laporan kinerja setiap tahun. · 2021. 1. 31. · tentang kinerja yang dihasilkan direktorat kursus...
TRANSCRIPT
1
2
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Direktorat Kursus dan Pelatihan berhasil menyelesaikan penyusunan laporan kinerja tahun 2020 dengan tepat waktu. Penyusunan dan penyelesaian laporan ini atas dasar Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut mengamanatkan kepada setiap instansi pemerintah untuk menyusun laporan kinerja setiap tahun. Informasi kinerja yang disajikan dalam laporan ini merupakan pencapaian sasaran strategis beserta indikator kinerjanya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Kursus dan Pelatihan tahun 2020. Direktorat Kursus dan Pelatihan pada tahun 2020 menetapkan satu sasaran dan tiga indikator kinerja. Secara umum Direktorat Kursus dan Pelatihan telah berhasil merealisasikan target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Meskipun telah banyak capaian keberhasilan, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan di tahun mendatang. Permasalahan tersebut diantaranya penyempurnaan teknologi informasi sehingga bisa lebih optimal lagi dalam memberikan layanan publik dan koordinasi dengan pemerintah kab/kota yang belum optimal sehingga mempengaruhi pencapaian realisasi output dan outcome program. Dengan dukungan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan permasalahan yang dihadapi tersebut dapat segera terselesaikan. Melalui laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif tentang kinerja yang dihasilkan Direktorat Kursus dan Pelatihan pada tahun 2020. Semoga laporan kinerja ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi perencanaan program/kegiatan dan anggaran, perumusan kebijakan bidang pendidikan dan kebudayaan khususnya kursus dan pelatihan guna capaian peningkatan kinerja di tahun mendatang. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan kinerja Direktorat Kursus dan Pelatihan pada tahun 2020.
Jakarta, 27 Januari 2021
Direktur Kursus dan Pelatihan
Dr. Wartanto
3
Laporan kinerja Direktorat Kursus dan Pelatihan 2020 menyajikan tingkat
pencapaian satu sasaran dengan 3 indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja tahun 2020. Tingkat ketercapaian dan ketidakcapaian indikator kinerja
lebih detail diuraikan pada Bab III.
100
198
0
50
100
150
200
250
TARGET CAPAIAN
IKK TARGET CAPAIAN %
IKK 1 100 198 198%
IKK TARGET CAPAIAN %
IKK 2 200 2039 1020%
Jumlah Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan yang Dilatih
Industri
IKK# 1
Jumlah Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Dilatih
Industri
IKK# 2
200
2039
0
500
1000
1500
2000
2500
TARGET CAPAIAN
4
168
107
200
0
50
100
150
200
250
2018 2019 2020
TREND CAPAIAN
100
200
0
50
100
150
200
250
TARGET CAPAIAN
IKK TARGET CAPAIAN %
IKK 3 100 200 200%
Jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Memperoleh Fasilitas
Berstandar Industri
IKK# 3
KINERJA KEUANGAN
5
Pandemi Covid 19 menyebabkan beberapa pelaksanaan program
kegiatan harus tertunda disebabkan beberapa teknis kegiatan yang
mengharusnya untuk melakukan perjalanan
KENDALA
1
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengintegrasian data masih
belum maksimal 2
Koordinasi dengan pemerintah kab/kota yang belum optimal 3
Terlambatnya pelaksanaan program karena DIPA kursus dan pelatihan
tahun 2020 terbit di bulan Mei
UPAYA YANG DILAKUKAN
Penyempurnaan, pembaharuan dan adaptasi sistem teknologi
informasi dalam pengimplementasian program kegiatan seperti
pemanfaatan aplikasi zoom meeting, google meet, dan aplikasi online
lainnya.
1
3
Mengoptimalkan peran organisasi mitra untuk melaksanakan
sosialisasi program Kursus dan pelatihan 2
Koordinasi dan sinkronisasi program kursus dan pelatihan dengan
kab/kota melalui pelibatan dalam sosialisasi, bimbingan teknis baik
daring/luring, serta monitoring dan pendampingan program
3
6
Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan pertama kali dibentuk bulan April 2006.
Dasar Pembentukannya adalah Permendikbud Nomor 13 Tahun 2005 Tanggal 25 Juli 2005
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah
Departemen Pendidikan Nasional. Tahun 2020 terjadi perubahan nomenklatur sesuai
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktur
Kursus dan Pelatihan dijabat oleh Bapak Dr. Wartanto.
DATA SDM DIREKTORAT KURSUS
DAN PELATIHAN PNS DAN NON PNS
Melaksanakan perumusan kebijakan dan standar, pelaksanaan
kebijakan penjaminan mutu, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, fasilitasi penyelenggaraan, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang peserta didik, sarana prasarana, tata Kelola
dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
serta penyiapan pemberian izin penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan kerja pada kursus dan pelatihan yang
diselenggarakan perwakilan negara asing atau Lembaga asing
dan urusan ketatausahaan direktorat
Permendikbud No. 9, tahun 2019
TUGAS
7
Pelaksanaan kebijakan penjaminan mutu di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja
Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peserta
didik, sarana dan prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan
keterampilan dan pelatihan kerja
Fasilitasi penyelenggaraan di bidang peserta didik, sarana dan
prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja
Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang peserta didik,
sarana dan prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan
keterampilan dan pelatihan kerja
Penyiapan pemberian izin penyelenggaraan pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja pada kursus dan pelatihan yang diselenggarakan
perwakilan asing atau Lembaga asing
Pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang peserta didik, sarana
prasarana dan tata Kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja
Pelaksanaan urusan ketatausahaan direktorat
Perumusan kebijakan di bidang, peserta didik, sarana prasarana, tata
Kelola, dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan
kerja
Perumusan standar di bidang peserta didik, sarana dan prasarana, tata
kelola dan penilaian pada pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja
04
05
07
08
09
06
03
01
02
FUNGSI
8
.
Dasar hukum yang menjadi acuan antara lain:
PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja 3
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah 2
Permendikbud Nomor 39 Tahun 2020 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Kursus dan
Pelatihan Tahun Anggaran 2020 nomor SP DIPA- 023.18.1.690442/2020, Revisi 02
tanggal 5 November 2020
7
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah 1
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun
2019 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
6
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
5
DASAR HUKUM
9
ISU-ISU STRATEGIS/ PERMASALAHAN Beberapa permasalahan/isu strategis yang menjadi perhatian antara lain :
Bonus demografi yang ditandai dengan tingginya jumlah
penduduk usia produktif yang akan dicapai Indonesia di
tahun di tahun 2030 harus diiringi dengan penyiapan kualitas
sumberdaya manusia agar memiliki daya saing yang baik.
Perkembangan dunia industry 4.0 menghadirkan jenis-jenis
pekerjaan baru yang menuntut kesiapan sumberdaya manusia
Indonesia agar mampu merespons perubahan teknologi digital.
Manajemen pengelolaan lembaga kursus dan pelatihan masih
banyak yang berjalan dengan cara klasikal dan manual sehingga
memerlukan sentuhan perancangan teknologi dalam sebuah system
manajemen pengelolaan lembaga kursus dan pelatihan.
Masyarakat Ekonomi Asean menghadirkan adanya kebutuhan
baru dalam standar kualifikasi keterampilan yang harus
dimiliki oleh Sumber Daya Manusia Indonesia agar memiliki
daya saing sehingga menuntut pemerintah untuk
meningkatkan standar mutu lulusan kursus dan pelatihan.
Pandemi Covid 19 menghadirkan era normal baru sehingga
memerlukan berbagai format baru dalam pelaksanaan program
kursus dan pelatihan
10
Meningkatkan akses layanan kursus dan pelatihan yang merata dan
berkeadilan bagi anak usia sekolah tidak sekolah (ATS), menganggur dan
berasal dari keluarga kurang mampu.
Meningkatkan kualitas dan relevansi kursus dan pelatihan untuk mendukung
produktivitas dan daya saing lulusan.
Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan kursus dan
pelatihan agar sesuai dengan kebutuhan industri dunia usaha dan dunia
kerja.
Meningkatkan kualitas dan kapasitas kelembagaan kursus dan pelatihan
sesuai dengan standar IDUKA.
Meningkatkan kerja sama kemitraan dan partisipasi publik dalam
pengelolaan kursus dan pelatihan.
Memperkuat tata kelola pengembangan kursus dan pelatihan.
“ ”
Direktorat Kursus dan Pelatihan 2020 - 2024 VISI
Terwujudnya kursus dan pelatihan berkualitas untuk
membentuk insan yang cerdas, kompeten, berkarakter, dan
berdaya saing. MISI
11
Jumlah Instruktur
Lembaga Kursus dan
Pelatihan Yang Dilatih
Industri
INDIKATOR KINERJA 1
Jumlah Pengelola
Lembaga Kursus dan
Pelatihan Yang Dilatih
Industri
Target Awal : 100 Orang
Target Akhir : 100 Orang
INDIKATOR KINERJA 2
200 Orang
Target Awal :
200 Orang
Target Akhir :
Jumlah Lembaga
Kursus dan Pelatihan
Yang Memperoleh
Fasilitas Berstandar
Industri
INDIKATOR KINERJA 3
100 Lembaga
Target Awal :
100 Lembaga
Target Akhir :
PERJANJIAN KINERJA Direktorat Kursus dan Pelatihan
Tahun 2020
Tujuan Strategis
Pagu Awal :
Rp. 5.079.520.000
Pagu Akhir :
Pagu Awal :
Rp. 6.565.744.000
Pagu Akhir :
Pagu Awal :
Pagu Akhir :
Rp. 376.499.410.000
Rp. 5.079.520.000
Rp. 6.565.744.000
Rp. 368.588.972.000
Meningkatnya jumlah Lembaga kursus dan pelatihan yang berstandar
industri
12
Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berstandar industry merupakan sasaran strategis
Direktorat Kursus dan Pelatihan yang menjadi arah kebijakan dan tertuang dalam rencana
strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. LKP yang berstandar industry memiliki
syarat diantaranya adalah tersedianya instruktur dan pengelola yang sudah dilatih oleh
Industry Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) sehingga memiliki kemampuan untuk
berinovasi dan membaca potensi serta peluang yang ada. Disamping itu di era digitalisasi
sekarang ini para instruktur dan pengelola diwajibkan memiliki literasi yang baik tentang
teknologi terkini yang banyak digunakan di IDUKA. Selain instruktur dan pengelola, sarana
dan prasarana yang tersedia di LKP juga menjadi faktor penentu keberhasilan sebuah LKP
dalam menghasilkan lulusan yang kompeten yang sesuai dengan standar IDUKA.
CAPAIAN KINERJA DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN
Sasaran Strategis
Meningkatnya jumlah
Lembaga Kursus dan
Pelatihan yang berstandar
industri
13
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Kursus dan Pelatihan merealisasikan
kebijakan untuk meningkatkan jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan berstandar industri ke
dalam tiga indikator kinerja (IKK) yakni 1) Jumlah Instruktur Lembaga Kursus dan
Pelatihan Yang Dilatih Industri, 2) Jumlah Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan
Yang Dilatih Industri dan 3) Jumlah Lembaga Kursus dan Pelatihan Yang Mendapatkan
Fasilitas Berstandar Industri. Berikut ini adalah rincian capaiannya:
Capaian IKK ini tidak dapat
diperbandingkan dengan tahun
sebelumnya karena terdapat perubahan
struktur organisasi yang berdampak
pada perubahan rencana strategis
satuan kerja Direktorat Kursus dan
Pelatihan.
Instruktur kursus adalah tenaga yang memiliki kompetensi dan sertifikasi pada bidang
keterampilan tertentu, yaitu tenaga yang diberi tugas dan kewenangan menyelenggarakan/
mengelola pembelajaran pada suatu satuan PNF.
Kriteria Peserta untuk mengikuti Program Peningkatan Kompetensi Instruktur LKP
Berstandar Industri tertuang dalam Keputusan
Direktur Kursus Dan Pelatihan Nomor :
0835/D5/BP/2020 tentang Peningkatan
Kompetensi Instruktur Lembaga Kursus
dan Pelatihan Berstandar Industri, yaitu:
Jumlah Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan yang Dilatih
Industri IKK# 1
Tahun 2020
Target Realisasi %
100 orang 198 orang 198%
Target Akhir Renstra 2024
100%
% Capaian Realisasi
13.20%
14
Jumlah instruktur lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih oleh industri setiap
tahunnya akumulatif bertambah 100 orang instruktur.
Berasal dari LKP yang terpilih
(sesuai kriteria yang ditetapkan) a
Memiliki kompetensi sesuai dengan
bidang kursus dan pelatihan yang
diampunya b
Memiliki kemampuan dalam
menggunakan aplikasi teknologi
informasi c
Aktif terlibat dalam pembelajaran
di LKP d
Telah bekerja sebagai instruktur kursus dan pelatihan
minimal 2 (dua) tahun, yang dibuktikan dengan kontrak
kerja atau surat keterangan dari LKP tempat bekerja atau
lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya e
Pendidikan minimal S1 atau D4
f
Ciri Program Peningkatan Kompetensi
Instruktur LKP Berstandar Industri:
Kurikulum pelatihan mengakomodasi
kesenjangan kompetensi instruktur
untuk memenuhi kebutuhan
kompetensi di industri
1
15
Instruktur Kursus dan Pelatihan yang Mengikuti Upskilling dan Reskilling
Berstandar Industri
Ketercapaian indikator kinerja ini didukung oleh satu output yakni Instruktur Kursus dan
Pelatihan yang Mengikuti Upskilling dan Reskilling Berstandar Industri.
Berikut ini adalah penjelasan ketercapaiannya:
Pada tahun 2020, Direktorat Kursus dan
Pelatihan telah memberikan bantuan
pelatihan kepada instruktur kursus dan
pelatihan untuk mendapatkan
peningkatan kompetensi sesuai standar
industri dunia usaha dan dunia kerja
(IDUKA) kepada 198 orang peserta didik
untuk mengikuti uji kompetensi atau
sebanyak 198% dari target yang ditetapkan yakni sebanyak 100 orang.
Dilatih oleh professional dari industri 2 Mendapatkan sertifikat dari industri 3
Dilakukan tindak lanjut paska
pelatihan secara berkala 4
Industri pelaksana pelatihan dipilih
sesuai dengan jenis ketrampilan
yang diselenggarakan oleh LKP dan
mendapat rekomendasi dari Forum
Pengarah Vokasi
5
Tahun 2021 kegiatan menjadi
Instruktur/ Pengelola Kursus dan
Pelatihan mendapatkan penguatan
kapasitas teknologi dan inovasi
terbaru dari organisasi mitra
6
Tahun 2020
Target Realisasi %
100 orang 198 orang 198%
Target Akhir Renstra 2024
1500
% Capaian Realisasi
13.20%
16
Berikut ini adalah peserta program peningkatan kompetensi instruktur yang
diselenggarakan di IDUKA:
Komputer Animasi
Jumlah : 22 Orang
IDUKA : Castle
Production
Care Services
Jumlah : 14 Orang
IDUKA : PT Adikarya
Sukses Abadi
Otomotif Teknik
Sepeda Motor
Jumlah : 11 Orang
IDUKA : PT Wahana
Makmur Sejahtera
(HONDA)
Tata Boga Spa
Tata Kecantikan/
Tata Rias Pengantin
Jumlah : 22 Orang
IDUKA : Puspita
Martha
Jumlah : 23 Orang
IDUKA : Grand Hotel
Preanger dan ICA
Jumlah : 15 Orang
IDUKA : Lotus
Nusantara
Komputer
Web Programing Tata Busana Perhotelan
Jumlah : 28 Orang
IDUKA : Royal Tulip
Bogor
Jumlah : 24 Orang
IDUKA : Phicos Cipta
Media
Jumlah : 28 Orang
IDUKA : PT. Sritex
Otomotif Teknik
Kendaraan Ringan
Jumlah : 13 Orang
IDUKA : Astra Daihatsu Motor
17
Meskipun capaian telah melampaui target yang ditetapkan, dalam pelaksanaannya terjadi
beberapa hambatan dan kendala diantaranya:
HAMBATAN/ KENDALA
Peserta; beberapa peserta gagal mengikuti kegiatan karena alasan kesehatan
kekhawatiran Covid-19.
Kompetensi peserta; beberapa peserta pelatihan yang dikirimkan tidak sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan.
Proses pembelajaran;
a) Tidak melaksanakan kunjungan ke IDUKA, sehingga peserta tidak mengetahui
praktik riil di IDUKA, hal ini dikarenakan adanya ketentuan dari IDUKA untuk terkait
pandemic covid 19 yang adanya pembatasan orang luar ke IDUKA
b) Pembelajaran daring terkait praktek kurang memberikan penghayatan kepada
peserta (instruktur) terutama pada situasi pelaksanaan budaya kerja di IDUKA.
c) Nara sumber pengelola LKP kurang memahami tata kelola LKP; sehingga materi
dianggap kurang sesuai oleh peserta.
d) Beberapa pembelajaran yang dilakukan secara daring tidak optimal, dimana peserta
sering mengikuti sambil mengerjakan pekerjaan lainnya, sehingga tidak fokus dan
tidak terkontrol
Materi; untuk materi instruktur sesuai dengan kebutuhan dan tersampaikan dengan
optimal; sedang untuk pengelola kurang sesuai dengan harapan peserta (kurang
implementatif untuk LKP).
Evaluasi hasil pelatihan; pelaksanaan evaluasi capaian kompetensi kurang
komprehensif; evaluasi dilakukan melalui pengamatan selama pembelajaran.
18
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Direktorat Kursus dan Pelatihan
mencari pengganti peserta
IDUKA yang mengundurkan diri IDUKA menyelenggarakan program
PKSDM di luar Jakarta, atau zona
merah, atau daerah yang
memberlakukan PSBB secara ketat
1
Penyelenggaraan PKSDM LKP
dilakukan sesuai kesiapan
IDUKA: 3
2
Secara offline, kelas teori dan praktik diselenggarakan di hotel
Dengan sistem blended learning, kelas teori secara online sedangkan
praktik diselenggarakan di hotel
Secara offline, kelas teori di hotel dan kelas praktik di IDUKA
Dengan sistem blended learning, kelas teori di hotel dan kelas
praktik di IDUKA
19
Capaian IKK ini tidak dapat
diperbandingkan dengan tahun
sebelumnya karena terdapat perubahan
struktur organisasi yang berdampak pada
perubahan rencana strategis satuan kerja
Direktorat Kursus dan Pelatihan.
Pengelola lembaga kursus dan
pelatihan adalah pimpinan pada suatu
lembaga kursus dan pelatihan. Program pelatihan pengelola LKP di industri bertujuan
untuk meningkatkan kualitas pengelolaan LKP baik dari sisi kurikulum, pembelajaran, SDM,
sarana prasarana, tata kelola administrasi dan kewirausahaan dengan mengadopsi prinsip-
prinsip praktik baik di industri, agar mampu merespon perkembangan dinamika IDUKA.
Kriteria Peserta untuk mengikuti Program Pelatihan Pengelola LKP di industri adalah
(Keputusan Direktur Kursus Dan Pelatihan Nomor : 0834/D5/BP/2020 tentang Peningkatan
Kompetensi Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan Berstandar Industri) :
JUMLAH PENGELOLA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN YANG
DILATIH INDUSTRI IKK# 2
Tahun 2020
Target Realisasi %
200 2.039 1020%
Target Akhir Renstra 2024
100%
% Capaian Realisasi
203.90%
Berasal dari LKP yang terpilih
(sesuai kriteria yang ditetapkan) a
Telah bekerja sebagai pengelola minimal
5 (lima) tahun yang dibuktikan dengan
SK yayasan/atasan atau akta notaris LKP b
20
Memiliki kompetensi dan keahlian
dalam mengelola kursus secara
profesional c
Memiliki kemampuan dalam
menggunakan aplikasi teknologi dan
informasi dalam pengelolaan LKP d
Pendidikan minimal S1 atau D4 e
Ciri Program Pelatihan Pengelola LKP
di Industri
Kurikulum pelatihan mengakomodasi
kesenjangan kompetensi pengelola
untuk memenuhi kebutuhan
kompetensi di industri
1 Mendapatkan sertifikat dari
industri 3
Dilatih oleh professional dari
industri 2
Dilakukan tindak lanjut paska
pelatihan secara berkala 4
LKP yang menjadi sasaran program pelatihan pengelola LKP di
Industri ditentukan berdasarkan kriteria berikut:
Memiliki NPSN
Terakreditasi A atau B
21
Ketercapaian indicator kinerja ini didukung dua output yakni 1) Angkatan Kerja Muda
Memperoleh Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Berbasis Industri dan 2) Peserta
Didik/Penguji/Pengelola Kursus dan Pelatihan Memperoleh Peningkatan Kompetensi.
Memiliki Kerjasama dengan industry (kurikulum,
pembelajaran, sharing resources, evaluasi dan
penyerapan lulusan dibuktikan dengan MoU).
Memiliki sarana dan prasarana
sesuai standar industry
Mampu merintis pembelajaran
daring
Memiliki pengelolaan organisasi sendiri baik
pengelola maupun pendidik (tidak merangkap
dan manajemen di Kelola perorangan)
Menyelenggarakan jenis ketrampilan yang tercakup dalam
empat bidang prioritas vokasi, yakni machinery-manufacture,
creative economy, hospitality, dan care services Industri
pelaksana pelatihan dipilih yang sesuai dengan jenis
ketrampilan yang diselenggarakan oleh LKP dan mendapat
rekomendasi dari Forum Pengarah Vokasi.
22
Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Berbasis
Industri
Berikut ini adalah penjelasan ketercapaian masing-masing ouput:
Dalam mendukung capaian IKK ini,
terdapat satu program kegiatan yang
dinaungi oleh output ini yakni
Koordinasi dan Bimbingan Teknis
Penyelenggara PKK yang tahapannya
terdiri dari:
Tahun 2020
Target Realisasi %
100 orang 198 orang 198%
Target Akhir Renstra 2024
1500
% Capaian Realisasi
13.20%
Penyusunan Draft Pedoman dan Kebijakan
Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
1
Review Draft Pedoman dan Kebijakan
Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
2
Finalisasi Pedoman dan Kebijakan
Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
3
Penyelenggaraan Koordinasi Peningkatan
Kapasitas Pengelola Lembaga Berstandar
Industri
5
Penetapan Pengelola Lembaga Berstandar
Industri
6
Pencetakan/Penggandaan Pedoman dan
Kebijakan Program Peningkatan Kapasitas
Pengelola Lembaga Berstandar Industri
4
Launching Program Peningkatan Kapasitas
Pengelola Lembaga Berstandar Industri
7
23
Pada tahun 2020, Direktorat Kursus dan Pelatihan menargetkan sebanyak 200 orang
pengelola Lembaga kursus dan pelatihan mendapatkan pelatihan berstandar industry yang
diselenggarakan bekerjasama dengan IDUKA. Dari target sebanyak 200 orang telah
terealisasi sebanyak 199 orang atau 99% pengelola Lembaga kursus dan pelatihan
berstandar industry memperoleh pelatihan peningkatan kompetensi berstandar industry.
Penyelenggaraan Program Peningkatan
Kapasitas Pengelola Lembaga Berstandar
Industri
8
Penyusunan Bahan Materi Program
Peningkatan Kapasitas Pengelola
Lembaga Berstandar Industri
9
Manajemen Pengelolaan Peningkatan
Kapasitas Pengelola LKP Berstandar
Industri
11
Presentasi Hasil Penerapan Program
Peningkatan Kapasitas Pengeola Lembaga
Berstandar Industri
12
Review Bahan Materi Program
Peningkatan Kapasitas Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
10
Pelaporan dan Evaluasi Program
Peningkatan Kompetensi Pengelola
Lembaga Berstandar Industri
13
Monitoring Program Peningkatan
Kompetensi Pengelola Lembaga
Berstandar Industri
14
Penyusunan Juknis Bantuan 2021
15
24
Adapun para pengelola yang mendapatkan pelatihan peningkatan kompetensi di tahun
2020 ini adalah para pengelola yang berasal dari jenis keterampilan sebagai berikut:
Komputer Animasi
Jumlah : 22 Orang
IDUKA : Castle
Production
Care Services
Jumlah : 14 Orang
IDUKA : PT Adikarya
Sukses Abadi
Otomotif Teknik
Sepeda Motor
Jumlah : 11 Orang
IDUKA : PT Wahana
Makmur Sejahtera
(HONDA)
Tata Boga Spa
Tata Kecantikan/
Tata Rias Pengantin
Jumlah : 20 Orang
IDUKA : Puspita
Martha
Jumlah : 23 Orang
IDUKA : Grand Hotel
Preanger dan ICA
Jumlah : 15 Orang
IDUKA : Lotus
Nusantara
Komputer
Web Programing Tata Busana Perhotelan
Jumlah : 29 Orang
IDUKA : Royal Tulip
Bogor
Jumlah : 24 Orang
IDUKA : Phicos Cipta
Media
Jumlah : 28 Orang
IDUKA : PT. Sritex
Otomotif Teknik
Kendaraan Ringan
Jumlah : 13 Orang
IDUKA : Astra Daihatsu Motor
25
Meskipun capaian telah melampaui target yang ditetapkan, dalam pelaksanaannya terjadi
beberapa hambatan dan kendala diantaranya:
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
Karena pandemi Covid-19, beberapa IDUKA calon tempat magang ada yg mundur, ada
yang bersedia tetapi tidak siap menerima peserta magang, karena kantor tutup, atau
training center tutup, atau instruktur dari DUDI hanya boleh online.
Beberapa peserta tidak bersedia hadir, karena takut terinfeksi covid-19, atau
tidak diizinkan hadir oleh keluarga, atau tidak lolos rapid test, atau sakit, dll.
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Direktorat Kursus dan Pelatihan
mencari pengganti peserta
IDUKA yang mengundurkan
diri
IDUKA menyelenggarakan program
PKSDM di luar Jakarta, atau zona
merah, atau daerah yang
memberlakukan PSBB secara ketat
1 2
Mencari LKP lain untuk
menggantikan LKP yg sudah
melaporkan ketidakhadirannya 4
Penyelenggaraan PKSDM LKP dilakukan sesuai kesiapan IDUKA yakni
dengan sistem blended learning, yakni dengan membagikan terlebih
dahulu modul untuk dipelajari peserta untuk kemudian dibahas secara
offline dikelas teori dan praktik yang diselenggarakan di hotel, dan juga
kelas teori di hotel dan kelas praktik di IDUKA
3
26
Peserta Didik/Penguji/Pengelola Kursus dan Pelatihan Memperoleh Peningkatan
Kompetensi
Dalam mendukung capaian IKK ini, terdapat satu program kegiatan yang dinaungi oleh
output ini yakni Peningkatan Kompetensi Pengelola/Penguji Berstandar Industri yang
tahapannya terdiri dari:
Pada tahun 2020, Direktorat Kursus dan Pelatihan menargetkan sebanyak 230 orang penguji
dan master penguji mengikuti peningkatan kompetensi. Dari target sebanyak 230 orang
penguji telah terealisasi sebanyak 2039 orang atau 886,52% penguji dan master penguji
yang mengikuti peningkatan kompetensi dengan rincian sebagai berikut:
Penyusunan Draf Pedoman
Pelatihan Penguji dan Master
Penguji
Peningkatan Kompetensi Master
Penguji
Peningkatan Kompetensi Penguji
Uji Kompetensi
Peningkatan Kompetensi Pengelola
Uji Kompetensi (TUK dan LSK)
27
244
33
22
3222222
422222
322
3222222
3222
32
1222222
12
122
11
32
1222
12
133
1
Akupresur
Bahasa Inggris
Battra
Broadcasting
Elektronika
Hantaran
Mengemudi Kendaraan Bermotor
Merangkai Bunga Kering dan Buatan
OTO TKR
Pekarya Kesehatan
Pengasuh Anak
Perpajakan
Pijat Refleksi
Senam
Spa
Tata Busana
Tata Rias Pengantin
TIK
Bordir dan Sulam
Digital Marketing
Elektronika
Master of Ceremony (MC)
Pekarya Kesehatan
Perpajakan
Pijat Refleksi
Sekretaris
SPA
Tata Kecantikan
Automasi Industri
TIK
Barista
Peningkatan Kompetensi Master Penguji
Berstandar Industri
28
Peningkatan Kompetensi Penguji Uji
Kompetensi Berstandar Industri
Peningkatan Kompetensi Pengelola Uji
Kompetensi (TUK dan LSK) Berstandar Industri
29
Meskipun capaian telah melampaui target yang ditetapkan, dalam pelaksanaannya terjadi
beberapa hambatan dan kendala diantaranya:
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
Kegiatan pelatihan penguji mundur dari rencana jadwal karena penetapan kelulusan
master penguji terlambat.
Pertemuan diundur, karena peserta yang diundang lebih dari 100 orang, sesuai
aturan protokol kesehatan tidak diperbolehkan.
Untuk peningkatan kompetensi pengelola TUK, kegiatan mundur dari rencana
jadwal karena pedoman/rubrik penilaian, POS uji kompetensi baru selesai
direvitalisasi oleh LSK pada bulan September.
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pelatihan penguji dibagi menjadi dua tahap
kegiatan, karena peserta yang akan
diundang lebih dari 100 orang
Peserta kegiatan pelatihan sebanyak
70 orang dari 4 bidang keterampilan
pada masing-masing tahap
1
2
30
Untuk peningkatan kompetensi pengelola TUK,
kegiatan dilaksanakan satu minggu dua kali
pertemuan. Dalam satu pertemuan mengundang
5 bidang keterampilan
3
Pelatihan dilaksanakan dengan metode blended learning
yakni dengan membagikan terlebih dahulu modul pelatihan
untuk dapat dipelajari secara offline, dan kemudian diadakan
tatap muka secara daring dan evaluasi secara langsung
melalu kegiatan tatap muka
4
31
Pada tahun 2019, IKK ini berbunyi
“Jumlah Lembaga Pelatihan Rujukan”.
Pada tahun 2020 seiring adanya
perubahan struktur organisasi, maka IKK
ini berubah menjadi “Jumlah Lembaga
penyelenggara krusus dan pelatihan
yang memperoleh fasilitas brstandar
industry”. Jika dilihat dari capaian tahun
sebelumnya terdapat peningkatan
capaian sebanyak 93 Lembaga Kursus
dan Pelatihan yang memperoleh bantuan sarana praktek kursus dan pelatihan.
Terdapat perbedaan pola pemberian bantuan sarana praktik kursus dan pelatihan yang
terkait dengan perubahan arah kebijakan untuk mengembangkan kursus online (daring).
Jika pada tahun sebelumnya pemberian bantuan sarana praktik kursus dan Pelatihan tidak
terfokus pada satu tema atau jenis keterampilan tertentu, maka pada tahun 2020 ini, bantuan
sarana praktik yang diberikan kepada Lembaga Kursus dan Pelatihan adalah bantuan sarana
praktik kursus online (daring).. Karena keterbatasan anggaran untuk bantuan sarana praktek
yang sesuai dengan industry direncanakan tahun 2021. Sehingga LKP yang diberikan
bantuan ini diharapkan memiliki fasilitas kursus yang berstandar industri
JUMLAH LEMBAGA PENYELENGGARA KURSUS DAN PELATIHAN
YANG MEMPEROLEH FASILITAS BERSTANDAR INDUSTRI IKK# 3
Capaian 2019
107 lembaga
Tahun 2020
Target Realisasi %
100 lembaga 200 lembaga 200%
Target Akhir Renstra 2024
100%
% Capaian Realisasi
40%
32
Lembaga kursus dan pelatihan yang memperoleh fasilitas
berstandar industri diseleksi berdasarkan kriteria berikut:
Memiliki NPSN
Terakreditasi A atau B
Memiliki Kerjasama dengan industry (kurikulum,
pembelajaran, sharing resources, evaluasi dan
penyerapan lulusan dibuktikan dengan MoU).
Memliki sarana dan prasarana
sesuai standar industry
Mampu merintis pembelajaran
daring
Memliki pengelolaan organisasi sendiri baik
pengelola maupun pendidik (tidak merangkap
dan manajemen di Kelola perorangan)
Instruktur maupun pengelolanya sudah
dilatih oleh industri pasangannya
33
Bantuan fasilitas berstandar industri menjadi instrument bagi LKP untuk melaksanakan peran
sebagai pangkalan pembelajaran bagi LKP sejenis. Substansi pembelajaran terkait dengan
kompetensi baru yang perlu dikuasai oleh pengelola, instruktur maupun peserta didik
sebagai akibat dari perubahan teknologi, cara kerja maupun standar yang berlaku di industri,
dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) pengguna lulusan LKP.
Ketercapaian indicator kinerja ini didukung lima output yakni:
KETERCAPAIAN INDIKATOR
Lembaga Kursus dan Pelatihan Berstandar
Industri
1
Provinsi yang Melaksanakan Pemetaan
Keterampilan dan Pelatihan Kerja
2
Angkatan Kerja Muda Memperoleh
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
4
Angkatan Kerja Muda Muda Memperoleh
Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) Berbasis
Industri
3
Peserta Didik/Penguji/Pengelola Kursus
dan Pelatihan Memperoleh Peningkatan
Kompetensi
5
34
1. Lembaga Kursus dan Pelatihan Berstandar Industri
Berikut ini penjelasan ketercapaian kelima output :
Seiring dengan perubahan arah
kebijakan dan anggaran di lingkungan
Direktorat Kursus dan Pelatihan maka
desain dari IKK ini diperuntukkan untuk
memberikan bantuan sarana praktik
kursus kepada LKP dalam rangka
mempersiapkan lembaga untuk
akreditasi lembaga dan persiapan
lembaga kursus dan pelatihan sebagai penyelenggara program kursus D1/D2, sesuai
dengan tuntutan IDUKA, Teaching Factory (inkubator rintisan usaha), dan micro credential
bekerjasama dengan perguruann tinggi. Pada tahun 2020 direktorat kursus dan pelatihan
merealiasikan pemberian bantuan sarana kursus dalam jaringan (daring) kepada 200
lembaga kursus dan pelatihan di seluruh indonesia. Jumlah tersebut sudah memenuhi target
yang ditetapkan yakni sebanyak 200 lembaga kursus dan pelatihan.
Jumlah Lembaga Penerima Bantuan Sarana dan Prasarana
Kursus Daring Tahun 2020
Tahun 2020
Target Realisasi %
200 lembaga 200 lembaga 100%
Target Akhir Renstra 2024
500
% Capaian Realisasi
40%
35
Meskipun capaian telah melampaui target yang ditetapkan, dalam pelaksanaannya terjadi
beberapa hambatan dan kendala diantaranya:
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
Terlambatnya penerbitan DIPA kursus dan pelatihan di bulan Mei 2020, menyebabkan
mundurnya implementasi program
Proses pengadaan yang direncanakan dengan metode e-katalog tidak dapat
dilakukan karena LKPP sedang melakukan pembaharuan kontrak penyedia di e-katalog.
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Menyebarluaskan petunjuk teknis melalui
web Direktorat Kursus dan Pelatihan 1
Pengadaan barang dilaksanakan dengan
metode tender cepat sehingga segera
mendapatkan penyedia dan barang
terdistribusi ke lembaga penerima. 2
36
2. Provinsi yang Melaksanakan Pemetaan Keterampilan dan Pelatihan Kerja
Output kedua yang mendukung capaian
IKK ini yaitu Provinsi yang melaksanakan
pemetaan keterampilan dan pelatihan
kerja. Direktorat Kursus dan Pelatihan
(DITSUSLAT), Direktorat Jenderal Vokasi
menyelenggarakan program koordinasi
pemetaan kabupaten/kota dalam
rangka pemetaan digital berbasis sistem
informasi satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri. Program ini dilakukan untuk
menghimpun data estimasi atau perkiraan berdasarkan sudut pandang Lembaga Kursus
Pelatihan (LKP), Dinas / Pemerintah, dan Industri Dunia Kerja. Hasil yang diperoleh dari
pengisian instrumen Alignment Index (AI) dan Fulfillment Index (FI) diharapkan dapat
digunakan sebagai indikator acuan dalam penentuan kebijakan penyelarasan pendidikan
dengan dunia kerja. Dengan demikian, potensi dan keunggulan dari masing-masing daerah
juga dapat diketahui dan dipetakan berdasarkan bidang keterampilan serta peluang bidang
usaha. Sehingga, sisi supply dan demand tenaga kerja dapat saling terkait, seimbang, sesuai
(link and match), dan saling membutuhkan.
Pada tahun 2020 ditargetkan pelaksanaan pemetaan dilaksanakan di 34 provinsi. Akan
tetapi dengan situasi pandemi Covid 19 yang terjadi di seluruh dunia menyebabkan
perealisasian yang mengharuskan petugas untuk melakukan perjalanan menjadi tidak dapat
dilakukan. Perealisasian dialihkan menjadi pelaksanaan pemetaan pada 3 provinsi piloting
yakni Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah atau sebesar 8,82 persen dari target yang
ditetapkan. Pemetaan dilakukan pada 44 kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur, Jawa
Tengah dan Jawa Barat.
Tahun 2020
Target Realisasi %
34 Provinsi 3 Provinsi 8.82%
Target Akhir Renstra 2024
571
% Capaian Realisasi
0.18%
37
Adapun hambatan dan kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan berbasis
system informasi ini yaitu:
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pelaksanaan program secara blended system dalam proses diskusi untuk
penyusunan instrument pemetaan melalui aplikasi zoom meeting dan
google meeting yang dilfinalkan dengan pertemuan secara luring. 1
Pandemi Covid 19 menyebabkan terbatasnya perjalanan yang bisa dilaksanakan untuk
pengambilan data di lapangan.
Terbatasnya jumlah SDM yang memiliki kemampuan dalam melakukan pemetaan.
Terbatasnya jumlah SDM yang memiliki kemampuan dalam Menyusun instrument
pemetaan yang dapat memberikan data yang akurat sesuai dengan kebutuhan direktorat
kursus dan pelatihan.
Pelibatan para akademisi yang memiliki kompetensi dibidang
penyusunan konsep pemetaan dari beberapa perguruan tinggi dalam
Menyusun konsep instrument pemetaan yang akurat. 2
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara piloting di tiga provinsi yakni
Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan sebaran pada 44
kabupaten/ kota. 3
38
3. Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) berbasis
Industri
Program Pendidikan Kecakapan Kerja
(PKK) pada kursus dan pelatihan
merupakan program pemberian
keterampilan kecakapan hidup yang
diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan nonformal khususnya
lembaga kursus dan pelatihan atau
lembaga lainnya yang mempunyai
fungsi pendidikan vokasi untuk memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan
berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja pada peserta didik agar memiliki
kompetensi di bidang keterampilan tertentu setingkat operator dan teknisi yang bersertifikat
kompetensi sehingga dapat dijadikan bekal untuk bekerja pada sektor formal sesuai dengan
peluang kerja yang ada.
Pada tahun 2020, direktorat kursus dan pelatihan telah memberikan bantuan pendidikan
kecakapan kerja yakni bantuan untuk mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan industri dunia
usaha dan dunia kerja (IDUKA). Dana bantuan telah diberikan kepada 53.709 orang atau
sebesar 102.5 % melebihi dari target yang ditetapkan
sebesar 52.400. Lebihnya capaian dari target yang
ditetapkan disebabkan diantaranya adanya perbedaan
biaya pelatihan untuk masing-masing jenis
keterampilan yang diusulkan oleh LKP sehingga
jumlah sasaran menjadi lebih banyak dari yang ditetapkan.
Tahun 2020
Target Realisasi %
52.400 Orang 53.709 Orang 102,5%
Target Akhir Renstra 2024
318.400
% Capaian Realisasi
16,87%
39
Lembaga penyelenggara diprioritaskan memiliki kerjasama dengan
Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) untuk penempatan kerja
Persyaratan untuk mendapatkan dana bantuan PKK ini
diantaranya yaitu:
a
Peserta didik dilatih sesuai dengan kebutuhan Industri Dunia Usaha
dan Dunia Kerja (IDUKA) dan kompetensi yang dibutuhkan meliputi
pengetahuan tentang etos kerja, kemampuan manajerial, sikap dan
tata nilai, peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan
serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) b
Kurikulum yang wajib digunakan adalah kurikulum berbasis
kompetensi yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan
Pelatihan atau kurikulum/silabus yang disesuaikan dengan kebutuhan
industry dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) c
a
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik wajib
diikutsertakan dalam uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga
Sertifikasi Kompetensi (LSK). Jika jenis pendidikan/keterampilan yang
diselenggarakan belum ada LSK-nya maka uji kompetensi dapat
dilaksanakan oleh industry dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) d
Menyalurkan lulusannya untuk bekerja pada industry dunia usaha dan
dunia kerja (IDUKA) e
a
40
Adapun hambatan dan kendala yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan berbasis
system informasi ini yaitu:
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pemanfaatan teknologi informasi seperti zoom meeting dan
google meet dalam hal pensosialisasian program dan
asistensi pemanfaatan aplikasi e-banper 1
Mundurnya penerbitan DIPA Tahun 2020 Direktorat Kursus dan Pelatihan di bulan Mei
menyebabkan jadwal pelaksanaan program yang baru dimulai di bulan Juni 2020
Pandemi Covid 19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020 menyebabkan terbatasnya jadwal
pertemuan tatap muka dalam proses diskusi dan sosialisasi program
Penilaian proposal bantuan dana program PKK dilakukan melalui aplikasi online
yang telah diperbaharui, sehingga perlu bagi Tim Penilai untuk memahami Kembali fitur-
fitur penilaian di dalam aplikasi untuk diaplikasikan ke dalam penilaian yang dilakukan
sesuai dengan petunjuk teknis
Banyak terdapat lembaga pengakses bantuan belum memahami aplikasi online serta
ketidaktahuan informasi tentang bagaimana cara mengakses bantuan program bantuan
PKK.
Memberikan asistensi terhadap lembaga pengakses
bantuan baik melalui medsos maupun secara langsung
tatap muka 2
41
Percepatan pelaksanaan penyaluran bantuan dan output
lulusan dengan meningkatkan kerjasama penempatan kerja
dengan industry, dunia usaha dan dunia kerja 3
Dilakukan asistensi dan penyamaan persepsi terhadap
tim penilai oleh pengembang aplikasi online 4
Melaksanakan sosialisasi kepada Dinas Pendidikan
Kota/Kabupaten di Indonesia untuk diteruskan ke
wilayahnya masing-masing 5
42
4. Angkatan Kerja Muda Memperoleh Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW)
Pendidikan Kecakapan Wirausaha
(PKW) adalah program layanan
pendidikan dan pelatihan
kewirausahaan dan keterampilan
berwirausaha yang diselenggarakan
oleh lembaga kursus dan pelatihan (LKP)
atau satuan PNF lainnya, Organisasi
mitra kursus dan asosiasi profesi, DUDI,
serta lembaga pendidikan yang melaksanakan fungsi vokasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan peluang usaha yang ada di masyarakat. Program tersebut serupa dengan
program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan selama kurun
waktu 2010 - 2015.
Bantuan ini diberikan kepada masyarakat dengan kriteria tertentu seperti warga masyarakat
menganggur dan/atau belum memiliki pekerjaan tetap, putus sekolah atau lulus tidak
melanjutkan (tidak sedang menempuh pembelajaran di sekolah/kuliah atau program
pendidikan kesetaraan), berusia 16-35 tahun, direkrut khusus (kelas khusus) pada lembaga
kursus penyelenggara PKW, harus dipisahkan dengan peserta didik reguler (swadaya) pada
lembaga penyelenggara PKW, serta tidak sedang mengikuti
program pendidikan dan pelatihan sejenis yang
dibiayai dari APBN/APBD.
Tahun 2020
Target Realisasi %
16.676 Orang 16.676 Orang 100%
Target Akhir Renstra 2024
106.192
% Capaian Realisasi
15,70%
43
Pada tahun 2020, direktorat kursus dan pelatihan telah memberikan bantuan pendidikan
kecakapan kerja yakni bantuan untuk mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan industri dunia
usaha dan dunia kerja (IDUKA). Dana bantuan telah diberikan kepada 16.676 orang atau
sebesar 100% sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 16.676 orang peserta didik .
44
Meskipun telah mencapai target, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan dan
kendala sebagai berikut
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
HAMBATAN/ KENDALA
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pemanfaatan teknologi informasi seperti zoom meeting dan
google meet dalam proses diskusi dan sosialisasi program
dan juga pemanfaatan teknologi aplikasi e-banper dalam
proses manajemen
1
Keterlambatan penerbitan DIPA Direktorat Kursus dan Pelatihan di bulan Mei 2020
menyebabkan mundurnya jadwal pelaksanaan program dari rencana semula
Pandemi Covid 19 menyebabkan terbatasnya jadwal tatap muka dalam proses diskusi
dan sosialisasi program.
Penilaian proposal bantuan dana program PKW dilakukan melalui aplikasi online,
sehingga perlu bagi Tim Penilai untuk memahami fitur-fitur penilaian di dalam aplikasi
untuk diaplikasikan ke dalam penilaian yang dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis
Banyak terdapat lembaga pengakses bantuan belum memahami aplikasi online serta
ketidaktahuan informasi tentang bagaimana cara mengakses bantuan program bantuan
PKW
Proses pendampingan oleh lembaga setelah selesai pembelajaran belum terdata secara
baik dan sistematis
45
DATA SEBARAN PESERTA DIDIK PENERIMA BANTUAN PKK DAN PKW 2020
Menguatkan kemitraan dengan UMKM dan mitra
perbankan dalam pendampingan para lulusan program 2
Mendorong lembaga penyelenggara program PKW agar
melakukan pencatatan secara sistematis terkait
pelaksanaan pendampingan program PKW setelah
pembelajaran selesai dilaksanakan.
3
46
5. Peserta Didik/Penguji/Pengelola Kursus dan Pelatihan Memperoleh Peningkatan
Kompetensi
Pada tahun 2020, direktorat kursus dan
pelatihan telah memberikan bantuan uji
kompetensi kepada 11.738 orang
peserta didik untuk mengikuti uji
kompetensi atau sebanyak 117,38% dari
target yang ditetapkan yakni sebanyak
10.000 orang.
Meskipun telah mencapai target, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan dan
kendala sebagai berikut
Tahun 2020
Target Realisasi %
10.000 Orang 11.738 Orang 117.38%
Target Akhir Renstra 2024
63.680
% Capaian Realisasi
18,43%
HAMBATAN/ KENDALA
Banyak peserta tidak lolos verifikasi karena kesalahan input identitas peserta
Terdapat retur karena kesalahan kode bank yang dilakukan oleh pihak bank dan rekening
LSK sudah tidak aktif.
LSK belum familiar dalam pemanfaatan aplikasi untuk pengajuan proposal bantuan uji
kompetensi
Fitur pada aplikasi manajemen bantuan uji kompetensi masih belum memenuhi
kebutuhan stakeholder.
Banyak peserta uji kompetensi yang melakukan replacement sehingga terjadi banyak
pengembalian dana.
Cakupan jenis keterampilan belum mengikuti trend kebutuhan pasar tenaga kerja di
industri dunia kerja dan dunia usaha.
47
Beberapa langkah antisipasi dan strategi inovasi yang dilakukan antara lain:
LANGKAH ANTISIPASI KENDALA
DAN STRATEGI INOVASI
Pemberian kesempatan untuk
revisian data peserta melalui
instrumen revisi
Meningkatkan koordinasi dengan
pihak bank dan pihak asosiasi
untuk meningkatkan awareness
terhadap keaktifan rekeningnya 1
Diberikan asistensi secara
personal kepada masing-
masing LSK yang mengalami
kesulitan dalam mengakses
dan memahami fitur-fitur
dalam aplikasi e-banper
3
2
Meningkatkan koordinasi dengan
tim pengembang aplikasi untuk
melakukan perbaikan dan
penambahan fitur pada aplikasi e-
banper uji kompetensi agar
memenuhi kebutuhan stakeholder
4
Pemberian kesempatan untuk
mereplace data peserta pada
laporan awal
Meningkatkan koordinasi dengan
pihak industri, dunia usaha dan
dunia kerja sebagai upaya
pemetaan kebutuhan kompetensi 5 6
48
Pagu anggaran DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN dalam DIPA
tahun 2020 sebesar Rp. 401.528.846.000,. Dari pagu anggaran tersebut berhasil
direalisasikan sebesar Rp. 399.638.482.353,- dengan persentase daya serap sebesar
99,53%. Pagu sebesar tersebut di atas digunakan untuk membiayai pencapaian satu
sasaran dengan 3 indikator kinerja. Berikut rincian penyerapan anggaran pada
masing-masing sasaran/indikator kinerja
Pada tahun 2020, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan berhasil melakukan efisiensi
anggaran sebesar Rp. 60.377.291.377.- Hasil efisiensi tersebut diperoleh karena adanya
perbedaan unit cost bantuan pemerintah di tiap-tiap jenis keterampilan dan efisiensi
belanja barang karena adanya perubahan teknis pelaksanaan kegiatan akibat pandemi
COVID 19 . Anggaran hasil efisiensi digunakan untuk penambahan target sasaran untuk
jenis output yang sama.
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja (Indikator
Kinerja Kegiatan/Output) Anggaran Realisasi
Persentase
Daya
Serap
Meningkatnya
jumlah
Lembaga
kursus dan
pelatihan yang
berstandar
industri
1 Jumlah instruktur
lembaga kursus dan
pelatihan yang dilatih
industri
6.565.744.000 6.421.218.785 97,80%
2 Jumlah pengelola
lembaga kursus dan
pelatihan yang dilatih
industri
5.079.520.000 4.871.797.183 95,91%
3 Jumlah lembaga kursus
dan pelatihan yang
memperoleh fasilitas
berstandar industri
376.499.410.000 375.726.518.746 99,79%
REALISASI ANGGARAN DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN
Efisiensi Anggaran
49
Selama tahun 2020, Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan berhasil melaksanakan
seluruh kegiatan untuk mendukung pencapaian target yang ditetapkan. Berikut ringkasan
pencapaian indikator kinerja dan kinerja keuangan.
IKK IKK TARGET CAPAIAN %
IKK 1 Jumlah instruktur lembaga kursus dan pelatihan
yang dilatih industri 100 198 198
IKK 2 Jumlah pengelola lembaga kursus dan pelatihan
yang dilatih industri 100 2.039 2039
IKK 3 Jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang
memperoleh fasilitas berstandar industri 200 200 100
Capaian Indikator Kinerja
Kinerja Keuangan
50
Pemanfaatan teknologi informasi dalam prosedur penyelenggaraan program
bantuan, menjadi mayoritas dalam manajemen program direktorat kursus dan
pelatihan. Diperlukan perbaikan desain system manajemen informasi yang lebih
professional dan mudah untuk dimanfaatkan bagi para stakeholder.
Tim Penilai proposal program bantuan pemerintah belum memiliki persepsi
yang sama dalam melakukan penilaian sehingga tidak terdapat standar
penilaian yang baku dalam proses verifikasi proposal.
Pandemi Covid 19 menyebabkan banyaknya program kegiatan yang harus di
laksanakan secara blended system, yakni perpadung secara luring dan daring.
Mundurnya penerbitan DIPA RKAKL menyebabkan mundurnya pelaksanaan
program kegiatan dari jadwal semula.
Keterbatasan anggaran menyebabkan beberapa kegiatan tidak bisa mencakupi
seluruh tahapan alur pelaksanaan program.
Terkait pelaksanaan uji kompetensi, terdapat beberapa bidang keterampilan
yang akan diujikan tapi belum memiliki LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi)
sehingga tidak bisa dilaksanakan uji kompetensi sementara jenis keterampilan
tersebut memiliki peluang yang sangat baik di industry dunia usaha dan dunia
kerja.
Dari hasil evaluasi kinerja, beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian antara lain:
51
5
2
4
1
3
Melakukan reviu dan perbaikan desain manajemen informasi agar lebih
professional dan mudah untuk dipergunakan bagi para stakeholder
FOKUS PERBAIKAN
Melakukan sosialisasi pemanfaatan aplikasi kepada seluruh lembaga
kursus dan pelatihan serta satuan pendidikan lainnya tentang prosedur
pemanfaatan aplikasi bekerjasama dengan dinas pendidikan maupun
organisasi mitra
Memanfaatkan berbagai jalur komunikasi yang tersedia seperti video
conference, whatsapp group maupun persuratan untuk meningkatan
intensifitas koordinasi antar bidang agar pelaksanaan program
berjalan lancar dan mencapai tujuan organisasi, baik internal maupun
eksternal seperti dengan organisasi mitra
Efektifitas pemanfaatan anggaran dengan pemfokusan pada program-
program utama dan program prioritas nasional
Peningkatan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia melalui
kegiatan pelatihan baik soft skill maupun hardskill agar meningkatkan
kreatifitas dan produktifitas
52
CAPAIAN KINERJA DIREKTORAT KURSUS DAN PELATIHAN
TAHUN 2020
Sasaran Strategis
No Indikator Kinerja (Indikator Kinerja Kegiatan/Output)
Realisasi 2019 Realisasi 2020 Target 2020 Anggaran Awal Anggaran Revisi Realisasi Persentase
Meningkatnya lembaga kursus dan pelatihan
yang berstandar
industri
1 Jumlah instruktur lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri
- Orang 198 Orang 100 Orang 5,079,520,000 - 4,871,797,183 95.91%
2 Jumlah pengelola lembaga kursus dan pelatihan yang dilatih industri
- Orang 2039 Orang 200 Orang 6,565,744,000 - 6,421,218,785 97.80%
3 Jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang memperoleh fasilitas berstandar industri
107 Lembaga 200 Lembaga 100 Lembaga
368,588,972,000 376,499,410,000 375,726,518,746 99.79%
53
54
55