laporan manajemen keperawatan
DESCRIPTION
mankepTRANSCRIPT
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
LAPORAN
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATANDI RUANG OBSERVASI JINGGA B-1
RSUD SIDOARJO
OLEH :
1. AMAR AKBAR2. ARUM TRI KUSUMA3. CHATERINA JANES P4. DIA METASARI5. DIDIK MARDIANTO6. DEDI KURNIAWAN7. DWI MUJI SAYOGO8. EKA DIAN SAFITRI9. EKA NUR SO’EMAH10. HERNOWO BUDI SETIAWAN11. NUR ITTIKAFIYAH
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNIMOJOKERTO
2009Collected by : amar akbar.Skep.Ns
Laporan ini bebas disebarluaskan dan digunakan untuk membantu
meringankan tugas profesi manajemen.
Terimakasih kepada teman-teman semua, kalian semua tidak akan pernah
kulupakan. Konflict dalam kelompok itu sudah biasa. Tetapi disitulah
kedewasaan kita benar2 diuji. Majulah Perawat Indonesia.
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep. 1
CREDITLaporan adalah laporan untuk praktik profesi keperawatan. 3
bulan kami menjalani praktik profesi keperawatan di RSUD sidoarjo.
Terima kasih kepada Bu Puji andayani, yang telah membimbing kami. We love you all. Dan tak lupa
kepada para pembimbing stikes bina sehat ppni. Yang telah
mendidik kami. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi siapa saja
yang membacannya.
-----Amar akbar----
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respons yang ada harus
bersifat kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret
dalam pelaksanaannya. Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan
perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan. Hal ini bekaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia.
Menurut Gilles (1986) diterjemahkan oleh Dika Sukmana dan Rika Widya
Sukmana (1996), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam
menyelesaikan pekaryaan melalui orang lain, sedangkan managemen keperawatan
adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional. Manajer keperawatan dituntut untuk
merencanakan, mengorganisasian, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang
seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
Berdasarkan pengambilan data pada 22 responden (pasien yang akan
KRS, dan telah 3 hari MRS) tanggal 05 oktober 2009 yang dilakukan oleh
mahasiswa profesi S1 keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI tentang kepuasa
customer terhadap pelayanan rawat inap RSU Daerah Sidoarjo ruang observasi
mawar jingga B1 diketahui sebesar 50% (11 klien) menilai sangat puas terhadap
pelayanan rumah sakit, 32% (7 klien) menilai puas terhadap pelayanan rumah
sakit, 9% (2 klien) cukup puas terhadap pelayanan rumah sakit, 0% tidak puas
terhadap pelayanan rumah sakit. Hasil akhir desiminasi ke-2 kelompok A1 dan
A2 yang telah melakukan praktek profesi keperawatan menejemen dengan
menerapkan MAKP sesuai standart diketahui timbang terima (79% baik, 21%
cukup, 0% kurang, 0% tidak baik), ronde keperawatan (71% baik, 22% cukup,
7% kurang, 0% tidak baik), sentralisasi obat (43% baik, 57% cukup, 0% kurang,
0% tidak baik), supervise (79% baik, 14% cukup, 7% kurang, 0% tidak baik),
discart planning (79% baik, 21% cukup) dan dokumentasi (79% baik, 21% cukup,
0% kurang, 0% tidak baik). Sedangkan berdasarkan observasi MAKP masih
belum terlaksana dengan baik.
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep. 2
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Model asuhan keperawatan profesional yang saat ini sedang dilaksanakan
ruang Mawar Jingga B1 adalah model asuhan keperawatan profesional dengan
metode tim. Kelebihan dari metode ini adalah memungkinkan pelayanan
keperawatan menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan, serta
memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah diatasi dan
memberi kepuasan kepada anggota tim. Namun kelemahan dari metode ini adalah
komunikasi antaranggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim,
yang biasanya membutuhkan waktu, yang sulit untuk dilaksanakan pada waktu-
waktu sibuk (Nursalam,2008).
Berdasarkan fenomena tersebut, maka kami mencoba menerapkan
kembali MAKP sesuai standar di ruang mawar jingga B1 RSUD Sidoarjo
khususnya ruang observasi. MAKP yang nantinya diharapkan dapat diaplikasikan
diruangan akan melaksanakan role play yang meliputi supervisi, ronde
keperawatan, timbang terima, sentralisasi obat, dan dokumentasi dengan
melibatkan perawat ruangan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami prinsip manajemen
keperawatan dan model pemberian asuhan keperawatan profesional yang
sesuai dengan prinsip MAKP yang dijalankan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan,
mahasiswa mampu :
1. Menganalisis lingkungan suatu ruang perawatan dan menghitung
kebutuhan tenaga keperawatan disuatu ruangan perawatan.
2. Melaksanakan peran sesuai dengan model MAKP yang telah ditentukan.
3. Melakukan supervise keperawatan.
4. Melakukan ronde keperawatan.
5. Melakukan timbang terima keperawatan
6. Melakukan Discharge Planning.
7. Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan menggunakan model
problem, intervensi, dan evaluasi.
8. Melakukan penerapan sentralisasi obat
9. Menganalisis tingkat keberhasilan post pelaksanaan MAKP yang
diterapkan.
1.3 Manfaat
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep. 3
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga
dapat memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MAKP
yang diaplikasikan di ruang mawar jingga B1.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekuarangan penerapan
model MAKP di ruang mawar jingga B1.
4. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana strategi.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model
asuhan keperawatan profesional ruang mawar jingga B1.
1.3.2 Bagi Perawat Ruangan
1. Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapat diketahui masalah-
masalah yang ada di ruang mawar jingga B1 yang berkaitan dengan
pelaksanaan MAKP.
2. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
3. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
4. Tumbuh dan terbinanya akuntanbilitas dan disiplin diri perawat.
1.3.3 Bagi Pasien dan Keluarga
1. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
2. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi.
1.3.4 Bagi institusi dan pendidikan
Sebagai bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan ruangan
dengan pelaksanaan model MAKP:Tim.
BAB 2
PENGKAJIAN
Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses manajemen keperawatan
yang meliputi pengumpulan data, analisa SWOT, dan identifikasi masalah.
2.1. Visi, Misi, Motto, Tujuan dan Falsafah RSUD Sidoarjo
2.1.1 VISI
Menjadi RS mandiri dengan pelayanan prima
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep. 4
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2.1.2 MISI
Mengupayakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan mandiri melalui
pendekatan sumber daya RS
2.1.3 TUJUAN
a. Mewujudkan pelayanan yang bermutu, hemat dan manusiawi sebagai
RS rujukan.
b. Terwujudnya SDM RS yang professional, akuntabel, dan berorientasi
pelanggan.
c. Terwujudnya sarana dan prasarana RS sesuai standar.
d. Terwujudnya pelayanan kesehatan dengan memperhatikan aspek sosial
ekonomi.
2.1.4 MOTTO
Kesembuhan anda adalah kebahagiaan kami
2.1.5 FALSAFAH RSUD SIDOARJO
Ikhlaskan diri untuk sehat, terawat dan penuh manfaat.
2.2. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan tanggal 5 – 11 Oktober 2009, meliputi
ketenagaan, sarana dan prasarana, BOR (Bed Occuption Rate), MAKP, sumber
keuangan dan pemasaran (marketing). Data yang diperoleh, dianalisis dengan
analisa SWOT sehingga didapatkan beberapa rumusan masalah, kemudian
dipilih satu sebagai prioritas masalah.
2.2.1 TENAGA DAN PASIEN (M1/MAN)
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep. 5
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Analisis ketenagaan, jumlah tenaga keperawata dan non keperawatan,
latar belakang pendidikan, status kepegawaian, jabatan, jenis pelatihan yang
diikuti, struktur organisasi, kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien.
a. Struktur Organisasi
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep. 6
PADewi A amd,kep
Katim PagiSumber wati
PAMiffatul J. amd,kep
PADina A Amd,Kep
PAAndriyani
PACahyo, Amd,Kep
PALatifa S,Kep,Ns
PATery
PAM. Yusuf
Katim MalamEli Ari A, Amd,Kep
Katim SoreDiah Ayu Amd.Kep
Kepala RuanganPuji A.SKM. S.Kep, Ns
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
b. Tenaga perawat
Jumlah tenaga keperawatan tingkat pendidikan di Ruang Mawar Jingga B1 RSUD Sidoarjo adalah sebagai berikut.
No. NamaJenis
KelaminPendidikan
Status KepegawaianJabatan
Masa Kerja
Pendidikan yang Pernah DiikutiPNS Kontrak Volunter
1. Puji Andayani, S.KM,S.Kep.Ns
P S1 Kep PNS
-
- KARU 24 th
PPGD, BLS, ACLS, Manajemen Bangsal dan
Mental, ECG, Remunerasi+Accountability, CI, Case Mix, Ina DRG, Rawat Luka Terkini, PBP
VIII Bullou Drainage, SP2KP
2. Sumberwati, Amd.Kep
PD3 Kep
PNS - -PERAWAT 27 th
AKREDITASI, AIDS, Nosokomial/ DALIN, BLS,
CI, ECG, Manajemen Bangsal dan Mental, Customer Service,
Manajemen Laktasi, IMA3. Ely Ariastutuik, Amd.Kep P
D3 KepPNS - -
PERAWAT8 th BLS, Nasofaringeal, ECG,
Rawat Luka ECU4. Dyah Ayu K. Amd Kep
PD3 Kep
PNS - -PERAWAT
10 thNosokomial/ DALIN, BLS,
ECG, HIV, Customer Service
5. Miftahul Jannah, Amd.Kep
PD3 Kep
PNS - VPERAWAT
6. Cahyo Irawan, Amd.Kep LD3 Kep
- - VPERAWAT
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep. 7
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
7. Andriyani, Amd.Kep PD3 Kep
- - V PERAWAT
8. Latifa Erdiana, S.Kep.Ns PS1 Kep
- - V PERAWAT 2 th PPGD, Rawat Luka Terkini
9. Rizki, Amd.Kep PD3 Kep
- - V PERAWAT
10. Dewi Astutik, Amd.Kep PD3 Kep
- - V PERAWAT3,5 th
BLS, Rawat Luka Terkini, Nosokomial/ DALIN
11. Dina Agustina, Amd.Kep PD3 Kep
- - V PERAWAT 3,5 th BLS, DALIN, HIV
12. Terry Indra Kurniawan,Amd.Kep
LD3 Kep
- - V PERAWAT2 th PPGD, HIV, Rawat Luka
Terkini
13. Ika Kurniawati, Amd.KepP D3 Kep
- - V PERAWAT2 th ECU, Rawat Luka Terkini
14. Fyrda Nurul LailyP D3 Kep
- - V PERAWAT2 th BLS
Collected By :Ns.Amar akbar.S.Kep. 8
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
c. Tenaga non keperawatan
Tenaga non keperawatan di Ruang Mawar Jingga B1 RSUD Sidoarjo
terdiri dari :
No. Kualifikasi Jumlah Jenis
1.
2.
3.
4.
Tata Usaha (Medical record)
Ahli gizi
Helper
Cleaning service
1 orang
1 orang
1 orang
2 orang SMA
d. Tenaga Medis
Tenaga medis di ruang MJB1 RSUD Sidoarjo terdiri dari :
No. Kualifikasi Jumlah
1 Dokter bedah umum 4
2 Dokter bedah syaraf 1
3 Dokter urologi 1
4 Dokter IPD 1
5 Dokter Jantung 1
6 Dokter Saraf 1
e. Tenaga Mahasiswa Praktek
Kualifikasi Jumlah
1.
2.
S1 Keperawatan Prog.Profesi Ners
STIKES Bina Sehat PPNI
Dokter Muda Univ. Wijaya Kusuma
11 orang
9
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
f. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat
Klasifikasi Pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Dengan Metode
Douglas ( 1984 ).
No. KLASIFIKASI DAN KRITERIA
1 Minimal Care (1-2 jam)
1. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti
pakaian dan minum.
2. Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan.
3. Observasi Tanda vital setiap shift.
4. Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
5. Persiapan prosedur pengobatan
2 Intermediet Care (3-4 jam)
1. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum,
ambulasi.
2. Observasi tanda vital tiap 4 jam.
3. Pengobatan lebih dari 1 kali.
4. Pakai foley kateter.
5. Pasang infuse, intake out-put dicatat.
6. Pengobatan perlu prosedur.
3 Total Care (5-6 jam)
1. Dibantu segala sesuatunya.
2. Posisi diatur.
3. Observasi tanda vital tiap 2 jam.
4. Pakai NG tube.
5. Terapi intravena, pakai suction.
6. Kondisi gelisah / disorientasi / tidak sadar.
10
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang dibutuhkan
tergantung pada jumlah klien dan derajat ketergantungan klien. Menurut
Douglas (1984) Loverige dan cummings (1996) diklasifikasikan derajat
ketergantungan klien dibagi 3 kategori yaitu :
a. Perawat Minimal : 1-2 jam / 24 jam
b. Perawat Intermediet / Partial : 3-4 jam / 24 jam
c. Perawat Total : 5-6 jam / 24 jam
Kebutuhan tenaga perawat di ruang Ruang Mawar Jingga B1 dari hasil
pengkajian adalah sebagai berikut :
1) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat pada tanggal 5 Oktober
2009
Ruang Mawar Jingga B1
Klasifikasi
pasien
Jumlah
pasienPagi Sore Malam
Total care 3 3x0,36=1,08 3x0,36=1,08 3x0,20=0,60
Partial care 6 6x0,27=1,62 6x0,15=0,90 6x0,10=0,60
Minimal care 8 8x0,17=1,36 8x0,14=1,12 8x0,07=0,56
Total 17 4,06 3,10 1,76
Total tenaga perawatDinas pagi : 4 orangDinas siang : 3 orangDinas malam : 2 orang Jumlah : 9 orangJumlah perawat lepas dinas per hari :86x9 =2,77 (dibulatkan menjadi 3)279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 5 Oktober
2009 di Ruang Mawar Jingga B1 adalah 9 orang (ditambah dengan kepala
ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 3 orang = 13 orang.
Jadi kebutuhan tenaga belum mencukupi.
Ruang Observasi Mawar JinggaB1
Klasifikasi
pasien
Jumlah
pasienPagi Sore Malam
Total care 3 3x0,36=1,08 3x0,36=1,08 3x0,20=0,60
Partial care 4 4x0,27=1,08 4x0,15=0,60 4x0,10=0,40
11
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Minimal care 6 6x0,17=1,02 6x0,14=0,84 6x0,07=0,42
Total 13 3,18 2,52 1,42
Total tenaga perawatDinas pagi : 3 orangDinas siang : 3 orangDinas malam : 1 orang Jumlah : 7 orangJumlah perawat lepas dinas per hari :86x7 =2,16 (dibulatkan menjadi 2)279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 5 Oktober
2009 diruang observasi MJB1 adalah 7 orang (ditambah dengan kepala ruangan
1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 2 orang = 10 orang.
2) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat pada tanggal 6 Oktober
2009
Ruang Mawar Jingga B1
Klasifikasi
pasien
Jumlah
pasienPagi Sore Malam
Total care 8 8x0,36=2,88 8x0,36=2,88 8x0,20=1,60
Partial care 3 3x0,27=0,81 3x0,15=0,45 3x0,10=0,30
Minimal care 6 6x0,17=1,02 6x0,14=0,84 6x0,07=0,42
Total 17 4,71 4,17 2,32
Total tenaga perawatDinas pagi : 5 orangDinas siang : 4 orangDinas malam : 2 orang Jumlah : 11 orangJumlah perawat lepas dinas per hari :86x11 =3,39 (dibulatkan menjadi 3)279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 6 Oktober
2009 diRuang Mawar Jingga B1 adalah 11 orang (ditambah dengan kepala
ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 3 orang = 15 orang. Jadi
kebutuhan tenaga belum mencukupi.
Ruang Observasi Mawar Jingga B1
Klasifikasi
pasien
Jumlah
pasienPagi Sore Malam
Total care 5 5x0,36=1,80 5x0,36=1,80 5x0,20=1,00
12
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Partial care 2 2x0,27=0,54 2x0,15=0,30 2x0,10=0,20
Minimal care 4 4x0,17=0,68 4x0,14=0,56 4x0,07=0,68
Total 11 3,02 2,66 1,88
Total tenaga perawatDinas pagi : 3 orangDinas siang : 3 orangDinas malam : 2 orang Jumlah : 8 orangJumlah perawat lepas dinas per hari :86x8 =2,47 (dibulatkan menjadi 2)279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 6 Oktober
2009 diruang Observasi Mawar Jingga B1 adalah 8 orang (ditambah dengan
kepala ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 3 orang = 12 orang.
3) Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat pada tanggal 7 Oktober
2009
Ruang Mawar Jingga B1
Klasifikasi
pasien
Jumlah
pasienPagi Sore Malam
Total care 4 4x0,36=1,44 4x0,36=1,44 4x0,20=0,80
Partial care 7 7x0,27=1,89 7x0,15=1,05 7x0,10=0,70
Minimal care 1 1x0,17=0,17 1x0,14=0,14 1x0,07=0,07
Total 12 3,50 2,63 1,57
Total tenaga perawatDinas pagi : 3 orangDinas siang : 3 orangDinas malam : 2 orang Jumlah : 8 orangJumlah perawat lepas dinas per hari :86x11 =2,47 (dibulatkan menjadi 2)279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 7 Oktober
2009 diruang Mawar Jngga B1 adalah 11 orang (ditambah dengan kepala
ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 2 orang = 14 orang. Jadi
kebutuhan tenaga belum mencukupi.
Ruang Observasi Mawar Jingga B1
Klasifikasi
pasien
Jumlah
pasienPagi Sore Malam
Total care 4 4x0,36=1,44 4x0,36=1,44 4x0,20=0,80
13
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Partial care 3 3x0,27=0,81 3x0,15=0,45 3x0,10=0,30
Minimal care 0 0x0,17=0 0x0,14=0 0x0,07=0
Total 7 2,25 1,89 1,10
Total tenaga perawatDinas pagi : 2 orangDinas siang : 2 orangDinas malam : 1 orang Jumlah : 5 orangJumlah perawat lepas dinas per hari :86x5 =1,54 (dibulatkan menjadi 2)279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 7 Oktober
2009 diruang Observasi Mawar Jingga B1 adalah 5 orang (ditambah dengan
kepala ruangan 1 orang), ditambah tenaga lepas dinas 2 orang = 8 orang.
g. Tingkat Kepuasan Klien Terhadap Kinerja Perawat
Pengukuran tingkat kepuasan klien menggunakan kuesioner yang berisi
20 pertanyaan dengan pilihan jawaban ”ya” dengan skore 3, jawaban ”kadang-
kadang” dengan skore 2 dan jawaban ”tidak” dengan skore 1. Selanjutnya
tingkat kepuasan klien dikategorikan sebagai berikut :
1. Sangat Puas : 81 – 100 %2. Puas :61 – 80%3. Cukup Puas :41 – 60 % 4. Kurang Puas :21 - 40 %5. Tidak Puas :0 - 20 %
Berdasarkan penyebaran angket dari 22 klien pada tanggal 5-6 Oktober
2009 didapatkan hasil bahwa, 50 % (11 klien) dikategorikan sangat puas, 32%
(7 klien) puas, 9% (2 klien) cukup puas, 9% (2 klien) kurang puas dan 0%
klien tidak puas terhadap pelayanan di Ruang Mawar Jingga B1.
Kepuasan klien di Ruang Observasi Mawar Jingga B1 dari 13 klien
didapatkan hasil 54 % (7 klien) dikategorikan sangat puas, 31% (4 klien) puas,
15% (2 klien) cukup puas, 0% kurang puas dan 0% klien tidak puas terhadap
pelayanan di Ruang Observasi Mawar Jingga B1.
Jenis Penyakit
Jumlah 10 penyakit terbanyak di Ruang Mawar Jingga B1 selama Bulan
September 2009
No. Jenis Penyakit Jumlah Klien Presentase
1. Cidera Kepala 6 1,95%
14
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2. NIDDM 81 26,29%
3. Vomiting 63 20,45%
4. Stroke 52 16,88%
5. HIL 14 4,55%
6. Combus 7 2,27%
7. Appendiks 16 5,19%
8. CKD 10 3,25%
9. BPH 39 12,66%
10. Ca Mammae 20 6,49%
Total 308 100%
2.2.2 SARANA PRASARANA (M2-MATERIAL)
a. Lokasi dan denah ruangan
Lokasi penerapan proses managerial keperawatan yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran managemen keperawatan mahasiswa STIKES
BINA SEHAT PPNI (PRODI S1 KEPERAWATAN) MOJOKERTO diruang
Mawr Jingga B1 RSUD Sidoarjo dengan uraian sebagai berikut:
1)Timur : Mawar jingga D
2) Barat : Mawar ungu dan kuning
3) Selatan : Taman
4) Utara : Mawar jingga B2
15
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Denah Ruang Mawar Jingga B
Keterangan :
A : Gudang F : Nure station K : Gedung baru
B : Nurse station mahasiswa G : R.Karu L : R. Mawar Kuning
C : Nurse station H : R.Observasi
D : Ruang tetanus i : R. combus
E : R Bedah Umum j : R. Mawar Hijau.
16
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
B2B1
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
b. BOR (Bed Occuption Rate)
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5 – 9 Oktober 2009 diruang
Mawar Jingga B1 RSUD Sidoarjo didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur
adalah 38 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :
BOR keseluruhan di ruang Mawar Jingga B RSUD Sidoarjo.
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 5 – 9 Oktober 2009 di dapatkan
gambaran kapasitas tempat tidur berdasarkan jumlah pasien ruang MJB1 adalah
38 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :
Tanggal : 5 Oktober 2009
RUANG MJB1JUMLAH TOTAL
BED TERPAKAI
BED TIDAK
TERPAKAIOBSERVASI 13 13 0
BEDAH UMUM 17 4 13COMBUS 8 0 0TOTAL 38 17 13
Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang Mawar Jingga B1 tanggal 5
Oktober 2009:
Jumlah bed : 38 Bed (17 bed terpakai dan 13 bed tidak terpakai)
Dengan BOR MJB1 : 17/38X100%= 44,74%
BOR Ruang Observasi : 13/13x100%= 100%
Tanggal : 6 Oktober 2009
RUANG MJB1JUMLAH TOTAL
BED TERPAKAI
BED TIDAK TERPAKAI
OBSERVASI 13 11 2BEDAH UMUM 17 6 11
COMBUS 8 0 8TOTAL 38 17 21
Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang Mawar JinggaB1 tanggal 6
Oktober 2009
Jumlah bed : 38 Bed (17 bed terpakai dan 21 bed tidak terpakai)
Dengan BOR MJB1 : 17/38X100%= 44,74%
BOR Ruang Observasi : 11/13x100%= 84,62%
17
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Tanggal : 7 Oktober 2009
RUANG MJB1JUMLAH TOTAL
BED TERPAKAI
BED TIDAK
TERPAKAIOBSERVASI 13 7 6
BEDAH UMUM 17 5 12COMBUS 8 0 8TOTAL 38 12 26
Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang Mawar JinggaB1 tanggal 7
Oktober 2009
Jumlah bed : 38 Bed (12 bed ada pasien dan 26 bed kosong)
Dengan BOR MJB1 : 12/38X100%= 31,58 %
BOR Ruang Observasi :5/13x100%=38,46 %
c. Peralatan dan fasilitas
Fasilitas untuk pasien
1) Secara keseluruhan ruang Mawar Jingga B1 memiliki 38 tempat tidur terdiri
dari :
Mawar Jingga B1 memiliki 38 tempat tidur dengan rincian :
- Ruang bedah umum : 17 bed
- Ruang observasi : 13 bed
- Ruang combusio : 8 bed
2) Kursi : 15 buah
3) Bantal : 38 buah
4) Kipas angin : 6 buah
5) Kursi roda : 1 buah
6) Kamar mandi dan wc : 2 buah
7) Sketsel stenlis : 2 buah
8) Tempat sampah medis/non : 5/5 buah
9) Tempat cucian : 3 buah
10) Lampu : 6 buah
11) Wastafel : 1 buah
12) Jam dinding besar : 2 buah
13) Lemari pasien : 38 buah
14) Lampu emergency : 2 buah
15) Mika observasi : 38 buah
16) Urinal : 3 buah
Fasilitas untuk petugas kesehatan
18
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
1) Letak ruang perawat : Ditengah ruang pasien
2) Kamar mandi dan wc : 1 kamar
3) Gudang : 1 Kamar
4) Ruang Kepala ruangan : 1 kamar
5) Ruang perawat administrasi : 1 kamar
6) Komputer : 1 buah
7) Telepon : 1 buah
8) Kipas angin : 2 buah
9) Kasur : 2 buah
Alat medik
No Nama BarangJumlah Yang
TersediaKondisi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Keperawatan Alat
Ruang Mawar Jingga B1
Tensimeter
Stetoskop
EKG
Temometer
Kursi Roda/ Beranggkat
Slym Saker
WSD
Ambubag putih
Bak instrumen besar
Bak instumen sedang
Gunting perban status
Tromol besar
Tromol panjang kecil
Tromol sedang
Senter
Nabulazer
Urinal/pispot
Bengkok
Baskom
Drassing care
Korentang
Bak injeksi
Kom/tutup
Tabung O2
2
3
1
2
2/2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
1
3
1
3
2
1
1
1
10
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
19
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Troli instrumen
Manometer
Gunting bulu mata
Blas spuit
Standart Infus
Alat ukur BB
1
5
1
1
11
1
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Alat tenun
1) Selimut dari pav : 2 buah
2) Sprei : 38 buah
3) Korden : 5 buah
4) Perlak B/K :3/2 buah
5) Sarung bantal : 38 buah
6) Stik laken : 30 buah
7) Sarung O2 : 3 buah
8) Handuk : 7 buah
9) Taplak meja B/K : 39 buah
10) Skort : 5 buah
Administrasi Penunjang
1) Buku Injeksi
2) Lembar Observasi
3) Lembar Dokumentasi
4) Buku TTV
5) Buku Timbang Terima
6) SOP (Standart Operasional Prosedur)
7) SAK (Standart Asuhan Keperawatan)
8) SPM (Standart Pelayanan Minimal)
9) Buku Makanan
10) Buku Obat
11) Buku Inventaris
12) Buku Penerimaan Darah
13) Buku Pasien Pulang
14) Buku Registrasi
15) Buku Wajib Baca
16) Buku Rincian pasien pindah
20
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2.2.3 METODE PEMBERIAN ASKEP (M3-METHODE)
Penerapan Model Asuhan Keperawatan
a. Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan (MAKP)
Tabel Penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) di Ruang MJB1
Kriteria Frekuensi ProsentaseBaik 11 78,57
Cukup 3 21,43Kurang 0 0
Tidak baik 0 0Total 14 100
Unsur-unsur dalam praktek keperawatan dapat dibedakan menjadi empat,
yaitu standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem Model
Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP). Dalam aplikasinya, RSUD
Sidoarjo memiliki visi , misi dan motto sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditentukan karena jika tidak , bisa terjadi ketimpangan yang justru akan
menanbah ketidakjelasan arah pemgembangan manajemen keperawatan di
masa depan. Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil dari
pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan tempat yang memungkinkan
bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan skilnya secara optimal.
Selain itu RSUD Sidoarjo juga selalu mengadakan pelatihan untuk para
perawat guna meningkatkan pengetahuan perawat ruangan tentang
manajemen keperawatan serta memberikan kesempatan untuk meningkatkan
21
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
jenjang pendidikan formal melalui program khusus. Di ruang MJB1 memiliki
berbagai administrasi penunjang yang mendukung pemberian MAKP yaitu
berupa Standar Asuhan Keperawatan (SAK), Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Bedasarkan hasil observasi tanggal 5 – 7 Oktober 2009 di dapatkan
bahwa model asuhan keperawatan profesional yang di gunakan di ruang MJB1
adalah model Tim, dan telah terdapat tugas, peran dan wewenang yang jelas
pada setiap anggota tim, namun pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan
uraian tugas masing-masing anggota tim, misalnya ketua tim juga melakukan
tugas sebagai perawat pelaksana dan tidak menutup kemungkinan masing-
masing perawat juga merangkap sebagai tenaga administrasi pada shift sore
dan malam. Hal ini disebabkan karena kebutuhan tenaga perawat yang belum
mencukupi dengan jumlah ketergantungan pasien yang diketahui melalui
perhitungan BOR (Bed Occuption Rate).
Penerapan model pelaksanaan manajemen MAKP juga dapat dipengaruhi
oleh latar belakang pendidikan perawat ruangan, di ruang MJB1 terdapat 2
perawat lulusan S1 Keperawatan dan 12 perawat lulusan D3 keperawatan.
Berdasarkan penyebaran angket yang telah dilakukan, diketahui bahwa
penerapan MAKP diruang MJB1 termasuk kategori baik.
b. Dokumentasi Keperawatan
Tabel dokumentasi di Ruang Mawar Jingga B1Kriteria Frekuensi Prosentase
Baik 11 78,57Cukup 3 21,43Kurang 0 0
Tidak baik 0 0Total 14 100
22
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Pendokumentasian yang berlaku di ruang Mawar Jingga B1 adalah
system SOR (Sources Oriented Record) yaitu system pendokumentasian yang
berorientasi dari berbagai sumber tenaga kesehatan, misalnya dari dokter,
perawat, ahli gizi dll. Berdasarkan hasil observasi pada 17 status pasien,
didapatkan pendokumentasian pada 13 status pasien (76%) telah diisi secara
lengkap dan benar, sedangkan sisanya yaitu 4 status pasien (24%) pengisian
status kurang lengkap dan kurang sesuai dengan kondisi pasien diruangan,
yang terbukti dari belum diisinya lembar akep, format pengkajian dan masalah
keperawatan yang masih kosong. Pengisian catatan perkembangan perawat
(SOAP) kurang jelas, yaitu pada poin assesment dan planning hanya ditulis “A:
masalah teratasi sebagian” dan “P: intervensi dilanjutkan”. Sedangkan
berdasarkan penyebaran angket didapatkan hasil pelaksanaan dokumentasi
ruang MJB1 termasuk kategori baik (79%)
c. Timbang Terima
Tabel Timbang Terima di Mawar Jingga B1Kriteria Frekuensi Prosentase
Baik 11 78,57Cukup 3 21,43Kurang 0 0
Tidak baik 0 0Total 14 100
23
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Timbang terima adalah metode untuk mengkomunikasikan informasi
keperawatan dan merupakan fasilitas untuk menyampaikan informasi penting
tentang pasien dalam memberikan asuhan keperawatan sehari-hari dan
berkelanjutan. Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat tentang keadaan klien saat itu, tindakan keperawatan
yang sudah dan belum dilaksanakan, masalah keperawatan yang mungkin
muncul, intervensi kolaboratif dan perkembangan klien saat itu ( Nursalam, 2002;
176). Mekanisme laporan dikerjakan ketika pergantian shift sebagai kesatuan
proses komunikasi dalam menyampaikan informasi tentang kondisi klien saat itu,
sebagai wujud professional perawat dan bentuk tanggung jawab perawat kepada
klien (Dowding, 2001 dan Kerr, 2002). Informasi yang disampaikan harus akurat,
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik.
Timbang terima dilakukan di nurse station yang diikuti oleh perawat dari kedua
shift dinas, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan langsung kepasien untuk
vasidasi data dan memantau kondisi pasien secara langsung.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 5-7 Oktober 2009, timbang terima di
ruang MJB1 dilakukan setiap pergantian shift yang diikuti oleh semua perawat
yang bertugas di masing –masing shift. Hal itu juga diperkuat dengan hasil
kuesioner yang telah disebarkan ,didapatkan hasil 79% perawat melaksanakan
timbang terima dengan kategori baik. Beberapa kelemahan pelaksanaan
24
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
timbang terima di ruang MJB1 adalah kadang-kadang timbang terima
dilaksanakan diruang nurse station saja tanpa kunjungan ke pasien. Isi timbang
terima meliputi nama dan ruangan pasien,diagnosis medis, kondisi pasien,
masalah keperawatan, intervensi yang telah dan belum dilakukan, terapi yang
di berikan, dan semua dicatat dalam buku timbang terima, namun belum
terdapat format khusus timbang terima yang memudahkan perawat untuk
melakukan timbang terima.
Selain itu beberapa kekurangan timbang terima adalah saat kunjungan ke
pasien, perawat tidak memperkenalkan tim yang akan bertukar dinas. Kegiatan
timbang terima yang dilakukan di ruang Mawar JinggaB1 selalu dipimpin oleh
kepala ruangan terutama pada pergatian shift malam ke pagi, dan pagi ke
siang. Proses timbang terima yang efektif dan terstruktur akan memperkuat
status profesional perawat dalam pelayanan kesehatan era modern (Davies and
Priestly, 2006).
d. Ronde Keperawatan
Tabel Ronde Keperawatan di Mawar Jingga B1Kriteria Frekuensi Prosentase
Baik 10 71,43Cukup 3 21,43Kurang 1 7,14
Tidak baik 0 0Total 14 100
25
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Ronde keperawatan merupakan metode untuk menggali dan membahas
secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dengan
melibatkan tim keperawatan, kepala ruangan, dokter, ahli gizi dan melibatkan
pasien secara langsung sebagai focus kegiatan. Berdasarkan penyebaran
kuesioner didapatkan 100% perawat menjawab bahwa ronde keperawatan
belum dilakukan di ruangan MJB1. Namun informasi dari kepala ruangan
menyatakan bahwa ronde keperawatan pernah dilakukan hanya pada saat ada
mahasiswa praktek managemen keperawatan, sebagai tugas untuk
menyelesaikan praktek manajemen keperawatan. Dari data sebelumnya
diketahui bahwa 72% pelaksanaan ronde keperawatan di ruang MJB1 termasuk
kategori baik.
e. Pengelolaan Sentrilisasi Obat
Tabel Sentralisasi Obat di Mawar Jingga B1Kriteria Frekuensi Prosentase
Baik 6 42,86Cukup 8 57,14Kurang 0 0
Tidak baik 0 0Total 14 100
Sentralisasi obat adalah pegelolaan obat dengan system menyerahkan
seluruh obat pasien sepenuhnya kepada perawat, dengan tujuan peggunaan obat
dapat dilakukan secara benar sehingga tidak terjadi pemborosan dan
kemungkinan terjadinya kesalahan obat. Berdasarkan hasil kuesioner
didapatkan 100% perawat menjawab bahwa di ruang MJB1 belum dilakukan
sentralisasi obat dengan alasan tidak adanya kebijakan dari RSUD Sidorjo
untuk melakukan sentralisasi obat, belum tersedianya sarana dan prasarana
26
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
yang memadai untuk sentralisasi obat, seperti tidak adanya Inform Consent
sentralisasi obat, serta tidak adanya format khusus sentralisasi obat.
Data yang kami peroleh di ruang MJB1 hanya ada buku penerimaan obat
dan lembar observasi Obat. Namun informasi dari kepala ruangan menyatakan
bahwa sentralisasi obat pernah dilakukan hanya pada saat ada mahasiswa yang
praktek managemen keperawatan, sebagai tugas untuk menyelesaikan praktek
manajemen keperawatan. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa
pelaksanaan sentralisasi obat saat MAKP termasuk kategori baik sebanyak
43%.
f. Supervisi Keperawatan
Tabel Supervisi di Mawar Jingga B1Kriteria Frekuensi prosentase
Baik 11 78,57Cukup 2 14,28Kurang 1 7,14
Tidak baik 0 0Total 14 100
Sebagian besar responden yaitu 11 responden (78,57 %).
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan
peningkatan kemampuan pihak yang di supervisi agar mereka dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telaj ditetapkan secara efisien dan efektif
(Sudjana, 2004). Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan 100% perawat
menjawab bahwa diruang MJ B1 belum dilakukan supevisi keperawatan yang
sesuai dengan standart keperawatan. Namun supervisi yang dilakukan di
Ruang MJB 1 hanya bersifat tidak langsung sesuai dengan keadaan ruangan
dan tidak ada penjadwalan yang rutin tentang kegiatan supervisi sehingga tidak
27
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
ada pendokumentasian kegiatan yang sudah di supervisi. Diruang MJB1 telah
memiliki SAK (Standar Asuhan Keperawatan) dan SOP (Standar Operasional
Prosedur), selain itu terdapat tenaga yang berkompeten untuk menjadi
supervisor. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pelaksanaan supervisi di
ruang MJB1 termasuk kategori baik 79%.
g. Discharge Planning
. Tabel Discharge Plannig di Mawar Jingga B1Kriteria Frekuensi Prosentase
Baik 11 78,57Cukup Baik 3 21,43Kurang Baik 0 0Tidak Baik 0 0
Total 14 100Sebagian besar responden yaitu 11 responden (78,57%)
Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program
keperawatan klien yang dimulai segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal
ini merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerjasama antar tim
kesehatan, klien dan keluarga kien. Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan
79% perawat termasuk kategori baik dalam pelaksanaan discharge planning.
Perawat di ruang MJB1 selalu melakukan discharge planning setiap pasien
akan pulang akan tetapi ruangan MJB1 belum memiliki format khusus tentang
discharge planning.Selain itu isi dari discharge planning belum dilakukan
secara optimal karena hanya meliputi pemberian informasi tentang waktu
kontrol dan obat yang harus diminum (keteraturan minum obat) dan tidak
tersedianya leaflet yang berguna bagi pasien sebelum pasien pulang. Sehingg
nanti saat dirumah pasien bisa melihat kembali liflet jika pasien lupa dengan
informasi yang diberikan perawat.
28
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2.2.4 PEMBIAYAAN (M4-MONEY)
Sebagian besar sumber pembiayaan ruangan berasal dari rumah sakit yang
diperoleh dari APBD Propinsi Jawa Timur. Pembiayaan pasien sebagian besar dari
JAMKESMAS, sedangkan sisanya dari ASKES PNS, Jamsostek, Askes swasta dan
umum (biaya sendiri).
2.2.5 PEMASARAN (M5-MARKET)
Jumlah pasien berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 5-7
Oktober 2009 didapatkan data presentase kapasitas tempat tidur pasien di Ruang
Mawar Jingga B1 RSUD Sidoarjo, yaitu :
a. Tanggal 5 Oktober 2009
BOR MJB1 : 17/38X100%= 44,74%
BOR Ruang Observasi : 13/13x100%= 100%
b. Tanggal 6 Oktober 2009
BOR MJB1 : 17/38X100%= 44,74%
BOR Ruang Observasi : 11/13x100%= 84,62%
c. Tanggal 7 Oktober 2009
BOR MJB1 : 12/38X100%= 31,58 %
BOR Ruang Observasi :5/13x100%=38,46 %
BOR rata-rata Ruang MJB1 adalah 40,35 %
BOR rata-rata Ruang Observasi adalah 74,36 %
STANDART KEPERAWATAN MINIMAL
NO JENIS PELAYANAN
INDIKATOR STANDART TARGET
1. Traksi/Reposisi Waktu tunggu operasiLama perawatan
< 3 hari1-2 hari
80%80%
29
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Degloving
Open fraktur
Gangren vasikuler
Abses Osteomyelitis
Aff plate/Gaglion
Trepanasi tumor otak superficial
Cranioplasty
Waktu tunggu operasiLama waktu perawatan post operasi
Waktu tunggu operasiLama perawatan post operasi
Waktu tunggu operasiLama perawatan post operasi
Waktu tunggu operasiLama perawatan post operasi
Waktu tunggu operasiLama perawatan post operasi
Waktu tunggu operasiLama perawatan post operasi Infeksi pasca operasi
Waktu tunggu operasiLama perawatan post operasi Infeksi pasca operasi
<2%3-5 hari
<8 jam7-8 hari
< 8 jam3-4 hari
1 hari5-7 hari
<5 hari3-5 hari
4 hari10-14 hari
0,5%
2 hari4 hari
0,02 %
90%80%
80%85%
80%80%
80%80%
80%80%
80%80%
80%
80%90%
NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING BXR KET1. M1 Dan M2 (Sarana , Prasarana
Dan Ketenagaan)a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH1. Adanya pembagian jam
kerja/shift dan penanggung jawab shift
2. RS memberikan kesempatan kepada perawat untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (S1 kep) yang saat ini ada 2 orang
3. Mempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga kesehatan
4. Mempunyai peralatan oksigenasi dan semua perawat ruangan mampu menggunakannya.
0,1
0,1
0,05
0,05
3
3
3
3
0,3
0,3
0,15
0,15
S-W3,15-2,60=0,55
30
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
5. RSUD Sidoarjo memberikan kesempatan untuk belajar manajemen keperawatan secara luas.
6. RSUD Sidoarjo merupakan tipe B non pendidikan.
7. RSUD Sidoarjo mendapatkan 16 Akriditasi
8. Terdapat administrasi penunjang.
9. Terdapat Nurse station.10. Adanya tugas, peran, dan
wewenang yang jelas.11. Jenis ketenagaan S1
Keperawatan 2 orang dan D3 keperawatan 12orang, administrasi 1 orang, mahasiswa: 11 orang S1 keperawatan STIKES BINA SEHAT PPNI mojokerto,dokter PPDS 3 orang, dokter muda 10 orang, helper 1 orang dan cleaning servis 1 orang
TOTAL
WEAKNESS1. Ketidakseimbangan antara
jumlah perawat dan pasien (minimal care, partial care dan total care)
2. Belum terpakainya sarana dan prasarana secara optimal.
3. Sebagian perawat belum memahami tentang peran dan fungsinya
4. Belum dipahaminya tanggung jawab dan tanggung gugat secara benar
5. Kurangnya disiplin pegawai
TOTAL
b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya dukungan kepala
ruangan untuk melaksanakan manajemen (MAKP) secara baik dan benar sesuai dengan model MAKP (tim)
2. Adanya program pelatihan atau seminar khhusus tentang manjemen keperawatan
3. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang sedang
0,10
0,20
0,05
0,05
0,100,10
0,10
1
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
1
0,2
0,20
0,25
3
4
4
3
32
3
3
3
3
2
2
3
3
3
0,30
0,80
0,20
0,15
0,300,20
0,30
3,15
0,60
0,60
0,60
0,40
0,40
2,60
0,6
0,60
0,75
O-T3,00-2,35=0,65
31
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
praktik manajemen keperawatan
4. Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa dengan perawat ruangan
5. adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat.
TOTAL
THREATENED1. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat tentang hukum
3. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
4. Persaingan antar rumah sakit semakin ketat
5. Rendahnya kesejahteraan perawat
TOTAL
0,15
0,30
1
0,30
0,20
0,15
0,15
0,20
1
2
2
2
3
3
2
2
0,45
0,6
3,00
0,60
0,60
0,45
0,30
0,40
2,35
2. M3 (METHODE) MAKPa. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH1. RSUD Sidoarjo memiliki
visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan pelayanan
2. Ruang MJB1 menggunakan MAKP dengan metode Tim
3. Berdasarkan kuesioner kepuasan pasien yang disebar pada tanggal 5-6 oktober 2009, didapatkan 50% sangat puas, 33 %, 9% cukup puas dan 0% tidak puas.
4. SDM sebagian besar tenaga keperawatan ruang mawar jingga B1 adalah lulusan D3 keperawatan yaitu sebesar 12,orang dan sebagian kecil lulusan S1 keperawatan yaitu 2 orang.
5. RS mengadakan pelatihan untuk para perawat dan kesempatan untuk meningkatkan jenjang pendidikan formal.
6. Memiliki standart asuhan keperawatan (SAK), standart operasional prosedur(SOP),
0,20
0,20
0,10
0,10
0,10
0,15
4
4
3
4
3
3
0,8
0,8
0,3
0,4
0,3
0,45
S-W3,35-2,30=1,05
32
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
standart pelayanan minimal ( SPM).
7. Terdapat tenaga non keperawatan : 1 orang administrasi, 1 orang ahli gizi, 1 orang helper dan 2 cleaning service.
8. Dalam pengkajian didapatkan 43% penerapan MAKP dalam kategori baik, dan 57% cukup
TOTAL
WEAKNESS1. Adanya konflik peran atau
peran ganda pada perawat yaitu merangkap sebagai administrasi pada shift sore dan malam hari.
2. Terdapat 12 orang lulusan D3 keperawatan sehingga belum memahami tentang manajemen MAKP
3. Pendokumentasian proses keperawatan belum optimal. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan tidak didokumentasikan, yang paling sering didokumentasikan adalah tindakan kolaboratif.
4. Sentralisasi obat sudah dilakukan di ruangan bila ada mahasiswa praktik manajemen (selebihnya tidak dilakukan karena belum adanya kebijakan mengenai sentralisasi obat).
5. Ronde keperawatan sudah dilakukan di ruang mawar jingga B1 bila ada mahasiswa praktik manajemen (selebihnya tidak dilakukan)
6. Perbandingan jumlah perawat dengan pasien tidak seimbang
TOTAL
b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya 10 orang mahasiswa
S1 keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI yang praktek profesi manajemen keperawatan di ruang mawar jingga B1 RSUD Sidoarjo
2. Ada Kerja sama yang baik antara mahasiswa STIKES
0,05
0,10
1
0,2
0,2
0,2
0,1
0,1
0,2
1
0,25
0,20
2
2
2
2
2
3
2
3
2
2
0,10
0,20
3,35
0,40
0,40
0,40
0,30
0,20
0,60
2,30
0,75
0,40
O-T2,65-2,40=0,25
33
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
dengan perawat yang ada diruangan mawar jingga B1
3. Ada kerja sama antara institusi STIKES PPNI dengan RSUD Sidoarjo
4. Terbukanya kesempatan melanjutkan pendidikan pada program S1 keperawatan kelas khusus
TOTAL
THREATENED1. Pembagian tugas, peran, dan
wewenang sudah jelas pada setiap anggota tim, namun pada pelaksanaannya tidak sesuai karena terbatasnya tenaga perawat sehingga mempengaruhi MAKP
2. Persaingan antar RS yang semakin ketat
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
5. Semakin tinggi pendapatan masyarakat sehingga tuntutan akan pelayanan RS yang profesional meningkat
6. Persaingan yang semakin ketat antar rumah sakit
TOTAL
0,15
0,40
1
0,30
0,15
0,15
0,10
0,20
0,10
1
3
4
2
3
3
3
2
2
0,30
1,2
2,65
0,60
0,45
0,45
0,30
0,40
0,20
2,403. DOKUMENTASI
a. Internal Factor (IFAS)STRENGTH1. Tersedianya format
pendokumentasian berupa resume keperawatan
2. Sudah ada sistem pendokumentasian SOR
3. Dokumentasi keperawatan:- Pengkajian menggunakan
persistem- Diagnosa keperawatan s/d
evaluasi SOAP 4. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan pendokumentasian (57%)
5. 76% dokumentasi telah diisi secara lengkap dan benar berdasarkan observasi pada status pasien
6. Adanya pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian
7. Adanya SAK dan SOP.
0,20
0,20
0,10
0,10
0,20
0,10
0,10
4
3
3
3
3
3
1
0,80
0,60
0,30
0,30
0,60
0,30
0,10
S-W=3,00-1,60=1,40
34
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
TOTAL
WEAKNESS1. Rata-rata kebutuhan perawat
per hari 12 orang 2. Data SOAP pada evaluasi
keperawatan pasien kurang jelas selain itu SOAP tidak dilakukan didepan pasien
3. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan belum didokumentasikan
TOTALb. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY1. Kerjasama yang baik dalam
pendokumentasian antara perawat, dokter, ahli gizi dan mahasiswa
2. Adanya mahasiswa S1 kep praktek manajemen untuk mengembangkan sistem pendokumentasian
TOTAL
THREATENED1. Tingkat kesadaran
masyarakat (pasien dan Keluarga) akan pentingnya kesehatan
2. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan asuhan keperawatan profesional semakin meningkat
3. Adanya tuntutan tanggung jawab dan tanggung gugat dari masyarakat terhadap pelayanan masyarakat
TOTAL
1
0,30
0,40
0,30
1
0,50
0,50
1
0,35
0,35
0,30
1
1
1
3
2
3
4
2
1
3,00
0,30
0,40
0,90
1,60
1,00
1,50
2,50
1,40
0,70
0,30
2,40
O-T=2,50-2,40=0,10
4. RONDE KEPERAWATANa. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH1. Ruang MJB1 memiliki
Standart Pelayanan Minimal (SPM)
2. 48,4% penyakit terbanyak di MJB1 adalah cidera kepala
0,30
0,10
3
2
0,90
0,20
S-W=2,10-2,30=-0,20
35
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
yang kemungkinan besar bisa terjadi masalah keperawatan yang perlu diadakan ronde keperawatan
3. Ronde keperawatan dilakukan bersama-sama dengan tim keperawatan, tim medis dan ahli gizi
4. Tujuan dari dilakukan ronde keperawatan adalah meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi renpra dan menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang sesui dengan masalah klien
5. SDM: staf tenaga perawat Mawar Jingga B1 terdapat 2 orang lulusan S1 Keperawatan, 12 orang Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
WEAKNESS1. Ronde keperawatan sudah
dilakukan di ruang mawar jingga B1 bila ada mahasiswa praktik manajemen (selebihnya tidak dilakukan)
2. Pengetahuan perawat tentang ronde keperawatan kurang optimal karena karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata (lebih banyak D3 keperawatan daripada S1 keperawatan)
3. Jumlah tenaga keperawatan dan jumlah tingkat ketergantungan pasien tidak seimbang.
TOTAL
b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY
1. Adanya pelatihan manajemen keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang manajemen
2. Tersedianya kesempatan untuk melaksanakan ronde keperawatan apabila ada mahasiswa praktek.
0,10
0,20
0,20
1
0,30
0,40
0,30
1
0,30
0,30
0,40
2
1
3
3
2
2
2
1
3
0,20
0,20
0,60
2,10
0,90
0,80
0,60
2,30
0,60
0,30
1,20
O-P=2,10-2,00=0,10
36
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
3. Adanya kerjasama yang baik antara perawat klinik dengan mahasiswa S1 Keperawatan
TOTAL
THREATENED1. Tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan Asuhan Keperawatan semakin tinggi.
2. Persaingan dalam pemberian pelayanan semakin kuat
TOTAL
1
0,40
0,60
1
2
2
2,10
0,80
1,20
2,005. SUPERVISI
a. Internal Factor (IFAS)STRENGTH1. Kepala ruangan mendukung
kegiatan supervisi demi meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
2. Memiliki SAK dan SPM 3. Adanya tenaga yang
kompeten untuk menjadi supervisor (2 tenaga perawat S1 keperawatan)
4. Supervisi yang dilakukan diruang MJB1 bersifat tidak langsung sesuai dengan keadaan ruangan
5. Pelaksanaan supervisi diruang MJB1 termasuk cukup (86%)
TOTAL
WEAKNESS1. Belum ada uraian yang jelas
tentang supervisi.2. Belum mempunyai format
dalam pelaksanaan supervisi3. Belum adanya
pendokumentasian kegiatan yang disupervisi
4. pelaksanaan supervisi menunjukkan 7% kurang baik
TOTAL
b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya 11 mahasiswa
STIKES Bina Sehat PPNI yang praktik managemen keperawatan
2. Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
0,20
0,100,20
0,20
0,30
1
0,20
0,35
0,25
0,20
1
0,45
0,55
4
22
3
3
1
4
3
3
3
2
0,80
0,200,40
0,60
0,90
2,90
0,20
1,4
0,75
0,6
2,95
1,35
1,10
S-W=2,90-2,95=- 0,15
O-T=2,45-2,00=0,45
37
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
formal kejenjang yang lebih tinggi
TOTAL
THREATENED1. Tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan Asuhan Keperawatan profesional semakin meningkat
2. Mahasiswa S1 kep praktek manajemen untuk mengembangkan supervisi diruangan
TOTAL
1
0,40
0,60
1
3
2
2,45
0,80
1,20
2,006. TIMBANG TERIMA
a. Internal Factor (IFAS)STRENGTH1. Timbang terima sudah
menjadi agenda tetap dan terjadwal
2. Perawat terlibat secara aktif3. Dilaksanakan oleh semua
perawat, pelaksanaan timbang terima di ruang MJB1 64% kategori baik.
4. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima setiap pagi
5. Selain di lakukan di nurse station juga dilakukan kunjungan langsung ke ruang perawatan pasien.
TOTAL
WEAKNESS1. Tehnik TT masih belum
optimal (belum ada format khusus timbang terima yang memudahkan parawat dalam melakukan timbang terima)
2. Pelaksanaan TT sore dan malam hari, biasanya tidak diikuti kunjungan langsung ke pasien berdasarkan hasil pengkajian terdapat 7% pelaksanaan yang kurang baik.
3. Data-data yang menunjang timbang terima masih kurang fokus, meskipun proses timbang terima telah dilakukan dengan baik
4. Masih banyak timbang terima yang lebih fokus pada masalah medis dari pada
0,30
0,150,20
0,20
0,15
1
0,15
0,20
0,25
0,25
2
33
2
3
4
2
1
2
0,60
0,450,60
0,40
0,45
2,50
0,60
0,40
0,25
0,50
S-W=2,50-2,20=0.30
38
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
masalah keperawatan.5. Saat kunjungan ke pasien,
perawat tidak memperkenalkan tim yang akan bertukar dinas.
TOTAL
b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya waktu khusus untuk
timbang terima.2. Timbang terima yang telah
terstruktur akan memperkuat status profesional perawat dalam pelayanan kesehatan era modern.
3. Adanya aturan yang sudah baku tentang ketetapan pelaksanaan timbang terima (protap timbang terima)
4. Adanya mahasiswa STIKES Bina Sehat PPNI yang melaksanakan praktek profesi manajemen keperawatan.
TOTAL
THREATENED1. Adanya tuntutan untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan profesional.
2. Meningkatnya tuntutan terhadap tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi askep.
3. Proses komunikasi saat timbang terima dalam menyampaikan informasi tentang kondisi pasien, sebagai wujud profesional perawat dan bentuk tanggung jawab perawat pada pasien.
TOTAL
0,15
1
0,30
0,20
0,20
0,30
1
0,30
0,40
0,30
1
3
4
2
2
3
2
3
2
0,45
2,20
1,20
0,40
0,40
0,90
2,90
0,60
1,20
0,60
2,40
O-T=2,90-2,40=0,50
7. SENTRALISASI OBATa. Internal factor (IFAS)
STRENGTH1. Adanya lembar observasi
pemberian obat2. Adanya buku tentang Jumlah
pemakaian atau sisa obat sudah tercatat
3. Adanya buku injeksi4. Kepala ruangan mendukung
sentralisasi obat
TOTAL
0,30
0,20
0,400,10
1
2
1
33
0,60
0,20
1,200,30
2,30
S-W=2,30-2,20=0.10
39
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
WEAKNESS1. Belum adanya
kebijakan dari RSUD Sidoarjo dalam sentralisasi obat untuk setiap ruangan
2. Belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk sentralisasi obat
3. Pasien yang mendapat terapi obat oral sering tidak di minum karena menunggu instruksi dari perawat
4. Sentralisasi obat dilakukan bila ada mahasiswa praktek manajemen selebihnya tidak di lakukan.
5. Jumlah ketergantungan pasien dengan tenaga perawat tidak seimbang.
Total
b. Eksternal Faktor ( EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya mahasiswa S1
STIKES BINA SEHAT PPNI praktek managemen
2. Pemberian obat yang tepat sesuai 5 T akan mempercepat kesembuhan
3. Adanya kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
4. Adanya rencana mahasiswa praktek menejemen mengadakan sentralisasi obat
Total
THREATENED1. Dengan obat yang
berada ditangan pasien dapat memungkinkan terjadinya ketidakpatuhan minum obat dan salah minum obat
2. Adanya tuntutan dari pasien untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang profesional
Total
0,30
0,30
0,10
0,20
0,10
1
0,20
0,20
0,30
0,30
1
0,60
0,40
1
1
2
2
4
3
2
2
2
3
1
3
0,30
0,60
0,20
0,80
0,30
2,20
0,40
0,40
0,60
0,90
2,30
0,60
1,20
1,80
O-T=2,30-1,80=0,50
40
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
8. DISCHARGE PLANNINGa. Internal factor (IFAS)
STRENGTH1. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga dengan baik (71%).
2. Discharge planning sudah di laksanakan
3. Adanya format discharge planning
4. SDM: staf tenaga perawat Mawar Jingga B1 terdapat 2 orang lulusan S1 Keperawatan, 12orang. Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
WEAKNESS1. Tidak tersedianya leaflet
untuk pasien saat pulang 2. Pemberian pendidikan
kesehatan di lakukan secara lisan setiap pasien atau keluarga
3. Discharge planing belum dilakukan sesui dengan alur
TOTAL
b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya dukungan
dari pihak rumah sakit untuk melakukan discharge planning
2. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang melakukan praktek manajemen keperawatan
TOTAL
THREATENED1. Adanya tuntutan tanggung
jawab dan tanggung gugat dari masyarakat terhadap pelayanan keperawatan
2. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan yang lebih baik
3. Masyarakat lebih kritis bertanya untuk mendapatkan informasi kesehatan tentang
0,30
0,20
0,30
0,20
1
0,40
0,30
0,30
1
0,60
0,40
1
0,45
0,25
0,30
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
0,90
0,60
0,60
0,40
2,30
0,80
0,60
0,90
2,30
1,80
0,80
2,60
0,90
0,50
0,60
S-W=2,50-2,30=0,20
O-T=2,60-2,00=0,60
41
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
sakit dan pengobatan yang diterima.
TOTAL 1 2,00
EDITAN BARU SETELAH REVISI
NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING BXR KET1. M1 Dan M2 (Sarana , Prasarana
Dan Ketenagaan)c. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH12. Adanya pembagian jam
kerja/shift dan penanggung jawab shift
13. RS memberikan kesempatan kepada perawat untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (S1 kep) yang saat ini ada 2 orang
14. Mempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga kesehatan
15. Mempunyai peralatan oksigenasi dan semua perawat ruangan mampu menggunakannya.
16. RSUD Sidoarjo memberikan kesempatan untuk belajar manajemen keperawatan secara luas.
17. RSUD Sidoarjo merupakan tipe B non pendidikan.
18. RSUD Sidoarjo mendapatkan 16 Akriditasi
19. Terdapat administrasi penunjang.
20. Terdapat Nurse station.21. Adanya tugas, peran, dan
wewenang yang jelas.22. Jenis ketenagaan S1
Keperawatan 2 orang dan D3 keperawatan 12orang, administrasi 1 orang, mahasiswa: 11 orang S1 keperawatan STIKES BINA SEHAT PPNI mojokerto,dokter PPDS 3 orang, dokter muda 10 orang, helper 1 orang dan cleaning servis 1 orang
TOTAL
0,1
0,1
0,05
0,05
0,10
0,20
0,05
0,05
0,100,10
0,10
1
3
3
3
3
3
4
4
3
32
3
0,3
0,3
0,15
0,15
0,30
0,80
0,20
0,15
0,300,20
0,30
3,15
S-W3,15-2,60=0,55
42
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
WEAKNESS6. Ketidakseimbangan antara
jumlah perawat dan pasien (minimal care, partial care dan total care)
7. Belum terpakainya sarana dan prasarana secara optimal.
8. Sebagian perawat belum memahami tentang peran dan fungsinya
9. Belum dipahaminya tanggung jawab dan tanggung gugat secara benar
10. Kurangnya disiplin pegawai
TOTAL
d. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY6. Adanya dukungan kepala
ruangan untuk melaksanakan manajemen (MAKP) secara baik dan benar sesuai dengan model MAKP (tim)
7. Adanya program pelatihan atau seminar khhusus tentang manjemen keperawatan
8. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang sedang praktik manajemen keperawatan
9. Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa dengan perawat ruangan
10. adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat.
TOTAL
THREATENED6. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional
7. Makin tingginya kesadaran masyarakat tentang hukum
8. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
9. Persaingan antar rumah sakit semakin ketat
10. Rendahnya kesejahteraan perawat
TOTAL
0,20
0,20
0,20
0,20
0,20
1
0,2
0,20
0,25
0,15
0,30
1
0,30
0,20
0,15
0,15
0,20
1
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
0,60
0,60
0,60
0,40
0,40
2,60
0,6
0,60
0,75
0,45
0,6
3,00
0,60
0,60
0,45
0,30
0,40
2,35
O-T3,00-2,35=0,65
43
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2. M3 (METHODE) MAKPc. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH9. RSUD Sidoarjo memiliki
visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan pelayanan
10. Ruang MJB1 menggunakan MAKP dengan metode Tim
11. Berdasarkan kuesioner kepuasan pasien yang disebar pada tanggal 5-6 oktober 2009, didapatkan 50% sangat puas, 33 %, 9% cukup puas dan 0% tidak puas.
12. SDM sebagian besar tenaga keperawatan ruang mawar jingga B1 adalah lulusan D3 keperawatan yaitu sebesar 12,orang dan sebagian kecil lulusan S1 keperawatan yaitu 2 orang.
13. RS mengadakan pelatihan untuk para perawat dan kesempatan untuk meningkatkan jenjang pendidikan formal.
14. Memiliki standart asuhan keperawatan (SAK), standart operasional prosedur(SOP), standart pelayanan minimal ( SPM).
15. Terdapat tenaga non keperawatan : 1 orang administrasi, 1 orang ahli gizi, 1 orang helper dan 2 cleaning service.
16. Dalam pengkajian didapatkan 43% penerapan MAKP dalam kategori baik, dan 57% cukup
TOTAL
WEAKNESS7. Adanya konflik peran atau
peran ganda pada perawat yaitu merangkap sebagai administrasi pada shift sore dan malam hari.
8. Terdapat 12 orang lulusan D3 keperawatan sehingga belum memahami tentang manajemen MAKP
9. Pendokumentasian proses keperawatan belum optimal.
0,20
0,20
0,10
0,10
0,10
0,15
0,05
0,10
1
0,2
0,2
0,2
4
4
3
4
3
3
2
2
2
2
2
0,8
0,8
0,3
0,4
0,3
0,45
0,10
0,20
3,35
0,40
0,40
0,40
S-W3,35-2,30=1,05
44
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan tidak didokumentasikan, yang paling sering didokumentasikan adalah tindakan kolaboratif.
10. Sentralisasi obat sudah dilakukan di ruangan bila ada mahasiswa praktik manajemen (selebihnya tidak dilakukan karena belum adanya kebijakan mengenai sentralisasi obat).
11. Ronde keperawatan sudah dilakukan di ruang mawar jingga B1 bila ada mahasiswa praktik manajemen (selebihnya tidak dilakukan)
12. Perbandingan jumlah perawat dengan pasien tidak seimbang
TOTAL
d. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY5. Adanya 10 orang mahasiswa
S1 keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI yang praktek profesi manajemen keperawatan di ruang mawar jingga B1 RSUD Sidoarjo
6. Ada Kerja sama yang baik antara mahasiswa STIKES dengan perawat yang ada diruangan mawar jingga B1
7. Ada kerja sama antara institusi STIKES PPNI dengan RSUD Sidoarjo
8. Terbukanya kesempatan melanjutkan pendidikan pada program S1 keperawatan kelas khusus
TOTAL
THREATENED7. Pembagian tugas, peran, dan
wewenang sudah jelas pada setiap anggota tim, namun pada pelaksanaannya tidak sesuai karena terbatasnya tenaga perawat sehingga mempengaruhi MAKP
8. Persaingan antar RS yang semakin ketat
9. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum
10. Makin tinggi kesadaran
0,1
0,1
0,2
1
0,25
0,20
0,15
0,40
1
0,30
0,15
0,15
0,10
0,20
3
2
3
2
2
3
4
2
3
3
3
2
0,30
0,20
0,60
2,30
0,75
0,40
0,30
1,2
2,65
0,60
0,45
0,45
0,30
0,40
O-T2,65-2,40=0,25
45
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
masyarakat akan pentingnya kesehatan
11. Semakin tinggi pendapatan masyarakat sehingga tuntutan akan pelayanan RS yang profesional meningkat
12. Persaingan yang semakin ketat antar rumah sakit
TOTAL
0,10
1
2 0,20
2,40
3. DOKUMENTASIc. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH8. Tersedianya format
pendokumentasian berupa resume keperawatan
9. Sudah ada sistem pendokumentasian SOR
10. Dokumentasi keperawatan:- Pengkajian menggunakan
persistem- Diagnosa keperawatan s/d
evaluasi SOAP 11. Adanya kemauan perawat
untuk melakukan pendokumentasian (57%)
12. 76% dokumentasi telah diisi secara lengkap dan benar berdasarkan observasi pada status pasien
13. Adanya pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian
14. Adanya SAK dan SOP.TOTAL
WEAKNESS4. Rata-rata kebutuhan perawat
per hari 12 orang 5. Data SOAP pada evaluasi
keperawatan pasien kurang jelas selain itu SOAP tidak dilakukan didepan pasien
6. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan belum didokumentasikan
TOTALd. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY3. Kerjasama yang baik dalam
pendokumentasian antara perawat, dokter, ahli gizi dan mahasiswa
4. Adanya mahasiswa S1 kep praktek manajemen untuk mengembangkan sistem pendokumentasian
0,20
0,20
0,10
0,10
0,20
0,10
0,101
0,30
0,40
0,30
1
0,50
0,50
4
3
3
3
3
3
1
1
1
3
2
3
0,80
0,60
0,30
0,30
0,60
0,30
0,103,00
0,30
0,40
0,90
1,60
1,00
1,50
S-W=3,00-1,60=1,40
O-T=2,50-2,40=0,10
46
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
TOTAL
THREATENED4. Tingkat kesadaran
masyarakat (pasien dan Keluarga) akan pentingnya kesehatan
5. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan asuhan keperawatan profesional semakin meningkat
6. Adanya tuntutan tanggung jawab dan tanggung gugat dari masyarakat terhadap pelayanan masyarakat
TOTAL
1
0,35
0,35
0,30
1
4
2
1
2,50
1,40
0,70
0,30
2,40
4. RONDE KEPERAWATANa. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH6. Ruang MJB1 memiliki
Standart Pelayanan Minimal (SPM)
7. 48,4% penyakit terbanyak di MJB1 adalah cidera kepala yang kemungkinan besar bisa terjadi masalah keperawatan yang perlu diadakan ronde keperawatan
8. Ronde keperawatan dilakukan bersama-sama dengan tim keperawatan, tim medis dan ahli gizi
9. Tujuan dari dilakukan ronde keperawatan adalah meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi renpra dan menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang sesui dengan masalah klien
10. SDM: staf tenaga perawat Mawar Jingga B1 terdapat 2 orang lulusan S1 Keperawatan, 12 orang Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
0,30
0,10
0,10
0,20
0,20
1
3
2
2
1
3
0,90
0,20
0,20
0,20
0,60
2,10
S-W=2,10-2,30=-0,20
47
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
WEAKNESS4. Ronde keperawatan sudah
dilakukan di ruang mawar jingga B1 bila ada mahasiswa praktik manajemen (selebihnya tidak dilakukan)
5. Pengetahuan perawat tentang ronde keperawatan kurang optimal karena karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum merata (lebih banyak D3 keperawatan daripada S1 keperawatan)
6. Jumlah tenaga keperawatan dan jumlah tingkat ketergantungan pasien tidak seimbang.
TOTAL
b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY
4. Adanya pelatihan manajemen keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang manajemen
5. Tersedianya kesempatan untuk melaksanakan ronde keperawatan apabila ada mahasiswa praktek.
6. Adanya kerjasama yang baik antara perawat klinik dengan mahasiswa S1 Keperawatan
TOTAL
THREATENED3. Tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan Asuhan Keperawatan semakin tinggi.
4. Persaingan dalam pemberian pelayanan semakin kuat
TOTAL
0,30
0,40
0,30
1
0,30
0,30
0,40
1
0,40
0,60
1
3
2
2
2
1
3
2
2
0,90
0,80
0,60
2,30
0,60
0,30
1,20
2,10
0,80
1,20
2,00
O-P=2,10-2,00=0,10
5. SUPERVISIc. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH6. Kepala ruangan mendukung
kegiatan supervisi demi meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
7. Memiliki SAK dan SPM
0,20
0,10
4
2
0,80
0,20
S-W=2,90-2,95=- 0,15
48
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
8. Adanya tenaga yang kompeten untuk menjadi supervisor (2 tenaga perawat S1 keperawatan)
9. Supervisi yang dilakukan diruang MJB1 bersifat tidak langsung sesuai dengan keadaan ruangan
10. Pelaksanaan supervisi diruang MJB1 termasuk cukup (86%)
TOTAL
WEAKNESS5. Belum ada uraian yang jelas
tentang supervisi.6. Belum mempunyai format
dalam pelaksanaan supervisi7. Belum adanya
pendokumentasian kegiatan yang disupervisi
8. pelaksanaan supervisi menunjukkan 7% kurang baik
TOTAL
d. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY3. Adanya 11 mahasiswa
STIKES Bina Sehat PPNI yang praktik managemen keperawatan
4. Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formal kejenjang yang lebih tinggi
TOTAL
THREATENED3. Tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan Asuhan Keperawatan profesional semakin meningkat
4. Mahasiswa S1 kep praktek manajemen untuk mengembangkan supervisi diruangan
TOTAL
0,20
0,20
0,30
1
0,20
0,35
0,25
0,20
1
0,45
0,55
1
0,40
0,60
1
2
3
3
1
4
3
3
3
2
3
2
0,40
0,60
0,90
2,90
0,20
1,4
0,75
0,6
2,95
1,35
1,10
2,45
0,80
1,20
2,00
O-T=2,45-2,00=0,45
6. TIMBANG TERIMAc. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH6. Timbang terima sudah
menjadi agenda tetap dan terjadwal
7. Perawat terlibat secara aktif8. Dilaksanakan oleh semua
perawat, pelaksanaan
0,30
0,150,20
2
33
0,60
0,450,60
S-W=2,50-2,20=0.30
49
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
timbang terima di ruang MJB1 64% kategori baik.
9. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang terima setiap pagi
10. Selain di lakukan di nurse station juga dilakukan kunjungan langsung ke ruang perawatan pasien.
TOTAL
WEAKNESS6. Tehnik TT masih belum
optimal (belum ada format khusus timbang terima yang memudahkan parawat dalam melakukan timbang terima)
7. Pelaksanaan TT sore dan malam hari, biasanya tidak diikuti kunjungan langsung ke pasien berdasarkan hasil pengkajian terdapat 7% pelaksanaan yang kurang baik.
8. Data-data yang menunjang timbang terima masih kurang fokus, meskipun proses timbang terima telah dilakukan dengan baik
9. Masih banyak timbang terima yang lebih fokus pada masalah medis dari pada masalah keperawatan.
10. Saat kunjungan ke pasien, perawat tidak memperkenalkan tim yang akan bertukar dinas.
TOTAL
d. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY5. Adanya waktu khusus untuk
timbang terima.6. Timbang terima yang telah
terstruktur akan memperkuat status profesional perawat dalam pelayanan kesehatan era modern.
7. Adanya aturan yang sudah baku tentang ketetapan pelaksanaan timbang terima (protap timbang terima)
8. Adanya mahasiswa STIKES Bina Sehat PPNI yang melaksanakan praktek profesi
0,20
0,15
1
0,15
0,20
0,25
0,25
0,15
1
0,30
0,20
0,20
0,30
2
3
4
2
1
2
3
4
2
2
3
0,40
0,45
2,50
0,60
0,40
0,25
0,50
0,45
2,20
1,20
0,40
0,40
0,90
O-T=2,90-2,40=0,50
50
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
manajemen keperawatan.TOTAL
THREATENED4. Adanya tuntutan untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan profesional.
5. Meningkatnya tuntutan terhadap tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi askep.
6. Proses komunikasi saat timbang terima dalam menyampaikan informasi tentang kondisi pasien, sebagai wujud profesional perawat dan bentuk tanggung jawab perawat pada pasien.
TOTAL
1
0,30
0,40
0,30
1
2
3
2
2,90
0,60
1,20
0,60
2,407. SENTRALISASI OBAT
a. Internal factor (IFAS)STRENGTH5. Adanya lembar observasi
pemberian obat6. Adanya buku tentang Jumlah
pemakaian atau sisa obat sudah tercatat
7. Adanya buku injeksi8. Kepala ruangan mendukung
sentralisasi obat
TOTAL
WEAKNESS6. Belum adanya
kebijakan dari RSUD Sidoarjo dalam sentralisasi obat untuk setiap ruangan
7. Belum tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk sentralisasi obat
8. Pasien yang mendapat terapi obat oral sering tidak di minum karena menunggu instruksi dari perawat
9. Sentralisasi obat dilakukan bila ada mahasiswa praktek manajemen selebihnya tidak di lakukan.
10. Jumlah ketergantungan pasien dengan tenaga perawat tidak seimbang.
0,30
0,20
0,400,10
1
0,30
0,30
0,10
0,20
0,10
1
2
1
33
1
2
2
4
3
0,60
0,20
1,200,30
2,30
0,30
0,60
0,20
0,80
0,30
2,20
S-W=2,30-2,20=0.10
51
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Total
b. Eksternal Faktor ( EFAS)OPPORTUNITY5. Adanya mahasiswa S1
STIKES BINA SEHAT PPNI praktek managemen
6. Pemberian obat yang tepat sesuai 5 T akan mempercepat kesembuhan
7. Adanya kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
8. Adanya rencana mahasiswa praktek menejemen mengadakan sentralisasi obat
Total
THREATENED3. Dengan obat yang
berada ditangan pasien dapat memungkinkan terjadinya ketidakpatuhan minum obat dan salah minum obat
4. Adanya tuntutan dari pasien untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang profesional
Total
0,20
0,20
0,30
0,30
1
0,60
0,40
1
2
2
2
3
1
3
0,40
0,40
0,60
0,90
2,30
0,60
1,20
1,80
O-T=2,30-1,80=0,50
8. DISCHARGE PLANNINGa. Internal factor (IFAS)
STRENGTH5. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan kepada pasien atau keluarga dengan baik (71%).
6. Discharge planning sudah di laksanakan
7. Adanya format discharge planning
8. SDM: staf tenaga perawat Mawar Jingga B1 terdapat 2 orang lulusan S1 Keperawatan, 12orang. Lulusan D3 Keperawatan
TOTAL
WEAKNESS4. Tidak tersedianya leaflet
untuk pasien saat pulang 5. Pemberian pendidikan
kesehatan di lakukan secara
0,30
0,20
0,30
0,20
1
0,40
0,30
3
3
2
2
2
2
0,90
0,60
0,60
0,40
2,30
0,80
0,60
S-W=2,50-2,30=0,20
52
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
lisan setiap pasien atau keluarga
6. Discharge planing belum dilakukan sesui dengan alur
TOTAL
b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY1. Adanya dukungan
dari pihak rumah sakit untuk melakukan discharge planning
2. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang melakukan praktek manajemen keperawatan
TOTAL
THREATENED4. Adanya tuntutan tanggung
jawab dan tanggung gugat dari masyarakat terhadap pelayanan keperawatan
5. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan yang lebih baik
6. Masyarakat lebih kritis bertanya untuk mendapatkan informasi kesehatan tentang sakit dan pengobatan yang diterima.
TOTAL
0,30
1
0,60
0,40
1
0,45
0,25
0,30
1
3
3
2
2
2
2
0,90
2,30
1,80
0,80
2,60
0,90
0,50
0,60
2,00
O-T=2,60-2,00=0,60
PRIORITAS MASALAHSCORING
MASALAHSKOR ANALISIS
SWOT JUMLAHIFAS EFAS
DP 0,20 0,60 0,80MAKP 1,05 0,25 1,30Dokumentasi 1,40 0,10 1,50Ronde Keperawatan -0,20 0,10 0,1Supervisi -0,15 0,45 0,3Timbang Terima 0,30 0,50 0,8Sentralisasi obat 0,10 0,50 0,6
PROBLEM PRIORITYNO MASALAH SKOR ANALISIS JUMLAH KONDISI
53
1,0
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
SWOTIFAS EFAS
1 Ronde Keperawatan -0,20 0,10 0,12 Supervisi -0,15 0,45 0,33 Sentralisasi obat 0,10 0,50 0,64 DP 0,20 0,60 0,805 Timbang Terima 0,30 0,50 0,86 MAKP 1,05 0,25 1,307 Dokumentasi 1,40 0,10 1,50
PRIORITAS MASALAH
MASALAHSKOR ANALISIS SWOT
JUMLAH KONDISIIFAS EFAS
Sentralisasi obat 0,10 0,50 PertamaTimbang Terima 0,30 0,50 KeduaRonde Keperawatan -0,20 0,10 Pertama Supervisi -0,15 0,45 Kedua MAKP 1,05 0,25 KelimaDP 0,20 0,60 KeenamDokumentasi 1,40 0,10
Diagram Analisis SWOT M1-M2
O
M1-M2 (0,55-0,65)
54
MAKP (1,05-
1,05
0,25
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
W S
T
Diagram analisis SWOT MAKP
O
Diagram analisis SWOT Dokumentasi
O
55
w
T
S
SV (-0,15-0,45)
-
1,40
1,0
0,1
0,1
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
W S
T
Diagram analisis SWOT Ronde
O
W S
T
Diagram analisis SWOT Supervisi
O
56
DK (1,40-0,1)RK (-0,2-,45)
RK (0,1--0,2)RK (-0,2-,45)
TT (0,30 -
SO(0,1-0,5)
-0,15
0,45
0,3
0,5
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
W S
T
Diagram analisis SWOT Timbang Terima
O
W S
T
Diagram analisis SWOT Sentralisasi Obat
O
57
DP(0,2-0,6)
0,2
M1M2
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
W S
T
Diagram analisis SWOT Discharge Planing
O
W S
T
DIAGRAM LAYANG ANALISA SWOTRUANG MAWAR JINGGA B1
58
0,1
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0,40,2 0,6 0,8 1- 0,2- 0,4- 0,6- 0,8- 1
- 0,2
- 0,4
- 0,6
- 0,8
- 1MAKP
DK
RK
SV
TT
DP
0,6
1
0,80,60,40,2 0,40,2 0,6 0,8 1- 0,2- 0,4- 0,6- 0,8- 1 - 0,2- 0,4- 0,6- 0,8- 1M1M2
1,2 1,4
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
59
MAKP DKRKSV TTSODP
O
T
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
ANGKET TIMBANG TERIMA
NO PERNYATAAN DILAKUKAN TIDAK DI LAKUKAN
1. PERSIAPANa. Sarana Prasarana1. Saat timbang terima
perawat menyiapkan status
60
W S
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
pasien2. Perawat telah menyiapkan
buku catatan dan peralatan tulis
b. Perawat1. Kedua kelompok dalam
keadaan siap2. Timbang terima di pimpin
oleh kepala ruangan pada pergantian shift dan malam ke pagi dari pagi ke sore. Sedangkan pergantian shift dari sore ke malam dipimpin oleh ketua tim atau perawat primer
2. PELAKSANAANa. Urutan pelaksanaan1. Dilaksanakan setiap
pergantian shift2. Pelaksanaan dimulai dari
nurse station3. Timbang terima di
lanjutkan melihat langhsung kondisi pasien
4. Hal-hal yang sifatnya khusus dicatat dan di serah terimakan pada perawat shift berikutnya
5. Perawat shift berikutnya validasi data kepasien
6. Perawat menyapa pasien dan menanyakan kondisi/ keluhan yang dirasa saat ini
7. Waktu untuk timbang terima tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi khusus
8. Penyampaian dilakukan singkat dan jelas
b. Isi timbang terima1. Perawat menyebutkan
identitas pasien 2. Perawat menyebutkan
diagniosa medis3. Perawat menyebutkan data
obyektif4. Perawat menyebutkan data
penunjang lain5. Perawat menyebutkan
masalah keperawatan yang belum dilaksanakan
6. Perawat menyebutkan intervensi kolaboratif
7. Perawat menyebutkan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
61
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
selanjutnya3. Post timbang terima
1. Perawat kembali ke nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi data langsung
2. Perawat yang memimpin timbang terima menyebutkan rencana kerja bagi shift berikutnya
3. Mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku laporan oleh perawat primer atau ketua tim.
ANGKET TIMBANG TERIMA
1. Saat timbang terima perawat menyiapkan status pasienSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah2. Perawat telah menyiapkan buku catatan dan peralatan tulis
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah3. Kedua tim dalam keadaan siap
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
62
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
4. Timbang terima di pimpin oleh kepala ruangan pada pergantian shift dan malam ke pagi dari pagi ke sore. Sedangkan pergantian shift dari sore ke malam dipimpin oleh ketua tim atau perawat primer
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah5. Dilaksanakan setiap pergantian shift
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah6. Pelaksanaan dimulai dari nurse station
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah7. Timbang terima di lanjutkan melihat langsung kondisi pasien
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah8. Hal-hal yang sifatnya khusus dicatat dan di serah terimakan pada perawat shift
berikutnyaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah9. Perawat shift berikutnya validasi data kepasien
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
10. Perawat menyapa pasien dan menanyakan kondisi/ keluhan yang dirasa saat iniSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
11. Waktu untuk timbang terima tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi khususSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah12. Penyampaian dilakukan singkat dan jelas
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah13. Perawat menyebutkan identitas pasien
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah14. Perawat menyebutkan diagniosa medis
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah15. Perawat menyebutkan data obyektif
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah16. Perawat menyebutkan data penunjang lain
Selalu kadang-kadang
63
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Dilakukan tidak pernah17. Perawat menyebutkan tindakan keperawatan yang dilaksanakan
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah18. Perawat menyebutkan intervensi kolaboratif dan juga menyebutkan persiapan yang
perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnyaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
19. Perawat kembali ke nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi data langsungSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah20. Perawat yang memimpin timbang terima menyebutkan rencana kerja bagi shift
berikutnya dan mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku laporan oleh ketua tim
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
ANGKET SUPERVISI
NO PERNYATAAN Dilakukan TIDAK DILAKUKAN
1. Pra supervisi1. Supervisor menetapkan
kagiatann yang akan di supervisi
2. Supervisor menetapkan tujuan supervisi
2. Pelaksanaan1. Superviser ikut dalam
pendekomentasian kegiatan
64
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
pelayanan bersama-sama ketua tim dan perawat pelaksana
2. Supervisor meneliti dokumentasi status pasien
3. Supervisor mendapatkan hal-hal yang perlu di lakukan pembinaan
4. Supervisor memenggil ketua tim dan perawat pelaksana yang perlu dilakukan pembinaan
5. Supervisor mengklasifikasi permasalahan yang ada
6. Supervisor memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana
3. Evaluasi1. Supervisor mengevaluasi
hasil bimbingan 2. Supervisor memberikan
reward atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat pelaksana
ANGKET SPUPERVISI
1. Supervisor menetapkan kagiatann yang akan di supervisiSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah2. isor menetapkan tujuan supervisi
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah3. Superviser ikut dalam pendekomentasian kegiatan pelayanan bersama-sama ketua tim
dan perawat pelaksanaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah4. Supervisor meneliti dokumentasi status pasien
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah5. Supervisor mendapatkan hal-hal yang perlu di lakukan pembinaan
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah6. Supervisor memenggil ketua tim dan perawat pelaksana yang perlu dilakukan
pembinaan Selalu kadang-kadang
65
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Dilakukan tidak pernah7. Supervisor mengklasifikasi permasalahan yang ada
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah8. Supervisor memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah9. Supervisor mengevaluasi hasil bimbingan
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah10. Supervisor memberikan reward atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat
pelaksanaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
ANGKET SENTRALISASI OBAT
1. Apakah obat yang telah di resepkan dan telah diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima lembar serah terima obat
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
2. Apakah perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sediaan ( bila perlu) dalam kartu control; dan diketahui ( ditanda tangani) oleh keluarga / klien dalam buku masuk obat.
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
3. Apakah keluarga atau klien selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan / bila mana obat tersebut akan habis.
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
4. Apakah obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat dan obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar penerimaan obat.
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
5. Apakah obat –obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan olrh perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi di instruksi oleh dokter dan kartu obat yang ada pada klien
66
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
6. Apakah pada saat pemberian obat , perawat menjelaskan macam obat, kegunaan, jumlah obat, dan efek samping.
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
7. Apakah sediaan obat yang ada selanjutnya di cek tiap pagi oleh ketua ruangan/ petugasyang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
8. Apakah obat yang hampir habis akan di informasikan pada keluarga kemudian di mintakan kepada dokter penanggung jawab pasien
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
9. Apakah penambahan atau perubahan jenis, dosis atau perubahan route pemberian obat akan di masukkan dalam buku masuk obat dan sekaligus di lakukan perubahan dalam kartu sediaan obat
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
10. Apakah pemberian obat yang bersifat tidak rutin ( sewaktu saja) maka dokumentasi hanya dilakukan oleh perawat pada buku masuk obat dan selanjutnya di informasikan pada keluarga dengan kartu kusus obat
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
ANGKET TINGKAT KEPUASAN PASIEN
1. Perawat disini memperkenalkaan diri kepada andaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
67
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2. Perawat disini bersikap sopan dan ramah dalam melayani andaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
3. Saat pertama kali anda masuk rumah sakit perawat menjelaskan tata tertip rumah sakit
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
4. Parawat menjelaskan tentang fasilitas yang tersedia di rumah sakit Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah5. Perawat menjelaskan dimana tempat-tempat yang pentiang untuk melancarkan
perawatan (kamar mandi, ruang perawat, tata usaha dll)Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
6. Perawat disini menjelaskan tujuan perawatan pada andaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
7. Perawat atau kepala ruangan menunjukkan kepada anda tentang perawat yang bertanggung jawab atas diri anda
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
8. Perawat disini memperhatikan keluhan andaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
9. Perawat disini menanggapi keluhan andaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
10. Perawat memberikan keterangan tentang masalah yang anda hadapiSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
11. Pertawat disini memberikan penjelasan sebelum melakukan tidakan keperawatan kepeda anda
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
12. Perawat meminta persetujuan kepada anda atau keluarga sebelum melakukan tindakan keperawatan
68
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
13. Perawat menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan sebelum melakukan tinndakan keperawatan kepada anda
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
14. Perawat menjelaskan bahaya suatu tindakan pada anda atau keluarga sebelum dilakukan tindakan
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
15. Perawat memberikan penjelasan dengan lengkap dan jelas kepada andaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
16. Perawat disini selalu memantau keadaan anda dan pasien lain secara rutinSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
17. Perawat ikut menjaga kebersihan ruanganSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
18. Perawat melakukan tindakan keperawatan dengan terampil dan percaya diriSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
19. Selam melakukan tindakan keperawatan perawat selalu berhati-hatiSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
20. Setelah melakukan tindakan keperawatan, perawat selalu menilai kembali kondisi anda
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
ANGKET MAKP TIM
1. Ketua tim sebagai perawat profesional mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
69
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2. Penting komunikasi yang efektif, agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
3. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
4. Peran kepala ruangan penting dalam model tim?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
5. Anggota tim bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan pada pasien?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
6. Anggota tim bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
7. Anggota tim memberikan laporan?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
8. Ketua tim membuat perencanaan?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
9. Ketua tim membuat penugasan, supervisi dan evaluasi?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
10. Ketua tim mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien?
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
70
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
ANGKET DOKUMENTASIBerikan tanda cek list ( √ )pada pernyataan dibawah ini.
1. Pengkajian pada waktu klien masuk diikuti pengkajian head to toe.
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
2. Pengkajian dilakukan secara komprehensif.
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
3. Lembar dokumentasi asuhan keperawatan berisi : Nama, Umur, Jenis kelamin, Tanggal dan Nomer Register klien
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
4. Pada kolom problem ditambahkan data subyektif dan obyektif.
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
5. Pada kolom intervensi, intervensi langsung terhadap penyelesaian masalah.
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
6. Pada kolom evaluasi dicatat keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi, jam dan paraf perawat
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
7. Setiap masalah yang di identifikasi di evaluasi minimal tiap 8 jam ( setiap pergantian jaga).
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
8. Dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan dengan klien sehingga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan.
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
9. Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan dicatat dengan lengkap.
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
10. Format catatan perawatan yang mencakup problem, intervensi dan evaluasi yang telah disusun berdasarkan SAK.
Selalu kadang-kadang Dilakukan tidak pernah
ANGKET RONDE KEPERAWATAN
71
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
1. Apakah di ruanagan ini dilakukan ronde keperawtan?Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
2. Penetapan kasus minimal satu hari sebelum waktu pelaksanaan rondeSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
3. Pemberian informe concent kepada klien atau keluargaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
4. Perawt primer atau asosiasi menjelaskan keadaan dan data demografi klieSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
5. Perawat primer dan asosiasi menjelaskan masalah keperawatn utamaSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
6. Perawat primer menjelaskan intervensi yang akan dilakukanSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
7. Perawat primer dan perawat asosiasi menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambilSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
8. Ronde keperawan dilakukan sesuai dengan langakah-langkah ronde keperawatan (langkah-langkah ronde keperawatan terlampir)Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
9. Dalam pelaksanaan ronde dilakukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ditetapkanSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
10. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukanSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernahANGKET DISCHARGE PLANNING
1. Setiap pasien yang mau pulang dilakukan discharge planning
72
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah2. Setiap pasien yang pulang d berikan healt educatoan
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah3. Setiap pasien yang mau pulang di ajarkan cara perawatan mandiri di rumah
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah4. Setiap pasien pulang paksa dilakukan discharge planinning
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah5. Dorongan untuk melakukan discharge planning timbul dari diri anda sendiri
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah6. Kepala ruangan memimpin discherge planning
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah7. Pelaksanaan discharge planning dilakukan di nurse station
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah8. Discharge planning dilakukan setelah pelunasan administrasi
Selalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah9. Discharge planning yang anda lakukan sesuai dengan prosedur, kerana berpengaruh
pada asuhan keperawatanSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah10. Meskipun anda sibuk dengan urusan anda, anda tetap melaksanakan discharge
planningSelalu kadang-kadang
Dilakukan tidak pernah
73
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
FORMAT SERAH TERIMA OBATNama pasien : Ruangan :Umur : No. Reg :
Tgl No Nama Obat DosisKeterangan
(Diterima/Diserahkan)Tanda Tangan/nama terang
yang diserahkanKeterangan
74
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
KARTU OBAT PASIEN(UNTUK PASIEN)
Nama : Ruang : No. Reg :
No. TglNama obat
Jam pemberian TT Keluarga TT Perawat KetMinum Suntik
75
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
FORMAT KEPALA RUANGANMAWAR JINGGA B1
Klasifikasi
pasien
Jumlah
pasienPagi Sore Malam
Total care …… x 0,36=…… …… x 0,36=…… …… x 0,20=……
Partial care …… x 0,27=…… …… x 0,15=…… …… x 0,10=……
Minimal care …… x 0,17=…… …… x 0,14=…… ....... x 0,07=.........
Total ..... ...... ......
Total tenaga perawatDinas pagi : orangDinas siang : orangDinas malam : orang Jumlah : orang
Jumlah perawat lepas dinas per hari :
76
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
FORMAT KEPALA TIM RUANG MAWAR JINGGA B1
No Nama Pasien Diagnosa Medis Kondisi Pasien Perawat Pelaksana (PP) Perawat pelaksana (PP)
77
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
78
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
PENGELOAAN OBAT(SENTRALISASI OBAT)
I. Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2002).
II. Tujuan pengolaan obat
Tujuan pengelolaan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindarkan pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.
Hal – hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa obat perlu disentralisasi:1. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.
2. Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat standar yang
lebih murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektivitas dan
keamanan yang sama.
3. Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat “hanya untuk mencoba”.
4. Menggunakan dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan.
5. Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayainya, dan yang
akan membuang atau lupa untuk minum.
6. Memesan obat lebih dari pada yang dibutuhkan, sehingga banyak yang
tersisa sesudah batas kadaluarsa.
7. Tidak menyediakan lamari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak
efektif.
8. Meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya atau panas.
9. Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu
waktu sehingga dipakai berlebihan atua dicuri (Mc Mahon, 1999).
III. Teknik pengelolaan obat (sentralisasi)
Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat.1. Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara
operasional dapat didelegasikan kepada staaf yang ditunjuk.
2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat.
3. Penerimaan obat.
1. Obat yang telah diresepkan ditunjukkan kepada perawat dan obat yang
telah diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan
menerima terima obat.
79
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2. Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan
sediaan (bila perlu) dalam kartu kontrol, dan diketahui (ditandatangani)
oleh karana keluarga atau pasien dalam buku masuk obat, keluarga
atau pasien selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan atau bilamana
obat tersebut akan habis. Serta penjelasan tentang 5 T (jenis, dosis,
waktu, pasien, dan cara pemberian).
3. Pasien atau keluarga selanjutnya mendapatkan salinan obat yang harus
diminum beserta kartu sediaan obat.
4. Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam
kotak obat (Nursalam, 2002).
4. Pembagian
a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar
pemberian obat.
b. Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat
dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar
pemberian obat; dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi
yang diinstruksikan dokter dan kartu obat yang ada pada pasien.
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat,
kegunaan obat, jumlah obat, dan efek samping. Usahakan tempat obat,
kembali ke perawat setelah obat dikonsumsi. Pantau efek samping
pada pasien.
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala
ruangan atau petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku
masuk obat.
Obat-obatan yang hampir habis akan diinformasikan kepada keluarga dan kemudian dimintakan resep (jika masih perlu dilanjutkan) kepada dokter penanggung jawab pasien (Nursalam, 2002).
5. Penambahan obat baru
a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis dosis atau
perubahan alur pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan
dalam buku masuk obat dan sekaligus dilakukan perubahan dalam
kartu sediaan obat,
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka
dokumentasi hanya dilakukan pada buku masuk obat dan selanjutnya
informasikan kepada keluarga dengan kartu khusus obat (Nursalam,
2002).
80
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
6. Obat khusus
a. Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup
mahal, menggunakan alur pemberian yang cukup sulit, memiliki efek
samping yang cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu
tertentu / sewaktu saja.
b. Pemberian obat khusus dilakukan menggunakan kartu khusus obat,
dilaksanakan oleh perawt primer.
c. Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga; nama obat;
kegunaan obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab
pemberian, dan wadah obat sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan
kepada keluarga setelah pemberian. Usahakan terdapat saksi dari
keluarga saat pemberian obat (Nursalam, 2002).
Seorang manajer keperawatan kesehatan dapat mendidik staf mengenai obat dengan cara-cara berikut ini: 1. Membuat catatan mengenai obat-obatan yang sering dipakai, jelaskan
penggunaan dan efek samping, kemudian berikan salinan kepada semua
staf.
2. Tuliskan dosis yang tepat obat-obatan yang sering digunakan dan
gantungkan di dinding.
3. Adakan pertemuan staaf untuk membahas penyebab pemborosan obat,
4. Beritahu kepada semua staf mengenai harga bermacam-macam obat,
5. Aturlah kulliah atau program diskusi dan bahaslah mengenai satu jenis
obat setiap minggu pada waktu pertemuan staf.
6. Taruhlah satu atau lebih eksemplar buku famakologi sederhana di
perpustakaan (Mc Mahonm 1999).
81
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Diagram alur pelaksanaan sentralisasi obat (Nursalam, 2002)
IV. Menyiapkan Persediaan Obat
1. Memeriksa Ulang atas kebernaran obat dan jenis obat, jumlah obat dan
menulis etiket dan alamat pasien (Pedoman, 1997). Penyimpanan stok
(persediaan) yang teratur dengan baik merupakan bagian penting dari
manajemen obat.
Obat yang diterima dicatat dalam buku besar persediaan atau dalam kartu persediaan (Mc Mahon, 1999).
2. Sistem kartu persediaan
Sebuah kartu persediaan (kartu stok) kadang-kadang digunakan untuk menggantikan buku besar persediaan. Kartu ini berfungsi seperti besar persediaan, yakni neraca diseimbangkan dengan menambahkan barang yang diterima dan mengurangi dengan jumlah barang yang dikeluarkan. Dalam buku besar persediaan, masing-masing barang ditempatkan pada halaman yang terpisah, tetapi dalam sistem kartu persediaan, masing-masing barang dituliskan dalam kartu yang terpisah.
3. Lemari obat
DOKTER
PASIEN / KELUARGA
FARMASI / APOTIK
PP / PERAWAT YANG MENERIMA
PENGATURAN DAN PENGELOLAAN OLEH PERAWAT
PASIEN / KELUARGA
PASIEN / KELUARGA
Pendekatan Perawat
Surat persetujuan sentralisasi
obat dari perawat
Lembar serah terima obat
Buku serah terima / masuk
obat
82
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Periksa keamanan mekanisme kunci dan penerangan lemari obat serta lemari pendingin, periksa persediaan obat, pemisahan antara obat untuuk penggunaan oral (untuk diminum) dan obat luar (Pedoman, 1990).
Manajemen rumah sakit perlu dilengkapi dengan manajemen farmasi yang sistematis karena obat sebagai bahan uatama dalam rangka mencapai misi utamanya sebagai Health Provider. Manajemen farmasi rumah sakit adalah seluruh upaya dan kegiatan yang dilaksanakan di bidang farmasi sebagai salah satu penunjang untuk tercapainya tujuan serta sasaran didirikannya suatu rumah sakit.. upaya dan kegiatan ini meliputi : penetapan standar obat, perencanaan pengadaan obat, penyimpanan, pendistribusian / saran / informasi tentang obat. Monitoring efek samping obat.
Faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kepada pasien meliputi : pelayanan yang cepat, ramah disertai jaminan tersedianya obat dengan kualitas yang baik (Yogya, 2003). Obat yang baik akan memberi manfaat kepada para pengguna dan juga bermanfaat dalam pengendalian biaya rumah sakit. Persediaan obat, baik dari segi jenis maupun volume, harus selalu mencukupi kebutuhan tanda ada efek samping seperti kadaluarsa dan rusak. Tujuan sistem manajemen obat dalah penggunaan obat yang tepat untuk pasien yang memerlukan pengobatan (Jurnal, 2004). Obat – obatan dikeluarkan dari tempat penyimpanan yang terkunci atau dari lemari penyimpanan, oleh orang yang bertugas menangani persediaan obat kepada bagian yang menggunakan obat-obat digunakan secara teratur dan dalam jumlah yang diketahui: hal ini memungkinkan pemantauan (observasi) dan pengawasan penggunaan obat. Kegiatan yang dilakukan dalam mengawasi pengeluaran obat akan memungkinkan perawat mengetahui kapan melakukan pemesanan ulang, mencocokkan pemakaian obat dengan pengobatan pasien, segera sadar akan ketidakcocokan dalam pemberian obat, memeriksa perubahan pemakaian obat (Mc Mahon, 1999).
83
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
RUANG MAWAR MERAH RSUD SIDOARJO
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT
Yang bertanda tangan dibawah ini:Nama : Umur : Jenis kelamin :Alamat :Untuk : ( ) Diri sendiri ( ) Istri ( ) Suami
( ) Anak ( ) Orang tua ( ) LainnyaNama : Umur : Jenis kelamin :Alamat :Ruang :No. Reg :
Menyatakan (setuju / tidak setuju*) untuk dilakukan sentralisasi obat, setelah mendapatkan penjelasan tentnag sentralisasi obat, yaitu pengaturan pemakaian obat yang diatur / dikoordinasi oleh perawat seseuai ketentuan dosisi yang diberikan dokter.Sentralisasi dengan prosedur sebagai berikut:- Pasien / keluarga mengisi surat persertujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan
sentralisasi obat.- Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang bertugas saat itu.- Obat dari apotek diserahkan kepada perawt.- Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima dan
ditandatangani oleh keluarga / pasien dan perat yang menerima.- Obat akan disimpan di kantor perawatan.- Setiap hari perawt membagi obat sesuai dosis.- Bila pasien pulang dan obat masih ada atau habis sisa obat akan diberikan pada pasien /
keluarga.Dengan demikian, menyatakan bertanggung jawab atas penyataan yang dibuat dan
tidak akan melakukan tuntukan / gugatan di kemudian hari atas tindakan tersebut.Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.Sidoarjo, 2009
Perawat Yang Menerangkan,
(........................................)
Yang Menyetujui,
(........................................)Saksi 1 : ................................ (.............................................)Saksi 2 : ................................ (.............................................)NB : Harap diisi dengan nama jelas dan tanda tangan
*) Coret yang tidak perlu
84
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
LAMPIRAN FORMAT SERAH TERIMA OBAT
Nama Pasien : Ruangan :Umur : No. Reg :
Tgl No Nama obat DosisKeterangan
(diterima / diserahkan)Tanda tangan / Nama Terang
yang DiserahkanKeterangan
85
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
RUANG MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO
DISCHARGE PLANING
No. Reg :Nama / umur :Kamar :Diagnosa Medik :Tgl MRS :
Diagnosa MRS : Diagnosa KRS :
Aturan – aturan diet :
Obat – obatan yang masih diminum dan jumlahnya :
Aktivitas dan istirahat :
Cara perawatan luka dirumah :
Tanggal / tempat kontrol :
Yang dibawa pulang (hasil lab, foto, ECG)
Dipulangkan dari RSUD Sidoarjo dengan keadaan :Sembuh Pulang paksaMeneruskan dengan obat jalan
Lain – lain :
Sidoarjo, 2009 Pasien / keluarga
( )
Perawat,
( )
PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATANPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNIRUANG MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO
86
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
RESUME KEPERAWATAN : No. Reg :Nama / umur :Kamar :Diagnosa Medik :Tgl MRS :
1. Keadaan penderita ketika pulan atau pindah :Keadaan umum :Suhu : 0C, Nadi: x/menit, RR: x/menit, TD: / mmHg
2. Masalah selama dirawatPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Perubahan perfusi jaringan Anietas Intoleransi aktifitas Nyeri Gangguan pola tidurGangguan keseimbangan cairan Resiko infeksi Dan elektrolit Resiko cederaPerubahan persepsi sensori Lain –lain ..... Kerusakan komunikasi verbalKetidak efektifan bersihan jalan nafas
3. Pengobatan Meneruskan obat : ya tidak
4. Nama obat & dosis :
5. Perawata luka : ya tidak
6. Pendidikan kesehatan Nutrisi : Makanan cair, sedikit tapi seringAktivitas dan istirahat : Bebas sesuai kemampuan Cara perawatan luka :Lain-lain ...
7. Kontrol ulang (tanggal / tempat) :
8. Lain – lain .........
87
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Discharge Planing(Perencanaan Pasien Pulang)
Nama Pasien : ..............................................................No. Register : ..............................................................Umur : ..............................................................Alamat : ..............................................................
..............................................................Ruangan : ..............................................................Dokter : ..............................................................Tanggal MRS : ..............................................................Diagnosa MRS : ..............................................................Tanggal Kelur : ..............................................................Diagnosa KRS : ..............................................................
KERJASAMA STIKES-BINA SEHAT PPNI DAN MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO
JADWAL PESAN KHUSUS
Hari / Tanggal / Jam Pesan Khusus
Saya selaku keluarga pasien menyatakan telah mendapat penyuluhan hal-hal tersebut diatas oleh petugas RSUD
SIDOARJO dan Telah mengerti.
Pasien
( )Perawat
( )
88
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
v
Keluar dari RSUD SidoarjoSembuh Diteruskan dengan obat jalan Pindah ke RS lainPulang paksa
Perawatan dirumahDiet :
Jumlah :Frekueksi :
Aktivitas :
Obat-obatan yang masih dipakaiNama Obat Dosis Cara Pemberian
................................... ............................
................................... ............................
................................... ............................
................................... ............................
................................... ............................
................................... ............................
................................... ............................
Pemeriksaan yang dibawa pulangFoto ECG Hasil LaboratKartu kontrol lain-lain
Kontrol ulang :
Tempat kontrol :
Perlu dibawa saat kontrol :Foto Hasil Laborat Hasil pemeriksaan Kartu control
Jika anda pasien ASKES :
Surat rujukan puskesmas Kartu ASKES asli (fototkopy)
Jika anda Pasien Maskin (JPS) :Surat Rujukan Puskesmas Kartu ASKES MASKIN asli (fotokopy)KSK (fotokopy)
Alur kontrol:Datang ke Ruang
Catatan khusus:
89
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
90
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
91
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
ALUR DISCHARGE PLANNING
Menyambut kedatangan pasien Orientasi ruangan , jenis pasien,peraturan dan dena
ruangan Memperkenalkan pasien pada teman sekamar, perawat,
dokter dan tenaga kesehatan yang lain Melakukan pengkajian keperawatan
Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yang lain Melakukan asuhan keperawatan Penyuluhan kesehatan: penyakit, perawatan, pengobatan,
diet, aktivitas, control
Perawat Docter Tim kesehatan
lain
Lain-lain
Program HE: Pengobatan/ control Kebutuhan nutrisi Aktivitasdan istirahat Perawatan di rumah
Perencanaan pulang
Penteyelesaian administrasi
Monitoring oleh petugas kesehatan & keluarga
Pasien MRS
Pasien KRS
Pasien selama dirawat
92
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
ALUR SUPERVISI
Kepala Bidang Perawatan
Kepala Seksi Perawatan
Kepala Perawat IRNA
Kepala Ruangan
PP 1 PP 2
PA PA
Kinerja Perawat dan Kualitas Pelayanan Mningkat
Menetapkan Kegiatan dan Tujuan serta instrumen/ alat ukur
Menilai Kinerja Perawat
PEMBINAAN (3f)Penyampaian penilaian (fair).Deef Back.Follow up, Pemecahan masalah dan reward
Supervisi
Supervisi
93
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
ALUR TIMBANG TERIMA
PASIEN
RENCANA
PERKEMBANGAN / KEADAAN PASIEN
DIAGNOSAKEPERAWATAN
(didukung data)
DIAGNOSA MEDISMASALAH KOLABORATIF
BELUMDILAKUKAN
TELAHDILAKUKAN
MASALAH :
1. TERATASI.2. BELUM TERATASI.3. TERATASI SEBAGIAN.4. MUNCUL MASALAH BARU
94
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
DIAGRAM RUTE/ALUR PELAKSANAAN SENTRALISASI OBAT
DOCTER
KLIEN/KELUARGASurat Persetujuan Sentralisasi Obat dari perawat
-Lembar serah terima obat-Buku Serah Terima/ Masuk Obat
KLIEN/KELUARGA
PENGATURAN &PENGELOLAAN OLEH PERAWAT
FARMASI/APOTEK
KLIEN/KELUARGA
PP/PERAWAT YANG MENERIMA
Pendekatan perawat
95
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
JADWAL DINAS MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN MANAJEMEN
STIKES BINA SEHAT PPNI Kab. MOJOKERTO2009
KETERANGAN:
Kepala Ruangan
Ketua Tim
Perawat Primer
Perawat Asosiet
No
NamaOktober November
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1Amar Akbar
P P P P P P P P P M M L S P P S S M M L S P S P P M M L P P S S P P L P P P P P P L
2Arum Tri Kusuma
P P P P P P P S P P M M L S S P P P M L S S P P M M L P P S S P M M L P P P P P P L
3Chaterina
JanesP P P P P P P L S P P M M L S P P P P M M L S S P P M M L S S P P S P P P P P P P L
4Deddy
Kurniawan
P P P P P P P L P S P P M M L S S P P P M M L S S P P M M L P P S S P P P P P P P L
5Dia
MetasariP P P P P P P M L P P P P M M L S S S P P M M L S S P P S M M L P P S P P P P P P L
6Didik
Mardianto
P P P P P P P P M L P S P P M M L S S P P P M M L S S P P P M M L P S P P P P P P L
7Dwi Muji
SayogoP P P P P P P S S M L P S P P M M L S S P P M M L P P S S P P M M L S P P P P P P L
8Eka Dian
SafitriP P P P P P P P S P M L S S P P M M L S S P P M M L P P S S P M M L P P P P P P P L
9Eka Nur So’emah
P P P P P P P P P S S M M L S P P M M L P S P P P M M L P P S S L P S P P P P P P L
10Hernowo
Budi SP P P P P P P S M M L S P P P L P P M M L S S P P S P M M L P P S S P P P P P P P L
11Nur
IttikafiahP P P P P P P M M L S P P S P M L P P M M L P S P P S S M M L P P S S P P P P P P L
96
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
JOB DESCRIPTION
KEPALA RUANGAN
a. Perencanaan.
1. Menunjukkan ketua TIM akan bertugas di ruangan masing-
masing.
2. mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya.
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat,
transisi dan persiapan pulang, bersama ketua TIM.
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan
berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua TIM, mengatur
penugasan atau penjadwalan.
5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
6. Mengikuti Visite dokter untukmnegetahui
kondisi,patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien.
7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
Membimbing penerapan proses keperawatan dan
menilai asuhan keperawatan.
Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga
yang baru masuk.
8. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan
diri.
9. Membantu membimbing peserta didik keperawatan.
97
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
10. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan Rumah
Sakit.
b. Pengorganisasian.
1. Merumuskan metode penugasan yang digunakan .
2. Merumuskan tujuan metode penugasan.
3. Membuat rincian tugas ketua TIM dan anggota TIM secara
jelas.
4. Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 3
ketua TIM, dan ketua TIM membawahi 2-3 perawat.
5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan,
membuatproses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari,dll.
6. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
7. Mengatur dan mengendalikan dituasi tempat praktek.
8. Mendelegasikan tugas, saat kepala ruangan tidak ada di
tempat kepada ketua TIM.
9. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi pasien.
10. Mengatur penugasan jadwal post dan pakarnya.
11. Identifikasi masalah dan penanganannya.
c. Pengarahan.
1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua
TIM.
2. Memberi pujian kepada anggota TIM yang melakukan
tugas dengan baik.
98
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
3. Memberi motifasi dalam peningkatan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap.
4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan ASKEP pasien.
5. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
6. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
7. Meninggkatkan kolaborasi dengan anggota TIM lain.
d. Pengawasan.
1. Melalui komunikasi.
Mengawasi dan berkomunikasi lansung dengan ketua TIM maupun pelaksanaan
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2. Melalui Supervisi.
Pengawasan langsung dilakukan dengan cara
inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan
memperbaiki atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar
hadir ketua TIM, membacadan memeriksa rencana keperawatan serta catatan
yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan
(didokumentasikan), mendengar laoran ketua TIM tentang pelaksanaan tugas.
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama
ketua TIM.
Audit keperawatan.
KETUA TIM
1. Membuat perencanaan.
2. Membuat penugasan,supervise, dan evaluasi.
3. Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien.
99
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
4. Mengembangkan kemampuan anggota.
5. Menyelenggarakan konfrensi.
ANGGOTA TIM
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnya.
2. Kerjasama dengan ketua TIM dan antar TIM.
3. Memberikan laporan.
LANGKAH-LANGKAH YANG DIPERLUKAN DALAM RONDE KEPERAWATAN
PP Tahap Praronde
Proposal
Penyajian masalah
Penetapan pasien
Persiapan pasien : -Inform consent-Hasil Pengkajian/intervensi data
Apa yang menjadi masalah Cross cek data yang ada Apa yang menyebabkan
masalah tersebut Bagaimana pendekatan(proses,
SAK, SOP)
Aplikasi analisa dan hasil diskusiAnalisa dataDiskusi karu, pp,
perawat conselorValidasi dataMASALAH
TERATASITahap ronde pada bed pasienTahap ronde pada bed pasien
100
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
PROGRAM PROFESI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
URAIAN TUGAS POKOK TIAP SEKSI
KELOMPOK PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO
KETUA
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan keberhasilan praktek klinik
manajemen keperawatan.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dalam manajemen keperawatan.
3. Mengembangkan hubungan antara organisasi ruangan dan pendidikan.
4. Menentukan berbagai kebijakan strategis dalam organisasi.
5. Memutuskan masalah yang berkaitan dengan organisasi.
6. Memimpin rapat organisasi.
101
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
7. Menandatangani surat keluar.
8. Mengupayakan penggembalian dana.
9. Memeriksa dan menandatangani buku kas umum.
10. Menyetujui pengeluaran kaaas organisasi.
11. Bertanggung jawab penuh terhadap laporan pelaksanaan kegiatan.
SEKRETARIS
1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan administrasi organisasi ( surat
menyurat, dokumentasi kegiatan organisasi, lain-lain).
2. Merencanakan dan menyiapkan acara rapat pengurus.
3. Bertanggung jawab pada semua bentuk pelaporan.
4. Membuat surat untuk kepentingan keluar.
5. Membuka rapat, mendokumentasikan hasil rapat, dan menutup rapat.
6. Membuat laporan kegiatan organisasi.
7. Memantau keadaan ruangan dan memeriksa buku bantu keuangan.
BENDAHARA
1. Membukukan dan menyiapkan uang organisasi secara keseluruhan.
2. Bertanggungjawab terhadap pembukuan anggaran belanja organisasi dan
mempertanggungjawabkannya kepada ketua.
3. Melaporkan keadaan keuangan organisasi secara berkala.
4. Mengeluarkan keuangan yang telah mendapat persetujuan dari ketua.
5. Membuat laporan keuangan.
SIE INVENTARIS
1. Bertanggungjawab terhadap pengadaan kelengkapan berkas-berkas kegiatan.
2. Membantu kelancaran kegiatan.
3. Melakukan koordinasi dengan sie yang lain.
SIE DOKUMENTASI
1. Bertanggungjawab terhadap pencatatan dan pengumpulan data yang ada.
2. Mendokumentasikan setiap kegiatan yang di lakukan.
3. Melakukan koordinasi dengan sie yang lain.
102
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
SIE HUMAS
1. Bertanggungjawab terhadap kelancaran surat menyurat.
2. Bertanggungjawab terhadap kelancaran diskusi, seminar, maupun diseminasi.
3. Melaporkan sosialisasi seluruh program yang telah ditetapkan kepada anggota.
4. Menyebarluaskan seluruh informasi yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan
keperawatan.
5. Membantu semua kegiatan yang berhubungan dengan orang lain.
SIE PKMRS
1. Membuat SAP sebelum penyuluhan.
2. Memberikan leaflat dan penyuluhan pada pasien yang KRS.
3. Melakukan koordinasi dengan sie yang lain.
SIE ASKEP
1. Bertanggungjawab terhadap Asuhan Keperawatan yang di rencanakan.
2. Mengimplementasikan Asuhan Keperawatan yang telah di buat.
3. Melakukan koordinasi dengan sie yang lain.
103
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
VISI dan MISI
Visi : Menjadikan mahasiswa STIKES BINA SEHAT PPNI mampu dalam
melaksanakan praktek manageman keperawatan sesuai dengan Model Asuhan
Keperawatan Profesional.
Misi : Mahasiswa Mampu:
1. Melakukan timbang terima.
2. Melaksanakan ronde keperawatan.
3. Melaksanakan sentralisasi obat
4. Melaksanakan Discharge Planning.
5. Melaksanakan dokumentasi.
MOTTO STIKES
Pelan tapi pasti, semangat, berjuang demi keberhasilan..
104
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
PROGRAM PROFESI S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
JOB DESCRIPTION
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL
MAKP TIM
RUANG MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO
KEPALA RUANGANe. Perencanaan.
1. Menunjukkan ketua TIM akan bertugas di ruangan masing-masing.
2. mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya.3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat,
transisi dan persiapan pulang, bersama ketua TIM.4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan
berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien bersama ketua TIM, mengatur penugasan atau penjadwalan.
5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
105
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
6. Mengikuti Visite dokter untukmnegetahui kondisi,patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien.
7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan Membimbing penerapan proses keperawatan dan
menilai asuhan keperawatan. Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah. Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga
yang baru masuk.8. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan
diri.9. Membantu membimbing peserta didik keperawatan.10. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan Rumah
Sakit.
f. Pengorganisasian.1. Merumuskan metode penugasan yang digunakan .2. Merumuskan tujuan metode penugasan.3. Membuat rincian tugas ketua TIM dan anggota TIM secara
jelas.4. Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 3
ketua TIM, dan ketua TIM membawahi 2-3 perawat.5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan,
membuatproses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari,dll.6. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.7. Mengatur dan mengendalikan dituasi tempat praktek.8. Mendelegasikan tugas, saat kepala ruangan tidak ada di
tempat kepada ketua TIM.9. Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus
administrasi pasien.10. Mengatur penugasan jadwal post dan pakarnya.11. Identifikasi masalah dan penanganannya.
g. Pengarahan.1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua
TIM.2. Memberi pujian kepada anggota TIM yang melakukan
tugas dengan baik.3. Memberi motifasi dalam peningkatan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap.4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan ASKEP pasien.5. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.6. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
106
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
7. Meninggkatkan kolaborasi dengan anggota TIM lain.
h. Pengawasan.1. Melalui komunikasi.
Mengawasi dan berkomunikasi lansung dengan ketua TIM maupun pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2. Melalui Supervisi. Pengawasan langsung dilakukan dengan cara
inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua TIM, membacadan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laoran ketua TIM tentang pelaksanaan tugas.
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua TIM.
Audit keperawatan.
KETUA TIM6. Membuat perencanaan.7. Membuat penugasan,supervise, dan evaluasi.8. Mengenal atau mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan
pasien.9. Mengembangkan kemampuan anggota.10. Menyelenggarakan konfrensi.
ANGGOTA TIM4. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnya.5. Kerjasama dengan ketua TIM dan antar TIM.6. Memberikan laporan.
107
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
GANCHART/POA PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS S-1 KEPERAWATANSTIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO2009
No Kegiatan OKTOBERMinngu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5
1 Orientasi2 Pembuatan jadwal klompok3 Pembuatan organisasi klompok4 Analisis situasi ruangan5 Role play desiminasi awal6 Desiminasi awal MAKP7 Revisi 8 Uji coba MAKP9 Pembuatan rencana sistem dok.10 Aplikasi MPKP 111 Aplikasi MPKP 212 Pelaksanaan timbang terima13 Pelaksanaan supervisi14 Pelaksanaan discharge planing15 Pelaksanaan dokumentsi16 Pelaksaanaan pengelolaan obat17 Pelaksanaan ronde kep.18 Evaluasi19 Penyusunan laporan untuk desiminasi akhir20 Desiminasi akhir21 Revisi 22 Seminar
KETERANGAN :
Tidak dihadiri pembimbing akademikPelaksanaan MAKPDihadiri pembimbing klinik,pembimbing akademik dan medikDihadiri pembimbing akademikUji coba MAKP
108
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
109
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Susunan panitia
KETUA
AMAR AKBAR
SEKRETARIS
EKA DIAN SAFITRI
SIE ASKEP
CHATERINA J
DEDY K
ARUM TRI K
SIE LOGISTIK
NUR ITTIKAFIAH
DIDIK MARDIANTO
DWI MUJI S
SIE PKMRS
EKA NUR S
HERNOWO BUDI S
BENDAHARA
DIA METASARI
110
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
111
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
No NamaOktober November
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1Amar Akbar
P P P P P P P P P P M L S P P S S M M L S P S P P M M L P P S S P M L P P P P P P L
2Arum Tri Kusuma
P P P P P P P P P P M M L S S P P P M L S S P P M M L P P S S P M M L P P P P P P L
3Chaterina Janes
P P P P P P P P P P P M M L S P P P P M M L S S P P M M L S S P P S L P P P P P P L
4Deddy Kurniawan
P P P P P P P P P P P P L M L S S P P P M M L S S P P M M L P P S S P P P P P P P L
5Dia Metasari
P P P P P P P P P P P P P M M L S S S L P M M L S S P P S M M L P P S P P P P P P L
6Didik Mardianto
P P P P P P P P P P P S P P M M L S S P P P M M L S S P P P M M L P L P P P P P P L
7Dwi Muji Sayogo
P P P P P P P P P P L P S P P M M L S S P P M M L P P S S P P M M L S P P P P P P L
8Eka Dian Safitri
P P P P P P P P P P M L S S P P M M L S S P P M M L P P S S P M M L P P P P P P P L
9Eka Nur So’emah
P P P P P P P P P P S M M L S P P M M L P S P P P M M L P P S S L P S P P P P P P L
10Hernowo Budi S
P P P P P P P P P P L S P P M L P P P M L S S P P S P M M L P P S P P P P P P P P L
11Nur Ittikafiah
P P P P P P P P P P S P P S P M L P P P M L P S P P S S M M L P P S L P P P P P P L
JADWAL DINAS MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN MANAJEMEN
STIKES BINA SEHAT PPNI Kab. MOJOKERTO2009
KETERANGAN:
Kepala Ruangan
Ketua Tim
Perawat Primer
Perawat Pelaksana
1.TABULASI DOKUMENTASI
112
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
No Responde
n
PernyataanSkor Kriteria1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 18 B2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 B3 2 1 2 2 1 2 2 0 2 2 16 B4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 18 B5 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 18 B6 2 1 1 2 1 2 1 0 1 0 11 C7 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 18 B8 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 17 B9 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19 B10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 18 B11 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 17 B12 2 0 2 2 2 2 0 2 2 0 14 B13 2 1 2 0 1 2 2 1 1 0 12 C
Kategori penilaian dokumentasi: Keterangan : Keterangan :Baik : 13 -20 (11 Orang). Selalu : 2 Baik : BCukup : 6 – 12 (2 Orang). Kadang-kadang : 1 Cukup : C Kurang : ≤ 5 (0 Orang). Tidak pernah : 0 Kurang : K
Prosentase Dokumentasi: Baik : 11/13 x 100% = 84,6%Cukup : 2/13 x 100% = 15,4%Kurang : 0/13 x 100% =
2. DISCARD PLANNIGNo
RespondenPernyataan
Skor Kriteria1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 0 12 C2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 18 B3 2 1 2 2 0 1 0 1 2 1 12 C4 1 0 1 2 2 0 1 1 2 1 11 C5 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 14 B
113
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
6 2 1 1 2 0 2 1 1 1 2 13 B7 1 0 2 2 2 0 2 1 2 1 13 B8 2 2 1 2 1 1 1 2 1 0 13 B9 2 1 2 1 0 1 1 2 2 2 14 B10 1 2 2 0 1 2 1 1 1 1 14 B11 2 1 2 1 1 1 2 0 2 2 13 B12 0 2 2 1 0 1 1 1 1 2 12 C13 2 2 2 0 1 1 2 2 2 2 18 B
Kategori penilaian discharge plainning : Keterangan : Keterangan :Baik : 13 -20 (9 Orang). Selalu : 2 Baik : BCukup : 6 – 12 (4 Orang). Kadang-kadang : 1 Cukup : C Kurang : ≤ 5 (0 Orang). Tidak pernah : 0 Kurang : K
Prosentase discharge plainning: Baik : 9/13 x 100% = 69,23%Cukup : 4/13 x 100% = 30,77%Kurang : 0/13 x 100% = 0%
3. TABULASI RONDE KEPERAWATANNo
RespondenPernyataan
Skor Kriteria1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 B2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 18 B3 2 2 2 2 0 2 0 2 2 2 16 B4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 B5 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 14 B6 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 15 B7 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 14 B8 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 15 B9 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 14 B10 2 2 1 1 1 2 1 1 1 0 12 C11 1 2 1 2 1 0 0 1 1 0 9 C12 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 15 B13 1 1 2 1 2 1 1 2 0 0 11 C
114
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Kategori penilaian dokumentasi: Keterangan : Keterangan :Baik : 13 -20 (10 Orang). Selalu : 2 Baik : BCukup : 6 – 12 (3 Orang). Kadang-kadang : 1 Cukup : C Kurang : ≤ 5 (0 Orang). Tidak pernah : 0 Kurang : K
Prosentase Dokumentasi: Baik : 10/13 x 100% = 76,92%Cukup : 3/13 x 100% = 23,07%Kurang : 0/13 x 100% = 0%
4. TABULASI SUPERVISI No
RespondenPernyataan
Skor Kriteria1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 C2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19 B3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 C4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 C5 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 17 B6 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 15 B7 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 12 C8 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 18 B9 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 16 B10 1 1 2 1 1 1 2 1 2 0 12 C11 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 17 B12 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 18 B13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 B
Kategori penilaian dokumentasi: Keterangan : Keterangan :Baik : 13 -20 (8 Orang). Selalu : 2 Baik : BCukup : 6 – 12 (5 Orang). Kadang-kadang : 1 Cukup : C Kurang : ≤ 5 (0 Orang). Tidak pernah : 0 Kurang : K
Prosentase Dokumentasi: Baik : 8/13 x 100% = 61,53%
115
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Cukup : 5/13 x 100% = 38,47%Kurang : 0/13 x 100% = 0%
5. TABULASI SENTRALISASI OBAT No
RespondenPernyataan
Skor Kriteria1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 0 2 0 2 2 2 2 2 2 14 B2 0 0 2 0 0 2 2 2 0 2 10 C3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 B4 0 0 0 2 0 2 2 2 2 2 12 C5 0 0 2 0 0 2 2 2 0 2 10 C6 0 0 2 0 0 2 2 2 0 2 10 C7 0 0 1 0 0 1 2 1 2 1 8 C8 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 17 B9 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 18 B10 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 18 B11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 B12 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 17 B13 1 2 2 2 2 2 2 0 2 1 16 B
Kategori penilaian dokumentasi: Keterangan : Keterangan :Baik : 13 -20 (8 Orang). Selalu : 2 Baik : BCukup : 6 – 12 (5 Orang). Kadang-kadang : 1 Cukup : C Kurang : ≤ 5 (0 Orang). Tidak pernah : 0 Kurang : K
Prosentase Dokumentasi: Baik : 8/13 x 100% = 61,53%Cukup : 5/13 x 100% = 38,47%Kurang : 0/13 x 100% = 0%
6. TABULASI TIMBANG TERIMANo
Resp.PERNYATAAN SKORE KRITERIA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B
116
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 B5 O 1 1 1 O O 1 1 O O O 1 1 1 1 0 1 1 1 0 12 C6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 B7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 B8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B9 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 10 C10 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 B11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 B12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 B13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 B
Kategori penilaian dokumentasi: Keterangan : Keterangan :Baik : 13 -20 (11 Orang). Dilakukan : 1 Baik : BCukup : 6 – 12 (2 Orang). Tidak dilakukan : 0 Cukup : C Kurang : ≤ 5 (0 Orang). Kurang : K
Prosentase Dokumentasi: Baik : 11/13 x 100% = 84,62%Cukup : 2/13 x 100% = 15,38%Kurang : 0/13 x 100% = 0%
7. TABULASI MAKP TIMNo
RespondenPernyataan
Skor Kriteria1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 C2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 18 B3 2 2 0 2 1 1 1 1 2 1 13 B4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 C5 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 19 B6 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 16 B7 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 13 B8 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19 B
117
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 B10 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 15 B11 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 18 B12 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 18 B13 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 15 B
Kategori penilaian dokumentasi: Keterangan : Keterangan :Baik : 13 -20 (11 Orang). Selalu : 2 Baik : BCukup : 6 – 12 (2 Orang). Kadang-kadang : 1 Cukup : C Kurang : ≤ 5 (0 Orang). Tidak pernah : 0 Kurang : K
Prosentase Dokumentasi: Baik : 11/13 x 100% = 84,62%Cukup : 2/13 x 100% = 15,38%Kurang : 0/13 x 100% = 0%
1.DOKUMENTASIKriteria Frekuensi prosentase
Baik 11 84,6Cukup 2 15,4Kurang 0 0Total 13 100
118
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Sebagian besar responden yaitu 11 responden (84,6%).
2.DISCARD PLANNIGKriteria Frekuensi prosentase
Baik 9 69,23Cukup 4 30,77Kurang 0 0Total 13 100
Sebagian besar responden yaitu 9 responden (69,23%).
119
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
3. RONDE KEPERAWATAN
Kriteria Frekuensi prosentaseBaik 10 76,92
Cukup 3 23,07Kurang 0 0Total 13 100
Sebagian besar responden yaitu 10 responden (76,92%).
120
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
4.SUPERVISIKriteria Frekuensi prosentase
Baik 8 61,53Cukup 5 38,47Kurang 0 0Total 13 100
Sebagian besar responden yaitu 8 responden (61,53%).
121
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
5. SENTRALISASI OBATKriteria Frekuensi prosentase
Baik 8 61,53Cukup 5 38,47Kurang 0 0Total 13 100
Sebagian besar responden yaitu 8 responden (61,53%).
122
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
6. TIMBANG TERIMAKriteria Frekuensi prosentase
Baik 11 84,62Cukup 2 15,38Kurang 0 0Total 13 100
Sebagian besar responden yaitu11responden 84,62%).
123
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
7. MAKPKriteria Frekuensi prosentase
Baik 11 84,62Cukup 2 15,38Kurang 0 0Total 13 100
Sebagian besar responden yaitu11responden 84,62%).
124
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
125
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
tanggal
Klasifikaisi Jml.Klien
Jumlah Kebutuhan Perawat Jml.
PerawatBOR
Min Part Total Pagi Sore Malam %22/7 7 5 6 18 5 4 2 11 46,15
23/7 7 5 7 19 5 4 2 11 48,7224/7 5 9 4 18 5 3 2 10 46,15
25/7 4 9 5 18 5 4 2 11 48,72
26/7 6 12 2 20 5 3 2 10 51,2827/7 6 7 7 20 7 5 3 15 64,10
28/7 6 7 7 20 5 5 2 12 51,2829/7 9 11 5 25 6 5 3 14 64,10
30/7 10 14 3 27 7 5 3 15 69,23
31/7 8 10 4 22 5 4 2 11 56,411/7 7 12 4 23 6 4 2 12 58,97
2/8 5 16 4 31 7 5 3 15 66,673/8 10 7 5 22 5 4 2 11 56,41
4/8 10 8 5 23 6 4 2 12 58,97
5/8 4 12 5 21 6 4 2 12 53,85
6/8 6 5 8 19 5 4 2 11 48,72
7/8 7 9 5 21 5 4 2 11 53,85
8/8 7 8 5 20 5 5 2 12 51,28
9/8 7 8 3 18 2 3 2 7 46,15
10/8 10 11 5 26 7 6 3 16 66,67
11/8 6 8 3 17 4 3 2 9 43,59
12/8 11 10 1 22 5 7 2 14 56,41
13/8 6 12 3 21 5 4 2 11 51,28
14/8 7 9 3 18 5 3 2 10 48,72
15/8 5 7 2 14 3 2 1 6 35,90
16/8 7 7 2 16 4 3 2 9 41,03
17/8 8 10 2 20 5 3 2 10 51,28
18/8 12 6 4 22 5 4 2 11 57,89
19/8 10 8 6 24 6 5 3 14 63,1520/8 10 8 6 24 6 5 3 14 57,89
Rata rata BOR dalam 30 hari 53,86
ALUR RONDE KEPERAWATAN
126
Katim
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien:Informed consentHasil pengkajian / validasi data
Penyajian Masalah
Apa diagnosa keperawatan ?Apa data yang mendukung ?Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?Apa hambatan yang ditemukan?
Validasi Data
Diskusi KATIM – KATIM,Konselor, KARU
Lanjutan – Diskusi di Nurse Station
Kesimpulan dan Rekomendasi Solusi Masalah
Tahap Pra
Tahap Pelaksanaan di Nurse Station
Tahap Pelaksanaan di Kamar Pasien
Pasca Ronde
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
z
ASUHAN KEPERAWATANPADA SDR. “R” DENGAN PO RE OPEN
(EXPLORASI LAPARATOMY POST ILEUM PERFORASI + COLOSTOMY )
I. Pengkajian
A. Identitas
127
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Nama : Sdr. “R”
Umur : 15 Tahun
No. RM : 1263047
Alamat : Taman, Sidoarjo
Tgl MRS : 07 Oktober 2009 Pukul : 11.45
WIB
Tgl Pengkajian : 15 Oktober 2009 Pukul : 12.00
WIB
Diagnosa Medis : PO Re Open (Explorasi Laparatomy Post Ileum
Perforasi
+ Colostomy hari ke 3)
B. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pada bulan Agustus 2009 kemarin rawat inap
selama 1 minggu di Puskesmas Taman Sepanjang Sidoarjo karena
iritasi lambung. 2 minggu setelah hari raya, tepatnya tanggal 06
Oktober 2009, pasien mengeluh perutnya nyeri hebat pada malam
hari, sesak nafas, keringat dingin dan muntah jika makan dan minum.
Keesokharinya, oleh keluarganya pasien dibawa kembali ke
Puskesmas Taman dan oleh Puskesmas dirujuk ke RSUD Sidoarjo.
Setelah diperiksa di UGD RSUD Sidoarjo, pasien di diagnosa
Peritonitis. Dengan persetujuan keluarga, pasien langsung di operasi di
ruang Operasi ROI. Pada tanggal 12 oktober 2009, pasien menjalani
operasi kedua. Saat ini pasien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk
pada luka bekas operasi di perut. Pada saat ditanya skala nyeri dengan
menggunakan kategori 0-10 (ringan, sedang, berat, dan berat sekali),
pasien menjawab skala 5 (kategori sedang). Nyeri semakin bertambah
jika dibuat bergerak. Pasien juga mengeluh ada darah yang keluar dari
selang yang ada di perut sebelah kanan. Selain itu, pasien mengatakan
takut untuk minum susu sesuai dengan intruksi dokter karena risih jika
fesesnya keluar terus dari ususnya yang kelihatan diperutnya.
Sehingga ibu pasien mengatakan berat badan anaknya turun sejak
berada di rumah sakit.
128
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan menderita penyakit maag sejak 2 bulan yang lalu
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah
menderita penyakit yang sama seperti pasien dan juga didalam
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kencing manis,
tekanan darah tinggi, yang mungkin dapat memperparah penyakit
anaknya.
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis, GCS: 4-5-6
TTV (Tanda-Tanda Vital)
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 96 X/menit, reguler
Suhu : 36,8° C
RR : 24 X/menit
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 37 kg
LILA :
Pemeriksaan B1 – B6
1) B1 (Breathing)
Inspeksi : Bentuk hidung simetris kanan-kiri, terpasang NGT,
bentuk dada simetris kanan-kiri, RR 24X/menit, hidung
bersih tidak terdapat sekret, pergerakan dinding dada
kanan- kiri simetris, tidak terdapat penggunaan alat
bantu nafas (cuping hidung, tarikan intercostae).
Palpasi : Pengembangan dada kanan kiri simetris, vocal
fremitus teraba sama kuat kanan-kiri
Perkusi :
Auskultasi: Suara nafas vesikuler, tidak terdengar suara nafas
tambahan seperti ronkhi dan whezing
2) B2 (Blood)
129
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Inspeksi : Ictus cordis terlihat di IC 5 midclavicula, Klien
terpasang drain post operasi laparotomy + 100cc warna
merah segar.
Palpasi : Akral lembab dan pucat, frekuensi nadi 96x/menit
teratur kuat, CRT >3 detik, ictus cordis teraba
Perkusi : pekak........
Auskultasi: suara jantung normal S1-S2 bunyi tunggal, tidak
terdengar murmur
3) B3 (Brain)
Kesadaran composmentis, GCS 4-5-6, pupil mata isokor, wajah
klien terlihat menyeringai kesakitan bila bergerak.
4) B4 (Bladder)
Inspeksi : Terpasang dower cateter, UP sisa dari OK ± 200cc,
warna kuning jernih, tidak terdapat endapan dan bau
khas amoniak.
Palpasi : Tidak ada distensi bladder, tidak terdapat nyeri
bladder,
5) B5 (Bowell)
Inspeksi : Mukosa bibir kering, tidak ada distensi abdomen, luka
jahitan laparatomy di perut ± 20 cm, terdapat
colostomy, terdapat drain laparatomy, klien hanya
makan 2-3 sendok pada tiap porsi makan yang
diberikan dengan jenis diit LPP
Palpasi : Tidak ada massa abdomen,
Auskultasi: Bising Usus (+)
6) B6 (Bone)
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
1) Tanggal 09-10-2009
Pemeriksaan Hasil Nilai NormalGDA 96 < 140mg/dl
130
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
2) Tanggal 10-10-2009
Pemeriksaan hasil Nilai normalLYM 0,5 0,6-4,1 10-
58,5%LRBC 2,53 4,20-6,30M/uLHGB 7,8 12-18g/dLHCT 21,6 37-51%MCHC 36,1 31-36g/dLRDW 15,7 11,5-14,5%LED 110-130 0-20mm/jamGDA 107 < 140 mg/dlAlbumin 2,2 3,6-5,2 gr/dlNatrium 137 135-143 Meq/1Kalium 3,0 3,5-5,5 Meq/1Khlorida 101 93-100 Meq/1
3) Tanggal 13-10-2009
Pemeriksaan hasil Nilai normalGDA 108 < 140 mg/dlAlbumin 1,9 3,6-5,2 gr/dlBUN 30,6 10-25 mg/dlKreatinin 0,9 0,8-1,5 mg/dlBilirubin Direc 0,40 0,21-0,52 mgr/dlBilirubin total 0,98 0,36-0,96 mgr/dlSGOT 15 L: ,37 u/1 P: ,31 u/1SGPT 21 L: ,40 u/1 P: ,31 u/1Natrium 144 135-143 Meq/1Kalium 4,2 3,5-5,5 Meq/1Khlorida 118 93-100 Meq/1WBC 11,1 4,1-10,9 K/uLSRAN 9,3 2,0-7,8 37-92 %GRBC 3,92 4,20-6,30 M/uLMGB 11,9 12-18 g/dLHCT 33,9 37-51 %RDW 17 11,5-14,5 %
4) Tanggal 15-10-2009
Pemeriksaan Hasil Nilai NormalAlbumin 2,2 3,6-5,2 gr/dl
Terapi medikamentosa
1) Merotum 2x1 gr (IV)
2) Cefotaxime 3x1 gr (IV)
3) Alinamin F 3x1 ampul (drip)
4) Vitamin C 3x1 ampul (IV)
131
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
5) Antrain 3x1 ampul (IV)
6) Cernavit 1x1 (drip)
7) Infus
Triofusin 500 1000 cc
Aminol 500 cc
RD5 500 cc
8) Diit LPP
E. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Pasien mengatakan
II. Diagnosa Keperawatan
III. Intervensi Keperawatan
PROPOSAL KEGIATANPENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR JINGGA B1 RSUD SIDOARJO
1.1. Pendahuluan.
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya. Selain itu, dalam pemberian asuhan keperawatan profesional sebagai perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan secara baik dan benar terkadang pasien memiliki masalah keperawatan yang perlu penatalaksanaan secara multidisiplin yang melibatkan banyak pihak. Diharapkan dari penatalaksanaan ini pencapaian dalam pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif dapat dicapai. Salah satu komponen MAKP
132
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
yang dilakukan untuk pencarian solusi dari permasalahan pasien adalah ronde keperawatan
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah klien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus baru atau langka.
1.2. Pengertian
Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan dengan membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan dan aplikasi pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara langsung yang dilakukan oleh perawat konselor, kepala ruangan, MA, kabid keperawatan dengan melibatkan seluruh tim keperawatan.
Karakteristik :- Pasien dilibatkan secara langsung
- Pasien merupakan fokus kegiatan.
- PA, PP dan konselor melakukan diskusi
- Konselor memfasilitasi kreatifitas
- Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP dalam
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum :Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami klien dapat diatasi.
1.3.2 Tujuan Khusus :Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam
pemecahan masalah keperawatan klien
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah
keperawatan klien
3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan.
5. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
7. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
133
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
1.4. Manfaat
1.4.1 Bagi Pasien :1) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
2) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
3) Memenuhi kebutuhan pasien
1.4.2 Bagi Perawat :1) Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
2) Menjalin kerjasama tim
3) Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.4.3 Bagi rumah sakit :Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
1.5. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Hernowo Budi Setiawan, S.KepKepala Tim Pagi: Dia Metasari, S.KepKepala Tim Siang :Eka Dian Safitri, S.KepKepala Tim Malam : Didik Mardianto, S.KepTim Gizi : Nur Ittikafiah, S.KepPA Pagi : Amar Akbar, S.Kep Eka Nur, S.Kep
134
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
ALUR RONDE KEPERAWATAN
1.6. Pelaksanaan :
Hari / tanggal : Kamis, 29 Oktober 2009Tempat : Ruang Observasi Mawar Jingga B1
1.7. Metode :
Diskusi
Demonstrasi
II. Materi :
Pengertian ronde keperawatan
Karakteristik
Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
Peran masing-masing perawat (terlampir)
III. Peserta :
135
Katim
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien:Informed consentHasil pengkajian / validasi data
Penyajian Masalah
Apa diagnosa keperawatan ?Apa data yang mendukung ?Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?Apa hambatan yang ditemukan?
Validasi Data
Diskusi KATIM – KATIM,Konselor, KARU
Lanjutan – Diskusi di Nurse Station
Kesimpulan dan Rekomendasi Solusi Masalah
Tahap Pra
Tahap Pelaksanaan di Nurse Station
Tahap Pelaksanaan di Kamar Pasien
Pasca Ronde
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Peserta ronde keperawatan meliputi : Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan yang ditunjuk sebagai
kepala ruangan.
Perawat primer
Perawat assosiate
Pembimbing pendidikan
Pembimbing lapangan
Kepala ruangan
Wakil kepala ruangan
Perawat pelaksana
Mahasiswa praktik lainnya (D 3 dan D. IV)
IV. Alat Bantu :
Ruang perawatan sebagai sarana diskusi
Status klien
Alat bantu demonstrasi
V. Langkah-lankah kegiatan Ronde keperawatan :
1. Pra ronde
- Menentukan kasus dan topik
- Menetukan tim ronde
- Membuat imformed konsent
- Membuat pre planing
- Diskusi
- Mencari sumber atau literatur
2. Ronde
- Diskusi
- Demonstrasi
3. Pasca ronde
- Evaluasi pelaksanaan ronde
- Revisi dan perbaikan
VI. Evaluasi :
Persiapan ronde keperawatan
Pelaksanaan ronde keperawatan
Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan
tingkat kepuasan klien.
VII. Peran masing-masing tim :
136
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
1. Peran PA dan PP
- Menjelaskan keadaan dan data demografi pasien
- Menjelaskan masalah keperawatan utama
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
- Menjelasakan hasil yang didapat
- Menentukan tindakan selanjutnya
- Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil.
- Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.
2. Peran Perawat konselor :
- Memberikan justifikasi
- Memberikan reinforcement
- Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan.
- Mengarahkan dan koreksi
- Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari.
Surabaya, 4 November 2002Kepala Ruangan Perawat primer
Ridawati Sulaeman Siswanto
137
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
RENCANA APLIKASI RONDE KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN CARDIOMYOPATI
DI RUANG KARDIOLOGI KELAS II WANITA
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Topik : Askpe klien dengan Cardiomyopati.Sasaran : Ny. S / tahunPeserta : PP, PA, PP lain, Mahasiswa D 3 Keperawatan dan Ners, Perawat
ruanganWaktu : 60 menit
I. Tujuan
Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi.
Tujuan Khusus
1. Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang
belum teratasi
2. Mampu mengemukakan alasan ilmiah terhadap masalah
keperawatan klien
3. Mampu merumuskan intervensi keperawatan yang tepat
mengenai masalah klien
4. Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan
masalah klien
5. Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan
keperawatan yang dilakukan.
II. Sasaran
Ny. “S” umur tahun, pendidikan , pekerjaan : Ibu rumah tangga
III. Materi
Konsep dasar Cardiomyopati.
Askep klien dengan Cardiomyopati. (terlampir).
IV. Pelaksanaan
Hari / tanggal : Selasa, 5 November 2002Tempat : Ruang Kardiologi kelas II Wanita RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
V. Metode : Diskusi
138
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
VI. Media
Makalah
Sarana diskusi
Materi yang disampaikan secara lisan
VII. Tim Ronde
Kepala Ruangan : Ridawati Sulaeman
PP : Siswanto, David A Mandala
PA : Rahayu Budi Utami, Subhan
Notulen : R. Khoiriyatul
VIII. Proses Ronde Keperawatan
a. Pra ronde
1. Menentukan kasus dan topik
2. Menentukan tim ronde
3. Membuat inform consent
4. Mencari literatur
5. Diskusi
b. Ronde
1. Diskusi
2. Pemberian pendidikan kesehatan.
c. Pasca Ronde
1. Evaluasi pelaksanaan ronde
2. Revisi dan perbaikan
139
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
IX. Mekanisme Kegiatan
No Waktu Kagiatan Pemeran Pasien
1
2
3
4
5
5 menit
10 menit
10 menit
20 menit
5 menit
Pembukaan : Memberi salam
Menyampaikan
tujuan ronde
keperawatan
Penyajian masalah : Menyampaikan
masalah yang sudah
terselesaikan
Menentukan masalah
yang belum
terselesaikan
Implimentasi yang
sudah dilaksanakan.
Mengajarkan kepada keluarga pasien tentang penghitungan in take dan out put cairan
Memberitahu pasien dan keluarga untuk membatasi makanan yang mengandung natrium
Diskusi dan tanya jawab
Penutup Ucapan terima kasih
Memberi salam
Ka. Ruangan
Perawat Primer
Perawat Assosiate
Perawat konsuler
Ka. Ruangan
Mendengarkan
Pasien & keluarga memperhatikan
Keluarga mencoba apa yang sudah diajarkan
Bertanya
Mendengarkan dan menjawab salam
X. Evaluasi
Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan
Bagaimana peran PP-PA saat ronde keperawatan
Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan
140
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
PROPOSAL KEGIATANPENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG MAWAR JINGGA B1 RSUD SIDOARJO
1.8. Pendahuluan.
Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya. Selain itu, dalam pemberian asuhan keperawatan profesional sebagai perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan secara baik dan benar terkadang pasien memiliki masalah keperawatan yang perlu penatalaksanaan secara multidisiplin yang melibatkan banyak pihak. Diharapkan dari penatalaksanaan ini pencapaian dalam pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif dapat dicapai. Salah satu komponen MAKP yang dilakukan untuk pencarian solusi dari permasalahan pasien adalah ronde keperawatan
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah klien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus baru atau langka.
1.9. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum :Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami klien dapat diatasi.
1.3.2 Tujuan Khusus :Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistimatis dalam
pemecahan masalah keperawatan klien
2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah
keperawatan klien
3. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
4. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa
keperawatan.
5. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
141
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
6. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
7. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana
asuhan keperawatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
1.10. Manfaat
1.4.1 Bagi Pasien :4) Membantu menyelesaikan masalah pasien sehingga mempercepat
masa penyembuhan.
5) Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
6) Memenuhi kebutuhan pasien
1.4.2 Bagi Perawat :4) Dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
perawat.
5) Menjalin kerjasama tim
6) Menciptakan komunitas keperawatan profesional.
1.4.3 Bagi rumah sakit :Meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.
1.11. Pelaksanaan
Hari / tanggal : Kamis, 29 Oktober 2009Tempat : Ruang Observasi Mawar Jingga B1
1.12. Metode
Diskusi
Demonstrasi
1.13. Materi
Pengertian ronde keperawatan
Karakteristik
Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan
Peran masing-masing perawat (terlampir)
1.14. Peserta
1. Peserta ronde keperawatan meliputi Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan yang ditunjuk sebagai :
Kepala ruangan
Kepala Tim pagi
Kepala Tim siang
142
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Kepala Tim malal
Tim Gizi (Role Play)
Perawat Pelaksana
2. Pembimbing pendidikan3. Pembimbing lapangan
1.15. Alat Bantu
Ruang perawatan sebagai sarana diskusi
Status klien
Alat bantu demonstrasi
1.16. Evaluasi :
Persiapan ronde keperawatan
Pelaksanaan ronde keperawatan
Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan
1.17. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Hernowo Budi Setiawan, S.KepKepala Tim Pagi: Dia Metasari, S.KepKepala Tim Siang :Eka Dian Safitri, S.KepKepala Tim Malam : Amar Akbar, S.KepTim Gizi : Nur Ittikafiah, S.KepPA Pagi : Didik Mardianto, S.Kep
Deddy K, S.Kep
143
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
KONSEP DASARRONDE KEPERAWATAN
VIII. Langkah-lankah kegiatan Ronde keperawatan :
4. Pra ronde
- Menentukan kasus dan topik
- Menetukan tim ronde
- Membuat imformed konsent
- Membuat pre planing
- Diskusi
- Mencari sumber atau literatur
5. Ronde
- Diskusi
- Demonstrasi
6. Pasca ronde
- Evaluasi pelaksanaan ronde
- Revisi dan perbaikan
IX. Evaluasi :
Persiapan ronde keperawatan
Pelaksanaan ronde keperawatan
Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan
tingkat kepuasan klien.
X. Peran masing-masing tim :
3. Peran PA dan PP
- Menjelaskan keadaan dan data demografi pasien
- Menjelaskan masalah keperawatan utama
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan.
- Menjelasakan hasil yang didapat
- Menentukan tindakan selanjutnya
- Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil.
- Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.
4. Peran Perawat konselor :
- Memberikan justifikasi
- Memberikan reinforcement
- Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
144
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
rasional tindakan.
- Mengarahkan dan koreksi
- Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah di pelajari.
Surabaya, 4 November 2002Kepala Ruangan Perawat primer
Ridawati Sulaeman Siswanto
145
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
RENCANA APLIKASI RONDE KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN CARDIOMYOPATI
DI RUANG KARDIOLOGI KELAS II WANITA
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Topik : Askpe klien dengan Cardiomyopati.Sasaran : Ny. S / tahunPeserta : PP, PA, PP lain, Mahasiswa D 3 Keperawatan dan Ners, Perawat
ruanganWaktu : 60 menit
XI. Tujuan
Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi.
Tujuan Khusus
1. Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang
belum teratasi
2. Mampu mengemukakan alasan ilmiah terhadap masalah
keperawatan klien
3. Mampu merumuskan intervensi keperawatan yang tepat
mengenai masalah klien
4. Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan
masalah klien
5. Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan
keperawatan yang dilakukan.
XII. Sasaran
Ny. “S” umur tahun, pendidikan , pekerjaan : Ibu rumah tangga
XIII. Materi
Konsep dasar Cardiomyopati.
Askep klien dengan Cardiomyopati. (terlampir).
XIV. Pelaksanaan
Hari / tanggal : Selasa, 5 November 2002Tempat : Ruang Kardiologi kelas II Wanita RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
XV. Metode : Diskusi
146
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
XVI. Media
Makalah
Sarana diskusi
Materi yang disampaikan secara lisan
XVII. Tim Ronde
Kepala Ruangan : Ridawati Sulaeman
PP : Siswanto, David A Mandala
PA : Rahayu Budi Utami, Subhan
Notulen : R. Khoiriyatul
XVIII. Proses Ronde Keperawatan
a. Pra ronde
1. Menentukan kasus dan topik
2. Menentukan tim ronde
3. Membuat inform consent
4. Mencari literatur
5. Diskusi
b. Ronde
1. Diskusi
2. Pemberian pendidikan kesehatan.
c. Pasca Ronde
1. Evaluasi pelaksanaan ronde
2. Revisi dan perbaikan
147
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
XIX. Mekanisme Kegiatan
No Waktu Kagiatan Pemeran Pasien
1
2
3
4
5
5 menit
10 menit
10 menit
20 menit
5 menit
Pembukaan : Memberi salam
Menyampaikan
tujuan ronde
keperawatan
Penyajian masalah : Menyampaikan
masalah yang sudah
terselesaikan
Menentukan masalah
yang belum
terselesaikan
Implimentasi yang
sudah dilaksanakan.
Mengajarkan kepada keluarga pasien tentang penghitungan in take dan out put cairan
Memberitahu pasien dan keluarga untuk membatasi makanan yang mengandung natrium
Diskusi dan tanya jawab
Penutup Ucapan terima kasih
Memberi salam
Ka. Ruangan
Perawat Primer
Perawat Assosiate
Perawat konsuler
Ka. Ruangan
Mendengarkan
Pasien & keluarga memperhatikan
Keluarga mencoba apa yang sudah diajarkan
Bertanya
Mendengarkan dan menjawab salam
XX. Evaluasi
Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan
Bagaimana peran PP-PA saat ronde keperawatan
Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan
148
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN
PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATANDI RUANG OBSERVASI MAWAR JINGGA B1
RSUD SIDOARJO
Disusun oleh :
1. AMAR AKBAR, S.Kep (200511003)
2. ARUM TRI KUSUMA, S.Kep (200511007)
3. CHATERINA JANES, S.Kep (2005110011)
4. DEDDI KURNIAWAN, S.Kep (200511012)
5. DIA METASARI, S.Kep (2005110)
6. DIDIK MARDIYANTO, S,Kep (2005110)
7. DWI MUJI SAYOGO (2005110)
8. EKA DIAN SAFITRI, S.Kep. (200511021)
9. EKA NUR SOEMAH, S.Kep (200511022)
10. HERNOWO BUDI, S.Kep (2005110)
11. NUR ITTIKAFIAH, S.Kep (2005110)
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
149
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BINA SEHAT PPNI KAB MOJOKERTO
2009
Konsep Dasar Ronde Keperawatan
A. Definisi
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu yang harus
dilakukan oleh ketua tim dan atau konselor, kepala ruangan, perawat Asocciate yang perlu
juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam,2002).
B. Karakteritis
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan Fokus kegiatan
3. PA,KATIM, KARU dan seluruh anggota tim kesehatan lain melakukan diskusi
bersama
4. Konselor mempasilitasi kreativitas
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, dan KATIM dalam
meningkatkan kemampuan dalam melakukan kemampuan mengatasi masalah.
C. Kriteria klien
1. Penyakit kronis
2. Penyakit dengan komplikasi
3. Penyakit akut
4. Masalah keperawatan belum teratasi
D. Tujuan
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan ilmiah.
2. Meningkatkan validitas data klien.
3. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan.
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang sesuai dengan masalah
klien.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
150
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
E. Peran
1. Katim dan perawat associate menjelaskan keadaan diagnosis medis dan data umum
penderita, menjelaskan masalah keperawatan penderita, menjelaskan intervensi yang
belum dan akan dilaksanakan, menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Katim dan konselor memberikan justifikasi dan reinforcement, menilai kebenaran dari
suatu masalah intervensi keperwatan serta tindakan yang rasional, mengarahkan dan
koreksi, mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
Gambar 3.3 : Alur ronde keperawatam
Katim
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien:Informed consentHasil pengkajian / validasi data
Penyajian Masalah
Apa diagnosa keperawatan ?Apa data yang mendukung ?Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?Apa hambatan yang ditemukan?
Validasi Data
Diskusi KATIM – KATIM,Konselor, KARU
Lanjutan – Diskusi di Nurse Station
Kesimpulan dan Rekomendasi Solusi Masalah
Tahap Pra
Tahap Pelaksanaan di Nurse Station
Tahap Pelaksanaan di Kamar Pasien
Pasca Ronde151
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
F. Langkah-Langkah Ronde Keperawatan
a. Persiapaan ronde keperawatan
1. Penetapan kasus, minimal satu hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Pemberian informed concent pada penderita / keluarga.
b. Pelaksanaan
1. Penjelasan tentang penderita oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana kegiatan yang akan dan atau telah dilaksankaan dan
memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2. Diskusi antar anggota tim kasus tersebut.
3. Pemberian justifikasi oleh katim atau kepala ruangan tentang masalah penderita
serta rencana kegiatan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan akan ditetapkan.
c. Pasca ronde
Mendiskusikan hasil temuan pada penderita tersebut serta menetapkan tindakan yang
perlu dilakukan
152
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Persiapan Pelaksanaan Ronde Keperawatan
Penanggung jawab : Dia Metasari, S.Kep.
Didik Mardiyanto, S.Kep.
Pembimbing klinik : Puji Andayani, SKM. S.Kep,Ns.
Pembimbing akademik : Dwi Basuki, S.Kep,Ns.
Ifa Roifah, S.Kep,Ns.
Tujuan : Diharapkan setelah dilakukan praktek manajemen
keperawatan oleh mahasiswa STIKES Bina Seat PPNI
Mojokerto, ruang observasi mawar jingga B1 mampu
menerapkan prosedur ronde keperawatan secara optimal.
Waktu pelaksanaan : Kamus, 29 Okteber 2009
Pengorganisasian Peran
Kepala ruangan : Chaterina Janes, S.Kep.
Katim Pagi : Dia Metasari, S.Kep.
Perawat pelaksana : Didik Mardiyanto, S.Kep.
Deddy Kurniawan, S. Kep.
Katim Siang : Eka Dian Safitri, S. Kep.
Katim Malam : Nur Ittikafiah, S. Kep.
Rencana strategis :
1. Menentukan penderita yang akan dijadikan subyek ronde keperawatan
2. Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan digunakan.
3. Menentukan materi dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
4. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ronde keperawatan, termasuk
menghubungi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
153
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
5. Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama kepala ruangan dan staf
keperawatan.
6. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan ronde keperawatan.
Kriteria hasil:
1. Struktur :
- Menentukan penanggung jawab ronde keperawatan.
- Menetapkan kasus yang akan di rondekan.
- Persiapan perlengkapan ronde keperawatan (klien yang akan dirondekan,
informed concent, menghubungi konsultan, dll).
- Pembagian peran : Karu, Katim, PA.
2. Proses
- Melaksanakan ronde keperawatan bersama-sama Kepala ruangan, ketua tim, dan
perawat pelaksana.
- Penjelasan tentang klien oleh ketua tim dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan intervensi yang telah dilaksanakan tetapi belum
mampu mengatasi masalah pasien
- Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
- Pemberian masukan solusi tindakan yang lain yang mampu mengatasi masalah
klien tersebut.
3. Hasil
- Dapat dirumuskan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah pasien
- Hasil diskusi yang disampaikan dapat ditindak lanjuti dan dilaksanakan.
Perawat dapat :
- Menumbuhkan cara berfikir yang kritis.
- Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah klien.
- Meningkatkan cara berfikir yang sistematis.
- Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan,
- Meningkatkan kemampuan justifikasi.
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
154
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Kegiatan ronde keperawatan diikuti oleh pembimbing klinik dan akademik,
konselor (perawat dan ahli gizi), ketua tim dan Perawat pelaksana. Setelah
dilakukan validasi data ke pasien, pada tahap ronde dilanjutkan dengan diskusi
antara tim untuk membahas masalah yang terjadi pada pasien. Dan dapat
disimpulkan intervensi unutuk mengatasi masalah pasien adalah dengan
meningkatkan nutrisi pasien, dan peningkatan tehnik aseptik dan septik dalam
setiap tindakan.
1. Hambatan
Hambatan yang terjadi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai
berikut:
1. Kurangnya penguasaan materi tentang kasus yang akan dilakukan ronde
keperawatan.
2. pasien yang di lakukan ronde keperawatan telah direncanakan pulang dari
rumah sakit.
2. Dukungan
Kegiatan ronde keperawatan memperoleh dukungan dari kepala ruangan Mawar
Jingga B1 dan disambut baik oleh Tim kesehatan lain seperti ahli gizi.
155
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
praktIk PROFESI manajemen keperawaTAN
program studi S1 KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNI
di ruang OBSERVASI MAWAR JINGGA B RSUD SIDOARJO
No. : 002/KEL BI-2/STIKES PPNI/2009
Hal : Undangan
Lampiran : -
Kepada :.
Yth. Bapak/Ibu/Saudara..........
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pelaksanaan praktik profesi Manajemen Keperawatan Mahasiswa
S1 Keperawatan STIKES BINA SEHAT PPNI Kab. MOJOKERTO, maka dengan ini kami
mohon kehadiran Bapak/Ibu pada :
156
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Hari/tanggal : Kamis / 29 Oktober 2009
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Observasi Mawar Jingga B RSUD Sidoarjo.
Acara : Sosialisasi Ronde Keperawatan
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Sidoarjo, 28 Oktober 2009
Ketua
Amar Akbar, S.KepNIM : 200511003
Sekretaris
Eka Dian Safitri, S.KepNIM : 200511021
Mengetahui,Kepala Ruang Mawar Jingga B
RSUD Sidoarjo
Puji Andayani, S.KM,S.Kep.Ns
NIP : 19650422 198501 2 002
DAFTAR HADIR PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATANPRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
STIKES BINA SEHAT PPNIHari / tanggal : Kamis, 29 Oktober 2009
NO NAMA TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
157
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
STRATEGI PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN
1. PRE KONFERENS
Job Discription
Kepala ruangan : Membuka dan fasilitator
Katim : - Menjelaskan ronde keperawatan
- Menjelaskan data.
- Intervensi yang sudah dilakukan.
- Validasi data.
Pasien : An. “R”
158
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
NURSE STATION
Kepala ruangan : Assalamu’alaikum, sebelum kita melakukan ronde keperawatan marilah
kita ucapkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT. Karena dengan
karuniaNYA kita dapat berkumpul disini. Pada pagi hari ini akan
dilakukan ronde keperawatan pada pasien An. “R” dengan diagnosa
medis POST LAPARATOMI DAN COLOSTOMI. Kepada katim
dipersilahkan menjelaskan kondisi pasien.
Katim Pagi : Assalamu’alaikum. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada
saya untuk menjelaskan kondisi An. “R”. Kondisi An. “R” saat ini post
op laparatomi dan colostomi, pasien mengatakan masih terasa nyeri pada
luka bekas operasi. Demikian yag dapat saya sampaikan tentang kondisi
An. “R”
Kepala ruangan : Terima kasih untuk katim pagi yang telah menyampaikan kondisi dari An.
“R”, mungkin ada yang menambahkan dari tim lain untuk validasi data.
Kalau tidak ada yang menambahkan mari kita langsung saja ke pasien.
2. KONFERENS
Kepala ruangan : Assalamu’alaikum... Bagaimana keadaan Romi pagi ini? Apakah masih
terasa nyeri pada luka bekas operasi nya?.
Sesuai dengan janji yang kita sepakati kemarin, bahwa hari ini akan
dilakukan ronde keperawatan. Tujuan ronde keperawatan ini adalah
menyelesaikan masalah kesehatan Romi yang belum terselesaikan.
Perkenalkan kepada katim pagi yaitu ada perawat Meta dengan perawat
pelaksana mas Didik dan Mas Dedy, katim siang yaitu perawat Dian,
katim malam ada perawat Nur, tim gizi mbak dewi.
Katim pagi : Bapak, Ibu.. dari tim kami akan melakukan ronde keperawatan. Ronde
keperawata itu sendiri adalah menyelesaikan masalah yang dialami oleh
pasien yang belum terselesaikan saat ini. Apa yang jadi keluhan romi saat
ini?
Px danromi keluarga : Nyeri pada luka bekas operasi (wajah menyeringai kesakitan sambil
memegang luka post op). Kenapa luka bekas opersinya tidak kering-kering
ya.. mbak?.
159
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Katim pagi : Iya Bu, masalah tersebut merupakan masalah yang muncul pada Romi.
Luaka bekas operasi pada tidak kering- kering disebabkan terjadinya
infeksi yang ditandai dengan adanya nanah (gangguan intregitas kulit)
Pasien : Ko’ bisa.. kenapa?.
Katim pagi : Kondisi ini memang mudah terjadi pada pasien-pasien yang setelah
operasi seperti Romi ini, hal ini bisa disebabkan nutrisi atau makanan yang
masuk kurang, kurang minum, kebersihan diri dan perawatan luka,
aktivitas yang kurang. Apakah Romi mengalami hal itu?
Keluarga pasien : Iya mbak, apakah ada makanan khusus yang harus dimakan oleh Romi?
Atau makanan pantangannya?.
Katim pagi : Pada dasarnya tidak ada makanan pantangan untuk Romi, maka dari itu
untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dari tim gizi.
Tim gizi :Romi boleh makan semua jenis makanan yang ada, misalnya putih telur,
daging, ikan kutuk boleh makan daging itu sangat baik untuk pencernaan
karena mengandung banyak protein. Romi tadi sudah makan apa belum,
apakah makanannya tadi dimakan sampai habis? Misalnya makanan yang
Romi makan dalam satu porsi tadi tidak habis jangan langsung dibuang
sisanya karena itu bisa dimakan lagi nanti. Kondisi Romi saat ini kan
masih sakit, maka dari itu secara langsung tidak bisa menghabiskan
makanan itu seperti orang yang sehat. Makanan tadi bisa dimakan dalam 3
kali. Romi boleh makan semua makanan tetapi untuk sementara ini Romi
tidak boleh makan-makanan yang keras karena dapat menyebabkan gas
lambung dan perut menjadi kembung. Misalnya makanan yang pedas dari
cabe, jahe, merica. Untuk sementara jangan dulu. Jika ibu memasak yang
bumbunya seperti yang saya katakan tadi sedikit saja. Kalau dari sayur-
sayuran itu yang tidak boleh dimakan dulu adalah dari sayur sawi, tewel,
rebung, gubis karena makanan itu bisa menyebabkan gas lambung juga
perut jadi kembung dan sulit dicerna serta termasuk makanan yang kasar.
Jika dari buah-buahan yang tidak boleh dimakan dulu seperti buah nanas
dan durian karena sangat panas dan dapat meningkatkan gas lambung
sehinga tidak bagus dalam proses penyembuhan. Akan tetapi semua
makanan boleh dimakan agar proses dari penyembuhan luka juga bisa
cepat sembuh. Romi, boleh makan buah-buahan pepaya atau pisang dan
juga susu jika karena banyak mengandung vitamin. Jika ada ikan kutuk
160
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
boleh dimasak dengan cara dikukus lalu di ambil dari sari tetesan ikan
terebut dan diberi sedikit kunyit agar tidak terasa amis saat dimakan. Ikan
kutuk tersebut kalau bisa jangan sampai digoreng ibu. Saat Romi sudah
ada dirumah nanti pak jangan lupa makan makanan apa yang boleh di
makan dan makanan apa yang harus dihindari selama masa proses
penyembuhan luka Romi.
Katim pagi : Bagaimana bapak / ibu apakah sudah jelas dengan apa yang telah
disampaikan tim gizi kami ?
Keluarga pasien :Iya, saya sudah jelas mbak.
Katim pagi : Mungkin ada lagi pertanyaan lain yang belum jelas karena Romi akan
pulang, selama Romi menjalani perawatan di rumah yang banyak berperan
adalah keluarga karena perawat tidak ada di rumah. Silahkan ibu, bapak
jika ada hal yang perlu didiskusikan sebelum kita mendiskusikan tentang
perawatan luka.
Keluarga pasien : Apakah Romi boleh minum banyak mbak ?
Katim psgi : Iya, boleh ibu. Tetapi minum air putih dan susu yang banyak dulu untuk
sementara ini. Bagaimana, apakah ada yang ditanyakan lagi?
Keluarga pasien : Tidak ada mbak, sudah cukup jelas.
Katim pagi : Jika tidak ada pertanyaan, apakah ibu bisa menyebutkan kembali apa
yang telah saya sampaikan tadi, bisakah ibu mengulangi makanan apa
yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan oleh Romi selama proses
penyembuhan luka.
Keluarga pasien : Semua makanan boleh dimakan dan tidak ada pantangannya kecuali
makanan yang pedas-pedas tidak boleh dulu, yang masam-masam dan
makanan yang mengandung gas yang bisa menyebabkan perut jadi
kembung misalnya sayur rebung, kubis, tewel, sawi.
Katim pagi : selain itu juga, Tadi ada beberapa makanan yang di anjurkan, apakah ibu
bisa menyebutkannya.
Keluarga pasien : Iya, mbak tadi makanan yang dianjurkan adalah putih telur, daging, juga
ikan kutuk tetapi cara memasaknya tidak boleh digoreng dan bisa di rebus
ikannya.
Katim pagi : iya Bagus ibu, berarti ibu sudah mengerti, sementara ini tolong dihindari dulu
ya makanan yang terlalu pedas, masam dan yang mengandung gas.
Baiklah Jika tidak ada pertanyaan lagi, dari tim perawat kami akan
161
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
melakukan rawat luka pada romi yang akan dilakukan oleh perawat Didik
dan perawat Dedy, Ibu tolong diperhatikan karena yang akan melakukan
rawat lukanya Romi saat sudah pulang nanti adalah ibu atau keluarga yang
lain. Rawat luka bisa dimulai, mas Didik dan mas Dedi kami persilahkan.
Perawat pelaksana : Terimakasih, Romi........permisi ya saya akan melakukan rawat luka
sekarang. Jika dalam pelaksanaan rawat luka ada pertanyaan, Romi, bapak
dan ibu boleh langsung bertanya pada kami. Tidak perlu menunggu rawat
luka sampai selesai.
Katim pagi : Saya akan menjelaskan secara singkat prosedur dari rawat luka, yaitu
sebelum melakukan rawat luka perwawat harus menyiapkan peralatan
untuk rawat luka , setelah itu perawat cuci tangan dulu. Kemudian
memakai sarung tangan yang steril dan bersih, baru mulai rawat luka
begtiu pula setelah rawat luka harus cuci tangan. Silahkan mas Didik
dengan mas Dedi dilanjutkan!
Perawat pelaksana : Ibu,diperhatikan ya! Setelah semua alat siap kemudian mencuci
tangan,memakai sarung tangan dan kita mulai rawat luka diawali dengan
membuka penutup luka yang lama. Bukanya seperti ini ya bu,.. sakit
sedikit Rom, tolong ditahan ya.
Pasien : Iya, karena saya ingin cepat sembuh dan cepat pulang untuk bertemu
dengan teman-teman dan kembali bersekolah.
Perawat primer : Romi sabar ya, ibu untuk mencucinya seperti ini ibu, di usapkan searah
begini caranya bu.agar nanah yang ada didalam bisa keluar kita harus
menekan-nekan luka jahitannya, menekannya seperti ini ibu, karena jika
nanahnya tidak kita keluarkan maka lukanya tidak bisa segera sembuh dan
nanahnya juga akan bertambah banyak. Mungkin dari sini ada pertanyaan,
atau ada yang belum jelas, tidak apa-apa ditanyakan saja..
Keluarga pasien : Tidak ada mas.
Perawat pelaksana : Ibu kalau sudah ditutup kasa seperti ini, langsung diplester saja.
Plesternya agak banyak, ya sekiranya tetap merekat meski dipakai aktivitas
oleh Romi.
Katim pagi : Ibu jangan lupa untuk aktifitasnya Romi, untuk latihan gerak miring kanan-
kiri dulu, setengah duduk, kalau bisa jangan takut untuk bergerak ataupun
duduk, semua bisa dilatih secara bertahap ya bu selanjutnya Romi juga
bisa berlatih berjalan nanti.
162
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Keluarga pasien : Iya mas, mbak, saya juga ingin Romi cepat pulih seperti sedia kala dan
sekolah kembali.
Katim malam : Iya saya do’akan agar Romi bisa cepat sembuh kembali. Bagaimana apakah
ada hal yang harus didiskusikan lagi ibu ?
Mungkin ada obat atau ada hal yang belum dimengerti oleh Romi, bapak
dan ibu saat ini
Keluarga pasien : Iya mbak, bagaimana dengan lukanya Romi sekarang. Dan perkiraan
Romi bisa pulang kapan mbak?
Katim : Untuk lukanya saat ini sudah mulai membaik nanahnya sudah mulai
berkurang banyak, untuk kepulangan Romi, kami harus melihat kemajuan
kondisi Romi terlebih dahulu.
Keluarga pasien : Iya mbak.........
Katim : Sekarang bagaimana perasaan Romi, apakah Romi sudah mulai merasa
enak lukanya setelah dirawat tadi.
Pasien : Iya mbak saya merasa sudah agak berkurang sakitnya
Katim : Ibu, lukanya romi sekarang sudah selesai dirawat. Mungkin ada yang perlu
didiskusikan lagi? Jika tidak ada lagi, saya ucapkan terima kasih atas kerja
sama bapak dan ibu dalam menyelesaikan masalah yang dialami Romi,
semoga cepat sembuh buat Romi. Dan jangan lupa setelah tiba dirumah
nanti kontrol di rumah sakit yang terdekat dengan rumah ibu saat kontrol
jangan lupa semua foto-fotonya dibawa
Keluarga pasien : Sementara ini tidak ada mbak,saya ucapkan terima kasih juga sudah mau
membantu permasalahan kami.
Katim : Baiklah kalau begitu saya kembalikan lagi kepada kepala ruangan, untuk
memimpin jalanya ronde keperawatan.
Karu : Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang perlu
didiskusikan kembali? Jika tidak saya ucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah mengikuti ronde keperawatan pada An “R” cepat sembuh
ya Romi ya! Wassalamualaikum wr. Wb. (sambil berjabat tangan dengan
semua anggota ronde keperawatan sambil meninggalkan kamar pasien dan
akan menuju ke nurse station).
.
3. POST KONFERENS
163
Amar akbar----Just Nursing Boys not anymore………http://www.nursing.web.id
Karu : Kita tadi sudah bersama-sama melakukan ronde keperawatan pada An
“R”, saya berharap dengan adanya ronde keperawatan ini masalah yang
ada pada An “R” terselesaiakan dengan baik.
Katim : Iya bu,,,,,,dari sini kita bisa tahu kondisinya An”R”.
Ahli gizi : Makanan An”R” juga harus dengan ekstra Protein agar proses
penyembuhan luka segera membaik.
Katim : Iya,,,,,
Karu : Terima kasih atas kerjasamanya dari katim, ahli gizi, dan para semua
staf-staf yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi ronde keperawatan
dari An”R” semoga apa yang telah kita lakukan hari ini memberikan
banyak keuntungan bagi kita semua, dan kita diberikan kelancaran dalam
melaksanakan tugas masing-masing. Demikian acara Ronde keperawatan
hari ini, saya akhiri sampai disini, Wassalamu’alaikum wr,wb.............
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :Nama : ……………………………………………………………………………….Umur : ……………………………………………………………………………….Alamat : ……………………………………………………………………………….Adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien :Nama : ……………………………………………………………………………….Umur : ……………………………………………………………………………….Alamat : ……………………………………………………………………………….
Ruang : ……………………………………………………………………………….No. RM : ……………………………………………………………………………….Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.
Sidoarjo, …………………2009 Perawat yang menerangkan Penanggung jawab …………………………… …………………………………. Saksi-saksi : Tanda tangan
1. ………………………… …………………………………. 2. ………………………… ………………………….............
164