laporan laboratorium kepemimpinan proyek perubahan
TRANSCRIPT
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 1
Laporan Laboratorium Kepemimpinan
Proyek Perubahan
STRATEGI PENGAWASAN PENYELESAIAN PENGADUAN
MASYARAKAT SECARA SINERGIS DAN EFEKTIF DI
LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DISUSUN OLEH:
NAMA : EKA WAHYUDIANTA
NDH : 39
INSTANSI : KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT I
ANGKATAN XLVI
PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN DAN
MANAJERIAL APARATUR SIPIL NEGARA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 2020
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 2
Berdasarkan tugas Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Polri) dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia yaitu memberikan pelayanan publik secara
prima dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban
masyarakat, Polri merupakan lembaga yang
mempunyai keterkaitan langsung dalam penanganan
pengaduan masyarakat (Dumas). Proyek Perubahan ini
mengambil fokus pada pengawasan penyelesaian
Dumas dikarenakan persentase perhitungan Dumas
yang diselesaikan dengan jumlah seluruh Dumas masih
relatif rendah salah satunya dipicu karena kolaborasi
pengawasan penyelesaian Dumas antara Polri dengan
instansi terkait belum efektif.
Dumas merupakan bentuk nyata dari pengawasan dari masyarakat kepada
Polri. Oleh karena itu, Polri menyadari sepenuhnya sebagai bagian dari
penyelenggara negara berkewajiban untuk memberikan pelayanan atas keluhan dan
pengaduan masyarakat guna mendapatkan penyelesaian dan kepastian hukum. Setiap
Dumas yang masuk di lingkungan Polri hendaknya dapat diselesaikan. Pengertian
penyelesaian Dumas adalah kegiatan penanganan keluhan/ pengaduan melalui proses
penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi, klarifikasi, penelitian,
pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut, dan pengarsipan.
Dalam rangka melaksanakan tugas terkait penanganan Dumas, Polri
diantaranya telah menetapkan Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2018 tentang Tata
Cara Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri. Kewenangan
penanganan Dumas merupakan upaya implementasi dari peran Polri sebagai lembaga
yang membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan
kesadaran hukum masyarakat.
Upaya Polri bersama stakeholders terkait pengawasan penyelesaian Dumas
harus selalu ditingkatkan diantaranya melalui evaluasi untuk melaksanakan langkah-
KATA PENGANTAR
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 3
langkah perbaikan. Merujuk pada hasil evaluasi tersebut, Inventarisasi terhadap hal-
hal yang harus diperbaiki dalam pengawasan penyelesaian Dumas secara garis besar
dari level kebijakan diantaranya kebijakan pengawasan penyelesaian Dumas belum
dilaksanakan secara sinergis, belum terdapat kebijakan internal Polri khusus
mengenai pengawasan penyelesaian Dumas, dan penyelesaian Dumas di lingkungan
Polri masih perlu ditingkatkan.
Kebutuhan untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan tersebut merupakam hal
yang sangat penting dan mendesak mengingat pengawasan penyelesaian Dumas
menemukan beberapa permasalahan dan hambatan yang segera harus dicarikan
solusinya agar tujuan optimalisasi pengawasan dapat tercapai. Upaya optimalisasi
ini bersifat urgen agar pengawasan dapat dilengkapi dengan dukungan penuh dari
pimpinan stakeholders internal Polri dan eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman,
Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB untuk menyepakati dan melaksanakan
mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara
sinergis dan efektif, penetapan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme
pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan
efektif yang diperkuat dengan sosialisasi kebijakan tersebut, dan peningkatan
kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas.
Dengan terselenggaranya proyek perubahan ini, kami ucapkan terima kasih
kepada :
1. Pimpinan Polri
2. Irwasum Polri, Komjen Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si.
3. Kadivkum Polri, Irjen Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H, M.H, M.B.A.
4. Sahli Kapolri Bidang Manajemen, Irjen Teddy Minahasa Putra, S.H, S.I.K.
5. Kadiv Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K., M.Si.
6. Wakabareskrim Polri, Irjen Wahyu Hadiningrat, S.I.K, M.H.
7. Wairwasum Polri, Irjen Drs. Agung Wicaksono, M.Si.
8. Inspektur Wilayah V Itwasum Polri, Brigjen Drs. Hotman Simatupang, S.H.
selaku Mentor Proyek Perubahan.
9. Satker Polri terkait
10. Tim Efektif Pelaksanaan Proyek Perubahan Polri
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 4
Tidak lupa juga kami sampaikan terimakasih kepada :
1. Dr. Makhdum Priyatno, M.A. selaku Coach
2. Seluruh Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara
serta seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan hingga selesainya
laporan proyek perubahan tentang Strategi Pengawasan Penyelesaian Pengaduan
Masyarakat Secara Sinergis dan Efektif di Lingkungan Polri.
Akhir kata, semoga proyek perubahan ini dapat memberi manfaat bagi kinerja
organisasi Polri dalam menjalankan fungsi pemberian pelayanan publik secara prima
dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk dalam
penanganan Dumas.
Jakarta, November 2020
Peserta PKN Tingkat I
Angkatan XLVI Tahun 2020
Eka Wahyudianta
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 5
AB STRAK
Kapolri Jenderal Drs. Idham Azis, M.Si. mempunyai 7 (tujuh) program prioritas
Kapolri untuk Polri yang Promoter menuju Indonesia Maju, salah satunya adalah penguatan
fungsi pengawasan. Proyek perubahan ini berfokus pada upaya untuk meningkatkan
pengawasan penanganan pengaduan masyarakat (Dumas) melalui strategi pengawasan
penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif di lingkungan Polri melalui dukungan penuh
dari pimpinan stakeholders internal Polri dan eksternal, penetapan kebijakan strategis Polri
yang mengatur mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri, dan
asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang pelayanan dan
penyelesaian Dumas. Urgensi proyek perubahan ini harus dilakukan karena Polri bersama
stakeholders terkait harus mengatasi hambatan-hambatan dalam hal pengawasan
penyelesaian Dumas dapat diminimalisir, dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja
Polri yang profesional, akuntabel dan transparan dapat semakin ditingkatkan.
Pelaksanaan proyek perubahan ini telah berhasil mencapai beberapa output strategis
dalam rangka pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif. Pertama, proyek
perubahan telah memperoleh dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan
eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB untuk
menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri secara sinergis dan efektif. Kedua, proyek perubahan telah berhasil
menetapkan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan dalam
penyelesaian Dumas di lingkungan Polri. Ketiga, proyek perubahan telah melaksanakan
peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian
Dumas. Keempat, proyek perubahan telah berhasil meningkatkan efektifitas atau persentase
penyelesaian Dumas secara signifikan dari 35,8% menjadi 64%.
Pelaksanaan proyek perubahan ini telah mencapai keberhasilan berdasarkan dua
ukuran. Pertama, waktu pelaksanaan proyek perubahan telah berhasil sesuai dengan rincian
target pentahapan (milestone) yang telah ditetapkan. Kedua, output yang dicapai dari
pelaksanaan proyek perubahan telah sesuai dengan target output.
Kata kunci: pengawasan penyelesaian Dumas di Polri, kebijakan Dumas di Polri.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 6
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………….……………………………………………..
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
ABSTRAK ………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………..………………
1
2
5
6
I. TOPIK PROYEK PERUBAHAN .................................................................
II. LATAR BELAKANG ………………………………………………………
III. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK PERUBAHAN …………………..
A. Tujuan Proyek Perubahan ..........………………………….………………
B. Manfaat Proyek Perubahan ....……………………..……………………..
IV. ANALISIS PERMASALAHAN …………………………………………….
V. OUTPUT DAN OUTCOME ………………………………………………...
VI. PENTAHAPAN (MILESTONE) PROYEK PERUBAHAN ……………..
VII. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN .................................................
VIII. DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN ..
A. Tingkat Keberhasilan Sesuai Dengan Milestone ………............................
1. Tingkat keberhasilan sesuai dengan target waktu saat menyusun project
chapter dibandingkan dengan waktu pelaksanaan yang sesungguhnya
…………………………………………………………………………
2. Tingkat keberhasilan Proyek Perubahan ditinjau dari target output
dibandingkan dengan output yang dihasilkan …………………………
B. Hasil Capaian Proyek Perubahan …………………………………………..
C. Peta Sumber Daya Proyek Perubahan ............................................................
D. Potensi Pengembangan Sumber Daya ………………….…………….........
E. Strategi Komunikasi ......................................................................................
F. Kendala (Potential Risk) dan Mitigasi ......……….………..............................
IX. ANALISIS KOLABORASI SEBAGAI FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
.............................................................................................
8
9
15
15
16
18
20
22
24
25
25
25
29
36
56
56
66
67
68
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 7
X. PERSETUJUAN PROJECT SPONSOR (MENTOR) ...................................
XI. KESIMPULAN ...................................................................................................
XII. LESSON LEARNT DAN REKOMENDASI …………………………….......
A. Lesson Learnt .....……………………………………………………………
B. Rekomendasi …………………………………………………….................
71
72
72
72
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 8
I. TOPIK PROYEK PERUBAHAN
Proyek Perubahan ini diselenggarakan dengan tujuan mewujudkan pengawasan
penyelesaian pengaduan masyarakat (Dumas) secara sinergis dan efektif di lingkungan Polri
dengan menegaskan dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan
eksternal, menetapkan kebijakan strategis Polri, dan meningkatkan kualitas pelayanan
publik Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas. Melalui optimalisasi
pengawasan tersebut, maka diharapkan dapat tercapai tujuan akhir yaitu meningkatkan
penyelesaian Dumas. Jumlah Dumas yang diselesaikan sebanyak mungkin akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri yang profesional, akuntabel
dan transparan.
Dalam proses implementasi Proyek Perubahan, peserta Pelatihan Kepemimpinan
Nasional Tingkat I selaku project leader melaksanakan beberapa terobosan inovasi level
Eselon I yang menggunakan pendekatan membangun kolaborasi, kepemimpinan digital dan
kemampuan memimpin perubahan sebagai berikut:
1. Project leader menggerakkan kolaborasi stakeholders internal Polri dan instansi
eksternal Polri secara holistik sehingga didukung penuh dalam menyepakati dan
melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri
secara sinergis dan efektif. Stakeholders internal BNN meliputi lintas Eselon I Polri
diantaranya Itwasum, Divkum, Bareskrim, Divpropam, dan Div Humas. Stakeholders
eksternal meliputi Komisi Kepolisian Nasional, Ombudsman, Kementerian
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Satgas Saber Pungli.
2. Project leader mampu memimpin perubahan level kebijakan dengan berhasil
meningkatkan kualitas pelayanan dan penyelesaian Dumas sehingga dapat
meningkatkan jumlah penyelesaian Dumas secara signifikan.
3. Kemampuan memimpin perubahan juga telah ditunjukkan oleh project leader dengan
berhasil mendorong penetapan kebijakan strategis Polri, yaitu Surat Edaran (SE) Kapolri
Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan Penanganan Pengaduan Masyarakat di
Lingkungan Polri.
Dengan demikian, Proyek Perubahan yang berfokus pada topik strategi pengawasan
penyelesaian pengaduan masyarakat (Dumas) secara sinergis dan efektif di lingkungan Polri
ini telah mampu mendorong perilaku organisasi yang positif di Polri, yaitu kebijakan
strategis Polri dan dukungan penuh Pimpinan untuk menyepakati dan melaksanakan
mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri sehingga dapat
terus dilaksanakan secara berkesinambungan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 9
II. LATAR BELAKANG
Amanat Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Polri) mewajibkan Polri sebagai lembaga negara yang memberikan
pelayanan publik secara prima dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Cakupan pelayanan publik yang harus dilaksanakan Polri secara pokok adalah memelihara
keamanan dan ketertiban dan masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri. Dalam melaksanakan pokok pelayanan publik tersebut, Polri
memiliki lingkup tugas pelayanan publik yang sangat luas meliputi:
1. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan
masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;
2. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas di jalan;
3. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum
masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-
undangan;
4. turut serta dalam pembinaan hukum nasional;
5. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
6. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus,
penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
7. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan
hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnyamenyelenggarakan
identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi
kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian;
8. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari
gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
9. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh
instansi dan/atau pihak yang berwenang;
10. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup
tugas kepolisian; serta
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 10
11. melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan publik yang prima harus dilaksanakan oleh Polri secara optimal agar
mampu mewujudkan tujuan Polri sebagai instansi yang “PROMOTER”, yaitu Profesional,
Modern dan Terpercaya. Polri yang profesional merupakan sebuah landasan bagi Polri agar
mampu memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat sehingga Polri dapat
berfungsi sesuai dengan fungsinya dan juga agar Polri mendapatkan dukungan dan tempat
dari masyarakat.
Upaya Polri mencapai tujuan tersebut diatas dalam pelaksanaannya mengalami
berbagai dinamika dan hambatan di lapangan sehingga masyarakat kadangkala tidak merasa
puas terhadap kinerja pelayanan publik yang telah diberikan oleh Polri. Masyarakat juga
dapat memiliki dugaan bahwa anggota Polri dapat melakukan pelanggaran kode etik,
kedisplinan, atau bahkan pidana ketika melaksanakan tugasnya sebagai pelayan publik.
Wujud kekecewaan masyarakat dan dugaan masyarakat tersebut dapat disalurkan dalam
bentuk pengaduan masyarakat kepada Polri.
Pengaduan masyarakat (Dumas) merupakan bentuk nyata dari pengawasan dari
masyarakat kepada Polri. Hal ini sangat disadari oleh Polri sehingga Polri memandang
Dumas merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam mewujudkan
akuntabilitas publik. Polri menyadari bahwa hak untuk mendapatkan pelayanan
merupakan harapan bagi setiap warga masyarakat atas permasalahan yang disampaikan
kepada Polri guna mendapatkan penyelesaian secara tuntas. Oleh karena itu, Polri
merupakan bagian dari penyelenggara negara berkewajiban untuk memberikan pelayanan
atas keluhan dan pengaduan masyarakat guna mendapatkan penyelesaian dan kepastian
hukum.
Pengaduan Masyarakat (Dumas) dapat diartikan sebagai pengaduan dari masyarakat,
Instansi Pemerintah atau pihak lain secara lisan atau tertulis mengandung informasi,
keluhan, ketidakpuasan atau adanya penyimpangan atas kinerja Polri yang memerlukan
penanganan dan penyelesaian lebih lanjut. Dumas dapat disampaikan kepada Polri secara
langsung atau tidak langsung. Dumas secara langsung, merupakan pengaduan yang
disampaikan oleh pengadu secara langsung melalui Sentra Pelayanan Dumas dan setiap
Pegawai Negeri pada Polri. Adapun Dumas secara tidak langsung, merupakan pengaduan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 11
yang disampaikan oleh pengadu melalui: social media, WA, website, email, dan aplikasi
Polisiku.
Setiap Dumas yang masuk di lingkungan Polri hendaknya dapat diselesaikan.
Pengertian penyelesaian Dumas adalah kegiatan penanganan keluhan/ pengaduan melalui
proses penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi, klarifikasi, penelitian,
pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut, dan pengarsipan. Penyelesaian Dumas di lingkungan
Polri harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip antara lain:
1. legalitas, yaitu mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan;
2. transparan, yaitu memberi kesempatan kepada masyarakat dalam melaksanakan hak-
haknya untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif terhadap
penanganan Dumas berdasarkan tata cara dan tindak lanjutnya;
3. koordinasi, yaitu melaksanakan kerja sama yang baik antar pejabat yang berwenang
dengan aparatur pemerintah dan nonpemerintah berdasarkan tata cara, tata kerja dan
prosedur yang berlaku;
4. efektivitas dan efisiensi, yaitu tepat sasaran, hemat tenaga, waktu dan biaya;
5. akuntabilitas, yaitu harus dapat dipertanggungjawabkan, baik proses maupun tindak lanjutnya;
6. objektivitas, yaitu berdasarkan fakta atau bukti tanpa dipengaruhi prasangka,
interpretasi, kepentingan pribadi, golongan atau kepentingan pihak tertentu; dan
7. proporsionalitas, yaitu mengutamakan kepentingan pelaksanaan tugas dan kewenangan
dengan tetap memperhatikan adanya kepentingan yang sah lainnya secara seimbang.
Dumas kepada Polri mempunyai beberapa lingkup substansi antara lain:
1. komplain atau ketidakpuasan terhadap pelayanan anggota Polri dalam pelaksanaan
tugas;
2. penyimpangan perilaku anggota Polri terkait dengan pelanggaran disiplin, kode etik,
dan tindak pidana;
3. saran, sumbangan pemikiran, kritik yang konstruktif yang bermanfaat bagi peningkatan
kinerja dan pelayanan Polri;
4. permintaan klarifikasi atau kejelasan atas penanganan perkara yang ditangani Polri atau
tindakan kepolisian; dan
5. komplain atau ketidakpuasan atas keputusan hukuman yang bersifat administratif bagi
pegawai negeri pada Polri.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 12
Adapun jenis masalah yang disampaikan dalam Dumas dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Masalah hukum atau hak asasi manusia
2. Penyalahgunaan wewenang
3. Pelayanan masyarakat
4. Kewaspadaan nasional
5. Pers
6. Pungutan liar
7. Penyidikan tindak pidana
8. Masalah tentang rumah atau tanah; dan
9. Masalah lain-lain.
Berbagai jenis substansi dan lingkup masalah dalam Dumas tersebut di Polri dikelola
oleh Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri sebagai bagian dari pengawasan
internal di lingkungan Polri. Itwasum Polri juga mempunyai kewenangan melakukan
pengawasan penyelesaian dumas secara sinergis dengan menjalin koordinasi dengan satuan
kerja internal Polri dan stakeholders eksternal terkait. Dalam Renstra Itwasum Polri Tahun
2020-2024, salah satu indikator kinerja Itwasum adalah persentase penyelesaian pengaduan
masyarakat.
Data internal Polri menunjukkan penyelesaian Dumas belum optimal. Hal ini
dikarenakan persentase perhitungan Dumas yang diselesaikan dengan jumlah seluruh
Dumas masih relatif rendah, yaitu kurang dari 50% dengan rekapitulasi data penyelesaian
Dumas dalam tabel sebagai berikut:
Periode Jumlah seluruh Dumas
Masih Proses
Selesai Belum Ada Tanggapan
Persentase Penyelesaian
Dumas
2019 1003 412 460 131 (460/1003)*100% = 45,8%.
Januari s.d. Mei 2020
589 121 211 257 (211/589)*100% = 35,8%.
Data penyelesaian Dumas tersebut diatas menunjukkan bahwa Polri mengalami
hambatan dalam penyelesaian Dumas karena mempunyai beberapa permasalahan terkait
pengawasan penyelesaian Dumas. Pengawasan terhadap penyelesaian Dumas sangat
penting karena dapat mendorong penyelesaian Dumas secara efektif dan cepat.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 13
Inventarisasi permasalahan terhadap hal-hal yang harus dicari solusinya dalam
proses pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri diantaranya:
a) Kolaborasi pengawasan penyelesaian Dumas antara Polri dengan instansi terkait
belum efektif
Berkaitan dengan pengawasan penyelesaian Dumas, saat ini pengawasan
antara Polri dengan instansi terkait, yaitu Ombudsman, Komisi Kepolisian Nasional
(Kompolnas) dan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli)
masih dilakukan secara parsial. Masing-masing instansi dengan kewenangannya
sendiri-sendiri belum bekerjasama secara optimal atau secara kolaboratif.
b) Kebijakan internal Polri khusus mengenai pengawasan penyelesaian Dumas perlu
disusun
Saat ini Polri baru mempunyai kebijakan internal mengenai tata cara
penanganan Dumas. Namun, penanganan Dumas tersebut tidak satu pintu sehingga
pengawasan penyelesaian Dumas belum optimal. Oleh karena itu, Polri perlu
menyusun kebijakan khusus di internal Polri mengenai mekanisme pengawasan
penyelesaian Dumas yang mengatur seluruh satuan kerja internal Polri.
c) Penyelesaian Dumas yang belum optimal
Penyelesaian Dumas di lingkungan Polri saat ini masih perlu ditingkatkan.
Rasio atau persentase antara Dumas yang diselesaikan dengan jumlah seluruh Dumas
masih rendah. Selain itu, kecepatan penyelesaian Dumas masih relatif lamban. Hal
ini membutuhkan peningkatan kemampuan auditor pada Polri dalam rangka
penyelesaian Dumas.
d) Kualitas pelayanan publik oleh anggota Polri perlu ditingkatkan
Dari segi aspek pencegahan agar tidak terulang lagi penyampaian Dumas
pada substansi mendasar mengenai maladministrasi dan dugaan pelanggaran kode
etik atau kedisiplinan oleh anggota Polri, maka kualitas pelayanan publik oleh
anggota Polri perlu ditingkatkan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara melaksanakan
bimbingan teknis atau sosialisasi kepada anggota Polri.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 14
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dapat dipastikan bahwa proyek ini
sangat penting dan mendesak untuk dilakukan mengingat pengawasan penyelesaian
Dumas menghadapi beberapa permasalahan dan hambatan yang segera harus dicarikan
solusinya agar tujuan optimalisasi pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan
efektif dapat tercapai. Upaya optimalisasi ini bersifat urgen agar setiap Dumas di
lingkungan Polri dapat diselesaikan secara sinergis dan efektif dan masyarakat dapat
memperoleh pemberitahuan mengenai tindak lanjut Dumas dalam waktu yang relatif cepat.
Dengan demikian, melalui pengawasan penyelesaian Dumas yang sinergis dan efektif, maka
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri yang profesional, akuntabel dan transparan
dapat semakin ditingkatkan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 15
III. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK PERUBAHAN
A. Tujuan Proyek Perubahan
Tujuan proyek perubahan adalah menciptakan strategi pengawasan
penyelesaian Dumas yang sinergis dan efektif di lingkungan Polri melalui komitmen
bersama antara Polri dengan instansi stakeholders terkait, yaitu Ombudsman,
Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli untuk melaksanakan penyamaan persepsi
mengenai mekanisme pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif,
penunjukan dan edukasi Liaison Officer (LO) dalam rangka penyelesaian Dumas,
asistensi peningkatan kemampuan auditor di Polri, dan peningkatan kualitas kinerja
pelayanan publik oleh anggota Polri.
Adapun secara detail tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek
a. Disepakatinya penyamaan persepsi mengenai mekanisme kolaborasi antara
Polri dengan Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli dalam
rangka pengawasan penyelesaian Dumas.
b. Disepakatinya dukungan pimpinan stakeholders internal Polri untuk
menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian
Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
c. Disepakatinya dukungan pimpinan stakeholders eksternal Polri untuk
menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian
Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
d. Ditetapkannya kebijakan khusus di internal Polri mengenai mekanisme
pengawasan penyelesaian Dumas yang mengatur seluruh satuan kerja
internal Polri terkait bekerjasama dengan stakeholders eksternal.
e. Dilaksanakannya sosialisasi kebijakan khusus di internal Polri mengenai
mekanisme pengawasan penyelesaian Dumas ke stakeholders internal dan
eksternal.
f. Dilaksanakannya bimbingan teknis atau sosialisasi untuk meningkatkan
kualitas kinerja anggota Polri dalam melaksanakan pelayanan publik.
g. Dilaksanakannya peningkatan jumlah penyelesaian Dumas di lingkungan
Polri.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 16
2. Tujuan Jangka Menengah
a. Dilaksanakannya mekanisme penyelesaian Dumas antara Polri dengan
stakeholders terkait, yaitu Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli
di tingkat pusat tentang pengawasan penyelesaian Dumas yang optimal dan
sinergis.
b. Dilaksanakannya peningkatan jumlah penyelesaian Dumas dan rekomendasi
tindak lanjut Dumas.
3. Tujuan Jangka Panjang
a. Disepakatinya Nota Kesepahaman antara Polri, Ombudsman, Kompolnas
dan Satgas Saber Pungli tentang pengawasan penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri;
b. Disusunnya kajian untuk penyempurnaan ketentuan terkait penanganan
Dumas di lingkungan Polri.
B. Manfaat Proyek Perubahan
1. Manfaat bagi Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri
a. Mengefektifkan pelaksanaan fungsi sebagai unit kerja yang secara fungsional
melaksanakan fungsi pengawasan di lingkungan Polri untuk memberikan
penjaminan kualitas dan memberikan konsultasi serta pendampingan
kegiatan pengawasan lembaga pengawas eksternal di lingkungan Polri.
b. Memudahkan koordinasi dan pengawasan dalam rangka penanganan Dumas
yang disampaikan kepada Polri.
c. Memudahkan dalam pengelolaan analisa evaluasi atas hasil pelaksanaan
pengawasan penyelesaian Dumas.
d. Mewujudkan pencapaian amanat Renstra Itwasum Polri.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 17
2. Manfaat bagi Organisasi (Polri)
a. Memudahkan bagi Pimpinan dalam mendorong optimalisasi perumusan dan
pelaksanaan kebijakan pengoordinasian antara Polri dengan instansi terkait
pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.
b. Memudahkan bagi Pimpinan untuk mengetahui data proses penyelesaian
Dumas yang valid dan terkini sehingga memiliki data yang akurat dalam
koordinasi dengan seluruh instansi stakeholder terkait dalam rangka
pengawasan penyelesaian Dumas.
c. Menjaga tegaknya komitmen terhadap integritas penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri dan peningkatan kualitas kinerja pelayanan publik oleh
anggota Polri.
3. Manfaat bagi Stakeholder Terkait, yaitu Ombudsman, Kompolnas, dan
Satgas Saber Pungli
a. Memberikan kemudahan dalam mekanisme kolaborasi pengawasan
penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.
b. Mengefektifkan implementasi komitmen bersama untuk meningkatkan
jumlah dan kualitas tindak lanjut penyelesaian Dumas.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 18
IV. ANALISIS PERMASALAHAN
Evaluasi berdasarkan kebijakan dan pelaksanaan pengawasan penyelesaian
pengaduan masyarakat (Dumas) menunjukkan bahwa Polri menemui berbagai hambatan
dalam efektifitas implementasi pengawasan sehingga penyelesaian Dumas belum optimal.
Hambatan-hambatan yang harus ditemukan strategi penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
1. Kolaborasi antar instansi terkait yaitu antara Polri, Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas
Saber Pungli masih belum efektif dikarenakan pengawasan penyelesaian Dumas masih
dilakukan secara parsial. Hal ini disebabkan oleh belum adanya mekanisme kolaborasi
lintas sektoral yang disepakati bersama antara instansi-instansi tersebut ketika terdapat
pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada Polri.
2. Belum ada dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal dan eksternal Polri
untuk menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian
Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
3. Belum ada kebijakan khusus di internal Polri mengenai mekanisme pengawasan
penyelesaian Dumas yang mengatur seluruh satuan kerja internal Polri dan untuk
bekerjasama dengan stakeholders eksternal.
4. Kemampuan Polri mengenai penyelesaian Dumas masih perlu ditingkatkan. Hal ini
mengakibatkan proses penyelesaian Dumas belum optimal.
Berdasarkan hambatan atau permasalahan tersebut, strategi pengawasan penyelesaian
Dumas harus dirumuskan dan disusun didalam suatu strategi untuk mendapatkan
kesepakatan atau komitmen pimpinan yang kuat antara pimpinan Polri dengan pimpinan
stakeholder terkait, yaitu Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli meliputi hal-
hal sebagai berikut:
1. Strategi dalam penyamaan persepsi dan dukungan penuh pimpinan mengenai
mekanisme pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis lintas sektoral yang efektif.
2. Strategi untuk menyusun kebijakan khusus di internal Polri mengenai mekanisme
pengawasan penyelesaian Dumas yang mengatur seluruh satuan kerja internal Polri.
3. Strategi untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan auditor pada Itwasum Polri
melalui mekanisme asistensi peningkatan kemampuan dalam penyelesaian Dumas.
Konsep asistensi ini dilaksanakan untuk mendorong peningkatan pemahaman dan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 19
kemampuan auditor dalam hal konstruksi perkara dalam Dumas dan membantu
keyakinan auditor dalam mengumpulkan fakta-fakta dan alat bukti guna memperkuat
penyusunan rekomendasi tindak lanjut Dumas yang pada akhirnya mempercepat
penyelesaian Dumas secara optimal.
Strategi-strategi tersebut diatas lebih lanjut akan dilaksanakan dalam proyek
perubahan ini dengan fokus jangka pendek kepada instansi di tingkat pusat. Hal ini
dikarenakan penyelesaian Dumas paling banyak ditangani oleh instansi terkait yaitu Polri,
Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber Pungli di tingkat pusat, bukan di satuan kerja
kewilayahan atau daerah.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 20
V. OUTPUT DAN OUTCOME
A. Output
Output adalah produk akhir Proyek Perubahan yang akan dicapai selama
pentahapan jangka pendek (dua bulan) pelaksanaan Proyek Perubahan. Output yang
menjadi standar atau kriteria keberhasilan dari Proyek Perubahan ini adalah sebagai
berikut:
1. Memperoleh dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan
eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan
RB untuk menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam
penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
2. Menetapkan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan
dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif yang
diperkuat dengan sosialisasi kebijakan tersebut.
3. Melaksanakan asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam
bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas.
4. Meningkatkan jumlah atau persentase penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.
B. Outcome
Outcome adalah hasil jangka panjang yang akan dicapai dari produk akhir
Proyek Perubahan. Inti dari Proyek Perubahan ini adalah perubahan kebijakan
pengawasan penyelesaian Dumas dari parsial menjadi dilaksanakan secara
kolaboratif atau sinergis sehingga dapat meningkatkan jumlah penyelesaian Dumas.
Selain itu, kebijakan pengawasan penyelesaian Dumas disusun secara khusus untuk
mengatur kolaborasi pengawasan antar stakeholders internal dan eksternal sehingga
dapat menjadi landasan bagi percepatan penyelesaian Dumas.
Sehubungan dengan hal tersebut, Proyek Perubahan menghasilkan outcome
strategis yang bersifat nasional dan jangka panjang dari perubahan pengawasan
dari parsial ke kolaboratif dan kebijakan pengawasan penyelesaian Dumas yang
mengatur kolaborasi antar stakeholders adalah:
1. Dalam meningkatkan efektivitas pengawasan penyelesaian Dumas, yaitu
terbangunnya kolaborasi penyelesaian Dumas secara sinergis sebagai faktor
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 21
pendorong dalam mempercepat penyelesaian Dumas melalui penetapan
kebijakan strategis Polri.
2. Dalam meningkatkan optimalisasi pengawasan penyelesaian Dumas, yaitu dapat
mendorong proses penyelesaian Dumas karena telah memperoleh dukungan
penuh Pimpinan sehingga secara garis komando dapat memerintahkan satker
dibawahnya untuk memberikan atensi terhadap penyelesaian Dumas.
3. Peningkatan kualitas atau kemampuan anggota Polri dalam pelayananan,
penanganan dan penyelesaian Dumas telah ditingkatkan sehingga dapat
mendorong peningkatan jumlah penyelesaian Dumas.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 22
VI. PENTAHAPAN (MILESTONE) PROYEK PERUBAHAN
A. Pentahapan Jangka Pendek (September 2020 s.d. November 2020)
No TAHAP UTAMA JADWAL OUTPUT
1. Rapat koordinasi identifikasi masalah
dengan unit kerja internal Polri
Minggu ke-1
September
2020
- Daftar hadir
- Risalah rapat
- Dokumentasi
2. Persetujuan mentor terkait rancangan
proyek perubahan
Minggu ke-1
September
2020
- Lembar persetujuan
Mentor
- Dokumentasi
3. Pembentukan Tim Efektif mengenai
pelaksanaan strategi pengawasan
penyelesaian pengaduan masyarakat secara
sinergis dan efektif di lingkungan Polri
Minggu ke-1
September
2020
- Surat Perintah Tim
Efektif
4. Rapat koordinasi internal Polri antara
Itwasum Polri dengan satker Polri terkait
pengawasan penyelesaian Dumas dalam
rangka membahas penyamaan persepsi
terkait peningkatan pengawasan
penyelesaian Dumas.
Minggu ke-2
September
2020
- Surat undangan
- Daftar hadir
- Risalah rapat
- Dokumentasi
5. a) Rapat koordinasi penyusunan kebijakan
internal Polri yang mengatur mekanisme
kolaborasi pengawasan penanganan Dumas
Minggu ke-3
September
2020
- Surat undangan
- Daftar hadir
- Draft awal kebijakan
6. Rapat koordinasi pemantapan dan
pengajuan kebijakan internal Polri yang
mengatur mekanisme kolaborasi
pengawasan penanganan Dumas.
Minggu ke-1
Oktober 2020 - Surat undangan
- Daftar hadir
- Draft akhir kebijakan
7. b) Rapat koordinasi antara Polri dengan
Ombudsman, Kompolnas dan Satgas Saber
Pungli mengenai penyamaan persepsi
mengenai pengawasan penyelesaian
Dumas di lingkungan Polri.
Minggu ke-1
Oktober 2020 - Surat undangan
- Daftar hadir
- Risalah rapat
- Dokumentasi
8. Penandatanganan dokumen dukungan
penuh dari pimpinan stakeholders internal
Polri terkait pengawasan penanganan
Dumas
Minggu ke-2
s.d. ke-3
Oktober 2020
- Dokumentasi
- Dokumen dukungan
penuh yang sudah
ditandatangani
9. Penandatanganan dokumen dukungan
penuh dari pimpinan stakeholders
eksternal terkait pengawasan penanganan
Dumas, yaitu dari Kompolnas,
Ombudsman, dan Kemenpan RB.
Minggu ke-3
s.d. ke-4
Oktober 2020
- Dokumentasi
- Dokumen dukungan
penuh yang sudah
ditandatangani
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 23
10. Kegiatan peningkatan kinerja pelayanan
Dumas secara sinergis pada Polri melalui
mekanisme bimbingan teknis.
Minggu ke-1
November
2020
- Surat undangan
- Daftar hadir
- Risalah kegiatan
- Dokumentasi
11. Sosialisasi kebijakan Pimpinan Polri, yaitu
Surat Edaran Kapolri mengenai
pengawasan penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri secara sinergis.
Minggu ke-1
November
2020
- Surat Edaran yang
sudah ditandatangani
- Dokumentasi
Sosialisasi
- Risalah Sosialisasi
B. Pentahapan Jangka Menengah (Februari 2021 s.d. Agustus 2021)
No. TAHAP UTAMA JADWAL OUTPUT
1 Mulai dilaksanakannya penyelesaian
Dumas antara Polri dengan stakeholders
terkait, yaitu Ombudsman, Kompolnas,
dan Satgas Saber Pungli di tingkat pusat
tentang pengawasan penyelesaian Dumas
yang optimal dan sinergis.
Februari 2021 Laporan
Implementasi
pelaksanaan
2 Dilaksanakannya peningkatan jumlah
penyelesaian Dumas dan rekomendasi
tindak lanjut Dumas
Maret 2021 s.d.
Agustus 2021 Dokumen laporan
statistik
C. Pentahapan Jangka Panjang (September 2021 s.d. Juni 2022)
No. TAHAP UTAMA JADWAL OUTPUT
1 Disusunnya dan disepakatinya Nota
Kesepahaman antara Polri, Ombudsman,
Kompolnas dan Satgas Saber Pungli
tentang pengawasan penyelesaian Dumas
di lingkungan Polri
September 2021 s.d.
Maret 2022
Laporan
pelaksanaan
penyusunan dan
naskah Nota
Kesepahaman
2 Disusunnya kajian untuk penyempurnaan
ketentuan terkait penanganan Dumas di
lingkungan Polri
Maret 2022 s.d.
Agustus 2022
Dokumen kajian
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 24
VII. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN
A. Sponsor
Memberikan legitimasi , dukungan, arahan berkaitan dengan proyek perubahan
B. Project Leader
Merencanakan persiapan dan perencanaan proyek perubahan
Melakukan diskusi dan melaporkan proyek perubahan
Menggalang komunikasi dan kesepakatan dengan stakeholder.
Melaporkan pelaksanaan proyek kepada mentor.
C. Coach
Melakukan diskusi dan memberikan masukan rancangan proyek perubahan
Memonitor kegiatan
Melakukan komunikasi dengan mentor mengenai progress
Melakukan intervensi bila pesera mengalami permasalahan
D. Tim Efektif
Bekerjasama dalam tim efektif yang dipimpin oleh peserta dalam melaksanakan
program dalam proyek perubahan sesuai dengan pentahapan yang telah
disepakati.
VIII. DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. Tingkat Keberhasilan Sesuai Dengan Milestone
Tingkat keberhasilan proyek perubahan ini dapat diindikasikan dari 2 (dua) hal,
yaitu: (a) tingkat keberhasilan sesuai dengan target waktu saat menyusun Rancangan
Proyek Perubahan (project chapter) dibandingkan dengan waktu pelaksanaan yang
sesungguhnya pada tahapan milestone; dan (b) tingkat keberhasilan ditinjau dari
pencapaian output pada tujuan jangka pendek:
1. Tingkat keberhasilan sesuai dengan target waktu saat menyusun project
chapter dibandingkan dengan waktu pelaksanaan yang sesungguhnya
Tingkat keberhasilan sesuai dengan target waktu saat menyusun project
chapter dibandingkan dengan waktu pelaksanaan yang sesungguhnya. Waktu
dalam tahap jangka pendek yang tersedia untuk melakukan pelaksanaan proyek
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 25
perubahan adalah 1 September 2020 sampai dengan 6 November 2020, dibagi
dalam 9 minggu, yaitu: Minggu I-IV September 2020, Minggu I-IV Oktober
2020, dan Minggu I November 2020.
Tabel Tingkat Keberhasilan Proyek Perubahan Ditinjau dari Target Waktu
Dibandingkan dengan Waktu Pelaksanaan
No. Tahap Utama Target
Waktu Waktu Pelaksanaan
Keterangan
Capaian
I. Ditetapkannya kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan dalam
penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif yang diperkuat dengan
sosialisasi kebijakan tersebut.
a. Rapat koordinasi identifikasi
masalah dengan unit kerja
internal Polri.
Minggu
ke-1
September
2020
Koordinasi identifikasi masalah
dengan Kabag Renmin dan
Kabag Rendafung pada 27
Agustus 2020
Lebih cepat
dari target
b. Persetujuan mentor terkait
rancangan proyek perubahan.
Minggu
ke-1
September
2020
- Persetujuan Mentor pada 3
September 2020
- Sprin Irwasum Nomor:
Sprin/598/IX/DIK.2.5/2020
tanggal 3 September yang
memerintahkan Irwil V
Itwasum Polri sebagai
Mentor
Sesuai
target
c. Pembentukan Tim Efektif
mengenai pelaksanaan strategi
pengawasan penyelesaian
pengaduan masyarakat secara
sinergis dan efektif di lingkungan
Polri.
Minggu
ke-1
September
2020
- Rapat pembukaan Tim
Efektif pada 3 September
2020.
- Sprin Irwasum Nomor:
Sprin/596/IX/DIK.2.5/2020
tanggal 3 September 2020
yang menunjuk personil-
personil sebagai Tim
Efektif pelaksanaan Proyek
Perubahan “Strategi
Pengawasan Penyelesaian
Dumas Secara Sinergis dan
Efektif di Lingkungan
Polri”
Sesuai
target
d. Rapat koordinasi internal Polri
antara Itwasum Polri dengan
satker Polri terkait pengawasan
penyelesaian Dumas dalam
Minggu
ke-2
September
2020
Rapat pembahasan pelayanan
Dumas di lingkungan Polri
pada 8 September 2020 untuk
menyamakan persepsi lintas
Sesuai
target
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 26
rangka membahas penyamaan
persepsi terkait peningkatan
pengawasan penyelesaian
Dumas.
stakeholders internal Polri,
yaitu Itwasum, Wassidik
Bareskrim, Div Propam, dan
Baharkam Polri.
e. Rapat koordinasi penyusunan
kebijakan internal Polri yang
mengatur mekanisme
kolaborasi pengawasan
penanganan Dumas.
Minggu
ke-3
September
2020
Rapat internal penyusunan Per
Irwasum tentang pengawasan
penyelesaian Dumas pada 21
September 2020
Sesuai
target
f. Rapat koordinasi pemantapan
dan pengajuan kebijakan
internal Polri yang mengatur
mekanisme kolaborasi
pengawasan penanganan
Dumas.
Minggu
ke-1
Oktober
2020
- Rapat pemantapan
penyusunan Peraturan
Irwasum tentang
pengawasan penyelesaian
Dumas pada 7 Oktober
2020.
- Pengajuan rancangan Per
Irwasum melalui surat
Irwasum Nomor:
B/623/X/HUK.2/2020/Itwa
sum tanggal 27 Oktober
2020 ditujukan kepada
Kepala Divisi Hukum Polri
perihal Mohon verifikasi
atas rancangan Peraturan
Irwasum Polri
Sesuai
target
g. Sosialisasi kebijakan Pimpinan
Polri, yaitu Surat Edaran
Kapolri Nomor 6 Tahun 2020
tentang Pengawasan
Penanganan Pengaduan
Masyarakat di Lingkungan
Polri
Minggu
ke-1
November
2020
Sosialisasi Surat Edaran
Kapolri Nomor 6 Tahun 2020
tentang Pengawasan
Penyelesaian Dumas di
Lingkungan Polri telah
dilaksanakan pada 6 November
2020 bertempat di Hotel
Diradja, Jakarta Selatan.
Sesuai
target
II. Tercapainya dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan eksternal,
yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB untuk
menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
a. Rapat koordinasi antara Polri
dengan Ombudsman, Kompolnas
dan Satgas Saber Pungli
mengenai penyamaan persepsi
mengenai pengawasan
Minggu
ke-1
Oktober
2020
Rapat virtual pembahasan
penyamaan persepsi terkait
pengawasan penyelesaian
Dumas secara sinergis dan
efektif di lingkungan Polri yang
Sesuai
target
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 27
penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri.
dihadiri oleh Tim Efektif
dengan stakeholders eksternal
yaitu Ombudsman, Kompolnas,
dan Satgas Saber Pungli pada 8
Oktober 2020.
b. Penandatanganan dokumen
dukungan penuh dari pimpinan
stakeholders internal Polri
terkait pengawasan
penanganan Dumas.
Minggu
ke-2 s.d.
ke-3
Oktober
2020
Koordinasi dan
penandatanganan dokumen
dukungan penuh dari pimpinan
stakeholders internal Polri
terkait pengawasan penanganan
Dumas, yaitu:
a. Dukungan Irwasum,
Komjen Agung Budi
Maryoto pada 30 September
2020.
b. Dukungan Wairwasum,
Irjen Agung Wicaksono
pada 1 Oktober 2020.
c. Dukungan Sahli Kapolri
Bidang Manajemen, Irjen
Teddy Minahasa Putra pada
3 November 2020.
d. Dukungan Kadivkum Polri,
Irjen Rudy Heriyanto Adi
Nugroho pada 3 November
2020.
e. Dukungan Kadivhumas
Polri, Irjen Raden Prabowo
Argo Yuwono pada 21
Oktober 2020.
f. Dukungan Wakabareskrim
Polri, Irjen Wahyu
Hadiningrat selaku atasan
dari Kabiro Wassidik
Bareskrim pada 6
November 2020.
g. Dukungan Karo
Kermaluhkum Divkum
Polri, Brigjen Victor
Theodorus Sihombing pada
21 Oktober 2020.
Sesuai
target
c. Penandatanganan dokumen
dukungan penuh dari pimpinan
stakeholders eksternal terkait
pengawasan penanganan
Minggu
ke-3 s.d.
ke-4
Koordinasi dan
penandatanganan dokumen
dukungan penuh dari pimpinan
stakeholders eksternal terkait
Sesuai
target
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 28
Dumas, yaitu dari Kompolnas,
Ombudsman, dan Kemenpan
RB.
Oktober
2020
pengawasan penanganan
Dumas, yaitu:
a. Dukungan Deputi Bidang
Pelayanan Publik
Kemenpan RB, Prof. Dr.
Diah Natalisa pada 20
Oktober 2020.
b. Dukungan Staf Ahli Menko
Polhukam Bidang Ideologi
dan Konstitusi selaku (ex
officio) Sekretaris Satgas
Saber Pungli, Irjen Agung
Makbul pada 2 November
2020.
c. Dukungan Komisioner
Kompolnas, Yusuf pada 7
Oktober 2020.
d. Dukungan Kepala
Keasistenan Perlakuan
Pelaksanaan Saran (KPPS)
Ombudsman, Nyoto
Budianto pada 10 Oktober
2020
III. Terlaksananya asistensi atau Bimtek peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam
bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas.
Kegiatan peningkatan kinerja
pelayanan Dumas secara sinergis
pada Polri melalui mekanisme
bimbingan teknis.
Minggu
ke-1
November
2020
Bimtek Peningkatan Kinerja
Pelayanan dan Penyelesaian
Dumas di Lingkungan Polri
telah dilaksanakan pada 5
November 2020 bertempat di
Hotel Diradja, Jakarta Selatan.
Sesuai target
Berdasarkan keberhasilan diatas, dapat disimpulkan bahwa semua pentahapan jangka
pendek dalam proyek perubahan telah dilaksanakan. Hal ini merujuk pada kesesuaian
pelaksanaan proyek perubahan dengan target waktu yang ditetapkan dalam pentahapan
dengan rincian 10 (sepuluh) kegiatan dilaksanakan sesuai waktu dan 1 (satu) kegiatan
dilaksanakan lebih cepat dari target waktu.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 29
2. Tingkat keberhasilan Proyek Perubahan ditinjau dari target output
dibandingkan dengan output yang dihasilkan
Tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan dan hasil output yang dihasilkan dari proyek perubahan
ini terbagi dalam 3 tujuan sebagaimana tabel berikut:
Tabel Tingkat Keberhasilan Proyek Perubahan Ditinjau dari Target Output dan Hasil
Output
No
.
Tujuan Target Output Hasil Output Data Dukung
1 Tujuan
Jangka
Pendek (1
September
2020 s.d. 6
November
2020)
I. Ditetapkannya kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme
pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara
sinergis dan efektif yang diperkuat dengan sosialisasi kebijakan
tersebut.
a) Surat Perintah Irwasum Polri tentang penugasan Tim Efektif tentang
pelaksanaan proyek perubahan mengenai pengawasan penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
Surat Perintah
(Sprin) Irwasum
Polri.
Sprin Irwasum Nomor:
Sprin/596/IX/DIK.2.5/2020
tanggal 3 September 2020
yang menunjuk personil-
personil sebagai Tim Efektif
pelaksanaan Proyek
Perubahan “Strategi
Pengawasan Penyelesaian
Dumas Secara Sinergis dan
Efektif di Lingkungan
Polri”.
Sprin Irwasum Nomor:
Sprin/596/IX/DIK.2.5/2
020 yang ditandatangani
tanggal 3 September
2020.
b) Disusunnya draf final kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme
pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara
sinergis dan efektif yang diperkuat dengan sosialisasi kebijakan tersebut.
Rapat pembahasan
pelayanan Dumas
di lingkungan Polri
pada 8 September
2020 untuk
menyamakan
persepsi lintas
stakeholders
internal Polri, yaitu
Hasil rapat yang yang telah
membangun penyamaan
persepsi mengenai urgensi
penyusunan kebijakan
strategis Polri mengenai
pengawasan penyelesaian
Dumas di lingkungan Polri
Undangan rapat
Dokumentasi rapat
Risalah rapat
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 30
Itwasum, Wassidik
Bareskrim, Div
Propam, dan
Baharkam Polri.
Rapat internal
penyusunan Per
Irwasum tentang
pengawasan
penyelesaian
Dumas pada 21
September 2020
Rapat internal
penyusunan Per Irwasum
tentang pengawasan
penyelesaian Dumas pada
21 September 2020.
Rapat pemantapan
penyusunan Peraturan
Irwasum tentang
pengawasan
penyelesaian Dumas
pada 7 Oktober 2020.
Undangan rapat
Dokumentasi rapat
Risalah rapat
Draf final Per
Irwasum
Pengajuan
rancangan Per
Irwasum untuk
memperoleh
persetujuan dan
penandatanganan
Pengajuan rancangan Per
Irwasum melalui surat
Irwasum Nomor:
B/623/X/HUK.2/2020/Itwas
um tanggal 27 Oktober 2020
ditujukan kepada Kepala
Divisi Hukum Polri perihal
Mohon verifikasi atas
rancangan Peraturan
Irwasum Polri
Surat Irwasum
Draf final Per
Irwasum
c) Ditandatanganinya SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan
Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri.
Hasil verifikasi dari
Divkum Polri
mengenai pengajuan
draft Per Irwasum
yang mengubah agar
bentuk kebijakan
Per Irwasum diubah
menjadi Surat
Edaran (SE)
Kapolri.
Nota Dinas Divkum Polri
Nomor: B/ND-
373/XI/HUK.3.2/2020/Di
vkum ditujukan kepada
Irwasum Polri perihal
hasil verifikasi terhadap
Rancangan Peraturan
Irwasum Polri tentang
Standar Operasional
Prosedur Penanganan
Pengaduan Masyarakat di
Lingkungan Itwasum
Polri.
Nota Dinas
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 31
Penandatanganan
kebijakan strategis
Polri dalam bentuk
SE Kapolri.
Telah ditetapkannya SE
Kapolri Nomor 6 Tahun
2020 tentang
Pengawasan Penanganan
Pengaduan Masyarakat
di Lingkungan Polri
yang ditandatangani oleh
Irwasum Polri a.n.
Kapolri.
SE Kapolri Nomor 6
Tahun 2020
d) Dilaksanakannya sosialisasi SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Pengawasan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri
Pelaksanaan
sosialisasi SE
Kapolri
Sosialisasi Surat Edaran
Kapolri Nomor 1 Tahun
2020 tentang
Pengawasan
Penyelesaian Dumas di
Lingkungan Polri telah
dilaksanakan pada 6
November 2020
bertempat di Hotel
Diradja, Jakarta Selatan.
Surat Irwasum Polri
Nomor:
B/660/XI/DIK.2.5/2020/
Itwasum perihal
penyampaian Surat
Edaran Kapolri yang
ditujukan kepada
Ombudsman,
Kompolnas, Kemenpan
RB, dan Satgas Saber
Pungli.
Surat undangan
sosialisasi
Dokumentasi
Sosialisasi
Laporan giat
sosialisasi
Surat Irwasum Polri
II. Tercapainya dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal
Polri dan eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber
Pungli, dan Kemenpan RB untuk menyepakati dan melaksanakan
mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan
Polri secara sinergis dan efektif.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 32
a) Dilaksanakannya koordinasi penyamaan persepsi antara Polri dengan
Ombudsman, Kompolnas dan Satgas Saber Pungli.
Pelaksanaan
koordinasi antara
Polri dengan
Ombudsman,
Kompolnas dan
Satgas Saber Pungli
mengenai penyamaan
persepsi
Rapat virtual pembahasan
penyamaan persepsi terkait
pengawasan penyelesaian
Dumas secara sinergis dan
efektif di lingkungan Polri
yang dihadiri oleh Tim
Efektif dengan stakeholders
eksternal yaitu Ombudsman,
Kompolnas, dan Satgas
Saber Pungli pada 8 Oktober
2020.
Surat undangan rapat
Dokumentasi rapat
Laporan rapat
b) Dilaksanakannya koordinasi dan ditandatanganinya dokumen dukungan
penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri
Pelaksanaan
koordinasi dan
penandatanganan
dukungan penuh
pimpinan Polri.
Dokumen dukungan penuh
yang telah ditandatangani
oleh pimpinan stakeholders
internal Polri, yaitu:
Dukungan Irwasum,
Komjen Agung Budi
Maryoto pada 7 Oktober
2020.
Dukungan Wairwasum,
Irjen Agung Wicaksono
pada 1 Oktober 2020.
Dukungan Sahli Kapolri
Bidang Manajemen,
Irjen Teddy Minahasa
Putra pada 3 November
2020.
Dukungan Kadivkum
Polri, Irjen Rudy
Heriyanto Adi Nugroho
pada 3 November 2020.
Dukungan Kadivhumas
Polri, Irjen Raden
Prabowo Argo Yuwono
pada 21 Oktober 2020.
Dukungan
Wakabareskrim Polri,
Irjen Wahyu Hadiningrat
selaku atasan dari Kabiro
Dokumentasi foto
dan video
Dokumen dukungan
penuh yang telah
ditandatangani.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 33
Wassidik Bareskrim
pada 6 November 2020.
Dukungan Karo
Kermaluhkum Divkum
Polri, Brigjen Victor
Theodorus Sihombing
pada 21 Oktober 2020
a) Dilaksanakannya koordinasi dan ditandatanganinya dokumen dukungan
penuh dari pimpinan stakeholders eksternal yaitu dari Kemenpan RB,
Kompolnas, Ombudsman, dan Satgas Saber Pungli.
Pelaksanaan
koordinasi dan
penandatanganan
dukungan penuh
pimpinan
stakeholders
eksternal
Dokumen dukungan penuh
yang telah ditandatangani
oleh pimpinan stakeholders
eksternal, yaitu:
Dukungan Deputi
Bidang Pelayanan Publik
Kemenpan RB, Prof. Dr.
Diah Natalisa pada 20
Oktober 2020.
Dukungan Staf Ahli
Menko Polhukam
Bidang Ideologi dan
Konstitusi selaku (ex
officio) Sekretaris Satgas
Saber Pungli, Irjen
Agung Makbul pada 2
November 2020.
Dukungan Komisioner
Kompolnas, Yusuf pada
7 Oktober 2020.
Dukungan Kepala
Keasistenan Perlakuan
Pelaksanaan Saran
(KPPS) Ombudsman,
Nyoto Budianto pada 10
Oktober 2020
Dokumentasi foto
dan video.
Dokumen dukungan
penuh yang telah
ditandatangani
III. Terlaksanakannya asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik
Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas melalui
Bimtek.
Dilaksanakannya kegiatan peningkatan kinerja pelayanan Dumas secara sinergis
pada Polri melalui mekanisme bimbingan teknis.
Pelaksanaan Bimtek
peningkatan
kualitas pelayanan
Bimtek Peningkatan Kinerja
Pelayanan dan Penyelesaian
Dumas di Lingkungan Polri
Surat undangan
Bimtek
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 34
publik Polri dalam
bidang pelayanan
dan penyelesaian
Dumas
telah dilaksanakan pada 5
November 2020 bertempat
di Hotel Diradja, Jakarta
Selatan
Dokumentasi
kegiatan
Laporan Bimtek
IV. Tercapainya peningkatan efektifitas atau persentase penyelesaian Dumas di
lingkunagan Polri
Peningkatan
persentase
penyelesaian Dumas
di lingkungan Polri.
Data menunjukkan
bahwa penyelesaian
Dumas telah
meningkat secara
signifikan, yaitu pada
Januari-September
2020 sebesar 64% yang
lebih tinggi hampir dua
kali lipat daripada data
pada Januari-Mei 2020
sebesar 35,8%.
Persentase penyelesaian
sebesar 64% pada 2020
ini lebih tinggi daripada
capaian penyelesaian
Dumas pada 2019 yaitu
45,8%.
Data penyelesaian
Dumas Januari-Mei
2020
Data penyelesaian
Dumas Januari-
September 2020.
Data penyelesaian
Dumas Januari-
Desember 2019.
2. Tujuan
Jangka
Menengah
(Februari
2021 s.d.
Agustus
2021)
Pelaksanaan
penyelesaian
Dumas antara Polri
dengan
stakeholders
terkait, yaitu
Ombudsman,
Kompolnas, dan
Satgas Saber Pungli
di tingkat pusat
tentang
pengawasan
penyelesaian
Dumas yang
optimal dan
sinergis
Dilaksanakannya
penyelesaian Dumas antara
Polri dengan stakeholders
terkait, yaitu Ombudsman,
Kompolnas, dan Satgas
Saber Pungli di tingkat pusat
tentang pengawasan
penyelesaian Dumas yang
optimal dan sinergis
Belum terlaksana
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 35
Pelaksanaan
peningkatan jumlah
penyelesaian
Dumas dan
rekomendasi tindak
lanjut Dumas
Dilaksanakannya
peningkatan jumlah
penyelesaian Dumas dan
rekomendasi tindak lanjut
Dumas
Belum terlaksana
3. Tujuan
Jangka
Panjang
(September
2021 s.d.
Juni 2022)
Penyusunan dan
penandatanganan
Nota Kesepahaman
antara Polri,
Ombudsman,
Kompolnas dan
Satgas Saber Pungli
tentang
pengawasan
penyelesaian
Dumas di
lingkungan Polri.
Disusunnya dan
ditandatanganinya Nota
Kesepahaman antara Polri,
Ombudsman, Kompolnas
dan Satgas Saber Pungli
tentang pengawasan
penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri.
Belum terlaksana
Penyusunan kajian
untuk
penyempurnaan
ketentuan terkait
penanganan Dumas
di lingkungan Polri
Disusunnya kajian untuk
penyempurnaan ketentuan
terkait penanganan Dumas
di lingkungan Polri
Belum terlaksana
Semua target output khususnya untuk jangka pendek, telah dicapai sesuai dengan yang
telah ditetapkan. Output jangka menengah tahun kedua dan output jangka panjang tahun
ketiga belum dapat diukur hasilnya, karena belum terlaksana. Namun kegiatan tersebut
sudah masuk dalam rencana anggaran Tahun Anggaran 2021.
B. Hasil Capaian Proyek Perubahan
Pelaksanaan proyek perubahan dalam rangka mencapai output kunci dan
pentahapan telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan dengan 4 (empat) hasil
utama capaian proyek perubahan meliputi:
1. Telah tercapainya dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan
eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 36
RB untuk menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam
penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
2. Telah ditetapkannya kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme
pengawasan dalam penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan
efektif yang diperkuat dengan sosialisasi kebijakan tersebut.
3. Telah dilaksanakannya asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri
dalam bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas.
4. Telah ditingkatkannya jumlah atau persentase penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri secara signifikan.
Berikut ini penjelasan mengenai capaian proyek perubahan tersebut diatas yang
disertai dengan langkah-langkah nyata yang telah dilaksanakan:
1. Capaian proyek perubahan yang telah menetapkan kebijakan strategis
Polri yang mengatur mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri secara sinergis dan efektif dalam bentuk Surat Edaran
(SE) Kapolri yang diperkuat dengan sosialisasi SE tersebut.
Salah satu hambatan yang menyebabkan pengawasan penyelesaian Dumas
masih mempunyai kelemahan dalam hal kesulitan tidak adanya kebijakan yang
khusus mengatur mengenai pengawasan dan mekanisme yang melibatkan
kolaborasi antara stakeholders Polri dengan stakeholders eksternal terkait.
Proyek Perubahan ini menetapkan fokus output strategis untuk menyusun dan
menetapkan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan
penyelesaian Dumas secara holistik. Artinya, penyelesaian Dumas di internal
Polri dapat mencakup pejabat struktural dan fungsional serta membentuk tim
gabungan dengan melibatkan instansi lain selaku stakeholders eksternal.
Hasilnya, proyek perubahan ini telah memperoleh capaian signifikan
berupa penetapan SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan
Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri yang diperkuat
dengan sosialisasi SE tersebut.
Capaian ini ditempuh melalui pelaksanaan langkah-langkah strategis
sebagai berikut:
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 37
a) Kesepakatan penyusunan kebijakan khusus mengenai mekanisme
pengawasan penyelesaian Dumas dalam perumusan masalah di internal Polri
yang dilaksanakan pada 27 Agustus 2020.
Kegiatan perumusan masalah dilaksanakan oleh project leader dengan
melakukan konsolidasi dengan Kabag Rendafung dan Kabag Renmin
Itwasum Polri. Kegiatan tersebut juga telah menginventarisir hal-hal yang
harus dilakukan dalam strategi pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan
Polri secara sinergis dan efektif.
Dokumentasi koordinasi perumusan masalah yang dilaksanakan oleh project
leader dengan Kabag Rendafung dan Kabag Renmin Itwasum Polri
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 38
b) Penetapan dasar hukum dalam rangka pelaksanaan Proyek Perubahan dalam
bentuk Surat Perintah (Sprin) Irwasum Nomor: Sprin/596/IX/DIK.2.5/2020
tanggal 3 September 2020 yang menunjuk personil-personil sebagai Tim
Efektif pelaksanaan Proyek Perubahan “Strategi Pengawasan Penyelesaian
Dumas Secara Sinergis dan Efektif di Lingkungan Polri”.
Peserta PKN Tingkat I
selaku Project Leader
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 39
c) Rapat koordinasi internal Polri dipimpin oleh project leader antara Itwasum Polri
dengan satker Polri terkait pengawasan penyelesaian Dumas pada 8 September
2020.
Rapat tersebut membahas penyamaan persepsi terkait peningkatan
pengawasan penyelesaian Dumas yang dilakukan lintas stakeholders internal
Polri, yaitu Itwasum, Wassidik Bareskrim, Div Propam, dan Baharkam Polri.
d) Rapat koordinasi penyusunan kebijakan internal Polri dipimpin oleh project
leader yang mengatur mekanisme kolaborasi pengawasan penanganan
Dumas dalam bentuk draft Per Irwasum pada 21 September 2020.
Surat undangan rapat dan dokumentasi foto rapat pada 8 September 2020
Surat undangan,
daftar hadir dan
dokumentasi
foto rapat
tanggal 21
September
2020.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 40
e) Rapat pemantapan penyusunan Peraturan Irwasum tentang pengawasan
penyelesaian Dumas yang dipimpin oleh project leader pada 7 Oktober 2020.
f) Pengajuan Rancangan Per Irwasum
Menindaklanjuti draft final Per Irwasum hasil rapat pemantapan pada 7
Oktober 2020, project leader mengajukan Rancangan Per Irwasum secara
resmi melalui surat Irwasum Nomor: B/623/X/HUK.2/2020/Itwasum tanggal
27 Oktober 2020 ditujukan kepada Kepala Divisi Hukum Polri perihal
Mohon verifikasi atas rancangan Peraturan Irwasum Polri.
Surat undangan rapat dan dokumentasi foto rapat pada 7 Oktober 2020
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 41
g) Pengesahan legal drafting oleh Divkum Polri dengan mengubah bentuk Per
Irwasum menjadi Surat Edaran (SE) Kapolri
Pengesahan oleh Divkum Polri ini disampaikan kepada Itwasum Polri
secara resmi melalui Nota Dinas Divkum Polri nomor: B/ND-
373/XI/HUK.3.2/2020/Divkum perihal hasil verifikasi terhadap Rancangan
Peraturan Irwasum Polri tentang Standar Operasional Prosedur Penanganan
Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Itwasum Polri.
h) Penandatanganan Surat Edaran Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Pengawasan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri.
Angka 4 SE Kapolri tersebut telah secara tegas menyatakan
mekanisme kolaborasi dalam tindak lanjut penyelesaian Dumas yaitu agar
Halaman pertama dan terakhir SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 42
Polri membentuk dan menjalankan Tim gabungan fungsi pengawasan
meliputi internal dan eksternal, terdiri dari:
1. Itwasum Polri, Bareskrim Polri, Divpropam Polri pada tingkat Mabes
Polri, dipimpin oleh Irwasum atau pejabat struktural / fungsional yang
ditunjuk selaku penanggung jawab tim.
2. Itwasda Polda, Bagwassidik Ditreskrim Polda, Bidpropam Polda,
dipimpin oleh Irwasda atau pejabat struktural / fungsional yang ditunjuk
selaku penanggung jawab tim.
3. Pelibatan ahli / profesinal dari internal Kepolisian atau Eksternal
Kepolisian dalam tim dapat ditunjuk atau diminta sesuai dengan obyek
yang diadukan pendumas.
SE Nomor 6 Tahun 2020 mempunyai dampak positif terhadap
percepatan penyelesaian Dumas dikarenakan ha-hal sebagai berikut:
1. SE mewajibkan satker di tingkat Mabes Polri, Polda, dan Polres yang
menerima Dumas wajib memberikan tanggapan atau jawaban dalam
jangka waktu yang telah ditentukan sehingga dalam setahun semua
Dumas telah ditindaklanjuti (angka 3 huruf a, b dan c SE).
2. SE mengatur semua personel Polri baik struktural maupun fungsional
dapat terlibat aktif dalam penyelesaian Dumas (angka 4 SE).
3. SE mengatur Polri untuk membentuk tim gabungan yang dapat
melibatkan kolaborasi antara Satker di tingkat pusat, kewilayahan, dan
stakeholders eksternal Polri (angka 4 SE).
4. SE mewajibkan setiap Satker di tingkat pusat dan kewilayahan harus
melaksanakan SE ini dengan rujukan kewajiban pada Peraturan Disiplin
dan Kode Etik Profesi Polri (angka 5).
Melalui semua pengaturan tersebut diatas yang diperkuat dengan
sosialisasi SE, maka setiap personel Polri meningkatkan penanganan atau
tindak lanjut terhadap Dumas sehingga jumlah Dumas yang diselesaikan
dapat meningkat secara signifikan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 43
i) Sosialisasi Surat Edaran Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 sebagai produk
kebijakan strategis dalam mendorong pengawasan penyelesaian Dumas
secara sinergis dan efektif
Project leader melaksanakan diseminasi SE Kapolri Nomor 6 Tahun
2020 kepada stakeholders eksternal terkait, yaitu Satgas Saber Pungli,
Kemenpan RB, Ombudsman, dan Kompolnas melalui surat Irwasum Nomor:
B/660/XI/DIK.2.5/2020/Itwasum perihal Penyampaian Surat Edaran
Kapolri.
Project leader juga telah melaksanakan kegiatan sosialisasi SE Kapolri
Nomor 6 Tahun 2020 bertempat di Hotel Diradja, Jakarta Selatan pada 6
November 2020. Dalam sosialisasi tersebut, project leader memaparkan isi
dari SE dan menekankan bahwa stakeholders internal Polri harus
membangun sinergi baik internal maupun dengan instansi eksternal dalam
rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas Dumas.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 44
2. Capaian proyek perubahan yang telah mencapai dukungan penuh dari
pimpinan stakeholders internal Polri dan eksternal, yaitu Kompolnas,
Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB untuk menyepakati
dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas di
lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
Pengawasan penyelesaian Dumas harus ditingkatkan karena masih terdapat
hambatan berupa penyelesaian Dumas belum memperoleh atensi level pimpinan
yang memadai. Akibatnya, pengawasan kurang efektif dan penyelesaian Dumas
masih lambat dan persentase penyelesaian Dumas masih rendah (kurang dari
50%).
Oleh karena itu, Proyek Perubahan ini menetapkan fokus untuk
mengatasi hambatan tersebut melalui capaian output kebijakan strategis
berupa koordinasi level pimpinan dan penandatanganan dokumen dukungan
penuh dari stakeholders internal Polri dan eksternal. Dukungan penuh tersebut
selanjutnya ditindaklanjuti oleh Project Leader untuk mendorong perintah
Daftar Hadir dan dokumentasi foto SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020
Project leader menjelaskan isi SE Kapolri
Nomor 6 Tahun 2020 dan menekankan aspek
sinergi dalam percepatan penyelesaian Dumas.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 45
kepada satker dibawahnya untuk meningkatkan kecepatan dan jumlah
penyelesaian Dumas.
Capaian ini diperoleh melalui pelaksanaan hal-hal sebagai berikut:
a) Koordinasi virtual penyamaan persepsi antara Polri dengan stakeholders
eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, dan Satgas Saber Pungli
Project leader melaksanakan koordinasi secara virtual online melalui
aplikasi video conference, yaitu Zoom Meeting dengan agenda pembahasan
penyamaan persepsi terkait pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis
dan efektif di lingkungan Polri yang dihadiri oleh Tim Efektif dengan
stakeholders eksternal yaitu Ombudsman, Kompolnas, dan Satgas Saber
Pungli pada 8 Oktober 2020.
Rapat koordinasi lintas stakeholders tersebut telah menyepakati
pemahaman bersama bahwa penyelesaian Dumas yang baik dan cepat
memerlukan penanganan secara terpadu dalam sebuah tim yang terdiri dari
Polri, Kompolnas, Ombudsman, dan/atau Satgas Saber Pungli. Mekanisme
penyelesaian Dumas secara terpadu lintas instansi tersebut disepakati untuk
diatur dalam kebijakan strategis yang akan ditetapkan oleh Polri.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 46
Surat undangan dan foto rapat virtual Polri-Kompolnas-
Ombudsman-Satgas Saber Pungli tanggal 8 Oktober 2020
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 47
b) Koordinasi dan penandatanganan dukungan penuh dari pimpinan
stakeholders internal Polri
Project leader telah berhasil melaksanakan koordinasi dengan pimpinan
stakeholders internal Polri dan meyakinkan pimpinan untuk mendukung
penuh. Dukungan untuk mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas
di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif dari Pimpinan tersebut
disepakati dalam penandatanganan dokumen dukungan. Koordinasi dan
penandatanganan dukungan penuh pimpinan stakeholders internal
Polri dilaksanakan dengan 7 (tujuh) pimpinan sebagai berikut:
i. Koordinasi dan penandatanganan dukungan Irwasum, Komjen Drs.
Agung Budi Maryoto, M.Si. pada 30 September 2020.
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi
project leader dengan Irwasum Polri
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 48
ii. Dukungan Wairwasum, Irjen Drs. Agung Wicaksono, M.Si pada 1
Oktober 2020.
iii. Dukungan Sahli Kapolri Bidang Manajemen, Irjen Teddy Minahasa
Putra, S.H., S.I.K. pada 3 November 2020.
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi
project leader dengan Wairwasum Polri
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi
project leader dengan Sahli Kapolri Bidang Manajemen
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 49
iv. Dukungan Kadivkum Polri, Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho pada
3 November 2020.
v. Dukungan Kadivhumas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono,
S.I.K., M.Si. pada 21 Oktober 2020.
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi
project leader dengan Kepala Divisi Hukum Polri
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi
project leader dengan Kepala Divisi Humas Polri
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 50
vi. Dukungan Wakabareskrim Polri, Irjen Wahyu Hadiningrat, S.I.K.,
M.H. selaku atasan dari Kabiro Wassidik Bareskrim pada 6
November 2020.
vii. Dukungan Karo Kermaluhkum Divkum Polri, Brigjen Victor
Theodorus Sihombing pada 21 Oktober 2020.
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi
project leader dengan Wakil Kabareskrim Polri
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi
project leader dengan Kermaluhkum Divkum Polri
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 51
c) Koordinasi dan penandatanganan dukungan penuh dari pimpinan
stakeholders eksternal
Project leader telah berhasil melaksanakan koordinasi dengan pimpinan
stakeholders eskternal Polri dan meyakinkan pimpinan untuk mendukung
penuh. Dukungan untuk mekanisme pengawasan dalam penyelesaian Dumas
di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif dari Pimpinan tersebut
disepakati dalam penandatanganan dokumen dukungan. Dengan adanya
dukungan penuh tersebut, maka stakeholders eksternal yaitu Kemenpan RB,
Kompolnas, Ombudsman, dan Satgas Saber Pungli siap untuk menangani
Dumas dalam sebuah tim gabungan tindak lanjut Dumas sebagaimana diatur
dalam SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020. Koordinasi dan penandatanganan
dukungan penuh pimpinan stakeholders eksternal dilaksanakan dengan
4 (empat) pimpinan sebagai berikut:
i. Dukungan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Prof. Dr.
Diah Natalisa pada 20 Oktober 2020.
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi project
leader dengan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 52
ii. Dukungan Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi
selaku (ex officio) Sekretaris Satgas Saber Pungli, Irjen Dr. Agung
Makbul, S.H., M.H. pada 2 November 2020.
iii. Dukungan Komisioner Kompolnas, Yusuf, M.H. pada 7 Oktober 2020.
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi project
leader dengan Sekretaris Satgas Saber Pungli
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi project
leader dengan Komisioner Kompolnas
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 53
iv. Dukungan Kepala Keasistenan Perlakuan Pelaksanaan Saran (KPPS)
Ombudsman, Nyoto Budianto pada 10 Oktober 2020
3. Capaian proyek perubahan yang telah melaksanakan asistensi peningkatan
kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian
Dumas.
Hal penting dan mendesak untuk dilakukan dalam optimalisasi
pengawasan penyelesaian Dumas adalah aspek pengembangan kapasitas sumber
daya manusia di lingkungan Polri dalam bidang pelayanan dan penyelesaian
Dumas. Penyelesaian Dumas secara sinergis tidak hanya memerlukan kebijakan
khusus sebagai landasan hukum, tetapi juga peningkatan kemampuan dan
kualitas personil Polri. Dengan demikian, pengawasan penyelesaian Dumas
dapat dilakukan secara holistik.
Dokumen dukungan penuh dan dokumentasi koordinasi project
leader dengan Kepala KPPS Ombudsman
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 54
Sehubungan dengan hal tersebut, project leader melaksanakan kegiatan
strategis berupa asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam
bidang pelayanan dan penyelesaian Dumas. Asistensi ini dilaksanakan dalam
bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) yang telah dilaksanakan pada 5 November
2020 bertempat di Hotel Diradja, Jakarta Selatan. Dalam Bimtek tersebut, project
leader mendorong personil Polri lintas satker terkait penanganan Dumas untuk
meningkatkan atensi pada penyelesaian Dumas, mengimplementasikan SE
Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan Penanganan Pengaduan
Masyarakat di Lingkungan Polri, dan urgensi membentuk Tim gabungan lintas
satker Polri dan instansi eksternal dalam proses penyelesaian Dumas secara
sinergis dan efektif.
Daftar Hadir dan dokumentasi foto Bimtek Peningkatan Kinerja
Pelayanan dan Penyelesaian Dumas di Lingkungan Polri
Project leader
memaparkan materi
tentang peningkatan
kapasitas personil Polri
dalam rangka
penyelesaian Dumas
secara sinergis dan
efektif.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 55
4. Capaian proyek perubahan yang telah meningkatkan jumlah atau
persentase penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara signifikan.
Capaian-capaian strategis dan holistik berupa kebijakan SE Kapolri
Nomor 6 Tahun 2020 sebagai landasan hukum, dukungan penuh pimpinan
internal dan eksternal serta Bimtek peningkatan kapasitas personil Polri
sebagaimana telah dijelaskan diatas pada tahap jangka pendek Proyek Perubahan
telah menghasilkan capaian yang sangat penting dan nyata, yaitu peningkatan
jumlah atau persentase penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara signifikan
dengan keterangan sebagai berikut:
a. Data menunjukkan bahwa penyelesaian Dumas telah meningkat secara
signifikan, yaitu pada Januari-September 2020 sebesar 64% yang lebih
tinggi hampir dua kali lipat daripada data pada Januari-Mei 2020 sebesar
35,8%.
b. Persentase penyelesaian sebesar 64% pada 2020 ini lebih tinggi secara
signifikan dibandingkan capaian penyelesaian Dumas pada 2019 sebesar
45,8%.
Berikut ini data penyelesaian Dumas pada periode sebelum pelaksanaan
Proyek Perubahan dan periode setelah pelaksanaan Proyek Perubahan.
Periode Jumlah seluruh Dumas
Masih Proses
Selesai Belum Ada Tanggapan
Persentase Penyelesaian
Dumas
Sebelum Pelaksanaan Proyek Perubahan
2019 1003 412 460 131 (460/1003)*100% = 45,8%.
Januari s.d. Mei 2020
589 121 211 257 (211/589)*100% = 35,8%.
Setelah Pelaksanaan Proyek Perubahan
Januari s.d. September 2020
922 200 591 131 (591/922)*100% = 64,1%.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 56
Peningkatan jumlah atau persentase penyelesaian Dumas ini merupakan
output nyata dari pendekatan holistik dalam strategi pengawasan penyelesaian
Dumas yang diterapkan oleh project leader yang mencakup aspek produk
kebijakan sebagai landasan, dukungan penuh pimpinan stakeholders internal dan
eksternal Polri, serta peningkatan kapasitas personil Polri untuk
mengimplementasikan mekanisme penyelesaian Dumas secara sinergis antar
stakeholders.
C. Peta Sumber Daya Proyek Perubahan
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia berasal dari personel Polri dari satuan-satuan kerja Polri
terkait yang memiliki kompetensi terkait proyek perubahan dan ditugaskan
masuk dalam tim efektif.
2. Anggaran
Anggaran terdapat di dalam DIPA Polri dan DIPA instansi stakeholders.
3. Kebijakan
Kebijakan yang mendukung proyek perubahan adalah ditetapkannya Surat
Perintah (Sprin) Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri tentang
pembentukan Tim Efektif atau satuan tugas terkait pelaksanaan proyek
perubahan.
D. Potensi Pengembangan Sumber Daya
Implementasi proyek perubahan membutuhkan kolaborasi dari berbagai
stakeholders strategis yang memiliki kepentingan terkait substansi dan program
dalam proyek perubahan. Stakeholders atau pemangku kepentingan dapat diartikan
sebagai individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara
keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki pengaruh dan kepentingan
terhadap organisasi. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat
dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik yaitu mempunyai
kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap organisasi.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 57
Analisis terhadap stakeholder diperlukan untuk melakukan identifikasi
stakeholder dalam proyek perubahan dikarenakan membawa manfaat sebagai
berikut:
1. Dapat menggunakan pendapat stakeholder untuk kepentingan merancang proyek
perubahan;
2. Mendapatkan dukungan dari stakeholder yang kuat untuk memperoleh lebih
banyak sumber daya, dalam mendukung proyek perubahan;
3. Dapat mengantisipasi kemungkinan adanya reaksi orang lain terhadap proyek
perubahan , sehingga dapat merancang strategi komunikasi yang baik;
4. Berkomunikasi dengan stakeholder, dapat memastikan mereka memahami dan
manfaat dari proyek perubahan; dan
5. Menumbuhkan keterlibatan terhadap upaya perubahan.
Adapun berdasarkan pengaruh dan kepentingannya, stakeholders dapat dibagi
menjadi 4 (empat) macam, yaitu:
1. Stakeholder Promotors, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan yang
besar terhadap proyek perubahan dan kekuatan yang besar untuk mempengaruhi
pelaksanaan proyek perubahan.
2. Stakeholder Latents, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan yang
rendah, namun memiliki pengaruh yang tinggi;
3. Stakeholder Defendants, yaitu stakeholder yang memiliki kepentingan yang
besar, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi proyek perubahan.
4. Stakeholder Apathetics, yaitu stakeholder yang sedikit memiliki kepentingan
dan pengaruh, bahkan dapat dikatakan tidak mengetahui adanya pelaksanaan
proyek perubahan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 58
P
E
N
G
A
R
U
H
Keempat jenis stakeholders tersebut dapat digambarkan dalam matriks kuadran
stakeholders sebagai berikut:
Merujuk pada jenis stakeholders tersebut di atas, dapat dilakukan identifikasi stakeholders
yang terkait dengan proyek perubahan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Stakeholder Promotors, meliputi:
a) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)
Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Polri merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Berkaitan dengan pengaduan masyarakat
(Dumas), Polri memahami bahwa Dumas merupakan bentuk penerapan dari
pengawasan masyarakat yang disampaikan oleh masyarakat kepada Polri berupa
sumbangan pikiran, saran, gagasan atau keluhan yang/pengaduan yang bersifat
membangun.
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah KEPENTINGAN
Latents:
Kepentingan Tinggi Pengaruh Rendah
Promotors:
Kepentingan Tinggi Pengaruh Tinggi
Apathetics:
Kepentingan Rendah Pengaruh Rendah
Defendants:
Kepentingan Tinggi Pengaruh Rendah
Matriks Stakeholders
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 59
Polri mempunyai kepentingan yang tinggi terhadap penyelesaian Dumas karena
salah satu wewenangnya dalam Pasal 15 UU Nomor 2 Tahun 2002 adalah menerima
laporan dan/atau pengaduan, termasuk Dumas. Fungsi penanganan Dumas sebagai
salah satu sarana pengawasan di lingkungan Polri diselenggarakan oleh Inspektorat
Pengawasan Umum Polri (Itwasum Polri).
Berkaitan khusus dengan Dumas, Polri telah menetapkan Peraturan Kapolri Nomor
2 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, Polri merupakan
stakeholder promoter dikarenakan mempunyai kepentingan tinggi dan pengaruh
yang tinggi terhadap proyek perubahan.
b) Ombudsman Republik Indonesia
Ombudsman merupakan stakeholder yang mempunyai kepentingan tinggi dan
pengaruh yang tinggi terhadap proyek perubahan dikarenakan mempunyai tugas,
fungsi, dan wewenang di bidang pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik termasuk pelayanan publik yang dilaksanakan di lingkungan Polri.
Menurut Nomor 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia, salah satu
tugas Ombudsman adalah melakukan koordinasi dengan lembaga negara termasuk
Polri dalam rangka mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan
demikian, Ombudsman memiliki kewenangan untuk bekerjasama dengan Polri
dalam penanganan laporan dan pengaduan masyarakat yang terkait dengan
lingkungan Polri.
c) Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas)
Kompolnas sebagai lembaga negara non-struktural yang dibentuk untuk
melaksanakan fungsi pengawasan fungsional terhadap kinerja Polri tentu
mempunyai kepentingan dan pengaruh yang tinggi terkait pengawasan penyelesaian
Dumas. Aspek penting dalam wewenang Kompolnas berkaitan dengan Dumas
merujuk Pasal 9 Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Komisi
Kepolisian Nasional adalah Kompolnas dapat melakukan kegiatan antara lain:
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 60
menerima dan meneruskan saran dan keluhan masyarakat kepada Polri untuk
ditindaklanjuti;
meminta dan/atau bersama Polri untuk menindaklanjuti saran dan keluhan
masyarakat;
melakukan klarifikasi dan monitoring terhadap proses tindak lanjut atas saran
dan keluhan masyarakat yang dilakukan oleh Polri; dan
mengikuti pemeriksaan dugaan pclanggaran disiplin dan kode etik yang
dilakukan oleh anggota dan/atau Pejabat Polri.
d) Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli)
Satgas Saber Pungli merupakan stakeholder yang mempunyai kepentingan tinggi dan
pengaruh yang tinggi terhadap proyek perubahan dikarenakan Satgas Saber Pungli
merupakan wujud nyata upaya terpadu dalam menangani salah satu substansi dalam
pengaduan masyarakat di lingkungan Polri, yaitu dugaan pungli yang dilakukan oleh
anggota Polri dalam pelaksanaan pelayanan publik. Peran Dumas juga ditekankan
dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas
Sapu Bersih Pungutan Liar yang mencantumkan bahwa masyarakat dapat berperan
serta dalam pemberantasan pungutan liar, baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui media elektronik atau non elektronik, dalam bentuk pemberian
informasi, pengaduan, pelaporan, dan/atau bentuk lain sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Stakeholder Latents, meliputi:
a) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)
DPR RI sebagai kekuasaan legislatif dalam penyusunan peraturan perundang-
undangan mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap proses pengaduan masyarakat
terhadap kinerja pelayanan publik oleh lembaga negara termasuk Polri. DPR RI
dapat secara aktif menerima usulan penyempurnaan Undang-Undang atau
Rancangan Undang-Undang yang baru yang dapat memperkuat pengawasan
penyelesaian Dumas.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 61
Meskipun DPR mempunyai pengaruh yang tinggi, namun DPR mempunyai
kepentingan yang rendah karena belum mempunyai kemauan politik (political will)
atau politik hukum yang memadai dalam menyempurnakan peraturan perundang-
undangan terkait pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.
Dengan demikian, DPR RI merupakan stakeholder latents karena mempunyai
pengaruh yang tinggi, namun kepentingan yang rendah terhadap proyek perubahan.
b) Akademisi
Akademisi sebagai kaum intelektual terutama akademisi di bidang hukum dan
ekonomi mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap penegakan hukum karena dapat
memberikan pendapat atau dukungan terhadap penguatan pengawasan penyelesaian
Dumas di lingkungan Polri dan dapat mengajukan suatu kajian akademis dari sisi
penyempurnaan regulasi.
Namun, akademisi terkait isu Dumas pada pelayanan publik di lingkungan Polri saat
ini masih mempunyai kepentingan yang rendah dikarenakan penelitian terkait
pentingnya pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri belum banyak
dijadikan sebagai objek penelitian oleh akademisi.
Dengan demikian, akademisi merupakan stakeholder latents karena mempunyai
pengaruh yang tinggi, namun kepentingan yang rendah terhadap proyek perubahan.
3. Stakeholder Defendants, meliputi:
a) Masyarakat
Masyarakat mempunyai kepentingan yang tinggi terkait Proyek Perubahan
dikarenakan masyarakat merupakan entitas utama yang harus dilayani dengan baik
dalam pelayanan publik oleh lembaga negara termasuk Polri. Apabila masyarakat
menemukan dugaan pelanggaran dalam pelayanan publik, maka masyarakat dapat
menyampaikan Dumas melalui berbagai sarana.
Namun, masyarakat mempunyai pengaruh yang rendah terkait pengawasan
penyelesaian Dumas karena tidak dapat mengintervensi Polri dan lembaga terkait
mengenai bentuk tindak lanjut dan penyelesaian Dumas. Masyarakat hanya berhak
memperoleh pemberitahuan mengenai tindak lanjut terhadap Dumas. Hal ini
sebagaimana yang diatur di dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 62
Publik Pasal 18 ayat (c) bahwa masyarakat berhak mendapatkan tanggapan terhadap
pengaduan yang diajukan.
Dengan demikian, masyarakat merupakan stakeholder defendant karena mempunyai
kepentingan yang tinggi, namun pengaruh yang rendah.
b) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
LSM merupakan organisasi non-profit yang dibentuk oleh masyarakat sipil yang
dapat digunakan oleh publik sebagai sarana menyampaikan Dumas kepada Polri.
LSM mempunyai kepentingan yang tinggi terkait Dumas dalam pelayanan publik
termasuk di lingkungan Polri karena dapat menyampaikan Dumas dan dapat
menyuarakan pendapat ke media massa secara lebih kuat. Salah satu LSM yang aktif
dalam menyoroti dan mengawasi kinerja Polri adalah Indonesia Police Watch (IPW).
Namun, LSM mempunyai pengaruh yang rendah terkait pengawasan penyelesaian
Dumas karena tidak dapat mengintervensi Polri dan lembaga terkait mengenai
bentuk tindak lanjut dan penyelesaian Dumas. LSM hanya dapat melakukan
pemantauan dan dapat mengajukan pertemuan dengan Polri dalam rangka
memberikan saran dan masukan kepada Polri. Dengan demikian, LSM merupakan
stakeholder defendant karena mempunyai kepentingan yang tinggi, namun pengaruh
yang rendah.
c) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas)
Kementerian PPN/Bappenas dalam publikasi dokumen di website resminya
(https://www.bappenas.go.id/files/4013/7637/9049/Manajemen_Pengaduan_Masya
rakat_Dalam_Pelayanan_Publik.pdf) pada tahun 2010 dengan judul “Laporan
Kajian Manajemen Pengaduan Masyarakat dalam Pelayanan Publik” memandang
Dumas sebagai salah satu hak masyarakat dalam pelayanan publik. Berdasarkan
pandangan tersebut, Kementerian PPN/Bappenas mempunyai kepentingan yang
tinggi yang ditunjukkan dengan dorongan kepada masyarakat agar menyampaikan
keluhan atau masukan atas pelayanan yang diterima apabila para pelaksana dan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 63
penyelenggara melakukan penyimpangan standar pelayanan. Selain itu, masyarakat
juga berhak untuk memperoleh tanggapan atas pengaduannya.
Namun, Kementerian PPN/Bappenas mempunyai pengaruh yang rendah karena
kewenangannya hanya sampai dari sisi perencanaan dan kajian mengenai pengaduan
masyarakat. Kementerian PPN/Bappenas tidak mempunyai wewenang sampai
kepada proses pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri. Dengan
demikian, Kementerian PPN/Bappenas merupakan stakeholder defendant karena
mempunyai kepentingan yang tinggi, namun pengaruh yang rendah.
d) Media massa
Media massa mempunyai kepentingan yang tinggi terhadap proyek perubahan
karena media massa selalu menaruh perhatian atau atensi dalam dinamika tindak
lanjut pengaduan masyarakat terutama yang disampaikan oleh LSM termasuk
Dumas di lingkungan Polri.
Namun, media massa mempunyai pengaruh rendah karena tidak dapat melakukan
intervensi terhadap proses pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri.
Dengan demikian, media massa merupakan stakeholder defendant karena
mempunyai kepentingan yang tinggi, namun pengaruh yang rendah.
4. Stakeholder Apathetics, yaitu pemerintah daerah.
Pemerintah daerah mempunyai pengaruh yang rendah terkait proyek perubahan karena
tidak mempunyai tugas, fungsi, dan wewenang yang memiliki keterkaitan langsung
dengan pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri. Pemerintah daerah juga
mempunyai kepentingan yang rendah karena pengawasan penyelesaian Dumas ditangani
oleh instansi di tingkat pusat. Dengan demikian, pemerintah daerah merupakan
stakeholder apathetic karena mempunyai kepentingan yang rendah dan pengaruh yang
rendah.
Mitra stakeholders yang terkait proyek perubahan tersebut dapat digambarkan dalam matriks
kuadran dibawah ini:
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 64
Setelah dilaksanakan Proyek Perubahan, project leader berhasil menjalin
kerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Kemenpan RB), yaitu dengan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan
RB. Dalam kerjasama tersebut, project leader telah berhasil mendorong Kemenpan
RB sebagai stakeholder yang mempunyai kepentingan tinggi dan pengaruh yang
tinggi terhadap proyek perubahan karena mempunyai tugas yang berkaitan langsung
dengan penanganan Dumas, yaitu tugas Kemenpan RB dalam mewujudkan Zona
Integritas di seluruh lingkungan instansi pemerintah, termasuk di lingkungan Polri.
Tugas tersebut diatur secara rinci dalam Peraturan Menpan RB Nomor 10 Tahun
2019 tentang Perubahan atas Permenpan RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Tinggi
Rendah
Rendah
KEPENTINGAN
Latents:
Promotors:
Apathetics:
Defendants:
Matriks Mitra Stakeholders sebelum pelaksanaan Proyek Perubahan
Tinggi
Tinggi
1) DPR RI
2) Akademisi
1. Polri
2. Ombudsman
3. Kompolnas
4. Satgas Saber Pungli
1) Pemda 1) Masyarakat
2) Lembaga Swadaya
Masyarakat
3) Kementerian
PPN/Bappenas
4) Media massa
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 65
Permenpan RB tersebut mengatur salah satu indikator yang perlu dilakukan
untuk menerapkan penguatan pengawasan adalah pengaduan masyarakat (Dumas).
Pengukuran indikator Dumas yang harus dicapai dengan baik oleh seluruh instansi
pemerintah, termasuk Polri adalah dengan mengacu pada kondisi yang seharusnya
dilakukan, yaitu:
unit kerja telah mengimplementasikan kebijakan pengaduan masyarakat;
unit kerja telah melaksanakan tindak lanjut atas hasil penanganan pengaduan
masyarakat;
unit kerja telah melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan
masyarakat; dan
unit kerja telah menindaklanjuti hasil evaluasi atas penanganan pengaduan
masyarakat.
Dengan demikian, stakeholder promotor yang sangat mendukung pelaksanaan
Proyek Perubahan berhasil ditambahkan satu pihak, yaitu Kemenpan RB.
Tinggi
Rendah
Rendah
KEPENTINGAN
Latents:
Promotors:
Apathetics:
Defendants:
Tinggi
Tinggi
1) DPR RI
2) Akademisi
1. Polri
2. Ombudsman
3. Kompolnas
4. Satgas Saber Pungli
5. Kemenpan RB
1) Pemda 1) Masyarakat
2) Lembaga Swadaya
Masyarakat
3) Kementerian
PPN/Bappenas
4) Media massa
Matriks Mitra Stakeholders setelah pelaksanaan Proyek Perubahan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 66
E. Strategi Komunikasi
Komunikasi pada level kebijakan secara umum harus mempunyai strategi yang
mampu membangun iklim yang kondusif bagi organisasi dan stakeholders untuk
mencapai tujuan. Strategi komunikasi yang efektif mempunyai ciri-ciri yaitu
kesatuan komando, jelas, responsif, dialogis, konsisten, pentahapan dengan waktu
yang terukur, dan terbuka terhadap evaluasi.
Teknik komunikasi yang akan digunakan dalam proyek perubahan ini secara garis
besar adalah menentukan tujuan bersama dengan stakeholders, menentukan pesan
kunci (key message), dan menentukan sarana (channel) dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. Penentuan tujuan bersama dengan stakeholders
Teknik untuk menentukan tujuan bersama dengan stakeholders adalah
menentukan kebutuhan stakeholder, memahami hal-hal yang dibutuhkan oleh
stakeholder, dan menyampaikan hal-hal yang diinginkan oleh proyek perubahan
ini. Pembuatan identifikasi dan sinkronisasi daftar kebutuhan stakeholders dan
pelaksana proyek perubahan merupakan kunci keberhasilan untuk menentukan
tujuan komunikasi yang tepat ke setiap stakeholder sehingga dapat bergerak
bersama mencapai tujuan.
2. Penentuan pesan kunci (key message)
Pelaksana proyek perubahan akan memastikan untuk menyampaikan pesan kunci
proyek perubahan ini adalah tidak hanya untuk kepentingan organisasi Itwasum,
namun juga untuk kepentingan peningkatan kualitas pelayanan publik oleh
anggota Polri dan peningkatan efektifitas pengawasan penyelesaian Dumas,
khususnya Dumas di lingkungan Polri. Pesan kunci lainnya yang harus
disampaikan dalam pelaksanaan proyek perubahan adalah program-program
dalam proyek ini juga dapat membawa kemajuan bagi instansi stakeholder
promotor utama, yaitu Ombudsman, Kompolnas dan Satgas Saber Pungli.
3. Penentuan sarana (channel)
Pelaksanaan strategi komunikasi dalam mengimplementasikan proyek
perubahan ini secara garis besar akan dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut:
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 67
a. Komunikasi melalui rapat koordinasi dalam rangka penyamaan persepsi dan
asistensi baik pertemuan tatap muka dan virtual melalui aplikasi online video
conference
Sarana komunikasi untuk mempercepat pemahaman dan penyamaan persepsi
diantara para stakeholders adalah melalui penyelenggaraan rapat koordinasi
atau pertemuan. Pertemuan dilaksanakan melalui rapat koordinasi di kantor
Polri atau di kantor stakeholders terkait. Pertemuan juga dapat dilaksanakan
secara virtual melalui aplikasi video conference.
b. Komunikasi melalui surat formal dan surat elektronik (email)
Sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan dokumentasi atau
pencatatan hasil komunikasi melalui surat formal dan email. Dalam hal
percepatan birokrasi, hasil komunikasi dapat disampaikan melalui email
untuk memperoleh tanggapan awal pada kesempatan pertama.
F. Kendala (Potential Risk) dan Mitigasi
Risiko-risiko yang harus diantisipasi bagi keberhasilan pencapaian tujuan proyek
perubahan sesuai waktu yang telah ditetapkan dapat diidentifikasi dari lingkup
internal dan eksternal dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Risiko dari internal
Terbatasnya jumlah personil dan rotasi/mutasi personil sebelum selesainya
proyek perubahan, sehingga personil yang dilibatkan pada Surat Tugas tim
efektif tiap unit kerja minimal 2 orang agar tugas yang menjadi tanggung jawab
unit kerja tersebut dapat tetap dikerjakan.
2. Risiko dari eksternal
Tingginya intensitas rotasi/mutasi dari LO yang ditunjuk sehingga
dikhawatirkan tidak tercapai kontinuitas pelaksanaan mekanisme
pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif di lingkungan
Polri.
Sering ditemukan fakta bahwa individu yang memiliki data penanganan
Dumas merupakan auditor yang mempunyai mobilitas dan beban kerja yang
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 68
besar, sehingga dikhawatirkan terhadap risiko tidak optimalnya data yang
disampaikan oleh auditor kepada LO.
Mengantisipasi berbagai resiko yang akan menggagalkan pengembangan ini, Project
Leader membuat mitigasi sebagai berikut:
1. Perencanaan program yang baik dengan disertai mitigasi risiko yang terukur.
Mitigasi risiko dilakukan sejak awal sehingga dapat meminimalisir risiko-risiko
yang berpotensi menghambat pelaksanaan proyek perubahan. Mitigasi risiko
dilakukan melalui perencanaan sejak awal dengan cara melakukan koordinasi
yang intensif dengan stakeholders internal dan eksternal.
2. Konsistensi untuk melaksanakan hal-hal yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan sesuai milestones dan target waktu yang telah disepakati.
3. Peningkatan kerja tim efektif secara optimal dalam melaksanakan proyek
perubahan.
4. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek perubahan; dan
5. Konsultasi yang intensif dengan mentor dan coach sehingga pelaksanaan proyek
perubahan dapat selalu terukur dan terkendali.
IX. ANALISIS KOLABORASI SEBAGAI FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
Seluruh pencapaian tersebut diatas merupakan hasil dari kolaborasi yang erat antara
project leader dengan semua stakeholders, baik stakeholders internal dan eksternal.
Kolaborasi yang baik adalah kolaborasi yang menggunakan komunikasi secara langsung,
yaitu melalui pertemuan tatap muka, pertemuan virtual melalui aplikasi video conference
dan telepon dan secara tidak langsung, yaitu melalui surat tertulis. Komunikasi dan
koordinasi akan semakin memperkuat kepercayaan (trust building) dalam kerjasama
antar lembaga. Kepercayaan adalah kunci utama dalam membangun komitmen dan
kebijakan yang kuat diantara para stakeholders dalam rangka melaksanakan strategi
yang dilaksanakan oleh project leader dalam proyek perubahan ini, yaitu strategi
pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
Berdasarkan uraian capaian proyek perubahan tersebut diatas, dapat diketahui
bahwa project leader dalam setiap pelaksanaan pentahapan selalu melibatkan kolaborasi
dengan stakeholders internal dan eksternal sebagai berikut:
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 69
1. Kolaborasi dengan stakeholders internal
project leader selalu melakukan kolaborasi dengan stakeholders internal, yaitu
dengan Pimpinan Polri, Tim Efektif, dan unit kerja internal Polri diantaranya
Itwasum, Divkum, Div Propam, Biro Wassidik Bareskrim, dan Div Humas.
2. Kolaborasi dengan stakeholders eksternal
project leader juga telah melakukan kolaborasi dengan stakeholders eksternal secara
intensif, yaitu dengan Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan
Kemenpan-RB.
Keberhasilan proyek perubahan yang telah memperoleh capaian-capaian strategis
merupakan peningkatan yang signifikan bagi stakeholders di Indonesia dalam melakukan
penguatan pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif. Upaya penguatan
ini harus menjadi perhatian bersama seluruh stakeholders terkait dalam rangka
memberikan pelayanan publik yang prima dalam menindaklanjuti pengaduan dari
masyarakat.
Pelaksanaan proyek perubahan ini semakin mempunyai arti strategis dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik oleh Polri dalam menyelesaikan Dumas
sehingga dapat meningkatkan ketertiban dan keamanan bagi masyarakat. Kualitas
pelayanan publik didorong dari aspek dukungan penuh dari stakeholders internal Polri
dan stakeholders eksternal terkait. Adapun aspek penanganan dan penyelesaian Dumas
didorong melalui penetapan kebijakan strategis Polri untuk mendorong pelaksanaan
mekanisme pengawasan penyelesaian Dumas secara sinergis dan asistensi peningkatan
kualitas atau kemampuan anggota Polri dalam menyelesaikan Dumas. Kedua aspek
tersebut telah secara tegas dinyatakan dalam capaian proyek perubahan yang bersifat
kebijakan strategis, yaitu dukungan penuh pimpinan internal dan eksternal, penetapan
kebijakan strategis berupa SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pengawasan
Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri yang diperkuat dengan
sosialisasi SE tersebut, dan Bimtek peningkatan kemampuan penyelesaian Dumas.
Dalam SE Kapolri tersebut telah secara tegas menyatakan mekanisme kolaborasi
dalam tindak lanjut penyelesaian Dumas yaitu agar Polri menurunkan Tim gabungan
fungsi pengawasan meliputi internal dan eksternal, terdiri dari:
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 70
4. Itwasum Polri, Bareskrim Polri, Divpropam Polri pada tingkat Mabes
Polri, dipimpin oleh Irwasum atau pejabat struktural / fungsional yang
ditunjuk selaku penanggung jawab tim.
5. Itwasda Polda, Bagwassidik Ditreskrim Polda, Bidpropam Polda,
dipimpin oleh Irwasda atau pejabat struktural / fungsional yang ditunjuk
selaku penanggung jawab tim.
6. Pelibatan ahli / profesinal dari internal Kepolisian atau Eksternal
Kepolisian dalam tim dapat ditunjuk atau diminta sesuai dengan obyek
yang diadukan pendumas.
Dukungan penuh pimpinan Kementerian/Lembaga dan capaian proyek perubahan
yang semuanya bersifat kolaboratif dan melibatkan stakeholders terkait merupakan
sebuah batu pijakan (stepping stones) yang strategis dalam rangka memperkuat
pengawasan penyelesaian Dumas, dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri
yang profesional, akuntabel dan transparan dapat semakin ditingkatkan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 71
X. PERSETUJUAN PROJECT SPONSOR (MENTOR)
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 72
XI. KESIMPULAN
Dari pelaksanaan proyek perubahan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Strategi pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan
efektif sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan sebagai solusi yang efektif
terhadap berbagai kendala dan hambatan dalam penyelesaian Dumas yang masih
bersifat parsial dan lambat.
2. Strategi pengawasan penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan
efektif diimplementasikan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Memperoleh dukungan penuh dari pimpinan stakeholders internal Polri dan
eksternal, yaitu Kompolnas, Ombudsman, Satgas Saber Pungli, dan Kemenpan RB
untuk menyepakati dan melaksanakan mekanisme pengawasan dalam penyelesaian
Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif.
b. Menetapkan kebijakan strategis Polri yang mengatur mekanisme pengawasan dalam
penyelesaian Dumas di lingkungan Polri secara sinergis dan efektif yang diperkuat
dengan sosialisasi kebijakan tersebut.
c. Melaksanakan asistensi peningkatan kualitas pelayanan publik Polri dalam bidang
pelayanan dan penyelesaian Dumas.
XII. LESSON LEARNT DAN REKOMENDASI
A. Lesson Learnt
Nilai-Nilai Kepemimpinan yang dipahami dan dilaksanakan oleh project leader
selama Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I meliputi:
1. Berpikir holistik
Project leader memahami sepenuhnya bahwa seorang pemimpin yang baik
harus mampu berpikir secara keseluruhan dari segala aspek yang terkait. Oleh karena
itu, Project leader mendorong seluruh aspek terkait penguatan pengawasan
penyelesaian Dumas secara holistik dengan dukungan penuh Pimpinan stakeholders
internal dan eksternal untuk memberikan komando perintah percepatan penyelesaian
Dumas secara sinergis, menyusun dan mendorong penetapan aspek landasan hukum
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan XLVI Tahun 2020 Lembaga Administasi Negara 73
berupa SE Kapolri yang diperkuat dengan sosialisasi SE tersebut serta Bimtek
peningkatan kualitas penyelesaian Dumas.
2. Budaya kerja kolaboratif
Project leader memahami sepenuhnya bahwa kolaborasi yang baik merupakan
hal yang mutlak diperlukan dalam pelaksanaan strategi dan mekanisme. Kolaborasi
senantiasa melibatkan stakeholders internal dan eksternal yang dilakukan baik secara
vertikal maupun horizontal dalam struktur birokrasi.
B. Rekomendasi
1. Agar Polri secara berkelanjutan menindaklanjuti dukungan penuh pimpinan
stakeholders Polri bekerjasama dengan stakeholders terkait secara nasional dalam
peningkatan penyelesaian Dumas secara sinergis dan efektif.
2. Agar Polri mengimplementasikan SE Kapolri Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Pengawasan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri secara
seksama dan penuh tanggung jawab.
3. Agar Polri, Kompolnas, Ombudsman, Kemenpan RB, dan Satgas Saber Pungli
senantiasa meningkatkan kolaborasi dan sinergitas pengawasan penyelesaian Dumas
dalam rangka meningkatkan jumlah penyelesaian Dumas.