laporan krs rem cakram

16
Disusun Oleh: Dwi Krismandanu (10504241007) Angga Jatmika (10504241008) Dwi Purwanto (10504241010) Ali Hasyimi (10504241012) Ganjar Gumelar (10504241015) PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF S-1 FAKULTAS TEKNIK

Upload: ganjar-gumelar

Post on 03-Jul-2015

1.566 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan KRS Rem Cakram

Disusun Oleh:

Dwi Krismandanu (10504241007)

Angga Jatmika (10504241008)

Dwi Purwanto (10504241010)

Ali Hasyimi (10504241012)

Ganjar Gumelar (10504241015)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF S-1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Page 2: Laporan KRS Rem Cakram

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM KEMUDI REM DAN SUSPENSI

REM CAKRAM

A. KOMPETENSI

1. Membongkar dan memasang rem cakram dengan prosedur yang benar

2. Menganalisa kondisi benda kerja yang digunakan untuk praktikum

B. SUB KOMPETENSI

Setelah selesai praktikum mahasiswa dapat :

1. Mengidentifikasi komponen-komponen rem cakram dengan fungsinya

2. Menjelaskan cara kerja rem cakram dengan benar

3. Menyebutkan tipe rem cakram yang dipraktikan

4. Membongkar dan memasang kembali unit rem cakram pada kendaraan dengan

prosedur yang benar

5. Memeriksa, mengukur dan menganalisa kerusakan yang terjadi pada rem cakram

dan memberikan solusi perbaikannya

C. ALAT DAN BAHAN

1. Unit rem cakram pada kendaraan

2. Tool Box

3. Kunci roda

4. DTI ( Dial Test Indicator)

5. Amplas

6. Majun

D. KESELAMATAN KERJA

1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya

2. Melakukan pekerjaan dengan hati – hati dan teliti

3. Menggunakan pakaian kerja

Page 3: Laporan KRS Rem Cakram

4. Jangan menekan pedal rem jika caliper dilepas dari piringan.

E. LANGKAH KERJA

1. Melakukan doa pembuka

2. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan

3. Mengendorkan baut roda (hanya dikendorkan sedikit saja, tidak sampai dilepas)

4. Mendongkrak mobil dan memasang jack stand pada bagian yang aman di dekat

roda yang akan dilepas

5. Melepas roda

6. Membersihkan debu dan kotoran yang ada dengan udara tekan dan majun

7. Membongakar unit rem cakram dan melepaskan sepatu rem dengan melepas

penguncinya terlebih dahulu ( jangan membongkar silinder roda/ atau

mengeluarkan pistonnya, jika tidak bocor, macet, atau korosi )

8. Melakukan pemeriksaan terhadap sepatu rem, cakram, kondisi karet penutup

debu wheel silinder, kebocoran wheel silinder.

9. Mendiskusikan mengenai kondisi komponen, kemungkinan penyebab kerusakan,

kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat jika kerusakan terjadi dan

dibiarkan.

10. Melakukan pemasangan kembali terhadap komponen – komponen yang

dibongkar secara efektif dan efisien

11. Mendiskusikan inovasi usaha apa yang bisa dikembangakan setelah anda

mengetahui tentang rem tromol.

12. Mengembalikan alat dan bahan serta membersihkan tempat kerja

13. Melakukan doa penutup

F. DASAR TEORI

Penggunaan rem cakram dewasa ini sangat banyak digunakan, pada umumnya

dipasang pada roda depan dan sudah merupakan standar pada kendaran pada model

baru. Konstruksi pada rem cakram hampir sama dengan rem tromol, dimana

tromolnya ditiadakan dan sebagai gantinya dipasang sekeping cakram. Pada rem

cakram terdapat sepatu-sepatu rem yang dilengkapi dengan pelapis sepatu rem, cara

kerja rem ini secara hidrolik. Daya pengereman terjadi karena adanya gesekan antara

Page 4: Laporan KRS Rem Cakram

cakram dengan pad, sehingga pengereman terjadi. Kelebihan dari sistem rem ini

adalah cakram yang merupakan pengganti tromol rem secara langsung berhubungan

dengan udara luar, sehingga pendingin jauh lebih sempurna dan lebih efektif. Cakram

yang tipis sangat mudah dan cepat meneruskan penyebaran panas yang timbul.

Perawatan dan perbaikan sangat mudah. Keburukan jenis rem ini adalah cakram

dalam keadaan terbuka dan berhubungan langsung dengan udara luar menyebabkan

mudah sekali kena kotoran, debu dan Lumpur.

Gambar Konstruksi Rem Cakram

Adapun komponen-komponen utama rem cakram adalah sebagai berikut:

1. Cakram

Pada rem cakram komponen cakram atau piringan merupakan bagian yang secara

langsung menghasilkan pegereman dengan adanya gesekan dengan pad. Cakram

atau piringan terbesar dari besi tuang yang mampu menahan panas akibat gesekan

dan tahan korosi.

Gambar Cakram atau Piringan

Page 5: Laporan KRS Rem Cakram

2. Caliper

Bagian yang tidak bergerak dari rem pad cakram adalah caliper, dimana terdapat

silinder–silinder rem berikut sepatu rem dan pirodonya. Apabila pedal rem diinjak

maka silinder–silinder rem akan bekerja secara hidrolik sehingga sepatu–sepatu

rem atau pad akan menjepit, manahan dan menghentikan cakram rem yang sedang

berputar. Caliper terbagi dalam dua type fixed (type tetap) dan type floating caliper

(type meluncur).

Ada 2 type rem cakram:

a. Type Fixed caliper (type tetap)

Type caliper ini konstruksinya terpasang dua silinder yang bekerja secara

hidroponik menekan pad dari dua arah.Pada saat terjadi tekanan akibat

hidropolik oil pres-sure maka piston akan mendorong kedua pad dan pegas

karet hingga pad menekan cakram. Pada saat tekanan hilang maka pegas karet

akan mengembang (reaksi) dan kedudukan pad rem kembali pada keadaan

semula.

Gambar Type Fixed Caliper

b. Type floating caliper(tipe mengambang)

Pada type ini hanya dilengkapi satu silinder yang terpasang pada slide pins

yang bekerja secara hidrolik. Piston akan bergerak menekan dari sisi dalam,

sedangkan caliper terpasang tetap pada knakel kemudi. Akibat tekanan ini

maka pad akan terdorong dengan pegas karet. Ketika tekanan hilang maka pad

akan kembali ke posisi semula.

Page 6: Laporan KRS Rem Cakram

Gambar Type Floating Caliper

3. Pad rem

Pad rem dalam sistem rem cakram merupakan bagian yang secara langsung

berhubungan atau bergesekan dengan cakram yang akhirnya menghasilkan

pengereman. Pad terbuat dari metallic fiber dicampur serbuk tembaga yang mampu

menahan panas akibat gesekan serta memiliki kekerasan yang cukup tinggi. Untuk

mengetahui Keausan maksimum suatu pad akibat gesekan maka pada pad diberi

celah pembatas agar diketahui keausan pad. Bila pedal sudah aus maka perlu

diganti, hal ini untuk mengetahui pengereman kendaraan yang baik. Keausan pad

menyababkan clearance antara pad dan rotor terlalu renggang sehingga saat rem

bekerja melalui penekanan piston maka gesekan akan berkurang dan cakram akan

kurang terjepit pad. Hal ini menyebabkan pengereman tidak berlangsung baik.

Gambar Pad Rem

Page 7: Laporan KRS Rem Cakram

Prinsip kerja Disc Brake

Sistem rem piringan bekerja dengan adanya suatu gerak gaya gesek antara pad

rem yang diam dengan piringan yang berputar. Pada kendaraan berjalan mesin

berfungsi mengubah energi panas menjadi energi kinetik maka sebaliknya dari prinsip

kerja rem yaitu mengubah energi kinetik menjadi energi panas dimana pada saat

pengereman akan terjadi gesekan antar pad rem dengan piringan yang akan

menghasilkan panas yang selanjutnya panas dilepas ke udara bebas.

Penggunaan rem selanjutnya berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan, maka

akan timbul panas karena adanya gesekan antara pad rem dan cakram. Selama proses

pengereman berlangsung, temperatur pad dan cakram akan naik sehingga akan

menyebabkan cakram memuai. Cakram yang panas akan mengurangi daya

pengereman.

Rem cakram mempunyai batas pembuatan pada bentuk dan ukurannya. Karena

berkaitan dengan aksi self enegizing limited. Sehingga perlu tambahan tekanan

hidrolik yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efesien.

Komponen tersebut dinamakan boster rem. Boster rem mampu melipat gandakan daya

penekanan pedal, waktu penekanan pedal lemah mampu diteruskan menjadi daya

pengereman yang besar.

G. HASIL PRAKTEK

1. Gambar kerja

a. Jenis rem cakram

Tipe fixed Tipe floating caliper

Page 8: Laporan KRS Rem Cakram

Tipe rem cakram yang kami gunakan sebagai bahan praktikum adalah rem

cakram dengan kaliper tipe mengambang(floating caliper)

b. Sistem rem cakram dan komponennya

2. Hasil Pemeriksaan

No UraianHasil

pengukuran/pemeriksaanKet.

1 Kondisi kampas Rusak Diganti

2 Kondisi Piringan Berkarat dan kotor Dibersihkan

3 Kondisi pegas - -

6Ketebalan rata-rata kampas

rem sisi dalam6,80 mm Baik

7Ketebalan rata-rata kampas

rem sisi luar6,45 mm Baik

8 Kondisi piston Macet Diperbaiki

9 Kondisi seal Robek Diganti

10 Run out 0,80 mm -

Page 9: Laporan KRS Rem Cakram

H. PEMBAHASAN

1. Cara pemasangan kampas rem dan penyetelannya

a. Cara pemasangan kampas rem

- Memasang pegas plat pada dudukan kampas

- Memasang kampas sisi dalam pada dudukannya

- Memasang kampas sisi luar pada dudukannya

- Memasang caliper dan penguncinya

b. Untuk rem tipe cakram tidak perlu penyetelan karena sifat sealnya

difungsikan sebagai penyetel otomatis

2. Fungsi komponen-komponen sistem rem tromol

a. Pad/ kampas rem cakram berfungsi sebagai media gesek dengan

piringannya

b. Piringan berfungsi sebagai bidang gesek kampas rem

c. Seal berfungsi sebagai perapat fluida rem dengan dinding silinder dan juga

berfungsi sebagai penyetel otomatis

d. Piston berfungsi sebagai media penerus tekanan dari master sylinder yang

diberikan oleh pengendara

e. Kawat pengunci sebagai penahan karet penutup debu sehingga tetap pada

posisinya

f. Karet penutup debu berfungsi untuk mencegah agar debu daan kotoran

tidak terjadi kontak secara langsung dengan piston

3. Kemungkinan penyebab kerusakan pada komponen

a. Timbul bunyi pada sistem rem

Penyebabnya :

Kampas yang sudah hampir habis.

Adanya kotoran yang menghambat pergesekan antara pad dan

piringan.

Akibat:

Kurang nyamannya pengemudian karena terganggu bunyi tersebut.

b. Piston berkarat dan macet

Penyebabnya :

Adanya debu dan kotoran yang masuk mengakibatkan bereaksi dengan

komponen rem yang terbuat dari logam.

Page 10: Laporan KRS Rem Cakram

Akibat :

System rem tidak dapat berfungsi dengan baik bahkan tidak dapat

berfungsi sama sekali,apabila hal ini terjadi pada salah satu sisi roda

maka akan mengakibatan kendaraan akan menarik kesalah satu sisi

karena hanya 1 kaliper yang bekerja.

c. Piringan yang berkarat dan kotor

Penyebabnya:

Konstruksi rem cakram yang terbuka sehingga memudahkan terjadi

kontak antara air,kotoran,debu,dll dengan piringan sehingga

mengakibatkan berkarat dan kotor.

Akibat :

Timbul bunyi yang kurang nyaman.

System rem tidak dapat berfungi dengan maksimal karena adanya

penghalang kontak antara piringan dan pad rem.

d. Kanvas rem yang aus

Penyebab :

Umur pakai yang lama.

Akibat :

System pengereman yang kurang maksimal bahkan dapat meng-

akibatkan bunyi apabila keausannya parah.

Kita harus menambah minyak rem pada reservoir karena

permukaannya akan menurun akibat penyetelan otomatis yang

dilakukan oleh seal.

e. Seal piston yang rusak

Penyebab :

Umur pakai yang sudah lama

Akibat :

Kebocoran system rem yang dapat mengakibatkan gagal rem sehingga

berakibat fatal.

Apabila elestisitas seal jelek akan mengakibatkan proses pengembalian

piston setelah pengereman tidak dapat berjalan dengan baik,sehingga

dapat mengakibatkan rem mengancing(karena piston tidak kembali

keposisi semula dengan cepat).

Page 11: Laporan KRS Rem Cakram

4. Inovasi yang mungkin bisa dikembangkan

Dari kegiatan praktek yang dilakukan ada beberapa ide atau gagasan yang

muncul dan mungkin bisa menjadi inovasi yang dapat dikembangkan yaitu

ditambahkannya sensor untuk mengetahui temperature system rem (brake pad

dan piringan).Karena apabila terjadi panas yang berlebihan pada system akan

mengakibatkan penurunan kinerja dan kualitas pengereman,dan dengan

adanya sensor ini diharapkan masalah tersebut dapat dicegah dan diatasi.

I. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum diatas dapat kami simpulkan bahwa :

1. Ada 2 jenis rem cakram yang digunakan pada kendaraan,yaitu rem cakram

dengan caliper tetap(fix caliper) dan caliper mengambang(floating

caliper) .Salah satu jenis rem cakram diatas yang kami gunakan sebagai

bahan praktek adalah tipe floating caliper

2. Terjadi kerusakan pada piston dan dudukannya yaitu piston tidak bisa

dikeluarkan dari dudukannya, hal ini dikarenakan kurangnya perawatan pada

komponen rem cakram.Sedangkan kerusakan pada seal kemungkinan

dikarenakan umur pakai.

3. Kondisi kampas jelek karena pada bagian sisinya terdapat coakan yang akan

mengurangi daya pengeremannya. Dan agar system rem dapat berfungsi

dengan baik dan optimal maka kerusakan-kerusakan diatas harus segera

diatasi.