laporan kunjungan kerja komisi v dpr ri ke … filekunjungan kerja ke provinsi sulawesi barat pada...
TRANSCRIPT
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 1
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA
KOMISI V DPR RI KE PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
RESES MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2012 - 2013
TANGGAL 15-17 APRIL 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A,
perubahan Ketiga Pasal 23;
2. Undang-Undang RI Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR RI/I/2009-2014 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia;
4. Keputusan Rapat Intern Komisi V DPR RI tanggal 24 November 2011 tentang Daerah Tujuan
Kunjungan Kerja pada Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2011-2012.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah:
a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung hasil-hasil pembangunan di Provinsi
Nusa Tenggara Barat khususnya Bidang Pekerjaan Umum, Bidang Perhubungan, Bidang Perumahan
Rakyat, Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
yang menjadi tanggung jawab Komisi V DPR RI.
b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, utamanya terkait
pembangunan Infrastruktur dan pembiayaannya yang didanai APBN tahun berjalan dan tahun-tahun
sebelumnya.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 2
c. Untuk menyerap aspirasi di masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat terkait pembangunan
infrastruktur dan pembiayaannya melalui APBN di tahun-tahun mendatang.
2. Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan Tugas
Dewan. Berdasarkan Keputusan DPR RI Nomor 01/DPR-RI/I/2009-2014 tentang Peraturan Tata Tertib
DPR RI, pada Pasal 53 tentang Tugas Komisi, dimana disebutkan bahwa:
1. Tugas Komisi dalam pembentukan undang-undang (legislasi)
2. Tugas Komisi di Bidang Anggaran (Budgeting)
3. Tugas Komisi di bidang Pengawasan Utamanya terkait dengan Tata Tertib DPR RI
Pasal 53 ayat (3) tentang Tugas Komisi antara lain pada:
butir a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk anggaran
pendapatan dan belanja negara serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup
tugasnya;
butir c. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Selain itu, terkait pula dalam Tata Tertib DPR RI Pasal 54 ayat (3) huruf f tentang ”Komisi dalam
menjalankan tugas sebagaimana dalam pasal 53 ayat (3), dan tindak lanjut pengaduan masyarakat,
dapat”:
”Mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses, atau apabila dipandang perlu, dalam masa sidang
dengan persetujuan pimpinan DPR yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditentukan
tindak lanjutnya”.
C. Lokasi dan Waktu
Dalam Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2012 - 2013, Komisi V DPR RI melakukan
Kunjungan Kerja ke Provinsi Sulawesi Barat pada tanggal 15-17 April 2013. Dalam masa kunjungan
tersebut, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan, pertemuan, penyerapan aspirasi, dialog, dan
melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah daerah, serta masyarakat luas.
Agenda kunjungan di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut:
1. Bidang Pekerjaan Umum
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 3
a. Proyek Pelebaran Jalan Senggigi - Ampenan
b. Proyek SPAM Sekotong Lombak Barat – NTB
c. Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan Kota Mataram
d. Ruang Terbuka Hijau Selagalas Kota Mataram
e. Trase Bil (Patung Sapi) - Mataram
2. Bidang Perhubungan:
a. Bandar Udara Internasional Lombok
b. Pelabuhan Laut Pemenang
c. Pelabuhan Penyeberangan Lembar
3. Bidang Perumahan Rakyat: Pelaksanaan Proyek Penanganan Lingkungan Perumahan dan
Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan (PLP2KBK) di Kelurahan Sayang-Sayang, Kec.
Cakranagara untuk seluas 27 hektar.
4. Bidang Meteorologi dan Geofisika: Paparan Kepala Kantor Meteorologi Selaparang di Bandara
Internasional Lombok.
5. Bidang SAR: Paparan Kepala Kantor SAR di Bandara Internasional Lombok
Tim Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
dilakukan pada Hari Senin sampai dengan Rabu, 15-17 April 2013 adalah sebagai berikut:
NO. NO.
ANGG. N A M A FRAKSI KETERANGAN
1. A-271 H.MUHIDIN MOHAMAD SAID, SE, MBA PG KETUA TIM
2. A-414 Ir. NOVA IRIANSYAH, MT PD ANGGOTA
3. A-446 USMAWARNIE PETER PD ANGGOTA
4. A-550 Dr. Ir. BAHRUM DAIDO, M.Si PD ANGGOTA
5. A-443 H. ZULKIFLI ANWAR PD ANGGOTA
6. A-255 JOSEF A. NAE SOI PG ANGGOTA
7. A-261 Drs. H. ROEM KONO PG ANGGOTA
8. A-275 Drs. H. IBNU MUNZIR PG ANGGOTA
9. A-348 Drs. YOSEPH UMARHADI, MA, M.Si PDIP ANGGOTA
10. A-381 DADOES SOEMARWANTO PDIP ANGGOTA
11. A-388 Hj. SADARESTUWATI, SP, M.MA PDIP ANGGOTA
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 4
12. A-51 Drs. CHAIRUL ANWAR, Apt PKS ANGGOTA
13. A-69 Ir. H. YUDI WIDIANA ADIA, M.Si PKS ANGGOTA
14. A-113 H. BAKRIE HM., SE PAN ANGGOTA
15. A-284 CAPT. H. M. EPYARDI ASDA, M. MAR PPP ANGGOTA
16. A-302 H. MUHAMMAD ARWANI THOMAFI PPP ANGGOTA
17. A-159 H. IMAM NAHRAWI, S.Ag PKB ANGGOTA
18. A-20 NUR ISWANTO, S.H, MM GERINDRA ANGGOTA
19. A-13 SALEH HUSIN, SE, M.Si HANURA ANGGOTA
Sedangkan mitra kerja Komisi V DPR-RI yang ikut serta dalam kegiatan Kunjungan Kerja Ke Provinsi
Nusa Tenggara Barat sebagai Tim Pendamping, adalah sebagai berikut:
NO N A M A I N S T A N S I
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
1 IR. DJOKO MURSITO, Dipl, SE, MM DIREKTUR PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN
2 IR. MUNIR KEPALA BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VIII
3 IR. MARSONO, MM. KEPALA BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA I
4 IR. SUSALIT ALIUS, CES KASUBDIT WILAYAH II C
5 IR. HENDARKO RUDI SUSANTO, MT KASUBDIR PENINGKATAN PERMUKIMAN WILAYAH II DITJEN CIPTA KARYA
6 IR. BIRENDRAJANA, MT KASUBDIT CANTEK SUNGAI DAN PANTAI DITJEN SUMBER DAYA AIR
7 IR. DALDARIA HANOEM, M. SC KASUBDIT BIMBINGAN TEKNIS WILAYAH II A DITJEN PENATAAN RUANG
8 NOORMAN WIJAKSANA, S. IKOM REPORTER PUSKOM/PENGHUBUNG
9 ROMEO, AH FOTOGRAFER PUSKOM/ PENGHUBUNG
10 ANDIKA JAYA ARSYADIN KAMERAMEN PUSKOM
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
1 DINI NURDIANI KASUBDIT MANAJEMEN INFORMASI AERONAUTIKA
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 5
2 PRASETYOHADI KASI VERIFIKASI PENYELENGGARAAN BANDARA
3 LIA KARLIA BAGREN DITJEN HUBUD
4 ZULMARDI KEPALA OTORITAS PELABUHAN PENYEBERANGAN LEMBAR, DITJEN HUBDAT
5 NAHDUDDIN KABAG BIRO PERENCANAAN, SETJEN
6 TUGINO KASUBDIT KOMUNIKASI PENERBANGAN, DITJEN HUBUD
7 M. TOHIR
KASUBDIT BIMBINGAN PELAYANAN JASA DAN OPERASI PELABUHAN, DIREKTORAT PELPENG DITJEN HUBLA
8 SENTOT ISMUDIYANTO KEPALA UPP KELAS III PEMENANG/TANJUNG DITJEN HUBLA
9 HERU MARYANTO KEPALA KSOP KELAS III LEMBAR DITJEN HUBLA
10 M. JUNAIDIN KEPALA UPP KELAS III BENETE DITJEN HUBLA
11 ARI WINARNI KASI KERJASAMA PENYELENGGARAAN BANDARA, DITJEN HUBUD
12 SATYA KASUBAG BIRO UMUM
13 FERDY TRISANTO KURNIAWAN KASUBBAG BAGREN DITJEN HUBLA
14 RITA E.M.SIMANJUNTAK BAGIAN PERENCANAAN DITJEN HUBLA
15 RAHAYU ESTI YULIANTI BAGIAN PERENCANAAN DITJEN HUBLA
16 ODIN JAMALUDIN BIRO UMUM SETJEN
17 GIRI TRESNA PUTRA BIRO PERENCANAAN SETJEN
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
1 IR. HANDOKO, MT ASDEP PENGELOLAAN PRASARANA KAWASAN
2 KUKUH FIRMANTO, ST, MT SATKER PENGELOLAAN KAWASAN
3 RISTYAN MEGA PUTRA, S.SOS HUMAS DAN PROTOKOL KEMENPERA
KEMENTERIAN P.D.T
1 Dr. SAMMY LEROY UGUY ASDEP KOMODITAS UNGGULAN
2 IR. ARIEF BUDHIONO ASDEP PEDESAAN
3 DUDI NUGROHO KASUBAG TUGAS PEMBANTUAN
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 6
4 BUKHARI, SP, MSI STAF
5 APPOLUS PAULUS, SS STAF
BMKG
1 DRS. SYAMSUL HUDA, MSI KAPUS METEOROLOGI PUBLIK
2 TAUFIK SUMARNO, SH, MM KEPALA RENCANA DAN TARIF
3 HARYANTO, ST STAF SUBAG PROGRAM & PENY.
ANGGARAN II
BASARNAS
1 SUTONO, S.T., S.SiT., M.Si DIREKTUR KOMUNIKASI
2 NUR YAHYA, S.SOS KASUBAG PROGRAM
3 EKO SUSILOWATI, S.E. STAF SUB BAGIAN RENCANA
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 7
BAB II
SELAYANG PANDANG
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
A. Sejarah Singkat Propinsi Nusa Tenggara Barat
Keberadaan status provinsi, bagi NTB tidak datang dengan sendirinya. Perjuangan menuntut
terbentuknya Provinsi NTB berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama. Provinsi NTB,
sebelumnya sempat menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur dalam konsepsi Negara Republik
Indonesia Serikat,dan menjadi bagian dari Provinsi Sunda kecil setelah pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia.
Seiring dinamika zaman dan setelah mengalami beberapa kali proses perubahan sistem
ketatanegaraan pasca diproklamasikannya Kemerdekaan Republik Indonesia, barulah terbentuk
Provinsi NTB. NTB, secara resmi mendapatkan status sebagai provinsi sebagaimana adanya
sekarang, sejak tahun 1958, berawal dari ditetapkannya Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958
Tanggal 14 Agustus 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Bali, NTB dan
NTT, dan yang dipercayakan menja di Gubernur pertamanya adalah AR. Moh. Ruslan Djakraningrat.
Walaupun secara yuridis formal Daerah Tingkat I NTB yang meliputi 6 Daerah Tingkat II dibentuk pada
tanggal 14 Agustus 1958, namun penyelenggaraan pemerintahan berjalan berdasarkan Undang-
undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950, dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957
tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Keadaan yang tumpang tindih ini berlangsung hingga
tanggal 17 Desember 1958, ketika Pemerintah Daerah Lombok dan Sumbawa di likuidasi. Hari likuidasi
inilah yang menandai resmi terbentuknyaProvinsi NTB. Zaman terus berganti, konsolidasi kekuasaan
dan pemerintahanpun terus terjadi.
Pada tahun 1968 dalam situasi yang masih belum menggembirakan sebagai akibat berbagai krisis
nasional yang membias ke daerah, gubernur pertama AR. Moh. Ruslan Tjakraningrat digantikan oleh
HR.Wasita Kusuma. Dengan mulai bergulirnya program pembangunan lima tahun tahap pertama
(pelita I) langkah perbaikan ekonomi, sosial, politik mulai terjadi. Pada tahun 1978 H.R.Wasita Kusuma
digantikan H.Gatot Soeherman sebagai Gubernur Provinsi NTB yang ketiga. Dalam masa
kepemimpinannya, usaha-usaha pembangunan kian dimantapkan dan Provinsi NTB yang dikenal
sebagai daerah minus, berubah menjadi daerah swasembada. Pada tahun 1988 Drs. H. Warsito, SH
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 8
terpilih memimpin NTB menggantikan H. Gatot Soeherman. Drs.H.Warsito, SH mengendalikan tampuk
pemerintahan di Provinsi NTB untuk masa dua periode, sebelum digantikan Drs. H. Harun Al Rasyid,
M.Si pada tanggal 31 Agustus 1998.
Drs. H. Harun Al Rasyid M.Si berjuang membangun NTB dengan berupaya meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui Program Gema Prima. Tahun 2003 hingga 1 september 2008 Drs. H.
Lalu Serinatadan wakil Gubernur Drs.H.B. Thamrin Rayes memimpin NTB. Pada masa ini berbagai
macam upaya dilakukan dalam membangun NTB dan mengejar ketertinggalan diberbagai bidang dan
sektor. Di zaman ini,sejumlah program diluncurkan, seperti Gerbang E-Mas dengan Program Emas
Bangun Desa. Selain itu, pada masa ini pembangunan Bandara Internasional Lombok di Lombok
Tengah mulai terealisasi dan ditargetkan rampung pertengahan 2009.
Dalam usianya yang ke-52 Provinsi NTB kini dipimpin oleh salah satu putra terbaiknya yaitu Gubernur
Dr. KH. M. Zainul Majdi dan Wakil Gubernur Ir. H. Badrul Munir, MM. Pada tahun 2010, kedua
pasangan pemimpin menggenapkan dua tahun pemerintahannya di ProvinsiNTB untuk mengemban
amanah dan harapan masyarakat Nusa Tenggara Barat dalam mencapai kesejahteraan dan
pembangunan daerah menuju NTB yang Beriman dan Berdaya Saing.
B. Lambang Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat
Rantai yang terdiri dari 4 berbentuk bundar dan yang 5 berbentuk segi empat, melambangkan tahun 45
(1945).
Padi dan kapas. Butiran padi sebanyak 58 butir, dan daun kapas sebanyak 17 dan bunga kapas
sebanyak 12 kuntum yang semuanya melambangkan tanggal 17 Desember 1958 yaitu saat berdirinya
Provinsi NTB.
Bintang segi lima yang melambangkan 5 sila dari Pancasila.
Gunung yang berasap menunjukkan Gunung Rinjani, gunung berapi yang tertinggi di Pulau Lombok
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 9
Kubah melambangkan penduduk Provinsi NTB yang taat dan patuh melaksanakan perintah-perintah
agamanya.
Kijang, melambangkan binatang khas yang banyak terdapat di Pulau Sumbawa.
Prisai sebagai bentuk luar atau latar belakangnya, melambangkan kebudayaan/kesenian rakyat
Provinsi NTB dan juga melambangkan jiwa kepahlawanannya.
Tulisan berbunyi: NTB, ialah nama Daerah yang berpemerintahan sendiri yang terdiri dari Pulau
Lombok dan Sumbawa.
C. Kondisi Geografis
C.1. Letak dan Keadaan Alam
Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, memiliki luas wilayah
20.153,15 km2.Terletak antara 115° 46' - 119° 5' Bujur Timur dan 8° 10' - 9 °g 5' Lintang Selatan.
Selong merupakan kota yang mempunyai ketinggian paling tinggi, yaitu 148 m dari permukaan laut
sementara Raba terendah dengan 13 m dari permukaan laut. Dari tujuh gunung yang ada di Pulau
Lombok, Gunung Rinjani merupakan tertinggi dengan ketinggian 3.775 m, sedangkan Gunung
Tambora merupakan gunung tertinggi di Sumbawa dengan ketinggian 2.851 m.
C.2. I k l i m
Berdasarkan data statistik dari lembaga meteorologi, temperatur maksimum pada tahun 2001 berkisar
antara 30,9° – 32,1° C, dan temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5°C. Temperatur
tertinggi terjadi pada bulan September dan terendah ada bulan Nopember. Sebagai daerah tropis, NTB
mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95 %.
C.3. Letak Geografis Daerah Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat Terletak Antara :
Barat - Timur 115° 46' Bujur Timur
Utara - Selatan 8° 10' Lintang Selatan
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 10
Batas Wilayah:
Sebelah Utara : Laut Jawa dan Laut Flores
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Selat Lombok / Prop. Bali
Sebelah Timur : Selat Sape / Propinsi NTT
Tabel 1. Luas Daerah Propinsi NTB Dirinci Menurut Kabupaten / Kota (Km2)
Kabupaten / Kota Luas Persentase
Lombok Barat 1.649,15 8,18
Lombok Tengah 1.427,65 7,08
Lombok Timur 1.605,55 7,97
Sumbawa 8.493,00 42,14
D o m p u 2.324,55 11,54
B i m a 4.596,90 22,81
Kota Mataram 56,35 0,28
Jumlah / Total 20.153,15 100,00
Tabel 2. Tinggi Kota Dari Permukaan Laut
Kabupaten / Kota Ibu Kota Tinggi
1. Lombok Barat Mataram 16
2. Lombok Tengah Praya 101
3. Lombok Timur Selong 148
4. Sumbawa Sumbawa Besar 20
5. D o m p u Dompu 13
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 11
6. B i m a Raba 16
7. Kota Mataram Mataram 6
Tabel 3. Nama-Nama Gunung Dan Tingginya Dirinci Per Pulau
Pulau Nama Gunung Tinggi
1. Pulau Lombok Rinjani 3.775
Mareje 716
Timanuk 2.362
Nangi 2.330
Parigi 1.532
Pelawangan 2.638
Baru 2.376
2. Pulau Sumbawa Batu Lanteh 1.730
Tukan 1.400
Jaran Pusang 1.283
Soromandi/Donggo 1.467
Tambora 2.851
Sangiang 1.449
Dodu 1.447
Pajo 728
Sambi 697
Tabel 4. Banyaknya Pulau yang Berpenghuni dan Tidak Berpenghuni
Kabupaten / Kota Pulau Berpenghuni Pulau Tidak
Berpenghuni Jumlah Total
1.Lombok Barat 7 20 27
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 12
2.Lombok Tengah - 15 15
3.Lombok Timur 6 24 30
4. Sumbawa 10 39 49
5. D o m p u 1 8 9
6. B i m a 3 4 5
7.Kota Mataram - - -
Jumlah / Total 27 110 137
Sumber : Bappeda Propinsi Nusa Tenggara Barat
Tabel 5. Banyaknya Sungai Dirinci Per Kabupaten / Kota
Kabupaten / Kota Banyaknya Sungai
1. Lombok Barat 18
2. Lombok Tengah 5
3. Lombok Timur 10
4. Sumbawa 81
5. D o m p u 25
6. B i m a 16
7. Kota Mataram -
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Nusa Tenggara Barat
Tabel 6. Nama - Nama Pelabuhan Laut / Bandar Udara dan Lokasinya Dirinci Menurut Kabupaten
/ Kota
Kabupaten/ Kota Bandar Udara/Air Port Pel. Laut / Sea Port
Nama Lokasi Nama Lokasi
1.Lombok Barat - - Lembar Lembar
2.Lombok Tengah - - - -
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 13
3.Lombok Timur - - Lb. Lombok Lb. Lombok
4. Sumbawa Brang Biji Sumbawa Besar Badas Alas Sumbawa B Alas
5. D o m p u - - Kempo Kempo
6. B i m a Salahudin Bima Bima Bima
7.Kota Mataram Selaparang Mataram - -
Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Nusa Tenggara Barat
Tabel 7. Keadaan Cuaca Tiap Bulan Di Nusa Tenggara Barat 2001
Bulan Temperatur Kelembaban Tekanan
Max Min Max Min Max Min
Januari 31,3 23,8 97 57 1010 1007
Pebruari 31,2 24,4 98 58 1010 1007
Maret 31,8 24,3 95 56 1011 1006
April 31,9 23,4 97 55 1012 1007
M e i 31,9 22,3 97 50 1012 1009
Juni 31,1 22,4 97 54 1014 1008
Juli 31,0 20,7 97 32 1013 1010
Agustus 30,9 20,6 95 40 1015 1010
September 32,1 23,2 93 48 1013 1011
Oktober 31,4 23,6 97 60 1012 1009
Nopember 32,1 24,5 91 55 1012 1009
Desember 31,0 24,1 95 56 1014 1007
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 14
Tabel 7 (Lanjutan)
Bulan
Rata-rata
Penyinaran
Matahari
Arah Angin
Terbanyak
Rata-rata Max
Kecepatan Angin
Rata-rata
Lamanya
Nyinaran (jam)
Januari 49 270 10 5,0
Pebruari 60 270 20 6,3
Maret 68 270 10 6,2
April 68 270 10 6,7
M e i 87 270 9 8,2
Juni 77 150 11 7,3
Juli 83 270 10 7,8
Agustus 70 150 11 8,4
September 64 150 11 7,8
Oktober 73 150 10 7,0
Nopember 63 270 10 6,3
Desember 62 270 9 6,2
Rata-rata 69 270 11 6,5
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 15
BAB III
Hasil Temuan Tim Kunjungan Kerja
Komisi V DPR RI Ke Provinsi Nusa Tenggara Barat
A. Hasil temuan Tim Kunjungan Kerja
Hasil temuan Tim Kunjungan Kerja di tempat kunjungan, diantaranya:
1. Hasil pembangunan di TA 2012 dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PU, dinilai baik, antara
lain untuk:
- Proyek Air Minum (PAM Pedesaan) Lombok Barat;
- Drainase Perkotaan Kota Mataram
- Proyek Kawasan Terbuka Hijau Kota Mataram
2. Hasil Pelaksanaan Proyek Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh
Berbasis Kawasan (PLP2KBK) di Kelurahan Sayang-Sayang, Kec. Cakranagara untuk seluas
27 hektar, dari kementerian Perumahan Rakyat, juga sangat dirasakan manfaatnya bagi
masyarakat;
3. Hasil Pelaksanaan Proyek Pelebaran Jalan Senggigi – Ampenan di TA 2012, juga dinilai telah
dilakukan secara baik, dan dapat dijadikan contoh pelaksanaan dengan mutu baik, untuk
pelaksanaan di daerah-daerah lainnya.
Selain itu, terdapat beberapa permasalahan yang ditemui dalam kunjungan kerja di NTB, antara lain:
1. Sarana dan prasarana di Bandara Internasional Lombok belum mendukung untuk sebagai
Bandar Udara Internasional karena antara lain belum dapat melayani tinggal landas dan
pendaratan pesawat-pesawat berbadan besar seperti Boeing 747 dan Boeing 777. Run way
saat ini belum mendukung untuk didarati pesawat berbadan besar. Fasilitas penunjang sarana
dan prasarana BIL juga perlu ditingkatkan dan menyesuaikan dengan status BIL sebagai
bandara internasional. Disarankan pula untuk memberlakukan boundary area untuk
menertibkan pedagang kakilima/asongan dan “wisatawan lokal”.
2. AWOS yang dipasang oleh PT Angkasa Pura I di Bandara Internasional Lombok tahun 2012
sampai sekarang belum dapat digunakan karena perbedaan sistem. BMKG akan memasang
AWOS yang baru direncanakan pada tahun 2013.
3. Pembebasan lahan untuk obyek-obyek pembangunan infrastruktur, diantaranya:
a. Beberapa titik untuk pembebasan lahan untuk rencana By Pass Trace BIL (Patung
Sapi) – Mataram, masih diupayakan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.
b. Beberapa titik akses dari dan ke Pelabuhan Pemenang, sebagain sudah jalan strategis
nasional, sebagian masih belum.
Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi NTB Page 16
4. Pulau-pulau kecil (Gili) di sekitar Nusa Tenggara Barat memerlukan pengembangan pelabuhan
karena sangat potensial untuk menarik wisatawan.
5. Scheduling pelabuhan ASDP Lembar masih pelu dioptimalkan sehingga dapat meningkatkan
kapasitas pelayanan bongkar muat kapal. Kondisi saat ini, Pelabuhan ASDP Lembar, dalam
waktu 24 jam hanya melayani 4 kapal, sedangkan waktu bongkar muat di dermaga hanya
membutuhkan waktu 1,5 – 2 jam.
6. Kendala lainnya, ditemui di dermaga sandar untuk kapal-kapal SAR Mataram, antara lain:
dermaga sandar-nya masih “menumpang” di dermaga pada lahan PT Pelindo III. Lokasi
tersebut akan digunakan PT Pelindo III untuk pembangunan dermaga internasional untuk
percepatan pembangunan ekonomi wilayah Indonesia timur. Kantor SAR Mataram telah
bersurat ke PT Pelindo III, tapi sampai saat ini belum mendapat tanggapan atau konfirmasi.
7. Kejelasan status dan penempatan dermaga sandar untuk kapal-kapal SAR Mataram, sangat
diperlukan karena akan mengganggu operasional dan quick time respon dari rescuer SAR
Mataram dalam tugas pencarian dan pertolongan di area sekitar Mataram.
Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Reses
Masa Sidang III 2012-2013, yang dilaksanakan tanggal 15-17 April 2013. Provinsi Nusa Tenggara
Barat memiliki potensi alam yang melimpah antara lain di sektor pariwisata sehingga diperlukan
dukungan dan kesiapan infrastruktur pendukung guna memanfaatkan sumber daya alamnya bagi
masyarakat.
Selanjutnya Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI akan menjadikan laporan ini sebagai masukan bagi
Komisi V DPR RI terutama sebagai bahan bagi fungsi Pengawasan dan Penganggaran. Selain itu
hasil Kunjungan Kerja ini juga akan diserahkan kepada Pemerintah untuk dapat ditindaklanjuti terutama
dalam melakukan perencanaan bagi pembangunan dan atau pemeliharaan serta perbaikan
infrastruktur bagi kesejahteraan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada khususnya dan
Indonesia pada umumnya.
PIMPINAN KOMISI V DPR RI
WAKIL KETUA,
H. MUHIDIN M. SAID, SE, MBA