laporan medkom

30
PERAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM MEMPROMOSIKAN IKAN KOI DI DESA RAMBI GUNDAM KECAMATAN RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER LAPORAN KEGIATAN disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata Praktikum Media Komunikasi pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember Asisten Pembimbing: Kholifatus Sa’adah Oleh: Kelompok 7 LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2013

Upload: ongky-imuetz-cukanyah-agelejer

Post on 30-Nov-2014

1.551 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan medkom

PERAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM MEMPROMOSIKANIKAN KOI DI DESA RAMBI GUNDAM KECAMATAN

RAMBIPUJI KABUPATEN JEMBER

LAPORAN KEGIATAN

disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata Praktikum MediaKomunikasi pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Jember

Asisten Pembimbing:Kholifatus Sa’adah

Oleh:Kelompok 7

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIANP R O G R A M S T U D I A G R I B I S N I S

F A K U L T A S P E R T A N I A NUNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: Laporan medkom

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, sehingga Indonesia dapat

dikatakan sebagai negara agraris. Pertanian Indonesia sangat berpotensi dalam

pengembangan dan pembangunan bangsa sebab mempunyai kontribusi penting

baik terhadap perekonomian maupun terhadap pemenuhan kebutuhan pokok

masyarakat, apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berarti

bahwa kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Selain itu ada pula peran

tambahan dari sektor pertanian yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat yang

sebagian besar sekarang berada di bawah garis kemiskinan.

Pertanian merupakan suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan

proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti

sempit dinamakan pertanian rakyat sedangkan pertanian dalam arti luas meliputi

pertanian dalam arti sempit, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Secara garis

besar, pengertian pertanian dapat diringkas yaitu, proses produksi, petani atau

pengusaha, tanah tempat usaha, dan usaha pertanian (farm business). Pertanian

yang baik ialah pertanian yang dapat memberikan produk jauh lebih baik daripada

apabila tanaman, ternak atau ikan tersebut dibiarkan hidup secara alami (Soetriono

dkk, 2002).

Sektor perikanan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, sebab

mempunyai luas laut dua pertiga dari daratannya sehingga sangat memungkinkan

untuk mengelola sumber daya yang ada didalamnya. Perikanan merupakan suatu

kegiatan perekonomian yang memanfaatkan sumber daya alam dengan

menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan manusia

dengan mengoptimalisasikan dan memelihara produktivitas sumber daya

perikanan dan kelestarian lingkungan. Sumber daya perikanan dapat dipandang

sebagai suatu komponen dari ekosistem yang berperan sebagai faktor produksi

untuk menghasilkan suatu output yang bernilai ekonomi tinggi.

Page 3: Laporan medkom

Tabel 1.1 Data Produktivitas Perikanan Jawa Timur Tahun 2008

No Jenis Perikanan Produktivitas (Ton)1 Perikanan laut 337.257,802 Tambak 66.932,523 Kolam 31.540,444 Sawah 42.241,755 Lain-lain 27.481,54

Jumlah 491.672,18Sumber: Badan Pusat Statistik Jawa Timur, 2008.

Tabel diatas menjelaskan bahwa, perkembangan produksi perikanan di Jawa

Timur cukup stabil. Produktivitas terbesar adalah pada perikanan laut yaitu sebesar

337.257,80 ton, sedangkan produktivitas terendah adalah pada jenis perikanan

selain tambak, kolam dan sawah yaitu sebesar 27.481,54 ton. Data tersebut

membuktikan bahwa potensi perikanan dan kelautan di Jawa Timur sangat baik

terutama pada perikanan laut, tetapi jenis perikanan lainnya juga berpotensi untuk

memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Ikan hias merupakan salah satu komoditi perikanan yang potensial dalam

menghasilkan devisa bagi negara dan mensejahterakan masyarakat perikanan

(pembudidaya). Pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia saat ini sebesar 7,5%

lebih kecil dibandingkan dengan pasar Singapura yang mencapai 22,8%,

sedangkan potensi ikan hias Indonesia jauh melebihi negara tetangga tersebut.

Potensi ikan hias di Indonesia tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Kalimantan,

Sulawesi, Maluku dan Papua. Pada saat ini peminat ikan hias terus bertambah dan

semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Meskipun kemampuan daya

belinya bervariasi, masyarakat perkotaan di Indonesia melengkapi rumahnya

dengan akuarium-akuarium yang berisi beragam ikan hias salah satunya ikan koi.

Ikan koi merupakan salah satu varian ikan mas yang banyak dipelihara

sebagai hiasan. Ikan ini memang memiliki tampilan yang menarik. Ada beberapa

warna yang menghiasi sisiknya. Kombinasi warna pada sisik inilah yang membuat

ikan koi banyak digemari. Ikan koi adalah salah satu golongan dalam ikan carp

(karper). Adapun beberapa varietas atau jenis ikan yang terkenal seperti corak

Merah Putih dikenal dengan sebutan Kohaku, merah putih hitam dikenal dengan

sebutan Taisho Sanshoku atau pun dengan pola hitam yang lebih agak dominan

Page 4: Laporan medkom

dikenal dengan sebutan Showa Sanshoku, serta corak Hitam Putih yang dikenal

dengan sebutan Shiro Utsuri, yang mana di golongkan menjadi empat besar

(Goyungke) hingga kerap menjadi Primadona dalam setiap Lomba Ikan Koi di

Tanah Air (Lazuardi, 2011).

Salah satu daerah yang mempunyai potensi pengembangan budidaya ikan

hias air tawar yang cukup luas adalah kabupaten Jember dimana terdapat

bermacam-macam jenis ikan hias yang telah dibudidayakan di daerah tersebut.

Salah satunya ikan koi yang terdapat di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambi

Puji Kabupaten Jember. Potensi perikanan darat khususnya ikan air tawar di

Jember telah mencapai luasan hampir 300 Ha lebih dan di prediksi pertahunnya

produksi yang dihasilkan mencapai 1.000 ton lebih.

Tabel 1.2 Data Produksi Ikan air tawar di Jember Tahun 2004

No Komoditas Volume Ikan (Ton)1 Ikan Tombro 34,202 Ikan Tawes 28,303 Ikan Lele 861,904 Ikan Mujair 7,205 Ikan Nila 152,206 Ikan Gurami 399,90Jumlah 1483,7Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2004.

Tabel di atas menjelaskan bahwa Jember memiliki produktivitas di sektor

perikanan dengan jumlah total sebesar 1483,7 ton pada tahun 2004. Produktivitas

terbesar adalah pada ikan lele yaitu sebesar 861,90 ton, sedangkan produktivitas

terendah adalah pada ikan mujair yaitu sebesar 7,20 ton. Data tersebut

membuktikan bahwa potensi perikanan di Jember sangat baik terutama pada

perikanan air tawar, tetapi jenis perikanan lainnya juga berpotensi untuk

memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Sentra pembibitan ikan air tawar yang berlokasi di Rambigundam bisa

menjadi aktivitas bisnis basah yang dapat mendongkrak peningkatan Pendapatan

Asli Daerah (PAD). Lahan seluas 2,5 Ha yang berdiri sejak tahun 1952 itu mampu

melakukan pembibitan beberapa jenis ikan dengan kualitas istimewa. Beberapa

jenis yang dikembangkan adalah Gurami, Lele, Nila, Tombro, Tawes dan jenis

ikan tawar lainnya. Selain itu Balai Benih Ikan (BBI) Rambigundam juga

Page 5: Laporan medkom

membudidayakan jenis ikan hias seperti ikan koi yang saat ini sangat digemari

masyarakat. BBI Rambigundam kini mengelola 21 kotak besar dengan ukuran

mencapai 1200 m2 terbuat dari semen tempat pembenihan ikan, 9 kotak sedang

ukuran 6 x 26 m, serta 15 kotak kecil ukuran 2 x 4 m. Induk ikan yang ada di BBI

mencapai ribuan ekor dengan ukuran berat ikan yang berbeda, dari data yang ada

di BBI induk gurami sebanyak 110 ekor, lele 45 ekor, tombro 200 ekor, nila 400

ekor, bawal 40 ekor, tawes 200 ekor, patin 20, serta koi 60 ekor.

Penjualan ikan koi untuk daerah Jawa Timur saat ini telah merambah pasar

internasional yaitu Singapura, Jerman, Belanda dan Amerika. Di Indonesia

sendiri, distribusi pemasaran ikan koi tersebar di Jakarta, Bogor, Yogyakarta,

Solo, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, dan Bali. Sebenarnya, jika dikelola

dengan modal yang lebih baik, BBI akan menjadi salah satu sektor yang bisa

menunjang PAD Kabupaten Jember. Kondisi BBI hingga saat ini masih belum

memungkinkan karena belum maksimal dalam pengelolaannya. BBI

Rambigundam hanya mempunyai empat orang karyawan untuk mengelola

semuanya. Selain itu, pemasaran ikan di BBI Rambigundam ini masih kurang luas

sebab belum banyak orang yang tahu akan keberadaan dan keunikan dari BBI

Rambigundam ini. Dengan demikian, peran media komunikasi dalam hal ini akan

sangat berguna untuk mempromosikan ikan koi di Desa Rambi Gundam

Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana peran media komunikasi dalam mempromosikan ikan Koi di Desa

Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui peran media komunikasi dalam mempromosikan ikan Koi

di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.

Page 6: Laporan medkom

1.3.2 Manfaat

1. Bagi peneliti dapat dijadikan referensi sebagai bahan pertimbangan untuk

penelitian selanjutnya.

2. Bagi petani dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam mengembangkan

usaha budidaya ikan Koi.

3. Bagi pemerintah dapat dijadikan sebagai informasi untuk membuat kebijakan-

kebijakan dalam bidang perikanan.

Page 7: Laporan medkom

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Subsektor Perikanan

Menurut Rahayu (2011), kegiatan pertanian mencakup lima subsektor

pertanian yaitu pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan,

dan kehutanan. Perikanan merupakan salah satu subsektor kegiatan pertanian yang

potensial. Perikanan merupakan suatu kegiatan perekonomian yang

memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan

teknologi untuk kesejahteraan manusia dengan mengoptimalisasikan dan

memelihara produktivitas sumber daya perikanan dan kelestarian lingkungan.

Sumber daya perikanan dapat dipandang sebagai suatu komponen dari ekosistem

yang berperan sebagai faktor produksi untuk menghasilkan suatu output yang

bernilai ekonomi tinggi.Selain perikanan laut, Indonesia memiliki lahan perikanan

air tawar yang cukup luas. Luas usaha budidaya subsektor perikanan air tawar di

Indonesia tahun 2002-2007 cenderung mengalami peningkatan.

Enam keunggulan yang dimiliki oleh sektor perikanan yang jarang dimiliki

oleh sektor lain serta dapat menggerakkan investasi baik pada skala nasional

maupun regional antara lain: sumberdaya laut yang kaya (kuantitas dan

diversitas), Indonesia memiliki daya saing tinggi di sektor perikanan, industri

ekspor perikanan memiliki keterkaitan ke depan (forward linkages) dan

keterkaitan kebelakang (backward linkage) erat dengan industry lain, sumberdaya

perikanan merupakan sumberdaya yang dapat diperbaharui, dan umumnya

industri perikanan berbasis sumberdaya lokal dengan input rupiah tetapi beroutput

dolar (Dault, 2008).

2.2 Budidaya Ikan Koi

Pemuliaan Cara Berternak Ikan Koi yang dilakukan bertahun-tahun

menghasilkan garis keturunan yang menjadi standar. Beberapa varietas yang

tersebar ke seluruh dunia digolongkan Asosiasi Koi Jepang (en Nippon Airinkai)

menjadi 13 kelompok antara lain: Bekko, Utsurinomo, Asagi-Shusui, Goromo,

Kawarimono, Ogon dan Hikari-moyomono. Sedangkan 5 golongan utama yaitu

Page 8: Laporan medkom

Kohaku, Sanke, Showa, Hirarinuji dan Kawarigoi. Taksonomi koi adalah sebagai

berikut:

Philum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Cyprinoformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : Carpio

Budidaya ikan koi harus memperhatikan hal pokok seperti kolam

pemijahan karena harus terpisah dengan kolam pemeliharaan. Sebaliknya kolam

pemijahan tersebut dari semen atau tembok. Selain itu, kolam pemijahan harus

memiliki pintu pemasukan dan pengeluaran air. Pada pintu pemasukan air perlu

dibuat penyaringan untuk mencegah lama masuk ke dalam kolam. Begitu juga

pada pintu pengeluaran air, perlu juga dibuatkan saringan supaya telur tidak

hanyut (Tiana dan Murhananto, 2002).

Induk ikan koi jantan dan betina yang telah berumur lebih dari dua tahun

dipelihara dengan kepadatan 10-15 ekor pada petakan kolam beton berukuran 5 x

8 m2 (kepadatan 1-1,5 ekor per 4 m2) dengan kedalaman air 60 cm dan kepadatan

15-25 ekor pada kolam tanah berukuran 15 x 8 m2 dan 20 x 15 m2 (kepadatan 1-

4,2 ekor per 20 m2). Selain untuk induk yang telah matang gonad dan siap

dipijahkan, kolam pemeliharaan induk juga dapat diisi dengan calon induk. Calon

induk yang ditebar bersama induk dewasa biasanya dipilih yang pertumbuhannya

di atas rata-rata, memiliki galur keturunan yang baik, dan kualitas yang baik.

Percampuran bersama induk matang gonad ini diharapkan dapat memacu

pertumbuhan gonad calon induk tersebut (Firdaus, 2010).

Kualitas pakan sangat menentukan tampilan warna sebagai daya tarik ikan

koi sendiri, sehingga banyak upaya telah dilakukan dengan menggunakan bahan

pakan yang mengandung zat pigmen seperti karotin (warna jingga), rutin (kuning)

dan astasantin (merah). Zat-zat tersebut terkandung pada tubuh hewan dan

tumbuhan tertentu seperti wortel mengandung zat karotin; sedangkan ganggang,

chlorella, kubis, cabai hijau mengandung rutin; spirulina, kepiting, udang

Page 9: Laporan medkom

mengandung astasantin. Para pembudidaya saat ini tidak perlu lagi menyiapkan

pakan sendiri karena sudah tersedia di pasaran pakan koi yang sudah di formulasi

sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan zat untuk pembentukan warna ikan koi.

Apabila terlalu banyak member makan maka akan mengakibatkan tumbuhnya

penyakit. Penyakit ini menyebabkan kerusakan organ luar yaitu kulit dan insang,

pertumbuhan lambat, penurunan nilai jual, dan peningkatan sensitivitas terhadap

stressor. Tingkat infeksi ektoparasit yang tinggi dapat mengakibatkan kematian akut,

yaitu mortalitas tanpa menunjukkan gejala terlebih dahulu (Sommerville dalam

Bhakti, 2011).

2.3 Teori Pemasaran

Menurut Sunarto (2003), pemasaran merupakan suatu proses sosial dan

manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan

nilai dengan orang lain. Pemasaran berarti mengelola pasar untuk menghasilkan

pertukaran dan hubungan, dengan tujuan menciptakan nilai dan memuaskan

kebutuhan dan keinginan. Seseorang atau kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan, dengan menciptakan dan saling menukarkan

produk dan nilai dengan orang lain. Manajemen pemasaran sebagai analisis,

perencanaan, implementasi, dan pengendalian dan program-program yang

dirancang untuk meciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang

menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya

mencakup mengatur hubungan dengan pelanggan.

Tujuan pemasaran adalah memahami kebutuhan dan keinginan suatu pasar

tertentu dan memilih pasar yang paling dapat mereka layani dengan baik.

Selanjutnya, mereka dapat menggambarkan produk dan jasa yang akan

menciptakan nilai dan kepuasan bagi pelanggan dalam pasar tersebut, yang

kemudian menghasilkan penjualan dan laba bagi perusahaan. Audit pemasaran

mencakup seluruh bidang pemasaran yang utama dari suatu bisnis, bukan hanya

terbatas pada beberapa masalah yang timbul. Aktivitas ini menilai lingkungan

Page 10: Laporan medkom

pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran, sistem pemasaran, bauran

pemasaran, dan produksi serta profibilitas pemasaran. Biasanya audit dilakukan

oleh pihak luar perusahaan yang obyektif dan berpengalaman.

2.4 Teori Komunikasi

Menurut Widjaja (2002), komunikasi adalah proses penyampaian

informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan

berhasil baik apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah

pihak si pengirim dan si penerima informasi dapat memahami. Hal ini tidak

berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan tersebut.

Komunikasi dapat dibagi menjadi dua bagian utama yakni:

1. Interpersonal communications, komunikasi antar pribadi yaitu proses

pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara 2 orang atau lebih di

dalam suatu kelompok kecil manusia.

2. Organizational communications, yaitu dimana pembicara secara sistematis

memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang banyak di

dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dalam lembaga-lembaga di luar

yang ada hubungan.

Komunikasi dalam hal ini bertujan untuk menyampaikan informasi dan

mencari informasi kepada seseorang, agar apa yang kita sampaikan dapat

dimengerti sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Pada umumnya

komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan antara lain:

a. Supaya yang kita sampaikan dapat dimengerti. Sebagai pejabat ataupun

komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan dengan sebaik-baiknya

dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan.

b. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain. Kita harus berusaha agar

gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan yang persuasif

bukan memaksakan kehendak.

c. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Menggerakkan sesuatu itu

dapat bermacam-macam, seperti kegiatan yang lebih banyak mendorong,

Page 11: Laporan medkom

namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk

melakukannya.

2.5 Media Komunikasi

Media komunikasi adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyalurkan

informasi dari si pengirim kepada si penerima. Media komunikasi dibedakan

menjadi tiga bagian utama yaitu media audio, media visual dan media audio-

visual. Media audio adalah media publisitas yang dapat ditangkap dengan indera

telinga, atau tegasnya yang dapat didengar, misalnya radio, pring hitam, tape

recorder, telepon, wawancara, konverensi, pers dan lain-lainnya. Media visual

adalah media publisitas yang dipergunakan untuk mengadakan hubungan dengan

publik, yang dapat ditangkap dengan indera mata, dengan perkataan lain yang

dapat dilihat. Ini misalnya: pameran-pameran foto, slide, surat kabar, buletin,

pamfet, lambang, bendera, karikatur, gambar skema, organisasi dan lain-lain.

Media audio-visual adalah media yang menyiarkan berita yang dapat ditangkap

baik dengan indera mata maupun dengan indera telinga, misalnya film (motion

picture), televise dan lain-lainnya (Widjaja, 2002).

2.5.1 Media Audio

Media audio adalah media publisitas yang dapat ditangkap dengan indera

telinga, atau tegasnya yang dapat didengar, misalnya radio, pring hitam, tape

recorder, telepon, wawancara, konverensi, pers dan lain-lainnya. Berikut ini

merupakan penjelasan dari beberapa media publisitas:

a. Radio; adalah media massa yang sangat penting, oleh karena lebih banyak

orang yang dapat menangkap atau mendengar radio daripada media lainnya.

Selain itu, siarannya juga lebih cepat sampai ke pendengarnya tanpa

memandang perbedaan letak geografis, daripada misalnya berita-berita di surat

kabar kepada pembacanya.

b. Telepon; dengan telepon akan lebih efektif mencapai tujuan atau sasaran

daripada dengan surat. Waktu lebih cepat, tidak takut hilang di tengah jalan,

dan dapat berbicara secara langsung dengan pendengarnya, hingga jika kurang

Page 12: Laporan medkom

jelas dapat minta diulang lagi. Tidak seperti halnya radio, tidak dapat

menanyakan dan tidak dapat diulang lagi pada saat itu pula (Widjaja, 2002).

Media audio yang terdapat di Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis

Universitas Jember saat ini dikelola oleh sebuah stasium Radio yaitu RADIS FM

(Radio Pendidikan Sosial Ekonomi Pertanian) yang mengudara pada gelombang

107,8 KHz. RADIS FM merupakan local community radio station untuk kawasan

Universitas Jember dan sekitarnya (sourronding area). RADIS FM baru secara

resmi mengadakan Grand Opening pada 5 Juni 2005. RADIS FM pertama kali

ditujukan untuk sarana praktikum dan penyuluhan bagi mahasiswa Agribisnis

Universitas Jember dan RADIS FM selanjutnya berkembang menjadi radio

pendidikan bagi semua kalangan masyarakat dengan berbagai informasi dan

hiburan yang dapat membuka wawasan dan gagasan menarik dalam realita

kehidupan. Sampai saat ini RADIS FM tetap bergerak dibidang media audio

untuk sarana informasi dan ilmu pengetahuan.

2.5.2 Media Komunikasi Audio Visual

Menurut Arsyad dalam Nurfathiyah (2011) bahwa media video memiliki

fungsi sebagai media pembelajaran yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi

kognitif dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi yaitu media video dapat menarik

perhatian dan mengarahkan konsentrasi audiens pada materi video. Fungsi afektif

yaitu media video mampu menggugah emosi dan sikap audiens. Fungsi kognitif

dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan

mengingat pesan atau informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang.

Sedangkan fungsi kompensatoris adalah memberikan konteks kepada audiens

yang kemampuannya lemah dalam mengorgani-sasikan dan mengingat kembali

informasi yang telah diperoleh. Dengan demikian media video dapat membantu

audiens yaitu petani yang lemah dan lambat menangkap suatu pesan menjadi

mudah dalam menerima dan memahami inovasi yang disampaikan, hal ini

disebabkan karena video mampu mengkombinasikan antara visual (gambar)

dengan audio (suara).

Page 13: Laporan medkom

Menurut Ratna (2004) Media Audio-Visual dapat meningkatkan

keterampilan mendengarkan dan melihat objek yang sedang dibicarakan.

Diperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75

%. Melalui indera dengar sekitar 13 % dan melalui indera lainnya sekitar 12 %.

Proses belajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses

penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke

penerima pesan. Pola kerja, hampir separuh pekerjaan sudah dibantu dengan alat

baik yang diciptakan sendiri maupun diimpor dari negara lain. Penyebaran

pengetahuan meningkat baik melalui tulisan maupun alat audio visual. Karena

sudah mulai mengimpor teknologi audio visual, maka pencarian pengetahuan

melalui audio visual pun mulai dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi

komunikasi yang meningkat cepat. Pada tahap ini sebagian besar masyarakat di

perkotaan sudah memakai komputer dengan kemampuan software menengah dan

sudah mulai mengimpor dan menggunakan komputer dengan kemampuan

software tinggi. Pada masyarakat perkotaan pemakaian alat-alat telekomunikasi

(fax/telepon) sudah menjadi kebutuhan primer.

Media Audio-Visual sangatlah menarik untuk dikembangkan seperti yang

terdapat di Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis Universitas Jember. Media

Audio-Visual dikembangkan oleh sebuah studio pendidikan yaitu ADVIS (Audio

Visual Sosial Ekonomi). aDVIS ini didirikan untuk meningkatkan kreatifitas

mahasiswa dalam berkarya dibidang audio visual dan didirikan pada tahun 2004

dengan Aryo Fajar Sunartomo, SP., MP. sebagai Pembina pada saat itu. Studio

ADVIS sampai saat ini digunakan sebagai sarana untuk pembelajaran dibidang

audio-visual yang diharapkan dapat menumbuh kembangkan kreatifitas

mahasiswa dengan adanya teknologi yang semakin maju. Para mahasiswa dilatih

untuk editing ataupun hal lainnya yang berhubungan dengan audio visual agar

nantinya menghasilkan sebuah output audio visual dan menarik.

2.5.3 Media Komunikasi Internet

Teknologi komunikasi mengalami perubahan sejak ditemukannya internet

pada abad ke-20. Internet telah mengubah komunikasi yang awalnya adalah

melalui media konvensional seperti televisi, radio, surat kabar, dan telepon

Page 14: Laporan medkom

menjadi media komunikasi baru seperti website, search engine, online-

communication, dan media sosial seperti Facebook, Twitter, blog, Youtube, dll.

Media komunikasi konvensional bersifat satu arah sementara media baru ditandai

dengan komunikasi yang bersifat dua arah dan interaktif Perkembangan internet

tersebut juga berdampak signifikan terhadap pengguna atau pemilik akun media

sosial yang menggunakan fasilitas internet (Breakenridge dalam Rewindiar,

2012).

Media online adalah alat sarana komunikasi yang tersambung ke internet.

Yang terkoneksi ke media internet. Kemampuan media online mendistribusikan

berita dengan gratis, lebih cepat, interktif dan saat itu juga (event on the making)

dianggap media massa mainstream sebagai kondisi yang tepat untuk memperluas

jaringan pembaca dan yang cukup penting menumbuhkan loyalitas. Sinergitas

antara platform cetak dan online melahirkan kekuatan membentuk media

konvergensi. Maka lahirlah apa yang sesuai gambaran Jhon V Pavlik bahwa

media konvergensi adalah bersatunya semua bentuk komunikasi media ke sebuah

bentuk elektronik, bentuk digital, yang digerakkan oleh komputer dan

berfungsinya teknologi jaringanKehadiran media online ini menurut informan dari

sangat bermanfaat dan mengubah kinerja mereka. Yang pasti adalah kemudahan

bagi jurnalis untuk mengirim berita maupun foto dengan cepat melalui beragam

alat komunikasi yang kian canggih. Informan memudahkan pembaca atau pemirsa

memilih berita apapun yang menjadi seleranya. Tinggal mengklik, berita sudah

ada di hadapan pembaca. Keberadaan teknologi ini menjawab teori Friedman

bahwa hanya orang kreatif dan yang mampu beradaptasi dengan teknologi yang

dapat menggerakkan globalisasi dunia (Setiawati, 2009).

2.5.4 Media Tradisional

Media Komunikasi tradisional di Indonesia memiliki dua sisi. Pertama,

bagian dari seni tradisional sebagai ekspresi profan atau ritual komunitas tertentu.

Kedua, sarana untuk memproduksi, mereproduksi, menyebarkan, dan

menyampaikan informasi dalam komunitas tertentu yang cukup beragam

kaearkter dan kebiasaan. Maraknya kajian media baru, telah menggeser posisi

riset tentang media tradisional di Indonesia. Tidak banyak kajian terhadap media

Page 15: Laporan medkom

tradisi ditemukan dalam literature akademik. Padahal di masa lalu, media

komunikasi tradisional sering digunakan dalam program komunikasi pemerintah.

Misalnya, Wayang Suluh yang digunakan sebagai media penerangan (Hidayat,

2012).

Fakta menunjukkan beberapa seni tradisi memiliki potensi dikembangkan

sebagai media komunikasi populer. Bahkan secara alami seni tradisi dapat

mengakomodasi dinamika sosial masyarakat dan beradaptasi sesuai kepentingan

komunitas. Media komunikasi sebagai ekspresi seni tradisi sekaligus medium

berkomunikasi, serta perspektif yang bisa dikembangkan terhadap kajian media

tradisional di era konvergensi. Bagaimanapun pemanfaatan seni tradisi sebagai

media komunikasi berkaitan erat dengan aspek bentuk, pola, atau pakem, daya

atau potensi untuk berubah, dan muatan-muatan atau pesan-pesan yang berisikan

pendidikan kultural, spiritual, atau bahkan kritik sosial. Tiga aspek ini sangat

mungkin dikembangkan sebagai perspektif baru dalam kajian media komunikasi

tradisional.

Penyebaran informasi melalui musik tradisional yang terdapat di Fakultas

Pertanian Jurusan Agribisnis Universitas Jember yaitu melalui sebuah pelatihan

seni Tiban Suluh. Tiban Suluh ini merupakan sarana penyebar informasi melalui

penampilan-penampilan yang dilakukan. Tiban Suluh ini didirikan selain untuk

menjaga kelestarian budaya dimana semua peralatan yang digunakan yaitu

menggunakan peralatan tradisional juga sebagai sarana untuk melatih bakat saat

berperan dalam suatu adegan atau cerita. Sampai saat ini Tiban Suluh masih tetap

aktif dengan berbagai perubahan unik mulai dari peran pemain sampai musik yang

dilantunkan namun tidak mengurangi rasa tradisionalisme dari Tiban Suluh

tersebut.

Page 16: Laporan medkom

BAB 3. METODE

3.1 Metode Pelaksanaan

Salah satu daerah yang mempunyai potensi pengembangan budidaya ikan

koi adalah di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.

Kegiatan yang dilakukan dalam usaha mempromosikan budidaya ikan koi di Desa

Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember ada tiga macam,

pertama adalah pembuatan script siaran radio, kedua pembuatan reportase berita,

ketiga penampilan kesenian drama Tiban Suluh dan keempat adalah membuat

blog atau melalui internet.

3.2 Metode Praktikum

3.2.1 Studio RADIS (Radio Pendidikan Sosek)

Kegiatan pertama adalah pembuatan script siaran radio pada program

siaran berita “Pengenalan Ikan Koi”. Kegiatan ini dilakukan setelah pembuatan

script siaran radio berupa berita dengan tema “All About Ikan Koi”. Tujuan dari

pembuatan tema ini adalah mengenalkan budidaya ikan koi yang ada di

Kabupaten Jember khususnya di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji

sehingga memberikan inspirasi dan dampak positif bagi para pendengar tentang

budidaya ikan koi yang dilakukan. Sebelum proses penampilan yang dilakukan

ada beberapa kegiatan latihan yang harus dilakukan. Kegiatan latihan yang kami

lakukan secara detail terdapat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Latihan Siaran Radio

No Waktu Jam Keterangan1 Jumat, 12 April 2013 10.00-11.00 WIB Latihan Siaran2 Jumat, 19 April 2013 10.00-11.00 WIB Latihan Siaran3 Jumat, 26 April 2013 10.00-11.00 WIB Latihan Siaran4 Jumat, 3 Mei 2013 10.00-11.00 WIB Latihan Siaran

Kegiatan latihan siaran radio tersebut dilaksanakan di studio RADIS

SOSEK, dimana pada segmen acara tersebut perwakilan kelompok berlatih

membawakan siaran berita radio pada segmen yang berjudul “Pengenalan Ikan

Page 17: Laporan medkom

Koi”. Pada segmen ini perwakilan kelompok membawakan berita, informasi dan

tips unik yang berkaitan dengan budidaya ikan koi.

3.2.2 Studio ADVIS (Audio Visual)

Kegiatan kedua yang dilaksanakan adalah membuat script reportase berita

advis yang digunakan untuk membuatan iklan layanan masyarakat dengan tema

“Budidaya dan Pemasaran Ikan Koi”. Kegiatan pembuatan script reportase berita

pengenalan ikan koi ini adalah sebagai panduan untuk melaksanakan shooting

atau pengambilan video pada saat proses produksi yang dilakukan di Desa Rambi

Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Script reportase berita ini

membagi peran-peran yang ditujukan agar pengambilan gambar tidak keluar dari

konteks yang diinginkan. Berikut ini adalah jadwal kegiatan pembuatan reportase

berita secara detailnya.

Tabel 3.2 Jadwal Peminjaman Alat Studio Audio Visual

No Waktu Jam Keterangan1 Rabu, 10 April 2013 07.00-17.00 WIB Pengambilan Gambar2 Rabu, 17 April 2013 07.00-17.00 WIB Editing

Kegiatan editing yang nantinya dilakukan setelah hasil pengambilan

gambar yang telah dilakukan, dilaksanakan di studio ADVIS SOSEK dengan

bantuan asisten pembimbing yang bersangkutan hingga potongan-potongan video

yang didapatkan dapat menjadi sebuah kesatuan video untuk reportase berita yang

dibutuhkan. Tujuan penampilan reportase berita ini untuk mensosialisasikan dan

mempromosikan budidaya ikan koi yang berada di Desa Rambi Gundam.

3.2.3 Studio Tiban Suluh

Kegiatan ketiga dilaksanakan adalah membuat penampilan kesenian drama

tiban suluh yang mengangkat tema “Koi Sang Pencerah”. Tujuan adanya

pertunjukan drama dengan tema tersebut adalah masyarakat dapat bersikap tidak

berlebihan dalam hidup dan konsisten terhadap pilihan yang telah ditentukan.

Selain itu juga dapat digunakan sebagai media dalam mempromosikan budidaya

ikan koi yang berada di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten

Jember. Sebelum mengadakan drama tiban suluh, terlebih dahulu membuat script

drama tiban suluh yang mengangkat tema “Koi Sang Pencerah”. Kegiatan

pembuatan script tiban suluh ini adalah sebagai acuan untuk melaksanakan drama

Page 18: Laporan medkom

yang akan dipentaskan. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya penampilan drama

semata, tetapi juga diiringi oleh penampilan musik gamelan yang membuat

masyarakat luas semakin tertarik untuk menonton acara ini. Sebelum diadakan

pementasan, diadakan pula kegiatan latihan tiban suluh. Jadwal latihan tiban suluh

secara jelas ditunjukkan dalam tabel dibawah.

Tabel 3.3 Jadwal Latihan Tiban Suluh

No Waktu Keterangan12

Selasa, 9 April 2013Jumat, 12 April 2013

Latihan TibanLatihan Tiban

34

Selasa, 16 April 2013Jumat, 19 April 2013

Latihan TibanLatihan Tiban

Kegiatan latihan tiban suluh dilakukan 2 kali seminggu bertujuan untuk

mempersiapkan pada saat pementasan sehingga penampilan tiban suluh dapat

mencapai tujuannya. Tujuan utama penampilan drama tiban suluh ini untuk

mensosialisasikan budidaya ikan koi yang berada di Desa Rambi Gundam

Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Selain itu kegiatan ini juga

memberikan hasil dan manfaat bagi anggota kelompok berupa peningkatan

kemampuan untuk bermain drama dan menggunakan alat musik gamelan.

3.2.4 Internet (Blog)

Kegiatan yang dilakukan adalah menyediakan suatu ruangan bagi

praktikan untuk berekspresi, baik lewat tulisan, video, gambar, suara, ataupun

gabungan keempatnya. Kegiatan awal yang dilakukan adalah membuat blog yang

nantinya akan diisi informasi mengenai budidaya ikan koi. Sebelum memasukkan

informasi dalam blog haruslah membuat kerangka mengenai informasi apa yang

nantinya akan dimasukkan ke dalam blog. Blog yang digunakan dalam

mempromosikan budidaya ikan koi ini merupakan bentuk media komunikasi

yang memanfaatkan jaringan internet. Blog yang dibuat harus mempunyai

keuggulan yang bersifat interaktif, dan menarik pengguna lainnya untuk

bergabung kepada blog yang telah dibuat.

Tujuan dari kegiatan pembuatan blog adalah untuk mempromosikan

budidaya ikan koi yang berada di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji

Kabupaten Jember agar dapat dikenal tidak hanya dilingkungan sekitar

Page 19: Laporan medkom

Kabuapaten Jember saja, tetapi juga dapat merambah ke daerah-daerah lainnya

dengan bantuan jaringan internet yang luas dan tidak terbatas.

Page 20: Laporan medkom

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Perikanan hias di Jember memiliki kontribusi yang sangat besar dalam

penghasilan yang diperoleh dalam melakukan kegiatan budidaya. Salah satu

budidaya perikanan hias yang ada di Kabupaten Jember adalah budidaya ikan koi

yang berada di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji. Dalam melakukan

budidaya dan pemasaran ikan koi di Desa Rambi Gundam belum dapat

memaksimalkan adanya peran media komunikasi dalam memasarkan atau

mempromosikan ikan koi yang ada di daerah tersebut. Kegiatan yang dilakukan

dalam usaha mensosialisasikan budidaya ikan koi tersebut dengan

memaksimalkan peran media komunikasi dalam ada tiga macam, pertama adalah

melalui siaran radio, kedua pembuatan reportase berita, ketiga penampilan

kesenian drama tiban suluh dan yang keempat dengan menggunakan media

internet yang berupa blog. Peran keempat media kominikasi tersebut dapat

digunakan untuk mensosialisasikan serta mempromosikan budidaya ikan koi

sehingga dapat diketahui oleh semua kalangan yang luas dan dapat dipasarkan ke

luar daerah Jember.

4.1.1 Radio Pendidikan Sosek (RADIS FM)

Radio merupakan salah satu media komunikasi massa. Audiensnya

mencakup orang-orang dari berbagai jenis pekerjaan, usia, budaya, tempat, dan

kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Perhatian mereka terfokus pada hal yang

sama yaitu berita atau acara yang disajikan. Karena itu radio bersifat publik dan

heterogen. Isinya terbuka bagi semua orang. Radio bersifat komersil artinya

melalui iklan-iklan audio (suara) radio menyajikan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat. Dengan demikian fungsi radio tersebut dapat memberikan

pengetahuan, informasi serta mendidik.

Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan media komunikasi sebagai

alat mempromosikan budidaya ikan koi adalah dengan siaran radio pada program

siaran berita “Pengenalan Ikan Koi”. Kegiatan ini dilakukan setelah pembuatan

script siaran radio berupa berita dengan tema “All About Ikan Koi”. Tujuan dari

Page 21: Laporan medkom

pembuatan tema ini mengenalkan budidaya ikan koi yang ada di Kabupaten

Jember khususnya di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji sehingga

memberikan inspirasi dan dampak positif bagi para pendengar tentang budidaya

ikan koi yang dilakukan. Sebelum proses penampilan yang dilakukan ada

beberapa kegiatan latihan yang kami lakukan.

Kegiatan latihan siaran radio tersebut telah dilaksanakan pada setiap hari

Jumat, jam 10.00-11.00 WIB di studio RADIS SOSEK dimana pada segmen acara

tersebut kami berlatih membawakan siaran berita radio pada segmen yang

berjudul “All About Ikan Koi”. Pada segmen ini kami membawakan berita,

informasi dan tips unik yang berkaitan dengan budidaya ikan koi.

Kegiatan siaran ini dilakukan oleh seluruh anggota kelompok dengan cara

bergantian. Kegiatan ini berisi siaran radio dan menggunakan alat-alat yang

terdapat di studio. Secara umum hasil kegiatan yang dilaksanakan adalah dapat

dicapainya tujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat serta dapat

mempromosikan budidaya ikan koi yang berada di Desa Rambi Gundam

Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember atas keunikan yang dimiliki sehingga

dapat dijadikan sebagai daya tarik agar memotivasi masyarakat yang lainnya

untuk malakukan budidaya ikan koi.

4.1.2 Studio Audio Visual (ADVIS)

Kegiatan kedua yang dilaksanakan adalah video shooting dan editing

untuk pembuatan reportase berita dengan tema “Budidaya dan Pemasaran Ikan

Koi”. Kegiatan shooting telah dilaksanakan dengan mengambil lokasi di beberapa

tempat seperti di daerah pemukiman masyarakat dan tempat budidaya ikan koi

yang berada di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.

Selain kegiatan shooting, juga dilakukan kegiatan editing.

Kegiatan pengambilan gambar yang pertama yaitu dilakukan dengan cara

mengambil gambar tulisan Unej, Gedung Faperta, Gedung SOSEK yang

digunakan untuk opening serta memberikn efek flasing. Kegiatan pengambilan

gambar kedua juga dilakukan dengan cara shooting secara langsung di sebuah

tempat Balai Benih Perikanan yang berada di Desa Rambi Gundam Kecamatan

Rambipuji Kabupaten Jember yang bertujuan untuk memperkenalkan reporter.

Page 22: Laporan medkom

Selain itu, reporter juga memperkenalkan lokasi budidaya ikan koi dan

menjelaskan kondisi Balai Benih Perikanan di Desa Rambi Gundam. Pengambilan

gambar selanjutnya adalah wawancara dengan narasumber untuk menggali

informasi mulai dari pemijahan, pemeliharaan hingga panen. Reporter juga

menggali informasi tentang proses penjualan ikan koi yan berada di desa tersebut.

Setelah itu, reporter mengajak pemirsa agar gemar membudidayakan dan

memelihara ikan koi yang unik dan menarik untuk dipelihara. Closing yang

dilakukan adalah dengan reporter menutup berita dengan backsound.

Setelah kegiatan mengambil gambar selanjutnya adalah kegiatan editing

terhadap hasil pengambilan gambar yang telah dilakukan, yang dilaksanakan di

studio ADVIS SOSEK dengan bantuan asisten pembimbing yang bersangkutan

hingga potongan-potongan video yang didapatkan dapat menjadi sebuah kesatuan

video untuk reportase berita yang dibutuhkan.. Tujuan penampilan reportase ini

untuk untuk mensosialisasikan dan mempromosikan budidaya ikan koi yang

berada di Desa Rambi Gundam. Kegiatan yang dilakukan ini juga dapat

memberikan hasil dan manfaat bagi anggota kelompok berupa peningkatan

pengetahuan yang lebih mendalam mengenai teknik shooting dan editing.

Audio visual juga dapat membantu masyarakat yang terbelakang atau tidak

mengetahui budidaya ikan koi menjadi tahu mengenai budidaya ikan koi. Oleh

karena itu, untuk membantu masyarakat agar dapat memahami pesan dan

informasi yang akan disampaikan kepadanya, diperlukan komunikasi audio visual

yang menggambarkan dan memperdengarkan isi pesan dan informasi tersebut.

4.1.3 Tiban Suluh

Kegiatan ketiga yang telah dilaksanakan adalah penampilan kesenian

drama tiban suluh yang mengangkat tema “Ikan Koi Sang Pencerah”. Tujuan

adanya pertunjukan drama dengan tema tersebut agar masyarakat dapat mengenal

budidaya ikan koi. Kegiatan yang telah dilakukan tidak hanya penampilan drama

semata, tetapi juga diiringi oleh penampilan musik gamelan yang membuat

masyarakat luas semakin tertarik untuk menonton acara ini. Sebelum diadakan

pementasan, diadakan pula kegiatan latihan tiban suluh.

Page 23: Laporan medkom

Sinopsis cerita menunjukkan pada suatu hari terdapat sebuah ajang kontes

pertanian di desa kurang asem dimana ajang kontes tersebut diikuti oleh banyak

warga untuk merebutkan juara pertama. Dua diantara banyak warga yang bersaing

terdapat petani sawah dan petambang ikan koi. Mereka berdua berlaku sportif dan

ajang tersebut dimenangkan petambang koi. Hadiah yang diperoleh adalah

mendapatkan seorang gadis desa. Mereka berdua kemudian menikah dan

menjalani hidup dengan berbisnis dan berbudidaya ikan koi.

Kegiatan drama tiban suluh telah dilaksanakan di Jurusan Sosial Ekonomi

Pertanian Universitas Jember, dan sebelum dilakukannya pementasan utama

tersebut dilakukan pula latihan tiban suluh. Pada kegiatan latihan tersebut kami

berlatih memainkan lagu-lagu tradisional yang akan digunakan sebagai pengiring

drama. Pesan yang ingi disampaikan dalam pementasan drama tiban suluh ini

adalah janganlah suka menonjolkan diri atau sombong karena hal tersebut tidak

baik. Berusahalah meraih dan mencari kesempatan atau peluang yang ada untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan semaksimal mungkin. Selain itu, juga

berlakulah suportif karena hal tersebut sangat dianjurkan dalam kehidupan

bermasyarakat.

Kegiatan tiban suluh yang kami lakukan ini bertujuan untuk untuk

mensosialisasikan budidaya ikan koi dengan persaingan yang suportif. Selain itu

kegiatan ini juga memberikan hasil dan manfaat bagi anggota kelompok berupa

peningkatan kemampuan untuk bermain drama dan menggunakan alat musik

gamelan.

4.1.4 Media Internet

Kegiatan yang dilakukan adalah menyediakan suatu ruangan bagi

praktikan untuk berekspresi, baik lewat tulisan, video, gambar, suara, ataupun

gabungan keempatnya. Kegiatan awal yang dilakukan adalah membuat blog yang

nantinya akan diisi informasi mengenai budidaya ikan koi. Blog yang digunakan

dalam mempromosikan budidaya ikan koi ini merupakan bentuk media

komunikasi yang memanfaatkan jaringan internet. Blog yang dibuat harus

mempunyai keuggulan yang bersifat interaktif, dan menarik pengguna lainnya

untuk bergabung kepada blog yang telah dibuat.

Page 24: Laporan medkom

Tujuan dari kegiatan pembuatan blog adalah untuk mempromosikan

budidaya ikan koi yang berada di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji

Kabupaten Jember agar dapat dikenal tidak hanya dilingkungan sekitar

Kabuapaten Jember saja, tetapi juga dapat merambah ke daerah-daerah lainnya

dengan bantuan jaringan internet yang luas dan tidak terbatas. Mempublikasikan

budidaya ikan koi melalui internet atau blog dapat tersebar luas melebihi media

lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika

dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Semua dapat mengakses

informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat

membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak

secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan video

conferencing.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan kegiatan praktikum media komunikasi ini diawali

dengan penjelasan mengenai pengertian media komunikasi, fungsi dan manfaat

atau keuntungan dengan adanya media komunikasi dan juga kelemahan

menggunakan media komunikasi. Kemudian dilanjutkan dengan praktek lapang

dimana untuk tempat praktek lapang disesuaikan dengan komoditas yang telah

ditetapkan pada masing-masing kelompok. Kelompok kami memperoleh

komoditas ikan koi dimana setelah mengadakan survei lapang, ditetapkan tempat

untuk praktek lapang yaitu di Desa Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji

Kabupaten Jember yang merupakan tempat budidaya ikan koi.

Setelah adanya penetapan tempat untuk praktek lapang, kegiatan

selanjutnya yaitu mengumpulkan berbagai informasi mengenai komoditas ikan

koi dan tempat budidaya ikan koi tersebut yaitu di Desa Rambi Gundam

Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember. Pengumpulan informasi tersebut

bertujuan untuk bisa memahami lebih jelas tetang komoditas ikan koi dimana

informasi tersebut dikemas dalam berbagai bentuk informasi yaitu melalui media

radio, audio visual, drama dan blog. Pengemasan dalam berbagai media

Page 25: Laporan medkom

komunikasi tersebut selain bertujuan untuk lebih memudahkan memahami

komoditas ikan koi, juga terdapat beberapa kendala didalamnya. Berikut

penjelasan mengenai media komunikasi tersebut mulai dari tujuan penggunaan

media, kelemahan media dan juga kelebihan dalam penggunaan media

komunikasi.

4.2.2 Radio Pendidikan Sosek (RADIS FM)

Tujuan penggunaan media komunikasi radio yaitu agar informasi

mengenai komoditas ikan koi dapat tersebar luas dimana informasi tersebut juga

dapat digunakan sebagai media promosi akan komoditas ikan koi. Kelebihan

penggunaan media radio sendiri yaitu radio dapat menjangkau hampir seluruh

warga negara dalam masyarakat, setiap waktu, setiap tempat, dan melibatkan

siapa saja (bahkan orang buta huruf) serta di mana saja. Pendengar tidak harus

tetap berada di depan pesawat radionya, tidak seperti halnya menonton televisi.

Selain itu radio adalah media elektronik termurah, baik pemancar maupun

penerimanya, sehingga dimungkinkan informasi dapat tersebar merata

dikarenakan jangkauan yang luas serta murahnya media radio sebagai sarana

komunikasi.

Kendala dalam penggunaan radio yaitu pada kegiatan pembuatan script

siaran radio dengan program siaran berita “All About Ikan Koi”, kendala yang

dihadapi adalah berupa terhambatnya mendapatkan sumber informasi tentang

budidaya yang akan dibawakan pada untuk siaran radio. Terhambatnya

mendapatkan sumber berita tersebut dikarenakan untuk mendapatkan informasi

dan pengetahuan budidaya ikan koi masih minim karena biaya dan waktu yang

telah ditentukan.

4.2.3 Studio Audio Visual (ADVIS)

Tujuan penggunaan audio visual yaitu sebagai sarana untuk penyebaran

berita atau informasi mengenai komoditas ikan koi dalam bentuk yang lebih

menarik karena selain hanya audio yang terdengar, juga terdapat media visual

berupa video atau gambar bergerak yang memungkinkan menarik perhatian orang

untuk mengetahui informasi yang ada.

Page 26: Laporan medkom

Kelebihan penggunaan media audio visual yaitu penyampaian informasi

terkemas lebih baik dan menarik selain itu juga memiliki tingkat keamanan yang

tinggi akan hilang atau tidaknya informasi yang akan disampaikan. Sedangkan

kendala pada media audio visual yaitu video shooting dan editing untuk

pembuatan reportase dengan tema “Budidaya dan Pemasaran Ikan Koi”. Kendala

yang dihadapi pada kegiatan ini adalah sulitnya mendapatkan gambar dan lokasi

shooting yang sesuai dengan script yang telah dibuat. Selain itu, kami juga

kesulitan untuk mendapatkan nara sumber yang tepat. Kendala lainnya yang juga

dihadapi adalah sulitnya mengumpulkan anggota kelompok untuk melaksanakan

shooting dan editing bersama

4.2.4 Tiban Suluh

Tujuan dari penggunaan media drama tiban suluh untuk penyampaian

informasi yaitu agar informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik

karena disampaikan dengan berbagai tindakan lelucon atau komedi yang tidak

membosankan dan terdapat beberapa pesan yang terkandung didalamnya. Selain

itu tujuan penggunaan media darama tiban suluh ini yaitu untuk melestarikan seni

budaya Indonesia dimana budaya Indonesia mulai luntur.

Kelebihan penggunaan media drama ini yaitu informasi lebih mudah

dimengerti dan dapat mempelajari kesenian tradisional tiban suluh. Kendala yang

alami pada penampilan kesenian drama tiban suluh yang mengangkat tema “Koi

Sang Pencerah” yaitu adalah tidak berjalan dengan lancarnya proses latihan

karena banyak anggota yang tidak dapat menghadiri proses latihan. Adanya

kendala tersebut membuat persiapan pementasan drama tiban suluh menjadi tidak

maksimal.

4.2.5 Media Internet

Tujuan penggunaan media internet berupa pembuatan blog ini yaitu agar

informasi mengenai komoditas ikan koi dapat diketahui oleh seluruh pelosok

dunia. Kelebihan penggunaan media internet berupa pembuatan blog ini yaitu

informasi dapat tersebar merata keseluruh pelosok dunia, dapat diakses dimana

saja, kapan saja dan oleh siapa aja dengan biaya yang murah. Selain itu kelebihan

untuk daerah tempat praktek lapang yaitu daerah Desa Rambi Gundam

Page 27: Laporan medkom

Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember dapat dikenal oleh masyarakat luas

bahkan seluruh dunia. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam pembuatan

promosi budidaya ikan koi menggunakan blog atau media internet ini adalah

koneksi internet yang lambat sehingga input informasi kedalam blog tidak dapat

maksimal. Selain itu, juga terdapat pembuatan blog yang cukup sulit akibat

memasukkan identitas yang salah dan juga pengunggahan video dengan kapasitas

yang besar menyebabkan pembuatan blog kurang maksimal.

Page 28: Laporan medkom

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pelaksanaan kegiatan praktek lapang mengenai komoditas koi di Desa

Rambi Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember dikemas dalam bentuk

informasi melalui berbagai media yaitu media radio, media audio visual, media

drama tiban suluh dan media internet dengan pembuatan blog dimana penggunaan

media-media tersebut bertujuan untuk menyampaikan dan menyebarkan informasi

serta sebagai sarana promosi mengenai komoditas ikan koi di Desa Rambi

Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember yang diharapkan nantinya

akan meningkatkan tingkat penjualan atau konsumsi ikan koi di Desa Rambi

Gundam Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.

5.2 Saran

Penyebaran informasi menggunakan media komunikasi seharusnya lebih

diperhitungkan lagi kelemahan dan kelebihan dari setiap media komunikasi yang

digunakan, karena akan berpangaruh terhadap target penerima informasi yang

akan disampaikan.

Page 29: Laporan medkom

DAFTAR PUSTAKA

Bakti, dkk. 2011. Prevalensi Dan Identifikasi Ektoparasit Pada Ikan Koi(Cyprinus Carpio) Di Beberapa Lokasi Budidaya Ikan Hias Di JawaTimur. Surabaya: Universitas Airlangga.

Dault, dkk. 2008. Analisis Keterkaitan Sektor Perikanan Dengan Sektor Lain PadaPerekonomian Jawa Tengah. Jurnal Saintek Perikanan, 4 (1): 1-8.

Firdaus, Rahmat. Pembenihan Ikan Koi Cyprinus Carpio Di Kelompok TaniSumber Harapan Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. Bogor: ITB.

Lazuardi, Steven. 2011. Posisi Kolam Ikan Koi Dan Keberuntungan.http://properti.kompas.com/read/2011/05/18/17283873/Posisi.Kolam.Ikan.Koi.dan.Keberuntungan [serial online] 19 Maret 2013.

Nurfathiyah, Fera. 2011. Jurnal Pemanfaatan Vidio Sebagai Media PenyebaranInovasi Pertanian. Jambi: Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

Ratna, Dwi A. 2004. Jurnal Peran Teknologi Komunikasi dalam MenciptakanMasyarakat Informasi di Indonesia. Yogyakarta: Universitas AtmaJaya.

Rahayu, W. 2011. Analisis Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Nila Merah(Oreochromis Sp) Pada Kolam Air Deras Di Kecamatan PolanharjoKabupaten Klaten. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 7 (1): 1-13.

Rewindiar. 2012. Jurnal Peran Komunikasi Humas Sekolah Melalui Media Sosialdalam Membangun Hubungan dengan Konstituen. Jakarta: BPKPenabuar.

Setiawati, Elis. 2009. Jurnal Kasus Lumpur Lapindo dalam Berita Media Online.Yogyakarta: Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga.

Septira, Ira. 2012. Analisa Pemasaran Ikan Mas Koki (Carassius auratus)DiKelompok Pembudidaya Ikan Kelapa Ciung Kecamatan CimalangkaKabupaten Sumedang. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3 (3): 69-73.

Soetriono, Rijanto, dan Anik. 2002. Pengantar Ilmu Pertanian. Jember:Universitas Jember.

Sunarto. 2003. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Yogyakarta: AMUS.

Tiana, Oentie & Murhananto. 2002. Budidaya Ikan Koi. Tangerang: Agromedia.

Page 30: Laporan medkom

Widjaja. 2002. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT Bumi Aksara.