laporan lithofacies
DESCRIPTION
pembahasanTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Maksud Dapat menggunakan aplikasi surfer sebagai media untuk melakukan interpretasi dalam mengolah data. Dapat membedakan SSR, Isochore dan Isopach. Dapat mengetahui potensi suatu daerah dari data surfer. Menbuat peta sand shale ratio. Membuat peta isochore dan isopach. Membuat peta kombinasi 1 dan 2 (over lay).
1.2 Tujuan Dapat menggunakan aplikasi surfer sebagai media untuk melakukan interpretasi dalam mengolah data. Dapat membedakan SSR, Isochore dan Isopach. Dapat mengetahui potensi geologi suatu daerah berdasarkan data bawah permukan. Penentuan arah material sedimen klastik. Penentuan zona yang berpotensi sebagai cadangan minyak, gas atau air. Penentuan arah laut terbuka dan perkembangan sedimen klastik ataupun non klastik.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari, tanggal: Kamis, 7 November 2014 Waktu: 15:30 - Selesai Tempat: Ruang 301, Gedung Pertamina Sukowati Teknik Geologi UNDIP.BAB IIKAJIAN TEORI
2.1Pembagian Peta GeologiPada saat pemetaan geologi maka akan dapat menghasilkan peta geologi. Peta geologi terbagi kedalam dua bagian, yaitu:a) Peta permukaan, merupakan peta yang dihasilkan dari data permukaan (outcrop)b) Peta bawah permukaan, merupakan peta yang dihasilkan dari data bawah permukaan.Peta bawah permukaan sendiri dapat dibagi lagi, yaitu terdiri atas: Struktur Stratigrafi : terbagi menjadi dua, yaitu: Isopach: untuk mengukur ketebalan lapisan sebenarnya Fasies : dapat menghasilkan Peta Litofasies, Peta Biofasies, Peta TektofasiesPeta bawah permukaan dapat menggambarkan kondisi geologi bawah permukaan. Hal tersebut merupakan informasi sangat penting terutama dalam eksplorasi minyak dan gas bumi.Datanya dapat diperoleh melalui 2 cara, antara lain :1) LangsungBerupa wujud asli yang kemudian diperiksa dan diteliti. Contoh: drill core, drill cutting, sumur atau parit uji (khusus untuk geologi teknik)2) Tak langsungRekaman mengenai kondisi batuan, dikirim secara mekanik melalui lubang bor atau seismik. Contoh: log mekanik (log litologi, log porositas, log caliper), rekaman hasil survei seismik pantul atau bias. Sifat-sifat peta bawah permukaan : Kuantitatif, dinyatakan dalam garis kontur Dinamik, tidak final dan tidak statis Estetif, tidak meninggalkan unsur seni Interpretatif
2.2Macam-macam Peta Bawah Permukaan1. Peta struktur konturMerupakan peta yang menggambarkan konfigurasi perlapisan batuan bawah permukaan terhadap bidang referensi, misalnya muka laut, elevasi kelly bushing. Peta ini berguna untuk mencari arah / posisi jebakan minyak dan gas bumi, mengetahui keadaan suatu lapisan pada saat lapisan lain diendapkan, memetakan posisi jebakan mineral, dan analisa stratigrafi.2. Peta IsopachPada peta ini, yang digambar merupakan ketebalan sesungguhnya. Peta ini mampu memperlihatkan ketebalan lapisan reservoir. Peta seperti ini sangat baik memperlihatkan tubuh reservoir yang dibatasi secara lateral oleh pembajian dan batas erosi, karena dalam hal ini lapisan secara tegas dipisahkan oleh bidang perlapisan. Jika lensalensa atau lapisan individual yang dipetakan, maka pemetaan disebut lense-mapping. 3. Peta isochorePada peta ini, yang digambar merupakan ketebalan semu.Peta ini dapat digunakan untuk mengetahui arah penebalan unit stratigrafi, untuk mengetahui gambaran ketebalan reservoar, dan mengetahui jumlah cadangan minyak atau gas. Sifat dari peta adalah dapat dibuat bila ada 2 lapisan penunjuk.Tebal lapisan data log dan harus dikoreksi bila dip > 5o.
Ket: h = tebal semu = dip lapisan t = tebal sebenarnya
t = h cos
Gambar 2.1 Perhitungan Dip Lapisan
Macam-macam Peta Isopach : Peta Isopach Total ( gross isopach map )Peta ini menggambarkan gabungan ketebalan batupasir dengan isinya. Peta Isopach Batupasir ( net sand isopach map )Peta yang menunjukkan ketebalan dari tempat / wadahnya. Peta Isopach Minyak ( net oil isopach map )Peta yang menggambarkan ketebalan fluida
2.3FaciesFasies adalah kelompok litologi dengan ciri-ciri tertentu yang merupakan hasil dari suatu proses pengendapan ( Selley, 1978 ).Fasies merupakan aspek fisik, kimiawi dan biologi pada sedimen didalam kesamaan waktu geologi ( SSI, 1996 ). Individu fasies : unit tubuh batuan yang dapat dikenali atas dasar kenampakan litologi yang khas yaitu komposisi, ukuran butir, karakteristik lapisan dan struktur sedimenter.
2.4Macam-Macam Peta Lithofacies1. Single Componenta. Peta isolith :menggambarkan ketebalan suatu komponen terpilih dalam suatu unit stratigrafi.b. Peta Prosentase:menggambarkan ketebalan suatu komponen terpilih ( dibagi tebal total unit stratigrafi ).2. Multi ComponentPeta Rasio : perbandingan antara sekumpulan batuan dengan kumpulan batuan lain.Contoh : Peta SSR ( Sand-Shale Ratio Map ), peta CR ( Clastic RatioMap ).Cara perhitungan untuk mendapatkan data pada peta SSR dan CR, yaitu: tebal sedimen klastikCR =
tebal sedimen tebal konglomerat + batupasirsandSSR =
tebal lanau + lempungshalePeta Sand Shale Ratio akan memperlihatkan dengan garis kontur perbandingan jumlah ketebalan interkalasi pasir terhadap sisipan serpih pada suatu interval lapisan. Peta ini lebih tepat untuk perubahan fasies yang bersifat penyerpihan yang diwujudkan oleh jari jemari.
2.5Peta PaleogeografiMerupakan peta yang menggambarkan kondisigeografi masa lampau
2.6Peta Paleotektonik
Tabel 2.1 Pengelompokan Facies Berdasarkan Harga CR dan SSRNama GrupBatas CRBatas SSRCiri Ciri Umum
Sandstone > 8> 8Batupasir > 79%
Sand-shale> 81 8Batupasir >shale; batugamping < 11%
Shale-sand> 81/8 1Batupasir 8< 1/8Shale> 79%
Sand-lime1 8> 1Batupasir >shale; batugamping 11 50%
Shale-lime1 8< 1Batupasir 1Batugamping 50 80%; batupasir >shale
Lime-shale - 1< 1Batugamping 50 80%; batupasir < shale
limestone< Semua hargaBatugamping > 80%
2.7Digram Perbandingan CR dan SSRNON CLASTIC
CR
SHALESANDD
SSR
Gambar 2.2 Diagram Perbandingan CR dan SSR
BAB IIIMETODOLOGI
3.1Cara Kerja1.Pembuatan peta isopacha. Pengolahan data. b. Penghitungan ketebalan sebenarnya (t), dengan cara mengurangi ketebalan bawah formasi dengan ketebalan atas formasi.c. Setelah diperoleh data t, nilai t tersebut digunakan sebagai z pada pembuatan peta isopach. 2. Pembuatan peta Sand Shale Ratio (SSR)a. Pengolahan datab. Penghitungan rasio batupasir (sandstone) dengan batuserpih (shale), dengan cara : tebal konglomerat + batupasirsandSSR =
tebal lanau + lempungshalec. Setelah diperoleh data rasio, nilai rasio tersebut digunakan sebagai z pada pembuatan peta SSR3. Pembuatan peta kombinasi Isopach dan SSRHasil peta Isopach dan SSR digabungkan dengan cara dioverlay pada software Surfer.4. Interpretasi
3.2Diagram AlirMulai
Persiapan alat dan bahan
Perhitungan data Isochore, Isopach dan SSR menggunakan microsoft excel
Membuat peta kontur dari data Isochore, Isopach dan SSR menggunakan software Surfer
Pemberian warna pada kontur sesuai dengan ketinggian dan ketebelan. (untuk kontur isopach dan isochore)
Pemberian warna pada kontur SSR sesuai dengan ukuran litologi
Penggabungan antar dua kontur maupun bentuk 3 dimensinya sebagai data tambahan untuk interpretasi
Pembuatan Laporan
Selesai
BAB IVPENGOLAHAN DATA
4.1TabelBatas Formasi BawahBatas Formasi AtasIsochore hStrike/dipIsopach txySandShaleSSR
88958330650/50196,758465483261,6809816
65838127750/50178,111297437656,72307692
1832358147450/50947,7825167765713,6140351
108532476150/50489,3234164713712,7297297
95948347650/50306,06815128271316,3129771
88568420150/50129,243317213730,4285714
6786285050/5032,1519117363871,90180879
1718568115050/50739,45111187920,7777778
1998748125050/50803,75170635817,83950617
94848846050/50295,781689877313,5205479
1818768105050/50675,151839412047,05
23482354650/503,8581753711891,96296296
145082162950/50404,447194183822,875
108465642850/50275,2041654873513,9142857
108685423250/50149,1761597931814,38121547
109838671250/50457,8161878851725,14534884
121048172950/50468,7471983222512,88
1846422142450/50915,632187188852,21176471
84558326250/50168,4662653812019,05
1738678106050/50681,58186479706,84285714
1828472135650/50871,9081637418500,87176471
1459385107450/50690,5821755372871,87108014
129938891150/50585,773831541680,91666667
104749954850/50352,3641724826460,74613003
2528598193050/501240,99160151246,29166667
183978650/5055,2981940380
2802435236750/501521,98115223213210,17562453
81558223350/50149,8191714383191,37304075
102254547750/50306,71115157743450,13279632
88378110250/5065,5869101059870,10638298
4.2Koreksi IsochoreBatas Formasi BawahBatas Formasi AtasIsochore hxy
88958330646
658381277297
18323581474516
1085324761416
9594834761512
885684201317
678628501911
17185681150111
19987481250170
948488460168
18187681050183
234823546175
1450821629194
1084656428165
1086854232159
1098386712187
1210481729198
18464221424187
845583262265
17386781060186
18284721356163
14593851074175
129938891183
1047499548172
25285981930160
1839786194
28024352367152
815582233171
1022545477151
883781102910
Cara Perhitungan Isochore :Isochore = Batas bawah formasi Batas atas formasi
IsopachIsochore hStrike/dipIsopach txy
30650/50196,75846
27750/50178,111297
147450/50947,782516
76150/50489,323416
47650/50306,0681512
20150/50129,243317
5050/5032,151911
115050/50739,45111
125050/50803,75170
46050/50295,78168
105050/50675,15183
650/503,858175
62950/50404,447194
42850/50275,204165
23250/50149,176159
71250/50457,816187
72950/50468,747198
142450/50915,632187
26250/50168,466265
106050/50681,58186
135650/50871,908163
107450/50690,582175
91150/50585,77383
54850/50352,364172
193050/501240,99160
8650/5055,298194
236750/501521,981152
23350/50149,819171
47750/50306,711151
10250/5065,586910
Cara Perhitungan Isopach :Isopach = Isochore * cos (strike/dip)
SSRxySandShaleSSR
465483261,6809816
297437656,72307692
5167765713,6140351
4164713712,7297297
15128271316,3129771
317213730,4285714
19117363871,90180879
111187920,7777778
170635817,83950617
1689877313,5205479
1839412047,05
1753711891,96296296
194183822,875
1654873513,9142857
1597931814,38121547
1878851725,14534884
1983222512,88
187188852,21176471
2653812019,05
186479706,84285714
1637418500,87176471
1755372871,87108014
831541680,91666667
1724826460,74613003
160151246,29166667
1940380
15223213210,17562453
1714383191,37304075
15157743450,13279632
9101059870,10638298
Cara Perhitungan SSR :SSR =
4.3Peta Kontur dan 3D4.3.1 Peta Isochore
Gambar 4.1 Peta Isochore
Keterangan : 500 = Garis Kontur= Lapisan Tebal= Lapisan Sedang= Lapisan Tipis
4.3.2 Peta 3 Dimensi Isochore (Overlay) dengan Kontur Isochore
Gambar 4.2 Peta 3 Dimensi Isochore (Overlay) dengan Kontur Isochore
Keterangan : 500 = Garis Kontur= Lapisan Tebal= Lapisan Sedang= Lapisan Tipis
4.3.3 Peta Isopach
Gambar 4.3 Peta Isopach
Keterangan : 500 = Garis Kontur= Lapisan Tebal= Lapisan Sedang= Lapisan Tipis
4.3.4 Peta 3 Dimensi Isopach (Overlay) dengan kontur Isopach
Gambar 4.4 Peta 3 Dimensi Isopach (Overlay) dengan Kontur Isopach
Keterangan : 500 = Garis Kontur= Lapisan Tebal= Lapisan Sedang= Lapisan Tipis
4.3.5 Peta Kontur SSR
Gambar 4.5 Peta Kontur SSR
Keterangan : 500 = Garis Kontur= Sandstone= Sand - shalestone= Shale - sandstone= Shale
4.3.6 Peta 3 Dimensi SSR (Overlay) dengan Kontur SSR
Gambar 4.6 Peta 3 Dimensi SSR (Overlay) dengan Kontur SSR
Keterangan : 500 = Garis Kontur= Sandstone= Sand - shalestone= Shale - sandstone= Shale
4.3.7 Peta Overlay Kontur SSR dan Kontur Isochore
Gambar 4.7 Peta Overlay Kontur SSR dan Kontur Isochore
Keterangan : 500 = Garis Kontur SSR 500 = Garis Kontur Isochore
4.3.8 Peta Overlay Kontur SSR dan Kontur Isopach
Gambar 4.8 Peta Overlay Kontur SSR dan Kontur Isopach
Keterangan : 500 = Garis Kontur SSR 500 = Garis Kontur Isopach
4.3.9 Peta Vektor SSR Overlay Kontur SSR
Gambar 4.9 Peta Vektor SSR Overlay Kontur SSR
Keterangan : 500 = Garis Kontur SSR
= Kontur Vektor AAS
BAB VPEMBAHASAN
Praktikum Sedimentologi dan Stratigrafi acara Lithofasies dilaksanakan pada hari Kamis, 7 November 2014 pada pukul 16:30 WIB. Lithofasies merupakan suatu pembagian fasies berdasarkan lithologi, dimana media atau output yang digunakan berupa peta lithofasies. Peta lithofasies merupakan peta yang menggambarkan variasi komponen lithologi dalam suatu unit stratigrafi dengan menggambarkan perbedaan fasies sedimenter berdasarkan ciri fisik lithologi yang dapat diamati secara megaskopis. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan media software bernama Surfer terhadap data yang telah disediakan oleh asisten, praktikkan kan mendapatkn output berupa peta lithostratigrafi. Peta Lithostratigrafi tersebut diantaranya yaitu, Peta Isochore, Peta Isopach dan Peta SSR (sand-shale-ratio), Peta Vektor serta peta kombinasi dari ketiganya. Dari ketiga jenis peta ini maka dapat siinterpretasikan arah material sedimen klastik, penentuan daerah yang berpotensi terhadap minyak, gas atau air, penentuan arah laut terbuka, serta perkembangan sedimen. Berikut pembahasan dari hasil pengolahan data surfer :5.1Peta Isochore dan Isopach
Gambar 5.1 3 Dimensi Peta Isochore (kiri) dan Peta Isopach (kanan)
Peta Isochore dan Isopach merupakan peta yang menggambarkan ketebalan sesungguhnya dari suatu bagian bawah permukaan bumi, peta ini menggambarkan ketebalan reservoir, perbedaannya adalah kualitas nilainya. Untuk peta isochore merupakan nilai yang didaptkan belum terkoreksi, sedangkan peta isopach sudah terkoreksi. Peta isochore ini, didapatkan dari hasil selisih batas atas dan batas bawah suatu perlapisan. Dari gambar diatas menunjukkan suatu peta isochore dari beberapa data yang sudah diberikan dengan nilai strike dip yang sama yaitu N 500 E/ 500. Pada gambar diatas daerah yang berwarna kontur biru merupakan daerah yang memiliki ketebalan tinggi ( diatas 1000m ), selanjutnya untuk lapisan yang berwarna hijau tua merupakan daerah dengan ketebalan sedang ( 500m 900m ), dan untuk lapisan yang berwarna hijau muda merupakan daerah yang memiliki ketebalan rendah ( 0 500m ).Peta isochore dan isopach dari hasil pengolahan data diatas, menunjukkan perbedaan bentuk kontur. Perbedaan bentuk kontur dikarenakan pengkoreksian data yang sudah dilakukan. Perbedaan ketebalan setiap lapisan diinterpretasikan karena pegaruh erosi, proses sedimentasi, tataguna lahan, perbedaan material hasil deposisi dan erosi karena kuat arus yang berubah-ubah sehingga kuantitas material yang diendapkannya juga berbeda-beda, serta resistensi yang berbeda pada setiap batuan terhadap proses erosi.Pada gambar peta diatas dapat menunjukkan transportasi dan mekanisme pengendapan dari batuan, sehingga didapat kesimpulan bahwa daerah yang memiliki ketebalan tinggi lebih berpotensi besar sebagai daerah cebakan.
5.2Peta SSRPeta SSR merupakan peta yang menunjukkan perbedaan klasifikasi berdasarkan litologi. Litologi yang dibentuk dibedakan menjadi 4 yaitu sandstone (berwarna kuning tua), sand-shale (berwarna kuning cerah), shale-sand (berwarna hijau kekuningan) dan shale (berwarna hijau muda).
Daerah yang berpotensi sebagai reservoar dengan litologi berupa sandstone
Gambar 5.2 Peta SSR (sand-shale-ratio) dan 3 dimensinyaPeta SSR menunjukkan daerah lepasan sedimen yang lebih halus akan semakin berada didaerah yang landai dan ketinggin rendah. Sehingga diinterpretaskan semakin jauh material sedimen tersebut tertransport maka akan semakin halus maerial yang dihasilkannya. Dan semakin kearah laut maka energi transportasi akan rendah namun energi utuk mengendapkannya akan semakin besar, karena dipengaruhi dari ukuran butir yang kecil serta pengaruh dari arus air lautnya. Arah pengendapannya berdasarkan gambar diatas menunjukkan arah south-west kearah butiras yang semakin halus.Persebaran lithologi pada daerah yang tinggi berupa sandstone, dimana sandstone merupakan litologi yang mempunyai porosity dan permeability yang baik. Dimana porositas merupakan kemampuan batuan untuk menyimpan fluida dan permeabilitas merupakan kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida. Sehingga daerah yang terbentuk dari litologi yang berwarna kuning diatas (sandstone) sangat berpotensi sebagai daerah reservoar.
5.3Peta Vektor SSR kombinasi Kontur SSRBerdasarkan peta penggabungan kontur SSR dengan vektor SSR, menunjukkan arah aliran persebaran litologi berdasarkan penunjuk anak panah serta kontur dari SSR sendiri. Semakin menuju anak panah maka material yang dibentuknya akan semakin menghalus hingga menuju suatu basin terakhir. Penunjuk anak panah menunjukkan perbedaan komposisi perbandingan sand dan shalenya. Dimana aliran sedimen yang menuju daerah yang rendah akan semakin menghalus dan komposisi shalenya akan semakin tinggi, sebalikya pada daerah dengan kontur tinggi dan sebagai awal aliran penunjuk anak panah, merupakan daerah yang memiliki ukuran butir material sedimen yang cenderung mengkasar karena belum terlalu terpengaruh oleh transportasi, litologinya berupa sand yang dominan. Sehingga daerah awal mula pembentukan aliran tersebut berlitologi sandstone yang merupakan batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi sehingga berpotensi sebagai daerah reservoar minyak dan hisdro.
Gambar 5.3 Peta Vektor SSR Kombinasi Kontur SSR
5.4Peta Kombinasi Kontur SSR dengan Kontur IsopachBerdasarkan hasil kombinasi peta kontur SSR dengan kontur Isopach dapat dianalisa, daerah yang berpotensi terdapatnya hidrokarbon dan air karena data isopach merupakan nilai yang sdah terkoreksi. Pada umumnya daerah yang berpotensi terdapatnya hidrokarbon adalah daerah yang berlitologi sandstone, yaitu daerah yang memiliki batas SSR yang lebih besar.Ini dilihat dari porositas sandstone yang besar berdasarkan ukuran butirnya yang memungkinkan menjadi sebuah cebakan (reservoir) hidrokarbon.Batuan reservoir harus mempunyai porositas dan permeabilitas yang merupakan kemampuan untuk menyimpan dan juga untuk melepaskan hidrokarbon tersebut.Permeabilitas adalah kemampuan untuk meloloskan air yang biasanya di ukur dalam satuan MD atau biasa di sebut millidarcie.Semakin besar angka nya maka permeabilitasnya semakin baik untuk produksi hidrokarbon. Porositas adalah kemampuan untuk menyerap fluida pada batuan atau formasi atau ruang-ruang yang terisi oleh fluida di antara zat-zat padat atau mineral pada suatu batuan. porositas dan permeabilitas berada pada batuan reservoir atau biasa di sebut batuan hydrocarbon bearing rock. Batuan hydrocarbon bearing rock atau batuan yang berperan sebagai reservoir ada 3 yaitu batu pasir , batu dolomit dan gamping. Ketiga batuan tersebut memiliki dua sifat di atas yaitu porositas, dan permeabilitas. Lempung tidak termasuk walaupun dia juga merupakan batuan source dalam hidrokarbon, karena lempung hanya memliki kemampuan mengikat air tapi tidak memiliki kemampuan dalam mengalirkan air dalam hal ini yang biasa di sebut permeabilitas.
Gambar 5.4 Peta Kontur SSR Kombinasi Kontur Isopach
Dengan demikian daerah tersebut berpotensi adanya reservoar yang ideal untuk menyimpan fluida (hidrokarbon). Pada peta ditunjukkan dengan batas SSR >8 dan ditandai dengan warna kuning. Berdasarkan peta isopach yang menggambarkan ketebalan lapisan dari suatu litologi, maka daerah sandstone yang memiliki ketebalan lapisan yang cukup tebal berada pada sebelah barat laut peta dengan ketebalan antara 1200 1500. Sehingga didapatkan daerah yang sangat berpotensi sebagai reservoir merupakan daeah yang berlitologi sandstone dan mempunyai ketebalan yang tinggi.
BAB VIKESIMPULAN
Berdasarkan interpretasi terhadap data hasil penggunaan software Surfer melalui output berupa peta isochore, peta isopach dan peta SSR, permodelan overlay, kombinasi antar kontur serta 3 dimensinya. Didapatkan kesimpulan darah yang berpotensi sebagai reservoar untuk menyimpan hidrokarbon berdasarkan peta SR ditunjukkan pada saerah yang memiliki kontur >8 dan ditandai dengan warna kuning yang merupakan daerh dengan lithologi berup sandstone. Serta selain litologi yang berpengaruh terhadap daerah yang berpotensi sebagai reservoar yaitu berdasarkan data isopach yang sudah terkoreksi ditunjukkan daerah yang memiliki ketebalan yang tinggi, sehingga lebih berpotensi sebagai reservoar, ditunjukkan pada daerah yang berwarna biru.
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, Danang. 2005. Pengantar Geologi Dasar. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.Staff Asisten Sedimentologi. 2002. Panduan Praktikum Sedimentologi. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi UGM.Staff Asisten Sedimentologi dan Stratigrafi 2011. Panduan Praktikum Sedimentologi dan Stratigrafi. Semarang : Prodi Teknik Geologi Universitas Diponegoro.
LAMPIRAN
28