laporan kkl kel. transportasi_cek_erlis
TRANSCRIPT
BAB I. PENDAHULUAN
I.A. LATAR BELAKANG
Kepadatan aktivitas ekonomi oleh para pelaku ekonomi di Negara Singapura
dalam hal ini yaitu masyarakat kota sebenarnya dipicu oleh multifungsi kota sebagai
pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan jasa, pusat ekonomi, pusat pendidikan,
akumulasi investasi dan kegiatan administrasi maupun pariwisata. Pertumbuhan
penduduk yang terus meningkat dan kepadatan penduduk di Negara Singapura
yang sangat tinggi menyebabkan konsentrasi kegiatan ekonomi terpusat di kota dan
tumbuh bersama tingginya kebutuhan perjalanan yang terus meningkat tiap
tahunnya. Hal ini menjadi permasalahan di kota-kota dengan penduduk yang sangat
padat dalam mengakomodasi kebutuhan perjalanan harian. Oleh karenanya
dibutuhkan suatu manajemen kota yang baik dari integrasi antar jenis moda
transportasi di Negara Singapura.
Di Negara maju seperti Pemerintah Negara Singapura dalam mengatasi
berbagai permasalahan kemacetan di perkotaan berkomitmen untuk membangun
sistem transportasi angkutan massal. Pembangunan transportasi kereta merupakan
kerjasama antara perusahaan swasta dan pemerintah. Menurut informasi yang
diperoleh dari buku Perencanaan Pembangunan Kota dan Perubahan Paradigma
yang ditulis oleh Paulus Haryono mengenai sistem transportasi yang berkembang di
Singapura yaitu pihak pemerintah yang bernama Land Transport Authority (LTA)
dibawah Ministry of Communication and Information bahwa sejak tahun 1995 telah
dibangun perencanaan keseluruhan transportasi darat. Kualitas dan kuantitas
pelayanan transportasi public dapat dikatakan mampu mencapai hasil-hasil yang
optimal.
Operator transportasi public di Singapura
1
Komitmen LTA dalam membangun kualitas dan kuantitas pelayanan
tranportasi public telah terbukti mampu melakukan pembangunan jaringan rel
kereta yaitu mengakomodasi 142 stasiun di seluruh area, dengan mampu melayani ±
2 juta perjalanan harian. Misi dari pada LTA dalam pembangunan infrastruktur
sistem transpotasi angkutan massal yaitu: Sistem transportasi mutu, terpadu dan
efisien; meningkatkan kebutuhan dan harapan rakyat; dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Negara. Kemudian pada transportasi berbasis rel bermanfaat
untuk memberikan tawaran dalam kelayakan, kenyamanan, aman, cepat dan tepat
untuk menghubungkan antar pusat kota, dan pusat-pusat BIS nis dan pusat kota
dengan daerah pinggir. Jangkauan waktu pelayanan hingga malam hari diharapkan
mampu mengikuti gaya hidup masyarakat kota, yang beraktivitas hingga larut
malam. Teknologi yang diterapkan dalam sistem transportasi ini adalah dengan
digunakannya sistem tiket elektronik, perangkat kamera pengawas yang tersebar di
areal stasiun kota, dan dibuatnya jalur khusus kereta, yang mengurangi volume
moda transportasi kendaraan pribadi dijalan raya. Tujuan kenyamanan lainnya
adalah dengan tersedianya jalur pejalan kaki yang nyaman antar tiap stasiun
penggantian antar moda. Kemudian dalam jaminan ketersediaan listrik guna
kebutuhan operasional perjalanan, mesin tiket, dan kebutuhan tiap stasiun untuk
beroperasi.
Manajemen kota terutama pembangunan infrastuktur dalam sistem
transportasi public yaitu kereta angkutan massal berbasis rel dan tenaga listrik di
kawasan perkotaan merupakan multisolusi dalam mengahadapi multifungsi kota itu
sendiri, yaitu: Pemulihan kemacetan, mampu memindahkan orang dalam jumlah
besar, memiliki jalur sendiri dengan tingkat keamanan yang tinggi dan nyaman,
penghematan waktu tempuh perjalanan; Pengurangan polusi dari hasil asap
kendaraan yang terakumulasi dijalan akibat macet pada tiap jamnya; Penghematan
energy bahan bakar minyak, karena sumber energy utama adalah listrik; partisipasi
masyarakat dalam menggunakan teknologi sistem transportasi, loket tiket
menggunakan mesin computer, tanpa harus antri tiket yaitu sistem kartu isi ulang
langganan; Dampak secara tidak langsung adalah mengurangi kerugian ekonomi di
segala bidang.
2
I.B. RUMUSAN MASALAH
Optimalisasi kualitas dan kuantitas pelayanan transportasi public massal
berbasis rel serta kerjasama yang baik antara pemerintah, swasta dan partisipasi
masyarakat menimbulkan rasa apresiasi di beberapa Negara berkembang khususnya
di Negara-negara Asia Tenggara terutama Indonesia. Hal ini memicu beberapa
pertanyaan penilitian yang muncul guna menjadi evaluasi bagi berbagai
perencanaan transportasi di Negara yang masih sangat membutuhkan penataan dan
manajemen transportasi kota khusunya transpotasi public yang baik.
Sebelum ke pertanyaan penelitian, tampilkan dulu data/informasi yg menjadi
permasalahan.
Pertanyaan penelitian yang muncul adalah :
1. Bagaimana integrasi karakkteristik tranportasi public missal yaitu Mass
Rapid Transit dan BIS di Singapura dari sisi penumpang dan moda
transportasi tersebut
I.C. TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui integrasi karakkteristik tranportasi public missal yaitu Mass Rapid
Transit dan BIS di Singapura dari sisi penumpang dan moda transportasi
I.D. MANFAAT PENELITIAN
1. Memperbarui pengetahuan tentang transportasi publik di Singapura, dari
penelitia-penelitian sebelumnya
2. Masukan bagi perencanaan dan pengembangan transportasi publik
selanjutnya, khususnya Negara berkembang seperti Indonesia
I.E. RUANG LINGKUP DAN BATASAN MASALAH
Ruang Lingkup
3
Penelitian mengenai transportasi ini lebih menitikberatkan pada sisi kajian
geografi transportasi yang menitikberatkan pada studi perpindahan barang, manusia,
ide, informasi, termasuk pola dan model transportasi, dan hubungannya antara
transport dan aspek geografi lainnya. Penelitian ini dikerucutkan pada keempat tema
geografi transportasi yakni transportasi sebagai agen pergerakan, transportasi
sebagai agen perubahan geografi, transportasi sebagai faktor ekonomi, dan
transportasi sebagai kebutuhan sosial, sehingga dalam pembuatan materi
pengambilan data mencakup keempat tem tersebut.
Penelitian mengenai transportasi di Singapura ini dikhususkan pada
transportasi umum darat yang banyak dipakai yakni BIS dan kereta cepat atau Mass
Rapid Transit. Agar tidak meninggalkan sisi ilmu geografi, maka penelitian ini
dibatasi pada sisi geografi transportasi yakni lebih pada integrasi antar node,
sehingga penelitian ini menitikberatkan pada mode dan persepsi pengguna
mengenai keefektifan titik-titik node yang ada. Penelitian ini mengambil subjek
penelitian yakni lebih pada pengguna transportasi. Titik-titik sampel ditentukan oleh
arah mata angin termasuk pusat, dan tiap-tiap titik mempunyai tanggungan jumlah
responden. Berikut uraian mengenai batasan masalah meliputi:
1. Fokus studi:
a. Mass Rapid Transit
b. Bus
c. Pengguna
2. Alat:
a. Kuisioner
b. Checklist
c. GPS
3. Cakupan wilayah. Wilayah Singapura secara keseluruhan yang diambil
sampel secara arah mata angin.
Batasan masalah
Penelitian mengenai transportasi ini lebih menitikberatkan pada sisi kajian
geografi transportasi yang menitikberatkan pada studi perpindahan barang, manusia,
4
ide, informasi, termasuk pola dan model transportasi, dan hubungannya antara
transport dan aspek geografi lainnya. Penelitian ini dikerucutkan pada keempat tema
geografi transportasi yakni transportasi sebagai agen pergerakan, transportasi
sebagai agen perubahan geografi, transportasi sebagai faktor ekonomi, dan
transportasi sebagai kebutuhan sosial, sehingga dalam pembuatan materi
pengambilan data mencakup keempat tema tersebut.
I.F. TINJAUAN PUSTAKA
A. Transportasi
1. Definisi transportasi
Secara umum definisi transportasi adalah pemindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang
digerakkan oleh manusia atau mesin (Nasution, 2004) masukkan ke dalam daftar
pustaka. Dari definisi yang ada transportasi dapat dikategorikan sebagai suatu jenis
kebutuhan turunan. Dikatakan kebutuhan turunan karena transportasi itu sendiri
timbul akibat adanya maksud dan tujuan yang mengharuskan untuk dilakukannya
kegiatan transportasi. Sebagai contoh adalah bepergian, bekerja, sekolah,
berbelanja, ataupun kegiatan pengiriman barang. Konsep transportasi itu sendiri
didasarkan atas adanya asal dan juga tujuan. Perjalanan dilakukan menggunana
suatu jenis alat tertentu, dengan kecepatan tertentu dari tempat asal ke tempat yang
menjadi tujuan utamanya.
2. Moda transportasi
Moda transportasi merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan alat
angkut yang digunakan untuk berpindah tempat dari satu tempat ketempat lain.
Moda transportasi secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu darat, laut,
dan juga udara. Dalam hal ini yang menjadi focus adalah moda angkutan darat yang
meliputi Jalan, Moda transportasi public dan juga moda transportasi pribadi.
a. Jalan
5
Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1980 daftar pustaka, jalan dapat
di definisikan sebagai suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun,
meliputi segala bagian jalan termasuk hubungan pelengkap dan perlengkapannya
yang diperlukan bagi lalulintas.
b. Moda Transportasi Publik
1) Kereta Api
Merupakan moda yang digunakan pada koridor dengan jumlah permintaan
yang tinggi, dimana alat angkut kereta api yang berjalan di atas rel. Moda kereta api
tidak se fleksibel seperti moda jalan namun hanya dapat digunakan bila didukung
oleh jaringan infrastruktur rel kereta api. MRT atau Mass Rapid Transit dapat
dikategorikan sebagai kereta api, dikarenakan moda jenis ini berjalan di atas rel
yang menjadi komponen utama untuk jalur perjalanannya. MRT sejauh ini hanya
dimiliki oleh nNegara-negara maju di dunia. Di Asia tenggara sendiri hanya
Singapura yang memiliki jenis kereta api ini. MRT di Singapura di kelola oleh dua
perusahaan swasta utama yaitu SMRT dan juga SBS transit yang berada di bawah
naungan LTA atau Land Transport Authority. Land Transport Authority sendiri
merupakan suatu badan yang mengelola transportasi darat secara keseluruhan.
2) Bus
BIS adalah kendaraan besar beroda, digunakan untuk membawa penumpang
dalam jumlah banyak. Istilah BIS ini berasal dari bahasa Latin, omnibus, yang
berarti "(kendaraan yang berhenti) di semua (perhentian). BIS di Singapura dikelola
oleh SBS transit yang merupakan perusahaan swasta yang masih berada di bawah
naungan LTA. BIS di Singapura berguna untuk menjangkau area yang tidak dapat
dijangkau dengan menggunakan MRT, sehingga di harapkan penumpang mampu
menjangkau semua area yang ada di Singapura dengan mudah dan juga cepat,
tentunya dengan integrasi yang baik juga.
3) Taxi
Taxi merupakan kendaraan umum yang berbentuk mobil yang digunakan
sebagai moda transportasi yang cepat dan ekslusif. Di Singapura untuk menjadi
6
seorang supir taksi cukup sulit, karena ketatnya peraturan yang diterapkan oleh
LTA. Taksi biasa digunakan oleh orang dengan golongan ekonomi menengah ke
atas. Hal ini dikarenakan mahalnya biaya taksi yang sering berada di jalanan.
c. Moda Transportasi Pribadi
Moda transportasi pribadi adalah berbagai macam kendaraan yang dimiliki
oleh seseorang secara pribadi, meliputi sepeda, motor dan juga mobil. Singapura
adalah Negara yang sangat membatasi kepemilikan kendaraan pribadi, khususnya
adalah motor dan juga mobil, sehingga mereka menggunakan suatu jenis
managemen yang dapat mengatur jumlah pemilik kendaraan pribadi di negaranya.
Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan memberikan quota kendaraan pribadi
dan juga memberikan biaya yang mahal untuk pajak kendaraan pribadi khususnya
motor dan juga mobil.
3. Management Transportasi
a. Transportation Demand Management
Secara Teoritis definisi Transport Demand Management sendiri adalah suatu
cara untuk mempengaruhi perilaku pelaku pergerakan, dengan tujuan untuk
mengurangi besarnya kebutuhan akan pergerakan atau menyebarkan kebutuhan
tersebut dalam ruang dan waktu (Ferguson, 2000) daftar pustaka. Pembatasan
kebutuhan tersebut tidak berarti akan membatasi pergerakan, hanya pola dan cara
pergerakan itu yang kita harapkan akan lebih terarah. Yang kemudian diharapkan
perpindahan atau shifting penggunaan kendaraan pribadi kepada kendaraan umum
(public transportation) disini lagi faktor kunci keberhasilan TDM, bahwa
Pemerintah harus jor-joran atau mendukung penuh peningkatan kualitas pelayanan
Transportasi Masal, subsidi pada transportasi masal lebih urgent jika dibandingkan
dengan subsidi pada BBM seperti yang ada sekarang.
Terdapat 4 jenis strategi dalam TDM , yaitu :
1) Kebijakan / peraturan / pengukuran ekonomi
2) Fisik / rencana tindakan teknis
3) Perencanaan dan pengujian design
7
4) Tindakan pengendalian, seperti pengontrolan dampak transportasi
pengembangan sistem transportasi cerdas, “road pricing” yang merupakan
sistem penetapan harga untuk pemakaian jalan, manajemen parkir juga termasuk
ke dalam strategi TDM.
Tabel ini menyajikan pengalaman beberapa kota khususnya dalam penerapan strategi pembatasan
fisik dan pengenaan biaya lalu-lintas perkotaan di kawasan tertentu.
Strategi Metode Teknik
Peningkatan pemanfaatan
aset
Penyebaran lalu lintas
puncak
Okupansi kenderaan
(kepemilikan)
Pentahapan jam kerja
Jam kerja fleksible
Perubahan hari kerja
Pembedaan biaya parkir
Pembedaan ketersediaan
tempat parkir
Kenderaan bersama
Pool kenderaan (kelompok /
gabungan)
Jalur khusus kendaraan
berpenumpang banyak
Prioritas parkir
Park and ride
Batasan fisik Pembatasan Area
Pembatasan Ruas
Pembatasan Parkir
Pemilihan area lalu lintas
Ijin area (Area licences)
Batasan akses
Pengaturan lampu lalu lintas
Pengurangan kapasitas
Prioritas angkutan umum
Batasan ruang parkir
Control akses parker
8
Pengenaan biaya Biaya jalan (Road Pricing)
Pembatasan Ruas
Pembatasan Parkir
Toll
Biaya masuk area
Biaya kemacetan
Prioritas jangka pendek
Biaya masuk tinggi
Penerapan pajak bahan
bakar
Penerapan pajak parker
Perubahan social dan aspek Bentuk perkotaan
Sikap sosial
Perubahan teknis
Kota yang lebih kompak
Pengembangan kota yang
efisien
Kesadaran dan informasi
masyarakat
Pendidikan masyrakat
Subsitusi komunikasi
Pengembangan system
transportasi
Sumber : Luk (1992) dalam Bangun (2005)
I.G. GAMBARAN UMUM SINGAPURA
Negara Singapura merupakan negara kota yang berada di Asia Tenggara. Letaknya
berada di ujung Semenanjung Malaysia berbatasan dengan Johor (Malaysia) dan Kepulauan
Riau (Indonesia). Negara ini terletak 137 Kilometer dari garis khatulistiwa. Lokasi negara
ini yang strategis, fasilitas infrastrukturnya yang berkembang pesat, kontras budayanya
yang memesona, serta atraksi wisatanya, semua berkontribusi terhadap kesuksesannya
menjadi daerah tujuan unggulan baik untuk BIS nis maupun wisata.
Sebagai salah satu kota metropolitan, negara dengan simbol Merlion ini
memilikitempat wisata yang cukup bervariasi. Dari mulai jalan-jalan ke distrik etnik, pusat
belanja yang lengkap dengan harga yang menggiurkan, tempat makan dan minum yang
9
dapat dipilih sesuai selera, kekayaan alam tropisnya yang terjaga kelestariannya, museum
sebagai tempat edukatif hingga singgah ke pulau-pulau sekitarnya.
Pada awalnya pulau Singapura merupakan kampung nelayan yang dihuni oleh suku
Melayu. Kampung nelayan ini dulunya bernama Temasek. Sejak kemerdekaan, standar
kehidupan di negara Singapura meningkat secara tajam. Investor asing dan perusahaan
pemerintahan dalam bidang industri telah ekonomi modern dalam sektor elektronik dan
perakitan. Berdasarkan GDP (Gross domestic product), Singapura merupakan negara
terkaya di dunia dalam peringkat ke 18. Meskipun Singapura memiliki wilayah dan relatif
kecil, Singapura mempunyai simpanan dana cadangan sebesar US$139 miliyar. Data survei
dari Mercer Human Resource Consulting menyatakan bahwa Singapura menduduki urutan
ke-5 di Asia dalam standar kehidupan termahal; dan dalam urutan ke 14 di dunia.
Singapura terdiri dari 63 pulau, termasuk daratan Singapura. Pulau utama sering
disebut Pulau Singapura tetapi secara resmi disebut Pulau Ujong (Melayu: berarti pulau di
ujung daratan (semenanjung). Terdapat dua jembatan buatan menuju Johor,
Malaysia: Johor–Singapore Causeway di utara, dan Tuas Second Link di barat. Pulau
Jurong, Pulau Tekong, Pulau Ubindan Pulau Sentosa adalah yang terbesar dari beberapa
pulau kecil di Singapura. Titik alami tertinggi adalah Bukit Timah Hill dengan tinggi
166 m (545 kaki). Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan tanah yang
diperoleh dari bukit, dasar laut, dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura meluas
dari 581,5 km² (224.,5 mil²) pada 1960-an menjadi 704 km² (271.,8 mil²) pada hari ini, dan
akan meluas lagi hingga 100 km²(38.6 mil²) pada 2030. Proyek ini kadang mengharuskan
beberapa pulau kecil digabungkan melalui reklamasi tanah untuk membentuk pulau-pulau
besar dan berguna, contohnya Pulau Jurong.
Singapura merupakan salah satu kota wisata terbesar di dunia. Judi merupakan salah
satu potensi wisata yang terkenal di Singapura. Pusat judi terdapat di pantai Marina dan
juga Sentosa Island, dimana didalamnya terdapat kasino yang diharapkan mampu bersaing
dengan kota-kota besar di dunia seperti Bangkok, Hongkong maupun Shanghai. Singapura
juga mengumumkan dan memproklamirkan dirinya sebagai wisata kesehatan, dimana
terdapat sekitar 200.000 warga asing mencari perawatan kesehatan di Negara ini setiap
tahunnya. Pemerintah menyatakan bahwa program ini dapat menciptakan sekitar 13.000
lowongan pekerjaan baru dalam industri kesehatan.10
Singapura memiliki pelabuhan tersibuk kedua di dunia setelah Shanghai, dan
merupakan pelabuhan tersibuk pertama di Asia Tenggara, karena merupakan penghubung
antara satu pelabuhan dengan pelabuhan lain yang ada di kawasan Asia tenggara. Selain itu
juga singapura memiliki sebuah bandara internasional yang diberi nama Changi Airport,
dimana merupakan bandara internasional terbesar dan juga tersibuk di Asia Tenggara.
Singapore adalah salah satu negara dengan transportasi publik terbaik di dunia.
Tersedia berbagai moda transportasi yang memungkinkan baik penduduk maupun turis
menjelalah negara pulau ini secara efisien dan tepat waktu, mulai dari MRT (Mass Rapid
Transit), LRT, BIS Kota, dan taksi. MRT adalah pengangkut massal serta transportasi yang
paling dapat diandalkan di Singapura. Sedangkan LRT tersedia di kawasan tertentu yang
belum dijangkau MRT, berbentuknya monorail dengan gerbong 2-3. MRT dikelola dan
diatur oleh perusahaan milik pemerintah yang namanya SMRT dan juga SBS transit. Selain
MRT dan LRT juga terdapat BIS dan juga Taxi yang dapat diandalkan sebagai salah satu
moda transportasi yang berguna untuk menjangkau area-area yang tidak dapat dijangkau
oleh MRT dan LRT secara cepat. Semua moda traansportasi di Singapura terintegrasi oleh
satu kartu pra bayar yang disebut dengan nama EZ-link yang dapat diisi ulang selayaknya
kartu sim dalam handphone, sehingga memudahkan para penggunanya dalam melakukan
perjalanan di Singapura.
11
BAB II. METODE PENELITIAN
II. A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam Kuliah Keja Lapangan adalah penelitian
kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti karakteristik penumpang, perjalanan,
moda dan persepsi masyarakat terhadap dampak lingkungan station di singapura. Moda
transportasi yang diteliti adalah Mass Rapid Transit dan Bus.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
dengan turun secara langsung di lapangan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara
dengan instrument penelitian kuesioner yang dilakukan pada para pengguna MRT dan BIS
di Singapura. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah karakteristik
penumpang dan karakteristik perjalanan penumpang MRT dan BIS di Singapura.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari survei instansional melalui
sumber yang relevan dengan topik yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari instansi Land
Transport Authority (LTA) Singapura. Data yang dibutuhkan dari instansi ini berupa
karakteristik transportasi publik di Singapura.
II.B. OPERASIONAL VARIABEL
Trasnsportasi di Singapura, sangat berbeda dengan di Indonesia, khususnya
mengenai manajemennya. Misalnya saja bus, mereka di Singapura memeiliki tempat
berhenti sendiri, tidak BIS a sembarangan berhenti. Begitu pula dengan transportasi lain
seperti MRT. MRT memiliki manajemen yang teratur, rapi dan aturan yang ketat. Oleh
karena itu, peneliti memutuskan untuk meneliti mengenai manajemen transportasi yang
dikhususkan pada BIS dan MRT. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
perbandingan bagi peneliti lainnya di Indonesia.
Penelitian terhadap manajemennya, secara langsung dapat dilihat dengan
menggunakan check list yang berisi karakteristik moda transportasi, pelayanan transportasi
dan lain sebagainya. Check list tersebut
12
Untuk mengetahui karakteristik moda transportasi dan pelayanan transportasi yang
ada di Singapura peneliti menggunakan beberapa parameter, diantaranya:
1. Karakteristik penumpang, yang meliputi:
jenis kelamin penumpang
usia penumpang
profesi penumpang
pendapatan penumpang
asal penumpang
2. Karakteristik perjalanan penumpang, yang meliputi:
Tujuan perjalanan
Cara melakukan perjalanan
Basis perjalanan
Akses penumpang
Waktu tunggu penumpang
Frekuensi menggunakan angkutan umum
Perjalanan ulang-alik
3. Karakteristik pelayanan transportasi publik, meliputi
Jumlah angkutan umum per tipe
Rute perjalanan
Jarak perjalanan
Kecapatan rata-rata
Load factor
Biaya/tarif
Integrasi dengan moda transportasi lain
Jadwal
Operasional
II.C. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah ruang lingkup penelitian wilayah yang telah digeneralisasi yang
terdiri dari objek/ subjek yg mempunyai karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti,
populasi bukan hanya berbentuk manusia saja melainkan juga objek yang berbentuk benda
13
alam yang hidup maupun yang mati. Penarikan kesimpulan juga diambil dari keseluruhan
karakteristik yang dimiliki oleh objek maupun subjek bukan hanya jumlahnya saja.
Sample adalah bagian daripada karakteristik dari populasi. Peneliti tidak mungkin
meneliti semua populasi, maka dari itu menggunakan sampel untuk ditteliti. Hal – hal yang
menyebabkan populasi tidak dapat diteliti secara keseluruhan karena adanya keterbatasan
dana, tenaga dan waktu. Maka dari itu, peneliti menggunakan sampel yang akhirnya pada
kesimpulan nanti dapat mencakup populasi. Oleh karena itu, sample yang diambil harus
betul – betul representative.
Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan system cluster sampling atau
sering disebut juga area sampling, yaitu peneliti memilih sample berdasarkan area. Jika
sumber data atau populasi sanngat luas, misalnya penduduk suatu Negara atau perusahaan
yang tersebar di seluruh provinsi. Dalam pengambilan datanya, wilayah kajian dalam kasus
ini Singapura dibagi menjadi empat area, yaitu utara, timur, selatan dan barat. Pada masing
– masing area, akan dipilih titik – titik yang dirasa oleh peneliti mempunyai potensi untuk
mencakup dari populasi dan dapat memperoleh data yang diinginkan. Area utara,
mengambil titik Jurong East, Woodland dan Sembawang. Area timur mengambil titik
distasiun Serangoon, Punggol dan Pasir Ris. Area selatan hanya mengambil data di ttik
Marina Bay, karena Marina Bay menjadi destinasi favorit sebagian besar orang, jadi
mengmabil satu titik saja sudah sangat mewakili data area selatan. Area barat mengambil
titik penelitian di stasiun Joo Koon, Boonlay dan Clementi. Masing – masing titik harus
mendapatkan responden sebanyak 6, baik itu BIS maupun MRT. Total keseluruhan
responden dari penelitian ini ada sebanyak 73 responden / sampel. Selain menggunakan
cluster sampling, pada penelitian ini juga menggunakan teknik quota sampling, yaitu untuk
jumlah responden sudah ditentukan oleh peneliti pada masing – masing titiknya, yaitu
masing – masing titik harus mendapatkan 6 responden, baik itu dari pengguna MRT
maupun Bus.
II. D. JENIS DAN SUMBER DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
14
dengan turun secara langsung di lapangan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara
dengan instrument penelitian kuesioner yang dilakukan pada para pengguna MRT dan BIS
di Singapura. Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah karakteristik
penumpang dan karakteristik perjalanan penumpang MRT dan BIS di Singapura.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari survei instansional melalui
sumber yang relevan dengan topik yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari instansi Land
Transport Authority (LTA) Singapura. Data yang dibutuhkan dari instansi ini berupa
karakteristik transportasi publik di Singapura.
II. F. METODE PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian
transportasi darat MRT dan BIS di Singapura. Observasi langsung ini berfungsi
untuk memperdalam dan mengetahui karakteristik transportasi darat tersebut.
2. Wawancara terstruktur, yaitu pengumpulan data dengan teknik ini menggunakan
instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terbuka dan
pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang alternative jawaban
telah disediakan, sedangkan pertanyaan terbuka adalah pertanyaan penjelas
pertanyaan tertutup.
3. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan berkas dokumen dan foto yang sesuai dengan
penelitian.
II. G. PERALATAN
a. GPS
b. Kuesioner
c. Checklist
d. Kamera
15
II. H. TEKNIK ANALISIS
a. Pengolahan Data
Dalam penelitian ini pengolahan terhadap data-data yang telah diperoleh melputi
hal-hal sebagai berikut :
1. Pengolahan data sekunder dan hasil wawancara menggunakan software SPSS
2. Pengolahan data spasial untuk membuat Peta PL Singapura, dan Jalur MRT
menggunakan Software ArcGIS 9.0
b. Analisis data
Cara untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan deskriptif
kualitatif. Terdapat 3 hal yang akan dianalisis yaitu :
1. Karakteristik Pengguna moda MRT dan Bus
2. Supply dan demand stasiun MRT dan BIS dengan melihat pemanfaatan lahan
sekitar station
3. Persepsi responden tentang dampak lingkungan.
16
BAB III. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
III.A. PEMBAHASAN
Karakteristik Moda Transportasi (MRT)
Mass Rapid Transit (MRT) merupakan salah satu moda transportasi yang ada di
Singapura. MRT ini merupakan sistem angkutan cepat tertua kedua di Asia Tenggara yang
dibuka pada tahun 1987. Perkembangan transportasi, khususnya MRT ini tidak berlangsung
dalam waktu yang singkat. Pada awalnya, MRT hanya menyediakan jasa angkutan pada
jalur utara hingga selatan, karena wilayah ini dianggap paling ramai dan terhubung
langsung dengan pusat kota. Seiring dengan banyaknya permintaan dan penumpang yang
semakin meningkat, MRT kemudian melebarkan sayap hingga menjangkau kawasan barat
dan timur negaranya.
Pemerintah Singapura mempunyai peraturan tertentu tentang penggunaan kendaraan
pribadi di negaranya. Hal ini cukup efektif menekan laju volume dan kepadatan jalan yang
akan terjadi apabila hal ini tidak dikendalikan. Alhasil, sebagian besar masyarakat
Singapura menggantungkan perjalanannya pada angkutan-angkutan umum seperti MRT.
Tentunya pelayanan MRT akan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun guna mengakomodir
kebutuhan penumpang. Dari data yang ada pada tahun 2009, perjalanan penumpang harian
rata-rata tercatat mencapai 1.952 juta penumpang.
MRT ini merupakan salah satu contoh perencanaan transportasi yang tergolong
baik. Jalur rel MRT dibangun oleh Land Transport Authority (LTA), yaitu sebuah badan
milik Pemerintah Singapura yang kemudian memberikan konsesi operasi kepada
perusahaan laba SMRT Corporation dan SBS Transit. Operator ini juga mengelola layanan
BIS dan taksi, sehingga tak heran jika sudah ada jaminan adanya integrasi penuh layanan
antar angkutan umum.
Pengamatan yang dilakukan dilapangan dimulai dengan penentuan titik sampel.
Dengan melihat jalur MRT dan daerah jangkauannya, sampel dapat dibagi menjadi arah
mata angin. Hal ini bertujuan agar sampel mampu mewakili permintaan penumpang dari
17
setiap wilayah, baik utara, selatan, barat, timur maupun tengah. Selain itu, disetiap bagian
tersebut juga diharapkan dapat mengidentifikasi penggunaan lahan untuk mengetahui
seberapa besar bangkitan dan tarikan yang akan terjadi. Arah mata angin tersebut juga
diharapkan dapat mengidentifikasi arah perkembangan Kota Singapura, sehingga dapat
dijadikan bahan pertimbangan untuk pengembangan sistem transportasi selanjutnya.
Gambar ???
Berdasarkan peta tersebut, pengambilan titik sampel di bagian utara di tempatkan
pada titik stasiun Woodlands, Choa Chu Kang, Punggol dan BIS han. Di bagian timur
ditempatkan pada titik stasiun Pasir Ris, Hougang, dan Sengkang. Pada bagian selatan di
Marina Bay. Bagian barat di Boon Lay dan Jurong East. Sedangkan di tengah adalah di
Dhoby Ghaut. Responden yang didapat untuk MRT adalah sebesar 40 responden untuk
semua bagian dengan gender 75% laki-laki dan 25% perempuan.
18
MRT merupakan moda transportasi yang dioperasikan secara otomatis. Oleh karena
itu, jam keberangkatan, jam kedatangan, dan kecepatan BIS a langsung dipastikan dengan
jarak tertentu. Rata-rata MRT dapat bergerak dari satu stasiun ke stasiun lain dalam waktu
5-8 menit tergantung jarak antar stasiun tersebut. Panjang sistem rel MRT mencapai 129,7
km yang menjangkau hingga bagian utara selatan (north-south), timur barat (east-west),
timur laut (north-east), dan jalur lingkar (circle).
Saat ini telah ada sekitar 89 stasiun yang beroperasi di Singapura dengan empat
jalur yang telah dibuka, yaitu:
• Utara Selatan (North-South) (25 stasiun)
• Timur Barat (East-West) (32 stasiun)
• Timur Laut (North-East) (16 stasiun)
• Lingkar (Circle) (16 dari 31 stasiun yang direncanakan telah dibuka)
atau lebih lengkapnya dapat dilihat di tabel berikut
Gambar ??
Transportasi memiliki perananan yang sangat besar dalam menunjang proses
kehidupan manusia sebagai penunjang media perpindahan arus barang, orang, jasa serta
informasi. Transportasi juga dapat menentukan perkembangan suatu wilayah, karena
dengan transportasi yang menunjang, kegiatan perekonomian wilayah serta sektor-
19
sektor lain juga akan berjalan dengan baik. Mengingat begitu pentingnya peranan
transportasi maka diperlukan suatu penciptaan sistem transportasi yang tertib, lancar,
aman, efektif dan efisien. Permasalahan yang muncul dalam transportasi adalah adanya
ketimpangan antara pesatnya peningkatan sarana transportasi dengan rendahnya
penyediaan prasarana transportasi. Dengan area kajian Siangapura, terdapat aat
transportasi massal yang dapat digunakan untuk memaksimalkan pergerakan yaitu
dengan adanya MRT ( Mass Rapid Transit).
Setelah dilakukan analisis spasial dengan menggunakan data penginderaan jauh,
dengan menggunakan citra GeoEye, didapatkan data mengenai jalur – jalur yang dilalui
oleh MRT, dan digabungkan dengan intepretasi tutupan lahan untuk dilakukan analisis
mengenai penetrasi jalur – jalur MRT yang sesuai dengan penggnaan lahan yang ada di
sekitar jalur MRT. penelitian mengenai karakteristik moda dan integrasi moda yang
dilakukan pada lapangan serta dilakukan cek lapangan mengenai pola penggunaan
lahan yang ada rpada sekitar area stasiun didapatkan bahwa sebagian besar jalur yang
dilalui oleh jalur MRT merupakan bentuk dari supply dan demand untuk memenuhi
kebutuhan transportasi masyarakat sekitar.
Data stasiun MRT yang merupakan bentuk demand :
1. Stasiun Kent Ridge : November 2011 digunakan untuk meemnuhi kebutuhan
transportasi masyarakat guna :
a. Adanya NUH ( National University Hospital )
b. Adanya NUS ( National University of Singapore )
2. Downtown Line masterplan (tahap pengerjaan)
3. Thompson Line masterplan (tahap pengerjaan)
4. Eastern Region Line masterplan (tahap pengerjaan)
Tanda panah dijelaskan
Data MRT yang merupakan bentuk Supply :
1. Jurong East : 7 November 1987 bentuk stasiun pertama pada North
South line
2. Pasir Ris : 12 Desember 1987 stasiun pertama pada East West Line
3. Harbour Front : 20 Juni 2003 stasiun pertama pada North East Line
4. Dhoby Ghaut : 28 Mei 2009 stasiun pertama pada Circle Line
20
Kepadatan penumpang pada statiun tertentu didasarkan pada jam padat pergi dan
pulang jam kerja. Jam padat tersebut yaitu antara pukul 08.00-09.00 dan 15.00 – 16.00 hal
ini terlihat pada statiun Harbour Front. Pengguna MRT dapat mengefisienkan waktunya
dengan sistem tiket yang disediakan. Para Pengguna dapat membeli tiket untuk singel tiket
dan Ez link. Singel tiket merupakan tiket yang digunakan sekali perjalanan. Tiket ini dapat
dibeli setiap saat pada statiun keberangkatan dengan harga bervariasi tergantung statiun
yang akan dituju. Setiap tiket single trip memiliki deposit 1 SGD yang dapat ditukarkan
kembali pada mesin tiket. Sedangkan Ez Link sangat menguntungkan bagi penumpang
yang sering menggunakan MRT. Ez link memberikan harga tiket yang lebih murah
dibandingkan dengan singel tiket namun penumpang harus membeli tiket dengan harga 12
SGD dengan rincian 7 SGD harga tiket dan 5 SGD isi tiket. Dari segi lingkungan
penggunaan tiket semacam ini dapat mengurangi sampah kertas yang biasanya digunakan
untuk membeli tiket. Selain kenyamanan fasilitas yang efisien untuk pembelian,
pengembalian dan isi ulang tiket. Fasilitas di statiun sudah lengkap untuk memberikan
gambaran cara penggunaan transportasi MRT dan Bus. Pada setiap lokasi diberikan papan
informasi berupa informasi terkait statiun-statiun MRT, jadwal kebernagkatan penumpang,
bangku duduk tunggu, rambu-rambu jalan statiun, pusat informasi, toilet, jalur keluar dan
masuk penumpang, eskalator dan CCTV.
Hasil survey dan kuesioner selama pengambilan data pada titik sampel dan
responden yang ada menyatakan bahwa sebagian besar yaitu 84,4% responden setuju
bahwa MRT mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Menurut mereka,
MRT tidak terlihat menyumbang polusi udara yang berbentuk gas buang karena sebagian
besar MRT sendiri memang beroperasi di bawah tanah.
. MRT juga dianggap mampu mengurangi kemacetan di jalan raya dan mengalihkan
kepadatan arus menjadi sistem rapi yang tidak menimbulkan kemacetan. Dalam hal ini,
MRT dapat digolongkan sebagai transportasi umum yang ramah lingkungan. Upaya
pengelolaan lingkungan juga didukung dengan hasil observasi bahwa sebagian besar
21
responden hanya berjalan kaki menuju stasiun MRT dan setelah turun dari MRT menuju
tempat tujuan. Hal ini ditunjukkan dengan data berikut
Gambar??
Untuk persentase usahakan menggunakan pie chart
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sebagian besar penduduk Singapura
pada umumnya, dan pengguna transportasi umum (MRT) pada khususnya tidak
mempunyai kendaraan pribadi. Hal ini ditunjukkan dengan data sebanyak 67,5% responden
yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Fenomena ini merupakan hal yang biasa di
Singapura karena memang transportasi publik di sana menjadi alat pergerakan utama dalam
keseharian mereka. Sedikitnya pengguna kendaraan pribadi antara lain dikarenakan oleh
kebijakan pemerintah yang memberatkan pemilik kendaraan pribadi karena harus
membayar pajak yang tinggi, sewa parkir yang mahal, dan biaya perawatan yang hampir
sama dengan biaya pembelian mobil baru.
MRT dan BIS merupakan moda transportasi yang paling banyak digunakan karena
MRT dan BIS dianggap merupakan moda transportasi yang paling efektif, murah, dan
mudah dijangkau dimana-mana. Sehingga tak jarang, pengguna MRT terkadang juga
22
merupakan pengguna BIS sebagai alternatif, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut
dibuktikan dari data pengguna MRT sebanyak 69,7% diantaranya menggunakan BIS
sebagai alternatif. Sedangkan sebanyak 61,5% pengguna BIS , juga menggunakan MRT
sebagai alternatif pula. Ini disebabkan karena kedua moda transportasi ini telah terintegrasi,
baik dalam hal lokasi stasiun dan shelter BIS yang berdekatan maupun dalam hal waktu
tiba MRT dan BIS yang hampir saling terkait sehingga setelah menggunakan MRT,
pengguna dapat langsung menggunakan BIS tanpa harus membuang waktu untuk
menunggu.
Karakteristik Pengguna (MRT)
Dari 40 responden pengguna MRT, sebagian besar yaitu sekitar 26% responden
bekerja sebagai pegawai swasta, 20,5% merupakan pelajar, 4,1% merupakan entrepreneur,
2,7% merupakan guru dan 1,4% merupakan pegawai pemerintahan. Hasil kuesioner ini
tidak dapat digunakan sebagai pengambil kesimpulan. Setidaknya, dari data ini diketahui
bahwa MRT digunakan oleh seluruh golongan masyarakat mulai dari pegawai swasta,
pegawai pemerintahan, guru, pelajar, dll dalam porsi yang berbeda-beda untuk setiap
golongan masyarakat. Bahkan lansia, penyandang cacat, ibu hamil, dan anak-anak juga
dapat menikmati perjalanan yang nyaman menggunakan MRT karena telah disediakan
tempat dan fasilitas khusus untuk golongan ini.
Pengguna MRT juga dapat digolongkan menurut kelompok umur. Dari hasil survey
dan pengambilan data di lapangan, ditemukan bahwa dari 40 responden, sebagian besar
merupakan kelompok umur antara 20-30 tahun yaitu sebesar 35%, 25% berasal dari
kelompok umur 31-41 tahun, 20% dari kelompok umur 42-52 tahun, 10% dari kelompok
umur <20 tahun dan >53 tahun. Dari hasil pengambilan data ini, terlihat bahwa sebagian
besar pengguna transportasi umum merupakan usia-usia produktif dimana mereka akan
banyak melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk beraktivitas.
Sedangkan untuk kelompok usia <20 tahun, jarang menggunakan transportasi umum selain
untuk pergi ke sekolah. Kelompok usia >53 tahun juga sudah jarang melakukan pergerakan
menggunakan transportasi umum dikarenakan akan beresiko meskipun telah disediakan
fasilitas khusus untuk kelompok umur ini.
23
Gambar??
Dilihat dari pendapatan pengguna transportasi umum sebagian besar memang
merupakan penduduk dengan pendapatan rata-rata yang sangat rendah sehingga tidak
mampu mempunyai kendaraan pribadi dan tetap nyaman menggunakan transportasi umum.
Tapi tak jarang penduduk dengan pendapatan sangat tinggi juga berpartisipasi dalam
penggunaan transportasi umum karena dinilai lebih efisien.
Karakteristik Pengguna BIS
BIS di Singapura juga menjadi moda transportasi publik utama ke-2 setelah MRT,
karena berdasarkan rekapan kuesioner, beberapa responden menyatakan bahwa mereka
menggunakan BIS karena daerah asal (origin) dan tujuan (destination) baik berupa tempat
kerja ataupun sekolah tidak dapat dijangkau oleh MRT, bahkan beberapa responden
menyatakan bahwa jika akan bepergian untuk sesuatu yang sifatnya tidak rutin dan
lokasinya dapat dijangkau MRT, maka mereka akan lebih memilih untuk menggunakan
MRT.
24
Pengguna BIS juga didominasi oleh kalangan masyarakat dengan pendapatan yang
sangat rendah, hal tersebut tampak dari rekap kuesioner yakni sebanyak 72,7% responden
pengguna BIS merupakan kalangan dengan penghasilan sangat rendah. Hal tersebut
dikarenakan responden yang dapat ditemui merupakan pelajar yang tentunya belum
memiliki penghasilan. Selain itu pengguna BIS di Singapura juga didominasi oleh pegawai
swasta, sehingga hal tersebut juga berimbas pada destinasi sejumlah responden. Destinasi
banyak responden adalah untuk ke kantor (36,4%) dan sekolah (30,3%), sedangkan untuk
destinasi rekreasi dan belanja merupakan sebagian kecil responden. Hal tersebut
menunjukkan bahwa moda transportasi BIS di Singapura digunakan untuk memenuhi
kebutuhan transportasi sehari-hari.
Kaitannya moda tranportasi BIS dengan manajemen lingkungan adalah, BIS mampu
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, karena penggunaan transportasi massal
BIS mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya. Hal tersebut
ditunjukkan dengan 36,4% pengguna BIS juga memiliki kendaraan pribadi, namun mereka
lebih memilih moda BIS untuk transportasi kesehariannya. Selain itu pendapat sejumlah
responden juga menyatakan bahwa tidak ada dampak negatif yang ditimbulkan dari
penggunaan BUS, meskipun jumlah persentase responden yang menyatakan BIS tidak
berdampak negatif bagi lingkungan tidak sebanyak pengguna MRT yakni sebanyak
81,8%, , sedangkan sisanya 36,4% menjawab ada dampak negatif yang ditimbulkan dan
18,2% lainnya menjawab tidak tahu. Dari 36,4% responden yang berpendapat bahwa BIS
memberikan dampak negatif bagi lingkungan berpendapat bahwa BIS juga menghasilan
polusi dijalanan, selain itu juga BIS menjadi salah satu penyebab kemacetan juga dijalan
raya.
Selain itu beberapa responden berpendapat bahwa sistem pengangkutan penumpang
menggunakan BIS kali ini didesain bertingkat ataupun memanjang, sehingga akan lebih
optimal ketika digunakan untuk pengangkutan dijam-jam sibuk, namun hal tersebut akan
menjadi sangat tidak optimal jika digunakan pada jam-jam sepi, karena jumlah pengguna
sedikit, namun besar/kapasitas BIS yang beroperasi sangat besar.
25
Untuk pembahasan, banyak temuan di lapangan yang belum ditampilkan.
Maksimalkan temuan (observasi langsung lewat pengamatan dan peekaman menggunakan
kuesioner) untuk dibahas ke dalam hasil.
Peta juga belum ditampilkan.
Peta lokasi
Peta sampel
Peta radius sampel
Peta asosiasi
Dsb.
26
III.B. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini yaitu :
1. Statiun MRT yang ada di Singapura umumnya adalah demand dari daerah
sekelilingnya untuk memenuhi kebutuhan akan aksesabilitas antar daerah.
2. Pengatur layanan transportasi darat dioperasikan oleh LTA. Land Transport
Authority (LTA), yaitu sebuah badan milik Pemerintah Singapura yang kemudian
memberikan konsesi operasi kepada perusahaan laba SMRT Corporation dan SBS
Transit.
3. Moda transportasi MRT dan Bis telah terintegrasi, baik dalam hal lokasi stasiun
maupun shelter BIS yang berdekatan, dalam hal waktu tiba MRT dan BIS yang
hampir saling terkait sehingga setelah menggunakan MRT, pengguna dapat efisien
waktu tunggu.
4. Dari segi lingkungan MRT dan Bis dianggap mampu mengurangi dampak negatif
dari lingkungan yang berupa :
a. Pengurangan sumbangan polusi udara yang berbentuk gas buang karena
sebagian besar MRT sendiri memang beroperasi di bawah tanah.
b. Penggunaan Bis secara masal juga mengurangi emisi kendaraan pribadi.
c. Penggunaan tiket elektronik dapat menggantikan penggunaan kertas sebagai
tiket.
5. Pengguna MRT dan Bis mencakup seluruh kalangan masyarakat baik dari segi
umur, pendapatan, dan tujuan perjalanan.
6. Alasan penggunaan BIS karena daerah asal (origin) dan tujuan (destination) baik
berupa tempat kerja ataupun sekolah tidak dapat dijangkau oleh MRT. Sebagian
besar responden lebih memilih untuk menggunakan MRT jika terdapat statiun
terdekat pada daerah asal dan daerah tujuan.
27
7. Buat daftar pustaka
NB:
Secara umum laporan sudah baik, hanya butuh diperuncing lagi pembahasannya.
redaksionalnya juga harus menggunakan bahasa baku dan dengan format bahasa
maupun cetak yang benar.
Thanks
28