laporan ksdkp materi 6

16
LAPORAN PRAKTIKUM KONSERVASI SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN MATERI Miradi DISUSUN OLEH : KELOMPOK : 14 PRODI : Ilmu Kelautan ASISTEN : Anthon Andrimida FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Upload: wulan-anggi-astika

Post on 29-Jan-2016

88 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Softawe miradi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan KSDKP Materi 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KONSERVASI SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

MATERI

Miradi

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : 14

PRODI : Ilmu Kelautan

ASISTEN : Anthon Andrimida

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: Laporan KSDKP Materi 6

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumberdaya alam yang terbatas menyebabkan dibentuknya suatu sistem yang disebut konservasi, konservasi memiliki beberapa pandekatan agar sumberdaya alam yang masih ada tetap terjaga. Hasil yang didapatkan akan digunakan untuk mengawasi apakah pola konservasi yang digunakan dapat berhasil atau tidak, serta proses yang dilalui sesuai dengan perencanaan konservasi atau tidak. Pengelolaan kawasan dilakukan dengan manajemen adaptif. Manajemen adaptif adalah pendekatan yang bersifat partisipatif yang menghubungkan pemangku kepentingan atas sumberdaya alam, memberdayakan masyarakat lokal dan kelompok kelompoknya, serta menguatkan kemampuan adaptasinya(CIFOR,2008). Dalam lingkup manajemen adaptif sendiri merupakan sebuah struktur, proses yang berulang-ulang untuk pengambilan keputusan pada suatu kondisi yang tidak menentu, dengan tujuan mengurangi ketidakpastian dari waktu ke waktu melalui sistem monitoring. 

Pengawasan atau monitoring dalam suatu kawasan konservasi perlu dilakukan, dalam jangka panjang bertujuan untuk melihat apakah target hingga populasi suatu biota atau pun habitatnya dapat kembali seperti semula setelah konservasi .hal tersebut hanya dapat dilihat setelah beberapa tahun kedepan setelah konservasi itu dilaksanakan. Oleh karena itu diperlukan pendekatan “5S Conservation”dan alat yang memadai untuk membentuk suatu pola konservasi yang baik. Alat yang digunakan membentuk keterkaitan serta keberlanjutan antara konservasi yang sudah ada sekarang dengan hasil berantai yang akan di hasilkan serta menggunakan alat dalam implementasi pendekatan, seperti Miradi yang berdasarkan CMP’s Open Standards yang digunakan untuk membantu mengukur dan memanajemen perencanaan konservasi (Kapos, 2009). Miradi adalah sebuah software (perangkat lunak) yang digunakan untuk menunjang dan membantu pekerjaan manusia dibidang desain lingkungan.

Maka dengan adanya pendekatan tersebut kita dapat melihat tingkat keberhasilan yang dicapai dengan adanya suatu kawasan konservasi perairan. Dengan software Miradi dapat memberikan beberapa tool untuk memvisualisaikan dan membuat dokumen untuk daerah yang ingin dikonservasi, apa ancaman serta peluang yang dapat mempengaruhi targek konservasi yang ingin dicapai, apakah ancaman terbesar yang dapat mengancam konservasi itu sendiri, seberapa besar pengaruh kegiata mereka dalam suatu lokasi, dan bagaimana peneliti yang akan mengkonservasi dapat menggunakan rencana yang sudah tersusun dengan baik.  Software Miradi digunakan untuk menjaga keseimbangan sumber daya alam di suatu wilayah yang akan tertentu, tentunya dengan membuat konservasi yang berkelanjutan didaerah tersebut. Tujuannya agar di wilayah tersebut tidak terjadi ekploitasi yang berlebihan, walaupun daerah konservasi tidak dipungkiri juga dimanfaatkan atau dieksploitasi dalam jumlah yang kecilnamun hal tersebut tidak mempengaruhi sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut. 

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari praktikum mengenai MPA’s Planning and Management, yaitu :

Memahami prinsip dasar proses pembuatan rencana pengelolaan kawasan konservasi perairan (KKP)

Mendalami beberapa terminologi dasar dalam menyusun rencana pengelolaan kawasan konservasi perairan

Page 3: Laporan KSDKP Materi 6

Sebagai dasar dalam mempelajari rencana aksi konservasi melalui software Miradi (Conservation Measure Partnership)

1.3 Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat pelaksanaa praktikum materi MPA’s Planning and Management pada tanggal 22 November 2015 pukul 12:00, dan bertempat di gedung D , Fakultas Perikanan dan Kelautan , Universitas Brawijaya, Malang.

Page 4: Laporan KSDKP Materi 6

2. METODOLOGI

2.1 Skema Kerja Praktikum

Ditentukan Target pada Penyusunan Rencana Pengelolaan KKP

Diidentifikasi Ancaman/Thread pada Penyusunan Rencana Pengelolaan KKP

Ditelusuri Sumber Ancaman yang ada pada Penyusunan Rencana Pengelolaan KKP

Disusun Strategi yang ada pada Penyusunan Rencana Pengelolaan KKP

Dibuat Kerangka Monitoring Untuk Penyusunan Rencana Pengelolaan KKP

Hasil

Page 5: Laporan KSDKP Materi 6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Prosedur

Praktikum Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dilaksanakan dengan membuat desain perencanaan dan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) menggunakan perangkat lunak Miradi.Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti laptop yang sudah terdapat software Miradi. Membuka program Miradi, pilih create (a new project from scratch) dan memberikan nama file proyek yang akan dijalankan. Mengisikan informasi dan detil proyek pada tab Summary, mulai dari nama proyek, tanggal efektif pelaksanaan, website, deskripsi proyek dan status proyek tersebut. Mengisikan informasi anggota tim yang akan menjalankan proyek tersebut pada bagian team, mulai dari nama, peran dan kedudukan, organisasi hingga informasi surat-menyurat. Jika dalam pelaksanan proyek ini melibatkan organisasi yang sudah ahli dibidangnya, seperti TNC, WWF, WCS, RARE dan FOS, maka dapat mengisikan kelengkapan informasi tersebut pada bagian other organization.

Sebagai informasi detil mengenai proyek yang akan dilakukan, mengisikan informasi pada bagian Scope mulai dari cakupan terget konservasi, visi, biodiversitas, stakeholder, hingga informasi wilayah inti (protected area) jika relevan. Pada bagian Location, mengisikan informasi mengenai lokasi kawasan konservasi, mulai dari koordinat dan status administratif. Melanjutkan ke bagian Planning dengan mengisikan rencana kerja seperti : tanggal pelaksanaan, tanggal perencanaan, unit waktu rencana kerja, dan keterangan. Mengisikan informasi finansial, mulai dari kurs hingga sumber dana pelaksanaan. Apabila perencanaan kawasan konservasi ini adalah merupakan kerjasama dengan organisasi konservasi yang sudah ada, maka dapat mengisikan detail informasi pada bagian organisasi yang sudah tersedia seperto TNC,WWF, WCS, RARE, dan FOS.

Memindahkan tab menjadi tab Diagram dan mulai melakukan desain perencanaan dan pengelolaan kawasan konservasi. Hal pertama yang dilakukan adalah memilih insert target dan mengisikan informasi dan detil target (spesies) konservasi, mengisikan Goal yang diharapkan pada target konservasi, dan menentukan Viability atau status keberadaan target konservasi tersebut dengan memilih poor apabila target konservasi berada dalam kondisi yang sangat buruk, fair jika target konservasi tidak terlalu buruk, good jika dalam keadaan baik dan very good jika target konservasi berada pada kondisi yang sangat baik.

Menambahkan Direct Threat yang merupakan ancaman langsung pada target konservasi, mengisikan informasi dan detil ancaman seperti nama ancaman dan detilnya serta klasifikasi ancaman tersebut pada bagian Summary. Memilih Contributing Factor yang mempengaruhi adanya direct threat dan mengisikan detilnya. Perencanaan terakhir adalan dengan menentukan strategi untuk menghadapi faktor yang berkontribusi pada ancaman langsung terhadap target konservasi. Memilih Strategy dan mengisikan nama strategi, detil, klasifikasi strategi, prioritas yang terdiri atas dampak potensial dan kemungkinan terjadi dengan memilih kategori poor, fair, good, atau very good. Setelah memilih kategori tersebut akan muncul Roll-up yang mengkategorikan strategi yang ada, kedalam 4 kategori yaitu : (1) Not Effective; (2) Less Effective; (3) Effective; dan (4) Very Effective. Strategi yang dibuat dapat dilaksanakan apabila hasil Roll-up menunjukkan kategori 3 dan 4.

Page 6: Laporan KSDKP Materi 6

3.2 Analisa Hasil

Miradi adalah sebuah software (perangkat lunak) yang berfunsi untuk membantu tugas manusia.Miradi digunakan untuk para pelaku atau praktisi konservasi.Fungsi utama miradi adalah mendesain, memanage, memonitor suatu proyek konservasi.Miradi bisa menentukan jangkauan proyek dan mendesain model konseptual suatu proyek konservasi dan peta spasial proyek tersebut.Perangkat lunak ini membantu untuk menentuakan prioritas ancaman, mengembangkan objektivitas, aksi, memilihi indicator monitoring untuk mengumpulkan efektivitas strategi. Miradi juga mampu mendukung pengembangan rencana kerja, pendanaan, dan alat lain untuk membantu praktisi menerapkan dan memanage proyek mereka. Pengguna dapat mengekspor data proyek Miradi untuk diberikan sebagai laporan pada masa depan untuk database utama untuk berbagi informasi mereka dengan praktisi lain (Benetech, 2014).

Software Miradi digunakan dalam upaya untuk menyusun rencana pengelolaan (management plant) suatu kawasan konservasi perairan. Dengan sotware ini pula bisa didapatkan satu dokumen rencana pengelolaan KKP yang disusun dengan program Miradi. Jadi software ini sangatlah berguna dalam penentuan lokasi yang akan dikonservasi karena penentuan wilayah sangatlah penting dalam pembuatan wilayah konservasi. (Wiadnya, 2011).

Software Miradi digunakan untuk menjaga keseimbangan sumber daya alam di suatu wilayah yang akan tertentu, tentunya dengan membuat konservasi yang berkelanjutan didaerah tersebut. Tujuannya agar di wilayah tersebut tidak terjadi ekploitasi yang berlebihan, walaupun daerah konservasi tidak dipungkiri juga dimanfaatkan atau dieksploitasi dalam jumlah yang kecilnamun hal tersebut tidak mempengaruhi sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut. Software ini sangat berguna untuk penentuan lokasi yang akan dilakukan konservasi. Tentunya dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Antara lain yaitu potensi SDA wilayah tersebut secara berkelanjutan dan dampak yang akan ditimbulkan adanya pembuatan daerah konservasi ini, baikdampakpositive maupun negative. (Rohmat, 2010).

3.2.1 Implementasi Miradi

Perangkat lunak Miradidigunakan untuk menetapkan peringkat ancaman langsung yang telah mereka identifikasi. Peringkat ini berguna untuk:

1. Mengidentifikasi “sasaran” dengan peringkat tertinggi (Hutan Pesisir, Merpati Andrea, Semak BerduriPesisir, atau Vegetasi Pantai & Pasir/Burung Laut)

2. Mengidentifikasi ancaman dengan peringkat tertinggi yang berdampak pada sasaran” ini Perangkat lunak Miradisecara otomatis menangkap sasaran dari Model Konsep,memunculkan mereka sejajar dengan “X” axis dan dengan ancaman langsung yang sejajar dengan Y axis.

3.2.2 Contoh Penggunaan Miradi

Contoh penggunaan MIRADI yaitu pada Perencanaan Konservasi Biodiversitas di Sungai St. Marys di Kanada-Amerika Serikat.MIRADI selain berfungsi untuk mendesain, memanajemen, mengawasi dan mempelajari proyek agar bisa secara efektif mencapai tujuan dari konservasi, juga mampu membantu dalam mengutamakan ancaman, pengembangan objektif dan tindakan, dan dalam memilih strategi pengawasan yang dapat membantu meningkatkan strategi konservasi. Pada sungai St. Marys, MIRADI akan mengkategorikan KEA (Key Ecological Attribute) kedalam bentuk landscape, kondisi, dan ukuran. Konteks landscape mengacu pada ciri yang berhubungan dengan lokasi, geologi, hidrologi, dan fire regime. Ciri pada kondisi mungkin mengandung informasi tentang kualitas spesies atau komunitas.Ukuran dalam KEA mengacu pada kejadian spesies, ukuran populasi, atau tingkat

Page 7: Laporan KSDKP Materi 6

habitat. MIRADI juga mampu memberi peringkat pada ancaman yang ada pada suatu habitat yang akan dijadikan wilayah konservasi dengan mengkombinasikan nilai algoritmanya (Harris et al, 2009).

Dua utama CAP alat yang digunakan dalam pengembangan laporan ini: 1) The CAP Workbook, program berbasis Excel di mana pengguna memasukkan informasi ekologi yaitu target konservasi dan atribut ekologi, kelangsungan hidup peringkat target, persentase target yang diperlukan untuk tujuan konservasi, ancaman dan tekanan untuk target tersebut, tingkat anancaman, pemantauan rencana dan strategi pembangunan didasarkan pada ancaman peringkat tertinggi. Produk akhir yang mengakibatkan table ringkasan yang berguna untuk mengevaluasi dan menetapkan prioritas. 2) Miradi perangkat lunak manajemen proyek, yang membantu manajer proyek Konservasi menggambarkan, melacak dan memonitor strategi mereka.

3.3 Hasil

Gambar 1 Diagram Permasalahan (MIRADI) beserta Rancangan Strategi

Burung jalak bali (Leucopsar Rothschildi) merupakan spesies endemik yang berada di kawasan pulalu

bali, namun keberadaannya semakin berkurang sehingga perlu adanya penangkaran. Memiliki dua

ancaman yakni :

a. Hewan endemik khas bali ini marak di buru karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

b. Saat ini kawasan bali telah banyak berubah karena menjadi tujuan wisatawan dunia, sehingga

menyebabkan pengalihan penggunaan lahan untuk keperluan pariwisata.

Page 8: Laporan KSDKP Materi 6

terdapat dua kontribusi masalah yang lain, yaitu :

a. Saat ini dengan pemesanan online kita bisa dengan mudah mendapat senjata api, baik yang

berupa peluru tajam, maupun yang berisi pistol angin, dan ini sangat mengancam spesies-

spesies burung.

b. Fungsi hutan berubah menjadi pariwisata, ini membuat burung jalak bali kehilangan

ekosistem alaminya yang diperlukan untuk tinggal dan bereproduksi.

Adapun strategi untuk mengatasi :

a. Pelarangan ini dengan pemberian penanda, dilarang menebak burung namun sering kali di

abaikan oleh masyarakat

b. PT. Pindad atau perusahaan lain harus di batasi produksi senjata apinya, dan di buat

berdasarkan pemesanan tentara maupun polisi agar tidak di salah gunakan masyarakat

c. Hutan alami yang ada tersisa sedikit , namun dengan pengeloalaan yang baik di harapkan

dapat memberi fungsi yang optimal, walau sulit untuk dilakukan

d. Hal, ini hanya bisa dilakukan dengan pendanaan yang besar, namun hasil yang diberikan tentu

optimal

Pada target rumput laut, merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan laut, tumbuhan ini tumbuh di

permukaan lautan. Memiliki dua jenis ancaman yakni :

a. adanya penangkapan berlebih dikarenakan nilai ekonomis yang dimiliki klomang, walau nilai

ekonomisnya kecil namun karena mudah ditangkap serta tidak memerlukan biaya untuk

menangkap sangat memudahkan para pencari klomang

b. faktor ini cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan cangkang pada klomang karena

peningkatan suhu akan menyulitkan pembentukan cangkang yang awalnya dari dua zat gas

yang mengeras namun karena panas tidak mengeras cangkang klomang

Terdapat kontribusi masalah yang lain yaitu :

a. Nelayan yang hidup di pesisir pantai membuat rumput laut menjadi mata pencaharian utama

sangat mudah di tambah dengan kemampuan pergerakan yang terbatas, kemampuan tumbuh

pada berbagai media

b. Bukan rahasia bahwa hampir seluruh wilayah di pulau jawa dan bali, industri telah

mengalami perkembangan yang luar biasa, karena hutan dialih fungsikan sebagai industri

sehingga terjadi peningkatan suhu . asap yang dikelauarkan cerobong pabrik juga merupakan

gas panas

Page 9: Laporan KSDKP Materi 6

adapun strategi untuk mengatasi :

a. pelarangan pengambilan klomang perlu dilakukan dengan pemmberian papan pemberitahuan

agar para wisatawan serta warga tidak mengambil rumput la sesuka hati

b. dengan pekerjaan lain, seperti sektor pariwisata tentu masyarakat tidak akan mengeksploitasi

rumput laut secara berlebihan

c. saat ini perlu adanya pengurangan aktifitas pabrik industri karena kebanyakan pabrik

beroperasi selama 24 jam dengan 3 shift pegawai

d. perlu adanya penegakan hukum, karena telah diatur bagaimana pengaturan pengelolaan

limbah, namun umumnya tidak ditaati , namun juga perlu adanya sanksi keras pada pabrik

yang tidak menaati peraturan

Terumbu karang (kelompok kelas cnidaria) adalah hewan penghasil zat kapur serta merupakan

pelindung pantai dari ombak, namun keberadaannya terancam. Memiliki dua ancaman yakni :

a. alat seperti pukat pantai, serta alat-alat lain yang mencapai dasar perairan dapat langsung

merusak karang secara fisik

b. faktor ini cukup besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan terumbu karang karena

peningkatan suhu akan mampu menaikkan kadar stres termbu karang

Terdapat kontribusi masalah yang lain yaitu :

a. sudah menjadi hukum ekonomi, dengan usaha seminimal mungkin namun mengharapkan

keuntungan yang sebesar-besarnya, namun aspek lingkungan sering kali di kesampingkan

b. penyumbang terbesar peningkatan suhu sangat berkaitan erat dengan kendaraan bermotor

karena terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun diikuti dengan peningkatan suhu

secara global

Sehingga diperlukan strategi untuk mengatasi sbb. :

a. ini sudah dijadikan permen , tentang penggunaan alat tangkap namun sosialisai perlu karena

agar seluruh daerah di indonesia mengetahui, namun biasanya para nelayan hanya

mendengarkan tanpa melakukan yang diperintahkan

b. keputusan permen tentang penggunaan alat tangkap harus di tegakkan, tentu dengan

penukaran alat tangkap yang ramah lingkungan dan pemberian kompensasi sejumlah uang

untuk modal berlayar

Page 10: Laporan KSDKP Materi 6

c. keluarga berencana sudah menjadi program pemerintah, namun masyarakat umumnya tidak

menjalankannya. apabila hal ini diterapkan dapat menurkan pengguna kendaraan bermotor

yang otomatis mengurangi pemanasan secara global

d. ini adalah cara yang efektif, telah terwujud di Jepang dan Singapura, karena selain dapat

mengurangi kemacetan namun juga akan menunrunkan penggunaan kendaraan bermotor yang

turut mengurangi pemanasan global

Page 11: Laporan KSDKP Materi 6

PENUTUP

3.3 Kesimpulan

Program Miradi sangat tepat digunakan untuk perencanaan awal konservasi di suatu wilayah dengan membuat peta permasalahan berserta solusi yang harus diambil (Pulau Nusa Penida). Konsep 5S menjadi dasar pembuatan program ini, sehingga kita dapat membuat perencanaan suatu wilayah konservasi dengan konsep yang telah dibuat. Adanya fitur diagram juga memudahkan kita dalam mempelajari kerangka masalah yang ada dalam perencanaan wilayah tersebut besera solusi yang diambil. Efektivitas dari tiap solusi juga dapat diprediksi sehingga bisa membantu kita dalam penentuan wilayah konservasi di wilayah Nusa Penida. Strategi yang dibuat juga dapat diberikan indikator keberhasilan agar kita sebagai manager MPA planner di wilayah Pulau Nusa Penida.

Setelah dibuat diagram permasalahan dengan menggunakan Miradi, maka menurut kelompok 14 terdapat tiga target koservasi pada perairan Pulau Nusa Penida Bali, yaitu Jalak Bali, Rumput Laut, dan terumbu Karang. Terdapat berbagai masalah yang dihadapi oleh ketiga target tersebut. Namun, hanya beberapa strategi saja yang kami anggap efektif dalam penyelesaian masalah terkait. Adapun strategi yang paling efektif adalah penyuluhan alat tangkap untuk menekan aksi overfishing dan program keluarga berencana untuk menangani masalah kepdatan penduduk. Adanya kolaborasi yang positif antar lembaga terkait kami harapkan juga dapat membantu kami untuk keberhasilan program.

3.4 Saran

Praktikum Konservasi materi ke-enam (MIRADI) memberikan banhyak wawasan kepada praktikan dalam menggunakan program tersebut. Namun, akan lebih baik jika praktikan diberikan versi program yang terbaru sehingga mendapatkan hasil dan pengembangan program yang maksimal.

Page 12: Laporan KSDKP Materi 6

DAFTAR PUSTAKA

Benetech. 2014. Miradi Environment. (http://www.benetech.org.our-program/environment/). Diakses pada 01 Desember 2014 pada pukul 09.22 WIB.

CIFOR. 2008. Center For Internasional Forestry Research. Infobrief CIFOR No. 13

Harris, Robyn, Brad Kinder, Adrienne Marino, Vanessa Parker-Geisman and Tamatha Patterson. 2009. The St. Marys River Watershed: Planning for Biodiversity Conservation. Thesis. Master of Science in Natural Resources and Environment University of Michigan April 2009.

Ismail Kamariah., Mir HossainSohel., UmeeNorAyuniza. 2012. Technology social venture: A new genré of social Entrepreneurship. Procedia - Social and Behavioral Sciences 40 429 – 434.

Kapos, Valerie. 2009. Outcomes, not Implementation, Predict Conservation Success. Flora and Fauna International.