[laporan modulviii kelompokkamis2 12213098]
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
1/13
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK OPERASI PEMBORAN I
Modul VIII : Viskositas Relatif, Sand Content, dan Lubrisitas pada Water Base
Mud
Nama : Theresia Deviana 12213098
Kelompok : Kamis 2
Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2015
Tanggal Penyerahan : 5 November 2015
Dosen : Dr.-Ing. Ir. Bonar Tua Halomoan Marbun
Asisten : Haniyyah Hasna 12212009
Ricko Rizkiaputra 12211045
LABORATORIUM TEKNIK OPERASI PEMBORAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
2/13
I. Tujuan Percobaan
1. Mampu mendeskripsikan relative ciscosity beserta kegunaannya
2.
Mengetahui deskripsi dari sand content serta pengaruh yang ditimbulkan
terhadap fluida pemboran
3. Mampu mendeskripsikan sifat lubrisitas pada lumpur pemboran
4.
Mengetahui prinsip dasar dan cara penggunaan alat Marsh Funnel, Sand
Content Set, dan Extreme Pressure Lubricity Tester
5. Mampu mengolah data hasil percobaan
6. Pengetahui pengaruh aditif lumpur pemboran terhadap nilai viskositas, sand
content, dan lubrisitas
II. Data Percobaan
Jenis Lumpur : Lumpur Standar 22.5 gr Bantonite
Waktu Pengaliran dalam Marsh Funnel (sekon) 40.73 sekon
Persentase Sand (%) 0.25 %
Lubrisitas Seizure Torsi 200 lb/in^2
Arus 5.64 A
Panjang Scar 0.415 cm
Lebar Scar 0.2 cm
Pass Torsi 50 lb/in^2
Arus 3.64 A
Jenis Lumpur : Lumpur Standar +
Barite 7.5 gr
Persentase Sand (%) 0.85 %
Lubrisitas Seizure Torsi 215 lb/in^2
Arus 6.55 A
Lebar Scar 0.14 cm
Panjang Scar 0.35 cm
Pass Torsi 50 lb/in^2
Arus 3.55 ALebar Scar 0.15 cm
Panjang Scar 0.36 cm
Jenis Lumpur : Lumpur Standar +
Resinex 7.5 gr
Persentase Sand (%) 0.33 %
Lubrisitas Seizure Torsi 240 lb/in^2
Arus 6.36 A
Lebar Scar 0.41 cm
Panjang Scar 0.21 cmPass Torsi 50 lb/in^2
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
3/13
Arus 3.45 A
Jenis Lumpur : Lumpur Standar +
CMCLV 7.5 gr
Waktu Pengaliran dalam Marsh Funnel (sekon) 199 sekon
Persentase Sand (%) 0.75 %
III. Pengolahan Data
=
=
; =
; = ( )/100
Dimana:
P = Kekuatan Film (psi)
F = Gaya (lb)
A = Luas (inch2)
T = Beban Torsi (lb-in)
R = Jari-jari test ring (inch)
L = Panjang test block (inch)
W = lebar scar (seperseratus in)
L = Panjang Test Block = 1.165 cm =0.459 in
R = Jari-jari Test ring = 1.675 cm = = 0.6594 in
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
4/13
Sehingga,
1. Perhitungan Konstanta Pelumasan
=(/)
=
=
C = Konstanta =
=
. . = 330.6 in-2
2. Perhitungan kekuatan film
i. Lumpur standar
Seizure
=
= 330.6
200
0.2/0.254(0.01
)= 8397 psi
ii. Lumpur Standar + Barite
Seizure
=
= 330.6 215
0.14/0.254(0.01 )
= 12896 psi
Pass
=
= 330.6
50
0.15/0.254(0.01
)= 2799 psi
iii. Lumpur standar + Resinex
Seizure
=
= 330.6
240
0.21/0.254(0.01
)= 9597 psi
IV. Analisis Percobaan
Asumsi percobaaan :
Temperatur konstan (isothermal)
Cup pembuat lumpur bersih, sehingga lumpur tidak terkontaminasi dengan
lumpur sebelumnya
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
5/13
Lumpur homogeny, tercampur dengan rata.
Alat marsh funnel, sand content set, baroid EP Tester, test block dan test
ring dalam kondisi baik dan bersih
1.
Pada percobaan viskositas relative menggunakan Marsh Funnel Marsh funnel posisinya tegak lurus saat percobaan.
Tidak ada butiran 2/16 in yang masuk ke dalam alat marsh funnel.
Tidak ada kesalahan pengukuran waktu dengan stopwatch saat tepat 1
quart lumpur mengalir.
2. Pada percobaan persen sand conten menggunakan Sand content Set
Material yang tersaring berukuran lebih dari 74 jikron (200 mesh saringan)
Tidak ada pasir yang hilang saat mengembalikan pasir dari saringan keflask tube.
Tidak ada kesalahan paralaks dalam pembacaan persen sand di flask tube.
3. Pada percobaan pengukuran lubrisitas menggunakan Baroid EP Tester
Seluruh test ring dan test block terbenam dalam lumpur.
Ukuran test block pada setiap percobaan sama sehingga constanta
pelumasan sama untuk semua percobaan.
Tidak ada kesalahan paralaks dalam pembacaan arus, torsi dan jangkasorong.
Pemberian beban tidak melebihi 9 detik.
Laju yang diberikan ke torsi konstan saat mendapatkan seizure.
Prinsip dasar penggunaan marsh funnel ialah membandingkan waktu yang
diperlukan fluida sebanyak 1 quart (946 ml) untuk mengalir melewati tabung
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
6/13
sepanjang 2 inch dengan diameter pada bagian bawah marsh funnel 3/16 inch.
Percobaan menggunakan marsh funnel harus dilakukan tegak lurus antara arah
aliran dengan marsh funnel. Jika terdapat inklinasi akan menyebabkan timbulnya
gaya gesek antara fluida dengan dinding marsh funnel sehingga waktu yang
diperoleh lebih lama dan tidak akurat. Sebelum dialirkan, lumpur disaring dulu di
atas corong. Hal ini digunakan untuk menyaring partikel berukuran besar (>2/16
inc) jika lumpur dari mud pit yang tercampur cutting ditest. Cara kerja lat ini
cukup dengan mengalirkan lumpur melalui Marsh Funnel lalu catat waktu yang
dibutuhkan lumpur untuk mengalir sebnayak 1 quart.
Umumnya, seorang penjaga mud akan melakukan viskositas relative setiap 15
menit sekali (kata bang Deni Setawan saat breafing praktikum) lalu
membandingkan waktu yang dibutuhkan lumpur sebanyak 1 quart untuk mengalir
melalui marsh funnel. Jika waktu yang digunakan lumpur baru untuk melewati
marsh funnel lebih lama dibanding dengan waktu lumpur yang awal maka dapat
disimpulkan relative viskositasnya lebih besar, demikian sebaliknya. Viskositas
menunjukkan seberapa baik lumpur mengangkat serpihan pemboran. Jika terjadi
penyimpangan viskositas relative dari lumpur mula-mula maka mud engineer
akan menganalisis penyebabnya dan memberi solusi (penambahan zat aditif
misalnya) agar lumpur dapat bekerja dengan efektif lagi.
Prinsip dasar Sand Content Set ialah menyaring pasir (berukuran >74 mikron
atau tidak lolos saringan 200 mesh) dan mengukur berapa persen lumpur yang ada
didalam lumpur. Alat ini terdiri dari flask tube (glass measuring tube), 200 mesh
screen , funnel. Cara kerja Sand Content Set : yang pertama isi flask tube lumpur
sampai garis mud here, kedua tambahkan air sampai garis water here , lalukocok dan saring dengan 200 mesh screen, bilas sampai flash tube bersih. Setelah
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
7/13
pasir berkumpul di mesh screen tuangkan pasir tsb ke flask tube lagi dengan
bantuan funnel, diamkan sampai pasir berada di bawah dan baca persen sand
content di flask tube.
Jika sand content yang dimiliki lumpur banyak maka dapat merubah
katakterisktik dari lumpur yang diinginkan. Hal ini dapat menyebabkan bit dan
drillstring mengalami gaya gesek yang tinggi terhadap wellbore wall,
menghasilkan mud cake yang berlebihan sehingga formation damage dan pipe
sticking. Oleh karena itu, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan diatas
diperlukan alat penyaring sand. Contoh alat penyaring seperti shale shaker,
desander, desilter, centrifuge, dll.
Lubrisitas ialah kemampuan lumpur untuk melumasi bagian alat yang saling
bersinggungan. Baroid EP Tester ialah alat untuk mengevalusi sifat-sifat
pelumasan lumpur pemboran. Prinsip Baroid EP Tester ialah memberi beban torsi
pada setiap jenis lumpur dan direpresentasikan dalam bentuk grafik antara gaya
friksi dengan beban torsi. Jika lubrisitas renda maka gaya friksi makin besar,
demikian sebaliknya. Cara kerja Baroid EP Tester ialah isi cup dengan lumpur
sampai test block dan test ring terbenam, nyalakan motor dan beri torsi dengan
laju konstan sampai terjadi seizure, catat torsi, simpangan dan lebar seizure yang
dihasilkan. Stelah itu ganti posisi test block lalu beri torsi konstan sampai
simpangan yang terjadi juga konstan (pass), catat torsi, simpangan dan lebar
seizure yang dihasilkan. Seizure adalah sobekan pada besi karena saling
bersentuhan antara test ring dan block test.
Kesalahan yang mungkin terjadi ialah hilangnya pasir saat dituangkan dari
mesh screen ke flask tube karena tersangkut di mesh screen atau terbawa bilasan
air. Serta tidak ada pencatatan lebar scar saat percoban sehingga kurang lengkap
data yang tersedia.
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
8/13
Percobaan Marsh Funnel
Jenis lumpur waktu (s)
Lumpur Standar 40.73
LS+CMC LV 199
Pada percobaan diatas LS+CMC LV viskositas relatifnya lebih besar dibanding
lumpur standar.
Sand content
Jenis lumpur Presentase sand (%)
Lumpur Standar 0.25
LS+Barite 0.85
LS+Resinex 0.33
LS+CMC LV 0.75
Pada percobaaan diatas menunjukkan sand content LS+Barite > LS+CMC LV >
LS+Resinex > Lumpur standar.
Percobaan Baroid EP Tester
Lumpur Standar Seizure Torsi 200 lb/in^2
Arus 5.64 A
Panjang
Scar 0.415 cm
Lebar Scar 0.2 cm
Kekuatan
film 8397 psi
Pass Torsi 50 lb/in^2
Arus 3.64 A
LS+Barite Seizure Torsi 215 lb/in^2
Arus 6.55 A
Lebar Scar 0.14 cm
Panjang
Scar 0.35 cm
Kekuatan
film 12896 psi
Pass Torsi 50 lb/in^2
Arus 3.55 A
Lebar Scar 0.15 cm
Panjang
Scar 0.36 cm
Kekuatan
film 2799
LS+Resinex Seizure Torsi 240 lb/in^2
Arus 6.36 A
Panjang
Scar 0.41 cm
Lebar Scar 0.21 cm
Kekuatan
film 9597 psi
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
9/13
Pass Torsi 50 lb/in^2
Arus 3.45 A
Seizure menandakan ketidak mampuan lumpur menahan gesekan. Pada
percobaan diatas telihat bahawa saat seizure kekuatan film pada LS+Barite >
LS+Resinex > lumpur biasa. Maka LS+Barite merupakan yang memiliki lubrisitas
terbaik, dapat melumasi peralatan pemboran sangat baik. Hal ini dikarenakan
dengan tekanan yang sangat tinggi test block baru tersobek. Tekanan pass selalu
lebih rendah dari pada tekanan seizure.
V.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa penambahan zat aditif
barite, resinex dan CMC LV dapat menambah viskositas relative, sand
content, dan sifat lubrisitas pada lumpur. Oleh karena itu, penambahan zat
aditif harus sesuai dengan reologi lumpur yang diinginkan.
Lubrisitas yang baik ialah
-
makin besarnya kekuatan film
- pada beban torsi yang sama nilai arus makin kecil, mengecilnya lebar
seizure
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa penambahan zat aditif
Barite kepada lumpur dapat meningkatkan sifat lubrisitas menjadi yang
terbaik dibanding dengan zat aditif lain. Namun sand content yang
dihasilkan sangat banyak.
Dari hasil percobaan resinex hanya menambah sand content lebih sedikit
dibanding zat aditif lainnya.
Penambahan suatu zat aditif memiliki viskositas relative, sand content, dan
sifat lubrisitas yang berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, pemilihan zat
aditif harus disesuaikan dengan formasi yang ada.
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
10/13
VI. Lampiran
Gambar Marsh Funnel
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
11/13
Gambar Glass Measuring Tube
Gambar neraca digital
VII.
Daftar Pustaka
Modul Praktikum Operasi Pemboran I Semester I 2015/2016
Wikipedia.com
www.renewablelube.com
Catatan kuliah teknik pemboran
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
12/13
VIII. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan Bingham fluid dan power low fluid
Bingham fluid ialah model yang digunakan dalam laporan pemboran standar
API. Pada kebanyakan drilling fluid, banyak yang tidak selalu cocok dengan
bingham plastic model, tetapi drilling fluid behavior dapat diaproksimasi
dengan akurasi yang cukup baik. Bingham Plastic Model mengasumsikan
kurva diaproksimasi dengan garis lurus. Hal ini tidak sepenuhnya cocok pada
drilling fluid, khususnya saat shear rate rendah di anulus. Bingham fluid
membutuhkan shear rate yang tinggi sejak awal.
Power low fluid ialahpseudo plastic behavior pada drilling fluid. Power low
fluid membutuhkan stress yang besar untuk peningkatan rate seiring
-
7/25/2019 [Laporan ModulVIII KelompokKamis2 12213098]
13/13
berjalannya waktu.
Dimana makin besar nilai K, maka makin viscous saat shear rate rendah.
2.
Lubricant alami :Bio-Air tool TM Lubricant, Bio-Chain &Cable lubricant,
Bio-SynXtra tm TC-W2 2-Cycle Engine Oil
3. Viscosifier alami : batang pisang, akar wangi, sabut kelapa, sekam kacang