laporan observasi sistem reproduksi

25
LAPORAN OBSERVASI SISTEM REPRODUKSI ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE Dosen Pembimbing : Indri Erwhani, S.kep, Ns Disusun Oleh : Rio Setiawan Siti Komariah Suryadi Vela Andriana Via Febriani Vita Susanti Yuri Andrian Zoraya Alifia

Upload: reyzha-putra-jisnal

Post on 02-Aug-2015

197 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

LAPORAN OBSERVASI SISTEM REPRODUKSI

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE

Dosen Pembimbing : Indri Erwhani, S.kep, Ns

Disusun Oleh :

Rio Setiawan

Siti Komariah

Suryadi

Vela Andriana

Via Febriani

Vita Susanti

Yuri Andrian

Zoraya Alifia

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

2012/2013

Page 2: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan berkat dan

rahmat yang diberikannya , maka kami dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan

Laporan observasi pada ibu hamil yang berlangsung selama dua hari di Puskesmas Sungai

raya dalam.

Penyusunan penulisan Laporan ini tidak terlepas dari keterlibatan semua pihak yang

telah membantu memberikan bimbingan , dorongan , saran dan kritik baik secara langsung

maupun tidak langsung . Kami juga menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam

penyelesaian penulisan laporan ini. Oleh sebab itu, masukan yang membangun selalu kami

perhatikan demi kesempurnaan penulisan laporan ini.

kami berharap semoga penulisan laporan ini berguna bagi kami dan semua yang

membacanya, Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih .

Pontianak, April 2012

Penulis

Page 3: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah Ibu hamil di Indonesia belum

sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga

kesehatan dalam melakukan pembinaan pemeliharaan kesehatan Ibu   hamil secara teratur

dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko kehamilan yang penting  untuk

segera ditangani.

Kurangnya pemanfaatan antenatal care oleh Ibu hamil ini berhubungan dengan

banyak faktor. Yaitu faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yang terwujud dalam

pendidikan, jumlah anak, pendidikan suami, sikap, umur, pekerjaan, pendapatan,

pengetahuan Ibu hamil dan sebagainya, faktor-faktor pemungkin/pendukung (enabling

factors) yang terwujud dalam jarak fisik lokasi, biaya antenatal care, fasilitas pelayanan

antenatal care, waktu tunggu dan sebagainya

Selain itu terdapat pula faktor-faktor penguat (reinforcing factors) yang terwujud

dalam perilaku petugas pelayanan antenatal care, sikap petugas pelayanan antenatal care dan

sikap tokoh masyarakat.

Dampak dari kurangnya pembinaan pemeliharaan kesehatan Ibu hamil akan

menimbulkan kerugian tidak saja pada Ibu hamil itu sendiri tetapi juga berpengaruh buruk

bagi anak yang akan dilahirkan kemudian.

B. TUJUAN

1. Mengetahui apa itu antenatal care.

2. Mengetahui bagaimana asuhan keperawatan antenatal care

3. Mengetahui kasus yang didapatkan kelompok dan askepnya.

Page 4: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. DEFINISI

a. Prenatal adalah sebelum kelahiran atau selama kehamilan (Maimunah,2005).

b. Kehamilan adalah saat terjadinya perubahan identitas dan peran bagi ibu,bapak dan

anggota keluarga ( Hamilton,1995).

c. Prenatal Care adalah cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan

ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya

dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa

dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo.

S, 2006 :52).

d. Prenatal care merupakan perawatan anak sejak dalam kehamilan,kala I,II, persalinan

dan bertujuan untuk memberikan kesempatan maksimal bagi ibu dan bayinya.

e. Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

f. Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,edukasi dan

penanganan medik pada ibu hamil,untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan

persalinan yang aman dan memuaskan.

B. TANDA GEJALA KEHAMILAN

1. TANDA TIDAK PASTI/TANDA MUNGKIN KEHAMILAN

a. Persumtif Sign ( subyektif)

Amenorhoe ( tidak mendapat haid)

mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya

kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.

letih,sakit kepala

merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu

pada wanita hamil pertama.

perubahan pada mamae

Page 5: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-

organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan.tekanan uterus pada

kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.

lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulai hormone

estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke

pelvic .

b. Probabilitas ( objektif)

Pembesaran uterus

melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui

pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi

nyata pada minggu ke 7-8.

Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui pemeriksaan

bimanual

tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk

janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke posisi

semula.

Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi

selama hamil dan tidak terasa sakit.

Perubahan warna kulit oleh

Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung

dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan

oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone). Striae

gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.

Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat

2. TANDA POSITIF KEHAMILAN

Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-

18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal

lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.

adanya gerakan janin pada palpasi

Teraba bagian janin pada palpasi

Page 6: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada

pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray

3. Tes Kehamilan :

Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi

hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5

hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.

C. TUJUAN ANTENATAL CARE

Tujuan untuk ibu :

1) Untuk mengurangi masalah-masalah pada masa kehamilan

2) Untuk mempertahankan kesehatan jasmani maupun rohani dari ibu

3) Supaya persalinan dapat berlangsung dengan aman

4) Agar ibu dapat memenuhi segala kebutuhan janin

Tujuan untuk janin :

1) Mengurangi prematuritas, kematian kelahiran dan kematian neonatal

2) Kesehatan yang optimal pada bayi

D. MENENTUKAN USIA KEHAMILAN DAN PERKIRAAN PERSALINAN

1. Hukum Negel

Siklus mens 28 hari: tanggal (+7),bulan (-3),tahun (+1)

Siklus mens 35 hari : tanggal (+14),bulan (-3),tahun (+1)

2. Menurut mc.Donald

Tinggi Fundus Uteri (cm) = tuanya kehamilan dalam bulan 3,5 cm

TFU x 8/7 = tuanya kehamilan dalam minggu

3. Pemeriksaan Leopod.

Sebelum bulan ke 3 fundus uteri blm teraba dari pusat

Akhir bulan ke 3 (12 minggu) : 1-2 jari diatas sympisis

Akhir bulan ke 4 (16 minggu) : pertengahan sympisis dan pusat

Akhir bulan ke 5 (20 minggu) : 3 jari di bawah pusat

Akhir bulan ke 6 (24 minggu) : setinggi pusat

Akhir bulan ke 7 ( 28 minggu) : 3 jari diatas pusat

Page 7: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

Akhir bulan ke 8 (32 minggu) : pertengahan prosesus vypoideus-pusat

Akhir bulan ke 9 (36 minggu) : sampai arcus costarum atau 3 jari dibawah prosesus

xhypoideus

Akhir bulan ke 10 (40 minggu) :pertengahn antara prosesus xhypoideus – pusat.

E. ADAPTASI FISIOLOGIS

1) Trimester I Vagina dan Vulva

Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livider). Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina, khusunya jamur. Diet yang mengandung gula dalam jumlah besar dapat membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk infeksi jamur.

Servik uteriServik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone

estrogen.Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat.Jaringan ikat pada servik ini banyak mengandung kolagen. Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, heperplasia(produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru), dan hipertrofi (pembesaran serabut otot) dan jaringan fibroelastis yang sudah ada) dan perkembangan desidua. Hipertrofi otot polos uterus, dan serabut-serabut kalogen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditateum, korpus luteumgravidatalis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus liteum ini mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone. Mamae

Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertrofi system saluran, sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mamae. Sistem Endokrin

Page 8: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin dan pemulihan paspartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan oleh janin. Sistem Kekebalan

Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah. IgG merupakan komponen utama dan immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya immunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga imunitas pasif akan diperoleh oleh bayi. Kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi selanjutnya. Perkemihan

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehngga sering timbul kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pencernaan

Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun. Kardiovaskuler

Volume plasma maternal mulai meningka pada saat 10 minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30-34 minggu, sampai ia mencapai titik maksimum. Muskuloskeletal

Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskolateral. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan cairan synofial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibelitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selam kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan iga biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Integumen/ Kulit

Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, perubahan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jarimgan elastic kulit mudah pecah, meyebabkan striae gravidarum, atau tanda tegangan.Respon alergi kulit meningkat. Metabolisme

Page 9: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

Pada wanita hamil basal metabolism rate (BMR) meninggi BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir.Kalori yang dibutuhkan untuk itu di peroleh terutama dan pembakaran hidratarang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Pernafasan

Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan janin.Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolism dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbon dioksida. Sistem Persrafan

Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi system neurologi selama masa hamil, selain perubahan neurohormonal, hipotalamik hipofisis. Perubahan fisiologis spesifik akaibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan neuromuscular berikut: kompresi saraf panggul, lotosis dorsolumbal, edema yang melibatkan saraf primer, akroestesia atau rasa baal dan gatal di tangtan, myeri kepala akibat ketegangan, nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan hipokalsemia.

2) Trimester II Vulva dan Vagina

Karena hormone estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar.Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetika tersebut meningkat. Serviks

Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.

UterusPada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang

terisi janin dan isumus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju tiorang dewasa.Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga peritoneum.

- 16 minggu fundus tundus uteri kira-kira terletak di antara 1/2 jarak pusat ke Shimpisis

- 20 minggu fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.- 24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.

Ovarium

Page 10: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta muali terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.

Payudara (Mammae)Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna

putih agak jernih disebut colostrum. Colostrums ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi. Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjatr mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif.

Sistem PencernaanBiasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang

meningkat.Selain itu perut kembung juga terjai karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.Wasir (hemoroid) cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemoroid.Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah. Sistem Respirasi .

Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil seringmengeluhkan sesak napas sehingga meningkatkan usaha bernapas.

Sistem KardiovaskulerPada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi

setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat didengar di daerah pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10-15 kali/menit, kemudian menetap sampai aterm. Dapat timbul palpitasi.

Sistem Traktus UrinariusUretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas.

Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai 1500 ml. Pada

Sistem MuskuluskletalSelama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah

siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan di sekitarnya.

Page 11: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

Sistem IntegumenAkibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun

meningkat.

Sistem EndokrinAdanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta terhambatnya

pembentukan FSH dan LH. Kenaikan Berat BadanKenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu selama sisa kehamilan.

3) Trimester III Uterus

- 28 minggu fundus uteri terletak kitra-kira tiga jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke proses ocifoideus (25 cm).

- 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat dan proses ocifoideus.

- 30 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).- 40 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di bawah proses ocifoideus (30

cm). Sistem Uraktus UraniusPada terakhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolism air menjadi lancer. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri. Sistem RespirasiPada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar kea rah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas. Kenaikan Berat BadanTerjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan mulai dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg. Sirkulasi DarahHemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30-32, karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi volume plasma tidak. Peningkatan RBC menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut mengeluh sesak napas dan pendek napas.Hal ini ditemukan pada kehamilan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Page 12: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

F. JADWAL KUNJUNGAN

1) Sampai 28 minggu : 4 minggu sekali

2) 28 – 36 minggu : 2 minggu sekali

3) diatas 36 minggu : 1 minggu sekali

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

A. PENGKAJIAN

1. Anamnesa

Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien

Ada Planing terlebih dahulu

Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi

pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.

Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan

saat ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat

kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan

persalinan.

2. Pemerikasaan fisik Ibu Hamil

Persiapan Alat

Timbangan BB

Pengukur tinggi badan

Tensi meter

Stetoskop

Monokuler atau linec

Meteran atau midline

Hamer reflek

Meteran LILA

Jangka panggul

Pemeriksaan fisik

penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)

TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)

Page 13: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

Muka dan kepala

Muka : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum

Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada sclera.

Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir, stomatitis,ginggivitis, adakah gigi

yang tanggal, caries gigi, bau mulut.

Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran limfe.

Dada

Paru : suara paru

Jantung : suara jantung

Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting susu

menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola mamae.

Abdomen

Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk

mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.

Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae

gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)

Pemeriksaan palpasi leopod I - IV

Tekhnik Leopod :

Leopod I : untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada

bagian fundus,usia kehamilan

Cara : Pasien tidur telentang

Perawat berdiri disebelah kanan pasien pandangan ke pasien

Gunakan kedua tangan, dorong fundus uteri ke tengah ( kiri-kanan)

Gunakan 1 tangan kiri untuk menekan f.u tangan kanan memegang perut.

Ukur tinggi fundus uteri, dari simpissi pubis sampai fundus uteri.

Leopod II : untuk mengetahui letak janin memanjang atau melintang dan bagian

janin yang teraba disebelah kiri atau kanan.

Page 14: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

Cara : kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan,jari kearah kepala pasien,

mencari sisi bagian besar ( biasanya punggung) janin atau mungkin bagian keras bulat

(kepala) janin.

Leopod III : untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah (presentasi)

Cara : Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak dibawah ( diatas sympisis)

sementara tangan lainya menahan fundus untuk fiksasi.

Leopod IV : untuk mengetahui apakah bagian bawah janin sudah masuk ke

panggul/belum.

Cara : Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari kearah kaki

pasien,untuk konfirmasi bagian terbawah janin dan menentukan apakah bagian tersebut

sudah masuk/melewati pintu atas panggul (biasanya inyatakan dengan satuan X/5). Jika

memungkinkan dalam palpasi diperkirakan taksiran berat janin.

Ekstremitas

Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot

Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus otot,kram kaki.

Vulva- vagina

Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr jalan

lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.

3. Pemeriksaan Penunjang

PP tes

X ray

USG

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa ditegakkan berdasarkan data yang didapat selama pengkajian. Diagnosa yang

mungkin muncul adalah

a. Ansietas yang berhubungan dengan kekhawatiran terhadap diri sendiri dan janin, krisis

situasional/maturasional, perubahan fisik selama hamil, ancaman terhadap konsep diri,

stres, perubahan status peran, Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan

respon keluarga terhadap diagnosa kehamilan

Page 15: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap penatalaksanaan

kesehatan dan kehamilan

c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan, morning sicknes,

emesis gravidarum

d. Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan rasa kurang nyaman pada kehamilan,

rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin

e. Konflik peran orang tua berhubungan dengan ketidaktahuan peran yang harus dijalankan,

perubahan status peran, perkawinan

f. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi negatif terhadap kehamilan,

psikososial, perubahan fisik selama kehamilan

Untuk diagnosa keperawatan keluarga etiologi berdasarkan hasil pengkajian dari 5 tugas

perawatan kesehatan keluarga.

C. Intervensi

Tujuan

Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan yang

diberikan pada masa kehamilan adalah:

a. Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang dialami

tubuh seorang ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar untuk

memahami rasional dan pentingnya perawatan, koping yang digunakan dan

menjalankan perannya.

b. Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan

seksual, aktivitas sehari hari, rasa tidak nyaman akibat kehamilan, dan perawatan

diri.

c. Wanita akan mengenali gejala gejala yang menunjukan deviasi/penyimpangan

dari kehamilan normal dan melaporkan hal hal tersebut untuk dapat segera diatasi.

d. Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya

selama kehamilan.

Dari beberapa masalah keperawatan yang muncul, perawat dapat melakukan intervensi

yang berkaitan dengan kebutuhan selama kehamilan diantaranya adalah:

Page 16: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

a. Ciptakan hubungan perawat-pasien-keluarga yang saling percaya. Hal ini penting

untuk menentukan intensitas, kualitas hubungan dan keberhasilan intervensi yang

direncanakan bersama

b. Kaji keluhan selama hamil: mual, muntah, pusing, perubahan pola seksual, sering

kencing dan pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya.

c. Berikan informasi adequat tentang kehamilan: perubahan fisik, perubahan emosi,

psikologis dan perubahan peran serta tanda tanda dari masalah kehamilan yang

tidak normal.

d. Beri kesempatan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak untuk

mengutarakan perasaan terhadap kehamilan yang dijalani, harapan dan masalah

yang mungkin ada terkait kehamilan anggota keluarganya.

e. Libatkan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak dalam kelompok yang

sama untuk berbagi pengalaman, pendapat dan perasaan

f. Diskusikan bersama pasien, pasangan atau anggota keluarga yang lain tentang

kebutuhan selama hamil, harapan terhadap kehamilan sekarang, dan rencana

persalinan.

g. Ajarkan teknik persiapan yang diperlukan untuk proses persalinan dan persiapan

menjadi ibu: latihan nafas, senam hamil, teknik mengejan yang benar, cara

perawatan payudara, cara menyusui.

h. Berikan alternatif /pilihan penyelesain terhadap masalah yang dirasakan

i. Berikan dukungan secara adequat dan anjurkan pada keluarga untuk melakukan

hal yang sama terhadap perubahan yang tejadi selama kehamilan

j. Jelaskan cara senggama yang aman untuk wanita hamil, perawatan diri yang

diperlukan terkait perubahan selama kehamilan (payudara, personal higiene,kulit)

k. Anjurkan keluarga ikut berperan pada perawatan ibu

l. Beri informasi pada pasien dan anggota keluarga untuk mengakses sumber

informasi terkait kehamilan: buku, internet, konsultasi dengan dokter kandungan.

m. Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur

termasuk pemeriksaan darah, dan ginekologi.

n. Diskusikan dengan ibu dan atau anggota keluarga yang lain tentang jadwal

kunjungan dan pemeriksaan kehamilan.

Page 17: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

BAB III

KASUS

Seorang pasien antenatal care yang berinisial Ny. A berumur 29 tahun beragama islam tinggal di Sungai Raya dalam Asabri Permai no. 32. Pergi kepuskesmas diantar oleh suami yang bernama Tn.A, bekerja sebagai pegawai bank. Pendidikan terakhir Ny.A SMA. Ny.A mengatakan bahwa ini adalah hamil yang pertama. HPHT Ny.A tanggal 1 November 2011. Taksiran kelahiran anaknya yaitu tanggal 8 Agustus 2012. Setelah diakukan pengkajian, didapatkan hasil sebagai berikut:

BB : 50 Kg Pergerakan : +

TD : 120/90 DJJ : 120

TFU : 21 cm P.Janin : Sejajar

Gol Darah : A LiLA : 21 Cm

TB : 153 Cm

Riwayat Kehamilan Sekarang : Tidak nafsu makan, kaki sering kram, nyeri pinggang serta terdapat sedikit perdarahan.

Riwayat kesehatan yang lalu : Klien mengatakan haid tidak normal.

Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan bahwa keluarganya sehat semua tidak ada penyakit yang berat.

Pemeriksaan fisik :

Rambut : Rapi, bersih, sehat. TB : 153 Cm TD : 120/90 Mata : S. Normal

K. agak merah muda Telinga : Bersih Mulut : Lembab Gigi : bersih Gusi : merah muda Lidah : merah muda Tenggorokoan : tidak diperiksa Tiroid : tidak diperiksa Dada : simetris Payudara : Simetris Puting Susu : Masuk Kedalam Aerola : Kehitaman

Page 18: Laporan Observasi Sistem Reproduksi

Jantung : Normal Paru-paru : Normal Abdomen : Terdapat bekas garukan, linea Nigra agak kecoklatan Eksremitas : Terdapat varises, ada bekas garukan. Genetalia : tidak diperiksa

Riwayat psikososial : Klien merasa senang

Pandangan budaya : Klien hanya ingin memiliki satu anak, karna menurut klien apabila memiliki banyak anak, akan mengalami kesulitan dalam mengurus dan mendidik.

Aspek spiritual : Klien sering bersyukur atas kehamilannya.

Diagnosa :

1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap

penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan

DO : Papilla mamae klien agak kedalam

Intervensi :

- Berikan Penkes pada klien tentang cara merawat payudara

- Lakukan perawatan payudara pada klien