 109,65 162,07
Menurunnya jumlahdesa rentan pangan
Penanganan desarentan pangan
4 Desa 8 200 100 79,17
Tersedianyainformasi pasokan,harga dan aksespangan di daerahdan stabilnya harga.
Ketersediaaninformasi pasokan,harga dan aksespangan di daerah
77,8 % 72,40 93,06 100,28 93,08
Stabilitas harga danpasokan pangan
90 % 93 103,33 100,00 100,00
Pada tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar indikator mencapai
persentase diatas 100%, hanya dua indikator yang persentasenya dibawah
100% yaitu ketersediaan energi per kapita dan ketersediaan informasi
pasokan, harga dan akses pangan di daerah dengan masing-masing capaian
sebesar 99,53% dan 93,06%. Jika dibandingkan dengan target pada akhir
Renstra maka ada tiga indicator yang persentasenya 100% keatas yaitu
ketersediaan pangan utama, ketersediaan protein per kapita dan stabilitas
harga dan pasokan pangan dengan hasil sebesar 128,93%; 162,07% dan
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
100%. Sedangkan indicator yang capaiannya terrendah adalah penanganan
desa rentan pangan dengan hasil sebesar 79,17%.
Ketersediaan pangan sebagai salah satu subsistem ketahanan
pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan
pangan seluruh penduduk dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan
keamanannya. Ketersediaan pangan utama adalah suatu kondisi dimana
tersedianya pangan utama dari hasil produksi dalam negeri dan Cadangan
Pangan Daerah serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat
memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan di Kabupaten Blora dipenuhi
dari tiga sumber yaitu produksi bahan pangan di Kabupaten Blora, cadangan
pangan pemerintah dan masyarakat. Dari data menunjukkan bahwa
ketersediaan pangan utama di Kabupaten Blora sudah baik dengan
persentase capaian sebesar 119,37%.
Penguatan cadangan pangan berasal dari kegiatan Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan yang dikeluarkan pada saat insidensial seperti saat
terjadi bencana alam ataupun diadakan event tertentu. Jika dibandingkan
dengan target akhir Renstra didapatkan hasil akumulasi cadangan pangan
sebesar 95 ton dari target sebesar 99 ton atau dengan persentase sebesar
95,96%.
Ketersediaan protein per kapita sudah melebihi target yang
ditetapkan baik target tahun 2019 maupun target akhir Renstra. Walaupun
capaian ketersediaan energy tidak mencapai 100% namun persentasenya
mendekati 100%. Untuk indicator penanganan desa rentan pangan sudah
melebihi persentase capaian tahun 2018 dengan peningkatan sebesar 200%
dari 4 desa di tahun 2018 menjadi 8 desa di tahun 2019. Ketersediaan energy
dan protein di Kabupaten Blora sudah cukup bagus, yang perlu diperhatikan
adalah tingkat konsumsinya di rumah tangga.
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah
diperoleh hasil 93,06% dengan angka realisasi sebesar 72,40% dari target
sebesar 77,80%. Sedangkan stabilitas harga dan pasokan pangan diperoleh
capaian persentase sebesar 103,33% dengan realisasi sebesar 93% dari target
sebesar 90%.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Beberapa masalah dalam mencapai indicator pada sasaran ketiga
antara lain :
1. Pola konsumsi pangan pada tingkat rumah tangga yang belum cukup secara
kualitas dan hanya sekedar cukup secara kuantitatif yang disebabkan kurangnya
pengetahuan masyarakat akan pola konsumsi yang berimbang dengan
mempertimbangkan aspek gizi.
2. Adanya tradisi di suatu tempat yang berpengaruh pada pilihan jenis pangan yang
dikonsumsi dimana hal ini menyebabkan pengecualian konsumsi akan jenis
pangan tersebut.
3. Masyarakat belum memahami proses pascapanen dan pengolahan pangan
yang baik sehingga dengan keberagaman olahan diharapkan mampu
meningkatkan kualitas bahan pangan dan meningkatkan konsumsi akan
pangan tersebut.
4. Stabilitas harga pangan yang tidak bisa dikendalikan mempengaruhi tingkat
konsumsi pangan di tingkat keluarga khususnya bagi rumah tangga yang
kurang mampu yang dapat menyebabkan munculnya kerentanan pangan.
Upaya yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan beberapa
permasalahan diatas antara lain :
1. Memberikan sosialisasi kepada kelompok tani dan kelompok wanita tani tentang
pola konsumsi yang berimbang secara kuantitas dan kualitas agar pengetahuan
mereka akan gizi keluarga lebih baik.
2. Pelatihan tentang pengolahan bahan pangan perlu dilakukan untuk
meningkatkan nilai tambah pada bahan makanan tersebut sekaligus dapat
menambah ekonomi kelompok tani.
3. Pemanfaatan pekarangan untuk ditanami tanaman ataupun untuk budidaya
usaha peternakan atau perikanan dengan harapan hasilnya dapat dikonsumsi
untuk keluarga.
Untuk mendukung capaian pada sasaran 2 didukung oleh program
dan kegiatan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan seperti yang tersaji
pada tabel berikut ini :
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
Tabel III.9. Program dan Kegiatan yang Mendukung Sasaran MeningkatnyaKetersediaan Cadangan Pangan Daerah
Program/ Kegiatan Pagu Realisasi Sisa Pagu %
Program PeningkatanKetahanan Pangan
1.956.400.000 1.933.001.090 23.398.910 98,80%
Penanganan Daerah RawanPangan
77.500.000 76.432.500 1.067.500 98,62%
Analisis Dan Penyusunan PolaKonsumsi Dan Suplai Pangan
45.000.000 43.210.900 1.789.100 96,02%
Laporan Berkala KondisiKetahanan Pangan Daerah
35.800.000 35.691.000 109.000 99,70%
Pemanfaatan PekaranganUntuk Pengembangan Pangan
162.400.000 158.470.000 3.930.000 97,58%
Pemantauan Dan AnalisisHarga Pangan Pokok
30.000.000 29.233.000 767.000 97,44%
Pengembangan CadanganPangan Daerah
213.200.000 209.400.090 3.799.910 98,22%
Pengembangan Desa MandiriPangan
131.400.000 129.970.000 1.430.000 98,91%
Pengembangan LumbungPangan Desa
1.097.470.000 1.088.472.600 8.997.400 99,18%
Pengembangan ModelDistribusi Pangan YangEfisien
43.630.000 43.506.000 124.000 99,72%
Peningkatan Mutu DanKeamananan Pangan
120.000.000 118.615.000 1.385.000 98,85%
Program PeningkatanKesejahteraan Petani
220.500.000 219.693.800 806.200 100,00%
Penyuluhan Sumber PanganAlternatif
220.500.000 219.693.800 806.200 100,00%
Sasaran ketiga ini didukung oleh 2 program dan 11 kegiatan.
Persentase keuangan pada dua program ini sebagian besar hasil mendekati
100%. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan pola pangan di
masyarakat lebih memperhatikan kualitas agar diperoleh konsumsi pangan
yang berimbang.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber dayaPenggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
strategis meningkatnya ketersediaan cadangan pangan daerah yang terdapat
pada program dan kegiatan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah
sebesar Rp. 2.176.900.000,00 atau 23,29% dari total pagu sebesar Rp.19.344.605.000,00 dan terserap Rp 2.158.900.000,00.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
B. Realisasi Anggaran
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, pada tahun
anggaran 2019, didukung dengan Anggaran sebesar Rp.19.344.605.000,00 seperti tersaji dalam table di bawah ini :
Tabel III.10. Program dan Kegiatan Serta Anggaran yangMendukung Tercapainya Target
No. Program Dan Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa %Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Program PelayananAdministrasi Perkantoran
2.046.636.000 1.946.615.564 100.020.436 95,11%
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 13.000.000 12.977.500 22.500 100%
2 Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan Listrik
311.580.000 235.279.255 76.300.745 76%
3 Penyediaan Jasa PemeliharaanDan Perizinan KendaraanDinas/Operasional
20.000.000 18.943.300 1.056.700 95%
4 Penyediaan Jasa AdministrasiKeuangan
219.070.000 208.600.000 10.470.000 95%
5 Penyediaan Jasa KebersihanKantor
270.000.000 269.263.152 736.848 100%
6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 110.000.000 110.000.000 0 100%
7 Penyediaan Barang Cetakan danPenggandaan
26.000.000 25.941.000 59.000 100%
8 Penyediaan Komponen InstalasiListrik/Penerangan BangunanKantor
90.000.000 89.998.000 2.000 100%
9 Penyediaan Peralatan RumahTangga
77.600.000 75.998.600 1.601.400 98%
10 Penyediaan Bahan Bacaan danPeraturan Perundang-Undangan
20.000.000 19.947.000 53.000 100%
11 Penyediaan Makanan danMinuman
159.686.000 159.357.700 328.300 100%
12 Rapat-Rapat Koordinasi danKonsultasi Ke Luar Daerah
235.000.000 234.991.911 8.089 100%
13 Rapat-Rapat Koordinasi danKonsultasi Ke Dalam Daerah
130.000.000 124.378.146 5.621.854 96%
14 Penyediaan Jasa PendukungPelayanan Perkantoran
364.700.000 360.940.000 3.760.000 99%
B. Program Peningkatan Saranadan Prasarana Aparatur
2.051.943.100 2.006.124.042 45.819.058 98%
15 Pengadaan Peralatan GedungKantor
1.009.000.000 979.286.710 29.713.290 97%
16 Pengadaan Mebeler 160.200.000 158.557.000 1.643.000 99%
17 Pengadaan BangunanPendukung Rumah Dinas,Rumah Jabatan dan GedungKantor
632.400.000 618.553.000 13.847.000 98%
18 Pemeliharaan Rutin/BerkalaGedung Kantor
110.200.000 109.600.000 600.000 99%
19 Pemeliharaan Rutin/BerkalaKendaraan Dinas/Operasional
108.493.100 108.480.332 12.768 100%
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
20 Pemeliharaan Rutin/BerkalaPeralatan Gedung Kantor
31.650.000 31.647.000 3.000 100%
C. Program Peningkatan DisiplinAparatur
25.000.000 25.000.000 0 100%
21 Pengadaan Pakaian KhususHari-Hari Tertentu
25.000.000 25.000.000 0 100%
D. Program PeningkatanKapasitas Sumber DayaAparatur
80.254.900 75.580.000 4.674.900 94%
22 Pendidikan dan Pelatihan Formal 80.254.900 75.580.000 4.674.900 94%
E. Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerja danKeuangan
7.666.000 7.666.000 100%
23 Penyusunan Laporan CapaianKinerja dan Ikhtisar RealisasiKinerja SKPD
5.166.000 5.166.000 0 100%
24 Penyusunan Laporan KeuanganAkhir Tahun SKPD
2.500.000 2.500.000 0 100%
F. Program PeningkatanKetahanan Pangan
2.095.650.000 2.068.836.090 26.813.910 99%
25 Penanganan Daerah RawanPangan
77.500.000 76.432.500 1.067.500 99%
26 Analisis dan Penyusunan PolaKonsumsi Dan Suplai Pangan
45.000.000 43.210.900 1.789.100 96%
27 Laporan Berkala KondisiKetahanan Pangan Daerah
35.800.000 35.691.000 109.000 100%
28 Pemanfaatan Pekarangan UntukPengembangan Pangan
162.400.000 158.470.000 3.930.000 98%
29 Pemantauan dan Analisis HargaPangan Pokok
30.000.000 29.233.000 767.000 97%
30 Pengembangan CadanganPangan Daerah
213.200.000 209.400.090 3.799.910 98%
31 Pengembangan Desa MandiriPangan
131.400.000 129.970.000 1.430.000 99%
32 Pengembangan Pertanian PadaLahan Kering
139.250.000 135.835.000 3.415.000 98%
33 Pengembangan Lumbung PanganDesa
1.097.470.000 1.088.472.600 8.997.400 99%
34 Pengembangan Model DistribusiPangan yang Efisien
43.630.000 43.506.000 124.000 100%
35 Peningkatan Mutu danKeamananan Pangan
120.000.000 118.615.000 1.385.000 99%
G. Program PeningkatanKesejahteraan Petani
756.100.000 746.074.340 10.025.660 99%
36 Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu ProdukPerkebunan dan ProdukPertanian
312.000.000 309.994.680 2.005.320 99%
37 Penyuluhan Sumber PanganAlternatif
220.500.000 219.693.800 806.200 100%
38 Pelatihan Petani dan PelakuAgribisnis
100.000.000 97.002.458 2.997.542 97%
39 Peningkatan KemampuanLembaga Petani
123.600.000 119.383.402 4.216.598 97%
H. Program PeningkatanPemasaran Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan
613.790.000 608.384.443 5.405.557 99%
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
40 Promosi Atas Hasil ProduksiPertanian/Perkebunan UnggulDaerah
275.000.000 273.335.000 1.665.000 99%
41 Perencanaan dan PengawasanPeptisida
100.000.000 99.138.700 861.300 99%
42 Promosi Hasil Produksi danPerlindungan TanamanHortikultura
238.790.000 235.910.743 2.879.257 99%
I. Program PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebunan
10.606.384.000 10.480.031.887 126.352.113 99%
43 Penelitian dan PengembanganTeknologi Pertanian/PerkebunanTepat Guna
45.000.000 37.070.000 7.930.000 82%
44 Pengadaan Sarana danPrasarana TeknologiPertanian/Perkebunan TepatGuna
9.019.184.000 8.938.011.023 81.172.977 99%
45 Penyuluhan Penerapan TeknologiPertanian/Perkebunan TepatGuna
47.000.000 44.940.031 2.059.969 96%
46 Monitoring, Evaluasi danPelaporan
114.650.000 108.490.000 6.160.000 95%
47 Pelatihan dan BimbinganPengoperasian TeknologiPerkebunan Tepat Guna
1.140.550.000 1.111.671.111 28.878.889 97%
48 Penelitian dan PengembanganTeknologi Perkebunan TepatGuna
90.000.000 89.999.722 278 100%
49 Penguatan Kelembagaan danPengelolaan Pasca PanenPerkebunan
150.000.000 149.850.000 150.000 100%
J. Program Peningkatan ProduksiPertanian/Perkebunan
730.660.000 716.637.425 14.022.575 98%
50 Pengembangan Bibit UnggulPerkebunan
287.600.000 287.590.000 10.000 100%
51 Pengembangan Bibit UnggulHortikultura
220.020.000 209.997.591 10.022.409 95%
52 Penyediaan Sarana ProduksiHortikultura
223.040.000 219.049.834 3.990.166 98%
K. Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/PerkebunanLapangan
1.207.100.000 1.166.520.378 40.579.622 97%
53 Peningkatan Kapasitas TenagaPenyuluh Pertanian/Perkebunan
839.900.000 823.587.478 16.312.522 98%
54 Penyuluhan Dan PendampinganBagi Pertanian /Perkebunan
305.200.000 286.542.900 18.657.100 94%
55 Bantuan Operasional PosPenyuluhan Desa (POSLUHDES)
62.000.000 56.390.000 5.610.000 91%
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
BAB IV. P E N U T U P
A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Pertanian dan KetahananPangan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora sebagai
Perangkat Daerah teknis yang mempunyai tugas pokok. Tugas Pokok
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora adalah
melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas
otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan ketersediaan pangan mempunyai
fungsi untuk memberikan pelayanan di bidang pertanian pada
masyarakat. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara
optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana
secara efektif dan efisien mungkin .
Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas,
maka dapat dikatakan bahwa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil, karena semua
target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan ketegori Baik. Hasil
Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai (95,48 %).
B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang
Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora di masa mendatang
antara lain :
1. PENINGKATAN PROVITAS
a. Tata tanam Jajar legowo
b. Peningkatan Indeks Pertanaman
c. Penyehatan tanah dengan mengoptimalkan penggunaan Pupuk
Berimbang, Bahan Organik dan Agensia Hayati
2. MENGOPTIMALKAN LUAS TANAM
a. Upaya Khusus (UPSUS) Pajale yang bersinergi antara Dinas
Pertanian, TNI dan BPS.
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
b. Perbaikan jaringan irigasi dan penambahan embung/cekdam
c. Pompanisasi terutama daerah rawan kekeringan potensi padi
d. Pembangunan dan Rehabilitasi sumber-sumber air yang potensial
e. Pemanfaatan DAS (daerah aliran sungai) sebagai sumber air pada
saat Musim Kering dengan pembangunan gelontoran (menaikkan
air ke sawah-sawah.
f. Perluasan areal tembakau dengan berkoordinasi dengan
perusahaan mitra pemasok bahan baku tembakau untuk pabrik
rokok
3. GERAKAN INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PERTANIAN
a. Peningkatan Kualitas SDM pertanian
b. Mengoptimalkan Luas Panen
c. Percepatan tanam untuk daerah Pinggiran Sungai
d. Mengurangi/menekan kehilangan hasil akibat bencana alam dan
gangguan OPT
e. Efisiensi penggunaan air melalui irigasi berselang atau intermitten
f. Efisiensi perlakuan panen dan pasca panen
4. PERBAIKAN MANAGEMEN
a. Usaha Tani dengan pendekatan kawasan (RPP, Konsolidasi lahan,
PTT)
b. Menghidupkan kelembagaan yang lebih efektif
c. Pendampingan yang lebih intensif oleh petugas lapangan dan
mengusulkan jumlah tenaga lapangan
d. Mendekatkan akses permodalan terhadap koperasi tani
e. Koordinasi antar SKPD terkait lebih diaktifkan
f. Retooling BPP/BPK/Posluhdes/Posko Pajale
g. Penyuluh disetiap BPP diberi tanggung jawab pendampingan
sesuai luasan masing - masing
h. Opkuptasi hasil produksi dalam rangka ketersediaan pangan
i. Fasilitasi Rumah Pintar Petani/Posluhdes berupa internet dan
fasilitas pertemuan di Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes)
LKjIP DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGANKABUPATEN BLORA TAHUN 2019
j. Pelatihan Babinsa tentang Budidaya Pajale dan dinamika
kelompok
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LkjIP) Tahun 2019 untuk Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Blora, semoga dapat menjadi bahan pertimbangan/evaluasi
untuk kegiatan/ kinerja yang akan datang.
Sekian dan terima kasih