laporan kinerja sekretariat kementerian … · 2020-02-25 · lakip sekretariat kemen pppa 2019 5...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
SEKRETARIAT KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
TAHUN 2019
2 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................
DAFTAR TABEL ......................................................................
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
RINGKASAN EKSEKUTIF .........................................................
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..
Penjelasan Umum………………………………………………………….
Tugas dan Fungsi ……………………….….……..………………………
Struktur Organisasi………………………………………………………..
Sumber Daya Manusia (SDM) ……………..…………….………………
Aspek Strategis ………………………………..…………………………..
BAB II PERENCANAAN KINERJA……………………………………………
Rencana Strategis Tahun 2015-2019…………………………………….
Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ………………….……………………….
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………..
Capaian kinerja …………………………………………………..……….
Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja…………………...…...............
Realisasi Anggaran………………………………………………………..
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………..
LAMPIRAN…………………………………………………………………………
2
3
4
5
6
9
9
9
10
11
12
14
14
14
17
17
18
57
59
61
3 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
DAFTAR GAMBAR
1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Kemen PPPA………………………………..
1.2 Komposisi Pegawai Sekretariat Kemen PPPA berdasarkan Jenis Kelamin
1.3 Komposisi Pegawai Sekretariat Kemen PPPA berdasarkan Unit Kerja…..
3.1 Nilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemen PPPA Tahun 2015 – 2018…
3.2 Survei Internal Integritas Jabatan………………………………………………
3.3 Realisasi Anggaran Kemen PPPA Tahun 2015 – 2019……………………….
3.4 Persentase Penyerapan Anggaran Kemen PPPA Tahun 2015 - 2019……..
3.5 Persentase Penggunaan e-Office Tahun 2015 – 2019……………………….
3.6 Perbandingan Nilai AKIP Kemen PPPA 2015-2018…………………………..
3.7 Perbandingan Nilai IKPA Kemen PPPA 2015-2018…………………………..
3.8 Perbandingan Nilai Kinerja Kemen PPPA 2015-2019………………………..
3.9 Jumlah Responden berdasarkan Unit Kerja…………………………………..
3.10 Jumlah Responden berdasarkan Jenis Kelamin………………………………
3.11 Jumlah Responden berdasarkan usia………………………………………….
3.12 Persentase Kesesuaian Persyaratan Pelayanan dengan Jenis Layanan
yang Diberikan (%)……………………………………………………………...
3.13 Persentase Kemudahan Prosedur Layanan yang Diberikan (%)…………..
3.14 Persentase Kecepatan Waktu dalam Memberikan Pelayanan (%)………..
3.15 Persentase Pemberi Layanan Pernah yang Pernah Meminta Biaya/Tarif
Tertentu Saat Memberikan Layanan (%)……………………………………..
3.16 Persentase Kesesuaian layanan yang diberikan berdasarkan standar
yang telah ditetapkan (%)………………………………………………………
3.17 Persentase Kompetensi/Kemampuan Petugas Pemberi Layanan (%)……
3.18 Persentase Perilaku Pemberi Layanan dalam Hal Kesopanan dan
Keramahan (%)........................................................................................
3.19 Persentase Kualitas Sarana dan Prasarana (%)………………………………
3.20 Persentase Pengaduan Penggunaan Layanan (%)…………………………...
3.21 Perbandingan Pengaduan dan yang ditindaklanjuti Tahun 2015-2019…..
3.22 Jumlah Laporan Pengaduan Menurut Bulan…………………………………..
3.23 Jumlah Laporan Pengaduan Menurut Bentuk Pengaduan…………………..
3.24 Jumlah Laporan Pengaduan Menurut Jenis Kasus dan Jenis Kelamin……..
3.25 Data Pengaduan Masyarakat berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin………..
3.26 Jumlah Laporan Menurut Tempat Kejadian……………………………………
3.27 Jumlah Laporan Tidak Lanjut Pengaduan………………………………………
3.28 Tidak Lanjut Berdasarkan Layanan……………………………………………..
3.29 Peta Kekuatan SDM (Talent Management Matrix)……………………………..
3.30 Penyebaran Pegawai Kemen PPPA dalam Talent Management Matrix…...
11
11
12
20
21
24
25
27
31
35
36
38
39
39
40
41
41
42
42
43
43
44
44
49
50
50
50
51
51
51
52
54
55
4 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
DAFTAR TABEL
2.1 Sasaran dan IKU Sekretariat Kemen PPPA Tahun 2018………………………...
2.2 Sasaran dan IKU Sekretariat Kemen PPPA Tahun 2019………………………...
3.1 Capaian Sasaran dan IKU Sekretariat Kemen PPPA Tahun 2019……………..
3.2 Komponen Penilaian Reformasi Birokrasi……………………………………….
3.3 Indeks Integritas Organisasi Tahun 2018………………………………………..
3.4 Penyerapan Anggaran berdasarkan Satuan Kerja Tahun 2019………………
3.5 Hasil Opini BPK Tahun 2018………………………………………………………..
3.6 Opini BPK atas LK Kemen PPPA, Tahun 2015-2018……………………………..
3.7 Rincian Penilaian AKIP Kemen PPPA Tahun 2018……………………………….
3.8 Penilaian IKPA Tahun 2019 berdasarkan Satuan Kinerja………………………
3.9 Nilai Kinerja Satker Tahun Anggaran 2019………………………………………
3.10 Distribusi Kendaraan Dinas………………………………………………………..
3.11 Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor Untuk Eselon I………………..
3.12 Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor Untuk Eselon II……………….
3.13 Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor Untuk Eselon III………………
3.14 Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor Untuk Eselon IV……………...
3.15 Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor Untuk Staff…………………….
3.16 Anggaran dan Realisasi Per Kegiatan Tahun 2019……………………………..
3.17 Anggaran dan Realisasi Per IKU Tahun 2019……………………………………
3.18 Anggaran dan Realisasi Sekretariat Kemen PPPA Dalam 5 Tahun Terakhir..
15
16
17
20
22
25
29
29
30
35
36
46
47
47
47
48
48
57
57
58
5 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
KATA PENGANTAR
Mengacu pada Peraturan Presiden No. 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah maka Sekretaris
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) perlu menyusun
Laporan Kinerja untuk disampaikan kepada
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA).
Laporan Kinerja ini merupakan bentuk
tanggung jawab, perwujudan transparansi
dan akuntabilitas pelaksanaan tugas, fungsi
dan penggunaan anggaran, serta kinerja
dalam mencapai visi dan misi serta tujuan dan
sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat
Kementerian PPPA Tahun 2019.
Harapan kami semoga laporan ini dapat memberikan gambaran pelaksanaan tugas
dan fungsi Sekretariat Kementerian PPPA selama Tahun Anggran 2019, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pemangku kepentingan dan
merupakan umpan balik bagi jajaran Kementerian PPPA untuk meningkatkan
kinerja unit kerja di masa yang akan datang.
Jakarta, 31 Januari 2020
Sekretaris Kementerian,
Pribudiarta Nur Sitepu
6 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sekretariat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
merupakan unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang
mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan,
dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Laporan kinerja Sekretariat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Tahun 2019 ini disusun sebagai perwujudan
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas, fungsi dan penggunaan
anggaran, serta kinerja dalam mencapai visi dan misi serta sasaran-sasaran yang
tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak 2015-2019 dan Rencana Kerja tahun 2019. Hal ini sejalan
dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Laporan kinerja Sekretariat Kemen PPPA ini juga digunakan sebagai bahan
masukan bagi pemangku kepentingan dan merupakan umpan balik bagi jajaran
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk
meningkatkan kinerja unit kerja di masa yang akan datang.
CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019
Secara umum pada tahun 2019 Sekretariat Kemen PPPA telah mencapai target
kinerja yang ditetapkan. Dari 10 Indikator Kinerja Utama, 8 indikator dinyatakan
“berhasil” yaitu dengan memenuhi capaian dari target yang telah ditetapkan
bahkan terdapat indikator yang melebihi dari target tersebut, sedangkan 2
indikator (Presentase Penggunaan e-office dan Predikat hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja) yang dinyatakan tdak memenuhi target yang diperjanjikan,
7 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
hal ini dikarenakan persentase penggunaan e-Office terkendala pada tingkat
kepedulian dan penggunaan aplikasi e-Office oleh pegawai belum maksimal serta
untuk Predikat hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja tahun 2019 belum ada
capaiannya karena masih dalam proses penilaian oleh Kementerian PANRB.
Salah satu capaian penting Sekretariat Kemen PPPA dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik adalah tercapainya sertifikasi ISO 9001:2015 untuk seluruh unit
kerja di lingkup Sekretariat Kementerian. Capaian ini merupakan awal dari
tersertifikasinya.
seluruh pelayanan publik di lingkungan Sekretariat Kemen PPPA yang akan
mendukung pencapaian visi dan misi Kemen PPPA.
Berikut rincian capaian indikator kinerja Sekretariat Kementerian PPPA tahun 2019:
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Nilai Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi KPPPA B B 100%
2. Presentase penyerapan
anggaran 90 % 96.79 % 107.54 %
3. Presentase pengguna e-
office 80 % 71 % 88.75 %
4. Opini BPK WTP WTP 100 %
5. Predikat Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja BB B 83.63 %
6. Presentase Penerapan E-
Performance Based
Budgeting
50 % 91,47 182,94%
7. Indeks Kualitas Layanan 3 3,34 111%
8. Presentase Ketersediaan
Sarana dan Prasarana 100 % 100 % 100 %
9. Persentase Jumlah
Pengaduan yang
Ditindaklanjuti
100 % 100 % 100 %
10. Jumlah Sumber Daya
Masunsia yang Kompeten
Berdasarkan Talent
100 100 100 %
8 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Upaya yang telah dilakukan untuk mencapai target kinerja tersebut adalah
penguatan Reformasi Birokrasi Internal, peningkatan kualitas dan kapasitas SDM,
penggunaan TIK (e-office) pada operasional kegiatan perkantoran, peningkatan
pelayanan dan pelayanan utama kepada stakeholder, meningkatkan sistem
aplikasi SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan
Anak) serta penguatan pengawasan.
Untuk mendukung capaian-capaian yang telah ditetapkan, Sekretariat Kemen
PPPA didukung dana anggaran sebesar Rp.129.223.461.000,- dengan realisasi
sebesar 97,78 % atau sekitar Rp. 126.356.830.150,-. Presentase realisasi anggaran
di Tahun 2019 ini mengalami kenaikan sebesar 2 % dibandingkan dengan
realisasi tahun 2018 yaitu 95,78%.
9 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
I PENDAHULUAN
Penjelasan Umum
Dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender, perlindungan perempuan dan
anak serta pemenuhan hak anak Indonesia, diperlukan organisasi yang didukung
oleh sistem perencanaan dan evaluasi yang tepat dan akurat, pengelolaan
anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan profesional,
pembinaan hukum, fungsi kehumasan yang optimal serta pengelolaan
administrasi perkantoran yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, Sekretariat
Kemen PPPA senantiasa proaktif menciptakan sistem dan iklim kerja organisasi
agar lebih produktif dan akuntabel serta menerapkan prinsip pengelolaan
organisasi pemerintahan yang berorientasi pada manajemen berbasis kinerja
dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sekretariat Kemen PPPA
merupakan unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sekretariat Kementerian dipimpin oleh Sekretaris Kementerian.
Tugas
Sekretariat Kementerian mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan Kemen PPPA.
10 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat Kementerian menyelenggarakan
fungsi:
a. koordinasi kegiatan Kemen PPPA;
b. koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran Kemen PPPA;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama,
hubungan masyarakat, komunikasi informasi publik, pengaduan masyarakat,
arsip, dan dokumentasi Kemen PPPA;
d. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana;
e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta
pelaksanaan advokasi hukum internal Kemen PPPA;
f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan
pengadaan barang/jasa; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
Struktur Organisasi
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretariat Kemen PPPA didukung
oleh 3 (tiga) unit eselon II yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda dan
spesifik sesuai dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2015, yaitu:
1. Biro Perencanaan dan Data, mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan rencana program dan anggaran, serta kerjasama.
2. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat, mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi hukum
internal kementerian, dan urusan hubungan masyarakat, komunikasi informasi
publik, dan pengaduan masyarakat.
11 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
SEKRETARIAT KEMENTERIAN
BIRO PERENCANAAN DAN DATA
BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN
BAGIAN KERJASAMA
BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
BAGIAN DATA
BIRO HUKUM DAN HUMAS
BAGIAN HUKUM DAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT DAN
PROTOKOL
BAGIAN PUBLIKASI DAN MEDIA
BAGIAN PENGADUAN MASYARAKAT
BIRO UMUM DAN SDM
BAGIAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
BAGIAN KEUANGAN DAN TATA USAHA
BAGIAN RUMAH TANGGABAGIAN ORGANISASI DAN
TATA LAKSANA
3. Biro Umum dan SDM, mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian,
keuangan dan kerumahtanggaan, dan penataan organisasi dan tata laksana,
serta pengelolaan barang milik negara dan layanan pengadaan barang/jasa.
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Sekretariat Kemen PPPA
Sumber Daya Manusia (SDM)
Salah satu aset utama dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretariat Kemen
PPPA didukung oleh 88 orang pegawai (Aparatur Sipil Nasional/ASN) dan 50 orang
(Non-ASN) dengan komposisi seperti yang digambarkan pada gambar 1.2
Gambar 1.2
Komposisi Pegawai Sekretariat Kemen PPPA berdasarkan
Jenis Kelamin
Sumber : Data Bagian SDM
75 ORANG 63 ORANG
12 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Gambar 1.3
Komposisi Pegawai Sekretariat Kemen PPPA Berdasarkan Unit Kerja
Sumber : Data Bagian SDM
Aspek Strategis
Sekretariat Kemen PPPA mempunyai peran strategis dalam upaya mewujudkan
visi, misi, tugas pokok dan fungsi Kemen PPPA, yaitu:
1. Menyiapkan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program, kegiatan,
dan anggaran serta bantuan luar negeri;
2. menyiapkan bahan koordinasi dan administrasi kerjasama dalam negeri dan
luar negeri;
3. melaksanakan penyiapan penyusunan laporan pelaksanaan program dan
kegiatan serta anggaran;
4. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data gender dan anak; serta
melakukan pengelolaan sistem informasi gender dan anak serta pengelolaan
website;
5. melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan
perundangan-undangan, advokasi dan analisis hukum, serta urusan
dokumentasi dan informasi hukum;
6. melaksanakan hubungan masyarakat dan keprotokolan;
13 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
7. melaksanakan urusan publikasi dan pers serta analisis media;
8. melaksanakan penanganan pengaduan masyarakat;
9. melaksanakan administasi dan pengembangan sumber daya manusia;
10. melaksanakan urusan keuangan dan tata usaha;
11. melaksanakan urusan kerumahtanggaan, pengelolaan barang milik negara,
dan layanan pengadaan barang dan jasa;
12. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi penataan organisasi dan
ketatalaksanaan.
14 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
II PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Rencana strategis Sekretariat Kemen PPPA Tahun 2015-2019 pada hakekatnya
merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan
sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya. Hal tersebut
dilakukan melalui pengelolaan manajemen internal yang terpadu dan mantap,
sarana/prasarana kerja yang memadai, pengelolaan anggaran yang akuntabel,
manajemen kepegawaian yang handal dan profesional, sistem perencanaan yang
tepat dan akurat, penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan
sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, serta pengelolaan administrasi
perkantoran yang efektif dan efisien sehingga menciptakan suasana kerja yang
kondusif. Selanjutnya, hal ini dimaksudkan agar tercapai efektivitas, efisiensi, dan
produktivitas dalam pelaksanan tugas pokok dan fungsi Kementerian PPPA secara
keseluruhan sebagaimana ditegaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun
2015 tentang Kementerian PPPA.
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Sekretaris Kemen PPPA berisikan penugasan dari Menteri PPPA
untuk melaksanakan program atau kegiatan disertai dengan indikator kinerja dan
target. Melalui Perjanjian Kinerja, kinerja Sekretariat Kemen PPPA menjadi terukur
sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang, serta sumber daya yang tersedia.
Pada tahun 2018, sasaran, indikator kinerja dan target Sekretariat Kemen PPPA
adalah sebagai berikut:
15 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Tabel 2.1
Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
Sekretariat Kemen PPPA Tahun 2018
NO. SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET
1. Meningkatnya layanan
manajemen dan layanan
pelaksanaan tugas teknis
lainnya
Jumlah layanan
manajemen yang
meningkat
kualitasnya dan
diselesaikan tepat
waktu
5 layanan
Jumlah layanan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya yang
meningkat
kualitasnya dan
diselesaikan tepat
waktu
2 layanan
Pada tahun 2019 dilakukan evaluasi internal terhadap Indikator Kinerja dan target
Sekretariat Kemen PPPA. Pertimbangan utama dilakukannya penyesuaian
terhadap sasaran, indikator kinerja utama serta target kinerja yang telah ada
adalah bahwa indikator kinerja tersebut bukan merupakan capaian kinerja
Sekretariat Kemen PPPA semata. Tetapi, utamanya Nilai AKIP Kemen PPPA dan
status opini BPK atas laporan keuangan Kemen PPPA adalah kinerja Kemen PPPA
secara keseluruhan.
Berdasarkan hal tersebut, sasaran, indikator kinerja dan target Sekretariat Kemen
PPPA telah disesuaikan menjadi sasaran dan indikator kinerja yang lebih generik
untuk mencapai tujuan meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik di Kemen PPPA. Dalam Perjanjian Kinerja Sekretaris Kemen
PPPA kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun
2019 yang ditandatangani kedua belah pihak, ditetapkan sasaran, indikator kinerja
dan target sebagai berikut:
16 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Tabel 2.2
Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
Sekretariat Kemen PPPA Tahun 2019
NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Terwujudnya Kemen
PPPA yang efektif dan
efisien
Nilai Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
KPPPA
B
Persentase penyerapan
anggaran
90 %
Persentase pengguna e-
office
80 %
2. Terwujudnya Kemen
PPPA yang bersih,
akuntabel dan
berkinerja
Opini BPK WTP
Predikat Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja
BB
Persentase Penerapan E-
Performance Based
Budgeting
50 %
3. Terwujudnya Layanan
Publik
Indeks Kualitas Layanan 3
Persentase Ketersediaan
Sarana dan Prasarana
100 %
Persentase Jumlah
Pengaduan yang
Ditindaklanjuti
100 %
Jumlah Sumber Daya
Manusia yang Kompeten
Berdasarkan Talent
100
Sasaran strategis, indikator kinerja dan target inilah yang digunakan sebagai dasar
penyusunan laporan kinerja Sekretariat Kemen PPPA.
17 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Sekretariat Kemen PPPA adalah bentuk pertanggungjawaban
kinerja yang memuat realisasi dan tingkat capaian kinerja yang diperjanjikan.
Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator
kinerja sasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja dengan realisasinya.
Capaian kinerja
Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai tingkat keberhasilan
pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah diperjanjikan. Secara
keseluruhan target kinerja Sekretariat Kemen PPPA tahun 2019 telah tercapai.
Berdasarkan penetapan Perjanjian Kinerja tahun 2019, ada 10 (Sepuluh) Indikator
Kinerja Utama, 8 (delapan) indikator dinyatakan “berhasil” yaitu dengan
memenuhi capaian ≥ 90% dari target yang telah ditetapkan, sedangkan 2 (dua)
indikator (Persentase Penggunaan e-office dan Predikat hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja) yang dinyatakan tidak memenuhi target yang perjanjikan.
Hal ini dikarenakan Persentase penggunaan e-Office terkendala pada tingkat
kepedulian dan penggunaan aplikasi e-Office oleh pegawai belum maksimal serta
untuk Predikat hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja terkendala karena masih dalam
proses penilaian oleh MENPAN RB.
18 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Tabel 3.1
Capaian Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
Sekretariat Kemen PPPA Tahun 2019
NO. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1.
Terwujudnya
Kemen PPPA
yang efektif
dan efisien
1.1 Nilai Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
KPPPA
B B 100 %
1.2 Persentase penyerapan
anggaran 90 % 97,46 %
108.29
%
1.3 Persentase pengguna e-
office 80 % 71% 88,75%
2. Terwujudnya
Kemen PPPA
yang bersih,
akuntabel
dan
berkinerja
2.1 Opini BPK WTP WTP 100 %
2.2 Predikat Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja BB B 80 %
2.3 Persentase Penerapan E-
Performance Based
Budgeting
50 % 91,47 182,94
%
3. Terwujudnya
Layanan
Publik
3.1 Indeks Kualitas Layanan 3 3,34 111%
3.2 Persentase Ketersediaan
Sarana dan Prasarana 100 % 100 % 100 %
3.3 Persentase Jumlah
Pengaduan yang
Ditindaklanjuti
100 % 100 % 100 %
3.4 Jumlah Sumber Daya
Manusia yang Kompeten
Berdasarkan Talent
100 100 100 %
Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja
Evaluasi dan analisa capaian kinerja Sekretarian Kementerian PPPA dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Sasaran 1:
Terwujudnya Kemen PPPA yang efektif dan efisien
Dalam pelaksanaan tugas dan peran organisasi, dapat dinyatakan semakin efektif
dan efisien apabila ditandai dengan tingkat pelaksanaan reformasi birokrasi yang
diukur melalui 3 (tiga) indikator.
1. Nilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi KPPPA;
19 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
2. Persentase penyerapan anggaran; dan
3. Persentase pengguna e-office.
Capaian 3 (tiga) indikator target Sasaran “Terwujudnya Kemen PPPA yang efektif
dan efisien” adalah sebagai berikut :
NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Nilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
KPPPA B B 100 %
2. Persentase penyerapan anggaran 90 % 97,46 % 108,29 %
3. Persentase pengguna e-office 80 % 71 % 88,75%
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat 2 (dua) indikator yang mencapai target,
sedangkan 1 (satu) indikator yaitu Persentase pengguna e-office tidak memenuhi
target yang perjanjikan, hal ini dikarenakan persentase penggunaan e-Office
terkendala pada tingkat kepedulian dan penggunaan aplikasi e-Office oleh
pegawai belum maksimal. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja 1: Nilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemen PPPA
Indeks Reformasi Birokrasi mengambarkan sejauhmana instansi pemerintah
melaksanakan perbaikan tata kelola pemerintahan yang bertujuan pada
pemerintahan yang efektif dan efisien, bersih dari KKN dan memiliki pelayanan
publik yang berkualitas. Indeks Reformasi Birokrasi diukur dengan instrumen
evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Hasil Indeks Reformasi Birokrasi Kemen PPPA Tahun 2019 belum di proses oleh
Kementerian PAN RB, sehingga yang dilaporkan adalah hasil evaluasi Tahun 2018.
Pencapaian Nilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemen PPPA PPPA dari tahun
2015 – 2018 dalam terlihat pada grafik berikut :
20 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Gambar 3.1
Nilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemen PPPA
Tahun 2015 - 2018
Berdasarkan dari hasil Pencapaian Nilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemen
PPPA dari tahun 2015 – 2018 dapat disimpulkan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi
Kemen PPPA mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini bisa terlihat dari tahun
2016 ke tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan dari nilai 68,46 menurun
menjadi 67,14. Namun dari hasil evaluasi RB di Tahun 2018 menunjukan nilai Indeks
Reformasi Birokrasi Kemen PPPA adalah sebesar 68,64 (kategori “B”) atau
meningkat 1.32 poin dari nilai indeks tahun 2017 dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.2
Komponen Penilaian Reformasi Birokrasi
No Komponen Penilaian Bobot Nilai
2017 2018
A Nilai Komponen Pengungkit 60 41.69 38.62
1. Manajemen Perubahan 5 3.57 3.59
2. Penataan Perundang-undangan 5 3.34 3.03
3. Penataan dan Penguatan Organisasi 6 4.83 4.26
4. Penataan Tatalaksana 5 3.76 3.05
21 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
No Komponen Penilaian Bobot Nilai
2017 2018
5. Penataan Sistem Manajemen SDM 15 11.45 11.74
6. Penguatan Akuntabilitas 6 3.40 3.33
7. Penguatan Pengawasan 12 7.90 6.48
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik
6 3.44 3.14
B Nilai Komponen Hasil 40 26.54 29.07
1. Nilai Akuntabilitas Kinerja
Organisasi
20 13.06 13.06
2. Pemerintah yang bersih dan bebas
KKN
10 5.38 8.81
3. Kualitas Pelayanan Publik 10 8.01 8.15
Nilai Indeks Reformasi Birokrasi 100 67.14 68.64
Pada tahun 2018 kemajuan perbaikan tata kelola pemerintah yang signifikan
seperti:
a. Memiliki nilai-nilai organisasi PEDULI (Profesional, Equal, Dedukasi, Unggul,
loyalitas, integritas).
b. Mengimplementasikan penguatan pengawasan, antara lain penanganan
gratifikasi, penerapan SPIP, pengaduan masyarakat dan Whistle-Blowing
System, serta penanganan benturan kepentingan.
c. Menetapkan grand design penerapan teknologi informasi dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan kepada stakeholder.
Hasil Survei yang dilakukan oleh Kementerian PANRB menunjukkan hasil sebagai
berikut:
a. Survei Internal
1) Integritas Jabatan
Dari hasil survei integritas jabatan terhadap pegawai Kemen PPPA terdapat
7,55 % responden belum memahami tugas dan fungsi serta ukuran
22 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
keberhasilan yang harus dilakukan. Terdapat 79,25 % telah memahami
tugas dan fungsi namun tidak memahami ukuran keberhasilan pelaksanaan
tugasnya. Hanya 13,21 % responden yang memahami tugas dan fungsi
yang harus dilakukan serta memahami ukuran keberhasilan pelaksanaan
tugasnya
Gambar 3.2
Survei Internal Integritas Jabatan
2) Indeks Integritas Organisasi
Indeks integritas organisasi menggambarkan persepsi para pegawai di
lingkungan KPPPA terhadap kualitas penerapan sistem integritas yang
berlaku secara internal. Hasil survei internal terhadap integritas organisasi
pada tahun 2018 menunjukkan indeks 3.04 dalam skala 0 – 4 dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 3.3
Indeks Integritas Organisasi Tahun 2018
NO Komponen Indeks 2018
1 Budaya Organisasi dan Sistem Korupsi 2.95
2 Integritas terkait pengelolaan SDM 3.11
3 Integritas terkait pengelolaan anggaran 3.04
4 Integritas terkait kesesuaian pemerintah
atasan dengan aturan dan norma
3.07
Indeks Integritas Organisasi 3.04
belum memahami
tusi dan ukuran
keberhasilan7.55 %
memahami tusi namun
tidak ukuran keberhasilan
79.25 %
memahami tusi dan ukuran
keberhasilan13.21%
Survei Internal Integritas Jabatan
23 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Indeks integritas yang ideal sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor
52 Tahun 2014 adalah 3,6. Dengan demikian Kementerian PPPA masih
kurang dalam pencapaian indeks tersebut.
b. Survei Eksternal
1) Hasil survey persepsi pelayanan tahun 2018 menunjukkan indeks 3,26 dalam
skala 4 dibandingkan dengan hasil indeks tahun sebelumnya sebesar 3,01.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan kepuasan
stakeholder terhadap pelayanan yang diberikan Kemen PPPA.
2) Hasil survey persepsi anti korupsi tahun 2018 menunjukkan indeks 3,32
dalam skala 4, dibandingkan dengan tahun sebelumnya menununjukkan
indeks 2,15. Sehingga dapat disimpulkan terdapat kenaikan persepsi
stakeholder terhadap pembangunan anti korupsi di Kemen PPPA.
Di Tahun 2019 Kemen PPPA sudah melakukan banyak upaya dalam rangka
menindaklanjuti rekomendasi Kemen PANRB diantaranya adalah :
a. Membangun komitmen dan kepedulian serta pemahaman arti pentingnya
pelaksanaan reformasi birokarasi untuk satuan kerja di lingkungan Kemen
PPPA;
b. Menambah jumlah agen perubahan sehingga perubahan sampai kepada unit
kerja. Mengimplementasikan reformasi birokrasi dan melakukan perubahan
sampai pada unit terkecil dan melakukan monitoring secara berkala;
c. Penerapan teknologi informasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan
kepada stakeholder;
d. Mulai menata untuk pembuatan PK Individu yang sesuai dengan kinerja
organisasi dengan terus melakukan sosialisasi untuk penginputan jurnal harian
berbasis aplikasi;
e. Membuat permen PPPA tentang tunjangan kinerja yang didalamnya penetapan
hasil pengukuran kinerja individu sebagai pemberian tunjangan kinerja; dan
f. Melanjutkan pengimplementasian penguatan pengawasan, antara lain
penanganan gratifikasi, penerapan SPIP, pengaduan masyarakat dan
Whistleblowing System, serta penanganan benturan kepentingan.
24 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Indikator Kinerja 2 : Presentase penyerapan anggaran
Anggaran Kemen PPPA dari Tahun 2015 s/d 2019 mengalami fluktuasi kenaikan
dan penurunan Anggaran. Tahun 2015 anggaran Kemen PPPA sebesar
Rp.217.719.899.000, kemudian tahun 2016 terjadi pelonjakkan kenaikan anggaran
sebesar Rp.708.851.452.000,-, atau mencapai 225,58%, namun pada tahun
kemudian tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp.503.859.053.000,- atau
28,92% dari anggaran 2016, kemudian pada Tahun 2018 meningkat kembali
walaupun tidak signifikan yaitu Rp.556.170.204.000,- dan pada tahun 2019
mengalami penurunan menjadi Rp. 496.145.116.000,- atau 10,79 % dari anggaran
2018.
Gambar 3.3
Realisasi Anggaran Kemen PPPA
Tahun 2015 – 2019
Sumber : Data Bagian Keuangan
25 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Gambar 3.4
Persentase Penyerapan Anggaran Kemen PPPA
Tahun 2015 – 2019
Melihat grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan dan penurunan
persentase penyerapan anggaran, namun pada tahun 2019 dengan anggaran
sebesar Rp. 496.145.116.000- mencapai realisasi sebesar Rp. 484.308.851.981,-
atau 97,61 % dan hal ini melebihi target yang harus dicapai dan juga melebihi dari
persentase penyerapan anggaran di tahun-tahun sebelumnya serta diatas
persentase penyerapan anggaran secara nasional sebesar 93,9 %.
Prestasi penyerapan anggaran di Tahun 2019 ini tidak luput dari kontribusi
penyerapan anggaran dari masing-masing Satuan Kerja di Lingkup Kemen PPPA.
Tabel 3.4
Penyerapan Anggaran berdasarkan
Satuan Kerja Tahun 2019
No. Satuan Kerja Pagu Realisasi Realisasi
(Rp.) (Rp.) (%)
1
MENTERI NEGARA
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
138,723,461,000
135.774.200.834 97.87
2 DEPUTI BIDANG
KESETARAAN GENDER
61,066,598,000
58.400.940.674 95,64
26 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
No. Satuan Kerja Pagu Realisasi Realisasi
(Rp.) (Rp.) (%)
3
DEPUTI BIDANG
PERLINDUNGAN HAK
PEREMPUAN
61.505.923.000
60.945.753.679 99,09
4
DEPUTI BIDANG
PARTISIPASI
MASYARAKAT
31,883,970,000
31.725.849.157 99,50
5 DEPUTI BIDANG
PERLINDUNGAN ANAK
77.575.485.000
76.769.827.178 98,96
6 DEPUTI BIDANG TUMBUH
KEMBANG ANAK
55,561,819,000
55.088.801.882 99.15
7 KOMISI PERLINDUNGAN
ANAK INDONESIA (KPAI)
17,500,000,000
17,402,418,589 99.44
8 SATKER DEKON
52,327,860,000 48.201.059.988 92,11
496.145.116.000 484.308.851.981 97,61 Sumber : Data Bagian Keuangan
Indikator Kinerja 3: Presentase pengguna e-office
Untuk mewujudkan birokrasi yang lincah, efektif dan efesien khususnya
dilingkungan Kemen PPPA diperlukan sistem kerja yang didukung oleh teknologi
atau biasa disebut dengan istilah e-Government. Peran teknologi dalam
mendukung kinerja ASN dilingkungan Kemen PPPA tentunya sangat dibutuhkan.
Salah satu bentuk konkrit implementasi peran teknologi dalam mendukung
kinerja ASN dilingkungan Kemen PPPA adalah lahirnya e-office.
Seiring dengan berjalannya waktu, tuntutan masyarakat kepada pemerintah atas
pelayanan publik yang baik dan berkualitas menjadi semakin tinggi sehingga
pada saat bersamaan jumlah beban pekerjaan pemerintah pun menjadi naik,
begitu pula yang terjadi di Kemen PPPA. Oleh sebab itu, untuk menjawab
tantangan tersebut, kinerja ASN di lingkungan Kemen PPPA sangat terdukung
dengan kehadiran e-office. Capaian persentase penggunaan e-office di
lingkungan Kementerian PPPA yang sebesar 71 % pada tahun 2019.
Dengan persentase nilai tersebut, bila dikaitkan dengan target kinerja yang
tercantum dalam PK 2019 masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan
27 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
sebesar 80%. Namun perlu menjadi catatan bahwa nilai tersebut merupakan
persentase dari aktivitas persuratan yang dilakukan pegawai. Hal ini tetap perlu
mendapat apresiasi karena aktivasi penggunaan e-office di lingkungan Kemen
PPPA baru dimulai pada akhir tahun 2018, tetapi tingkat penggunaannya sudah
mengalami peningkatan secara bertahap meskipun masih adanya sebagian
pegawai yang tingkat kesadaran dalam penggunaan e-office nya masih rendah
walaupun sosialisasi penggunaan e-office kepada seluruh unit kerja di lingkungan
Kemen PPPA telah gencar dilakukan. Ke depan perlu didorong terus inisiasi peran
Bagian Data dan Bagian Keuangan dan Tata Usaha untuk melakukan pendampingan
terhadap unit kerja dan memastikan aplikasi berjalan dengan baik.
Hal ini penting untuk membangun kepercayaan pegawai terhadap penggunaan
aplikasi e-office. Lebih lanjut, penambahan berbagai modul aplikasi ke dalam
aplikasi e-Office serta dukungan infrastruktur teknologi informasi yang
memastikan akses pengguna ke aplikasi berjalan dengan lancar, dengan
demikian semua pekerjaan atau kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan Kemen PPPA dapat terbantu dengan kehadiran e-office.
Indikator Kinerja ini baru ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Sekretariat
Kementerian di tahun 2019, sehingga belum bisa diperbandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya.
Gambar 3.5
Persentase Penggunaan e-Office
Tahun 2015 – 2019
Sumber : Data Bagian Data
- - - -
71 %
-
20
40
60
80
2015 2016 2017 2018 2019
PresentasePengguna…
28 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Sasaran 2:
Terwujudnya Kemen PPPA yang bersih, akuntabel dan berkinerja
Capaian 3 (tiga) indikator Terget Sasaran “Terwujudnya Kemen PPPA yang bersih,
akuntabel dan berkinerja” adalah sebagai berikut :
NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Opini BPK WTP WTP 100 %
2. Predikat Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja BB B 83.63 %
3. Persentase Penerapan
E-Performance Based
Budgeting
50 91,47 182,94%
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat 2 (dua) indikator yang mencapai target,
sedangkan 1 (satu) indikator yaitu Predikat Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
tidak memenuhi target yang diperjanjikan, hal ini dikarenakan hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja terkendala karena masih dalam proses penilaian oleh
MENPAN RB. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
Indikator Kinerja 1: Opini BPK
Indikator Kinerja ini dimaksudkan untuk menggambarkan kinerja pengelolaan
APBN kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai wujud
pertanggungjawaban penggunaan APBN secara ekonomis, efisien dan efektif,
tidak ada pemborosan dan kebocoran dana, serta korupsi.
Untuk memperoleh opini tertinggi WTP, suatu instansi pemerintah harus
memenuhi beberapa syarat diantaranya: 1) disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai; 2) sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP); 3) kepatuhan terhadap perundang-undangan; 4)
pengungkapan yang memadai; 5) tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
BPK-RI.
29 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Opini BPK merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan
pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintah,
kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
dan efektivitas sistem pengendalian intern.
Tabel 3.5
Hasil Opini BPK Tahun 2018
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
Terwujudnya
Kemen PPPA yang
bersih, akuntabel
dan berkinerja
Opini BPK WTP WTP 100
Berdasarkan Laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK terhadap
Laporan Keuangan tahun 2018 mendapat opini “WTP”, hal ini mengalami
perbaikan dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2016 yang mendapatkan opini
Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Tabel 3.6
Opini BPK atas LK Kementerian PP- PA, Tahun 2015-2018
No. Laporan Keuangan
Tahun Anggaran
Opini BPK
1 2015 WDP
2 2016 WDP
3 2017 WTP
4 2018 WTP
Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan opini WTP tersebut berupa terus
melakukan perbaikan dalam pengelolaan keuangan negara termasuk pengelolaan
barang milik negara (BMN), perbaikan dalam penyajian laporan keuangan dan
30 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
meminimalisasi penyimpangan pelaksanaan yang bertentangan dengan peraturan
yang berlaku.
Indikator Kinerja 2: Predikat Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Berdasarkan surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi nomor: B/847/M.AA.05/2018, tanggal 31 Desember 2018, tentang Hasil
Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018,
menunjukan bahwa Kemen PPPA memperoleh nilai 62,76 atau predikat “B” (Baik),
yang interprestasinya adalah tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran sudah baik dibandingkan dengan capaian kinerjanya, kualitas
pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang
berorientasi pada hasil di Kemen PPPA sudah menunjukkan hasil yang cukup baik
namun sangat perlu dilakukan perbaikan lebih lanjut. Nilai tersebut disampaikan
Kementerian PAN-RB melalui Rincian penilaian tersebut sebagai berikut.
Tabel 3.7
Rincian Penilaian AKIP Kemen PPPA Tahun 2018
No. Komponen yang Dinilai Bobot Nilai
1. Perencanaan Kinerja 30 18.73
2. Pengukuran kinerja 25 15.84
3. Pelaporan kinerja 15 9.39
4. Evaluasi internal 10 6.28
5. Capaian kinerja 20 12.52
Nilai hasil evaluasi 100 62.76
Tingkat akuntabilitas kinerja - B
Melihat nilai SAKIP Tahun 2018 Kemen PPPA mendapatkan niali sebesar 62,76 %
dan dibandingkan dengan capaian tahun 2017 dengan skor sebesar 62.32, hal ini
menunjukkan secara nilai mengalami kenaikan sebesar 0,44, tetapi Kemen PPPA
masih bertahan pada Kategori “B”. Dalam hal ini jika dibandingkan dengan tahun
31 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
sebelumnya 2017-2018 mengalami trend peningkatan setiap tahunnya, maka
kami optimis bahwa untuk tahun-tahun berikutnya akan semakin baik dan akan
mencapai target yang diharapkan pada tahun 2019 yaitu dengan kategori “BB”.
Hasil nilai evaluasi SAKIP tahun 2019 masih dalam proses penilaian oleh M
ENPAN RB.
Gambar 3.6
Perbandingan Nilai AKIP Kemen PPPA 2015-2018
Berdasarkan surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi nomor: B/847/M.AA.05/2018 tersebut di atas, ada beberapa catatan hasil
evaluasi oleh Kementerian PAN-RB atas implementasi SAKIP Kemen PPPA yaitu:
1. Pembangunan manajemen kinerja di Kemen PPPA telah terlihat dengan
menerapkan SAKIP dengan cukup baik namun belum menggambarkan budaya
kinerja.
2. Penerapan manajemen kinerja yang telah dibangun belum sepenuhnya mampu
menumbuhkan budaya kinerja pada setiap jenjang manajerial.
3. Kinerja secara berjenjang pada setiap level satuan kerja/cascading belum
menggambarkan keselarasan kinerja antara sasaran kinerja atasan dengan
dibawahnya yang seharusnya muncul sesuai dengan dengan kebutuhan
organisasi.
4. Evaluasi internal yang telah dilakukan terhadap penerapan SAKIP unit kerja
masih belum memicu perbaikan akuntabilitas masing-masing unit kerja.
2015 2016 2017 2018
Nilai AKIP 60,17 61,21 62,32 62,76
58,5
59
59,5
60
60,5
61
61,5
62
62,5
63
Nilai AKIP TAHUN 2015 - 2018
32 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Menanggapi permasalahan yang disebutkan di atas, Kementerian PAN-RB
memberikan beberapa rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti Kemen PPPA agar
nilai akuntabilitas kinerja dapat meningkat di masa datang, antara lain:
1. Menyampaiakan dokumen akuntabilitas seperti Renstra, Indikator Kinerja
Utama (IKU), Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Aksi Kinerja, dan Laporan
kinerja secara formal yang telah disusun di setiap level organisasi kepada
Kementerian PANRB melalui situs esr.menpan.go.id.
2. Melakukan analisis terhadap hubungan / turunan kinerja dengan menentukan
ukuran kinerja dari Menteri ke unit kerja dibawahnya sampai unit kerja
terkecil, bahkan sampai ke level individu sehingga terbentuk pohon kinerja
Kemen PPPA.
3. Mengembangkan aplikasi teknologi informasi keuangan yang terintegasi
dengan aplikasi kinerja (e-Performance) yang dapat mengintegrasikan
informasi perencanaan, penganggaran, dan kinerja, juga sebagai media
dalam melakukan reviu capaian kinerja secara berkala.
4. Menguatkan kembali komitmen seluruh unit kerja sampai level terkecil untuk
mengoptimalkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian kinerja secara
periodik berdasarkan pada perencanaan kinerja (Rencana Aksi Kinerja) dan
memanfaatkan hasil pengukuran capaian kinerja tersebut sebagai dasar
pemberian reward and punishment.
5. Meningkatkan kualitas dan kapabilitas SDM yang mengelola SAKIP, sehingga
dapat mendorong perbaikan Implementasi SAKIP secara signifikan di
lingkungan Kemen PPPA.
Dari hasil rekomendasi diatas, Kemen PPPA di Tahun 2019 sudah melakukan
berbagai upaya sebagai berikut :
1. Sudah menyampaiakan dokumen akuntabilitas seperti Renstra, Indikator
Kinerja Utama (IKU), Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Aksi Kinerja, dan
Laporan kinerja secvara formal yang telah disusun di setiap level organisasi
kepada Kementerian PANRB melalui situs esr.menpan.go.id.
33 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
2. Melakukan Pertemuan rutin antara Menteri dengan Pejabat eselon I dan II,
untuk membahas hubungan/ turunan kinerja dengan menetukan ukuran
kinerja dari menteri ke unit kerja dibawahnya sampai unit kerja terkecil,
bahkan sampai ke level individu sehingga terbentuk pohon kinerja Kemen
PPPA.
3. Pada tahun 2019 belum terdapat anggaran pengembangan aplikasi teknologi
informasi keuangan yang terintegasi dengan aplikasi kinerja (e-Performance)
yang dibuat sendiri oleh Kemen PPPA dan akan dicanangkan di Tahun 2020.
Namun selama ini dalam memonitoring terintegrasinya informasi
perencanaan, penganggaran, dan kinerja menggunakan aplikasi dari
kementerian Keuangan yaitu http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/ dan
dari Bappenas yaitu https://e-monev.bappenas.go.id/.
4. Penerapan manajemen kinerja.
5. Penguatan komitmen seluruh unit kerja.
6. Pelaksanaan reviu terhadap kegiatan dan komponen anggaran walaupun
belum sepenuhnya mengacu pada capaian strategis.
7. Pelaksanaan evaluasi atas implementasi Sistem AKIP kepada unit kerja.
8. Mulai melakukan pertemuan untuk di buat Peraturan Menteri PPPA tentang
pelaksanaan SAKIP di lingkup kementerian PPPA dan akan diselesaikan di
Tahun 2020.
Indikator Kinerja 3: Persentase Penerapan E-Performance Based Budgeting
Sistem e-performance based budgeting merupakan aplikasi sistem perencanaan
penganggaran belanja negara yang menunjukkan secara jelas keterkaitan antara
alokasi pendanaan dan kinerja yang diharapkan, serta memperhatikan efisiensi
dalam pencapaian kinerja. E-performance based budgeting dirancang untuk
menciptakan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas dalam pemanfaatan anggaran
belanja publik denganoutput dan outcome yang jelas sesuai dengan prioritas
nasional sehingga semua anggaran yang dikeluarkan dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan kepada masyarakat.
34 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Kemen PPPA pada tahun 2019 belum mempunyai sistem e-performance based
budgeting yang dibuat sendiri, namun pengukurannya adalah menggunakan
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) dan juga hasil monitoring dan
evaluasi menggunakan e-SMART Kementerian Keuangan. Namun pada tahun 2020
sudah direncanakan dan dianggaran untuk membuat sistem tersebut.
1. Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195/2018 tentang Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan anggaran belanja bahwa IKPA adalah indikator yang
ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku BUN untuk mengukur kualitas
kinerja pelaksanaan anggaran belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi
kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran, efisiensi
pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Terdapat tiga aspek yang diperhitungkan dalam Evaluasi Kinerja Anggaran,
yaitu: (i) Aspek Implementasi; (ii) Aspek Manfaat; dan (iii) Aspek Konteks.
Sedangkan IKPA memiliki empat aspek yang digunakan dalam perhitungan,
yaitu: (i) Aspek kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan anggaran; (ii)
Aspek efektivitas pelaksanaan kegiatan; (iii) Aspek efisiensi pelaksanaan
kegiatan; dan (iv) Aspek kepatuhan terhadap regulasi.
Nilai IKPA Kementerian PPPA tahun 2019 sebesar 92,79 mengalami kenaikaan
sebesar 4.2 dari tahun 2018 sebesar 88,59, namun nilai tersebut masih di bawah
nilai IKPA nasional sebesar 93,15. Dan untuk satker dengan nilai IKPA terbaik
adalah Satker Sekretariat Kementerian dengan nilai 98,26.
Nilai IKPA baru ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Sekretariat Kementerian
PPPA pada tahun 2019. Berdasarkan data dari kementerian keuangan
(https://spanint.kemenkeu.go.id/) nilai IKPA bisa diperoleh hanya sampai
tahun 2018.
35 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Gambar 3.7
Perbandingan Nilai IKPA Kementerian PP-PA 2015-2018
Tabel 3.8
Penilaian IKPA Tahun 2019 berdasarkan Satuan Kerja
No Uraian Satker NILAI AKHIR
1 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan 98.26
2 Deputi Bidang Kesetaraan Gender 93.18
3 Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan 84.22
4 Deputi Bidang Perlindungan Anak 95.22
5 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 89.57
6 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat 94.48
7 Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 93.03
2. Nilai Kinerja Anggaran berdasarkan Aplikasi e-SMART Kementerian
Keuangan
Berdasakan hasil monitoring dan evaluasi penilaian kinerja Kemen PPPA
melalui aplikasi e-Smart DJA adalah pada tahun 2019 memperoleh peningkatan
nilai kinerja sebesar 94.315 dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 81.20,
dan nilai kinerjanya diatas nilai rata-rata nasional sebesar 91.70, dapat dilihat
pada tabel berikut :
2015 2016 2017 2018 2019
- - -
88,59 92,79
Nilai IKPA
36 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Gambar 3.8
Perbandingan Nilai Kinerja Kemen PPPA 2015-2019
Tabel 3.9
Nilai Kinerja Satker Tahun Anggaran 2019
No Nama Satker Nilai Kinerja
1 MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 88.21
2 DEPUTI BIDANG KESETARAAN GENDER 96.54
3 DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN 91.51
4 DEPUTI BIDANG PARTISIPASI MASYARAKAT 55.54
5 DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK 92.37
6 DEPUTI BIDANG TUMBUH KEMBANG ANAK 89.86
7 KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI) 86.11
8 SATKER DEKON 85.67
Nilai ini masih akan terjadi perubahan, karena untuk nilai capaian kinera Deputi
Partisipasi Masyarakat masih 0,00 hal ini dikarenakan masih ada capaian keluaran
program yang “zzzzz”. Nilai ini sangat berpengaruh bagi nilai Kementerian,
penghapusan program “zzzz” tersebut akan dilakukan serentak oleh Kementerian
Keuangan pada akhir Februari 2020
2015 2016 2017 2018 2019
- - -
81,20 94.315
Nilai Kinerja
37 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Sasaran 3:
Terwujudnya Layanan Publik
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan kinerja upaya pemenuhan
kebutuhan customer (penerima layanan) dan aspek kemanfaatan yang dirasakan
penerima layanan.
Pada sasaran ini terdapat 4 (empat) Indikator dengan capaian sebagai berikut :
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Indeks Kualitas Layanan 3,00 3,34 111%
2 Persentase Ketersediaan
Sarana dan Prasaran
100 %
3 Presentasi jumlah
pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 % 100 % 100 %
4 Jumlah Sumber Daya
Manusia yang Kompeten
Berdasarkan Talent
100 100 100 %
Indikator Kinerja 1: Indeks Kualitas Layanan
Sekretariat Kementerian melalui Biro Perencanaan dan Data melaksanakan Survei
Kepuasan Pengguna Layanan (SKPL) Sekretariat Kemen PPPA. Pelaksanaan SKPL
Sekretariat Kemen PPPA merupakan perwujudan amanat Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (UU Pelayanan Publik) sehingga hasilnya
diharapkan dapat memberikan gambaran pengukuran tingkat kepuasan
pengguna layanan guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja pelayanan
publik.
SKPL di lingkup Sekretariat Kementerian akan mengevaluasi seluruh biro. Sebagai
unit kerja di Kemen PPPA, Sekretariat Kementerian berkomitmen untuk terus
meningkatkan kinerja pelayanan publik sebagai upaya untuk mengubah budaya
38 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
organisasi yang berorientasi pelayanan. Sebagai informasi, pada tahun 2018,
Sekretariat Kementerian menunjukkan prestasi dengan diperolehnya ISO 9001:
2015 di seluruh lingkup Unit Kerjanya.
Penyusunan survei tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
Responden survei ini adalah seluruh Satuan Kerja yang ada di Kemen PPPA, yang
terdiri dari 1 Sekretariat, 5 Kedeputian, Inspektorat, KPAI, dan 34 Satker
Dekonsentrasi.
Berikut beberapa data yang diperoleh dari survei kepuasan pengguna layanan:
1. Karakteristik Responden
a. Unit Kerja
Gambar 3.9 Jumlah Responden berdasarkan unit kerja
Jumlah responden paling banyak adalah satker Dekonsentrasi dengan
persentase 34%, kemudian Satker Sekretariat Kementerian dengan
persentase 20% dan Satker Deputi Bidang Kesetaraan Gender dengan
persentase 14%.
39 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
b. Jenis Kelamin
Gambar 3.10 Jumlah Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Dari seluruh responden survei, jumlah responden perempuan lebih banyak
dibandingkan laku-laki dengan persentase 64% untuk responden
perempuan dan 36% untuk responden laki-laki.
c. Usia
Gambar 3.11 Jumlah Responden berdasarkan usia
Berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa jumlah responden sebagian
besar berusia lebih dari 45 tahun yaitu sebesar 50%. Selanjutnya sebesar
46% adalah responden dengan usia 30-45 tahun, dan sebanyak 4% adalah
responden dengan usia di bawah 30 tahun.
2. Daftar Pertanyaan
No. Pertanyaan
1. Kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis layanan yang
diberikan
40 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
No. Pertanyaan
2. Kemudahan prosedur layanan yang diberikan
3. Kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan
4. Pemberi layanan pernah meminta biaya/tarif tertentu saat
memberikan layanan
5. Kesesuaian layanan yang diberikan berdasarkan standar yang telah
ditetapkan
6. Kompetensi/Kemampuan petugas pemberi layanan
7. Perilaku pemberi layanan dalam hal kesopanan dan keramahan
8. Kualitas sarana dan prasarana
9. Penanganan pengaduan penggunaan layanan
3. Hasil Jawaban Responden
1) Kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis layanan yang diberikan
Gambar 3.12
Persentase Kesesuaian Persyaratan Pelayanan dengan Jenis Layanan
yang Diberikan (%)
Sebagian besar responden sebanyak 46% menyatakan bahwa persyaratan
dalam pemberian layanan sangat sesuai dengan jenis layanan yang
diberik
0
10
20
30
40
50
1(TidakSesuai)
2(Sesuai)
3(Agak
Sesuai)
4(SangatSesuai)
06
28
46
41 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
2) Kemudahan prosedur layanan yang diberikan
Gambar 3.13
Persentase Kemudahan Prosedur Layanan yang Diberikan (%)
Sebanyak 48% responden menyatakan bahwa prosedur yang diperlukan
untuk mendapatkan layanan sangat mudah, dan sebanyak 40% responden
menyatakan mudah dalam hal prosedur layanan.
3) Kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan
Gambar 3.14
Persentase Kecepatan Waktu dalam Memberikan Pelayanan (%)
Sebagian besar responden sebanyak 56% menjawab bahwa waktu yang
dibutuhkan dalam pemberian layanan oleh petugas adalah “cepat” dan
sebanyak 28% menjawab sangat cepat.
0
10
20
30
40
50
1(Sangat
Sulit)
2(Agak
Mudah)
3(Mudah)
4(SangatMudah)
0
12
4048
0102030405060
1(SangatLambat)
2(AgakCepat)
3(Cepat)
4(SangatCepat)
0
16
56
28
42 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
4) Pemberi layanan pernah meminta biaya/tarif tertentu saat memberikan
layanan
Gambar 3.15
Persentase Pemberi Layanan Pernah yang Pernah Meminta Biaya/Tarif
Tertentu Saat Memberikan Layanan (%)
Hampir seluruh responden sebanyak 88% menyatakan bahwa petugas
pemberi layanan tidak pernah meminta biaya atau menetapkan tarif
tertentu pada saat memberikan layanan kepada pengguna.
5) Kesesuaian layanan yang diberikan berdasarkan standar yang telah
ditetapkan
Sebanyak 48% responden menyatakan bahwa layanan yang diberikan
oleh unit pemberi layanan dalam hal ini Sekretariat Kementerian sudah
sesuai berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Gambar 3.16
Persentase Kesesuaian layanan yang diberikan berdasarkan standar
yang telah ditetapkan (%)
0204060
1(TidakSesuai)
2(Agak
Sesuai)
3(Sesuai)
4(SangatSesuai)
014
4838
0
50
100
2 4 6
88
43 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
6) Kompetensi/Kemampuan petugas pemberi layanan
Gambar 3.17
Persentase Kompetensi/Kemampuan Petugas Pemberi Layanan (%)
Petugas pemberi layanan dinyatakan kompeten dalam memberikan
layanan kepada pengguna oleh responden yaitu sebanyak 66%.
7) Perilaku pemberi layanan dalam hal kesopanan dan keramahan
Gambar 3.18
Persentase Perilaku Pemberi Layanan dalam Hal Kesopanan dan
Keramahan (%)
Dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan, para petugas
pemberi dinilai sopan dan ramah oleh responden sebanyak 56%.
0
20
40
60
80
1(Tidak
Kompeten)
2(Cukup
Kompeten)
3(Kompeten)
4(Sangat
Kompeten)
08
66
26
0102030405060
1(Tidak Sopandan Ramah)
2(Cukup
Sopan danRamah)
3(Sopan dan
Ramah)
4(Sangat
Sopan danRamah)
0 0
5644
44 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
8) Kualitas sarana dan prasarana
Gambar 3.19
Persentase Kualitas Sarana dan Prasarana (%)
Kualitas sarana dan prasarana yang dimiliki oleh unit layanan Sekretariat
Kementerian dinilai Baik oleh responden sebanyak 48% dan dinilai sangat
baik sebanyak 40%.
9) Penanganan pengaduan penggunaan layanan
Gambar 3.20
Persentase Pengaduan Penggunaan Layanan (%)
Dalam hal penanganan pengaduan pengguna layanan pasca pemberian
layanan, oleh responden dinilai berfungsi namun tidak maksimal sebanyak
48%.
01020304050
1(Buruk)
2(CukupBaik)
3(Baik)
4(Sangat
Baik)
0
12
4840
0
10
20
30
40
50
1(Tidak AdaLayanan)
2(Ada Tapi
TidakBerfungsi)
3(Berfungsi
TidakMaksimal)
4(Dikelola
dengan Baik)
2
12
48
38
45 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
4. Penghitungan Indeks
Dari keseluruhan data hasil jawaban dari responden, untuk setiap unsur
pertanyaan akan dihitung rata-ratanya yang kemudian dijadikan Nilai Unsur,
kemudian dikalikan dengan indeks setiap unsur yang diperoleh dari hasil
pembagian satu dibagi jumlah unsur yang ditanyakan (1/9 = 0,11).
No. Unsur Nilai Unsur Nilai Indeks
per Unsur
1. Persyaratan 3,40 0,38
2. Prosedur 3,36 0,37
3. Waktu Penyelesaian 3,12 0,35
4. Biaya/Tarif 3,80 0,42
5. Kesesuaian Layanan yang
Diberikan
3,24 0,36
6. Kompetensi Petugas 3,18 0,35
7. Perilaku Pemberi
Layanan
3,44 0,38
8. Kualitas sarana dan
prasarana
3,28 0,36
9. Penanganan pengaduan
penggunaan layanan
3,22 0,36
Nilai Indeks Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Kementerian adalah hasil
penjumlahan dari seluruh nilai indeks per unsur:
0,38 + 0,37 + 0,35 + 0,42 + 0,36 + 0,35 + 0,38 + 0,36 + 0,36 = 3,34
Capaian Indeks Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat Kementerian dapat
dikatakan telah mencapai target dengan angka indeks 3,34 yang artinya mutu
pelayanan yang diberikan oleh Sekretariat Kementerian berada pada kategori B
dengan kinerja unit pelayanan “baik”.
46 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Indikator Kinerja 2: Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana kantor di lingkungan Kemen PPPA berdasarkan
hasil pembandingan antara kondisi fisik hasil inventarisasi dengan standar sarana
dan prasarana perkantoran. Yang dilihat berdasarkan 2 komponen yaitu :
No Sarana dan Prasarana Presentase
1 Kendaraan 100 %
2 Ruang Kerja dan Peralatan Kantor 100 %
Total Keseluruhan 100 %
capaian indikator kinerja tersebut adalah sebesar 100 %. Rincian sebagai berikut:
1. Kendaraan Dinas
Untuk kendaraan dinas capaiannya mencapai 100 % dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 3.10
Distribusi Kendaraan Dinas
No Jabatan Merk Jumlah
1. Eselon I Toyota Camry 13 Orang
2. Eselon II
All New Toyota
Innova
23 Orang
3. Eselon II Corolla Altis 5 Orang
4. Eselon III Isuzu Panther 3 Orang
5. Eselon III Toyota Innova 9 Orang
47 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
2. Ruang Kerja dan Peralatan Kantor
Tabel 3.11 Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor Untuk Eselon I
No Jumlah
Eselon I Ruang Kerja
Peralatan Kantor
1. 13 Orang 13 ruangan a. meja biro besar dengan
kelengkapannya;
b. kursi kerja;
c. kursi hadap;
d. kursi dan meja tamu;
e. Telepon (pesawat
otomatis/langsung);
f. Telepon lokal
g. komputer dengan
sambungan internet;
h. printer;
i. Televisi;
j. lemari buku;
k. buffet
Tabel 3.12 Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor Untuk Eselon II
No Jumlah
Eselon II Ruang Kerja
Peralatan Kantor
1. 27 Orang 27 ruangan a. meja biro besar dengan
kelengkapannya;
b. kursi kerja;
c. kursi hadap;
d. kursi dan meja tamu;
e. Telepon lokal
f. komputer dengan
sambungan internet;
g. printer;
h. buffet
Tabel 3.13 Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor Untuk Eselon III
No Jumlah
Eselon III Ruang Kerja
Peralatan Kantor
1. 62 Orang 62 ruangan a. meja biro dengan
kelengkapannya;
b. kursi kerja;
48 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
No Jumlah Eselon III
Ruang Kerja
Peralatan Kantor
c. kursi hadap;
d. Telepon lokal
e. komputer dengan
sambungan internet;
f. printer;
g. buffet
Tabel 3.14
Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor Untuk Eselon IV
No Jumlah
Eselon IV Ruang Kerja Peralatan Kantor
1. 91 Orang 91 ruangan a. meja biro dengan
kelengkapannya;
b. kursi kerja;
c. kursi hadap;
d. Telepon local;
e. komputer dengan
sambungan internet;
f. printer;
Tabel 3.15
Ruang Kerja dan Perlengkapan Ruang Kantor untuk Staff
No Jumlah
Staff
Ruang
Kerja
Peralatan Kantor
1. 274 Orang 274 ruangan a. kursi dan meja kerja;
b. komputer dengan
sambungan internet;
c. printer;
Berdasarkan data dari tabel-tabel diatas, untuk seluruh pegawai telah
mendapatkan sarana dan prasarana ruang kerja dan perlengkapannya yang sesuai
dengan standar.
49 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Indikator Kinerja 3 : Persentase jumlah pengaduan yang di tindaklanjuti
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2015 bertugas untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang dalam menjalankan
fungsinya wajib memberikan layanan kepada perempuan dan anak yang
mengalami permasalahan pidana maupun perdata yang dilaporkan baik langsung
maupun tidak langsung, yang tugas dan fungsinya dibebankan kepada bagian
pengaduan masyarakat di bawah Biro Hukum dan Humas. Masyarakat dapat
melakukan pengaduan terkait permasalahan perempuan dan anak secara
langsung dengan melakukan kunjungan ke Bagian Pengaduan Masyarakat Kemen
PPPA atau secara tidak langsung melalui mengirimkan surat sesuai dengan alamat
Bagian Pengaduan Masyarakat Kemen PPPA, nomor Hotline 082125751234, nomor
Telepon/Fax 0213517038 dan email [email protected].
Dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 semua pengaduan yang masuk
kepengaduan masyarakat ditindaklanjuti, seperti terlihat pada gambar berikut
Gambar 3.21
Perbandingan Pengaduan dan yang ditindaklanjuti
Tahun 2015-2019
Sumber : Data Bagian Pengaduan Masyarakat
0
50
100
150
200
250
300
350
400
2015 2016 2017 2018 2019
Pengaduan 313 353 241 235 323
Tindaklanjut 313 353 241 235 323
50 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Pada tahun 2019 Kemen PPPA melalui bagian pengaduan masyarakat menerima
pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 323 kasus
dan ditindaklanjuti dengan dilakukan layanan pendampingan dan rujukan kepada
K/L terkait agar korban mendapatkan layanan sesuai yang dibutuhkan.
Gambar 3.22
Jumlah Laporan Pengaduan Menurut Bulan Pngaduan
Gambar 3.23
Jumlah Laporan Pengaduan Menurut Bentuk Pengaduan
Gambar 3.24
Jumlah Laporan Pengaduan Menurut Jenis Kasus dan Jenis Kelamin
51 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Gambar 3.25
Data Pengaduan Masyarakat berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Gambar 3.26
Jumlah Laporan Menurut Tempat Kejadian
Gambar 3.27
Jumlah Laporan Tidak Lanjut Pengaduan
52 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Gambar 3.28
Tidak Lanjut Berdasarkan Layanan
Dari hasil diatas dilihat bahwa semua pengaduan yang masuk ke Kemen PPPA
melalui unit Pengaduan Masyarakat seluruhnya sudah ditindaklanjuti. Jenis tindak
lanjut yang diberikan pada pengaduan kasus kekerasan adalah : (1) Mengirim
surat rekomendasi (tindak lanjut) kepada K/L terkait sebanyak 86, (2) Layanan
Informasi sebanyak 17; (3) Layanan konsultasi sebanyak 72; (4) Layanan
penjangkauan sebanyak 8; (5) Layanan awal Kesehatan sebanyak 2; dan (6) Arsip
sebanyak 138.
Arsip merupakan langkah yang dilakukan Bagian Pengaduan Masyarakat Kemen
PPPA (setelah melakukan analisis dan klarifikasi) apabila kasus sudah
dikoordinasikan dan sudah ditindak lanjuti Dinas PPPA di daerah, diperuntukkan
diketahui, kasus diluar tugas pokok dan fungsi, surat kaleng (tidak benar), dan
data yang diberikan tidak lengkap (tidak terdapat nomor kontak dan alamat
rumah).
Indikator Kinerja 4 : Jumlah Sumber Daya Manusia yang Kompeten
Berdasarkan Talent
Identifikasi profil SDM secara individual mencakup pemahaman organisasi atas
pengalaman, kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki oleh organisasinya.
Untuk menentukan profil SDM yang dibutuhkan oleh organisasi, manajemen perlu
53 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
untuk memutuskan tipe pegawai seperti apa yang dibutuhkan organisasi di masa
kini maupun di masa depan. Evaluasi kompetensi individu dan organisasi ini
hendaknya menjadi proses berkesinambungan yang secara strategis melibatkan
analisa situasi, gambaran skenario organisasi di masa depan, penetapan tujuan
dan pemetaan strategi.
Talent Mapping adalah proses pemetaan kekuatan pegawai yang diawali dengan
mengumpulkan informasi dan data-data yang valid sebagai indikator atas
kompetensi dan kinerja individu, digunakan sebagai parameter dalam menyusun
peta kekuatan (talent mapping) SDM dalam organisasi. Selanjutnya, Talent
Mapping ini digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengelolaan SDM,
seperti untuk memilih, mengembangkan, mempertahankan dan menghargai
pegawai dalam rangka mempersiapkan kader pemimpin masa depan. Talent
mapping memampukan organisasi untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
pegawai dan memberi peluang bagi organisasi untuk menjamin ketersediaan
pegawai yang memiliki kualifikasi, kompetensi, dan kinerja optimal sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
Talent mapping meningkatkan kemampuan organisasi dalam melibatkan pegawai
untuk merancang pola karir, mewujudkan perencanaan suksesi yang terbuka,
obyektif, terencana, akuntabel, mendukung merit system, membangun iklim
positif dan kompetitif yang mendorong perbaikan kinerja.
Bila dikomunikasikan dengan benar, hasil evaluasi Assessment yang disusun
sebagai Peta Kekuatan SDM (Talent Mapping) dapat dimanfaatkan untuk berbagai
hal terkait pengelolaan SDM. Peta kekuatan SDM ini dapat digunakan untuk:
1. Mengidentifikasi SDM yang Memenuhi Syarat untuk dikader sebagai “future
leader” di masa depan;
2. Mengevaluasi kemampuan organisasi dalam mempertahankan SDM yang
kompeten;
3. Pengembangan pegawai secara efektif dan efisien.
54 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Lazimnya, Peta Kekuatan SDM disusun berdasarkan dua parameter yaitu:
1. Kompetensi, yang dapat diklasifikasi dalam tiga kategori yaitu: Memenuhi
Syarat (MS), Masih Memenuhi Syarat (MMS) dan Belum Memenuhi Syarat
(BMS), serta
2. Kinerja, yang dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu Baik, Cukup dan
Kurang.
Dengan dua parameter di atas maka dapat disusun Peta Kekuatan SDM (Talent
Management Matrix) seperti yang digambarkan di bawah ini:
Gambar 3.29
Peta Kekuatan SDM (Talent Management Matrix)
Sumber : Data Bagian SDM
Dari 342 pegawai di Kemen PPPA, 17 orang diantaranya (5%) belum mengikuti
Assessment, dan 325 orang (95%) sudah mengikuti Assessment. Dari 342 pegawai
Kemen PPPA, hanya 212 orang (61,99%) yang sudah mendapatkan evaluasi kinerja
(EK), dan 130 orang (38,01%) belum memiliki nilai Evaluasi Kinerja.
55 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
JUMLAH %
TOTAL PEGAWAI 342 100%
TOTAL SUDAH ASSESSSMENT 325 95 %
TOTAL BELUM ASSESSMENT 17 5%
SUDAH EK 212 61,99%
BELUM EK 130 38,01%
Gambar 3.30
Penyebaran Pegawai Kemen PPPA dalam Talent Management Matrix
Hasil pemetaan matriks talent management terlihat bahwa tujuh (7) orang (2,15%)
pegawai/pejabat Kemen PPPA berada pada matriks 1, pada matriks 2 terdapat
delapan (8) orang (2,46%), pada matriks 3 terdapat empat puluh tujuh (47) orang
56 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
(14,46%), pada matrix 4 terdapat tiga puluh delapan (38) orang (11,69%), pada
matriks 5 terdapat sebelas (11) orang (3,38%), pada matriks 6 terdapat enam puluh
delapan (68) orang (20,92%), pada matriks 7 terdapat Sembilan (9) orang (2,77%),
pada matriks 8 terdapat lima (5) orang (1,54%) dan pada matriks 9 terdapat empat
(4) orang (1,23%).
Total pegawai yang ter-matrix-kan sebanyak 212 orang (61,99%), sedangkan
sebanyak 130 orang (38,01%) tidak dapat dipetakan karena data evaluasi
kinerjanya tidak tersedia. Meihat dari hasil Talent Mapping Jumlah Sumber Daya
Manusia yang Kompeten Berdasarkan Talent di Kemen PPPA Tahun 2019 sebanyak
100 Orang dengan persentase 29,24%. Hal ini sesuai dengan target yang
dikehendaki di tahun 2019, maka capaian untuk indikator ini sebesar 100 %
Realisasi Anggaran
Dalam pelaksanaan APBN, Sekretariat Kemen PPPA melaksanakan program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Dalam
melaksanakan program tersebut, Sekretariat Kemen PPPA melaksanakan tiga
kegiatan yakni:
1. Koordinasi Bantuan Hukum dan Hubungan Masyarakat;
2. Koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran serta kerja sama;
dan
3. Pengembangan SDM, administrasi dan pengelolaan penunjang pelaksanaan
tugas Kementerian PP-PA.
Pada tahun 2019, Sekretariat Kemen PPPA didukung dana anggaran sebesar Rp.
129.223.461.000,- dengan realisasi sebesar 97,78 % atau sekitar Rp.
126.356.830.150,-. Presentase realisasi anggaran di Tahun 2019 ini mengalami
kenaikan sebesar 2 % dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 yaitu 95,78 %,
dengan rincian sebagai berikut:
57 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Tabel 3.16
Anggaran dan Realisasi Sekretariat Kementerian Per Kegiatan Tahun 2019
Kegiatan Anggaran Realisasi %
Koordinasi bantuan hukum dan
humas.
14.000.000.000 13.900.075.899 99,29
Koordinasi dan penyusunan
rencana program dan anggaran
serta kerja sama
22.508.322.000
22.118.432.046 98,27
Pengembangan SDM,
administrasi dan pengelolaan
penunjang pelaksanaan tugas
Kementerian PP-PA
92.715.139.000 90.338.322.205 97,44
Jumlah 129.223.461.000 126.356.830.150 97,78
Sumber : Data Bagian Keuangan
Sedangkan realisasi anggaran berdasarkan sasaran dan indikator kinerja utama di
Sekretariat Kemen PPPA Tahun 2019 adalah sebagaimana pada tabel 3.17.
Tabel 3.17
Anggaran dan Realisasi Sekretariat Kementerian
Per Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja
Utama Anggaran Realiasasi %
1
Terwujudnya
Kementerian
PPPA yang
Efektif dan
Efisien
1
Nilai Pelaksanaan
Reformasi
Birokrasi Kemen
PPPA
3.825.000.000 3,776,593,788 98,73
2
Persentase
Penyerapan
Anggaran
1.800.000.000 1.763.969.500 98,00
3
Persentase
Pengguna E-
Office
11.230.322.000 10.805.418.819 96,22
2
Terwujudnya
Kementerian
PPPA yang
Bersih,
1 Opini BPK
2.288.586.000 2.153.914.395 94,12
2 Predikat Hasil
Evaluasi 2.300.000.000 2.299.999.100 100.00
58 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
Sasaran Indikator Kinerja
Utama Anggaran Realiasasi %
Akuntabel
dan
Berkinerja
Akuntabilitas
Kinerja
3
Persentase
Penerapan E-
Performance
Based Budgeting
3.550.000.000 3.509.938.718 98,87
3
Terwujudnya
Layanan
Publik
1 Indeks Kualitas
Layanan 15.658.322.000 15.527.573.121 99,16
2
Persentase
Ketersediaan
Sarana dan
Prasarana
82.746.231.000 80.723.852.742 97,56
3
Persentase Jumlah
Pengaduan yang
Ditindaklanjuti
2.025.000.000 2.010.526.750 99,29
4
Jumlah Sumber
Daya Manusia
yang Kompeten
Berdasarkan
Talent
3.800.000.000 3.785.043.217 99,61
TOTAL 129.223.461.000 126.356.830.150 97,78
Tabel berikut adalah perbandingan jumlah anggaran dan realisasi selama 5 tahun
terakhir.
Tabel 3.18
Anggaran dan Realisasi Sekretariat Kementerian
Dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun Anggaran Realisasi %
2015 92.367.499.000 83.573.463.789 90,48
2016 273.563.115.000 258.744.527.433 94,58
2017 115.346.925.000 110.801.006.326 96,06
2018 113.417.304.000 108.462.233.949 95,63
2019 129.223.461.000 126.356.830.150 97,78
Sumber : Data Bagian Keuangan
59 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
IV PENUTUP
Laporan Kinerja Sekretariat Kemen PPPA tahun 2019 menyajikan pencapaian dari
sasaran strategis yang tercermin pada capaian indikator kinerja dari sasaran
strategis yang telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja 2019.
Secara umum pada tahun 2019 Sekretariat Kemen PPPA telah mencapai target
kinerja yang ditetapkan. Dari 10 Indikator Kinerja Utama, 8 indikator dinyatakan
berhasil, yaitu dengan memenuhi capaian dari target yang telah ditetapkan
bahkan terdapat indikator yang melebihi dari target tersebut, sedangkan 2
indikator (Presentase Penggunaan e-office dan Predikat hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja) yang dinyatakan tdak memenuhi target yang diperjanjikan,
hal ini dikarenakan persentase penggunaan e-Office terkendala pada tingkat
kepedulian dan penggunaan aplikasi e-Office oleh pegawai belum maksimal serta
untuk Predikat hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja tahun 2019 belum ada
capaiannya karena masih dalam proses penilaian oleh Kementerian PANRB.
Salah satu capaian penting Sekretariat Kemen PPPA dalam rangka meningkatkan
pelayanan publik adalah tercapainya sertifikasi ISO 9001:2015 untuk seluruh Unit
Kerja di lingkup Sekretariat Kementerian. Capaian ini merupakan awal dari
tersertifikasinya seluruh pelayanan publik di lingkungan Sekretariat Kemen PPPA
yang akan mendukung pencapaian visi dan misi Kemen PPPA, serta hasil media
monitoring yang dilakukan oleh Kemenko PMK di tahun 2019 mengalami kemajuan
dibandingkan tahun 2018, dimana dari dari sebelumnya adalah posisi 37 menjadi
posisi 31 dari 38 Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kemenko PMK.
Sekretariat merupakan unsur pendukung (supporting) dalam sebuah organisasi
namun memiliki peran yang strategis dan mendasar dalam
60 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
pengelolaan/manajemen unit kerja dalam lingkungan Kemen PPPA, tidak hanya
berperan dalam pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit saja. Melainkan, dapat juga dilihat sebagai perekat, penopang, dan
penunjang dalam organisasi Kemen PPPA dimana unsur-unsur
perencanaan, evaluasi dan monitoring, serta pelayanan terhadap stakeholders
internal, berawal dari unit-unit dalam kesekretariatan. Mengingat hal tersebut,
agar fungsi dan peran Sekretariat dapat dengan optimal berjalan, yang secara
otomatis mendorong peningkatan kinerja diperlukan beberapa langkah strategis
yang antara lain adalah sebagai berikut:
1. Penerapan sistem informasi terpadu (penerapan e-government yang baik) di
lingkungan Kemen PPPA;
2. Melakukan kesadaran bagi seluruh pegawai di Kemen PPPA dalam
penggunaan e-office;
3. Membangun komitmen dan kepedulian serta pemahaman arti pentingnya
pelaksanaan reformasi birokarasi untuk satuan kerja di lingkungan Kemen
PPPA;
4. Mendorong terciptanya budaya berkinerja di lingkungan Kemen PPPA
dengan mengintegrasikan pelaksanaan monev atas pencapaian hasil
(outcome) dan menerapkan reward and punishment yang berdasarkan capaian
tersebut;
5. Membangun system informasi/aplikasi yang bermanfaat sebagai media
pengumpulan data kinerja dan monev capaian kinerja;
6. Penerapan penilaian prestasi kerja, peningkatan kapasitas SDM, dan
pembinaan karir. Sebagai titik penting dalam pengelolaan sumber daya
manusia di lingkungan Kemen PPPA;
7. Penguatan organisasi melalui penyelarasan uraian tugas, penyusunan dan
penerapan SOP; dan
8. Peningkatan sarana, prasarana dan kualitas lingkungan kerja.
61 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
LAMPIRAN
62 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019
63 LAKIP Sekretariat Kemen PPPA 2019