laporan kkn (dpl)
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA2010
UNIT : 43 (BANJARASRI)
KECAMATAN : KALIBAWANG
KABUPATEN : KULONPROGO
PROPINSI : DIY
Oleh :
Dr. Muslim Mahardika, ST., M.Eng
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKMDAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATUNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

DAFTAR ISI
I. Kata Pengantar
II. Pendahuluan
III. Isi
a. Pembimbingan
b. Penilaian
c. Komentar DPL terhadap Kinerja Mahasiswa
d. Pelaksanaan Program KKN-PPM
IV. Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
V. Lampiran

I. Kata Pengantar
Segala puja dan puji hanya layak diperuntukkan kepada Allah SWT, Dia
yang telah memberikan segalanya dengan berbagai kemudahan,
kesempatan, waktu dan berbagai nikmat lainnya yang dapat kita rasakan
hingga akhirnya Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini dapat diselesaikan
dengan baik. Syukurlah yang seharusnya tak henti kita lakukan
Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Unit Banjarasri ini berisi
berbagai hal perencanaan program yang berfungsi sebagai pedoman
pelaksanaan program dalam 2 bulan kegiatan KKN ini. No sector, no
kode,sifat program, keputusan program ini cocok dan dipilih untuk
dilaksanakan dalam KKN ini serta bentuk pelaksanaannnya.
Dengan adanya laporan ini diharapkan program-program KKN PPM yang
telah dilaksanakan dapat memberikan kontribusi riil yang dirasakan
masyarakat, tepat guna dan berdampak positif terhadap kualitas hidup
masayarakat, dapat berjalan lancar tanpa menemui hambatan-hambatan
yang berarti. serta dapat berjalan sukses sesuai tujuan yang diinginkan.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada berbagai
pihak yang sudah membantu terselesaikannya Laporan Pelaksanan Kegiatan
ini, kepada :
– Bapak sebagai Camat Kalibawang
– Bapak sebagai Kepala Desa Banjarasri
– Masyarakat Desa Banjarasri
– Rakan-rekan unit Banjarasri, serta
– Berbagai pihak lain yang turut membantu dalam pembuatan
laporan ini.
Demikian Laporan ini dibuat, semoga dapat memberi kontribusi yang
positif terhadap kesuksesan program KKN PPM ini. Akhirnya, kami memohon
maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kekurangan dan kesalahan yang
mungkin ditemui dalam pembuatan laporan ini.
Dosen Pembimbing Lapangan
Muslim Mahardika

II. Pendahuluan
Waktu Pelaksanaan : 01 Juli 2010 – 31 Agustus 2010
Lokasi : Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang,
Kabupaten Kulonprogo, DIY
Tema : Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Teknologi dan Pendidikan
Jumlah Mahasiswa :
NO. NAMA NIM FAKULTAS
1 IBNU KAUTSAR 07/252356/TK/32863 TEKNIK
2 CHRIS YUDHO HARDIANTO 07/252610/TK/32978 TEKNIK
3 ERIANA NURMAN SYARIF 07/252632/TK/33000 TEKNIK
4 DZIKRY FIRDAUSI 07/251870/TK/32677 TEKNIK
5 VICKY VICTHORIANSYAH 07/252685/TK/33053 TEKNIK
6 AGUNG HADI SUSANTO 07/251899/TK/32691 TEKNIK
7 SETRANUSA 06/194445/TK/31818 TEKNIK
8 ARTA KUSUMANINGRUM 07/253335/PN/11082 PERTANIAN
9 LAILA DWI WINANTI 07/253479/PN/11116 PERTANIAN
10 AJI RIANDARI 07/257208/PN/11222 PERTANIAN
11 WISNU CAHYADI 07/253303/PN/11074 PERTANIAN
12 TEGAR PURNA PRIHANANTYO 07/253540/PN/11125 PERTANIAN
13ARDIANNISA ISTIQOMAH PRATAMI
07/250062/EK/16489 EKONOMI DAN BISNIS
14 SAKINA NUSARIFA TANTRI 07/251964/EK/16631 EKONOMI DAN BISNIS
15 PUSPITA RANI HANIEFIDYANTI 07/252151/EK/16670 EKONOMI DAN BISNIS
16 PRADHANINGGAR PRIHUTAMI 07/252183/EK/16675 EKONOMI DAN BISNIS
17 DILAMAYA GRAFIKA 07/252242/EK/16686 EKONOMI DAN BISNIS
18 TIAR MAHARANI 07/253142/PA/11541 MIPA
19 IIS ISTIQOMAH 07/253274/PA/11597 MIPA
20 RANIA 07/252914/PA/11454 MIPA
21 DIMAS DWI PUTRA 07/253521/PA/11701 MIPA
22 INDAH DWI PERMATASARI 07/250167/SP/21894 ISIPOL
23 ANINDITO PRABOWO 07/250494/SP/21973 ISIPOL
24 LERY PEBYANTI 07/253929/SP/22129 ISIPOL

III. Isi
a. Pembimbingan
b. Penilaian
c. Komentar DPL terhadap Kinerja Mahasiswa
d. Pelaksanaan Program KKN-PPM
Semua program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik.
Hal ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang begitu
antusias dalam menyambut kegiatan tersebut. Hal ini dibuktikan
dengan adanya interaksi dua arah yang saling menguntungkan,
disamping masyarakat menerima ilmu-ilmu baru yang bisa dikatakan
belum mereka kenal sebelumnya yang dapat membantu
kelangsungan hidup mereka, begitupun mahasiswa memperoleh
pengalaman yang berharga dengan adanya kegiatan KKN ini.
Mahasiswa yang sehari-hari dihadapkan hanya dengan teori-teori di
bangku kulliah, kini dihadapkan dengan kenyataan yang ada di
masyarakat. Hal ini tidak lepas dari peran serta UGM untuk
mempersiapkan para lulusannya supaya lebih peka terhadap hal-
halyang terjadi di lingkungan sekitar sebelum mahasiswa terjun
langsung di masyarakat sepenuhnya.
Berikut adalah pembahasan program-program yang dijalankan:
1. Pembuatan Instalasi Biogas
Design Biogas
Design biogas adalah tahap awal dalam pembuatan
instalasi biogas. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah
mencari informasi dari internet serta buku-buku referensi yang
berkenaan dengan biogas, selain itu juga membaca modul-
modul, serta berkonsultasi dengan dosen dan ahli biogas.
Pembuatan design biogas dilakukan di pondokan dengan
menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2008
dengan mengacu pada informasi yang didapat, konsultasi serta
tempat lokasi biogas akan dibuat.

Tujuan utama design biogas adalah agar pembuatan
instalasi biogas sesuai dengan banyaknya jumlah sapi yang
dimiliki oleh warga serta luas lahan dan kondisi lahan, selain itu
juga agar mengurangi kesalahan serta pekerjaan yang tidak
perlu dalam pembuatan instalasi biogas nanti kelak. Kegiatan
design biogas ini dilakukan pada tanggal 7 Juli 2010 - 27 Juli
2010.
Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :
Software dan laptop yang kompatibel dalam membuat
design biogas sehingga dalam pembuatan design biogas
menjadi lebih mudah.
Faktor penghambat jalannya kegiatan :
Kurangnya pengetahuan tentang konsep dan informasi
design biogas yang pernah dibuat sebelumnya.
Survei dan Penentuan Lokasi Biogas
Survei dan Penentuan Lokasi Biogas ini merupakan salah
satu bagian dari program pokok tema di Desa Banjarasri. Tujuan
diadakan survei dan penentuan lokasi biogas adalah untuk
memperoleh tempat pembuatan instalasi biogas yang layak dan
memenuhi syarat. Tempat yang potensial untuk dijadikan dibuat
instalasi biogas harus memenuhi syarat antara lain memiliki
hewan ternak (sapi) sebagai bahan baku biogas, kandang sapi
yang berlantai cor-an, luas area memungkinkan untuk
pembuatan instalasi, dan kandang yang berjarak cukup jauh
dengan rumah agar gas metana yang dihasilkan tidak terlalu
menyengat.
Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :
Karena sebagian besar warga memiliki 2 ekor sapi dan
lahan yang cukup luas maka menemukan tempat yang potensial
untuk dijadikan lokasi pembuatan instalasi biogas bisa dilakukan
secara cepat. Selain itu antusiasme warga terhadap sumber
energi alternatif juga mendorong permohonan izin pemakaian
tempat menjadi lebih mudah.

Faktor penghambat yang dihadapi selama survei antara lain :
Minimnya pengalaman dan pengetahuan tentang persebaran
hewan ternak pada awal masa KKN menyulitkan penentuan
lokasi yang paling potensial untuk dijadikan percontohan
instalasi biogas.
Penggalian Pondasi untuk Biogas
Program ini merupakan program tema dukuh Ganasari.
Tujuannya adalah untuk mendukung pembuatan biogas.
Pondasi ini dibuat sebagai tempat berkumpulnya kotoran
sebagai sumber energi alternatif (biogas).
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Antusiasme dan peran serta masyarakat kerja bakti
dalam partisipasi penggalian pondasi.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Kegiatan penggalian pondasi dilaksanakan bertepatan
dengan bulan puasa, sehingga sedikit mengurangi jam kerja.
Akibatnya program ini selesai tidak tepat pada waktunya.
Pembuatan Starter Biogas
Pembuatan starter biogas sangat penting dalam
pembuatan biogas. Pembuatan starter biogas ini penting untuk
memacu bakteri agar menghasilkan gas. Kegiatan pembuatan
starter ini dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli sampai 18 Juli
2010. Alat yang digunakan untuk pemisahan feses ini adalah
air, ember, sarung tangan, dan bambu.
Faktor pendukung pelaksanaan:
Pembuatan Starter Biogas merupakan rangkaian
kegiatan dari pembuatan biogas sehingga perlu dilaksanakan
dan masyarakat perlu mengetahui proses tersebut. Pembuatan
starter biogas ini berguna untuk memacu bakteri sehingga
biogas dapat mengeluarkan gas.
Faktor penghambat pelaksanaan:

Kurangnya peran serta warga dalam kegiatan pembuatan
starter biogas sehingga pelaksanaan pembuatan starter biogas
membutuhkan waktu yang lama.
Pemisahan Feses Kotoran Sapi Untuk Biogas
Pemisahan feses sangat penting dalam pembuatan
biogas yaitu memisahkan kotoran sapi dari jerami. Pemisahan
feses ini penting untuk memperlancar dalam memasukan
kotoran sapi ke dalam kubah penampung. Kegiatan pemisahan
feses kotoran sapi ini dilaksanakan mulai tanggal 13 Agustus
Sampai 19 Agustus 2010. Alat yang digunakan untuk
pemisahan feses ini adalah air, ember, sarung tangan, dan
bambu.
Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :
Karena pemisahan feses merupakan rangkaian kegiatan
dari pembuatan biogas sehingga perlu dilaksanakan dan
masyarakat perlu mengetahui proses tersebut. Pemisahan feses
ini untuk memisahkan kotoran sapi dari jerami sehingga
mempermudah memasukan kotoran ke dalam tempat
penampungan.
Faktor penghambat yang dihadapi antara lain :
Kurangnya peran serta warga dalam kegiatan pemisahan
feses kotoran sapi karena waktu untuk melakukan kegiatan ini
bertepatan dengan jam kerja masyarakat yaitu pergi ke ladang.
sehingga pelaksanaan pemisahan feses kekurangan tenaga
dan membutuhkan waktu yang lama.
Instalasi Bak Penampung Gas (Kubah)
Kegiatan instalasi bak penampung gas (kubah) ini
dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli 2010 sampai dengan 19
Agsutus 2010. Kegiatan awal yang dilakukan adala melakukan
survey tempat, kemudian membeli bahan-bahan dan alat yang
diperlukan untuk pembuatan bak penampung. Bak penampung
ini dibuat dengan cara dicor yaitu campuran air, semen, dan
pasir. Tinggi bak penampung ini adalah 30cm diawali dengan
membuat cetakan menggunakan rangka dari besi dan ditopang

dengan katu serta lembaran seng. Waktu yang diperlukan untuk
pengecoran adalah 2 hari, dan 1 hari untuk kering, setelah itu
coran diratakan dan dilapisi campuran semen tricosal agar
kedap udara.
Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :
Karena sebagian besar warga memiliki 2 ekor sapi dan
lahan yang cukup luas maka pembuatan instalasi bak
penampung gas (kubah) bisa dilakukan oleh setiap warga. Bak
penampung ini dapat dibuat sendiri oleh warga karena
ketersediaan pasir dan batu yang cukup melimpah.
Faktor penghambat yang dihadapi selama ujicoba alat pencetak
antara lain :
Kurangnya peran serta warga dalam instalasi bak
penampung gas (kubah) ini membuat sedikit sulit dalam
pembuatan kubah, dan bentuknya yang setengah bola.
Pembuatan Digester
Setelah mendapat izin dari pemilik lahan, dilakukan
pengukuran lahan yang sesuai dengan desain yang telah dibuat
lalu dilanjutkan dengan penggalian serta pembelian bahan-
bahan material yang dibutuhkan untuk pembuatan digester.
Langkah pertama pembuatan digester adalah pengecoran lantai
lalu pembuatan dinding digester dengan menggunakan batu
bata. Lamanya pengecoran lantai dan pengerjaan dinding
memakan waktu 5 hari termasuk menunggu pengeringan.
Langkah berikutnya adalah melakukan pemlesteran di seluruh
permukaan bagian dalam dari dinding agar lebih kuat dan tidak
mudah bosor. Selain itu, seluruh permukaan bagian dalam diaci
dengan semen agar lebih kedap air dan udara.
Kegiatan pembuatan digester ini dilakukan mulai tanggal 28 Juli
2010 di mana penggalian baru dilakukan dan berakhir tanggal
26 Agustus 2010 di mana sudah dihasilkan gas yang sudah bisa
digunakan untuk memasak selama 30 menit. Kegiatan
tambahan yang dilakukan dalam pengerjaan digester ini adalah
menyempurnakan saluran inlet (masukan) serta outlet (keluaran)

agar bisa didapat gas yang lebih banyak dengan tekanan yang
stabil.
Pembuatan Mixer
Kegiatan pembuatan mixer ini dilaksanakan mulai tanggal
4 Agustus 2010 sampai dengan 15 Agustus 2010. Kegiatan
awal yang dilakukan adalah melakukan survey tempat,
kemudian membeli bahan-bahan dan alat yang diperlukan untuk
pembuatan mixer. Mixer ini dibuat dengan menggunakan tong
yang dimodifikasi sedemikian dengan pengelasan.
Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :
Karena sebagian besar warga memiliki 2 ekor sapi dan
lahan yang cukup luas maka pembuatan mixer ini dapat
dilakukan oleh setiap warga. Mixer ini dapat dibuat sendiri oleh
warga karena bahan yang digunakan cukup sederhana dan
hanya membutuhkan proses pengelasan dan perangkaian yang
sederhana pula.
Faktor penghambat yang dihadapi selama ujicoba alat pencetak
antara lain :
Kurangnya peran serta warga dalam pembuatan mixer ini
membuat sedikit sulit dalam pencarian bahan dan perangkaian,
serta pengelasan yang cukup memakan waktu.
Perawatan Instalasi Biogas
Kegiatan perawatan instalasi biogas dilaksanakan mulai
tanggal 8 Agustus 2010 sampai dengan 27 Agsutus 2010.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah melakukan peninjauan
tempat, kemudian memantau pembelian bahan-bahan dan alat
yang diperlukan untuk pembuatan bak penampung, kubah, dan
saluran. Setelah mengecek bahan-bahan yang diperlukan,
selanjutnya hanya mengawasi jalannya pembuatan bak
penampung hingga selesai. Pembersihan bak penampung juga
dilakukan ketika terjadi hal-hal yang tidak direncanakan, seperti
hujan deras secara tiba-tiba. Selanjutnya, mengecek bahan-
bahan untuk membuat kubah, memantau pengerjaan,
membantu membersihkan kubah setelah jadi. Setelah

pembuatan kubah, maka dilakukan pengecekan gas metan,
yang dilakukan dengan memasang balon sebagai indikator
adanya gas yang dihasilkan. Ketika gas mulai dihasilkan, maka
dilakukan pemasangan pipa dan saluran feses. Pengecekan
pipa saluran gas dan feses sangat penting untuk mencegah
terjadinya kebocoran pada pipa atau paralon. Pengecekan
dilakukan secara rutin. Yang terakhir adalah pemasangan
manometer untuk mengetahui tekanan gas yang dihasilkan.
Dengan pengecekan dan pemantauan yang rutin, maka dapat
dihasilkan api yang berwarna biru dan baik digunakan untuk
memasak.
Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :
Karena adanya tim yang solid dalam pembuatan instalasi
biogas dan perhatian dari tim yang begitu besar terhadap
kelayakan dan kebersihan bak penampung serta kubah, maka
kinerja program perawatan instalasi biogas dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Faktor penghambat yang dihadapi selama ujicoba alat pencetak
antara lain :
Kurangnya peralatan yang memadai untuk mendeteksi
adanya kebocoran pada saluran gas.
Penyuluhan Biogas
Disini warga diberikan pengetahuan tentang biogas
meliputi keuntungan dari biogas dan instalasinya. Serta
masyarakat dapat melihat langsung biogas yang masih dibuat
oleh mahasiswa kkn dibantu warga.
Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :
Warga sangat antusias karena umumnya mereka
kebanyakan mempunyai sapi dirumah sehingga mereka ingin
mengetahui tentang biogas.
Faktor penghambat jalannya kegiatan :
Pembicara telat datang sehingga acara ditunda beberapa
saat.

2. Pembuatan Pupuk
Pembuatan Kompos Untuk Sampel dan Per Petani Peternak
Berdasarkan survey yang dilakukan pada awal KKN,
pembuatan pupuk kompos sangat cocok untuk dibuat
mengingat potensi daerah terutama di Dusun Kalijeruk yang
mendukung untuk terlaksananya program ini dan belum
pahamnya para petani tentang pembuatan pupuk kompos yang
baik dan benar. Dengan banyaknya warga yang berprofesi
sebagai petani peternak memungkinkan pelaksanaan program
ini dapat berjalan lancar. Para petani peternak belum pula
memanfaatkan kotoran ternaknya secara optimal, kadang hanya
dibiarkan saja, setelah dirasa cukup untuk dibawa kesawah
untuk pupuk. Selain itu dengan adanya program ini dapat
membantu kelangkaan pupuk, berkurangnya ketergantungan
petani akan subsidi pupuk (petani mandiri), sehat tanaman,
masyarakat yang mengkonsumsi, serta aman dan ramah
lingkungan.
Pupuk kompos yang dibuat, berasal dari kotoran sapi dan
kambing. Pertama-tama kotoran yang akan dibuat kompos,
ditiriskan (dikering anginkan) maksimal selama satu minggu.
Setelah itu, kotoran tersebut dicampur dengan EM4 (yang telah
dicampur dengan air setengah emberdan takaran EM4 kurang
lebih 5 tutup botol EM4). Kemudian campur dengan
tanaman/buah yang membantu mempercepat fermentasi
mikroorganisme, seperti nanas, pepaya atau pelepah pisang.
Didiamkan selama kurang lebih satu minggu. Lalu bolak-balik
campuran pupuk diatas, didiamkan lagi kurang lebih selama
satu minggu.
Pemilihan Kotoran Ternak Siap Kompos
Program ini dilakukan pada kotoran sapi yang tercampur
dengan rumput yang tercecer didalam kandang. Pemisahan
kotoran ini dimaksudkan agar kotoran yang dimasukan kedalam
instalasi biogas dapat terfermentasi dengan sempurna dan tidak
ada rumput yang mengendap didalam instalasi biogas.

Pengendapan ini harus dihindari karena nantinya akan
membuat instalasi cepat penuh karena sirkulasi kotoran
terganggu oleh rumput yang mengendap.
Pengumpulan Bahan Untuk Pembuatan Pupuk Hijau
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, masih ada
petani peternak yang kekurangan kompos untuk mengolah
pertaniannya. selain itu masih banyak warga yang tidak
mempunyai ternak namun membutuhkan pupuk. Pembuatan
pupuk hijau membantu menambah tersedianya pupuk untuk
petani yang membutuhkan pupuk berlebih. Banyaknya sampah
dedaunan seperti tanaman kakao yang kurang dimanfaatkan
atau hanya dibiarkan memungkinkan pelaksanaan program
pembuatan pupuk hijau.. Program ini juga bertujuan untuk
memberi contoh mensosialisaikan pupuk organik lebih baik
daripada pupuk kimia.
Pengumpulan bahan untuk pembuatan pupuk hijau yaitu
sampah dedaunan, cangkul, ember, EM4.
Aplikasi Pupuk Kompos ke tanaman dalam polibag
Berdasarkan survey yang dilakukan pada awal KKN,
pembuatan kompos dari kotoran ternak sangat cocok untuk
Dusun Kalijeruk dengan potensi kotoran ternak yang sebagian
besar belum dimanfaatkan. Kompos perlu diaplikasikan untuk
mengetahui kualitasnya bagus atau tidaknya. Dengan
banyaknya warga yang berprofesi sebagai petani peternak
memungkinkan pelaksanaan program pembuatan pupuk
kompos dapat berjalan lancar. Aplikasi kompos dilakukan untuk
pembibitan kakao di polibag-polibag sekaligus memberi
informasi kepada petani kakao bagaimana cara pembibitan
kakao yang benar karena sebagian besar warga dusun Kalijeruk
menanam kakao.
Aplikasi Pupuk Hijau ke tanaman dalam polibag
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, masih ada
petani peternak yang kekurangan kompos untuk mengolah

pertaniannya. selain itu masih banyak warga yang tidak
mempunyai ternak namun membutuhkan pupuk. Pembuatan
pupuk hijau membantu menambah tersedianya pupuk untuk
petani yang membutuhkan pupuk berlebih. Banyaknya sampah
dedaunan seperti tanaman kakao yang kurang dimanfaatkan
atau hanya dibiarkan memungkinkan pelaksanaan program
pembuatan pupuk hijau. Pupuk hijau perlu diaplikasikan untuk
mengetahui kualitasnya bagus atau tidaknya. Aplikasi pupuk
hijau dilakukan untuk pembibitan kakao di polibag-polibag
sekaligus memberi informasi kepada petani kakao bagaimana
cara pembibitan kakao yang benar karena sebagian besar
warga dusun Kalijeruk menanam kakao. Program ini juga
bertujuan untuk memberi contoh mensosialisaikan pupuk
organik lebih baik daripada pupuk kimia.
Pemantauan proses pembuatan kompos dan setelah
menjadi kompos
Pemantauan proses pembuatan kompos ini dilakukan
agar warga tidak mengalami kesulitan dalam proses pembuatan
kompos. Pendampingan pembuatan masih perlu dilakukan
hingga menjadi petani mandiri yang dapat membuat kompos
sendiri. Kemudian pemantauan setelah pembuatan kompos
dilakukan dengan tujuan memberi pendampingan kepada warga
mengenai ciri-ciri kompos yang sudah siap digunakan untuk
pupuk. Pemantauan proses pembuatan dan setelah pembuatan
kompos perlu diberikan kepada warga agar memahaminya.
Pembuatan pupuk hijau
Pembuatan pupuk hijau dilaksanakan di tiap-tiap RT
dusun Kalijeruk. Rata-rata penduduk masyarakat Kalijeruk
memiliki pekarangan sehingga guguran daun kering sangat
bermanfaat digunakan sebagai pupuk hijau. Pembuatan pupuk
hijau secara teknisi dapat dilakukan dengan mengumpulkan
dedaunan yang kering pada suatu tempat, kemudian
menggunakan biokatalisator untuk mempercepat proses

pembusukan dedauanan sehingga dapat digunakan untuk
pupuk hijau.
Pengumpulan Bahan Kompos
Masyarakat Kalijeruk sebagian besar bekerja sebagai
petani dan peternak. Rata-rata setiap rumah terdapat 2 sapi
atau 2 kambing. Kotoran ternak yang banyak, oleh masyarakat
hanya dibersihkan dan dibuang disamping kandang ternak.
Lama-kelamaan akan timbul bau tidak sedap akibat
pembusukan kotoran yang cukup lama. Masyarakat
berkeinginan supaya kotoran ternak yang berada disamping
kandang, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Oleh
karena itu, kompos merupakan salah satu program pokok di
Dukuh Kalijeruk.
Kegiatan mengumpulkan kotoran ternak ini dilakukan di
rumah warga yang berkeinginan untuk membuat kompos.
Dukuh Kalijeruk yang terdiri atas 2 RT, yaitu RT 25, RT 26, RT
27 dan RT 28. Kegiatan pengumpulan ini cukup melelahkan
karena harus memindahkan kotoran ke tempat yang lebih teduh
supaya terhindar dari air hujan dan sinar matahari.
Partisipasi warga sangat antusias dengan kegiatan ini,
dimana warga saling gotong royong dari satu rumah ke rumah
lain, sehingga pengumpulan dapat lebih cepat. Pengumpulan
bahan kompos dilakukan secara bertahap tiap RT karena kita
juga ada program lain yang harus dikerjakan.
Memantau Hasil Aplikasi Pupuk Hijau Yang Diterapkan ke
Tanaman
Pedukuhan Kalijeruk yang sebagian besar berada di kaki
Pegunungan Menoreh, banyak terdapat tanaman tahunan
seperti jati, mahoni dan randu. Selain itu, di sekitar rumah warga
Kalijeruk, banyak ditanami tanaman kakao. Dari informasi
masyarakat Kalijeruk, pada musim kemarau sering terjadi daun-
daun tanaman yang berguguran. Daun-daun tersebut
berserakan di kebun dan pekarangan rumah warga, sehingga
mengotori lingkungan. Warga kemudian meminta pendapat

kepada mahasiswa KKN supaya adanya program tentang
pembuatan pupuk dari dedaunan (pupuk hijau).
Hal tersebut kemudian kita jadikan sebagai program
pembuatan pupuk hijau. Kegiatan pengumpulan daun-daun ini
cukup menguras tenaga karena areal yang digunakan untuk
pengumpulan bahan pupuk hijau sangat luas. Pembuatan pupuk
hijau memakan waktu sekitar 2 minggu dari awal pembuatan
sampai pupuk siap pakai. Pemantauan yang dikerjakan meliputi
kegiatan pemantauan tentang pengaruh pupuk hijau yang
diaplikasikan ke bibit kakao dalam polibag.
Penyuluhan Mengenai Pentingnya Pupuk Kompos
Penyuluhan mengenai pentingnya pupuk kompos
dilakukan karena sebagian besar peternak di dukuh Kalijeruk
masih belum memanfaatkan kotoran ternak secara maksimal.
Peternak belum memanfaatkan limbah ternak untuk diolah
menjadi barang yang memiliki nilai lebih. Diharapkan setelah
masa KKN masyarakat dapat melanjutkan program ini dan
dapat mengurangi dampak polusi yang ditimbulkan dari limbah
ternak.
Kotoran ternak dapat digunakan untuk membuat pupuk
kompos yang nantinya dapat meningkatkan hasil produksi
tanam. Program ini sangat bermanfaat mengingat sebagian
besar mata pencaharian warga Kalijeruk adalah petani. Para
warga Dusun Kalijeruk sangat antusias dalam mengikuti
penyuluhan ini. Program penyuluhan ini dilakukan dengan
pemberian penjelasan kepada masyarakat yang dilakukan baik
secara individu maupun kelompok. Penyuluhan ini melibatkan
para peternak dan masyarakat sekitar kandang peternak.
Respon masyarakat dapat dikatakan sangat bagus karena
peternak sadar bahwa pembuatan pupuk kompos dari kotoran
ternak dapat menjadi faktor yang menunjang produksi tanam
dan hasil pertanian. Secara keseluruhan program dapat berjalan
dengan baik, minat peternak untuk mengetahui cara pembuatan

kompos dan semangat mereka menjadi faktor yang mendukung
terselesainya program ini.
Penyuluhan Mengenai Pembuatan Pupuk Hijau
Penyuluhan mengenai pembuatan pupuk hijau dilakukan
karena potensi alam dusun Kalijeruk yang memiliki banyak
tumbuhan hijau. Dedaunan yang gugur dapat mengotori
pekarangan rumah warga dan biasanya hanya dibakar.
Penyuluhan mengenai pentingnya pupuk hijau dilakukan karena
sebagian besar warga di dusun Kalijeruk masih belum
memanfaatkan limbah dedaunan secara maksimal. Warga
belum memanfaatkan limbah dedaunan untuk diolah menjadi
barang yang memiliki nilai lebih. Diharapkan setelah masa KKN
masyarakat dapat melanjutkan program ini dan dapat
mengurangi dampak polusi yang ditimbulkan dari limbah
dedaunan.
Limbah dedaunan dapat digunakan untuk membuat
pupuk hijau yang nantinya dapat meningkatkan hasil produksi
tanam. Program ini sangat bermanfaat mengingat sebagian
besar mata pencaharian warga Kalijeruk adalah petani. Para
warga Dusun Kalijeruk sangat antusias dalam mengikuti
penyuluhan ini. Program penyuluhan ini dilakukan dengan
pemberian penjelasan kepada masyarakat yang dilakukan baik
secara individu maupun kelompok. Respon masyarakat dapat
dikatakan sangat bagus karena warga sadar bahwa pembuatan
pupuk hijau dari limbah dedaunan dapat menjadi faktor yang
menunjang produksi tanam dan hasil pertanian. Secara
keseluruhan program dapat berjalan dengan baik, minat warga
untuk mengetahui cara pembuatan pupuk hijau dan semangat
mereka menjadi faktor yang mendukung terealisasinya program
ini.
3. Peningkatan Kreativitas Anak usia Dini
Pelatihan Membaca Surat Pendek

Pelatihan membaca surat pendek merupakan kegiatan
interdisipliner dengan kluster sosial-humaniora yaitu bagian dari
pembinaan kegiatan TPA.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program
pokok tema di Desa Banjarasri ini. Pelatihan dalam membaca
surat pendek ini dilaksanakan di Dusun Dukuh, hal ini
dikarenakan didaerah dukuh masih terdapat anak-anak dan
masyarakat yang masih belum mampu dalam menghapal surat-
surat pendek. Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan
kesadaran masyarakat terutama anak-anak serta meningkatkan
hapalan surat-surat pendek dalam rangka menciptakan insan
yang kuat serta berkarakter dalam segi agama.
Kegiatan Pelatihan Membaca Surat Pendek ini
dilaksanakan mulai tanggal 12 Juli sampai dengan 19 Agustus
2010, khusus hari-hari tertentu yaitu Senin dan Kamis.
Faktor pendukung dilaksanakannya kegiatan ini :
Ketersediaan masjid sebagai tempat melakukan kegiatan.
Selain itu antusiasme masyarakat yang cukup tinggi sehingga
mempermudah kegiatan ini.
Faktor penghambat yang dihadapi selama ujicoba alat pencetak
antara lain :
Kurangnya peralatan dan fasilitas tertentu seperti Al-
Qur’an dan Juz Amma sehingga menghambat kegiatan.
Pembenahan Administrasi PAUD
Program ini merupakan salah satu kegiatan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di dusun
Ganasari. Kegiatan PAUD dilaksanakan 2 kali dalam seminggu
yaitu hari Rabu dan Sabtu. Setiap pertemuan saya menyiapkan
daftar presensi. Tujuan dari Pembenahan Administrasi PAUD
yaitu untuk memanajemen administrasi PAUD agar sistem yang
ada di PAUD menjadi lebih tertata rapi.
Faktor pendukung pelaksanaan:
Partisipasi dan antusias para pengajar PAUD dalam
melakukan pembenahan terhadap administrasi.

Faktor penghambat pelaksanaan:
Terbatasnya pengetahuan warga dalam penyusunan
administrasi PAUD.
Pengadaan Buku Iqra’
Tujuan diadakannya program ini adalah untuk
melengkapi peralatan-peralatan di Masjid Ganasari, yaitu Buku
Iqra’. Anak-anak Dusun ganasari masih banyak yang belum
lancar dalam membaca Iqra maupun Al-Qur’an sehingga
kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan.
Faktor pendukung pelaksanaan:
Antusias anak-anak Ganasari dalam mempelajari Iqra’
dan Al-Qur’an.
Faktor penghambat pelaksanaan:
Terbatasnya dana KKN, sehingga hanya sedikit Buku
Iqra’ yang dapat disediakan.
Bimbingan Belajar Siswa Kelas 5 SD
Program ini merupakan program non tema dusun
Ganasari. Tujuannya adalah untuk membantu siswa kelas 5 SD
untuk mengambangkan ilmu pengetahuan di luar sekolah dan
membantu siswa kelas 5 SD untuk mengerjakan PR yang
mereka peroleh dari sekolah. Bimbingan belajar siswa kelas 5
SD ini dilakukan agar anak-anak dusun Ganasari mendapatkan
fasilitator untuk belajar di luar sekolah. Bimbingan belajar siswa
kelas 5 SD ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu, yaitu
pada hari Selasa dan Jum’at sore.
Faktor pendukung pelaksanaan:
Besarnya keinginan siswa kelas 5 SD untuk belajar dan
menambah ilmu pengetahuan mereka.
Faktor penghambat pelaksanaan:
Terbatasnya fasilitas pengajaran bagi siswa.
Pelatihan Menggambar dan Mewarnai PAUD
Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk melatih
keterampilan dan perkembangan syaraf motorik bagi anak usia

3-5 tahun. Pelatihan ini penting karena pada usia 3-5 tahun
anak-anak membutuhkan pelatihan agar perkembangan
kreatifitasnya maksimal.
Pelatihan Menggambar dan Mewarnai merupakan
program rutin selama masa KKN berjalan yang dilaksanakan
setiap kegiatan PAUD berlangsung, yaitu pada hari Rabu dan
Jumat, mulai tanggal 17 Juli sampai 25 Agustus 2010.
Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :
Hampir seluruh anak-anak peserta PAUD di dukuh
Ganasari telah belajar menggambar dan mewarnai secara rutin
sebelumnya, sehingga program ini dapat berjalan secara lancar.
Faktor penghambat jalannya kegiatan :
Penyelenggaraan kegiatan PAUD yang sering tidak
berjalan karena kekurang-aktifan orang tua siswa dan guru
pengajar membuat program ini beberapa kali tertunda
pelaksanaannya.
Pengadaan Alat-alat PAUD
Pengadaan alat PAUD ini merupakan salah satu bagian
dari program pokok tema di Desa Banjarasri. Program bertujuan
untuk melengkapi peralatan bermain anak-anak usia dini di
dukuh Ganasari yang semakin meningkat setiap tahunnya. Alat-
alat yang diberikan antara lain berupa puzzle berbentuk
binatang, gambar-gambar alat transportasi, bantalan cap, dan
permainan huruf dan angka. Diharapkan dengan alat permainan
ini peserta PAUD di dukuh Ganasari dapat belajar mengenal
jenis-jenis binatang, alat transportasi, serta melatih kemampuan
nalar dan psikomotor.
Faktor pendukung jalannya kegiatan :
Pengadaan alat-alat PAUD dapat berjalan dengan sukses
karena banyaknya anak usia dini yang aktif mengikuti program
PAUD di dukuh Ganasari, serta dukungan sponsor yang
membantu memberikan alat-alat permainan yang sesuai untuk
anak usia 3-5 tahun.
Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Kegiatan PAUD sering tidak berlangsung karena
kekurangaktifan orang tua murid atau guru pengajar sehingga
pengadaan alat-alat PAUD tertunda.
Pelatihan Adzan untuk Anak-anak
Tujuannya untuk mengajarkan adzan pada anak-anak
khususnya anak laki-laki sehingga setiap datangnya waktu
sholat, jika takmir masjid berhalangan anak-anak bisa
menggantikan untuk adzan, selain itu agar anak laki-laki
terbiasa untuk bisa mengumandangan adzan, dan sekaligus
agar terbiasa sholat di masjid secara berjamaah, serta
meningkat ketaqwaan. Program ini dilaksanakan dalam kurun
waktu 2 minggu dengan waktu yang bertahap yaitu pada
tanggal 29 Juli – 12 Agustus 2009.
Faktor pendukung jalannya kegiatan :
Banyaknya jumlah anak laki laki yang berusia 6-12 tahun
atau kelas 1-6 SD sehingga program ini bisa dilaksanakan.
Faktor penghambat jalannya kegiatan:
Kurangnya kepercayaan diri pada anak laki-laki.
Bimbingan Belajar Kelas 6 SD
Tujuannya adalah untuk membantu anak-anak
khususnya kelas 6 SD dalam hal pelajaran sekolah ataupun
materi pelajaran yang kurang dipahami. Program ini
dilaksanakan 2 kali dalam seminggu yatu pada hari Selasa dan
Jum’at, ataupun jika ada anak-anak yang memiliki pekerjaan
rumah yang kurang dipahami, mereka bisa datang di luar hari
Selasa dan Jum’at. Kegiatan ini menggunakan modul
pembelajaran serta pengajaran dengan sistem belajar secara
perorangan.
Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :
Banyaknya anak-anak yang berpartisipasi dengan aktif.
Tempat dilakukan di rumah Pak Triyanto dan masjid At-Taqwa,
dimana kenyamannya sangat terjaga.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Metode pengajaran kurang banyak.

Latihan Bacaan Shalat
Tujuannya diadakannya program ini adalah untuk
mengajarkan bacaan shalat pada anak-anak terutama shalat
fardhu. Kegiatan ini dimulai dari mengajarkan anak pada niat
wudhu, niat shalat, kemudian mengajarkan lafaz bacaan-bacaan
dalam shalat dan surat-surat pendek dengan baik dan benar.
Diharapkan setelah program ini selesai anak-anak dukuh
Ganasari dapat menjalankan shalat secara teratur dengan
bacaan yang sesuai. Program ini dilaksanakan secara rutin 2
kali dalam seminggu yaitu pada hari Senin dan Kamis selama
masa KKN yaitu mulai tanggal 14 Juli sampai dengan 25
Agustus 2010.
Faktor pendukung jalannya kegiatan :
Banyaknya anak usia 6-12 tahun atau kelas 1-6 SD yang
bertempat tinggal di dukuh Ganasari serta antusiasme yang
besar untuk belajar menyebabkan program ini bisa berjalan
dengan lancar.
Faktor penghambat jalannya kegiatan:
Kurangnya kemampuan anak-anak dukuh Ganasari
dalam membaca Al-Qur’an serta lemahnya dorongan dan
contoh dari lingkungan sekitar untuk melaksanakan shalat
secara tepat waktu menyebabkan anak-anak membutuhkan
waktu yang relatif lama untuk menyerap pelajaran.
Bimbingan Belajar untuk Kelas 1 SD
Tujuannya adalah untuk membantu anak-anak
khususnya yang masih duduk di kelas 1 SD dalam hal pelajaran
sekolah, termasuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan materi
pelajaran yang kurang dipahami. Bimbingan belajar untuk kelas
1 SD merupakan program yang berlangsung secara rutin
selama masa KKN dan dilaksanakan 2 kali dalam seminggu
yatu pada hari Selasa dan Jum’at. Kegiatan ini menggunakan
buku cetak, fotocopi soal latihan, dan modul pembelajaran.
Pengajaran dilakukan dengan sistem belajar secara
perorangan.

Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :
Banyaknya anak-anak yang berpartisipasi dengan aktif
dengan menanyakan materi pelajaran yang belum dipahami.
Tempat pelaksanaan program, yaitu di rumah Pak Triyanto dan
masjid At-Taqwa, yang kenyamannya sangat terjaga juga
mendorong kesuksesan program ini.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Metode pengajaran kurang variatif dan kurangnya
sumber materi untuk pengajaran menyebabkan sedikit kesulitan
dalam menerangkan materi pelajaran.
Pengadaan Buku SD
Buku SD diperoleh dari sponsor yaitu Penerbit Erlangga,
kemudian diserahkan ke SD Negeri Candirejo, kecamatan
Kalibawang, kabupaten Kulonprogo. Tujuan pengadaan buku
teks untuk sekolah dasar adalah untuk melengkapi buku
pelajaran yang ada di sekolah, sehingga siswa-siswi SD Negeri
Candirejo memperoleh tambahan ilmu pelajaran yang lebih
beragam.
Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :
Dukungan dari sponsor yaitu Penerbit Erlangga, yang
memberikan berbagai macam buku pelajaran untuk kelas 1
sampai 6 SD membuat program pengadaan buku SD berjalan
dengan lancar.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Beberapa buku teks yang di serahkan ke sekolah tidak
digunakan secara aktif dalam kegiatan belajar-mengajar di SD
Negeri Candirejo, sehingga hanya berfungsi sebagai sumber
tambahan materi.
Pelatihan Baca Doa
Tujuan dari program ini adalah untuk membina anak-anak
tingkat TPA agar dapat lebih mengetahui dan mengerti
bagaimana cara berdoa, doa apa saja yang harus dibaca, serta
bagaimana penulisan serta pelafalan dari doa-doa yang
diajarkan tersebut.

Kegiatan dilakukan rutin 3 kali seminggu bersamaan
dengan diaadakannya kegiatan TPA di Masjid At-Taqwa Dusun
Ganasari. Kegiatan TPA berlangsung sore hari pada pukul
15.30 s.d. 17.30 dan diikuti oleh anak-anak berusia antara 5
hingga 14 tahun.
Pelatihan Keterampilan Bernyanyi Untuk PAUD
Kegiatan PAUD dilaksanakan 2 kali dalam seminggu
yaitu hari Rabu dan Sabtu. Setiap pertemuan saya menyiapkan
materi terlebih dahulu dan materi yang diberikan berbeda-beda
setiap minggunya. Tujuan dari Kegiatan keterampilan Bernyanyi
untuk PAUD yaitu untuk memberikan pengetahuan bagi anak-
anak usia dini tentang lagu anak-anak, lagu daerah, lagu
nasional, dan alat musik. Anak-anak harus dikenalkan
pengetahuan bernyanyi sejak dini, selain menambah
pengetahuan bernyanyi kegiatan ini juga dapat menghibur anak-
anak.
Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :
Partisipasi dan antusias anak-anak sangat besar dalam
hal bernyanyi.
Faktor penghambat jalannya kegiatan :
Terbatasnya buku lagu dan alat musik di taman PAUD.
Pelatihan Membaca Iqra di TPA
Tujuannya untuk memberikan pendidikan kepada anak-
anak dalam membaca Iqra sehingga mereka lancar dalam
membaca alquran. Anak-anak masih banyak yang belum bisa
membaca Iqra maupun alquran sehingga kegiatan ini sangat
penting untuk dilaksanakan. Kegiatan ini rutin dilaksanakan
setiap hari senen dan kamis setiap minggunya dari jam 15.00-
18.00.
Kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk memberikan
pengetahuan agama kepada anak-anak sejak mereka masih
kecil, dan untuk meningkatkan nilai kerohanian kepada anak-
anak.
Faktor pendukung jalannya kegiatan :

Orang tua sangat mendukung kegiatan ini karena
kegiatan ini dapat meningkatkan nilai keagamaan bagi anak-
anak.
Faktor penghambat jalannya kegiatan:
Kurangnya minat anak-anak dalam kegiatan ini dan anak-
anak lebih memilih bermain dari pada belajar alquran.
Pelatihan Menulis Huruf Hijaiyah
Tujuannya adalah untuk melatih dan meningkatkan
keterampilan anak-anak dalam menulis huruf hijaiyah. Anak-
anak tidak hanya belajar membaca iqra dan alquran tetapi
mereka juga garus mampu menulis huruf hijaiyah sehingga
kegiatan ini sangat penting. Kegiatan ini mulai dilakukan pada
pertengahan agustus yaitu pada hari senin dan rabu. Setelah
anak-anak mulai mampu membaca iqra kegiatan belajar menulis
huruf hijaiyah baru dilakukan.
Faktor pendukung jalannya kegiatan :
Orang tua sangat mendukung kegiatan ini karena
kegiatan ini dapat meningkatkan nilai keagamaan bagi anak-
anak.
Faktor penghambat jalannya kegiatan:
Kurangnya minat anak-anak dalam kegiatan ini dan anak-
anak lebih memilih bermain dari pada belajar alquran.
Bimbingan Belajar Untuk Kelas 2 SD
Kegiatan ini dijadwalkan selama 1bulan 3 minggu dengan
pertemuan dilakukan 2x seminggu yaitu pada hari selasa dan
kamis. Tujuan kegiatan ini adalah membantu anak-anak dalam
memahami pelajaran yang diberikan dari sekolah dan
memberikan pengetahuan tambahan bagi anak-anak, serta
membantu anak-anak dalam mengerjakan PR. Kegiatan ini
membuat anak-anak rajin belajar dan rajin mengerjakan PR.
Kegiatan ini menggunakan modul pembelajaran serta
pengajaran dengan sistem kelompok belajar. Sebelum
melakukan bimbingan belajar terlebih dahulu saya menyiapkan
materi untuk dijelaskan kepada anak-anak. Setelah materi

dijelaskan anak-anak juga diberikan latihan soal supaya anak-
anak lebih memahami materi yang diberikan.
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Banyaknya anak-anak yang berpartisipasi dengan aktif
dan mereka merasa terbantu ketika ada pekerjaan rumah PR.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Metode pengajaran kurang banyak.
Cerita/Dongeng Islam
Cerita/Dongeng Islam merupakan salah satu sarana
penambahan wawasan dalam bidang agama islam. Kegiatan ini
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan TPA lainnya.
Tujuannya utama kegiatan ini adalah suapaya anak-anak
mampu mengambil hikmah dan menerapkan bentuk
keteladanan dalam kehidupan sehari-hari, yang menunjang
tujuan dari program TPA. Kegiatan unit produksi serbuk arang
ini dilakukan pada tanggal12 Juli - 19 agustus 2010, khusus hari
Senin dan Kamis.
Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :
Ketersediaan masjid sebagai tempat melakukan kegiatan.
Selain itu antusiasme masyarakat yang cukup tinggi sehingga
mempermudah kegiatan ini.
Faktor penghambat jalannya kegiatan :
Kurangnya peralatan dan fasilitas tertentu seperti buku-
buku cerita Islam sehingga menghambat kegiatan.
Menyusun Gambar PAUD
Pelatihan menyusun gambar PAUD merupakan kegiatan
interdisipliner dengan kluster sosial-humaniora. Tujuan dari
program ini merupakan pelatihan ketrampilan dan kecerdasan
bagi anak-anak usia dini. Program ini dilaksanakan dalam kurun
waktu 2 bulan sejak tanggal 19 Juli – 21 Juli 2010, hari tertentu
Rabu dan Sabtu.
Faktor pendukung jalannya kegiatan :
Tersedianya fasilitas tempat dan sarana prasarana
sebagai penunjang kegiatan.

Faktor penghambat jalannya kegiatan:
Keterbatasan dana dari tim KKN sehingga kegiatan
kurang berjalan secara maksimal.
Bimbingan Belajar Kelas 4
Program ini merupakan salah satu kegiatan non tema
yang merupakan kegiatan monodisipliner. Tujuan kegiatan ini
adalah untuk memberikan bimbingan dan binaan pemberian
materi serta membantu menyelsaikan tugas sekolah.
Faktor pendukung pelaksanaan :
Antusiasme anak-anak yang mampu mendukung
kegiatan program.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Karena terbatasnya dana tim KKN, pembelian sarana dan
fasilitas seperti buku pelajaran masih terbatas.
Pemberian Pelajaran Tajwid di TPA
Pemberian pelajaran tajwid di TPA merupakan hal yang
mendasar bagi anak-anak di TPA untuk dapat membaca Al-
Quran dengan baik sesuai dengan ketentuan. Tujuan dari
pemberian pelajaran tajwid di TPA adalah untuk memperdalam
pemahaman anak-anak dalam hal membaca Al-Quran dengan
lafadz yang benar, fasih, dan tidak menimbulkan salah
penafsiran dalam jangka panjangnya.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan cara
berkelompok sejak awal dimulainya kinerja KKN. Anak-anak
yang berkumpul di masjid At-Taqwa Ganasari lalu berkumpul
sesuai kelompok masing-masing kemudian mengikuti pelajaran
yang disediakan oleh tim KKN yang berupa pelajaran membaca
Iqra’, mendengarkan dongeng nabi, pelatihan doa, pelajaran
tajwid, dan lain-lain. Setiap kelompok mengikuti salah satu
pelajaran yang diberikan secara bergilir. TPA dilakukan setiap
hari Senin dan Kamis, setelah shalat Ashar hingga menjelang
magrib.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam memberikan
pelajaran tajwid antara lain buku tajwid, Al-Quran, buku doa, alat

tulis, dan kertas. Setiap kegiatan pelajaran ilmu tajwid, diawali
dengan pembukaan yaitu membaca doa, dan diakhiri pula
dengan membaca doa penutup. Secara berkala dilakukan
evaluasi untuk menilai sejauh mana anak-anak dapat membaca
Al-Quran dengan baik..
Faktor pendukung jalannya kegiatan antara lain :
Adanya tenaga pengajar yang saling membantu dapat
memperlancar jalannya kegiatan TPA dengan lancar.
Faktor penghambat jalannya kegiatan :
Keterbatasan dalam penyediaan sarana dan prasarana
seperti meja dan alat tulis memberikan pengaruh dalam
efektivitas pelaksanaan program ini. Selain itu, antusiasme
anak-anak yang semakin menurun menyebabkan program
kurang berjalan secara maksimal.
Outbond TPA
Pengadaan outbond ini bertujuan untuk menciptakan
suasana yang santai, gembira, dan bersemangat dalam belajar
segala sesuatu di lingkungan yang terbuka. Program ini bersifat
terbuka, tidak hanya diikuti oleh anak-anak TPA saja, tetapi juga
remaja-remaja yang ada.
Outbond dilaksanakan selama 2 jam di lingkungan sekitar
dukuh Ganasari setiap hari Minggu pagi dan di lokasi yang
berbeda-beda setiap minggunya agar peserta tidak mengalami
kebosanan. Outbond tidak selalu dilakukan dengan persiapan
peralatan yang rumit. Yang terpenting adalah tujuan dari
program ini tercapai, yaitu memberikan penyegaran, suasana
belajar yang santai, dan memberikan keleluasaan dalam
mengenal banyak hal termasuk Allah swt.dan segala ciptaann-
Nya di lingkungan terbuka.
Faktor pendukung jalannya kegiatan :
Banyaknya anak-anak yang kompak dan kooperatif
dalam mengikuti kegiatan ini dapat membuat kegiatan berjalan
dengan lancar.
Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Kekompakan anak-anak yang kurang diimbangi dengan
semangat yang tingi dari fasilitator membuat kegiatan ini tidak
berjalan secara maksimal.
Pelatihan Kerajinan Tangan PAUD
Tujuannya adalah untuk membantu pengajaran di PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) dan mengembangkan kreativitas
anak-anak usia dini dalam hal membuat kerajinan tangan.
Dalam membantu pengajaran di PAUD, tim KKN membagi
kelompok-kelompok anak yang tiap kelompik mendapatkan
pengajaran yang berbeda-beda setiap pertemuannya, salah
satunya adalah pelatihan kerajinan tangan.
Pengajaran di PAUD dilakukan dengan cara bekerjasama
antara tenaga pengajar dari tim KKN dan tenaga pengajar dari
pihak PAUD itu sendiri. Kegiatan dilaksanakan setiap hari Rabu
dan Sabtu secara rutin, kecuali jika ada warga yang meninggal
atau punya hajat, dan saat liburan sekolah. Program pelatihan
kerajinan tangan PAUD ini terdiri atas pelatihan membentuk
plastisin, menggunting dan menempel, mencocok kertas
bergambar, meronce, dan lain sebagainya.
Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :
Sarana dan prasarana pengajaran yang tidak sulit untuk
disiapkan dapat meringankan kerja tim KKN sehingga persiapan
materinya tidak terlalu memberatkan.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Keterbatasan tenaga pengajar yang siap siaga dari pihak
PAUD membuat kinerja program ini sedikit terhambat.
Bimbingan Belajar untuk Kelas 3 SD
Program ini merupakan salah satu kegiatan non-tema
yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa SD
mengenai pelajaran-pelajaran baik yang telah diberikan di
sekolah, maupun yang belum pernah diberikan. Kegiatan
bimbingan belajar ini dilaksanakan secara rutin setiap hari
Selasa dan Jumat, dengan mata pelajaran dan materi yang
berbeda-beda setiap pertemuannya. Selain hari Selasa dan

Jumat, anak-anak pun bisa datang ke pondokan untuk meminta
pertolongan dalam mengerjakan PR yang kurang dapat
dimengerti.
Kegiatan bimbingan belajar ini dilaksanakan di Masjid At-
Taqwa Ganasari, yang strategis karena dekat dengan
lingkungan tempat tinggal anak-anak, dan memiliki suasana
yang nyaman untuk kegiatan belajar.
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Semangat dari beberapa anak yang menggebu biasanya
berpengaruh pada anak-anak lain sehingga ikut bersemangat.
Selain itu, ketersediaan buku-buku pelajaran untuk SD sangat
mendukung berjalannya kegiatan bimbingan belajar ini.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Antusiasme anak-anak yang semakin menurun
menyebabkan terhambatnya kegiatan bimbingan belajar ini.
4. Program Terpadu
Lomba memasukkan benang ke dalam jarum
Program ini merupakan salah satu kegiatan non-tema
yang merupakan kegiatan pendukung menyambut 17 Agustus
dan Bulan Ramadhan. Kegiatan ini dijadwalkan selama 1
minggu penuh. Tujuan kegiatan ini adalah menyambut HUT RI
dan Bulan Ramadhan.
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Banyaknya anak-anak yang berpartisipasi dengan aktif.
Tempat dilakukan di rumah warga dukuh Ganasari, dimana
kenyamannya sangat terjaga.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Kurangnya persiapan dan jenis materi lomba.
Kerja Bakti Warga
Program ini merupakan salah satu kegiatan non-tema
yang bertujuan untuk mempererat hubungan silaturahmi melalui
kerja bakti warga, sebagai ajang temu sapa serta bisa dijadikan
kegiatan berbagi karena padatnya aktivitas warga yang setiap

pagi selalu pergi ke sawah dan ketika mendekati sore mereka
kembali ke rumah.
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Banyaknya warga masyarakat yang ikut berperan serta
maka program ini dapat terlaksana.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Jam kegiatan kerja bakti bertepatan dengan jam kerja
warga pergi berladang.
Buka Puasa Bersama
Program ini merupakan salah satu program yang
dilaksanakan dalam rangka bulan suci Ramadhan. Tujuan dari
dilaksanakannya program buka puasa bersama ini adalah untuk
mempererat persaudaraan dan semakin menambah keakraban
di antara warga dusun Ganasari. Program buka puasa bersama
ini dilaksanakan sebanyak dua kali selama bulan Ramadhan,
yaitu pada tanggal 15 Agustus 2010 dan 20 Agustus 2010.
Faktor pendukung pelaksanaan:
Besarnya partisipasi warga dusun Ganasari dalam
meramaikan acara buka puasa bersama.
Faktor penghambat pelaksanaan:
-
Lomba Adzan
Program ini merupakan salah satu kegiatan non tema
yang merupakan kegiatan monodisipliner. Tujuan kegiatan ini
adalah untuk memeriahkan bulan suci Ramadhan dan
mengembangkan potensi anak-anak dusun Ganasari dalam
mengumandangkan Adzan. Dengan diadakannya kegiatan
lomba Adzan ini, diharapkan anak-anak dusun Ganasari dapat
lebih percaya diri dalam mengumandangkan Adzan. Kegaitan ini
dilakukan dalam 1 hari, yaitu pada tanggal 12 Agustus 2010.
Faktor pendukung pelaksanaan:
Banyaknya motivasi yang dilakukan para orang tua warga
kepada anak-anak mereka untuk berpartisipasi dalam
meramaikan acara lomba Adzan.

Faktor penghambat pelaksanaan:
Masih ada anak-anak warga yang kurang percaya diri.
Lomba Joget Balon
Lomba joget balon merupakan salah satu program non
tema yang bersifat mono-disipliner. Program lomba joget balon
dilakukan dalam rangka meramaikan perayaan hari
kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17
Agustus 2010. Karena perayaan hari kemerdekaan Republik
Indonesia bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, maka
untuk mengantisipasi habisnya energi, program lomba joger
balon diselenggarakan sebelum bulan suci Ramadhan, tepatnya
pada tanggal 10 Agustus 2010 sore.
Faktor pendukung pelaksanaan:
Banyaknya jumlah anak-anak di dusun Ganasari.
Faktor penghambat pelaksanaan:
-
Nonton Bareng Final Piala Dunia
Program ini merupakan program yang dilakukan tepat
dipuncak euforia warga dalam pergelaran Piala Dunia yang
berlangsung di Afrika Selatan. Kegiatan ini dilakukan melihat
antusiasme warga yang sangat baik. Tujuan kegiatan ini
dilakukan untuk ajang silaturahmi yang dikemas secara santai
dan terbuka melalui acara nonton bareng sehingga hubungan
antara warga dan mahasiswa kkn dapat lebih erat dan lebih
solid lagi.
Program ini dilakukan di dalam ruangan yang cukup luas,
dengan bantuan proyektor serta layar yang cukup lebar
sehingga dapat menjangkau hampir seluruh ruangan. Kegiatang
ini berlangsung pada tanggal 11 Juli 2010.
Faktor pendukung jalannya kegiatan :
Banyaknya jumlah bapak-bapak dan pemuda yang juga
sangat meminati sepak bola khususnya Piala Dunia ini sehingga
lebih mudah dalam hal mengumpulkan warga.
Faktor penghambat jalannya kegiatan:

Karena begitu antusias banyak sekali warga yang datang
lebih awal dari jadwal yang ditentukan sehingga panitia harus
lebih cepat dalam hal persiapan.
Pembersihan Gapura
Program ini dilakukan dalam rangka kerja bakti
menyambut hari kemerdekaan RI. Ide awal kegiatan ini dari
rapat Karang Taruna yang diikuti warga dan mahasiswa KKN.
Pembersihan gapura bertujuan membuat gapura menjadi lebih
terawat.
Kegiatan ini berlangsung tanggal 9 agustus 2010 dimulai pada
pagi hari sampai menjelang sore. Kegiatan ini diikuti oleh semua
warga dan mahasiswa kkn secara bergotong-royong.
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Tersedianya berbagai alat-alat kebersihan karena warga
membawa dari rumah masing-masing.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Kurangnya partisipasi pemuda karena hanya didominasi
bapak-bapak.
Lomba Futsal Bapak-bapak
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian lomba yang
diadakan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI.
Lomba diadakan pada malam hari karena pada pagi sampai
sore biasanya bapak-bapak tidak sedang berada di rumah
karena kebanyakan mereka bekerja di sawah.
Kegiatan berlangsung pada tanggal 9 Agustus 2010
mulai jam 7 sampai jam 11 malam. Kegiatan ini dilangsungkan
di lapangan depan rumah salah satu warga. Penerangan
dilakukan dengan menggunakan beberapa lampu neon yang
dipinjamkan oleh warga setempat. Pertandingan berjalan
dengan sangat ramai ditonton oleh banyak sekali warga
termasuk anak-anak. Mereka sangat terhibur melihat bapak-
bapak yang sangat antusias dalam bermain dan juga sering
melakukan gerakan-gerakan yang lucu dan kocak sehingga
membuat suasana semakin meriah.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Karena bapak-bapak yang bermain jadi kebanyakan
mereka mengajak istri dan anak-anak mereka sehingga
suasana semakin meriah serta lampu dan pengkabelan sudah
dapat dipinjam dari warga secara gratis.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Pertandingan dimulai agak terlambat karena bapak-
bapak datang terlambat atau ada anggota dari tim yang belum
datang sehingga kegiatan berakhir hingga larut malam.
Lomba Futsal Anak-anak
Kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian lomba
dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI. Lomba diadakan
pada tanggal 9 Agustus 2010 mulai sore hingga menjelang
maghrib. Lomba ini diikuti oleh seluruh anak-anak laki-laki.
Mereka sangat antusias karena sebelumnya belum pernah
diadakan lomba futsal anak-anak.
Lomba berlangsung cukup meriah didominasi oleh anak-anak
yang selalu berteriak hampir sepanjang pertandingan. Hal ini
membuat pertandingan semakin seru. Lomba berakhir sekitar
pukul 17.10.
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Peralatan sudah dapat dipinjam dari warga secara gratis,
peralatan lain seperti bambu bisa didapat dengan mudah.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Ada beberapa tim yang kekurangan anggota karena ada
yang salah satu anggota yang tidak bisa hadir membuat
pertandingan ditunda sementara untuk mencari anggota
cadangan.
Pengadaan Lomba Gobak Sodor
Lomba Gobak Sodor merupakan programnon tema yang
dilaksanakan dengan tujuan memperingati hari kemerdekaan RI
(pelaksanaannya pada saat sebelum puasa Ramadhan). Lomba
Gobak Sodor dilakukan untuk dua kategori, yaitu kategori anak-
anak dan ibu-ibu. Dengan kegiatan lomba ini, semangat

nasionalisme warga akan meningkat, selain itu juga lomba ini
dapat melestarikan permainan tradisional Gobak Sodor.
Perlombaan ini diikuti oleh 3 tim ibu-ibu dan 5 tim anak-anak,
ditambah satu tim dari mahasiswa KKN.
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Semangat dari beberapa anak-anak serta ibu-ibu di
dukuh Ganasari membuat kegiatan ini berjalan dengan lancar,
ramai, dan menyenangkan.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Salah satu hambatan yang timbul adalah masalah waktu.
Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan hingga sore hari
menyebabkan pekerjaan rumah anak-anak dan beberapa ibu-
ibu terbengkalai.
Persiapan Nonton Bareng Piala Dunia 2010
Nonton Bareng Piala Dunia ini merupakan salah satu
kegiatan non-tema yang bertujuan untuk mempererat hubungan
silaturahmi, sebagai ajang temu sapa serta dapat menjadi
kegiatan berbagi setelah padatnya aktivitas warga yang setiap
pagi selalu pergi ke sawah dan ketika mendekati sore mereka
kembali ke rumah masing-masing.
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Banyaknya warga masyarakat yang menyukai olah raga
sepak bola membuat antusiasme menyaksikan jalannya
pertandingan final PIala Dunia 2010 menjadi tinggi.
Faktor penghambat pelaksanaan:
Banyaknya jumlah warga yang hadir tidak diprediksi
sebelumnya, sehingga tempat acara terasa sempit dan jumlah
konsumsi kurang.
Lomba Makan KerupukProgram ini merupakan salah satu kegiatan non-tema
yang bertujuan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia ke 55, sekaligus mempererat hubungan silaturrahmi
antar warga serta mengajarkan nilai-nilai sportivitas dan
perjuangan kepada anak-anak.

Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :
Banyaknya anak-anak usia dibawah 15 tahun, serta
semangat yang tinggi dalam mengikuti pertandingan membuat
acara ini dapat terselenggara dengan baik.
Faktor penghambat pelaksanaan:
Jarak umur yang terlalu jauh antara satu anak dengan
anak lain menyebabkan hasil pertandingan kurang obyektif dan
adil .
Lomba Mewarnai Kaligrafi
Program ini merupakan salah satu kegiatan non tema
yang merupakan kegiatan monodisipliner. Tujuan kegiatan ini
adalah untuk menarik perhatian anak-anak dalam menyambut
bulan suci ramadhan dan merayakan hari kemerdekaan RI.
Dengan kegiatan lomba mewarnai kaligrafi anak-anak merasa
senang dan ikut serta dalam menyambut bulan ramadhan dan
merayakan hari kemerdekaan. Kegiatan ini dilakukan khusus
untuk anak-anak berusia 3 sampai 8 tahun. Kegiatan ini
dilakukan 1 hari yaitu tanggal 11 Agustus 2010. Jumlah peserta
yang ikut dalam lomba mewarnai kaligrafi yaitu 15 orang.
Faktor pendukung berjalannya kegsiatan ini adalah :
Karena di bulan Agustus, kita merayakan hari ulang
tahun RI dan menyambut bulan ramadhan sehingga kegiatan ini
sangat menarik perhatian masyarakat. Kegiatan ini dapat
menghibur anak-anak dan orang tua.
Faktor penghambat pelaksanaan :
Keterbatasan dana dari tim KKN.
Lomba Balap KelerengProgram ini merupakan salah satu kegiatan non-tema
yang bertujuan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia ke 65, sekaligus mempererat hubungan silaturrahmi
antar warga serta mengajarkan nilai-nilai sportivitas dan
perjuangan kepada anak-anak.
Faktor pendukung berjalannya kegiatan ini adalah :

Banyaknya anak-anak usia dibawah 15 tahun, serta
semangat yang tinggi dalam mengikuti pertandingan membuat
acara ini dapat terselenggara dengan baik.
Faktor penghambat pelaksanaan:
Jarak umur yang terlalu jauh antara satu anak dengan
anak lain membuat hasil pertandingan kurang obyektif dan adil .
Pengecatan Gapura
Program ini merupakan program non tema dalam rangka
penyambutan HUT RI. Disamping itu dalam rangka ikut
menyukseskan program lomba kebersihan dan keindahan
dukuh. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu 7-8
Agustus 2010.
Faktor pendukung pelaksanaan:
Antusiasme serta sikap kooperatif dari warga masyarakat
sehingga meringankan dan mempercepat pekerjaan.
Faktor penghambat pelaksanaan:
Keterbatasan dana dari tim KKN, sehingga tidak berjalan
secara maksimal.
Penyuluhan dan Pengadaan Listrik
Program ini merupakan non tema dalam rangka
membantu masyarakat dalam hal penerangan jalan karena
terdapat beberapa titik rawan yang masih gelap sehingga sering
menimbulkan kecelakaan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3
hari, tanggal 19-21 Juli 2010.
Faktor pendukung pelaksanaan:
Sikap kooperatif dari masyarakat yang turut membantu
mempercepat terselesainya program.
Faktor penghambat pelaksanaan:
Keterbatasan dana baik dari tim KKN dan warga,
sehingga tidak dapat berjalan secara maksimal.

IV. Penutup
a. Kesimpulan
Secara keseluruhan program yang direncanakan dapat
terlaksana dengan baik karena kerjasama yang baik dengan
segenap komponen dari masyarakat. Karena adanya berbagai
kendala dan hambatan ada beberapa program yang tidak dapat
terlaksana dan digantikan dengan program yang lain.
Selama kurang lebih dua bulan pelaksanaan kegiatan KKN di
desa Banjarasri, kecamatan Kalibawang, kabupaten Kulonprogo
secara umum program-program yang direncanakan telah dapat
berjalan dengan sangat baik dan lancar. Beberapa program
tambahan karena kami melihat ada beberapa aspek kebutuhan
serta peluang yang belum tersentuh. Keberhasilan pelaksanaan
program ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari instansi
yang terkait, perangkat desa, RW, RT, tokoh masyarakat, pemuda,
warga, serta teman-teman KKN yang ada di sub-unit maupun unit.
Respon positif dari warga masyarakat beserta perangkat desa dan
dusun memberikan kontribusi yang besar bagi kesuksesan
peaksanaan program KKN antar semester 2010 ini. walaupun
demikian masih terdapat juga beberapa program yang tidak dapat
terlaksana dikarenakan hambatan-hamabatan tertentu. Namun
diharapkan hal tersebut tidak mempengaruhi keseluruhan kinerja
mahasiswa selama melaksanakan KKN.
Tujuan dari KKN adalah agar masyarakat desa mengenal akan
hal-hal baru diluar lingkup kehidupan desa sehingga menjadi tidak
ketinggalan akan arus perkembangan dunia luar. Namun dibalik itu,
tujuan terutama adalah agar mahasiswa memahami bagaimana
cara-cara bermasyarakat yang baik dan benar. Mahasiswa
diharapkan mendapatkan pendidikan diluar pendidikan yang
didapatnya melalui bangku universitas. Hal inilah yang benar-benar
dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa selama berlangsungnya
proses KKN.
Hal penting dari pelaksanaan KKN ini adalah tumbuhnya
kesadaran masyarakat untuk berani mencoba hal baru agar

mendapat kehidupan yang lebih baik serta lebih memperhatikan
kondisi lingkungan sekitar seperti pemanfaatan kotoran sapi untuk
bahan baku biogas dan pupuk kompos. Pengalaman paling
berharga yang diperoleh selama KKN adalah bagaimana cara
bersosialisasi maupun bekerja sama dengan masyarakat, teman-
teman KKN, maupun bagaimana kita tanggap dengan keadaan
lingkungan sekitar. Tidak hanya teori kuliah yang kita perlukan tetapi
juga jiwa kebersamaan untuk hidup di tengah masyarakat.
b. Saran
Berdasarkan pada pengalaman di lokasi KKN dan sesuai
dengan pengalaman yang dirasakan dalam pelaksanaan kegiatan
selama kurang lebih 60 hari, maka perlu kiranya diperhatikan hal-hal
yang akan mendukung kelancaran kegiatan KKN selanjutnya, antara
lain:
1. Perlu dilakukan pembagian proporsi pelaksanaan kegiatan yang
tidak membatasi mahasiswa dalam melaksanakan suatu
program yang di luar tema sehingga kreatifitas mahasiswa yang
tidak terkurung dengan aturan.
2. Perlu adanya kerjasama antara LPPM dan DPL dengan pihak
yang berwenang di desa dan dusun untuk mensosialisasikan
secara lebih mendalam kepada masyarakat luas untuk
mengubah persepsi mereka bahwa mahasiswa KKN datang
sebagai motivator bukan sebagai donatur dan pekerja.
3. Perlunya pengawasan di lapangan dari LPPM terhadap
mahasiswa yang melaksanakan KKN, karena kegiatan KKN
yang sesungguhnya bukan hanya dinilai dari laporan rencana
maupun pelaksanaan kegiatan, melainkan apa yang betul-betul
dilakukan oleh mahasiswa selama KKN di masyarakat.
4. Untuk pelaksanaan KKN akan lebih baik bila suatu daerah
dipakai sebagai lokasi KKN dalam jangka waktu tertentu secara
berkesinambungan dengan program-program yang difokuskan
pada satu atau beberapa bidang saja. Dengan demikian
diharapkan potensi yang ada di daerah tersebut dapat tergarap

secara maksimal sampai masyarakat dapat mandiri dan
memperoleh hasil yang maksimal dari program-program
tersebut.
5. Kerja sama mahasiswa KKN dengan perangkat desa dan warga
masyarakat harus lebih ditingkatkan. Hal ini dilaksanakan agar
menjaga silaturahmi dan menjaga nama baik UGM yang telah
ada di masyarakat serta program-program yang dilaksanakan
tidak lepas dari peran dan kerja sama dengan perangkat desa
dan masyarakat.

V. Lampiran