laporan lkf fix c 10

6
LAPORAN PRAKTIKUM LINGKUNGAN KERJA FISIK (ANALISIS PENGARUH LINGKUGAN TERHADAP HASIL KERJA) Disusun Oleh : Doni Hikmawan Luthfianto (11522153) Ridho Bagus Parasdisa (11522173) Taufiq Setya Rifa’i (11522205) Asisten Pembimbing : Rayanda Utomo Abdianto (E-80) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2012

Upload: taufiq-rifai

Post on 27-Jul-2015

157 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan lkf fix c   10

LAPORAN PRAKTIKUM

LINGKUNGAN KERJA FISIK

(ANALISIS PENGARUH LINGKUGAN TERHADAP HASIL

KERJA)

Disusun Oleh :

Doni Hikmawan Luthfianto (11522153)

Ridho Bagus Parasdisa (11522173)

Taufiq Setya Rifa’i (11522205)

Asisten Pembimbing :

Rayanda Utomo Abdianto (E-80)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan lkf fix c   10

BAB II

LINGKUNGAN KERJA FISIK2.1.Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan temperatur terhadap hasil kerja dan

menentukan tingkat temmperatur yang optimal.

2. Mengetahui hubungan antara intensitas cahaya dengan output yang

dihasilkan.

3. Mengetahui dan memahami tentang pengaruh kondisi kebisingan pada

lingkungan kerja terhadap hasil suatu pekerjaan.

4. Mengetahui pengaruh getaran mekanis terhadap produktivitas kerja

manusia.

5. Mengetahui cara pengukuran temperatur, pencahayaan, kebisingan, dan

getaran.

6. Mampu menganalisis perancangan lingkungan kerja fisik.

2.2.Tugas Praktikum

Menganalisa perbandingan produktivitas dengan perlakuan lingkungan kerja

fisik yang berbeda.

2.3.Output

2.1.1.Deskripsi

a. Operator

Tabel 1. Data Operator

No Nama Umur jenis Kegiatan1 Doni 19 Memasang Resistor Pada PCB2 Pauji 19 Memasang Resistor Pada PCB3 Armihadi 19 Memasang Resistor Pada PCB4 Evin 19 Memasang Resistor Pada PCB5 Dara 19 Memasang Resistor Pada PCB6 Vicky 19 Memasang Resistor Pada PCB7 Annisa 19 Memasang Resistor Pada PCB8 Fadli 19 Memasang Resistor Pada PCB9 Ade 19 Memasang Resistor Pada PCB

Jenis Kegiatan : Operator diminta untuk memasang resistor pada PCB di dalam

ruang iklim yang sudah diatur tingkat pencahayaan, suhu, vibrasi dan

kebisisngan dalam nilai-nilai tertentu, sehingga dapat diamati tingkat

Page 3: Laporan lkf fix c   10

produktifitas kerja operator dalam kondisi lingkungan kerja yang sedemikian

rupa. Operator melakukan kegiatan tersebut selama dua menit.

2.1.2.Hasil Pengukuran Variabel

Tabel 2. Hasil Pengukuran dalam Dua Menit

No Nama Suhu Vibrasi(cm/s)

Cahaya (lux) Kebisingan (dB) JumlahResistorMax Min Max Min

1 Pauji 21⁰ C 13,7 12 9 96,8 85,3 122 Armihadi 21⁰ C 13,7 12 9 96,8 85,3 123 Evin 21⁰ C 16,6 34 3 95,5 76,8 134 Dara 21⁰ C 6,8 85 26 93,4 78,8 135 Vicky 21⁰ C 16,6 24 3 95,5 76,8 216 Annisa 21⁰ C 2,1 18 3 99,8 77 137 Fadli 21⁰ C 6,8 85 26 93,4 78,8 178 Ade 21⁰ C 2,1 18 3 99,8 77 149 Doni 23⁰ C 3,6 57 46 93,9 72 11

2.1.3.Analisis

Untuk variabel cahaya, terlihat dari data bahwa secara garis besar

kenaikan tingkat pencahayaan akan berdampak pada kenaikan produktivitas

pemasangan resistor. Terlihat bahwa produktifitas operator tiga sampai delapan

lebih tinggi dibandingkan dengan operator satu dan dua. Operator satu dan dua

hanya memiliki intensitas pencahayaan maksimal sebesar 12 lux, sedangkan nilai

minimal pencahayaan yang dibutuhkan dalam kegiatan perakitan adalah 300 lux.

Pada intensitas kurang dari 100 lux, seseorang bahkan susah untuk membedakan

benda-benda kecil secara sepintas. Kurangnya pencahayaan dapat menyebabkan

mata cepat lelah sehingga konsentrasi sedikit demi sedikit akan berkurang, hal ini

dapat menyebabkan menurunnya produktifitas dan efisiensi kerja dari operator

maupun pekerja. Produktifitas tidak serta merta hanya dipengaruhi oleh kondisi

pencahayaan, tetapi faktor-faktor internal yang meliputi kondisi fisik,

keterampilan, tingkat konsentrasi serta kemampuan adaptasi operator terhadap

cahaya merupakan variabel yang juga mempengaruhi produktifitas.

Untuk Kebisingan, secara keseluruhan pengaruhnya tidak terlalu

signifikan dibanding dengan pencahayaan, tetapi bukan berarti tidak berpengaruh

sama sekali. Hal in terlihat pada operator dua dan lima. Pada operator lima, nilai

minimal dari kebisingan yang dirasakannya adalah 76,8 dB, nilai ini berada

Page 4: Laporan lkf fix c   10

dibawah nilai ambang batas kebisingan yaitu 80 dB dan dari data didapat bahwa

produktifitas operator lima cukup tinggi. Sedangkan pada operator dua, nilai

minimal dari kebisingan yang dirasakannya adalah 85,3 dB, nilai ini masih berada

diatas nilai ambang batas dari kebisingan dan dari data didapat bahwa

produktifitas dari opertor dua cukup rendah. Pada operator lainnya tidak terlihat

perubahan yang signifikan pada produktifitas kerjanya, hal ini dapat disebabkan

oleh bebrapa faktor intenal, yaitu daya tahan operator terhadap kebisisngan,

keterampilan operator maupun kemampuan adaptasi operator terhadap tingkat

kebisingan tertentu. Dalam satu hari, operator hanya diperbolehkan berada dalam

kebisingan yang melebihi ambang batas kebisingan selama 30 menit, lebih ari itu

akan menimbulkan beberapa dampak. Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan

yaitu mengganggu konsentrasi berpikir, mengganggu pembicaraan, gelisah, cepat

lelah dan mengganggu dalam pengambilan keputusan. Dampak-dampak tersebut

tentu saja dapat mempengaruhi produktifitas kerja maupun efektifitas dalam

bekerja.

Pada variabel vibrasi, secara garis besar tidak terlalu mempengaruhi

produktifitas operator dalam memasang resistor pada PCB. Hal ini dapat terjadi

karena ketahanan dan kemampuan adaptasi operator terhadap vibrasi cukup tinggi

atau karena faktor-faktor lainnya. Pengaruh yang paling mencolok dapat terlihat

pada operator satu dan tujuh. Pada operator satu, dengan vibrasi sebesar 13,7 cm/s

operator satu hanya dapat memasang resistor sebanyak 12 resistor, sedangkan

operator tujuh dengan vibrasi sebesar 6,8 sm/s, operator tujuh mampu memasang

resistor sebanyak 17 resistor. Pada kecepatan vibrasi berkisar antara 10 cm/s – 11

cm/s dapat mempercepat timbulnya kelelahan pada saat bekerja, sedangkan untuk

kecepatan berkisar antara 1 cm/s – 10 cm/s hanya akan menimbulkan

ketidaknyamanan pada saat bekerja. Sebagian besar vibrasi yang dialami operator

berada dalam selang hanya menimbulkan ketidaknyamanan, sehingga pengaruh

vibrasi tidak signifikan terlihat pada produktifitas operator.

Untuk suhu, sebagian besar operator bekerja pada suhu yang sama yaitu

21⁰ C, sedangkan suhu optimal untuk pengerjaan beban kerja sedang adalah

26,7oC. Jadi dapat dikatakan bahwa semua operator berada dalam suhu yang tidak

optimal dalam melakukan pekerjaan, sehingga membuat produktifitas semua

operator menjadi tidak maksimal. Walaupun sebagian besar operator bekerja pada

Page 5: Laporan lkf fix c   10

suhu yang sama, tidak serta merta sebagian besar produktifitas mereka juga sama,

banyak faktor lain yang mempengruhi produktifitas ataupun kinerja dari operator,

seperti faktor keterampilan, kebugaran, daya tahan, serta tiga variabel lingkunga

fisik yang sudah dibutkan sebelumnya.

2.4 Kesimpulan

Pada praktikum Lingkungan Kerja Fisik, setiap operator dari masing-

masing kelompok akan merakit resistor pada PCB di dalam ruang iklim yang

sudah diatur kondisinya. Beberapa variabel yang akan diuji yaitu pencahayaan,

vibrasi, temperatur dan kebisingan.

Dari data dapat dilihat bahwa hasil pengukuran suhu ruangan untuk setiap

operator secara garis besar sama yaitu 21⁰ C. Suhu ini bukanlah suhu yang

direkomendasikan untuk melakukan kegiatan karena intensitas kerja akan

menurun jika bekerja dalam suhu ini. Sedangkan yang direkomendasikan adalah

sebesar 26,7oC.

Untuk variabel pencahayaan, dari data terlihat operator 1 dan operator 2

memiliki nilai max pencahayaan terkecil yaitu 12 lux, sedangkan pencahayaan

yang rekomendasikan agar dapat melihat dengan baik adalah 300 lux.

Pencahayaan sebesar 12 lux bagi sebagian orang akan mengganggu penglihatan

karena terlalu redup sehingga menurunkan kinerja seseorang. Seseorang yang

bekerja pada pencahayaan yang redup matanya akan cepat lelah sehingga

konsentrasi menjadi kurang.

Variabel kebisingan tidak terlalu berpengaruh pada hasil output karena

dalam aktivitas ini pendengaran bukan variabel yang paling utama digunakan.

Walaupun begitu, dari data terlihat operator 1 dan 2 berada dalam ruangan yang

nilai min kebisingannya melebihi ambang batas yaitu sebesar 85,3 dB. Sedangkan

nilai ambang batasnya adalah 80 dB. Dari data, hasil output operator 1 dan 2

hanya 12 resistor, secara garis besar lebih sedikit dibandingkan dengan operator

lainnya yang bekerja di ruangan yang kebisingannya berada di bawah ambang

batas. Untuk lamanya seseorang terpapar kebisingan yang melebihi nilai ambang

batas, direkomendasikan hanya boleh terkena paparan kebisingan selama 30

menit dalam satu harinya agar tidak mengganggu kinerja seseorang.

Page 6: Laporan lkf fix c   10

Untuk variabel vibrasi, diperoleh nilai tertinggi yaitu sebesar 16,6 cm/s.

Secara teori, operator yang bekerja di dalam ruangan yang tingkat vibrasinya

lebih besar maka akan lebih cepat mengalami kelelahan dan lebih cepat menurun

daya konsentrasinya. Karena seseorang yang bekerja dengan nilai vibrasi yang

berkisar antara 0,1 – 1,1 m/s2 akan menjadi lelah apabila dilakukan dalam waktu

yang cukup lama. Tetapi dari data dapat dilihat ada dua operator yang berada

dalam nilai vibrasi sebesar 16,6 cm/s yaitu operator 3 dan operator 5. Dimana

operator 5 menghasilkan output yang paling banyak di antara operator yang lain

yaitu 21 resistor. Hal ini bisa disebabkan karena daya konsentrasi operator 5

cenderung lebih besar dari ke-8 operator lainnya.

Semua variabel memang berpengaruh dalam hasil output. Tetapi terdapat

faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil output, yaitu faktor internal yang

ada pada diri operator itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor skill, daya

konsentrasi, ketajaman mata, dan semangat yang dimiliki operator.