laporan orientasi kelas
DESCRIPTION
mkTRANSCRIPT
LAPORAN ASKEP GIGI DAN MULUT PASIEN KHUSUS
ORIENTASI KELAS SLB NEGERI 1 BANTUL
DISUSUN OLEH:
NAMA : GRACE SHABRINA HAPSARI
NIM : 12/328911/KG/09197
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
Pada hari Kamis, 22 Oktober 2015, pukul 7.45 WIB saya sampai di SLB
Negeri 1 Bantul. Dari 20 siswa dibagi menjadi 2 kelompok, saya masuk kelompok
2. Kelompok 2 terdiri dari 10 mahasiswa PSIKG dan juga 4 residen. Setelah
kelompok terbentuk kami berkeliling kelas di SLB Negeri 1 Bantul bersama
Mbak Yuni.
N
O
KELAS KETERANGAN
1 8
(Tunadaksa)
Seharusnya dikelas ini terdapat 6 siswa, namun di kelas
hanya ada 4 siswa yang bernama Danik, Wulan, Edwin
dan Niko. Niko duduk di depan sendiri, karena selain
tunadaksa Niko juga semi tunarungu. Bangku di sebelah
Niko seharunya ditempati oleh Iksan, namun Iksan
sedang tidak masuk. Sedangkan 1 siswa diturunkan kelas.
2 10
(Tunadaksa)
Di kelas 10 tunadaksa hanya ada 2 siswa yang bernama
Miko dan Arian.
3 7
(Tunadaksa)
Kelas 7 tunadaksa dibagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas
agama islam dan kelas non islam. Di kelas non islam ada
dua siswa yang bernama Niam dan Duta. Duta adalah
siswa kelas 8 yang diturunkan kelas. Sedangkan di kelas
agama islam ada 4 siswa. 1 siswa perempuan dan 3 siswa
laki-laki.
4 6
(Tunadaksa)
Seharusnya di kelas 6 tunadakasa ada 6 siswa. Namun
hanya ada 3 siswa yang masuk. Mereka bernama Aam,
Lintang dan Marta. Mereka sedang belajar mewarnai,
5 4
(Tunadaksa)
Di kelas 4 tunadaksa ada 4 siswa. Mereka bernama Dana,
Melinda, Tasya, dan Ferdi. Biasanya hanya 2 siswa yang
rajin masik sekolah. Merka sedang belajar matematika,
namun pelajaran tiap anak berbeda. Karena kemapuannya
yang berbeda-beda. Ada yang sudah bisa perkalian dan
ada yang belum bisa.
6 3 Di kelas ini ada 7 siswa. 2 siswa seharusnya sudah SMP
(Tunadakasa) namun kemapuan masih seperti siswa kelas 3 SD.
Sedangkan 5 siswa lain adalah siswa kelas 3. Ada Farid
yang tidak bisa apa-apa dan hanya bisa mendengar. Nisa
yang hanya tahu angka 1 sampai 8. Kemudian ada Nila
dan Birul. Naila dan Birul sudah mengenal angka 1
sampai 100.
7 TK
(Tunadaksa)
Ada 8 siswa. 4 siswa baru dan 4 siswa lama. Empat siswa
lama bernama Farid, Aim, Wawa dan Yayi. Di kelas TK
hanya memutar music. Ada siswa yang tiba-tiba keluar
kelas. Adan 1 siswa baru yang tiba-tiba menagis.
8 1
(Tunadaksa)
Di kelas ini ada 7 siswa, 4 perempuan dan 3 laki-laki.
Mereka sedang belajar warna benda. Ada 1 siswa yang
tidak memakai kursi roda, dan yang lainnya memakai
kursi roda. Ada 1 anak yang pamer mau cabut gigi.
9 2
(Tunadaksa)
Di kelas ini ada 5 siswa, namun hanya 3 yang masuk
sekolah. Terdiri dari 1 perempuan dan 2 laki-laki. Salah 1
siswa laki-laki sedang dibersihkan luka di kakinya. Kata
guru di kelas itu luka di kaki siswanya itu karena terkena
lampu saat ditinggal sebentar oleh orang tuanya.
10 SMP & SMA
(Tunanetra)
Kelas ini adalah gabungan dari kelas 8, 9, 10 dan 11. Di
kelas ini ada 8 siswa. Mereka low vision. Mereka masih
bisa membaca dan menulis meskipun harus dengan
memakai kaca mata. Namun ada 1 siswa yang
menyendiri, mendengarkan music.
11 4
(Tunanetra)
Di kelas ini ada 2 siswa, yang bernama Nana dan Winzi.
Winzi ini tunaganda, low vision dan mudah emosi.
12 Autis Di kelas autis ada 3 ruanga. Ruang pertama untuk siswa
TK, ada 3 siswa. Ruang kedua untuk siswa kelas 3 dan 4.
Satu anak tidak mau belajar dan mengeluh ngantuk
sedangkan satu siswa yang lain sedang belajar tentang
nama tempat. Di kelas ini ada 2 guru yang mengajar.
Sedangkan di ruang terakhir untuk siswa kelas 2, ada 2
siswa. Setiap ruang dukunci pintunya agar siswa-siswa
tidak keluar masuk kelas sesukanya.
13 3
(Tunarungu
&
Tunawicara)
Di kelas ini ada 6 siswa, 2 siswa laki-laki dan 4 siswa
perempuan. Ada Ido yang usianya paling kecil, ada
Vivian yang pintar dalam pelajaran bahasa dan suka bulu
tangkis, ada juga siswa yang pintar matematika namun
saya lupa namanya. Ada juga siswa laki-laki yang usianya
paling besar namun mentalsnya masuh seperti anak kecil.
14 TK
(Tunawicara)
Dikelas ini ada 6 siswa. Rata-rata berusia 5 tahun. Mereka
baru masuk di kelas sejak 2 bulan yang lalu. Biasanya
hanya bermain bersama. Di kelas ini mereka diajarkan
bagaimana melafalkan huruf dan digali kemapuan
berbicaranya.
15 4
(Tunagrahita)
Di kelas 4 tunagrahita ada 7 siswa, namun hanya ada 4
siswa di kelas. Merekeka sedang makan.
16 5
(Tunarungu)
Di kelas 5 tunarungu ada 4 siswa, 1 siswa laki-laki dan 3
siswa perempuan. Namun hanya ada 3 siswa perempuan
di kelas. Kata guru yang mengajar kelas ini 1 siswa laki-
laki di kelas ini memang bandel. Sering tidak masuk kelas
dan tidur di tempat lain.
Setelah selesai berkeliling kelas saya meminta tanda tangan Mbak Yuni
sebagai bukti otentik bahwa saya telah melakukan orientasi kelas di SLB Negeri 1
Bantu.
Mengetahui,
Yogyakarta, 22 Oktober 2015
Yuni Afifah